koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesaan - bappenas
TRANSCRIPT
KOORDINASI PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019 DAN RKP TAHUN 2015
BIDANG PEMBANGUNAN PERDESAAN
Oleh :Direktur Perkotaan dan Perdesaan
Outline Paparan
2
RPJP PEMBANGUNAN PERDESAAN
REVITALISASI PEMBANGUNAN PERDESAAN : ACUAN POKOK UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
TAHAPAN PERKEMBANGAN DESA DAN SPM DALAM PEMBANGUNAN DESA
STRUKTUR PROGRAM UNTUK PEMBANGUNAN PERDESAAN
PEMBANGUNAN PERDESAAN :
1. Pengembangan agroindustri padat pkerja; 2. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya3. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang
kegiatan produksi untuk menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi;
4. Peningkatan akses informasi, pemasaran, lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi;
5. Pengembangan social capital dan human capital;6. Intervensi harga dan kebijakan perdagangan pro
pertanian;7. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di
wilayah perkotaan dengan kegiatan ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara sinergis.
4
TAHAPAN DAN ARAH KEBIJAKAN RPJPN 2005-2025
(UU NO. 17 TAHUN 2005)
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN
BERKEADILANMEWUJUDKAN BANGSA YANG
BERDAYA SAING
PEMBANGUNAN PERDESAAN :
1. Peningkatan efisiensi, modernisasi, nilai tambah sektor primer (pertanian, kelautan dan pertambangan);
2. Pengembangan jasa infrastruktur dan keuangan untuk pengembangan kegiatan perekonomian perdesaan;
3. Perdagangan luar negeri yang lebih menguntungkan, mendukung, dan mengamankan untuk pengembangan perdesaan;
4. Mengembangkan sektor keuangan untuk meningkatkan akses pendanan bagi keluarga miskin di perdesaan;
5. Untuk pelayanan transportasi di daerah perbatasan, terpencil, dan perdesaan dikembangkan sistem transportasi perintis yang berbasis masyarakat (community based) dan wilayah.
RPJMN 4 (2020-2024)RPJMN 1 (2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
RPJMN 2 (2010-2014)
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
RPJMN 3 (2015-2019)
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh denganmenekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK
Mewujudkan masya-rakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
Skala Prioritas RPJMN 2015-2019 DALAM RPJPN 2005-2025
BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH
RPJMN(2015-2019)
Memantapkan pem-bangunan secara menyeluruh denganmenekankan pem-bangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi denganmenitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi, dankemitraan, semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan semakin mantapMelalui daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan; untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi,dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaanSDA; Diimbangi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dgn rencana tata ruangMelalui berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien, sertamulai dimanfaatkannya tenaga nuklir untuk pembangkit listrik.
Pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian
5
Isu Strategis Pembangunan Desa : Pembangunan Lintas Kementerian/Lembaga
melalui Pendekatan Kewilayahan
• UU No 6 tahun 2014 tentang Desa menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu „Desa membangun dan „‟ membangun Desa yang ‟diintegrasikan dalam perencanaan Pembangunan Desa, untuk Desa yang Maju, Mandiri, Sejahtera. Tujuan pembangunan Desa Pembangunan Desa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
• Bab IX tentang Pembangunan desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan, Ps 79: bahwa RPJM Desa adalah satu-satunya dokumen perencanaan di desa.
• Bab VIII tentang Keuangan Desa dan Aset Desa, Ps 72 dan Ps 74: adanya kewenangan pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa dan melaksanakan belanja pembangunan desa.
7
8
Tahapan Perkembangan DesaPEMBANGUNAN PERDESAAN
Bab III Ps 7 tentang Penataan Desa:Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kab/Kota mengevaluasi tingkat perkembangan (pemerintah) desa
Isu-isu Strategis Pembangunan Desa
1. Masih tingginya keterisolasian wilayah perdesaana) Pelayanan sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, dan telekomunikasi masih terbatasb) Ketersediaan prasarana energi masih terbatas
2. Kemiskinan, pengangguran, dan kerentanan ekonomi masyarakat desaa) Masih tingginya angka kemiskinan di perdesaan b) Masih rendahnya keberdayaan masyarakat perdesaan dalam partisipasi ekonomi, partisipasi publik,
partisipasi politik. c) Berkurangnya lahan usaha untuk kemandirian pangan
3. Keterbatasan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimuma) Rendahnya pelayanan pendidikan dasar-menengah di perdesaanb) Rendahnya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat perdesaanc) Rendahnya pelayanan sanitasi dan air bersih di perdesaan.
