korupsi penyidik terima hasil auditbpkp · berbekal surat pemberitahuan mulai kerja kepada pihak...

3
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali Edisi t gh Hal : --1. tu,p-<-Jr,[i ULt_ Kasus Korupsi Dana Punia IHDN Denpasar Penyidik Terima Hasil AUditBPKP DENPASAR, NusaBali Mantan Rektor IHDN (ln- stitut Hindu Dharma NegeriJ Denpasar, Prof Made Titib dan mantan Kabiro Umum, dan Administrasi, Dr Praptini dalam waktu dekat akan kem- bali duduk di kursi pesakitan terkait.dugaan korupsi dana punia. Kejaksaan Tinggi (Ke- jati) Bali mengatakan jika kasus ini sudah masuk tahap pemberkasan. Aspidsus Kejati Bali, Erna Normawati Widodo Putri mengatakan pihaknya sudah menerima hasil audit dari BPKP Wilayah Bali terkait kerugian Negara dalam kasus korupsi dana punia di IHDN Denpasar. Namun Erna eng- gan menyebut jumlah kerugian negara dalam kasus ini. "Yang pasti sudah ada hasil audit dari BPKP," jelas Erna pada Kamis (23 /7). Hasil audit ini akan me- lengkapi berkas pemeriksaan dua tersangka dalam kasus ini yaitu Prof Titip dan Praptini. Sel2njutnya, akan dilakukan pemberkasan dilanjutkan den- gan pelimpahan kepada jaksa peneliti. "Nanti akan diberi petunjuk lagi atau P-19. Ka- lau masih ada petunjuk yang fur.ang harus diiengt<6pi dulu/Y lanJ utnya. lika sudah memenuhi syarat materiil dan formil, dapat dinyatakan lengkap oleh jaksa peneliti. Setelah itu dinyatakan P21 dan dilimpah- kan dalam tahap II. Kemudian segera masuk pra penuntutan. "Kami masih terus bekeria dan target kami dalam waktu dekat kasus ini akan ram- pung," bebernya. Kasus ini sendiri berawal dari dana punia yang sebel- umnya dikelola oleh Persatuan 9.1ng Tua Mahasiswa (pOM). Pada tahun 2012, Prof Titib yang menjabat sebagai Rektor IHDN malah merubah format menjadi dikelola alumni yang ditentukan oieh Prof Titib. Pungutannya untuk tahun 2013 ini dengan mahasiswa sekitar 500 orang, masing- masing dipungut Rp 1 juta. Tahun 2012 lalu, dengan jum- lah mahasiswanva t.4OO'ma- hasiswa, jumtah pungutannya sama yaitu Rp 1juta. Dana punia inilah yang dianggap menyalahi aturan dan perun- tukannya. 6 rez

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Korupsi Penyidik Terima Hasil AUditBPKP · Berbekal Surat Pemberitahuan Mulai Kerja kepada pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Benoa tertanggal 7 November 2008, Adiguna Keruktama

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Edisi t ghHal : --1.

tu,p-<-Jr,[i ULt_

Kasus Korupsi Dana Punia IHDN Denpasar

Penyidik Terima HasilAUditBPKP

DENPASAR, NusaBaliMantan Rektor IHDN (ln-

stitut Hindu Dharma NegeriJDenpasar, Prof Made Titibdan mantan Kabiro Umum,dan Administrasi, Dr Praptinidalam waktu dekat akan kem-bali duduk di kursi pesakitanterkait.dugaan korupsi danapunia. Kejaksaan Tinggi (Ke-jati) Bali mengatakan jikakasus ini sudah masuk tahappemberkasan.

Aspidsus Kejati Bali, ErnaNormawati Widodo Putrimengatakan pihaknya sudahmenerima hasil audit dariBPKP Wilayah Bali terkaitkerugian Negara dalam kasuskorupsi dana punia di IHDNDenpasar. Namun Erna eng-gan menyebut jumlah kerugiannegara dalam kasus ini. "Yang

pasti sudah ada hasil audit dariBPKP," jelas Erna pada Kamis(23 /7).

Hasil audit ini akan me-lengkapi berkas pemeriksaandua tersangka dalam kasus iniyaitu Prof Titip dan Praptini.Sel2njutnya, akan dilakukanpemberkasan dilanjutkan den-gan pelimpahan kepada jaksapeneliti. "Nanti akan diberipetunjuk lagi atau P-19. Ka-lau masih ada petunjuk yangfur.ang harus diiengt<6pi dulu/YlanJ utnya.

lika sudah memenuhisyarat materiil dan formil,dapat dinyatakan lengkapoleh jaksa peneliti. Setelah itudinyatakan P21 dan dilimpah-kan dalam tahap II. Kemudiansegera masuk pra penuntutan."Kami masih terus bekeria

dan target kami dalam waktudekat kasus ini akan ram-pung," bebernya.

