ktsp sma 2014

143
DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013 SMA SAINTIFIK Dokumen Disusun Sebagai Panduan Pemangku Kewenangan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1 Model Draf

Upload: angga-flickr

Post on 12-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssss

TRANSCRIPT

Page 1: Ktsp Sma 2014

DOKUMEN KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013

SMA SAINTIFIK

Dokumen Disusun Sebagai Panduan

Pemangku Kewenangan Dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2013

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1

Model Draf

Page 2: Ktsp Sma 2014

DINAS PENDIDIKAN PEJUANG

SEJATI

TAHUN 2014

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2

Page 3: Ktsp Sma 2014

KATA PENGANTAR

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 jo PP 32 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap

sekolah/madrasah wajib mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam

memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.

KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi

Kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan

kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan,

acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan

pendidikan.

Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013,

sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki

untuk mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha

mewujudkan visi dan misi. Poros utama pertimbangan adalah

bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang

kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi

pengembangan standar yang lainnya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat

kerjasama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami

sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berjuang sehingga

dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.

………………….., Juli 2011

Kepala Sekolah Saintifik,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat i

Page 4: Ktsp Sma 2014

……………………………...

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat ii

Page 5: Ktsp Sma 2014

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat

pertimbangan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan ……………,

selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai

tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2013 - 2014.

Ditetapkan di : ……………………

Tanggal : 1 juli 2014

Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

……………………. ………………………………

Kepala Dinas Pendidikan Mengetahui,

……………………………………….., Pengawas Pembina

……………………………………….

…………………………………..

NIP. NIP

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iii

Page 6: Ktsp Sma 2014

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Dasar

C. Tujuan Penyusunan KTSP

BAB II. KURIKULUM 2013

A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan

B. Rasional

C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)

D. Strategi Implementasi

E. Elemen Perubahan

BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Konteks Sekolah

B. Visi – Misi

C. Tujuan Sekolah

1. Tujuan Sekolah Menengah

2. Tujuan Satuan Pendidikan

D. Deskripsi Kompensi Lulusan

BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Karakteristik Kurikulum

B. Landasan Kurikulum

1. Landaan Filosofis

2. Landasan Sosiologis

3. Landasan Pedagogis

4. Landasan Teoritis

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iv

Page 7: Ktsp Sma 2014

5. Landasan Yuridis

C. Struktur Kurikulum Paket Semester

D. Peminatan dan Lintas Minat

1. Peminatan dan Lintas Minat

2. Pendalaman Minat

E. Pengaturan Beban Belajar

F. Muatan Lokal

G. Ekstrakurikuler

1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan

2. Ekstrakurikuler Pilihan

H. Peningkatan Keterampilan TIK

I. Bimbingan dan Konseling

J. Kalender Pendidikan

BAB V. PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Pembelajaran

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Penilaian

4. Evaluasi Pembelajaran

B. Pengembangan Prestasi

C. Penulisan Rapot

D. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

BAB VI. MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring Keterlaksanaan Kurikulum

B. Monitorng Ketercapaian Mutu Lulusan

C. Evaluasi KTSP

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat v

Page 8: Ktsp Sma 2014

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(Deskripsikan secara singkat posisi satuan pendidikan

Saudara dalam dinamika peran untuk meningkatkan

keunggulan mutu SDM....yang berahlak, berilmu, dan

berketerampilan)

Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan, kian hari kami

sadari semakin penting di tengah perkebangan ilmu pengetahuan

dan teknologi sebagai modal bangsa dalam meningkatkan daya

saing dengan bangsa lainnya. Penguasaan pengetahuan dan

teknologi sangat bergantung pada kemampuan lembaga

pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif.

Untuk meningkatkan daya adaptasi bangsa terhadap

perkembangan pengetahuan, teknologi, yang didukung dengan

teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah maka

kurikulum pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan hidup siswa

agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan hidup pada masa

kini dan masa depan.

Dalam menjawab kebutuhan meningkatkan daya adaptasi

mutu sumber daya insani untuk menjawab perubahan, maka

kurikulum 2006 pun perlu memerlukan proses penyesuaian

dengan terbitnya kurikulum 2013 dan keduanya memiliki karakter

yang sama sebagai kurikulum berbasis kompetensi.

Pelaksanaan K-13 pada dasarnya untuk mewujudkan

kompetensi siswa yang adaptif dengan perkembangan jaman,

rumusan yang ideal menjadi titik tekan utama cita-cita tiap

satuan pendidikan yang penetapannya mengacu pada standar

nasional pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1

User, 09/22/14,
Gambarkan cita-cita pendirian sekolah dan perannya dalam mewujudkan keunggulan yang sekolah harapkan.
Page 9: Ktsp Sma 2014

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan

setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai

acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi

targetnya.

Rumusan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan

kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan merupakan

strategi penjaminan mutu agar penjabaran standar nasional dapat

dikembangkan secara terukur. Ukuran utama yang dapat dijadikan

rujukan utama adalah terwujudnya keunggulan mutu lulusan

sebagaimana yang sekolah harapkan.

Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan

yang mengarahkan seluruh pemangku kewenangan melaksanakan

kurikulum 2013. Dengan berfusinya KTSP sebagai acuan maka

semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan, menerapkan

aturan main dalam menerapkan prosedur program, serta proses

kegiatan dapat memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan

kompetensi dirinya dalam perubahan kehidupan pada abad 21. Di

samping itu, diharapkan pula seluruh pergerakan para pemangku

kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan

baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam mengelola

program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan

beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman pelaksanaan

kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan

instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.

Dalam mendukung keterpenuhan dokumen dan implementasi

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dipandang perlu

membentuk tim TIM PENGEMBANG KURIKULUM dan TIM

PENJAMINAN MUTU yang mengelola sistem evaluasi proses dan

pencapaian program pelaksanaan kurikulum. Kedua TIM

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2

Page 10: Ktsp Sma 2014

keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya

proses pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya

keunggulan mutu lulusan.

B. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Tahun 2005-2025;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun

1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;

4. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Kepala sekolah/

Madrasahsebagaimana yang diubah dari Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007

tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008

tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 3

Page 11: Ktsp Sma 2014

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur

Kurikulum SMA-MA.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikukulum 2013.

C. Tujuan Perumusan KTSP

Tujuan perumusan KTSP adalah:

1. Menyediakan dokumen yang visi, misi, tujuan, strategi

pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan

acuan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013.

2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi program

pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan

secara secara terukur.

3. Meningkatkan tingkat kepastian bagi para pemangku

kewenangan tentang tugas dan tanggung jawab masing

masing dalam melaksanakan kurikulum 2013

4. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum

dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model

implementasi, dan perangkat evaluasi program.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 4

User, 09/22/14,
Sesuaikan dengan perturan pengganti yang akan berlaku.
Page 12: Ktsp Sma 2014

5. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian

program.

6. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua

siswa untuk lebih memahami arah penyelenggaraan

pendidikan bagi para siswa.

7. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan

kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program

pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 5

Page 13: Ktsp Sma 2014

BAB 2. KURIKULUM 2013

A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004

dan KTSP 2006 untuk dilaksanakan di sekolah sehingga dapat

merespon berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa.

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi

dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan global

yang dihadapi bangsa sperti dalam forum World Trade Organization

(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area

(AFTA). Tantangan eksternal terkait pada pergeseran perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ekonomi dunia,

persaingan industri antarbangsa, investasi, dan transformasi bidang

pendidikan.

Tantang khusus dalam bidang pendidikan adalah menyetarakan

kompetensi siswa Indonesia dalam ketangguhan sikap mental,

penguasaan pengetahuan, maupun keterampilan dengan generasi

bangsa-bangsa lain. Pada konteks ini sekolah mengemban tugas

memastikan memiliki keterampilan hidup pada abad ke-21 dengan

menguasi keterampilan berpikir, melek teknologi dan informasi,

terampil berkolaborasi, dan memiliki kesadaran sebagai warga lokal

yang hidup dalam konteks global.

Capaian kompetensi dalam PISA (Programme for International

Student Assessment) Indonesia baru dapat mencapai sampai level 3,

sementara siswa dari negara lain dapat mencapai level 4, 5, bahkan 6.

Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, maka

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 6

User, 09/22/14,
Coba analisis apa yang akan sekolah sumbangkan untuk membantu meningkatkan daya kolaborasi dan keunggulan kompetensinya dalam kehidupan pada abad ke-21
Page 14: Ktsp Sma 2014

interpretasi dari data ini adalah kemampuan bangsa ini mengajar

berbeda dengan tuntutan zaman sehingga perlu perbaikan

materi dan proses pengajaran agar tidak kalah oleh bangsa

lain.

Demikian pula dalam capaian pada hasil pengujian TIMMS

(The Trends in International Mathematics and Science Study), dalam

kurun waktu 2007 hingga tahun 20011 Lebih dari 95% siswa Indonesia

hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa

Taiwan mampu mencapai level tinggi dan Lebih dari 95% siswa

Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara

hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan

advance.

Data tersebut sekaligu menjadi tantangan khusus terhadap

penyelenggaraan pendidikan Indonesia dalam menyikapil

perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan

penduduk usia produktif. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif

akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035. Tantangan besar

yang dihadapi bangsa Indonesia adalah meningkatkan mutu

sumberdaya insani usia produktif yang melimpah agar memiliki

kompetensi dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan jamannya

baik pada masa kini maupun pda masa depannya.

Memperhatikan konteks tersebut, titik tekan pengembangan

Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata

kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan

proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat

menjamin kesesuaian antara yang sekolah inginkan dengan yang

sekolah hasilkan. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta

perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan

global di masa depan yang didukung dengan mutu pendidikn dan

tenaga kependidikan yang ditingkatkan secara berkelanjutan.

Dalam pengembangan KTSP sekolah memperhatikan enam

prinsip utama, yaitu:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 7

Page 15: Ktsp Sma 2014

Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari

kebutuhan.

Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan

melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.

Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap

pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta

didik.

Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang

ingin dicapai.

Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.

Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses

pembelajaran, dan penilaian.

B. Rasional

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat

perubahan pada ruang lingkup lokal semakin menggelobal. Nilai-nilai

global, baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian keseharian para

siswa. Dalam kondisi ini, sekolah siap tidak siap tak dapat terhindar

dari tantangan besar ini. Pembelajaran diharapkan pada tantang

penguatan kompetensi siswa yang menguasai kearifan lokal,

mengandung jiwa penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional,

dan penguatan daya saing pada konteks global.

Pada tataran global abad ke-21 sekolah mendapat tantangan

memfasilitasi siswa untuk berdaptasi dalam kerangka kompetensi

berikut:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 8

Page 16: Ktsp Sma 2014

Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam

pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek

informasi dan teknologi informasi.

Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;

Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.

Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.

Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.

Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.

Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung

jawab.

Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;

Terampil berkreasi dan berinovasi.

Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.

Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan

efektivitas belajar.

Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada

bidang ini siswa perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang

utama, yaitu;

Mampu mengelola informasi

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 9

Page 17: Ktsp Sma 2014

Mampu menggunakan media

Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Implikasi kebutuhan kompetensi berdampak pengembangan

kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa sebagaimana

tergambar dalam diagram di bawah ini.

Pada diagram mendeskripsikan arti pentingnya mengembangkan

cara berpikir, cara bekerja, teknologi informasi dan komunikasi, dan

kesadaran sebagai warga lokal maupun global.

Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan

lingkungan terdekat siswa untuk membangun kesadaran lingkungn

secara global. Membangun tanggung jawab individu, tanggung jawab

sosial dan kesadaran kultural. Kecakapan berpikir meliputi berpikir

kreatif_inovatif, berpikir kritis, dan dapat belajar tentang cara belajar.

