kriptanalisis algoritma vigenere cipher untuk kata bahasa jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi...

88
i Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Laurensius Dhion Pradarto 105314045 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhmien

Post on 10-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

i

Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher

Untuk Kata Bahasa Jawa

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Laurensius Dhion Pradarto

105314045

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

ii

Cryptanalysis of Vigenere Cipher Algorithms

for Java Language

A THESIS

Presented as Partial Fullfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering Study Program

Laurensius Dhion Pradarto

135314045

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak memuat hasil karya milik

orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Juni 2017

Penulis

Laurensius Dhion Pradarto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

vi

HALAMAN MOTO

“Tidak ada seorang yang genius tanpa sebuah pemikiran yang gila.”

(Aristoteles)

“Mereka yang berani mengambil risiko kemudian gagal, itu bisa dimaafkan.

Mereka yang tak pernah mengambil risiko dan tak pernah gagal, ini adalah

kesalahan manusia sepanjang hidupnya.”

(Paul Tillich)

“Ngeyel dan tekun itu bedanya tipis. Kalau berhasil dikatain tekun, kalau gagal

dikatain ngeyel”

(M.P)

“Dewasa itu pilihan. Tua itu pasti”

(N.N)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Laurensius Dhion Pradarto

NIM : 105314045

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KRIPTANALISIS ALGORITMA VIGENERE CIPHER

UNTUK KATA BAHASA JAWA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan kedalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun

memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yang menyatakan

Laurensius Dhion Pradarto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

viii

ABSTRAK

Saat ini sudah banyak algoritma kriptografi modern yang ditemukan dan

dikembangkan, tetapi algoritma klasik pun masih sering dipakai untuk

mengenkripsi suatu plainteks. Sebagai kriptanalis kita diharapkan untuk tidak

melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut.

Salah satu teknik pemecahan kunci di kriptografi klasik adalah analisis

frekuensi, yaitu teknik untuk memperkirakan tingkat kemunculan suatu huruf

pada cipherteks dan disubtitusikan dengan huruf-huruf yang sering muncul pada

dunia nyata. Namun, pada saat ini daftar kemunculan huruf atau Index of

Coincidence yang tersedia hanya untuk Bahasa Inggris dan Bahasa Italia saja.

Tugas akhir ini membahas mengenai tingkat frekuensi kemunculan huruf-

huruf pada teks Bahasa Jawa. Hasil penelitian tersebut dibutuhkan untuk

melakukan analisis algoritma klasik serta melakukan pemecahan kunci yang

membutuhkan frekuensi kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa.

Keywords : Kriptografi Klasik, Kriptanalisis, Analisa Frekuensi, Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

ix

ABSTRACT

Nowadays so many modern cryptographic algorithms have been found and

developed, but classical cryptographic algorithms are still often used to encrypt a

plaintext. As a cryptanalyst we are expected to not forget the encryption

techniques or the key analyst for the algorithm.

One of the key solution techniques in classical cryptography is frequency

analysis, a technique for estimating the rate of occurrence of a letter on a

ciphertext and substituted by letters that often appear in the real world. However,

at this time the list of letter appearances or Index of Coincidence is available only

for English and Italian only.

This final project discusses the frequency of occurrence of the letters in the

Java language text. The results of these research are required to perform classical

algorithmic analysis as well as perform key splits requiring the frequency of

occurrence of letters in Java.

Keywords: Classical Cryptography, Cryptanalysis, Frequency Analysis, Java

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, karunia dan

rahmat yang telah diberikan dalam penyelesaian tugas akhir “Kriptanalisis

Algoritma Vigenere Cipher untuk Kata Bahasa Jawa”.

Dalam menyelesaikan tugas akhir penulis telah melalui berbagai tahapan yang

telah dilalui sampai dengan penyusunan penulisan tugas akhir ini dan melibatkan

banyak pihak yang memberikan bantuan seperti bimbingan, saran, semangat,

kritik dan dukungan, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan berkat dan karunia

selama pengerjaan tugas akhir ini.

2. Ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan

moral dan spiritual selama menyelesaikan tugas kahir ini.

3. Bapak Bambang Soelistijanto, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar membimbing, memberi saran dan

memotivasi penulis selama proses pengerjaan tugas akhir.

4. Semua dosen program studi Teknik Informatika. Terima kasih telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya selama perkuliahan

dan semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dikemudian hari.

5. Yustina Rostyaningtyas yang selalu menemani, memberi semangat

meminjamkan laptop dan tak henti-hentinya memarahi saat saya malas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xi

6. Keluarga UKM TEATER SERIBOE DJENDELA, teman-teman Fakultas

Sastra, UKM SEXEN yang selalu menemani saat suka maupun duka, dan

memberikan pelajaran tentang hidup.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyususan tugas akhir

ini. Saran dan Kritik sangat diharapkan untuk perbaikan yang akan datang. Akhir

kata, penulis berharap tugas akhir init dapat bermanfaat bagi kemajuan dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 27 Juni 2017

Penulis

Laurensius Dhion Pradarto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 2

1.4 Batasan Masalah ...................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xiii

1.6 Metode Penelitian .................................................................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6

2.1 Kriptologi ................................................................................................. 6

2.2 Kriptografi ................................................................................................ 7

2.3 Vigenere Cipher ....................................................................................... 19

2.4 Kriptanalisis ............................................................................................. 20

2.5 Frekuensi Analisis .................................................................................... 28

BAB III PERANCANGAN SISTEM ................................................................... 30

3.1 Analisa Kebutuhan ................................................................................... 30

3.1.1 Analisis Frekuensi Kemunculan Huruf pada Bahasa Jawa .............. 30

3.2 Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher ................................................ 31

3.2.1 Teknik Kasiski Test .......................................................................... 31

3.2.2 Teknik Analisis Frekuensi ................................................................ 32

3.2.3 Pemecahan Kunci ............................................................................. 33

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 34

4.1 Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher ................................................ 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xiv

4.1.1. Teknik Kasiski Test ...................................................................... 37

4.1.2. Teknik Analisa Frekuensi ............................................................. 40

4.1.3. Pemecahan Kunci.......................................................................... 54

4.2. Uji Coba Dekripsi Cipherteks ........................................................................ 59

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 65

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kriptografi merupakan cabang kriptologi ......................................... 6

Gambar 2.2 Skema enkripsi dan dekripsi kunci simetris ...................................... 10

Gambar 2.3 Sistem kriptografi .............................................................................. 10

Gambar 2.4 Skema kriptosistem ........................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel proses bujur sangkar vigenere .............................................. 17

Tabel 2.2 Tabel cipher transposisi .................................................................. 18

Tabel 2.3 Tabel bujur sangkar vigenere .......................................................... 20

Tabel 2.4 Tabel Index Coencidence ................................................................ 28

Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Kemunculan Huruf pada Bahasa Jawa ................. 35

Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Kemunculan Huruf pada Bahasa Jawa ................. 36

Tabel 4.3 Tabel m1 ......................................................................................... 42

Tabel 4.4 Tabel m2 ......................................................................................... 44

Tabel 4.5 Tabel m3 ......................................................................................... 46

Tabel 4.6 Tabel m4 ......................................................................................... 49

Tabel 4.7 Tabel m5 ......................................................................................... 52

Tabel 4.8 Tabel Observasi Indeks Koensidensi .............................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Para pengguna komputer paling sering menggunakan komputer untuk

melakukan proses pertukaran informasi atau data. Seringkali data atau

informasi yang dipertukarkan tidak boleh diketahui oleh orang lain atau

rahasia. Berdasarkan fakta yang ada, maka dikembangkan suatu bidang

ilmu penyandian yang di dalamnya mempelajari metode atau cara untuk

mengamankan data yang akan dipertukarkan dari akses-akses illegal.

Bidang ilmu yang dimaksud adalah Kriptografi.

Kriptografi merupakan suatu bidang ilmu yang dikembangkan untuk

melindungi data atau informasi dari akses illegal, dengan cara

mengkonversi data atau informasi dari bentuk yang dapat dibaca

(plainteks) ke dalam bentuk yang sulit bahkan tidak bisa dimengerti

(cipherteks) oleh pihak yang menggunakan kunci tertentu. Untuk

mengubah data menjadi sebuah sandi, diperlukan kunci serta algoritma

kriptografi. Pada perkembangannya sudah banyak algoritma kriptografi

yang digunakan, tetapi algoritma kriptografi klasik pun masih sering

digunakan untuk mengenkripsi suatu plainteks. Sebagai kriptanalis

diharapkan tidak melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci

untuk algoritma tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

2

Salah satu teknik pemecahan kunci di kriptografi klasik adalah analisis

frekuensi, yaitu teknik untuk memperkirakan tingkat kemunculan huruf-

huruf pada cipherteks dan disubstitusikan dengan hururf-huruf yang sering

muncul pada dunia nyata. Namun, pada saat ini daftar frekuensi

kemunculan hururf-huruf yang tersedia hanya untuk teks berbahasa Inggris

saja.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan bagaimana

melakuan proses“Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher untuk Kata

dalam Bahasa Jawa”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

a. Mendapatkan data frekuensi kemunculan huruf, indeks koensidensi

dalam Bahasa Jawa untuk proses kriptanalisis.

b. Melakukan proses enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma

vigenere cipher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

3

1.4. Batasan Masalah

Lingkup permasalahan penelitian ini antara lain:

a. Penelitian ini melakukan proses enkripsi, dekripsi, dan kriptanalisis.

b. Teks yang digunakan untuk penelitian ini hanya 1 bahasa, yaitu

Bahasa Jawa dan penelitian ini tidak membahas tentang pengaruh

bahasa.

c. Kunci yang digunakan adalah kata.

d. Tidak membandingkan dengan algoritma lain.

e. Tidak menjabarkan pemrograman secara spesifik.

f. Metode yang digunakan adalah analisis frekuensi dan kasiski test.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Menerapkan teori dalam bidang kriptografi untuk melakukan proses

kriptanalisis terhadap algoritma cipher vigenere.

b. Memahami proses analisis frekuensi dan kasiski test pada kriptanalisis

dari suatu algoritma kriptografi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

4

1.6. Metodologi Penelitian

a. Studi Pustaka

Mempelajari literatur yang dapat membantu dalam penelitian ini

seperti buku, majalah karya tulis ilmiah, maupun informasi dari

internet yang berkaitan dengan algoritma vigenere cipher.

b. Software

Penelitian ini melibatkan tool atau software yang dapat membantu

penelitian.

1.7. Sistematika Penulisan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan metode penelitian, rumusan

masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan judul atau

rumusan masalah dari metode penelitian.

BAB III PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan perancangan dari “Kriptanalisis Algoritma

Vigenere Cipher untuk Kata Bahasa Jawa”yang merupakan

proses analisis frekuensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

5

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang cara kerja untuk melakukan kriptanalisis

terhadap algoritma vigenere cipher dalam Bahasa Jawa.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari analisa dan saran berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.4. Kriptologi

Ilmu kriptografi berawal dari kriptologi yang kemudian ilmunya terbagi

menjadi dua yaitu kriptografi dan kriptanalisis. Kriptografi berasal dari

bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret (rahasia) dan

graphia berarti writting (tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi

adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim

dari suatu tempat ke tempat lain. Sedangkan kriptanalisis sendiri merupakan

sebuah usaha mendapatkan teks terang dari suatu teks sandi yang tidak

diketahui sistem serta kunci-kunci-nya.