4. Belum optimalnya tata kelola desa dan peran kelembagaan desa dalam perencanaan dan pembangunan desaa) Belum adanya peraturan pendukung untuk pelaksanaan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sehingga
pelaksanaan UU ini belum bisa terlaksana dengan optimalb) Masih lemahnya kapasitas pemerintah desa, lembaga-lembaga desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatanc) Belum memadainya data desa riil yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan dan
pembangunan desa sebagai amanat pelaksanaan UU No 6/ 2014 Tentang Desa
9
Isu-isu Strategis (2)
5. Belum optimalnya penataan ruang kawasan perdesaan serta kerentanan sumber daya alam dan lingkungan hidup
a) Masih tingginya konversi lahan pertanian menjadi kawasan non pertanianb) Kurangnya law enforcement terhadap lahan pertanian berkelanjutanc) Tingginya angka kerusakan sumberdaya alamd) Semakin signifikannya angka pencemaran terhadap lingkungan hidup yang membahayakan
kehidupan masyarakat perdesaan.
6. Keterbatasan ketersediaan infrastruktur dalam mendorong keterkaitan Desa-Kota.a) Masih belum optimalnya ketersediaan jalan poros desa, jalan produksi, dan jembatan
penghubung antardesa serta antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat.b) Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaranc) Kondisi geografis yang sangat beragam menuntut masyarakat di tingkat perdesaan juga
menyesuaikan diri dalam menggunakan moda transportasi sesuai dengan kondisi tempat hunian
10
Variabel dan Indikator Pembangunan Desa(berdasarkan data tersedia (Podes))
Aspek Kebutuhan Dasar (kualitas SDM)
• Pendidikan• Kesehatan• Ekonomi
(terkait kemiskinan)
Infrastruktur Dasar
• Jalan• Listrik/Energi• Telekomunikasi• Air Bersih
Sarana Dasar
• Perumahan• Sarana
pendidikan• Sarana
kesehatan• Sarana dan
moda transportasi
• Sarana Pemasaran
• Media Informasi
• Lembaga Keuangan
Pelayanan Umum
• Keamanan /Ketentraman
• Kesehatan Lingkungan (fasilitas jamban, sanitasi)
• Tenaga medis• Tenaga
pendidik
Penyelenggaraan Pemerintah Desa
• Ketersediaan SDM Perangkat Desa
• Ketersediaan dokumen pembangunan desa
Pengelompokkan “Perkembangan Desa”
Desa Tertinggal• Tertinggal• Swadaya• Siaga Pratama• Rawan Pangan
Desa Berkembang• Swakarya• Siaga Madya• Pangan (tumbuh dan Berkembang)
Desa Mandiri• Mandiri Energi• Mandiri Pangan• Swasembada• Siaga Mandiri
Tujuan dan Manfaat “Perkembangan Desa”
