kualitas laba
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Kualitas Laba
1/4
KUALITAS LABA (EARNINGS QUALI TY)Oleh Usmar, Dani.
Pada umumnya setiap investor tertarik untuk mengetahui kualitas laba emiten dimana mereka
menginvestasikan dananya. Kaitan tujuan tersebut untuk mengetahui kualitas laba, dapat diukur
dengan menggunakanEarnings Response Coefficient (ERC) yang merupakan bentuk pengukuran
kandungan informasi dalam laba.
Kualitas laba merupakan indikator dari kualitas informasi keuangan yang menunjuk pada seberapa
cepat dan tepat laba yang dilaporkan mengungkapkan laba fundamental. Dengan bahasa sederhana
kualitas laba merupakan kemampuan laba dalam merefleksikan laba perusahaan sebenarnya dan
membantu memprediksi laba mendatang, dengan pertimbangan tingkat stabilitas dan persistensi
laba.
Semakin tinggi kualitas laba, akan membawa dampak percepatan dan ketepatan laba dalam
menyampaikan nilai sekarang dari dividen yang diharapkan. Kualitas laba menjadi perhatian para
pengguna laporan keuangan karena memiliki peran penting dalam keputusan investasi. Kuatnya
reaksi pasar terhadap informasi laba yang tercermin dari tingginya earnings response coefficient
(ERC), menunjukkan laba yang dilaporkan berkualitas. ERC merupakan salah satu ukuran atau
proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Midiastuty dan Machfoedz (2003), Boediono (2005), dan Setiawan (2006). Dalam penelitian ini
seterusna akan diistilahkan dengan proxynya yaitu earning response coefficient (ERC).
Pengukuran seberapa besar reaksi pasar terhadap informasi yang tersedia tercermin dengan
-
7/24/2019 Kualitas Laba
2/4
dikeluarkannya laporan keuangan terutama informasi laba dikenal dengan koefisien respon laba
akuntansi. Scott, (2003) mendefinisikan Earnings Response Coefficient (ERC) adalah ukuran
besaran abnormal return suatu saham sebagai respon terhadap komponen laba abnormal
(unexpected earnings) yang dilaporkan oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Dalam analisis fundamental oleh investor ERC sangat berguna, khususnya dalam model penilaian
untuk menentukan reaksi pasar atas informasi laba perusahaan yang berkualitas. Selanjutnya Scott,
(2003) mengemukakan bahwa ERC merupakan pengaruh laba abnormal (unexpected earnings)
terhadap CAR, yang ditunjukkan melalui slope coeficient dalam regresi abnormal return saham
dengan unexpected earnings.
Ada beberapa hal yang menyebabkan respon pasar yang berbeda-beda terhadap laba yaitu
persistensi laba, beta,struktur permodalan perusahaan, kualitas laba,growth opportunities, dan
ukuran perusahaan(Scott, 2003). NilaiEarnings Response Coeffisiens akan diprediksikanlebih
tinggi jika laba perusahaan lebih persitensi untuk yang akan datang. Demikian juga jika kualitas
laba semakin baik, maka diprediksi nilai ERC akan semakin tinggi.
Investor akan menilai laba sekarang untuk memprediksi laba dan return dimasa yang akan datang.
Jikafuture return tersebut semakin berisiko, maka reaksi investor terhadap unexpected earnings
perusahaan juga semakin rendah Scott, (2003). Laba memiliki kandungan informasi yang
tercermin dalam harga saham (Easton dan Harris, 1991 dalam Hidayati dan Murni, 2009).
-
7/24/2019 Kualitas Laba
3/4
Perubahan harga saham bergerak sesuai dengan kepercayaan investor, sejalan dengan Eficiency
Market Theory yang menyatakan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap informasi yang baru,
sehingga sesaat sebelum dan sesudah laporan keuangan dikeluarkan, informasi mengenai angka
laba yang dipublikasikan akan memengaruhi tingkah laku investor.
Peningkatan laba abnormal (unexpected earnings) diikuti oleh return abnormal positif dan
penurunan laba abnormal diikuti oleh tingkat return abnormal negatif (Ball dan Brown, 1968).
Asumsi yang mendasari penelitianERCadalah seberapa jauh respon pasar terhadap informasi laba.
Investor akan merespon secara berbeda terhadap informasi laba akuntansi sesuai dengan
kredibilitas atau kualitas informasi laba akuntansinya.
Menurut Suwardjono (2005), reaksi pasar ditunjukkan dengan return saham yang cukup dominan
pada saat pengumuman laba adanya perubahan harga pasar. Dominan dalam hal ini adalah
perbedaan yang cukup besar antara return realisasi dengan return ekspektasi (return abnormal).
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ERC merupakan reaksi pasar terhadap
informasi laba yang ditunjukan oleh return saham yang dominan pada saat pengumuman laba
dalam perubahan harga pasar, besarannya dapat berupa fungsi ketidakpastian dimasa yang akan
datang dan noise sistem informasi, yang juga menggambarkan perbandingan besaran cumulative
abnormal returndengan unexpected earningyang dilaporkan oleh entitas perusahaan.
Pustaka:
Abdurrachman, Yusuf dan Unti Ludigdo. 2004. Dekonstruksi Nilai-nilai Agency Theory
dengan Nilai-nilai Syariah: Suatu Upaya Membangun Prinsip-Prinsip Akuntansi
Bernafaskan Islam. Prosiding Simposium Nasional Ekonomi Islami II, PPBEIFE Universitas Brawijaya, Malang
Abu-Tapanjeh, A. M. (2009). Corporate Governance from the Islamic Perspective: A
-
7/24/2019 Kualitas Laba
4/4
Comparative Analysis With OECD Principles. Critical Perspective on
Accounting, 20. 556-567.
Achmad. (2011). Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance,
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan ManufakturDan Sumber Daya Alam Di Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan. pg.
38-54.Adams, Carol., Hill W and Clare B. Roberts. 1998. Corporate Social Reporting Practices inWestern Europe: Legitimating Corporate Behavior?, The Accounting Review, 30:
121.
Baydoun, Nabil and Roger Willett. 2000. Islamic Corporate Report.Abacus. 36 (1):71-90Beekun, Rafik Issa. 1996.Islamic Business Ethics. Herndon. USA. The International Institute
of Islamic Thought
Chapra. Muhammad Umer. 2008.The Islamic Vision of Development in the Light of the
Maqsid AlSharah. The Islamic Foundation. Leicester, UKCheng, Megawati dan Yulius Jogi Christiawan. 2010. Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 13, No. 1, Mei 2011: 24-36Othman et al. (2009). Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Sharia-
Approved Companies in Bursa Malaysia. Research Journal of International
Studies.
Othman, R., & Thani, A. M. (2010). Islamic Social Reporting of Listed Companies inMalaysia. The International Business & EconomicsResearch Journal. 9, 4. Pg.
135.