kristal dan kristalografi ii

22
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismillahirahmanirrahim Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kesempatan untuk kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama untuk asisten Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung yang telah memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada kami dalam penyusunan laporan ini. Dalam laporan ini berisi dan dijelaskan tentang pengertian dari proyeksi terutama dibahas tentang proyeksi pada penggambaran sebuah bentuk kristal. Jenis-jenis proyeksi dan penggambaran sebuah bidang dua dimensi dari hasil proyeksi pada bentuk kristal saya sadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kiranya dapat memaklumi. Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat untuk khalayak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Bandung, 12 Oktober 2013 Penyusun i

Upload: gilar-antasya-muharam

Post on 24-Oct-2015

268 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji saya panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan

kesempatan untuk kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat

pada waktunya.

Terimakasih banyak atas dukungan dari kawan-kawan sekalian terutama

untuk asisten Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung yang telah

memberikan pengetahuan dan tuntunan kepada kami dalam penyusunan laporan

ini.

Dalam laporan ini berisi dan dijelaskan tentang pengertian dari proyeksi

terutama dibahas tentang proyeksi pada penggambaran sebuah bentuk kristal.

Jenis-jenis proyeksi dan penggambaran sebuah bidang dua dimensi dari hasil

proyeksi pada bentuk kristal

saya sadari bahwa laporan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,

untuk itu kiranya dapat memaklumi.

Akhir kata saya ucapkan terimaksih dan semoga laporan ini bermanfaat

untuk khalayak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, 12 Oktober 2013

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Maksud Dan Tujuan .................................................................... 1

1.2.1 Maksud .............................................................................. 11.2.2 Tujuan ................................................................................. 1

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 22.1 Pengertian Proyeksi .................................................................... 22.2 Proyeksi Kristalografi.................................................................... 22.3 Mengenali Sistem Kristal ............................................................. 22.4 Proyeksi Streografis Kristal ......................................................... 2

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 53.1 Tugas ........................................................................................... 5

3.1.1 Menggambar proyeksi kristal ............................................. 53.2 Pembahasan ............................................................................... 5

3.2.1 Sistem kristal isometrik ....................................................... 53.2.2 Sistem kristal heksagonal ................................................... 63.2.3 Sistem kristal triklin ............................................................. 73.2.4 Sistem kristal orthorombik .................................................. 83.2.5 Sistem kristal monoklin ....................................................... 93.2.6 Sistem kristal trigonal ......................................................... 103.2.7 Sistem kristal tetragonal ..................................................... 11

BAB IV ANALISIS ....................................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kristalografi, mineralogi dan petrologi merupakan sebuah bidang ilmu yang

mempelajari tata urutan terbentuknya sebuah batuan di muka bumi ini yang di

mulai dari terbentuknya sebuah kristal yang terdiri dari unsur penyusun atom

yang teratur dan berulang yang bersifat homogen dalam ruang tiga dimensi,

membentuk sebuah bentuk mineral yang beragam bedasarkan unsur kimia

bawaanya dan terbentuklah sebuah batuan dari kumpulan-kumpulan mineral

tersebut.

Suatu kristal memiliki bentuk yang sangat beragam, untuk mengetahui

bentuk dari kristal tersebut, suatu kristal dapat digambarkan dengan cara

diproyeksikan untuk mempermudah pengamatan. Dalam ilmu kristalografi,

proses untuk mengetahui sebuah bentuk kristal digunakan metode proyeksi atau

bisa disebut dengan proyeksi kristalografi.

1.2 Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum kali ini yaitu tentang proyeksi bidang pada kristal,

di pelajari tentang gambaran sebuah kristal yang digambarkan dalam sebuah

gambar dua dimensi dengan melihat sistem dan sumbu lipat pada kristal.

1.2.2 Tujuan

Agar praktikan menguasai teknik penggambaran dari sebuah bidang tiga

dimensi kristal terhadap gambar dua dimensi.

