kucing hitam - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu i is puisi, cerpen dan kritik sastra....

93
KUCING HITAM ,,

Upload: phunghanh

Post on 02-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

KUCING HITAM ,,

Page 2: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 3: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

@PEes@NARCHOPUNKI'JI,£

8 ~PERSONALPRoPERTYlD* :?Vo.~~~~~~~~~~~~~

<S> eloo@Nl!!~IRI No C<lMF'l'.?®IT <F TI!IS PffiSESSI<N MAY BE <N LCWI OR lllil'Ll<;i\TED

IN ANY FORM OR BY ANY MEANS WITII 00 PRIOR. ACQJIESCl'1,CE FR(lf

TIIE AUTIIORISED PROPRIETOR. ALL RIGITTs RESERVED.

Edgar Allan Poe

Page 4: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

SERI FI KS I KLASIK

Edgar Allan Poe

KUCING HITAM

NUAMSA k I a s i k

Page 5: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Kode Penerbitan: YNC-081-02-04

Kucing Hitam Edgar Allan Poe Diterjemahkan dari Edgar Allan Poe: Great American Short Sto­ries (Golden Books, Kuala Lumpur: 1995)

Penerjemah: Anton Kurnia Editor: Mathori A Elwa

Hak cipta dilindungi undang-undang ®All rights reserved

Cetakan I, September 2004

Diterbitkan oleh: Penerbit Nuansa Yayasan Nuansa Cendekia Komp . Cijambe Indah JI. Vijaya Kusuma Il/E-06 Ujungberung - Bandung 40619 Telp: 70775264,Fax:022-7833682 E-mail: [email protected]

Anggota IKAPI

Tata Letak: Wahyu Agung Pratama Ilustrasi isi: James McConnell Desain Cover: Tatang Rukyat

ISBN: 979-9481-62-7

Page 6: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

TENTANG PENGARANG

Edgar Allan Poe (1809-1949) memiliki

kisah hidup yang penuh penderitaa·n

layaknya isi cerpen-cerpennya. Orang-

tuanya adalah aktor keliling yang meninggal

dunia sebelum ia genap berumur dua tahun.

Penjaganya yang makmur tak memberinya

· warisan yang menjadi haknya. la lalu dikeluar­

kan dari Universitas Virginia dan West Point

karena berutang akibat berjudi dan mabuk- .

. mabukan. lstrinya, yang masih terhitung

Page 7: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

EDGAR ALLAN POE (1 809-1949)

saudara sepupunya, mati karena tuberkulosis

pada usia awal dua puluhan.

Namun, ia memiliki bakat besar sebagai

penulis dan merupakan seorang pekerja keras.

la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah­

kisahnya mengenai misteri, horor dan ke-

61 Edgar Allan Poe

Page 8: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

jahatan menjadi dasar bagi cerita detektif mo­

dern. Hanya segelintir penulis yang mampu

mendekati pencapaian Poe dalam hal kekuat­

an dramatis dan intensitas emosional.

Poe bisa dibilang merupakan arsitek

cerpen modern. Pada 1832, ia merupakan

orang pertama yang berkeras bahwa cerpen

seharusnya membangun sebuah efek tunggal.

Gagasannya yang lain berkaitan dengan

panjang sebuah cerpen. la meyakini bahwa

seorang pembaca seharusnya bisa menun­

taskan sebuah cerpen "dalam sekali duduk."

Poe tidak menciptakan cerpen sebagai

sebuah karya sastra. Namun, ia adalah orang

pertama yang menciptakan "ilmu" cerpen

melalui perumusan aturan-aturannya.

Poe diakui secara luas sebagai salah

seorang pengarang Amerika paling penting di

abad ke-19. la diingat karena sajak-sajak dan

cerita-cerita horor populernya. Jika ketegangan

merupakan kesukaan Anda, apa yang Anda

cari ada pada karya-karya Poe.[IJ

Tentang Pengarang 17

Page 9: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 10: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

PENGANTAR PENERJEMAH

P roses pertemuan dengan sesuatu yang

asing-negeri-negeri yang jauh, orang­

orang dengan akar budaya yang

berbeda-entah itu dalam konteks wacana

maupun pengalaman empirik, selalu me­

ngandung peluang bagi terciptanya interaksi

antar budaya. Sebuah perbenturan yang

membuka kemungkinan-kemungkinan baru

akan tercapainya rasa saling pengertian di

balik segala perbedaan yang tersingkap.

Page 11: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Selain untuk lebih memperkenalkan para

pengarang terkemuka dunia di masa lalu, seri

te·rjemahan kumpulan cerpen klasik ini di­

susun sebagai upaya untuk lebih mengenal

dan memahami budaya lain dengan segala

keunikan dan persoalannya, tanpa terhalang

oleh sekat-sekat perbedaan bangsa, budaya

dan bahasa.

Lalu, apakah gunanya bagi kita membaca

cerpen-cerpen klasik di zaman yang tel ah jauh

melaju ini?

· Sastra klasik bukanlah sebuah genre.

lstilah itu dipahami sebagai kategorisasi

terhadap karya terbaik yang pernah ditullis di

suatu tempat, pada suatu masa. Karya sastra

klasik akan tetap abadi, tak peduli kita mem­

bacanya atau tidak. Tidak seperti karya-karya

best-seller, mereka tak terpengaruh oleh selera

kita. Setidak-tidaknya, mengutip kalimat ltalo

Calv.ino, s·astrawan terkemuka Italia, dal~m

sebuah esainya yang berjudul Mengapa

Membaca Karya Klasik?(l 999), "Alasan utama

10 I Edgar Allan Poe

Page 12: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

membaca karya klasik adalah karena mem­

bacanya lebih baik daripada tidak mem­

bacanya."

Melalui teks-teks sastra, terkadang kita

disadarkan bahwa apa yang terjadi jauh di

ujung dunia sana ternyata pada hakikatnya

memiliki makna yang relevan dengan apa

yang terjadi dekat di sini, dalam kenyataan

hidup kita sehari-hari, entah itu bernama

permasalahan ketidakadilan, kisah cinta

sepasang anak manusia, maupun ilusi-ill.:1si

personal seorang individu. Semua itu mem­

baJik kesadaran kita akan adanya sebuah

pijakan bersama di balik perbedaan-per­

bedaan yang tampak bahwa sesungguhnya

kita adalah satu dalam semesta kemanusiaan.

Dalam buku ini, terkumpul cerpen­

cerpen Edgar Allan Poe (1809-1949), seorang

cerpenis, penyair, wartawan dan kritikus seni

yang berpengaruh besar terhadap para pe­

ngarang Amerika setelahnya. Poe banyak

menulis kisah misteri dan cerita detektif.

Pengantar Penerjemah I 11

Page 13: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Cerpen-cerpennya yang berkisah mengenai

misteri, horor dan kejahatan-seperti yang

tampak dalam keempat cerpen dalam buku

ini-menjadi dasar bagi cerita-cerita detektif

modern. la bisa dibilang merupakan arsitek

cerpen modern dan diakui secara luas sebagai

salah seorang pengarang Amerika paling

penting di abad kesembilan belas.

Di tengah terbatasnya karya serupa,

semoga buku ini sedikit banyak dapat ber­

manfaat bagi perkembangan sastra dan kebu­

dayaan kita secara luas. Setidak-tidaknya,

buku ini tu rut memperkaya khazanah literatur

sastra kita.

Salam dan selamat membaca.rJ

ANTON KuRNIA

12 j Edgar Allan Poe

Page 14: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

DAFTAR ISi

Tentang Pengarang - 5

Kata Pengantar Penerjemah - 9

Tong Anggur- 15

Topeng Maut Merah- 35

Sebuah Kisah - 51

Kucing Hitam -69

Pengantar Penerjemah I 13

Page 15: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 16: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

TONG ANGGUR Seberapajauh Anda mau melakukan

balas dendam atas sebuah penghinaan? Dalam kisah aneh ini, Anda akan

berjumpa dengan dua orang kaya yang menyukai anggur. Yang seorang

sombong, tetapi bodoh. Yang satunya pandai, tetapi jahat. Gabungan

keduanya bisa mematikan.

Page 17: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 18: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

TONG ANGGUR

F ortunato tel ah menyerangku ribuan kali

dan aku bersabar sebisa mungkin.

Namun, saat ia menghinaku, aku ber-

sumpah akan membalasnya. Tentu saja aku

tak mengatakan hal ini pada Fortunato. Aku

tahu aku akan membalas dendamku, tak

masalah berapa lama aku harus menunggu.

Karena aku tak tergesa-gesa, aku bisa

menyusun rencana dengan cermat. Tak ada

risiko buatku. Bu.kan hanya aku akan meng-

Page 19: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

hukum Fortunato, melainkan aku akan meng­

hukumnya tanpa membahayakan diriku

sendiri. Tak ada asyiknya membalas dendam

jika kau sendiri menanggung hukuman se­

telahnya. Juga tak ada asyiknya kecuali jika

kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa

yang tengah kau lakukan padanya.

Kau harus mengerti bahwa aku tak pernah

mengatakan atau melakukan sesuatu agar For­

tunato tahu apa yang tengah kupikirkan. la tak

ragu bahwa aku adalah sahabatnya. Seperti

biasa, aku selalu tersenyum padanya. la tak

j menyangka bahwa aku tersenyum karena me-

t mikirkan balas dendamku.

Nyaris dalam segala hal Fortunato meru­

pakan orang yang dihormati dan disegani. Ta­

pi ia punya kelemahan . Fortunato arnat bang­

ga dengan pengetahuannya tentang anggur.

lni merupakan kesamaan kami-kami berdua

tahu banyak tentang anggur yang baik. Aku

membeli anggur enak sesering mungkin. Lalu

aku menyimpan harta karunku itu dalam

18 I Edgar Allan Poe

Page 20: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

ruangan bawah tanah rumahku. Di sana,

bersama tulang belulang para leluhurku,

anggur itu tetap terjaga.

