kota palu dalam angka 2007
TRANSCRIPT
KOTA PALU
DALAM ANGKA
Palu City In Figures
2007
Kerjasama/ Cooperation:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/
Regional Development Planning BoardDengan/With
Badan Pusat Statistik Kota Palu/BPS-Statistics of Palu City
WALIKOTA PALU
SAMBUTAN
Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan yang amat penting
baik untuk perencanaan, perumusan kebijaksanaan maupun pelaksanaan dan evaluasi
hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan
diterbitkannya buku “Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007”.
Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya
minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kota Palu
agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah
kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangan-kekurangannya
untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan
pada tahun yang akan datang.
Untuk menjamin kesinambungan penerbitan buku ini, saya minta kepada semua
Dinas, Jawatan dan Instansi agar senantiasa membina kerja sama yang sebaik-
baiknya dengan Badan Pusat Statistik.
Kepada Saudara Kepala Badan Pusat Statistik Kota Palu beserta seluruh jajarannya
yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan saya
harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan.
Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita
semua.
Palu, Juni 2008
WALI KOTA,
RUSDI MASTURA
KEPALA BAPPEDA KOTA PALU
SAMBUTAN
Buku “Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007” ini merupakan wujud kerjasama
antara Bappeda dengan Badan Pusat Statistik Kota Palu, yang senantiasa berupaya
memenuhi kebutuhan akan data statistik yang dapat saja dipergunakan sebagai salah
satu data untuk perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembangunan di berbagai
bidang.
Kita semua mengharapkan data statistik lebih berdaya guna, dan berhasil guna
seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan data statistik. Untuk itu, ruang
lingkup maupun keragaman serta kecermatannya menjadi prioritas utama yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan.
Pada kesempatan ini secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Kepala Badan Pusat Statistik yang telah berhasil menerbitkan buku Kota Palu Dalam
Angka Tahun 2007, semoga buku ini bermanfaat bagi pihak Pemerintah Kota Palu
dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan umum, yang pada
akhirnya bermanfaat bagi masyarakat luas.
Wassalam dan Terima Kasih.
Palu, Juni 2008
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH KOTA PALU
Ir. DHARMA GUNAWAN MOCHTAR., M.Si.NIP. 570 010 217
KATA PENGANTAR
Buku Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007 merupakan publikasi tahunan yang
diterbitkan oleh BPS Kota Palu dengan maksud untuk memberikan gambaran secara
komprehensif mengenai keadaan geografi, iklim, pemerintahan, sosial dan ekonomi
di Kota Palu.
Data-data statistik yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik merupakan hasil
pengumpulan (collecting) data sekunder dari berbagai instansi pemerintah dan swasta
di lingkungan Kota Palu dan hasil pengolahan beberapa survei dan sensus yang telah
dilaksanakan oleh BPS.
Dengan terbitnya publikasi ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang sebaik-
baiknya kepada kalangan pengguna data sebagai bahan monitoring, evaluasi dan
penetapan kebijaksanaan pembangunan maupun sebagai bahan dalam studi-studi
selanjutnya.
Meskipun buku ini telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, namun masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak
senantiasa kami harapkan guna penyempurnaan pada penerbitan yang akan datang.
Akhir kata, secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu utamanya Pemerintah Daerah
Kota Palu, semoga kerja sama yang baik ini dapat lebih ditingkatkan pada masa yang
akan datang.
Wassalam.
Palu, Juni 2008
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU
Ir. ARFANDINIP. 340012910
KOTA PALU DALAM ANGKA TAHUN 2007
A. SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA KOTA PALU
Kota Palu awalnya adalah kota kecil yang menjadi pusat kerajaan Palu. Setelah penjajahan Belanda maka kerajaan ini merupakan bagian dari wilayah kekuasaan, Onder Afdeling Palu. Onder Afdeling Palu membawahi 3 Landschap yakni :
1. Landschap Palu yang terdiri dari :a. Distrik Palu Timur b. Distrik Palu Tengahc. Distrik Palu Barat
2. Landschap Kulawi3. Landschap Sigi Dolo
Pada saat Perang Dunia II sekitar tahun 1942 Kota Donggala sebagai Ibukota afdeling Donggala dihancurkan baik oleh pasukan Sekutu maupun Jepang sehingga pusat pemerintah diahlikan ke Palu sekitar tahun 1950, yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 1950 menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah dan berkedudukan di Poso, sedangkan Kota Palu hanya merupakan tempat kedudukan Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat Wedana. Lebih jauh Kota Palu berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 membuat status Kota Palu menjadi Ibukota Karesidenan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1964 dengan terbentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, telah memberi arti dan peran yang lebih baik Kota Palu karena menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.
