kontrak terapeutik

20
LOGO KONTRAK TERAPEUTIK DOKTER DAN PASIEN KELOMPOK : UHT 36 - Q Pembimbing : Pembimbing : Prof Prof . . H. Sudjari Solichin, H. Sudjari Solichin, dr., SpF, (K) dr., SpF, (K)

Upload: nyoman-d-airbud

Post on 02-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: kontrak terapeutik

LOGO

KONTRAK TERAPEUTIK DOKTER DAN PASIEN

KONTRAK TERAPEUTIK DOKTER DAN PASIEN

KELOMPOK : UHT 36 - Q

Pembimbing :Pembimbing : Prof Prof.. H. Sudjari Solichin, dr., SpF, (K) H. Sudjari Solichin, dr., SpF, (K)Pembimbing :Pembimbing : Prof Prof.. H. Sudjari Solichin, dr., SpF, (K) H. Sudjari Solichin, dr., SpF, (K)

Page 2: kontrak terapeutik

UHT 36 Q

Sholichatus Sa’ diyah 2007.04.0.01381

Putriana Pratiwi 2008.04.0.01482

Meta Marina S 2008.04.0.01503

Syulfiya Ayny 2008.04.0.01524

Muhammad Reza A 2008.04.0.01535

6 Fahri Sulistyo 2008.04.0.0154

Page 3: kontrak terapeutik

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan kontrak terapeutik?

Apa bentuk hubungan kontrak tenaga medis dan pasien?

Apa landasan hukum kontrak terapeutik?

Page 4: kontrak terapeutik

Tujuan

Tujuan Umum Mengetahui arti kontrak terapeutik, bentuk hubungan kontrak

tenaga medis dan pasien, serta landasan hukumnya.

Tujuan Khusus Mengetahui definisi kontrak terapeutik Mengetahui perbedaan bentuk hubungan kontrak terapeutik dengan kontrak

yang lain Mengetahui landasan hukum kontrak terapeutik Mengetahui syarat sah terjadinya suatu kontrak terapeutik

Page 5: kontrak terapeutik

Manfaat

Manfaat Referat ini diharapkan dapat menambah informasi tentang

pengertian dan penerapan kontrak terapeutik yang benar. Referat ini diharapkan dapat menambah informasi tentang bentuk

hubungan kontrak tenaga medis dan pasien. Referat ini diharapkan memberikan informasi mengenai landasan

hukum yang mengatur kontrak terapeutik Sebagai salah satu tugas bagi dokter muda dalam menyelesaikan

kepaniteraan klinik di Departemen Ilmu Kedokteram Forensik dan Medikologal.

Page 6: kontrak terapeutik

II. Tinjauan Pustaka

Sifat hubungan dokter - pasien

Activity - passivity

Guidance - cooperation

Mutual - participation

Page 7: kontrak terapeutik

KONTRAK TERAPETIK

Keputusan Menteri Kesehatan RI, No 434/Men.Kes/X/1983 :“Hubungan antara dokter dan penderita yang dilakukan dlm

suasana saling percaya (konfidensial), serta senantiasadiliputi oleh segala emosi, harapan dan kekhawatiran

makhluk insani.”

DOKTER --- PASIEN

Kontrak Terapeutik

Page 8: kontrak terapeutik

Karakteristik kontrak terapeutik

Kontrak terapeutik

-OBYEK DAN SUBYEK- TIDAK MENJANJIKAN HASIL

- BERBUAT HATI-HATI- INSPANINGVERBINTENIS-RESULTAATVERBINTENIS

- BUKAN HUBUNGAN JUAL BELI BARANG

-OBYEK DAN SUBYEK- TIDAK MENJANJIKAN HASIL

- BERBUAT HATI-HATI- INSPANINGVERBINTENIS-RESULTAATVERBINTENIS

- BUKAN HUBUNGAN JUAL BELI BARANG

Page 9: kontrak terapeutik

Informed consent

WUJUDDARI

PERSETUJUAN

Pasien mendapat INFORMED CONSENT

Dokter mau melayani pasien

Dokter mau melayani pasien

Page 10: kontrak terapeutik

Rekam medis

adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien.

Undang-undang praktik kedokteran pasal 46 ayat 1 dan Permenkes No 269/Menkes/Per/III/2008 telah mengatur kewajiban dan pokok-pokok pembuatan rekam medis. Jika tidak mentaati standar dan hukum diatas akan diberikan sanksi tertentu seperti dicabutnya izin atau akreditasi, denda atau bahkan hukuman pidana kurungan satu tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00.

