kualitas laba

Upload: dani-usmar-martawisastra

Post on 21-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Kualitas Laba

    1/4

    KUALITAS LABA (EARNINGS QUALI TY)Oleh Usmar, Dani.

    Pada umumnya setiap investor tertarik untuk mengetahui kualitas laba emiten dimana mereka

    menginvestasikan dananya. Kaitan tujuan tersebut untuk mengetahui kualitas laba, dapat diukur

    dengan menggunakanEarnings Response Coefficient (ERC) yang merupakan bentuk pengukuran

    kandungan informasi dalam laba.

    Kualitas laba merupakan indikator dari kualitas informasi keuangan yang menunjuk pada seberapa

    cepat dan tepat laba yang dilaporkan mengungkapkan laba fundamental. Dengan bahasa sederhana

    kualitas laba merupakan kemampuan laba dalam merefleksikan laba perusahaan sebenarnya dan

    membantu memprediksi laba mendatang, dengan pertimbangan tingkat stabilitas dan persistensi

    laba.

    Semakin tinggi kualitas laba, akan membawa dampak percepatan dan ketepatan laba dalam

    menyampaikan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan. Kualitas laba menjadi perhatian para

    pengguna laporan keuangan karena memiliki peran penting dalam keputusan investasi. Kuatnya

    reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya earnings response coefficient

    (ERC), menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. ERC merupakan salah satu ukuran atau

    proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh

    Midiastuty dan Machfoedz (2003), Boediono (2005), dan Setiawan (2006). Dalam penelitian ini

    seterusna akan diistilahkan dengan proxynya yaitu earning response coefficient (ERC).

    Pengukuran seberapa besar reaksi pasar terhadap informasi yang tersedia tercermin dengan

  • 7/24/2019 Kualitas Laba

    2/4

    dikeluarkannya laporan keuangan terutama informasi laba dikenal dengan koefisien respon laba

    akuntansi. Scott, (2003) mendefinisikan Earnings Response Coefficient (ERC) adalah ukuran

    besaran abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba abnormal

    (unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

    Dalam analisis fundamental oleh investor ERC sangat berguna, khususnya dalam model penilaian

    untuk menentukan reaksi pasar atas informasi laba perusahaan yang berkualitas. Selanjutnya Scott,

    (2003) mengemukakan bahwa ERC merupakan pengaruh laba abnormal (unexpected earnings)

    terhadap CAR, yang ditunjukkan melalui slope coeficient dalam regresi abnormal return saham

    dengan unexpected earnings.

    Ada beberapa hal yang menyebabkan respon pasar yang berbeda-beda terhadap laba yaitu

    persistensi laba, beta,struktur permodalan perusahaan, kualitas laba,growth opportunities, dan

    ukuran perusahaan(Scott, 2003). NilaiEarnings Response Coeffisiens akan diprediksikanlebih

    tinggi jika laba perusahaan lebih persitensi untuk yang akan datang. Demikian juga jika kualitas

    laba semakin baik, maka diprediksi nilai ERC akan semakin tinggi.

    Investor akan menilai laba sekarang untuk memprediksi laba dan return dimasa yang akan datang.

    Jikafuture return tersebut semakin berisiko, maka reaksi investor terhadap unexpected earnings

    perusahaan juga semakin rendah Scott, (2003). Laba memiliki kandungan informasi yang

    tercermin dalam harga saham (Easton dan Harris, 1991 dalam Hidayati dan Murni, 2009).

  • 7/24/2019 Kualitas Laba

    3/4

    Perubahan harga saham bergerak sesuai dengan kepercayaan investor, sejalan dengan Eficiency

    Market Theory yang menyatakan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap informasi yang baru,

    sehingga sesaat sebelum dan sesudah laporan keuangan dikeluarkan, informasi mengenai angka

    laba yang dipublikasikan akan memengaruhi tingkah laku investor.

    Peningkatan laba abnormal (unexpected earnings) diikuti oleh return abnormal positif dan

    penurunan laba abnormal diikuti oleh tingkat return abnormal negatif (Ball dan Brown, 1968).

    Asumsi yang mendasari penelitianERCadalah seberapa jauh respon pasar terhadap informasi laba.

    Investor akan merespon secara berbeda terhadap informasi laba akuntansi sesuai dengan

    kredibilitas atau kualitas informasi laba akuntansinya.

    Menurut Suwardjono (2005), reaksi pasar ditunjukkan dengan return saham yang cukup dominan

    pada saat pengumuman laba adanya perubahan harga pasar. Dominan dalam hal ini adalah

    perbedaan yang cukup besar antara return realisasi dengan return ekspektasi (return abnormal).

    Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ERC merupakan reaksi pasar terhadap

    informasi laba yang ditunjukan oleh return saham yang dominan pada saat pengumuman laba

    dalam perubahan harga pasar, besarannya dapat berupa fungsi ketidakpastian dimasa yang akan

    datang dan noise sistem informasi, yang juga menggambarkan perbandingan besaran cumulative

    abnormal returndengan unexpected earningyang dilaporkan oleh entitas perusahaan.

    Pustaka:

    Abdurrachman, Yusuf dan Unti Ludigdo. 2004. Dekonstruksi Nilai-nilai Agency Theory

    dengan Nilai-nilai Syariah: Suatu Upaya Membangun Prinsip-Prinsip Akuntansi

    Bernafaskan Islam. Prosiding Simposium Nasional Ekonomi Islami II, PPBEIFE Universitas Brawijaya, Malang

    Abu-Tapanjeh, A. M. (2009). Corporate Governance from the Islamic Perspective: A

  • 7/24/2019 Kualitas Laba

    4/4

    Comparative Analysis With OECD Principles. Critical Perspective on

    Accounting, 20. 556-567.

    Achmad. (2011). Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance,

    Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ManufakturDan Sumber Daya Alam Di Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan. pg.

    38-54.Adams, Carol., Hill W and Clare B. Roberts. 1998. Corporate Social Reporting Practices inWestern Europe: Legitimating Corporate Behavior?, The Accounting Review, 30:

    121.

    Baydoun, Nabil and Roger Willett. 2000. Islamic Corporate Report.Abacus. 36 (1):71-90Beekun, Rafik Issa. 1996.Islamic Business Ethics. Herndon. USA. The International Institute

    of Islamic Thought

    Chapra. Muhammad Umer. 2008.The Islamic Vision of Development in the Light of the

    Maqsid AlSharah. The Islamic Foundation. Leicester, UKCheng, Megawati dan Yulius Jogi Christiawan. 2010. Pengaruh Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility Terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan

    Keuangan, Vol. 13, No. 1, Mei 2011: 24-36Othman et al. (2009). Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Sharia-

    Approved Companies in Bursa Malaysia. Research Journal of International

    Studies.

    Othman, R., & Thani, A. M. (2010). Islamic Social Reporting of Listed Companies inMalaysia. The International Business & EconomicsResearch Journal. 9, 4. Pg.

    135.