ktsp smpcp 2010

39
PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN CENDANA SMP CENDANA PEKANBARU Alamat: Komplek Randu PT. Chevron Pasifik Indonesia Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Provinsi Riau Telepon: 0761-946532, 946117 Fax: 0761-43773 Email: [email protected] KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Upload: rusno-djasmo

Post on 24-Jun-2015

545 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KTSP SMPCP 2010

PEMERINTAH KOTA PEKANBARUDINAS PENDIDIKAN

YAYASAN PENDIDIKAN CENDANASMP CENDANA PEKANBARU

Alamat: Komplek Randu PT. Chevron Pasifik Indonesia Kecamatan Rumbai PesisirKota Pekanbaru Provinsi Riau

Telepon: 0761-946532, 946117Fax: 0761-43773

Email: [email protected]

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANTAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEKANBARU2010

Page 2: KTSP SMPCP 2010

LEMBAR PENETAPAN/PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Cendana Pekanbaru

ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2010/2011

Ditetapkan/disahkanDiTanggal

: Pekanbaru:

Ketua Komite Skolah

Drs. Syamsuardi

Kepala Sekolah

Drs. Rusno

Mengesahkan:

KEPALA DINAS PENDIDIKANKOTA PEKANBARU

Drs. H. Yuzamri Yakub, M.Pd.Pembina Utama Madya NIP. 130399302

Page 3: KTSP SMPCP 2010

DAFTAR ISI

HalamanJUDULHALAMAN PENGESAHAN 2DAFTAR ISI 3PENGANTAR 4PROFIL SEKOLAHBAB I PENDAHULUAN 6

A. LATAR BELAKANG 6B. LANDASAN 7C. VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI 8D. TUJUAN, SASARAN, DAN TARGET 8E. STRATEGI 9F. PILAR-PILAR PENGEMBANGAN 10G. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 15

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 16A. STRUKTUR KURIKULUM 16B. MUATAN KURIKULUM 16

1. MATA PELAJARAN 2. MUATAN LOKAL 163. PENGEMBANGAN DIRI 174. BEBAN BELAJAR 185. REGULASI 196. KKM 197. PROGRAM REMEDIAL 198. PROGRAM PENGAYAAN 209. RUMUSAN PENILAIAN 2110.KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN 2211.SYARAT KELULUSAN 23

BAB III KALENDER PENDIDIKAN 25A. ALOKASI WAKTU 25B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN

26C. UJIAN TENGAH SEMESTERD. KALENDER 2006 – 2007 27

LAMPIRAN-LAMPIRAN1. SILABUS2. RPP

Page 4: KTSP SMPCP 2010

Kata Pengantar

Dengan ucapan rasa syukur kepada Allah SWT kami dapat menyelesaikan naskah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Cendana Pekanbaru. Kurikulum ini merupakan acuan dan pedoman pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di SMP Cendana Pekanbaru untuk mencapai visi dan misi sebagai sekolah berstandar nasional dan bertaraf internasional.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Cendana Pekanbaru ini merupakan penjabaran dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan dipadu dengan kurikulum muatan lokal wajib yang ditetapkan oleh pemerintah daerah serta kurikulum tambahan sesuai dengan ciri khas dan kebutuhan lokal di mana sekolah berada. Dalam proses penyusunannya berpedoman pada petunjuk penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Cendana Pekanbaru ini berhasil diselesaikan berkat kerja keras dan dukungan semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:a. Tim Perumus dan Pengembang Kurikulum SMP Cendana Pekanbaru atas kerja

kerasnya dalam merancang dan menyusun naskah kurikulum ini.b. Majelis Guru SMP Cendana Pekanbaru atas partisipasinya dalam memberikan

masukan dan berkontribusi dalam pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Direktur Yayasan Pendidikan Cendana dan Wakil Direktur YPC Distrik Pekanbaru-Minas beserta jajarannya atas saran dan dukungannya dalam penyelesaian naskah ini.

d. Pengurus Yayasan Pendidikan Cendana atas dukungan finansialnya dalam penyelesaian naskah kurikulum ini.

e. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Riau atas petunjuk dan sarannya.f. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru bantuan

supervisi dan saran perbaikannya serta kesediaannya dalam pengesahan naskah ini.

g. Ketua Komite Sekolah dan anggota atas berbagai masukan dan pertimbangan yang diberikan.

h. Pengawas sekolah atas masukan dan saran dalam penyelesaian kurikulum ini.i. Tim Ahli dari Universitas Negeri Malang atas saran dan kajiannya dalam

penyempurnaan kurikulum ini.Kami menyadari bahwa naskah kurikulum ini masih perlu penyempurnaan, oleh

karena itu sumbang saran demi sempurnanya kurikulum ini sangat kami perlukan. Semoga kurikulum ini dapat menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SMP Cendana Pekanbaru menuju sekolah berstandar nasional dan bertaraf internasional.

Pekanbaru, Kepala Sekolah

Page 5: KTSP SMPCP 2010

Drs. Rusno

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tersebut

meliputi tujuan pendidikan nasional serta penyesuaian dengan kebutuhan dan

kekhasan daerah, kondisi riil di lingkungan sekitar, potensi masyarakat, dan peserta

didik beserta stakeholders lainnya. Mempedomani hal di atas serta masukan dari

stakeholdes, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan, harapan pelanggan, potensi

daerah serta visi dan misi lembaga pendidikan.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk menjamin tercapainya

tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan meliputi Standar Isi, Standar

proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Tenaga Kependidikan, Standar Sarana

dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan,dan Standar Penilaian

Pendidikan. Dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan di atas Standar Isi (SI) dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan

dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional

Pendidikan mengamanatkan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang

pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidkan dengan mengacu

pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan

yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidkan ( BSNP ).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan

prinsip-prinsip: ” Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

Page 6: KTSP SMPCP 2010

peserta didik dan lingkungan, beragam dan terpadu, tanggap tehadap perkembangan

ilmu, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh, dan

berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional

dan daerah.

Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini

digunakan sebagai acuan satuan pendidikan pada SMP Cendana Pekanbaru dalam

penyelenggaraan pendidikan yang berstandar nasional dan bertaraf internasional.

B. Landasan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Cendana Pekanbaru

disusun dan dikembangkan berlandaskan pada :

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang mengatur tentang Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan adalah pasal 19 ayat 1; pasal 18 ayat 1, 2, 3, dan 4;

pasal 32 ayat 1,2, dan 3; pasal 35 ayat 2; pasal 36 ayat 1, 2, 3, dan 4; pasal 37

ayat 1, 2, dan 3; pasal 38 ayat 1 dan 2.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

c. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

d. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

e. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.

f. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan

Permendiknas nomor 24 Tahun 2006.

g. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan.

h. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian.

i. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

j. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 33/MPN/SE/2007 tanggal 13

Februari 2007 perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Page 7: KTSP SMPCP 2010

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Cendana Pekanbaru dikembangkan berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Dalam proses penyusunannya melibatkan berbagai unsur antara lain Tim Pengembang yang dibentuk oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Pengurus Yayasan, Tim Ahli dari Perguruan Tinggi, Pengawas Sekolah, Perwakilan Orang Tua/Wali Murid di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kota Pekanbaru.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan

Page 8: KTSP SMPCP 2010

pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.

5. Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayatKurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Selain mempedomani prinsip-prinsip pengembangan KTSP sebagaimana terurai di atas, dalam proses penyusunan KTSP di SMP Cendana Pekanbaru juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Page 9: KTSP SMPCP 2010

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didikPendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkunganDaerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasionalDalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerjaKegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniPendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. AgamaKurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum

Page 10: KTSP SMPCP 2010

semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaanPendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempatKurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan JenderKurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikanKurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

Page 11: KTSP SMPCP 2010

BAB II

TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi

Menjadi penyelenggara pendidikan menengah pertama berstandar nasional dan

bertaraf internasional

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.

Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:

a. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian

b. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

c. ingin mencapai keunggulan

d. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah

e. mendorong adanya perubahan yang lebih baik

f. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah

Page 12: KTSP SMPCP 2010

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka

panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan

berdasarkan visi di atas.