Sekitar senja hari, pada suatu petang saat

musim karnaval, aku berlari menghampiri

Fortunato. la menyalamiku dengan hangat

karena ia tengah menikmati karnaval. la

mengenakan pakaian pesta berwarna cerah,

termasuk sebuah topi berbandul lonceng­

lonceng mungil. Aku begitu senang bertemu

dengannya sehingga aku menyalaminya

begitu lama.

Aku berkata, "Fortunatb yang baik, aku

senang berjumpa denganmu.\:au tampak he­

bat! Dengar, aku baru membeli satu tong ang­

gur. Penjualnya bilang padaku itu anggur a­

montillado yang terkenal enak, tapi aku ragu."

"Bagaimana kau mendapatkannya?

Susah sekal i menemukan anggur semacam .itu

di tengah musim karnaval!" ujar Fortunato.

"Yah, aku tak yakin itu sungguh-sungguh

anggur amontillado. Agak bodoh sebetulnya

Tong Anggur I 19

Page 21: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

membayar penuh harganya tanpa memintamu

mencicipinya terlebih dulu. Aku tak berhasil

menemukanmu di mana pun dan aku takut

keduluan orang."

"Amontillado!" ujar Fortunato.

"Aku ragu," ujarku.

"Amontillado!"

"Aku harus memastikannya," sahutku.

"Amontillado!" ujarnya lagi.

"Kulihat kau sibuk. Aku akan mengun­

jungi Luchesi. la tahu banyak soal anggur.

Mungkin ia bisa membantuku," kataku.

"Luchesi tak tahu perbedaan amontillado

dengan anggur merah biasa," ujar Fortunato.

"Tapi beberapa orang tolol mengatakan

bahwa citarasa Luchesi tentang anggur sama

baiknya denganmu," kataku.

"Ayo, kita pergi," ujar Fortunato.

"Ke mana?"

"Tentu saj,a ke ruang bawah tanahmu;''

ujar Fortunato.

·20 I Edgar Allan Poe

Page 22: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

"Tidak, kawanku. Kulihat kau sibuk. Aku

tak ingin ll)engganggumu. Luchesi ... " ujarku.

"Tak apa-apa. Ayo kita pergi."

"Tidak, kawanku. Kulihat kau sedang

kedinginan. Ruang bawah tanahku sangat

lembab. Tak baik buatmu."

"Ayolah. Dingin ini tak seberapa. Amon­

tillado! Luchesi tak tahu apa-apa soal anggur.

Seperti yang kubilang, ia tak tahu perbedaan

amontillado dengan anggur merah biasa."

Seraya bicara, Fortunato meraih lengan­

ku. Kubiarkan iamembawaku ke arah rumah­

ku. Semua pelayanku sedang pergi. Mereka

tengah menikmati karnaval. Kubilang pada

m.ereka aku tak akan kembali sebelum pagi

tiba. Lalu aku menyuruh mereka agar tinggal

di dalam rumah. Aku tahu mereka akan me­

langgarnya. Begitu aku pergi, aku yakin me­

reka akan segera pergi menonton karnaval.

Maka, Fortunato dan aku sendirian di rumah

ini, tiada yang mengganggu.

TongAnggur 121 , (

Page 23: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

I I. I

Aku membawanya melalui banyak rua­

ngan menuju pintu ruang bawah tanah. Kami

membawa obor ag'3r bisa mel ihat jalan yang

kami lalui. Aku berkata padanya agar berhati­

hati saat menuruni tangga yang panjang dan

berangin. Akhirnya, kami sampai di dasar

tangga. Kami berdiri bersama di atas lantai

lembab kuburan bawah tanah keluarga Mon­

tressor. lni adalah tempat pemakaman ke­

luargaku.

Kawanku agak goyah kakinya. Lonceng­

lonceng kecil di topinya berbunyi saat ia

sampai.

"Mana tong anggur amontillado itu?"

"Masih jauh," kataku. Lalu, Fortunato

terbatuk. la terus batuk-batuk selama beberapa

men it.

"Ayo," kataku. "Kita kembali saja. Kese­

hatanmu amat berharga. Kau kaya, dihormati,

dikagumi dan dicintai. Kau seorang lelaki yang

bahagia, seperti aku d.ulu. Kau seseorang yang

akan dirindukan. Untukku, itu bukan soal. Kita

22 I Edgar Allan Poe

Page 24: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Karena aku tak tergesa-gesa, aku bisa

n1enyusun rencana dengan cermat.

Tak ada risiko buatku. Bukan hanya aku akan

menghukum Fortunato, melainkan aku akan

menghukumnya tanpa membahayakan diriku

sendiri. Tak ada asyiknya membalas dendam jika k.au sendiri menanggung

hukuman setelahnya. Ju~a tak ada asyiknya kecuali jika kau

memastikan bahwa

musuhmu tah u apa yang tengah

kau lakukan padanya

Page 25: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kembali sekarang. Kalu tidak, kau akan sakit,

dan aku tak mau disalahkan. Lagi pula, ada

Luchesi ... "

"Cukup," ujarnya. "Batuk ini tak se­

berapa. Tak akan membunuhku. Aku tak akan

mati karena batuk."

"Betul," kataku. "Tentu aku tak bermaksud

membuatmu cemas, tapi kau sebaiknya lebih

berhati-hati dengan kesehatanmu. Seteguk

anggur merah ini akan melindungi kita dari

kelembaban di bawah sini." Aku memilih se­

buah botol dari barisan bagian bawah di anta­

ra botol-botol yang berjejer sepanjang dinding.

"Minumlah," kataku seraya menggeng­

gamkan botol itu padanya.

la mengangkatnya hingga menempel di

bibirnya. Sejenak ia berhenti dan mengangguk

padaku. Lonceng-lonceng kecil di topinya

berbunyi.

la berkata, "Aku minum untuk mereka

yang dimakamkan di sini dan beristirahat di

ruang bawah tanah ini."

24 I Edgar Allan Poe

Page 26: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

"Dan aku minum agar kau panjang umur,"

kataku.

la merengkuh lenganku lagi dan kami

meneruskan perjalanan.

"Ruang pemakaman ini memakan

banyak tempat," ujarnya.

'"Keluarga Montressor adalah sebuah

keluarga besar yang hebat," sahutku.

"Aku lupa seperti apakah lambang ke­

luargamu," kata Fortunato.

"Kaki manusia berukuran besar terbuat

dari emas dengan latar belakang berwarna

biru. Kaki itu menginjak seekor ular yang ta­

ringnya terbenam pada tumit."

"Dan kalimat apa yang tertulis dalam

lambang itu?" tanya Fortunato.

"Tak seorang pun melukaiku tanpa di­

hukum," jawabku.

"Hebat!" ujarnya.

Anggur itu membuat matanya berbinar

dan lonceng-lonceng itu kembali berdenting.

Kami telah melintasi dinding tempat tulang

Tong Anggur I 25

Page 27: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

'

' I I

I I ~

belulang manusia ditumpuk. Tong-tong dan .

botol-botol anggur tersimpan di sana-sini.

Kami terus berjalan ke bagian terdalam ruang

bawah tanah itu. Lalu aku berhenti lagi, tapi

kali ini aku meraih siku Fortunato.

· "Kita di bawah aliran sungai kini. Lihat

bagaimana tetesan air menitik di antara tulang

belulang. Ayo, kita kembali saja sebelum

terlambat. Batukmu .... "

"ltu tak seberapa," katanya. "Kita terus

saja. Tapi sebelumnya, ayo kita cicipi anggur

merah lagi."

Aku membuka botol lain. la meminum­

nya dan matanya berkilau samar. la tertawa

dan melemparkan botol itu ke depan dengan

sebuah gerakan yang tak kupahami .

Aku menatapnya dengan kaget. la me-

ngu langi gerak tubuh yang aneh itu.

"Kau tak paham?" tanyanya.

"Tidak," sahutku.

"Berarti kau bukan bagian kelompok

persaudaraan."

26 I Edgar Allan Poe

Page 28: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

"Maksudmu?" kataku tak paham.

"Kau bukan anggota kelompok keba­

tinan," ujarnya. Hingga saat itu, aku tak tahu

kalau Fortunato merupakan anggota kelom­

pok rahas-ia itu.

'.'Ya, memang bukan," kataku .

.. "Kau? Tak mungkin! Kau tak mungkin bu-

kan anggota kelompok kebatinan," katanya.

"Memang bukan," aku berkeras.

"Beri aku tanda," ujarnya.

"lni," jawabku seraya mengeluarkan

sebuah tajak dari balik mantelku. Alat ini, di­

gunakan untuk mengaduk semen, merupakan

bagian dari rencanaku.

"Kau bergurau!" ujar Fortunato seraya

melangkah mundur. "Tapi, ayo kita menuju

amontillado."

"Baiklah," ujarku seraya menyimpan alat

itu di balik mantelku. Aku mengulurkan ta­

ngan dan ia bertumpu padanya. Kami me­

neruskan berjalan, melintasi beberapa bagian

yang berlangit-langit rendah. Kami masuk

TongAnggur j 27

Page 29: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

makin dalam ke ruang bawah tanah itu dan

akhirnya sampai di sebuah kubah yang dalam.

Udara di ruangan ini berbau apak. Di bagian

ujung ruangan ini terdapat sebuah jalan ke

ruang lain yang lebih kecil. Ketiga dindingnya

dipenuhi belulang manusia yang bertumpuk

tinggi. Tulang bel~lang itu tampaknya terjatuh

dari dinding keempat. Belulang itu terserak

menggunduk di atas lantai. Dinding keempat

membuka ke ruang lain. Tingginya sekitar

empat kaki, lebarnya empat kaki dan tingginya

tujuh kaki. Ruang yang sempit itu tampaknya

dibangun tanpa alasan khusus. Ruangan itu

hanya mengambil tempat antara dua kisi yang

menopang langit-langit ruang bawah tanah.

Bagian belakang dinding ruangan ini terbuat

dari batu pejal.

