korelasi antara penguasaan qawa>’id dengan...

111
KORELASI ANTARA PENGUASAAN QAWA> ’ID DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING SISWA KELAS PROGRAM QIRA> ’ATUL KUTUB (PQK) II D MADRASAH DINIYYAH ABDULLAH BIN MAS’UD LEDOKSARI KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Oleh : Lilik Nurawaliyah 12420081 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: dangtu

Post on 15-May-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KORELASI ANTARA PENGUASAAN QAWA >ID DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING SISWA KELAS PROGRAM

QIRA >ATUL KUTUB (PQK) II D MADRASAH DINIYYAH ABDULLAH BIN MASUD LEDOKSARI KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Oleh :

Lilik Nurawaliyah

12420081

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

vi

MOTTO

() : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan

suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri

mereka sendiri.1

1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya Special forWoman, (Bandung: Syaamil Al-

Quran, 2005), hlm. 250

vii

Kupersembahkan Karya Sederhana ini kepada:

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,

hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semua keluarga dan sahabat-

sahabatnya, serta para pengikut beliau sampai hari kemudian.

Atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul korelasi antara Penguasaan Qawid dengan kemampuan

Membaca Kitab Kuning siswa kelas Program Qiratul Kutub (PQK) II D

Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul, sebagai karya ilmiah untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Arab.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi

ini dapat terwujud berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Tasman Hamami,MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab.

3. Bapak Dr. Tulus Musthofa, Lc, MA, selaku dosen pembimbing akademik

penulis yang telah bersedia mendengarkan keluh kesah penulis dan

memberikan nasehat selama kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

ix

4. Bapak Nurhadi, MA. selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

membimbing, memberikan pengarahan serta masukan hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan

Bahasa Arab yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis

selama kuliah.

6. Bapak K.H Kharis Masduki, selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran

Wal Irsyad.

7. Bapak Ahmad Mahin, selaku ketua Madrasah Diniyyah yang telah menerima

dan memberikan izin kepada penulis untuk penelitian di Madrasah Diniyyah

Abdullah bin Masud.

8. Bapak Candra Nurudin, selaku guru mata pelajaran Qawid dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan beliau selalu memberikan bantuan, petunjuk,

arahan, bimbingan, masukan dan motivasi selama penulis melakukan

penelitian di Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud juga dalam

penyelesaian skripsi ini. Tak lupa kepada siswa kelas Program Qiratul

Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari

Kepek Wonosari Gunungkidul telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian

ini.

9. Mbak Wiwin Ulfa Khasanah, yang telah banyak membantu saya selama

proses penelitian di Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari

Kepek Wonosari Gunungkidul.

x

10. Bapak dan Ibuku tercinta di rumah yaitu ayahanda Ibrahim dan ibunda

Supriyati, hanya karya sederhana ini yang bisa kupersembahkna, serta Adik-

adikku tercinta Fina Asada dan Naily Yumna, terimakasih yang sedalam-

dalamnya karena berkat jerih payah, kasih sayang tulus, motivasi dan

semangat baik secara moril maupun materil dan Doa kalian yang tak pernah

putus sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

11. Guru-guruku pengasuh PP. Al-Fithroh, Ibu Nyai Hj. Mustainah dan Ibu Nyai

Nilna Azizah beserta dzurriyyah, terimakasih atas segala ilmu yang telah

diberikan.

12. Teman-teman sekamar (kamar 4 pelajar : Nurul, Rika, Hanifah, dll serta

sahabatku tercinta si Ipin Alias mbak Anis Kurnia) terimakasih semangat

dan canda tawa kalian.

13. Sahabat-sahabatku seperjuangan (Ainy dan Eni) terimakasih telah menjadi

sahabat baik yang senantiasa membantu dalam kesulitan.

14. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2012 Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

MUNASIB, semoga silaturahmi kita tetap terjaga.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan kontribusinya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Hanya ucapan terimakasih yang tulus yang dapat penulis berikan dan doa

semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang selayaknya atas

kebaikanyang telah diberikan.

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis diharapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Yogyakarta, 22 April 2016

Penulis,

Lilik Nurawaliyah

NIM.12420081

xii

ABSTRAK

Lilik Nurawaliyah (12420081) Korelasi Antara Penguasaan Qawid

Dengan Kemampuan Membaca Kitab Kuning siswa kelas Program Qiratul

Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek

Wonosari Gunungkidul. Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana korelasi antara

Penguasaan Qawid dengan kemampuan Membaca Kitab Kuning siswa kelas

Program Qiratul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud

Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil obyek

penelitian pada seluruh siswa kelas Program Qiratul Kutub (PQK) II D

Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud yang berjumlah 33. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan metode observasi, Interview (wawancara),

dokumentasi dan tes yang mencakup tes Penguasaan Qawid dan tes kemampuan

Membaca Kitab Kuning. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi

produk momentyang kemudian diinterpretasikan dan diberi kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Penguasaan Qawid siswa

kelas Program Qiratul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin

Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul termasuk dalam kategori baik

dengan nilai rata-rata sebesar 74,0303 . (2)Kemampuan membaca kitab kuning

siswa kelas Program Qiratul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah

bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul termasuk dalam kategori

baik dengan nilai rata-rata sebesar 68,8788. (3) Terdapat korelasi positif dan

signifikan antara penguasaan Qawid dengan kemampuan membaca kitab kuning

siswa kelas Program Qiratul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah

bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul yang ditunjukkan dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,973.

Sehingga menunjukkan hubungan ini termasuk dalam kategori sangat kuat.

Kata Kunci: Korelasi, Penguasaan Qawid, Kemampuan membaca kitab kuning

xiii

( ) . Gunungkidul PQK II D

, : .

.Gunungkidul PQK II D

PQK II D .

. . "Moment kudorP"

PQK II D ( : . Gunungkidul

PQK II D ( ( . Gunungkidul

PQK II D Gunungkidul

.

. :

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan

pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun1987 dan no. 0543 b/u/1987. Secara

garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain

lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab dan Transliterasinya dengan huruf Latin.

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan

Tidak

dilambangkan

Ba B Be Ta T Te a es (dengan titik

di atas)

Jim J Je a ha (dengan titik

di bawah)

Kha Kh ka dan ha Dal D De al zet (dengan titik

di atas)

Ra R Er

xv

Zai Z Zet Sin S Es Syin Sy es dan ye ad es (dengan titik

di bawah)

ad de (dengan titik di bawah)

a te (dengan titik di bawah)

a zet (dengan titik di bawah)

ain ....... koma terbalik di atas

Gain G Ge Fa F Ef Qaf Q Ki Kaf K Ka Lam L El Mim M Em Nun N En Wau W We Ha H Ha Hamzah .... Apostrof Ya Y Ye

xvi

2. Vokal

a) Vocal Tunggal

Vocal tunggal Bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau

harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatah A A Kasrah I I ammah U U

Contoh :

Yahabu - Kataba - Suila - Faala - ukira -

b) Vokal Rangkap

Vocal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

TandadanHuruf Nama GabunganHuruf Nama

Fatah dan .... ya

Ai a dan i

Fatah dan .... wau

Au a dan u

Contoh :

haula - kaifa -

xvii

3. Maddah

Maddah atau vocal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

HarkatdanHuruf Nama HurufdanTanda Nama

fatah dan alif .... ....atau ya

a dan garis di

atas

Kasrah dan ya Idan garis di .... atas

ammah dan .... wau

u dan garis di

atas

Contoh :

qla - qla- yaqlu - ram-

4. Ta Marbuah

Transliterasi untuk ta marbuah ada dua

a) Ta marbuah hidup

Ta marbuah yang hidup atau mendapat harkat fatah, kasrah dan

ammah, transliterasinya adalah /t/.

b) Ta marbuah mati

Ta marbuah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah /h/.

xviii

c) Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbuah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu

terpisah maka ta marbuah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :

rauah al-afl - - rauatulafl

al-Madnah al-Munawwarah -

- al-Madnatul- Munawwarah

alah - 5. Syiddah (Tasydid)

Dalam transliterasi ini tanda syiddah tersebut dilambangkan dengan huruf,

yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh :

nazzala - rabban - al-hajju - al-birr - nuima -

6. Kata Sandang

a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang

sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah

xix

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan

sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan

bunyinya.

Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang

ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan

tanda sambung/hubung.

