kontêkstualisasiciturgi dalam - papuaerfgoed.org · kita telah memahami ada juga para pendeta gki...

163

Upload: dangthien

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah
Page 2: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

KontêkstualisasiCiturgiDalam

Seni Budaya Papua

PEMANFAATAN UNSUR-UNSUR SENI BUDAYASEBAGAI SARANA

PEKABARAN INJIL Dl TANAH PAPUA

Pdt. John W. Wanape, MTh.

Page 3: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

DEDIKASI

" Syukur bagiMu Tuhan, ku persembahkan baktiku bagihormat dan kemuliaanMu yang terbias di tanah Papua."

dan

Bagi isteri tercinta. Alfonsina. atas peransertanya ikutmenunjang proses perampungan materi ini; bagi anak WilfriedFernando. serta seluruh anggota " Kijne Group" sebagai pemberiinspirasi. TUHAN BERKATI.

il

Page 4: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

KATA#EN€ANTAR

Tulisan yang ada dalam buku ini merupakan kumpulan darimateri perkuliahan yang diambil dari beberapa buku sumbersebagai referensi dalam proses belajar mengajar di Sekolah TinggiTeolgi Izaak Samuel Kijne. Sudah barang tentu bidang-bidangstudi seperti Antropolgi, Liturgika, Kontekstualisasi, danEtnomusikologi adalah bidang studi pokok dalam perkuliahanpada semester ganjil maupun genap.

Rangkuman dari pemikiran para teolog yang dikemasdalam suatu paket serta ulasan-ulasan diseputar pemamfaatannyadalam hubungan dengan konteks budaya Papua adalah sangatpenting untuk membentuk landasan teoritis bagi mahasiswa dalamupaya pengembangan dan pemamfaatan unsur seni budaya sebagaipintu gerbang pekabaran Injil di Tanah Papua. Pokok-pokokbahasan dalam buku ini berfariasi, namun yang akan dikedepankandisini adalah hubungan antara Injil dan seni budaya Papua.Bagaimana Pekabaran Injil dapat mendarat dengan baik bila kitatelah memahami konteks buadaya setempat dengan seluruhkeberanekaragamannya.

Ulasan tentang seni budaya dan pemamfaatannya telahterukir juga sebagai satu paket yang dikemas menjadi satu. Olehsebab itu kumpulan materi-materi perkuliahan ini adalah dalamrangka memandu pembaca, maupun mahasiswa-mahasiswi teologiuntuk segera bertindak melakukan pelayanan melalui unsur senibudaya.

Karya ini adalah muatan perkuliahan dan hasil pengujianbentuk-bentuk liturgi yang diberi judul " KONTEKSTUALISASILITURGI DALAM SENI DAN BUDAYA PAPUA". STT GKI "I.S.Kijne" telah meluncurkan suatu buku sejak tahun 1988 yangdiberi judul " DENGAN SEGENAP HATIMU", satu buku yangbari lahir sejak STT GKI ini berdiri tahun 1954. Cukuplama 34tahun lamanya baru ada suatu buku dari lembaga gereja ini lahir.

iii

Page 5: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudahmemulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yangtelah meluncurkan dua bukunya masing-masing "Membukabelenggu kemiskinan" dan '' "Tanah kita h.dup kita". Namunsejauh ini belum menjadi konsumsi akademis, mudah-mudahanpada perjalanan panjang ini ada kemungkinan untuk dapat menjadisalah satu mata rantai akademik. Perjalanan panjang yangmembalut lembaga gereja ini mengalami keter-tinggalandibeberapa bidang antara lain penelitian dan pengkajian untukmendongkrak Perguruan tinggi tertua tanah Papua ketingkat yanglebih mapan.