Fortunato mengangkat obornya, men­

coba melihat ke dalam ruangan kecil itu. Tapi

cahaya obor tak cukup terang untuk bisa mem­

buatnya melihat ke ujung ruangan.

28 I Edgar Allan Poe

Page 30: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

"Kau bukan anggota kelompok

keba-. . ,, ttnan, ujarnya. Hingga

saat itu, aku tak tahu kalau

For tuna to merupakan

anggota kelompok rahasia itu.

Page 31: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

"Masuklah," kataku. "Anggur amon­

tillado itu ada di sana. Luchesi .. . "

"Luchesi itu tolol," potong Fortunato saat

ia melangkah maju. Aku mengikuti tepat di

belakangnya. Sekejap ia sudah mencapai

ujung dinding ruangan itu. Saat ia sadar tak

bisa masuk lebih jauh, ia berdiri di sana,

kebingungan.

Sejenak kemudian, aku merantainya ke

dinding. Dinding itu dipasangi aua cincin besi,

terpisah sekitar dua kaki. Sebuah rantai pendek

menggantung di salah satu cincin besi ini.

Sebuah kunci menempel pada cincin yang

satunya. Seraya melingkarkan rantai itu ke

pinggangnya, aku menguncinya dengan cepat

pada cincin yang lain. Fortunato terlalu kaget

untuk melawan. Seraya mengambil anak kun­

ci dari lubangnya, aku melangkah mundur.

"Rabalah dinding itu," kataku. "Kau akan

tahu itu lembab sekali . Sekali lagi, ayo kita

kembal i saja. Tidak? Kai au begitu aku harus

30 I Edgar Allan Poe

Page 32: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

meninggalkanmu di sini. Tapi aku harus

memberimu dulu sesuatu."

"Amontillado!" teriaknya, masih berpikir

aku ingin ia mencicipi anggur. la belum pulih

dari kagetnya.

"Benar," sahutku. "Amontillado."

Saat mengatakan kalimat itu, aku berbalik

ke arah tumpukan tulang di !antai. Aku

menyibaknya ke samping dan tampaklah

tumpukan batu dan semen. Menggunakan

tajak, aku mulai membuat sebuah dinding di

depan Fortunato.

Aku dengan susah payah berhasi I menye­

lesai kan barisan batu pertama saat kulihat

Fortunato terisak. Aku mendengarnya me­

nangis meratap. ltu bukan tangisan orang

mabuk. Setelah itu, kesunyian lama terasa.

Aku membuat baris kedua, ketiga dan

keempat. Lalu aku mendengar suara denting

rantai. Keributan itu hanya terdengar

beberapa menit. Untuk lebih menikmati suara

Tong Anggur j 31

Page 33: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

llu, Jkll b •rh ·mi m mbuat dinding dan duduk

di l lt · tumpuk n tulang.

, l k ributan itu akhirnya sirna, aku

Ii meraih tajak. Aku membuat baris

k lim , keenam dan ketujuh. Dinding itu kini

nyaris setinggi dadaku. Aku berhenti lagi, lalu

kuangkat oborku di atas dinding sehingga aku

bisa melihat sosok di dalamnya.

Seketika Fortunato memeki~ dan menjerit­

jerit. Jeritan ini keluar secara tiba-tiba dari

tenggorokannya sehingga keributan itu sempat

mengejutkanku dan membuatku terjajar ke

belakang. Sejenak aku tak tahu apa yang harus

kulakukan. Aku gemetar. Lalu aku mendekati

dinding dan balas meneriaki Fortunato. Setiap

kali ia menjerit, aku memekik lebih keras. lni

berlangsung beberapa saat, lalu ia diam.

Kini sudah tengah malam dan tugasku

nyaris usai. Aku telah menyelesaikan baris

kedelapan, kesembilan dan kesepuluh. Aku

hampir menyelesaikan baris terakhir, baris

keseb~las . Hanya ada ruang untuk sebongkah

32 I Edgar Allan Poe

Page 34: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

batu lagi. Aku berjuang mengangkat batu

terakhir itu dan menempatkannya di ruang

yang tersisa. Lalu aku mendengar suara tawa

lirih yang membuat bulu kudukku berdiri.

Setelah itu, aku mendengar suara sedih, yang

kemudian berhasil kukenali sebagai suara For­

tunato yang biasanya penuh kesombongan . . Suara itu berbunyi, "Ha! Ha! Ha! He! He!

Benar-benar sebuah lelucon hebat-lelucon

istimewa. Kita akan menertawakannya se­

telahnya-sambil minum segelas anggur. He!

He! He!"

"Sambil minum segelas anggur amon­

ti II ado!" seru ku.

"Ha! Ha! Ya, amontillado. Tapi tidakkah

ini sudah larut? Tidakkah ada seseorang yang

menunggu kita di rumahmu? Ayo kita pergi."

"Ya, ayo kita pergi," kataku.

"Demi cinta Tuhan. Montressor!"

"Ya," ujarku. "Demi cinta Tuhan!"

Aku menanti kata-katanya lagi, tapdak

kunjung terdengar. Aku jadi tak sabar.

Tong Anggur 133

Page 35: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Aku berseru nyaring, "Fortunato!"

Masih tak ada jawaban. Aku menekan

oborku melalui lubang yang tersisa dan

membiarkannya jatuh ke dalam. Yang

kudengar hanyalah denting lonceng mungil.

Aku merasa mual-karena kelembaban ruang

bawah tanah ini. Aku segera menyelesaikan

dinding itu. Kurapatkan batu terakhir pada

tempatnya. Lalu aku merekatkannya dengan

semen. Terakhir, aku menumpuk belulang

menutupi dinding baru itu. Hingga setengah

abad tak seorang pun mengusik mereka.

Beristirahat dengan damai!IJ

34 I Edgar Allan Poe

Page 36: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

TOPENG MA.UT MERAH Bisakah kekayaan clan kekuasaan

mencegah nasib buruk? Dalam kisah ini, seorang pangeran yang panclai

mencoba menyelamatkan clirinya clan teman-temannya clari sebuah wabah maut. Akankah rencananya berhasil?

Atau akankah penyakit maut itu menerkam mereka?

Page 37: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 38: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

TOPENG MAUT MERAH

M aut Merah" tel ah meneror negeri

itu selama berbu Ian-bu I an.

Penyakit itu dinamai berdasarkan

warna darah. Tak pernah ada penyakit yang

begitu mematikan dan amat mengerikan.

Pertama, korban-korbannya merasa amat

kesakitan dan tiba-tiba menderita pusing. Lalu

mereka mengeluarkan darah dari seluruh pori­

pori ku I it. Kematian menyusu I tak lama

kemudian. Bintik-bintik merah di wajah

Topeng Maut Merah j 37

Page 39: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

mereka membuat orang lain menghindari

mereka. Seluruh proses itu hanya memakan

waktu setengah jam dari mula hingga ajal tiba.

Setengah dari penduduk kerajaan Pa~ ·

ngeran Prospero telah mati karena Maut

Merah. Namun, Pangeran Prospero tidak

takut. Pangeran yang pandai ini berencana

meloloskan diri dari penyakit itu. la meminta

seribu orang bangsawan lelaki dan perem­

puan untuk ikut pergi bersamanya. Bersama­

sama mereka pergi ke sebuah puri besar

miliknya di luar wilayah negeri itu. Gedung

ini indah dan megah, didesain oleh sang

pangeran sendiri. Sebuah dinding tinggi yang

kokoh melingkarinya. Dinding itu dilengkapi

gerbang besi. Setelah semua orang masuk,

pintu gerbang dikunci rapat. Tak seorang pun

diizinkan masuk dan mereka yang ada di

dalam tidak boleh keluar.

Setiap orang dalam puri mendapat

banyak makanan dan minuman. Pangeran

te lah mempersiapkan agar mereka bisa

38 I Edgar Allan Poe

Page 40: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

bertahan hingga wabah penyakit itu sirna.

Orang-orang selain mereka harus bertahan

sendiri. Pada saat itu, bersedih atau me­

mikirkan soal itu adalah kebodohan. Pangeran

menyiapkan segalanya untuk membuat tamu­

tamunya merasa nyaman. Ada badut-badut,

pemain sandiwara, penari dan pemain musik.

Dan yang terbaik dari semuanya, ada rasa

aman di dalam dinding·puri. Di luar sana Maut

Merah tengah mengganas.

Lima atau enam bu Ian telah lewat. Di luar

puri, wabah penyakit kian mengganas.

Namun, di dalam dinding puri, Pangeran

Prospero bersiap menghibur kawan-kawannya

dengan sebuah pesta topeng. Pesta besar itu

diselenggarakan dalam bangsal puri yang pa-

1 ing indah.

Ada tujuh ruangan besar dalam bangsal

itu. Setiap 20 atau 30 depa, terdapat sebuah

belokan tajam dari satu ruangan ke ruangan

lain. Dalam tiap belokan, ruangan itu menjadi

amat berbeda. Di sebelah kanan dan kiri, di

Topeng Maut Merah I 39

Page 41: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

tengah tiap dinding, terdapat jendela sempit

yang tinggi. Setiap jendela mengfiadap pada

sebuah lorong bercabang yang tak mengarah

ke mana pun. Jendela-jendela itu bertutup

kaca buram. Warna kaca sesuai dengan

warna segala benda yang terdapat dalam

ruangan itu. Misalnya, jendela di sisi timur

berwarna biru-sewarna dengan tirai, karpet

dan perabotan dalam ruangan itu . Ruangan

kedua memiliki perabotan berwarna ungu dan

hiasan dinding yang juga ungu-di ruangan

ini kaca jendela juga berwarna ungu. Ruangan

ketiga berwarna serba hijau, begitu juga

jendelanya. Ruangan keempat berwarna

jingga. Ruangan kelima putih dan ruangan

keenam berwarna violet. Ruangan ketujuh

dipasangi beludru hitam, menggantung dari

langit-langit menutupi dinding. Tirai itu jatuh

berlipat di atas karpet beludru hitam. Hanya

di ruangan ini warna jendela tidak sama

dengan hiasan. Kaea jendela di ruangan ini

berwarna merah-sewarna darah kental.