C. Misi

1. Menyelenggarakan sistem pembelajaran dan program pengembangan diri

yang berstandar nasional dan bertaraf internasional.

2. Memberikan kontribusi inovasi pendidikan bagi Sekolah Menengah Pertama di

daerah sekitar.

Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi:

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.

4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

6. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.

7. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.

D. Tujuan

Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.

2. Unggul dalam perolehan nilai UAN.

3. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang sekolah berikutnya.

Page 13: KTSP SMPCP 2010

4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.

5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, dan Pramuka.

6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.

7. Unggul dalam pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

8. Unggul dalam kompetesi bidang akademik/olimpiade mata pelajaran di tingkat regional, nasional, dan internasional.

9. Unggul dalam berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.

10.Unggul dalam bidang lingkungan hidup yang bersih dan sehat, berkarakter, dan cinta tanah air.

Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut:

1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan.

2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.

4. Menyenangi dan menghargai seni.

5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.

6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa SMP Cendana Pekanbaru sebagai berikut:

1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.

2. Mampu berbahasa Inggris secara aktif.

3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.

4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.

5. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, exsel, dan desain grafis, serta mahir menggunakan email dan internet.

6. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.

Page 14: KTSP SMPCP 2010

7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional.

8. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pra-vocasional.

E. Nilai-Nilai1. Mentaati peraturan YPC dan pemerintah.

2. Mentaati kode etik guru.

3. Terbuka, adil dan jujur serta bertanggung jawab.

4. Bebas mengemukakan pendapat dan mengkomunikasikannya secara baik.

5. Saling menghargai sesama guru, pegawai, orang tua dan siswa.

F. Standar Kompetensi Lulusan

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai agama dan kepercayaannya

masing-masing dan sesuai dengan tahap perkembangan remaja

2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Menunjukkan sikap percaya diri

4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas

5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional

6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber

lain secara logis, kritis, dan kreatif

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang

dimilikinya

9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari

10.Mendeskripsi gejala alam dan sosial

11.Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

Page 15: KTSP SMPCP 2010

12.Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

13.Menghargai karya seni dan budaya nasional.

14.Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya

15.Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang

16.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

17.Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat.

18.Menghargai adanya perbedaan pendapat .

19.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

20.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.

21.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

menengah.

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah

mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat

perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan

berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program

pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan

Khusus. Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD),

sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Pendidikan Kejuruan terdapat pada sekolah menengah kejuruan (SMK).

Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah menengah

pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa(SMALB) dan

terdiri atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.

Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan yang

setara, jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap

Page 16: KTSP SMPCP 2010

minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di

SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran

yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata

pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran

muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum berjumlah 10,

sementara keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh kebijakan

Dinas setempat dan kebutuhan sekolah.

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah

ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan

menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta

didik dalam mencapai kompetensi, di samping memanfaatkan mata pelajaran lain

yang dianggap penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang

tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan

pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya

mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar

ketuntasan belajar minimal.

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan

Kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian

dari muatan kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan

yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui

metode dan pendekatan tertentu. Pada bagian ini sekolah/madrasah

mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri

beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik. Untuk

kurikulum SMP dan Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari 10 mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta

didik. Berikut disajikan Struktur Kurikulum SMP Cendana Pekanbaru.

Page 17: KTSP SMPCP 2010

KomponenKelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IXA. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2

2. Pendidkan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4+2 4+2 4+2

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4+2 4+2 4+2

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4+2 4+2 4+2

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4+2 4+2 4+2

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan

2 2 2

10. Keterampilan/Teknik informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal

1. Budaya Melayu 2 2 2

C. Pengembangan diri *2 *2 *2

Jumlah 40 40 40

* Pengembangan diri equivalen 2 jam pelajaran,dilaksankan berdasarkan pilihan siswa pada hari sabtu atau diluar jam pelajaran tatap muka.

