kristen dan khatolik
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadaran beragama agaknya telah berakar dalam fitrah manusia. bila kita
selami lubuk hati manusia, dengan tiada mengingat berbagai bentuk dan kelahiran
dari berbagai macam agama, maka kita akan sampai kapada asal muasal dari
manakah pertanyaan tentang keagamaan itu bermula. Para peneliti di bidang
psikologi ilmu bangsa-bangsa dan sosiologi telah sampai kepada kesimpulan yang
lebih mendasar lagi akann hadirnya sifat azali ini dalam diri manusia. di balik
sitem-sistem agama itu, dan bersamaan dengan perbedaan di antara agama dengan
agama yang lain, maka ada suatu aturan sejarah yang tetap yang selalu
menyelarskan manusia dalam suatu tatanan tertentu dan cenderung
mengejawantahkan dalam bentuk keagamaan.
Gambaran tentang dimensi keagamaan ini dapat ditelusuri melalui
bermacam-macam sistem dan melalui berbagai pembahasan. Di satu sisi, hal itu
dapat dilihat pada gerak akal fikiran manusia yang tiada henti mempertanyakan
dirinya tentang sumber dan asal-usulnya, keinginan jiwanya yang keras untuk
menemukan arti sejati dari hidup dan gerak langkahnya di dunia serta upaya untuk
mengerti hubungannya dengan segala sesuatu. Di sisi lainkeinginan tersebut telah
mendorongnya mencari sesuatu yang azali dan setia memberikannya kebajikan
serta mengatur segala sesuatunya.
Setiap agama mempunyai sejarah, ajaran, ketuhanan, dan juga kitab suci
yang menjadi pedoman hidup bagi umat setiap agama tersebut. Kepribadian umat
setiap agama akan selalu berkaitan dengan agama yang ia anut, karena agama
memberikan setiap umatnya jalan untuk memahami hakikat dirinya dan arti hidup
mereka di dunia ini.
Dalam pembahasan kali ini, penyusun ingin membahas agama Kristen
Khatolik dan Protestan baik dari sejarah, ajaran, kepercayaan, ketuhanan, dan juga
kitab sucinya. Dengan harapan untuk memahami agama tersebut dan tujuan
akhirnya untuk membandingkan dengan agama-agama lain yang ada di dunia ini.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang muncul adalah:
1. Bagaimanakan sejarah agama Kristen Khatolik dan Protestan?
2. Bagaimanakan konsep keagamaan agam Kristen Khatolik dan Protestan?
3. Apa Perbedaan agama Kristen Khatolik dan Protestan?
C. Tujuan
1. Memahami sejarah agama Kristen khatolik dan protestan,
2. Memahami konsep agama Kristen khatolik dan protestan, dan
3. Memahami perbedaan agama Kristen khatolik dan protestan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Agama Kristen
1. Katolik
Pendiri agama Kristen adalah seorang Yahudi bernama Yesus, yang lahir
di Betlehem, Palestina, antara tahun 8 hingga 4 SM. Penganut ajaran Kristen
percaya bahwa ibu Yesus, yakni Maria, melahirkan Yesus dalam keadaan
masih perawan dan belum bersetubuh dengan suaminya yaitu Yusuf. Anak
tersebut lahir karena kekuasaan Tuhan melalui roh kudus. Kaum Katolik bahkan
berkeyakinan bahwa Maria tetap perawan setelah kelahiran Yesus. Saudara
laki-laki dan perempuan Yesus yang disebutkan dalam Markus 6:1-6 adalah
anak-anak Yusuf dari perkawinannya yang terdahulu.1
Tidak banyak yang diketahui tentang Yesus di masa kanak-kanak;
kisahnya mulai banyak diungkapkan untuk perjalanan hidupnya setelah
berusia tigapuluhan, saat dibaptis oleh Yahya. Yahya membaptis manusia
sebagai persiapan mereka untuk menerima kedatangan "juru selamat;" pada
waktu Yesus datang, dia menolak membaptis Yesus dengan menyatakan bahwa
Yahya tidak pantas membaptis Yesus, bahkan sebaliknya dialah yang pantas
dibaptis. Namun Yesus tetap meminta Yahya membaptis dirinya; setelah
dibaptis dia mengasingkan diri selama 40 hari dan memikirkan "juru
selamat" yang bagaimanakah sebenarnya. Selama itu iblis menggoda dia,
membujuk Yesus agar menjadi pahlawan bagi bangsa Yahudi, atau
memenangkan dukungan bangsanya lewat perbuatan kegaiban atau dengan
memenuhi kepuasan material bangsa Yahudi. Yesus menolak godaan ini, karena
Dia sadar bahwa Dia haruslah "juru selamat" yang menderita, yang akan mati
demi bangsanya.