40 I Edgar Allan Poe

Page 42: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Setengah dari penduduk kerajaan Pangeran

Prospero telah matl karena Maut Merah.

Namun, Pangeran Prospero tidak taku t. Pangeran yang pandai ini berencana

meloloskan diri dari pen y aki t itu. la meminta seribu orang bangsawan lelaki

clan perempuan untuk ikut pergi· bersamanya.

Bersama-sama mereka pergi ke sebuah

puri besar miliknya di luar wilayah negeri itu.

Page 43: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

-Tak satu pun di antara seluruh ruangan

itu yang dilengkapi lampu atau lilin. Tapi, tepat

di luar kaca jendela, di lorong yang ber­

cabang, s.ebuah tungku api menyala di atas

sebuah meja besar. Cahaya api ini menerangi

ruangan-ruangan itu . Karena warna-warni

kaca jendela yang beraneka, nyala api

menghasilkan dampak yang aneh dan

fantastis. Namun, di ruangan yang berwarna

hitam, nyala api itu benar-benar tampak

mengerikan. Wajah setiap orang yang yang

masuk ke ruangan itu tertutup oleh cahaya

merah yang menakutkan. Hanya segelintir saja

di antara para tamu yang berani menginjakkan

kaki ke dalam ruangan itu.

Sebuah jam raksasa terbuat dari kayu

eboni, sebuah kayu hitam yang tebal, juga

terdapat di ruangan hitam . Bandulnya

bergerak-gerak dengan suara yang berat dan

membosankan. Setiap jam lonceng jam itu

berbunyi. Bunyi yang nyaring itu t.erdengar

jernih, dalam dan berirama. Nada aneh yang

42 I Edgar Allan Poe

Page 44: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

terd~ngar membuat para pemusik dan penari

menghentikan apapun yang tengah mereka

lakukan untuk mendengarkannya. Saat

lonceng aneh itu berbunyi, bahkan orang pa-

1 ing bahagia di ruangan itu sekalipun akan

menjadi pucat.

Beberapa tamu mengibaskan tangan

mereka seakan-akan kebingungan. Namun,

saat bunyi lonceng itu ·berakhir, para tamu

kembali tertawa. Para musisi saling ber­

pandangan dan tersenyum. Mereka berjanji

bahwa lain kali bunyi lonceng itu tak akan

membuat mereka terpana lagi. Mereka berjanji

jika lonceng itu berbunyi lagi, mereka akan

terus bermain musik. Namun, setiap jam, saat

jam itu berdentang, semua orang kembali

terdiam. Seakan-akan mereka tak mampu

mencegahnya.

Terlepas dari semua itu, pesta itu amat

meriah. Pangeran bekerja keras untuk me­

mastikan bahwa tamu-tamunya· terhibur.

Warna-warni hiasan yang berlainan di ke tujuh

TopengMautMerah I 43

Page 45: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

I 11

ruangan adalah gagasannya. la memerin­

tahkan para tamunya memilih busana mereka

sendiri . Busana yang mereka kenakan amat

beragam. Beberapa tampak unik, yang lainnya

tampak indah. Sebagian kelihatan aneh, yang

lainnya kelihatan menakutkan. Beberapa lagi

bahkan bisa dibilang menjijikkan.

Seraya tertawa-tawa dan saling bercakap,

para tamu berseliweran di ketujuh ruangan.

Saat mereka bergerak, mereka mengisi warna­

warn i berbagai ruangan, seakan-akan ter­

pantul dalam nyala api. Musik orkestra yang

terdengar liar seolah-olah menggema dalam

langkah-langkah mereka. Dan sepanjang

malam; jam eboni itu terus menerus berbunyi.

Setiap kali jam itu berbunyi, semua orang

terdiam dan hening terasa kecuali suara jam

tersebut. Lalu gema lonceng berhenti dan

kembali terdengar suara tawa riang.

Saat malam tiba, tak seorang tamu pun

berani masuk ke ruangan hitam. Namun,

ruangan lainnya dipenuhi orang dan pesta

44 I Edgar Allan Poe

Page 46: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

terus berlangsung. Akhirnya jam eboni itu ber­

dentang tanda tengah ma lam tel ah tiba. Saat

lonceng berdentang, segenap musik dan

tarian terhenti. Seperti sebelumnya, seluruh

tawa dan percakapan pun terhenti pula. Tapi

kali ir:ii 1 ada dua belas kali dentangan lonceng

jam itu. Sebelum dentang terakhir sirna,

banyak orang dalam kerumunan 'melihat

sosok seorang asing. Sebelumnya, tak seorang

pun sadar akan kehadiran sosok bertopeng ini.

Sebuah dengungan, sebuah gumaman, mun­

cul dari kerumunan. Dengungan ini berubah

menjadi ekspresi ketakutan, kengerian dan

rasa jijik.

Dalam pesta topeng biasa, tentu_saja,

sebuah pakaian yang mengerikan tak akan

menyebabkan reaksi semacam itu. Memang

benar, pakaian itu mengerikan, menyeramkan,

sekaligus menjijikkan. Tapi sosok baru yang

aneh itu telah melampaui batas-batas yang

bisa diterima. Bahkan, bagi orang-orang yang

sedang bergurau tentang hidup dan mati pun,

Topeng Maut Merah I 45

Page 47: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

ada hal-hal yang tak patut dijadikan bahan

gurauan. Tiba-tiba saja semua orang larigsung

merasa bahwa busana orang asing itu tidak

lucu dan tidak pantas dipakai.

Sosok itu tinggi dan kurus. Tubuhnya

ditutupi kain kafan dari ujung kepala hingga

ujung kaki. Topeng yang menyembunyikan

wajahnya tampak seperti wajah sesosok

mayat. ltu mungkin masih bisa diterima oleh

para tamu, kecuali satu hal. Sosok itu me­

lampaui batas dengan merias diri seperti

korban wabah Maut Merah. Pakaiannya

tertutupi darah. Dan seluruh wajahnya

dipenuhi bintik-bintik wabah maut itu.

Ketika pandangan Pangeran Prospero

jatuh pada bayangan menakutkan ini, ia

bergidik. la bergidik karena takut atau jijik­

tak seorang pun benar-benar yakin. Namun,

sesaat kemudian, wajah sang pangeran me­

merah karena marah.

"Siapa yang berani berbuat serupa itu?"

desaknya. "Tangkap dia dan buka topengnya!

46 I Edgar Allan Poe

Page 48: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

\

Setelah itu kita bisa tahu siapa yang akan kita

gantung di dinding puri saat fa jar tiba!"

Saat berkata demikian, Pangeran Pros­

pero tengah berdiri di ruangan biru. Kata­

katanya bergema nyaring dan jelas di seluruh

ruangan. lni karena sang pangeran memiliki

suara yang kuat dan tegas, juga karena suara

musik terhenti.

Pada mulanya, setelah sang pangeran

bicara, sejumlah orang mulai bergegas me­

ngejar si orang asing. Tapi di saat itu juga, si

orang asing bergerak mendekati pangeran.

Seluru~ tamu pesta itu merasakan ketakutan

tak bernama yang dibangkitkan oleh si orang

asing. Tak seorang pun mengulurkan tangan

untuk menghentikannya. Segera ia telah

menjadi begitu dekat pada sang pangeran. -

Pada saat yang sama, para tamu, seakan

menyatu, terjajar mundur ke dinding. Orang

asing itu begerak tanpa hambatan dari

ruangan biru ke ruangan ungu. Lalu berpin­

dah dari ruang ungu ke hijau, lalu ke ruang

TopengMautMerah j 47

Page 49: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

jingga. Dari situ ia terus bergerak ke ruang

putih, lalu violet. Masih tak ada gerakan untuk

mencegahnya. Para tamu seolah membeku di

tempat mereka.

Pangeran Prospero menjadi murka dan

malu atas rasa takutnya. la bergegas melintasi

keenam ruangan. Tak seorang pun mengi­

kutinya karena semua orang diliputi rasa takut.

Sang pangeran menghunus sebilah belati saat

ia mendekati si orang asing. Ketika sosok ber­

topeng itu mencapai ruangan hitam, ia tiba­

tiba berbalik dan berhadapan dengan sang

pangeran . Sekonyong-konyong sang pa­

ngeran menjerit dan menjatuhkan belatinya

ke atas karpet hitam. Lalu, Pangeran Prospero

sendiri menyusul rubuh di atas karpet. Mati.

Didorong oleh keberanian yang timbul

dari keputusasaan, sekelompok tamu berlari

masuk ke ruang hitam. Mereka menangkap

sosok kurus yang berdiri dalam bayangan jam

eboni. Saat berhasil merengkuh pakaian dan

topeng serupa mayat itu, mereka mendesah

48 j Edgar Allan Poe

Page 50: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

ketakutan. Ternyata tak ada apa-apa di dalam

pakaian itu!

Kini mereka sadar bahwa Malit Merah

telah tiba. la datang seperti seorang pencuri

di malam hari. Satu demi satu ia merubuhkan

para tamu di atas lantai bangsal puri yang kini

penuh darah. Mereka semua mati dalam rasa

putus asa. Jam eboni berhenti berdetak ber­

samaan dengan rubuhnya tamu terakhir.

Nyala api pun padam. Kegelapan dan Ang­

kara Maut Merah kini meraja.15

Topeng Maut Merah 149

Page 51: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 52: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

SEBUAH KISAH

B enar! Aku me.mang merasa gugup­

sangat, sangat gugup. Tapi mengapa

kau mengatakan bahwa aku ini gila?

Penyakit ini telah membuat inderaku jadi lebih

peka. Penyakit itu tak merusaknya atau

membuatnya tumpul. Di atas semuanya,

indera pendengaranku jadi amat tajam. Aku

bisa mendengar semua yang ada di bumi dan

langit. Bagaimana mungkin kau menyebutku

gila? Dengarkan! Kau harus tahu betapa sehat

1 s3

Page 53: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

dan tenang aku ini sehingga bisa menceritakan

kisah ini padamu.

