kritik sastra melalui pendekatan sosiologi

15
KELOMPOK 1 KRITIK SASTRA ADE HAERINA (1001055003) ADINNA FALAH (1001055005) DEWI KARTIKA (1001055026) EKA AYU WIDIASTUTI (1001055037) KRITIK SASTRA MELALUI PENDEKATAN SOSIOLOGI

Upload: eka-ayu-widiastuti

Post on 15-Sep-2015

283 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kritik Sastra

TRANSCRIPT

KRITIK SASTRA MELALUI PENDEKATAN SOSIOLOGI

Kelompok 1 Kritik Sastra

Ade Haerina (1001055003)Adinna Falah (1001055005)Dewi Kartika (1001055026)Eka Ayu Widiastuti (1001055037)

KRITIK SASTRA MELALUI PENDEKATAN SOSIOLOGI

Pengertian Kritik Sastra

Ilmu sastra mempunyai tiga bagian atau tiga cabangnya, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.

Kritik sastra ialah ilmu sastra yang berusaha menyelidiki karya sastra dengan langsung menganalisis. Aktivitas kritik sastra tersebut mencakup 3 (tiga) hal, yaitu:

MenganalisisMenafsirkanMenilai

Pengertian Sosiologi Sastra

1. Pengertian Sosiologi Secara Umum

Sosiologi adalah suatu telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat dan tentang sosial dan proses sosial. Sosiologi menelaah tentang bagaimana masyarakat itu tumbuh dan berkembang.

2.Pengertian Sosiologi Sastra

Sosiologi sastra adalah suatu telaah sosiologis terhadap suatu karya sastra. Telaah sosiologis ini mempunyai tiga klasifikasi menurut Wellek dan Warren dalam Semi (1989 : 53) membagi sosiologi sastra sebagai berikut:Sosiologi pengarangSosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri yang menjadi pokok penelaahannya atau apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya.Sosiologi sastra yang memasalahkan pembaca dan dampak sosial karya sastra, pengarang dipengaruhi dan mempengaruhi masyarakat, seni tidak hanya meniru kehidupan, tetapi juga membentuknya. Fungsi sosial sastraSudut pandang ekstrim kaum Romantik yang menganggap sastra sama derajatnya dengan karya pendeta atau nabi. Karena itu, sastra harus berfungsi sebagai pengbaharu dan perombak;Sastra sebagai penghibur saja; Sastra harus mengajarkan sesuatu dengan cara menghibur.

Teori Pendekatan Sosiologi Sastra

Teori Auguste ComteTeori Karl Marx Teori Emile DurkheiTeori George Simmel dan Ralf DahrendorfTeori feminis

Teori Sosiologis feminisTeori sosiologis feminis berkembang dari teori feminis pada umumnya, sebuah cabang ilmu baru tentang wanita yang mencoba menyediakan sistem gagasan mengenai kehidupan manusia yang melukiskan wanita sebagai objek dan subjek, sebagai pelaku dan yang mengetahui.

LanjutanPengaruh gerakan feminis kontemporer terhadap sosiologi telah mendorong sosiologi untuk memusatkan perhatian pada masalah hubungan gender dan kehidupan wanita.

Sosiologi dalam Kritik Sastra

Kecenderungan-kecenderungan kritik sastra yang menggantungkan dirinya pada hubungan tersebut juga sama, yakni menonjolkan unsur luar dan unsur dalam sebagai faktor genetik. Sosiologi = Psikologi

Kecenderungan tersebut didasarkan atas adanya asumsi bahwa tata kemasyarakatan bersifat normatif; sehingga hubungan antar manusia ditentukan atau paling sedikit dipengaruhi oleh tata kemasyarakatan tersebut. Dengan demikian, pandangan, sikap, dan nilai-nilai termasuk kebutuhan-kebutuhan seseorang, termasuk pengarang, ditimba dari sumber tata kemasyarakatan yang ada dan berlaku. Contohnya adalah pada roman-roman di Indonesia, dalam sastra Indonesia, munculnya karya sastra roman tidak bisa dipisahkan dari tata kemasyarakatan. Misalnya pada roman Azab dan Sengsara, Sitti Nurbaya, Tenggelamnya Kapal Vand der Wijck, Pertemuan, dan Salah Asuhan jelas melukiskan masyarakat Minangkabau secara tandas.

Penafsiran makna sejarah kemasyarakatan dari karya-karya roman dapat didasarkan atas:

Pengertian-pengertian yang dipersoalkan (subject matter), Etika keagamaan yang diandaikan (tema), Jalinan cerita (plot), Latar belakang roman secara umum, Riwayat hidup pribadi pengarang.LanjutanMisalnya roman Sitti Nurbaya sebagai lukisan hidup pribadi pengarangnya, yaitu Marah Rusli, yang menderita sengsara akibat adanya tuntutan-tuntutan adat istiadat masyarakat lingkungan hidupnya dan pihak keluarganya sendiri.

Studi Kuntowidjojo menggali makna sejarah kemasyarakatan roman-roman Pujangga baru bukan saja dengan menunjukkan latar belakang sosial, tokoh-tokoh utama dalam roman, dan persoalan-persoalan yang digarap, melainkan juga dengan mengunakan konsep-konsep sosiologi seperti Urbanisasi, Heterogenitas sosial, Mobilitas sosial, dan Marginal man.