Sekolah menambah masing-masing 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Adapun alasan penambahan jam pelajaran untuk

keempat mata pelajaran tersebut adalah:

a. Mata pelajaran yang ditambah adalah yang diujikan secara nasional

sehingga memerlukan pendalaman materi yang lebih intensif dibandingkan

dengan mata pelajaran yang lainnya.

b. Sebagai upaya optimalisasi jam mengajar guru sebagaimana tuntutan

peraturan yayasan dan persyaratan memperoleh tunjangan sertifikasi guru

yakni minimal mengajar 24 jam perminggu.

Page 18: KTSP SMPCP 2010

c. Dukungan orang tua dan komite sekolah dan ekspektasi Yayasan

Pendidikan Cendana.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain

dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata

pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,

seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus

mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap

jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan

satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran

muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi Riau) dan diterapkan di

sekolah kami adalah: Budaya Melayu Riau hal ini sesuai dengan:

Muatan lokal Budaya Melayu diterapkan di SMP Cendana Pekanbaru karena

merupakan muatan lokal wajib yang harus diajarkan di SD dan SMP di wilayah

Provinsi Riau.

Mengingat luasnya cakupan budaya melayu Riau, maka struktur materi

pelajarannya dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:

No Kelas Materi1 VII Tulisan Arab Melayu2 VIII Kebudayaan Melayu3 IX Tradisi Melayu

3. Pengembangan diri

Page 19: KTSP SMPCP 2010

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di SMP

Cendana Pekanbaru difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru dan

tenaga ahli lain yang didatangkan sekolah sesuai dengan kebutuhannya.

Kegiatan pengembangan diri ada yang dilakukan pada hari khusus yaitu hari

sabtu dan pada hari lainya sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui

bersama antara sekolah, pembimbing, siswa dan orang tua.

Jenis kegiatan pengembangan diri di SMP Cendana dapat berbentuk

bimbingan dari konselor maupun kegiatan ekstrakurikuler dan dapat

dikelompokkan ke dalam.

Pengembangan Diri di SMP Cendana Pekanbaru

No Bidang Pengembangan Diri Sasaran

1.

2

3.

4.

5.

6.

7.

Klub Sains

Klub Matematika

Klub Bahasa Inggris

Bimbingan Belajar

SENI

1. Seni Al Qur’an

2. Seni Musik

3. Tari

4. Seni Rupa

BAHASA

1. Sastra

2. Karangan Ilmiah

OLAH RAGA

1. Sepak Bola

2. Basket

3. Badminton

Page 20: KTSP SMPCP 2010

8

4. Tenis Meja

5. Sepak Takraw

6. Karate

Home Industry

4. Pengaturan Beban belajar

Beban belajar satuan pendidikan yang dilaksanakan di SMP Cendana

Pekanbaru menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem

penyelenggaraan program pendidikan, di mana peserta didiknya diwajibkan

mengikuti seluruh program pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk

setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan

tersebut.

Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam

pelajaran yang mempunyai durasi ketentuan maksimal 45 menit/jam

pelajaran. Disamping itu peserta didik juga harus mengikuti program

pembelajaran melalui penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur. Semua beban belajar tersebut dimaksudkan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan

anak,visi dan misi sekolah serta komitmen dan harapan dari orang tua

memasukkan anaknya di SMP Cendana Pekanbaru.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar

kegiatan tatap muka perjam pembelajaran berlangsung selama 45 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka perminggu pada satuan pendidikan SMP

Cendana adalah sebanyak 40 jam dimana sekolah belajar selama lima hari

dari jam 7.30 sampai jam 14.00, sementara kegiatan pengembangan diri

bersifat pilihan yang dilakukan pada hari Sabtu atau diluar jam pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran mandiri terstruktur adalah kegiatan

pembelajaran pendalaman materi oleh peserta didik yang dirancang oleh

pendidik dan penugasan tidak terstrutur berupa tugas rumah (PR) untuk

mencapai standar kompetensi. Waktu yang dipergunakan untuk tugas

mandiri terstruktur dan tidak terstruktur untuk tingkat satuan pendidikan SMP

Page 21: KTSP SMPCP 2010

adalah antara 0%-50% dari dari waktu kegiatan tatap muka untuk setiap mata

pelajaran yang bersangkutan. Pemberian tugas mandiri baik terstruktur

maupun tidak terstruktur untuk SMP Cendana ditetapkan 50%,hal ini hanya

diberlakukan untuk mata pelajaran yang ada dalam Struktur Kurikulum

Tingkat Satuan (KTSP). Penyelesaian program pendidikan dengan sistem

paket selama tiga tahun.