Contoh :

as-sayyidatu - ar-rajulu - al-qalamu - asy-syamsu - al-jallu- al-badu -

7. Hamzah

Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah

ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan

di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan,

karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh :

a) Hamzah di awal :

akala- umirtu - b) Hamzah di tengah :

takulna - takhuna - c) Hamzah di akhir :

an-nauu - syaiun -

xx

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fiil, isim maupun huruf, ditulis terpisah.

Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah

lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang

dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa

dilakukan dengan dua cara: bisa dipisah per kata dan bisa pula

dirangkaikan.

Contoh :

Wainnallhalahuwakhairar-rziqn - - Wainnallhalahuwakhairur- rziqn

Fa auf al kailawa al-mzna - - Fa auful-kailawal- mzna

9. Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di

antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri

dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri

tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh :

WamMuhammadunIllrasl -

- Walaqadrahubil-ufuqil-mubni

Al-hamdulillhirabbil-lamna -

xxi

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam

tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu

disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang

dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.

Contoh :

- Narumminallhiwafatunqarb Lillhi al-amrujaman - - Lillhil-amrujaman

Wallhubikullisyaiinalmun -

xxii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ xii

HALAMAN ABSTRAK ARAB .................................................................... xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xiv

DAFTAR ISI ................................................................................................... xxiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6

D. Telaah Pustaka ........................................................................... 7

E. LandasanTeori ........................................................................... 10

F. Kerangka Berpikir ..................................................................... 21

G. Hipotesis .................................................................................... 23

H. Metode Penelitian ...................................................................... 23

I. Sistematika Penulisan ................................................................ 35

BABII GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYYAH

ABDULLAH BIN MASUD

A. Sejarah Berdirinya Madrasah Diniyyah .................................... 37

B. Letak Geografis ......................................................................... 38

C. Visi dan Misi ............................................................................. 40

D. Struktur danOrganisasi .............................................................. 40

E. Keadaan Usta atau Ustaah dan Siswa .................................... 40

F. Sarana dan Prasarana ................................................................. 44

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Qawid .............................................................. 55

1. Tujuan Pengajaran ............................................................... 55

2. Materi Pembelajaran ........................................................... 56

xxiii

3. Metode Pembelajaran ......................................................... 57

4. Evaluasi Pembelajaran ........................................................ 57

B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................... 60

1. Uji Validitas Instrumen ....................................................... 60

2. Uji Reliabilitas Instrumen .................................................... 62

C. Analisis Hasil Evaluasi Penguasaan Qawid .......................... 63

D. Analisis Hasil Evaluasi Kemampuan Membaca Kitab Kuning 66

E. Korelasi Antara Penguasaan Qawid Dengan Kemampuan

Membaca Kitab Kuning ........................................................... 70

1. Uji Normalitas .................................................................... 72

2. Uji Hipotesis ....................................................................... 74

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 80

B. Saran .......................................................................................... 81

C. Kata Penutup .............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xxiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi kisi Tes Qawa >id .......................................................................... 26

Tabel 2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Kitab Kuning ............................... 29

Tabel 3 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi .......... 34

Tabel 4 Data Usta atau Ustaah Madin Abdullah bin Masud ............................ 42

Tabel 5 Data Santri Madin Abdullah bin Masud ................................................ 43

Tabel 6 Rincian Sarana dan Prasarana Madin Abdullah bin Masud .................. 45

Tabel 7 Struktur Kurikulum Madin Abdullah bin Masud .................................. 47

Tabel 8 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 61

Tabel 9 Output Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 63

Tabel 10 Hasil Tes Penguasaan Qawa >id ............................................................ 64

Tabel 11 Descriptive Statistics .............................................................................. 66

Tabel 12 Hasil Tes Kemampuan Membaca Kitab Kuning ................................... 68

Tabel 13 Descriptive Statistics .............................................................................. 70

Tabel 14 Nilai Tes Penguasaan Qawa >id dengan Kemampuan Membaca Kitab Kuning ................................................................................................................... 71

Tabel 15 Output Hasil Normalitas ........................................................................ 73

Tabel 16 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ......... 75

Tabel 17 Output Hasil Perhitungan Korelasi Antara Penguasaan Qawa >id dengan

Kemampuan Membaca Kitab Kuning .................................................................. 76

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting bagi umat

Islam.Hal ini disebabkan kedua pedoman umat Islam (Al-Qura>n dan Hadits)

serta buku-buku yang dipakai acuan dalam mengambil suatu hokum pada

umumnya masih banyak menggunakan bahasa Arab terutama di kalangan

pesantren.

Mengingat peranan bahasa Arab yang begitu penting, maka penting

pula bagi seorang muslim memiliki kemampuan berbahasa Arab. Kemampuan

ini tentunya tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. Ada

empat aspek menyangkut kemampuan seseorang mempelajari bahasa Arab:

1. Kemampuan membaca dengan benar dan kemampuan memahami

dengan tepat kitab-kitab, terutama Al-Qura>n dan Hadits serta

buku-buku berbahasa Arab.

2. Kemampuan menulis dan mengarang dengan bahasa Arab.

3. Kemampuan berbicara dengan bahasa Arab.

4. Kemampuan memahami pembicaraan orang lain yang berbicara

dengan bahasa Arab.

2

Untuk menguasai keempat aspek kemampuan berbahasa Arab di atas

mutlak diperlukan Ilmu Nah}wu dan S}arafatau disebut juga dengan ilmu

Qawa>id, namun yang lebih diprioritaskan adalah aspek yang pertama, karena

akan mempermudah seseorang dalam mempelajari aspek-aspek lainnya1.

Pembelajaran bahasa Arabdi pondok pesantren terlebih pondok

pesantren salaflebih menekankan penguasaan baca dan pemahaman kitab-

kitab kuning yang memuat ilmu-ilmu ajaran Islam.Oleh karena itu sistem

pembelajaran yang ada di pesantren biasanya dengan mendirikan sekolah

khusus yang ada dalam Pesantren tersebut yang lebih dikenal dengan sebutan

Madrasah Diniyah.

Dalam tradisi pesantren, kitab kuning merupakan ciri dan identitas

yang hampir tidak bisa dilepaskan. Pembelajaran kitab kuning merupakan

unsur dari beberapa unsur mutlak di pesantren yang demikian pentingnya

dalam proses pembentukan kecerdasan intelektual dan moralitas kesholehan

pada diri santri (s}alih li nafsihi mus}lih li gairihi). Untuk membaca kitab

kuning, santri harus memahami ilmu kitab kuning yang lebih dikenal dengan

nama ilmu nah}wu dan s}araf (Qawa >id). Pengkajian kitab kuning tidak dapat

terpisah dari bahasa Arab terutama pada segi Qawa >idnya, karena kitab

kuning adalah kitab berbahasa Arab dan kebanyakan tidak berharokat. Maka

1Ali Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 2 (Tata Bahasa Arab) Praktis dan Aplikatif

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 36.

3

langkah pertama dalam memahaminya adalah kemampuan membaca dengan

baik dan benar sebelum selanjutnya memahami makna dan maksudnya secara

tepat yaitu dengan ilmu Qawa >idnya. Seperti yang termaktub dalam bait

Imriti yang berbunyi: Ilmu nah}wu itu lebih berhakdipelajari lebih dahulu

karena kalimat berbahasa Arab tanpa ilmu nahwu tidak akan difahami2 Ilmu

nah}wu dan s}araf (Qawa >id) ini dipandang memiliki arti penting bila

dibandingkan dengan ilmu-ilmu bahasa Arab yang lain. Sehingga ilmu ini

pula yang mula-mula diajarkan di pondok pesantren sebelum diajarkannya

ilmu Bahasa Arab lain.

Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud merupakan salah satu

lembaga non formal yang berada di daerah Wonosari Gunungkidul. Madrasah

Diniyyah ini berada di bawah naungan Pondok Pesantren Darul Quran wal

Irsyad yang diasuh oleh K.H. A. Kharis Masduki.Pondok Pesantren Darul

Quran wal Irsyad Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul memiliki 2

program unggulan, yaitu Program Tahfiz} dan Program Kitab.

Dalampelaksanaan kedua program tersebut Pondok pesantren ini mengacu

pada kurikulum sekolah, yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah yang berada

dalam naungan Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad. Pencapaian target

dari setiap program juga menjadi syarat kenaikan kelas di Madrasah

Tsanawiyah dan Aliyah.Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud merupakan

2Abdul kholiq, Ilmu Nahwu dan Terjemahnya, (Nganjuk: Pondok Pesantren Daarus Salaam),

hlm. 2.

