kuesioner

19

Click here to load reader

Upload: richardo-gana

Post on 03-Jul-2015

705 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: kuesioner

Perkenalan

Pada saat akan meminta warga untuk mengisi kuisioner yang telah kita buat haruslah

memperhatikan beberapa hal yang penting untuk dilakukan, yaitu memperkenalkan diri,

sekaligus meminta ijin dari masyarakat (dalam hal ini tiap personal) untuk bisa mengisi kuisioner

yang telah kita buat. Penggunaan bahasa yang baik sangat penting dalam perkenalan ini, bahasa

yang sopan dan santun sangat wajib di pakai dalam perkenalan ini, karena dengan menggunakan

bahasa yang sopan dan santun masyarakat dengan mudah menerima dan melakukan hal yang kita

minta dari mereka

Berikut adalah contoh dialog yang dapat di gunakan pada saat kita akan memperkenalkan diri

dan meminta ijin pada masyarakat untuk mengisi kuisioner kita

Mahasiswa : selamat pagi ibu/bapak saya merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran

Universitas Nusa Cendana Kupang, kedatangan saya hari ini ingin meminta

kerjasama Bapak/ibu untuk mengisi Kuisioner yang telah kami susun ini.

(setelah menunjukkan kuisiner, dan warga menerimanya kita lanjutkan dengan memberitahukan

tujuan dan manfaat)

Mahasiswa : baik bapak/ibu, kuisioner yang kali ini kami buat merupakan kuisioner untuk

mengetahui seberapa banyak warga di kelurahan ini yang terkena diare dan yang

meninggal karena diare selama kurun waktu 3 bulan terakhir ini yaitu dari januari

– maret 2011, data yang kami dapatkan dari kuisioner yang diisi oleh bapak/ibu

ini sangat berguna sebagai sumber data bagi kami untuk melakukan pencegahan

bagi daerah ini apabila terjadi kasus diare kembali, dan juga untuk mengetahui

seberapa parah pengaruh dari diare tersebut

(Setelah selesai menyampaikan tujuan dan manfaat kita lanjutkan dengan hak dari warga saat

mengisi kuisioner serta cara mengisi kuisioner)

Mahasiswa : bapak/ibu dalam pengisian kuisioner ini, bapak/ibu memiliki hak untuk

mengajukan pertanyaan kapan saja kepada kami, lalu dalam pengisian kuisioner

ini, data yang bapak/ibu berikan akan kami rahasiakan sehingga bapak dan ibu

tidak perlu kawatir, apabila pada saat pengisian kuisionerbapa/ibu merasa ada

pertanyaan yang tidak ingin bapak atau ibu jawab, kami dapat memakluminya,

tetapi kami sangat mengharapkan bapak/ibu dapat mengisi semua pertanyaan

Page 2: kuesioner

pada kuisioner ini dengan lengkap, sehingga kkami bias memperoleh data yang

tepat untuk penanganan kasus diare di daerah ini. Bagaimana bapak/ibu apakah

bersedia untuk mengisi kuisioner ini?

(Apabila warga sudah setuju lanjutkan dengan pengisian kuisioner, karena cara pengisian

kuisioner pada lembar kuisioner telah cukup jelas maka warga kita instruksikan

untuk mengikuti petunjuk yang di buat, tetapi apabila ada pertanyaan langsung

saja di tanyakan kepada kita)

(Setelah selesai mengisi kuisioner)

Mahasiswa :Baik bapak/ibu kuisionernya tela selesai diisi, kami sangat berterima kasih

kepada bapak/ibu yang telah bekerja sama dengan kami dalam mengisi kuisioner

yang telah kami buat ini.

(Berpamitan untuk pulang)

Page 3: kuesioner

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akhir – akhir ini kita banyak mendengar dan membaca dari berbagai media informasi

mengenai kondisi kesehatan masyarat di Nusa Tenggara Timur khususnya kota Kupang. Kondisi

yang cukup memprihatinkan dimana masih meningkatnya angka kesakitan dan kematian oleh

penyakit diare. Hal ini terkadang membuat kita mengeluskan dada karena sebagai daerah dengan

tingkat pengetahuan yang cukup baik dan ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang cukup baik

dibandingkan daerah lain tetapi masih terdapatnya peningkatan angka kejadian diare. Banyak hal

yang diperdebatkan sehubungan dengan bagaimana penyebab dan penanganan kasus diare.

Sebenarnya salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk menangani kasus dengan mudah adalah

dengan melakukan prosedur pencegahan yang efektif. Tapi dengan banyaknya kausa yang

mendasari timbulnya penyakit diare,kita akan direpotkan dengan cara - cara pencegahan

berdasarkan kausa. Untuk memudahkan hal tersebut, kita dapat melakukan survey langsung pada

masyarakat di wilayah yang memiliki prevalensi angka kesakitan dan kematian akibat diare yang

cukup tinggi. Salah satunya dengan melakukan pembagian kuesioner yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi keadaan masyarakt tingkat individu dan keluarga yang berhubungan dengan

penyakit diare dan diharapkan dengan kuesioner tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana pola

penyebaran dan peningkatan angka kematian yang disebabkan oleh diare baik secara kuantitatif

dan kualitatif.

Maksud dan Tujuan

Tujuan umum dari pembuatan kuesioner ini adalah untuk dapat mengetahui sebaran angka

kejadian dan angka kematian di satu wilayah dengan merujuk pada penyakit yang kejadiannya

dalam masyarakat paling dominan serta tingkat penyebaran dan kematian yang tinggi dalam satu

kurun waktu tertentu dengan cara mmberikan pertanyaan - pertanyaan yang sesuai dan mudah

dimengerti oleh responden untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Sedangkan tujuan

khususnya adalah untuk mengetahui sebaran angka kejadian dan angka kematian diare di

kecamatan X dari bulan Januari - Maret 2011.

Page 4: kuesioner

Sasaran

Sasaran kuesioner ini ialah warga kecamatan X dimana yang akan mengisi kuesioner

adalah seluruh kepala keluarga dengan pertimbangan bahwa kepala keluarga tersebut dianggap

mengetahui tentang keadaan seluruh anggota keluarga dalam kurun waktu yang ditentukan oleh

peneliti sehingga dapat mepercepat dan mempermudah proses pengolahan data.

Page 5: kuesioner

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari

sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi

yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam

wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang

diekspresikan dalam suatu wawancara.

Syarat kuesioner

→Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap

sederhana.

→Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata.

Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.

→Pertanyaan harus singkat.

→Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat

bawah.

→Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan

yang menyulitkan.

→Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu

merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.

→Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum

menggunakannya.

Page 6: kuesioner

→Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi

responden.

Persyaratan lain dalam membuat kuesioner

(a) Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi, relevan pertanyaan dengan

responden secara perorangan.

(b) Relevansi pertanyaan dengan studi: betul

(c) Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.

Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner

Ada dua jenis pertanyaan dalam kuesioner, yakni pertanyaan terbuka, terbuka, dan gabungan

tertutup dan terbuka. Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan

kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan

satupun alternatif jawaban. Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup adalah sebaliknya,

yaitu semua alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal

memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai.

Selain itu juga ada pertanyaan yang bersifat kontingensi, maksudnya adalah bentuk pertanyaan

yang masih ada kelanjutannya. Misalnya, Anda pernah mabuk?. Jika pernah, bagaimana

rasanya?. Jenis pertanyaan seperti ini dimungkinkan adanya, namun harus berpatokan kepada

kemungkinan adanya hubungan tertentu antara tema yang satu dengan tema yang lain. Selain itu,

jawaban-jawaban dari responden atas pertanyaan lanjutan ini akan sangat membantu

memperdalam wawasan peneliti.

Keunggulan dan kelemahan jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner

→ Kuesioner dengan jawaban tertutup:

Keuntungannya untuk kuesioner ini adalah sebagai berikut

(1) jawaban-jawaban bersifat standar dan bisa dibandingkan dengan jawaban orang lain;

Page 7: kuesioner

(2) jawaban-jawabannya jauh lebih mudah dikoding dan dianalisis, bahkan sering secara

langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang ada, sehingga hal ini dapat menghemat tenaga dan

waktu;

(3) responden lebih merasa yakin akan jawaban-jawabannya, terutama bagi mereka yang

sebelumnya tidak yakin;

(4) jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti;

dan

(5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika dibandingkan dengan model kuesioner dengan

jawaban terbuka.

Kelemahannya, yakni:

(1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap jawaban, meskipun sebetulnya mereka

tidak memahami masalahnya;

(2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban yang tidak satu pun yang sesuai dengan

keinginannya;

(3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu banyak sehingga membingungkan responden

untuk memilihnya;

(4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat antara responden dengan peneliti karena

responden hanya disuruh memilih alternatif jawaban yang tersedia.

→Kuesioner dengan jawaban terbuka:

Keuntungannya antara lain adalah:

(1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban tidak diketahui oleh peneliti, atau

manakala peneliti ingin melihat bagaimana dan mengapa jawaban responden serta alasan-

alasannya. Hal ini sangat baik untuk menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang

diutarakannya;

Page 8: kuesioner

(2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas apa yang

ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti.

→Kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka (gabungan):

Untuk menjembatani kekurangan-kekurangan seperti tadi, maka sering digunakan pertanyaan

model gabungan antara keduanya. Dengan model tertutup dan tebuka, semua kekurangan seperti

tadi bisa diatasi. Misalnya dalam satu pertanyaan, disamping disediakan alternatif jawaban oleh

peneliti, juga perlu disediakan alternatif terbuka (c. …………… ) untuk diisi sendiri oleh

responden sesuai dengan pendapatnya secara bebas. Dalam mengolah data untuk model terakhir

ini, bisa dilakukan pengelompokan ulang atas semua jawaban responden pada alternatif terbuka

tadi. Atau bisa juga peneliti melihat ulang apakah jawaban responden yang terakhir itu

sebenarnya sudah termasuk ke dalam salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Dan jika

ternyata jawabannya sama dengan salah satu alternatif jawaban yang tersedia namun dalam

bahasa yang berbeda, peneliti bisa menganggapnya sebagai jawaban seperti pada alternatif yang

tersedia tadi. Contoh sebuah pertanyaan sederhana dengan alternatif jawabannya: Tujuan Anda

berkunjung ke perpustakaan adalah: (1) mengerjakan tugas-tugas akademik; (2) mencari

informasi akademik untuk kepentingan tugas dari dosen; (3) menambah wawasan; (4) …………

menambah pengetahuan. (Responden menjawab dengan tulisan sendiri pada alternatif yang

terbuka ini). Kita bisa melihat bahwa sebenarnya jawaban responden tersebut sama atau hampir

sama dengan alternatif nomor (3) menambah wawasan.

Susunan pertanyaan

Ada aturan umum dalam menyusun urutan pertanyaan yang dibuat, meskipun tidak mutlak,

yakni sebagai berikut:

(a) Pertanyaan sensitif dan pertanyaan model jawaban terbuka sebaiknya ditempatkan di bagian

akhir kuesioner.

(b) Pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya ditempatkan pada bagian awal kuesioner.

(c) Susunlah pertanyaan dengan pola susunan yang saling berkaitan satu sama lain secara logis.

Page 9: kuesioner

(d) Susunlah pertanyaan sesuai dengan susunan yang logis, runtut, dan tidak meloncat-loncat dari

tema satu ke tema yang lain.

(e) Jangan gunakan pasangan pertanyaan yang mengecek reliabilitas. Misalnya, setujukah Anda

terhadap aborsi? Sementara itu di tempat lain, ada pertanyaan, tidak setujukan Anda terhadap

aborsi?.

(f) Gunakan pertanyaan secara singkat dan jelas, tidak bertele-tele.

Skala dalam kuesioner

Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut

atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan

penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :

→Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.

→Agar respoden memilih subjek kuesioner.

*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :

Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal

merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa

menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis

perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 =

Basis Data, 4 = Program e-mail

Ordinal : Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya

kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal

sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.

Interval : Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor

adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam

data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.

Page 10: kuesioner

Rasio : Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara

nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang

digunakan.

Uji coba instrumen (kuesioner)

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih dahulu kepada sejumlah

kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud.

Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya

hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata dalam uji coba ini terdapat banyak

kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau menyempurkannya.

Yang digunakan dalam tugas kuisioner kelompok IV adalah jenis pertanyaan tertutup dan

pertanyaan penyaring

• Pertanyaan tertutup

Merupakan pertanyaan yang dikembangkan dengan menyediakan alternatif jawaban-

jawaban.

Jumlah alternatif jawaban paling banyak 4 pilihan (belum termasuk pilihan “tidak tahu”

dan “lain-lain”)

Keuntungannya adalah terdapat pilihan jawaban yang seragam, dan adanya kemudahan

dalam pengelolaan data (pengkodean data dapat dilakukan langsung pada lembar

kuesioner sesuai nomor pertanyaan sehingga entri data dapat dikerjakan dari lembar

kuesioner)

Pertanyaan penyaring

Digunakan untuk menyaring suatu populasi, sehingga didapatkan sub populasi atau sub

kelompok yang lebih spesifik.

Page 11: kuesioner

PENJELASAN PERTANYAAN DALAM KUISIONER

Pada pertanyaan nomor 1 – 8 (Karakteristik Responden) adalah untuk mengetahui

demografi di wilayah kota Kupang dengan menggunakan jenis pertanyaan tertutup

yang meliputi :

Jenis Kelamin

Umur

Agama

Pekerjaan

Pendidikan

Pendapatan rata-rata/bulan

Status pernikahan

Jumlah anggota keluarga

Pada pertanyaan nomor 1 untuk mengetahui apakah ada kejadian diare pada

responden dan anggota keluarganya selama kurun waktu 3 bulan terakhir ( Januari s.d

Maret 2011 ) dan menggunakan jenis pertanyaan tertutup

Pada pertanyaan nomor 2 dan 3 untuk mengetahui angka kejadian diare menurut

umur dan jenis kelamin dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ( Januari s.d Maret

2011 ) dan merupakan pertanyaan penyaring karena lanjutan dari pertanyaan nomor 1

( Pada pertanyaan nomor 1 sampai 3 merupakan variabel insiden morbilitas diare di

wilayah Kota Kupang)

Pertanyaan nomor 4 menggunakan jenis pertanyaan tertutup

Pertanyaan nomor 5 menggunakan jenis pertanyaan tertutup

Pertanyaan nomor 6 menggunakan jenis pertanyaan penyaring

Pertanyaan nomor 7 untuk mengetahui angka kematian diare menurut umur dan jenis

kelamin dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ( Januari s.d Maret 2011 ) dan

menggunakan jenis pertanyaan penyaring karena merupakan lanjutan dari pertanyaan

nomor 6

( Pada pertanyaan nomor 4 s.d 7 merupakan variabel insiden mortalitas diare di

wilayah Kota Kupang)

Page 12: kuesioner

No. Urut : ……

SEBARAN ANGKA KEJADIAN DAN KEMATIAN DIARE DI KOTA KUPANG BULAN JANUARI – MARET 2011

Petunjuk pengisian kuesioner

a. Semua pertanyaan harus dijawabb. Soal nomor 2 silahkan mengisi bagian titik-titik tersebutc. Untuk soal selain nomor 2 berilah tanda check ( ) pada jawaband. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai menurut kepala

keluarga.

1. Nama : ……………………………………………………..( Boleh tidak diisi)

2. Jenis kelamin : ( )Laki-laki ( )Perempuan

3. Umur : . . . . . .tahun

4. Agama : ( ) Islam ( ) Katolik ( ) Protestan ( )Hindu ( ) Budha

5. Pekerjaan : ( ) PNS ( ) IRT ( ) wiraswasta ( ) Pegawai swasta

( ) lain-lain, sebutkan . . .

6. Ijazah / STTB tertinggi yang dimiliki: ( ) tidak ada( ) SD ( ) SMP/SLTP( ) SMU/SLTA ( ) s1 ( ) s2

7. Pendapatan perbulan : ( ) < Rp. 500.000 ( ) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 ( ) Rp. 1.000.000- Rp.2.500.000 ( ) > Rp. 2.500.000

8. Status pernikahan: ( ) menikah ( ) belum menikah

9. Jumlah Anggota Keluarga :……………….(orang)

Page 13: kuesioner

1. Apakah anda / keluarga anda pernah mengalami berak-berak encer > 3x dalam sehari dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ini?

A. Ya B. Tidak **

(Jika ya, lanjut ke pertanyaan no. 2)2. Berapa orang yang terkena serangan diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ini?

............. orang3. Siapa saja yang terkena serangan diare?

Umur Laki-laki perempuan Jumlah0-10 tahun11-20 tahun21-30 tahun31-40 Tahun41-50 tahun>50 tahunJumlah

4. apakah diobati? A. YaB. Tidak **

5. Tindakan apa yang dilakukan ? A. Pengobatan sendiriB. Dibawa ke dokter **

6. Bagaimana hasil penanganannya ?A. SembuhB. Meninggal

Jika pilihan B, lanjut ke pertanyaan no. 77. Siapa yang meninggal ?

Umur Laki-laki perempuan Jumlah0-10 tahun11-20 tahun21-30 tahun31-41 Tahun41-50 tahun>50 tahunJumlah

Page 14: kuesioner

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Kuesioner merupakan salah satu media yang berguna untuk mengetahui suatu kejadian

yang sedang terjadi dalam masyarakat secara komunikasi tulisan dimana seluruh jawaban berasal

dari responden dalam suatu wilayah tertentu. Dengan adanya kuesioner, kita dapat lebih mudah

melakukan pengolahan data yang berguna untuk mengetahui bagaimana pola kejadian dalam

suatu populasi di wilayah tertentu yang terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan

adanya komunikasi antara peneliti dan responden tersebut, memudahkan peneliti mengetahui

lebih dekat bagaimana suatu kejadian dapat berlangsung dengan adanya sumber informasi

langsung dari tingkat personal. Seperti pada maksud dan tujuan diatas, kita dapat mengetahui

bagaimana angka persebaran penyakit (diare) dan juga angka kematiannya dengan langsung

memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden dalam wilayah kecamatan X dimana dari

data yang didapatkan nantinya, kita dapat menentukan hal – hal sehubungan dengan masalah

penyakit diare tersebut dan menentukan langkah – langkah apa saja yang bisa diambil untuk

mengatasi dan mencegah terjadinya peningkatan angka kejadian dan angka kematian oleh diare

di wilayah kecamatan X.