koperasi pertanian -...

81
Mustopa Marli Batubara KOPERASI PERTANIAN Penerbit : Faperta Universitas Muhammadiyah Palembang

Upload: vokiet

Post on 14-Jun-2019

304 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

Mustopa Marli Batubara

KOPERASI PERTANIAN

Penerbit : Faperta Universitas Muhammadiyah Palembang

Page 2: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

2

Page 3: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

Mustopa Marli Batubara

KOPERASIPERTANIAN

PENERBIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 4: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

KOPERASI PERTANIAN

PENULISMustopa Marli Batubara

Cetak Pertama, Maret 2012

ISBN 978-979-98015-7-9

PenerbitUniversitas Muhammadiyah Palembang

Jalan Jend. A. Yani 13 Ulu Palembang

Page 5: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT

yang telah mencurahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Buku Ajar Koperasi Pertanian.

Buku Ajar ini kiranya dapat membantu mempermudah bagi mahasiswa

khususnya Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dalam memahami konsep-

konsep Koperasi. Buku ini berisikan pengertian koperasi, sejarah

timbulnya koperasi, fungsi koperasi dan macam koperasi, pembentukan

koperasi, manajemen koperasi.aspek permodalan koperasi, dan

Koperasi Pertanian Indonesia.

Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk penyempurnaan buku

ajar Koperasi Ini dan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Palembang, Maret 2012

Penulis

Page 6: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

I KOPERASI PERTANIAN 1

A. Pengertian Koperasi 1B. Kegunaan Mempelajari Ilmu Koperasi 5C. Aliran-aliran Koperasi 7

II.SEJARAH TIMBULNYA KOPERASI 8

A. Bagaimana Tumbulnya Koperasi di Berbagai Belahan Dunia 12B. Sejarah Koperasi Indonesia 20C. Kerjasama Organisasi Koperasi Antar Negara 26

III. FUNGSI DAN MACAM KOPERASI 30

A. Fungsi Koperas 30B. Macam Koperasi 33C. Penjenisan Koperasi 36D. Tingkatan Koperasi 41

IV. PEMBENTUKAN KOPERASI 43

A. Persiapan Pembentukan Koperasi 43B. Status Badan Hukum Koperasi 46

V. MANAJEMEN KOPERASI 48

A. Pengertian Manajemen Koperasi 48B. Perangkat Organisasi 49

Page 7: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

VI. ASPEK PERMODALAN KOPERASI 54A. Arti Modal Bagi Koperasi 54B. Sumber dan Penggunaan Modal Koperasi 56C. Penilaian Kinerja Keuangan Koperaasi 58

VII. KOPERASI PERTANIAN INDONESIA 66

A. Fungsi dan Peran Koperasi Pertanian 66B. Manfaat Koperasi Pertanian / KUD 67C. Eksistensi Koperasi Pertanian / KUD 69

DAFTAR PUSTAKA 72

Page 8: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

1

I. KOPERASI PERTANIAN

A. PENGERTIAN KOPERASI

Koperasi dalam bahasa Inggris disebut Cooperation yangberasal dari kata co berarti bersama serta operation yangmengandung makna bekerja.

Kerjasama tersebut adalah untuk mencapai tujuan bersama,untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama. Kata inilahdalam bahasa Indonesia secara umum disebut koperasi.

Makna kerjasama dalam koperasi dari segi pandangan danfalsafah hidup dapat ditinjaun dari:

1. Tinjauan sosiologis.Koperasi dipandang sebagai konsep sosiologi yang primer( menurut Dr. C.C. Taylor) ada dua ide dasar yang berperandalam kerjasama yaitu:

a. bahwa orang lebih menyukai hubungan langsungdiantara sesamanya. Maksudnya lebih menyukaihubungan pribadi dari pada hubungan non pribadi.

b. Bahwa orang lebih menyukai hidup bersama yangsaling menguntungkan dan damai dari pada bersaing.

Kedua pandangan tersebut dapat dikatakan koperasi lebihbersifat perkumpulan orang dari pada perkumpulan modal.Sehingga secara hubungan kemanusiaan pandangantersebut lebih bersifat menghargai martabat manusia daripada modal, sekalipun belum menjamin tentang efisiensikerja manusia.

Page 9: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

2

2. Tinjauan etis dan religius.Sesuai dengan ajaran agama, orang jangan selalu hanyamementingkan diri sendiri, melainkan harus memperhatikan juga kepentingan orang lain. Begitu pula dalamberusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Tinjauan dari segi ekonomis.Tujuan-tujuan ekonomi dapat dicapai baik dengan caraperseorangan maupun dengan berkelompok-kelompok,dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalamproses produksi. Produksi menimbulkan income,selanjutnya akan menimbulkan pendapatan atas faktor-faktor produksi.

Dari perbedaan segi pandangan dan falsafah hidup tersebutmaka dapat timbul pengertian koperasi yang dikemukakanbeberapa pendapat sebagai berikut:

1. International Labour Office (ILO)Organisiasi buruh sedunia memberikan definisi koperasisebagai berikut:

.....Cooperative is an association of persons, usually oflimited means, who have voluntarily joined togethet toachive a common economic end through the formation of ademocratically controlled business organization, makingequitable contribution to the capital and accepting a fairshare of the risk and benefits of the undertaking.

Menurut ILO koperasi mengandung unsur-unsur sebagaiberikut:

Merupakan perkumpulan orang Bergabung secara sukarela

Page 10: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

3

Untuk mencapai tujuan ekonomi bersama Organisasi perusahaan yang dikendalikan secara

demokratis Kontribusi yang adil terhadap modal yang

diperlukan Menanggung resiko dan menerima bagian

keuntungan secara adil.

2. Dr. Muhammad HattaBapak koperasi di Indoneisa (Dr. M. Hatta) didalambukunya “The cooperative mevement in Indonesia”dikemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untukmemperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkantolong menolong. Selanjutnya dikemukakan bahwa gerakankoperasi adalah perlambang harapan bagi kaum yang lemahekonominya, berdasarkan self help dan tolong menolongdiantara anggota-anggotanya, yang melahirkan diantaramereka rasa percaya kepada diri sendiri dan persaudaraan.

3. Undang-undang Koperasi IndonesiaMenurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasisebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asaskekeluargaan.

Page 11: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

4

Batasan pengertian koperasi di atas dapat dinyatakansebagai berikut:

Pertama, dalam koperasi kesejahteraan anggota yangdiperjuangkan.

Kedua, perkumpulan yang dimaksud agar dinamakankoperasi harus ada isyarat:

Jumlah anggota minimal Struktur organisasi yang tepat Mekanisme kerja Adanya alur wewenang dan tanggung jawab.

Ketiga, koperasi harus mencerminkan; Rakyat yang dimaksud dalam koperasi adalah

orang-orang yang kondisi ekonominya relatif lemah(dihimpun untuk menghadapi golongan berekonomikuat).

Kumpulan orang-orang yang mengakui adanyakebutuhan tertentu yang sama dikalangan mereka.

Koperasi adalah kumpulan orang-orang bukanlahperkumpulan modal.

Berwatak sosial dalam arti bahwa koperasi memilikilandasan kerjasama yang didasarakan padakesetaraan hak dan kewajiban (taat terhadapkeputusan tertinggi yakni rapat anggota).

Koperasi juga beranggotakan badan-badan hukum. Koperasi merupakan alat perjuangan kepentingan

bersama para anggota (partisipasi anggota mutlak). Koperasi merupakan bagian tata susunan ekonomi

(bidang produksi, distribusi, simpan pinjam,asuransi, transportasi dan penyediaan perumahan).

Page 12: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

5

B. KEGUNAAN MEMPELAJARI ILMU KOPERASI

Koperasi berguna baik bagi orang seorang yang menjadianggotanya maupun bagi masyarakat. Sesuatu yangberguna bagi manusia akan memperoleh perhatian darimanusia sendiri itu adalah sesuatu yang sudah jelas terdapatdari pengertian koperasi.

Kegunaan mempelajari ilmu koperasi secara ide dankonsep untuk pengembangan pengetahuan tentangperkoperasian. Selain itu secara praktisnya kegunaanmemperlajari ilmu koperasi dapat ditinjau lebih lanjut:

a. Segi ideologis koperasi akan menanamkan rasasolidaritas yang ditunjukkan pada;

Kesadaran akan diri Kesadaran akan lingkungan Percaya pada kemampuan sendiri Kesediaan tolong menolong Saling percaya mempercayai Kesdaran akan persamaan derajat.

b. Segi organisasi akan bermanfaat menyadarkan fungsiorgannisasi koperasi dan yang akan mengaktifkan;

Rapat anggota tahunan, rutin maupun khusus Pengurus sebagai pelaksana Badan pemeriksa sebagai organ pengontrol yang

melakukan pengawasan dan penelitian.

c. Segi usaha akan menimbulnya manfaat ekonomi, yangmendorong terbentuknya;

Tenaga profesional Manajemen yang efisien

Page 13: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

6

Pengembangan modal sendiri Jaminan pelayanan kepada anggota Usaha beskala besar.

Ketiga manfaat di atas akan membawa manfaat dankegunaan lebih jauh dalam mencapai tujuan-tujuan yangberikut:

1. Anggota merasa puas.2. Keadaan pemasaran lebih baik, posisi tawar

menawar semakin kuat.3. Usaha dan produksi semakin berkembang dengan

sehat.4. Kesejahteraan sosial semakin meningkat.5. Pembinaan anggota semakin berjalan lancar.6. Pembentukan kader telah dimulai dan berjalan

terus.

UU No. 25 Tahun 1992 diharapkan akan dapat menjaminterwujudnya kehidupan perkoperasian seperti tertuangdalam pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945menyebutkan bahwa „Perekonomian Indonesia disusunsebagai usaha bersama berdasarkan atas asaskekeluragaan“. Dalam penjelasannya disebutkan bahwabangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Jadi melalui kegiatan koperasi dalam tatanan perekonomiannasional. Diharapkan cita-cita bangsa untuk mewujudkanmasyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskanPancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dapat tercapai.

Page 14: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

7

C. ALIRAN-ALIRAN KOPERASI

Koperasi dapat dibedakan dalam 5 (lima) aliran yaitu;

1. Aliran sosialisAliran ini merupakan suatu aliran yang menjadikankoperasi sebagai batu loncatan untuk mencapaisosialisme.

2. Aliran persemakmuran koperasi (CooperativeCommonwealth Scholl)Aliran ini mengingatkan agar koperasi menguasaikehidupan ekonomi. Walaupun usaha swasta masihdapat diterima, namun swasta hanya mendudukitempat kedua.

3. Koperasi sebagai koreksi (Competetive YardstickSchool)Aliran ini dimaksudkan untuk menghilangkankejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh sistemkapitalis apabila dirasakan sistem kapitalis inimerugikan konsumen, dan merupakan bagian dariapa yang disebut Institutional economic balancetheory.

4. Aliran Antagonish (Aliran Pendidikan)Aliran ini menyatakan bahwa koperasi pertama-tama dimaksudkan untuk tujuan pendidikan, barukemudian tujuan ekonomi.

Page 15: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

8

5. Aliran NimesAliran ini didasarkan pada religi dan filsafat.Dalam aliran ini tidak terlalu menekankanpembagian sisa hasil usaha menurut jasa danmencakup semua golongan.

Di Indonesia Koperasi lebih mengikuti aliran persemakmuran koperasi yang mana sasaran utama berdirinya koperasiuntuk meningkatkan perekonomian rakyat.