Page 11: kontrak terapeutik

Pembatalan persetujuanPembatalan persetujuan

Pada pasien berobat jalan, hal ini mudah dilakukan pasien. Tidak lagi berkunjung untuk pemeriksaan ulang merupakan tindakan pemutusan ikatan terapeutik.

Namun bila ini terjadi pada pasien sedang dalam perawatan, maka dokter harus hati – hati. Membiarkan pasien pulang biarpun semua biaya perawatan telah dilunasi adalah tindakan yang gegabah.

Biarpun sudah memadai, namun akan lebih baik bila pembatalan persetujuan dilakukan melalui pembatalan secara resmi pula.

Page 12: kontrak terapeutik

Landasan hukum dalam kontrak terapeutik

kontrak

perjanjian UUKUH Perdata pasal 1313 tentang persetujuan KUH Perdata pasal 1601 tentang perjanjian

terapeutikKUH Perdata pasal 1354

Page 13: kontrak terapeutik

Syarat sah perjanjian dlm kontrak teraperutik

4 syarat sah-nya perjanjian:

Saling setuju

Cakap

Hal tertentu

Hal yang halal

Dewasa, sdh menikah, sadar

Pelayanan kesehatan

Abortus, Euthanasia

Tanpa paksaan

Page 14: kontrak terapeutik

Syarat sah lainnya terletak pada bagian awal, Undang – Undang No. 29 Tahun 2004 mengatur tentang persyaratan dokter untuk dapat berpraktik kedokteran, yang dimulai dengan keharusan memiliki :

1. Ijazah dokter

2. Sertifikat kompetensi kedokteran yang diperoleh dari kolegium

3. STR yg diperoleh dari Konsil Kedokteran Indonesia

4. SIP dari Dinkes Kota/Kabupaten

5. Dokter tersebut juga harus telah mengucapkan sumpah dokter

Page 15: kontrak terapeutik

Pembahasan

Kontrak terapeutik

dokter pasien

•Diagnosa•Treatment•Preventif

•Rehabilitasi•promotif

Persetujuan/perjanjian

Page 16: kontrak terapeutik

Perbedaan hubungan kontrak terapeutik dgn kontrak lain

Adapun kekhususan perjanjian terapeutik bila dibandingkan dengan perjanjian pada umumnya adalah sebagai berikut :

Subyek : dokter dan pasienObyek : tindakan medik profesionalTujuan : mencakup promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatifSifat : inspaningverbintenis dan

resultaatverbintenis

Page 17: kontrak terapeutik

Landasan hukum kontrak terapeutik

1. KUH Perdata pasal 1313 2. KUH Perdata pasal 16013. KUH Perdata pasal 1354

Page 18: kontrak terapeutik

Syarat sah terjadinya kontrak terapeutik

1 2 3 4

Cakap membuat perikatan

Ada hal / obyek tertentu

Karena sebab yg halal

Sepakat mengikat diri

Page 19: kontrak terapeutik

Kesimpulan

1. Kontrak terapeutik merupakan hubungan antara dokter dan penderita yang dilakukan dalam suasana saling percaya (konfidensial), serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, harapan dan kekhawatiran makhluk insani.2. Kontrak terapeutik berbeda dengan perjanjian pada umumnya yaitu terletak pada subyek, obyek, tujuan dan sifat dari kontrak terapeutik. Dapat bersifat inspanningverbintenis maupun resultaatverbintenis tergantung dari kesepakatan yang dibuat antara dokter dan pasien. Namun, dalam perjanjian hukum perdata termasuk kategori perikatan berdasarkan daya upaya/ usaha maksimal.3. Ketentuan mengenai perjanjian diatur dalam KUH Perdata Bab II pasal 1313 KUH Perdata, perjanjian terapeutik juga dikategorikan sebagai perjanjian untuk melakukan suatu pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 1601 Bab 7A Buku III KUH Perdata, serta diatur dalam KUH Perdata pasal 1354.4. Syarat sahnya persetujuan ada 4 (empat) syarat, yaitu sepakat mengikat diri, cakap membuat perikatan, ada hal atau obyek tertentu, dan karena sebab yang diperbolehkan (halal). Perjanjian terapeutik berlaku sebagai undang – undang baik bagi pihak pasien maupun pihak dokter, dimana undang – undang mewajibkan para pihak memenuhi hak dan kewajibannya masing – masing sesuai dengan hal yang diperjanjikan.

Page 20: kontrak terapeutik

LOGO

www.themegallery.com