kronologi bentrok sidang blowfish

12
Kronologi Bentrok Sidang Blowfish Tiba-tiba kubu dari arah Cilandak mengumbar peluru. Massa di dalam membalas dengan paran. Rabu, 29 September 2010, 16:28 WIB Ismoko Widjaya, Sandy Adam Mahaputra Polisi menjaga massa yang bentrok (VIVAnews/Tri Saputro) BERITA TERKAIT VIVAnews - Bentrokan yang terjadi sebelum persidangan perkara pertengkaran di klub malam Blowfish, menewaskan tiga orang. Bentrokan dipicu karena adanya serangan dari salah satu kelompok dari luar sidang. "Sebelum sidang dimulai, tiba-tiba ada kelompok dari arah Cilandak menyerang kelompok yang berada di PN Jakarta Selatan," kata Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Gatot Edy Pramono di lokasi kejadian, Jakarta Selatan, Rabu 29 September 2010. Gatot pun menceritakan sedikit kronologi kejadian bentrokan yang melibatkan dua kelompok itu. Polisi dan petugas keamanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah mengantisipasi akan adanya bentrokan. Antisipasi ini merujuk pada sidang sebelumnya yang juga terjadi bentrok. Saat sidang belum dimulai, ada tiga mobil bus Kopaja datang dari arah Cilandak. Tiga mobil itu diduga mengangkut salah satu kelompok massa yang bertikai. Massa dari dalam mobil itu melakukan serangan kepada kelompok di dalam gedung pengadilan.

Upload: calisca-hardiana-anggani

Post on 27-Jun-2015

106 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Tiba-tiba kubu dari arah Cilandak mengumbar peluru. Massa di dalam membalas dengan paran.Rabu, 29 September 2010, 16:28 WIBIsmoko Widjaya, Sandy Adam Mahaputra

Polisi menjaga massa yang bentrok (VIVAnews/Tri Saputro)BERITA TERKAIT

VIVAnews - Bentrokan yang terjadi sebelum persidangan perkara pertengkaran di klub malam Blowfish, menewaskan tiga orang. Bentrokan dipicu karena adanya serangan dari salah satu kelompok dari luar sidang. "Sebelum sidang dimulai, tiba-tiba ada kelompok dari arah Cilandak menyerang kelompok yang berada di PN Jakarta Selatan," kata Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Gatot Edy Pramono di lokasi kejadian, Jakarta Selatan, Rabu 29 September 2010. Gatot pun menceritakan sedikit kronologi kejadian bentrokan yang melibatkan dua kelompok itu. Polisi dan petugas keamanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah mengantisipasi akan adanya bentrokan. Antisipasi ini merujuk pada sidang sebelumnya yang juga terjadi bentrok.

Saat sidang belum dimulai, ada tiga mobil bus Kopaja datang dari arah Cilandak. Tiga mobil itu diduga mengangkut salah satu kelompok massa yang bertikai. Massa dari dalam mobil itu melakukan serangan kepada kelompok di dalam gedung pengadilan.

"Dan dibalas serangan lagi dari kubu yang berada di dalam gedung," kata Gatot Edy. Polisi dan petugas keamanan pengadilan mencoba melerai dua kelompok yang bentrok. Sayangnya, upaya petugas tidak berhasil. Malah yang terjadi, massa yang menumpang tiga mobil Kopaja mengeluarkan tembakan. "Tiba-tiba kubu dari arah Cilandak mengumbar peluru. Kemudian, massa dari dalam pengadilan membalas dengan mengeluarkan senjata berupa parang," kata dia. Bentrokan pun pecah. Tiga orang tewas akibat bentrok ini. Tiga korban tewas ada yang terkena luka tembak, anak panah, dan benda tajam. Delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka termasuk Gatot Edi. (adi)

• VIVAnews

Page 2: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Bentrok Sidang "Blowfish," Tiga Tewas   Christian Dior

Liputan6.com, Jakarta: Polres Jakarta Selatan menyatakan untuk sementara ada tiga korban tewas dalam bentrok antara kedua kubu di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9) siang tadi. "Tiga tewas, satu korban lainnya masih dirawat di rumah sakit," ujar Kanit Reskrim Polres Jaksel, Kompol Nurdi Satriaji, di Jakarta siang tadi.

Dua kelompok massa yang berasal dari Ambon dan Flores ini bentrok saat sidang "Kasus Blowfish" dengan terdakwa Karnos Lolo dan Bernardus Malela di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sedang digelar. [Baca: Sidang "Blowfish" Diwarnai Bentrokan Berdarah].