Page 16: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

9

II. SEJARAH TIMBULNYA KOPERASI

Sejarah telah mencatat bahwa sebelum revolusi industri diEropah telah tumbuh beberapa institusi (lembaga) yangbergerak atas solidaritas dan kerjasama individu.Lembaga-lembaga yang tumbuh tersebut merupakanpenggerak bagi tumbuhnya perubahan-perubahan sosialpada masa revolusi industri dan merupakan modal dasarbagi pertumbuhan organisasi koperasi di masa mendatang.Koperasi pada mulanya tumbuh dan munculnya daripikiran-pikiran tentang pembagaruan masyarakat dipeloporioleh aliran gerakan sosialis, aliran ini sangat kuatpengaruhnya dalam pertumbuhan koperasi. Kelihatan sekalisetelah revolusi industri yang terjadi sekitar akhir abad ke18 dan awal abad ke 19 bermunculan para pelopor koperasiyang menjadi anutan generasi berikutnya.

Dalam ilmu koperasi, institusi (lembaga) yang tumbuh atasdasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu,yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia padaawal “Revolus Industri” di Eropah pada akhir abad ke 18dan selama abad ke 19 sering disebut Koperasi Historis.Karena itu lembaga-lembaga ini seringkali disebut jugasebagai Koperasi Pra-Industri.

Koperasi modern didirikan pada akhir abad ke 18 terutamasebagai jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbulselama tahap awal rovolusi industri. Perubahan-perubahanyang berlangsung saat itu terutama disebabkan karenaperkembangan ekonomi pasar dan penciptaan berbagaipersyaratan pokok dalam ruang lingkup dimana

Page 17: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

10

berlangsung proses industrialsiasi serta modernisasiperdagangan dan pertanian secara cepat.

Selama revolusi industri perusahaan industri yang berskalabesar tumbuh secara cepat tidak diikuti dengan pertaniandimana petani kecil yang penghasilannya hanya cukupuntuk memenuhi kebutuhannya harus menghadapimasalah-masalah pelik selama proses pengintegrasiannyake dalam ekonomi pasar yang sedang berkembang. Untukitu percobaan mendirikan koperasi selama awal abad ke 19ditujukan yang utama untuk mengangkat golongan yangtersisih dari segi ekonomi (terutama para pengrajin danpetani) sebagai akibat perubahan-perubahan selama tahapawal revolusi industri.

Para pelopor koperasi yang berhasil mengembangkankonsep mengenai struktur organisasi yang nyata, yangcukup sesuai dengan kebutuhan tertentu, kemungkinanpengembangan kegiatan tertentu, lingkungan ekonomis dansosial budaya para pekerja, pengrajin dan para petani kecil.Sebutlah seorang pelopor yang dikenal sebagai poloporRochdale. Sekedar petunjuk tentang bagaimana seharusnyasuatu pokok koperasi konsumen yang baik diorganisasikandan dijalankan oleh para anggotanya sendiri kemudianmenjadi Prinsip-prinsip Koperasi Rochdale yang dijadikandasar kegiatan oleh berbagai koperasi di dunia, selanjutnyadikenal dengan prinsip Rochdale

Prinsip-prinsip Rochdale tersebut adalah:1. Keanggotaan bersifat terbuka2. Pengawasan secara demokratis3. Bunga yang terbatas atas modal4. Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota

Page 18: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

11

5. Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar yangberlaku dan secara tunai

6. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku,agama dan politik

7. Barang-barang yang dijual harus merupakanbarang-barang yang asli, tidak rusak atau palsu

8. Pendidikan terhadap anggota secaraberkesinambungan.

Di Indonesia Prinsip-prinsip koperasi tertuang dalamundang-undang No.25 Tahun 1992 Bab III, Bagian KeduaPasal 5, sebagai berikut:

1. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagaiberikut:a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara

adil sebanding dengan besarnya jasa usahamasing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadapmodal.

e. Kemandirian.

2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasimelaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut:a. Pendidikan perkoperasianb. Kerjasama antar koperasi.

Pada dasarnya koperasi harus tumbuh dari bawah (rakyat)bukan ditumbuhkan dari atas (pemerintah). Koperasiadalah organisasi independen yang mengelola usahanyadengan prinsip swadaya dan manajemen yang demokratis.

Page 19: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

12

Anggota adalah sebagai pemilik sekaligus sebagaipelanggan koperasi itu sendiri. Oleh karena itu, anggotaharus mendapat kepuasan atas pelayanan tertentu. Tugasutama koperasi adalah memuaskan kebutuhan anggotanya.

Dewasa ini koperasi tumbuh dan berkembang hampir disetiap negara di dunia seperti Inggris, Swedia, Denmark,Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Korea, Jepang, sertanegara-negara lain baik di Eropah Barat maupun EropahTimur. Hal ini membuktikan bahwa koperasi sudahmerupakan suatu kebutuhan orang untuk kerjasama dalammencapai kesejahteraan bersama, koperasi meluas dihampir seluruh dunia, juga di Indonesia.

A. BAGAIMANA TIMBULNYA KOPERASI DIBERBAGAI BELAHAN DUNIA

1. Inggris

Pada pertenggahan ke dua abad ke 18 sampai permulaanabad ke 19 di Inggris terjadi apa yang biasa disebutRevolusi Industri. Revolusi Industri itu merupakan prosesperubahan yang cepat dalam bidang industri yangmempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang luas dalamkehidupan dan penghidupan manusia.

Apapun yang menjadi sebab terjadinya revolusi industri,yang lebih penting di sini adalah akibat-akibat yangditumbulkannya, terutama masalah timbulnya koperasi diInggris sebagai salah satu jawaban atas akibat burukrevolusi industri. Akibat-akibat buruk Revolusi Industritersebut antara lain:

Page 20: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

13

Bangkrutnya industri-industri rumah karena tidakmampu bersaing dengan industri-industri pabrik

Banyak orang yang kehilangan mata pencahariandan terjadinya pengangguran

Upah buruh yang semakin merosot Jam kerja yang terlalu lama Pekerja wanita dan anak-anak dengan upah yang

rendah Kondisi kerja yang tidak baik.

Akibat-akibat buruk revolusi industri tersebut telahmembawa penderitaan bagi golongan ekonomi lemah yangterpaksa mencari upah dengan menjual tenaganya. Halinilah mendorong orang budiman yang dikenal sebagaiRobert Owen dan William King bertindak memperbaikinasib mereka.

Pemikiran-pemikiran yang timbul yang banyakberpengaruh kepada pemikir lainnya untuk mengatasi hal-hal di atas antara lain:

Usaha menghapuskan sistem keuntungan bagi dirisendiri yang tidak memperhatikan keuntunganbersama.

Produksi untuk memenuhi keperluan sendiri denganmembentuk suatu perkumpulan produksi di antarapara konsumen atas dasar suka rela dan percayamempercayai.

Pemilikan bersama atas alat-alat produksi dalamsuatu perusahaan.

Usaha meningkatkan budi pekerti dan kebahagiaanmanusia yang dibiayai dengan harta kekayaanmasyarakat.

Page 21: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

14

Derajat manusia sekalipun hanya sebagai pekerjakasar tetap dinilai lebih tinggi dari pada harta ataukapital.

2. Perancis

Perancis seperti kita ketahui sampai berakhirnyapemerintahan Napoleon merupakan Negara yang banyakterlibat berbagai peperangan sehingga terjadi apa yangdikenal sebagai Revolusi Perancis. Akibat peperanganperekonomian banyak mengalami kemunduran sampaijatuhnya Pemerintahan Napoleon.

Dalam lapangan perindustrian Perancis mendapat sainganberat dari Inggris. Agar mampu bersaing dengan Inggris,Perancis harus mengimbangi industri-industri Inggrisdengan menggunakan mesin-mesin modern. Akibatnyasama seperti yang dialami oleh Inggris pada waktu itu,yaitu terjadinya pengangguran tenaga kerja dan merosotnyatingkat upah. Keadaan tersebut mendorong munculnyapelopor-pelopor koperasi seperti Charles Fourier dan LouisBlanc.

Pelopor koperasi koperasi di Perancis tersebut menilairevolusi perancis mengakibatkan:

Bahwa Revolusi Perancis tahun 1789 tidakmembawa perbaikan bagi kehidupan rakyat biasa.Perbaikan hidup sebagai hasil revolusi Perancis itulebih banyak dinikmati oleh golongan kapitalis yanglebih banyak mengarahkan usahanya untukmemperoleh keuntungan yang sebesar-besarnyabagi dirinya sendiri.

Page 22: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

15

Bahwa persaingan merupakan sumber darikeburukan-keburukan ekonomi, kemiskinan,kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, danpertentangan nasional.

Untuk mengatasinya perlu dibentuk suatu sosial workshop.Dalam perkumpulan ini ingin mempersatukan produsen-produsen perorangan yang mempunyai usaha dalam bidangyang sama. Dengan demikian perkumpulan ini miripdengan koperasi produsen. Untuk mencukupi modalnyamaka pemerintah harus memberikan modal sampaikoperasi sanggup mampu untuk memperkembangkandirinya sendiri.

Selain itu, ketentuan lain yang berlaku pada perkumpulantersebut antara lain:

1. Upah sama untuk semuanya2. Hasil bersih dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. sebagian untuk membeli perlengkapan barub. sebagian lagi untuk menambah upah, danc. sebagian lainnya untuk sosial, bantuan untuk

orang-orang tua dan orang-orang sakit.

3. Jerman

Pelopor Koperasi dari Jerman Ferdinan Lasallemengemukakan bahwa dalam masyarakat yang berdasarkanpersaingan bebas dan hak milik perseorangan berlakuhukum „Upah Besi“. Upah kerja tidak dapat lebih tinggidari pada biaya minimum penghidupan. Hal ini disebabkankarena di satu pihak adanya persaingan antara sesamaburuh yang jumlahnya sangat banyak dan yang dalam

Page 23: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

16

keadaan lemah karena tidak mempunyai sesuatu selain daritenaga kerjanya. Di pihak lain karena adanya dorongan daripihak majikan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya yang dapat dicapai antara lain dengan menekanupah buruh.

Hal tersebut dapat dicirikan oleh keadaan yaitu: Rendahnya managerial skills pada kebanyakan

kaum buruh Persaingan dengan industri-industri kapitalis Solidaritas di kalangan kaum buruh sendiri kurang

kuat.

Pada permulaan abad ke 20 perekonoian Jerman masihbersifat agraris dan feodalis. Dimana sebagian besar tanahpertanian dimiliki oleh kaum feodal. Petani-petani kecil danburuh tani nasibnya hampir sama saja dengan buruh-buruhindustri. Pendapatan kecil, tiada kemampuan menabungsekalipun tingkat konsumsinya rendah, petani-petani kecilitu tidak mampu mengusahakan pertaniannya dengan baik,sehingga banyak diantara mereka terlibat dalamperhutangan dengan rentenir. Dalam keadaan ini tampilanFriedrich W. Raiffeisen dan Herman Schulze. Dimanadidorong oleh rasa kemanusiaanya yang tinggi, makadilakukanlah berbagai macam usaha untuk meringankanbeban para petani tersebut, antara lain dengan mendirikanperkumpulan simpan pinjam dikalangan mereka sendiri.Usaha tersebutdilandaskan pada dasar pikiran:

1. Petani harus belajar dan menolong diri sendiri2. Petani harus bebas dari ikatan utangnya yang

mencekik leher

Page 24: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

17

Atas dasar pemikiran inilah maka berkembang KoperasiKredit. Ciri-ciri koperasi kredit yang dikembangkantersebut adalah:

1. Modal dikumpulkan dari siapa saja yang bersediamengikut sertakan hartanya

2. Daerah kerjanya di kota yang relatif luas3. Kredit diberikan kepada pedagang dan pengusaha

kecil untuk jangka pendek4. Surplus dibagi-bagikan kepada para anggota5. Pimpinan (pengurus) mendapat gaji tetap.

Untuk dapat membiayai kegiatan yang bersifat komersildalam bidang perkreditan, maka modal yang mutlak sangatberguna harus dapat dihimpun, baik dari pedagang maupunpengusaha kecil yang kebetulan mempunyai kelebihan,maupun dari siapa saja yang bersedia mengikutsertakanmodalnya pada koperasi dengan motif apapun juga.Biasanya di antara motif-motif itu, harapak keuntunganmerupakan motif yang paling menonjol.