Setelah meninggalkan gurun, dia memilih dua belas orang sebagai teman
dan muridnya. Murid-murid ini mempunyai latar belakang yang beragam: Petrus
1 L. Berkhof, The History of Christian Doctrine Sejarah Perkembangan Ajaran Trinitas, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1992)
3
dan Andreas adalah bersaudara dan nelayan miskin; Yacob dan Yahya, juga
bersaudara, adalah nelayan juga, namun lebih makmur; Matius (atau Levi) adalah
pengumpul pajak yang bekerja bagi orang Romawi; ada anggota kelompok
Zealot yang fanatik; dan Yudas Iskariot, orang yang pada akhirnya mengkhianati
Yesus dan menyerahkannya kepada musuhnya. Dari kedua belas muridnya,
Petrus, Yacob dan Yahya merupakan teman Yesus yang paling dekat.2
Dalam Markus 6:1-6 Yesus disebut "tukang kayu," dan dari sini
diasumsikan bahwa sebelum terkenal, Yesus meneruskan profesi ayahnya
sebagai tukang kayu. Kita tidak mengetahui latar belakang pendidikannya
walaupun mungkin dia memperoleh pendidikan dari cendekiawan monastik
Yahudi, yakni kaum Essenes, yang ajarannya banyak mirip dengan ajaran
Kristen.
Namun dari kitab-kitab Injil dapat kita lihat bahwa dia adalah manusia
yang cerdas, arif dan penuh humor. Ajarannya dia sampaikan lewat
perumpamaan, dongeng, kisah-kisah pendek yang mengandung makna mendalam.
Teknik pengajaran seperti inilah yang ditempuh para rabbi karena lebih mudah
menangkap makna lewat kisah-kisah pendek dibandingkan lewat kisah-kisah
panjang, atau lewat diskusi formal yang panjang.
Kisah-kisah atau perumpamaan Yesus adalah sederhana dan langsung
kena, kisah yang mudah disimak oleh siapa pun. Akan tetapi, dia juga
menggunakan kotbah, dan kotbah yang terkenal adalah kotbah bukit (kotbah
ini bukanlah satu kotbah panjang, melainkan adalah intisari yang diambil dari
ucapan-ucapan Yesus dalam berbagai kejadian).
Di samping memberikan ajaran, Yesus juga menyembuhkan banyak
penyakit dan bahkan menghidupkan kembali orang mati. Perlahan-lahan
namanya termasyhur ke seluruh negeri dan orang mulai berbisik-bisik
mempersoalkan siapakah dia. Pertama kali Yesus mengaku sebagai "juru
selamat" yang telah lama dinanti-nantikan di Caesarea Phillippi. Setelah dia
menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapakah dia disebut khalayak
ramai, dia bertanya tentang siapakah dia di mata para muridnya? Petrus, yang
merupakan orang pemberani, menjawab, "Engkau adalah juru selamat." Semenjak
2 ibid
4
itu Yesus mulai memperkenalkan ajaran-ajaran dan perintah-perintahnya kepada
kedua belas muridnya tentang tujuan kedatangannya. Lalu dia diberi nama
Kristus yang berarti "orang yang diurapi." Segera setelah pengakuan oleh Petrus
tentang dia (Yesus) sebagai "juru selamat," dia mengajak Petrus, Yahya dan
Yacob ke suatu bukit, di mana pakaian dan wajah Yesus menjadi bercahaya
putih mengkilap dan dia berkomune dengan Nabi Elisa dan Musa. Peristiwa ini
disebut Transfigurasi (perubahan tubuh).
Namun selama tiga tahun misi Yesus, tantangan terhadap ajarannya
meningkat terutama dari pihak Parisi dan Saduki. Kaum Saduki adalah
kelompok kecil aristokrat yang sangat berpengaruh yang mengaku sebagai
keturunan Sulaiman. Kelompok Parisi terbentuk pada saat Kekaisaran Yunani
ingin menanamkan pengaruhnya di Palestina, dan Kaum Parisilah yang sangat
menentang pengaruh (Helenisasi) ini. Kedua kelompok ini, dengan alasan yang
berbeda, memusuhi Yesus; kaum Parisi menolak karena ajaran-ajaran Yesus
menentang sikap kaum Parisi. Kita tahu orang Yahudi sangat berpegang erat
kepada 10 perintah Allah, sementara Yesus memperbaharui penafsiran tentang
makna kesepuluh perintah tersebut. Selama bertahun-tahun hukum itu
berubah menjadi doktrin yang mendasari ajaran Yudaisme, yang menjadi dasar
bagi orang Yahudi untuk mengasihi Tuhan dan sesamanya. Bagi kebanyakan
orang Parisi, tradisi lebih penting daripada hukum, dan Yesus sangat lantang
menentang sikap orang Parisi ini. Kaum Saduki menentang Yesus karena mereka
bekerja sama dengan bangsa Romawi, dan karena itu mereka sangat
berpengaruh dan menikmati hak-hak istimewa. Mereka khawatir Yesus bisa
menimbulkan kesulitan yang berakhir pada situasi yang mengancam pada
prestise dan kekuasaan mereka.
Setelah kira-kira tiga tahun, Yesus pergi ke Yerusalem menunggang
keledai dan disambut sebagai pembebas dan "juru selamat," karena saat itu
bertepatan dengan berlangsungnya pesta paskah dan Yerusalem dipadati oleh
banyak manusia. Paskah adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi kedatangan
"juru selamat" bangsa Yahudi, sehingga suasana saat Yesus memasuki kota
amatlah eksplosif. Lalu dia masuk ke Bait Allah dan mengusir semua
pedagang, pembunga uang dan orang-orang lain yang dia anggap mengotori
5
tempat suci tersebut. Penduduk menunggu tindakannya yang selanjutnya, yakni
hal mengumumkan dirinya sebagai Raja yang akan mengusir penjajah
Romawi; namun tindakan yang ditunggu-tunggu itu tidak pernah muncul.
