kti asfiksia

38
ASFIKSIA Oleh : DESI RIDIA 11-209

Upload: dhesiie-ridya

Post on 07-Oct-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

ASFIKSIA

Oleh :DESI RIDIA 11-209Latar BelakangDefinisi AsfiksiaAsfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernafasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbondioksida (hiperkapnea). Dengan demikian organ tubuh yang mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian.

Etiologi:Fisiologi Secara fisiologi dapat dibedakan 4 bentuk anoksia yaitu:Anoksia Anoksik (Anoxic anoxia)Anoksia Anemia (Anemia anoxia)Anoksia Hambatan (Stagnant anoxia) Anoksia Jaringan (Hystotoxic anoxia) - Ekstraseluler - Intraselular - Metabolik - Substrat

5Patofisiologi Dari pandangan patologi, kematian akibat asfiksia dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu: Primer (akibat langsung dari asfiksia) Sekunder (berhubungan dengan penyebab dan usaha kompensasi dari tubuh)

Ada 4 stadium gejala / tanda dari asfiksiaTanda Kardinal AsfiksiaTardieus spot (Petechial hemorrages) Ditemukan pada jaringan longgar, seperti kelopak mata, dibawah kulit dahi, kulit dibagian belakang telinga, circumoral skin, konjungtiva dan sklera mata. Selain itu juga bisa terdapat dipermukaan jantung, paru dan otak, mukosa laring dan faring.

2. Kongesti dan Oedema Terjadi akibat bendungan pada pembuluh darah3. Sianosisterjadi akibat peningkatan jumlah absolut Hb tereduksi (Hb yang tidak berikatan dengan O2).4. Tetap cairnya darah Terjadi karena peningkatan fibrinolisin paska kematian

Pemeriksaan JenazahAsfiksia Mekanik

Tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian akibat asfiksia dibagi menjadi :Hanging (penggantungan)Strangulasi (pencekikan)SufokasiDrowning (tenggelam)(2)(3)

Mati Gantung (Hanging)

DefinisiMati gantung (hanging) merupakan suatu bentuk kematian akibat pencekikan dengan alat jerat, di mana gaya yang bekerja pada leher berasal dari hambatan gravitasi dari berat tubuh atau bagian tubuh.

Etiologi Kematian Pada PenggantunganAda 6 penyebab kematian pada penggantungan, yaitu: Asfiksia Kongesti Vena Iskemik Otak (anoxia) Syok Vagal Fraktur atau Dislokasi dari Verterbra Servikal 2 dan 3

Jenis Penggantungana. Dari letak tubuh ke lantai dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu: Tergantung Total (complete)Setengah Tergantung (partial)b. Dari letak jeratan dibedakan menjadi 2 tipe,yaitu:TipikalAtipikal,

Tanda Post MortemTanda post mortem sangat berhubungan dengan penyebab kematian atau tekanan di leher. Kalau kematian terutama akibat sumbatan pada saluran pernafasan maka dijumpai tanda-tanda asfiksia, respiratory distress, sianose dan fase akhir konvulsi lebih menonjol.Pemeriksaan jenazahPemeriksaan luarBekas jeratan berparit, seperti v terbalik, tidak bersambung, terletak di bagian atas leher, warna kecoklatan, dan kering seperti kertas perkamen.Memastikan letak simpul dengan menelusuri jejas jeratan.Leher bisa didapati sedikit memanjang karena lama tergantung, bila segera diturunkan tanda memanjang ini tidak ada.

Bila korban lama diturunkan dari gantungan, lebam mayat didapati di kaki dan tangan bagian bawah.2. Pemeriksaan DalamPada pemeriksaan dalam perlu diperhatikan: Jaringan otot setentang jeratan didapati hematom, saluran pernafasan congested, demikian juga paru-paru dan organ dalam lainnya.Terdapat Tardieus spot di permukaan paru-paru, jantung dan otak. Darah berwarna gelap dan encer

Patah tulang lidah (os hyoid) sering didapati, sedangkan tulang rawan yang lain jarang Didapati adanya robekan melintang berupa garis berwarna merah (red line) pada tunika intima dari arteri karotis interna.Pencekikan (Strangulasi)DefinisiKematian dengan tindakan kekerasan akibat penekanan pada bagian leher dari arah luar dengan alat tertentu atau dengan tangan menyebabkan dinding saluran nafas bagian atas tertekan dan terjadi penyempitan saluran nafasPencekikan dibagi menjadi:Pencekikan sejati ( menggunakan tali ) Pencekikan manual yaitu penekanan leher dengan tangan sehingga menjepit saluran pernafasanPenjabalan mugging yaitu penekanan bagian tenggorok menggunakan kaki, lutut, siku, atau benda keras lainnya

Penyebab KematianAsfiksia IskemiaVagal reflexGambaran Post-mortemPemeriksaan LuarYang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan luar kasus pencekikan, antara lain:Tanda Asfiksia Tanda kekerasan pada leherTanda kekerasan pada tempat lain

Pemeriksaan DalamHal yang penting pada pemeriksaan dalam bagian leher kasus pencekikan, yaitu:Perdarahan atau resapan darahPerdarahan atau resapan darah dapat kita cari pada otot bagian dalam leher.Frakturpada os hyoidMemar atau robekan membran hipotiridea.Luksasi artikulasio krikotiroidea dan robekan ligamentum pada mugging

