ktsp sma 2014
DESCRIPTION
ssssTRANSCRIPT
DOKUMEN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
SMA SAINTIFIK
Dokumen Disusun Sebagai Panduan
Pemangku Kewenangan Dalam Pelaksanaan
Kurikulum 2013
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1
Model Draf
DINAS PENDIDIKAN PEJUANG
SEJATI
TAHUN 2014
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 jo PP 32 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap
sekolah/madrasah wajib mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi
Kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan
kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan,
acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan
pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013,
sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki
untuk mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha
mewujudkan visi dan misi. Poros utama pertimbangan adalah
bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang
kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi
pengembangan standar yang lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat
kerjasama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami
sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berjuang sehingga
dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.
………………….., Juli 2011
Kepala Sekolah Saintifik,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat i
……………………………...
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat
pertimbangan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan ……………,
selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai
tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2013 - 2014.
Ditetapkan di : ……………………
Tanggal : 1 juli 2014
Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
……………………. ………………………………
Kepala Dinas Pendidikan Mengetahui,
……………………………………….., Pengawas Pembina
……………………………………….
…………………………………..
NIP. NIP
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan Penyusunan KTSP
BAB II. KURIKULUM 2013
A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan
B. Rasional
C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)
D. Strategi Implementasi
E. Elemen Perubahan
BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Konteks Sekolah
B. Visi – Misi
C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Sekolah Menengah
2. Tujuan Satuan Pendidikan
D. Deskripsi Kompensi Lulusan
BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Karakteristik Kurikulum
B. Landasan Kurikulum
1. Landaan Filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Pedagogis
4. Landasan Teoritis
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iv
5. Landasan Yuridis
C. Struktur Kurikulum Paket Semester
D. Peminatan dan Lintas Minat
1. Peminatan dan Lintas Minat
2. Pendalaman Minat
E. Pengaturan Beban Belajar
F. Muatan Lokal
G. Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
2. Ekstrakurikuler Pilihan
H. Peningkatan Keterampilan TIK
I. Bimbingan dan Konseling
J. Kalender Pendidikan
BAB V. PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Pembelajaran
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Penilaian
4. Evaluasi Pembelajaran
B. Pengembangan Prestasi
C. Penulisan Rapot
D. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
BAB VI. MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring Keterlaksanaan Kurikulum
B. Monitorng Ketercapaian Mutu Lulusan
C. Evaluasi KTSP
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat v
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Deskripsikan secara singkat posisi satuan pendidikan
Saudara dalam dinamika peran untuk meningkatkan
keunggulan mutu SDM....yang berahlak, berilmu, dan
berketerampilan)
Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan, kian hari kami
sadari semakin penting di tengah perkebangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai modal bangsa dalam meningkatkan daya
saing dengan bangsa lainnya. Penguasaan pengetahuan dan
teknologi sangat bergantung pada kemampuan lembaga
pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif.
Untuk meningkatkan daya adaptasi bangsa terhadap
perkembangan pengetahuan, teknologi, yang didukung dengan
teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah maka
kurikulum pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan hidup siswa
agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan hidup pada masa
kini dan masa depan.
Dalam menjawab kebutuhan meningkatkan daya adaptasi
mutu sumber daya insani untuk menjawab perubahan, maka
kurikulum 2006 pun perlu memerlukan proses penyesuaian
dengan terbitnya kurikulum 2013 dan keduanya memiliki karakter
yang sama sebagai kurikulum berbasis kompetensi.
Pelaksanaan K-13 pada dasarnya untuk mewujudkan
kompetensi siswa yang adaptif dengan perkembangan jaman,
rumusan yang ideal menjadi titik tekan utama cita-cita tiap
satuan pendidikan yang penetapannya mengacu pada standar
nasional pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan
setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai
acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.
Rumusan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan merupakan
strategi penjaminan mutu agar penjabaran standar nasional dapat
dikembangkan secara terukur. Ukuran utama yang dapat dijadikan
rujukan utama adalah terwujudnya keunggulan mutu lulusan
sebagaimana yang sekolah harapkan.
Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan
yang mengarahkan seluruh pemangku kewenangan melaksanakan
kurikulum 2013. Dengan berfusinya KTSP sebagai acuan maka
semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan, menerapkan
aturan main dalam menerapkan prosedur program, serta proses
kegiatan dapat memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan
kompetensi dirinya dalam perubahan kehidupan pada abad 21. Di
samping itu, diharapkan pula seluruh pergerakan para pemangku
kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan
baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam mengelola
program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan
beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman pelaksanaan
kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan
instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.
Dalam mendukung keterpenuhan dokumen dan implementasi
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dipandang perlu
membentuk tim TIM PENGEMBANG KURIKULUM dan TIM
PENJAMINAN MUTU yang mengelola sistem evaluasi proses dan
pencapaian program pelaksanaan kurikulum. Kedua TIM
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2
keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya
proses pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya
keunggulan mutu lulusan.
B. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun
1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Kepala sekolah/
Madrasahsebagaimana yang diubah dari Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 3
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur
Kurikulum SMA-MA.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikukulum 2013.
C. Tujuan Perumusan KTSP
Tujuan perumusan KTSP adalah:
1. Menyediakan dokumen yang visi, misi, tujuan, strategi
pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan
acuan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013.
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi program
pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan
secara secara terukur.
3. Meningkatkan tingkat kepastian bagi para pemangku
kewenangan tentang tugas dan tanggung jawab masing
masing dalam melaksanakan kurikulum 2013
4. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum
dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model
implementasi, dan perangkat evaluasi program.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 4
5. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian
program.
6. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua
siswa untuk lebih memahami arah penyelenggaraan
pendidikan bagi para siswa.
7. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program
pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 5
BAB 2. KURIKULUM 2013
A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004
dan KTSP 2006 untuk dilaksanakan di sekolah sehingga dapat
merespon berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan global
yang dihadapi bangsa sperti dalam forum World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal terkait pada pergeseran perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ekonomi dunia,
persaingan industri antarbangsa, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan.
Tantang khusus dalam bidang pendidikan adalah menyetarakan
kompetensi siswa Indonesia dalam ketangguhan sikap mental,
penguasaan pengetahuan, maupun keterampilan dengan generasi
bangsa-bangsa lain. Pada konteks ini sekolah mengemban tugas
memastikan memiliki keterampilan hidup pada abad ke-21 dengan
menguasi keterampilan berpikir, melek teknologi dan informasi,
terampil berkolaborasi, dan memiliki kesadaran sebagai warga lokal
yang hidup dalam konteks global.
Capaian kompetensi dalam PISA (Programme for International
Student Assessment) Indonesia baru dapat mencapai sampai level 3,
sementara siswa dari negara lain dapat mencapai level 4, 5, bahkan 6.
Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, maka
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 6
interpretasi dari data ini adalah kemampuan bangsa ini mengajar
berbeda dengan tuntutan zaman sehingga perlu perbaikan
materi dan proses pengajaran agar tidak kalah oleh bangsa
lain.
Demikian pula dalam capaian pada hasil pengujian TIMMS
(The Trends in International Mathematics and Science Study), dalam
kurun waktu 2007 hingga tahun 20011 Lebih dari 95% siswa Indonesia
hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa
Taiwan mampu mencapai level tinggi dan Lebih dari 95% siswa
Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara
hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan
advance.
Data tersebut sekaligu menjadi tantangan khusus terhadap
penyelenggaraan pendidikan Indonesia dalam menyikapil
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif
akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035. Tantangan besar
yang dihadapi bangsa Indonesia adalah meningkatkan mutu
sumberdaya insani usia produktif yang melimpah agar memiliki
kompetensi dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan jamannya
baik pada masa kini maupun pda masa depannya.
Memperhatikan konteks tersebut, titik tekan pengembangan
Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara yang sekolah inginkan dengan yang
sekolah hasilkan. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta
perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan
global di masa depan yang didukung dengan mutu pendidikn dan
tenaga kependidikan yang ditingkatkan secara berkelanjutan.
Dalam pengembangan KTSP sekolah memperhatikan enam
prinsip utama, yaitu:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 7
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari
kebutuhan.
Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan
melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.
Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang
ingin dicapai.
Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian.
B. Rasional
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat
perubahan pada ruang lingkup lokal semakin menggelobal. Nilai-nilai
global, baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian keseharian para
siswa. Dalam kondisi ini, sekolah siap tidak siap tak dapat terhindar
dari tantangan besar ini. Pembelajaran diharapkan pada tantang
penguatan kompetensi siswa yang menguasai kearifan lokal,
mengandung jiwa penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional,
dan penguatan daya saing pada konteks global.
Pada tataran global abad ke-21 sekolah mendapat tantangan
memfasilitasi siswa untuk berdaptasi dalam kerangka kompetensi
berikut:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 8
Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam
pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek
informasi dan teknologi informasi.
Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;
Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.
Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.
Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.
Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.
Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung
jawab.
Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;
Terampil berkreasi dan berinovasi.
Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan
efektivitas belajar.
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada
bidang ini siswa perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang
utama, yaitu;
Mampu mengelola informasi
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 9
Mampu menggunakan media
Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Implikasi kebutuhan kompetensi berdampak pengembangan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa sebagaimana
tergambar dalam diagram di bawah ini.
Pada diagram mendeskripsikan arti pentingnya mengembangkan
cara berpikir, cara bekerja, teknologi informasi dan komunikasi, dan
kesadaran sebagai warga lokal maupun global.
Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan
lingkungan terdekat siswa untuk membangun kesadaran lingkungn
secara global. Membangun tanggung jawab individu, tanggung jawab
sosial dan kesadaran kultural. Kecakapan berpikir meliputi berpikir
kreatif_inovatif, berpikir kritis, dan dapat belajar tentang cara belajar.
