kretivitas menurut psikologi

8
Menurut psikologi Gestalt, "Berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita. Orang dapat berpikir, tetapi berpikir itu tidak dapat diamati secara langsung. Sujanto (2001,56) menyatakan bahwa : "Berpikir ialah gejala jiwa yang dapat rnenetapkan hubungan-hubungan antara pengetahuan-pengetahuan kita. Berpikir merupakan suatu proses dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan tanya jawab pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita dengan tepat". Menurut Gieles yang menyatakan bahwa: "Berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain". Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002 :12): "Berpikir itu adalah berbicara dalam hati". Sehubungan dengan pendapat tersebut ada pendapat (dalam Suryabrata, 2002;12) mengatakan bahwa "Berpikir adalah aktivitas ideasional" yaitu: 1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan 2. Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu mempergunakan abstraksi-abstraksi atau "ideas". Kreatif adalah suatu proses untuk menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya, karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan, meskipun unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya.

Upload: dani-ramdani

Post on 23-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kretivitas Menurut psikologi.

TRANSCRIPT

Menurut psikologi Gestalt, "Berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita. Orang dapat berpikir, tetapi berpikir itu tidak dapat diamati secara langsung.Sujanto (2001,56) menyatakan bahwa :"Berpikir ialah gejala jiwa yang dapat rnenetapkan hubungan-hubungan antara pengetahuan-pengetahuan kita. Berpikir merupakan suatu proses dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan tanya jawab pikiran kita. Untuk dapat meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita dengan tepat".Menurut Gieles yang menyatakan bahwa:"Berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain".Menurut Plato (dalam Suryabrata: 2002 :12): "Berpikir itu adalah berbicara dalam hati". Sehubungan dengan pendapat tersebut ada pendapat (dalam Suryabrata, 2002;12) mengatakan bahwa "Berpikir adalah aktivitas ideasional" yaitu:1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek yang berpikir aktif, dan2. Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan motoris, walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu mempergunakan abstraksi-abstraksi atau "ideas".Kreatif adalahsuatu proses untuk menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya, karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan, meskipun unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya.Kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencapai produk yang beragam dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam bidang keilmuan, seni, sastra, maupun bidang lainnya dari bidang-bidang kehidupan yang banyak dimana hasil produk yang baru di senangi masyarakat atau diterima sebagai suatu yang bermanfaat"Kreatif merupakan potensi yang terdapat dalam setiap diri individu yang meliputi ide-ide atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan sehingga dapat menciptakan suatu produk yang baru dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Kreatif muncul karena adanya motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan.Menurut Harris (dalam Nursaumi,2003:12)Kreatif dapat dipandang suatu kemampuan, Sikap dan proses. Kreatif sebagai suatu kemampuan adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan kembali ideide yang telah ada. Kreatif sebagai sikap adalah kemampuan diri untuk melihat perubahan dan kebaruan, suatu keinginan untuk bermain dengan ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan, kefleksibelan pemandangan, sifat menikmati kebaikan, sambil mencari cara-cara untuk memperbaikinya. Sedangkan kreatif sebagai proses adalah suatu keinginan yang terus menerus memperbaiki ide-ide dan solusi-solusi, dengan membuat perubahan yang bertahap dan memperbaiki karya-karya sebelumnyaFreedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan berpikir lateral.Cony Semiawan (1987) memberi batasan kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru. S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di bidang lainnya.

Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis.Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada dengan demikian baik berubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif (Munandar, 1995 : 12).Kreativitas juga diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriyadi, 1994 : 7).Asep Kreatif adalah kemampuan berpikir untuk mencapai produk yang beragam dan baru yang dapat dilaksanakan, baik dalam bidang keilmuan, seni, sastra, maupun bidang lainnya dari bidang-bidang kehidupan yang banyak dimana hasil produk yang baru di sena.ngi masyarakat atau diterima sebagai suatu yang bermanfaat".Kreatif merupakan potensi yang terdapat dalam setiap diri individu yang meliputi ide-ide atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan sehingga dapat meneiptakan suafiu produk yang bana dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Kreatif muncul karena adanya motivasi yang kuat dari diri individu yang bersangkutan.Menurut Harris (dalam Nursaumi,2003:12)Menurut Munandar (1999:48) menyatakan bahwa:"Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas,ketepatgunaan dan keragaman jawaban".Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan terhadap suatu masalah makin kreatiflah seseorang. Tentu saja jawaban jawaban itu harus sesuai dengan masalaljnya. Jadi, tidak semata-mata banyaknya jawaban yang dapat diberikan yang menentukan kreativitas seseorang, tetapi juga kualitas atau mutu dari jawabannya.Yudha menyatakan:"Dalam proses mengatasi suatu masalah, kita sering berpikir dengan caraberbeda-beda. Para psikolog dan ahli logika mengenal beberapa caraberpikir. Namun, tidak semua efektif bagi proses pemecahan masalah. Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif.. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memeeahkan suatu masalah".Kreativitas seringkali dianggap sebagai suatu kesatuan keterampilan yang di dasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif, anggapan ini tidak sepenulmya benar, walaupun memang dalam kenyataanya terlihat bahwa orang-orang tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam. Menurut Munandar (1999:48) menyatakan bahwa "Sesungguhnya bakat kreatif dimiliki semua orarrg tanpa pandang bulu dan yang lebih penting lagi ditinjau dari segi pendidikan bahwa bakat kreatif dapat ditingkatkan".Menurut Ratna yang menyatakan bahwa:"Sesungguhnya kemampuan berpikir kreaf pada dasarya dimiliki semua orang. Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinal. Bahkan pada orang yang rnerasa tidak mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan di latih secara terus-menerus".Ada enam asumsi kreatif (Dwijanto, 2006:221) yang diangkat dari teori dan berbagai studi tentang kreativitas, yaitu sebagai berikut.