Mustah i I mengatakan dari man a aku

pertama kali mendapat gagasan ini. Tapi

begitu aku memikirkannya, gagasan itu terus

mengejarku siang dan malam. Tak ada alasan

bagus untuknya. Aku tak membenci lelaki tua

itu. Aku mencintainya. la tak pernah melaku­

kan sesuatu yang menyerangku. Dan ia tak per­

nah menghinaku. Aku juga tak punya kei­

nginan sama sekali untuk merampok hartanya.

Kukira yang menjadi sebab adalah mata­

nya! Ya, itulah sebabnya. Salah satu matanya

tampak seperti mata bu rung nasar. Mata itu itu

berwarna biru pucat, dengan sebuah baya­

ngan di atasnya. Bila ia m~natapku, darahku

berdesir. Dan sedikit demi sedikit, secara amat

perlahan, timbul gagasanku untuk mem­

bunuhnya. Dengan begitu, aku akan meng­

enyahkan mata itu untuk selamanya.

Kini inilah soalnya. Kau kira aku gi1a.

Namun, seorang gila tak tahu apa-apa. Kau

54 I Edgar Allan Poe

Page 54: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

harus melihatku dan betapa bijak aku ber­

perilaku. Aku amat berhati-hati dan penuh

perencanaan. Aku tak pernah memberi ke­

sempatan pada lelaki tua itu untuk curiga

padaku. Kenyataannya, aku tak pernah ber­

laku lebih baik padanya dibanding seminggu

penuh sebelum aku membunuhnya.

Setiap malam, sekitar tengah ma lam, aku

memutar gerendel pintu dan membukanya­

ah, begitu lembut! Saat aku membukanya

cukup lebar, aku menyorongkan sebuah

lentera gelap melalui celah yang terbuka.

Lentera itu tertutup, sehingga tiada cahaya

yang bersinar darinya. Lalu aku melongokkan

kepala di pintu yang tel ah terbuka.

Oh, kau akan tertawa bila melihatku

melakukannya! Aku bergerak perlahan­

lahan-amat sangat perlahan, sehingga aku

tak q.kan mengganggu tidur si lelaki tua. Perlu

waktu satu jam untuk melongokkan seluruh

kepalaku ke dalam ruangan itu agar aku bi-sa

melihat lelaki tua itu. Hahl Mana ada orang

Sebuah Kisah ! SS

Page 55: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

gila berbuat secerdas ini? Lalu, ketika kepalaku

telah masuk dengan nyaman di ruangan itu,

aku membuka penutup lentera. Aku melaku­

kannya dengan sangat berhati-hati karena

engsel-engselnya suka berbunyi. Aku mem­

buka penutupnya sedemikian rupa sehingga

secercah sinar panjang jatuh menerpa mata­

nya yang seperti mata burung nasar.

Aku melakukannya selama tujuh malam,

setiap malam pada tengah malam. Tapi

matanya selalu terpejam. Jadi mustahil me­

lakukan pekerjaanku. Kau tahu, bukan lelaki

tua itu yang membuatku gusar, melainkan

m~ta jahatnya itu. Setiap pagi, bila hari tiba,

aku pergi ke kamarnya dengan berani, me-·

manggil namanya dengan suara ramah. Aku

bertanya padanya bagaimana ia semalam. Aku

tahu, ia tak tahu bahwa setiap malam, pada

tengah malam, aku mengintipnya saat ia tidur.

Pada malam kedelapan, aku lebih ber­

hati-hati daripada biasanya. Jarum jam

bergerak lebih cepat daripada tanganku. Tak

56 I Edgar Allan Poe

Page 56: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

pernah sebelumnya aku merasa betapa ~ijak

dan kuatnya aku. Aku sulit mengendalikan

rasa kemenanganku. Di sanalah aku, mem­

buka pintu, sedikit demi sedikit. Aku tahu

lelaki tua itu bahkan tak mampu memimpikan

tindakan atau pikiran rahasiaku. Gagasan itu

nyaris membuatku tertawa terbahak-bahak.

Mungkin ia mendengarku, karena ia

bergerak di atas ranjang secara tiba-tiba.

Seakan-akan ia terkejut karena sesuatu. Kini

kau mengira aku akan mundur, tapi tidak.

Ruangan itu segelap aspal, karena tirai jendela

tertutup rapat. Aku tahu ia tak akan bisa

melihat pintu yang terbuka. Maka aku terus

membukanya-perlahan-lahan.

Aku melongokkan kepalaku ke dalam

dan hampir membuka penutup lentera ketika

ibu jariku terpeleset. Keributan kecil

menyebabkan lelaki tua itu terduduk di atas

ranjang. Kudengar ia berteriak, "Siapa itu?" tapi

aku tetap diam tak bersuara. Selama satu jam

penuh aku tak menggerakkan sebuah otot pun.

Sebuah Kisah I 57

Page 57: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Pada saat itu, aku tak mendengar ia kembali berbaring. la masih duduk di atas ranjang, men­dengarkan.

Sejenak kemudian, kudengar rintihan

samar. Aku tahu itu sebuah rintihan ketakutan.

Bukan rintihan kesakitan atau ratapan ke­

sedihan. Oh, tidak! ltu suara lirih yang berasal

dari dasar jiwa ketika diliputi oleh kengerian.

Aku tahu su.ara itu dengan baik. Sekian malam

yang lewat, pada tengah malam, aku pernah

merintih seperti itu. Saat aku melakukannya,

suara itu justru membuat rasa takutku kian

memburuk. Oh, ya, aku amat mengenal suara

itu. . Aku tahu apa yang dirasakan oleh lelaki ·

tua itu dan aku mengasihaninya-walaupun

aku tertawa dalam hati. Aku tahu ia· telah

terjaga sejak keributan kecil pertama. Rasa

takutnya meningkat saat ia berbalik di ranjang.

la mencoba berbicara sendiri untuk menge­

nyahkan rasa takutnya, tapi ia tak 'mampu. la

berkata pada diri sendiri, "ltu bukan apa-apa

58 I Edgar Allan Poe

Page 58: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

hanya deru angin di cerobong asap. ltu hanya

seekor tikus yang melintasi lantai. ltu cuma

derikan seekor jangkrik."

Ya, aku tahu ia mencoba berbicara pada

diri sendiri untuk mengusir rasa takut. Tapi itu

tak berh~sil. Maut, yangtengah mendekatinya,

telah. memperlihatkan bayangan hitam di

hadapannya. Kini korban telah terkepung.

Bayangan maut yang tak kasat mata membuat

lelaki tua itu merasakan kedekatanku. la tak

bisa melihat atau mendengarku, tapi ia bisa

merasakan kehadiran kepalaku di ruangan itu.

Setelah menunggu cukup lama, aku

memutuskan untuk niembuka lentera sedikit.

Kau tak bisa membayangkan betapa hati-hati

aku melakukannya. Akhirnya, secercah

cahaya samar, seperti jaring laba"'laba, ter­

pancar dan jatuh pada mata burung nasar itu.

Mata itu terbuka-terbelalak lebar. Aku

menjadi marah melihatnya. Aku melihatnya

dengan jelas. Mata itu biru pucat, dengan

bayangan buruk di atasnya. Pemandangan itu

Sebuah Kisah I 59

Page 59: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

menggetarkan belulangku. Aku tak bisa

melihat bagian lain wajahnya. Pancaran sinar

itu tepat mengarah ke matanya.

Apakah aku belum bercerita padamu

bahwa apa yang kau kira sebagai kegilaan

hanyalah ketajaman segenap inderaku? Kini,

kukatakan, aku mulai mendengar sebuah

suara lirih yang cepat. Terdengar seperti detak

sebuah jam terbungkus kain katun. Aku juga

mengenal dengan baik suara itu. ltu adalah

detak jantung lelaki tua itu. Entah bagaimana,

suara itu membuatku m·akin marah-seperti

dentum sebuah drum yang membuat seorang

serdadu jadi pemberani. .

Tapi aku tetap diam. Aku bahkan ·sulit

bernapas. Aku mencoba melihat betapa

tenang aku menjaga sinar lentera menerangi

mata itu. Aku mendengar jantungnya berdetak

makin cepat. Detaknya makin cepat dan kian

cepat, makin nyaring dan kian nyaring. Rasa

takut lelaki tua itu bertambah setiap saat! Detak

jantungnya kian kencang. Kubilang, makin

60 I Edgar Allan Poe

Page 60: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kudengar tintihan samar. Aku tahu itu

sebuah rintihan ketakutan. Bukan rintihan

kesakitan atau ratapan kesedihan. Oh, tidak! Itu

suara lirih yang berasal dari dasar jiwa ketika

diliputi oleh kengerian, Aku tahu

suara itu dengan baik. Sekian malam yang lewat,

pada tengah malam, aku pernah merintih

seperti itu. Saat aku melakukannya, suara itu

justru membuat rasa takutku kian mem­buruk.

Page 61: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kencang setiap saat! Apakah kau men­

dengarku?

Aku telah mengatakan padamu bahwa

aku merasa gugup. ltu benar. Dan kini, dalam

kesunyian menyebalkan rumah tua itu, keri-

,butan ini membuatku ngeri. Namun, untuk

beberapa saat berikutnya, aku tetap diam.

Namun, detak jantung itu makin nyaring,

makin nyaring! Jantungnya seakan hendak

meledak. Tiba-tiba sebuah rasa takut yang baru

melandaku. Aku takut suara itu terdengar oleh

tetangga!

Saat lelaki tua itu telah tiba! Dengan

sebuah teriakan nyaring, aku membuka

penutup lentera dan menyerbu masu~

ruangan itu. la menjerit satu kali-hanya satµ

kali. Secepat kilat, aku menyeretnya ke lantai

dan menindihnya dengan ranjang yang berat.