5. Regulasi

a. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)

Standar ketuntasan belajar minimal adalah tingkat pencapaian

kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa permata pelajaran,siswa

yang belum mencapai nilai SKBM dinyatakan belum tuntas. Penentuan

standar ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0-100 %.Kriteria ideal untuk setiap indikator

pencapaian adalah 75%.

Kriteria penentuan standar ketuntasan belajar minimal adalah tingkat

essensial (kepentingan), kompleksitas indikator suatu kompetensi dasar

(kesulitan dan kerumitan), sumber daya pendudukung dalam pembelajaran

dan kemampuan rata-rata peserta didik (intake siswa). Penetapan SKBM

pada kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Cendana mempedomani

rambu-rambu yang ada dan dihitung oleh guru mata pelajaran dalam

kelompok MGMP sekolah pada awal tahun ajaran.

Berdasarkan rumusan, kriteria, pedoman, rambu-rambu yang ada, SMP

Cendana Pekanbaru menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal

(SKBM ) sebagai berikut :

STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL

KOMPONENSKBM

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama Islam 75 75 75

Page 22: KTSP SMPCP 2010

2. Pendidikan Agama Kristen 75 75 753. Pendidkan Kewarganegaraan 75 75 754. Bahasa Indonesia 75 75 755. Bahasa Inggris 70 70 706. Matematika 70 70 757. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 708. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 709. Seni Budaya 75 75 7510.Pend Jasmani,Olah Raga & Kesehatan 75 75 7511.Teknik informasi dan Komunikasi 75 75 75

B. Muatan Lokal

1. Arab Melayu 70 75 75

b. Pelaksanaan remedial

Berdasarkan Standar ketuntasan belajar minimal yang telah

ditetapkan, maka setiap peserta didik belum mencapai standar

ketuntasan tersebut pada setiap indikator pencapaian pada kompetensi

dasar harus diberikan remedial dengan teknis pelaksanaan sebagai

berikut :

1. Remedial hanya diberikan pada siswa yang belum mencapai

ketuntasan pada indikator pencapaian berdasarkan SKBM yang

tertera dalam laporan hasil belajar.

2. Teknis pelaksanaan dapat dilakukan guru dengan cara mengulang

kembali materi yang belum tuntas dengan cara yang lebih sistematis,

inovatif, kreatif dan menyenangkan, selanjutnya guru memberikan tes

dengan kisi-kisi yang sama dalam bentuk soal yang berbeda ataupun

merupakan tugas khusus.

3. Remedial hanya diberikan maksimum sebanyak dua kali.

4. Nilai siswa setelah remedial tidak boleh melebihi dari SKBM yang

telah ditetapkan.

5. Waktu pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada jam efektif

ataupun diluar jam efektif,sepenuhnya diserahkan pada guru mata

pelajaran dengan mempertimbangkan kegiatan siswa.

c. Pelaksanaan program pengayaan

Page 23: KTSP SMPCP 2010

Pesan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah

menetapkan standar ketuntasan belajar minimal sebelum awal tahun

ajaran adalah jika siswa yang telah mencapai atau melebihi ketuntasan

harus diberikan program pengayaan dengan teknis pelaksanaan sebagai

berikut :

1. Kegiatan pengayaan dilakukan terhadap siswa yang telah mencapai

ketuntasan belajar pada saat sebagian besar siswa yang lain belum

mencapai ketuntasan.

2. Pengayaan dapat diberikan dalam bentuk tugas –tugas secara

individual dengan maksud untuk mengoptimalkan pencapaian hasil

belajar siswa.

3. Program pengayaan dapat dilakukan pada saat jam pelajaran efektif

maupun diluar jam efektif.