Sebaliknya Yesus mengadakan perjamuan dengan murid-muridnya, yang
dinamakan perjamuan terakhir (sebagian cendekiawan menyebutnya
perjamuan paskah), sesudah itu dia pergi ke Taman Getsemane. Di sana dia
ditangkap serdadu yang dipimpin oleh Yudas Iskariot.
Pertama kali setelah ditangkap, Yesus diajukan ke hadapan para imam dan
dituduh menghujat Allah, suatu kejahatan besar dalam hukum Yahudi, namun
karena mereka tidak dapat menjatuhkan hukuman mati, keputusan mereka
harus disahkan oleh penguasa Romawi. Lalu Yesus dihadapkan kepada penguasa,
Pontius Pilatus, dan dituduh melakukan pemberontakan subversi dan
menghindari pajak; Pilatus tidak ingin menghukum orang yang tidak
bersalah, namun disebabkan tekanan para imam dan amarah bangsa Yahudi
yang merasa tertipu kalau Yesus tidak memperlihatkan dirinya sebagai "juru
selamat" dalam arti penuh kemenangan dalam peperangan- dia terpaksa membuat
keputusan yang tidak menyenangkan dan Yesus dihukum dengan penyaliban.
Putusan itu dilaksanakan, dan Yesus mati setelah penuh penderitaan selama tiga
jam di kayu salib.
Akan tetapi, bagi Gereja Kristen, itu bukanlah akhir, melainkan adalah
awal. Tiga hari kemudian Yesus bangkit dari kematian (tiga hari berdasarkan
perhitungan Yahudi –Yesus meninggal hari Jumat dan bangkit hari Minggu). Para
wanita yang pergi ke makamnya pada Minggu pagi menemukan makamnya
sudah kosong, namun pakaiannya masih terlipat di dalam kubur. Kemudian
Yesus sendiri menampakkan dirinya kepada mereka; kemudian mereka berlari
untuk memberitahukan hal itu kepada murid-murid Yesus yang sebelumnya
meragukan kebangkitan Yesus; namun kemudian mempercayainya. Beberapa
saat kemudian Yesus mengajak mereka ke suatu bukit, memberkati mereka
lalu mereka terangkat ke surga. Semenjak itu Yesus tidak pernah menampakkan
diri lagi di bumi ini.
Sementara itu murid-murid Yesus tidak bisa menentukan langkah-
langkah mereka seterusnya. Namun pada hari Pantekosta, pada saat mereka
6
semua berkumpul di Yerusalem, Roh Kudus turun dari surga dan hinggap pada
masing- masing mereka. Sejak itu mereka diubahkan, tidak lagi cemas dan
takut, melainkan sudah menjadi rasul-rasul yang berani yang menjelajahi dunia
ini untuk menyampaikan kabar gembira tentang Tuhan Yesus Kristus. Pada
awalnya mereka berharap Yesus segera muncul kembali, namun hal itu tidak
terjadi demikian.
Iman baru ini segera menyebar di seluruh dunia lama. Hebatnya, misi
penyebaran Injil yang paling spektakuler bukanlah oleh salah satu murid Yesus
melainkan adalah oleh Saul (Paulus) dari Tarsus, yang mengalami pertobatan
pada saat dia dalam perjalanan ke Damascus untuk menangkapi orang-orang
Kristen; sebagai hasil pertobatan ini, dia banyak melakukan perjalanan untuk
pekabaran Injil, mengalami penderitaan yang berat, bahkan mati martir demi
imannya Dia menuliskan banyak surat nasihat dan penguatan iman kepada
gereja-gereja baru yang dia dirikan, dan dokumen-dokumen ini, yang terdapat
dalam PerjanJian Baru, sangat penting karena merupakan salah satu tulisan
Kristen pertama yang kita miliki.
Pada tahun-tahun awal tersebut, ajaran baru ini masih dianut orang Yahudi,
namun ternyata agama baru ini segera menghilang dari antara orang-orang
Yahudi dan dianut oleh orang-orang di luar Yahudi. Pemisahan antara ajaran
Yahudi dan Kristen mulai nyata dan akhirnya tak dapat dihindarkan; para
penganut Kristen tidak lagi merayakan hari-hari besar Yahudi serta tidak
mempertahankan tradisi dan budaya Yahudi. Pemisahan ini diakui pada Dewan
Yerusalem pada tahun 48 M, pada saat pembatasan-pembatasan Yudaistis
terhadap orang-orang Kristen yang bukan Yahudi diberlakukan.
Mula-mula dengan enggan diberi toleransi oleh Kerajaan Romawi,
faham Kristen di bawah masa pemerintahan Kaisar Nero yang sangat membenci
ajaran Kristen. Nero berusaha memojokkan orang Kristen dengan menuduh
bahwa kebakaran besar kota Roma disebabkan oleh orang Kristen (64 M), serta
membunuh orang-orang Kristen, di antaranya Petrus dan Paulus. Banyak
orang Kristen berkeyakinan bahwa dengan kematian rasul-rasul ini, dan
kematian orang-orang yang secara pribadi mengenai Kristus, perlu dibuat
rekaman tertulis tentang kehidupan Kristus. Selama empat puluh tahun berikutnya
7
masih banyak tulisan tentang Yesus, namun hanya empat di antaranya diakui
dalam Perjanjian Baru. Akan tetapi tindakan pembunuhan ini bukanlah yang
terakhir, bahkan meningkat selama pemerintahan Kaisar Domitian (81-96 M).