Agar praktikan mampu mendeskripsikan sebuah bidang kristal dengan

melihat sistem kristal, sumbu lipat kristal, mirror dan invers dari sebuah

kristal

Agar praktikan mampu membedakan berbagai macam kelas dari sistem

kristal utama dengan bidang dua dimensi yang digambarkan dengan

simbol-simbol dan garis tegas ataupun garis putus-putus pada bidang

bola atau lingkaran.

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Proyeksi

Proyeksi dapat diartikan sebgai metode atau cara dalam mendapatkan

bentuk dari perubahan dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang lebih

sistematis.

2.2 Proyeksi Kristalografi

Dalam proyeksi kristalografi digunakan untuk satu tujuan yaitu untuk

melihat atau mengamati secara seksama suatu objek tiga dimensi dari suatu

kristal dijadikan kedalam suatu bentuk dua dimensi. Pada prinsipnya dalam

memproyeksikan suatu gambar pada kristalografi merupakan suatu

penggambaran ulang terhadap setiap bidang kristal pada satu sudut pandang

dengan menentukan posisi dan menarik garis secara tegak lurus dari pusat

kristal menuju muka kristal sehingga garis ini dapat memotong suatu bidang

pada suatu proyeksi yang terdapat pada bola.

2.3 Mengenali Sistem Kristal Dengan Cara Proyeksi

Dalam mengenali sebuah sistem pada kristal dilakukan dengan cara

proyeksi terhadap permukaan kristal pada sebuah bidang. Dibayangkan kristal

diletakan disebuah pusat bola. Digambarkan dengan sebuah garis dari pusat

tegak lurus setiap permukaan kristal menuju permukaan bola, dari hal berikut

dapat dihasilkan titik potong di permukaan bola.

Titik-titik tersebut dihubungkan di permukaan bola dengan kutub bawah

(selatan) bola. Titik potong garis hubung dengan bidang ekuatorial menghasilkan

pola sistem kristal, atau bisa disebut dengan proyeksi streografis.

2.4 Proyeksi Stereografis Kristal

Untuk pengertian proyeksi streografis, yaitu proyeksi yang merupakan

metode pendeskripsian geometri yang mampu menunjukan hubungan antara

besar sudut dan kedudukan dari garis atau bidang.

2

3

Dalam arti lain proyeksi streografis adalah sebuah proyeksi yang

merupakan gambaran dua dimensi atau proyeksi yang dilakukan terhadap

permukaan bola. Permukaan bola dianggap tempat orientasi dari geometri

bidang dan garis. Proyeksi streografis ini hanya dapat menggambarkan

kedudukan geometri atau orientasi bidang dan garis.

Gambar 2.1Proyeksi streografis kristal

Proyeksi ini hanya memiliki kemapuan untuk memecahkan masalah yang

hanya berkaitan dengan geometri saja.

Pada proyeksi streografis terdapat 4 jenis proyeksi, yaitu :

a. Proyeksi bola

Proyeksi ini digambarkan dengan sebuah garis normal yang ditarik dari

pusat bola kebidang hablur pada bidang hablur dan diteruskan ke bidang hablur.

b. Proyeksi Gnomonic

Proyeksi bola, bidang proyeksinya merupakan bidang singgung bola yang

menyinggung bola dan memotong kutub utara bola. Kemudian garis

normalditeruskan menembus bidang singgung. Letak proyeksinya hampir tegak

lurus terhadap bidang gnomonic yang letaknya akan sangat jauh bahkan tak

terhingga.

c. Proyeksi Orthografi

Merupakan proyeksi yang digambarkan dari kutub utara atau selatan,

seperti pada bidang gnomonic, dengan cara penarikan suatu titik proyeksi

dengan menarik garis secara tegak lurus dari kutub bola terhadap bidang

proyeksi orthografi

4

d. Proyeksi Streografis

Proyeksi ini digambarkan dengan bidang proyeksinya merupakan bidang

ekuator bola atau bidang horixontal yang melalui equator bola dan juga

memproyeksikan sumbu-sumbu simetri dari kristalnya.