1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kreativitas tersebut.2. Kreativitas dinyatakan dengan produk kreatif, baik berupa benda maupun gagasan. Produk kreatif merupakan kriteria puncak untuk menilai tinggi rendahnya kreativitas seseorang.3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan (eksternal). Pada setiap orang, peranan masing-masing faktor tersebut berbeda-beda. Asumsi ini disebut juga sesuai asumsi interaksional atau sosial psikologis yang memandang kedua faktor tersebut secara komplementer.4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat perkembangan kreativitas. Faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi persamaan dan perbedaannya pada kelompok individu yang satu dengan yang lain.5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevakuman, melainkan didahului oleh, dan merupakan pengembangan hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya.6. Jadi kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang telah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang kuat.Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli- Istilahkreativitasmenunjukkan kemampuan siswa dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi kreativitas. Perbedaandefinisi atau pengertian kreativitas menurut para ahlisaling melengkapi satu sama lain.

Santrock (2008:366)kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem.Selain itu Samsunuwiyati (2010:175) berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.

Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakankreativitasadalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Yatim Riyanto (2012:232)kreativitasmerupakan istilah yang banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang siswa menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan siswa/orang lain.Faktor-faktor Kreativitas

Kreativitastidak hanya dipandang sebagai faktor bawaan yang hanya dimiliki oleh individu tertentu. Dalam perkembangannya, ditemukan bahwa kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas.

Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:38) menyatakan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas ditandai dengan adanya:

1) Keamanan Psikologis Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang saling berhubungan yaitu:a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek mengancam).c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang mereka dan menerimanya.

2) Kebebasan PsikologisLingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.Alat Ukur KreativitasMenurut Utami Munandar (2009:68-70) tes untuk mengukur krativitas adalah:

1) Tes kreativitas verbalKonstruksi tes kreativitas verbal berlandaskan model struktur intelek dari guilford sebagai kerangka teoritis. Tes ini terdiri dari enam sib-tes yang semuanya mengukur operasi berfikir divergen.

2) Tes kreativitas figuran (TKF)Tes ini memungkinkan penyelesaian dalam waktu singkat dan dapat diberikan dalam kelompok. Tes ini untuk megukur aspek kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi dari kemampuan berfikir kreatif.

3) Skala sikap kreatifSkala sikap kreatif terdiri dari 32 butir pertanyaan yang disusun untuk siswa SD dan SMP , setiap pertanyaan dijawab ya atau tidak. Tes dioperasikan dalam dimensi : keterbukaan dalam pengalaman baru, kelenturan dalam berfikir, kebebasan dalam ungkapan diri, menghargai fantasi, minat terhadap kegiatan kreatif, kepercayaan terhadap gagasan sendiri, dan kemandirian dalam memberi pertimbangan.

4) Skala penilaian anak berbakat oleh guruTes ini terdiri dari empat sub skala yang digunakan untuk mengukur intelektual umum, motivasi, kreativitas, dan kepemimpinan.

Berdasarkan pertimbangan bahwa prilaku kreatif tidak hanya memerlukan kemampuan berpikir kreatif (afektif), Munandar menyusun skala sikap kreatif, diantaranya tujuh butir diadopsikan dari Creative Attitude Survey yang disusun oleh Schaefer.Sikap kreatif dioperasi dalam dimensi sebagai berikut.1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru;2. Kelenturan dalam berfikir;3. Kebebasan dalam ungkapan diri;4. Menghargai fantasi;5. Minat terhadap kegiatan kreatif;6. Kepercayaan terhadap gagasan sendiri; dan7. Kemandirian dalam memberi pertimbangan.( Munandar, 2004:70)Ada enam asumsi kreatif (Dwijanto, 2006:221) yang diangkat dari teori dan berbagai studi tentang kreativitas, yaitu sebagai berikut.1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kreativitas tersebut.2. Kreativitas dinyatakan dengan produk kreatif, baik berupa benda maupun gagasan. Produk kreatif merupakan kriteria puncak untuk menilai tinggi rendahnya kreativitas seseorang.3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan lingkungan (eksternal). Pada setiap orang, peranan masing-masing faktor tersebut berbeda-beda. Asumsi ini disebut juga sesuai asumsi interaksional atau sosial psikologis yang memandang kedua faktor tersebut secara komplementer.4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat perkembangan kreativitas. Faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi persamaan dan perbedaannya pada kelompok individu yang satu dengan yang lain.5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam kevokuman, melainkan didahului oleh, dan merupakan pengembangan hasil-hasil kreativitas orang-orang yang berkarya sebelumnya.6. Jadi kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang telah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru.Karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang kuat.