Hubungan antara kriptologi dengan kriptografi dan kriptanalisis

dijelaskan pada Gambar 2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

7

Dalam perkembangannya, kriptografi juga digunakan untuk

mengidentifikasi pengiriman pesan dan tanda tangan digital dan keaslian

pesan dengan sidik jari digital. [1]

2.4. Kriptografi

Di dalam kriptografi kita akan sering menemukan berbagai istilah atau

terminologi. Beberapa istilah yang harus diketahui yaitu :

a. Pesan, plaintext, dan cipherteks

Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca

dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk sebuah pesan adalah

plaintext atau teks jelas (cleartext). Agar isi pesan tidak diketahui

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka isi pesan perlu

diubah menjadi suatu sandi tertentu agar sulit dipahami. Pesan

atau teks yang sudah disandikan disebut cipherteks (ciphertext)

atau kriptogram (cryptogram). Agar pesan dapat dipahami maka

perlu dikembalikan ke bentuk semula (plainteks).

b. Pengirim dan penerima

Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan atara dua entitas

atau lebih. Pengirim (sender) adalah entitas yang mengirimkan

pesan kepada entitas lain. Sedangkan entitas yang menerima

pesan dari sender (pengirim) disebut reciever (penerima).

Pengirim tentunya menginginkan pesan yang terkirim tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

8

dibaca ataupun dimengerti pihak lain yang tidak bertanggung

jawab. Solusi untuk masalah tersebut adalah mengubah pesan

menjadi sandi atau cipherteks.

c. Enkripsi dan dekripsi

Proses mengubah palinteks menjadi cipherteks disebut enkripsi

(encryption) atau enciphering. Sedangkan proses mengembalikan

cipherteks menjadi plainteks disebut dekripsi (descryption) atau

deciphering.

d. Chiper dan Kunci

Algoritma kriptografi disebut cipher, yaitu suatu aturan untuk

melakukan enkripsi dan dekripsi. Konsep yang mendasari

algoritma kriptografi adalah konsep matematis, yaitu

menggunakan fungsi matematika untuk melakukan proses

enkripsi dan dekripsi. Ada beberapa cipher yang memerlukan

algoritma yang berbeda untuk proses enciphering dan

deciphering.

Konsep matematis dijabarkan sebagai relasi antara dua himpunan

yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi

cipherteks. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi yang

memetakan elemen-elemen pada dua himpunan tersebut. Sebagai

contoh, E menyatakan enkripsi, P menyatakan plainteks dan C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

9

menyatakan cipherteks, maka fungsi enkripsi E memetakan P ke

C yang dituliskan menjadi, E(P) = C.

Untuk fungsi deskripsi dinyatakan sebagai D. Fungsi deskripsi D

memetakan C ke P yang kemudian dituliskan sebagai : D(C) = P.

Proses enkripsi dan dekripsi harus benar, karena proses tersebut

diperlukan untuk mengembalikan pesan yang tersandikan kembali

ke bentuk pesan semula.

Kriptografi digunakan untuk mengatasi keamanan data dengan

menggunakan kunci dalam hal ini algoritma tidak dirahasiakan

lagi, tetapi kunci yang digunakan tetap harus dijaga

kerahasiaannya Kunci (key) adalah parameter yang digunakan

untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci biasanya berupa

string atau deret bilangan. Dengan menggunakan K sebagai kunci,

maka fungsi enkripsi dan dekripsi dapat ditulis sebagai :

enkripsi :

𝐸𝐾(𝑃) 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝐾 (𝐶) = 𝑃

dekripsi :

𝐷𝐾(𝐸𝐾(𝑃)) = 𝑃

Keterangan :

𝑃 = plainteks

𝐶 = cipherteks

𝐾 = kunci

𝐸𝐾 = proses enkripsi menggunakan

kunci K

𝐷𝐾 = proses dekripsi menggunakan

kunci K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

10

Dari persamaan fungsi di atas, dapat diperoleh skema enkripsi

menggunakan kunci yang dijelaskan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema enkripsi dan deskripsi denganmenggunakan

kunci (simetris)

e. Sistem Kriptografi

Kriptografi membentuk sebuah sistem yang disebut sistem

kriptografi. Sistem kriptografi (cryptosystem) adalah kumpulan

dari algoritma kriptografi, plainteks dan cipher yang mungkin,

dan kunci. Dalam kriptografi, cipher hanya satu komponen saja,

hal tersebut dijelaskan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Sistem Kriptografi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

11

f. Penyadap

Penyadap (eavesdropper) adalah sebutan untuk orang yang

mencoba menangkap serta mengerti pesan yang sedang

ditransmisikan. Tujuan dari penyadap yaitu memperoleh

informasi dari pesan yang ditransmisikan. Penyadap juga sering

mendapat sebutan lain, yaitu: enemy, adversary, intruder,

interceptor, bad guy.

g. Kriptanalisis

Perkembangan kriptografi yang sedemikian rupa melahirkan

bidang yang berlawanan yaitu kriptanalisis. Kriptanalisis

(cryptanalysis) merupakan ilmu dan seni memecahkan cipherteks

menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Orang

yang melakukan kriptanalisis disebut kriptanalis. Jika seorang

kriptografer (cryptographer) bertugas mengubah atau

mentransformasi bentuk plainteks menjadi cipherteks, tugas

seorang kriptanalis sebaliknya. Seorang kriptanalis bertugas untuk

memecahkan cipherteks untuk menemukan plainteks tanpa kunci.

Kriptologi (cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan

kriptanalisis. Kriptografi dan kriptanalisis merupakan dua hal

yang saling berkaitan. Skema kriptosistem dijelaskan pada

Gambar 2.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

12

Gambar 2.4 Skema kriptosistem

Dari paparan awal tentang kriptografi, dapat dirangkum bahwa

kriptografi bertujuan untuk memberi layanan keamanan dalam pertukaran

pesan. Aspek-aspek keamanan yang di maksud adalah sebagai berikut:

a. Kerahasiaan Data (data confidentiality)

Adalah layanan untuk mengamankan data atau informasi pesan yang

dikirimkan satu entitas kepada entitas lain dari pihak-pihak yang

tidak berhak mengetahui dan mengerti atas data atau informasi

pesan. Dalam kriptografi, realisasi dari kerahasiaan data atau

informasi pesan ditunjukkan pada penyandian plainteks menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

13

cipherteks. Sebagai contoh: pesan yang dikirimkan “saya tunggu

kehadirannya” disandikan menjadi “hdAU3yd2ofsVTrq&V*#enw”.

Istilah lain untuk confidentiality adalah secrecy dan privacy.

b. Integritas Data (data integrity)

Adalah layanan yang menjamin keaslian/keutuhan pesan yang

dikirimkan dan dapat dipastikan bahwa informasi atau data yang

dikirimkan tidak pernah dimodifikasi oleh pihak lain yang tidak

mempunyai hak.

c. Otentikasi (authentication)

Layanan otentikasi ada dua, yang pertama disebut otentikasi entitas

(entityauthentication) yaitu layanan memberi kepastian kebenaran

terhadap identitas kepada entitas yang terlibat dalam pertukaran

informasi atau berkomunikasi. Yang kedua adalah otentikasi

keaslian data (data origin authentication), yaitu layanan yang

memberikan kepastian terhadap sumber sebuah data.

d. Nirpenyangkalan (non-repudiation)

Adalah layanan untuk menjaga entitas melakukan penyangkalan,

baik entitas sebagai yang melakukan pengiriman pesan ataupun

entitas sebagai penerimaan pesan yang dikirimkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

14

Berdasarkan perkembangannya sendiri, kriptografi terbagi manjadi 2,

yaitu:

a. Algoritma Kriptografi Klasik

Algoritma ini digunakan sejak sebelum era komputerisasi dan

kebanyakan menggunakan teknik kunci simetris. Metode

menyembunyikan pesannya adalah dengan teknik substitusi atau

transposisi atau keduanya (Sadikin, 2012). Teknik subtitusi adalah

menggantikan plaintext menjadi karakter lain yang dihasilkan adal

ciphertext. Sedangkan transposisi adalah teknik mengubah plaintext

menjadi ciphertext dengan cara permutasi karakter.

b. Algoritma Kriptografi Modern

Kriptografi modern mempunyai tingkat kerumitan yang sangat

kompleks. Hal ini ditunjukkan pada pengoperasiannya yang sudah

menggunakan komputer (Ariyus,2008). Algoritma ini menggunakan

pengolahan simbol biner karena berjalan mengikuti operasi komputer

digital. Sehingga membutuhkan dasar berupa pengetahuan terhadap

matematika untuk menguasainya (Sadikin, 2012).

2. Algoritma Kriptografi Klasik

Sebelum komputer ada, kriptografi dilakukan dengan menggunakan alat

tulis. Algoritma kriptografi yang digunakan saat itu dinamakan juga

algoritma klasik, adalah berbasis karakter, yaitu enkripsi dan dekripsinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

15

dilakukan pada setiap karakter pesan. Semua algoritma klasik termasuk

dalam sistem kriptografi simetris dan digunakan jauh sebelum kriptografi

kunci publik ditemukan.

Ciri-ciri kriptografi klasik sebagai berikut:

a. Berbasis karakter.

b. Menggunakan alat tulis saja (belum ada komputer).

c. Termasuk dalam kriptografi kunci simetris.

Ada tiga alasan mempelajari algoritma klasik:

a. Memahami konsep dasar kriptografi.

b. Dasar algoritma kriptografi modern.

c. Memahami kelemahan sistem kode.

[1]

Pada dasarnya, algoritma kriptografi klasik dikelompokkan ke dalam dua

macam, yaitu:

a. Cipher Substitusi (substitution cipher)

Dalam cipher subtitusi adalah teknik menggantikan.

Cipher subtitusi dinyatakan dalam “unit”, dalam satu unit

berarti satu huruf, pasangan huruf atau dikelompokkan lebih

dari dua huruf. Jadi setiap satu unit plainteks digantikan

dengan satu unit plainteks. Algoritma atau cipher substitusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

16

tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan

oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga

Caesar Cipher), untuk mengirimkan pesan yang kepada

gubernurnya. Selain itu, ada pula cipher Vigènere yang

berkarakter subtitusi.

Contoh proses enkripsi cipher Vigènere:

Pesan : THIS CHANNEL IS NOT SECURE

Kunci : PYRO

Pesan di atas dipasangkan dengan kunci sehingga

mendapatkan data sebagai berikut:

Pesan : THIS CHANNEL IS NOT SECURE

Kunci : PYRO PYROPYR OP YRO PYROPY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

17

Tabel 2.1 Contoh tabel proses enkripsi pada Vigènere

Dengan menggunakan tabel 2.4 maka plainteks yang

sudah dienkripsi menjadi:

IFZGRFRBCCC WHBFH HCTUGC

Hasil ini diperoleh sesuai dengan pertemuan kolom

plainteks dengan baris kunci sehingga menghasilkan

cipherteks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

18

b. Cipher Transposisi (transposition cipher)

Pada cipher transposisi, huruf-huruf di dalam

plainteks tetap saja, hanya saja urutannya yang diubah.

Teknik yang digunakan adalah teknik permutasi karakter,

yang mana menggunakan teknik ini pesan yang asli tidak

bisa dibaca kecuali oleh orang yang memiliki kunci

untuk mengubahnya kembali kebentuk semula. (Ariyus,

2008)

Contoh cipher transposisi:

Plainteks : SAYA SEDANG BELAJAR MEMBACA

Kunci : CIPHER

Tabel 2.2 Contoh urutan cipher transposisi

C H I P E R

3 4 1 5 6 2

S A Y A S E

D A N G B E

L A J A R M

E M B A C E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

19

Hasil dari enkripsi transposisi terhadap plainteks di

atas adalah:

YNJB EEME SDLE AAAM AGAA SBRC

Hasil ini diperoleh dari penyesuaian plainteks

terhadap kunci seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.5.