Dengan demikian ucapan terima kasih dapat dilamatkankepada Dr. J Verkuyl, yang telah membuka cakrawala penulisuntuk mengembang kerangka pikir yang teramu dalam bukunya "Etika Kristen dan Kebudayaan" , Dr. Feije Duim dan DavidSulistyo dalam bukunya "Dengan segenap Hatimv" dimanapenulis sendiri memulai terlibat dalam penulisan buku yangpertama. Juga kepada hamba Tuhan yang setia Pdt. Dr. YakobTomatala, yang telah memberikan semangat bagi penulis anakPapua untuk memulai memperkenalkan jati dirinya melalui unsurbudaya sebagai jembatan pekabaran Injil. Pertemuan di kota emasNabire telah membawa inspirasi baru untuk mulai melangkah. Takketinggalan kawan dan Sobatku Pdt. Dr. Beni Giay yang telahberidiri lebih dulu dipintu gerbang mas merintis identitas bangsaPapua sebagai suatu komunitas etnis Melanesia di gugusansamudera pasifik yang di Indonesiakan, cukup banyak membangunsemangat untuk bangkit berdiri berteriak tentang hidup yangterbungkus dalam bingkai adat. Tak ketinggalan kepada SanggarSeni " Kijne Group " yang telah memperkenalkan bentuk-bentukliturgi yang dikontekstualkan dalam pelayan di setiap Klasis danjemaat GKI se Tanah Papua. Kepada pihak Pemerintah DaerahProvinsi Papua yang telah mendukung dengan dana selama prosesriset di lakukan sampai pada pencetakan buku ini.

iv

Page 6: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kajian-kaijian ilmiah yang terpadu dalam konteksbudayasangatlah mendukung lajunya pemikiran untuk mengembangkandiri dalam upaya penemuan identitas diri sebagai suatu komunitasreligi yang ikut juga terlibat dalam proyeknya Allah dalam upayapembebasan manusia secara utuh yang mencakup keseluruhanaspek kehidupannya. Untuk itu diharapkan STT GKI I.S.Kijnetidak saja mengkosentrasikan diri dalam kesibukan yang terlaluakademis, tampa membangun kreasifitas mahasiswa untukmembentuk diri akan pengenalan medan tugas yang nantinya akanmenjadi sasaran pelayan.

Selama hanya berteori tampa membuka peluang bagikreasifitas mahasiswa untuk mengembangkan dirinya dalamberbagai bidang studi yang diminatinya, maka kita bukanlahpendidik dan pengajar yang baik. Pemamfaatan dunia kampusteologi sebagai laboratorium, dan perpustakaan gereja hanya bisaterealisir, apabila kita berhenti untuk saling mengintip kemampuanmasing-masing disiplin ilmu yang telah membentuknya. Bila sajaada kemauan untuk tidak membangun diri sendiri dengan sikapprimodialisme yang sempit, maka upaya tintuk berjalan dalamkebersamaan akan terbuka.