Maksud dari penggambaran-penggambaran pada proyeksi diatas, yaitu

untuk menunjukan bentuk-bentuk juga ukuran yang relatif dari muka kristal,

dimana dalam penggambaran hal tersebut dinyatakan dalam titik-titik yang

disebut kutub dan hubungan antara titik dengan menarik garis normal ke pusat

kristal sehingga dapat memotong bidang proyeksi dan apabila bidang tersebut.

BAB III

TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas

Menggambarkan sebuah sistem proyeksi kristal dalam gambar dua dimensi

dalam sebuah bidang lingkaran dengan garis dan simbol untuk menandakan

sumbu-sumbu lipat pada kristal dan bidang kristalnya.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Sistem kristal Isometrik

Tabel 3.1Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis hex-octa hedral

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 31Isometrik

(3 4 6)Hex- Octa

Hedral

4/m3

2/m6 4 3 9

Foto Kristal :Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Simbol sumbu lipat 3

Simbol sumbu lipat 4

Simbol mirror

5

6

3.2.2 Sistem Kristal Heksagonal

Tabel 3.2Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis diheksagonal dipiramidal

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 102

Heksagonal(1 3 3 )

Diheksagonal Dipiramidal

6/m2/m2/m

6 1 7

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Simbol sumbu lipat 6

Simbol mirror

7

3.2.3 Sistem kristal Triklin

Tabel 3.3Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis triklin pedial

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 07 Triklin Triklin Pedial 1 1

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 1

Tidak mempunyai mirror ditandai

dengan garis putus-putus pada

lingkaran.

8

3.2.4 Sistem kristal Orthorombik

Tabel 3.4Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis orthorombik dipiramidal

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 07 OrthorombikOrthorombikDipiramidal

2/m2/m2/m

3 3

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Simbol Mirror

9

3.2.5 Sistem kristal Monoklin

Tabel 3.5Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis monoklin prismatik

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 08 MonoklinMonoklinPrismatik

2/m1 1

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Karena mempunyai hanya 1 mirror

disimbolkan dengan garis tegas pada

lingkaran

10

3.2.6 Sistem kristal Trigonal

Tabel 3.6Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis trigonal trapezohedral

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 64 TrigonalTrigonal

Trapezohedral3 2 3 1

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Simbol sumbu lipat 3

Tidak mempunyai mirror ditandai

dengan garis putus-putus pada

lingkaran dan pada sumbu-sumbunya

11

3.2.7 Sistem kristal Tetragonal

Tabel 3.7Foto, sketsa 3D, proyeksi streografis tetragonal dipiramidal

No. Kristal

Sistem Kristal

Kelas SISumbu Lipat

M I1 2 3 4 6

KR. 64 TrigonalTrigonal

Trapezohedral3 2 3 1 5

Foto Kristal : Sketsa 3D :

Proyeksi Kristal :

Simbol sumbu lipat 2

Simbol sumbu lipat 4

Simbol Mirror

BAB IV

ANALISA

Dalam praktikum kali ini yaitu tentang proyeksi pada kristal di pelajari

tentang bagaimana cara penggambaran sebuah bentuk kristal dalam gambar

dua dimensi. Dalam penggambaran proyeksi ini digunakan media sebuah

gambar berbentuk bulat (lingkaran) untuk memudahkan dalam pendeskripsian

tiap bidang-bidang kristal yang digambarkan.

Karena bentuk kristal yang sangat banyak bentuk dan jenisnya, dilakukan

sebuah penggambaran bentuk dua dimensinya untuk dapat bisa merekontruksi

sebuah bentuk dari bidang, rusuk, sumbu lipat,pencerminannya (mirror) dan

inversnya agar diketahui jenis sistem kristalnnya dan diketahui jenis kelas

kristalnya. Tujuh sistem utama kristal merupakan bahan dasar yang digunakan

untuk dapat mengetahui kelas-kelas kristalnya. Satuan angka yang telah ada (SI)

pada tujuh sistem utama menjadi landasan dan patokan untuk proses

penggambaran, yang dalam penggambarannya angka-angka sistem tersebut

sangat menentukan jenis dari sebuah kelas kristal dari sistem utamanya.