1. Merumuskan ukuran-ukuran kinerja/pencapaian pembangunan desa;
2. Merumuskan kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan desa;
3. Membantu merumuskan kebijakan/program prioritas dalam pembangunan desa;
4. Membantu merumuskan/menentukan Kementerian/Lembaga yang terkait dalam pembangunan desa;
5. Membantu dalam merumuskan target (jumlah, lokus, dan fokus) pembangunan desa; dan
6. Membantu melakukan monitoring dan evaluasi keberhasil pelaksanaan pembangunan desa.
Sasaran Pembangunan Desa Tahun 2015 dan Tahun 2019
15
Tahapan Pembangunan Desa Indikator Baseline (2014)
Target Capaian (2015)
Target Capaian (2019)
Berkurangnya Desa Tertinggal(Desa Tertinggal, Desa-desa di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar pada umumnya)
Desa Swadaya
75%(Saat ini ada± 54.750 desa)
65%(harus tersisa
± 47.450 desa)
Target 7.300 desa
40%(harus tersisa ± 29.200 desa)
Target 18.250 desa
Desa Berkembang(Bisa bertahan dari guncangan ekonomi)
Desa Swakarya
20% (saat ini ada
± 14.600 desa)
25%(harus tersisa
± 18.250 desa)
Target 3.650 desa
40%(harus tersisa
± 29.200 desa)
Target 10.950 desa
Meningkatnya Desa Mandiri(Berketahanan pangan, mampu bertahan dari guncangan ekonomi dan mendukung perekonomian kawasan lain)
Desa Swasembada
5%(saat ini ada
± 3.650 desa)
10%(harus tersisa± 7.300 desa)
Target 3.650 desa
20%(harus tersisa
± 14.600 desa)
Target 7.300 desa
Sasaran Pembangunan Desa Tahun 2015 (1)
16
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Desa 1) Terlaksananya penetapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Desa dan Indeks Desa2) Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana dasar dalam menunjang kehidupan
sosial-ekonomi masyarakat perdesaan dan membuka keterisolasian daerah perdesaan3) Meningkatnya ketersediaan pelayanan umum, pelayanan dasar minimum, peningkatan
akses dan ketersediaan sarana prasarana transportasi, perumahan, permukiman, sanitasi dan air bersih, listrik, energi, komunikasi, jalan dan irigasi di perdesaan
4) Meningkatnya fasilitasi keberdayaan masyarakat perdesaan dan perlindungan masyarakat adat, termasuk meningkatnya taraf pendidikan, dan status kesehatan
Sasaran I
1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) DesaSasaran Wilayah : Desa Tertinggal (± 54.750 desa)
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2025Target 65%
7.300 desa60% 55% 50% 18.250 desa
Sasaran Pembangunan Desa Tahun 2015 (2)
17
Mewujudkan tata kelola pedesaan yang optimal1) Meningkatnya fasilitasi dan pembinaan dalam peningkatan tata kelola desa termasuk
penyiapan regulasi pendukung UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa 2) Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan desa dalam
pelayanan publik dan penyusunan perencanaan pembangunan desa3) Meningkatnya tata kelola desa dalam penyediaan data desa
Sasaran II
2. Mewujudkan tata kelola pedesaan yang optimalSasaran Wilayah : Desa Berkembang dan Desa Mandiri (± 18.250 desa)
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2025Target Desa
Berkembang25%
3.650 desa28% 35% 38% 40%
10.950 desa
Desa Mandiri 10%3.650 desa
12% 15% 18% 20%7.300 desa
Sasaran Pembangunan Desa Tahun 2015 (3)
18
Sasaran III
3. Mendorong terciptanya desa yang berkelanjutan Sasaran Wilayah : Desa Mandiri (± 3.6500 desa)
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2045Target 10%
3.650 desa13% 15% 18% 20%
7.300 desa36.500 desa
3. Mendorong terciptanya desa yang berkelanjutana) Terlaksananya penetapan indikator desa berkelanjutan sebagai acuan dalam mewujudkan
pembangunan desa yang berkelanjutanb) Meningkatnya fasilitasi dan pembinaan dalam peningkatan kesadaran pemerintah dan
masyarakat dalam penataan ruang kawasan perdesaanc) Meningkatnya fasilitasi dan pembinaan dalam peningkatan kesadaran pemerintah dan
masyarakat dalam peningkatan kemandirian pangan serta pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang dan berkelanjutan serta berwawasan mitigasi bencana.