4

wujud sistem pembelajaran Pondok pesantren Darul Quran wal Irsyad yang

wajib di ikuti oleh semua santri Program Kitab atau Program Qira >atul Kutub

(PQK).

Berkaitan dengan penelitian, peneliti akan memaparkan sedikit tentang

satu program dari kedua program tersebut. Yang nantinya peneliti akan

melakukan riset di kelas tersebut. Kelas kajian kitab kuning atau lebih dikenal

dengan Program Qira >atul Kutub (PQK) adalah program yang ditawarkan

dengan tujuan agar peserta didik mampu membaca, mamahami dan

menjelaskan isi kitab kuning serta menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris

baik aktif maupun pasif. Pembelajaran kitab kuning telah ditentukan oleh

kurikulum sekolah sesuai jenjang kelasnya, pada siang dan malam hari

bertempat di pondok pesantren.3

Untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai Program Qira >atul

Kutub (PQK) di bagi menjadi 6 tingkatan, dan setiap tingkatan dibagi menjadi

beberapa kelas. Dimulai dari kelas I sampai kelas V. Kitab Qawa>idyang

diajarkan di pondok pesantren ini adalah dalam bidang ilmu nah}wu, seperti:

kitab al-A>juru>miyyah, kitab al-Imri>ti >, dan kitab al-Mutammimah. Sedangkan

dalam bidang ilmu s}araf menggunakan kitab al-Ams|ilah at-Tas|ri>fiyyah, kitab

Qawa >id al-Ilal dan kitab al-Maqs}u>d.

3 Syafuan Ali, salah satu ustadz kelas PQK, wawancara pribadi, Yogyakarta, 28 November

2015.

5

Untuk itu, berkaitan dengan tujuan program yang telah ditetapkan,

penguasaan siswa dalam ilmu Qawa>id (nah}wus}araf) sangat mempengaruhi

kemampuan siswa dalam membaca kitab kuning. Oleh karena itu, di

Madrasah Diniyyah ini sangat menekankan pemahaman siswa dalam ilmu

Qawa >idyang sejak tahap awal (kelas I) telah mulai diajarkan.4

Mengingat begitu pentingnya ilmu nah}wu dan s}araf bagi siswa dalam

membaca kitab kuning, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti

bagaimana proses belajar mengajar tata bahasa Arab, khususnya dalam tingkat

penguasaan Qawa >id serta kaitannya untuk meningkatkan kemampuan

membaca kitab kuning siswa Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud

Pondok pesantren Darul Quran wal Irsyad di kelas Program Qira >atul Kutub

(PQK). Atas dasar uraian diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian

tentang Korelasi Penguasaan Qawa >iddengan Kemampuan Membaca Kitab

Kuning Siswa Kelas Program Qira >atul Kutub (PQK) IIDMadrasah

DiniyyahAbdullah Bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah sebagai berikut:

4Syafuan Ali, salah satu ustadz kelas PQK, wawancara pribadi, Yogyakarta, 28 November

2015.

6

1. Bagaimana penguasaan Qawa >idsiswa kelas PQK IID Madrasah

Diniyyah Abdullah Bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul?

2. Bagaimana kemampuan membaca kitab kuningsiswa kelas PQK IID

Madrasah Diniyyah Abdullah Bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul?

3. Bagaimana hasil korelasi antara penguasaan Qawa >iddengan

kemampuan membaca kitab kuning siswa kelas PQK IID Madrasah

Diniyyah Abdullah Bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari rumusan masalah diatas adalah:

a. Untuk mengetahui seberapa besar penguasaan Qawa >idsiswa terhadap

prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran nahwu sharaf

b. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca

kitab kuning

c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara penguasaan

Qawa >iddengan kemampuan membaca kitab kuning

2. Manfaat Penelitian

7

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

jelas tentang ada tidaknya hubungan antara penguasaan nah}wus}araf

dengan kemampuan membaca kitab kuning terhadap siswa. Dari informasi

tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun

teoritis, yaitu:

a. Secara praktis apabila ternyata ada hubungan hal ini akan berarti bagi

penyusun dan siswa khususnya dapat memperoleh pemahaman tentang

arti pentingnya kemampuan mambaca khususnya membaca kitab

kuning dalam pembelajaran Qawa >id yang senantiasa memberikan

bimbingan sikap positif terhadap siswa.

b. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

dan menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan dan bagi

tenaga pengajar khususnya agar lebih memperhatikan peranannya

sebagai pengajar untuk bisa memaksimalkan pengajaran

Qawa >idkepada siswanya di saat kegiatan belajar mengajar.

D. TELAAH PUSTAKA

Telaah pustaka ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

ringkas tentang penelitian yang relevan dengan skripsi ini. Adapun hasil

penelitian yang secara tidak langsung berkaitan dengan penelitian anatar

lain:

8

Pertama, Efektivitas Metode Sorogan dalam Pengembangan

Qira >ah Kitab Kuning di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kota Gede

Yogyakarta. Ditulis oleh Muhammad Al-Hadi, Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab Fakltas Tarbiyah Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta

2013.5Penelitian ini lebih mengarah pada bentk efektivitas/ pengaruhnya

metode sorogan terhadap kemampuan membaca kitab kuning.Adapun hasil

penelitiannya menyatakan bahwa metode sorogan merupakan metode yang

sangat baik, praktis, efisien, efektif dalam usaha mempelajari qira >ah kitab

kuning.

Kedua, Implementasi Pembelajaran Amtsilati sebagai Metode

Praktis Mendalami Al-Quran dan Membaca Kitab Kuning (Analisis Proses

Pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Fajar Babakan Lebaksiu Tegal

2012.Ditulis oleh Idah Mufidah, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2012.6Skripsi ini membahas implementasi pembelajaran

Amtsilati sebagai metode praktis mendalami Al-Quran dan membaca kitab

kuning serta hambatan yang dialami selama proses pelaksanaan metode

Amtsilati di Pondok Pesantren tersebut. Adapun hasil penelitian diantaranya

5Muhammad Al-Hadi, Efektivitas Metode Sorogan dalam Pengembangan Qiraah Kitab

Kuning di Pondok Pesantren Nurul Ummah Kota Gede Yogyakarta, skripsi, Jurusan Pendidikan

Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006. 6Idah Mufidah, Implementasi Pembelajaran Amtsilati sebagai Metode Praktis Mendalami Al-

Quran dan Membaca Kitab Kuning (Analisis Proses Pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Fajar

Babakan Lebaksiu Tegal 2012, skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Keguruan Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012

9

proses pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren Al-fajar di awali dengan

Muqaddimah, penyajian materi, penilaian, dan penutup.

Ketiga, Pembelajaran Qawa >iddengan Menggunakan Metode

Amtsilah di Pondok Pesantren Cijanjung Ciamis.Ditulis oleh Akbar

FuadJurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010.7Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pelaksanaan penerapan metode amtsilati dalam

pembelajaran Qawa >iddi pondok pesantren Cijantung belum maksimal.

Selain itu, pembelajarn Qawa >iddengan menggunakan metode amtsilati di

pondok pesantren cijantung dirasa efektif, hal ini dibuktikan dengan 80%

jawaban dari 25 orang santri yang menyatakan mampu dan 12% menyatakan

sangat mampu untuk membaca kitab kuning atau literature berbahasa Arab

lainnya.

Dengan demikian dari ketiga karya ilmiah diatas, penelitian yang

akan peneliti lakukan berbeda dengan hasil penelitian diatas. Adapun letak

perbedaan antara skripsi yang sudah ada, adalah penulis lebih fokus pada

penelusuran secara mendalam tentang korelasi penguasaan Qawa >id santri

dengan kemampuan membaca kitab kuning.

7 Akbar Fuad, Pembelajaran Qawaid dengan Menggunakan Metode Amtsilah di Pondok

Pesantren Cijanjung Ciamis, , skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Keguruan Fakultas

Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010

10

E. LANDASAN TEORI

Dalam kerangka teori ini akan dibahas mengenai teori-teori yang

berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Sehingga diharapkan

nantinya akan mendapat acuan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

1. Korelasi

Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris correlation yang berarti

pertalian atau hubungan.Dalam ilmu statistik korelasi diartikan sebagai

hubungan antara dua variabel atau lebih.8

2. Tentang Penguasaan

Penguasaan tersusun dari kata dasar kuasa yang berarti mampu,

mengerti benar dan mempelajari bolak balik supaya paham.Maka kata

penguasaan secara operasional dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

mempelajari dengan sungguh-sungguh suatu hal agar dipahami.