Cara mengembangkan kemamuan bekerja secara kolaboratif dan

komunikatif dan didukung dengan penguasaan melek teknologi dan

melek informasi.

Kerangka dasar ini menegaskan pentingnya guru meningkatkan

penguasaan mengenai nilai kultural, tanggung jawab individual, dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 10

Page 18: Ktsp Sma 2014

tanggung jawab sosial dalam koteks lokal maupun global, menguasai

cara berpikir, cara bekerja, dan menguasai teknologi dan informasi.

Kebutuhan ini hendaknya dapat diintegrasikan dalam proses belajar

pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di sini

diperlukan guru yang tidak hanya dapat berpikir konvergen, namun

berpikir divergen dalam pembelajaran.

Berdasarkan analisis konteks yang menjadi tantangan eksternal

dan internal, maka sekolah menetapkan target mutu lulusan dalam

jangka panjang dan jangka menengah yaitu:

Sekolah yang kondusif dalam mengembangkan siswa

berkecakapan;

berpikir kritis dalam mengkeskplorasi, mengolah, dan

mendayagunakan informasi yang terbarukan.

…………………

………………….

C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)

Pembaharuan pendidikan berlangsung di semua Negara.

Indonesia berada dalam ruang persaingan antara Jepang, China, Korea

Selatan, Singapura, juga Malayasia yang bersaing ketat dalam

pergerakan perubahan dalam persaingan yang makin ketat.

Perkembangan pendidikan pada negara sekawasan telah berkembang

cepat dari model pembelajaran pasif ke pembelajaran aktif,

pembelajaran individual menjadi pembelajaran kolaboratif dan

interaktif, dari manual telah berkembang menjadi pendidikan digital.

Fokus utama negara-negara dalam kawasan kini meningkatkan mutu

pendidikan melalui peningkatan efektivitas pembelajaran berbasis

sumber belajar digital untuk menjawab kebutuhan kompetensi abad-

21.

Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 harus dapat

menjawab tantangan dalam persaingan pada kawasan karena generasi

muda Indonesia memperebutkan peluang yang sama. Perubahan

terpenting adalah semangat pemangku kewenangan untuk

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 11

User, 09/22/14,
Rumuskan cita-cita sekolah dalam membekali siswa berkolaborasi dan berkompetisi pada tingkat lokal, nasional, dan global.
Page 19: Ktsp Sma 2014

memandang perlu dan harus melakukan hal yagn berbeda dari

aktivitas professional sebelumnya. Seluruh pemangku kewenangan

perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan. Untuk mencapai tujuan

yang diharapkan diperlukan proses perubahan terencana, bertahap,

dan berkelanjutan.

Sikap dasar mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati,

dan mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut

dihadapi dengan sabar menanggung untuk menanggung konsekuensi

atas pelaksanaan perubahan terutama dalam proses pembelajaran dan

penilaian untuk meningkatkan pengetahuan baru, penguasaan strategi

baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru sehingga memerlukan

proses dan waktu belajar lebih banyak.

Kunci sukses sekolah adalah mengawal dan melaksanakan

perubahan yang dilandasi perubahan pola pikir dalam

memperjuangkan terwujudnya tujuan perubahan. Perubahan pola pikir

perlu didukung dengan perumusan tujuan yang terukur untuk

mencapai target yang terbaik yang mungkin sekolah capai. Untuk itu,

kami memerlukan pencapaian standar dengan target yang

ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah

yang disepakati bersama.

Pengembangan pola pikir kami arahkan untuk memperbaiki pola

tindak untuk mendukung terlaksananya prinsip berikut:

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus

memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk

memiliki kompetensi yang sama;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)

menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-

masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara

jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan

dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui

internet);

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 12

Page 20: Ktsp Sma 2014

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan

model pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis

alat multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan

pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi

khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)

menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak

(multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis

D. Strategi Implementasi

Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses dalam medan persaingan

antar sekolah pada konteks lokal dan dalam ketatnya persiangan

pendidikan antar bangsa pada konteks global. Dalam rangka untuk

menjawab tantang lokal maupun global. Karena itu, proses perubahan

memerlukan motif yang kuat, keyakinan tinggi, serta usaha bersama

yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan berbagai aspek di bawah

ini.

1) Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan

perubahan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia

dalam kawasan Asia maupun global melalui peningkatan

transaksi target pemenuhan target mutu bertaraf lokal, nasional,

dan global.

2) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran saintifik, dan

melaksanakan penilaian autentik melalui proses belajar

berkelanjatan.

3) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber dan media

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 13

Page 21: Ktsp Sma 2014

pembelajaran dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan

informasi secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah.

4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan siswa dalam

memberdayakan lingkungan sebagai konteks pembelajaran.

5) Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan

kerja sama yang harmonis dan produktif.

6) Penyediaan alat peraga dan sumber belajar untuk mendukung

peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui proses

mengamati, menanya, menghimpun informasi, menalar,dan

mengkomunikasikan.

7) Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan

meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisi.

8) Meningakatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan

metakognitif melalui pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.

9) Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orangtua siswa.

10) Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah

sebagai organisasi pembelajar.

11) Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dengan

menitikberatkan pada pentingnya supervise pembelajaran.

12) Menerapkan manajemen perubahan yang terencana dan

terealisasikan .

13) Mengembangkan efektivitas kepemimpinan pembelajaran yang

efektif.

Berdasarkan analisis harapan, maka sekolah menetapkan strategi

utama dalam pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut:

1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan

jaman sebagai poros pengembangan strategi perubahan.

2) Menggerakan sistem perubahan dengan dengan fokus utama

mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.

3) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai

dengan kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber

daya yang sekolah miliki dan yang mungkin sekolah miliki.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 14

Page 22: Ktsp Sma 2014

4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan

mengacu pada meliputi Krathwhol yang meliputi tahap

menerima,menjalankan, menghargai, menghayati, dan

mengamalkan. Pengembangan keterampilan berpikir merujuk

pada teori Dyers yang meliputi mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Pengembangan

pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan

tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

5) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga

kependidikan melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi

pembelajar.

6) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap

dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran.

7) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan

fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif. Keempat tingkat

penguasaan tersebut terkait erat dengan pendekatan saintifik.

Penguasaan fakta terkait erat dengan pengenalan fenomena,

penguasaan konsep terkait pada penguasaan teori, penguasaan

prosedur terkait erat dengan penerapan teori dalam kegiatan

praktis sehari-hari, dan penguasaan metakognitif berkaitan

dengan kemampuan belajar tentang bagaimana cara belajar atau

berpikir tentang cara berpikir.

8) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil

pembelajaran secara berkala.

9) Meningkatkan kolaborasi guru dalam meningkatkan kemampuan

professional pada tingkat satuan pendidikan.

10) Meningkatkan kerja sama sekolah dengan orang tua siswa

untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.

E. Sasaran Perubahan

Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung

konsekuensi ada pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 15

Page 23: Ktsp Sma 2014

penilaian. Agar menjadi dasar bagi sekolah untuk penentuan program,

perlu analisis yang lebih rinci Ada pun beberapa komponen pergeseran

prioritas pada uraian berikut:

1. Sasaran perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)

No.

Sasaran Perubahan

1) KI dan KD menjadi dasar penentukan indikator kompetensi lulusan2) Lulusan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan

3) Berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif.4) Memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan,

lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban.5) Memiliki kemampuan menguasai fakta, konsep, prosedur,

metakognitif. 6) Menjadikan kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai

pengikat dan acuan pengembangan indikator pencapaian kopetensi

2. Sasaran Perubahan Standar Isi

No. Sasaran Perubahan7) Kurikulum terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya

masyarakat8) Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual.9) Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan);Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta)Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi)

10) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya.

11) TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP

3. Sasaran perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)

No.

Sasaran Perubahan

12) Pembelajaran berpusat pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.

13) Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana.

14) Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses.

15) Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 16

User, 09/22/14,
Reviu sasaran yang diharapkan dan rumuskan kondisi nyata dan rencana strategi yang akan dilakukan.
Page 24: Ktsp Sma 2014

pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya.16) Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan,

dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.

17) Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok.

18) Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar.

4. Sasaran Standar Penilaian

No.

Kondisi Nyata

19) Menggunakan penilaian autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk.

20) Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap

21) Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5. Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan

No.

Sasaran Perubahan

22) Mendeskripsikan kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013

23) Mengelola budaya sekolah

24)Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan

Kami menyadari bahwa proses perubahan akan berjalan jika

kepemimpinan kepala sekolah efektif yang didukung oleh pendidik

dan tenaga kependidikan yang efektif juga. Efektivitas kinerja

pimpinan sekolah dan pendidik, serta tenaga kependidikan diharapkan

berdampak pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

diintegrasikan dalam sistem sebagaimana terlihat pada siklus sistem

seperti yang tergambar pada diagram berikut.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 17

Page 25: Ktsp Sma 2014

Pemantauan dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan

pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi

yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah kepada

guru melalui kegiatan pendampingan. Pemantauan proses

pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007,

Lampiran Bagian V A).

Supervisi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan dengan cara

pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Supervisi

pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007,

Lampiran Bagian V B).

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara

membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan

standar proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses

pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses

pembelajaran memusatkan pada ke seluruhan kinerja guru dalam

proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran

Bagian V C). Pelaporan hasil proses pembelajaran merupakan hasil

kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran

(Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Bab V D).

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 18

Page 26: Ktsp Sma 2014

Tindaklanjut pengawasan proses pembelajaran adalah

penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah

memenuhi standar. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada

guru yang belum memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk

mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut (Permendiknas Nomor 41

Tahun 2007, Lampiran Bagian V E).

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 19

Page 27: Ktsp Sma 2014

BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

(uraian berikut merupakan model)

A. Analisis Konteks Sekolah

Peningkatan mutu pelayanan belajar sangat bergantung pada

pelayanan belajar pada tiap mata pelajaran dengan harapan setiap

guru dapat memberikan pelayanan belajar sesuai dengan kebutuhan

siswa. Dalam menentukan strategi pelayanan sekolah memperhatikan

konteks yang menjadi pertimbangan strategis, yaitu;

1) Melaksanakan pelayanan pembelajaran untuk pemenuhan

kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dalam

membangun daya saing global yang direalisasikan dalam berbagai

program berikut:

a) Peningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris

dan bahasa Arab.

b) Pengusaaan teknologi informasi dan komunikasi yang

diintegrasikan dengan keterampilang pengelolaan informasi.

c) Penguasaan keterampilan komunikasi dan kolaborasi global

melalui jejaring internasional baik melalui jejaring teknologi

maupun jejaring sosial dan kelembaggaan.

d) Meningkatkan tanggung jawab pengebangan individu dalam

kolaborasi siswa antar sekolah dalam ruang lingkup lokal,

nasional, maupun global.

2) Meningkatkan penguatan pelaksanaan kurikulum nasional dengan

memanfaatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan,

media belajar dengan meningkatkan pemanfaatan muli media,

menggunakan sumber kepustakaan manual dan elektronik,

menggunakan sumber daya lingkungan alam dan sosial untuk

meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur dan

metakognitif.

3) Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati

diri kedaerahan dalam rangka meningkatkan keunggulan budaya

pada konteks nasional dan global.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 20

Page 28: Ktsp Sma 2014

4) Memberdayakan sumber daya yang sekolah miliki dan yang

tersedia pada lingkungan sekolah untuk mendukung efektivitas

kegiatan ekstrakurikuler.

Dilihat dari sisi kebutuhan siswa pada dimensi kepentingan daya

saing tingkat global sebagaimana yang telah menjadi bahan telaahan

sebelumnya, maka kompetensi yang siswa perlukan ialah:

Memiliki daya adaptasi terhadap perubahan global

Memiliki daya insiatif dan mandiri

Memiliki keterampilan sosial dan budaya dalam interaksi global.