4. Hasil penilaian kegiatan pengayaan yang diperoleh siswa dapat

menambah nilai siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan.

d. Rumusan Penilaian

Oleh karena standar penilaian belum selesai diterbitkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) ,maka sistem penilaian

yang dipakai seperti yang disarankan oleh para instruktur dalam

pelatihan dengan merujuk pada SK dirjen, yaitu Hasil Ujian Tengah

Semester (UTS), Ujian Semester dan Kenaikan kelas, tidak boleh

bobotnya lebih besar dari nilai ulangan harian, disarankan nilai harian

bobotnya 60 %, nilai UTS dan Nilai ujian semester 40%.

Mempedomani hal diatas SMP Cendana Pekanbaru menetapkan

Nilai Akhir ( Na ) :

1. Bobot nilai tengah semester : 60% dari nilai harian + 40% hasil UTS.

2. Bobot nilai semester : 40% dari nilai harian + 60 % hasil ujian

semester.

3. Nilai rapor dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:NR = Nilai RaporNMid = Nilai Mid SemesterNSmt = Nilai Ujian Semester

NR=NMid+N Smt

2

Page 24: KTSP SMPCP 2010

e. Kenaikan kelas

Dasar pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas adalah

Peraturan Dirjen Dikdasmen No : 506/C/PP/2004 tanggal 11 November

2004 tentang penilaian perkembangan anak didik, yaitu sebagai berikut:

1. Kenaikan kelas dilakukan setiap tahun.

2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan mencapai

kriteria ketuntasan minimal pada semua mata pelajaran.

3. Siswa dinyatakan mengulang dikelas yang sama apabila siswa

tersebut belum mencapai ketuntasan minimal pada 4 (empat) mata

pelajaran sampai batas akhir tahun pelajaran.

4. Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai siswa untuk semua

indikator, KD dan SK yang ketuntasan minimumnya sudah dicapai,

minimal sama dengan yang dicapai tahun sebelumnya.

Mempedomani acuan /kriteria kenaikan kelas tersebut SMP

Cendana Pekanbaru menetapkan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut :

1. Siswa dinyatakan naik kelas apabila :

a. Nilai siswa yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan

minimal untuk semua mata pelajaran.

b. Nilai dibawah SKBM tidak boleh lebih dari 25 %.

c. Tidak ada nilai kurang dari 50 untuk setiap aspek penilaian mata

pelajaran.

d. Kepribadian minimal cukup.

e. Kegiatan pengembangan diri minimal baik.

f. Presensi kehadiran minimal 95%.

2. Siswa dinyatakan mengulang atau tinggal kelas apabila :

a. Nilai siswa yang bersangkutan belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal pada aspek penilaian mata pelajaran tidak lebih dari 25 %.

b. Ada nilai < dari 50 untuk setiap aspek penilaian mata pelajaran.

c. Kepribadian siswa dengan nilai kurang.

d. Kegiatan pengembangan diri nilai cukup.

e. Presensi kehadiran kurang dari 95 %.

Page 25: KTSP SMPCP 2010

f. Prasyarat kelulusan

Mempedomani Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72

dinyatakan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan

dasar dan menengah setelah:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga

dan kesehatan.

c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi.

d. Lulus Ujian Nasional.

BAB III

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan

tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah

menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama

satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di

sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan

daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,

serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun

kalender pendidikan sebagai berikut:

1. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran

Page 26: KTSP SMPCP 2010

telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada

bulan Juni tahun berikutnya.

2. minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif

belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

3. waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

4. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang

terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,

dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur

khusus.

5. waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir

tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar

nasional, dan hari libur khusus.

6. libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran

digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

7. sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur

keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa

mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

8. bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan

waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu

pembelajaran efektif.

9. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan

jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/

Kabupaten/Kota.

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan

adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu

Page 27: KTSP SMPCP 2010

tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran

pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk

muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur

dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar

nasional, dan hari libur khusus.

5. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera

pada tabel di bawah ini.

Tabel Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No

Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu

Antar semester I dan II

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan

Page 28: KTSP SMPCP 2010

No

Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah dan ketentuan Yayasan Pendidikan Cendana.