Penguasaan menurut W.J.S Poerwadaminta mengatakan bahwa

penguasaan mengandung arti pemahaman atau kesanggupan untuk

menggunakan pengetahuan atau kepandaian

Berdasarkan uraian tentang penguasaan diatas dapat dilihat juga

dengan jelas bahwa untuk mengukur tingkat penguasaan seseorang dapat

dengan penggunaan tes. Nana Sudjana mengungkapkan bahwa:

8 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),

hlm. 179.

11

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dari

pengajarnya.

3. Tentang Qawa >id

a. Pengertian

Kata Qawa >id berasal dari kata Qa >idah artinya dasar, alas,

fundamen, juga berarti aturan, undang-undang.9Jadi Qawa>idadalah

aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang terdapat dalam menyusun

kalimat bahasa Arab.Istilah Qawa >id disandarkan pada satu disiplin

ilmu yang berhubungan dengan tata bahasa Arab. Nama lain Qawa >id

adalah n}ahwuyang dipadankan dengans}araf, sehingga menjadi

n}ahwus}araf, yaitu suatu ilmu yang mengulas tentang gramatika (dasar-

dasar) ilmu tata bahasa Arab.10

Qawa >id al-nah}wimembicarakan hukum-hukum huruf, kata,

kalimat, dan bagaimana bunyi akhir dari sebuah kata. Adapun

Qawa >id al-S}araf membicarakan perubahan bentuk suatu kata kerja

dari bentuk lalu, masa sekarang, dan yang akan datang, bentuk

9Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwar Arab-Indonesia, Indonesia-Arab, Edisi

Kedua (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), hlm. 1138 10

M. Sholahuddin Shofwan, Pengantar Memahami ALFIYAH Ibn Malik, Cet. II, Jilid I

(Jombang: Darul Hikmah, 2005), hlm. 5

12

perintah, perubahan bentuk kata kerja ke kata benda turunan, dan

perubahan bentuk kata kerka sesuai pelaku dari pembuatan tersebut.11

Dengan demikian ilmu n}ahwu itu mutlak diajarkan kepada

siswa agar ia memiliki kemampuan berbahasa Arab dengan baik dan

benar. Sedangkan, hubungan ilmu s}araf dengan ilmu n}ahwu tidak

dapat dipisahkan satu sama lain sebagaimana perkataan ulama12

:

Artinya: Ilmu sharaf adalah ibu atau induk segala ilmu sedangkan

ilmu n}ahwu adalah bapaknya

Peranan n}ahwutidak hanya berguna untuk mengungkapkan ide atau

gagasan seseorang lewat lisan maupun tulisan, akan tetapi juga sangat

membantu seseorang untuk memahami teks Arab, menjauhkan lisan

dari kesalahan makna dan maksud yang ingin disampaikan kepada

orang lain. Karena peranannya sangat penting terhadap kemampuan

berbahasa Arab.

b. Tujuan Mempelajari Qawa >id

Mempelajari ilmu Qawa >id (nah}wu dan s}araf) mempunyai

banyak tujuan, seperti yang disampaikan M. Sholihuddin (Surabaya:

ii) bahwa Abul ilmi atau ayahnya ilmu merupakan sebutan yang

11 Syaiful Mustafa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovativ, (UIN Maliki Pres 2011),

hlm.92 12

Muhtarom Busro, Sharaf Praktis metode Krapyak, (Yogyakarta: Menara Kudus

Yogyakarta, 2010), hlm. 22.

13

diberikan ulama untuk ilmu nah}wu, karena ilmu ini bertujuan menjaga

kesalahan lisan dalam mengucapkan kalam Arab, serta sebagai

istianah (lantaran) didalam memahami Al-Qura>n dan hadits |. Ilmu

Nah}wu juga dinamakan ilmu alat karena semua ilmu agama seperti

ilmu fiqih, tauh}id, dan semua ilmu yang berbahasa Arab akan mudah

memahaminya dengan lantaran ilmu Nah}wu.13

c. Metode pengajaran Qawa >id

Metode merupakan salah satu komponen penting dari beberapa

komponen-komponen pembelajaran. Metode pengajaran bahasa Arab

dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: metode

tradisional/klasikal dan metode modern. Metode pengajaran bahasa

Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus

pada bahasa sebagai budaya ilmu sehingga belajar bahasa Arab

berarti belajar secara mendalam tentang seluk beluk ilmu bahasa Arab,

baik aspek gramatika/sintaksis (Qawa >idnah}wu), morfem/morfologi

(Qawa >idas- s}arf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang

dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode

Qawa >iddan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa

abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia,

khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal

13

M. Sholihuddin Shofwan, Pengantar Memahami Al-Jurumiyah, (Surabaya: Darul Hikmah,

2007), hlm. ii

14

ini idasarkan pada hal-hal sebagai berikut: pertama, tujuan pengajaran

bahasa Arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nah}wu dan

s}araf. Kedua, kemampuan ilmu nah}wu dianggap sebagai syarat mutlak

sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arabklasik yang tidak

memakai harokat dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut

merupakan tradisi turun menurun, sehingga kemampuandibidang itu

memberikan rasa percaya diri di kalangan mereka14

.

Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode

pengajaranyang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya,

bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan

modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk

menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami

ucapan atau ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim

digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (t}ari>qah al-

muba>syaroh).

4. Tentang membaca kitab kuning

a. Membaca (Qira>ah)

Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara

pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara

14

Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa ArabMedia dan Metode-

metodenya(Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 54.

15

langsung di dalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan

dengan tulis. Tarigan (1994/III: 7) melihat bahwa membaca adalah

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui

media kata-kata atau bahasa tulis. Membaca dengan demikian

melibatkan tiga unsur, yaitu makna sebagai unsur isi bacaan, kata

sebagai unsur yang membawakan makna, dan simbol tertulis sebagai

unsur visual.Perpindahan simbol tertulis ke dalam bahasa ujaran

itulah, menurut Ibrahim (1962: 57), disebut membaca.15

Menurut Drs. H. Ahmad Izzan membaca adalah memahami isi

dari bacaan dengan melisankan, mengucapkan, mengeja atau

melafalkan apa yang tertulis.16

Jadi, kegiatan membaca merupakan

kegiatan yang mencakup dua aspek sekaligus, yaitu mengenai simbol-

simbol bacaan atau teks yang ada dalam sebuah bacaan atau teks dan

memahami isi dari bacaan itu sendiri.

15

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2011), hlm. 143.

16 Drs. H. Ahmad Izzan, M.Ag, Metodologi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Humaniora,

2011), hlm. 149.

16

b. Kemampuan membaca

Kemampuan berasal dari kata mampu yang mendapat awalan

ke dan akhiran an. Yang mempunyai arti kesanggupan atau

kecakapan.17

Membaca (Qira>ah) merupakan kegiatan yang meliputi pola

berfikir, menilai, menganalisis dan memecahkan masalah. Membaca

tulisan Arab sesuai dengan system penulisannya dilakukan dari kanan

ke kiri. Ketrampilan membaca (maharoh al-qira>ah/ reading skill)

adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis

(lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya

dalam hati.18

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai

berbagai bidang studi, membaca bukan hanya mengucapkan bahasa

tulisan atau lambang bunyi bahasa saja, akan tetapi juga menanggapi

dan memahami isi dan maksud tulisan yang dibaca.

Kemahiran membaca mengandung dua aspek pengertian yakni

mengubah lambang tulis menjadi bunyi dan menangkap arti dari

seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan

17

W.J.S Poorwadinata, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hlm.

628.

18 Acep Hermawan, Metodologi ..., hlm. 143.

17

bunyi tersebut.19

Membaca merupakan materi terpenting diantara

materi-materi pelajaran, siswa yang unggul dalam pelajaran membaca

mereka akan unggul dalam pelajaran yang lain dalam semua jenjang

pendidikan. Oleh karena itu, membaca merupakan awal dari setiap

pembelajaran bahasa lebih-lebih pembelajaran bahasa Arab. Aktifitas

membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan

membaca, siswa dilatih mengingat, memahami isi bacaan dan tentunya

siswa akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

Alam kegiatan membaca melibatkan banyak aspek yaitu: to

think (berfikir), to feel (merasakan), to act (bertindak melaksanakan

hal-hal yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang dianjurkan oleh

sebuah buku).20

Yang dimaksud dapat membaca adalah dapat mengucapkan

lambang bahasa dengan jalan latihan-latihan membaca, mengucapkan

bahasa, mengenal bentuk (huruf, kata, kalimat) dan memahami isi

yang dibaca.21

Bagaimanapun juga membaca merupakan kemahiran

yang mencakup dua hal yaitu mengenali symbol-simbol tertulis dan

memahami isinya.

