korupsi plagiarism

Upload: dianarachmawati

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    1/14

    PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DAPAT MENCEGAH

    TINDAKAN PLAGIASI DAN SIFAT KORUPSI

    Kelompok 2

    1.  Retno Dewi Anggraeni 131411131059

    2.  Diana Rachmawati 131411131060

    3. 

    Ani Rihlatun Ni‟mah  131411131065

    4.  Widya Fathul Jannah 131411131073

    5.  Intan Rulinita Sari 131411131075

    6. 

    Zahrotul Fitria Suryawan 131411131076

    Pembimbing:

    Drs. H. Saikhu Akhmad Husen, M.Kes.

    KELAS MOH. YAMIN MKWU

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    2014

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    2/14

     

    2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ······································································ 3

    BAB I PENDAHULUAN 

    1.1 

    Latar Belakang ································································· 4

    1.2  Rumusan Masalah ····························································· 4

    1.3 

    Tujuan ··········································································· 4

    1.4  Manfaat ········································································· 5

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ·············································· 6

    2.1.1 Pilar  – Pilar Pendidikan Karakter ····································· 6

    2.1.2 

    Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter ···························· 7

    2.1.3  Nilai-nilai Pembentuk Karakter ······································ 8

    2.2  Pengertian Korupsi ···························································· 8

    2.2.1 Faktor-faktor Penyebab Korupsi ····································· 9

    2.2.2 Upaya Pencegahan Korupsi Melalui Jalur Pendidikan ··········· 10

    2.3 Pengertian Plagiasi ···························································· 10

    2.3.1 Pentingnya Mengembangkan Kreativitas ·························· 10

    2.3.2 Hal-hal yang Termasuk Plagiasi ····································· 10

    2.3.3 Hal-hal yang Tidak Termasuk Plagiasi ····························· 11

    2.3.4 Cara Menghindari Praktik Plagiasi ·································· 11

    BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP ··································· 13

    Daftar Pustaka ······································································· 14 

    http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    3/14

     

    3

    Kata Pengantar 

    Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

    Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Rasulullah SAW,

     Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar

    sekaligus menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.

    Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

    membantu kami dalam penulisan makalah ini, khususnya Bapak Drs. H. Saikhu

    Akhmad Husen, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Kewarganegaraan sehingga

    kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “  Pendidikan Karakter Bangsa

     Dapat Mencegah Tindakan Plagiasi dan Sifat Korupsi” dengan tepat waktu.

    Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan

    kekurangannya, untuk itu kami meminta saran dan kritik yang membangun agar

    makalah ini dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin ya

    Rabbal „Alamin. 

    Surabaya, 9 September 2014

    Penyusun

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    4/14

     

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN 

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang

    memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi

    sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

    Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

     Nasional. Pada Pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

    mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

    yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

    nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

    manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

    mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

    demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan

    nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus

    diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut

     berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga melahirkan

    generasi yang anti plagiasi dan mampu menghindari sifat korupsi..

    1.2 Rumusan Masalah 

    1.  Apa pengertian dari pendidikan karakter?

    2.  Apa pengertian anti korusi?

    3.  Apa pengertian anti plagiasi?

    4. 

    Bagaimana pendidikan karakter bangsa dapat mencegah tindakan plagiasi?5.

     

    Bagaimana pendidikan karakter bangsa dapat mencegah sifat anti korupsi?

    1.3 Tujuan Masalah 

    1. 

    Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.

    2.  Untuk mengetahui pengertian anti korupsi.

    3.  Untuk mengetahui pengerrtian anti plagiasi.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    5/14

     

    5

    4.  Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter bangsa dapat mencegah

    tindakan plagiasi.

    5. 

    Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter bangsa dapat mencegah

    sifat anti korupsi.

    1.4 Manfaat

    1. 

    Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap pola pikir

    generasi muda agar tidak melakukan tindak korupsi dan plagiasi yang

    dapat merugikan diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat luas.

    2.  Makalah ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur dan motivasi terhadap

    generasi muda agar dapat menghindari tindak korupsi dan plagiasi.

    3. 

    Makalah ini diharapkan dapat membantu memberikan pembelajaran

    khususnya terhadap generasi muda untuk membenahi dan meningkatkan

     peranan dan dukungan terhadap edukasi anti korupsi dan anti plagiasi

    sejak dini.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    6/14

     

    6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Pendidikan Karakter 

    Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati,

     jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen,

    watak.

    Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat,

    dan berwatak (Tadkiroatun Musfiroh, UNY 2008), karakter mengacu kepada

    serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan

    keterampilan ( skills).

    Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih

     baik di dalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

     berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

    lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

     perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,

     budaya, dan adat istiadat.

    Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter

    kepada generasi muda yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

    kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap

    Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan

    sehingga menjadi manusia insan kamil.