Dengan semakin besarnya peran kota ini dalam bidang pemerintah dan pembangunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978 maka Kota Palu di tetapkan menjadi Kota Administratif.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 telah dibentuk Kotamadya Daerah Tingkat II Palu yang mempunyai Wilayah meliputi :
1. Kota Administratif Palu2. Sebagaian wilayah Kecamatan Tavaili
Secara Administratif Wilayah Kota Palu terdiri dari :
a. Kecamatan Palu Utarab. Kecamatan Palu Timurc. Kecamatan Palu Baratd. Kecamatan Palu Selatan
I. KEADAAN GEOGRAFIS
1.1 Letak Geografis
Secara administratif, Kota Palu adalah Ibukota Propinsi Sulawesi
Tengah, yang dibagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 43 kelurahan.
Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi berada
pada kawasan daratan lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis
terletak antara 00, 36”- 00, 56” Lintang Selatan dan 1190,45”-1210,1” Bujur
Timur, tepat berada di bawah garis Katulistiwa dengan ketinggian
0 – 700 meter dari permukaan laut.
1.2 Keadaan Geologi
Keadaan geologi Kota Palu secara umum sama untuk semua
kecamatan yaitu jenis tanah Alluvial yang terdapat di lembah Palu. Secara
umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS
menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi
dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks).
Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen. Dataran lembah
Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan colluvial yang berasal dari
metamorfosis yang telah membeku. Disamping itu tanahnya kemungkinan
bertekstur sedang Topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak
dengan beberapa daerah yang berlembah.
a. Luas Kota Palu Menurut Kecamatan
Luas Kota Palu menurut Kecamatan terbagi atas 4 Kecamatan
dengan luas yang berbeda-beda yaitu : Palu Barat dengan luas 57,47
Km2 atau sebesar 14,55%. Palu Selatan seluas 61,35 Km2 atau sebesar
15,53%. Palu Utara seluas 89,69 Km2 atau sebesar 22,70% dan
Kecamatan Palu Timur memiliki luas yang paling besar yaitu 186,55
Km2 atau 47,22%.
b. Batas Wilayah Administrasi Kota Palu
Kota Palu memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Tawaeli, Kabupaten
Donggala.
Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Marawola dan
Kecamatan Sigi Biromaru,
Kabupaten Donggala.
Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Banawa dan
Kecamatan Marawola, Kabupaten
Donggala.
Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Tawaeli Kabupaten
Donggala dan Kecamatan Parigi,
Kabupaten Parigi Moutong.
c. Batas Wilayah Administrasi Kecamatan di Kota Palu
Kecamatan di Kota Palu memiliki batas-batas sebagai berikut :
- Palu Barat
Sebelah Utara : Kabupaten Donggala dan Teluk Palu
Sebelah Timur : Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Palu
Selatan
Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Selatan
Sebelah Barat : Kabupaten Donggala
- Palu Selatan
Sebelah Utara : Kecamatan Palu Timur
Sebelah Timur : Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong
Sebelah Selatan : Kecamatan Biromaru dan Kecamatan Marawola
Kabupaten Donggala
Sebelah Barat : Kecamatan Palu Barat
- Palu Timur
Sebelah Utara : Kecamatan Palu Utara
Sebelah Timur : Kabupaten Donggala
Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Palu Barat dan Teluk Palu
- Palu Utara
Sebelah Utara : Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala
Sebelah Timur : Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala
Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Timur
Sebelah Barat : Laut Sulawesi
d. Ibu Kota Kecamatan dan Banyaknya Kelurahan
Kecamatan Palu Barat beribu kota di Lere. Pada tahun 2003
sampai dengan tahun 2007 Kecamatan Palu Barat memiliki
15 Kelurahan. Birobuli Utara adalah Ibu kota dari Kecamatan Palu
Selatan, yang memiliki 12 Kelurahan. Dan Ibu kota Kecamatan Palu
Timur berada di Besusu Barat dengan 8 Kelurahan. Sedangkan Ibu kota
Kecamatan Palu Barat berada di Lambara yang memiliki 8 Kelurahan.
Dengan demikian jumlah keseluruhan Kelurahan yang berada di
Kota Palu sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 berjumlah
43 Kelurahan.
II. KEADAAN IKLIM
2.1 Suhu dan Kelembaban Udara
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Palu
memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas
terjadi antara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada
bulan Oktober – Maret.
Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara pada tahun
2007 bahwa rata-rata suhu udara adalah 27,310C. Suhu udara terendah terjadi
pada bulan Juni yaitu sebesar 26,600C, sedangkan bulan-bulan lainnya suhu
udara berkisar antara 26,60 – 28,100C. Dengan kelembaban udara tertinggi
81,00 persen terjadi pada bulan Februari, dan kelembaban udara terendah
terjadi pada bulan Oktober yaitu 74,00 persen.
2.2 Curah Hujan dan Keadaan Angin
Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Mutiara Palu tahun
2007 terjadi pada bulan Juli yaitu 142,80 mm, sedangkan curah hujan
terendah terjadi pada Oktober yaitu 26,90 mm.
Sementara itu kecepatan angin rata-rata berkisar antara 3 – 7 knots.
Arah angin pada tahun 2007 masih berada pada posisi yang sama dengan
tahun sebelumnya yaitu datang dari posisi utara.
