krisis hipertensi (askes sabtu, 30 juni 2012)

24
Ketut Suwitra Ketut Suwitra Divisi Ginjal dan Hipertensi Divisi Ginjal dan Hipertensi Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah Denpasar Denpasar

Upload: arnawaiputu60

Post on 15-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rt

TRANSCRIPT

Page 1: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Ketut SuwitraKetut Suwitra

Divisi Ginjal dan HipertensiDivisi Ginjal dan Hipertensi

Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS SanglahLab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah

Denpasar Denpasar

Page 2: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Batasan :

Hipertensi yang membutuhkan penurunan tekanan darah segera

Ada dua bentuk :

1. Hipertensi gawat (hypertensive emergency)

2. Hipertensi darurat/mendesak (hypertensive

urgency)

Page 3: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

KRITERIA

Tekanan darah :

sistolik ≥ 180 mmHg

diastolik ≥ 120 mmHg

Disertai kelainan organ sasaran :

- otak

- mata

- jantung

- ginjal

Page 4: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Hipertensi berat yang tidak disertai kelainan

organ sasaran, tidk digolongkan pada krisis

hipertensi

Tidak perlu dilakukan penurunan tekanan darah

dengan cepat, karena justru membahayakan

Page 5: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

BP

Classifications

Systolic

BP, mm Hg*

Diastolic

BP, mmHg*

Normal < 120 and < 80

Pre-hypertension 120 – 139 or 80 – 89

Stage 1 hypertension 140 – 159 or 90 – 99

Stage 2 hypertension 160 or 100

Classification and Management of Blood Pressure for

Adults Aged 18 years or older (JNC VII 2003)

Page 6: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Kumis dan strokeKumis dan stroke

Page 7: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Hipertensi gawat (hypertensive emergency)

Batasan :

• suatu keadaan yang membutuhkan penurunan tekanan

darah dalam waktu 60 menit

• tekanan darah (pada umumnya)

s ≥ 180 mmHg

d ≥ 120 mmHg

• sudah terjadi kerusakan organ sasaran, kecuali pada

ensefalopati hipertensif

• termasuk kondisi ini adalah, sesuai yang tertulis pada tabel

1.

Tujuan terapi :

• untuk menghambat keparahan kerusakan organ sasaran

(target organ damage)

Page 8: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Hipertensi gawat

1. hipertensi pada feokromositoma

2. hipertensi dengan sembab paru akut

3. hipertensi dengan sindrom koroner akut

4. hipertensi dengan diseksi aorta

5. hipertensi pasca bedah pintas koroner

6. ensefalopati hipertensif

7. hipertensi dengan perdarahan intraserebral

8. hipertensi + hamil t.d. 180/120 mmHg

9. hipertensi dengan perdarahan retina

10. hipertensi dengan eklamsia

11. lain-lain :

- hipertensi + epistaksis berat

- hipertensi + perdarahan pasca op. pembuluh darah

Page 9: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Sasaran tekanan darah :

• menurunkan MAP (mean arterial pressure ) sampai 25% pada

60 menit pertama

• mencapai 160/100 mmHg dalam 2-6 jam

• mencapai tekanan normal darah setelah 24 jam, sementara itu

penatalaksanaan terhadap kondisi dasar / faktor pencetus

diintensifkan

3

Diastolik2x SistolikMAP

Page 10: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Metoda terapi :• Memakai obat antihipertensi parenteral

• Obat pilihan untuk hipertensi gawat

1. injeksi diltiazem

2. injeksi nitrogliserin atai isosorbid dinitrat

3. injeksi sodium nitroprusid

4. injeksi propranolol atau labetalol

5. injeksi clonidin

6. injeksi furosemid

7. injeksi diaxocide

Page 11: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

1. Hypertensive encephalopathy

Terjadi peningkatan tekanan darah secara mendadak (pada

umumnya pada individu normotensi), disertai sakit kepala

hebat, kejang, mual, muntah, yang menghilang setelah

tekanan darah normal kembali.

- tidak ada defisit neurologis

- funduskopik normal atau retinopati KW.II

Gambaran klinis

beberapa hipertensi gawat

Page 12: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

2. Accelerated-malignant hypertension

Peningkatan tekanan darah secara mendadak, pada seorang

penderita hipertensi kronik, ditandai dengan :

• tekanan darah diastolik (pada umumnya) mencapai

140 mmHg

• fundoscopik memperlihatkan : perdarahan, eksudat,

papiledema (KW.IV)

• neurologik memperlihatkan : sakit kepala, penurunan

kesadaran, focal deficits, coma

• status renal : oligouri, azotemia

• status gastrointestinal : mual, muntah.

Page 13: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)
Page 14: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)
Page 15: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Hipertensi darurat (hypertensive urgency)

Batasan :

• suatu keadaan yang membutuhkan penurunan tekanan

darah dalam waktu 24 jam

• tekanan darah pada umumnya

s ≥ 180 mmHg

d ≥ 120 mmHg

Page 16: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

• belum terjadi kerusakan organ sasaran

• termasuk kondisi ini adalah :

• hipertensi dengan gambaran funduskopik KW. II

(gangguan penglihatan)

• hipertensi berat preoperatif, perioperatif dan

postoperatif

• pain-induced or stress induced hypertension

(karena kesakitan atau stress)

• hypertensive rebound

(stop obat tiba-tiba)

Hipertensi darurat (hypertensive urgency)

Page 17: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Tujuan terapi :

• Mencegah kerusakan organ sasaran (targert

organ damage)

Page 18: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Sasaran tekanan darah :

• mencapai 160/100 Hg dalam waktu 24 jam

• normal setelah 24 jam

Page 19: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Metoda terapi :

• mempergunakan obat oral

• pemakaian obat sublingual tidak dianjurkan karena,

walaupun cukup efektif tapi dapat mengakibatkan

penurunan tekanan darah yang tidak terkontrol (dapat

mengakibatkan infark miokard, atau enfark cerebri).

Sebagai alternatif, obat oral dikunyah terlebih dahulu

sebelum ditelan

• daftar obat-obat yang dapat dipakai peroral, seperti yang

ada pada tabel 3.

Page 20: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Obat-obat pilihan pada hipertensi darurat

1. Captopril

2. Amlodipine

3. Clonidin

4. Beta-blockers

Diberikan secara oral dikunyah

Pemakaian sublingual, tidak dianjurkan

Page 21: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)
Page 22: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah tinggi yang memerlukan penurunan tekanan darah segera

Pada umumnya : sistolik ≥ 180 mmHgdiastolik ≥ 120 mmHg

disertai gangguan organ sasaran

1.Hipertensi gawat (emergency)sudah terjadi kerusakan target organ

2. Hipertensi darurat (urgency)terjadi ancaman terhadap kerusakan organ sasaran

RINGKASAN

Page 23: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)

Terapi :

Hipertensi gawat :

- tekanan darah harus diturunkan dalam waktu 60 mnt

- memakai obat-obatan parenteral

Hipertensi darurat :

- tekanan darah diturunkan dalam waktu 24 jam

- memakai obat-obatan parenteral

Page 24: Krisis Hipertensi (Askes Sabtu, 30 Juni 2012)