19

Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Penerbit Misykat,

2005), hlm. 127.

20 Hernowo, Quantum Reading, (Bandung: MLC, 2003), hlm. 53.

21A.S. Broto, Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di SD Berdasarkan

Linguistik Kontrastif (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm.143.

18

Ditinjau dari pelajarannya, menurut Noor Bari, membaca

dibagi menjadi 2 yaitu pelajaran membaca permulaan dan pelajaran

membaca lanjut (membaca dengan akal pikiran, membaca yang

sebenarnya). Tujuan dari membaca (qira>ah) permulaan adalah

memperoleh teknik membaca yang benar, yaitu menyuarakan bahasa

tertulis dengan tepat, cepat dan cermat. Sedangkan pelajaran membaca

(qira>ah) lanjut, tujuannya adalah menangkap bahasa yang tertulis

dengan akal pikiran. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, diantaranya:

a. Teknik membaca, misalnya intonasi, pemisahan kelompok kata

dan tanda-tanda baca lainnya.

b. Mengerti akan maksud kata, ungkapan, kata majemuk, peribahasa

dan lain-lain.

c. Mengerti akan struktur kalimat dan kelompok kata.

Disini penulis memfokuskan pada membaca lanjut dengan

tujuan siswa dapat menangkap bahasa yang tertulis dengan akal

pikiran serta dapat memahami isi bacaan dengan memperhatikan hal-

hal yang telah disebutkan.

Membaca secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu

membaca nyaring (al- qira>ah al-jahriyah) dan membaca dalam hati

(al- qira>ah al-sa>mitab)

19

1) Membaca nyaring adalah membaca secara lantang dan melafalkan

atau menyuarakan symbol-symbol tertulis berupa kata-kata atau

teks yang dibaca.

2) Membaca diam atau yang disebut juga dengan membaca dalam

hati lazim dikenal dengan membaca pemahaman, yaitu membaca

dengan tidak melafalkan symbol-symbol tertulis berupa kata-kata

atau teks yang dibaca, melainkan hanya mengandalkan kecermatan

eksplorasi visual.

Dari macam-macam membaca diatas penulis memfokuskan

penelitian pada membaca nyaring (al- qira>ah al-jahriyah).Dari

membaca nyaring tersebut siswa diharapkan mampu membaca setiap

kalimat atau teks dengan baik dan benar sesuai kaidahnahwiyah,

mampu memahami dan menjelaskan maksud dari teks yang dibaca

sera mengetahui simbol-simbol dan tanda-tanda dari setiap kalimat

yang dibaca.

c. Kitab Kuning

Istilah kitab kuning kuning muncul di lingkungan pondok

pesantren yang ditujukan kepada kitab-kitab ajaran islam yang ditulis

dengan berbahasa arab tanpa harakat dan tanpa arti, kitab kuning ini

sebagai standar bagi santri dalam memahami ajaran islam. Huruf-huruf

20

tidak diberi tanda vocal (harakat/syakal) dan karena itu disebut kitab

gundul.

Menurut para tokoh, kitab kuning didefinisikan sebagai

berikut:

1. Menurut Masdar F. Masudi, Kitab kuning adalah karya tulis

Arab yang ditulis oleh para sarjana Islam sekitar abad

pertengahan, dan sering disebut juga dengan Kitab Kuno.22

2. Menurut Ali Yafie, Kitab Kuning adalah Kitab-kitab yang

dipergunakan oleh dunia pesantren yang ditulis dengan huruf Arab

dengan bahasa Arab atau Melayu, Jawa, Sunda, dan hurufnya

tidak diberi tanda baca (harakat, syakal).23

3. Menurut Martin Van Bruinessen, Kitab Kuing adalah Kitab-kitab

Klasik yang ditulis berabad-abad yang lalu. Kitab ini disebut di

Indonesia sebagai Kitab Kuning.24

4. KH. MA. Sahal Mahfudh menjelaskan bahwa, disebut Kitab

kuning karena memang kitab-kitab itu dicetak diatas kertas

berwarna kuning, meskipun sekarang sudah banyak dicetak ulang

pada kertas berwarna putih.25

22

M. Dawam Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren, (Jakarta: P3M, 1985)), hlm. 55-56 23

Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 51 24

Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, (Bandung: Mizan, 1995),

hlm. 132 25

MA. Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKiS, 1994), hlm. 263

21

Dengan demikian, secara harfiah Kitab kuning diartikan

sebagai buku-buku atau kitab yang dicetak dengan mempergunakan

kertas yang berwarna kuning. Sedangkan menurut pngertian istilah,

Kitab kuning adalah kitab atau buku berbahasa Arab yang membahas

ilmu pngetahuan agama islam seperti fiqih, ushul fiqih, tauhid, akhlak

tsawuf. Tafsir al-Quran dan ulumul Quran, Hadis, dan sebagainya

yang ditulis oleh Ulama-ulama salaf dan dipergunakan sebagai bahan

pengajaran utama di pondok pesantren.26

Isi yang dikaji kitab kuning hampir selalu terdiri dari dua

komponen: pertama matan dan yang kedua komponen syarah. Matan

adalah isi inti yang akan dikupas oleh syarah, dalam lay outnya, matan

diletakkan diluar garis segi empat yang mengelilinga syarah27

danciri

ciri lain penjilidan kitab-kitab cetakan lama biasanyadengan sistem

korasan dimana lembarannya dapat dipisah-pisahkan sehingga lebih

memudahkan pembaca untuk menelaahnya sambil santai atau tiduran

tanpa harus menggotong semua tubuh kitab yang kadang mencapai

ratusan halaman. Seperti halnya media cetak surat kabar masa kini

adalah penganut sistem korasan yang fanatik. Dikalangan masyarakat

pesantren, kedudukan kitab kuning merupakan kondifikasi yang utuh.

d. Metode Pembelajaran Kitab Kuning

26

Zubaidi, et. Al, Materi Dasar Nahdlatul Ulama (Ahlussunnah Wal Jamaah), (Semarang:

LP, Maarif NU Jawa Tengah, 2002), hlm. 9 27

M. Dawan Rahardjo, Pesantren Dan Pembaharuan (Jakarta: LP3ES, 1995), hlm. 87.

22

1) Metode Sorogan

Metode ini ialah metode klasik yang memang sudah turun

temurun dilakukan diberbagai pesantren diseluruh pelosok dunia,

bahkan masih eksis sampai saat ini dengan cara ini seorang

santri/peserta didik yang membacakan kitab serta menerangkan

apa yang terdapat pada kitab kuning tersebut sehingga para santri

mempersiapkan sebelum belajar kitab kuning tersebut.

2) Metode Bandongan atau wetonan

Metode ini adalah metode yang mana seorang santri

hanyalah sebagai pendengar, sedang seorang kiyai yang

membacakan dan menerangkan kitab klasik terserbut disinilah

letak perbedaan antara kitab metode membaca atau belajar kitab

kuning pada sebuah peswantren di indonesia.

3) Metode Musyawarah atau Bahsul Masail

Yaitu metode yang mirip dengan metode diskusi atau seminar.

4) Metode hafalan atau Muhafadzah

5) Metode Pengajian Pasaran

Yaitu kegiatan belajar para santri melalui pengajian kitab tertentu

pada seorang ustadz selama tenggang waktu tertentu. Secara umum

metode ini mirip dengan metode bandongan, akan tetapi pada

metode ini target utamanya adalah selesai.

23

F. KERANGKA BERFIKIR

Qawa >idmerupakan aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang terdapat

dalam menyusun kalimat bahasa Arab.Istilah Qawa >id disandarkan pada satu

disiplin ilmu yang berhubungan dengan tata bahasa Arab. Nama lain Qawa >id

adalah n}ahwuyang dipadankan dengan s}araf, sehingga menjadi n}ahwus}araf,

yaitu suatu ilmu yang mengulas tentang gramatika (dasar-dasar) ilmu tata

bahasa Arab.28

Ilmu nah}wu merupakan salah satu cabang ilmu bahasa Arab yang

biasa digunakan sebagai sarana untuk membaca tulisan berbahasa Arab yang

kebanyaakan tulisannya tidak bersyakal. Sedangkan ilmu s}araf digunakan

untuk mengubah bentuk-bentuk kata yang sesuai dengan wazan-wazan yang

terdapat di dalam kaidah S}arfiyah. Keduanya memiliki peranan penting dalam

memahami susunan teks Arab yang terdapat dalam Al-Qura>ndan Hadis | yang

merupakan dua sumber utama hukum Islam serta buku-buku atau kitab-kitab

yang dipakai acuan dalam mengambil suatu hukum karena pada umumnya

buku-buku tersebut menggunakan bahasa Arab. Yang di maksud kitab-kitab

disini seperti kitab-kitab kuning yang diajarkan di pondok-pondok pesantren.