Selama dua ratus tahun ajaran Kristen merupakan doktrin yang ilegal hingga
akhirnya Kaisar Konstantin, setelah melihat cahaya terang di malam hari
sebelum melakukan suatu pertempuran, yang meliputi salib dengan tulisan
"dengan tanda ini kamu ditaklukkan," memberikan hak legal kepada orang-
orang Kristen pada tahun 313 M dan menjadikan agama Kristen sebagai agama
negara Kekaisaran Romawi.3
2. Protestan
Setelah abad pertengahan secara fudamental dan radikal terjadi perubahan
dan pembauran masyarakat. Selama abad 15-16 mulailah zaman renaisans
(prancis, renaitre: lahir kembali) suatu masa transisi antara abad pertengahan
zaman modern. Gerakan humanisme di eropa mempunyai dampak positif juga
negatif terhadap gereja. Individualisme menjadi faktor terpenting di eropa ketika
itu, karena disuatu pihak menimbulkan perubahan kebudayaan bangsa eropa yang
mendasar dan dilain pihak gereja terkena akibat kemerosotan moral, mulai dari
paus sampai pangeran dan raja-raja. Pada tingkat kepausan terjadi perpecahan,
sebaliknya raja-raja mempunyai pengaruh yang lebih kuat, sehingga wibawa paus
menjadi merosot.
Kehidupan mewah dalam istana paus melebihi kemewahan raja-raja prancis
dan inggris, sementara itu perubahan sosial politik sangat tajam, sehingga
kedudukan para rohaniawan tergeser oleh paham awami yang serba mistik. Para
rohaniawan dan biarawan kehilangan monopoli dalam masyarakat. Pada
puncaknya ternyata gereja menyalah gunakan wewenangnya, anatara lain karena
menjual surat indulgensi (penghapusan siaksa) dan absolusi kepada para jemaat
gereja. Hal mana menyebabkan kejengkelan para anggota jemaat dan pemimpin
gereja.
Demikian yang menyebabkan lahirnya kristen protestan di mana nampak
adanya perbedaan anatara teologi dan al-kitab, sehingga mendorong Luther yang
3 ibid
8
ketika itu menjadi anggota Ordo Agustin di bawah pimpinan johan van Staupits
untuk mencetuskan reformasi. Luther tidak dapat menerima diberlakukannya
penjualan indulgensi oleh Dominikus Johanez Tetzel dari keuskupan agung Albert
Dari Mainz, di mana paus Leo X, untuk mendapatkan dana guna membangun
gereja Santo petrus guna kebanggan gereja roma. Oleh karena itu berarti
merendahkan martabat Tuhan, dimana pengampunan dosa dan perdamaian dengan
gereja bisa didapatkan dengan uang tanpa sakramen. Perilaku demikian itu di
jadikan dasar bagi Luther membicarakan dengan para ahli teologi. Kemudian
Luther merumus 95 dalil tentang penghapusan siksa yang diperkenalkannya
dalam tahun 1517, yang di tempelkannya di dinding pintu gereja Withenberg.
Akibat dari perbuatannya ini, Luther dituduh gereja katolik sebagai orang
yang sudah sesaat dan berusaha untuk menghentikan segala kegiatannya. Namun
ajaran-ajarannya bukan malah menjadi padam, melainkan bertambah luas dan
mendapat sambutan hangat dari masyarakat eropa. Pada tahun 1529 diadakan
rapat negara di speyer dan mengambil keputusan untuk mengahpuskan Edicta
Warms dan mengeluarkan dekrit pelanggaran gerakan reformasi. Atas keputusan
para raja dan bangsawan yang hadir dan mendukung Luther mengajukan protes
keras. Sejak itu lahirlah agama kristen protestan.4
B. Pokok Ajaran Agama Kristen
Dasar-dasar dari kepercayaan dalam agama kristen adalah “kristosentrisme”
artinya bahwa yesus kristus itu berkedudukan sentral dari seluruh kehidupan
orang-orang kristen, ajaran tersebut terwujud dalam konsepsi inkarnasi,
penebusan dan trinitas, sehingga menjadi sistem kepercayaan yang terdiri dari 12
pasal.
Asas-asas yang menonjol menurut kepercayaan adalah anti pemutlakan
terhadap hal-hal yang relatif dan pembenaran iman, dimana setiap umat kristiani
sebagai manusia dapat bertemu dengan Allah dalam tiga tempat:
a. Dalam tatanan keagungan Tuhan
b. Dalam pribadi yesus kristus yang hidup dalam sejarah
c. Dalam hati nurani manusia
4 Hilman Hadikusuma, Antropologi Agama Bagian II Pendekatan Budaya terhadap Agama Yahudi, Kristen Khatolik, Protestan, dan Islam (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1993), hlm.63
9
Segi-segi kehidupan tersebut masing-masing ada pada Tuhan bapa, Tuhan
anak dan roh kudus atau roh Tuhan, yang dapat diketahui dari isi dan makna yang
tercantum dalam ke-12 pasal pengakuan iman dan rosul. Pengakuan iman yang
disebut ‘Apostolicum’ dari bahasa yunani ‘aposteles’ (iman) atau dalam bahasa
latin disebut ‘credo’ (percaya), kemudian diartikan menjadi “pengakuan iman
rasuli” atau dengan kata lain 12 kepercaaan.