    2.1.1 Pilar – Pilar Pendidikan Karakter 

    Pendidikan karakter didasarkan pada enam nilai-nilai etis. Enam PilarPendidikan Berkarakter, yaitu sebagai berikut:

    1. Trustworthiness  (Kepercayaan)

    Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri. Jadilah handal melakukan

    apa yang kita katakan kita akan melakukannya, minta keberanian untuk

    melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang baik, patuh berdiri dengan

    keluarga, teman dan negara.

    http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://kiarapedes2.blogspot.com/http://www.blogger.com/goog_1875215873http://www.blogger.com/goog_1875215873http://www.blogger.com/goog_1875215873http://kiarapedes2.blogspot.com/http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    7/14

     

    7

    2. Recpect (Respek)

    Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun.

    3. Responsibility   (Tanggungjawab)

    Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikir

    sebelum bertindak.

    4. Fairness (Keadilan) 

    Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka,

    mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, jangan

    menyalahkan orang lain sembarangan.

    5. Caring (Peduli)

    Bersikap penuh kasih sayang dan menunjukkan kita peduli, ungkapkan

    rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.

    6. Citizenship (Kewarganegaraan)

    Menjadikan lingkungan pendidikan dan masyarakat menjadi lebih baik,

     bekerja sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang

     baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan. 

    hidup.

    2.1.2 Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter 

    Pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,

    kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa

     patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

    semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

     berdasarkan Pancasila. Pendidikan karakter berfungsi untuk:

    1. 

    mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

     berperilaku baik;

    2.  memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; dan

    3. 

    meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

    Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

    keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah,

    dunia usaha, dan media massa.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    8/14

     

    8

    2.1.3  Nilai-nilai Pembentuk Karakter 

    Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah

    teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan

     pendidikan nasional, yaitu:

    1.  Religius

    2. 

    Jujur

    3.  Toleransi

    4.  Disiplin

    5.  Kerja keras

    6.  Kreatif

    7. 

    Mandiri

    8.  Demokratis

    9.  Rasa ingin tahu

    10. Semangat kebangsaan

    11. 

    Cinta tanah air

    12. Menghargai prestasi

    13. Bersahabat/komunikatif

    14. Cinta damai

    15. Gemar membaca

    16. 

    Peduli sosial

    17. Tanggung-jawab

    18. Sikap dan perilaku

    (Puskur. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa:

    Pedoman Sekolah. 2009:9)

    2.2  Pengertian Korupsi

    Secara etimologi korupsi berasal dari kata “korupsi” yang berarti buruk,

    rusak dan busuk. Secara terminologi diartikan sebagai pemberian dan penerimaan

    suap, baik yang memberi maupun menerima suap keduanya termasuk koruptor.

    Dari pengertian di atas baik secara etimologi maupun terminologi dapat

    ditarik kesimpulan:

    1. Korupsi dalam pengertian tindakan penghianatan terhadap kepercayaan.

    2. Korupsi dalam pengertian semua tindakan penyalahgunaan kekuasaaan,walaupun pelakunya tidak mendapatkan keuntungan material.

    3. Korupsi dalam pengertian semua bentuk tindakan penyalahgunaan yang bukan

    haknya.

    Jadi, korupsi merupakan suatu tindakan penyalahnyaan wewenang,

    kekuasaan yang dapat merugikan banyak pihak terutama dalam bidang ekonomi.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    9/14

     

    9

    2.2.1 Faktor-faktor Penyebab Korupsi 

    Banyak faktor yang memicu terjadinya tindak korupsi baik karena faktor

     penyebab internal maupun eksternal.

    A. Faktor Internal 

    a. Persepsi terhadap Korupsi 

    Ada anggapan yang mengatakan bahwa korupsi bersifat fungsional karena

    dapat menigkatkan derajat ekonomi, sekarang karenanya uang suap dianggap

    dapat memberikan konstribusi positif yaitu dapat mengatasi rigiditas dan

    kompeksitas sistem administrasi yang kaku.

    b. Moralitas dan Integrasi Individu 

    Persoalan moralitas banyak dihubungkan dengan pemahaman dan

    internasional nilai-nilai keagamaan pada seseorang sayangnya keagamaan hanya

    dipahami dari kulit luarnya banyak orang yang mengaku telah menjadi penganut

    agama yang fanatik hanya dengan menjalankan salat, puasa, haji, akan tetapi

    dalam prilaku kehidupan sehari-hari masih tidak peduli dengan kepentingan orang

    lain.