Abepura, 7 November 2002

Pdt. J. Wanane. MTh

V

Page 7: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

D a f t a r I s i

Dedikasi ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

BAB I. SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI SARANA

PENGKOMUNIKASIAN NILAI RELIGIUS

A. HAKEKAT DAN KLASIFIKASI SENI

PERTUNJUKAN

Mamfaat Seni 1

1. Klasifikasi 3

a. Definisi dan hakekat 3

b. Pembagian seni 4

b.1. Seni besar 5

b.2. Seni kecil 5

c. Pengertian seni Pertunjukan 7

B. SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI ALAT

KOMUNIKASI

1. Umum -~8

vi

Page 8: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

2. Seni yang bersifat sacral 10

3. Seni yang bersifat ritual 11

4. Seni yang bersifat religius 12

5. Seni-seni yang sekuler 13

6. Seni-seni Atheis 14

a. Seni budaya sebagai alat komunikasi

tradisional 15

b. Seni budaya sebagai symbol identitas diri —15

BAB II. HUBUNGAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN SENI

I. Kebudayaan 18

a. Pengertian budaya 18

b. Asal kata budaya 20

b.1. Kultur 21

b.2. Peradaban 22

b.3. Kebudayaan 22

b.4. Cara hidup 22

c. Apakah kebudayaan 23

d. Ciri-ciri kebudayaan 24

e. Tugas kebudayaan 26

f. Tujuan kebudayaan 29

II. Seni 31

a. Pengertian seni 31

b. Seni sebagai alat ekspresi 32

vii

Page 9: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

b.1 Seni —seni yang sacral 32

b.1.1 Seni ritual 33

1.1.1. Kepada arwah 33

1.1.2. Kepada alam 34

1.1.3. Kepada alat-alat 34

b.1. Seni religius 35

b.2. Seni-seni sekuler 37

c. Sikap Gereja terhadap Seni Tari 50

a. Menari dalam Penyembahan 51

b. Tarian mengungkapkan Nubuatan dari Allah —56

BAB III. SENI PERTUNJUKAN DALAM PRINSIP ALKITAB

A. Seni dalam Perjanjian Lama 58

1. Musik 58

2. Tari - tarian 61

3. Drama 62

B. Seni dalam Perjanjian Baru (PB) 65

Seni dalam sejarah Teater di sekitar Jemaat-jemaat

Perjanjian Baru 65

1. Sikap Perjanjian Baru terhadap Seni - — 67

2. Kesaksian menurut Perjanjian Baru 68

C. Kesimpulan 71

viii

Page 10: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BAB. IV PERTIMBANGAN TEOLOGIS (MISSIOLOGIS)

UNTUK PEMAMFAATAN SENI PERTUNJUKAN

A. Seni Pertunjukan dalam rangka pekabaran Injil 73

B. Implikasi terhadap Pelayanan Gereja 75

C. Pemamfaatan Seni Pertunjukan 77

1. Historika 78

2. Antropologi 78

3. Akomodasi 80

D. Seni Pertunjukan sebagai Media Kesaksian Gereja — 81

Melalui Audiovisual 81

E. Pemamfaatan Seni Pertunjukan

dalam rangka Kesaksian dan pelayan Gereja 84

1. Cara sederhana 85

2. Cara kontekstual 86

3. Cara Kontemporer 88

F. Peranan Seni Pertunjukan di dalam Ibadah 89

1. Seni Pertunjukan dalam Liturgi 91

2. Dalam acara-acara Kristen 92

3. Dalam Pertunjukan 92

G. Kesimpulan 93

BAB V LITURGI DAN KONTEKSTUALISASI

I. LITURGI 96

A. Penjelasan Umum 98

ix

Page 11: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

B. Jenis-jenis Lzturgi Gereja Kristen Injili dl Tanah

Papua 104

I. Litrgi hasil Keputusan Sidang Sinode 1988

104

II. Liturgi GKI buku Biru 105

III Lituigi GKI hasii Sidang 1996 dl Fak-fak— 105

C. Bentuk-bentuk kturgy han-haii raya Gereja 106

Cl. Bentuk Liturgi perayaan HUT GKI 106

- Langen Suara HUT 5 Pebruan 2002 115

C.2. Litxurgi han raya Pentakosta dl Klasis Tanah

Merah 121

C.3. Liturgi ïbadah Paskah 124

II. Liturgi Kontekstual 128

A. Mandat Budaya 131

B. Manusia sasaran operasi kerja Injü 133

C. Interaksi Injil dalam Budaya 135

C 1 Memaharru bentuk Budaya 136

BAB VI KESIMPULAN DAN

Saran 138

KEPUSTAKAAN 140

X

Page 12: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pembukaan Kursus Fengasuh Sekolah minggu Se-Tanab Papua si KlasisGKI Kaimana, Team Kijne Group sedang mengantarpersembahanyukur

Team Tari sedang mengantar Pelayan Virnian Tuhan menuju Mimbar

Page 13: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BABI

SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI SARANAPENGKOMUNIKASIAN NILAI RELIGIUS

A. HAKEKAT DAN KLASIFIKASI SENIPERTUNJUKAN

1. Manfaat Seni

Dimanapun kesenian merupakan salah satuperwujudan dari kebudayaan, kesenian jugamerupakan bagian yang terpenting dalam kehidupanmasyarakat dan mempunyai peran tertentu. Ditinjaudari konteks kebudayaan akan ternyata berbagai corakragam kesenian yang bertumpuk dari zaman kezaman. Di samping itu keaneka corak seni di sini jugaterjadi karena adanya berbagai lingkungan budayayang hidup berdampingan dalam satu masa sekarangini.

Dalam konteks kemasyarakatan akan ternyatabahwa jenis-jenis seni tertentu mempunyai kelompok-kelompok pendukung. Dengan demikian Seni jugamempunyai perbedaan di dalam kelompok-kelompokmanusia yang yang berbeda. Perubahan fungsi danperubahan bentuk pada hasil-hasil seni dapat puladisebabkan oleh dinamika masyarakat.