d) Meningkatnya ketahanan ekonomi masyarakat perdesaan melalui fasilitasi dan pembinaan dalam pengembangan ekonomi perdesaan, melalui bantuan permodalan/kredit, peningkatan kesempatan berusaha, penyediaan sarpras produksi-pengolahan-pemasaran
Sasaran Pembangunan Desa Tahun 2015 (4)
19
Sasaran IV
4. Mendorong Keterkaitan desa-kota Sasaran Wilayah : Desa Mandiri (± 3.650 desa)
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2025 2045
Target 10%3.650 desa
13% 15% 18% 20%7.300 desa
36.500 desa
Mendorong Keterkaitan desa-kotaa) Mendorong penyediaan jalan poros desa, jalan produksi, dan jembatan penghubung
antardesa serta antara desa dengan pusat pertumbuhan terdekat b) Mendorong penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaranc) Berkembangnya 10 Pusat Kawasan Perkotaan Baru menjadi Pusat Pertumbuhan dan Embrio
Kota Kecil dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangand) Berkembangnya 30 persen pusat kawasan Agropolitan/Minapolitan menjadi embrio Kota
Kecil.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KAWASAN PERDESAAN (1)
1. Membuka isolasi daerah dalam rangka menyetarakan pelayanan publik, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat perdesaan
a) Membangun sarana prasarana transportasi b) Membangun sarana prasarana komunikasi c) Membangun pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan sumber energi
terbarukan dari sumberdaya lokal (non PLN), yang menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan produksi, menuju kemandirian energi di perdesaan.
2. Menekan tingkat kemiskinan dan kerentanan ekonomi di perdesaana) Mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan perekonomian berbasis potensi
wilayah, baik potensi sumber daya alam, maupun potensi sosial-budaya melalui pendampingan berkelanjutan.
b) Membangun mekanisme subsidi bagi kegiatan produktif c) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur perdesaan dan perbaikan sistem tata kelola,
melalui penyediaan infrastruktur pasar desa dan mengembangkan sistem informasi dan tata kelola pasar desa.
3. Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum di perdesaan. a) Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pendidikan dan jumlah tenaga pendidik b) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dan jumlah tenaga medis c) Meningkatkan ketersediaan permukiman, sanitasi serta air bersih di perdesaan.
20
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KAWASAN PERDESAAN (2)
4. Mewujudkan tata kelola perdesaan yang optimala) Mempersiapkan peraturan pendukung yang lebih operasional untuk pelaksanaan UU
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.b) Meningkatkan kapasitas pemerintah desa, lembaga-lembaga desa, dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan melalui pelatihan-pelatihan maupun bimbingan teknis.c) Mengumpulkan dan mengkompilasikan data desa yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam menyusun perencanaan dan pembangunan desa.5. Meningkatkan optimalisasi tata ruang perdesaan serta kerentanan sumber daya alam dan
lingkungan hidupa) Mengembangkan law enforcement tata ruang perdesaan di daerah.b) Mengembangkan mekanisme insentif kepada daerah (petani) yang berhasil menekan
konversi lahan pertanian.c) Menciptakan mekanisme kelembagaan land bank system.
6. Mendorong keterkaitan desa-kota
21
No Isu Strategis Sasaran Tahun 2015
Kebijakan dan Strategi Tahun 2015
Kegiatan Prioritas Tahun 2015 Sasaran Wilayah
1 Keterisolasian desa
Pemenuhan SPM Desa
Membuka isolasi desa Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Pemberdayaan Pemerintahan dan Masyarakat Desa dalam pembangunan desa., Penyusunan dan Fasilitasi:1. Data base kelompok desa2. Grand strategi desa3. Fasilitasi dan monitoring
Desa Tertinggal
2 Kemiskinan dan pengangguran
Menekan tingkat kemiskinan dan kerentanan ekonomi di perdesaan
Fasilitasi Pemberdayaan dan Kualitas SDM Masyarakat Desa, Fasilitasi Pemberdayaan Adat Dan Sosial Budaya Masyarakat
3 Keterbatasan pemenuhan SPM
Meningkatkan ketersediaan pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum di perdesaan
Pemenuhan SPM perdesaan: pendidikan, kesehatan, permukiman, air bersih, sanitasi., melalui Penyusunan dan Fasilitasi:1. Penyusunan indeks pembangunan desa2. Sinkronisasi SPM di perdesaan
4 Tata kelola desa dan peran kelembagaan desa
Mewujudkan Tata Kelola Desa yang optimal
Mewujudkan tata kelola perdesaan yang optimal
Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan , melalui enyusunan PP dan Fasilitasi:1. Penguatan aparatur Pemdes2. Penguatan kelembagaan Pemdes3. Penguatan perencanaan dan keuangan
Pemdes
Desa berkembang dan Desa Mandiri
5 Penataan ruang kawasan perdesaan dan kerentanan SDA-LH
Mendorong terciptanya desa yang berkelanjutan
Meningkatkan optimalisasi tata ruang perdesaan dan kerentanan SDA-LH
Fasilitasi Pengelolaan Penataan Ruang dan Lahan Desa, rehabiltasi dan penghijauan lahan kritis, dan adaptasi bencana.