Aksi saling serang ini berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB atau seusai sidang perdana mantan Kabareskrim, Komjen Pol Susno Duadji. Aksi berlangsung dari depan PN Jaksel hingga ke Jalan TB Simatupang. Salah seorang petugas kepolisian menjadi korban terkena sabetan pedang. (CHR/YUS)

Page 3: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Bentrok Dua Kubu di Sidang Blowfish Rabu, 29 September 2010 | 13:25 WIB

 

Kerusuhan sebelum persidangan kasus Blowfish di Pengadilan Negeri Jakata Selatan, Rabu (29/09). TEMPO/Yosep A

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bentrokan terjadi antara dua kubu terkait sidang Blowfish. Kedua belah pihak masing-masing membawa senjata api dan senjata tajam. Kedua gerombolan berada di Jalan Ampera Raya.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meminta penambahan pengamanan berkaitan dengan berlangsungnya sidang dua terdakwa kasus Blowfish yang akan berlangsung hari ini.

"Iya kita minta penambahan pengamanan hingga dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Polres Jakarta Selatan. Minggu lalu persidangannya kan tidak aman, jadi ini untuk antisipasi," kata Humas PN Jakarta Selatan, Artha Theresia, Rabu (29/9).

Menurut Artha, sidang kasus Blowfish kemungkinan akan dilakukan agak siang. "Semua jadwal sidang di PN mulai pukul 10.00 WIB. Tapi hari ini juga ada sidang pertama Susno dan sidang lanjutan Susno, jadi kemungkinan sidang blowfish akan dimulai agak siang," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Pasar Mingg Komisaris Polisi Sunarto membenarkan adanya penambahan personil untuk mengamankan sidang Blowfish. "Kita sudah siapkan sekitar 100 personil gabungan dengan Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya. Saat ini sedang persiapan," katanya.

Seperti diberitakan, segerombolan orang menyerang Karnos Lolo dan Bernardus Malela, dua terdakwa kasus kerusuhan tempat hiburan Blowfish saat akan digiring ke ruang sidang utama PN Jaksel pada sidang hari Rabu minggu lalu. Peristiwa tersebut sempat menghebohkan PN Jakarta Selatan.

Polisi berhasil mengamankan situasi setelah melepaskan dua tembakan peringatan. Akibat penyerangan itu, Bernardus mengalami luka pada mata kiri sedangkan Karnos tidak mengalami luka yang cukup serius.

NALIA| NUR HARYANTO

Page 4: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Gara-gara Bentrok Sidang Blowfish Batal DigelarTribunnews.com - Rabu, 29 September 2010 15:50 WIB"Tadi, para terdakwanya masih di Rutan Cipinang, mau dijemput. Tapi, sudah begini jadinya, mau apa lagi,"Singit HellienRelated News

TA - Majelis hakim membatalkan sidang kasus penusukan di Cafe Blowfish, karena adanya bentrok antara kelompok pendukung terdakwa dan korban penusukan tersebut, di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, siang ini.

Menurut hakim ketua, Singit Hellien, keamanan yang tidak kondusif akibat bentrok ini tidak memungkinkan digelarnya sidang. Apalagi, sudah ada korban tewas dari salah satu kelompok. "Sidang engga jadi," ujar Singit kepada Tribunnews di PN Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010).

Singit belum mengetahui, apakah sidang dapat digelar di PN Jaksel pada pekan depan. "Kami akan koordinasi dengan pimpinan," ujarnya.

Singit juga mengaku kaget, kenapa kedua kelompok ini kembali bentrok sebelum sidang dimulai. "Tadi, para terdakwanya masih di Rutan Cipinang, mau dijemput. Tapi, sudah begini jadinya, mau apa lagi," keluhnya.

Page 5: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Rabu, 29/09/2010 14:17 WIBBentrok di PN JakselSituasi Jl Ampera Masih Mencekam, Toko-toko Tutup 

Bentrokan di Depan PN Jaksel

Kericuhan di PN Jaksel

Jakarta - Situasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, masih mencekam. Puluhan personel polisi dikerahkan untuk menghalau massa. Sejumlah tempat usaha di sepanjang jalan itu pun langsung tutup.

Pantauan detikcom, Rabu (29/9/2010), pom bensin Ampera langsung ditutup pagar. Selain itu, Apotik Moya Zamzam juga langsung menutup pintu. Klinik kecantikan Dian Kenanga dan bengkel Honda juga ditutup.

Puluhan polisi dengan menggunakan tameng besi membuat pagar betis di depan PN Jakarta Selatan. Puluhan petugas ini berbaris menghadap arah Cilandak.