Adanya pengakuan iman ini dibuat para Rosul yang kemudian disusun
secara bertahap sejak tahun 150 M dengan bunyi sebagai berikut:
a. Aku percaya kepada Allah Bapa yang maha kuasa, penguasa langit dan
bumi.
b. Dan kepada yesus kristus, anak Tuhan yang tunggal Tuhan kita
c. Yang terkandung dalam roh kudus, lahir dari perawan maria
d. Yang menderita dibawah pemerintahan Pointus Pilatus, disalibkan, wafat
dan dikuburkan, turun dalam kerajaan maut.
e. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara oarang mati
f. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa
g. Dan akan datang dari suasana untuk menghakimi orang-orang yang hidup
dan mati
h. Aku percaya kepada roh kudus
i. Gereja yang kudus, persekutuan orang kudus
j. Pengampunan dosa
k. Kebangkitan daging
l. Dan hidup yang kekal5
Sepuluh Perintah Allah
Sepuluh Perintah Tuhan ini terdapat juga di dalam Kitab Ulangan 5:6-21.
Yaitu:
Akulah Tuhan, Allahmu,
a. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku
lebih dari segala sesuatu.
b. Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.
5 Ibid., hlm. 92-93
10
c. Kuduskanlah hari Tuhan.
d. Hormatilah ibu-bapamu.
e. Jangan membunuh.
f. Jangan berzinah.
g. Jangan mencuri.
h. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
i. Jangan mengingini istri sesamamu.
j. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.6
C. Ketuhanan (Trinitas)
1. Kepercayaan tentang Tuhan
Menurut ajaran kristen tentang Tuhan harus dilihat dari dua pihak, di satu
pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari surga di pihak lain Allah itu menjadi
manusia di dalam diri yesus kristus, yang mana antara keduanya mempunyai
tekanan yang sama tanpa harus melebur satu dan yang lain. Hal mana
digambarkan pada kedatangn yesus, bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan
diri sebgai dia yang sunguh-sungguh Allah dan sunguh-sungguh manusia,
sebgaimana dikatakan dalam yohanes 4:24, bahwa
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah dia, harus menyembahnya
dalam Roh dan kebenaran”
Artinya Allah itu bukan makhluk yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Karena Allah itu roh maka orang yang menyembahnya harus menyembah di
dalam roh dan kebenaran. Jadi ibadah lahiriah itu tidak akan ada artinya di
hadapan Allah jika orang itu tidak berada dalam kebenaran, dan tiadak
seorangpun benar dihadapan Allah jika tidak menerima kebenaran Allah dalam
yesus.
Allah berada dalam kristus, khusus tentang nisbah antara “Allah Bapa” dan
“ Anak Allah”, menurut dogma kristen adalah rahasia ilahi. Kerangka konsep
Allah bapa ialah bahwa:
a. Istilah “Allah Bapa” adalah hakikat Allah sendiri, tidak dalam kerangka
manusia dengan manusia.
6 http://id.wikipedia.org/wiki/Sepuluh_Perintah_Allah
11
b. Istilah “bapa” bukanlah merupakan nama, gelar atau sifat yang
ditambahkan pada kata Allah, bukan pengertian ilahiah dan juga bapa
sekalian manusia dan bukan dalam arti biologis.
Masalah lain yang juga penting menurut ajaran kristen adalah pengertian
yesus kristus adalah anak yang kekal selama-lamanya, jadi gelar bapa bagi Allah
dan anaknya, bagi yesus itu adalah untuk menunjukkan adanya hubungan
istimewa atara Allah dan yesus.
2. Yesus kristus
Sebagaimana dinyatakan dalam bagian kedua pengakuan iman rasuli, yesus
kristus mendapat kehormatan yang sama dengan Allah Bapa, dalam arti gereja
meyakini bahwa yesus kristus sesungguhnya adalah Allah dan sekaligus manusia.
Dengan demikian ditemukan dua segi pokok dalam diri yesus kristus yaitu,
pertama yesus adalah manusia seperti halnya manusia pada umumnya, hanya saja
tanpa dosa, ia lahir dari wanita, ia merasa haus, lapar, suka, dan duka, dan mati
yang dikuburkan. Kedua, yesus tergolong Allah karena adalah juru selamat yang
datang dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan manusia dan dia adalah anak
Allah yang sudah dibangkitkan dan hidup, maka dia berkata Aku dan Bapa adalah
satu.
3. Roh kudus
Dilihat dari namanya, sifat dan peranan karyanya Roh kudus juga adalah
Allah. Setiap orang yang percaya dan yakin bahwa Allah melalui roh kudus mau
bersemayam dalam hati ummat kristen. peranan roh kudus adalah sebagai berikut:
a. Menginsyafkan manusia akan pertemuannya dengan yesus kristus
melalui pengisyafan dosa manusia karena tidak percaya kepadanya.
Hulu Penginsyafan tentang kebenaran karena yesus telah pergi ke bapa
dan penginsyafan tentang penghakiman karena penguasa dunia, yaitu
iblis sudah di hukum.
b. Melahirkan kembali manusia secara rohani dengan syarat manusia
harus beriman terlebih dahulu kepada yesus, sehingga ia menjadi
ciptaan baru dan menerima hidup yang baru pula.
c. Mencap manusia sebagai kepunyaan Allah bagi yang percaya dan
bertobat.