Cara mengembangkan kemamuan bekerja secara kolaboratif dan
komunikatif dan didukung dengan penguasaan melek teknologi dan
melek informasi.
Kerangka dasar ini menegaskan pentingnya guru meningkatkan
penguasaan mengenai nilai kultural, tanggung jawab individual, dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 10
tanggung jawab sosial dalam koteks lokal maupun global, menguasai
cara berpikir, cara bekerja, dan menguasai teknologi dan informasi.
Kebutuhan ini hendaknya dapat diintegrasikan dalam proses belajar
pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di sini
diperlukan guru yang tidak hanya dapat berpikir konvergen, namun
berpikir divergen dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis konteks yang menjadi tantangan eksternal
dan internal, maka sekolah menetapkan target mutu lulusan dalam
jangka panjang dan jangka menengah yaitu:
Sekolah yang kondusif dalam mengembangkan siswa
berkecakapan;
berpikir kritis dalam mengkeskplorasi, mengolah, dan
mendayagunakan informasi yang terbarukan.
…………………
………………….
C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)
Pembaharuan pendidikan berlangsung di semua Negara.
Indonesia berada dalam ruang persaingan antara Jepang, China, Korea
Selatan, Singapura, juga Malayasia yang bersaing ketat dalam
pergerakan perubahan dalam persaingan yang makin ketat.
Perkembangan pendidikan pada negara sekawasan telah berkembang
cepat dari model pembelajaran pasif ke pembelajaran aktif,
pembelajaran individual menjadi pembelajaran kolaboratif dan
interaktif, dari manual telah berkembang menjadi pendidikan digital.
Fokus utama negara-negara dalam kawasan kini meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan efektivitas pembelajaran berbasis
sumber belajar digital untuk menjawab kebutuhan kompetensi abad-
21.
Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 harus dapat
menjawab tantangan dalam persaingan pada kawasan karena generasi
muda Indonesia memperebutkan peluang yang sama. Perubahan
terpenting adalah semangat pemangku kewenangan untuk
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 11
memandang perlu dan harus melakukan hal yagn berbeda dari
aktivitas professional sebelumnya. Seluruh pemangku kewenangan
perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan diperlukan proses perubahan terencana, bertahap,
dan berkelanjutan.
Sikap dasar mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati,
dan mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut
dihadapi dengan sabar menanggung untuk menanggung konsekuensi
atas pelaksanaan perubahan terutama dalam proses pembelajaran dan
penilaian untuk meningkatkan pengetahuan baru, penguasaan strategi
baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru sehingga memerlukan
proses dan waktu belajar lebih banyak.
Kunci sukses sekolah adalah mengawal dan melaksanakan
perubahan yang dilandasi perubahan pola pikir dalam
memperjuangkan terwujudnya tujuan perubahan. Perubahan pola pikir
perlu didukung dengan perumusan tujuan yang terukur untuk
mencapai target yang terbaik yang mungkin sekolah capai. Untuk itu,
kami memerlukan pencapaian standar dengan target yang
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah
yang disepakati bersama.
Pengembangan pola pikir kami arahkan untuk memperbaiki pola
tindak untuk mendukung terlaksananya prinsip berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 12
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis
D. Strategi Implementasi
Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses dalam medan persaingan
antar sekolah pada konteks lokal dan dalam ketatnya persiangan
pendidikan antar bangsa pada konteks global. Dalam rangka untuk
menjawab tantang lokal maupun global. Karena itu, proses perubahan
memerlukan motif yang kuat, keyakinan tinggi, serta usaha bersama
yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan berbagai aspek di bawah
ini.
1) Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan
perubahan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia
dalam kawasan Asia maupun global melalui peningkatan
transaksi target pemenuhan target mutu bertaraf lokal, nasional,
dan global.
2) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran saintifik, dan
melaksanakan penilaian autentik melalui proses belajar
berkelanjatan.
3) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber dan media
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 13
pembelajaran dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan
informasi secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah.
4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan siswa dalam
memberdayakan lingkungan sebagai konteks pembelajaran.
5) Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan
kerja sama yang harmonis dan produktif.
6) Penyediaan alat peraga dan sumber belajar untuk mendukung
peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui proses
mengamati, menanya, menghimpun informasi, menalar,dan
mengkomunikasikan.
7) Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan
meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisi.
8) Meningakatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan
metakognitif melalui pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.
9) Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orangtua siswa.
10) Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah
sebagai organisasi pembelajar.
11) Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dengan
menitikberatkan pada pentingnya supervise pembelajaran.
12) Menerapkan manajemen perubahan yang terencana dan
terealisasikan .
13) Mengembangkan efektivitas kepemimpinan pembelajaran yang
efektif.
Berdasarkan analisis harapan, maka sekolah menetapkan strategi
utama dalam pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut:
1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan
jaman sebagai poros pengembangan strategi perubahan.
2) Menggerakan sistem perubahan dengan dengan fokus utama
mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
3) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber
daya yang sekolah miliki dan yang mungkin sekolah miliki.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 14
4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan
mengacu pada meliputi Krathwhol yang meliputi tahap
menerima,menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengembangan keterampilan berpikir merujuk
pada teori Dyers yang meliputi mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Pengembangan
pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan
tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
5) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi
pembelajar.
6) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap
dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran.
7) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan
fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif. Keempat tingkat
penguasaan tersebut terkait erat dengan pendekatan saintifik.
Penguasaan fakta terkait erat dengan pengenalan fenomena,
penguasaan konsep terkait pada penguasaan teori, penguasaan
prosedur terkait erat dengan penerapan teori dalam kegiatan
praktis sehari-hari, dan penguasaan metakognitif berkaitan
dengan kemampuan belajar tentang bagaimana cara belajar atau
berpikir tentang cara berpikir.
8) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil
pembelajaran secara berkala.
9) Meningkatkan kolaborasi guru dalam meningkatkan kemampuan
professional pada tingkat satuan pendidikan.
10) Meningkatkan kerja sama sekolah dengan orang tua siswa
untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.
E. Sasaran Perubahan
Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung
konsekuensi ada pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 15
penilaian. Agar menjadi dasar bagi sekolah untuk penentuan program,
perlu analisis yang lebih rinci Ada pun beberapa komponen pergeseran
prioritas pada uraian berikut:
1. Sasaran perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)
No.
Sasaran Perubahan
1) KI dan KD menjadi dasar penentukan indikator kompetensi lulusan2) Lulusan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan
3) Berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif.4) Memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan,
lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban.5) Memiliki kemampuan menguasai fakta, konsep, prosedur,
metakognitif. 6) Menjadikan kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai
pengikat dan acuan pengembangan indikator pencapaian kopetensi
2. Sasaran Perubahan Standar Isi
No. Sasaran Perubahan7) Kurikulum terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya
masyarakat8) Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual.9) Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan);Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta)Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi)
10) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya.
11) TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP
3. Sasaran perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)
No.
Sasaran Perubahan
12) Pembelajaran berpusat pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.
13) Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana.
14) Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses.
15) Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 16
pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya.16) Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan,
dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.
17) Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok.
18) Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
4. Sasaran Standar Penilaian
No.
Kondisi Nyata
19) Menggunakan penilaian autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk.
20) Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap
21) Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
5. Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan
No.
Sasaran Perubahan
22) Mendeskripsikan kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013
23) Mengelola budaya sekolah
24)Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
Kami menyadari bahwa proses perubahan akan berjalan jika
kepemimpinan kepala sekolah efektif yang didukung oleh pendidik
dan tenaga kependidikan yang efektif juga. Efektivitas kinerja
pimpinan sekolah dan pendidik, serta tenaga kependidikan diharapkan
berdampak pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
diintegrasikan dalam sistem sebagaimana terlihat pada siklus sistem
seperti yang tergambar pada diagram berikut.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 17
Pemantauan dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah kepada
guru melalui kegiatan pendampingan. Pemantauan proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007,
Lampiran Bagian V A).
Supervisi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan dengan cara
pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Supervisi
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007,
Lampiran Bagian V B).
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara
membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses
pembelajaran memusatkan pada ke seluruhan kinerja guru dalam
proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran
Bagian V C). Pelaporan hasil proses pembelajaran merupakan hasil
kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
(Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Bab V D).
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 18
Tindaklanjut pengawasan proses pembelajaran adalah
penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada
guru yang belum memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut (Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, Lampiran Bagian V E).
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 19
BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
(uraian berikut merupakan model)
A. Analisis Konteks Sekolah
Peningkatan mutu pelayanan belajar sangat bergantung pada
pelayanan belajar pada tiap mata pelajaran dengan harapan setiap
guru dapat memberikan pelayanan belajar sesuai dengan kebutuhan
siswa. Dalam menentukan strategi pelayanan sekolah memperhatikan
konteks yang menjadi pertimbangan strategis, yaitu;
1) Melaksanakan pelayanan pembelajaran untuk pemenuhan
kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dalam
membangun daya saing global yang direalisasikan dalam berbagai
program berikut:
a) Peningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris
dan bahasa Arab.
b) Pengusaaan teknologi informasi dan komunikasi yang
diintegrasikan dengan keterampilang pengelolaan informasi.
c) Penguasaan keterampilan komunikasi dan kolaborasi global
melalui jejaring internasional baik melalui jejaring teknologi
maupun jejaring sosial dan kelembaggaan.
d) Meningkatkan tanggung jawab pengebangan individu dalam
kolaborasi siswa antar sekolah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, maupun global.
2) Meningkatkan penguatan pelaksanaan kurikulum nasional dengan
memanfaatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan,
media belajar dengan meningkatkan pemanfaatan muli media,
menggunakan sumber kepustakaan manual dan elektronik,
menggunakan sumber daya lingkungan alam dan sosial untuk
meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur dan
metakognitif.
3) Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati
diri kedaerahan dalam rangka meningkatkan keunggulan budaya
pada konteks nasional dan global.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 20
4) Memberdayakan sumber daya yang sekolah miliki dan yang
tersedia pada lingkungan sekolah untuk mendukung efektivitas
kegiatan ekstrakurikuler.
Dilihat dari sisi kebutuhan siswa pada dimensi kepentingan daya
saing tingkat global sebagaimana yang telah menjadi bahan telaahan
sebelumnya, maka kompetensi yang siswa perlukan ialah:
Memiliki daya adaptasi terhadap perubahan global
Memiliki daya insiatif dan mandiri
Memiliki keterampilan sosial dan budaya dalam interaksi global.
Produkti dan akuntabel
Memiliki daya kepemiminan
Bertanggung jawab
Kreatif dan inovatif
Berpikir kritis dalam penyelesaian masalah
Komunikatif dan kolaboratif
Melek teknologi infomrasi dan komunikasi
Memiliki daya saing akademik pada tingkat internasional.
Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan pada tingkat global,
maka sekolah berusaha melaksanakan pelayan belajar siswa agar
menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Seluruh warga sekolah memiliki keyakinan yang tinggi dapat
mewujudkan keunggulan mutu lulusan jika sekolah dapat
menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sumber
daya yang sekolah miliki sebagai pendukung sukses mewujudkan
mutu lulusan sebagai arah pelaksanaan kurikulum yaitu:
No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata
1. Tenaga Pendidik
dan Tenaga
Jumlah tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan:
Komitmen pendidik dan tenaga
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 21
No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata
kependidikan kependidikan
Motivasi pendidik dan tenaga
kependidikan
Mutu keprofesian pendidik dan tenaga
kependdiikan
Kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan
2. Sarana dan media pembelajaran;
Ruang kelas Kodisi ruang kelas sangat baik. Posisi
meja belajar dapat berubah dinamis
dalam menunjang siswa bekerja
berkelompok maupun dalam
mengembangkan kemandirian dalam
berkarya
Perpustakaan
sekolah
Ruang perpustakaan cukup memadai
dengan dilengkapi jejaring
perpustakaan online sehingga
memungkinkan siswa dapat mengakses
informasi dengan mudah.
Buku sumber
belajar
Lingkungan
sekolah
Lingkungan
sosial
Sarana
komputer
Perangkat
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 22
No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata
multi media
Jejaring
internet
Jejaring internet tersedia, namun akses
sering tidak dapat digunakan dengan
lancar. Para siswa dapat menggunakan
HP untuk mendapatkan akses internet
sehingga mempermudah dalam
mencari informasi yang mereka
perlukan.
3. Lingkungan sekolah
Lingkungan
alam
Lingkungan
sosial
Lingkungan
daerah
4. Kerja sama
Kemitraan antar
sekolah
Sister school
5. Pengelolaan
program unggulan
Pencapaian
sebelumnya
Pelaksanaan
program
6. Pembiayaan
Sumber biaya
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 23
No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata
Transparansi
Akuntabilitas
7. Budaya Sekolah
B. Visi Sekolah
Berdasarkan analisis konteks, sekolah menetapkan visi
berikut:
Menjadi sekolah yang unggul dalam mewujudkan mutu lulusan
yang berdisiplin, ber- IMTAQ, IPTEKS, dan beradaptasi dalam
interaksi global.
C. Misi Sekolah
Misi sekolah:
1)Mengembangkan keyakinan warga sekolah bahwa sekolah dalam
berprestasi dan kompetitif.
2)Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan
bermartabat
3)Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar
nasional
4)Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan
kebutuhan hidup siswa pada konteks global.
5)Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2013 yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa.
6)Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal
7)Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 24
8)Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan
pembaharuan sekolah.
9)Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan.
10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan
terukur.
11) Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber
belajar.
12) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
pendukung keunggulan pembelajaran.
13) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan
fisik, psikologis, social yang sehat, dinamis, dan kompetitif.
14) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk
indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk guru,
siswa, dan seluruh warga sekolah.
15) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan
akuntabel.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan Satuan Pendidikan:
a) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam
jangka menengah (empat tahunan); dalam hal ini digambarkan
kompetensi yang akan sekolah wujudkan.
b) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
c) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada standar
kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah;
d) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 25
e) Tujuan satuan pendidikan selanjutnya disosialisasikan kepada
warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.
Tujuan Umum
Sesuai dengan tujuan sekolah menengah sekolah ini
menetapkan tujuan umum yaitu meningkatkan keunggulan
potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
1) Mewujudkan mutu lulusan
Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai
dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata.
Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kre-
atif dalam ranah abstrak dan konkret
D. Indikator Kompetensi Lulus
Indikator kompetensi lulusan tingkat satuan pendidikan
dijabarkan dari Standar Kompetensi Lulusan sebagai poros perumusan
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Ada pun standar kompetensi
lulusan dirumuskan dalam tujuan pelaksanaan kuriklum 2013 yaitu
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 26
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
No. Kompetensi Spiritual Indikator Pencapaian Sikap Spiritual
A. Menghayati dan
mengamalkan
ajaran agama
yang dianutnya
1. Menerima kehidupan sebagai
anugrah.
2. Mesyukuri nikmat kehidupan
sebagai bentuk kasih sayang
Allah.
3. Melaksanakan aktivitas
hidup yang diperintahkan Allah
4. Menghidari perbutan....(yang
dilarang Allah)
5. Berbuat baik demi
kemaslahatan bersama.
6. Mematuhi peraturan ...
7. Berbuat ihlas...
No. Kompetensi Sosial Indikator Pencapaian Sikap Sosial
B. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun,
responsif dan pro-aktif
1. Bersikap jujur
2. Berdisiplin dalam mematuhi
peraturan
3. Bertanggung jawab dengan
melaksanakan tugas dengan
baik
4. Bekerja sama untuk kebaikan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 27
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan
dunia.
umum
5. Menghormati hak orang lain.
6. Santun dalam bertindak.
7. Menolong teman yang sedang
dalam kesulitan
8. Menunjukkan daya insiatif
9. Proaktif dalam membangun
solusi
10. Antisiatif untuk mencegah
timbulnya resiko buruk
11. Giat bekerja sama
12. Berkomunikasi dengan rendah
hati
13. Bersikap tegas menolak
keburukan...
No. Kompetensi
Pengetahuan
Indikator Pencapaian Pengetahuan
C. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
1. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual,
prosedural, dan metakonitif)
tentang iptek, seni, budaya dan
humaniora serta peradaban
2. Menganalisis pengetahuan
(faktual, konseptual,
prosedural, dan metakonitif)
tentang iptek, seni, budaya,
humaniora serta peradaban
3. Berpikir kritis terhadap
penyebab fenomena dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 28
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
kejadian.
4. Memaham cara menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakonitif) tentang iptek, seni,
budaya, humaniora, serta
peradaban.
5. Mampu memecahkan masalah
dengan dilandasi pengetahuan
yang dikuasinya.
6. Melaksanakan pengkajian
spesifik pada bidang yang
diminati serta sesuai dengan
kebakatannya.
7. .......................................
No. Kompetensi
Keterampilan
Indikator Pencapaian Keterampilan
D. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif
dan kreatif, serta
mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
1. Mengolah fakta, data, dan
informasi
2. Mengintegrasikan fakta, data,
dan informasi dalam
merumuskan kesimpulan.
3. Mengembangkan keterampilan
berpikir dengan menggunakan
pengetahuan yang
dipelajarinya di sekolah.
4. Mengembangkan karya secara
mandiri dengan modal
pengetahuan yang
dipelajarinya.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 29
5. Mengembangkan kreasi dalam
menciptakan hal-hal baru.
6. Menerapkan motode atau
prosedur sesuai dengan kaidah
keilmuan.
7. Menggunakan pikiran pada
ranah abstrak menjadi karya
cipta yang bermanfaat.
8. Mengkomunikasi hasil karya
secara efektif
9. Mendayagunakan teknologi
informasi dan komunikasi
10. Menggunakan bahasa asing.....
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 30
BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan
karakteristik sebagai berikut.
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh
aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan
kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah
sebagaian bagian dari sistem masyarakat.
B. Landasan Kurikulum
1. Filosofis
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 31
Landasan filosofis paling mendasar dalam pengembangan
kurikulum adalah menentukan kualitas peserta didik yang hendak
diwujudkan, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum
2013 dikembangkan dengan landasan untuk mengembangkan
seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut.
1) Pendidikan yang dilaksanakan harus berakar pada budaya bangsa
maupun kearifan lokal untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
filosofi ini, nilai-nilai berharga bangsa maupun prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus terwariskan dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta
didik.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik daripada masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism).
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan
akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 32
Perkembangan bangasa Indonesia tidak mungkin lepas dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan
ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus.
Oleh karena itu, pendidikan mengeban tanggung jawab untuk
menjawab tuntutan perubahan agar generasi muda lebih adaptif
terhadap pekerbangan jamannya. Dengan demikian mutu lulusan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based
society).
3. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada
perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menegaskan bahwa kurikulum harus didudukkan
sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini harus menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu
selama ini implementasi pendidikan di SMA menekankan pada
pengetahuan. Pada kurikulum 2013 menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada
pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat
melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran
otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 33
peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan
peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).