Urutan kunci sendiri juga mengalami perubahan dari

CIPHER menjadi IRCHPE.

2.4. Vigènere Cipher

Vigènere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher abjad-

majemuk. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang

kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. Meskipun Giovani

Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553

seperti ditulis dalam bukunya La Cifra del Sig. Vigènere cipher

dipublikasikan pada 1586, tetapi algoritma tersebut dinamakan Vigènere

cipher. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada

pertengahan abad 19. Vigènere cipher digunakan oleh tentara Konfederasi

(Confederate Army) pada perang sipil Amerika.

Vigènere cipher sangat dikenal karena mudah dipahami dan

diimplementasikan. Cipher ini menggunakan bujur sangkar Vigènere untuk

mengenkripsi seperti ditunjukkan pada tabel. Kolom paling kiri dari bujur

sangkar merupakan kumpulan huruf untuk kunci, sedangkan kolom baris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

20

teratas pada bujur sangkar merupakan plainteks. Setiap baris dalam bujur

sangkar diperoleh dari Caesar cipher, yang mana jumlah pergeseran

plainteksnya ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut ( yaitu A = 0,

B = 1, C = 2, ... , Z = 25).

Tabel 2.3 Tabel bujur sangkar cipher Vigenere

2.4. Kriptanalisis

Kriptanalisis (dari Bahasa Yunani kryptόs, “tersembunyi”, dan analýein,

“melepaskan”) adalah disiplin ilmu mengenai metode membaca pesan

terenkripsi (tersandi), tanpa mengetahui informasi rahasia atau kunci yang

seharusnya digunakan untuk membaca pesan tersebut. Dalam Bahasa sehari-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

21

hari, kriptanalisis bisa dikatakan sebagai ilmu memecahkan sandi. Disiplin

ilmu yang digunakan pada kriptografi antara lain matematika, linguistik,

logika dan ilmu komputer.

Teknik kriptanalisis sudah ada sejak abad ke-9. Adalah seorang ilmuwan

Arab pada Abad IX bernama Abu Yusuf Yaqub Ibnu Ishaq Ibnu As-Sabbah

Ibnu ‘Omran Ibnu Ismail AlKindi, atau yang lebih dikenal sebagai Al-kindi

yang menulis buku tentang seni memecahkan kode. Dalam buku yang

berjudul “Risalah fi Istikhraj al-Mu’amma (Manuscript for the Deciphering

Cryptographic Message)”, ia menjelaskan secara detail tentang metode

analisis frekuensi, yang merupakan dasar bagi metode metode kriptanalisis.

Kriptanalisis terus berkembang sesuai perkembangan teknologi. Salah satu

contoh terkenal adalah kriptanalisis mesin Enigma pada Perang Dunia II.

Pada pertengahan 1970-an muncul kelompok baru kriptografi yang disebut

kriptografi asimetrik.

Pada dasarnya semua sandi tetap rentan terhada kriptanalisis

menggunakan teknik frekuensi hingga pengembangan dari sandi

polyalphabetic(abjad-majemuk), yang dijelaskan oleh Leon Battista Alberti

sekitar 1467, meskipun terdapat indikasi bahwa hal ini terlebih dahulu

diketahui oleh Al-Kindi. Penemuan Alberti menggunakan sandi yang

berbeda (seperti substitusi alphabet) untuk beberapa bagian pesan (mungkin

untuk setiap teks surat berturut-turut hingga akhir). Dia juga menemukan

apa yang mungkin menjadi alat sandi otomatis untuk pertama kalinya, roda

yang menerapkan pelaksanaan dari penemuannya. Pada sandi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

22

Vigènerepolyalphabetic, enkripsi menggunakan kata kunci, yang mengatur

substitusi surat berdasarkan surat mana dari kata kunci yang digunakan.

Pada pertengahan abad ke-19 Charles Babbage menunjukkan bahwa sandi

Vigènere sangat rentan terhadap pemecahan sandi Kasiski-test, namun hal

ini diterbitkan pertama sekali kira-kira sepuluh tahun kemudian oleh

Friedrich Kasiski.

Walaupun analisis frekuensi dapat sangat kuat dan menjadi teknik umum

melawan banyak sandi, enkripsi masih sangat efektif dalam penerapannya,

sebagaimana banyak kriptanalisis masih khawatir akan penerapannya.

Memecahkan pesan tanpa menggunakan analisis pada dasarnya

membutuhkan pengetahuan sandi dan kemungkinan kunci yang digunakan,

sehingga memunculkan beberapa tindakan seperti spionase, penyuapan,

pencurian, dll. Hal ini secara tegas mengakui kerahasiaan algoritma sandi

pada Abad ke-XIXsangat tidak peka dan tidak menerapkan praktek

keamanan pesan; faktanya, hal ini lebih lanjut disadar bahwa setiap skema

kriptografi yang memadai (termasuk sandi) harus tetap aman walaupun

musuh benar-benar paham tentang algoritma sandi itu sendiri. Keamanan

kunci yang digunakan harus dapat menjamin keamanan pemegang kunci

agar tetap rahasia bahkan ketika diserang sekalipun. Prinsip fundamental ini

pertama kali dijelaskan pada tahun 1883 oleh Auguste Kerckhoffs dan secara

umum dikenal dengan Prinsip Kerckhoffs, secara alternative dan blak-

blakan, hal ini dijelaskan kembali oleh Claude Shannon, penemu teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

23

informasi dan fundamental teori dari kriptografi, seperti peribahasa

Shannon - ‘musuh mengetahi sistemnya’.

Serangan (“serangan kriptanalisis”) terhadap kriptografi dapat

dikelompokkan dalam beberapa cara. Berdasarkan keterlibatan penyerang

dalam komunikasi, serangan dapat dibagi atas 2 macam, yaitu:

a. Serangan pasif (passive attack)

Pada serangan pasif, penyerang tidak terlibat dalam komunikasi

antara pengirim dan penerima pesan, namun penyerang menyadap

semua pertukaran pesan antara dua entitas tersebut. Tujuannya untuk

mengumpulkan data atau informasi sebanyak-banyaknya yang

digunakan kriptanalisis. Ada beberapa metode penyadapan:

1. wiretapping : penyadap mencegat data yang ditransmisikan

pada saluran kabel komunikasi dengan menggunakan

sambungan perangkat keras.

2. electromagnetic eavesdropping : penyadap mencegat data

yang ditransmisikan melalui saluran wireless, misalnya

gelombang radio dan microwave.

3. acoustic eavesdropping : menangkap gelombang suara yang

dihasilkan oleh suara manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

24

b. Serangan aktif (active attack)

Pada jenis serangan ini, penyerang mengintervensi komunikasi

dan ikut mempengaruhi sistem untuk keuntungan dirinya sendiri.

Misalnya penyerang mengubah aliran pesan seperti menghapus

sebagian cipherteks palsu, me-replaypesan lama, mengubah

informasi yang tersimpan, dan sebagainya.

Berdasarkan banyaknya informasi yang diketahui oleh kriptanalis,maka

serangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu:

a. Ciphertext-only attack

Jenis serangan yang paling umum namun sulit, karena informasi

yang tersedia hanyalah cipherteks saja. Kriptanalis memiliki

beberapa cipherteks dari beberapa pesan, semua terenkripsi dengan

algoritma yang sama. Pekerjaan kriptanalis adalah mendapatkan

kunci atau teks-aslinya terlebih dahulu.

b. Known-plaintext attack

Jenis serangan di mana kriptanalis memiliki pasangan plainteks

dan cipherteks yang berkoresponden.

c. Chosen-plaintext attack

Jenis serangan ini lebih hebat dari pada known-plaintext attack

karena kriptanalis dapat memilih plainteks yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

25

d. Chosen-ciphertext attack

Jenis serangan di mana kriptanalis memiliki cipherteks untuk

didekripsikan dan memiliki akses ke plainteks hasil dekripsinya.

e. Chosen-text attack

Jenis serangan ini merupakan jenis kombinasi antara chosen-

ciphertext dan chosen-plaintext.

Berdasarkan teknik yang digunakan dalam menemukan kunci,serangan

kriptanalis dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Brute Force

Jenis serangan dengan mencoba semua kemungkinan kunci yang

digunakan sanpai ditemukan kunci yang sebenarnya. Diasumsikan

kriptanalis mengetahui algoritma yang digunakan oleh pengirim

pesan. Metode ini sering disebut dengan Exhaustive Key Search.

b. Analytical attack

Jenis serangan ini, kriptanalis tidak mencoba-coba semua

kemungkinan kunci yang digunakan, tetapi kriptanalis melakukan

analisis untuk menemukan kelemahan dari algoritma kriptografi

yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah

kemungkinan kunci yang digunakan oleh pengirim pesan. Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

26

yang dimaksud bisa dilakukan menggunakan pendekatan matematik

dan statistik angka untuk menemukan kunci.

c. Related-key attack

Jenis serangan yang dilakukan kriptanalis yang memiliki cipherteks

yang terenkripsi dengan dua kunci berbeda. Kriptanalis tidak

mengetahui kedua kunci tersebut namun ia mengetahui hubungan

antara kedua kunci tersebut. Sebagai contohnya, perbedaan kedua

kunci tersebuthanya 1 bit saja.

d. Rubber-hose cryptanalysis

Jenis serangan ini mungkin adalah serangan yang paling ekstrim dan

paling efektif. Penyerang melakukan serangan seperti, mengancam,

mengirim pesan gelap, atau melakukan penyiksaan sampai

pemegang kunci atau pihak yang mengetahui kunci memberikan

kunci untuk mendekripsi pesan.

Kriptanalisis untuk cipher Vigènere sendiri, langkah pertama untuk

memecahkan kunci dari cipherteks adalah menentukan panjang kunci yang

digunakan. Ada beberapa cara yang digunakan, diantaranya dengan analisis

frekuensi dan Kasiski-test.