III. PEMERINTAHAN
Secara administratif Kota Palu pada tahun 2007 terdiri dari 4 (empat)
Kecamatan dan 43 Kelurahan, seluruhnya telah berstatus definitif dan masuk dalam
klasifikasi desa swasembada.
Jumlah anggota DPRD Kota Palu tercatat sebanyak 29 orang, yang terdiri
dari Fraksi Golkar dan Kebangsaan (FGDK) sebanyak 18 orang yang terdiri dari
14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. dan Fraksi Islam Nasionalis (FIN)
sebanyak 11 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dari 29
orang anggota DPRD tersebut hanya terdapat 6 orang perempuan. Sejak terbentuknya
DPRD Kota Palu telah berhasil merumuskan sejumlah keputusan seperti pada tahun
2007 terdapat berbagai macam hasil keputusan anggota DPRD Kota Palu yaitu
Keputusan mengenai Peraturan Daerah / Local Regulation menghasilkan 11
keputusan. Keputusan DPRD / Assembly at Regional Decision menghasilkan 14
keputusan. Nota / Note menghasilkan 1 keputusan. Keputusan Pimpinan Dewan /
Chief of Council Decision menghasilkan sebanyak 17 keputusan. Musyawarah /
Discussion menghasilkan 16 keputusan. Memorandum / Memorandum sebanyak 1
keputusan. Dan Panitia Anggaran / Budget Committee menghasilkan sebanyak 12
keputusan.
IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
4.1 Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Hasil Proyeksi SUPAS tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Kota Palu mencapai 307.747 jiwa. Dari jumlah tersebut
terdapat 6 jiwa penduduk warga negara asing (WNA).
b. Kepadatan Penduduk
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat
kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk
Kota Palu keadan akhir tahun 2007 tercatat 771 jiwa/km2, dengan luas
wilayah Kota Palu 395,06 km2.
Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat Kecamatan,
ternyata Kecamatan Palu Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan
penduduk tertinggi yaitu 1.772 jiwa/km2, sedangkan Kecamatan Palu
Timur merupakan wilayah yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak
368 jiwa/km2.
c. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin di Kota Palu pada tahun 2007 adalah sebesar
102 yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk
laki-laki atau jumlah penduduk laki-laki relatif lebih besar daripada
penduduk perempuan.
Pada tingkat Kecamatan, Palu Utara mempunyai rasio jenis
kelamin 103, Palu Selatan dan Palu Barat rasio jenis kelaminnya 102,
Palu Timur rasio jenis kelaminnya 98 sedangkan Palu Utara rasio jenis
kelaminnya 100.
d. Komposisi Umur Penduduk
Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu pada tahun
2007 yaitu kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 33.158 jiwa, kelompok
umur 5-9 tahun sebanyak 30,760 jiwa, kelompok umur 10-14 tahun
sebanyak 30.726 jiwa, kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 32.771
jiwa, kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 35.260 jiwa, pada kelompok
umur 25-29 tahun sebanyak 28.857 jiwa, kelompok umur 30-34 tahun
sebanyak 26.687 jiwa, kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22.928
jiwa, kelompok umur 40-44 tahun sebanyak 19.104 jiwa, kelompok
umur 45-49 tahun sebanyak 14.194 jiwa, kelompok umur 50-54 tahun
sebanyak 10.641 jiwa, kelompok umur 55-59 tahun sebanyak 7.478 jiwa,
kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 5.098 jiwa dan kelompok umur
65 tahun keatas sebanyak 7.085 jiwa. Data diatas menunjukkan bahwa
penduduk di Kota Palu berada pada kelompok penduduk usia muda.
4.2 Tenaga Kerja
Sebagai konsekwensi dari pertambahan jumlah penduduk adalah
bertambahnya jumlah penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja.
Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan pertambahan
penyediaan lapangan kerja berakibat pada timbulnya pengangguran. Data
yang diperoleh dari Dinas Pendaftaran Penduduk, Catatan Sipil dan Tenaga
Kerja Kota Palu tahun 2007 menunjukkan bahwa sebagian besar pencari
kerja yang terdaftar belum dapat ditempatkan karena kurangnya
lowongan/kesempatan kerja yang tersedia. Data menunjukkan bahwa pencari
kerja yang terdaftar tahun 2007 sebanyak 6.770 orang, sementara itu
lowongan/kesempatan kerja hanya membutuhkan 1.292 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah
mereka yang berpendidikan SMU/SMK, diikuti yang berpendidikan Sarjana
dan Pasca Sarjana. Sementara itu jumlah pencari kerja yang berpendidikan
Sarjana dan Pasca Sarjana menunjukkan peningkatan. Keadaan ini
menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk semakin membaik
yang berarti kwalitas tenaga kerja semakin tinggi.
Pada jumlah lowongan yang ditempatkan menurut sektor kegiatan
ekonomi tahun 2007. jumlah lowongan yang terbesar yaitu, pada sektor jasa
kemasyarakatan, sosial dan perseorangan sebesar 1.119 orang, diikuti oleh
sektor Pedagang Besar, Pedagang Eceran, Restoran dan Hotel sebesar 135
orang, dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan dan
perikanan sebanyak 42 orang.