Desa Mandiri
6 ketersediaan infrastruktur dalam mendorong keterkaitan Desa-Kota.
Mendorong Keterkaitan desa-kota
Mendorong keterkaitan desa-kota
Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Perdesaan, kelembagaan ekonomi, dan industrialisasi perdesaan
Desa Mandiri
Kerangka Pendanaan
25
UU No.6 Tahun 2014 Tentang
Desa
desa memiliki kewenangan lebih besar dalam kesatuan kewenangan, perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di desa berdasar asas
Rekognisi dan Subsidiaritas
BAB VIII KEUANGAN DESA DAN ASET DESA PASAL 72Sumber pendapatan Desa:1) hasil usaha, hasil aset, swadaya, dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain
pendapatan desa2) alokasi APBN3) bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kab/Kota4) alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kab/Kota5) Bantuan keuangan dari ABPD Provinsi dan APBD Kab/Kota6) Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat7) lain-lain pendapatan desa yang sah
implikasi
Kerangka Pendanaan
Beberapa implikasi dari penetapan skema keuangan ke desa ini terhadap perencanaan desa secara keseluruhan diantaranya :1. Diperlukan penguatan konsolidasi dana
pembangunan untuk desa di tingkat nasional;
2. Pembangunan desa harus dilakukan melalui skema pendanaan yang berkesinambungan; diperlukan skema penyaluran dan pengawasan dana hingga ke desa;
3. Pembangunan dilaksanakan dengan mengalokasikan dana pembangunan desa sesuai dengan beban dan kapasitas desa;
4. Penggunaan dana pembangunan di Desa harus akuntabel dan transparan.
26
Usulan Solusi
• Mempersiapkan pemanfaatan porsi alokasi desa dari dana transfer daerah kabupaten/kota (identifikasi program dan kapasitas desa)
• Mempersiapkan pemanfaatan porsi APBN (pemenuhan secara bertahap) :
• Mengidentifikasi program/kegiatan kementerian/lembaga yang diimplementasikan di tingkat desa, misal PNPM Mandiri (Kemendagri dan Kementerian PU)
• Mempersiapkan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 6/2014 tentang Desa
• Perlu dibentuk tim kecil untuk mendalami ketiga butir tersebut
Pendapatan Desa Bersumber dari Alokasi APBN
Pasal 72 ayat (2)
Alokasi anggaran APBN untuk Desa bersumber dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan.
Penjelasan
Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
Pasal 72 ayat (1) huruf b:
Pendapatan desa bersumber dari alokasi APBN
Penjelasan“Anggaran bersumber dari APBN tersebut”
adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Kerangka RegulasiIsu Strategis Kerangka regulasi
Optimalisasi tata ruang perdesaan
a. Implementasi pengaturan tata ruang perdesaan dan Peraturan pemerintah tentang penataan ruang kawasan perdesaan
b. Kebijakan insentif bagi daerah (petani) yang mempertahankan lahan pertaniannya
c. Kajian tentang Land Bank untuk penyelamatan lahan pertanian.
Sarana dan Prasarana a. Pengembangan pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga surya, dan sumber energy terbarukan lainnya dari sumberdaya lokal (non PLN), yang menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan produksi, menuju kemandirian energi di perdesaan.
b. Sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, dan telekomunikasi yang membuka keterisolasian daerah.
Kemiskinan dan Pengangguran
a. Ekonomi perdesaan yang khas berbasiskan sumberdaya alam dan sosial-budaya lokal
b. Kelembagaan jaminan sosial bagi warga miskin di perdesaanc. Mekanisme subsidi bagi kegiatan produktifd. Kelembagaan jaminan sosial bagi warga miskin di perdesaan
e. Mekanisme subsidi bagi kegiatan produktifStandar pelayanan umum dan pelayanan dasar minimum
Standar Pelayanan Perdesaan (SPD) untuk mengakomodasi kondisi geografis perdesaan yang memerlukan pelayanan khusus.
28