Produkti dan akuntabel

Memiliki daya kepemiminan

Bertanggung jawab

Kreatif dan inovatif

Berpikir kritis dalam penyelesaian masalah

Komunikatif dan kolaboratif

Melek teknologi infomrasi dan komunikasi

Memiliki daya saing akademik pada tingkat internasional.

Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan pada tingkat global,

maka sekolah berusaha melaksanakan pelayan belajar siswa agar

menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.

Seluruh warga sekolah memiliki keyakinan yang tinggi dapat

mewujudkan keunggulan mutu lulusan jika sekolah dapat

menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sumber

daya yang sekolah miliki sebagai pendukung sukses mewujudkan

mutu lulusan sebagai arah pelaksanaan kurikulum yaitu:

No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata

1. Tenaga Pendidik

dan Tenaga

Jumlah tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan:

Komitmen pendidik dan tenaga

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 21

Page 29: Ktsp Sma 2014

No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata

kependidikan kependidikan

Motivasi pendidik dan tenaga

kependidikan

Mutu keprofesian pendidik dan tenaga

kependdiikan

Kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan

2. Sarana dan media pembelajaran;

Ruang kelas Kodisi ruang kelas sangat baik. Posisi

meja belajar dapat berubah dinamis

dalam menunjang siswa bekerja

berkelompok maupun dalam

mengembangkan kemandirian dalam

berkarya

Perpustakaan

sekolah

Ruang perpustakaan cukup memadai

dengan dilengkapi jejaring

perpustakaan online sehingga

memungkinkan siswa dapat mengakses

informasi dengan mudah.

Buku sumber

belajar

Lingkungan

sekolah

Lingkungan

sosial

Sarana

komputer

Perangkat

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 22

Page 30: Ktsp Sma 2014

No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata

multi media

Jejaring

internet

Jejaring internet tersedia, namun akses

sering tidak dapat digunakan dengan

lancar. Para siswa dapat menggunakan

HP untuk mendapatkan akses internet

sehingga mempermudah dalam

mencari informasi yang mereka

perlukan.

3. Lingkungan sekolah

Lingkungan

alam

Lingkungan

sosial

Lingkungan

daerah

4. Kerja sama

Kemitraan antar

sekolah

Sister school

5. Pengelolaan

program unggulan

Pencapaian

sebelumnya

Pelaksanaan

program

6. Pembiayaan

Sumber biaya

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 23

Page 31: Ktsp Sma 2014

No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata

Transparansi

Akuntabilitas

7. Budaya Sekolah

B. Visi Sekolah

Berdasarkan analisis konteks, sekolah menetapkan visi

berikut:

Menjadi sekolah yang unggul dalam mewujudkan mutu lulusan

yang berdisiplin, ber- IMTAQ, IPTEKS, dan beradaptasi dalam

interaksi global.

C. Misi Sekolah

Misi sekolah:

1)Mengembangkan keyakinan warga sekolah bahwa sekolah dalam

berprestasi dan kompetitif.

2)Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan

bermartabat

3)Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar

nasional

4)Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan

kebutuhan hidup siswa pada konteks global.

5)Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

2013 yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa.

6)Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik

secara optimal

7)Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 24

User, 09/22/14,
Rumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan kondisi nyata sekolah.
User, 09/22/14,
Sesuaikan rumusan dengan kondisi nyata sekolah sehingga seluruh warga sekolah menyadari bahwa banyak sumber daya yang sekolah miliki untuk dapat memewujudkan pelaksanaan kurikulum secara efektif.
Page 32: Ktsp Sma 2014

8)Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan

pembaharuan sekolah.

9)Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan.

10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan

terukur.

11) Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber

belajar.

12) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai

pendukung keunggulan pembelajaran.

13) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan

fisik, psikologis, social yang sehat, dinamis, dan kompetitif.

14) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk

indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk guru,

siswa, dan seluruh warga sekolah.

15) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan

akuntabel.

D. Tujuan Sekolah

Tujuan Satuan Pendidikan:

a) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam

jangka menengah (empat tahunan); dalam hal ini digambarkan

kompetensi yang akan sekolah wujudkan.

b) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada visi, misi, dan

tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan

masyarakat;

c) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada standar

kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah;

d) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang

berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan

diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala

sekolah/madrasah;

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 25

Page 33: Ktsp Sma 2014

e) Tujuan satuan pendidikan selanjutnya disosialisasikan kepada

warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang

berkepentingan.

Tujuan Umum

Sesuai dengan tujuan sekolah menengah sekolah ini

menetapkan tujuan umum yaitu meningkatkan keunggulan

potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Khusus

1) Mewujudkan mutu lulusan

Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai

dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata.

Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kre-

atif dalam ranah abstrak dan konkret

D. Indikator Kompetensi Lulus

Indikator kompetensi lulusan tingkat satuan pendidikan

dijabarkan dari Standar Kompetensi Lulusan sebagai poros perumusan

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Ada pun standar kompetensi

lulusan dirumuskan dalam tujuan pelaksanaan kuriklum 2013 yaitu

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 26

Page 34: Ktsp Sma 2014

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan

hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia.

No. Kompetensi Spiritual Indikator Pencapaian Sikap Spiritual

A. Menghayati dan

mengamalkan

ajaran agama

yang dianutnya

1. Menerima kehidupan sebagai

anugrah.

2. Mesyukuri nikmat kehidupan

sebagai bentuk kasih sayang

Allah.

3. Melaksanakan aktivitas

hidup yang diperintahkan Allah

4. Menghidari perbutan....(yang

dilarang Allah)

5. Berbuat baik demi

kemaslahatan bersama.

6. Mematuhi peraturan ...

7. Berbuat ihlas...

No. Kompetensi Sosial Indikator Pencapaian Sikap Sosial

B. Menghayati dan

mengamalkan perilaku

jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli

(gotong royong,

kerjasama, toleran,

damai), santun,

responsif dan pro-aktif

1. Bersikap jujur

2. Berdisiplin dalam mematuhi

peraturan

3. Bertanggung jawab dengan

melaksanakan tugas dengan

baik

4. Bekerja sama untuk kebaikan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 27

User, 09/22/14,
Rumuskan pencapaian kompetensi yang sekolah Saudara harapkan sehingga dapat memperjelas sasaran dan sekaligus terukur
Page 35: Ktsp Sma 2014

dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

solusi atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara

efektif dengan

lingkungan sosial dan

alam serta dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan

dunia.

umum

5. Menghormati hak orang lain.

6. Santun dalam bertindak.

7. Menolong teman yang sedang

dalam kesulitan

8. Menunjukkan daya insiatif

9. Proaktif dalam membangun

solusi

10. Antisiatif untuk mencegah

timbulnya resiko buruk

11. Giat bekerja sama

12. Berkomunikasi dengan rendah

hati

13. Bersikap tegas menolak

keburukan...

No. Kompetensi

Pengetahuan

Indikator Pencapaian Pengetahuan

C. Memahami,

menerapkan, dan

menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural,

dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan

humaniora dengan

wawasan kemanusiaan,

1. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual,

prosedural, dan metakonitif)

tentang iptek, seni, budaya dan

humaniora serta peradaban

2. Menganalisis pengetahuan

(faktual, konseptual,

prosedural, dan metakonitif)

tentang iptek, seni, budaya,

humaniora serta peradaban

3. Berpikir kritis terhadap

penyebab fenomena dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 28

Page 36: Ktsp Sma 2014

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah

kejadian.

4. Memaham cara menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakonitif) tentang iptek, seni,

budaya, humaniora, serta

peradaban.

5. Mampu memecahkan masalah

dengan dilandasi pengetahuan

yang dikuasinya.

6. Melaksanakan pengkajian

spesifik pada bidang yang

diminati serta sesuai dengan

kebakatannya.

7. .......................................

No. Kompetensi

Keterampilan

Indikator Pencapaian Keterampilan

D. Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah

konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari

yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri,

bertindak secara efektif

dan kreatif, serta

mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah

keilmuan

1. Mengolah fakta, data, dan

informasi

2. Mengintegrasikan fakta, data,

dan informasi dalam

merumuskan kesimpulan.

3. Mengembangkan keterampilan

berpikir dengan menggunakan

pengetahuan yang

dipelajarinya di sekolah.

4. Mengembangkan karya secara

mandiri dengan modal

pengetahuan yang

dipelajarinya.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 29

Page 37: Ktsp Sma 2014

5. Mengembangkan kreasi dalam

menciptakan hal-hal baru.

6. Menerapkan motode atau

prosedur sesuai dengan kaidah

keilmuan.

7. Menggunakan pikiran pada

ranah abstrak menjadi karya

cipta yang bermanfaat.

8. Mengkomunikasi hasil karya

secara efektif

9. Mendayagunakan teknologi

informasi dan komunikasi

10. Menggunakan bahasa asing.....

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 30

Page 38: Ktsp Sma 2014

BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Karakteristik Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan

karakteristik sebagai berikut.

1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,

pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam

berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang

memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu

menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan

memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk

kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi

dasar mata pelajaran;

5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur

pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua

kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk

mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal).

Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh

aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan

kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah

sebagaian bagian dari sistem masyarakat.

B. Landasan Kurikulum

1. Filosofis

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 31

Page 39: Ktsp Sma 2014

Landasan filosofis paling mendasar dalam pengembangan

kurikulum adalah menentukan kualitas peserta didik yang hendak

diwujudkan, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,

posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik

dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum

2013 dikembangkan dengan landasan untuk mengembangkan

seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas

yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai

berikut.

1) Pendidikan yang dilaksanakan harus berakar pada budaya bangsa

maupun kearifan lokal untuk membangun kehidupan bangsa masa

kini dan masa mendatang.

2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

filosofi ini, nilai-nilai berharga bangsa maupun prestasi bangsa di

berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang

harus terwariskan dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta

didik.

3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan

intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan

disiplin ilmu.

4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa

depan yang lebih baik daripada masa lalu dengan berbagai

kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,

kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan

masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and

social reconstructivism).

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan

akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka

memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,

sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 32

Page 40: Ktsp Sma 2014

Perkembangan bangasa Indonesia tidak mungkin lepas dari

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan

ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam

masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang

berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus

menerus.

Oleh karena itu, pendidikan mengeban tanggung jawab untuk

menjawab tuntutan perubahan agar generasi muda lebih adaptif

terhadap pekerbangan jamannya. Dengan demikian mutu lulusan

mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya

membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based

society).

3. Landasan Pedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan

perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada

perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya

sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.

Konsepsi ini menegaskan bahwa kurikulum harus didudukkan

sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan

perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan

pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.

Kebutuhan ini harus menjadi prioritas dalam merancang

kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu

selama ini implementasi pendidikan di SMA menekankan pada

pengetahuan. Pada kurikulum 2013 menekankan pada proses

pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik

melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.

Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada

pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat

melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran

otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain

mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 33

Page 41: Ktsp Sma 2014

peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan

peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan

berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori

kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

Berdasarkan konsep itu, pendidikan mengacu pada standar

nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci

menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian pendidikan.

Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,

berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan

guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan

berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;

dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-

curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan

kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung

individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,

sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil

kurikulum.