Pengkajian kitab kuning tidak dapat terpisah dari bahasa Arab terutama pada

segi Qawa >idnya, karena kitab kuning adalah kitab berbahasa Arab dan

kebanyakan tidak berharokat.Maka langkah pertama dalam memahaminya

28

M. Sholahuddin Shofwan, Pengantar Memahami ALFIYAH Ibn Malik, Cet. II, Jilid I

(Jombang: Darul Hikmah, 2005), hlm. 5

24

adalah kemampuan membaca dengan baik dan benar sebelum selanjutnya

memahami makna dan maksudnya secara tepat yaitu dengan ilmu

Qawa >idnya.

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai

bidang studi. Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau

lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga menanggapi dan memahami isi

bahasa tulisan. Belajar nah}wus}araf merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dan erat hubungannya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-

Qura>n dan hadis | dan ilmu-ilmu pngetahuan agama lainnya seperti buku-buku

dan kitab kitabyang menggunakan bahasa Arab. Sedangkan apabila

seseorang kurang mampu menguasai nahwu dan sharaf maka dalam

memahami Qura>n dan hadis serta ilmu-ilmu agama lainnya seperti kitab-

kitab kuning akan merasa kesulitan dan kemampuan dalam memahami dan

membacanya pun menjadi kurang baik.

Jadi dalam penguasaan Qawa >id (nah}wus}araf) ini terdapat hubungan

yang positif dan sangat signifikan terhadap tingkat kemampuan membaca

kalimat yang berbahasa Arab seperti di dalam kitab kuning, yakni mampu

dalam membaca kitab kuning secara baik dan benar yang sesuai dengan

kaidah bahasa Arab serta memahami maksud dan mengerti makna yang

terkandung dalam bacaan.

25

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang

kebenarannya harus diuji secara empiris.29

Dalam penelitian ini berlaku hipotesis statistik sebagai berikut:

Ha = Ada hubungan antara penguasaan Qawa >id dengan kemampuan

membaca kitab kuning

H. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada

pengumpulan data kuantitatif (data yang berupa angka) dan menggunakan

analisis statistik sebagai dasar dalam pemaparan data, analisis data dan

pengajuan hipotesis serta pengambilan kesimpulan.30

pendekatan yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional,

yaitu memahami hubungan antar karakteristik sekelompok orang tertentu

atau entitas lainnya.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

29

Mohammad Nazir, Ph. D., Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), hlm. 15. 30

Buku pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (Yogyakarta: Fak. Ilmu Tarbiyah UIN SUKA, 2006), hlm. 16.

26

Tempat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang penulis rencanakan adalah bulan Januari

2015 sampai Maret 2016

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.31

Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok

manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam

satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil

akhir suatu penelitian populasi dapat berupa: guru, siswa, kurikulum,

fasilitas, lembaga sekolah, dan sebagainya.32

Maka populasidari penelitian ini adalah siswa Madrasah

Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

31

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Jakarta: Alfabeta, 2010), hlm.

53.

32 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Komnpetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009), hlm. 54.

27

Gunungkidul Kelas Program Qiraatul Kutub (PQK) II Dyang

berjumlah33 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih

sebagai sumber data.33

Sampel merupakan bagian/wakil populasi yang

diteliti, jumlah dari karakteristik siswa Madrasah Diniyyah Abdullah

bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul dimiliki populasi

tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menggunakan

stratified proportional random sampling yaitu sampel secara random

atau tanpa pandang bulu, maka dalam teknik random ini anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.34

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Tes disini digunakan untuk mengukur penguasaan Qawa >iddan

kemampuan membaca kitab kuning siswa Madrasah Diniyah Abdullah

bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul Kelas Program

Qiraatul Kutub (PQK) II D. Untuk mengetahui korelasi antara kedua

variable menggunakan analisis Product Moment.

33

Ibid, hlm. 54.

34Masri Singarimbun dan Sofian Efendy, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989),

hlm. 111.

28

Adapun tesnya terdiri dari 2 macam yaitu tes Qawa >id dan tes

kemampuan membaca kitab kuning sebagai berikut:

1) Tes Qawa >id

Hasil dari tes Qawa >iddiambil untuk mengetahui

penguasaan siswa dengan ilmu Qawid.Adapun tes tersebut

dilaksanakan secara tertulis.

Isi dari tes ini berkaitan dengan materi yang telah

dipelajari sebelumnya yang diambil dari buku-buku

Qawa >idyang digunakan oleh guru Qawa >id.

Adapun kisi-kisi tes Qawa >idsebagai berikut:

Tabel 1

Kisi kisi Tes Qawa>id

Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi Nomor

Soal

Jumlah

butir soal

1. Mengetahui tanda-

tanda isim dan fiil

1.1 Siswa mampu menyebutkan dari

salah satu tanda-tanda isim

1.2 Siswa mampu menyebutkan dari

salah satu tanda-tanda fiil

6, 14,

29, 31,

33

1, 31,

33

5

3

29

2. Memahami macam-

macam fiil

2.1 Siswa mampu menjelaskan

pengertian fiil madhi, mudhari dan

amar

2.2 Siswa mampu membuat contoh

fiil madhi, mudhari dan amar

2, 3

4, 5, 30

2

3

3. Memahami kalimat

huruf

3.1 Siswa mampu menunjukkan cirri-

ciri kalimat huruf

15 1

4. Mengetahui mabni

malum dan mabni

majhul

8.1 Siswa mampu mengubah kalimat

mabni malum menjadi mabni

majhul

17, 28 2

5. Memahami

Mubtada dan

Khabar serta

pembagian khabar

(mufrod dan ghoiru

mufrod)

5.1 Siswa mampu menjelaskan

pengertian mubtada dan khabar

5.2 Siswa mampu menunjukkan cirri-

ciri kalimat yang mengandung

mubtada dan khabar

12, 13,

21

19, 20

3

2

6. Memahami Irab

dan jenis-jenisnya

6.1 Siswa mampu menjelaskan dan

menyebutkan tanda-tanda Irab :

Rafa, Nasab, Khafad, Jazm

6.2 Siswa mampu membuat contoh

9, 10,

23, 32,

34

16, 24,

5

4

30

dari masing-masing Irab 25, 26

7. Memahami kalimat

isim fail

7.1 Siswa mampu menunjukkan lafadz

yang mengandung isim fail

7, 8, 22 3

8. Mengetahui isim

mufrod, jamak

taksir, jamak

muannats salim,

isim tasniyah,

asmaul khomsah,

afalul khomsah

dan jamak

mudzakar salim

8.1 Siswa mampu membuat contoh

dari isim mufrod, jamak taksir,

jamak muannats salim, isim

tasniyah, asmaul khomsah, afalul

khomsah dan jamak mudzakar

salim

11, 18,

27

3

2) Tes kemampuan membaca kitab kuning

Tes ini dilakukan secara lisan untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan membaca kitab kuning siswa kelas Program

Qira >atul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyah Abdullah bin

Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul.

31

Tabel 2

Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Kitab Kuning

Kitab Fath

Al-Qorib Al-

Mujib

Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi

Memahami bacaan

a. Siswa mampu membaca bacaan tentang

dengan baik dan benar

sesuai dengan kaidah tata bahasa arab

b. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan

bacaan tentang

c. Siswa mampu mengetahui simbol-simbol,

tanda-tanda dan alamat-alamat Irob dari

setiap kalimat dalam bacaan

Adapun aspek yang dinilai yaitu:

a. Kelancaran membaca : 35 %

b. Pemahaman isi bacaan : 30 %

c. Kemampuan Qawa >id : 35 %

b. Wawancara (Interview)

Wawancara atau Interview adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara penanya (pewawancara) dengan penjawab

32

(responden atau perforrnan) dengan menggunakan alat yang

dinamakan pedoman wawancara.35

Dari interview yang dilakukan memperoleh informasi dan data

awal tentang kondisi umum siswa dan gambaran umum tentang siswa

Madrasah Diniyah Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari

Gunungkidul dan juga untuk mencari kejelasan lebih lanjut terhadap

informasi yang diperoleh dari observasi yang dilakukan.

c. Metode Observasi

Metode Observasi adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan mengamati secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.36

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai

struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, serta sarana

prasarana yang ada di Madrasah Diniyah Abdullah bin Masud

Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul. Selain itu observasi juga

dilakukan untuk melihat keadaan pada saat proses pembelajaran

Qawa >id di kelas.

d. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan jalan

melihat dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai objek

35

Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama Perspektif Ilmu Perbandingan Agama,

(Bandung: Pustaka Setia, 2000), hlm. 23. 36

Cholid Nugroho daan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),

hlm. 70-72.