12
d. Membaptiskan orang yang percaya untuk menjadi anggota tubuh
kristus, yang terjadi hanya satu sekali.
e. Mendiami orang yang percaya artinya didiami roh kudus dalam
hidupnya
f. Memenuhi hidup orang yang percaya yang meliputi perasaan, kemauan,
pikiran, yang dipimpin dan dikuasai oleh roh kudus, yaitu dengan cara
hidup penuh penyerahan, melaksanakan firman Allah, sepenuhnya
bergantung kepada Allah dan mengakui segala dosa.7
D. Kitab Suci
Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani dan digunakan secara luas dalam
ibadat pribadi maupun ibadat umum. Banyak orang percaya bahwa Alkitab
diwahyukan secara ilahi. Tulisan-tulisan dalam dalam Alkitab terdiri dari sejarah,
hukum, dan nubuat sampai puisi dan kebijaksanaan, surat, surat dan injil.
Alkitab adalah kumpulan dari kitab yang terbagi dalam dua bagian
(Perjanjian lama dan Perjanjian baru).
1. Perjanjian lama
Kitab suci Yahudi terdiri dari 24 Kitab, tetapi banyak dari antaranya yang
kemudian dibagi-bagi lagi hingga membentuk 39 kitab dari perjanjian
lamaKristen. Terhadap Kitab suci umat Kristen ini kemuadian ditambahkan 27
kitab Perjanjian baru, suatu kumpulan kitab dari umat Kristen perdana.
2. Perjanjian baru
Kitab suci perjanjian baru secar kesuleruhuan berisi 27 kitab, empat injil,
kisah para Rasul, 21 surat atau Epistola (13 diantaranya adalah surat-surat
yang membawa nama Santo Paulus), dan kitab wahyu. Sebagian besar kitab-
kitab itu ditulis dalam satu atau dua generasi setelah kematian Yesus.
Tiga dari empat injil menyajikan gambaran yang sama tentang Yesus dan pada
umumnya menyajikan hal-hal yang samapula. Kitab kitab itu disebut Injil
Sinoptik-Matius, Markus, dan Lukas dan mungkin ditulis antara tahun 65
sampai 80. Yang keempat Injil Yohanes yang ditulis beberapa tahun
kemudian.8
7 Hilman Hadikusuma, Op.Cit., hlm. 94-978 Michael Keene, Agama-Agama Dunia, (Yogyakarta:Kanisius, 2006), hal. 98
13
E. Peribadatan
1. Sakramen
Dalam agama khatolik ada upacara-upacara yang dianggap suci dan
berkhasiat yaitu sakramen, yang merupakan suatu kewajiban bagi pengikut untuk
menjalankannya, sakrama dari bahas latin “sakramentum” artinya alat yang
menjadikan suci, atau perbuatan dan perkataan suci yang diadakan oleh kristus
untuk memberikan rahmat yang ditandakannya.
Dalam agama khatolik ada tujuh sakraman itu:
a. Permandian (pembabtisan kristus= dikristenkan)
b. Penguatan (kesentausaan/Krisma = minta di beri kuat imannya)
c. Ekaristi (perjamuan suci = jamuan suci dengan roti pahit dan anggur)
d. Pengakuan dosa
e. Perminyakan suci (kalau orang akan mati, pendeta datang dan dileleti
minyak dengan harapan mati dalam kesantausaan dan akan mendapat
ampunan yesus kristus )
f. Keimanan/ imanat: sakramen yang memberikan orang dipanggil untuk
melanjutkan imamat kristus
g. Sakramen perkawinan; sakramenyang membuat seseorang laki-laki dan
perempuan bersatu dalam cinta kasih, untuk membentuk sautu keluarga
kristen dengan pertolongan rahmat Tuhan.
Sedangkan dalam agama protestan hanya ada dua sakramen:
a. Perjamuan suci
b. Pembaptisan (penguatan)9
2. Gereja
Gereja merupakan kata pungut dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Portugis
igreja. Bahasa Portugis selanjutnya memungutnya dari Bahasa Latin yang
memungutnya dari Bahasa Yunani ekklêsia yang berarti dipanggil keluar
(ek=keluar; klesia dari kata kaleo=memanggil). Jadi, ekklesia berarti
kumpulan orang yang dipanggil ke luar (dari dunia ini).
Kata gereja dalam Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti:
9 Ibid., hal 102-103
14
a. Arti pertama ialah “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti
ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-
tama bukan sebuah gedung.
b. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat
Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel,
atau pun tempat rekreasi. Jadi, tidak melulu mesti di sebuah gedung
khusus ibadah.
c. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen.
Misalkan Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
d. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab
Kristen. Misalkan kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
e. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat
Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.10
F. Perayaan
1. Natal
Pada hari Natal Umat Kristen menyambut kelahiran Yesus, Putra Allah
sebagai manusia sebagai anugerah Tuhan yang paling agung kepada umat
manusia.
2. Prapaskah
Prapaskah adalah masa pertobatan yang berlangsung selama 40 hari untuk
memasuki hari raya paskah.
3. Minggu Paskah
Minggu Paskah adalah hari untuk merayakan kebangkitan Yesus menuju ke
kehidupan baru.