Kriptanalis sendiri dapat melakukan dengan berbagai macam-macam

Bahasa di seluruh dunia, namun hanya beberapa saja yang baru dipecahkan

dan dianalisa. Seorang kriptanalis pun tidak sepenuhnya sempurna dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

27

memecahkan suatu cipherteks, maka dari diambil nilai kemungkinan atau

probabilitas yang disebut dengan index of coincidence. Index of

Coencidence merupakan hubungan antara huruf satu dengan yang lainnya,

yang akan digunakan untuk mencari kemungkinan sebuah kunci. Rumus

untuk mencari index of coincidence sebagai berikut:

𝐼𝑐(𝑥) = ∑𝑓𝑖(𝑓𝑖 − 1)

𝑛(𝑛 − 1)

25

𝑖=0

Keterangan:

𝑥= variabel penelitian

𝐼𝑐= index of coincidence

𝑓𝑖 = frekuensi dari alphabet (A, B, C, …, Z)

𝑛 = banyaknya karakter pada seluruh cipherteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

28

Nilai index of coincidence pada tiap Bahasa pun berbeda-beda, seperti

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.4 Index 𝐼𝐶pada setiap Bahasa

Bahasa Index of Coencidence

Inggris 0.0661

Jerman 0.0762

Perancis 0.0778

Italia 0.0738

Jepang 0.0819

Rusia 0.0529

Teks Acak 0.0385

3. Analisis Frekuensi

Metode analisis frekuensi merupakan salah satu cara untuk mencari

panjang kunci dari cipher Vigènere yang masuk dalam tipe serangan

ciphertext-only attack. Cara ini dilakukan dengan membagi cipherteks

menjadi beberapa bagian lalu dibagi dengan total keseluruhan karakter

yang muncul. Hasil dari huruf-huruf yang muncul itu digunakan untuk

menentukan panjang kunci suatu cipher teks dengan bantuan dari index of

coincidence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

29

Langkah-langkah teknik analisa frekuensi:

a. Hitung kemunculan huruf pada teks dalam baris dan kolom

b. Catat frekuensi tiap urutan huruf

c. Hitung index of coincidence tiap baris dan kolom

d. Hitung rata-rata index of coincidence yang didapatkan

e. Menentukan panjang kunci dari cipherteks (index of coincidence

yang terbesar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Kebutuhaan

Dalam proses analisa frekuensi kemunculan huruf pada teks Bahasa Jawa

diperlukan beberapa proses seperti mendapatkan kemunculan huruf pada teks dan

merata-rata kemunculannya. Selain itu kita juga bisa mengetahui bigram atau trigram

yang sering muncul dalam teks Bahasa Jawa.Sumber yang digunakan untuk mencari

frekuensi kemunculan huruf adalah Kamus Jawa Kuna – Indonesia.[10]

3.1.1. Menghitung Frekuensi Kemunculan Huruf dalam Bahasa Jawa

a. Kebutuhan Input

Data berupa kata-kata dalam Kamus Jawa Kuna-Indonesia.

b. Kebutuhan Proses

i. Memasukkan setiap kata/karakter dalam Kamus Jawa-

Kuna.

ii. Menghitung frekuensi kemunculan huruf dari a sampai z.

iii. Menghitung indeks koensidensi dalam Bahasa Jawa.

c. Kebutuhan Output

Mendapatkan hasil dari proses penghitungan frekuensi

kemunculan huruf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

31

3.2 Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher

Dalam proses kriptanalisis algoritma vigenere cipher terdapat beberapa

teknik untuk menebak kunci, yaitu teknik kasiski test, dan analisa frekuensi.

Kedua Teknik tersebut digunakan untuk memperkirakan panjang kunci serta

menghitung frekuensi kemunculan huruf dari cipherteks. Tujuan akhir dari

penelitian ini adalah mampu menebak kunci serta melakukan dekripsi

terhadap cipherteks.

3.2.1. Teknik Analisis Frekuensi

a. Kebutuhan Input

i. Hasil penghitungan frekuensi kemunculan huruf dalam teks

Bahasa Jawa.

ii. Hasil penghitungan Indeks koensidensi dari frekuensi

kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa.

iii. Sebuah pesan berupa cipher teks.

b. Kebutuhan Proses

i. Proses kriptanalisis menggunakan metode teknik analisis

frekuensi dengan mengelompokkan menjadi beberapa baris

sebanyak kemungkinan panjang kunci yang berisi

c. Kebutuhan Output

Mendapatkan hasil frekuensi kemunculan huruf dan indeks

koensidensi dalam teks Bahasa Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

32

3.1.3. Teknik Kasiski Test

a. Kebutuhan Input

i. Hasil penghitungan frekuensi kemunculan huruf dalam teks

Bahasa Jawa.

ii. Hasil penghitungan Indeks koensidensi dari frekuensi

kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa.

iii. Sebuah pesan berupa cipher teks.

b. Kebutuhan Proses

i. Menghitung jarak kemunculan kata dalam teks yang berupa

trigram (3 karakter).

ii. Menghitung

c. Kebutuhan Output

Mendapatkan jarak pasangan karakter yang berulang untuk

menentukan probabilitas panjang kunci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

33

3.1.4. Pemecahan Kunci Algoritma Vigenere Cipher

a. Kebutuhan Input

i. Data frekuensi kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa

ii. Teks yang berupa Cipherteks

b. Kebutuhan Proses

Membandingkan frekuensi kemunculan huruf dalam

Bahasa Jawa dengan frekuensi kemunculan huruf dalam suatu

cipherteks.

c. Kebutuhan Output

Mendapatkan kunci asli yang dapat digunakan untuk proses

dekripsi suatu cipherteks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

34

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher.

Langkah pertama adalah menentukan panjang kunci. Metode yang

digunakan untuk mencari panjang kunci yaitu menggunakan analisis

frekuensi dan metode kasiski test. Kemudian dari hasil perkiraan panjang

kunci yang didapat, langkah berikutnya adalah mencari probabilitas

kuncinya. Sebelum itu kita harus mencari frekuensi kemunculan huruf dalam

Bahasa Jawa terlebih dahulu.

4.1.1. Frekuensi Kemunculan Huruf dalam Bahasa Jawa.

Proses pengumpulan data kemunculan huruf dalam bahasa jawa

menggunakan sumber buku Kamus Jawa-Kuna karangan P.J.Zoetmulder.

sampai sekarang data kemunculan huruf dan frekuensi kemunculan huruf

dalam Bahasa Jawa belum ada. Selain mendapatkan daftar kemunculan

huruf, hasil lainnya adalah frekuensi kemunculannya (pi) dan indeks

keonsidensi. Untuk itu perlu dilakukan penghitungan frekuensi

kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa untuk melakukan proses

kriptanalisis. Dalam pengolahan data pada penelitian ini digunakan tools

bantu yaitu Microsoft Excel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

35

Tabel 4.1 Kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa

HURUF

FREKUENSI

KEMUNCULAN

HURUF

FREKUENSI

KEMUNCULAN

A 101,818 N 40,573

B 7,494 O 4,606

C 3,249 P 14,030

D 11,800 Q 0

E 16,162 R 22,429

F 0 S 29,888

G 18,491 T 14,765

H 14,428 U 22,178

I 26,294 V 0

J 2,233 W 8,032

K 18,952 X 0

L 11,605 Y 7,941

M 15,865 Z 0

Total huruf (dari alfabet A-Z) dari Kamus Jawa Kuna – Indonesia

adalah 412.833karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

36

Untuk mendapatkan peluang kemunculan huruf, yaitu jumlah

kemunculan huruf di bagi dengan total kemunculan huruf. Maka

didapatkan hasil peluang kemunculan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Frekuensi kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa

HURUF 𝑝𝑖 𝑝𝑖2 HURUF 𝑝𝑖 𝑝𝑖

2

A 0.247 0.060828 N 0.098 0.009659

B 0.018 0.000330 O 0.011 0.000124

C 0.008 0.000062 P 0.034 0.001155

D 0.029 0.000817 Q 0.000 0.000000

E 0.039 0.001533 R 0.054 0.002952

F 0.000 0.000000 S 0.072 0.005241

G 0.045 0.002006 T 0.036 0.001279

H 0.035 0.001221 U 0.054 0.002886

I 0.064 0.004057 V 0.000 0.000000

J 0.005 0.000029 W 0.019 0.000379

K 0.046 0.002107 X 0.000 0.000000

L 0.028 0.000790 Y 0.019 0.000370

M 0.038 0.001477 Z 0.000 0.000000

Setelah mendapatkan data peluang kemunculan kita bisa mencari

indeks koensidensi untuk Bahasa Jawa;

𝐼𝐶(𝑥) ≈ ∑ 𝑝𝑖2

25

0

[1]

= (0.247)2 + (0.018)2 + ⋯ + (0.000000)2 = 0.099

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

37

4.1.2. Metode Kasiski Test.

XUETQTAKPIXASDICODTJOHYTPYUFZMZXWGMMOKMQYU

EICTGSKQTAAUIVUCBJACFZSGHYLIKMSKBGNJXATUVAIZY

FZSGQMEIHUHTSOVMPIAMSFXAHCXZYUFZZKEKTSGQMEIT

AYNTGQWGBNUZDICODTVMUFMWYUYXVMHBTOOESPQRO

BXVMUFIIXCFZBKXZTUKHSIIJYFXXGHYTVMAWEITOTTZGG

HXAGWWDIVCHNVVLSFQRUVACNAMLBOESPCRUETBALFN

EAHKTVMYLBVMHYTZYUVTTKGCTEAFSGGAQMGUAAAZC

YNADMXMSTUONMECTAAUIVUCEITCTNQTAKTJKHVBVZYF

BXAHKNXGXGLBGHKTPYUWTLOFTHBKHHBTOBKBPRUFPQ

IUCLITUSGOMYFBXAHFZOAFSPMTNZTPVUJTXANJTZGSALI

XNSDITAETAZOOBVSVSDGAGWGIVUVXVKESPCRUHBGGGT

TSZCQTVMMWICNESPCRULTVYUZDIVUJBVMUFTEOFMCMT

ADTVQUONTGNJXATUKTPGGTTVMOFMCXOLFITOLWPGQM

ALGFWFZOESEIMOKMQTUFWPGHYLITAKTZGQGGBKHAGO

ZUETVPUWMCTAMLBOXAICTXSFMRWMPIJYFBVMJSKIXUK

NTGQAMJUNWGAGGAPCTAGGVJBWKMQAMLBOHSEQQUKT

UVYQTVJUDXUJCHNVIYHXVMMWWIEUKTUOEWITGDSKVO

FSKOAMLBSGQMEIGNMKQVUJBVMJAMCROFZITXZNUGNW

GOYUVAMXYCDICODTAGVJTGGNVACNAMLBOMMIIJIKLISC

TTVZOTBVGHLNQTAHTSGLQTVRCHNZRCFBXALAGOQUKN

AGBSGAGGAKCQOFGGGGTNBJUEXTYYKTZKHYTVOHYPIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

38

UFTLNOZZCYNABVMESGOSUZTAGYCXZYUSFITOFZOOFCTT

OSSGSGQMEIYUVTGGCFZAGFSFQRUEBVOJMGISCF

Pesan di atas merupakan sebuah cipherteks yang pengamanannya

menggunakan algoritma kriptografi. Asumsi dalam penelitian ini penulis

mengetahui bahasa yang digunakan, yaitu Bahasa Jawa.

Pada metode kasiski test, pertama-tama mencari pasangan-pasangan

huruf yang panjangnya paling sedikit tiga di dalam cipherteks. Tiga

pasangan huruf ini disebut trigram. Kemunculan berulang tersebut

dicatat dan dihitung jaraknya, untuk mencari probabilitas panjang kunci.

Dalam menghitung pasangan huruf yang sering muncul digunakan alat

bantu Microsoft Word. Dan kemunculan yang diambil dari penelitian ini

adalah kemunculan lebih dari 2 kali.