Berdasarkan konsep itu, pendidikan mengacu pada standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
C. Struktur Kurikulum Paket Semester
1. Kompetensi inti SMA
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan
1. Menghayati dan
mengamalkan
1. Menghayati dan
mengamalkan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 34
ajaran agama yang
dianutnya
ajaran agama
yang dianutnya
ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif
dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas
berbagai
permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam
serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong,
kerjasama,
toleran, damai),
santun , responsif
dan pro-aktif dan
menunjukkan
sikap sebagai
bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif
dengan
lingkungan sosial
dan alam serta
dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggungjawab,
peduli (gotong
royong,
kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif
dan pro-aktif dan
menunjukkan
sikap sebagai
bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif
dengan
lingkungan sosial
dan alam serta
dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami,menera
pk an,
menganalisis
pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa
ingintahunya
3. Memahami,mener
apk an,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa
3. Memahami,mener
apk an,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 35
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah
ingintahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian
yang spesifik
sesuai dengan
bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah
ingintahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan
dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, dan
mampu
menggunakan
4. Mengolah,
menalar, dan
menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan
dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, dan
mampu
4. Mengolah,
menalar, dan
menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan
dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara
mandiri, dan
mampu
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 36
metoda sesuai
kaidah keilmuan
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran
umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan
mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata
pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan
atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa
dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan
mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut:
Mata PelajaranAlokasi Waktu Per Minggu
X XI XI
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti
3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan)
3 3 3
9. Prakarya dan
Kewirausahaan
2 2 2
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 37
10. Mulok 2 2 2
11. Keterampilan TIK 2 2 2
Jumlah jam pelajaran
kelompok A dan B per
minggu
28 28 28
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata peajaran peminatan
akademik
9 atau
12
12 atau
16
12 atau
16
Mata pelajaran pilihan
lintas minat dan/atau
pendalaman minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran
kelopok A, B, dan C per
minggu
43 44 44
Bimbingan dan Konseling 2 2 2
Ekstrakurikuler
Kepramukaan
2 2 2
Total Beban Belajar 45 48 48
Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan
oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran
muatan lokal yang berdiri sendiri.
4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
5) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45
menit.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 38
6) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan.
7) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting, namun yang
diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua)
jam/minggu.
8) Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek
yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya.
9) Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur
oleh Kementerian Agama.
10)Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan
Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS),
palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing- masing satuan pendidikan.
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 39
D. Peminatan dan Lintas Minat
1. Peminatan
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
merupakan program kurikuler yang bertujuan
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam
sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Mata PelajaranAlokasi Waktu Per Minggu
X XI XI
A. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
B. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
5. Geografi 3 4 4
6. Sejarah 3 4 4
7. Sosiologi 3 4 4
8. Ekonomi 3 4 4
C. Peminatan Bahasa dan Budaya
9. Bahasa dan Sastra
Indonesia
3 4 4
10. Bahasa dan Sastra
Inggris
3 4 4
11. Bahasa dan Satra
Asing Lain (Arab,
Mandarin, Jepang,
Korea, Jerman,
Perancis)
3 4 4
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 40
12. Antropologi 3 4 4
Pilihan lintaas minat
dan /atau pendalaman
minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat
dan/atau Pendalaman Minat Kurikulum SMA/MA dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan
minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata
pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar
pada SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai
ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru
bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat,
dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di
SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat
pada awal semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung
peminatan baru masih tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran
berjalan pada semester pertama dan rekomendasi guru bimbingan
dan konseling, Peserta didik yang pindah peminatan wajib
mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum
dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4
mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata
pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata
pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata pelajaran di
peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti
mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman
minat.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 41
Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan
yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata
pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran)
di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di
Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata
pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik
tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6
jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam
pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII.
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas
minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan
peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya,
dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di luar; (2) di
dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di luar, peminatan
yang dipilihnya.
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari
Kelas X sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X
yang memilih Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3
mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil
mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah,
dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau
(4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif
(1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan
yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas
minat di dalam peminatan yang dipilihnya.
Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing,
sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar)
yang dimiliki SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan
Bahasa dan Budaya, dapat menyediakan pilihan mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris,
Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok Bahasa
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 42
Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat
diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas
belajar) yang dimilikinya.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai
satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu,
dianjurkan untuk memilih mata pelajaran yang sama sejak Kelas X
sampai Kelas XII. Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga
peminatan.
2. Pendalaman Minat
Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum
mempersiapkan siswa SMA Kelas XII memasuki perguruan tinggi.
Mereka dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi
yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi
yang bersangkutan. Pilihan ini perlu sekolah sedikan dengan cara
membangun kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat
diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan
perguruan tinggi di kelas XII.
Kegiatan layanan pendalaman minat akan sekolah coba
laksanakan setelah sekolah mendata minat dan pilihan siswa
masuk perguruan tinggi. Program pelayanan akan sekolah
lakukan jika para siswa memerlukan.
E. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan
pembelajaran dengan menjabarkan total kegiatan belajar secara
operasional sesuai dengan karakteristik pelaksanaan satuan kredit
semeseter, pengaturan minggu efektif, kegiatan tatap muka,
pengaturan tugas terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata
pelajaran pada setiap semester dalam satuan tahun pelajaran. Prinsip
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 43
utama pada sistem satuan semester meliputi tiga aspek yaitu
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri.
Pengaturan beban belajar pada dasarnya untuk memberikan
pelayanan belajar kepada siswa agar sesuai dengan potensi, bakat,
minat, kemampuan, dan kecepatan belajarnya sehingga dapat siswa
dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Sekolah menyadari
dalam melaksanakan kurikulum 2013 siswa diharapkan dapat
beraktivitas dan berkarya pada tiap mata pelajaran. Oleh karena itu,
beban belajar yang harus siswa tanggung menjadi bertambah banyak
sehinggan jika beban belajar siswa berlebih, maka dapat berpengaruh
kontra produktif terhadap perkembangan diri siswa. Karena alasan
itulah maka sekolah memandang perlu untuk mengatur beban belajar
pada tiap semester.
Pengaturan beban belajar meliputi tiga aspek utama dan aktivitas
belajar tambahan, yaitu :
1. Aktivitas tatap muka dalam ruang kelas, Laboratorium, workshop,
bengekl kerja, kebun percobaan atau pengaturan pembelajaran
lainnya.
2. Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan secara maya dengan memanfaatkan berbagai jaringan
Teknologi Informasi dan Komunikasi baik secara terstruktur atau
mandiri.
3. Kegiatan terstruktur yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan
dari pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi
sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman belajar
yang diterima setelah kegiatan tatap muka.
4. Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh
peserta didik atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang
berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman
belajar yang diterima dalam kegiatan tatap muka dan/atau
terstruktur;
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 44
5. Program remedial dan pengayaan yaitu pengorganisasian kegiatan
belajar yang untuk membantu peserta didik mencapai kriteria
ketuntasan belajar bagi yang belum tuntas dan penguasaan materi
lebih tinggi bagi yang telah mencapai ketuntasan;
6. Program ekstrakurikuler yang dibahas dalam pengaturan tersendiri.
Pengaturan beban belajar didasari dengan konsep belajar tuntas
yang sistem belajar yang menekankan pada prinsip bahwa setiap
peserta didik dapat belajar untuk memenuhi kriteria ketuntasan belajar
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Ketuntasan Belajar
adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester
untuk SMA meliputi meliputi 45 menit tatap muka, 60% dari waktu
tatap muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri
seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Kegiatan Sistem Paket SKS
Tatap muka 45 menit 45 menit
Penugasan terstruktur 60% x 45 menit
=
27 menit
45 menit
Kegiatan mandiri 45 menit
Jumlah 72 menit 135 menit
Berdasarkan tabel di atas sekolah menentukan jumlah maksimum
waktu yang siswa gunakan untuk setiap satu jam tatap muka
sebanyak-banyaknya 54 menit.
Pengaturan beban belajar berdasarkan waktu yang harus siswa
alokasikan pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi
beban belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas mata pelajaran
kelompok A (umum), mata pelajaran kelompok B (umum), dan mata
pelajaran kelompok C (peminatan), serta lintas minat dan/atau
pendalaman minat. Hal lain yang perlu siswa laksanakan adalah
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 45
Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO KEGIATANALOKASI
WAKTUKETERANGAN
1. Minggu efektif
belajar reguler setiap
tahun
(Kelas I-V, VII-VIII, X-
XI)
Minimal
36
minggu
Digunakan untuk
kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap
satuan pendidikan
2. Minggu efektif
semester ganjil tahun
terakhir setiap satuan
pendidikan (Kelas VI,
IX, dan XII)
Minimal
18
minggu
3. Minggu efektif
semester genap
tahun terakhir setiap
satuan pendidikan
(Kelas VI, IX, dan XII)
Minimal
14
minggu
4. Jeda tengah semester Maksimal
2 minggu
Satu minggu setiap
semester
5. Jeda antarsemester Maksimal
2 minggu
Antara semester I dan II
6. Libur akhir tahun
ajaran
Maksimal
3 minggu
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal
4 minggu
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 46
NO KEGIATANALOKASI
WAKTUKETERANGAN
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
8. Hari libur
umum/nasional
Maksimal
2 minggu
Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal
1 minggu
Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-
masing
10. Kegiatan khusus
satuan pendidikan
Maksimal
3 minggu
Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif
Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar
penentukan kalender pendidikan.
F. Muatan Lokal
Dalam struktur kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran
kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A
dikembangkan oleh pusat. Sedangkan mata pelajaran Kelompok B
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal. Mata pelajaran kelompok B
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan lokal dapat dikembangkan
oleh pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 47
satuan pendidikan. Mulok dapat berbentuk sejumlah bahan kajian
terhadap keunggulan dan kearifan daerah. Pelaksanaan kegiatan dapat
berbentuk mandiri sebagai mata pelajaran seperti mulok bahasa
daerah atau terintegrasi.
Tujuan penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal adalah
untuk membentuk pemahaman terhadap potensi daerah tempat
tinggal siswa sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran
muatan lokal meliputi;
1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan
spiritual di daerahnya; dan
2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional
Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian
setiap satuan pendidikan yaitu;
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
2) Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi.