Lalu aku tersenyum, merasa tugasku segera

akan tuntas. Namun, untl.~k beberapa saat,

jantungnya berdetak dengan bunyi aneh. lni

tak menggangguku. Di bawah ranjang yang

62 I Edgar Allan Poe

Page 62: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

berat, syara itu tak akan terdengar hingg

menembus dinding.

Akhirnya suara itu berhenti. Lelaki tua itu

sudah mati. Aku memindahkan ranjang itu

dan menatap mayatnya. Ya, ia sudah mati

kaku. Kuletakkan tanganku di dekatt jantung­

nya dan membiarkannya di sana beberapa

saat. Tak ada detakan . la sudah mati. Mata

yang menakutkan itu tak akan meng:gangguku

lagi.

Jika kau masih mengira aku ini gila, kau

tak akan lagi menganggapku begitu bila

kuceri.takan padamu apa yang kulakukan

selanjutnya. Aku memikirkan cara terbaik

untuk menyembunyikan tubuhnya. Maka

kupotong-potong tubuhnya menjadi be­

berapa bagian. Kupotong kepalanya, lengan­

lengannya dan sepasang kakinya.

Lalu aku mengambil tiga bilah papan dari

lantai ruang tidur itu. Kuletakkan tubuhnya

yang tercabik di bawah lantai, kemudian

kuletakkan kembali papan itu di tempatnya

Sebuah Kisah j 63

'1

Page 63: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

< m11l .1. Al u m I kukannya dengan sangat

r .~p l (1hin rg tak ada mata manusia-bahkan

1lr1L1 juga matanya-bisa mengenali adanya

· uatu yang tidak beres. Tak ada yang perlu

dicuci. Tak ada noda apa pun. Tak ada bercak

. darah sama sekali. Aku terlalu berhati-hati

untuk melakukan kesalahan semacam itu.

Seember airtelah membereskan semuanya­

ha, ha, ha!

Saat aku menyelesaikan semua itu waktu

menunjukkan jam em pat subuh. Masih kelam

seperti tengah malam. Saat jam dinding

berdentang empat kali, kudengar sebuah

ketukan di pintu depan. Dengan hati tenang,

aku beranjak untuk membuka pintu. Mata

jahat itu telah sirna. Tak ada lagi yang perlu

ditakuti. Tiga orang lelaki masuk. Mereka

me"!lperkenalkan diri sebagai polisi. Mereka

bilang seorang tetangga mendengar sebuah

jeritan tadi malam. Kesalahan dalam per­

mainan dicurigai. Sebuah laporan dibuat di

64 I Edgar Allan Poe

Page 64: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kantor polisi. Beberapa petugas dikirim untuk

meneliti rumah ini.

Aku tersenyum-apa lagi yang perlu

kutakutkan? Aku menyambut mereka dengan

ramah. Jeritan itu, kubilang, adalah teriakanku

sendiri. Tadi malam aku bermimpi buruk.

Lelaki tua itu sedang berlibur ke desa, kataku.

Aku mengajak mereka berkeliling rumah. Aku

mempersi lakan mereka meryieriksa-me­

meriksa dengan baik. Akhirnya, aku mem­

bawanya ke kamarnya. Aku menunjukkan

barang-barangnya, aman dan tak terganggu.

Merasa amat percaya diri, aku membawa

kursi-kursi ke ruangan itu. Aku mempersilakan

mereka beristirahat sejenak. Dengan penuh

percaya diri, aku bahkan meletakkan kursiku

tepat di atas mayat lelaki tua itu.

Para petugas itu mempercayaiku. Aku

merasa lega. Mereka duduk di sana sejenak,

bercakap-cakap tentang soal keseharian ..

Namun, tak lama, aku merasa wajahku

memucat. Aku meminta mereka pergi. Ke-

Sebuah Kisah j 65

Page 65: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

palaku pusing dan kukira aku merasa ada yang

berdenging di kupingku. Namun, mereka

masih juga duduk mengobrol. Denging;:i.n di

telingaku makin nyaring. Aku berbicara lebih

banyak untuk mengusir perasaan itu. Tapi

suara bising itu makin nyaring. Akhirnya, aku

sadar suara itu bukan berasal dari kupingku.

Aku makin pucat. Aku berbicara lebih

cepat, dengan suara lebih keras. Tapi bunyi

itu makin nyaring. Apa yang bisa kulakukan?

ltu adalah suara lirih yang cepat. Terdengar

seperti detak jam terbungkus kain katun. Aku

menarik napas. Para polisi itu tak mendengar­

nya. Aku berbicara lebih cepat dan lebih keras,

tapi bunyi bising itu makin nyaring. Aku

berdiri dan berjalan berkeliling. Aku berbicara

tentang hal-hal yang tak penting. Aku bicara

dengan suara tinggi dan gerakan keras-tapi

bunyi bising itu kian nyaring.

Mengapa mereka tak juga pergi? Aku

berjalan mondar-mandir dengan langkah berat,

tapi bunyi itu makin nyaring. Oh, Tuhan! Apa

66 I Edgar Allan Poe

Page 66: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

yang bisa kulakukan? Bunyi bising itu makin

nyaring, makin nyaring, makin nyaring! Dan

orang-orang itu terus saja mengobrol dengan

riang. Mungkinkah mereka tak mendengar

suara itu? Tuhan Yang Mahakuasa! Tidak, tidak!

Mereka mendengarnya! Mereka curiga!

Mereka tahu! Mereka mempermainkan aku!

lnilah yang kupikirkan dan masih juga ku­

pikirkan.

Tapi ada yang lebih baik daripada

kepedihan ini! Ada sesuatu yang lebih baik

daripada membiarkan mereka menipuku! Aku

tak bisa melihat senyum mereka lebih lama

lagi ! Aku merasa harus menjerit atau aku mati !

Dan kini, lagi-lagi, dengarkan! Bunyi itu makin

nyaring! Makin nyaring!

"Bangsat!" jeritku. "Jangan berpura-pura!

Kuakui perbuatanku! Buka papan lantai itu!

Di sini! lni bunyi detak jantungnya yang ter­

sembunyi !"Ill

Sebuah Kisah I 67

Page 67: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 68: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

KUCl'NG HITAM Bisakah kecanduan membuat orang

melakukan kejahatan? Kisah ini menunjukkan kehancuran bertahap

sebuah pikiran yang sakit. Setiap saat, tokoh utama cerita ini tenggelam makin dalam ke dalam neraka yang ia ciptakan

sendiri. Sebuah gambaran tentang perusakan diri

Page 69: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya
Page 70: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

KUCING HITAM

A ku tak berharap seorang pun akan

percaya kisah fantastis yang akan

kuceritakan ini. Aku harus jadi gila

dulu untuk berharap agar orang mempercayai

ceritaku. Aku sendiri sulit mempercayainya­

dan kulihat segala yang terjadi. Tapi, aku tidak

gila--dan kutahu ini bukan mimpi. Besok aku

akan mati. Kini aku ingin meringankan beban

jiwaku.

I 71

Page 71: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Aku ingin menceritakan serangkaia'n

kejadian biasa pada dunia. Aku mau me­

lakukannya dengan cara yang terang dan

jelas, tanpa komentar. Kejadian-kejadian ini

membuat aku ngeri-membuatku merasa

tersiksa-dan menghancurkanku. Namun,

aku tak akan mencoba m~njelaskan kejadian­

kejad ian itu. Bagiku, mereka hanya me­

nyebabkan rasa takut. Setelah aku mati,

mungkin seseorang akan dapat menemukan

alasan untuk segala yang terjadi. Atau

mungkin orang lain akan melihat bahwa

kejadian-kejadian itu tak lebih daripada

serangkaian hubungan sebab-akibat yang

bersifat alamiah.

Sejak bayi, aku dikenal karena bertingkah

manis dan baik hati. Kenyataannya, teman­

temanku menjadikannya bahan gurauan. Aku

sangat menyukai binatang dan orang tuaku

mengizinkanku memeliharanya. Saat aku

benar-benar merasa bahagia adalah ketika aku

memberi makan dan bermain dengan mereka.

-721 Edgar Allan Poe

Page 72: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Sifat ini tumbuh makin kuat ketika aku

dewasa. Waktu aku telah menjadi seorang

lelaki dewasa, kecintaanku terhadap binatang

peliharaan menjadi salah satu sumber kese­

nanganku. Aku tak perlu menerangkan soal

ini pada siapapun yang mencintai seekor

anjing pintar yang setia. Ada sesuatu dalam

cinta yang tak egois pada seekor binatang

yang meresap langsung di hati seseorang.

Aku kawin muda dan merasa bahagia saat

tahu istriku memiliki sifat yang sama de­

nganku. Ketika ia melihat betapa aku me­

nyukai binatang peliharaan, ia memelihara

banyak binatang peliharaan dari jenis terbaik.

Kami punya burung-bu_rung, banyak ikan

mas, seekor anjing, kelinci-kelinci, seekor

monyet mungil dan seekor kucing.

Kucing ini amat besar dan indah. War­

nany11 hitam legam dan amat pintar. lstriku

yang pertama kali menyadari betapa pintar

kucing itu. Menjadi agak bertahayul, ia bilang

padaku bahwa dongeng kuno mengatakan

Kucing Hitam I 73

Page 73: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

bahwa kucing hitam biasanya memiliki

kekuatan sihir. Tentu saja ia tak sungguh­

sungguh soal ini. Aku menyebutkan hal ini

karena tiba-tiba saja aku ingat.

t<ucing itu bernama Pluto. la adalah

hinatang peliharaan kegemaranku dan teman

bermain buatku. Aku sendiri yang mem­

berinya makan dan ia membuntutiku ke mana

pun aku pergi di dalam rumah. la bahkan

selalu mencoba mengikutiku apabila aku

hendak pergi ke luar rumah.

Hubungan kami yang seperti itu tidak

berubah selama beberapa tahun. Sampai

kemudian peri laku dan sifatku menjadi

semakin buruk. lni karena aku mulai terlalu

banyak minum. Hari ke hari, aku semakin sulit

untuk ditemani. Aku tidak lagi peduli pada

perasaan orang lain. Aku bahkan mengucap­

kan kata-kata kasar pada istriku. Puncaknya,

aku menjadi kejam padanya.