Cipherteks:

XUETQTAKPIXASDICODTJOHYTPYUFZMZXWGMMOKMQYUE

ICTGSKQTAAUIVUCBJACFZSGHYLIKMSKBGNJXATUVAIZYFZ

SGQMEIHUHTSOVMPIAMSFXAHCXZYUFZZKEKTSGQMEITAY

NTGQWGBNUZDICODTVMUFMWYUYXVMHBTOOESPQROBX

VMUFIIXCFZBKXZTUKHSIIJYFXXGHYTVMAWEITOTTZGGHX

AGWWDIVCHNVVLSFQRUVACNAMLBOESPCRUETBALFNEAH

KTVMYLBVMHYTZYUVTTKGCTEAFSGGAQMGUAAAZCYNAD

MXMSTUONMECTAAUIVUCEITCTNQTAKTJKHVBVZYFBXAH

KNXGXGLBGHKTPYUWTLOFTHBKHHBTOBKBPRUFPQIUCLIT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

39

USGOMYFBXAHFZOAFSPMTNZTPVUJTXANJTZGSALIXNSDIT

AETAZOOBVSVSDGAGWGIVUVXVKESPCRUHBGGGTTSZCQT

VMMWICNESPCRULTVYUZDIVUJBVMUFTEOFMCMTADTVQU

ONTGNJXATUKTPGGTTVMOFMCXOLFITOLWPGQMALGFWFZ

OESEIMOKMQTUFWPGHYLITAKTZGQGGBKHAGOZUETVPUW

MCTAMLBOXAICTXSFMRWMPIJYFBVMJSKIXUKNTGQAMJUN

WGAGGAPCTAGGVJBWKMQAMLBOHSEQQUKTUVYQTVJUD

XUJCHNVIYHXVMMWWIEUKTUOEWITGDSKVOFSKOAMLBS

GQMEIGNMKQVUJBVMJAMCROFZITXZNUGNWGOYUVAMXY

CDICODTAGVJTGGNVACNAMLBOMMIIJIKLISCTTVZOTBVGH

LNQTAHTSGLQTVRCHNZRCFBXALAGOQUKNAGBSGAGGAKC

QOFGGGGTNBJUEXTYYKTZKHYTVOHYPIYUFTLNOZZCYNAB

VMESGOSUZTAGYCXZYUSFITOFZOOFCTTOSSGSGQMEIYUV

TGGCFZAGFSFQRUEBVOJMGISCF

Dari pasangan huruf yang sering muncul di atas, pasangan yang sering

muncul sebagai berikut:

1. GQM muncul sebanyak 5 kali.

2. TZG, TAG, UKT muncul sebanyak 3 kali.

Pasangan huruf GQM muncul pada baris ke-1, ke-2, ke-12, ke-16, dan

ke-20, dengan posisi urut huruf berada pada posisi 91, 126, 556, 736,

946. Jarak posisi kejadian pertama ke-5 posisi huruf tersebut adalah 90,

125, 555,735, 945. Untuk menghitung indeks koensiden menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

40

rumus GCD atau Faktor Persekutuan Terbesar(FPB) dari jarak posisi

pertama kemunculannya.

Penghitungan ini dibantu dengan alat yaitu Microsoft Excel.

Maka nilai yang didapatkan dari jarak-jarak tersebut adalah 5. Nilai

tersebut merupakan nilai probabilitas panjang kunci.

4.1.3. Metode Analisis Frekuensi.

Pada metode analisa frekuensi, cipherteks dibagi menjadi beberapa

bagian dalam bentuk baris yang dilambangkan dengan m dan y mewakili

urutan setiap barisnya. Banyaknya baris didapatkan dari metode kasiski

test.

Cipherteks:

XUETQTAKPIXASDICODTJOHYTPYUFZMZXWGMMOKMQYU

EICTGSKQTAAUIVUCBJACFZSGHYLIKMSKBGNJXATUVAIZY

FZSGQMEIHUHTSOVMPIAMSFXAHCXZYUFZZKEKTSGQMEIT

AYNTGQWGBNUZDICODTVMUFMWYUYXVMHBTOOESPQRO

BXVMUFIIXCFZBKXZTUKHSIIJYFXXGHYTVMAWEITOTTZG

GHXAGWWDIVCHNVVLSFQRUVACNAMLBOESPCRUETBALF

NEAHKTVMYLBVMHYTZYUVTTKGCTEAFSGGAQMGUAAAZ

CYNADMXMSTUONMECTAAUIVUCEITCTNQTAKTJKHVBVZ

YFBXAHKNXGXGLBGHKTPYUWTLOFTHBKHHBTOBKBPRUF

PQIUCLITUSGOMYFBXAHFZOAFSPMTNZTPVUJTXANJTZGSA

LIXNSDITAETAZOOBVSVSDGAGWGIVUVXVKESPCRUHBGG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

41

GTTSZCQTVMMWICNESPCRULTVYUZDIVUJBVMUFTEOFMC

MTADTVQUONTGNJXATUKTPGGTTVMOFMCXOLFITOLWPG

QMALGFWFZOESEIMOKMQTUFWPGHYLITAKTZGQGGBKHA

GOZUETVPUWMCTAMLBOXAICTXSFMRWMPIJYFBVMJSKIX

UKNTGQAMJUNWGAGGAPCTAGGVJBWKMQAMLBOHSEQQ

UKTUVYQTVJUDXUJCHNVIYHXVMMWWIEUKTUOEWITGDS

KVOFSKOAMLBSGQMEIGNMKQVUJBVMJAMCROFZITXZNU

GNWGOYUVAMXYCDICODTAGVJTGGNVACNAMLBOMMIIJI

KLISCTTVZOTBVGHLNQTAHTSGLQTVRCHNZRCFBXALAGO

QUKNAGBSGAGGAKCQOFGGGGTNBJUEXTYYKTZKHYTVOH

YPIYUFTLNOZZCYNABVMESGOSUZTAGYCXZYUSFITOFZOO

FCTTOSSGSGQMEIYUVTGGCFZAGFSFQRUEBVOJMGISCF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

42

Matriks yang ada adalah 1 baris x 978 kolom, dengan demikian

cipherteks dapat dituliskan 1 baris saja. Setelah dituliskan dalam 1baris x

978 kolom, dihitung frekuensi dari karakter A, B, C, … , Z dalam

cipherteks tersebut.

Maka diperoleh hasil m=1 di bawah ini:

Tabel 4.3 Tabel Frekuensi m1

Huruf m1,y1 Huruf m1,y1

A 37 N 23

B 22 O 25

C 20 P 6

D 15 Q 21

E 13 R 2

F 20 S 31

G 42 T 38

H 25 U 33

I 33 V 22

J 17 W 12

K 19 X 18

L 25 Y 23

M 30 Z 18

IC m1 = 0.0433

Untuk m = 2, menjadi 2 baris x (978/2) kolom. Oleh karena itu

cipherteks ditulis menjadi 2 baris dengan aturan sebagai berikut:

X E Q A P X S I O …

U T T K I A D C D …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

43

Secara lengkap string baris pertama dan kedua ditulis sebagai berikut:

Baris Pertama (y1) = X E Q A P X S I O T V I Y Z G M I U T O M I M F A C Z U Z K

K S Q E T Y T Q G N Z I O T M F W U X M B O E P R B V U I X F B X T K S I Y X

G Y V A E T T Z G X G W I C N V S Q U A N M B E P R E B L N A K V Y B M Y Z

U T K C E F G A M U A Z Y A M M T O M C A U V C I C N T K J H B Z F X H N G

G B H T Y W L F H K H T B B R F Q U L T S O Y B A F O F P T Z P U T A J Z S L

X S I A T Z O V V D A W I U X K S C U B G T S C T M W C E P R L V U D V J V

U T O M M A T Q O T N X T K P G T M F C O F T L P Q A G W Z E E M K Q U W

G Y I A T G G B H G Z E V U M T M B X I T S M W P J F V J K X K T Q M U W A

G P T G V B K Q M B H E Q K U Y T J D U C N I H V M W E K U E I G S V F K A

L S Q E G M Q U B M A C O Z T Z U N G Y V M Y D C D A V T G V C A L O M I I

L S T V O B G L Q A T G Q V C N R F X L G Q K A B G G A C O G G T B U X Y K

Z H T O Y I U T N Z C N B M S O U T G C Z U F T F O F T O S S Q E Y V G C Z G

S Q U B O M I C

Baris Kedua (y2) = U T T K I A D C D J H T Y F M X G M K Q U I T S Q A U V C J

C Z G Y I M K G J A U A Z F S Q E H H S V P A S X H X Y F Z E T G M I A N G W

B U D C D V U M Y Y V H T O S Q O X M F I C Z K Z U H I J F X H T M W I O T

G H A W D V H V L F R V C A L O S C U T A F E H T M L V H T Y V T G T A S G

Q G A A C N D X S U N E T A I U E T T Q A T K V V Y B A K X X L G K P U T O

T B H B O K P U P I C I U G M F X H Z A S M N T V J X N T G A I N D T E A O B

S S G G G V V V E P R H G G T Z Q V M I N S C U T Y Z I U B M F E F C T D V U

N G J A U T G T V O M X L I O W G M L F F O S I O M T F P H L T K Z Q G K A

O U T P W C A L O A C X F R M I Y B M S I U N G A J N G G A C A G J W M A L

O S Q U T V Q V U X J H V Y X M W I U T O W T D K O S O M B G M I N K V J

V J M R F I X N G W O U A X C I O T G J G N A N M B M I J K I C T Z T V H N T

H S L T R H Z C B A A O U N G S A G K Q F G G N J E T Y T K Y V H P Y F L O

Z Y A V E G S Z A Y X Y S I O Z O C T S G G M I U T G F A F F R E V J G S F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

44

Setelah dituliskan dalam 2 baris seperti di atas, perlu dihitung frekuensi

dari karakter A, B, C, … , Z dari masing-masing baris. Maka akan

didapatkan tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.4 Tabel Frekuensi m2

Huruf m2,y1 m2,y2 Huruf m2,y1 m2,y2

A 20 272 N 12 110

B 12 90 O 13 132

C 11 72 P 4 2

D 5 90 Q 8 156

E 5 56 R 2 0

F 8 132 S 16 210

G 23 342 T 16 462

H 11 182 U 22 110

I 15 306 V 10 132

J 11 30 W 3 72

K 9 90 X 10 56

L 11 182 Y 13 90

M 15 210 Z 10 56

IC y1 = 0.0436

IC y2 = 0.0420

IC m2 = 0.0428

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

45

Untuk m = 3, menjadi 3 baris x (978/3) kolom. Oleh karena itu

cipherteks ditulis menjadi 3 baris dengan aturan sebagai berikut:

X T A I S C T H P …

U Q K X D O J Y Y …

E T P A I D O T U …

Secara lengkap string baris pertama sampai ketiga ditulis sebagai berikut:

Baris pertama (y1) :X T A I S C T H P F Z G O Q E T K A I C A Z H I S G X U I F G E

U S M A F H Z F K T Q I Y G G U I D M M U V B O P O V F X Z X U S J X H V W T

T G A W V N L Q V N L E C E A N H V L M T U T C A G Q U A Y D M U M T U U I

T T T H V F A N X B K Y T F B H O B U Q C T G Y X F A P N P J A T S I S T T O V

S A G U V S R B G S Q M I E C L Y D U V F O C A V O G X U P T M M O I L G A F

Z S M M U P Y T T Q B A Z T U C M O I X M M J B J I K G M N A A T G B M M O

E U U Q J X C V H M W U U W G K F O L G E N Q J M M O I Z G G U M C C T V G

V N L M I K S T O V L T T L V H R B L O K G G G C F G N U T K K T H I F N Z N

V S S T Y Z S T Z F T S G E U G F G F U V M S

Baris kedua (y2) :U Q K X D O J Y Y Z X M K Y I G Q A V B C S Y K K N A V Z Z Q

I H O P M X C Y Z E S M T N Q B Z C T U W Y M T E Q B M I C B Z K I Y X Y M E

O Z H G D C V S R A A B S R T L E K M B H Z V K T F G M A Z N M S O E A I C T

N A J V Z B H X G G T U L T K B B P F I L U O F A Z F M Z V T N Z A X D A A O S

D G I V K P U G T Z T M C S R T U I J M T F M D Q N N A K G T O C L T W Q L W

O E O Q F G L A Z G K G U V W T L X C S R P Y V S X N Q J W G P A V W Q L H

Q K V T U U H I X M I K O I D V S A B Q I M V B J C F T N N O V X D O A J G A A

B M J L C V T G N A S Q R N C X A Q N B A A Q G G B E Y T H V Y Y T O C A M

G U A C Y F O O C O G Q I V G Z F Q E O G C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

