kontoversi imunisasi

Upload: rozi-abdullah

Post on 05-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pro dan Kontra imunisasi dalam islam

TRANSCRIPT

  • Bedah Buku Bunga Rampai Kedokteran Islam: Kontroversi Imunisasi Karya Siti Aisyah Ismail, dkk

    Disampaikan Pada Acara Islamic Book Fair di Senayan, Jakarta tanggal 28 Februari 2015Oleh:

    Dr. Amirsyah TWakil Sekjen MUI Pusat

  • PendahuluanSaya memberikan apresiasi bagi penulis atas terbitnya buku tersebut.Kesan pertama membaca buku ini antara lain, bahwa hanya menjelaskan kontoversi, akan tetapi kesimpulannya bahwa imunisasi penting bagi anak-anak, remaja hingga dewasa.

  • Sistematika Buku IniBab I. Berbagi Kisah dan OpiniBab II. Apa Kata Ahli tentang ImunisasiBab III. Bagaimana Menurut Islam

  • Tanggapan dan Masukan I. Pencegahan Menurut Ajaran IslamII.Perspektif Islam tentang Kesehatan III. Teori Preventif dalam Pandangan Islam .

  • IV.Pencegahan dan Pengobatan Terhadap PenyakitV. Isolasi Menghindari Stigma V.VI. Imunitas Secara Alami dan Ilmiah VII. Metodologi Memahami Sumber Hukum

  • I. Pencegahan Menurut Ajaran Islam Inti ajaran Islam adalah merealisasikan kemaslahatan (jalb al-mashlahah) dan mencegah terjadinya kemadaratan (daf'u al-madlarrah). Bahaya di sini adalah yang menimpa manusia baik bahaya yang mengancam fisik maupun psikis. Tujuannya adalah agar manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai hamba sekaligus khalifah Allah SWT di muka bumi ini dengan baik. Jika kondisi fisik atau psikis seseorang tidak sehat tentu ia tidak akan dapat menunaikan tugas tersebut dengan baik.

  • Dengan demikian Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan dapat dilakukan pada dua fase;

    (i) melakukan upaya pencegahan (preventif) agar tidak terkena penyakit; dan (ii) berobat manakala sakit agar diperoleh kesehatan kembali.

  • II. Perspektif Islam tentang Kesehatan keutamaan mukmin yang secara fisik lebih kuat

    Anjuran untuk hidup sehatBerolahraga

    Makan yang halal dan bergizi

    Menghindari yang membahayakan

  • III. Teori Preventif dalam Pandangan Islam Dalam kajian hukum Islam, teori preventif dikenal dengan prinsip sadd al-dzari'ah, bentuk perbuatan yang esensi perbuatan itu tidak dilarang tetapi dikhawatirkan dengan mengerjakan perbuatan tersebut, seseorang terjatuh kepada perbuatan yang dilarang. Di antara empat madzhab fikih yang besar, ada dua madzhab yang secara eksplisit menjadikan teori ini sebagai salah satu landasan dalam penetapan hukum.

  • IV.Pencegahan dan Pengobatan Terhadap Penyakit Pencegahan secara dini terhadap terjangkitnya suatu penyakit Kusta, seperti dengan imunisasi polio, campak, dan juga DPT serta BCG, adalah cermin perintah Allah agar tidak meninggalkan keluarga yang lemah

    Secara operasional, pencegahan diwujudkan dalam dua aktifitas; menjaga seluruh sarana, termasuk di dalamnya sanitasi

    -- melakukan tindakan isolasi.

    -

  • V. Isolasi Menghindari Stigma "Bila kalian mendengar ada wabah penyakit di suatu daerah maka jangan masuk ke daerah wabah tersebut. Dan bila wabah tersebut telah terjadi di suatu daerah sedang kalian berada di situ, maka jangan keluar dari daerah tersebut". (HR. Bukhari)

    Hadis ini menjelaskan dua hal; seruan untuk menjauhi daerah pandemic wabah penyakit untuk mencegah terjadinya penularan; perihal karantina dan isolasi atas suatu wabah penyakit akan tidak terjadi penularan meluas, keluar dari daerah pandemic.

  • VI. Imunitas Secara Alami dan Ilmiah Keharusan memberikan air susu yang pertama keluar (colostrum, al-liba-- ) kepada anaknya.Kaedah fiqihiyyah Melalui kaidah ini dapat difahami bahwa menolak penyakit dengan daya kebal dan daya tangkal yang kuat itu lebih utama, lebih ampuh dan lebih mudah daripada menyembuhkan penyakit yang sudah terlanjur menempel pada badan manusia. Dalam konteks kesehatan ibu dan anak misalnya, imunisasi dan pemberian asi serta makanan bergizi harus mendapatkan perhatian utama dalam upaya menciptakan generasi yang sehat.