33

yang diteliti.37

Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data

yang diproses dari beberapa dokumen seabagai pelengkap dan

memperjelas data. Dalam penelitian ini, dokumentasinya berupa

dokumentasi aktifitas siswa dalam menguasai Qawa >id,serta

kemampuan membaca kitab kuning di Madrasah Diniyah Abdullah bin

Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul kelas Program

Qira>atul Kutub (PQK) II D.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu catatan untuk memperoleh data

setelah diperoleh hasil penelitian, sehingga dapat ditarik kesimpulan

berdasarkan data yang faktual. Menganalisa data merupakan langkah

yang penting dalam penelitian.

Agar analisis yang dilakukan valid, maka analisis data dilakukan

dengan menggunakan metode statistik validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Dalam uji validitas instrument peneliti menggunakan validitas isi

(content validity), penggunaan validitas isi adalah dengan cara mengukur

tes sesuai dengan domain dan tujuan tertentu yang sama dengan isi

pelajaran yang telah diberikan di kelas.38

37

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

1991), hlm. 206. 38

Samarna Suryapranata, Analisis Validitas Reliabilitas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004), hlm. 52.

34

Disini penulis melakukan penyusunan tes yang bersumber dari

kurikulum nah}wu dan s}araf yang sudah diajarkan yang telah diperiksa dan

disetujui oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

b. Uji Realiabilitas

Realibilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.

Apabila instrument dinyatakan valid, mala tahap selanjutnya adalah

menguji reliabilitas instrument untuk menunjukkan kestabilan dalam

mengukur.Rumus yang digunkan dalam uji reliabilitas adalah rumus

AlphaCronbach.39

Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan computer uji handalan

dengan menggunakan Rumus Alpha. Tingkat reliabilitas soal dilihat

apabila nilai alpha suatu butir >0,6. Untuk memudahkan dalam analisis

data dan perhitungan matematis, peneliti menggunakan bantuan perangkat

lunak, yaitu software SPSS versi 22.

Adapun persyaratan analisis data adalah harus berdistribusi normal.

a. Uji normalitas

Untuk menguji normalitas data sampel terdistribusi normal

atau tidak, penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov

dengan bantuan SPSS 22.

39

Samarna suryapranata, Analisis Validitas Reliabilitas,hlm. 301.

35

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan setelah melakukan uji

normalitas. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan uji parametik

dengan menggunakan rumus Product Moment dengan bantuan

program SPSS 22. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari

hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval

atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut

sama.40

Adapun rumus Product Momentnya adalah:

rxy = ( )( )

{ ( ) }{ ( ) }

rxy =angka indeks korelasi r product moment

N = jumlah data

= jumlsh hasil perkalian antara skor x dan y

= jumlah seluruh skor x

= jumlah seluruh skor y

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut, maka dapat berpedoman pada tabel

sebagai berikut41

:

40

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Albeta 2010), hlm. 231. 41

Ibid, hlm.231

36

Tabel 3

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0, 00 0,199

0,20 0,399

0,40 0, 599

0,60 0,799

0,80 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Dan diuji kebenaran dan keaslian dari hipotesis tersebut. Menguji kebenaran

atau kepalsuan dari ataukah ? Untuk menguji hipotesis ini dengan

membandingkan nilai r yang diperoleh dalam perhitungan dengan besarnya

nilai r yang tercantum dalam table. Nilai r product moment ( ), dengan

terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedom-nya

(db) yang rumusnya adalah:

df = N nr

Keterangan:

df = degrees of freedom

N = Number of Cases

37

Nr = 2 (banyaknya variabel= penguasaan Qawa >iddan kemampuan membaca

kitab kuning)

Dengan diperolehnya df, maka besarnya nilat r yang terdapat pada tabel

dapat ditentukan. Jika > , maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan (Ha)

diterima. Ini memang berarti terjadi korelasi positif yang signifikan antara

variabel x (penguasaan Qawa >id) dan variabel y (kemampuan membaca kitab

kuning).

I. SITEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, penyusun membuat

sistematika pembahasan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan

yang utuh. Penulisan disajikan dalam IV bab yang dijabarkan dalam sub-sub

bagian bab yang tersusun secara sistematik.

BAB I adalah pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian, kerangka

teoritik, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika pembahasan.

BAB II adalah gambaran umum Madrasah Diniyah Abdullah bin

Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul. Bab ini berisi tentang letak

geografis, sejarah singkat berdiri, struktur organisasi, keadaan santri dan

ustadz, serta sarana dan prasarana yang tersedia.

BAB III adalah pembahasan, pada bab ketiga ini berisi tentang

penyajian data dan analisis yang membahas Korelasi antara Penguasaan

38

Qawa >id dengan kemampuan membaca kitab kuning siswa kelas Program

Qira >atul Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyah Abdullah Bin Masud

Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul.

BAB IV adalah penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan, saran-saran

dan kata penutup.

82

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil tes penguasaan Qawa>id yang telah peneliti laksanakan dapat

diketahui bahwa penguasaan Qawa>id siswa kelas Program Qira>atul

Kutub(PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari

Kepek Wonosari Gunungkidul termasuk dalam kategori baik dengan nilai

rata-rata sebesar 74,0303.

2. Dari hasil tes kemampuan membaca kitab kuning yang telah peneliti

laksanakan dapat diketahui bahwa kemampuan membaca kitab kuning

siswa kelas Program Qira>atul Kutub(PQK) II D Madrasah Diniyyah

Abdullah bin Masud Ledoksari Kepek Wonosari Gunungkidul termasuk

dalam kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 68,8788.

3. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara penguasaan Qawa>id

dengan kemampuan membaca kitab kuning siswa kelas Program Qira>atul

Kutub (PQK) II D Madrasah Diniyyah Abdullah bin Masud Ledoksari

Kepek Wonosari Gunungkidul yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,973. Sehingga

menunjukkan hubungan ini termasuk dalam kategori sangat kuat.

83

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya

penguasaan Qawa>id sangat kuat hubungannya dengan tinggi rendahnya

kemampuan membaca kitab kuning. Semakin tinggi penguasaan

Qawa>idsiswa semakin tinggi pula kemampuan membaca kitab kuning

yang dicapai siswa.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis menyarankan

beberapa hal diantaranya:

1. Kepala Madrasah Diniyyah

a. Mengembangkan sarana prasarana untuk pendidikan karena

merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya tujuan

pengajaran. Oleh karena itu, diusahakan dan diupayakan pengadaan

dan perbaikan sarana dan prasarana serta mengoptimalkan sarana

prasarana yang ada.

2. Guru Pengampu

a. Pemilihan strategi yang tepat dan kreatifitas pengajaran dapat menarik

perhatian siswa tarutama untuk siswa yang kurang berkonsentrasi,

sehingga dapat lebih meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa

menjadi lebih baik lagi.

b. Penggunaan media pembelajaran yang kreatif guna mempermudah

daya ingat siswa yang kemampuannya masih rendah

84

c. Lebih ditingkatkan lagi kedisiplinan dan kesabaran pengajar dalam

mendidik dan mengajar siswa, sehingga dapat tercipta suasana yang

kkondusif.

3. Siswa

a. Tetap menjaga sikap santun kepada siapa saja, terutama kepada para

guru yang telah menuntun dan mengajari siswa akan pentingnya ilmu,

baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan yang lain.

b. Meningkatkan minat dan kesadaran dalam belajar baik ketika proses

pembelajaran maupun diluar jam pembelajaran.

C. KATA PENUTUP

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt yang telah memebrikan

limpahan rahmat serta karunia yang sangat banyak sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyususnan skripsi ini.