C. Struktur Kurikulum Paket Semester

1. Kompetensi inti SMA

KOMPETENSI INTI

KELAS X

KOMPETENSI INTI

KELAS XI

KOMPETENSI INTI

KELAS XII

1. Menghayati dan

mengamalkan

1. Menghayati dan

mengamalkan

1. Menghayati dan

mengamalkan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 34

User, 22.09.14,
Sesuaikan dengan kompetensi inti pada level sekolah Saudara.
Page 42: Ktsp Sma 2014

ajaran agama yang

dianutnya

ajaran agama

yang dianutnya

ajaran agama

yang dianutnya

2. Menghayati dan

mengamalkan

perilaku jujur,

disiplin,

tanggungjawab,

peduli (gotong

royong, kerjasama,

toleran, damai),

santun, responsif

dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

solusi atas

berbagai

permasalahan

dalam berinteraksi

secara efektif

dengan lingkungan

sosial dan alam

serta dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia.

2. Menghayati dan

mengamalkan

perilaku jujur,

disiplin,

tanggungjawab,

peduli (gotong

royong,

kerjasama,

toleran, damai),

santun , responsif

dan pro-aktif dan

menunjukkan

sikap sebagai

bagian dari solusi

atas berbagai

permasalahan

dalam berinteraksi

secara efektif

dengan

lingkungan sosial

dan alam serta

dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia.

2. Menghayati dan

mengamalkan

perilaku jujur,

disiplin,

tanggungjawab,

peduli (gotong

royong,

kerjasama,

toleran, damai),

santun, responsif

dan pro-aktif dan

menunjukkan

sikap sebagai

bagian dari solusi

atas berbagai

permasalahan

dalam berinteraksi

secara efektif

dengan

lingkungan sosial

dan alam serta

dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan

bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami,menera

pk an,

menganalisis

pengetahuan

faktual, konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa

ingintahunya

3. Memahami,mener

apk an,

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa

3. Memahami,mener

apk an,

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 35

Page 43: Ktsp Sma 2014

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab

fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai

dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah

ingintahunya

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora

dengan wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab

fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian

yang spesifik

sesuai dengan

bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah

ingintahunya

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab

fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai

dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah

4. Mengolah, menalar,

dan menyaji dalam

ranah konkret dan

ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan

dari yang

dipelajarinya di

sekolah secara

mandiri, dan

mampu

menggunakan

4. Mengolah,

menalar, dan

menyaji dalam

ranah konkret dan

ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan

dari yang

dipelajarinya di

sekolah secara

mandiri, dan

mampu

4. Mengolah,

menalar, dan

menyaji dalam

ranah konkret dan

ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan

dari yang

dipelajarinya di

sekolah secara

mandiri, dan

mampu

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 36

Page 44: Ktsp Sma 2014

metoda sesuai

kaidah keilmuan

2. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran

umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan

mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata

pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan

atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu

Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa

dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan

mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian

Agama.

Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut:

Mata PelajaranAlokasi Waktu Per Minggu

X XI XI

KELOMPOK A (UMUM)

1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti

3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Matematika 4 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2 2

Kelompok B (UMUM)

7. Seni Budaya 2 2 2

8. Pendidikan Jasmani,

Olah Raga, dan

Kesehatan)

3 3 3

9. Prakarya dan

Kewirausahaan

2 2 2

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 37

User, 09/22/14,
Sesuaikan dengan level pendidikan yang Saudara kelola.
Page 45: Ktsp Sma 2014

10. Mulok 2 2 2

11. Keterampilan TIK 2 2 2

Jumlah jam pelajaran

kelompok A dan B per

minggu

28 28 28

KELOMPOK C (PEMINATAN)

Mata peajaran peminatan

akademik

9 atau

12

12 atau

16

12 atau

16

Mata pelajaran pilihan

lintas minat dan/atau

pendalaman minat

6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

Jumlah jam pelajaran

kelopok A, B, dan C per

minggu

43 44 44

Bimbingan dan Konseling 2 2 2

Ekstrakurikuler

Kepramukaan

2 2 2

Total Beban Belajar 45 48 48

Keterangan:

1) Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok

mata pelajaran yang muatan dan acuannya

dikembangkan oleh pusat.

2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata

pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan

oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten

lokal.

3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran

muatan lokal yang berdiri sendiri.

4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

5) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45

menit.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 38

Page 46: Ktsp Sma 2014

6) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan

mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka

mata pelajaran yang bersangkutan.

7) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per

minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik

dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan

faktor lain yang dianggap penting, namun yang

diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua)

jam/minggu.

8) Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib

menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang

disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek

yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang

diikuti dapat diganti setiap semesternya.

9) Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur

oleh Kementerian Agama.

10)Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan

Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS),

palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan

kondisi dan potensi masing- masing satuan pendidikan.

Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program

kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi

sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan

kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program

kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi

sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang

sosial, budaya, dan seni.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 39

Page 47: Ktsp Sma 2014

D. Peminatan dan Lintas Minat

1. Peminatan

Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C

merupakan program kurikuler yang bertujuan

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,

dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan

minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam

sekelompok mata pelajaran keilmuan.

Mata PelajaranAlokasi Waktu Per Minggu

X XI XI

A. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1. Matematika 3 4 4

2. Biologi 3 4 4

3. Fisika 3 4 4

4. Kimia 3 4 4

B. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

5. Geografi 3 4 4

6. Sejarah 3 4 4

7. Sosiologi 3 4 4

8. Ekonomi 3 4 4

C. Peminatan Bahasa dan Budaya

9. Bahasa dan Sastra

Indonesia

3 4 4

10. Bahasa dan Sastra

Inggris

3 4 4

11. Bahasa dan Satra

Asing Lain (Arab,

Mandarin, Jepang,

Korea, Jerman,

Perancis)

3 4 4

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 40

User, 09/22/14,
Untuk SD ganti dengan tematik integrative, dan untuk SMP ganti dengan rumusan Tematik terpadu pada maple IPA maupun IPS.
Page 48: Ktsp Sma 2014

12. Antropologi 3 4 4

Pilihan lintaas minat

dan /atau pendalaman

minat

6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat

dan/atau Pendalaman Minat Kurikulum SMA/MA dirancang untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan

minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik

melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata

pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.

Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar

pada SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai

ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru

bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat,

dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di

SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.

Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat

pada awal semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung

peminatan baru masih tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran

berjalan pada semester pertama dan rekomendasi guru bimbingan

dan konseling, Peserta didik yang pindah peminatan wajib

mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum

dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.

Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4

mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata

pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata

pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata pelajaran di

peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti

mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman

minat.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 41

Page 49: Ktsp Sma 2014

Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan

yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata

pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran)

di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di

Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata

pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik

tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6

jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam

pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII.

Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas

minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan

peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya,

dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di luar; (2) di

dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di luar, peminatan

yang dipilihnya.

Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari

Kelas X sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X

yang memilih Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3

mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan

Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil

mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah,

dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau

(4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif

(1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan

yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas

minat di dalam peminatan yang dipilihnya.

Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing,

sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar)

yang dimiliki SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan

Bahasa dan Budaya, dapat menyediakan pilihan mata pelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris,

Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok Bahasa

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 42

Page 50: Ktsp Sma 2014

Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat

diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan

Sosial, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas

belajar) yang dimilikinya.

Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai

satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu,

dianjurkan untuk memilih mata pelajaran yang sama sejak Kelas X

sampai Kelas XII. Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga

peminatan.

2. Pendalaman Minat

Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum

mempersiapkan siswa SMA Kelas XII memasuki perguruan tinggi.

Mereka dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi

yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi

yang bersangkutan. Pilihan ini perlu sekolah sedikan dengan cara

membangun kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.

Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat

diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan

perguruan tinggi di kelas XII.

Kegiatan layanan pendalaman minat akan sekolah coba

laksanakan setelah sekolah mendata minat dan pilihan siswa

masuk perguruan tinggi. Program pelayanan akan sekolah

lakukan jika para siswa memerlukan.

E. Pengaturan Beban Belajar

Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan

pembelajaran dengan menjabarkan total kegiatan belajar secara

operasional sesuai dengan karakteristik pelaksanaan satuan kredit

semeseter, pengaturan minggu efektif, kegiatan tatap muka,

pengaturan tugas terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata

pelajaran pada setiap semester dalam satuan tahun pelajaran. Prinsip

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 43

Page 51: Ktsp Sma 2014

utama pada sistem satuan semester meliputi tiga aspek yaitu

pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

mandiri.

Pengaturan beban belajar pada dasarnya untuk memberikan

pelayanan belajar kepada siswa agar sesuai dengan potensi, bakat,

minat, kemampuan, dan kecepatan belajarnya sehingga dapat siswa

dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Sekolah menyadari

dalam melaksanakan kurikulum 2013 siswa diharapkan dapat

beraktivitas dan berkarya pada tiap mata pelajaran. Oleh karena itu,

beban belajar yang harus siswa tanggung menjadi bertambah banyak

sehinggan jika beban belajar siswa berlebih, maka dapat berpengaruh

kontra produktif terhadap perkembangan diri siswa. Karena alasan

itulah maka sekolah memandang perlu untuk mengatur beban belajar

pada tiap semester.

Pengaturan beban belajar meliputi tiga aspek utama dan aktivitas

belajar tambahan, yaitu :

1. Aktivitas tatap muka dalam ruang kelas, Laboratorium, workshop,

bengekl kerja, kebun percobaan atau pengaturan pembelajaran

lainnya.

2. Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang

dilakukan secara maya dengan memanfaatkan berbagai jaringan

Teknologi Informasi dan Komunikasi baik secara terstruktur atau

mandiri.

3. Kegiatan terstruktur yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan

dari pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi

sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman belajar

yang diterima setelah kegiatan tatap muka.

4. Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh

peserta didik atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang

berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman

belajar yang diterima dalam kegiatan tatap muka dan/atau

terstruktur;

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 44

Page 52: Ktsp Sma 2014

5. Program remedial dan pengayaan yaitu pengorganisasian kegiatan

belajar yang untuk membantu peserta didik mencapai kriteria

ketuntasan belajar bagi yang belum tuntas dan penguasaan materi

lebih tinggi bagi yang telah mencapai ketuntasan;

6. Program ekstrakurikuler yang dibahas dalam pengaturan tersendiri.

Pengaturan beban belajar didasari dengan konsep belajar tuntas

yang sistem belajar yang menekankan pada prinsip bahwa setiap

peserta didik dapat belajar untuk memenuhi kriteria ketuntasan belajar

sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Ketuntasan Belajar

adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan

ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.

Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester

untuk SMA meliputi meliputi 45 menit tatap muka, 60% dari waktu

tatap muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri

seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Kegiatan Sistem Paket SKS

Tatap muka 45 menit 45 menit

Penugasan terstruktur 60% x 45 menit

=

27 menit

45 menit

Kegiatan mandiri 45 menit

Jumlah 72 menit 135 menit

Berdasarkan tabel di atas sekolah menentukan jumlah maksimum

waktu yang siswa gunakan untuk setiap satu jam tatap muka

sebanyak-banyaknya 54 menit.