  • Lanjutan Imunitas Secara Alami dan Kekebalan Tubuh Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah pada pagi hari, ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun "Sesungguhnya habbah sauda' (jinten hitam) merupakan obat bagi setiap jenis penyakit kecuali sam", saya (Aisyah) bertanya apakah sam ini, beliau menjawab: "mati". Beliau berbekam dan memberikan ongkos bekam kepada juru bekam.

  • VII. Metodologi Memahami Sumber HukumDalam hadits sendiri menunjukkan bahwa Al-Quran lebih tinggi kedudukannya, yaitu hadits Muadz Bin Jabal ra yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, yang menjelaskan urut urutan sumber hukum islam yaitu : Al-Quran, Hadits dan ajtahidu royii ijtihad dengan akal

  • Memahami Sumber HukumSumber hukum Islam yang ketiga adalah Ijma (konsensus) ulil-amri (pemegang urusan yaitu umaro dan ulama) kemudian yang keempat adalah dalil akal.Dalam penggunaan akal sesuai dengan keahlian ilmunya.

  • Memahami Sumber HukumDalil akal ini ada sekitar 40 tools yang dibahas secara terperinci dalam ilmu ushul fikih, yang terkenal adalah :1.Qiyas (analogi)2.Ihtisan (keluar dari qiyas umum karena ada sebab yang lebih kuat)3.Maslahah Mursalah (keluar dari qiyas umum dengan pertimbangan kemaslahatan)

  • Memahami Sumber Hukum4. Saddudz Dzariah (menutup jalan yang menuju kemudhorotan)5.Ar Rajuu ilal manfaati wal madharrati (mempertimbangkan kemanfaatan dan kemudhorotan)

  • Memahami Sumber Hukum6. Istishab (hukum yang diyakini menetap sebelumnya tidak dapat dirubah oleh yang masih meragukan)7.Urf (kebiasaan yang berlaku pada suatu kaum dapat menjadi hukum).dan lain lain sampai sekitar 40 macam.

  • Status Kehujjahan Sadd al-Dzariah

    MazhabStatusRuang LingkupPola PenggunaanKadarPosisiHanafiyyahHujjahIbadah, muamalah, munakahahImplisitRendahPendukungMalikiyahHujjahMuamalah, 'uqubah, munakahahEksplisitSangat TinggiMandiri, manifestasi maslahah mursalahSyafi'iyyahHujjahMuamalah, ibadah, Implisit, dengan qa'idah fiqhiyyahRendahPendukung, dg q'idah fiqhiyyahHanabilahHujjahMuamalahEksplisit TinggiMandiri

  • FATWA MUI TENTANG PENGGUNAAN VAKSIN POLIO KHUSUS Ketentuan HukumPada dasarnya, penggunaan obat-obatan, termasuk vaksin, yang berasal dari atau mengandungbenda najis ataupun benda terkena najis adalah haram. Pemberian vaksin IPV kepada anak-anak yang menderita immunocompromise, pada saat ini, dibolehkan, sepanjang belum ada IPV jenis lain yang suci dan halal, ini sifatnya darurat, karena akan mengancam nyawa dan merebaknya virus.

  • LanjutanFatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.Pertama . Rekomendasi (Taushiah)Pemerintah hendaknya mengkampanyekan agar setiap ibu memberikan ASI, terutama colostrum secara memadai (sampai dengan dua tahun).

  • Pemerintah hendaknya mengupayakan secara maksimal, serta melalui WHO dan negara-negara berpenduduk muslim, agar memperhatikan kepentingan umat Islam dalam hal kebutuhan akan obat-obatan yang suci dan halal. Ditetapkan di : Jakarta Padatanggal : 0 1 Syaban 1423 H. 08 Oktober 2002 M.KOMISI FATWAMAJELIS ULAMA INDONESIAKetua, Sekretaris,K.H. MARUF AMIN HASANUDIN

  • Catatan PenutupImunisasi dalam sudut pandang Islam pada dasarnya. Untuk itu buku ini perlu memperkuat argumentasi tentang dibolehkan imunisasi, untuk mencegah terjadinya penyakit.Harus memberikan analisis untuk dibedakan antara substansi kebolehan pengobatan untuk kepentingan preventif, dengan substansi jenis-jenis obat yang dibolehkan atau tidak dibolehkan untuk digunakan untuk imunisasi.

  • 3. Pencegahan penyakit untuk kepentingan imunisasi sebagai upaya pencegahan terikat oleh ketentuan standardisasi kehalalannya.4. Pelaksanaan pencegahan terkait pada dua hal; (i) materi atau bahan yang digunakan untuk imunisasi atau npengobatan tidak boleh berupa unsur yang haram ; (ii). harus dipastikan bahwa jenis pengobatan / imunisasi halal, yang diberikan aman dan sesuai bagi daya tahuan tubuh.

  • Terima Kasih....