Sufokasi DefinisiSufokasi merupakan bentuk asfiksia akibat obstruksi pada saluran udara menuju paru - paru yang bukankarena penekanan pada leher atau tenggelam.Jenis SufokasiJenis sufokasi berdasarkan penyebab, yaitu:Pembekapan (Smoothering)

Tersedak benda asing (gagging and choking) Penekanan pada dada Inhalasi gas - gas berbahayaCara KematianDibawah ini merupakan penyebab kematian pada sufokasi :Asfiksia paling seringSyok jarangPeriode fatal:Biasanya dalam waktu 4-5 menit setelah mengalami sufokasikomplit. Pada beberapa kasus terjadi kematian mendadak. Gambaran pada Kematian Akibat dari penyebab SufokasiPembunuhan dengan pembekapanCedera berupa jejas bekas jari atau kuku, ditemukan disekitar wajah, dagu, pinggir rahang, hidung, lidah dan gusi.Pembekapan karena kecelakaanKorban mengalami intoksikasi dan terbekap karena terjatuh kedalam tempat yang berlumpur.

Pemeriksaan dalam:Bisa ditemukan benda asing didalam mulut, tenggorokan atau saluran pernafasan yang lebih dalam.Membran mukosa saluran pernafasan mengalami edema dan kongesti.Fraktur iga bisa ditemukan pada kedua bagian dada pada kasus pembunuhan dengan penekanan dada.Paru-paru mengalami kongesti dan edema.

Bercak tardieus spotBercak ini berupa bintik-bintik perdarahan pada bagian viseral lapisan pleura, terutama terdapat pada bagian bawah paru-paruBagian kanan jantung penuh berisi darah dimana hal ini menunjukkan telah terjadi kegagalan sirkulasiTenggelam DefinisiSuatu keadaan dimana terjadi asfiksia yang menyebabkan kematian akibat udara atmosfer tidak dapat masuk ke dalam saluran pernafasan, karena sebagian atau seluruh tubuh berada di dalam air sehingga udara tidak mungkin bisa memasuki saluran pernafasan.Jenis-jenis Tenggelam Wet DrowningPada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran pernafasan setelah korban tenggelam. Kematian terjadi setelah korban menghirup air.Dry DrowningPada keadaan ini, cairan tidak masuk ke dalam saluran pernafasan, akibat spasme laring dan kematian terjadi sebelum menghirup air.

Secondary DrowningTerjadi gejala bebertapa hari setelah korban tenggelam dan diangkat dari dalam air dan korban meninggal akibat komplikasi.Immersion SyndromeKorban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal yang menyebabkan cardiac arrest. Gambaran Post MortemPemeriksaan luar korbanPakaian basah, kadang kadang bercampur lumpurKulit basah, keriput, dan terkadang seperti kulit angsa (cutis anserina)Kulit tangan dan kaki terkadang menyerupai washer woman skin Lebam mayat terutama pada kepala dan leherTerkadang ditemukan cadaveric spasm

Tanda khas pemeriksaan luar pada kasus tenggelam adalah ditemukannya buih halus yang terbentuk akibat acute pulmonary edema, berwarna putih, dan persisten. Buih menjadi banyak jika dada ditekanPemeriksaan dalam korbanSaluran nafas, trakea dan bronkus, ditemukan adanya buih halusParu paru membesar dan pucat seperti layaknya paru paru penderita asma tetapi lebih berat dan basah.

Lambung dan esophagus berisi air dengan butir butir pasir Bila terjadinya hemolisis maka akan terlihat adanya bercak hemolisis pada dinding aortaKesimpulan Pada asfiksia terjadi kekurangan oksigen yang bisa diakibatkan oleh karena adanya gangguan akibat obstruksi saluran pernafasan maupun akibat terhentinya sirkulasi. Terjadi kegagalan oksigen untuk mencapai sel-sel tubuh sehingga terjadi kekurangan oksigen dan kelebihan karbondioksida. Gejala asfiksia dibagi menjadi fase dispnoe, fase konvulsi, fase apnoe, dan fase akhir. Asfiksia ini dapat disebabkan oleh penyebab alamiah, trauma mekanik dan keracunan yang menyebabkan depresi pusat pernafasan. Tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian akibat asfiksia berupa penggantungan, pencekikan, sufokasi, dan tenggelam. Pada pemeriksaan pada kematian yang disebabkan karena asfiksia akan dijumpai tanda-tanda tradieus spot, sianosis, tampak busa halus pada hidung dan mulut, lebam dimayat berwarna gelap atau merah kebiruan, kongest dan oedem paru, serta darah berwarna lebih gelap dan encer.

37

38wet drowning

Tenggelam yang di air tawar : (Hypotonik)

Air masuk aliran darah Hemodilusi

Hemolisis

Ion K.

Fibralasi Ventrikel Tek.darah

Cerebral Anoksi

( dalam 5 menit

TENGGELAM DI AIR ASIN (Hypertonik) :

Konsentrasi elektrolit > dari darah

air ditarik dari sirkulasi Pulmonal Ke jaringan Interstitial Oedem Pulmonal

Haemokonsentrasi Sirkulasi lambat

payah jantung ( dlm 8 9 menit.