ktsp smp plus nu juntinyuat 2011 2012 doc.1
TRANSCRIPT
DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYUKABUPATEN INDRAMAYU
=========================================================
KURIKULUM KURIKULUM SMP PLUS NU JUNTINYUAT
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KURIKULUM KURIKULUM SMP PLUS NU JUNTINYUAT
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYUPEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PLUS NU JUNTINYUATSEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PLUS NU JUNTINYUATKomplek; PP. Nurul Fajar Al-Ma’sum Segeran Juntinyuat ( (0234) 484557* 45282
INDRAMAYU2011
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMP PLUS NU JUNTINYUAT
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan Pengawas Pendidikan,
maka dengan ini Kurikulum SMP Plus NU Juntinyuat disahkan untuk diberlakukan mulai
Tahun Pelajaran 2011/2012
Ditetapkan : di IndramayuTanggal : .......... Juli 2011
Mengetahui;KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN INDRAMAYU
H. MUHAMAD RAKHMAT, SH. HM.Pembina Tk. I
NIP : 19581119 198603 1 003
Lembar Pemeriksaan
Menyetujui,Ketua Komite Sekolah
M A K M U D I
Kepala Sekolah
MU’ADZOM, S.Ag
KURIKULUM SMP PLUS NU JUNTINYUAT
Tahun Pelajaran 2011/2012
Telah diteliti dan diperiksa untuk disahkan
Indramayu, ................. 2011Pengawas PendidikanSub. Rayon 2 Karangampel
……………………………..NIP. ……………………….
Kata Pengantar
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan kekuatan dan
kesempatan kepada kami sehingga Kurikulum SMP Plus NU Juntinyuat dapat tersusun.
Kurikulum ini diberlakukan untuk tahun pelajaran 2011/2012 sebagai hasil penyempurnaan
Kurikulum SMP Plus NU Juntinyuat tahun sebelumnya. Kurikulum ini memuat struktur
program, beban belajar, kelender pendidikan, dan regulasi-regulasi terkait dengan
pelaksanaannya.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih terutama kami sampaikan kepada ;
1. Para guru dan karyawan SMP Plus NU Juntinyuat yang telah secara proaktif memberi
masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas sekolah yang telah membimbing penyusunan kurikulum;
3. Ketua komite SMP Plus NU Juntinyuat yang turut serta memberi masukan dan dorongan
terhadap terselenggaranya pendidikan di SMP Plus NU Juntinyuat
4. Kasubdin Dinas Pendidikan Kab. Indramayu yang memfasilitasi tersusunnya KTSP.
Kurikulum ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran serta masukan demi
penyempurnaan kurikulum berikutnya sangat kami nantikan dari berbagai pihak. Meskipun
begitu, kami berharap bahwa kurikulum ini dapat dijadikan pedoman dalam penyelengaraan
pendidikan di SMP Plus NU Juntinyuat khususnya dan dapat dijadikan acuan model
kurikulum bagi yang memerlukannya.
Indramayu, 2011 Team Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ......................................................................................................
Lembar Pemeriksaan ....................................................................................................
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….
Daftar Isi .......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasional .......................................................................................................
B. Profil Sekolah/ Analisis SWOT
C. Landasan ......................................................................................................
D. Prinsip Pengembangan KTSP.......................................................................
E. Tujuan Penyusunan Kurikulum.....................................................................
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan ........................................................................................
B. Visi, Misi dan Tujuan SMP Plus NU Juntinyuat ………………………….
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ......................................................................................
B. Muatan Kurikulum .......................................................................................
1. Mata Pelajaran ..........................................................................................
2. Muatan Lokal ...........................................................................................
3. Kegiatan Pengembangan Diri ...................................................................
4. Pengaturan Beban Belajar .........................................................................
5. Ketuntasan Belajar ....................................................................................
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan .................................................................
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ...................................................................
8. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global .................................
9. Pendidikan Karakter ..................................................................................
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
A. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2010/2011 ......................................