Pengaturan beban belajar berdasarkan waktu yang harus siswa

alokasikan pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi

beban belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas mata pelajaran

kelompok A (umum), mata pelajaran kelompok B (umum), dan mata

pelajaran kelompok C (peminatan), serta lintas minat dan/atau

pendalaman minat. Hal lain yang perlu siswa laksanakan adalah

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 45

Page 53: Ktsp Sma 2014

Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

NO KEGIATANALOKASI

WAKTUKETERANGAN

1. Minggu efektif

belajar reguler setiap

tahun

(Kelas I-V, VII-VIII, X-

XI)

Minimal

36

minggu

Digunakan untuk

kegiatan pembelajaran

efektif pada setiap

satuan pendidikan

2. Minggu efektif

semester ganjil tahun

terakhir setiap satuan

pendidikan (Kelas VI,

IX, dan XII)

Minimal

18

minggu

3. Minggu efektif

semester genap

tahun terakhir setiap

satuan pendidikan

(Kelas VI, IX, dan XII)

Minimal

14

minggu

4. Jeda tengah semester Maksimal

2 minggu

Satu minggu setiap

semester

5. Jeda antarsemester Maksimal

2 minggu

Antara semester I dan II

6. Libur akhir tahun

ajaran

Maksimal

3 minggu

Digunakan untuk

penyiapan kegiatan dan

administrasi akhir dan

awal tahun ajaran

7. Hari libur keagamaan Maksimal

4 minggu

Daerah khusus yang

memerlukan libur

keagamaan lebih

panjang dapat

mengaturnya sendiri

tanpa mengurangi

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 46

Page 54: Ktsp Sma 2014

NO KEGIATANALOKASI

WAKTUKETERANGAN

jumlah minggu efektif

belajar dan waktu

pembelajaran efektif

8. Hari libur

umum/nasional

Maksimal

2 minggu

Disesuaikan dengan

Peraturan Pemerintah

9. Hari libur khusus Maksimal

1 minggu

Untuk satuan pendidikan

sesuai dengan ciri

kekhususan masing-

masing

10. Kegiatan khusus

satuan pendidikan

Maksimal

3 minggu

Digunakan untuk

kegiatan yang

diprogramkan secara

khusus oleh satuan

pendidikan tanpa

mengurangi jumlah

minggu efektif belajar

dan waktu pembelajaran

efektif

Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar

penentukan kalender pendidikan.

F. Muatan Lokal

Dalam struktur kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran

kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A

dikembangkan oleh pusat. Sedangkan mata pelajaran Kelompok B

adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh

pusat dan dilengkapi dengan konten lokal. Mata pelajaran kelompok B

terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan lokal dapat dikembangkan

oleh pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 47

Page 55: Ktsp Sma 2014

satuan pendidikan. Mulok dapat berbentuk sejumlah bahan kajian

terhadap keunggulan dan kearifan daerah. Pelaksanaan kegiatan dapat

berbentuk mandiri sebagai mata pelajaran seperti mulok bahasa

daerah atau terintegrasi.

Tujuan penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal adalah

untuk membentuk pemahaman terhadap potensi daerah tempat

tinggal siswa sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran

muatan lokal meliputi;

1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan

spiritual di daerahnya; dan

2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan

daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka

menunjang pembangunan nasional

Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian

setiap satuan pendidikan yaitu;

1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.

2) Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi.

3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi

(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.

5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan

pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan

karakteristik satuan pendidikan.

6) Kebermanfaatan.

7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan,

pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan

nasional dan menghadap tantangan global.

Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang

terkait dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga,

dan kesehatan; bahasa; dan/atau teknologi. Jenisnya dapat berupa

bahasa daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah,

adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 48

Page 56: Ktsp Sma 2014

alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan

potensi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran

muatan lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh

pemerintah dengan memenuhi stadar berikut:

1) kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,

2) silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan

saintifik dan penilaian otentik, dan

3) buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) yang

berbasis aktivitas.

Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di

satuan pendidikan dengan prosedur sebagai berikut:

4) analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya;

5) identifikasi muatan lokal;

6) perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;

7) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap

kompetensi dasar;

8) pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran

yang relevan;

9) penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran

atau menjadi muatan pembelajaran yang berdiri sendiri;

10) penyusunan silabus; dan

11) penyusunan buku teks pelajaran.

Mekanisme Pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan

rambu-rambu berikut.

1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan

memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.

2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal

2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai

muatan pembelajaran yang berdiri sendiri, berdasarkan

pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan

akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting

oleh satuan pendidikan dan atau daerah.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 49

Page 57: Ktsp Sma 2014

3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan

beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah

yang menetapkan.

Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:

1) Kebijakan Muatan Lokal

Pelaksanaan muatan lokal harus didukung dengan kebijakan

Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan

satuan pendidikan sesuai kewenangannya.

2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan

kemampuan satuan pendidikan.

3) Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik

sesuai dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.

Apabila tidak terpenuhi maka satuan pendidikan harus

mengusahakan tenaga pendidik memperoleh sertifikat pelatihan

pada aspek mata pelajaran yang sesuai. Tenaga pendidik muatan

lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan

pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan

lain-lain.

4) Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan

Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal yang ditetapkan

oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah,

sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi

oleh satuan pendidikan.

Dengan menggunakan panduan ini , maka selanjutnya sekolah

menetapkan muatan lokal sebagai berikut:

1. Bahasa Daerah…..

2. ……………………

3. ………………….

G. Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang

dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler

atau kegiatan kokurikuler. Pelaksanaannya di bawah bimbingan dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 50

Page 58: Ktsp Sma 2014

pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas

ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib

adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh

satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang

dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan

dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya

masing-masing.

Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan

untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara

optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan

Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,

yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan

asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan Pendidikan

Kepramukaan melalui suatu Model nilai yang didasarkan pada Satya dan

Darma Pramuka.

Penyelenggaraan kegiatan Pramuka tersebut berlandaskan aturan

sebagai berikut:

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka

2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang

Gerakan Pramuka

3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang

Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja

Muda karana

4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang

Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka

5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009

Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di sekolah mengacu pada

Pemendikbud Nomor……………. dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 51

Page 59: Ktsp Sma 2014

yang mengatur penyelenggaraan pendidikan Kepramukaan. Permendikbud

mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan Undang-

Undang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. Mengacu

pada kedua aturan itu,maka sekolah menyelenggarakan kegiatan kepramukaan

dalam tiga model yaitu:

1) Model Blok

Model Blok sekolah selenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran

seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Seluruh siswa wajib

mengikuti program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan

pramuka yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap

sebelum siswa memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun.

Tujuan Model Blok

Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan:

a) Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan

sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan

menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai

dalam latihan selama satu tahun pelajaran.

b) Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik

yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap

muka yang diadaptasi dengan tuntutan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, melalui:

Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,

Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan

Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.

(sekolah akan mengembangkankegiatan sesuai dengan

kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap

secara berkelanjutan)

Perencanaan

Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan

siswa baru. Komponen perencanaan meliputi;

Nama kegiatan

Tujuan

Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 52

Page 60: Ktsp Sma 2014

Materi pelatihan dan uraian secara ringkas

Strategi pelaksanaan pelatihan

Susunan Panitia

Pembina/Pelatih

Tempat pelatihan.

Jadwal pelatihan

Rencana Anggaran

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap

muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta

didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan

khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan

keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam

kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan

meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator

pencapaian visi sekolah.

Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina

Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang

relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.

Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang

dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.

Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan

serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan

yang berlaku.

Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka.

Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan

seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan

menggunakan atribut kepramukaan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 53

Page 61: Ktsp Sma 2014

Penilaian

Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil

kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam

program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan

pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa

disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar

disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan.

2) Model Aktualisasi

Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap

minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan

keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan

yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam

kegiatan tatap muka.

Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan

peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang

diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan

kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan

terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran,

materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.

Perencanaan Program Aktualisasi

Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga

tahun dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem

perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi,

strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan

perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level

mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun

waktu tahunan.

Ada pun struktur program minimal memuat komponen berikut:

Nama kegiatan

Tujuan kegiatan

Silabus Pelatihan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 54

Page 62: Ktsp Sma 2014

Materi pelatihan

Pembina/Pelatih

Jadwal pelatihan

Sistem penilaian

Perangkat evaluasi program.

Pembina

Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang

sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan

(OPK) Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi

adalah:

a) Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan

Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.

b) Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan

kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan

prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk

kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.

c) Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap

dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada:

Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia

Siaga,

Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia

Penggalang, dan Penegak.

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi;

Jadwal latihan satu minggu satu kali.

Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.

Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler

Pramuka.

Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran

selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 55

Page 63: Ktsp Sma 2014

dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur

Pramuka).

Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut

kepramukaan.

Penilaian

Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh

Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian

disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi

yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.

3) Model Reguler

Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang

diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan

Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam

kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam

kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan

mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.

H. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TIK

Peningkatan keterampilan TIK atau Keterampilan Komputer

dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sekolah usahakan untuk

dikelola oleh adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik Sl/D-

IV bidang teknologi informasi atau sejenisnya yang telah memiliki

sertifikat pendidik bidang TIK dan KKPI.

Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki

beban kerja membimbing siswa, namun mereka memilliki beban

kerja yang jauh lebih luas dengan ruang lingkup tugas sebagai

berikut:

1) Membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi

lulusan pendidikan dasar dan menengah.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 56

Page 64: Ktsp Sma 2014

2) Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk

persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada

pendidikan dasar dan menengah;

3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan

sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung

dalam memfasilitasi sekolah:

1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan

bimbingan TIK;

2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun;

3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan

bimbingan TIK;

4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan

TIK;

5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK;

6) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan

memperbaiki layanan dan bimbingan TIK;

7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap

proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;

8) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler;

9) membimbing guru dalam penggunaan TIK;

10)membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan

TIK;

11)melaksanakan pengembangan diri; dan

12)melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat

karya inovatif.

Dalam tugasnya membimbing siswa guru TIK mendapatkan

tugas minimal melaksanakan bimbingan kepada 150 siswa dengan

tugas sebagai berikut:

1) mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta

menyebarkan data dan informasi dalam mendukung

kelancaran proses belajar; dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 57

Page 65: Ktsp Sma 2014

2) Mengembangkan siswa di sekolah sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, minat, dan kepribadiannya dengan

memanfaatkan TIK sebagai

No. KEGIATAN URAIAN DURASI

Jumlah

Pertemuan

per semeter

Keterangan

1. Bimbingan

Siswa

merupakan suatu

proses pemberian

bimbingan untuk

meningkatkan

keterampilan peserta

didik

45 X 8 menit

per minggu

14 pertemuan

per semester

Setara dengan 8

pelajaran per

minggun

2. Bimbingan

Daya

Kompetisi

Siswa

merupakan suatu

proses pemberian

bimbingan untuk

meningkatkan

keterampilan peserta

didik

45 X 2 menit

per minggu

14 pertemuan

per semester

Setara dengan 2 jam

pelajaran per

minggu

3 Bimbingan

Guru

Layanan peningkatan

keterampilan dan

memfaslitasi guru

dalam

merencanakan,

melaksanakan,

mengevaluasi

pembelajaran

45 X 8 menit

per minggu

14

pertemuan

per semester

Setara dengan 8 jam

pelajajaran per

minggu.

4 Bimbingan

Tenaga

kependidikan

Layanan peningkatan

keterampilan dan

memfaslitasi tenaga

kependidikan dalam

merencanakan,

melaksanakan,

mengevaluasi sistem

informasi manajemen

sekolah

45 x 6 menit

per minggu

14

pertemuan

per semester

Setara dengan 8 jam

pelajajaran per

minggu.

3) sarana untuk mengeksplorasi sumber belajarMemfasilitasi

tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem

manajemen sekolah

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 58

Page 66: Ktsp Sma 2014

4) berbasis TIK.

Dalam melaksanakan tugas membimbing guru dan tenaga

kependidikan, guru TIK mengemban tugas berikut:

1) Memberikan palayanan kepada pendidik:

a. Mengembangkan sumber belajar dan media

pembelajaran;

b. Mempersiapkan pembelajaran;

c. Memfasilitasi proses pembelajaran;

d. Memfasilitasi penilaian pembelajaran; dan

e. Memfasilitasi pelaporan hasil belajar.

2) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam

meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem

manajemen sekolah.

Penugasan ini menunjukkan adanya peningkatan

tanggung jawab guru TIK tidak hanya meningkatkan

keterampilan siswa, namun berkembang dalam

meningkatkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan

lainnya.

Perencanaan dan perancangan deskripsi tugas guru

TIK dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran agar

sinergis dengan kegiatan lainnya dalam pelaksanaan

program pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Model

deskripsi uraian tugas guru TIK yang akan digunakannya

sebagai dasar penyusunan program seperti contoh di

bawah ini.