46

Baris ketiga (y3) :E T P A I D O T U M W M M U C S T U U J F G L M B J T A Y S M

H T V I S A X U Z K G E A T W N D O V F Y X H O S R X U I F K T H I F G T A I T

G X W I H V F U C M O P U B F A T Y V Y Y T G E S A G A C A X T N C A V E C

Q K K B Y X K G L H P W O H H T K R P U I S M B H O S T T U X J G L N I E Z B

V G W V X E C H G T C V W N P U V Z V B U E M T T U T J T T G V F X F O P M

G F E I K T W H I K G G H O E P M A B A T F W I F M K U T A U G G C G J K A B

S Q T Y V D J N Y V W E T E T S O K M S M G K U V A R Z X U W Y A Y I D G T

N C M O I I I T Z B H Q H G T C Z F A G U A S G K O G T J X Y Z Y O P U L Z Y B

E O Z G X U I F O T S S M Y T C A S R B J I F

Setelah dituliskan dalam 3 baris seperti di atas, perlu dihitung frekuensi

dari karakter A, B, C, … , Z dari masing-masing baris. Maka akan

didapatkan tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tabel Frekuensi m3

Huruf m3,y1 m3,y2 m3,y3 Huruf m3,y1 m3,y2 m3,y3

A 7 132 306 N 9 42 42

B 6 90 30 O 8 6 182

C 7 90 6 P 2 0 6

D 5 6 42 Q 11 42 6

E 9 0 6 R 1 0 0

F 8 20 42 S 10 182 42

G 17 110 182 T 5 342 182

H 11 90 12 U 10 110 132

I 16 90 42 V 2 90 90

J 7 30 12 W 3 30 6

K 7 42 20 X 7 20 30

L 4 56 156 Y 7 42 72

M 11 30 156 Z 7 42 12

IC y1 = 0.0431

IC y2 = 0.0449

IC y3 = 0.0475

IC m3 =0.0452

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

47

Untuk m = 4, menjadi 4 baris x (978/4) kolom. Oleh karena itu

cipherteks ditulis menjadi 3 baris dengan aturan sebagai berikut:

X Q P S O O P Z W …

U T I D D H Y M G …

E A X I T Y U Z M …

T K A C J T F Z M …

Secara lengkap string baris pertama sampai keempat ditulis sebagai

berikut:

Baris pertama (y1) :X Q P S O O P Z W O Y C K A U A S L S N T I Z M U O I F C U

K S E Y Q N I T F U M O P B U X B T S Y G V E T G G I N S U N B P E L A V B Y

U K E G M A Y M T M A V I N K H Z X N G H Y L H H B R Q L S Y A O P Z U A

Z L S A Z V D W U K C B T C M C P L U V V T M A Q T X K G M C F L Q G Z E

K U G I T G H Z V M M X T M P F J X T M W G T V K M H Q U T D C I V W K E

G V K L Q G Q B A O T U G V Y C A T V A O I L T O G Q T Q C R X G K B G C G

T U Y Z T Y U N C B S U G Z F F F O S E V C G Q B M C

Baris kedua (y2) :U T I D D H Y M G K U T Q U C C G I K J U Z S E H V A X X F E

G I N W U C V M Y H O Q X F C K U I F H M I T H W V V F V A O C T F H M V T

V G A G G A N X U E A U T Q T V Y A X L K U O B B K U I I G F H A M T J N G

I D E O S G G V E R G T Q M N C T Z U M E C D U G A T T O X I W M F O I M F

H T Z G A U P C L A X R I B S U G J G A A J M L S U V V X H Y M I T W D O O

B M N V V M F X G O A C O G G A M M J I T T H T S T H C A O N S G Q G N E Y

K V P F O Y V G Z Y Y I Z C S G I T F F R V G F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

48

Baris ketiga (y3) :E A X I T Y U Z M M E G T I B F H K B X V Y G I T M M A Z Z

K Q T T G Z O M W X B E R V I F X K I X Y A T Z X W C V Q A M E R B N K Y

M Z T C F A U Z A M O C U C C T J B F H G B T W F K T B F U T O B F F T P T J

S X I T O V A I X S U G S T W E R V D J U O M T O N T P T F O T P A W E M Q

W Y A G B G E U T B I S W J V K K Q U A P G B Q B E K Y J U N H M E U I S F

A S E M U M C Z Z N Y M D D V G C L M I S V B L A G V N F L Q A G A O G B

X K H O I T Z N M O T C U T O T S Q Y G Z S U O I

Baris keempat (y4) :T K A C J T F X M Q I S A V J Z Y M G A A F Q H S P S H Y Z

T M A G B D D U Y V T S O M I Z Z H J X T W O G A D H L R C L S U A E T L H

Y T T S Q A C D S N T I E T A K V B K X G P T T H O P P C U M X Z S N V X T A

N T A B S G V V P H G Z V I S U Y I B F F T V N J U G V M L O G L F S O T P L

K Q K O T W A O C F M Y M I N A N G C G W A O Q T Q U J V X W U O T K S M

G I K J J R I N W U X I T J N N B I K C Z V N H L R Z B A U G A K F G J T T Y H

Y L Z A E S A X S O O T G M U G A F E J S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

49

Setelah dituliskan dalam 4 baris seperti di atas, perlu dihitung frekuensi

dari karakter A, B, C, … , Z dari masing-masing baris. Maka akan

didapatkan tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Frekuensi m4

Huru

f

m4,y

1

m4,y

2

m4,y

3

m4,y

4

Huru

f

m4,y

1

m4,y

2

m4,y

3

m4,y

4

A 8 9 12 8 N 6 6 6 5

B 5 6 7 4 O 9 8 4 4

C 4 2 7 7 P 2 0 2 2

D 2 8 3 2 Q 4 6 4 7

E 2 3 3 5 R 0 0 2 0

F 5 5 3 7 S 6 8 10 7

G 11 8 12 11 T 12 11 4 11

H 4 7 7 7 U 13 4 9 7

I 7 10 8 8 V 3 9 7 3

J 7 2 4 4 W 3 4 0 5

K 5 5 4 5 X 6 6 4 2

L 8 6 3 8 Y 6 6 7 4

M 5 5 10 10 Z 5 4 5 4

IC y1 = 0.0432

IC y2 = 0.0412

IC y3 = 0.0434

IC y4 = 0.0411

IC m4 =0.0422

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

50

Untuk m = 5, menjadi 5 baris x (978/5) kolom. Oleh karena itu

cipherteks ditulis menjadi 3 baris dengan aturan sebagai berikut:

X T X C O Y Z M Y …

U A A O H U X O U …

E K S D Y F W K E …

T P D T T Z G M I …

Q I I J P M M Q C …

Secara lengkap string baris pertama sampai kelima ditulis sebagai

berikut:

Baris pertama (y1) :X T X C O Y Z M Y T T V A G K G T Z G H O A A Y K G T G N

C M Y M O R M X K K J G M T G G V V R N O R A A M M Y K A A A Y X O T V

T T K Z A G G Y O K O R I T M A A T V A G X T Z S A V K R G Z M N R Y V M

O T Q G T G M X T G G O M T G T G K Z P T O T R J M X G U G T J Q O Q V J J I

M E O G O A G G V M R T G Y X C G G N O J S Z G T G R R A Q G G Q G J Y K

O Y N Y M S G Y T O O G Y G G R O S

Baris kedua (y2) :U A A O H U X O U G A U C H M N U Y Q U V M H U E Q A Q U

O U U H E O U C X H Y H A O G W C L U A E U L H Y H U G F Q A N M N A U C

A H Y H X H U F H B U U U Y H F N U N S N A O V G U E U G C M E U U U U F

A U N U G O O O Q F E O U H A Q H U U A X X W Y J U Q N G A B A H U Y U C

Y M U E D F M Q N U J O X N U Y O V N A M I C O H A L C C L U B G O G U Y

H H U O N E U Y U O F S Q U C F U J C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

51

Baris ketiga (y3) :E K S D Y F W K E S A C F Y S J V F M H M S C F K M Y W Z D

F Y B S B F F Z S F Y W T H W H S V M S E F K L Y V C S M A A S M A C T K V

F K G K W T H K F C S F F S Z J J A S E O S W V S H T Q W S L Z J F M D O J K

T F L L M W S K F Y K G A E W M A S M F S K A W A G W M S K Q D H H W K

W S S L M M J A F Z W V C D J V M M K T T L H Q H F A K S A F T E K Y Y F Z

A S Z C S F C S M V F S E M F

Baris keempat (y4) :T P D T T Z G M I K U B Z L K X A Z E T P F X Z T E N G D T

M X T P X I Z T I X T E T X D N F A L P T N T B T T T G G Z D T E U E N T B B

N L T T H B B P L G B Z P T T T L D T B D G X P B T T I P T D B T C T N X T T

M F W A F E M W L T G G T M L I F P B K N M G P G K L E T T X N X W T I K K

B E K B M Z N G A D T T A L I L T B N T T N B G N G K G N X T T P T Z B G T

X F Z T G E T Z F B G

Baris kelima (y5) :Q I I J P M M Q C Q I J S I B A I S I S I X Z Z S I T B I V W V O Q

V I B U I X V I Z A I V Q C B C B E V V Z T E G U C M U C I I Q J V X X B P L B

T P Q I O X O M P X Z I I A V G I V C G S V C C V I V E M V T A P V C I P L Z I

Q P I Z B O V C B C M I V I T J A C V M B Q U V U V V I U T V O S I Q V C I U O

M I A G C B I I V V Q S V Z X O A A C G B T Z V I L C V O A Z I O T S I G A Q V

I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

52

Setelah dituliskan dalam 5 baris seperti di atas, perlu dihitung frekuensi

dari karakter A, B, C, … , Z dari masing-masing baris. Maka akan

didapatkan tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.7 Tabel Frekuensi m4

Huruf m5,y1 m5,y2 m5,y3 m5,y4 m5,y5

A 6 10 9 2 10

B 0 4 0 13 5

C 2 8 5 0 5

D 0 1 6 8 0

E 1 3 4 4 1

F 0 2 13 5 0

G 26 1 0 13 2

H 2 18 4 1 0

I 1 4 0 3 25

J 7 8 1 0 1

K 5 0 9 3 2

L 0 6 6 10 3

M 9 6 5 4 6

N 7 7 0 9 0

O 8 4 4 0 9

P 1 0 0 1 4

Q 8 3 1 0 9

R 1 0 0 1 0

S 1 1 25 0 4

T 17 0 0 16 5

U 2 27 0 1 3

V 3 1 2 0 16

W 0 1 4 5 2

X 5 1 0 10 2

Y 4 2 17 0 0

Z 2 0 3 9 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

53

IC y1 = 0.0931

IC y2 = 0.0988

IC y3 = 0.0962

IC y4 = 0.0732

IC y5 = 0.0884

IC m5 =0.0899

Jadi untuk m1, m2, m3, m4, m5 setelah mencari masing-masing baris

nilai indeks koensiden, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

IC m1: (0.0433) = 0.0433

IC m2: (0.0436 + 0.0420) / 2 = 0.0428

IC m3: (0.0431 + 0.0449 + 0.0475) / 3 =0.0452

IC m4: (0.0432 + 0.0412 + 0.0434 + 0.0411) / 4=0.0422

IC m5: (0.0931 + 0.0988 + 0.0962 + 0.0732 + 0.0884) / 5 = 0.0899

Dari hasil penghitungan di atas, nilai indeks koensiden baris ke 5 (m5)

menunjukkan nilai tertinggi di antara baris lainnya. Maka dapat

disimpulkan bahwa panjang kunci adalah 5 karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

54

4.1.4. Pemecahan Kunci.

Dengan mengetahui probabilitas panjang kunci dengan metode

analisis frekuensi dan kasiski test, maka probabilitas panjang kunci

merupakan acuan dalam tahap pemecahan kunci yang sebenarnya.