B. Rincian Pekan Efektif dan Pekan Tidak Efektif ..........................................
C. Perhitungan Hari Libur dan Hari Efektif Sekolah ........................................
D. Jadwal Kegiatan Pendidikan .......................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan
nasional, tujuan pendidikan dasar termasuk tujuan yang disesuaikan dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, serta satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan serta
penilaian pendidikan. Tujuh standar dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu :
1. Standar isi (Permen Diknas No. 22 Thn. 2006) adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar proses (Permen Diknas No. 41 Thn. 2007) adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
3. Standar kompetensi lulusan (Permen Diknas No. 23 Thn. 2006) adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan (Permen Diknas No. 12, 13 dan 16 Thn.
2007) adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,
serta pendidikan dalam jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana (Permen Diknas No. 24 Thn. 2007) adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
6. Standar pengelolaan (Permen Diknas No. 19 Thn. 2007) adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun; dan
8. Standar penilaian pendidikan (Permen Diknas No. 20 Thn. 2007) adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.
B. Profil Sekolah/ Analisis SWOT
SMP Plus NU Juntinyuat berdomilsili di Jl. Segeran Desa Segeran Kecamatan
Juntinyuat Kabupaten Indramayu tepatnya di komplek Pondok Pesantren Nurul Fajar
Al-Ma’sum, yang secara geografis terletak di tengah wilayah administratif desa, dan
mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak alat transportasi.
Kekuatan SMP Plus NU Juntinyuat adalah sebagai berikut : 1) Sekolah berada di lokasi
pesantren, 2) Jumlah guru sebanyak 19 orang sehingga relatif memadai untuk
membimbing 6 rombongan belajar, 3) Kualifikasi guru 99 % adalah lulusan S1 4)
Tenaga administrasi 4 orang, 5) Penjaga sekolah 1 orang, 6) Halaman sekolah yang
luas, 7) Ruang perpustakaan, 8) Ruang Komputer 9) Mushollah yang bersih.
Kelemahan SMP Plus NU Juntinyuat yang perlu mendapatkan perhatian :1) Masih
banyak tenaga pengajar yang tidak sesuai kualifikasi pendidikan, 2) belum ada tenaga
BK, 4) Partisipasi komite sekolah belum maksimal, 5) Sarana dan Prasarana
pembelajaran yang masih terbatas.
Peluang SMP Plus NU Juntinyuat :1) Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan
agamis karena terletak di dalam pondok pesantren,
Ancaman yang dihadapi SMP Plus NU Juntinyuat : 1) Persaingan prestasi antar SMP
di lingkungan Kec. Juntinyuat sangat ketat, 2) Halaman sekolah rawan becek ketika
musim penghujan datang. 3) Kurangnya sarana prasarana media pembelajaran sehingga
pemelajaran kurang maksimal.
Berdasarkan analisis kondisi sekolah di atas, SMP Plus NU Juntinyuat menyusun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) agar memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk :
1. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memahami dan menghayati, serta
mengamalkan ajaran agama dengan benar.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran hidup
sehat.
5. Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (harmoni).
6. Mampu hidup bermasyarakat, berguna untuk diri sendiri dan orang lain, dan
7. Membangun, menemukan jatidiri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan.
C. Landasan :
Landasan pengembangan KTSP terdiri atas:
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas)
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
5. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
6. Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 dan
No. 6 Taun 2007 tentang perubahan Permendiknas No. 24.
8. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
9. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian
10. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana
11. Permendiknas RI No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
12. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
13. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 tentang Stndar Pembiayaan
D. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum SMP Plus NU Juntinyuat ini dikembangkan mengacu pada SI dan SKL
serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondidi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi dan jender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup,
termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan sosial,
ketrampilan akademik dan ketrampilan vocasional adalah kebutuhan yang penting
atau suatu keharusan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang sejalan dengan arah pengembangan manusia seutuhnya
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah,
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara
kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan dengan
falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI
E. Tujuan Penyusunan Kurikulum
KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan di SMP Plus NU Juntinyuat.
Tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk
mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan Pendidikan Tingkat
Satuan Pendidikan merupakan rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun
waktu tertentu.
Ciri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah sesuai dengan visi, dapat
diukur, dan terjangkau yaitu :
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menjunjung
kelestarian keragaman budaya
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan
norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah
5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya
kesetaraan jender
6. Meningkatkan pembinaan karakter bangsa
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan
demokratis
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan yang lebih lanjut.
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi SMP Plus NU Juntinyuat
“Unggul dalam Prestasi. Disiplin dalam belajar Terbina dalam keteladanan dengan
bernuansa iman dan taqwa Serta ilmu pengetahuan dan teknologi”
Misi SMP Plus NU Juntinyuat
1. Mewujudkan sekolah unggulan, unggul dalam prestasi akademis dan ekstrakurikler.
2. Menciptakan budaya belajar, bekerja serta kerja kondusif dengan bernuansa imtaq
dan iptek serta kedisiplinan yang tinggi.
3. Pembinaan siswa, kinerja guru dan personil dengan semangat keteladanan dan
dedikasi tinggi
4. Mengintensifkan 9K (keteladanan, keterbukaan, keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kerindangan, kekeluargaan, kesehatan).
TUJUAN SEKOLAH
1. Terwujudnya sekolah unggulan
2. Terciptanya budaya belajar, bekerja serta kerja kondusif dengan bernuansa imtaq
dan iptek serta kedisiplinan yang tinggi.
3. Terbinanya siswa, kinerja guru dan personil
4. Terlaksananya 9K (keteladanan, keterbukaan, keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kerindangan & kesehatan).
STRATEGI
1. Penataan Fisik dan tanaman sekolah
2. optimalisasi personalia
3. Peningkatan mutu sekolah
4. Pembianan tatanan kedisiplinan siswa
5. Penyempurnaan fasilitas sarana dan prasarana
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran
yang harus disampaikan kepada peserta didik. Struktur kurikulum SMP Plus NU
Juntinyuat dapat dilihat dalam tabel berikut :
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 + 1
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 + 1
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
- Bahasa Indramayu
- BP/PLH
- Ke-NU an (Aswajah)
- Bahasa Arab
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-
C. Pengembangan Diri 2***) 2***) 2***)
Jumlah 38 38 38
***) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Keterangan :
o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 minggu.
Di SMP Plus NU Juntinyuat, terdapat program intrakurikuler seperti tabel tersebut di atas
dan ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri.
Hari belajar ditetapkan selama 6 hari mulai hari Senin sampai Jumat, waktu belajar
dilaksanakan pada pagi hari dari pukul 07.20 sampai dengan 12.30 (untuk hari senin s.d.
kamis), karena pada pukul 07.00 sampai dengan 07.15 dilaksanakan pembiasaan sholat
duha dan tadarus berjama’ah (untuk selain hari senin). Hari jum’at dan sabtu pulang pukul
11.00.
Sedangkan untuk program pengembangan diri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler,
rapat kordinasi baik stap, guru, tata usaha, wali kelas, guru piket dan para Pembina ektra
kurikuler sesuai dengan jadwal dilaksanakan diluar jam pembelajaran karena
menyesuaikan dengan lingkungan pesantren.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP Plus NU Juntinyuat meliputi sejumlah mata pelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
dari muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum tersebut adalah:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMP Plus NU Juntinyuat dalam
pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata pelajaran sesuai dengan standar isi
untuk yang muatan nasional dan SI serta SKL sedangkan mulok mengacu pada
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Indramayu, yang meliputi :
a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama
1) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
menganut agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk:
a) menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
b) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.
b. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
d. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional
2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
4) Pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat
mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
e. Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
f. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek yang sangat penting bagi peserta didik yang
merupakan bagian dari pembekalan kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran
IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan
prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap
dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
h. Mata Pelajaran Seni Budaya
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
i. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
j. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik
sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar
sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan
komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan
demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan
komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada
akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut;
1) Memahami teknologi informasi dan komunikasi
2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi
4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi
juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kabupaten Indramayu) dan diterapkan di
SMP Plus NU Juntinyuat adalah:
1) Bahasa Indramayu dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, (untuk seluruh kelas)
2) Budi Pekerti dan Pendidikan Lingkungan Hidup 2 jam pelajaran (untuk seluruh
kelas).
Sedangkan muatan lokal yang menjadi cirri khas SMP Plus NU Juntinyuat yang
merupakan sekolah dibawah naungan LP Ma’arif NU dan juga keberadaan SMP Plus
NU Juntinyuat di lingkungan pesantren adalah :
1) Ke-Nuan (Ahlusunah wal jama’ah /Aswajah) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
(untuk seluruh kelas).
2) Bahasa Arab dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (hanya untuk kelas VII dan
VIII). Penentuan mulok ini selain terkait dengan keberadaan SMP Plus NU
Juntinyuat di dalam Pesantren juga mengimbangi kebutuhan masyarakat sekitar
yang kebanyakan menjadi TKI di Timur Tengah.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti
kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan
kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan Diri di SMP Plus NU Juntinyuat meliputi :
a. Kegiatan terprogram yaitu :
Ekstrakurikuler, meliputi :
a) Rohis (Rohani Islam)
b) Pramuka
c) Pidato 3 bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia)
d) Paskibra
e) Olahraga prestasi ( Voley Ball, futsal, basket, dan pencak silat )
f) Kesenian Islam (Rebana)
g) English Club & Arabic Club
b. Kegiatan tidak terprogram :
1) Rutin : Upacara Bendera, Ibadah khusus keagamaan bersama, senam
keteraturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
2) Spontan : Memberi salam, senyum, membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pedapat (pertengkaran).
3). Keteladanan : rajin membaca, memuji kebaikan,berpakaian rapih, berbahasa
yang baik, menghargai hak orang lain, dan atau
keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
Kegiatan Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh
siswa dengan ketentuan :
Kelas VII dan VIII wajib mengikuti semua kegiatan karena kebanyakan siswa SMP
Plus NU Juntinyuat adalah santri di pesantren.
Kelas IX tidak wajib mengikuti kegiatan yang bersifat fisik, karena lebih difokuskan
kepada belajar dan membaca untuk persiapan ujian.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem
Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur atau kegiatan mandiri terstruktur
dalam sistem paket untuk SMP Plus NU Juntinyuat adalah antara 0% - 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi. Dengan demikian penugasan terstruktur yang biasanya
dalam bentuk tugas rumah (PR) harus diperhitungkan waktu pengerjaannya
dengan pertimbangan waktu sama dengan ½ dari dari jumlah jam tatap muka.
Misalnya :
1) Pendidikan Agama jumlah jam per minggu 2 jam pelajaran, berarti beban
tugas rumah sama dengan 1 jam pelajaran (50 %)
2) Matematika jumlah jam per minggu 4 jam pelajaran, berarti beban tugas
rumah sama dengan 2 jam pelajaran (50 %)
3) dst
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka, kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama
2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar di SMP Plus NU Juntinyuat adalah dengan nmenetapkan setiap
indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator 75%. Di SMP Plus NU Juntinyuat, dalam menentukan kriteria
ketutasan minimal (KKM) mempertimbangkan kesulitan materi, daya dukung yaitu
kemampuan guru dan sarana, serta tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (intake
siswa). SMP Plus NU Juntinyuat secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai Kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Plus NU Juntinyuat
yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2011/2012, dan sebagai bahan
perbandingan, dicantumkan pula KKM tahun pelajaran sebelumnya, yaitu tahun
pelajaran 2010/2011.