    B. Faktor Eksternal 

    a. Sistem Hukum 

    Penyebab korupsi sering dilihat dari beberapa besar sistem hukum untuk

    mencegahnya. Akan tetapi sistem tersebut hanya efektif dalam mencegah korupsi

    di negara yang memiliki administrasi hukum yang baik dengan tradisi keadailan

    yang kuat.

    b. Sistem Politik

    Sistem politik yang berkembang lebih berorentasi pada hubungan patron

    klien yang tidak berdasarkan asas persamaan, hubungan atasan dan bawahan lebih

    mencerminkan hubungan persaudaraan.

    c. Struktur dan Sistem Sosial 

    Struktur dan sistem politik akan memberi peluang untuk korupsi di tingkat

    masyarakat. Nilai kekeluargaan dianggap menjadi penyebab munculnya

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    10/14

     

    10

    nepotisme, karena tradisi biasanya dilakukan secara sukarela kepada teman,

    saudara atau pihak-pihak yang membutuhkan tanpa motif-motif tertentu.

    d. Faktor Ekonomi

    Persoalan kemiskinan menjadi faktor klasik untuk membenarkan tindakan

    korupsi. Contoh pegawai kelurahan mencari tambahan dengan menarik uang

    administrasi seiklasnya.

    2.2.2  Upaya Pencegahan Korupsi Melalui Jalur Pendidikan

    Dengan adanya pemberantasan korupsi yang dilakukan melalui jalur

     pendidikan diharapkan penerus bangsa ini tidak terpengaruh untuk mengikuti

    langkah-langkah para pejabat yang telah melakukan tindak korupsi kaena korupsi

    dapat merugikan negara terutama masyarakat miskin. Dan jalur pendidikan adalah

    salah satu pilar ppenting dalam pemberantasan korupsi karena di situlah cikal

     bakal pemerintahan atau sebagai penerus-penerus bangsa.

    2.3 Pengertian Plagiasi 

    Plagiasi adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat atau hasil penelitian

    orang lain dan menyajikannya seakan-akan karya sendiri. Menurut Sardy. S,

     plagiasi adalah tindak pengambilan, pencurian pendapat, ide, pemikiran, kata,

    kalimat, karangan orang lain, dengan menjadikan sebagai milik sendiri.

    2.3.1 Pentingnya Mengembangkan Kreativitas

    Di era globalisasi seperti sekarang ini, kreativitas sangatlah diperlukan

    oleh semua masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak mudah tersingkirkan

    dalam pergaulan. Kreativitas juga sangat penting agar tidak terjadi tindakan

     plagiasi karena tindakan plagiasi dapat menimbukan kerugian bagi semua pihak.

    2.3.2 Hal-hal yang Termasuk Plagiasi

    1.  Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.

    2. 

    Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.

    3.  Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.

    4.  Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.

    5.  Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa

    menyebutkan asal-usulnya.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    11/14

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    12/14

     

    12

    2.  Sitasi dalam Teks

    Mencantumkan nama pemilik ide, teori, pendapat orang lain

    langsung dalam teks yang kita tulis di mana buah pikiran berupa ide,

     pendapat, ataupun teori orang lain tersebut kita gunakan. Pencantuman

    dilakukan dengan berbagai macam cara seprti menuliskan nama lengkap,

    tahun dari sumber tersebut, serta halamannya, ataupun dengan metode lain

    seperti hanya mencantumkan nama belakang serta halamannya saja.

    Apabila sitasi yang yang kita lakukan berasal dari sumber di dunia maya

    (website ataupun blog), dapat dilakukan dengan mencantumkan nama

     pencipta jika ada, disertai dengan alamt lengkap (link) dari sumber

    tersebut.

    3.  Daftar Pustaka

    Pencantuman sumber dari karya cipta yang kita gunakan dapat dilakukan

    di akhir karya tulis berupa daftar pustaka, dengan menuliskan secara detail

    sumber yang kita gunakan.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    13/14

     

    13

    BAB III

    KESIMPULAN DAN PENUTUP

    Berdasarkan pada pembahasan di atas maka dapat diambil sebagai berikut:

    1. 

    Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada

    generasi muda yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,

    dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan

    Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan

    sehingga menjadi manusia insan kamil.

    2. 

    Korupsi merupakan suatu tindakan penyalahnyaan wewenang, kekuasaan yang

    dapat merugikan dalam bidang ekonomi dan dapat merugikan dalam bidangekonomi.

    3. 

    Faktor-faktor Penyebab Korupsi ada dua yaitu, faktor internal yang meliputi

     persepsi terhadap korupsi dan moralitas dan integrasi individu, dan faktor

    eksternal yang meliputi sistem hukum, sistem politik, struktur dan sistem sosial,

    dan faktor ekonomi.

    4.  Plagiasi adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat atau hasil penelitian orang

    lain dan menyajikannya seakan-akan karya sendiri.

  • 8/18/2019 Korupsi Plagiarism

    14/14

     

    14

    Daftar Pustaka

    http://shentiald.blogspot.com/2013/10/makalah-pendidikan-karakter.html

    http://pndkarakter.wordpress.com/category/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-

    karakter/

    https://www.academia.edu/3848515/PENDIDIKAN_KARAKTER_SEBAGAI_U 

     PAYA_MEMBENTUK_KARAKTER_BANGSA

    http://www.referensimakalah.com/2012/06/plagiasi-dalam-persepsi-

    hukum.html

    https://www.academia.edu/7156115/PLAGIASI_Tugas_Makalah_Bahasa_Indo

    nesia