4. Denmark

Mengikuti perkembangan koperasi di Negeri Denmark,perkembangan koperasi dipelopori oleh kebangkitan kaumpetaninya yang kemudian tergabung dalam perkumpulanTani Kerajaan Denmark.

Koperasi pertanian Denmark sangat sesuai dengan sifatnegeri itu yang agraris. Pada umunya pertaniannyatermasuk pertanian kecil, yakni untuk memperluas lingkupdan skala kegiatan-kegiatan usaha pertaniannya. Koperasidi Denmark mempunyai ciri-ciri khas antara lain:

Page 25: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

18

1. Tiap anggota menanggung secara tidak terbatasterhadap utang-utang koperasi

2. Tidak mengadakan suatu korporasi3. Koperasi-koperasi diorganisasi atas dasar barang-

barang yang diperdagangkan sehingga seoranganggota dapat menjadi anggota berbagai koperasi.

4. Penggunaan perjanjian-perjanjian keanggotaanadalah bersifat universal

5. Sistem pooling diterima secara umum6. Penggunaan modal anggota predominant7. Pendidikan koperasi disebar luaskan.

Gerakan koperasi Denmark mencapai tingkat kemajuanyang menggagumkan sehingga sering disebut sebagai “TheMecca of The Coperative World” sedangkan Dr.Muhammad Hatta memberi julukan negeri itu sebagai“Republik Kooperatif” sekalipun bentuk pemerintahannyaKerajaan.

5. Sovyet Rusia

Dalam tahun 1861 Rusia masih merupakan negeri yangpaling feodal dan terbelang di Eropah. Bahkan sampaitahun 1917 pemerintahnnya masih belum demokratis danbelum efisien. Pertaniannya masih sangat terbelakang.Modernisasi perekonomian Rusia dapat dikatakan barumulai tahun 1961, yakni dengan diadakannya pembebasanperbudakan yang meniadakan dasar-dasar feodalisme.Kewajiban menurut hukum antara tuan tanah dan petanidihapuskan, sehingga tanah menjadi milik petani.Walaupun akhirnya banyak petani yang kehilangantanahnya karena adanya kebebasan kepada petani untuk

Page 26: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

19

bebas meninggalkan tanahnya dan pindah kemana saja bilamereka menghendaki dan akhirnya timbul golongan kelasburuh industri.

Penghidupan kaum tani pada saat itu telah menjadi masalahsangat mendesak. Karena pertambahan jumlah penduduk,milik tanah rata-rata telah menjadi sempit, sehinggapendapatannya sangat rendah. Petani-petani Rusia dayabelinya sangat rendah, sehingga tanpa bantuan modal luarnegeri industri Rusia hanya dapat berkembang jika kaumtaninya telah menajadi makmur lebih dahulu.

Setelah tahun 1921 Lenin mendekritkan Politik EkonomiBaru. Menurut Lenin koperasi merupakan cara yang tepatuntuk mengalihkan sistem perekonomian kecil-kecilanmenuju pertanian besar. Koperasi konsumsi merupakan alatuntuk mempersiapkan petani menuju koperasi produksi.Koperasi tempat melatih petani ke ekonomi kolektif,koperasi juga merupakan alat kaum komunis untukmemperkuat kedudukan kaum buruh dan tani. Padaakhirnya koperasi komsumsi mengalami perkembanganyang pesat, sehingga primer-primer koperasi digabungkandalam pusat yang disebut “Centro Soyus“. Centro Soyusinilah yang merupakan alat utama bagi perdagangan Sovyetdengan luar negeri.

6. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat terdapat perkumpulan simpan pinjamyang dikenal dengan nama Credit Union. Penganjurberdirinya Credit Union adalah Alphonso Desjardins.Alphonso memulai usahanya berhubungan dengan simpan

Page 27: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

20

pinjam dengan didirkannya Bank Rakyat tahun 1900 diLevis Queebec. Maksudnya untuk mengiatkan kegemaranmenabung dikalangan petani maupun beruh untukdipinjamkan kepada sesama anggota yang memerlukan.

Credit Union bukanlah terutama menyediakan kredit untukmembiayai pengeluaran yang bersifat produktif (kreditproduktif) melainkan lebih dimaksudkan untukmemberantas lintah darat. Melalui Credit Union paraanggota seakan-akan dipaksa untuk menyimpan agarkemudian dapat meminjam dari Credit Union itu. Pinjamantersebut dapat bersifat konsumtif sebab dengan carademikian mendesaknya keperluan akan uang yang biasanyadipenuhi dengan meminjam dari rentenir dapat dicegah.

B. SEJARAH KOPERASI INDONESIA

Bibit koperasi di Indonesia tumbuh di Purwokerto tahun1896 yang dimulai dari berdirinya sebuah BankPertolongan dan Simpanan (Hulph-en Spaar bank)didirikan oleh seorang pamong praja bernama R. AriaWiria Atmaja. Bank dimaksud untuk menolong parapriyayi/pegawai negeri yang terjerat hutang pada lintahdarat. Usaha ini mendapat bantuan Asisten ResidenPurwokerto E. Siebergh. Selanjutnya, pengantinya DeWolff van Westerrode memperluas menjadi BankPenolong, Tabungan dan Kredit Pertanian yang menujukearah koperasi.

Penjajahan di Indonesia telah mengakibatkan kemelaratanrakyat. Pendapatan pegawai sangat rendah, kebutuhan

Page 28: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

21

sehari-hari rakyat jelata hampir-hampir tidak dapatterpenuhi. Kemelaratan ini lebih disebabkan olehpenjajahan yang mengeruk kekayaan dan mengeksploitasirakyat Indonesia bagi kepentingan dan kemakmuranpenjajah. Kemelaratan dn kesengsaraan rakyat telahmendorong para pejuang kemerdekaan nasional untukbekerja keras melepaskan rakyat dari cengkeramanpenjajah baik politik maupun ekonomi.

Dalam bidang perkoperasian yang telah dilakukan parapejuang bangsa Indoensia dapat diikuti sebagai berikut:

Perkumpulan Budi Utomo (didirikan R. Sutomo)tahun 1908, menganjurkan dan mencobamemajukan koperasi rumah tangga.

Sarekat Dagang Islam (1913) mempropagandakandan menyebarluaskan cita-cita koperasi dikalanganpenduduk, sehingga berdirilah took-toko koperasi.

Indonesisch Studie Club kemudian berganti namadengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)berpendapat bahwa koperasi adalah alat yang tepatuntuk memajukan ekonomi rakyat danmempropagandakan hal ini di antara paraanggotanya. Pada tahun 1927 memperkenalkanasas-asas koperasi dan dipraktekkan.Pada bulan mei 1932 PBI mengadakan rapattahunan pertama di Surabaya. Dalam rapat iniditerima usul mendirikan Rukun Tani di desa-desa,dengan maksud memperbaiki kehidupan petani.

Party Nasional Indonesia juga menyebar luaskansemangat berkoperasi terutama setealah kongresnya

Page 29: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

22

pada tahun 1929 di Jakarta yang dinamakanKongres Koperasi. Semangat kongres inimeneyebar ke mana-mana dan dimana-manadiadakan kongres.

Perkembangan koperasi di Indonesia pada massapenjajahan berkembang sangat pesat dikalangan pengusahakecil, petani dan pegawai negeri, sehingga pemerintahanHindia Belanda tahun 1915 mengeluarkan Undang-undangKoperasi yang dikenal dengan nama “Verodening op doCooperative Vereningingen”, akan tetapi karena Undang-undang ini berkiblat pada hukum perniagaan eropah makalebih banyak menghambat dari pada mendorongpertumbuhan koperasi.

Pada tahun 1920 Belanda membentuk komisi koperasi yangdiketuai Prof. Dr. JH. Boeke. Komisi ini pada tahun 1927melahirkan Ordonansi Perkumpulan Koperasi bumiPutera.Koperasi saat itu berkembang pesat namun akibatdepresi dunia pada tahun 1932 banyak koperasi yang mati.

Tahun 1942, saat Jepang masuk di Indonesia didirikanlahsemacam koperasi yang disebut “Kumiai”. Namun dalamkenyataannya Kumiai hanyalah alat untuk memeras rakyatIndonesia. Kumiai membeli secara paksa hasil-hasil bumirakyat dengan harga yang sangat murah untuk memenuhikebutuhan perang tentara Jepang. Oleh karena itu,kepercayaan rakyat terhadap koperasi ala Jepang menjadimemudar.

Tahun 1945 di awal kemerdekaan RI, para Kumiaimengubah Kumiai menjadi koperasi, karena pasal 33 UUD1945 secara tegas menyatakan bahwa “bangun usaha yang

Page 30: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

23

sesuai dengan asas kekeluargaan dan usaha bersama adalahkoperasi”.

Pada tanggal 12 Juli 1947 diselenggarakan kongresgerakan koperasi se Jawa yang pertama diTasikmalaya. Dalam kongres ini diputuskanterbentuknya Sentral Organisasi Koperasi RakyatIndonesia (SOKRI), dan menetapkan tanggal 12 Julisebagai hari koperasi.

Pada tanggal 15 – 17 Juli 1953 dilangsungkankongres koperasi Indonesia kedua di Bandung.Keputusan yang ditetapkan merubah SOKRImenjadi Dewan Koperasi Indonesia (DKI). Danmenetapkan Dr. Moh. Hatta sebagai BapakKoperasi Indonesia atas jasanya mengembanagkanperkoperasian Indonesia.

Kongres koperasi Indonesia ketiga diadakan diJakarta tanggal 1 – 5 September 1956 memulaimembuka hubungan dengan InternationalCooperative Alliance (ICA).

Tujuan ICA bersifat ideal:a. Memajukan gerakan koperasi di dunia dengan

kerjasama yang erat.b. Melalui aktivitas yang meliputi dan memperkuat

ikatan persatuan sistem koperasi seluruh duniauntuk mencapai kesejahteraan.

c. Merupakan salah satu badan swastaInternasional yang tertera dari organisasi-organisasi segala macam jenis ICA.

Page 31: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

24

Indonesia terdaftar sebagai anggota ICA No. 77pada Tahun 1958, meskipun pernah menarik dirisebagai anggota, akhirnya kembali lagi menjadianggota dengan Dewan Koperasi Indonesiaditetapkan sebagai anggota ICA dari IndonesiaTahun 1971.

Tahun 1958 berhasil disahkannya Undang-undangNo 79 tahun 1958 tentang perkumpulan Koperasi.

Tahun 1960 pemerintah mengeluarkan PeraturanPemerintah No.140 tentang penyaluran bahanpokok dan menugaskan Koperasi untukmelaksanakannya. Dengan PP ini tumbuh koperasikonsumsi.

Tahun 1961 diselengarakan Kongres Koperasi Vyang disebut dengan Musyawarah NasionalKoperasi I (Munaskop I) di Surabaya untukmelaksanakan prinsip Demokrasi terpimpin danEkonomi Terpimpin. DKI dirubah menjadikesatuanorganisasi koperasi seluruh Indonesia (KOKSI)serta diputuskan untuk mendukung koperasidibangun Sekolah Koperasi Menegah Atas(SKOPMA).

Kemudian Munaskop II diselenggarakan tahun1965 di Jakarta.

Pada tanggal 12 – 17 Juli 1966 di Jakartaberlangsung Musyawarah gerakan koperasiIndonesia (MUNAS GERKOPIN). Musyawarah

Page 32: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

25

memutuskan membekukan KOKSI dan membentukOrganisasi Kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia.

Tahun 1967 berhasil dikeluarkan UU No.12 tahun1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian,berlakunya UU ini sekaligus menertibkan organisasikoperasi.

Pada tanggal 23 Januari 1970 diresmikan anggarandasar baru dan GERKOPIN diganti menjadi DewanKoperasi Indonesia (DEKOPIN).

Repelita I, pemerintah memperkuat gerakankoperasi dengan mendirikan Lembaga JaminanKredit Koperasi (LJKK) untuk membantumemperlancar pemenuhan kebutuhan modalkoperasi.