Dalam pengertian yang umum di tengahmasyarakat seni dan budaya di Papua mempunyaipengertian yang identik. Jika kita berbicara mengenaiseni dengan sendirinya berbicara mengenai budaya.Budaya harus dipandang sebagai pengucapan dirisesuatu bangsa, dalam arti suatu lingkungan

1

Page 14: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

masyarakat yang bertmdak sebagai suatu pribadi.Pribadi ini mengemukakan diri dengan kesatuan watakdan kemauan. Dengan menempatkan diri dalamfungsi kemasyarakatan, maka akan dapat ditemukanserta diterima unsur kebenaran yang terkandungdalam tanggapan umum mengenai budaya. Sebab seniditengah pengucapan budaya yang lain adalah yangpaling langsung terbit dari pusat pribadi masyarakat.

Seni paling tulus lahir dari kalbu suatumasyarakat ( bangsa) dan paling beningmencerminkan wujud pribadinya. Pengucapan senipaling sedikit menerima hambatan perkembanganpikiran berencana desakan desakan kecil darikebutuhan lahir. Seperti dinyatakan juga oleh ahlibahasa dan budaya Eduard Sapir ; " Penjelmaanbudaya yang paling tinggi inti pati watak peradabandengan sendirinya terdapat pada seni dengan alasanbahwa seni adalah pengucapan yang asli, dalambentuk sempurna dari pengalaman dan bukan diaturoleh akal seperti dalam ilmu tapi seperti yangdihadapkan pada kata didalam hidup secara langsungdan intuitif.

The highnest manifestations of culture, the very quïntessne of thegenius of cimli^ations nesces sarily rest in art,for the reason,that art is the autenticform, ofexperience not as logicallyordered by science, but as dircley and intuitively presented to usinlife"

1 Sapir Eduard, 1956: ps. 54

2

Page 15: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Dengan demikian seni adalah pencerminankebudayaan yang dari suatu bangsa ( masyarakat)dapat dilihat melalui hasil karya yang dipertontonkankepada publik. Kecenderungan masyarakat padaumum secara naluri saja telah menyamakan senibudaya atau di dalam pembicaraan budayamemusatkan perhatiannya pada seni. Oleh karena ituseni sebagai segi kehidupan budaya yang palinglangsung mencerminkan kehidupan masyarakat.

Manfaat seni dalam masyarakat dapatdimengerti sebagai wahana pengekspresian,pengalaman hidup yang diwujudkan dalam karyacipta, misalnya patung pahatan, ukir-ukiran,musik/nyanyian, tarian, lukisan dan kesusasteraan.Dengan demikian seni mempunyai manfaat yangbesar sekali dalam suatu sistim peradaban masyarakat.Dimana seni bisa berfungsi sebagai alat untukmemperkenalkan diri dari suatu masayarakat, bangsadan negara. Seni juga dapat berfungsi sebagai alatkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan sosialyang terjadi di dalam masyarakat. Seni jugamempunyai kemampuan untuk mengalihkan tata nilaihidup suatu masyarakat melalui karya-karya seni yangdilahirkan dari lubuk hati manusia itu sendiri.

2. Klasifikasi

a. Definisi dan hakekat

Menurut Japi Tambayong dalam " dasar-dasar Drama turgi"menjelaskan bahwa : " Pengertian seni itu sendiri mempunyaibanyak arti yang bisa dikemukakan. Seni terkandung dalam jiwaorang, yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran ( seni

3

Page 16: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

suara), penglihatan ( seni lukis) atau dilahirkan dengan perantaraangerak (seni drama).2

Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untukdapat menimbulkan rasa keindahan dan perasaan lain yangberhubungan dalam lubuk hati para pendengar, penonton ataupembaca. Seni bisa pula ditafsirkan sebagai penjelmaan getaran jiwadari seorang semman yang memandang alam dari jurusan keindahanyang dirasakannya dalam kehidupan. Kesenian menjelmakan jeritanjiwa dalam bentuk keindahan dan hakekatnya tersimpul dalam suatuperpaduan yang harmonis antara kehidupan yang berperasaan halus,kudus atau murni dengan dunia penjelmaan yang indah yangdilakukan oleh segenap makluk hidup, manusia ( seniman). Dalamseni sastra perasaan keindahan itu menjelma dalam kata-kata entah ituberbentuk puisi atau prosa. Dalam seni lukis, coretan-coretan kwas.Dalam seni drama dia menjelma dalam perpaduan yang harmonisantara sekian banyak seni yang mewujudkan suatu kisah kehidupan diatas pentas.