V. SOSIAL
5.1 Pendidikan
Mengingat bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong penduduk
usia muda, ini berarti bahwa pada umumnya mereka berada pada usia
sekolah. Maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai,
terlebih dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar
9 tahun.
Pada tahun 2007 jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
sebanyak 127 unit sekolah dengan murid sebanyak 5.912 orang. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat 5.842
orang, sedangkan rasio antara Murid dan Guru TK tahun 2007 di Kota Palu
sebesar 21.
Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 179 unit Sekolah pada
tahun 2007, terdiri dari 63 unit Sekolah Negeri Non Inpres, 71 unit Sekolah
Inpres dan 27 unit Sekolah Swasta dan 18 Min/Mis.
Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 58
unit sekolah dengan 17.414 orang murid dan 957 orang guru, dengan rasio
antara murid terhadap guru sebesar 18.
Pada SMK, hampir 73 persen dari total SMK yang ada adalah SMK
Swasta . Pada tahun 2007 jumlah murid SMU sebanyak 10.353 orang,
dengan jumlah murid untuk SMK sebanyak 6.060 orang, dengan jumlah
guru sebanyak 645 orang.
5.2 Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan
merata. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka
Puskesmas semakin dirasakan manfaatnya. Pada tahun 2007 di Kota Palu
telah terdapat 12 Puskesmas dan 29 Puskesmas Pembantu.
Pada tahun 2007 jumlah praktek perorangan yaitu sebanyak 116
orang dokter umum, 49 orang dokter spesialis, 29 orang dokter gigi, dan 121
orang bidan.
Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah
ini umumnya masih didominasi oleh penyakit pernafasan, penyakit kulit, dan
pencernaan. Pada tahun 2007 jumlah penderita penyakit umumnya
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk memberikan kemudahan dalam mengakses pelayanan
kesehatan pada masyarakat khususnya pegawai negeri dan keluarganya,
program ASKES pada tahun 2007 telah berhasil menghimpun sebanyak
23.575 peserta dengan 33.070 orang anggota keluarga.
5.3 Keluarga Berencana
Untuk mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)
dalam rangka mengatur kelahiran maka pada setiap kecamatan telah
dibentuk klinik KB. Pada tahun 2007 jumlah klinik KB di Kecamatan Palu
Barat dan Palu Timur masing-masing sebanyak 12 buah, Kecamatan Palu
Selatan 7 buah dan Kecamatan Palu Utara 9 buah.
Pencapaian akseptor baru pada tahun 2007, secara keseluruhan
belum memenuhi target, atau sekitar 64,37 persen. Apabila dibandingkan
dengan pencapaian target tahun sebelumnya menurun tajam yaitu sebesar
35,17 persen. Terlihat dari jumlah petugas BKKBN yang berada di
kecamatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada Kecamatan Palu
Barat dan Palu Selatan masing-masing terdapat 5orang PLKB, sedangkan
pada Kecamatan Palu Timur dan Palu Utara masing-masing sebanyak 4
orang PLKB.
5.4 Peradilan
Salah satu indikator keamanan adalah tingkat kriminalitas. Sebagai
tindak lanjut dari status terdakwa pelaku tindak kejahatan yang pekaranya
diselesaikan di pengadilan berdasarkan putusan hakim adalah sebagai
Narapidana (Napi) yang dibina di Lembaga Permasyarakatan (LP).
Dari hasil registrasi LP yang ada di Kota Palu diketahui bahwa pada
tahun 2007 jumlah narapidana kurungan/pengganti denda berdasarkan
putusan pengadilan berjumlah 153 orang, yang terdiri dari 141 orang napi
laki-laki dan 12 orang napi perempuan.
Berdasarkan kelompok usia tambahan napi yang ada terdiri dari 128
orang dewasa, 24 orang pemuda, terdapat 1 orang anak-anak dan terdapat
9 orang napi wanita dewasa dan 3 orang napi pemudi.
Dari catatan Kepolisian Resort Kota Palu jumlah kasus kejahatan
yang dilaporkan tahun 2007 sebanyak 854 kasus. Jenis kejahatan yang
tertinggi adalah penipuan, yaitu sebanyak 299 kasus.
5.5 Agama
Kota Palu merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku
bangsa dengan memeluk agama yang berbeda-beda. Berdasarkan agama
yang dipeluknya jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2007, adalah 81,19
persen memeluk Agama Islam, 12,71 persen memeluk Agama Kristen, 2,67
persen memeluk Agama Katolik, 1,03 persen memeluk Agama Hindu dan
2,39 persen pemeluk Agama Budha.
5.6 Kebersihan
Dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Kota Palu,
Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palu telah
menyediakan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) sebanyak 637
buah yang tersebar di seluruh kecamatan dan sebuah lokasi Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Palu
Selatan seluah 30 Ha. Akan tetapi jumlah TPS pada tahun 2007 menurun
9,13 persen, dibandingkan dengan tahun lalu.