3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan
karakteristik satuan pendidikan.
6) Kebermanfaatan.
7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan,
pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan
nasional dan menghadap tantangan global.
Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang
terkait dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan; bahasa; dan/atau teknologi. Jenisnya dapat berupa
bahasa daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah,
adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 48
alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan
potensi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran
muatan lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh
pemerintah dengan memenuhi stadar berikut:
1) kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
2) silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan
saintifik dan penilaian otentik, dan
3) buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) yang
berbasis aktivitas.
Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di
satuan pendidikan dengan prosedur sebagai berikut:
4) analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya;
5) identifikasi muatan lokal;
6) perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;
7) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap
kompetensi dasar;
8) pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran
yang relevan;
9) penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran
atau menjadi muatan pembelajaran yang berdiri sendiri;
10) penyusunan silabus; dan
11) penyusunan buku teks pelajaran.
Mekanisme Pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan
rambu-rambu berikut.
1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal
2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai
muatan pembelajaran yang berdiri sendiri, berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting
oleh satuan pendidikan dan atau daerah.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 49
3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan
beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah
yang menetapkan.
Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:
1) Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung dengan kebijakan
Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan
satuan pendidikan sesuai kewenangannya.
2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
3) Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik
sesuai dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.
Apabila tidak terpenuhi maka satuan pendidikan harus
mengusahakan tenaga pendidik memperoleh sertifikat pelatihan
pada aspek mata pelajaran yang sesuai. Tenaga pendidik muatan
lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan
pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan
lain-lain.
4) Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah,
sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi
oleh satuan pendidikan.
Dengan menggunakan panduan ini , maka selanjutnya sekolah
menetapkan muatan lokal sebagai berikut:
1. Bahasa Daerah…..
2. ……………………
3. ………………….
G. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang
dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler
atau kegiatan kokurikuler. Pelaksanaannya di bawah bimbingan dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 50
pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya
masing-masing.
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,
yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan
asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan Pendidikan
Kepramukaan melalui suatu Model nilai yang didasarkan pada Satya dan
Darma Pramuka.
Penyelenggaraan kegiatan Pramuka tersebut berlandaskan aturan
sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang
Gerakan Pramuka
3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja
Muda karana
4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di sekolah mengacu pada
Pemendikbud Nomor……………. dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 51
yang mengatur penyelenggaraan pendidikan Kepramukaan. Permendikbud
mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan Undang-
Undang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. Mengacu
pada kedua aturan itu,maka sekolah menyelenggarakan kegiatan kepramukaan
dalam tiga model yaitu:
1) Model Blok
Model Blok sekolah selenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran
seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Seluruh siswa wajib
mengikuti program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan
pramuka yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap
sebelum siswa memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun.
Tujuan Model Blok
Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan:
a) Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan
sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan
menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai
dalam latihan selama satu tahun pelajaran.
b) Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik
yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap
muka yang diadaptasi dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, melalui:
Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan
Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
(sekolah akan mengembangkankegiatan sesuai dengan
kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap
secara berkelanjutan)
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan
siswa baru. Komponen perencanaan meliputi;
Nama kegiatan
Tujuan
Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 52
Materi pelatihan dan uraian secara ringkas
Strategi pelaksanaan pelatihan
Susunan Panitia
Pembina/Pelatih
Tempat pelatihan.
Jadwal pelatihan
Rencana Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta
didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan
khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan
keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam
kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan
meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator
pencapaian visi sekolah.
Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina
Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang
relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.
Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang
dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan
serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka.
Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan atribut kepramukaan.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 53
Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam
program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan
pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar
disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan.
2) Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap
minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan
keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan
yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam
kegiatan tatap muka.
Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang
diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan
terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran,
materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.
Perencanaan Program Aktualisasi
Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga
tahun dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem
perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi,
strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan
perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level
mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun
waktu tahunan.
Ada pun struktur program minimal memuat komponen berikut:
Nama kegiatan
Tujuan kegiatan
Silabus Pelatihan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 54
Materi pelatihan
Pembina/Pelatih
Jadwal pelatihan
Sistem penilaian
Perangkat evaluasi program.
Pembina
Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang
sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan
(OPK) Kursus Mahir Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi
adalah:
a) Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan
Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.
b) Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.
c) Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap
dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada:
Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia
Siaga,
Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia
Penggalang, dan Penegak.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi;
Jadwal latihan satu minggu satu kali.
Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.
Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka.
Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 55
dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur
Pramuka).
Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut
kepramukaan.
Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh
Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian
disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi
yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.
3) Model Reguler
Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang
diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam
kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam
kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan
mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.
H. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TIK
Peningkatan keterampilan TIK atau Keterampilan Komputer
dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sekolah usahakan untuk
dikelola oleh adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik Sl/D-
IV bidang teknologi informasi atau sejenisnya yang telah memiliki
sertifikat pendidik bidang TIK dan KKPI.
Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki
beban kerja membimbing siswa, namun mereka memilliki beban
kerja yang jauh lebih luas dengan ruang lingkup tugas sebagai
berikut:
1) Membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi
lulusan pendidikan dasar dan menengah.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 56
2) Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk
persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada
pendidikan dasar dan menengah;
3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan
sistem manajemen sekolah berbasis TIK.
Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung
dalam memfasilitasi sekolah:
1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan
bimbingan TIK;
2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun;
3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan
bimbingan TIK;
4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan
TIK;
5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK;
6) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan
memperbaiki layanan dan bimbingan TIK;
7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
8) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler;
9) membimbing guru dalam penggunaan TIK;
10)membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan
TIK;
11)melaksanakan pengembangan diri; dan
12)melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat
karya inovatif.
Dalam tugasnya membimbing siswa guru TIK mendapatkan
tugas minimal melaksanakan bimbingan kepada 150 siswa dengan
tugas sebagai berikut:
1) mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta
menyebarkan data dan informasi dalam mendukung
kelancaran proses belajar; dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 57
2) Mengembangkan siswa di sekolah sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, dan kepribadiannya dengan
memanfaatkan TIK sebagai
No. KEGIATAN URAIAN DURASI
Jumlah
Pertemuan
per semeter
Keterangan
1. Bimbingan
Siswa
merupakan suatu
proses pemberian
bimbingan untuk
meningkatkan
keterampilan peserta
didik
45 X 8 menit
per minggu
14 pertemuan
per semester
Setara dengan 8
pelajaran per
minggun
2. Bimbingan
Daya
Kompetisi
Siswa
merupakan suatu
proses pemberian
bimbingan untuk
meningkatkan
keterampilan peserta
didik
45 X 2 menit
per minggu
14 pertemuan
per semester
Setara dengan 2 jam
pelajaran per
minggu
3 Bimbingan
Guru
Layanan peningkatan
keterampilan dan
memfaslitasi guru
dalam
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi
pembelajaran
45 X 8 menit
per minggu
14
pertemuan
per semester
Setara dengan 8 jam
pelajajaran per
minggu.
4 Bimbingan
Tenaga
kependidikan
Layanan peningkatan
keterampilan dan
memfaslitasi tenaga
kependidikan dalam
merencanakan,
melaksanakan,
mengevaluasi sistem
informasi manajemen
sekolah
45 x 6 menit
per minggu
14
pertemuan
per semester
Setara dengan 8 jam
pelajajaran per
minggu.
3) sarana untuk mengeksplorasi sumber belajarMemfasilitasi
tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem
manajemen sekolah
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 58
4) berbasis TIK.
Dalam melaksanakan tugas membimbing guru dan tenaga
kependidikan, guru TIK mengemban tugas berikut:
1) Memberikan palayanan kepada pendidik:
a. Mengembangkan sumber belajar dan media
pembelajaran;
b. Mempersiapkan pembelajaran;
c. Memfasilitasi proses pembelajaran;
d. Memfasilitasi penilaian pembelajaran; dan
e. Memfasilitasi pelaporan hasil belajar.
2) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem
manajemen sekolah.
Penugasan ini menunjukkan adanya peningkatan
tanggung jawab guru TIK tidak hanya meningkatkan
keterampilan siswa, namun berkembang dalam
meningkatkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan
lainnya.
Perencanaan dan perancangan deskripsi tugas guru
TIK dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran agar
sinergis dengan kegiatan lainnya dalam pelaksanaan
program pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Model
deskripsi uraian tugas guru TIK yang akan digunakannya
sebagai dasar penyusunan program seperti contoh di
bawah ini.
I. Bimbingan dan Konseling
1) Konsep
Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan
yang kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan
ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar
berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 59
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis,
objektif, logis, berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai
kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung
jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya
membantu siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal,
mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling, guru
matapelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua,
dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan
pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam
bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
2) Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk
a. Perluasan pemahaman diri dan
lingkungan;
b. Pendorong pertumbuhan dan
perkembangan;
c. Proses penyesuaian diri dengan diri
sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan
dan karir;
e. Solusi atas masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi
yang kondusif;
h. Pengembangan potensi dri secara
optimal.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 60
3) Asas Pelayanan
a. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan
konseli;
g. Kedinamisan dalam memandang konseli.
h. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan
;
i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta
nilai dan norma kehidupan yang berlaku;
j. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik
dan profesional ;
k. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan
kewenangan;
l. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta
didik
Prinsip Bimbingan Konseling:
a. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa
dan tidak diskriminatif.
b. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena
setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing.
c. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk
membangun pandangan positif pada diri dan
lingkungannya.
d. Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks
kehidupan.
e. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 61
f. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan
berkelanjutan.
g. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga
profesional.
h. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program
yang berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan
perkembangannya.
i. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk
sebagai dasar perbaikan proses layanan dan untuk
mengukur hasil yang dicapai.