4. Pantekosta
Lima puluh hari sesudah hari rayaPaskah umat Kristen merayakan hari
Pantekosta untuk mengingat hari pencurahan Roh Kudus keapada umar
Kristen Perdana di Yerussalem.11
Perbedaan Katolik dan Protestan
10 http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja11 Michael Keene, op.cit., hal. 98
15
Katolik Protestanmenganggap bahwa paus dan pendeta berhak menerima penebusan dosa dengan pembayaran yang disukainya
tidak mengenal tokoh seperti paus dan para pendeta yaitu orang suci yang di ibadati dan dapat menerima penebusa dosa
melarang imam-imamnya atau pendeta-pendetanya untuk kawin
Tidak melarang imam-imamnya atau pendeta-pendetanya untuk kawin
mengorganisir gereja khatolik dan semua penganutnya tunduk kepada seorang imam (paus) di roma
tidak mau mengakui kekuasaan paus, dengan demikian meniadakan insatansi-instansi yang menyatukan itu
Antara orang bias dan orang suci dalam perjamuan suci (misa suci) haknya berbeda
Antara orang bias dan orang suci dalam perjamuan suci (misa suci) haknya sama
Seluruh bayi gereja khatolik dibaptis Tidak semua bayi gereja protestan dibaptis.
Tidak memberikan kebebasan bagi pemeluk-pemeluknya untuk menafsirkan Alkitab yang menjadi pengantar kebenaran walaupun sampai pada hak-hak yang mengenai kepercayaan
memberikan kebebasan bagi pemeluk-pemeluknya untuk menafsirkan Alkitab yang menjadi pengantar kebenaran walaupun sampai pada hak-hak yang mengenai kepercayaan
Sekramen ada tujuh macam Sakremen ada 2 macamMengikuti Gereja khatolik Roma Mengikuti Gereja Reformasi, berbagai
macam gereja, dan sekte.Selain Trinitas, Bunda Maria juga diagungkan secara berlebihan (diagungkan)
Bunda Maria dianggap sebagai perantara untuk melahirkan Yesus saja.
Tabel perbedaan Kristen Khatolik dan Protestan12
G. Simbol Agama Kristen
Dimana–mana terlihat tanda salib atau tanda palang menjadi simbul agama
Kristen. Menurut buku Mata Aliran Kekristenan, tanda salib atau palang itu tidak
berasal dari agama Kristen, tetapi adalah tanda agama Mithra yang asalnya dari
Persia. Dalam buku itu tersebut sebagai berikut:
Tanda palang (kruis) itu sesungguhnya bukan kepunyaan agama Kristen; tidak pula berasal dari terpalangnya Yesus Kristus. Dalam daftar kumpulan tanda–tanda agama Kristen, Clement tidak menyebutkan palang (kruis) itu di dalamnya. Mulai orang Kristen memakai tanda itu sejak kaisar Constantyn melihat palang dalam mimpinya, hakikatnya hanya suatu barang biasa dilihatnya dengan mata kepalanya belaka, sebab palang itu adalah tanda agama kafir (heiden) berabad–abad sebelum Kristus. Pada bulan Juni
12 Moh. Rifai, Perbandingan Agama (Semarang: Wicaksana, 1984), hlm. 59
16
yang lalu kami ada melihat suatu palang agama Mesir yang tersimpan di dalam museum ibu kota Alexanderia. Hal yang menarik hati, palang agama Kristen itu membawa arti yang sama dengan palang agama Mesir, yaitu membawa hidup baru sebab dipalangkan. Di Irlandia (Inggris utara), sudah ditemui orang sebuah palang yang semacam itu, yang ada padanya gambar orang yang dipalangkan. Akan tetapi nyata bahwa gambar itu adalah gambar seorang pangeran negeri Persia, bukan gambar Yesus pangeran negeri Nazaret. Sebab nyata pada kepalanya itu nampak suatu mahkota kerajaan Persia, bukan mahkota duri (Injil Kitab Matius 27: 29. Injil Yesus/Injil Perjanjian Baru). Palang tersebut di atas adalah tanda agama Mithra, yang asalnya dari Persia. Memang di Irlandia dan di Chester banyak peninggalan tanda–tanda agama itu.
Kaisar Constantyn, seorang anggota persekutuan Kristen yang baru masuk,
rupanya menghendaki supaya tanda palang itu dipakai sebagai tanda agamanya
yang baru, agama Kristen itu. Tetapi nyatalah bahwa hakikatnya adalah ia lebih
menghargai Apollo, tuhannya yang lama, daripada Yesus Kristus, tuhannya yang
baru itu. Kesetiaannya kepada agama Apollo nyata pula tetap dalam segenap
hidupnya terbukti suatu tanda agama Apollo yang tinggal tetap dipakai sebagai
cap kerajaan dan cap mata uang negerinya sampai pada matinya kaisar tersebut.
Walhasil, sebab kegemarannya kepada agama matahari itulah yang terlebih
mungkin menyebabkan ia menghendaki tanda palang itu dipakai sebagai tanda
agama Kristen, sebab ia melihat palang dalam mimpinya.
Akhirnya palang itu diwarisi oleh agama Gereja, sekalipun agama Gereja
itu katanya datang untuk membersihkan kepercayaan agama berhala kuno.