Dalam bidang pertanian pemerintah telah berusahamengembangkan koperasi melalui polaBUUD/KUD yang bergerak dalam bidang pertanianterutama pangan dalam rangka program BimbinganMassal (BIMAS) dan Intensifikasi Massal(INMAS) disebutlah sebagai koperasi pertanianserba usaha yang tujuannya dalam rangkapeningkatan produksi pangan dan kesejahteraanpetani. Ikut sertanya BUUD/KUD sebagai bagiandari program Bimas/Inmas dikuatkan dengan InpresNo.4/1973. BUUD/KUD melaksanakan kegiatancatur sarana dalam rangka produksi pangan(pembelian sampai pemasaran) hasil-hasil pertaniandan juga melaksanakan kredit candak kulak (KCK).

Page 33: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

26

Keluar Inpres No.2 tahun 1978, BUUD/KUD yangsemula koperasi pertanian serba usahadikembangkan menjadi koperasi pedesaan yangserba usaha. Dan struktur BUUD dipisahkan denganKUD, BUUD sebagai pembimbingnya KUD. KUDdiarahkan menjadi pusat pelayanan perekonomianpedesaan yang mencakup seluruh kegiatan yangmenjadi pokok atau dasar kehidupan rakyat, sepertipertanian, peternakan dan sebagainya.

Tahun 1992, pemerintah mengeluarkan Undang-undang No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.Dalam UU ini dinyatakan Koperasi Indonesiaadalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasarkan prinsipkoperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yangberdasarkan atas asas kekeluargaan.

C. KERJASAMA ORGANISASI KOPERASI ANTARNEGARA

Pandangan beberapa Koperasi di dunia untuk mengatasiberbagai masalah yang timbul terutama di negara-negarasedang berkembang untuk memenuhi kebutuhan sendiridan terutama lagi dalam upaya meningkatkan produktivitaspara petani maka koperasi sebagai satu organisasi dapatdigunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.

Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang maju,dapat memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan

Page 34: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

27

ekonomi negara-negara yang sedang berkembang denganmembantu mengembangkan koperasi. Organisasi-organisasi koperasi yang terdapat di Amerika Serikat ikutserta mengembangkan koperasi di negara-negara yangsedang berkembang.

Beberapa jenis koperasi di Amerika Serikat yang telahmelebarkan sayap untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan kerjasamanya dengan negara yang berkembangantara lain:

1. NRERA (National Rular Electric CoorporativeAssosiation)NRERA adalah perhimpunan koperasi listrik pedesaannasional dalam membangun koperasi listrik pedesaan dibeberapa negara berkembang di Amerika Latin danAsia.

2. CLUSA (Cooperative Leagues Of United States OfAmerica)CLUSA merupakan liga koperasi Amerika Serikat yangtelah membantu di bidang manajemen untuk kegiatan-kegiatan koperasi-koperasi pertanian di Amerika Latin,Afrika dan Asia.

3. CUNA (Credit Union National Assosiation)CUNA yaitu perhimpunan nasional simpan pinjam yangtelah membantu mendirikan koperasi simpan pinjam(Credit Union) di berbagai negara di dunia ini.

Page 35: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

28

4. FCH (Federation of Cooperative Housing)FCH yang telah memberikan bantuanya untukmendirikan koperasi-koperasi perumahan di seluruhdunia.

5. ACDI (Agricultural Cooperative DevelopmentInternational)ACDI adalah koperasi pertanian yang telah memberikanbantuan berbagai bentuk dalam rangka pemasaranperlengkapan pertanian dan juga bidang perkreditan.

Untuk kerjasama organisasi koperasi tingkat ASEANdibentuk Asean Cooperative Organisation (ACO). Prakarsapembentukan ACO adalah dalam konperensi pertamakoperasi Asean tanggal 5 Desember 1977 di Jakarta yangdiprakarsai oleh Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).Keputusan konperensi tersebut selain membentukOrgansasi Koperasi Asean (ACO), juga menghasilkankeputusan yang terpenting yaitu: Adanya peryataanbersama wakil-wakil koperasi negara-negara ASEAN yangbertujuan:

a. Bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkansaling pengertian dan kerjasama yang efektifgerakan koperasi negara-negara ASEAN.

b. Memberntuk landasan dan daya upaya regionaluntuk mengembangkan perkoperasian.

Kerjasama antar koperasi dari negara-negara Aseankegiatan usaha dititikberatkan pada: Bidang ideal koperasikerjasama di bidang usaha, perdagangan peminjam uanguntuk modal, konsultasi untuk membantu kegiatan/lainnya

Page 36: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

29

kerjasama koperasi akan lebih terarah dalam kawasanNegara Asean.

Pendekatan pengembangan kegiatan usaha untukmendorong pembangunan koperasi haruslah mendapatkandukungan yang penuh dari pemerintah. Berhasilnyakerjasama yang saling menguntungkan antara berbagainegara, untuk mengembangkan koperasi akan dapatmeningkatkan tingkat kehidupan dari rakyat, antara negara.

Page 37: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

30

III. FUNGSI DAN MACAM KOPERASI

A. FUNGSI KOPERASI

Dalam undang-undang No. 25 Tahun 1992, Banb III Pasal4, tentang Fungsi dan peran koperasi di Indonesia telahdiperinci berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi darikemampuan ekonomi anggota pada khususnya danmasyarakat pada umumnya untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upayamempertinggi kualitas kehidupan manusia danmasyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat dasar kekuatandan ketahanan perekonomian nasonal dengankoperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkanperekonomian nasional yang merupakan usahabersama berdasar atas asas kekeluargaan dandemokrasi ekonomi.

Koperasi Indonesia merupakan suatu usaha bersamakhususnya dalam bidang ekonomi, yang beranggotakanorang-orang atau badan hukum koperasi yang bekerjasamasecara sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajibanuntuk mencapai tujuan bersama dan/atau memenuhikebutuhan bersama. Dengan demikian koperasi merupakan

Page 38: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

31

perkumpulan ekonomi untuk mencapai tujuan ekonomi daripara anggotanya. Anggota koperasi baik merupakan orangseorang ataupun badan hukum koperasi pada umumnyatermasuk golongan ekonomi lemah.

Koperasi adalah wadah untuk bergabung dan berusahabersama, agar kekurangan-kekurangan yang berhubungandengan kegiatan ekonomi oleh orang seorang dapat diatasi,setidak-tidaknya diperkecil. Oleh karena itu, koperasimerupakan suatu alat bagi golongan eknomi lemah untukdapat menolong diri sendiri, sehingga mampu berusahamemenuhi kebutuhan dan memperbaiki penghidupannya.

Koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi terkandungdalam azas-azas dan sendi-sendinya yang bermakna bahwa:

a.Tujuan koperasi itu bukan untuk mengejar keuntungansemata-mata, tetapi yang utama ialah memberikan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat dan bergairahkerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya.

b. Dalam hal memberikan jasa-jasa ini, koperasi selainberjuang untuk memberikan kemudahan-kemudahan danmenyediakan fasilitas-fasilitas untuk memuaskankebutuhan-kebutuhan para anggotanya, jugamemberikan bimbingan dan usaha pembinaan kepadapara anggotanya (yang umumnya berekonomi lemah)agar mereka masing-masing dapat memperbaiki carakerja, mutu hasil kerja dan jumlah hasil kerja, sehinggadalam wadah koperasi secara terpadu dan terarah merekadapat memberikan sumbangan besar, baik terhadappembangunan masyarakat pedesaan, regional dannasional.

Page 39: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

32

Sebagai contoh Koperasi Unit Desa (KUD) seperti yangsudah diuraikan pada Bab terdahulu yang oleh pemerintahsaat itu sebagai salah satu wadah perekonomian pedesaanyang tepat untuk membantu meningkatkan perekonomianpedesaan. Saat tersebut rakyat yang sebagian tinggal dipedesaan dengan serba kekurangan akibat ditelantarkanoleh pihak kolonial Belanda yang menyebabkan::

a. Rakyat Indonesia hanya memiliki ketrampilan yangrendah.

b. Keadaan kemiskinan dan keterbelakangan tidakdapat terbantukan dengan memiliki ketrampilanrendah.

c. Rakyat terpaksa menyesuaikan penghidupannyadengan keadaan, sehiingga kebutuhan-kebutuhanhidupnya pun serba terbatas, sehingga tidakmemberikan motivasi untuk maju.

d. Kesehatan penduduk pun tidak begitu baik sehinggasemangat dan gairah kerjanya pun serba terbatasyang menimbulkan kelesuan dan kemurungan untukbekerja dan berproduksi menyebabkan produktivitasrendah.

Hal-hal demikian membuat keadaan perekonomianpenduduk (para petani) demikian suram, padahal tanahairnya merupakan bumi yang kaya raya akan sumber dayaalam dan subur. Dampak lain adalah pengetahuanpemasaran produk yang sangat minim merupakankesempatan besar para rentenir dan pengijon untuk mencarikeuntungan besar dari pada petani yang sedang ,menderitakesulitan hidup, sehingga tidak jarang para petanimelepaskan tanah miliknya karena dirampas para pintah

Page 40: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

33

darat sehubungan utang-utangnya yang besar, akibatpenetapan bunga yang besar dan sistem bunga berbunga.

B. MACAM KOPERASI

Dalam sejarah perkembangan koperasi terdapat tiga macamjenis koperasi yang pokok, yaitu koperasi konsumsi,koperasi produksi dan koperasi kredit. Kemudian diikutioleh koperasi jasa, seperti jasa angkutan, asuransi dan lainsebagainya. Koperasi konsumsi hidup subur di Inggris,koperasi produksi di Perancis dan Denmark, sedangkankoperasi kredit di Jerman.

Sesuai dengan kebutuhan akan jasa-jasa koperasi paraanggotanya menyebabkan koperasi-koperasi berusahamemperluas usaha-usaha baru dan berusaha menjadikoperasi serba usaha. International Labour Office (ILO)membagi jenis koperasi atas dasar bidang-bidang usahadari kelompok-kelompok orang yang homogin, sehinggaperincian koperasi menjadi sebagai berikut:

1.Koperasi Konsumsi

2.Koperasi Pertanian, meliputi:a. Koperasi Pemasaran Hasil Pertanianb. Koperasi Kredit Pertanianc. Koperasi Pembelian Bersamad. Koperasi Asuransie. Koperasi Jasa, misalnya jasa dalam perlistrikan,

pengairan, peningkatan mutu ternak dan sebagainya.f. Pertanian Koperatif.

Page 41: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

34

3.Koperasi Perikanan, meliputi:a. Koperasi Kredit Perikananb Koperasi Asuransi Perahu dan Jiwa Nilayan dan yang

bekerja dalam kegiatan ini.c. Koperasi Pemasaran Hasil Perikanan.d. Koperasi Jasa, dalam hal ini jasa-jasa dalam berbagai

kegiatan dalam perikanan

4.Koperasi Kehutanan, meliputi:a. Koperasi Pengurusan Hutan.b. Koperasi Penebangan Kayu.

5.Koperasi Kerajinan dan Perdagangan Kecil, meliputi:a. Koperasi Produsen dan Bengkel.b. Koperasi Pemborongan Pekerjaan (Contracting).c. Koperasi Kredit dan Perbamkan, yang melayani buruh,

pedagang, pengusaha.d. Koperasi Pembelian Bersama alat-alat, bahan-bahan

serta barang-barang lain.e. Koperasi Perumahan dan Bangunan.

6.Koperasi untuk tujuan-tujuan Sosial, meliputi:a. Koperasi Pengobatan dan Kesehatan.b. Koperasi Jasa yang lain.