Komponen Program Bimbingan dan Konseling:
Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang
dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program
semester meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan
penyiapan pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat
menyesuaikan diri dengan tugas-tugas perkembangan secara
alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik
belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses
sistematik untuk merencanakan masa depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam
menghadap masalah dalam proses
Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan
perkembangan, cipta rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi
diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif,
keterampilan berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam
hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 62
sikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan
pendidikan, kesiapan mental menghadapi ujian sehingga
mendapat hasil belajar yang optimal.
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir secara rasional dan realistis.
Struktur program
Program layanan meliputi program tahunan dan program
semesteran.
Struktur:
• Rasional
• Visi dan misi
• Deskripsi Kebutuhan
• Tujuan
• Komponen Program
• Bidang Layanan
• Recana Kegiatan
• Tema/Topik
• Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan
Konseling
• Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut
• Rencana Anggaran
Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas:
• Tatap muka terjadwal.
• Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.
• Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial,
belajar, karir serta materi lain yang peserta didik perlukan.
• Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Klasikal (RPLBK)
Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 63
• konseling individual,
• kelompok,
• bimbingan kelompok,
• bimbingan kelas besar dan lintas kelas,
• konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.
• konferensi kasus atau membahas masalah konseli
• kunjungan rumah,
• Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami
perlakuan yang tidak mendidik.
• kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.
• alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang
memerlukan keahlian profesional lain.
• pengelolaan media,
• pengelolaan kontak masalah, dan
• manajemen program berbasis komptensi,
• penelitian dan pengembangan
• Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan
lain yang relevan.
J. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur. Bagian penting yang perlu
diperhatikan dalam perumusan kalender pondidikan adalah:
a. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan.
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 64
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan
keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun
daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan
lainnya tertera pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO KEGIATANALOKASI
WAKTUKETERANGAN
1. Minggu efektif
belajar reguler
setiap tahun
(Kelas I-V, VII-VIII,
X-XI)
Minimal 36
minggu
Digunakan untuk
kegiatan
pembelajaran
efektif pada setiap
satuan pendidikan
2. Minggu efektif
semester ganjil
tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan
(Kelas VI, IX, dan
XII)
Minimal 18
minggu
3. Minggu efektif
semester genap
tahun terakhir
Minimal 14
minggu
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 65
NO KEGIATANALOKASI
WAKTUKETERANGAN
setiap satuan
pendidikan
(Kelas VI, IX, dan
XII)
4. Jeda tengah
semester
Maksimal 2
minggu
Satu minggu
setiap semester
5. Jeda
antarsemester
Maksimal 2
minggu
Antara semester I
dan II
6. Libur akhir tahun
ajaran
Maksimal 3
minggu
Digunakan untuk
penyiapan
kegiatan dan
administrasi akhir
dan awal tahun
ajaran
7. Hari libur
keagamaan
Maksimal 4
minggu
Daerah khusus
yang memerlukan
libur keagamaan
lebih panjang
dapat
mengaturnya
sendiri tanpa
mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
pembelajaran
efektif
8. Hari libur
umum/nasional
Maksimal 2
minggu
Disesuaikan
dengan Peraturan
Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 66
NO KEGIATANALOKASI
WAKTUKETERANGAN
minggu pendidikan sesuai
dengan ciri
kekhususan
masing-masing
10. Kegiatan khusus
satuan
pendidikan
Maksimal 3
minggu
Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan
secara khusus oleh
satuan pendidikan
tanpa mengurangi
jumlah minggu
efektif belajar dan
waktu
pembelajaran
efektif
Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai
dasar penyusunan kalender pendidikan sekolah menetapkan
menetapkan kalender pendidikan tahun 2014/2015 terlampir.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 67
BAB V. PANDUAN AKADEMIK
A. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Untuk menunjang pembelajaran yang efektif
diperlukan suasana kondusif dan proses yang dapat memfasilitasi
siswa aktif mengembangkan potensi dirinya dan guru efektif mengajar.
Pengelolaan pembelajaran merupakan serangkaian tindakan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam
menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan pada tingkat satuan
pendidikan sesuai dengan target yang sekolah tetapkan.
Dalam sistem pengelolaan pembelajaran kepala sekolah
berperan sebagai berikut:
Memimpin musyawarah dewan pendidik dalam menentukan
indikator pencapaian kompetensi tingkat satuan pendidikan pada
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Merumuskan target atau kriteria keberhasilan pada setiap indikator
mutu lulusan tingkat satuan pendidikan
Mengembangkan suasana sekolah sebagai lingkungan belajar yang
kondusif sehingga terwujud proses siswa belajar dan guru mengajar
dalam meraih keunggulan mutu lulusan sesuai dengan target mutu
tingkat satuan pendidikan
Meningkatkan penjaminan keterlaksanaan dan keberhasilan proses
pembelajaran
Mensupervisi ketercapaian target mutu hasil belajar siswa.
Memimpin rapat dewan pendidik mengevaluasi keberhasil
pelaksanaan kurikulum 2013.
Seluruh kegiatan kepala sekolah dilandasi dengan harapan
sekolah dapat memenuhi berbagai kriteria sesuai dengan target mutu
serta kebutuhan siswa. Hal ini sejalan dengan karakteristik kurikulum
2013 sebagai kurikulum berbagi kompetensi. Fokus utama
pelaksanaan pembelajaran adalah untuk menjawab tiga masalah
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 68
utama berikut:
Kurikulum berbasis kompetensi: Mutu lulusan seperti apa yang
sekolah harapkan?
Kompetensi lulusan menjadi poros penentuan materi: Materi apa
yang siswa perlukan untuk mencapai target mutu lulusan?
Strategi pembelajaran : Bagaimana kompetensi dikembangkan
dalam proses belajar?
Proses pembelajaran mengacu pada prosedur yang telah
ditetapkan dalam bentuk kegiatan untuk mengembangkan pencapaian
target SKL pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagaimana terlihat pada gambar berikut:
Pengembangan sikap, pengetehuan dan keterampilan meliki jalur
pengembangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Sikap siswa tidak secara serta merta berkembang manakala
pengetahuan siswa berkembang. Begitu juga keterampilan siswa tidak
serta merta bertumbuh saat pengetahuan siswa berkembang. Hal ini
menegaskan bahwa dalam proses pembelajaran perlu
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 69
mengembangnan seluruh kompetensi secara semimbang.
Sebagai konsekensi dari adanya usaha untuk memenuhi
kebutuhan pemenuhan kompetensi siswa pada kerangka global, maka
diperlukan pergeseran paradigma sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi abad ke-21 sebagaimana digambarkan
pada diagaram di bawah ini.
Meskipun sekolah menghadapi keterbatasan, namun kriteria
pembelajaran sebagaimana yang dideskripsikan dalam gambar kami
berusaha untuk mewujudkannya. Kegiatan mencari tahu, merumuskan
masalah dengan cara mengembagnkan kemampuan siswa menanya,
berpikir analisis dankritis, serta mengebangakan keterampilan
berkerja sama dan kolaborasi merupakan bagian yang perlu dijamin
keterlaksanaanya.
Berdasarkan deskripsi di atas kami berusaha untuk memenuhi
kriteria sesuai dengan prinsip pelaksanaan pembelajaran dalam
kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan sebagai berikut:
Pelaksanaan pembelajaran perlu memenuhi prinsip:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 70
1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4) Pembelajaran berbasis kompetensi;
5) Pembelajaran terpadu;
6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Di samping prinsip-prinsip kami pun mencanangkan program
agar pembelajaran dapat belangsung dengan menerapkan pendekatan
saintifik dan kontekstual. Pendekatan saintifik didukung dengan
metode inkuiry (penyelidikan) atau discovery (penemuan) yang
menekankan pada pengembangan rasa ingin tahu siswa sehingga
dalam belajar siswa mengembangkan daya inisiatif yang besar untuk
mendapatkan pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Metode yang harus guru gunakan adalah metodel proyek dan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 71
pemecahan masalah.
Dalam sistem tata kelola pembelajaran, perlu sekolah
memastikan bahwa para pendidikan menerapkan pendekatan
saintifik yang ditunjang dengan metode inkuiry, discovery, dan
problem solving dapat berfungsi efektif dalam mengantarkan siswa
mecapai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dalam hal ini yang
perlu sekolah perhatikan adalah sistem manajemen yang mendukung
perencanaan, keterlaksanaan, dan penilaiannya.
1. Rencana Perubahan
Untuk menunjang efektivitas implementasi kurikulum
2014, sekolah perlu mengelola perubahan dengan target dan
strategi seperti yang dapat dilihat pada uraian berikut:
a) Perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)
No.
Sasaran Perubahan
Target Perubahan
Rencana Strategi Perubahan
1) KI dan KD sebagai penentukan indikator kompetensi lulusan
2) Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan
3) Siswa cakap berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif.
4) Siswa memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban.
5) Siswa menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 72
b) Perubahan Standar Isi
No. Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi
Perubahan6) Kurikulum
terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya masyarakat
7) Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual.
8) Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan);Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta)Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi)
9) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 73
No. Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi
Perubahan10) TIK menjadi media
semua mata pelajaran di SMP
c) Perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)
No.
Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi
Perubahan11) Pembelajaran berpusat
pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.
12) Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana.
13) Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses.
14) Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya.
15) Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.
16) Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok.
17) Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 74
terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
d) Perubahan Standar Penilaian
No.
Kondisi NyataRencana Strategi
Perubahan18) Menggunakan penilaian
autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk.
19) Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap
20) Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
e) Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan
No.
Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi
Perubahan21) Mendeskripsikan
kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013
22)Mengelola budaya sekolah
23)
Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
2. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan strategi
menyampaikan materi atau tema tertentu pada proses pembelajaran
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 75
untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi tertentu yang
mengacu pada silabus. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam
bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP mencakup: (1)
data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6)
kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan
sumber belajar.
Prinsip perumusan RPP
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual
(KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3),
dan keterampilan (KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali atau lebih dari satu
kali pertemuan.
3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,
kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan
pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
5) Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 76
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
7) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau
antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki
syarat minimal yang harus dipenuhi yaitu:
Sekolah :Mata pelajaran :Kelas/Semester :Materi Pembelajaran :Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-12. KD pada KI-23. KD pada KI-34. KD pada KI-3ppep
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)1. Indikator KD pada KI-12. Indikator KD pada KI-23. Indikator KD pada KI-34. Indikator KD pada KI-4
D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran)
E. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti**)
Mengamati
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 77
Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti**)
Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian 1. Teknik penilaian2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
a. Pertemuan Pertamab. Pertemuan Keduac. Pertemuan seterusnya
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar1. Media/alat2. Bahan3.Sumber Belajar Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator
untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam
bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang
gejalanya dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3
dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat
diamati dan terukur.
Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus
muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan
pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan
pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 78
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh
karena itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran
untuk mendisain skenario pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan pendidikan.
Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik
kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan yang hendak
diwujudkan. Untuk memperkuat keseimbangan antardimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan maka pelaksanaan pembelajaran perlu
dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-
luasnya kepada peserta didik. Untuk meningkatkan pencapaian
kompetensi, pembelajaran perlu diperkuat dengan penerapan
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata
pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran), pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan
karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka seharusnya
pembelajaran menggunakan metode berbasis karya dan pemecahan
masalah (project based learning).
Perencanaan Pembelajaran
Pengelolaan Kompetensi Dasar
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan Instrumen Penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran
Pendayagunaan TIK
Melaksanakan Pembelajaran
Prosedur pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru mengemban
tugas untuk mengkondisikan kelas, mereviu kompetensi terdahulu,
mengaitkan dengan kompetensi yang hendak diwujudkan, serta
menyampaikan rencana kegiatan dan rencana penilaian. Berkaitan
dengan itu, kegiatan pendahuluan perlu memenuhi beberapa kriteria
minimal sebagai berikut:
1) mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 79
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan;
4) menyampaikan garis besar materi, kegiatan, dan karya yang
akan diselesaikan.
5) menginformasikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas lima tahap yaitu kegiatan
mengamati, menanya, mencoba menghimpun informasi, mengolah
informasi atau menggunakan informasi dalam proses pelanaran, dan
mengkomunikasikan hasil pengolahan informasi. Dalam kegiatan inti
sekolah menetapkan indikator aktivitas siswa sebagai berikut:
Mengamati:
No Aktivitas siswa1. Meneroka fakta atau data pada obyek yang siswa amati
(Sumber: video, buku, fakta dalam kehidupan, fakta yang
terdapat pada lingkungan sekolah).
2. Mencatat atau mendokumentasikan data hasil pengamatan.
3. Mendeskripsikan data yang telah tersusun menurut ciri
khasnya.
4. Mengelompokan data berdasarkan kesamaan atau
perbedaannya.
Menanya:
No Aktivitas siswa5. Siswa bekerja sama menyusun pertanyaan untuk mendalami
pengetahuan mengenai data yang siswa peroleh dari pengamatan. Siswa dapat menggunakan kalimat tanya:Apa....
Mengapa....
Di mana....
Kapan.....
Bagaimana....
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 80
Mencoba: menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang
dirumuskannya.
No Aktivitas siswa6. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan yang guru harapkan
dalam proses pembelajaran.
7. Menghimpun informasi tentang data atau fakta yang sedang
menjadi bahan kajian dari berbagai sumber.
8. Berinteraksi untuk menjawab pertanyaan dengan
menggunakan informasi baru yang diperolehnya.
9. Mendayaguanakan teknologi dan/atau sumber belajar untuk
mempercepat memperoleh pengolahan informasi
ManalarNo Aktivitas siswa10. Menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau
masalah dengan cara berinteraksi sebagai bahan untuk
merumuskan kesimpulan
11. Menggunakan informasi untuk merumuskan kesimpulan.
12. Menggunakan pengetahuan baru yang diperolenya untuk
beraktivitas dan berkarya.
Mengomunikasikan
No Aktivitas siswa13. Merumuskan hasil karya untuk dipublikasikan dalam kelas.
14. Mempublikasikan atau mengomunikasikan fakta, konsep, atau
prosedur dalam menghasilkan hasil karya dengan kreatif
15. Memperbaiki hasil karya berdasarkan hasil diskusi dalam
kelas.
16. Mengevaluasi ketercapaian kompetensi yang diharapkan
dalam proses pembelajaran
Proses aktivitas belajar dinyatakan dinyatakan efektif jika siswa melakukan
seluruh kegiatan dengan cara berkolaborasi dengan memanfaatkan potensi kemandirian
berpikir secara kritis.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 81
B. Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Pemenuhan Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: a.
perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai; b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan
konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
1) Lingkup PenilaianLingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.a) Sikap (Spiritual dan Sosial)
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut.
Tingkatan Sikap DeskripsiMenerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan
memberikan perhatian terhadap nilai terebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)
(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)b) Pengetahuan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 82
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut.
Dimensi Pengetahuan
Deskripsi
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran, nilai,
Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori
Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan penting dan bukan (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).
(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)c) Keterampilan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan belajar adalah sebagai berikut.
Kemampuan Belajar
Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan informasi
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 83
Kemampuan Belajar
Deskripsi
Menalar/mengasosiasi
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan
Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain
(Sumber: Olahan Dyers) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut.
Kemampuan Berpikir
Deskripsi
Mengingat:mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan
Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubah/berubah.
Memahami:Sudah ada proses pengolahan dari
Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu kata/istilah
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 84
Kemampuan Berpikir
Deskripsi
bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.
dengan kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi slinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/ tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimat/paragraf /tulisan/data
Menerapkan:Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum boyle, hukum archimedes, membagi/ mengali/menambah/mengurangi/menjumlah, menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitungkan jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Menganalisis:Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 85
Kemampuan Berpikir
Deskripsi
kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya
penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi:Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Mencipta:Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
(sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan psikomotorik adalah sebagai berikut.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 86
Kemampuan Psikomotorik
Deskripsi
Persepsi (perception)
Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan
Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan
Meniru (guided response)
Meniru gerakan secara terbimbing
Membiasakan gerakan (mechanism)
Melakukan gerakanmekanistik
Mahir (complex or overt response)
Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
Menjadi gerakan alami (adaptation)
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan orisinal (origination)
Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya
(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)
Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pelajaran.
2) Nilai KetuntasanNilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk
angka dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB) sebagaimana tertera pada tabel berikut.
NILAI KETUNTASAN SIKAPANGKA PREDIKAT
4,00 Sangat Baik (SB)3,00 Baik (B)2,00 Cukup (C)1,00 Kurang (K)
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan modus 3,00 atau predikat Baik (B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf D sampai dengan A sebagaimana tertera pada tabel berikut.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 87
NILAI KETUNTASANPENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
ANGKA PREDIKAT10 4,00 A9 3,67 A-8 3,33 B+7 3,00 B6 2,67 B-5 2,33 C+4 2,00 C3 1,67 C-2 1,33 D+1 1,00 D
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 atau huruf B-, untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 atau huruf B-. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata dan capaian optimum.
3) Teknik dan Instrumen PenilaianKurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.a) Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.(1) Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 88
tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA :
No
Nama
Aspek perilaku yang dinilai
Skor
Keterang-an
Beker-ja
sama
Rasa ingin tahu
Disip-lin
Peduli ling-
kungan
1. Andi 3 4 3 2 122. Bad
u3. ....
Catatan:Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.1 = kurang2 = cukup3 = baik4 = sangat baikFormat di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati.
(2)Penilaian diri (self assessment)Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda
cek, atau skala penilaian.
Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap Partisipasi Dalam Diskusi KelompokNama : ----------------------------Nama-nama anggota kelompok :
----------------------------
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 89
Kegiatan kelompok : ----------------------------
Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D didepan tiap pernyataan:
A : selalu C : kadang-kadang
B : sering D : tidak pernah
1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. Selama kerja kelompok, saya….---- mendengarkan orang lain---- mengajukan pertanyaan ---- mengorganisasi ide-ide saya ---- mengorganisasi kelompok ---- mengacaukan kegiatan ---- melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?--------------------------------------------------------------
-------Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk
aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
(3)Penilaian teman sebaya (peer assessment)Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.
Contoh: Format penilaian teman sebaya
No PernyataanSkala
1 2 3 4
1.Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain
2.Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah
3.Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 90
No PernyataanSkala
1 2 3 4
4.Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri
5.
Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula
6.Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru
7.Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru
8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain
9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain
10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan
11. ........Keterangan :1 = Sangat jarang2 = Jarang3 = Sering4 = Selalu
(4)Penilaian melalui jurnal (anecdotal record)Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, di luar proses pembelajaran mata pelajaran.
Contoh: Format penilaian melalui jurnal
JURNALNama :.........................Kelas :.........................
Hari, tanggal Kejadian Keterangan
(5)Penilaian Kompetensi Pengetahuan1) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:a) memilih jawaban, dapat berupa:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 91
(1) pilihan ganda(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)(3) menjodohkan(4) sebab-akibat
b) mensuplai jawaban, dapat berupa: (1) isian atau melengkapi(2) jawaban singkat atau pendek (3) uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban.