PENETAPAN KKM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SMP PLUS NU JUNTINYUAT
No Mata Pelajaran
TP. 2010/2011 TP. 2011/2012*)
Kelas
VII
Kelas
VIII
Kelas
IX
Kelas
VII
Kelas
VIII
Kelas
IX
1 Agama Islam 75 75 75
2
Pendidikan
Kewarganegaraan75 75 76
3 Bahasa Indonesia 65 65 65
4 Bahasa Inggris 65 65 65
5 Matematika 60 62 60
6 IPA 65 65 65
7 IPS 63 65 64
8 Seni Budaya 60 65 70
9 Pendididkan Jasmani 70 75 75
10
Teknologi Informatika
Komunikasi75 75 75
11 Bahasa Indramayu 75 75 75
12 BP/PLH 75 75 75
13 Ke-NU an (Aswajah) 75 75 -
14 Bahasa Arab 60 70 -
Jumlah 958 982 840
Rata-rata 68 70 70
*) untuk KKM tahun pelajaran 2011/2012 belum bias kami cantumkan karena intek siswa
belum diketahui
Kegiatan Remedial
Remedial diberikan kepada siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal.
Oleh karena itu kepada siswa yang bersangkutan wajib diberikan remedial maksimal
sampai dengan 3 kali penilaian.
Pelaksanaan remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
a. Dari hasil Ulangan Harian, siswa yang belum tuntas dianalisa indikator yang mana
atau soal nomor berapa yang belum tuntas dari suatu KD, kepadanya diberikan
pembelajaran sesuai dengan materi yang belum tuntas dengan cara dan metode yang
berbeda , kemudian dinilai/dites kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari
hasil tes masih belum memenuhi KKM, kegiatan remedial bisa dilakukan lagi
sampai maksimal 3 (tiga) kali.
b. Kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar kembali
KD yang belum tuntas nilai UH-nya, kemudian pada waktu yang telah ditentukan
dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal. Jika dengan cara ke 2
(dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan remedial melalui cara ini bisa
dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
c. Jika telah diremedial dengan cara 1 (satu) atau cara 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali juga
belum mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara siswa yang
bersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum tuntas, kemudian
dinilai sehingga mencapai ketuntasan
d. Nilai maksimal yang diberikan guru kepada siswa yang mengikuti remedial sesuai
dengan batas KKM.
Kegiatan Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapatkan
pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat
rangkuman atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau menambah nilai
Ulangan Harian, karena bagi siswa yang mendapatkan remedial walaupun nilai
Ulangan remidialnya mendapatkan nilai tinggi yang dimasukan kedalam niali Ulangan
Harian hanya sebatas nilai KKM.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Syarat Kenaikan kelas
Kenaikan kelas di SMP Plus NU Juntinyuat dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran dengan kriteria sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelasnya;
b. Tidak lebih 3 (tiga) mata pelajaran yang tidak memenuhi KKM setelah di rata-
ratakan nilai semester 1 dan semester 2 termasuk KKM.
c. Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 85%, dengan ketentuan ketidakhadiran
tanpa keterangan (alpa) pada semester 1 dan semester 2 maksimal 30 hari dengan
tetap memperhitungkan bobot pointnya.
d. Tidak banyak melanggar peraturan sekolah
e. Ketidakhadiran karena sakit pada semester 1 dan atau semester 2 maksimal 1,5
bulan ( 45 hari ) berdasarkan surat keterangan dokter
f. Ketidakhadiran karena izin pada semester 1 dan semester 2 maksimal 15 hari
berdasarkan surat keterangan orang tua.
g. Bisa baca tulis al-Qur’an
h. Nilai kepribadian minimal Cukup
i. Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru.