Pertanian Koperatif (Cooperative Farming) meliputi:

a.Joint Farming

Joint farming terdapat di daerah-daerah pertanian kecil-kecilan, yang bila diselenggarakan sendiri-sendiri tidakekonomis. Pengerjaan atas milik tanah kecil-kecilan ini

Page 42: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

35

akhirnya diserahkan kepada koperasi, sehinggadimungkinkan untuk mengerjakannya dengan lebih efisien.

b.Collective Farming

Berbedan dengan joint farming, pada collective farmingtanah pertanian dikuasai olehg perkumpulan. Tanah inidapat merupakan tanah milik, dapat pula yang disewa.Tanah-tanah itu dikerjakan bersama. Perkumpulanmengeluarkan seluruh biaya produksi dan menanggungsemua resiko rugi/laba, sedangkan para anggotaperkumpulan ini hanya merupakan pekerja belaka padatanah pertanian tersebut dan mendapat upah sesuai jasanyadalam berproduksi.

c. Kolchoz

Di dalam Kolchoz tanah yang diusahakan adalah miliknegara, petani hanyalah mempuyai hak usaha, sekalipununtuk selamnya, sehingga suatu kenyataan bahwasesungguhnya tanah pertanian itu milik bersama. Petaniyang menjadi anggota Kolchoz memiliki kewajibanmembayar semacam simpanan pokok, dan taip keluargapetani masih diperkenankan juga memiliki sebidang tanahseluas seperempat samai satu hektar saja dan beberapa ekorternak untuk memenuhi kepentingan sendiri, sedangkanuntuk alat-alat pertanian seperti: traktor, pembajak danalain-lain adalah milik negara dan tiap-tiap Kolchoz dapatmenyewa alat-alat tersebut. Keuntungan yang dicapaiKolchoz dibagi kepada anggota berdasarkan hari kerjanya

Page 43: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

36

dengan mempertimbangkan kecakapan dan kegiatanmasing-masing.

Kolchoz lebih bersifat perusahaan negara daripadakoperasi. Pimpinan dipegang oleh petugas pemerintah.Kolchoz harus bekerja menurut petunjuk dan menyesuaikandiri dengan rencana Pemerintah. Sebagian dari hasilKolchoz harus dijual kepada Pemerintah dengan harga jualrendah dan untuk sebagian yang lain dapat dipergunakanuntuk biaya pemeliharaan alat-alat, gudang dan perbaikanyang lain. Kolchoz ini terdapat di USSR.

d.Commune

Commune di negeri Cina merupakan organisasi pertanianyang sangat mirip dengan Kolchoz. Dalam Communeterdapat kolektivasi yang lengkap. Mula-mula tanah adalahmilik perseorangan kemudian diadakan land reform,kemudian dibentuk team-team kerja, yang selanjutnyadisusul dengan penggabungan tanah dan akibatnyacommune seperti yang terdapat sekarang dengan prosesyang cepat.

C. PENJENISAN KOPERASI

Di Indoensia penjenisan koperasi berdasaarkan pembagianjenis koperasi menurut ILO, Atas dasar demikian itu makadimungkinkan koperasi-koperasi seperti berikut:

a. Koperasi Konsumsi.

Page 44: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

37

b. Koperasi Produksi.c. Koperasi Kredit.d. Koperasi Jasa.e. Koperasi Serba Usaha.

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusahamemenuhi kebutuhan sehari-hari para anggotanya padasuatu daerah tertentu. Misalnya Koperasi kosumsi di desatertentu. Atau dapat juga didasarkan atas golonganmasyarakat tertentu atau golongan fuingsional, mislanyakoperasi karyawan tertentu.

Koperasi konsumsi mempunyai fungsi:1. Sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan

rakyat sehari-hari yang memperpendek jarak antaraprodusen ke konsumen.

2. Harga barang sampai di tangan pemakai menjadimurah.

3. Ongkos-ongkos penjualan maupun ongkospembelian dapat dihemat.

Koperasi produksi dapat dibedakan menurut lapanganusaha, misalnya koperasi pertanianKoperasi kerajinan industri, koperasi perikanan, koperasipeternakan, koperasi kehutanan dan lain-lain.

Koperasi pertanian (koperta) misalnya dapat mengusahakankebutuhan usahatani antara lain:

1. Mengushakan pembelian bibit, pupuk, obatpemberantas hama, alat-alat pertanian, supayaproduktivitas pertanian bertambah.

Page 45: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

38

2. Mengolah hasil pertanian dari tingkat bahan menjaihasil siap, misalnya pengolahan karet, pengilinganpadi, dan sebagainya.

3. Memberikan kredit bagi yang memerlukan untukkepentingan produksi pertanian, supaya terhindardari sistem ijon.

4. Mengusahakan pasar penjualan hasil-hasilpertaniain.

5. Mendidik petani berorganisasi secara koperatifuntuk mengatasi kesulitan.

Koperasi kredit (koperasi simpan pinjam), ialah koperasiyang anggota-anggotanya setiap orang yang mempunyaikepentingan langsung dalam lapangan perkreditan.

Tujuan dari koperasi kredit:1. Membantu keperluan kredit para anggota, yang

sangat membutuhkan dengan syarat-syarat yangringan, terutama bagi petani untuk membeli inputusahatani.

2. Mendidik kepada anggota, suoaya gait menyimpansecara teratur, sehingga mampu berinvestasi keusahanya dengan membentuk modal sendiri.

3. Mendidik anggota hidup berhemat, denganmenysihkan sebagian dari pendapatan merekamemulai kebiasaan menabung dari hasil produksi.

4. Menambah pengetahuan tentang arti pentingberkoperasi.

Page 46: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

39

Koperasi jasa, di Indonesia belum banyak berkembangterutama koperasi jasa sosial. Walaupun begitu adakecenderungan untuk mulai timbul, misalnya koperasilistrik, koperasi perumahan, koperasi pengangkutan danlain-lain.

Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang kegiatannya tidakhanya satu usaha atau usaha pelayanan kepada anggotabermacam usaha, seperti pada Koperasi Unit Desa (KUD)yang perkembangannya tidak hanya sebagai pemenuhaninput produksi pertanian namun koperasi menyiapkankebutuhan sehari-hari para anggotanya.

KOPERASI UNIT DESA (KUD)

Dalam rangka penigkatan produksi pertanian khususnyapangan pada tahun 1973 melalui kepres No 4 Badan UsahaUnit Desa/Koperasi Unit Desa merupakan bagian pokokdari kebihakan pemerintah. Pemerintah mengembangkankoperasi melalui pola BUUD/KUD yang bergerak dalambidang pertanian terutama pangan dalam rangka programBimbingan Massal (BIMAS) dan Intensifikasi Massal(INMAS) disebutlah sebagai koperasi pertanian serbausaha yang tujuannya dalam rangka peningkatan produksipangan dan kesejahteraan petani. BUUD/KUDmelaksanakan kegiatan catur sarana dalam rangka produksipangan (pembelian sampai pemasaran) hasil-hasil pertaniandan juga melaksanakan kredit candak kulak (KCK).Kebijakan pemerintah tersebut mengharuskan di desa-desaharus ada Koperasi Unit Desa (KUD)

Page 47: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

40

KUD menyelenggarakan usaha yaitu:1. Mewajibkan dan mengiatkan anggota (umumnya

petani) menyimpan secara teratur.2. Memberikan pinjaman kepada anggota untuk

memajukan usaha.3. Memberikan penyuluhan teknik pertanian,

peternakan, perikanan dan lain-lain yangberhubungan dengan usaha anggota.

4. Mengadakan penyuluhan (prosesing) pergudangandan menyelenggarakan pemasaran hasil-hasilanggota.

5. Mengadakan/menyalurkan barang-barang konsumsikeperluananggota.

6. Menambah pengetahuan perkoperasian anggota danlain-lain.

Pembentukan Koperasi Unit Desa didasarkan koperasipertanian/koperasi desa menurut ketentuan yang berlaku.Untuk mewujudkan keberhasilan produksi usahatani makaKUD/koperasi primer dapat menigatkan daya saing yangkuat yang dapat dilakukan dnegan upaya:

1. Membentuk jiwa kewirausahaan anggota koperasi.2. Menyiapkan pasar yang luas khsusunya di

pedesaan.3. Peningkatan produktivitas tepat guna, daya tahan

untuk tumbuh dan berkembang.4. Produk/jasa prima, mutu pelayanan meningkat dan

meluas, anggota bertambah.5. Inovasi, kreativitas berkembang.6. Kesejahteraan anggota maupun masyarakat umum

diutamakan.

Page 48: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

41

Selain penjenisan koperasi menurut lapangan usaha di atas,di Indonesia juga terdapat koperasi menurut golonganfungsional. Koperasi menurut golongan fungsional hak dankewajiban koperasi menurut aturan perundang-undanganyang berlaku.

Koperasi Gologan Fungsional, misalanya:1. Koperasi Pegawai Negeri (KPN).2. Koperasi Angkatan Bersenjata (KOPAD, KOPAL,

KOPAU)3. Koperasi Kepolisian (KOPOL)4. Koperasi Pensiunan, Koperasi Karyawan, Koperasi

Sekolah, Koperasi Pesantren, Koperasi Mahasiswa,dan lain-lain

D. TINGKATAN KOPERASI

Pada dasarnya tingkatan koperasi adalah pemusatankoperasi-koperasi yang satu dengan yang lain dengantujuan agar usahanya lebih besar. Di dalam koperasi kitamengenal koperasi primer dan koperasi sekunder. Koperasiprimer adalah koperasi yang beranggotakan orng-orang,misalnya KUD, koperasi batik, dan sebagainya. Sedangkankoperasi sekunder adalah koperasi yang anggotanyakoperasi, misalnya Pusat Koperasi Pegawai Negeri, PusatKoperasi Angkatan Darat (PUSKOPAD) dan sebagainya.Jadi Koperasi Sekunder merupakan koperasi yang tingkatanya lebih tinggi daripada Koperasi Primer.

Page 49: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

42

Sesuai dengan urutan tingkatan koperasi dapat dibedakan:1. Koperasi Primer.2. Pusat Koperasi.3. Gabungan Koperasi.4. Induk Koperasi.

Dari Pusat sampai Induk adalah koperasi sekunder. Tingkatan koperasi tidak menjadi keharusan artinya dapatdisesuikan dengan kebutuhan dan effisiensi kerja padakoperasi.

Page 50: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

43

IV. PEMBENTUKAN KOPERASI

A. PERSIAPAN PEMBENTUKAN KOPERASI

Pada umumnya gagasan untuk pembentukan koperasidatang dari pihak yang merasa berkepentingan dan merasaperlu menjadi anggota koperasi bisa petani, pnegrajin,nelayan dan lain-lainnya. Pihak-pihak yang mendirikankoperasi harus benar-benar sadar bahwa mereka memangmembutuhkannya, bukan karena paksaan atau hanyakewajiban untuk memenuhi syarat formal.

Agar pembentukan koperasi dapat mencapai tujuan sepertimendapat yang diharapkan maka kepada para peminat-peminat itu hendaknya mendapat penerangan yang cukupjelas struktur organisasi, asas dan sendi dasar koperasi sertajenis/bentuk koperasi yang cocok dengan lingkungan.

Penerangan itu meliputi fungsi Anggaran Dasar Koperasi,daftar anggota/pengurus serta pembukuan manajemendalam menjalankan usaha.

Agar pembentukan koperasi berjalan tertib beberapa acaramemuat hal-hal berikut:

1. Pembukaan oleh panitia.2. Penjelasan tentang maksud pendirian koperasi oleh

ketua panitia pendirian koperasi.3. Penjelasan dan penerangan oleh pejabat koperasi.4. Persetujuan rapat tentang pendirian koperasi.5. Pembicaraan dan penetapan anggaran dasar

koperasi.

Page 51: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

44

6. Penetapan rencana kerja dan anggaran belanjakoperasi.

7. Pemilihan pengurus dan pengawas.8. Penentuan nama-nama yang menandatangani

naskah akte pendirian koperasi.9. Penyampaian saran dan masukan.10. Penyataan sumpah dan janji oleh pengurus dan

badan pemeriksa.11. Penutup.