2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian otentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal kepada teman-temannya, pada waktu menyajikan tugasnya atau menjawab pertanyaan temannya memberikan informasi yang sahih dan otentik tentang pengetahuannya mengenai hukum Pascal dan mengenai penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan menjelaskan bagaimana hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari guru berarti yang bersangkutan memiliki pengetahuan). Seorang
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 92
peserta didik yang mampu menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan jenis pasar serta kaitannya dengan pemasaran memberikan informasi yang valid dan otentik tentang pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep pasar. Seorang peserta didik yang mampu menceritakan dengan kronologis tentang suatu peristiwa sejarah merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir sejarah tentang peristiwa sejarah tersebut. Seorang peserta didik yang mampu menjelaskan makna lambang negara Garuda Pancasila merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir tentang kandungan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan
Nama Peserta Didik
Pernyataan
Pengungkapan gagasan yang orisinal
Kebenaran konsep
Ketepatan penggunaan istilah
dan lain sebagainya
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
A
B
C
....
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )3) Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
b) Penilaian Kompetensi KeterampilanKompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit. Keterampilan konkrit memerlukan keterampilan abstrak berupa pengetahuan, kemampuan berpikir dan sikap. Keterampilan abstrak terutama terdiri dari keterampilan berpikir sedangkan keterampilan konkrit berupa keterampilan melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 93
1) Kinerja/PraktikPenilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan penilaian kinerja, yaitu dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi. Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan
peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.
e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.
Pengamatan kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai kinerja di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut:a) Daftar cek
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratoriumNama
Peserta didik
Aspek yang dinilai
Menggunakan jas lab
Membaca prosedur
kerja
Member-sihkan alat
Menyimpan alat pada
tempatnya
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 94
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Andi
Boby
Cicih
Dimas
.....
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√)
b) Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.
Contoh: Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley
Nama peserta didik
Keterampilan yang dinilai
Cara service
Cara passing atas
Cara passing bawah
Cara smash
Cara blok/membendung
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Anton
Bertha
Charles
Dono
.....
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√). Kategori penilaian: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.
2) ProjekPenilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui, misalnya tentang pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 95
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Contoh: Format rubrik untuk menilai projek.
AspekKriteria dan Skor
1 2 3 4Persiapan
Jika memuat tujuan, topik, dan alasan
Jika memuat tujuan, topik, alasan, dan tempat penelitian
Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, dan responden
Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, dan daftar pertanyaan
Pelaksanaan
Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai tujuan
Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan
Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan
Jika data diperoleh lengkap, terstruktur, dan sesuai tujuan
Pelaporan Secara Tertulis
Jika pembahasan data tidak sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran
Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan
Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan
Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 96
3) ProdukPenilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk pengetahuan, teknologi, dan seni, seperti: makalah, karangan, puisi, makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan sistematika, tampilan, bahasa, isi, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik. a) Cara analitik , yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).
b) Cara holistik , yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.
Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Nama Proyek : Membuat Sabun
Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________
No Aspek * Skor1. Perencanaan Bahan 1 2 3 42. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahanb. Teknik Pengolahan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 97
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)
3. Hasil Produka. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warnad. Pewangie. Kebaruan
Total Skor * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang
dibuat** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
4) PortofolioPenilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio.a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik
dalam 1 map atau folderd) Beri tanggal pembuatan e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta
didikf) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja
mereka secara berkesinambungan g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki
karyanya, tentukan jangka waktunya h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang
tua
Contoh: Format penilaian portofolio
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 98
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 SemesterSampel yang dikumpulkan : KaranganNama Peserta didik : _________
Kelas :_________
No
Kompetensi Dasar
Perio
de
Aspek yang dinilai
Keterangan/Catatan
Tata bahasa
Kosa kata
Kelengkapan
gagasan
Sistematika
penulisan
1.
Menulis karangan deskriptif
30/710/8dst.
2.
Membuat resensi buku
1/930/910/10Dst.
hhh
5) TertulisSelain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat.
1. WaktuNo. Penilaian Waktu
1. Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD
2. Ujian Tengah Semester
Pada minggu 7 suatu semester
3. Ujian Akhir Semester
Pada akhir suatu semester
4. Ujian Tingkat Kompetensi
Akhir kelas II, IV, VIII, dan XI
5. Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan Pendidikan
6. Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses pembelajaran sepanjang tahun ajaran
7. Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir setiap semester
2. PengolahanPenilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena karakternya berbeda. Namun
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 99
demikian dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan penilaian otentik lainnya. Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau pengayaan. Format berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian dilakukan.
Contoh: Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik.
NoNama
Peserta didik
indikator dalam satu RPP Kesimpulan tentang
pencapaian kemampuan**
1*
2* 3* 4* 5* 6* 7* dst yang sudah dikuasai
yang belum dikuasai
1. Ahmad2. Bunga3. Candra4. Dara5. Ekodst ..........* kolom ditulis dengan indikator yang dinilai (rincian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan). Kolom di bawahnya diisi dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait kemampuan tersebut.
** kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan sudah dikuasai seorang peserta didik untuk menentukan ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan)
3. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didika. Skor dan Nilai
Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama. Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Modus PredikatSkor
RerataPredikat
Capaian Optimum
Predikat
4,00SB
(Sangat Baik)
4,00 A 4,00 A3,67 – 3,99 A- 3,67 – 3,99 A-
3,00 B(Baik)
3,34 – 3,66 B+ 3,34 – 3,66 B+3,00 – 3,33 B 3,00 – 3,33 B
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 100
2,67 – 2,99 B- 2,67 – 2,99 B-
2,00C
(Cukup)
2,34 – 2,66 C+ 2,34 – 2,66 C+2,00 – 2,33 C 2,00 – 2,33 C1,67 – 1,99 C- 1,67 – 1,99 C-
1,00K
(Kurang)1,34 – 1,66 D+ 1,34 – 1,66 D+1,00 – 1,33 D 1,00 – 1,33 D
Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).
b. Bentuk LaporanLaporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk sebagai berikut.1) Pelaporan oleh Pendidik
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.
2) Pelaporan oleh Satuan PendidikanRapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali). Buku rapor memuat laporan tentang:a) hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
b) pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
c) hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
c. Nilai Untuk RaporHasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa: 1) untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 –
4,00 dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB);
2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A.
3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A.
C. Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Mutasi Siswa
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran.
Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 101
semerter genap, dengan pertimbangan seluruh KD yang belum
tuntas pada semester ganjil saat semester genap belum
berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidial sampai
yang bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan.
Seserang peserta didik dapat dinyatakan naik kelas jika
memenuhi syarat berikut:
a) Mencapai ketuntasan belajar minimal dengan sebanyak-
banyaknya pada tiga mata mata pelajaran belum mencapai
KKM.
b) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
salah satu mata pelajaran ciri khas peminatannya sesuai
dengan Permendikbud 69 tahun 2013
c) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika budi pekerti, akhlak
mulia, dan kepribadian secara keseluruhan kurang dari baik.
d) Peseerta didik dinyatakan tidak naik jika perolehan nilai
ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan
dan yang bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan
yang diselenggarakan sekolah.
e) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur
tersendiri dalam rapat dewan pendidik.
b. Kelulusan Siswa
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 Pasal 72
Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 102
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
4) lulus Ujian Nasional.
c. Mutasi Siswa
Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah
karena alasan tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah
(masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-
masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk
proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai
laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar
(LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal,
serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin
akuntabilitas proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes
masuk bagi peserta didik yang ingin mutasi ke SMA Negeri
1 .............. untuk mengetahui mengetahui kemampuan peserta
didik.
D. Supervisi Pembelajaran
Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013
adalah pelaksanaan supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan
komponen kunci sistem monitoring mutu. Karena itu, supervisi menjadi
salah satu komponen penjaminan mutu. Kedudukan supervisi yang
amat penting dalam mengarahkan dan membantu guru mencapai
tujuan lembaga. Itu sebagnya, setiap supervisor harus fokus pada visi-
misi-dan tujuan satuan pendidikan. Supervisor wajib memahami visi-
misi dan tujuan, kondisi ideal yang diharapkan, kondisi nyata yang
realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan indikator
yang terukur sehingga semuanya diletakan sebagai rujukan
operasional yang tepat.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 103
Pada modul satu Reforming School Supervision, Unesco,
2007.hal 9** dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian
dari proses meningkatkan pemenuhan standar. Kegiatan intinya
meliputi tiga tahap; yaitu
Menghimpun informasi
Menganalisis informasi
Melakukan tindakan.
Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta
keterkaitan berikut:
Pelaksanaan menghimpun informasi dapat kepala sekolah atau
pengawas laksanakan dengan menguji siswa, menguji kompetensi
guru, memonitor merencanakan dan dokumen perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau memantau instrumen,
pelaksanaan, dan hasil penilaian. Informasi juga dapat dihimpun
dengan penelitian, wawancara, atau penyebaran angket. Data yang
terhimpun selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan.
Pelaksanaanan kegiatan mengimpun informasi, menganalisis
informasi, dan melakukan tindakan sebagai tindak lanjut supervisi
dapat dilakukan secara individual atau melibatkan banyak personal
yang tergabung dalam tim penjaminan mutu bidang akademik.
Analisis informasi yang terhimpun oleh pengawas atau kepala
sekolah melaksanakan supervisi sering terpenuhi. Informasi yang
terhimpun dari kegiatan pra-observasi yang diisi dengan pengkondisian
atau persiapan observasi dan pelaksanaan observasi sering dipandang
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 104
telah selesai jika supervisor telah mengisi instrumen dan memperoleh
data persentase kinerja. Persentase yang diperoleh dari penskoran
diperlakukan cukup sebagai bahan pembanding dengan standar
sehingga dapat dipeoleh kesimpulan bahwa kinerja guru kurang,
cukup, baik, atau sangat baik. Informasi tidak dianalisis dan ditafsirkan
sehingga diperoleh kesimpulan.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 105
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 106