Volume sampah yang berhasil terangkut pada tahun 2007 sebanyak
913.000 m3 dengan menggunakan armada truk sampah sebanyak 20 unit dan
20 unit kontainer penampung.
5.7 Sosial Lainnya
Dalam mewujudkan rasa kepedulian sosial pemerintah dan
masyarakat di Kota Palu terhadap penduduk yang kurang mampu dan para
penyandang cacat, telah dilakukan berbagai tindakan nyata baik yang
dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial maupun oleh masyarakat
umum melalui yayasan-yayasan dan panti asuhan yang ada di daerah ini.
Pada tahun 2007 terdapat 34 panti asuhan dan yayasan di wilayah
Kota Palu, yang menampung sejumlah 1.678 anak asuh. Guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan anak-anak di Panti Sosial Bina remaja
diberikan latihan keterampilan berupa kursus kecantikan sebanyak 3 orang, 2
orang keterampilan menjahit, dan 3 orang diikutkan dalam keterampilan
lainnya seperti industri meubel.
Guna meningkatkan pelayanan masalah sosial kepada masyarakat
pemerintah melalui Dinas Sosial telah menempatkan sebanyak 178 orang
petugas sosial kemasyarakatan (PSM).
VI. PERTANIAN
Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu :
1. Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan
2. Sub Sektor Perkebunan
3. Sub Sektor Kehutanan
4. Sub Sektor Peternakan
5. Sub Sektor Perikanan
6.1 Pertanian Tanaman Pangan
Jenis tanaman pangan meliputi tanaman padi dan palawija serta
sayur-sayuran. Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi, jagung, kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan
tanaman sayur-sayuran yang dicakup disini hanya dibatasi pada komoditi
yang benar-benar ditaman/diusahakan oleh masyarakat dikota Palu seperti
bawang merah, petsai, tomat, bawang daun, ketimun, kacang-kacangan,
lombok, terung, bayam dan kangkung.
a. Padi
Padi sawah yang memiliki luas panen 349 Ha pada tahun 2006
menjadi 507 Ha pada tahun 2007 atau meningkat sebesar 45,27 persen
sedang produksi gabah dari 1.363 ton tahun 2006, menjadi 1.984 ton
tahun 2007 atau mengalami peningkatan sebesar 45,56 persen.
b. Palawija
Luas panen jagung pada tahun 2007 mengalami peningkatan
sebesar 32,79 persen, yaitu dari 491 Ha pada tahun 2006 menjadi 652 Ha
pada tahun 2007. peningkatan luas panen diikuti pula oleh peningkatan
produksi jagung. Produksi jagung meningkat sebesar 34,57 persen, atau
dari 1.128 ton pada tahun 2006 menjadi 1.518 ton pada tahun 2007.
Hal yang sama juga dialami oleh kacang tanah, ubi kayu dan ubi
jalar. Luas panen maupun produksinya juga meningkat sepanjang tahun
2007. Untuk kacang tanah produksinya meningkat 2,13 persen, ubi kayu
1,48 persen, dan ubi jalar 12,28 persen. Sementara untuk kacang kedelai,
luas panen maupun produksinya menurun selama tahun 2007. Kacang
hijau menurun hingga 23,33 persen.
c. Tanaman Sayur-sayuran
Komoditi sayuran yang dimonitor melalui survei pertanian,
dapat dikelompokkan kedalam 19 jenis, yakni antara lain bawang merah,
petsai, tomat, bawang daun, ketimun, kacang-kacangan, lombok, terung,
bayam, dan kangkung.
Data yang disajikan pada tahun 2007 baik dari sisi luas panen,
produktivitas, maupun produksinya menunjukkan terjadinya kenaikan
yang cukup signifikan.
d. Buah-buahan
Sebagaimana tanaman sayur-sayuran, produksi tanaman buah-
buahan selama tahun 2007 cenderung meningkat.
6.2 Perkebunan
a. Kelapa
Pada tahun 2006 produksi perkebunan kelapa di Kota Palu
diperkirakan sebesar 586,34 ton dengan luas tanam sebanyak 870 Ha.
Tanama perkebunan kelapa tersebut semuanya adalah
perkebunan rakyat yang masing-masing terdapat di Kecamatan Palu
Barat seluas 76 Ha, Kecamatan Palu Utara seluas 632 Ha, Kecamatan
Palu Selatan seluas 114 Ha, dan Kecamatan Palu Timur seluas 48 Ha.
b. Kakao (Coklat)
Produksi perkebunan coklat di Kota Palu pada tahun 2006
diperkirakan sebesar 4,41 ton dengan luas tanam sebanyak 568 Ha yang
banyak dijumpai di Kecamatan Palu Utara.
6.3 Kehutanan
Luas kawasan hutan di Kota Palu tahun 2007 tercatat seluas 17.306
Ha yang terdiri dari Hutan Lindung seluas 7.141 Ha (41,26 persen), Hutan
Produksi terbatas seluas 4.376 Ha (25,29 persen) dan Hutan Suaka
Alam/Hutan Wisata seluas 5.789 Ha (33,45 persen).
6.4 Peternakan
Ternak Besar dan Kecil di wilayah Kota Palu terdiri dari Kerbau,
Sapi, Kuda, Kambing, Domba, Babi. Pada tahun 2007 populasi terbesar
adalah Kambing sebanyak 18.032 ekor, kemudian Sapi 6.835 ekor dan
Domba 3.941 ekor. Sementara populasi unggas terbesar adalah Ayam
Pedaging sejumlah 1.009.240 ekor, Ayam Ras Petelur 107.224 ekor, Ayam
Buras 437.278 ekor dan Itik 764 ekor.
6.5 Perikanan
Produksi Perikanan di Kota Palu tahun 2007 tercatat sebesar 1.804,2
ton, dan meningkat 15,76 persen dari tahun 2006 sebesar 1.558,6 ton.
Produksi tersebut terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 1.787,5 ton,
dan perikanan darat 16,7 ton. Peningkatan produksi perikanan tersebut
terjadi pada semua kegiatan usaha perikanan.
VII.INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM
7.1 Industri
Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2007
tercatat sebanyak 2.613 perusahaan yang terdiri dari : Industri Aneka 533
perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 855
perusahaan, dan Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan sebanyak 1.125
perusahaan. Dari keseluruhan perusahaan yang ada mampu menyerap tenaga
kerja sebanyak 14.015 orang.
Nilai Tambah Industri tahun 2007 mengalami peningkatan dari
93,32 milyar rupiah tahun 2006 menjadi 111,54 milyar rupiah pada tahun
2007. peningkatan tersebut juga diikuti oleh bertambahnya nilai investasi di
sektor Industri dari 123,45 milyar rupiah tahun 2006 menjadi 128,49 milyar
rupiah pada tahun 2007.
7.2 Listrik
Tenaga Listrik yang berhasil diproduksi oleh PLN di Kota Palu pada
tahun 2007 sebesar 291.518.845 Kwh, naik sebesar 35,54% jika
dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Dari keseluruhan tenaga
listrik yang diproduksi, yang berhasil terjual 173.473.787 Kwh (59,51%).
7.3 Air Minum
Kapasitas produksi yang dicapai oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) tahun 2007 sebesar 225 ribu m3. Banyaknya air yang disalurkan
kepada pelanggan sebanyak 86 persen dari total air yang diproduksi. Jumlah
pelanggan yang dilayani oleh PDAM pada tahun 2007 sebanyak 524
pelanggan, yang terdiri dari sosial sebanyak 13, non niaga 484, niaga 21,
industri 2, khusus pelabuhan 4.
VIII.PERDAGANGAN
8.1 Neraca Perdagangan, Ekspor dan Impor
Neraca Perdagangan yang tercatat pada beberapa pelabuhan penting
di Kota Palu menunjukkan angka surplus dari tahun ke tahun.
Nilai Ekspor yang dicapai oleh Kota Palu selama tahun 2007
berjumlah 199,40 juta US$, sedangkan pada tahun 2007 tidak ada Nilai
Impor, sehingga neraca perdagangan menunjukkan angka surplus sebesar
199,40 juta US$.
8.2 Koperasi
Koperasi di Kota Palu tahun 2007 tercatat sebanyak 315 buah yang
semuanya berstatus sebagai koperasi primer. Angka ini menunjukkan adanya
peningkatan dibandingkan dengan jumlah koperasi tahun 2006 yang
berjumlah 309, atau meningkat 1,94 persen. Jenis koperasi terbanyak adalah
Koperasi Serba Usaha sebanyak 112 buah dan KPN sebanyak 88 buah.
8.3 Penyaluran Beras Dolog
Penyaluran beras yang dilaksanakan oleh DOLOG (Depot Logistik)
Sulawesi Tengah di wilayah Kota Palu tahun 2007 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 30,17 persen atau dengan jumlah
14.207 ton.
Pada tahun 2007, penyaluran beras terbanyak adalah pada bulan
Maret yang tercatat sebesar 3.346 ton, dan terendah pada bulan November
dengan jumlah beras yang tersalurkan sebanyak 116 ton.
IX. PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI
9.1 Keadaan Jalan
Kota Palu pada tahun 2007 memiliki ruas jalan sepanjang 676,83 km
sedangkan keadaan tahun 2006 Kota Palu memiliki ruas jalan sepanjang
663,94 km. Dari panjang jalan tersebut sebanyak 94,77 persen telah diaspal
dan 77,93 persen dalam keadaan baik.
9.2 Angkutan Darat
Jumlah kendaraan yang telah diuji pada Dinas Perhubungan Kota
Palu selama tahun 2007 sebanyak 5.553 kendaraan. Dari jenis kendaraan
yang di uji tersebut, mobil barang umum dan bukan umum sebanyak 2.587
kendaraan, mobil bus umum dan bukan umum mencapai 2.443 kendaraan,
mobil penumpang umum sebanyak 460 kendaraan, kereta gandeng bukan
umum 48 kendaraan, dan kendaraan khusus bukan umum 65 kendaraan,
serta Kendaraan Bermotor Roda Tiga bukan umum sejumlah 15 kendaraan.
Jumlah SIM yang dikeluarkan dari Daerah Hukum Polresta Palu
Selatan tahun 2007, jenis SIM C merupakan jumlah terbanyak yaitu 17.077
buah, SIM A 4.082 buah, SIM B1 1.611 buah dan SIM B2 sebanyak 92
buah, sehingga dalam tahun 2007 Polresta Palu telah mengeluarkan
sebanyak 22.862 buah SIM.
Jumlah kecelakan di wilayah kerja Polresta Palu selama tahun 2007
tercatat sebanyak 581 kecelakaan, jumlah korban yang meninggal 43 orang,
luka berat 125 orang, luka ringan 969 orang dengan total kerugian mencapai
885,7 juta rupiah.
9.3 Angkutan Udara
Arus lalu lintas Pesawat Udara dan jumlah penumpang yang datang
dan berangkat di Bandara Mutiara Palu pada tahun 2007 terlihat adanya
peningkatan jumlah pesawat dan jumlah penumpang, baik yang datang
maupun berangkat dibanding tahun 2006.
Pada tahun 2007 secara umum jumlah barang dan paket pos
bongkar, muat di Bandara Mutiara Palu mengalami penurunan sebesar 5,76
persen.
9.4 Angkutan Laut
Lalu lintas kapal laut yang masuk dan keluar wilayah Kota Palu
dilayani oleh 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Talise. Pada tahun 2007
kunjungan kapal pelayaran dalam negeri mengalami penurunan apabila
dibandingkan tahun 2006, yaitu sebesar 10,29 persen atau sejumlah 190
kunjungan. Kemudian pada pelayaran luar negeri, meningkat 4,41 persen
pada tahun 2007, atau sebanyak 3 kunjungan dibandingkan tahun 2006.
Menurunnya jumlah kunjungan kapal pelayaran dalam negeri pada
tahun 2007 diikuti dengan turunnya jumlah penumpang yang datang, yaitu
menurun hingga 86,27 persen dari tahun 2006, sedangkan jumlah
penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Pantoloan meningkat sebesar
10,25 persen. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2007 sebanyak
71.022 orang, dan penumpang yang berangkat sebanyak 82.298 orang.
Jumlah barang yang dibongkar pada tahun 2007 mengalami
penurunan dari tahun 2006, yaitu sebesar 77,02 persen, sedangkan jumlah
barang yang dimuat meningkat sebesar 11,88 persen pada tahun 2007.
jumlah barang yang dibongkar pada tahun 2007 sebanyak 92.317 ton,
sedangkan jumlah barang yang dimuat sebanyak 1.091.548 ton.
9.5 Pos dan Komunikasi
Perkembangan kegiatan pelayanan jasa pos dan giro sangat
tergantung pemanfaatannya oleh masyarakat. Data pos yang disajikan
meliputi kegiatan pelayanan yang diberikan terhadap penerimaan dan
pengiriman surat-surat pos, warkat/kartu pos, paket pos, dan wesel pos.
Secara umum pelayanan jasa pos baik penerimaan maupun
pengiriman benda pos lintas nasional dan internasional pada tahun 2007
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang saat ini lebih menyukai
telepon sebagai alat komunikasi.
X. PERHOTELAN
Dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan asing maupun domestik
yang datang ke Kota Palu, diperlukan tersediannya sarana akomodasi (hotel) yang
memadai. Jumlah hotel di Kota Palu pada tahun 2007 tercatat sebanyak 53 buah atau
mengalami kenaikan sebanyak 6 hotel/penginapan datu keadaan tahun 2006.
Fasilitas kamar dan tempat tidur pada tahun 2007 tercatat sebanyak 798 buah
kamar dan 1.379 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan tahun 2006, menunjukkan
adanya peningkatan jumlah baik kamar maupun jumlah tempat tidur.
Jumlah tenaga kerja perhotelan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 126 orang
yang sampai saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja tamatan SLTA.
XI. KEUANGAN DAN HARGA-HARGA
11.1 Keuangan Pemerintah Daerah
Keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah,
selain ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, juga
dipengaruhi oleh sumber dana yang memadai, yaitu sumber pada
penerimaan daerah, dan selanjutnya direalisasikan untuk berbagai
kegiatan baik yang menyangkut kegiatan administrasi, operasi, modal
dan lainnya.
Pada Tahun Anggaran 2007 Penerimaan Daerah Otonom Kota
Palu mencapai 451,53 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar adalah
dari bagian pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang
tercatat sebesar 377,33 milyar rupiah atau sekitar 83,65 persen dari
seluruh penerimaan.
Pengeluaran daerah pada Tahun Anggaran 2007 pengeluaran
pemerintah Kota Palu sebesar 441,59 milyar rupiah, atau meningkat
20,64 persen dari tahun sebelumnya yang besarnya adalah 366,04 milyar
rupiah.
11.2 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Penerimaan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi
pembangunan nasional maupun daerah. Pada Tahun Anggaran 2007,
wajib pajak mencapai 83,740 dengan areal tanah yang terkena pajak
seluas 99.222 ribu m3.
11.3 Perbankan
Jumlah Kantor Bank di Kota Palu sampai dengan tahun 2007
tercatat sebanyak 38 buah yang terdiri dari 3 Kantor Pusat, 13 Kantor
Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, dan 12 Kantor Unit
Pembantu.
Dari posisi kredit Bank Pemerintah menurut sektor ekonomi
tahun 2007, sektor perdagangan memiliki posisi kredit hingga mencapai
972,8 milyar rupiah atau sebesar 38,23 persen dari total kredit yang ada
yaitu sekitas 2,5 triliun rupiah. Jumlah total kredit yang dikeluarkan pada
tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 29,37 persen. Pada posisi kredit
investasi dari berbagai sektor ekonomi, besarnya kredit investasi Bank
Pemerintah pada tahun 2007 mengalami peningkatan 33,29 persen, atau
dari 71,45 milyar rupiah menjadi 95,68 milyar rupiah. Demikian halnya
dengan posisi kredit investasi Bank Swasta pada tahun 2007 meningkat
hingga 105,69 persen.
Dana perbankan dalam bentuk rupiah dan valuta asing pada
tahun 2007 bernilai 2,9 triliun rupiah pada akhir triwulan IV, atau 21,05
persen dalam bentuk giro, 21,98 persen bentuk deposito, 56,98 persen
dalam bentuk tabungan. Posisi deposito berjangka secara umum selama
lima tahun terakhir (2003-2007). Pada posisi akhir triwulan IV tahun
2007 tercatat jumlah deposito berjangka sebesar 623,68 milyar rupiah,
atau menurun 9,11 persen dari posisi awal tahun 2007. dari jumlah
tersebut ternyata deposito berjangka satu bulan paling banyak dinimati,
yaitu rata-rata 71,24 persen dari rata-rata total deposito.
11.4 Harga-Harga
Pembangunan sektor ekonomi sangat tergantung pada keadaan
fiskal dan moneter. Apabila keadaan tersebut tidak terkendali akan
mengakibatkan tingginya inflasi, sehingga daya beli masyarakat terhadap
barang menurun, atau sebagai pertanda bahwa nilai uang merosot.
Laju inflasi didasarkan pada akumulasi perubahan IHK (Indeks
Harga Konsumen) perbulan. Pada tahun 2007 laju inflasi Kota Palu
sebesar 8,13 persen. Perkembangan harga sembilan bahan pokok di Kota
Palu pada tahun 2007 cenderung meningkat, apabila dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya.
XII.PENDAPATAN REGIONAL
Pembangunan perekonomian Kota Palu menunjukkan kemajuan yang
berarti, kondisi ini ditunjang dengan perbaikan iklim makro ekonomi Kota Palu yang
semakin membaik. Dalam kurun waktu lima tahun (2004-2007) dengan penilaian
terbaru tahun dasar 2000, menunjukkan perkembangan yang cukup mengembirakan
ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan ekonomi yaitu 7,47 persen dengan
total PDRB atas dasar harga berlaku saat ini sebesar 3.834.457 juta rupiah. Indokator
ini memperlihatkan bahwa serangkaian kebijakan mendasar yang telah digariskan
oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi telah
menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembangunan di Kota Palu.
Pertumbuhan ekonomi Kota Palu terus mengalami peningkatan hingga
mencapai 7,28 persen pada tahun 2006 dan meningkat sebesar 7,47 persen pada
tahun 2007.
12.1 Peranan dan Laju Pertumbuhan Sektoral
Berdasarkan distribusi PDRB atas dasar Harga Berlaku tahun
2007 struktur perekonomian Kota Palu selama ini ditunjang oleh 9
(sembilan) sektor pembentuk PDRB. Adanya perbedaan pertumbuhan
yang dialami oleh masing-masing sektor ekonomi menyebabkan
berubahnya struktur perekonomian. Berdasarkan harga berlaku,
diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan adalah sektor
Jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 27,56 persen, kemudian disusul oleh
sektor Industri Pengolahan sebesar 14,16 persen, sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran sebesar 13,78 persen, sektor Angkutan dan
Komunikasi 12,96 persen, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 12,58 persen, sektor Listrik dan Air Bersih, sektor Pertanian
dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,40; 4,14; 3,09; dan 2,34
persen.
Berdasarkan peranan dari masing-masing sektor tersebut, jelas
terlihat bahwa perekonomian Kota Palu telah didominasi oleh sektor
tersier (sektor Jasa-jasa, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor
Angkutan dan Komunikasi dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan) dengan peranan sebesar 66,88 persen terhadap total
pendapatan regional Kota Palu.
12.2 Perkembangan PDRB Perkapita
Perkembangan PDRB perkapita atas dasar Harga Berlaku tahun
2007 mencapai 12.582.428 rupiah, sedangkan berdasarkan Harga
Konstan 2000 mencapai 7.242.083 rupiah.