Yang perlu dipenuhi dalam syarat pembentukan koperasi,adalah

A. Keanggoataan.

Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang, sedangkan Koperasi Sekunder dibentuk olehsekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi yang telah memilikibadan hukum koperasi.

Secara umum mereka yang dapat menjadi anggota koperasiialah warga negara Indonesia yang memenuhi beberapapersyaratan sebagai berikut:1). Dewasa serta mampu melaksanakank tindakan hukum.2). Menyetujui landasan, asas, dan prinsip koperasi.3). Sanggup dan bersedia memenuhi hak dan kewajiban

sebagai anggota.

Hak dan kewajiban anggota koperasi (UU No.25 Tahun1992, Pasal 20) disebutkan;(1). Setiap anggota koperasi mempunyai kewajiban

Page 52: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

45

a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga serta keputusan yang telah disepakati dalamRapat Anggota.

b.Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yangdiselenggarakan oleh koperasi.

c. Mengembangkan dan memlihara kebersamaanberdasarkan atas asas kekeluargaan.

(2). Setiap anggota koperasi mempunyai hak;a. Menghadiri, menyatkan pendapat, dan memberikan

suara dalam Rapat Anggota.b. Memilih/dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus

dan Pengawas.c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan

Anggaran Dasar.d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada

Pengurus di luar Rapat Anggota diminta maupuntidakdiminta.

e. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayananyang sama antara sesama anggota,

f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangankoperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Selain itu dimungkinkan koperasi memiliki anggota luarbiasa, untuk anggota luar biasa diatur tersendiri dalamAnggaran Dasar koperasi. Anggota luar biasa adalah orangingin mendapat pelayanan dan menjadi anggota koperasinamun tidak sepenuhnya dapat memenuhi persyaratansesuai ketetapan Anggaran Dasar.

B. Anggaran Dasar koperasi memuat sekurang-kurangnya(Pasal 8)a. Daftar nama pendiri.

Page 53: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

46

b. Nama dan tempat kedudukan.c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha.d. Ketentuan mengenai keanggotaan.e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota.f. Ketentuan mengenai pengelolaan.g. Ketentuan mengenai permodalan.h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya.i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha.j. Ketentuan mengenai sanksi.

B. STATUS BADAN HUKUM KOPERASI

Setelah terpenuhinyapersyaratan pembentukan koperasilangkah selanjutnyaadalah koperasi diajukan untukmendapatkan status badan hukum seteah akte pendirianyadisahkan oleh Pemerintah.

Mengenai langkah yang harus dilakukan oleh pengurusbersama pejabat pemerintah dalam hal ini Dinas koperasiadalah:

1. Mengajukan akte pendirian yang dibuat rangkapdua dan disertai materai bersama-sama petikanberita acara pembentukan yang memuat catatantentang jumlah calon anggota beserta nama-namaorang yang diberikan kuasa guna menandatanganiakte pendirian koperasi. Akte pendirian koperasidiajukan kepada Dinas Koperasi setempat.

2. Jika Dinas Koperasi telah menerima suratpermohonan hak badan hukum secara tertulis

Page 54: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

47

disertai akte pendirian koperasi, maka pejabattersebut menyerahkan tana terima kepada penguruskoperasi. Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)bulan sejak tanggal terima tersebut, pejabat telahmemberikan pengesahan atas berdirinya koperasi.

3. Sebagai bukti persetujuan tersebut, maka iamendaftarkan akte pendirian koperasi dalam daftarumum yang disediakan untuk itu pada DinakKoperasi. Tanggal pendaftaran akte pendiriankoperasi itu diberlakukan sebagai tanggal resmiberdirinya koperasi. Hal ini berarti pula bahwakoperasi itu diakui sebagai badan hukum mulaitanggal yang sama.

4. Akte pendirian yang bermaterai setelah diberitanggal, nomor pendaftaran serta tanda tanganpengesahan oleh pejabat kemudian dikirimkankepada para pengurus koperasi sedang yang satulagi disimpanoleh pejabat yang bertsangkutan.

5. Pejabat yang bersangkutan mengumumkanpengesahan koperasi tersebuut dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Dengan telah terdaftarnya koperasi dalam daftar umum,maka koperasi telah disyahkan sebagai badan hukum sertamemiliki hak dan kewajiban sebagai suatu badan hukumberdasarkan segala peraturan yang berlaku di Indonesia.

Page 55: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

48

V. MANAJEMEN KOPERASI

A. PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI

Ada banyak definisi mengenai manajemen. Namun, darisekian banyak definisi itu, ada dua definis manajemen yangcukup terkenal yitu dari Frederick Winston Taylor danMary Parker. Taylor, menyatakan bahwa manajemenadalah upaya menyelaraskan perencanaa, pengorganisasian,penggerakan para staff, dan pengendalian atas semuaaktivitas sehingga seluruh elemen organiasasi mampuberinteraksi secara harmonis guna mencapai tujuan akhirorganisasi. Sementara Mary Parker secara sederhanamendefinisikan manajemen sebagai „seni menyelesaikanpekerjaan melalui tangan orang lain“.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemenadalah persoalan mencapai suatu tujuan tertentu dengansuatu kelompok orang melalui kegiatan perencanaan,pengorganisasian, penggerakan (staff), dan pengendalian.

Banyak orang mengatakan bahwa mengelola koperasiadalah lebih sulit daripada mengelola sebuah perusahaanterbatas. Hal tersebut dapat dimaklumi, karena sepertisudah kita pahami bahwa koperasi mempunyai peran gandayaitu sebagai suatu organisasi ekonomi yang berwataksosial. Disamping itu, dalam pengelolaan koperasi adakekuatan yang tidak terbatas yang terkumpul dalam RapatAnggota, menjadikan manajemen dari koperasi lebih rumit.

Sebagai suatu sistem ekonomi, maka koperasi harusberoperasi berdasarkan pada kaidah-kaidah ekonomi dan

Page 56: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

49

motif ekonomi, sedangkan unsur sosial yang terkandungdalam prinsip koperasi itu bukanlah sesuatu yang bersifatkedermawanan tetapi lebih menekankan kepada hubunganantar anggota, hubungan anggota dengan Pengurus, tentanghak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dansebagainya, seperti yang tercakup dalam azaz-azazkoperasi:

Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam „oneman one vote“

Kesukarelaan dalam keanggotaan. Menolong diri sendiri (self help). Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity). Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara

pengelolaan dan pengawsan yang dilakukan olehanggota.

Pembagian sisa hasil usaha proporsional denganjasa-jasa anggota.

B. PERANGKAT ORGANISASI

Pengertian manjemen di atas dapat menunjuk kepadaorang/sekelompok orang atau bisa kepada proses. Dalamhal yang disebutkan pertama, untuk menjalankaknmanajemen koperasi maka perangka organisasi meliputi;Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas (UU No.25 Tahun1992, Bab VI Bagian Pertama Pasal 1.,Sselain itu, untukmencapai keberhasilan usaha koperasi dapat ditunjukseorang Manajer Koperasi. Perlu diingat bahwa ManajerKoperasi bukanlah sebagai perangkat organisasi koperasi,Mengapa demikian, karena sudah diketahui bahwa dalam

Page 57: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

50

koperasi ada unsur demokrasi koperatif yaitu bahwakemudi dan tanggungjawab dari pengelolaan koperasi ituberada di tanggan anggotanya. Manajeryang dimaksudadalah orang yang diangkat pengurus koperasi yangumumnya seorang yang cakap dan kompeten dalammengelola usaha koperasi yang termasuk dalam azazmanajemn usaha, dan bertanggungjawab langsung kepadapengurus koperasi.

Perangkat Organiasi Koperasi terdiri dari:

A. Rapat Anggota

Rapat Anggota mempunyai kekuasaaan tertinggi dalamorganisasi koperasi. Dalam Rapat Anggota tempat dimanasuara-suara anggota berkumpul dan hanya diadakan padawaktu-waktu tertentu pada suatu rapat. Hal ini juga diaturdalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tanggakoperasi.

Rapat Anggota tugasnya menetapkana. Anggaran Dasarb. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi,

manajemen, dan usaha koperasi.c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus

dan pengawas.d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan

belanja koperasi, serta pengesahan laporankeuangan.

e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalampembagian tugasnya.

f. Pembagian sisa hasil usaha.

Page 58: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

51

g. Penggabungan, pelebruan, pembagian, danpembubaran koperasi.

Tentang hak suara dalam Rapat Anggota umumnyaberlaku satu anggota satu suara dan bahwa hak suaratersebut pada dasarnya tidak boleh diwakilkan (no votingby proxy) Ketentuan satu anggota satu suara dan tidakboleh diwakilkan tersebut adalah untuk lebih mendoronganggota menghadiri Rapat-rapat Anggota, yang berartibahwa mereka ikut berpartisipasi dalam manajemenkoperasi secara tidak langsung.

Dalam keadaan tertentu masalah Rapat Anggota luar biasabisa diadakan atas permintaan sejumlah anggota atau ataskeputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalamAnggaran Dasar. (Pasal 27 UU No. 25 Tahun 1992).

B. Pengurus

Pengurus koperasi terdiri dari Ketua, Sekretaris, danBendahara serta anggota yang dipilih oleh Rapat Anggotasesuai dengan Anggaran Dasar koperasi. Pengurusmerupakan wakil para anggota yang memenuhi syarat dankriteria tertentu serta dipilih dan disahkan oleh RapatAnggota. Pengurus dipercaya menjadi wakil anggota yangbertugas menjalankan, mengelola, dan memimpin jalanyaorganisasi koperasi. Pengurus bekerja sebagai mandatarisanggota untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkandalam Rapat Anggota. Selain itu, Pengurus berhakmewakili organisasi di dalam dan di luar pengadilan bilaterjadi suatu masalah. Sebagai mandataris Pengurus padasetiap akhir tahun pembukuan membacakan laporan

Page 59: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

52

pertanggungjawaban kepada Rapat Anggota atas tugas-tugas yang dilakukannya dengan disaksikan oleh pejabatberwenang.

Untuk mewujudkan profesionalisme dalam pengelolaanusaha koperasi, pengurus dapat mengangkat tenagapengelola yang ahli, sebagai manajer atau direksi yangdiberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha.Pengelola ini bertanggungjawab kepada Pengurus.

Tugas Pengurus dalam organisasi koperasi anatara lainadalah:

a. Mengelola koperasi dan usahanya.b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta

rancangan rencana anggaran pendapatan danbelanja koperasi.

c. Menyelenggarakan rapat anggota.d. Mengajukan laporan keuangan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan

inventaris secara tertib.f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Selanjutnya, wewenang Pengurus meliputi:a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.b. Memutuskan penerimaan dan pengelolaan anggota

baru serta pemberhentian anggota sesuai ketentuandalam Anggaran Dasar.

c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingandan kemanfaatan koperasi sesuai dengantanggungjawabnya dan keputusan Rapat Anggota.

Page 60: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

53

C. Pengawas

Pengawas merupakan perangkat koperasi yang dipilih daridan oleh anggota dalam Rapat Anggota yang sesuai Pasal38 UU No.25 Tahun 1992. Pengawas bertanggungjawabkepada Rapat Anggota.

Pengawas betugas:a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.b. Membuat laporan tertulis tentang hasil

pengawasannya.

Pengawas berwenang untuk meneliti catatan yang ada padakoperasi, mendapatkan segala keterangan yang diperlukan,dan Pengawas harus merahasiakan hail pengawasannyaterhadap pihak ketiga.

Dalam hal menyangkut kebijaksanaan (policy), Pengawasbisa mempertanyakan apakah Pengurus telah melaksanakankeputusan-keputusan yang telah diambil oleh RAT,sedangkan yang menyangkut masalah keuangan Pengawasdapat meminta jasa audit dari akuntan publik. Tetapi initidak berarti bahwa Pengawas tidak boleh melakukan audit.Pengawas dapat melakukan tugas audit sesuai denganpenugasan yang diberikan oleh Rapat Anggota.