Kasus ini sendiri berawaldari dana punia yang sebel-umnya dikelola oleh Persatuan9.1ng Tua Mahasiswa (pOM).Pada tahun 2012, Prof Titibyang menjabat sebagai RektorIHDN malah merubah formatmenjadi dikelola alumni yangditentukan oieh Prof Titib.Pungutannya untuk tahun2013 ini dengan mahasiswasekitar 500 orang, masing-masing dipungut Rp 1 juta.Tahun 2012 lalu, dengan jum-lah mahasiswanva t.4OO'ma-hasiswa, jumtah pungutannyasama yaitu Rp 1juta. Danapunia inilah yang dianggapmenyalahi aturan dan perun-tukannya. 6 rez

Page 2: Korupsi Penyidik Terima Hasil AUditBPKP · Berbekal Surat Pemberitahuan Mulai Kerja kepada pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Benoa tertanggal 7 November 2008, Adiguna Keruktama

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Edisi

Hal

: dLu',.2_f .[,rli _Ul;: lL-

Kasus Pengerukan

Pelabuhan Benoa

Menghilang

DENPASAR, NusaBaliDugaan penyimpangan dalam proyek

pengerukan di kawasan pelabuhan Benoa yangdianggarkan dari dana pusat senilai Rp 20 mil-iar semakin tidak jelas. Bahkan kini KejaksaanNegeri [KejariJ Denpasar dan Kejaksaan Tinggi(Kejati) Bali saling lempar tanggung jawab ter-kait kasus ini.

Kasus ini sendiri awalnya ditangani. olehKejari Denpasar dan sudah melakukan pemer-iksaan terhadap beberapa saksi dari PT Pelindosebagai pengelola pelabuhan. Lalu, Kasi IntelKejafi Denpasar, Syahrir Sagir menyebut kasusini akan ditarik ke Kejati Bali tanpa menyebutalasan pelimpahan. "Kasusnya akan ditarik keKejati," ujarnya beberapa waktu lalu.

Anehnya, Kejati Bali yang ditanya soal kasusini justru mengatakan tidak tahu-menahu. Bah-kan Kejati Bali balik meminta wartawan menan-yakan ke Kejari Denpasar. "Saya tidak tahu kasuspengerukan ini dan kami tidak ada menanganikasus ini. Coba Tanya ke Kejari," ujar AspidugKejati Bali, Erna Normawati Widodo Putri saatdikonfirmasi Kamis (23 /7).

Kasus ini sendiri berawal saat diluncurkannyaproyek penataan alur labuh Pelabuhan Benoapada 2008. Pemerintah pusat melalui Kemen-terian Pariwisata mengucurkan dana sekitafRp 21 miliar agar alur labuh yang hanya berke' -

dalaman 8 meter dikeruk hingga kedalaman11 meter. Saat itu, PT Adiguna Keruktama yang

ditunjuk menjadi pelaksana.proyek pengerukandan penataan ulang alur labuh ini.

Berbekal Surat Pemberitahuan Mulai Kerjakepada pihak Administrator Pelabuhan (Adpel)Benoa tertanggal 7 November 2008, AdigunaKeruktama mulai mengesekusi pekerjaan saratbiaya tersebut. Sayangnya, surat pemberitahuantersebut tidak disertai lampiran dokumen SuratPerintah Kerja [SPKJ dari Menteri Pariwisata.Kendala legalitas dalam administrasi inilah yangkemudian menjadi pemicu terhentinya proyektersebut.

Saat itu pihak Adpel memberikan ijin, tetapidengan catatan, PT Adigun3 Keruktama harus-nenyerahkan SPK dari Menteri Pariwisata ses--rai waktu yang ditentukan. Ternyata SPK yangliminta oleh Adpel Benoa tidak bisa dipenuhioleh pihak PT Adiguna Keruktama.

Kepala Adpel Benoa saat itu, Wayan SujatikaK kemudian bersurat meminta penegasan SPKItl.enteri kepada PT Adiguna Keruktama melaui

_.urat tanggal 8 Januari 2009 dengan.toleransi;ampai 22lanuari 2009. Ternyata sampai dead-line yang diberikan Adpel Benoa, PT AdigunaKeruktama tidak menverahkan SPK Menteriyang diminta. Pihak Ahpel Benoa kemudianmemerintahkan untuk menghentikan kegiatanoen gerukan melalu i su rat te rtang gal 22 | anuari2009 dan memberi waktu seminggu untuk me-mindahkan semua peralatan ditarik dari lokasiproyek. 6 rez

Page 3: Korupsi Penyidik Terima Hasil AUditBPKP · Berbekal Surat Pemberitahuan Mulai Kerja kepada pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Benoa tertanggal 7 November 2008, Adiguna Keruktama

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

Edisi

Hal

: 5at tcr', ^zs

llgif Zelf_: _cl

rr ll

' Bansos dan Hibah Dipending,

Dewan GelisahSINGAMJA, NusaBali

Kalangan anggota DPRDBuleleng kini mulai gelisah,menyusul merebaknya isupencairan dana bantuan sosialfBansos) dan hibah dipen-ding. Masalahnya, jatah ban-sos bagi masing-masing ang-gota belum seluruhnya di-.cairkan.