Ditilik dari arti seni ialah suatu yang halus, terlahir darikehalusan rasa. Dimana dalam proses pengejawantahannyadiperlukan sekali kehalusan kerja dan rasa. Seni merupakan suatukegiatan manusia yang mempunyai rasa sifat keindahan dalammenangkap sesuatu segi kehidupan. Seni sebagai kegiatan manusiadan cenderung pada nilai kemanusiaan yang luhur dan agung.

b. Pembagian seni

Adapun seni sebagai karya bentuk penyajiannya luas sekali.Seni dibedakan berdasarkan jenis-jenis medium dan peralatan (sarana)yang digunakannya. Seni yang memnggunakan alat-alat bunyi-bunyiandisebut musik, yang menggunakan warna disebut lukis yangmenggunakan alat kata-kata disebut satra dan seterusnya. Semuanyaakan ditemui dalam theater sebagai pelengkap dan penunjang

2 Tambayong Japi " Dasar-dasar Drama Turgi" 1983 ps. 50.

4

Page 17: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kesatuan dramatik. Klasifikasi seni menurut Japi tambayong di bagidalam dua asas penilaian terhadap mutu dan wawasan, ini diterimasebagai pembagian yang baku. Yang di maksudkan ialah seni harusdipandang pada mutu dan wawasan untuk membedakan besar atautidaknya seni itu sendiri.

1. Seni besar

Ciri-cirinya ialah dalam kesatuan ia harus tampil secaraindividual secara murni dari situ pada akar dansumsumnya. Seni besar dapat dilihat pada sastra, senirupa, seni patung, seni lukis, musik, tarian drama danarsitektur.

2. Seni kecil

Bersama orang banyak yang dibuat untuk segeramasuk pasaran. Yang masuk dalam seni kecil adalahsegala hal yang berhubungan atau berbentuk barangpakai misalnya kerajinan tangan antara lain kursirotan, ukir-ukiran, motif batik, ulos batak, selendangtimor, seni kecil mi yang dipakai dalam kebutuhanrumah tangga (ekonomi).1

Organisme seperti ini menjadi corak estetis yang ditandaidalam kesenian pada suatu kelompok masyarakat sebagai yangkompleks dan bertendensi kolektif ( sosialisasi dan komunal). Aspekkesenian dan elemen kebudayaan di atas kenyataan mudah untukdipisahkan satu dengan yang lain. Dan menurut Japi Tambayong,karena kepentingan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya polaperadaban dunia barat maka pengelompokan aspek kesenian dapatdilakukan berdasarkan ciri, fungsi dan corak penginderaannya.

3 ibid. ps. 15-16

5

Page 18: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Sebagaimana dalam pembahasan di atas seni pertunjukantermasuk tiga bidang seni yang besar yakm : musik. tan dan dramaserta sastra yang mempunyai pengaruh dalam masyarakat atau yangsering digemari, dikerjakan oleh masyarakat sebagai wahampengekpresiaan pesan sosial kepada pubhk. Dengan ïtu senipertunjukan mempunyai kedudukan dalam masvarakat sebagai mediakomumkasi yang efektif untuk menganasipasi kehidupan sosial yangberkembang dewasa ini, baik itu berupa saran atau pesan bila jugadakm kritik sosial.

Misalnya ;

1. Musik

Dalam musik yang dijadikan alat untuk menyatakankeindahan ialah nada, bunyi yakni dengan mengaturberbagai bunyi dengan warna dan melodi sehinggaindah terdengar. Lambang bunyi itu diperlukan teaterpada tiga komponen yang bekerja sama secara mesrayaitu melodi, ritme dan harmoni.

2. Tan

Di dalam seni tari gerak-gerak tubuh dan anggotabadan sedemikian rupa sehingga beriramamenimbulkan kehalusan dan keindahan. Tarimenggunakan gerak raga manusia dan dasarkeindahan terletak pada gerak itu. Teater bermuia daritari, manusia meniru gerak hewan tertentu.

3. Drama

Seni drama menggunakan berbagai alat untukmewujudkan motif-motif drama dengan cara yang

6

Page 19: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

indah juga sebagai media untuk menyampaikangagasan tentang keadaan sosial di dalam masyarakat.