Syarat Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMP Plus NU Juntinyuat mengacu PP. No.19 tahun 2005
Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir .
c. Lulus ujian sekolah ( tulis dan praktek rata-rata 6,00) dan lulus Ujian Nasional
jumlah empat mata pelajaran 22,00 rata-rata 5,50 ( Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris,
IPA dan Matematika ). Hanya ada dua mata pelajaran nilai 4,00. Jika ada
perubahan akan diberitahukan kemudian.
d. Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 85%.
e. Nilai akhlak dan kepribadian minimal baik.
f. Bisa baca tulis al-Qur’an dan hafal surat-surat pendek
g. Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat dewan guru
Pengolahan Nilai Rapor
Nilai rapor diperhitungkan dari nilai Ulangan Harian ( UH ), nilai ulangan tengah
semester ( UTS ) dan nilai akhir semester ( UAS )
Sebagai acuan dalam pengolahan nilai rapor, ditetapkan beberapa kriteria sebagai
berikut :
a. Nilai Rapor yang diperoleh dari hasil tes tulis/lisan dihitung dengan rumus :
.
b. Khusus pada mata pelajaran tertentu dimana hasil UTS atau UAS yang dilakukan
secara bersama-sama apalagi soalnya dibuat oleh pengurus MGMP dan hasil nilai
sangat kecil maka bobot nilainya akan diatur kemudian atau melalui konfersi nilai
yang ditentukan oleh staf kurikulum atau guru yang bersangkutan sehingga tidak
mempengaruhi ketuntasan nilai UH .
7. Pendidikan Kecakapan Hidup (LIFE SKILL)
Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, kecakapan vokasional.
a. Kecakapan hidup personal meliputi :
terampil membaca dan menulis Al Qur’an,
rajin beribadah
jujur
disiplin
kerja keras
50% UH +20% UTS + 30% UAS
6
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan akhlak
mulia, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
b. Kecakapan Sosial meliputi
Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
Memiliki sikap sportif
Membiasakan hidup sehat
Sanggup bekerjasama
Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
c. Kecakapan Akademik meliputi
Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan penelitian
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan
variabel)
Terampil menerapkan teknologi sederhana
Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
d. Kecakapan vokasional
Terampil berbahasa Inggris,
Terampil mengoperasikan komputer
Terampil membuat lenan rumah tangga
Terampil membawakan acara
Terampil menulis karangan ilmiah/populer
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Matematika, TIK, Tata
Busana, dan Bahasa Indonesia
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Keunggulan lokal yang dikembangkan berdasarkan kondisi SMP Plus NU
Juntinyuat yang berlokasi di dalam komplek Pondok pesantren dan menetapkan
pelajaran muatan lokal al-Qur’an Hadits dan Bahasa Arab yang memungkinkan
pengembangan keunggulan lokal .
Adapun keunggulan lokal di SMP Plus NU Juntinyuat Seni Islami antara lain: Seni
Rebana, Marhaba, Seni Baca Al Qur’an.
b. Keunggulan global yang akan dikembangkan antara lain :
1) Kemampuan Berbahasa Inggris dan Arab
2) Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.
9. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai
kehidupan yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan,
hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pelaksanaannya terintegrasi dalam
perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran. Nilai yang dikembangkan di SMP
Plus NU Juntinyuat antara lain :
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
1) Religius
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Bergaya hidup sehat
4) Disiplin
5) Kerja keras
6) Percaya diri
7) Berjiwa wirausaha
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
9) Mandiri
10)Ingin tahu
11)Cinta ilmu
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
2) Patuh pada aturan-aturan sosial
3) Menghargai karya dan prestasi orang lain
4) Santun
5) Demokratis
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
1) Peduli sosial dan lingkungan
e. Nilai kebangsaan
1) Nasionalis
2) Menghargai keberagaman
Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Nilai Utama
1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
5. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat,
percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan social
7. Matematika Berfikir logis, cermat, jujur, kritis, selalu ingin tahu, bertanggung jawab dan hati-hati
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10. TIK/Keterampilan Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Adapun kalender pendidikan di SMP Plus NU Juntinyuat disusun sebagai berikut :