I. Bimbingan dan Konseling

1) Konsep

Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan

yang kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan

ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar

berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 59

Page 67: Ktsp Sma 2014

bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis,

objektif, logis, berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru

Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai

kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mengarahkan,

mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung

jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.

Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru

bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya

membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya

membantu siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal,

mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan

sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling, guru

matapelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua,

dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan

pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam

bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

2) Fungsi Layanan BK

Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk

a. Perluasan pemahaman diri dan

lingkungan;

b. Pendorong pertumbuhan dan

perkembangan;

c. Proses penyesuaian diri dengan diri

sendiri dan lingkungan;

d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan

dan karir;

e. Solusi atas masalah;

f. Perbaikan dan penyembuhan;

g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi

yang kondusif;

h. Pengembangan potensi dri secara

optimal.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 60

Page 68: Ktsp Sma 2014

3) Asas Pelayanan

a. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;

b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;

c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;

d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;

e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;

f. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan

konseli;

g. Kedinamisan dalam memandang konseli.

h. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan

;

i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta

nilai dan norma kehidupan yang berlaku;

j. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik

dan profesional ;

k. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan

kewenangan;

l. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta

didik

Prinsip Bimbingan Konseling:

a. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa

dan tidak diskriminatif.

b. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena

setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing.

c. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk

membangun pandangan positif pada diri dan

lingkungannya.

d. Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks

kehidupan.

e. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 61

Page 69: Ktsp Sma 2014

f. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan

berkelanjutan.

g. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga

profesional.

h. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program

yang berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan

perkembangannya.

i. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk

sebagai dasar perbaikan proses layanan dan untuk

mengukur hasil yang dicapai.

Komponen Program Bimbingan dan Konseling:

Program layanan;

Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang

dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program

semester meliputi kegiatan:

a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan

penyiapan pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat

menyesuaikan diri dengan tugas-tugas perkembangan secara

alamiah dan normal.

b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik

belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses

sistematik untuk merencanakan masa depannya.

c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam

menghadap masalah dalam proses

Bidang layanan;

a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan

perkembangan, cipta rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi

diri, dan tanggung jawab.

b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif,

keterampilan berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam

hubungan sosial.

c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 62

Page 70: Ktsp Sma 2014

sikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan

pendidikan, kesiapan mental menghadapi ujian sehingga

mendapat hasil belajar yang optimal.

d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami

pertumbuhan, perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan

pengambilan keputusan karir secara rasional dan realistis.

Struktur program

Program layanan meliputi program tahunan dan program

semesteran.

Struktur:

• Rasional

• Visi dan misi

• Deskripsi Kebutuhan

• Tujuan

• Komponen Program

• Bidang Layanan

• Recana Kegiatan

• Tema/Topik

• Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan

Konseling

• Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut

• Rencana Anggaran

Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas:

• Tatap muka terjadwal.

• Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.

• Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial,

belajar, karir serta materi lain yang peserta didik perlukan.

• Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan

Bimbingan Klasikal (RPLBK)

Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 63

Page 71: Ktsp Sma 2014

• konseling individual,

• kelompok,

• bimbingan kelompok,

• bimbingan kelas besar dan lintas kelas,

• konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.

• konferensi kasus atau membahas masalah konseli

• kunjungan rumah,

• Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami

perlakuan yang tidak mendidik.

• kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.

• alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang

memerlukan keahlian profesional lain.

• pengelolaan media,

• pengelolaan kontak masalah, dan

• manajemen program berbasis komptensi,

• penelitian dan pengembangan

• Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan

lain yang relevan.

J. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu

pembelajaran efektif, dan hari libur. Bagian penting yang perlu

diperhatikan dalam perumusan kalender pondidikan adalah:

a. Permulaan Tahun Ajaran

Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan

pendidikan.

b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan

pendidikan,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 64

Page 72: Ktsp Sma 2014

2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran

setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk

seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah

jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh

satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan

keadaan dan kondisi daerah.

c. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada

ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun

daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda

antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari

libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan

lainnya tertera pada Tabel berikut ini.

Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

NO KEGIATANALOKASI

WAKTUKETERANGAN

1. Minggu efektif

belajar reguler

setiap tahun

(Kelas I-V, VII-VIII,

X-XI)

Minimal 36

minggu

Digunakan untuk

kegiatan

pembelajaran

efektif pada setiap

satuan pendidikan

2. Minggu efektif

semester ganjil

tahun terakhir

setiap satuan

pendidikan

(Kelas VI, IX, dan

XII)

Minimal 18

minggu

3. Minggu efektif

semester genap

tahun terakhir

Minimal 14

minggu

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 65

Page 73: Ktsp Sma 2014

NO KEGIATANALOKASI

WAKTUKETERANGAN

setiap satuan

pendidikan

(Kelas VI, IX, dan

XII)

4. Jeda tengah

semester

Maksimal 2

minggu

Satu minggu

setiap semester

5. Jeda

antarsemester

Maksimal 2

minggu

Antara semester I

dan II

6. Libur akhir tahun

ajaran

Maksimal 3

minggu

Digunakan untuk

penyiapan

kegiatan dan

administrasi akhir

dan awal tahun

ajaran

7. Hari libur

keagamaan

Maksimal 4

minggu

Daerah khusus

yang memerlukan

libur keagamaan

lebih panjang

dapat

mengaturnya

sendiri tanpa

mengurangi

jumlah minggu

efektif belajar dan

waktu

pembelajaran

efektif

8. Hari libur

umum/nasional

Maksimal 2

minggu

Disesuaikan

dengan Peraturan

Pemerintah

9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 66

Page 74: Ktsp Sma 2014

NO KEGIATANALOKASI

WAKTUKETERANGAN

minggu pendidikan sesuai

dengan ciri

kekhususan

masing-masing

10. Kegiatan khusus

satuan

pendidikan

Maksimal 3

minggu

Digunakan untuk

kegiatan yang

diprogramkan

secara khusus oleh

satuan pendidikan

tanpa mengurangi

jumlah minggu

efektif belajar dan

waktu

pembelajaran

efektif

Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai

dasar penyusunan kalender pendidikan sekolah menetapkan

menetapkan kalender pendidikan tahun 2014/2015 terlampir.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 67

User, 09/22/14,
Rumuskan kalender pendidikan bagi skeolah yang belum menetapkan.
Page 75: Ktsp Sma 2014

BAB V. PANDUAN AKADEMIK

A. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan

antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Untuk menunjang pembelajaran yang efektif

diperlukan suasana kondusif dan proses yang dapat memfasilitasi

siswa aktif mengembangkan potensi dirinya dan guru efektif mengajar.

Pengelolaan pembelajaran merupakan serangkaian tindakan

perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam

menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan pada tingkat satuan

pendidikan sesuai dengan target yang sekolah tetapkan.

Dalam sistem pengelolaan pembelajaran kepala sekolah

berperan sebagai berikut:

Memimpin musyawarah dewan pendidik dalam menentukan

indikator pencapaian kompetensi tingkat satuan pendidikan pada

ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Merumuskan target atau kriteria keberhasilan pada setiap indikator

mutu lulusan tingkat satuan pendidikan

Mengembangkan suasana sekolah sebagai lingkungan belajar yang

kondusif sehingga terwujud proses siswa belajar dan guru mengajar

dalam meraih keunggulan mutu lulusan sesuai dengan target mutu

tingkat satuan pendidikan

Meningkatkan penjaminan keterlaksanaan dan keberhasilan proses

pembelajaran

Mensupervisi ketercapaian target mutu hasil belajar siswa.

Memimpin rapat dewan pendidik mengevaluasi keberhasil

pelaksanaan kurikulum 2013.

Seluruh kegiatan kepala sekolah dilandasi dengan harapan

sekolah dapat memenuhi berbagai kriteria sesuai dengan target mutu

serta kebutuhan siswa. Hal ini sejalan dengan karakteristik kurikulum

2013 sebagai kurikulum berbagi kompetensi. Fokus utama

pelaksanaan pembelajaran adalah untuk menjawab tiga masalah

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 68

Page 76: Ktsp Sma 2014

utama berikut:

Kurikulum berbasis kompetensi: Mutu lulusan seperti apa yang

sekolah harapkan?

Kompetensi lulusan menjadi poros penentuan materi: Materi apa

yang siswa perlukan untuk mencapai target mutu lulusan?

Strategi pembelajaran : Bagaimana kompetensi dikembangkan

dalam proses belajar?

Proses pembelajaran mengacu pada prosedur yang telah

ditetapkan dalam bentuk kegiatan untuk mengembangkan pencapaian

target SKL pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Pengembangan sikap, pengetehuan dan keterampilan meliki jalur

pengembangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Sikap siswa tidak secara serta merta berkembang manakala

pengetahuan siswa berkembang. Begitu juga keterampilan siswa tidak

serta merta bertumbuh saat pengetahuan siswa berkembang. Hal ini

menegaskan bahwa dalam proses pembelajaran perlu

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 69

Page 77: Ktsp Sma 2014

mengembangnan seluruh kompetensi secara semimbang.

Sebagai konsekensi dari adanya usaha untuk memenuhi

kebutuhan pemenuhan kompetensi siswa pada kerangka global, maka

diperlukan pergeseran paradigma sesuai dengan kebutuhan

pengembangan kompetensi abad ke-21 sebagaimana digambarkan

pada diagaram di bawah ini.

Meskipun sekolah menghadapi keterbatasan, namun kriteria

pembelajaran sebagaimana yang dideskripsikan dalam gambar kami

berusaha untuk mewujudkannya. Kegiatan mencari tahu, merumuskan

masalah dengan cara mengembagnkan kemampuan siswa menanya,

berpikir analisis dankritis, serta mengebangakan keterampilan

berkerja sama dan kolaborasi merupakan bagian yang perlu dijamin

keterlaksanaanya.

Berdasarkan deskripsi di atas kami berusaha untuk memenuhi

kriteria sesuai dengan prinsip pelaksanaan pembelajaran dalam

kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan sebagai berikut:

Pelaksanaan pembelajaran perlu memenuhi prinsip:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 70

User, 09/22/14,
Kaji dan rumuskan prinsip yang paling praktis yang akan sekolah penuhi pada tahap awal.
Page 78: Ktsp Sma 2014

1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

4) Pembelajaran berbasis kompetensi;

5) Pembelajaran terpadu;

6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen

yang memiliki kebenaran multi dimensi;

7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan

keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar

sepanjang hayat;

10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun

kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran (tut wuri handayani);

11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan

di masyarakat;

12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

budaya peserta didik; dan

14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Di samping prinsip-prinsip kami pun mencanangkan program

agar pembelajaran dapat belangsung dengan menerapkan pendekatan

saintifik dan kontekstual. Pendekatan saintifik didukung dengan

metode inkuiry (penyelidikan) atau discovery (penemuan) yang

menekankan pada pengembangan rasa ingin tahu siswa sehingga

dalam belajar siswa mengembangkan daya inisiatif yang besar untuk

mendapatkan pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Metode yang harus guru gunakan adalah metodel proyek dan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 71

Page 79: Ktsp Sma 2014

pemecahan masalah.

 Dalam sistem tata kelola pembelajaran, perlu sekolah

memastikan bahwa para pendidikan menerapkan pendekatan

saintifik yang ditunjang dengan metode inkuiry, discovery, dan

problem solving dapat berfungsi efektif dalam mengantarkan siswa

mecapai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dalam hal ini yang

perlu sekolah perhatikan adalah sistem manajemen yang mendukung

perencanaan, keterlaksanaan, dan penilaiannya.