4. SastraDi dalam seni sastra baik di dalam seni deklamasimaupun di dalam kesusastraan yang luasdipergunakan lambang bahasa yakni kata dan kalimatsebagai alat unruk menyatakan keindahan. Alatpernyataan sastxa adalah kata-kata yang dirangkaimenjadi kalimat. Dengan kata dan kalimat segala halbisa di cakup. Kata bisa melahirkan perseteruan tapibisa juga melahirkan persekutuan, perang dan damaiada di dalam kata.

c. Pengertian seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah suatu kegiatan yanag digemari olehmasyarakat yang biasa dipertontonkan. Misakiya tari, musik, dekorasi,seni suara, dan tentu saja kesemuanya itu terpadu dalam seni laku atau" acóng and play" sebagaimana yang di ungkapkan oleh Don A.L.Flassy, dalam buku Aspek dan prospek Seni Budaya mendefmisikanseni pertunjukan sebagai berikut :

7

Page 20: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

B. SENI PERTUNJUKAN SEBAGAIALAT KOMUNIKASI

1. Umum

Menurut Bambang Suryo, sem dalam perjalanankeagaan telah menyatu dengan perkembangannya. Padazaman Yunaru Kuno banyak penghormatan kepada dewadilakukan kepada pertunjukan massal untuk menghormatidewa mereka. Orang Yunani saat ïtu maih mempunyaikepercayaan adanya dewa yang paling tinggi tingkatannyaadalah dewa Zeus. Dewa ini mempunyai dua turunan yangmasing-masing bernama Apolo dan Dyonesos. Apolo sebagaidewi kesuburan sedangkan Dyonesos sebagai dewapenghancur/ perusak. Pada saat muskn hujan tanamanmenjadi subur dan binatang berkembang biak itu pertandadewi Apolo sedang turun ke bumi, sebaliknya kalau musitnkering binatang-binatang mandul dan tanah jadi keringtertanda bahwa dewa Dyonesos sedang murka.

Pada zaman Aesylus ( 525 — 445 SM) untukmengajukan petsembahan kepada dewa orang Yunani dariseluruh pelosok desa datang berkumpul pada sebuah tanahladang yang luas. Peristiwa itu terjadi berminggu-minggulamanya sehingga mereka membawa perbekalan makanan danlain-lain untuk ódur di pinggir lapangan dengan penuhkepercayaan bahwa permohonan mereka yang bersifatkolektif akan dikabulkan oleh dewa mereka.

Pada saat ritual itu dimulai para pengunjungmengeülingi lapangan.

Batasan antara pelaksanaan ritual dan petugas pengunjung yangdisbeut prosenium dilarang untuk dilanggari oleh pelaksana mauounpengunjung. Dalam sistim ritual yang berlaku pada orang-orangYunani ada dua bagian besar dalam melaksanakan upacara itu yangmempunyai peranan antara lain tragedi dan komedi.

8

Page 21: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bambang Suryo, bahwapada zaman Yunani kuno dimana keprcayaan kepada dewa masihdianut musim kemarau yang berkepanjangan tanaman kering danbanyak yang mati, binatang langka karena sukar berkembang biakmakanan sukar dicari itu tertada bahwa dewa Dyonesos sedangmarah. Kemarahan sang dewa hanya bisa dihentikan jika orang-orangmau memberikan semacam kurban berupa seekor tragos yaitu seekorkambing jantan disembelih di atas dieaomai (teatron).

Menurut kepercayaan orang Yunani di saat rontokan sertamengembiknya sang Tragos pada saat disembelih dianggap mewakilikesdihan rakyat untuk meminta pengampunan kepada dewaDyonesos agar menghentikan musim kemarau yang panjang dankering serta mengharapkan dewi Apolo sebagai dewi kesuburan ataukemakmuran.Dalam hal ini dapat dilihat bahwa upacara korban itu dibarengidengan seni pertunjukan lainnya untuk memeriahkan ritus tersebutmisalnya tari-tarian yang bersifat magis penuh kegaiban dan benar-benar dihayati sehingga sukam menjadi kusuk, menyentuh hati parapesertayang hadir disaat itu. Rentetan peristiwa sejak sang tragosdisembelih sampai merontak dan mengerang (tragos) disebut tragedi.