Hewan-hewan peliharaanku, tentu saja

ikut menderita. Aku tidak hanya menelantar-

7 4 j Edgar Allan Poe

Page 74: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kan mereka, tapi juga memperlakukan mereka

dengan amat kasar. Aku masih cukup peduli

pada Pluto untuk tidak mengasarinya. Tetapi

aku tak peduli lagi jika aku melakukannya

pada kelinci, monyet ataupun anjing yang

menggangguku. Penyakitku semakin parah

dan penyakit apakah yang lebih parah dari

kecanduan alkohol! Akhirnya, aku bahkan

mulai mengasari Pluto yang kini menjadi

semakin tua.

Suatu malam, aku pulang dalam keadaan

mabuk dan membayangkan kucing itu seperti

sedang menghindar dariku. Ketika kudekati,

ia jadi amat ketakutan . KuCing itu menggigit

tanganku dan meninggalkan Iuka bekas

cakaran. Aku sangat marah hingga tak bisa lagi

kukenali diriku sendiri. Sepertinya jiwaku yang

asli meninggalkan tubuhku dan sesosok setan

durjana mengambil alih tubuhku. Aku me­

ngambil pisau saku dari kantong rompiku dan

menghunusnya. Lalu aku mencekik hewan

malang itu dan mencungkil salah satu bola

Kucing Hitam I 75

Page 75: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

matanya! Aku malu, terbakar dan gemetar

mengingat kekejian itu.

Aku sadar pagi harinya. Pengaruh alkohol

telah le~yap. Tapi aku merasakan sesuatu­

separuh takut dan separuh menyesal- atas

apa yang tel ah kulakukan. Pada akhirnya yang

terasa adalah sebuah perasaan lemah. Jiwaku

menjadi tak tersentuh. Kembali aku mulai

minum. Dengan segera ingatan tentang per­

buatanku larut dalam anggur.

Pada saat itu kucing itu mulai sembuh.

Rongga matanya yang bolong tampak me­

ngeri kan, tapi ia tak kelihatan kesakitan.

Kucing itu berkeliaran dalam rumah seperti

biasa, ta pi ia selalu kabur apabi la aku

mendekat. Tentu saja ia takut padaku. Pada

mulanya aku merasa sedih karena binatang

yang tadinya mencintaiku jadi membenciku.

Namun, rasa sedih itu segera beruba:h menjadi

rasa sebal. Dan kemudian berubah menjadi

sebuah semangat jahat.

76 j Edgar Allan Poe

Page 76: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Semangat jahat itu tak bisa kita paharTJi.

Tapi aku yakin itu ada pada setiap hati

manusia. la memberi arah pada sifat manusia.

Siapakah yang tak pernah melakukan sesuatu

yang jahat atau bodoh-bukan karena alasan

lain selain karena ia tahu bahwa ia tak boleh

melakukannya? Tidakkah kita semua memiliki

sebuah hasrat untuk m~langgar aturan hanya

karena itu ~daiah aturan? Semangat jahat ini

datang sebagai kejatuhan akhirku. lni adalah

kerinduan jiwaku yang tiada berakhir untuk

berbuat salah hanya karena ingin berbuat

salah.

Sifat jahat dalam diriku membuatku ingin

melukai kucing itu lebih parah lagi. Suatu pagi,

dengan darah dingin, kuselipkan jerat rne­

ngelilingi leher kucing itu. Lalu aku meng­

gantungnya di dahan sebuah pohon. Aku

melakukannya dengan air mata mengalir. Saat

melakukannya aku merasa bersalah dalam

hati. la kugantung karena aku tahu bahwa

kucing itu pernah mencintaiku. Aku melaku-

Kucing Hitam I 77

Page 77: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kannya justru karena kucing itu tak memberiku

alasan untuk melukainya. Kulakukan per­

buatan itu karena aku tahu bahwa dengan

melakukannya aku telah berbuat dosa. Aku

tahu bahwa itu adalah sebuah dosa maut yang

tak berampun.

Malam itu aku terjaga karena suara

kobaran api. Kelambu di sekeliling ranjangku

adalah lidah api. Seluruh rumah menyala!

Dengan susah payah, istriku, seorang pem­

bantu dan aku berhasil keluar dari rumah itu.

Sebelum malam berakhir seluruh rum~h itu

telah hangus terbakar. Semua hartaku musnah.

Aku merasa putus asa.

Aku mencoba untuk tidak berkata bahwa

akulah yang telah menyebabkan kebakaran

itu terjadi. Tidak! Aku hanya mengatakan

bahwa segala sesuatu terjadi karena harus

terjadi.

Esok hari setelah kejadian itu, aku

melihat-lihat puing rumahku. Semuanya

musnah kecuali sebuah dindihg. Dinding itu

78 I Edgar Allan Poe

Page 78: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

masih berdiri tegak di tempat yang se­

belumnya merupakan bagian tengah ruma.h.

Kepala tempat tidurku berhadapan dengan

dinding itu. Aku teringat dinding ini baru

ditembok ulang. Mungkin itu yang menye-

1 amatkan nya.

Kerumunan orang mengelilingi dinding

itu. Aku bisa mendengar beberapa orang

berkata, "Aneh!" Yang .lainnya menimpali,

"Luar biasa!" Saat aku mendekat, kulihat

gambar seekor kucing raksasa di atas dinding.

Seakan-akan gambar itu dipahat di sana. Ada

seutas tali menjerat leher kucing itu.

Saat aku pertama melihatnya, aku merasa

amat ketakutan. Lalu aku ingat bahwa kucing

itu telah kugantrung di sebuah kebun dekat

rumahku. Saat kebakaran mulai terjadi se­

kumpulan orang berkerumun di kebun.

Seseorang pasti melihat kucing itu, memotong

tali yang mengikatnya ke pohon dan

melemparkannya melalui jendela kamarku.

Mungkin mereka melakukannya untuk mem-

Kucing Hitam I 79

Page 79: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

bangunkanku. Rubuhnya dinding lain

mungkin menindih bangkai kucing itu ke

dinding yang baru ditembok ulang. Lalu, api

yang berkobar, entah bagaimana, menghasil-

kan akibat aneh pada dinding. · '

Walupun aku bisa menjelaskan apa yang

telah terjadi, toh itu tetap saja menakutkan.

Selama berbulan-bulan aku tak dapat melu­

pakan pemandangan sosok seekor kucing di

atas dinding. Aku merasa menyesal, tetapi itu

bukan sungguh-su,ngguh sebuah penyesalan.

Aku merindukan binatang itu dan mulai

mencari-cari kucing lain yang mirip dengan

si hitam manis Pluto.

Suatu ma lam aku pergi ke sebuah bar, aku

melihat sesosok benda hitam di sudut ru­

angan. Karena aku tahu apa itu, aku mendekat

untuk melihatnya dengan lebih jelas. ltu

adalah seekor kucing hitam yang sangat besar.

Kucing itu seukuran Pluto dan amat mirip

dengannya dalam segala hal, kecuali satu. ·

Pluto tak memiliki bulu putih di bagian

80 I Edgar Allan Poe

Page 80: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Walupun aku bisa menjelaskan apa yang telah

terjadi, toh itu tetap saja menakutkan. Selama berbulan-bu1an aku tak dapat melu­

pakan pemandangan sosok seekor

kucing di atas dinding. Aku merasa

menyesal tetapi itu bukan

sungguh-sungguh sebuah penyesalan.

Aku merindukan bin a tang i tu dan

mulai mencari-cari kucing lain yang mirip

dengan si hitam manis

Pluto.

Page 81: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

manapun tubuhnya. Kucing yang ini memiliki

sekelompok bulu putih di dadanya.

Saat kusentuh, kucing itu melonjak

girang. la mengeong nyaring, menggosok­

gosokkan tubuhnya pada tanganku dan

tampak amat senang. Tampaknya inilah

kucing yang aku cari. Aku menawarkan diri

untuk membelinya pada pemilik bar. Namun,

katanya ia tak pernah melihat kucing itu se­

belumnya.

Aku terus bermain . dengan kucing itu

hingga aku hendak pulang. Saat aku akan

pergi, kucing itu seperti ingin mengikutiku.

Aku membiarkannya berbuat begitu. Aku

membungkuk dan bermain dengannya sambil

kami berjalan. Ketika kami tiba di rumah, ia

tampak cocok di tempat itu. Sejak awal, ia

langsung disukai oleh istriku.

Aku sendiri, dengan segera menjadi tidak

suka pada kucing itu. lni berlawanan dengan

apa yang kuharapkan. Aku tak bisa men­

jelaskan bagaimana atau mengapa, tapi rasa

82 I Edgar Allan Poe

Page 82: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

senang kucing itu padaku membuat aku jijik

dan merasa terganggu. Perlahan-lahan pe­

rasaan ini berubah menjadi kebencian. Aku

menghindari binatang itu. Hanya rasa malu

atas apa yang tel ah kulakukan pada Pluto yang

rnencegahku melukai kueing itu.

Selama beberapa minggu aku tak mela­

kukan apa pun yang membahayakannya.

Tapi, perlahan-lahan aku mulai melihat kucing

itu dengan penuh kebencian. Jika kucing itu

masuk ke kamarku, aku segera pergi, seakan­

akan aku tengah mengh i ndari sebuah pe­

n ya kit berbahaya.

Mungkin aku lupa mengatakan tentang

hal aneh yang kemudian kusadari terjadi esok

pagi setelah kucing itu kubawa ke rumah. Saat

itu, ketika kulihat kucing itu, ia ternyata ke­

hilangan sebelah matanya seperti Pluto. Ke­

nyataan ini, bagaimanapun, justru membuat

istriku semakin mencintainya.