Frekuensi kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa yang sudah didapatkan

tadi (tabel 4.6) membantu dalam pemecahan kunci pada algoritma

Vigenere.

Lalu bagaimana cara memecahkan kunci yang sebenarnya? Kita ambil

penjabaran metode analisis frekuensi, p merupakan frekuensi

kemunculan huruf dalam Bahasa Jawa. Panjang kunci kita simbolkan

dengan m.

Misal f0, f1, f2, … , f25 merupakan frekuensi A, B, C, … , Z secara berurut

dalam yi . Kemudian misal 𝑛’ = 𝑛𝑚⁄ yang merupakan panjang yi,maka

distribusi probabilitas dari 26 huruf dalam yiadalah

𝑓0𝑛′⁄ ,

𝑓1𝑛′⁄ , … ,

𝑓25𝑛′⁄

Kemudian yi mendapatkan pergeseran enkripsi terhadap plainteks

menggunakan pergeseran ki. distribusi pergeserannya menjadi :

𝑓𝑘𝑖𝑛′⁄ ,

𝑓1+𝑘𝑖𝑛′⁄ , … ,

𝑓25+𝑘𝑖𝑛′⁄

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

55

Dalam proses pemecahan kunci diperlukan cipherteks yang sudah di bagi

sesuai dengan probabilitas panjang kunci yaitu 5. Maka cipherteks

dipecah menjadi 5 baris sebagai berikut:

Baris pertama (y1) :X T X C O Y Z M Y T T V A G K G T Z G H O A

A Y K G T G N C M Y M O R M X K K J G M T G G V V R N O R A

A M M Y K A A A Y X O T V T T K Z A G G Y O K O R I T M A A T

V A G X T Z S A V K R G Z M N R Y V M O T Q G T G M X T G G O

M T G T G K Z P T O T R J M X G U G T J Q O Q V J J I M E O G O

A G G V M R T G Y X C G G N O J S Z G T G R R A Q G G Q G J Y

K O Y N Y M S G Y T O O G Y G G R O S

Baris kedua (y2) :U A A O H U X O U G A U C H M N U Y Q U V M

H U E Q A Q U O U U H E O U C X H Y H A O G W C L U A E U L H

Y H U G F Q A N M N A U C A H Y H X H U F H B U U U Y H F N U

N S N A O V G U E U G C M E U U U U F A U N U G O O O Q F E O

U H A Q H U U A X X W Y J U Q N G A B A H U Y U C Y M U E D

F M Q N U J O X N U Y O V N A M I C O H A L C C L U B G O G U

Y H H U O N E U Y U O F S Q U C F U J C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

56

Baris ketiga (y3) :E K S D Y F W K E S A C F Y S J V F M H M S C F

K M Y W Z D F Y B S B F F Z S F Y W T H W H S V M S E F K L Y

V C S M A A S M A C T K V F K G K W T H K F C S F F S Z J J A S

E O S W V S H T Q W S L Z J F M D O J K T F L L M W S K F Y K G

A E W M A S M F S K A W A G W M S K Q D H H W K W S S L M

M J A F Z W V C D J V M M K T T L H Q H F A K S A F T E K Y Y F

Z A S Z C S F C S M V F S E M F

Baris keempat (y4) :T P D T T Z G M I K U B Z L K X A Z E T P F X Z

T E N G D T M X T P X I Z T I X T E T X D N F A L P T N T B T T T

G G Z D T E U E N T B B N L T T H B B P L G B Z P T T T L D T B D

G X P B T T I P T D B T C T N X T T M F W A F E M W L T G G T M

L I F P B K N M G P G K L E T T X N X W T I K K B E K B M Z N G

A D T T A L I L T B N T T N B G N G K G N X T T P T Z B G T X F Z

T G E T Z F B G

Baris kelima (y5) :Q I I J P M M Q C Q I J S I B A I S I S I X Z Z S I T

B I V W V O Q V I B U I X V I Z A I V Q C B C B E V V Z T E G U C

M U C I I Q J V X X B P L B T P Q I O X O M P X Z I I A V G I V C G

S V C C V I V E M V T A P V C I P L Z I Q P I Z B O V C B C M I V I

T J A C V M B Q U V U V V I U T V O S I Q V C I U O M I A G C B I

I V V Q S V Z X O A A C G B T Z V I L C V O A Z I O T S I G A Q V

I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

57

Untuk memecahkan kunci yang sebenarnya menggunakan rumus:

𝑀0(𝑦𝑖)= ∑

𝑝𝑖. 𝑓𝑖

𝑛

25

𝑖=0

[1]

Maka hasil yang di peroleh:

𝑀0(𝑦1)= ∑

(𝑝0𝑓0) + (𝑝1𝑓1) + … + (𝑝25𝑓25)

𝑛′

25

𝑖=0

𝑀0(𝑦1)= ∑

(0.024.15) + (0.018.0) + … + (0.000.7)

196

25

𝑖=0

= 0.048

𝑀0(𝑦1)= ∑

(𝑝0𝑓1) + (𝑝1𝑓2) + … + (𝑝25𝑓0)

𝑛′

25

𝑖=0

𝑀1(𝑦1)= ∑

(0.024.0) + (0.018.3) + … + (0.000.15)

196

25

𝑖=0

= 0.031

𝑀0(𝑦1)= ∑

(𝑝0𝑓1) + (𝑝1𝑓2) + … + (𝑝25𝑓0)

𝑛′

25

𝑖=0

𝑀25(𝑦1)= ∑

(0.024.7) + (0.018.15) + … + (0.000.14)

196

25

𝑖=0

= 0.046

.

.Penghitungan dilakukan sampai M25(y5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

58

Setelah melakukan penghitungan maka bisa dilihat hasilnya pada tabel

berikut:

Tabel 4.8 Tabel Observasi Indeks Koensidensi

HASIL

y1

HASIL

y2

KASIL

y3

HASIL

y4

HASIL

y5

A 0,079 0,087 0,072 0,066 0,063

B 0,051 0,061 0,054 0,087 0,082

C 0,063 0,075 0,060 0,058 0,082

D 0,039 0,058 0,050 0,052 0,050

E 0,059 0,052 0,065 0,056 0,056

F 0,040 0,056 0,098 0,059 0,041

G 0,145 0,067 0,057 0,097 0,061

H 0,043 0,102 0,058 0,055 0,042

I 0,058 0,055 0,049 0,057 0,146

J 0,047 0,032 0,044 0,034 0,033

K 0,058 0,052 0,075 0,058 0,055

L 0,051 0,050 0,069 0,070 0,046

M 0,079 0,065 0,084 0,074 0,059

N 0,067 0,088 0,052 0,076 0,050

O 0,085 0,084 0,058 0,045 0,074

P 0,051 0,044 0,044 0,075 0,076

Q 0,049 0,071 0,058 0,042 0,071

R 0,061 0,039 0,040 0,051 0,055

S 0,055 0,052 0,130 0,039 0,052

T 0,102 0,041 0,060 0,160 0,057

U 0,053 0,155 0,053 0,040 0,058

V 0,062 0,043 0,058 0,055 0,116

W 0,049 0,060 0,065 0,043 0,050

X 0,062 0,048 0,053 0,069 0,053

Y 0,069 0,062 0,066 0,045 0,048

Z 0,076 0,042 0,073 0,071 0,060

Untuk keakuratan probabilitas tertinggi dari hasil di atas, dicari hasil yang

paling mendekati dengan nilai indeks koensidensi yaitu 0.099 dan atau

nilai terbesar seperti acuan Myi .Berdasarkan table 4.10 dapat dilihat posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

59

nilai-nilai terbesar, untuk y1 pada huruf G, y2 pada huruf U, y3 pada

huruf S, y4 pada huruf T dan pada y5 pada huruf I. Maka kemungkinan

kunci yang sebenarnya adalah GUSTI.

4.2. Uji Coba Dekripsi Cipherteks.

Langkah terakhir dari proses kriptanalisis adalah proses dekripsi atau

mengubah cipherteks menjadi plainteks. Berdasarkan tabel 4.10, kunci

yang didapatkan adalah GUSTI.

Terdapat 3 langkah yang harus diperhatikan untuk mendekripsi

cipherteks, yaitu:

1. Letakkan huruf key pada kolom pertama.

2. Mencari huruf yang merupakan cipherteks pada baris yang

diawali dengan huruf key.

3. Mengganti huruf cipherteks dengan huruf pertama pada kolom

dimana cipherteks berada.

Cipherteks:

XUETQTAKPIXASDICODTJOHYTPYUFZMZXWGMMOKMQYUEI

CTGSKQTAAUIVUCBJACFZSGHYLIKMSKBGNJXATUVAIZYFZS

GQMEIHUHTSOVMPIAMSFXAHCXZYUFZZKEKTSGQMEITAYNT

GQWGBNUZDICODTVMUFMWYUYXVMHBTOOESPQROBXVMU

FIIXCFZBKXZTUKHSIIJYFXXGHYTVMAWEITOTTZGGHXAGWW

DIVCHNVVLSFQRUVACNAMLBOESPCRUETBALFNEAHKTVMY

LBVMHYTZYUVTTKGCTEAFSGGAQMGUAAAZCYNADMXMSTU

ONMECTAAUIVUCEITCTNQTAKTJKHVBVZYFBXAHKNXGXGLB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

60

GHKTPYUWTLOFTHBKHHBTOBKBPRUFPQIUCLITUSGOMYFBX

AHFZOAFSPMTNZTPVUJTXANJTZGSALIXNSDITAETAZOOBVSV

SDGAGWGIVUVXVKESPCRUHBGGGTTSZCQTVMMWICNESPCR

ULTVYUZDIVUJBVMUFTEOFMCMTADTVQUONTGNJXATUKTP

GGTTVMOFMCXOLFITOLWPGQMALGFWFZOESEIMOKMQTUF

WPGHYLITAKTZGQGGBKHAGOZUETVPUWMCTAMLBOXAICTX

SFMRWMPIJYFBVMJSKIXUKNTGQAMJUNWGAGGAPCTAGGVJB

WKMQAMLBOHSEQQUKTUVYQTVJUDXUJCHNVIYHXVMMWW

IEUKTUOEWITGDSKVOFSKOAMLBSGQMEIGNMKQVUJBVMJA

MCROFZITXZNUGNWGOYUVAMXYCDICODTAGVJTGGNVACN

AMLBOMMIIJIKLISCTTVZOTBVGHLNQTAHTSGLQTVRCHNZRC

FBXALAGOQUKNAGBSGAGGAKCQOFGGGGTNBJUEXTYYKTZK

HYTVOHYPIYUFTLNOZZCYNABVMESGOSUZTAGYCXZYUSFIT

OFZOOFCTTOSSGSGQMEIYUVTGGCFZAGFSFQRUEBVOJMGISC

F

Key: GUSTI

Jika cipherteks disesuaikan dengan kunci secara berpasangan

dikembalikan menjadi palinteks makaakan menjadi seperti berikut:

Tabel 4.3 Proses memasangkan cipherteks dengan kunci.