Bacalah kiranya riwayat father–father (rahib–rahib/pendeta–pendeta Kristen)
zaman dulu, tentu pembaca yang terhormat akan mengetahui lebih terang, bahwa
mereka itu telah memakai kekuatan pedang dan api untuk melenyapkan agama
matahari sehingga terjadilah pembunuhan atas diri Hypatia, guru agama matahari
yang besar pada waktu itu dan pembakaran atas gedung buku Alexanderia. Tetapi
hakikatnya segala pengajaran dan adat istiadat agama matahari itu kesemuanya
adalah dibawa masuk ke dalam agama gereja. Perlunya supaya agama baru itu
dapat menarik orang dan disukai.
Mula–mula orang Kristen memakai 'ikan sungai' sebagai tanda agamanya.
Akhirnya ikan sungai itu diganti dengan 'palang'. Dalam pada itu 'ikan sungai'
adalah sebagai alamat Yesus Kristus. Pada abad pertengahan, kubur–kubur orang
17
Kristen dihiasi dengan gambar 'ikan sungai', tidak dengan palang seperti
sekarang.. Ikan dipakai sebagai lambang karena kata “ikan” dalam bahasa Yunani
adalah “ichtus.” Kata itu digunakan untuk singkatan Iesus Christos Theou Huios
Soter (Yesus Kristus, Anak Allah, Juruselamat).13
Simbol Ikan (simbol awal agama Kristen)
Seterusnya, Prof. Dr. J. H. Bavink menerangkan sebagai berikut: “Dahulu
orang memakai tiga macam salib. Ada salib yang merupakan huruf 'T', ada salib
Andreas, bentuknya seperti 'X', dan ada pula salib orang Rumawi dengan bentuk
'+¦'. Salib Yesus itu barangkali salib bangsa Rumawi”.
Dari keterangan di atas ini diketahui bahwa salib yang disebut orang
Kristen telah dipergunakan untuk menyalib Yesus, tidak dapat diketahui kepastian
bentuknya. Prof. Dr. J. H. Bavink sendiri sebagai pemuka Kristen masih
mempergunakan perkataan 'barangkali' sebagai salib bangsa Rumawi, masih
berdasarkan dugaan–dugaan belaka.
Dalam pada itu orang Kristen golongan 'Saksi–saksi Yahwe' tidak
mengakui Yesus mati disalibkan di atas kayu palang. Menurut mereka, Yesus
mati digantung di atas sebuah tiang, yang disebut mereka dengan 'tiang siksa',
tidak di atas kayu salib yang berupa palang.14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
13 http://www.adriandw.com/salib.htm14 Asal-usul salib, panchawyahya.blogspot.com
18
1. Pendiri agama Kristen adalah seorang Yahudi bernama Yesus yang lahir di
Betlehem, Palestina antara tahun 8 sampai 4 SM.
2. Menurut agama Kristen Yesus adalah juru selamat (Al-Masih) yang telah
dijanjikan di kitab Taurat.
3. Protestan didirikan oleh Martin Luther. Luther tidak dapat menerima
dibelakukannya penjualan indulgensi (Surat penebusan dosa) oleh Dominikus
Johanes Tetzeli keuskupan agung dari Mainz, dimana Paus Leo X, untuk
mendapatkan dana guna membangun gereja Santo Petrus guna kebanggaan
gereja Roma.
4. Dasar-dasar dari kepercayaan dalam agama kristen adalah “kristosentrisme”
artinya bahwa yesus kristus itu berkedudukan sentral dari seluruh kehidupan
orang-orang kristen, ajaran tersebut terwujud dalam konsepsi inkarnasi,
penebusan dan trinitas, sehingga menjadi sistem kepercayaan
5. Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani dan digunakan secara luas dalam
ibadat pribadi maupun ibadat umum. Alkitab adalah kumpulan dari kitab yang
terbagi dalam dua bagian (Perjanjian lama dan Perjanjian baru). Tulisan-
tulisan dalam dalam Alkitab terdiri dari sejarah, hukum, dan nubuat sampai
puisi dan kebijaksanaan, surat, surat dan injil.
6. Dalam ibadatnya, agam Kristiani memiliki ritual, yaitu sakramen (upacara-
upacara yang dianggap suci dan berkhasiat), dalam sakramen tersebut ada
bermacam-macam cara yang berbeda antara tiap gereja (gereja khatolik,
protestan dan orthodox)
7. Perayaan hari besar Kristen adalah natal, prapaskah, minggu paskah, dan
Pantekosta
8. Simbol agama Kristen awalnya berbentuk ikan. Ikan dipakai sebagai lambang
karena kata “ikan” dalam bahasa Yunani adalah “ichtus.” Kata itu digunakan
untuk singkatan Iesus Christos Theou Huios Soter (Yesus Kristus, Anak
Allah, Juruselamat), kemudian berubah menjadi salib.
19
DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, L.. 1992. The History of Christian Doctrine Sejarah Perkembangan
Ajaran Trinitas. Bandung: CV. Sinar Baru
Hadikusuma, Hilman. 1993. Antropologi Agama Bagian II Pendekatan Budaya
terhadap Agama Yahudi, Kristen Khatolik, Protestan, dan Islam.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Keene, Michael. 2006. Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Kanisius
Rifai, Moh. 1984. Perbandingan Agama. Semarang: Wicaksana
http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepuluh_Perintah_Allah
http://www.adriandw.com/salib.htm
http://www.panchawyahya.blogspot.com
20