Page 61: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

54

VI. ASPEK PERMODALAN KOPERASI

A. Arti Modal Bagi Koperasi

Koperasi sebagai organisasi yang didirikan, dikelola dandimanfaatkan oleh anggotanya memerlukan modal untukmenyediakan barang/jasa untuk memberikan pelayanankepada anggotanya dan sebagai suatu organisasi tidak dapatlepas dari pengaruh kondisi lingkungan baik internalmaupun eksternal (stake holders) termasuk kinerjakeuangan koperasi.

Aktivitas permodalan dari suatu usaha sebagai sub sistemdari suprasistem lingkungan ekonomi global harusmenyesuaikan strategisnya dalam menghadapi persainganyang luas yaitu peningkatan efisiensi dalam penyediaanmodal dan penggunaannya. Koperasi harus dapatmengantisipasi permasalahan ini sebagai suatu kendalausaha yang dihadapkan manajemn keuangan koperasi.Manajemen keuangan merupakan kegiatan yangberhungan dengan pencarian dan penggunaan dana/modal,dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan rule of thumborganiasi koperasi yang bersangkutan, pengertian tersebut,mengandung pengertian berikut:

1. Kegiatan pencarian dana/modal, adalah aktivitasuntuk memperoleh atau mendapatkan modal, baikmodal dari sumber internal maupun modal darisumber eksternal.

Page 62: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

55

2. Kegiatan penggunaan modal, adalah aktivitas untukmengalokasi kan/menginvestasikan dana ataumodal, baik dalam bentuk modal kerja (investasijangka pendek) maupun modal aktiva tetap (jangkapanjang).

Modal jangka pendek diperlukan koperasi untukmembiayai kegiatan-kegiatan operasional koperasi, sepertigaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak danasuransi dan sebagainya. Dalam koperasi tersebut adalahkoperasi simpan pinjam modal ini diperlukan untukpemberian pinjaman kepada anggota-anggota, modal kerjaini disebut sebagai circulating capital. Dan dalam halpendirian koperasi modal dikeluarkan untuk prosespendirian koperasi seperti untuk izin pendirian, izin usaha,pembuatan Anggaran dasar, rencana kerja dan sebaginya.

Sedangkan modal jangka panjang diperlukan untukpenyediaan fasilitas fisik bagi koperasi, seperti untukpembelian tanah, gedung, mesin-mesin dan kendaraan-kendaraan ynag diperlukan untuk koperasi.

Dilihat dari keperluan-keperluan tersebut di atas, jelaslahbahwa modal itu merupakan sarana untuk melaksanakanusaha-usaha koperasi. Karakteristik koperasi memilikiperbedaan dengan organisasi perusahaan atau badan usahalain dalam pemilikan dan atau pengendalian perusahaan.Dimana pada Koperasi memiliki identitas ganda yaituanggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.Oleh karena itu, pembentukan modal koperasi dapatdilakukan dari awal pemdirian koperasi yaitu kesepakatananggota koperasi berapa besarnya modal awal bagikoperasi.

Page 63: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

56

B. Sumber dan Penggunaan Modal Koperasi

Sumber modal koperasi selama ini dihimpun dari sumberinternal (penyisihan SHU yang diperoleh) berupacadangan dan sumber eksternal berasal dari anggotasebagai pemilik (simpanan pokok, simpanan wajib dansimpanan lainnya). Penggunaan dana tersebut untukmembiayai kegiatan usaha guna melayani anggotanyamelalui investasi dalam bentuk modal kerja dan aktivatetap.

1). Simpanan pokok ialah sejumlah uang yang diwajibkankepada anggota untuk diserahkan kepada koperasi padawaktu seseorang masuk menjadi anggota koperasitersebut dan besarnya sama untuk semua anggota.Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembaliselama yang bersangkutan masih menjadi anggota.Simpanan pokok ini ikut menanggung kerugian.

2). Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yangdiwajibkan kepada anggota untuk membayarnya kepadakoperai pada waktu-waktu tertentu, misalnya, ditarikpada waktu penjualan barang-barang atau ditarik padawaktu anggota menerima kredit dari koperasi dansebagainya. Simpanan wajib ini tidak ikut menanggungkerugian.

3). Simpanan lainnya ini diaakan oleh anggota atas dasarsukarela dan perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan khusu. (salah satunya dikenal sebagaisimpanan sukarela). Misalnya, dalam rnagka hari ryasimpanan dapat dilakukan untuk suatu tujuan dan

Page 64: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

57

jangka waktu tertentu, dimana kepada pemiliknya dapatdiberikan suatu imbalan jasa.

Undang-undang No. 25 tahun 1992 Bab VII Pasal 41 modalkoperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri dapat berasal dari:a. Simpanan pokokb. Simpanan wajib,c. Dana cadangand. Hibah.

Modal pinjaman dapat berasal dari:a. Anggota,b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya,c. Bank dan lembaga keuangan lainnya,d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,e. Sumber lain yang sah.

Selain modal yang dimaksud di atas dalam koperasi dapatpula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modalpenyertaan. Pemupukan modal dari modal penyertaan,baik yang bersumber dari pemerintah maupun darimasyarakat dilaksanakan dalam rangka memperkuatkegiatan usaha koperai terutama yang berbentuk invesatasi.Modal penyertaan itu menanggung risko. Pemilik modalpenyertaan tidak mempunyai hak suara dan dalam RapatAnggota dan dalam menentukan kebijaksanaan Koperasisecara keseluruhan. Namun demikian pemilik modalpenyertaan dapat diikutsertakan dalam pengelolaan danpengawasan usaha investasi yang didukung oleh modalpenyertaannya sesuai dengan perjanjian.

Page 65: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

58

C. Penilaian Kinerja Keuangan Koperaasi

Penilaian terhadap kinerja keberhasilan koperasi perlu adaperbedaan dengan perusahaan lainnya, manfaat ekonomiyang diterima oleh anggota harus dipertimbangkan,manfaat eknomi baik yang langsung maupun tidaklangsung (SHU bagian anggota) yang diterima anggotadisebut Promosi Ekonomi Annggota ini, telah diatur sesuaistandar akuntasi keuangan Tahun 1999, Oleh IkatanAkuntasi Indonesia (IAI). Salah satu pernyataannya yangdisebut PSAK No. 27 tentang Perkoperasian telah mulaimengakomodir perlakuan—perlakuan khusus terhadap jatidiri koperasi yaitu:

a). Perhitungan Hasil Usaha (PHU)

koperasi sebagai milik anggota harus memberikan manfaat,dapat berupa harga yang lebih menguntungkan, kualitasyang baik, tepat jumlah, dan lain-lain. Bila harga yangmenguntungkan yang diharapkan anggota, maka dengansendirinya harga pelayanan kepada anggota akan lebihmurah dari harga pesaing, karena maknanya berupapelayanan kepada anggota maka hasil akhir transaksi initidak dapat diartikan sebagai laba, tetapi sebagai sisapartisipasi anggota (PSA).

Perhitungan SHU Koperasi (PSAK No. 27 Tahun 1999)paragraf 33 dapat diilustrasikan secara matematis. Menurutpernyataan 68 dinyatakan bahwa partisipasi bruto (PbA)mencakup beban pokok (ditulis BpA) dan partisipasi neto(PnA), maka:

Page 66: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

59

PbA = BpA + PnA

PnA adalah sumber untuk menutupi beban usaha (Bu) danbeban perkoperasian (Pk). Sisa Pn setelah dikurangi Bu danBk disebut sisa partisipasi anggota (SpA), maka:

SpA = PnA – (Bu + Bk)

SHU = SpA + π

SHU = (PbA – BpA) + π – Bu + Bk

PnA = PbA – BpA

SPA = PnA – (Bt + Bk)

Π = PjNA – BNA

SHU = [(PBA – BpA) – (Bu + Bk)] + [(PNA – BNA)]

Dimana:SHU : Sisa Hasil UsahaSPA : Sisa partisipasi anggota (transaksi dengan anggota)Π : Laba (tansaksi dengan anggota)PBA : Partisipasi bruto anggotaBPA : Beban pokok anggotaBu : Beban usaha koperasiBk : Beban perkoperasianPnA : Partisipasi neto anggotaPjNA : Penjualan kepada non anggotaBNA : Beban non anggota

Page 67: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

60

Sumber utama dari sisa partisipai anggota adalah partisipasineto anggota (PnA). SHU adalah gagungan dari partisipasineto dan laba/rugi koperasi. Bila sisa partisipasi anggotaditulis sebagai Sp dan laba koperasi ditulis L, maka:

SHU = SpA + L

b). Prinsip Ekonomi Anggota (PEA)

Laporan promosi ekonomi anggota , adalah laporan yangmemperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggotakoperasi selama satu tahun tertentu, laporan tersebutmenncakup empat unsur:

1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang ataupengadaan jasa bersama.

2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahanbersama.

3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewatkoperasi

4. Manfaat eknomi dalam bentuk pembagian sisa hasilusaha.

Perhitungan Hasil Usaha (PHU) berbeda antara labaperusahaan dengan SHU Koperasi, karena harga koperasiharus lebih menguntungkan bagi anggota daripada harganon koperasi, selisih harga yang menguntungkan bagianggota inilah merupakan manfaat ekonomi yang langsungditerima anggota pada saat transaksi, maka manfaat eknomiuntuk masing-masing jenis koperasi dapat diilustrasikansebagai berikut:

Page 68: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

61

1). Koperasi Konsumen/Pengadaan/Jasa

Hjk < Hjnk : Maka akan terjadi efisiensi harga beli(EHB) bagi anggota.

EHB = (Hjnk – Hjk) . QA koperasi

EHB = (Hbnk – Hbk) . QbA anggota

dimana:

Hjnk : Harga jual non koperasiHjk : Harga jual koperasiHbnk : Harga beli non koperasiHjk : Harga beli koperasiQA ; QbA : Kuantitas pembelian anggota

2). Koperasi Produsen (Pemasaran)

Hbk > Hbnk : Maka akan terjadi efektivitas harga jual(EfHJ) bagi anggota.

EfHJ = (Hbk – Hbnk) . QA koperasi

EfHJ = (Hjk – Hjnk) . QbA anggota

dimana:Hbk, Hjnk : Harga beli non koperasiHjk : Harga beli koperasiHbnk : Harga non koperasiHjk : Harga jual koperasiQA ; Qba : Kuantitas pembelian penjualan anggota

Page 69: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

62

3). Koperasi Simpan Pinjam Pinjaman

bpk < bpnk : Maka akan terjadi efisiensi bunga pinjaman(Ebp) bagi anggota.

Ebp = (bpnk – bpk) . P

dimanabpnk : Bunga pinjaman non koperasibpk : Bunga pinjaman koperasiP : Besarnya pinjama

Simpanan

Bsk > bsnk : Maka akan terjadi efektivitas bungasimpanan (Efbs) bagi anggota.

Efbs = (Bsk – bsnk). S

dimana:bsk : Bunga simpanan koperasisbnk : Bunga simpanan non koperasiS : Bearnya simpanan.

Efisiensi dan efektivitas harga/bunga ditambah denganpembagian SHU anggota itulah yang merupakan manfaatekonomi yang diterima oleh anggota yang disebut PromosiEkonomi Anggota (PEA). Jjadi:

PEA = EHB + EfHJ + Ebp + Efbs + SHUA atau

Page 70: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

63

PEA = (Hjnk – Hjk) . QA + (Hbk – Hbnk) . QA +(bpnk – bpnk). P + (Bsk – bsnk). S + SHUA

Atas dasar ilustrasi di atas, maka cara penilaian kinerjakeuangan (Financial performance) koperasi harus ada yangdibedakan dengan penilaian kinerja keuangan perusahaanlain, terutama penilaian yang berhubungan dengan labapada perusahaan dan SHU pada koperasi seperti penilaianterhadap Profitabilitas, Rentabilitas Ekonomi (RE), ProfitMargin (PM), Return on Asset (ROA), return onInvestment (ROI), karena koperasi harus memberikanselisih harga/bunga yang menguntungkan secara langsungditerima oleh anggota pada saat terjadi transaksi.

c). Pembagian SHU

Dalam UU No. 25 Tahun 1992, Bab IX, Pasal 45. SisaHasil Usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yangdiperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalamtahun buku yang bersangkutan.

Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan,dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usahayang dilakukan oleh amsing-masing anggota dengankoperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikanperkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuaidengan keputusan Rapat Anggota Besarnya pemupukandana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Page 71: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

64

Pembagian persentase SHU dijabarkan ke dalam AnggranRumah Tangga (ART) ditentukan oleh keputusan RapatAnggota.

Alokasi SHU untuk cadangan (C), SHU bagian anggotaatas jasa transaksi (SHUAJ) dan modal (SHUAM) dan dana-dana (Dn):, adalah:

SHU = C + (SHUAJ + SHUAM) + Dn

dimana:

C + (SHUAJ + SHUAM) + Dn = 1

SHU = 1

Perhitungan indek pembagian SHU untuk anggota:

a). Atas jasa transaksi (Ij)

SHUAJ

Ij = ------------- x 100 %TtA

b). Atas jasa modal (Im)

SHUAmIm = ------------------ x 100 %

SP + SW + SL

Page 72: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

65

dimana:SP : Simpanan PokokSW : Simpanan WajibSL : Simpanan Lain Setara Simpanan Wajib

Koperasi adalah lembaga ekonomi masyarakat yangberbasiskan anggota dengan motif utama pelayanan kepadapara anggota. Oleh karena itu, pegelolaan keuangankoperasi harus dilakukan dengan mengacu kepadamanajemen strategik keuangan untuk koperasi yang tetapmendasarkan diri pada jati diri koperasi itu sendiri.

Page 73: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

66

VII. KOPERASI PERTANIAN INDONESIA

A. Fungsi dan Peran Koperasi Pertanian

Koperasi Indonesia sebagai alat pendekmokrasian ekonominasional, berarti bahwa koperasi-koperasi harus memegangperanan aktif untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraanhidup masyarakat terutama masyarakat yang ekonominyalemah dan disinyalir sebagian besar tersebar di pedesaan.

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupanrakyat di daerah pedesaan, pemerintah menganjurkanpembentukan Koperasi Pertanian berupa Koperasi UnitDesa (KUD). Yang menjadi anggota KUD adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanyadi wilayah unit desa yang merupakan daerah kerja KUD.Karena kebutuhan mereka beragam macam, maka KUDsebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perekonomianpedesaan memilik dan melaksanakan fungsi:

1. Perkreditan untuk keperluan produksi danpenyediaan kebutuhan modal investasi dan modalkerja/usaha bagi anggota KUD danwarga desaumumnya.

2. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi,seperti sarana sebelum dan sesudah panen, saranauntuk keperluan industri/diversifikasi produk, danpenyediaan dan penyaluran barang-barangkeperluan sehari-hari khususnya 9 bahan pokok danjasa-jasa lainnya.

Page 74: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

67

3. Pengolahan dan pemasaran hasil produksi/industridari para anggota KUD dan warga desa umumnya.

4. Kegiatan perekonomian lainnya sepertiperdagangan, pengangukutan dan sebagainya.

5. Dalam melaksanakan tugasnya, KUD harus benar-benar mementingkan pemberian pelayanan kepadaanggota dan masyarakat, dan menghindarkankegiatan yang menyaingi anggota sendiri.

KUD mempunyai banyak fungsi, karena itu KUD jugamelaksanakan beraneka usaha atau serba usaha yaitumeliputi perpaduan dari kegiatan Koperasi Produksi,Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam dan KoperasiJasa.

B. Manfaat Koperasi Pertanian / KUD

Sebagai urat nadi perekonomian, KUD / Koperasi Pertaniandan Koperasi pada umumnya selalu bertindak untukmelindungi mereka (petani) atau produsen yangekonominya lemah, yang menjadi anggota koperasinya.Sehingga Koperasi Pertanian akan bermanfaat bagi petaniantara lain:

1. Pemasaran hasil produksi para anggota denganharga jual yang lebih tinggi dan atau lebih stabili.

2. Penyedia input untuk para anggota dengan hargabeli yang lebih rendah dan atau lebih stabil .

Page 75: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

68

3. Pengadaan kebutuhan konsumsi dengan harga yanglebih murah dan stabil.

KUD/Koperasi Pertanian dan Koperasi pada umumnyadapat berperan untuk memberikan jasa kepada paraanggotanya agar dengan mudah mendapatkan barang-barang yang diperlukannya dari para produsen yangekonominya kuat (toko-toko, grosir, agen, dan lain-lainnya), baik barang-barang untuk keperluan produksimaupun barang-barang keperluan hidup, dengan hargayang layak yang dapat dijangkau oleh para anggotakoperasi yang bersangkutan. Selanjutnya, KUD/KoperasiPertanian dan Koperasi pada umumnya dalam hal inimemberikan jasa agar produk-produk yang dihasilkan paraanggotanya dapat dipasarkan secara terpadu denganmemperoleh harga yang layak, yang memuaskan paraprodusen tersebut, seimbang dengan segala jerih payahnya.

Sesuai dengan harapan pemerintah agar di dalam wilayahKUD itu dapat ditingkatkan produksi dan kehidupanrakyatnya. Pemerintah berdaya upaya agar rakyat yangbersangkutan ikut serta dalam pembangunan sehinggasecara potensial manfaat Koperasi Pertanian / KUD bagianggota KUD dan masyarakat dapat merasakan hal-halsebagai berikut:

1. Ekonomi , secara ekonomi petani dan masyarakatdiharapkan bisa meningkatkan pendapatan dankesejahteraan.

2. Sosial, secara sosial akan terpenuhi kebutuhansosial masyarkat seperti terbukanya lapangan kerja,kesempatan mendapatkan pendidikan, ketrampilan

Page 76: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

69

dan masyarakat merasakan memiliki tanggungjawab sosial.

3. Teknologi, dampak KUD disuatu wilayah pedesaankhususnya akan membuka jaringan informasi daninovasi bagi anggota koperasi dalam mengembangkan usahanya.

C. Eksistensi Koperasi Pertanian / KUD

Mendirikan koperasi pertanian/KUD sesuai persyaratan UUNo.25 tahun 1992 dan Anggaran Dasar/Anggaran RumahTangga KUD. KUD harus benar-benar menjadi organisasimasyarakat pedesaan yang diatur oleh mereka sendiridengan perlengkapan organisasi:

a. Rapat Anggota sebagai kekuasaan tertinggi.b. Pengurus yang menyatakan keputusan Rapat

Anggota.c. Badan Pemeriksa yang mengawasi kegiatan

koperasi.d. Manajer dan karyawan berfungsi penuh, melaksana

kan tugas kegiatan sehari-hari.Manajer dan karyawan di KUD diangkat dan digajioleh pengurus sesuai dengan kebutuhn dankemampuan KUD

Sesungguhnya KUD sebagai wadah pusat pelayanankegiatan perekonomian pedesaan harus didirkan sertadikembangkan dengan perhitungan dan pertimbanganekonomis yang membutuhkan pemikiran jauh ke masa

Page 77: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

70

depan. KUD harus pula melibatkan daya pikir masyarakat.Karena kita sadari bahwa masyarakat kita terutama dipedesaan masih sangat rendah tingkat pendidikannyaterutama ke alam pikiran ekonomi yang nasional dandinamis. Hal ini sangat penting, jik kita hendakmemajukan dan mengembangkan KUD sebagai pusatpelayanan kegiatan perekonomian pedesaan yang menjaditulang punggung perekonomian nasional.

Denga berkembangnya Koperasi Pertanian / KUD yangterjadi di tanah air yang berkemampuan meningkatkankesejahteran hidup para anggotanya dan telah berhasilmenunjung pembangunan masyarakat desa sedemikianrupa, maka keberhasilan ini telah menjadi pedoman bagiseluruh rakyat Indonesia terutama dalam meningkatkangairah kerja dimana KUD dituntut untuk dapat:

a. Tetap dengan prinsip-prinsip ekonomi dan mampumelaksanakan manajemen terbuka dan rasional.

b. Mampu meningkatkan produktivitas dan nilaitambah.

c. Meningkatkan partisifasi secara aktif anggotaKUD, terutama dalam proses pengambilankeputusan.

Selain itu, Koperasi Pertanian / KUD agat tetap bertahandengan menunjukkan eksistensinya kepada para anggotadengan menunjukkan bahwa koperasi pertanian/KUDharus:

1. Ada manfaat potensial bagi anggota.

Page 78: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

71

2. Manfaat potensial harus menjadi kenyataan(keuntungan koperasi lebih tinggi dari keuntunganindividu non koperasi).

3. Menyediakan fasilitas kebutuhan anggota secaraberkesinambungan.

4. Intensif produksi bagi petani atau anggota koperasi( harga jual output, harga jual input dan hasil bagiyang adil).

5. Pemasaran hasil produksi (kualitas dan kuntitas).6. Pendidikan (bagi pengelola/pengurus dan anggota)

Dengan bertambah sempurnahnya perkembangan koperasiseperti halnya KUD atau Koperasi Pertanian yangmerupakan koperasi serba usaha, dan yang pada umumnyatelah benr-benar melaksanakan tugas pekerjaannyaberdasarkan azas serta sendi-sendi dasarnya, ternyataorang-orang yang menyatakan diri sebagai anggotakoperasi makin hari makin bertambah. Hal ini, membuatmereka berkesimpulan bahwa produksi, distribusi danurusan-urusan ekonomi serta sosial yang dijalankan ataslandasan dan motif pemberian jasa atau usaha koperasi,akan lebih banyak memberikan keuntungan kepadamasyarakat dibandingkan dengan apabila kegiatan-kegiatanitu didasarkan kepada tujuan untuk mengejar keuntungansemata.

Page 79: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

72

DAFTAR PUSTAKA

Arifinal Chaniago. 1984. Perkoperasian Indonesia.Angkasa. Bandung.

Batubara, Mustopa Marli. 2004. Kemampuan EkonomiPetani Karet Dalam Melakukan Investasi SebagaiUpaya Peningkatan Pendapatan Usahatani. Disertasi(tidak dipubliaksi). Universitas Padjadjaran.Bandung.

Departemen Koperasi. 1985. Koperasi Sebuah Pengantar.Direktorat Penyuluhan Koperasi. Jakarta.

Hendra dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi. LembagaPenerbit FE. UI. Jakarta.

Hendrojogi. 1997. Koperasi, Azas,azas, Teori dan Praktek.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kartasapoetra. G.,Kartasapoetra.AG.,Bambang S dan A.Setiady. 1991. Koperasi Indonesia, YangBerdasarkan Pancasila dan UUD 1945. RinekaCipta. Jakarta.

Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko. Koperasi,Kewirausahaan, dan Usaha KeciL. Rineka Cipta.Jakarta.

Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti. 2007. DinamikaKoperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 80: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

73

Ropke, Jochen (diterjemahkan) Sri Djatnika. S. Arifin.2000. Ekonomi Koperrasi, Teori dan Manajemen.Salemba Empat. Jakarta.

Slamet. R. Bisri. 2002. Manajemen Pemasaran StrategikKoperasi. Seminar Sehari Dalam RangkaMemperingati Satu Abad Bung Hatta. Bandung.

Sugiyanto. 2002. Manajemen Strategik KeuanganKoperasi. Seminar Sehari Dalam Rangka Satu AbadBung Hatta. Bandung.

Undang-undang Republik Indonesia. 1992 Nomor 25Tahun 1992. Tentang Perkoperasian.

Page 81: KOPERASI PERTANIAN - repository.um-palembang.ac.idrepository.um-palembang.ac.id/id/eprint/60/1/Koperasi-pertanian.pdf · 3. Undang-undang Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 tahun

74