1. Rencana Perubahan

Untuk menunjang efektivitas implementasi kurikulum

2014, sekolah perlu mengelola perubahan dengan target dan

strategi seperti yang dapat dilihat pada uraian berikut:

a) Perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)

No.

Sasaran Perubahan

Target Perubahan

Rencana Strategi Perubahan

1) KI dan KD sebagai penentukan indikator kompetensi lulusan

2) Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan

3) Siswa cakap berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif.

4) Siswa memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban.

5) Siswa menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 72

User, 09/23/14,
Reviu sasaran yang diharapkan dan rumuskan kondisi nyata dan rencana strategi yang akan dilakukan.
Page 80: Ktsp Sma 2014

b) Perubahan Standar Isi

No. Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi

Perubahan6) Kurikulum

terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya masyarakat

7) Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual.

8) Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan);Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta)Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi)

9) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 73

Page 81: Ktsp Sma 2014

No. Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi

Perubahan10) TIK menjadi media

semua mata pelajaran di SMP

c) Perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)

No.

Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi

Perubahan11) Pembelajaran berpusat

pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi.

12) Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana.

13) Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses.

14) Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya.

15) Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa.

16) Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok.

17) Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 74

Page 82: Ktsp Sma 2014

terlibat aktif dalam kegiatan belajar.

d) Perubahan Standar Penilaian

No.

Kondisi NyataRencana Strategi

Perubahan18) Menggunakan penilaian

autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk.

19) Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap

20) Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

e) Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan

No.

Sasaran Perubahan Kondisi NyataRencana Strategi

Perubahan21) Mendeskripsikan

kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013

22)Mengelola budaya sekolah

23)

Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan

2. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan strategi

menyampaikan materi atau tema tertentu pada proses pembelajaran

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 75

Page 83: Ktsp Sma 2014

untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi tertentu yang

mengacu pada silabus. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam

bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP mencakup: (1)

data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)

materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator

pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6)

kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan

sumber belajar.

Prinsip perumusan RPP

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual

(KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3),

dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali atau lebih dari satu

kali pertemuan.

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,

kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,

bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan

khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,

dan/atau lingkungan peserta didik.

4) Berpusat pada peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta

didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,

inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan

pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan

mengomunikasikan.

5) Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

6) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 76

Page 84: Ktsp Sma 2014

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.

7) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau

antarmuatan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan

antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar

dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan

mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki

syarat minimal yang harus dipenuhi yaitu:

Sekolah :Mata pelajaran :Kelas/Semester :Materi Pembelajaran :Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-12. KD pada KI-23. KD pada KI-34. KD pada KI-3ppep

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)1. Indikator KD pada KI-12. Indikator KD pada KI-23. Indikator KD pada KI-34. Indikator KD pada KI-4

D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran)

E. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan Pertama: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti**)

Mengamati

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 77

Page 85: Ktsp Sma 2014

Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluanb. Kegiatan Inti**)

Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian 1. Teknik penilaian2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran

a. Pertemuan Pertamab. Pertemuan Keduac. Pertemuan seterusnya

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar1. Media/alat2. Bahan3.Sumber Belajar Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator

untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam

bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang

gejalanya dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3

dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat

diamati dan terukur.

Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus

muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan

pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan

pembelajaran.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 78

Page 86: Ktsp Sma 2014

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh

karena itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran

untuk mendisain skenario pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan pendidikan.

Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik

kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan yang hendak

diwujudkan. Untuk memperkuat keseimbangan antardimensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan maka pelaksanaan pembelajaran perlu

dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-

luasnya kepada peserta didik. Untuk meningkatkan pencapaian

kompetensi, pembelajaran perlu diperkuat dengan penerapan

pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata

pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran), pembelajaran

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk

mendorong pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan

karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka seharusnya

pembelajaran menggunakan metode berbasis karya dan pemecahan

masalah (project based learning).

Perencanaan Pembelajaran

Pengelolaan Kompetensi Dasar

Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

Perumusan Instrumen Penilaian

Pelaksanaan Pembelajaran

Pendayagunaan TIK

Melaksanakan Pembelajaran

Prosedur pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru mengemban

tugas untuk mengkondisikan kelas, mereviu kompetensi terdahulu,

mengaitkan dengan kompetensi yang hendak diwujudkan, serta

menyampaikan rencana kegiatan dan rencana penilaian. Berkaitan

dengan itu, kegiatan pendahuluan perlu memenuhi beberapa kriteria

minimal sebagai berikut:

1) mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 79

Page 87: Ktsp Sma 2014

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya

dalam kehidupan;

4) menyampaikan garis besar materi, kegiatan, dan karya yang

akan diselesaikan.

5) menginformasikan lingkup dan teknik penilaian yang akan

digunakan.

Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas lima tahap yaitu kegiatan

mengamati, menanya, mencoba menghimpun informasi, mengolah

informasi atau menggunakan informasi dalam proses pelanaran, dan

mengkomunikasikan hasil pengolahan informasi. Dalam kegiatan inti

sekolah menetapkan indikator aktivitas siswa sebagai berikut:

Mengamati:

No Aktivitas siswa1. Meneroka fakta atau data pada obyek yang siswa amati

(Sumber: video, buku, fakta dalam kehidupan, fakta yang

terdapat pada lingkungan sekolah).

2. Mencatat atau mendokumentasikan data hasil pengamatan.

3. Mendeskripsikan data yang telah tersusun menurut ciri

khasnya.

4. Mengelompokan data berdasarkan kesamaan atau

perbedaannya.

Menanya:

No Aktivitas siswa5. Siswa bekerja sama menyusun pertanyaan untuk mendalami

pengetahuan mengenai data yang siswa peroleh dari pengamatan. Siswa dapat menggunakan kalimat tanya:Apa....

Mengapa....

Di mana....

Kapan.....

Bagaimana....

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 80

Page 88: Ktsp Sma 2014

Mencoba: menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang

dirumuskannya.

No Aktivitas siswa6. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan yang guru harapkan

dalam proses pembelajaran.

7. Menghimpun informasi tentang data atau fakta yang sedang

menjadi bahan kajian dari berbagai sumber.

8. Berinteraksi untuk menjawab pertanyaan dengan

menggunakan informasi baru yang diperolehnya.

9. Mendayaguanakan teknologi dan/atau sumber belajar untuk

mempercepat memperoleh pengolahan informasi

ManalarNo Aktivitas siswa10. Menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau

masalah dengan cara berinteraksi sebagai bahan untuk

merumuskan kesimpulan

11. Menggunakan informasi untuk merumuskan kesimpulan.

12. Menggunakan pengetahuan baru yang diperolenya untuk

beraktivitas dan berkarya.

Mengomunikasikan

No Aktivitas siswa13. Merumuskan hasil karya untuk dipublikasikan dalam kelas.

14. Mempublikasikan atau mengomunikasikan fakta, konsep, atau

prosedur dalam menghasilkan hasil karya dengan kreatif

15. Memperbaiki hasil karya berdasarkan hasil diskusi dalam

kelas.

16. Mengevaluasi ketercapaian kompetensi yang diharapkan

dalam proses pembelajaran

Proses aktivitas belajar dinyatakan dinyatakan efektif jika siswa melakukan

seluruh kegiatan dengan cara berkolaborasi dengan memanfaatkan potensi kemandirian

berpikir secara kritis.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 81

Page 89: Ktsp Sma 2014

B. Penilaian

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian

berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat

kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.

Pemenuhan Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: a.

perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai; b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara

profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan

konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik

secara objektif, akuntabel, dan informatif.

1) Lingkup PenilaianLingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.a) Sikap (Spiritual dan Sosial)

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut.

Tingkatan Sikap DeskripsiMenerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan

memberikan perhatian terhadap nilai terebut

Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut

Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut

Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya

Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)b) Pengetahuan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 82

Page 90: Ktsp Sma 2014

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut.

Dimensi Pengetahuan

Deskripsi

Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran, nilai,

Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori

Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.

Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan penting dan bukan (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).

(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)c) Keterampilan

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan belajar adalah sebagai berikut.

Kemampuan Belajar

Deskripsi

Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

Mengumpulkan informasi

Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 83

Page 91: Ktsp Sma 2014

Kemampuan Belajar

Deskripsi

Menalar/mengasosiasi

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.

Mengomunikasikan

Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain

(Sumber: Olahan Dyers) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut.

Kemampuan Berpikir

Deskripsi

Mengingat:mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan

Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubah/berubah.

Memahami:Sudah ada proses pengolahan dari

Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu kata/istilah

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 84

Page 92: Ktsp Sma 2014

Kemampuan Berpikir

Deskripsi

bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.

dengan kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi slinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/ tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimat/paragraf /tulisan/data

Menerapkan:Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari

Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum boyle, hukum archimedes, membagi/ mengali/menambah/mengurangi/menjumlah, menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitungkan jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Menganalisis:Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu

Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 85

Page 93: Ktsp Sma 2014

Kemampuan Berpikir

Deskripsi

kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya

penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya

Mengevaluasi:Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria

Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.

Mencipta:Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya

Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.

(sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan psikomotorik adalah sebagai berikut.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 86

Page 94: Ktsp Sma 2014

Kemampuan Psikomotorik

Deskripsi

Persepsi (perception)

Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan

Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan

Meniru (guided response)

Meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan (mechanism)

Melakukan gerakanmekanistik

Mahir (complex or overt response)

Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi

Menjadi gerakan alami (adaptation)

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya

Menjadi tindakan orisinal (origination)

Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya

(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)

Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pelajaran.

2) Nilai KetuntasanNilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk

angka dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB) sebagaimana tertera pada tabel berikut.

NILAI KETUNTASAN SIKAPANGKA PREDIKAT

4,00 Sangat Baik (SB)3,00 Baik (B)2,00 Cukup (C)1,00 Kurang (K)

Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan modus 3,00 atau predikat Baik (B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf D sampai dengan A sebagaimana tertera pada tabel berikut.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 87

Page 95: Ktsp Sma 2014

NILAI KETUNTASANPENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

ANGKA PREDIKAT10 4,00 A9 3,67 A-8 3,33 B+7 3,00 B6 2,67 B-5 2,33 C+4 2,00 C3 1,67 C-2 1,33 D+1 1,00 D

Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 atau huruf B-, untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 atau huruf B-. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata dan capaian optimum.

3) Teknik dan Instrumen PenilaianKurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai

kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.a) Penilaian Kompetensi Sikap

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.(1) Observasi

Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 88

Page 96: Ktsp Sma 2014

tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.

Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA :

No

Nama

Aspek perilaku yang dinilai

Skor

Keterang-an

Beker-ja

sama

Rasa ingin tahu

Disip-lin

Peduli ling-

kungan

1. Andi 3 4 3 2 122. Bad

u3. ....

Catatan:Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.1 = kurang2 = cukup3 = baik4 = sangat baikFormat di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati.

(2)Penilaian diri (self assessment)Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan

(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).

Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda

cek, atau skala penilaian.

Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap Partisipasi Dalam Diskusi KelompokNama : ----------------------------Nama-nama anggota kelompok :

----------------------------

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 89

Page 97: Ktsp Sma 2014

Kegiatan kelompok : ----------------------------

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D didepan tiap pernyataan:

A : selalu C : kadang-kadang

B : sering D : tidak pernah

1.--- Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan

2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu

3.--- Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan

4.--- Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya

5. Selama kerja kelompok, saya….---- mendengarkan orang lain---- mengajukan pertanyaan ---- mengorganisasi ide-ide saya ---- mengorganisasi kelompok ---- mengacaukan kegiatan ---- melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?--------------------------------------------------------------

-------Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk

aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.

(3)Penilaian teman sebaya (peer assessment)Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan

teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh: Format penilaian teman sebaya

No PernyataanSkala

1 2 3 4

1.Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain

2.Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah

3.Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 90

Page 98: Ktsp Sma 2014

No PernyataanSkala

1 2 3 4

4.Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri

5.

Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula

6.Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru

7.Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru

8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain

9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain

10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan

11. ........Keterangan :1 = Sangat jarang2 = Jarang3 = Sering4 = Selalu

(4)Penilaian melalui jurnal (anecdotal record)Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga

kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Contoh: Format penilaian melalui jurnal

JURNALNama :.........................Kelas :.........................

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

(5)Penilaian Kompetensi Pengetahuan1) Tes tertulis.

Bentuk soal tes tertulis, yaitu:a) memilih jawaban, dapat berupa:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 91

Page 99: Ktsp Sma 2014

(1) pilihan ganda(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)(3) menjodohkan(4) sebab-akibat

b) mensuplai jawaban, dapat berupa: (1) isian atau melengkapi(2) jawaban singkat atau pendek (3) uraian

Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban.

2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian otentik.

Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal kepada teman-temannya, pada waktu menyajikan tugasnya atau menjawab pertanyaan temannya memberikan informasi yang sahih dan otentik tentang pengetahuannya mengenai hukum Pascal dan mengenai penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan menjelaskan bagaimana hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari guru berarti yang bersangkutan memiliki pengetahuan). Seorang

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 92

Page 100: Ktsp Sma 2014

peserta didik yang mampu menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan jenis pasar serta kaitannya dengan pemasaran memberikan informasi yang valid dan otentik tentang pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep pasar. Seorang peserta didik yang mampu menceritakan dengan kronologis tentang suatu peristiwa sejarah merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir sejarah tentang peristiwa sejarah tersebut. Seorang peserta didik yang mampu menjelaskan makna lambang negara Garuda Pancasila merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir tentang kandungan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan

Nama Peserta Didik

Pernyataan

Pengungkapan gagasan yang orisinal

Kebenaran konsep

Ketepatan penggunaan istilah

dan lain sebagainya

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

A

B

C

....

Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )3) Penugasan

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

b) Penilaian Kompetensi KeterampilanKompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit. Keterampilan konkrit memerlukan keterampilan abstrak berupa pengetahuan, kemampuan berpikir dan sikap. Keterampilan abstrak terutama terdiri dari keterampilan berpikir sedangkan keterampilan konkrit berupa keterampilan melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 93

Page 101: Ktsp Sma 2014

1) Kinerja/PraktikPenilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan penilaian kinerja, yaitu dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi. Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan

peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.

b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.

c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.

e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.

Pengamatan kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai kinerja di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut:a) Daftar cek

Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratoriumNama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Menggunakan jas lab

Membaca prosedur

kerja

Member-sihkan alat

Menyimpan alat pada

tempatnya

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 94

Page 102: Ktsp Sma 2014

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

Ya

Tid

ak

Andi

Boby

Cicih

Dimas

.....

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√)

b) Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.

Contoh: Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley

Nama peserta didik

Keterampilan yang dinilai

Cara service

Cara passing atas

Cara passing bawah

Cara smash

Cara blok/membendung

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Anton

Bertha

Charles

Dono

.....

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√). Kategori penilaian: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.

2) ProjekPenilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui, misalnya tentang pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 95

Page 103: Ktsp Sma 2014

Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Contoh: Format rubrik untuk menilai projek.

AspekKriteria dan Skor

1 2 3 4Persiapan

Jika memuat tujuan, topik, dan alasan

Jika memuat tujuan, topik, alasan, dan tempat penelitian

Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, dan responden

Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, dan daftar pertanyaan

Pelaksanaan

Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai tujuan

Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan

Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan

Jika data diperoleh lengkap, terstruktur, dan sesuai tujuan

Pelaporan Secara Tertulis

Jika pembahasan data tidak sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran

Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan

Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan

Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 96

Page 104: Ktsp Sma 2014

3) ProdukPenilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk pengetahuan, teknologi, dan seni, seperti: makalah, karangan, puisi, makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan

peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan sistematika, tampilan, bahasa, isi, fungsi dan estetika.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik. a) Cara analitik , yaitu berdasarkan aspek-aspek

produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

b) Cara holistik , yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.

Contoh Penilaian Produk

Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Nama Proyek : Membuat Sabun

Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________

No Aspek * Skor1. Perencanaan Bahan 1 2 3 42. Proses Pembuatan

a. Persiapan Alat dan Bahanb. Teknik Pengolahan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 97

Page 105: Ktsp Sma 2014

c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)

3. Hasil Produka. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warnad. Pewangie. Kebaruan

Total Skor * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang

dibuat** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan

kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

4) PortofolioPenilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio.a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan

dikumpulkan c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik

dalam 1 map atau folderd) Beri tanggal pembuatan e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta

didikf) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja

mereka secara berkesinambungan g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki

karyanya, tentukan jangka waktunya h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang

tua

Contoh: Format penilaian portofolio

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 98

Page 106: Ktsp Sma 2014

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 SemesterSampel yang dikumpulkan : KaranganNama Peserta didik : _________

Kelas :_________

No

Kompetensi Dasar

Perio

de

Aspek yang dinilai

Keterangan/Catatan

Tata bahasa

Kosa kata

Kelengkapan

gagasan

Sistematika

penulisan

1.

Menulis karangan deskriptif

30/710/8dst.

2.

Membuat resensi buku

1/930/910/10Dst.

hhh

5) TertulisSelain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat.

1. WaktuNo. Penilaian Waktu

1. Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD

2. Ujian Tengah Semester

Pada minggu 7 suatu semester

3. Ujian Akhir Semester

Pada akhir suatu semester

4. Ujian Tingkat Kompetensi

Akhir kelas II, IV, VIII, dan XI

5. Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan Pendidikan

6. Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses pembelajaran sepanjang tahun ajaran

7. Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir setiap semester

2. PengolahanPenilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena karakternya berbeda. Namun

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 99

Page 107: Ktsp Sma 2014

demikian dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan penilaian otentik lainnya. Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau pengayaan. Format berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian dilakukan.

Contoh: Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik.

NoNama

Peserta didik

indikator dalam satu RPP Kesimpulan tentang

pencapaian kemampuan**

1*

2* 3* 4* 5* 6* 7* dst yang sudah dikuasai

yang belum dikuasai

1. Ahmad2. Bunga3. Candra4. Dara5. Ekodst ..........* kolom ditulis dengan indikator yang dinilai (rincian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan). Kolom di bawahnya diisi dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait kemampuan tersebut.

** kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan sudah dikuasai seorang peserta didik untuk menentukan ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan)

3. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didika. Skor dan Nilai

Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama. Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Modus PredikatSkor

RerataPredikat

Capaian Optimum

Predikat

4,00SB

(Sangat Baik)

4,00 A 4,00 A3,67 – 3,99 A- 3,67 – 3,99 A-

3,00 B(Baik)

3,34 – 3,66 B+ 3,34 – 3,66 B+3,00 – 3,33 B 3,00 – 3,33 B

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 100

Page 108: Ktsp Sma 2014

2,67 – 2,99 B- 2,67 – 2,99 B-

2,00C

(Cukup)

2,34 – 2,66 C+ 2,34 – 2,66 C+2,00 – 2,33 C 2,00 – 2,33 C1,67 – 1,99 C- 1,67 – 1,99 C-

1,00K

(Kurang)1,34 – 1,66 D+ 1,34 – 1,66 D+1,00 – 1,33 D 1,00 – 1,33 D

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

b. Bentuk LaporanLaporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk sebagai berikut.1) Pelaporan oleh Pendidik

Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

2) Pelaporan oleh Satuan PendidikanRapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali). Buku rapor memuat laporan tentang:a) hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat

kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;

b) pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;

c) hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.

c. Nilai Untuk RaporHasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa: 1) untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 –

4,00 dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB);

2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A.

3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A.

C. Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Mutasi Siswa

a. Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran.

Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 101

Page 109: Ktsp Sma 2014

semerter genap, dengan pertimbangan seluruh KD yang belum

tuntas pada semester ganjil saat semester genap belum

berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery

learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang

bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidial sampai

yang bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan.

Seserang peserta didik dapat dinyatakan naik kelas jika

memenuhi syarat berikut:

a) Mencapai ketuntasan belajar minimal dengan sebanyak-

banyaknya pada tiga mata mata pelajaran belum mencapai

KKM.

b) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas apabila yang

bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal

salah satu mata pelajaran ciri khas peminatannya sesuai

dengan Permendikbud 69 tahun 2013

c) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika budi pekerti, akhlak

mulia, dan kepribadian secara keseluruhan kurang dari baik.

d) Peseerta didik dinyatakan tidak naik jika perolehan nilai

ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan

dan yang bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan

yang diselenggarakan sekolah.

e) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur

tersendiri dalam rapat dewan pendidik.

b. Kelulusan Siswa

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 Pasal 72

Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan

pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 102

Page 110: Ktsp Sma 2014

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata

pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

4) lulus Ujian Nasional.

c. Mutasi Siswa

Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah

karena alasan tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah

(masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota

disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-

masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk

proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai

laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar

(LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal,

serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin

akuntabilitas proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes

masuk bagi peserta didik yang ingin mutasi ke SMA Negeri

1 .............. untuk mengetahui mengetahui kemampuan peserta

didik.

D. Supervisi Pembelajaran

Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013

adalah pelaksanaan supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan

komponen kunci sistem monitoring mutu. Karena itu, supervisi menjadi

salah satu komponen penjaminan mutu. Kedudukan supervisi yang

amat penting dalam mengarahkan dan membantu guru mencapai

tujuan lembaga. Itu sebagnya, setiap supervisor harus fokus pada visi-

misi-dan tujuan satuan pendidikan. Supervisor wajib memahami visi-

misi dan tujuan, kondisi ideal yang diharapkan, kondisi nyata yang

realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan indikator

yang  terukur sehingga semuanya diletakan sebagai  rujukan

operasional yang tepat.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 103

Page 111: Ktsp Sma 2014

Pada modul satu  Reforming School Supervision, Unesco,

2007.hal 9**  dinyatakan  bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian

dari proses  meningkatkan pemenuhan standar. Kegiatan intinya

meliputi tiga tahap; yaitu

Menghimpun informasi

Menganalisis informasi

Melakukan tindakan.

Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta

keterkaitan berikut:

Pelaksanaan menghimpun informasi dapat kepala sekolah atau

pengawas laksanakan dengan menguji siswa, menguji kompetensi

guru, memonitor merencanakan dan dokumen perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau memantau instrumen,

pelaksanaan, dan hasil penilaian. Informasi juga dapat dihimpun

dengan penelitian, wawancara, atau penyebaran angket. Data yang

terhimpun selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan.

Pelaksanaanan kegiatan mengimpun informasi, menganalisis

informasi, dan melakukan tindakan sebagai tindak lanjut supervisi

dapat dilakukan secara individual atau melibatkan banyak personal

yang tergabung dalam tim penjaminan mutu bidang akademik.

Analisis informasi yang terhimpun oleh pengawas atau kepala

sekolah melaksanakan supervisi sering terpenuhi. Informasi yang

terhimpun dari kegiatan pra-observasi yang diisi dengan pengkondisian

atau persiapan observasi dan pelaksanaan observasi sering dipandang

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 104

Page 112: Ktsp Sma 2014

telah selesai jika supervisor telah  mengisi instrumen dan memperoleh

data persentase kinerja. Persentase yang diperoleh dari penskoran

diperlakukan cukup sebagai bahan pembanding dengan standar

sehingga dapat dipeoleh kesimpulan bahwa kinerja guru kurang,

cukup, baik,  atau sangat baik. Informasi tidak dianalisis dan ditafsirkan

sehingga diperoleh kesimpulan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 105

Page 113: Ktsp Sma 2014

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 106