Hingga kini mobil-mobil yang diparkir di depan PN Jakarta Pusat masih terjebak di sekitar lokasi bentrokan. Terlihat dua buah ambulans datang ke lokasi bentrokan tersebut.

Hingga kini petugas masih bersaha mengendalikan kerusuhan di lokasi tersebut. Jalan Ampera masih ditutup petugas untuk menghindari kerusakan akibat kerusuhan ini.(nal/fay)

Page 6: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Polisi Periksa Enam Saksi Kerusuhan Jalan Ampera JakartaRabu, 29 September 2010 21:36 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 3316 kali

Kombes Boy Rafli Amar. (ANTARA News/Bambang)Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Ditreskrimum Polda Metro Jaya) memeriksa enam saksi terkait kerusuhan antarkelompok di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

"Mereka dimintai keterangan sebagai saksi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar, di Jakarta, Rabu.

Boy tidak menyebutkan identitas para saksi yang menjalani pemeriksaan itu, namun keenamnya merupakan kedua kelompok yang terlibat perkelahian massal dan masyarakat yang menyaksikan aksi itu.

Penyidik menduga para saksi mata itu mengetahui penyebab dan kronologis bentrokan yang menewaskan tiga orang tersebut.

Boy menyatakan proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengetahui penyebab bentrokan dan pelaku pembacokan terhadap korban termasuk anggota kelompok yang membawa senjata api.

Penyidik belum melakukan penahanan maupun penangkapan terhadap salah satu anggota kelompok yang tawuran.

Sebelumnya, pertikaian dua kelompok massa terjadi saat akan berlangsungnya sidang kasus penganiayaan di tempat hiburan Blowfish yang digelar di PN Jakarta Selatan, Rabu (29/9).

Mendadak sekelompok massa datang dan menyerangan kelompok massa lainnnya yang sudah berada di halaman pengadilan.

Kedua kelompok massa tersebut bentrok di Jalan Ampera di depan gedung PN Jakarta Selatan.

Bentrokan massal itu menewaskan tiga orang dan melukai sembilan orang lainnya, serta tiga anggota polisi yang terkena peluru nyasar.

Ketiga anggota Polri itu, yakni Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Pol. Gatot Edy Pramono, Ajun Komisaris Lambua dan Briptu Gerhana (ajudan Kapolrestro Jakarta Selatan).(T.T014/P003)

Page 7: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Kasus BlowfishInilah Kronologi Bentrok di PN JakselRabu, 29 September 2010 | 15:50 WIB

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Dua kelompok pemuda terlibat aksi serang di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010). Kejadian yang berlangsung sekitar satu jam mengakibatkan tiga orang tewas.TERKAIT:

Tiga Polisi Terluka Dua Polisi Tersabet Golok

Priyo: Tangkap Provokator Tarakan!

Tiga Orang Tewas dalam Bentrokan

Brimob Diterjunkan ke PN Jaksel

JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrokan dua kubu sebelum persidangan kasus Blowfish di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pecah, Rabu (29/9/2010). Mereka adalah kubu pendukung tedakwa Bernandus Maela dan kubu yang berseteru dengannya.

Tiga korban dinyatakan tewas dan sejumlah korban lain mengalami luka serius akibat bacokan. Tiga polisi pun juga terluka terkena sabetan golok. Bahkan, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edy terserempet peluru di kakinya.

Berikut adalah kronologi awal kasus Blowfish hingga masuk ke proses persidangan dan detik-detik terjadinya tragedi kerusuhan antarpendukung pada siang tadi.

4 April 2010 Perkelahian antara dua kelompok suku yaitu Ambon dan Flores meledak di Blowfish, klub kongkow elite di Jakarta yang bertempat di Plaza City sekitar pukul 01.00 WIB. Perkelahian

Page 8: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

bermula saat seorang pemuda 17 tahun berusaha menerabas masuk klub. Saat bodyguard melarang masuk, ia memaksa dan akhirnya dipukuli oleh petugas satpam yang terlebih dahulu dipukulinya. Laki-laki itu mengaku anak pejabat, dan janji akan membalas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kala itu mengatakan, peristiwa itu berlatar belakang kekesalan petugas keamanan yang sebelumnya dipukul pengunjung karena tak tersedianya meja. Dalam bentrokan itu, M Soleh meninggal disusul oleh temannya, Yopi Inggratubun, yang meninggal dua minggu kemudian setelah dirawat di RS Medistra.