Makin kubenci kucing itu ia justru makin

suka padaku. Kucing itu membuntutiku

Kucing Hitam j 83

Page 83: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

kemana pun aku pergi .Saat aku duduk ia akan

merunduk di bawah kursiku atau melompat

ke pangkuanku. Jika aku bangkit dan berjalan,

ia akan . menyelinap di antara kakiku dan

mengikutiku. Terkadang ia mencakar bajuku

lalu memanjat ke dadaku. Seringkali aku ingin ' .

memusnahkan kucing itu dengan sekali

gebuk. Namun, aku berhasil menahan diri

karena satu hal, aku malu atas apa yang ku­

lakukan pada Pluto. Tapi., alasan sesung­

guhnya adalah karena ternyata aku takut pada

kucing itu.

Bukan bahaya fisik yang kutakuti, tapi aku

tak tahu bagaimana menjelaskannya. Aku

nyaris malu mengakuinya bahkan hingga saat

aku duduk dalam sel penjara. Rasa ngeri dan

takut yang dibangkitkan kucing itu pada diriku

disebabkan oleh bulu-bulu putih di badannya.

Bulu-bulu putih inilah satu-satunya perbedaan

antara kucing ini dengan kucing yang pernah

kubunuh.

841 Edgar Allan Poe

Page 84: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Saat pertama aku melihat kucing itu,

tanda ini tidak menyerupai sesuatu. Tapi

perlahan-lahan, bentuk itu makin jelas. Kini

ia tampak seperti sebuah benda yang

membuatku bergidik hanya karena me­

nyebutnya. Tanda putih itu membentuk se­

suatu yang menakutkan: tiang gantungan! Ya,

tempat penggantungan ! Oh, tempat kejahatan

yang mengerikan, tern pat pen uh kesakitan dan

maut!

Karena tanda yang menakutkan ini, aku

kini menderita. Andai saja aku berani, akan

kuenyahkan kucing itu. Siang dan malam aku

tidak bisa beristirahat. Siang hari, kucing itu

tak mau meninggalkanku sendirian sekejap

pun. Di malam hari, aku bermimpi buruk yang

membuatku terjaga setiap jam. S~tiap kali

terbangun, kurasakan nafas kucing itu di

wajahku. Kemudian aku tahu bahwa kucing

itu menindih jantungku!

Kini aku mulai diganggu pikiran jahat. Aku

jadi membenci segala hal dan semua orang.

Kucing Hitam I 85

Page 85: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

lstriku yang malang menderita karena suasana

hatiku yang buruk walaupun dia tak pernah

mengeluh.

Suatu hari istriku mengikutiku ke ruang

bawah tanah rumah kami. Saat kami berjalan,

kucing itu ikut menuruni tangga. Menyelinap

di sela kakiku, ia nyaris membuatku terje­

rembab. lni membuatku murka, membuatku

lupa pada rasa takut yang hingga saat itu

mencegahku bertindak lebih lanjut.

Tanpa pikir panjang, kuangkat sebilah

kapak dan kulayangkan ke arah kucing itu.

Serangan ini pasti akan langsung mem­

bunuhnya jika tepat mengenai sasaran. Na­

mun, istriku menghentikanku sebelum aku

berhasil mengayunkan tangan. Aku menjadi

makin murka. Aku melepaskan diri dari

cekalan istriku dan menancapkan kapak itu

di kepalanya! lstriku langsung tewas tanpa

sempat menjerit.

Aku tahu aku harus melakukan sesuatu

untuk menyembunyikan mayatnya. Aku tak

86 I Edgar Allan Poe

Page 86: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

Bukan bahaya fisik yang kutakuti, tapi aku tak

tahu bagaimana menjelaskannya. Aku nyaris

malu mengakuinya bahkan hingga . saat aku duduk dalam sel pen Jara.

Rasa ngeri dan takU t yang dibangkitkan kucing itu

pada diriku disebabkan oleh bulu-bulu putih di

badannya. B ul u -b ul u p U tih inilah satu-

satunya perbedaan antara kucing ini dengan

kucing yang pernah

kubunuh.

Page 87: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

mungkin membawanya ke luar rumah, siang

atau malam. ltu terlalu berbahaya karena bisa

saja terlihat oleh para tetangga.

Gagasan-gagasan lain mel i ntas di

benakku. Salah satunya adalah membakar

mayat itu. Atau menguburnya di lantai ruang

bawah tanah. Aku juga berpikir tentang

membuangnya ke sumur yang terletak di

halaman rumah . Sempat terlintas pula untuk

membungkusnya dalam sebuah kotak, seolah­

olah dia semacam barang dagangan. Lalu aku

akan menyuruh pelayanku untuk mem­

bawanya ke luar rumah. Akhirnya aku me­

r:nutuskan untuk menemboknya di ruang

bawah tanah.

Ruang bawah tanah itu cukup cocok

untuk tujuan itu. Dindingnya rapuh dan be I um

lama ini dilapisi kembali dengan semen kasar.

Kelembaban udara mencegah adonan semen

itu mengeras. Lagi pula, salah satu dinding itu

memiliki bagian yang dulunya merupakan

perapian. Perapian itu diratakan sehingga

88 I Edgar Allan Poe

Page 88: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

tampak seperti bagian lain ruang bawah tanah

itu. Aku tahu cukup mudah membongkar

lapisan batu bata yang menyusun dinding itu.

Lalu aku akan melekatkan mayat itu di dalam­

nya dan menembok kembali dinding itu. Tak

seorang pun akan tahu perbedaannya.

Aku menggunakan sebuah linggis untuk

membongkar lapisan batu bata. Lalu, dengan

hati-hati aku meletakkan mayat itu dekat

dinding bagian dalam perapian. Soal gam­

pang mengembalikan lapisan batu bata itu ke

tempat semula. Kemudian dengan cermat

kutembok kembali lapisan batu bata itu. Saat

aku selesai, aku melangkah mundur untuk

melihat hasil karyaku. Dinding itu tampak

sempurna. Tak seorang pun akan merasa ter­

ganggu olehnya.

Lalu aku mencari-cari kucing pembuat

onar itu. Aku ingin membunuhnya. Jika aku

melihatnya saat itu, tak diragukan lagi apa yang

akan kulakukan padanya. Tapi binatang itu

sekaan-akan bersembunyi di suatu tempat. la

Kucing Hitam j 89

Page 89: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

pasti ketakutan oleh aksi kemarahanku. Aku

tak bisa menemukannya di mana pun. Dania

tak juga muncul sepanjang malam. Akibatnya,

setidak-tidaknya untuk semalam, aku bisa

tidur lel~p. ltu adalah malam damai pertamaku

sejak kucing itu kubawa pulang ke rumah.

Hari kedua dan ketiga berlalu dan kucing

itu belum muncul juga. Betapa bahagia hati­

ku! Pikiran tentang apa yang telah kulakukan

pada istriku hanya sedikit menggangguku. Be­

bepara orang bertanya tentangnya, tapi aku '

mengarang cerita untuk menjelaskan soal itu.

Penyelidikan sempat dilakukan tapi tentu saja

tak ditemukan apapun. Kini aku menatap ke­

bahagiaan masa depanku dengan pasti.

Pada hari keempat, polisi datang lagi ke

rumahku. Mereka kembali menyelidiki tempat

tinggal kami, kali ini termasuk lantai dan ruang

bawah tanah. Mereka tak menyisakan satu

sudut pun tanpa mereka sentuh. Akhirnya,

mereka turun ke ruang bawah tanah. Aku tak

merasa gugup. Jantungku berdetak tenang

90 I Edgar Allan Poe

Page 90: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

seakan-akan sedang tidur dan bermimpi

indah. Aku mondar-mandir di ruang bawah

tanah, bersedekap. Akhirnya polisi-polisi itu

bersiap untuk pergi.

Saat mereka pergi aku berbicara pada

mereka, kebahagiaan yang kurasakan dalam

· hatiku terlalu kuat untuk ditahan. "Bapak­

bapak, aku senang bisa rnembantu. Aku ber­

harap kalian diberkati kesehatan. Rumah ini

dib,angun dengan sangat rapi. Tidakkah kalian

setuju?" kataku (aku tak tahu mengapa aku

terus saja berbicara, seolah-olah aku tak bisa

menahan diri). "Dinding ini sangat kokoh,"

ujarku. Aku memegang sebatang tongkat di

tanganku yang kugunakan untuk memukul­

mukul dinding itu. Aku melakukannya tepat

pada bagian dinding tempatku menyem­

bunyikan mayat istriku!

Segera setelah suara ribut karena aku

memukul-mukul dinding menghilang dalam

kesunyian, sebuah suara terdengar dari dalam

dinding. ltu adalah sebuah tangisan. Pada

Kucing Hitam 191

Page 91: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

mulanya lirih dan lembut, seperti isakan

seorang anak kecil. Tapi suara itu dengan

cepat menjadi sebuah jeritan panjang yang

nyaring. ltu bukan suara manusia. ltu adalah

sebuah lolon'gan, separuh ketakutan dan

separuh penuh kemenangan. Tampak bodoh

untuk mengatakan apa yang sedang kupikir­

kan. Nyaris terengah-engah, aku terjajar ke

dinding yang berlawanan. Sejenak para polisi

itu terdiam di tangga, membeku ketakutan.

Saat berikutnya selusin tangan kekar

merobohkan dinding itu. Dinding itu runtuh

dengan mudah. Mayat istriku yang sudah

mulai membusuk terbaring di sana, di

hadapan para polisi itu. Di dekat kepalanya,

duduk seekor kucing hitam yang memandang

pada kami dengan matanya yang tinggal

sebelah. Kucing itulah yang telah membuatku

membunuh istriku dan kemudian membawa­

ku ke tiang gantungan. Rupanya aku tel ah me­

nembok monster itu dalam kuburan istriku.IJ

92 I Edgar Allan Poe

Page 92: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya

·~

Page 93: KUCING HITAM - sumbersejarah.files.wordpress.com · la menu I is puisi, cerpen dan kritik sastra. Kisah ... kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa yang tengah kau lakukan padanya