Seperti yang dipelajari, penggambaran proyeksi dua dimensi ini

menggunakan sebuah bidang berupa lingkaran. Deskripsi awal terhadap sebuah

kristal menjadi patokan dalam mentukan sumbu lipat kristalnya maupun mirror

kristal dan inversnya. Dalam proyeksi ini, sebuah garis yang vertikal, horizontal

dan diagonal menjadi bahasa yang disampaikan. Menunjukan bahwa kristal

tersebut memiliki banyaknya sumbu lipat, banyaknya mirror dan memiliki

inversnya. Dalam proyeksi ini dipelajari dua buah garis yang bersifat tegas dan

garis putus-putus, ini di gunakan untuk membedakan anatara sebuah kristal yang

memiliki mirror dan tidak. Karena proyeksi ini digambarkan dalam bentuk dua

dimensi maka digunakan sebuah simbol-simbol khusus untuk tiap sumbu lipat

kristalnya,yang disatukan dalam sebuah bidang utama yaitu sebuah lingkaran

dan dihubungkan dengan garis vertikal, horizontal dan diagonal. Yang nantinya

akan dihasilkan sebuah gambar yang mewakili bentuk kristal yang nyatanya

adalah dalam bentuk tiga dimensi.

12

13

Penyimbolan utnuk menentukan sebuah kristal, ada atau tidaknya

memiliki mirror digambarkan dengan simbol berupa titik. Dan sebuah garis arsir

pada simbol sumbu lipat kristal yang digunakan untuk memperlihatkan adanya

invers atau tidak.

Namun disini perlu diamati khususnya untuk mirror kristal. Disini bentuk

kristal pada satu sistem yang sama mempunyai banyak jenis bentuknya.

Penambahan gambar simbol lingkaran yang mengelilingi simbol mirror yang

sebelumnya telah digambarkan diartikan bahwa sebuah bidang kristal itu

memiliki bidang yang sama disisi atau disudut yang berlawanan dengan syarat

bidang tersebut mempunyai bidang patahan yang jika dalam penentuan

mirrornya tidak mempengaruhi bentuk bidang yang sama yang berada di sisi

atas, bawahnya.

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum kali ini mengenai kristal dan kristalografi II

yang membahas tentang proyeksi pada sebuah kristal atau dikenal dengan nama

proyeksi kristalografi dengan jenis proyeksi streografis. Proyeksi ini merupakan

salah satu cara menggambarkan sebuah bentuk tiga dimensi ke bentuk dua

dimensi, yang digambarkan dengan melakukan proyeksi terhadap bidang sebuah

lingkaran dengan menarik garis tegak lurus untuk setiap permukaan kristalnya

terhadap permukaan bola. Penggambaran proyeksi ini dilakukan berdasarkan

sistem-sistem pada kristalnya.

Gambar proyeksi yang berupa gambar dua dimensi ini memudahkan

dalam mengetahui sebuah jenis kristal berdasarkan sistemnya hanya dengan

melihat dan menghitung satuan angka sistem pada kristal utama yang telah ada.

Yang nantinya akan menghasilkan sebuah gambar dua dimensi yang dapat

mewakili sebuah pendeskripsian kristal tanpa langsung membawa dan

memperlihatkan bentuk kristalnya.

14

DAFTAR PUSTAKA

Sodikin, 2011, “Diktat Kuliah Petro Sitem Kristal”.

http://blog.unsri.ac.id/sodikin/diktat-kuliah-petro/sistem-kristal/mrdetail/

25980/. Diakses Tanggal 03 Oktober 2013 (html, online)

Shanshan, Shin, 2011, “Stereographic Projection”. http://shin-

shanshan.blogspot.com/2011/07/stereographic-projection.html. Diakses

tanggal 03 Oktober 2013 (html, Online)