Seperti kata pepatah Tak ada gading yang tak retak, penulis

menyadari bila ada kebaikan itu semata-mata anugerah yang datangnya dari

Allah, tetapi bila ada keburukan dan kekurangan dari penulis skripsi ini

semata-mata datang dari penulis sendiri, meskipun penulisan skripsi ini telah

penulis usahakan semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin masih banyak

celah kekurangannya dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan

kritik yang membangun selalu penulis harapkan kepada siapa saja dalam

rangka menyempurnakan skripsi ini.

85

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi yang sederhana ini dengan

segala kekurangannya dapar membawa manfaat bagi penulis khususnya

meupun pembaca pada umumnya. Amin

86

DAFTAR PUSTAKA

Anshor,Ahmad Muhtadi. 2009. Pengajaran Bahasa ArabMedia dan Metode-

metodenya.Yogyakarta: Teras

Arikunto,Suharsimi.1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

A.S. Broto, 1980.Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di SD

Berdasarkan Linguistik Kontrastif. Jakarta: Bulan Bintang

Busro, Muhtarom. 2010. Sharaf Praktis metode Krapyak.Yogyakarta: Menara

Kudus Yogyakarta

Buku pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan. 2006. Yogyakarta: Fak. Ilmu Tarbiyah UIN SUKA

Bruinessen,Martin Van. 1995.Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan

Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya Special forWoman.

Bandung: Syaamil Al-Quran

Effendy, Ahmad Fuad. 2005.Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Penerbit

Misykat

Fahmi, Ali Akrom. 1995. Ilmu Nahwu dan Sharaf 2 (Tata Bahasa Arab) Praktis dan

Aplikatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hermawan,Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Hernowo. 2003. Quantum Reading. Bandung: MLC

87

Izzan, Ahmad. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Humaniora

Kahmad,Dadang. 2000.Metode Penelitian Agama Perspektif Ilmu Perbandingan

Agama. Bandung: Pustaka Setia

Kholiq, Abdul. Ilmu Nahwu dan Terjemahnya. Nganjuk: Pondok Pesantren Daarus

Salaam

Mahfudh, MA. Sahal.1994.Nuansa Fiqih Sosial.Yogyakarta: LKiS

Munawwir,Ahmad Warson. 1997. Kamus Al-Munawwar Arab-Indonesia, Indonesia-

Arab, Edisi Kedua.Surabaya: Pustaka Progresif

Mustafa,Syaiful.Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovativ. UIN Maliki Pres 2011

Nazir, Mohammad. 1989. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nugroho, Cholid dan Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara

Rahardjo, M. Dawan. 1995. Pesantren Dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES

Shofwan, M. Sholihuddin. 2007.Pengantar Memahami Al-Jurumiyah. Surabaya:

Darul Hikmah

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendy. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES

Sudjana,Nana. 1989.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sumber

Agensindo Offset

Sudjiono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

88

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta:

Alfabeta

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Albeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Komnpetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis Validitas Reliabilitas dan Interpretasi Hasil

Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Thohir, Muhammad, M. Amin, dan Imam Asrori. 2012.Evaluasi Pembelajaran

Bahasa Arab. Malang: Misykat

W.J.S Poorwadinata. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Yafie,Ali. 1994. Menggagas Fiqih Sosial. Bandung: Mizan

Zubaidi, et. Al. 2002.Materi Dasar Nahdlatul Ulama (Ahlussunnah Wal Jamaah).

Semarang: LP, Maarif NU Jawa Tengah

DESCRIPTIVES VARIABLES=Kemampuan_Membaca_kitabkuning

/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV RANGE MIN MAX.

Descriptives

Notes

Output Created 03-APR-2016 07:45:20

Comments

Input Active Dataset DataSet8

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data

File 33

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are

treated as missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax DESCRIPTIVES

VARIABLES=Kemampuan_Membaca_

kitabkuning

/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV

RANGE MIN MAX.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean

Kemampuan_Membaca_kita

bkuning 33 64,00 30,00 94,00 2273,00 68,8788

Valid N (listwise) 33

Descriptive Statistics

Std. Deviation

Kemampuan_Membaca_kitabkuning 16,95722

Valid N (listwise)

DESCRIPTIVES VARIABLES=Penguasaan_Qawaid

/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV RANGE MIN MAX.

Descriptives

Notes

Output Created 03-APR-2016 07:43:02

Comments

Input Active Dataset DataSet7

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data

File 33

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are

treated as missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax DESCRIPTIVES

VARIABLES=Penguasaan_Qawaid

/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV

RANGE MIN MAX.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean

Penguasaan_Qawaid 33 62,00 38,00 100,00 2443,00 74,0303

Valid N (listwise) 33

Descriptive Statistics

Std. Deviation

Penguasaan_Qawaid 18,14092

Valid N (listwise)

/COMPRESSED.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet8 WINDOW=FRONT.

DATASET ACTIVATE DataSet8.

DATASET CLOSE DataSet7.

DATASET ACTIVATE DataSet1.

DATASET CLOSE DataSet0.

CORRELATIONS

/VARIABLES=Penguasaan_Qawaid Kemampuan_Membaca

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=LISTWISE.

Correlations

Notes

Output Created 05-APR-2016 07:23:36

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data

File 33

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing data for any variable used.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=Penguasaan_Qawaid

Kemampuan_Membaca

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=LISTWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,03

Correlationsb

Penguasaan_Qawaid Kemampuan_Membaca

Penguasaan_Qawaid Pearson Correlation 1 ,973**

Sig. (2-tailed) ,000

Kemampuan_Membaca Pearson Correlation ,973** 1

Sig. (2-tailed) ,000

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Listwise N=33

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=Penguasaan_Qawaid Kemampuan_Membaca

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 03-APR-2016 07:40:32

Comments

Input Active Dataset DataSet6

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data

File 33

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all

cases with valid data for the variable(s)

used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=Penguasaan_Qawaid

Kemampuan_Membaca

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Number of Cases Alloweda 157286

a. Based on availability of workspace memory.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penguasaan_Qawaid Kemampuan_Membaca

N 33 33

Normal Parametersa,b

Mean 74,0303 68,8788

Std. Deviation 18,14092 16,95722

Most Extreme Differences Absolute ,114 ,138

Positive ,092 ,088

Negative -,114 -,138

Test Statistic ,114 ,138

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

,113c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007

VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015

VAR00016 VAR00017

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 31-MAR-2016 09:44:55

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data

File 30

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for

all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003

VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007

VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011

VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015

VAR00016 VAR00017

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,05

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,874 17

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 ,7333 ,44978 30

VAR00002 ,5667 ,50401 30

VAR00003 ,8667 ,34575 30

VAR00004 ,7333 ,44978 30

VAR00005 ,7667 ,43018 30

VAR00006 ,6667 ,47946 30

VAR00007 ,7333 ,44978 30

VAR00008 ,8333 ,37905 30

VAR00009 ,6667 ,47946 30

VAR00010 ,6000 ,49827 30

VAR00011 ,8667 ,34575 30

VAR00012 ,7667 ,43018 30

VAR00013 ,7667 ,43018 30

VAR00014 ,6667 ,47946 30

VAR00015 ,4667 ,50742 30

VAR00016 ,4667 ,50742 30

VAR00017 ,8667 ,34575 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 11,3000 16,838 ,531 ,866

VAR00002 11,4667 17,361 ,329 ,875

VAR00003 11,1667 17,868 ,346 ,873

VAR00004 11,3000 17,045 ,472 ,868

VAR00005 11,2667 17,582 ,342 ,873

VAR00006 11,3667 16,723 ,522 ,866

VAR00007 11,3000 17,045 ,472 ,868

VAR00008 11,2000 17,476 ,435 ,870

VAR00009 11,3667 16,309 ,635 ,861

VAR00010 11,4333 16,185 ,640 ,861

VAR00011 11,1667 17,385 ,518 ,867

VAR00012 11,2667 17,030 ,502 ,867

VAR00013 11,2667 16,616 ,627 ,862

VAR00014 11,3667 16,240 ,654 ,860

VAR00015 11,5667 16,185 ,626 ,861

VAR00016 11,5667 17,151 ,379 ,873

VAR00017 11,1667 17,316 ,543 ,866

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12,0333 18,999 4,35877 17

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could

not be mapped to a valid backend locale.

CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012

VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 TOTAL

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 25-MAR-2016 18:28:17

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter

Weight

Split File

N of Rows in Working Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017

VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 TOTAL

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,42

Elapsed Time 00:00:00,37

[DataSet0]

Correlations

VAR00

001

VAR00

002

VAR00

003

VAR00

004

VAR00

005

VAR00

006

VAR00

007

VAR00