kosmetika dekoratif

Upload: wahid-cekelane-solder

Post on 09-Jul-2015

258 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)

BAB IPENDAHULUANI.1 KOSMETIK I.1.1 Pengertian Kosmetik Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad

yang lalu. Pada abad ke19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembanganilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran

pada abadke-20 (Tranggono, 2007).Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias.Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami

yang tedapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusiatidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksudmeningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).Sejak semula

kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atauilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan; seperti para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembanganny

a kemudian, terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti

epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan ronggamulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan , melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)

I.1.2 Penggolongan Kosmetik

Penggolongan kosmetik terbagi atas beberapa golongan, yaitu : a. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi kedalam 13 preparat (Tranggono, 2004) : 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi,

bedak bayi, dan lainlain.2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath cap sule , dan lain-lain.3. Preparat untuk mata, misalnya maskara,

eye-s had ow , dan lain-lain.4. Preparat wangiwangian, misalnya parfum, t oile t

w at er , dan lain-lain.5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, ha ir s

p r a y , dan lain-lain.6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.7.

Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik, dan lainlain.8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mou th w

a s h es , danlain-lain.9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.10.

Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain.11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, danlain-lain.12.

Preperat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.13. Preparat untuk sun ta n dan suns c

reen , misalnya suns c reen f oun dat ion , danlain-lain.

KOSMETIKA DEKORATIF (PEMERAH PIPI)

b. Penggolongan kosmetik menurut cara pembuatan (Tranggono, 2004) : 1. Kosmetik modern,

diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern(termasuk di antaranya adalah c osme d i c ).2.

Kosmetik tradisional :a.

Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahanalam dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun. b.

Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawetagar tahan lama.c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benarbenar tradisional dan diberi warna yang

menyerupai bahan tradisional. c. Penggolongan kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit: 1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic) Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan

kesehatan kulit. Termasuk di dalamnya:a. Kosmetik untuk membersihkan kulit ( c le a nser ): sabun,

c le a nsing c re a m,

c le a

nsing milk , dan penyegar kulit ( f res h ener ). b.

Kosmetik untuk melembabkan kulit ( mos t urizer ), misalnya mos t urizer c re

a m,

nig ht c re a m,

a n

t i wrinkel c re a m. c.

Kosmetik pelindung kulit, misalnya suns c reen c re a m dan suns

c reen f oun dat ion,

sun b lo c

k c re a m/lo t ion. d.

Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit ( p eeling ),misalnya scrub ceram yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsisebagai pengamplas ( ab

r a siver ).