Hal itu terungkap ketikaseluruh pimpinan DPRD Bu-leleng menggadakan rapattertltup dengan tim anggaraneksekutil usai sidang pari-purna, Rabu (23/7J siang.'Rapat tersebut dipimpin hng-sung oleh Ketua DPRD Bu.leleng I Gede Supriadra, se-dangkan dari tim eksekutifdikoordinir langsung olehSekkab Buleleng Dewa KetutPuspaka.' Informasi yang dihimpun

NusaBali di Gedung DPRD Bu-leleng menyebut, masing-masing anggota DPRD Bu-leleng mendapat iaAh bansossekitar Rp 300 juta.

Hingga pertengahan tahun2015 ini, jatah tersebut belumseluruhnya cai4 karena masihsedang dahm proses. Namun,di tengah proses tersebuttersiar kabar jika pencairanbansos dan hibah ihr terpaksadipending. Masalanya,' pen-cairan bansos dan hibah kiniharus mengacu pada Undang-.Undang 23 Tahun 20\4,tei-tang pemerintahan daerah,dimana disebutkan penerimabansos dan hibah harus ber-badan.hukum. Sehma ini, pen-cairan bansos dan hibahmengacu pada Permendagri 59tahun 2007 tentang pedomanpehKanaan keuanian daerah.Akibat ketentuaritersebut,Pemkab Buleleng disebut-sebut tidak berani irencairkanbansos dan hibah yang sudahdialokasikan dalam-ApBDtahun 2015.

Konon dalam pertemuantertutup, pihak DPRD dan timanggaran eksekutif memilikiperbedaan persepsi dalampencairan bansos dan hibahtersebut DPRD berpanda-ngan, bansos dan hibah yangtelah dialokasikan pada APBDtahun 2015 masih me'rnung-kinkan dicairkan, karenapenyusunan APBD trhun 2015mengacu pada Permendagri 59tahun 2007. Sedangkan timanggaran eksekutif justruberpegang pada sistemkehati-hatian dalam penge-lolaan keuangan, karena r-egulasi berupa undang-undang23 tahun 2014 sudah resmi

diberlakukan.Ketua DPRD Buhbng I Gede

Supriabra yang dikonfirmasitidak menampik pembahasandengan tim anggaran eksekutifitu akibat isu bansos dan hibahyang dipending. Politisi PDIPasal Desa Tejakuh ini juga tidakmenyangkal jika terjadi per-sepsi yang berbeda menyikapi,pemberhkuan undang-undang23 tahun 2014."Ya sJperti iutkahu kami tebp berpa;dangan,bansos dan hibah itu bisadicarikan dengan mengacupada Permendagri, karena wa-ktu kita menyusun ApBD tahun2015 iu.r, yang menjadi acuan-nya adahh Permendagri itu" te-rangnya.

Menurut Supriatra, pihak-nya terpaksa meminta pen-jelasan dgngan tim anggaraneksekutif, karena banva[ ma-syarakat yang mempertanya-kan pencairan bansos danhibah yang belum cair. Keluhanmasyarakat itu disampaikankepada masing-masing ang-goa. "Nah kami ingin men-dapa.t pejehsannya seperti apaKondrslnya, tadi memang adaperbedaan pandangan, dankami tetap minta bansos dan

hibah itu dicairkan, karenakami juga sudah berkonsultasi.ke pusat termasuk mencarim4sukan di provinsi dan ka-bupaten hin, hasilnya itr bisadicairkan kok," ujarnya.

Sementara Sekkab BubbngDewa Kefut Puspaka secaraterpisah mengatakan, berdar-sarkan hasil pertemuan. ter-sebut, pihaknya akan berkoor-dinasi kembali &ngan bupatitermasuk &ngan tim anggaranmenyikapi masukan dari pim-pinan DPRD. "Kami ini kanharus menganut kehati-hatian,kami harus taat dengan ahlran,kahu memang rekan-rekan diDPRD punya pandangan lain;'tentr kami akan membahas bgidengan pimPinan dan'timanggaran juga," terangnYa.

Sehin it1 PihaknYa juga me-'rencanakan berkonsultasikembali dengan Badan Pe-meriksa Keuangan (BPK) un-hrk mendaPat Penjelasan ter'kait &ngan reguhsi Pencdiran'bansos-dan hibah tersebut,"Mudah-mudahan ini daPatdipahami obh teman-teman &win. Apahgi sekarang kita di-wajiblian melaporkan,ke'uangan dengan sistem aqrual'yang meliputi 0tjuh item Yangsangat Penting, sehingga tan-'saksi keua4gan ini harus me-ngikuti regulasi Yang Pasti,"imbuhnya. ft k19