22 September 2010 Persidangan insiden Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk kali perdana. Terdakwa kasus Blowfish, Bernadus Melala dan Kanor Lolo, didudukkan di kursi terdakwa. Namun, mereka lalu diamuk dan dipukuli pengunjung sidang dari kelompok berbeda yang bertikai saat hendak dibawa keluar dari ruang tahanan pengadilan menuju ruang sidang. Polisi sempat beberapa kali melepaskan tembakan peringatan, tetapi tetap tak mampu menghadang bentrok antara dua kubu.

29 September 2010 Agenda persidangan lanjutan kasus Blowfish. Agenda ini bertepatan juga dengan agenda persidangan perdana mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji dalam dua perkara suap dan korupsi masing-masing menerima suap dalam penanganan kasus Arowana dan perkara korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat tahun 2008.

Pukul 09.00 Sebanyak dua SSK polisi Samapta dan Antihuru-hara disiapkan oleh kepolisian lengkap dengan tameng dan helm pelindungnya guna mengamankan dan mengantisipasi terjadinya kembali aksi kerusuhan pengunjung sidang Blowfish. Pengunjung sidang Blowfish dan Susno sudah mulai terlihat mendatangi Pengadilan Negeri.

Pukul 10.30 Susno tiba di Pengadilan dengan pengawalan ketat. Kericuhan terjadi kala pemburu berita mencoba mengabadikan kedatangan dan sidang perdana mantan Kapolda Jawa Barat itu. Satu kaca nako ruang pos bantuan hukum Ikadin di pengadilan pecah karena kericuhan.

Pukul 11.00 Susno dihadapkan ke persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan. Ruang sidang utama dipenuhi pengunjung, keluarga Susno, dan awak media. Di sisi lain, pengunjung sidang Blowfish berkeliaran mulai memenuhi lokasi persidangan.

Pukul 12.00 Susno selesai melalui persidangan perdananya. Kericuhan kembali terjadi saat pemburu media berlomba mengabadikan dirinya dan memintai tanggapannya seputar dakwaan jaksa. Ibunda Susno, Mardiyah, dan keluarga besar Susno pun turut terseret desak-desakan dan aksi dorong yang mewarnai kericuhan.

Page 9: Kronologi Bentrok Sidang Blowfish

Pukul 13.00 Aksi kerusuhan mulai pecah di antara kedua kubu "Blowfish" di luar area pengadilan, tepatnya di Jl Ampera Raya, di depan PN Jakarta Selatan. Kericuhan diduga bermula dari isu di antara kedua kelompok. Beredar kabar, salah satu kelompok mendatangi pengadilan dengan menumpang Kopaja jurusan Tanah Abang-Blok M guna melakukan aksi penyerangan lanjutan terhadap salah satu kelompok sebagai imbas dari kerusuhan sidang sebelumnya.

Salah satu kelompok yang mendengar isu itu menghampiri kelompok satunya dan berusaha menghadang kelompok lawan mereka di sekitar Jl Ampera sebelum sampai di depan Pengadilan. Badan bus Kopaja 608 yang diisukan ditumpangi lawan mereka itu pun menjadi sasaran amuk. Kaca dan kursi hancur karena dipukul dengan kayu dan batu. Beberapa orang juga terlihat menggoyang-goyangkan bus tersebut, sedangkan sebagian lain berniat membakar bus dengan memantik korek. Bus yang terparkir di depan toko buah Total Fresh tersebut terus menjadi bulan-bulanan massa. Namun, rencana membakar bus tersebut kemudian dibatalkan karena sebagian orang berusaha menghalangi hal tersebut.

Aksi saling pukul dan lempar batu pun mulai terjadi di antara kedua kubu. Suasana mencekam. Warga dan pengguna jalan yang melintas dengan kendaraan ketakutan. Lalu lintas yang sebelumnya sudah macet menjadi tambah macet. Tembakan peringatan dan tembakan lainnya mulai terdengar bersahut-sahutan. Parang dan pedang tergenggam saling terayun dari masing-masing anggota kelompok ke arah masing-masing anggota kelompok lawan. Di antara mereka juga diketahui membawa senjata api. Seorang lelaki tampak terkapar di tengah jalan. Darah berlinang di tubuhnya.

Pukul 14.00 Personel kepolisian Antihuru-hara tambahan dari Polres Jakarta Pusat datang. Disusul oleh kedatangan satu ambulans PMI Jakarta Selatan dan beberapa mobil polisi lainnya. Korban kerusuhan mulai dievakuasi satu demi satu setelah sebelumnya sempat terabaikan karena tidak ada petugas medis.

Pukul 14.50 Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Raffli Amar mendatangi lokasi. Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo menyusul datang meninjau lokasi. Boy melansir, tiga orang menjadi korban tewas akibat bentrok dan lebih dari sepuluh orang luka-luka. (Roy)

tribunnewsSumber :