X U E T Q …

G U S T I …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

61

Tabel 4.11 Proses Dekripsi

Sesuai dengan penyesuaian pada cipherteks dan kunci, maka dalam

dekripsi cipherteks pada vigenere hal pertama yang dilakukan adalah mencari

karakter kunci. Untuk penelitian diatas kunci yang digunakan adalah GUSTI,

maka seperti pada tabel 4.3 cipherteks X dipasangkan dengan kunci G maka

tabel proses dekripsi 4.4 dapat dilihat kunci G pada sebelah kiri yang

P L A I N T E K S

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

A A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

B B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A

C C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B

D D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C

E E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D

F F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E

G G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F

H H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G

I I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H

K J J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I

U K K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J

N L L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K

C M M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L

I N N O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M

O O P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N

P P Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O

Q Q R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P

R R S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q

S S T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R

T T U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S

U U V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T

V V W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U

W W X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V

X X Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W

Y Y Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X

Z Z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

62

kemudian ditarik kekanan bertemu huruf X lalu ditarik keatas bertemu huruf

R pada baris pertama atau paling atas yang merupakan plainteks yang dicari.

Karakter berikutnya adalah cipherteks U berpasangan dengan kunci U yang

kita cari disebelah kiri tabel 4.4 karakter U bertemu dengan U yang bila

ditarik keatas bertemu dengan huruf A. Langkah tersebut dilakukan secara

berulang sampai seluruh cipherteks menjadi plainteks yang utuh.

Dan jika di coba dengan proses dekripsi cipherteks akan menjadi:

RAMAINGSWARGAKAWULABINGAHSANGETDENEGUSTISAM

PUNMARINGIBAPAKIBUINGKANGSAESARTATRESNADHATEN

GKAWULABAPAKIBUWAUSAMPUNKERSANGREKSAKAWULA

NGGULAWENTHAHKAWULANGANTOSAGENGNJAGIKAWILUJ

ENGANPARINGTEDHAMENAPADENEPANGANGGELANUBARA

MPESACEKAPIPUNPRAMILADHUHGUSTIKAWULAMATURNU

WUNSANGETINGNGARSADALEMKAWULANYUWUNMUGIGUS

TIKERSAAMITULUNGIBAPAKLANIBUINGSABENDINTENIPUNS

UPADOSTANSAHSAEADILBOTENPILIHSIHLANWICAKSANAAN

GGENIPUNNGGULAWENTHAHPARAPUTRARAYISARTAKANG

MASTUWINMBAKYUMENAPADENEKAWULAPIYAMBAKTIYA

NGSEPUHKAWULATANSAHKAPARINGANAWILUJENGLANKA

WULATRESNASAHAMBANGUNTURUTMANUTDHAWUHDALE

MRIKALAGUSTINANDHANGSANGSARAWONTENINGTAMANJA

ETUNGUSTIDIPUNDAMELCUWADENINGPARARASULAWITBOT

ENSAMIWUNGONNDHEREKGUSTINALIKASAMPEYANDALEM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

63

DIPUNCEPENGSEDAYASAMIKEPLAJARNILARGUSTIKAWULAA

TURIPARINGPITULUNGANDHUMATENGSADHEREKKAWULAS

ABRAYATDHUHGUSTISUPADOSSAMIBANTUBINANTUINGPAK

ARYANLIPURLINIPURINGKASUSAHANSAMIRUKUNNYAMBUT

DAMELSESARENGANINGWASANADHUHGUSTIINGKANGMAH

ASAEKERSAAMANUNGGILKALIYANKAWULASADAYAINGSAL

AMILAMINIPUNAMIN

Atau lebih tepatnya:

RAMA ING SWARGA KAWULA BINGAH SANGET DENE GUSTI

SAMPUN MARINGI BAPAK IBU INGKANG SAE SARTA TRESNA

DHATENG KAWULA BAPAKIBU WAU SAMPUN KERSA

NGREKSA KAWULA NGGULAWENTHAH KAWULA NGANTOS

AGENG NJAGI KAWILUJENGAN PARING TEDHA MENAPA DENE

PANGANGGE LAN UBA RAMPE SACEKAPIPUN

PRAMILA DHUH GUSTI KAWULA MATUR NUWUN SANGET ING

NGARSA DALEM KAWULA NYUWUN MUGI GUSTI KERSAA

MITULUNGI BAPAK LAN IBUING SABEN DINTENIPUN SUPADOS

TANSAH SAE ADIL BOTEN PILIH SIH LAN WICAKSANA

ANGGENIPUN NGGULAWENTHAH PARA PUTRA RAYI SARTA

KANGMAS TUWIN MBAKYU MENAPA DENE KAWULA

PIYAMBAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

64

TIYANG SEPUH KAWULA TANSAH KAPARINGANA WILUJENG

LAN KAWULA TRESNA SAHA MBANGUNTURUT MANUT

DHAWUH DALEMRIKALA GUSTI NANDHANG SANGSARA

WONTEN ING TAMAN JAETUN GUSTI DIPUN DAMEL CUWA

DENING PARA RASUL AWIT BOTEN SAMI WUNGON NDHEREK

GUSTI NALIKA SAMPEYAN DALEM DIPUN CEPENG SEDAYA

SAMI KEPLAJAR NILAR GUSTI KAWULA ATURI PARING

PITULUNGAN DHUMATENG SADHEREK KAWULA SABRAYAT

DHUH GUSTI SUPADOS SAMI BANTU BINANTU ING PAKARYAN

LIPURLINIPUR ING KASUSAHAN SAMI RUKUN NYAMBUT

DAMEL SESARENGAN

ING WASANA DHUH GUSTI INGKANG MAHASAE KERSAA

MANUNGGIL KALIYAN KAWULA SADAYA ING

SALAMILAMINIPUN AMIN

Plainteks merupakan doa berbahasa jawa yaitu Nyembahyangaken Tiyang

Sepuh (Kidung Adi, hal:55 no. 44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

65

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik

adalah sebagai berikut:

1. Algoritma Vigenere cipher merupakan dengan pengenkripsian

karakter yang cukup sederhana dan mudah karena berdasar table

yang sudah ada namun cukup aman dalam menjamin kerahasiaan

pesan pada era sebelum komputer di temukan.

2. Algoritma kriptografi klasik dianggap telah gagal menjaga

kerahasiaan pesan karena di era komputerisasi data statistik untuk

menebak kunci semakin mudah didapatkan bahkan ditebak sehingga

menyebabkan algoritma kriptografi klasik kini telah digantikan oleh

algoritma kriptografi modern.

3. Dalam penentuan indeks koensidensi tergantung dari banyaknya

huruf atau karakter, semakin banyak huruf semakin kecil nilai

indeks koensidensinya. Dan semakin kecil nilai indeks

koensidensinya semakin bagus kualitas enkripsinya karena menjadi

sulit ditebak kuncinya.

4. Dari penelitian ini dapat diketahui huruf apa yang sering muncul

dalam Bahasa Jawa (sumber kata KAMUS JAWA KUNA

INDONESIA). Empat huruf yang sering muncul adalah A

(101.818), N (40.573), S (29.888) dan I (26.294)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

66

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ariyus, Dony. 2008. Pengantar Ilmu Kriptografi : Teori Analisis &

implementasi. Yogyakarta : Andi.

[2] Knights, Richard. Decrypting Text. Web :

<http://www.richkni.co.uk/php/crypta/vignere.php> diakses pada tanggal

25 April 2016.

[3] Lyons, James. 2009. Cryptanalysis of the Vigenere Cipher. Web :

<http://practicalcryptography.com/cryptanalysis/stochastic-

searching/cryptanalysis-vigenere-cipher/>

diakses pada tanggal 25 April 2016.

<http://practicalcryptography.com/cryptanalysis/stochastic-

searching/cryptanalysis-vigenere-cipher-part-2/> diakses pada tanggal 25

April 2016.

[4] Lyons, James. 2009. Index of Coincidence. Web :

<http://practicalcryptography.com/cryptanalysis/text-

characterisation/index-coincidence/>

diakses pada tanggal 25 April 2016.

[5] Munir, Rinaldi. 2013. Kriptografi. Bandung : ITB Informatika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

67

[6] NoName. Character Frequency: Italian (Italiano). Web:

<http://www.sttmedia.com/characterfrequency-italian>

diakses pada 22 Juni 2016.

[7] Rio, Hernata. Kriptanalisis pada Algoritma Cipher Vigenere.

Skripsi, Jurusan Teknik Informatika USD: Yogyakarta.

[8] Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi Untuk Keamanan Jaringan.

Yogyakarta : Andi.

[9] Van Der Lubbe, JCA.1998.Basic Method of Cryptography. Inggris : Cambridge

University Press.

[10] Zoetmulder, P. J.1995. Kamus Jawa Kuna – Indonesia. P.J. Zoetmulder,

S.O. Robson; penerjemah, Darusuprapta, Sumarti Supriyayi.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

69

A B C D E G H I K L M N

A 6,770 4,746 2,556 4,800 622 1,227 3,541 989 6,491 4,017 4,461 2,298

B 408 2,676 108 85 88 30 210 68 359 254 120 90

C 82 103 1,440 42 18 10 14 47 244 83 66 47

D 633 475 214 2,980 88 133 234 237 589 192 458 201

E 575 666 410 774 694 75 783 581 1,461 951 459 283

F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

G 1,124 686 413 664 236 792 860 659 1,128 1,215 523 341

H 830 944 217 660 123 151 1,856 180 447 486 768 233

I 1,121 898 692 1,121 145 168 1,091 1,422 1,892 1,136 763 751

J 187 161 12 75 22 57 76 37 125 70 95 41

K 823 687 535 708 265 55 435 399 4,521 734 510 298

L 533 443 283 392 75 167 499 161 1,037 2,986 281 116

M 844 575 261 616 153 113 495 298 955 627 2,169 197

N 2,301 1,650 976 1,645 442 521 1,994 1,162 2,622 2,193 1,296 1,621

O 131 335 130 214 35 20 182 38 319 248 193 75

P 576 197 215 365 100 80 431 161 732 444 220 185

Q 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

R 821 955 661 1,002 94 93 691 334 1,442 560 792 605

S 614 507 116 626 117 40 363 232 707 349 519 376

T 787 723 438 596 118 120 444 229 960 418 613 363

U 655 1,054 547 1,128 114 110 886 272 1,681 1,224 656 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

70

O P R S T U W Y TOTAL

/HURUF

135 11,044 2,279 42,921

2,196

725 101,818

12 244 184 2,370

172

16 7,494

3 430 63 435

120

2 3,249

23 894 135 3,909

334

71 11,800

13 1,651 845 5,622

303

16 16,162

0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 1,444 824 6,759

704

87 18,491

42 1,113 333 5,610

354

81 14,428

27 2,692 810 10,884

576

105 26,294

3 307 60 819

52

34 2,233

32 1,636 405 6,309

513

87 18,952

30 826 44 3,363

346

23 11,605

19 1,581 401 6,102

392

67 15,865

58 3,642 1,345 15,558

1,388

159 40,573

141 384 198 1,599

302

62 4,606

16 5,381 332 4,056

508

31 14,030

0 0 0 0 0 0 0 0 0

36 3,010 2,098 8,700

467

68 22,429

31 1,258 288 23,349

329

67 29,888

22 1,784 347 6,348

338

117 14,765

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

71

V 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

W 323 310 140 598 43 39 311 136 410 361 241 151

X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Y 497 438 196 390 63 41 302 80 470 358 342 233

Z 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL

ALFABET 20,635 19,229 10,560 19,481 3,655 4,042 15,698 7,722 28,592 18,906 15,545 8,698

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Kriptanalisis Algoritma Vigenere Cipher Untuk Kata Bahasa Jawa · melupakan teknik-teknik enkripsi maupun analisis kunci untuk algoritma tersebut. Salah satu teknik pemecahan kunci

72

14 2,042 785 9,006

1,716

95 22,178

0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 565 298 3,936

85

72 8,032

0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 837 159 2,952

182

392 7,941

0 0 0 0 0 0 0 0 0

711 42,765 12,233 170,607 0 11,377 0 2,377 412,833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI