kuda2
DESCRIPTION
ternak kerja tugas terstrukturTRANSCRIPT
KUDA EQUESTRIAN
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu jenis
mamalia dari genus Equus(Maswarni, 2014). Hewan ini merupakan salah satu hewan
peliharaan yang penting secara ekonomis dan historis, dan telah memegang peranan
penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun.
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari
sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan
salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan
penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat
ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan
untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah,
kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda
diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk
keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM. Dalam bahasa Jawa
disebut jaran, Bahasa Makassar disebut jarang.
Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat
pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada
beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun
peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti
penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak2000 SM.
Salah satu jenis kuda yang terkenal ialah kuda lusiano. Kuda lusiano
termasuk kuda kategori equestrian. Binatang ini adalah binatang yang memiliki
kemampuan akrobatik. Tidak hanya mampu seperti kuda pacuan yang dipakai
berlomba dan menjadi alat bantu atlet yang berlari dan melompati halang rintang,
seekor lusiano bisa menunjukkan sikap sopan. Untuk kuda jenis ini memang
biasanya ditunggangi di dalam ruang tertutup. Makanya ada tempat khusus.Hewan-
hewan itu disewakan kepada orang umum yang ingin kursus menunggang kuda.
kuda lusiano juga termasuk kuda kategori equestrian. Binatang ini adalah
binatang yang memiliki kemampuan akrobatik. Tidak hanya mampu seperti kuda
pacuan yang dipakai berlomba dan menjadi alat bantu atlet yang berlari dan
melompati halang rintang, seekor lusiano bisa menunjukkan sikap sopan. Kuda jenis
ini sering dipakai di arena sirkus
MACAM-MACAM OLAHRAGA PACUAN KUDA DI INDONESIA DAN
LUAR NEGERI
1. KEJURNAS PACUAN KUDA PP. PORDASI KE 47 SERI 2 2013
Setelah sekian lama absen dalam penyelenggaraan pacuan kuda, Arena
Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, tepatnya daerah Salatiga
akan menggelar event besar bertajuk KEJUARAAN PACUAN KUDA PP.
PORDASI SERI ke 2 Tahun 2013 dalam waktu dekat ini. Event agenda nasional
olah raga pacuan kuda ini akan digelar besok pada 8 September 2013 (Babak
Penyisihan) dan 15 September 2013 (Babak Final).
Urutan kegiatan-kegiatan dalam rangka kejuaraan pacuan kuda nasional ini
terangkum dalam surat undangan dari PP. Pordasi yang bisa di download di bawah
ini. Pacuan kuda seri 2 merupakan kejuaraan pacuan kuda beregu yang akan
memperebutkan total nilai sebesar 168 point untuk digabungkan dengan point
perolehan pada seri 1 yang lalu. Dimana perolehan point pada seri 1 bulan Juli 2013
lalu adalah sbb:
1. Jawa Timur = 47.5
2. Kalimantan Selatan = 28
3. Maluku Utara = 27.5
4. Jawa tengah = 25
5. Jawa Barat = 17
6. Sumatra Barat = 7
7. Nusa Tenggara Timur = 4
8. DIY = 0
9. RIAU = 0
10. DKI = 0
Pada seri 2 ini kuda kuda senior yang telah memasuki usia 4 tahun akan
bertanding dalam berbagai kelas mulai kelas F, E, D, C, B dan A. Untuk kali pertama
pada kejurnas seri 2 tahun ini dipertandingkan kuda kecil dengan tinggi maksimum
138.9 CM yang tergabung pada satu kelas F.
Gelanggang pacuan kuda Tegalwaton merupakan gelanggang pacuan kuda
permanen yang dibangun oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah dengan
ukuran panjang track 1200 M lebar track 16 M dan memiliki kontur persegi empat
dengan 4 buah tikungan yang relatif memiliki jari-jari yang panjang. Pembangunan
track pacu berkelas nasional ini dimulai sejak tahun 2011 dan saat ini telah
memasuki tahap finishing dengan memiliki fasilitas utama:
1. Track pacu berlandaskan pasir dan band dalam dan luar permanen dari kayu.
2. Photo Finish
3. Tribune penonton kapasitas 1000 penonton
4. Pad dock persiapan
5. Pad dock pameran
6. 12 ekor START GATE mobile
7. Tower pengamatan
8. Kandang permanen sejumlah 64 ruang ukuran super jumbo 4 x 4 M
Keistimewaan track pacu tegalwaton adalah udara yang dingin sehingga kuda-kuda
akan mampu menunjukkan kemampuan maksimumnya.
PACUAN KUDA
Pacuan kuda adalah olah raga berkuda yang sudah ada sejak berabad-abad
yang lalu. Kuda dilatih untuk berpacu menuju garis akhir (finish) melawan peserta
lain. Contohnya adalah balap kereta kuda yang populer pada masa Romawi kuno. Di
kalangan masyarakatNordik juga dikenal pacuan kuda milik dewa Odin dengan
raksasa Hrungnir dalam mitologi mereka. Pacuan kuda seringkali tidak dapat
dipisahkan dari judi. Olah raga ini sering disebut sebagai Olah raga raja-raja.Banyak
bahaya dari pacuan kuda baik bagi kuda maupun penunggangnya (joki): kuda dapat
tersandung dan jatuh, kemudian terinjak bisa patah tulang dan mungkin akan
terbunuh.
Bahaya bisa juga dari para joki sendiri, masing-masing ingin menjatuhkan
lawan dengan cara curang, misalnya permainan tangan atau kaki untuk menjatuhkan
lawan dengan trik tertentu tidak dapat dilihat oleh penonton atau panitia. Trik ini
terutama pada saat berjajar dan berhimpit lebih mudah lagi kalau di tikungan untuk
menjatuhkan, karena di tikungan untuk menjaga keseimbangan badan harus benar-
benar mahir.
SEJARAH PACUAN KUDA DI INDONESIA
Pacuan kuda adalah lomba dimana seorang joki mengendarai/ menunggangi
kuda untuk mencapai garis finish secepatnya dengan lintasan yang telah ditentukan.
Awalnya pacuan kuda sering menggunakan kereta2. Dan ini biasa dilakukan pada
zaman kekaisaran Romawi(seperti dalam film Ben-Hur). Selain itu pacuan kereta
kuda ini juga terdapat dalam berbagia mitologi di wilayah Eropa. Pacuan kuda sering
berkaitan dengan judi. Karena darisanalah pendapatan utama bagi penyelenggara.
Selain itu pacuan kuda juga disebut dengan Olahraga Raja .
Di Indonesia peranan kuda sampai meningkat untuk keperluan olahraga, tidak
banyak berbeda dengan negara-negara lain. Tetapi peranan kuda di Indonesia lebih
dekat dengan masyarakat petani, dari pada keluarga Raja. Dahulunya oleh para
petani, kuda disamping untuk keperluan angkutan, juga untuk menarik bajak di
sawah, disamping kerbau di beberapa daerah.
Sedang cikal bakal olahraga ketangkasan berkuda di Indonesia berawal dari
menunggang kuda sambil berburu di hutan-hutan. Kesenangan berburu dengan
menunggang kuda ini masih banyak ditemukan di daerah Nusa Tenggara Barat dan
Timur. Di pulau Jawa, kuda di abad 16 sebelumnya menjadi simbol kemegahan para
Raja dan dipergunakan untuk peperangan, yang pada gilirannya dijadikan untuk
olahraga sebagai tontonan. Pada zaman Belanda, olahraga berkuda dikenal rakyat
melalui pacuan kuda, yang dilakukan pada hari-hari pasar atau ulang tahun Ratu
Belanda. Hampir setiap daerah menjadi pusat kegiatan pacuan kuda, dan dari situlah
tumbuh peternakan tradisional, yang melahirkan kuda-kuda pacu lokal, yang dikenal
dengan kuda Batak, kuda Padang Mangatas, kuda Priangan, kuda Sumba, kuda
Minahasa dan kuda Sandel. Daerah-daerah yang dikenal mempunyai ternak-ternak
kuda tradisional adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Lomba ketangkasan berkuda
mulai dikenal melalui serdadu-serdadu Belanda dengan lomba lompat rintangan
(Jumping). Salah satu pusat kavaleri berkuda waktu itu terletak di kota Cimahi, 10
km dari Bandung ke arah barat.
Pada zaman Belanda, organisasi olahraga kuda pacu sudah terbentuk, sesuai
dengan perkembangan fasilitas gelanggang pacuan di daerah-daerah. Perkumpulan
yang tereknal pada waktu itu, adalah : Bataviase en Buitenzorgse Wedloop Sociteit
(BBWS), Minahasa Wedloop Societeit (MWS), Preanger Wedloop Sociteit (PWS).
Setelah kemerdekaan, maka di tahun 1950 di beberapa daerah yang sebelum perang
Dunia II ada perkumpulan kuda pacu, mulai menata kembali perkumpulan-
perkumpulannya. Seperti di Bogor dengan Perkumpulan Pacuan Kuda Jakarta-Bogor
(PPKDB) dan Perkumpulan Pacuan Kuda Priangan (PPKP) dan lain-lainnya.
Di tahun 1953 didirikan suatu badan yang berusaha menyatukan semua
perkumpulan olahraga berkuda di Indonesia, diberi nama Pusat Organisasi PONI
Seluruh Indonesia (POPSI) dengan ketuanya Letkol. Singgih. Tetapi POPSI dalam
perkembangannya, malahan surut dan menjadi federasi-federasi, yang akhirnya
hilang begitu saja. Kemudian pada tahun 1966, berdirilah organisasi berkuda yang
merupakan satu-satunya yang telah diakui oleh KONI Pusat, yaitu : Persatuan
Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI). PORDASI dibentuk atas prakarsa
empat daerah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan satu klub
SEKARDIU yang dibentuk corps Kavaleri Bandung. Sebagai Ketua Umum pertama
adalah Achmad Syam dari Bogor, PORDASI diakui oleh pemerintah sebagai satu-
satunya organisasi Induk berkuda di Indonesia, dengan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Olahraga tanggal 28 Oktober 1966, nomor : 016/tahun 1966. Sejak itu
PORDASI selalu aktif menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, baik dalam
lomba pacuan kuda maupun lomba ketangkasan berkuda.
Bentuk pacuan kuda.
Pacuan kuda di dunia dibagi menjadi 2. Toroughbred Race dan Harness
Race. Toroughbred adalah pacuan kuda biasa dimana dibagi menjadi 2 bagian lagi
yakni Flat Race (pacuan bisa) danJumping Race (pacuan dengan menggunakan
rintangan, seperti lari gawang). Toroughbred Racemerupakan pacuan yang paling
populer di seluruh dunia. Adapun Harness Race adalah pacuan kuda dengan
menggunakan kereta. Tetntunya keretanya memiliki ukuran lebih kecil dari kereta
zaman Romawi. Harness lebih terkenal di daerah Canada dan beberapa daerah Eropa
Partisipasi Dalam Kompetisi
Selama ini ECI-PORDASI telah mengikuti beberapa kegiatan kompetisi, baik
yang internasional maupun tingkat nasional. Di internasional turut terjun dalam
Asian Games, SEA Games, ASEAN, FEI World Challenge dan sebagainya. Sedang
tingkat nasional turut serta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Walaupun di
tingkat internasional, Indonesia belum begitu banyak berbicara, tetapi keikutsertaan
PORDASI di arena Internasional, merupakan modal utama bagi perkembangan dan
peningkatan prestasi olahraga berkuda Indonesia.Saat ini Komisi Equestrian
Indonesia ECI – PORDASI diakui sebagai federasi nasional olahraga berkuda
equestrian.
1. Pacuan kuda di Eropa
1.1 Irlandia
Irlandia mempunyai sejarah yang kaya dalam pacuan kuda; Pertandingan dari
suatu titik ke titik yang lain berasal dari negara ini, dan bahkan pertandingan sambil
berburu di daerah yang tidak rata sedikit lebih populer daripada balap kuda di
landasan yang rata. Akibatnya, setiap tahun banyak sekali para penggemar pacuan
kuda Irlandia yang mengunjungi tempat penting dalam kalender Perburuan Nasional,
yaitu Festival Cheltenham. Dalam tahun-tahun belakangan ini, kuda-kuda yang
dimiliki oleh Irlandia atau yang dikembangbiakkan di sana telah mendominasi
pertandingan ini.
Irlandia mempunyai industri pembiakan thoroughbred yang maju, yang
didorong oleh sistem pajak yang menguntungkan. Pejantan thoroughbred terbesar
dunia, Coolmore Stud, tinggal di sini. Para pelatih Irlandia terkenal termasuk Demot
Weld, John Oxx dan Aidan O'Brien. Joki-joki pentingnya antara lain adalah Kieren
Fallon, Michael Kinane, Johnny Murtagh, Ruby Walsh dan Paul Carberry. Pemenang
beberapa kali Piala Emas, Best Mate juga berasal dari Irlandia, sementara Red
Rum yang hebat dibiakkan di negara ini, dan kemudian pindah menyeberangi Laut
Irlandia untuk dilatih.
1.2 Pacuan kuda di Asia
Asia beberapa pusat pacuan kuda yang penting adalah di Hong Kong, Makau,
dan Malaysia. Di Jakarta pada tahun 1970-an dibuka gelanggang pacuan kuda di
daerah Pulo Mas, Jakarta Timur, namun pada tahun 1980-an ditutup seiring dengan
dilarangnya kegiatan perjudian di Indonesia.
Pacuan kuda di Indonesia
Di Indonesia, pacuan kuda saat ini menjadi salah satu bagian dari cabang
olahraga yang diperlombakan di PON (Pekan Olahraga Nasional). Di beberapa
daerah seperti di Bima (NTB) pacuan kuda masih cukup populer, bahkan disana
kebanyakan anak-anak yang menjadi jokinya.
kuda tradisonal Sumbawa atau yang kesohor disebut ‘main jaran’ akan
digelar dikerato (gelanggang pacuan kuda – red) Desa Penyaring, Kecamatan Moyo
Utara mulai 18 – 29 September 2013. Pacuan kuda yang menggunakan joki cilik ini
akan diikuti peserta dari berbagai daerah, di antaranya, Kabupaten/Kota Bima,
Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi NTT, Bali, Sulawesi
Utara dan Kalimantan Selatan.Penyelenggara kegiatan pacuan kuda, DR
Zulkieflimansyah menargetkan, ajang perlombaan ini dapat diikuti seribu peserta.
“Semuan peserta memakai joki cilik. Aturannya sama seperti di Bima dan Lombok.
Kelas kuda ada macam-macam. TK a, TK b, 0a, 0b, Harapan A, Harapan B, Tunas
A, Tunas B, Tunas C, Dewasa A, Dewasa B, Dewasa C, Dewasa D, Dewasa E,”
papar DR Zul melalui blackberry massanger Jum’at (13/9/2013).
Untuk kelas Dewasa E, kata DR Zul, menggunakan jenis kuda-kuda yang berukuran
besar dari luar negeri. Sedangkan kelas lainnya menggunakan kuda jenis lokal.
Adapun panjang sirkuit sekitar 1.300 meter.
Sementara hadiah yang diperebutkan cukup banyak, antara lain, Piala Menteri
PDT, Piala Dahlan Iskan, Piala Gubernur NTB, Wagub NTB, Bupati Sumbawa dan
lain-lain. Menurutnya, ajang ini merupakan bagian dari even Festival Moyo.
“Sebenarnya kegiatan ini sudah dilaksanakan mulai April kemarin. Jadi di sirkuit
kita (Kerato Penyaring – red) dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun, yakni
setiap bulan Mei dan September,” jelas DR Zul yang juga sebagai anggota DPR RI
ini. (PSa).