Peristiwa tragedi sudah berakhir karena dewa Dyonesos telahmenerima korban. Tinggalh orang-orang Yunani menantikandatangnya Apolo yang memerlukan juga upacara-upacara. Denganhadirnya dewi Apolo maka orang-orang Yunani gembira, hujan turun,binatang berkembang biak, mudah mencari makan dan upacara ritualpun dilkasanakan di tengah lapang para petugas maneri dan menirubinatang yang kulitnya mereka pakai.

Benar-benar merupakan peristiwa gembira hadirin dan parapeari saling melontarkan ejekan yang kadang-kadang sampai lewatbatas tapi tidak menimbulkan kekerasan sebab jarak antara para danhadkin ( prosenium) dilarang untuk dilanggar. Kadang-kadang semuaejekan sampai terjadi kegelian yang lewat batas, apalagi muka danbadan di coret-coret hingga timbul kesan lucu. Seluruh rentetan

9

Page 22: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

peristiwa mereka itu disebut dengan kosmos ( gembira) yang sampaisekarang dikenal dengan istilah komedi.4

Seni pertunjukan sudah lama ada dan hidup berdampingandengan kegiatan manusia untuk mengungkapkan perasaankegembiraan kepada dewa dalam bentuk penyembahan baik ituberupa tari-tarian ataupun musik dan pertunjukan lainnya yangberkaitan dengan seluruh ritus mereka. Oleh sebab itu perasaan senipertunjukan dalam kehidupan keagamaan sangat besar karena dapatdipakai sebagai alat untuk mengekspresikan iman kepada Tuhan yangMaha Esa.

2. Seni yang bersifat sakral.

Di daerah tanah Papua banyak sekali ritus-ritus tradisionalyang menyimpan kesakralan di dalamnya. Setiap daerah pada saatsebelum dan sesudah Injil masuk masih saja terjadi ritus-ritus yangbersifat sakral dilakukan. Fungsi dari kegiatan tersebut tidak jauhberbeda makna dengan apa yang di lakukan oleh masyarakat Yunanikuno. Tradisi seprti itu dapat di temui di dalam masyarakat kita entahmasyarakat agraris atau maritim sering melakukan pratek tersebutuntuk memohon berkah dari dewa (Tuhan) menurut kepercayaanagama suku mereka. Di daerah Papua ada beberapa unsur seni yangmengandung unsur magi. Misalnya Masyarakat maritin, bila hendakmelaut ada nyahyian tertentu yang dilagukan sebagai petmohonanuntuk sang dewa (Tuhan) dapat memberikan keberhasilan dalammencari. Lagu yang di kidungkan itu berfariasi. Ada yang bertujuanhanya untuk memanggil angin untuk perahunya akan melaut, ada jugauntuk memanggil ikan. Kekuatan magi yang terbungkus di dalam laguitu mempunyai pengaruh yang sangat besar sehing mengikatmasyarakat pemakainya dnegan sejumlah persyaratan tertentu untuktidak dilangkahinya.

4 ibid. ps. 13-16

10

Page 23: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Lainhalnya dengan masyarakat agraris yang mendiami daerahpegunungan memeliki kekhasan tersendiri dengan nuansa seni yangterbalut makna magi di dalamnya.Bila saja hasil olahan lahan mereka tidak memberikan harapan bagimereka, maka pemahaman yang sudah terpatron dalam konsepberpikir secara tradisional ada telah terjadi pelanggaran yang dilakukan kien marga terhadap atau leluhur (moyang). Sehinggahubungan mereka dengan dewa menjadi renggang. Akibatkerenggangan itulah yang membuat semua tanaman menjadi rusakdimakan oleh hama, atau babi hutan. Pemulihan hubungan hanya bisaterjadi bila di lakukan ritual di dalam kebun, dengan memanggilseorang tokoh agama adat yang membaca doa sebagai mantera suciuntuk memohon pengampunan atas pelanggaran yang telahdilakukan. Setelah mantera suci di panjatkan, lalu di tengah kebun ditanan sebuah patung yang telah di ukir dengan berbagai ukiransebagai simbol pembersiahan dan perlindungan terhadap kebunmereka. Tak lupa juga bentuk sesaji lain berupa tanaman hasil kebunjuga telah diberikan kepada roh-roh nenek moyang.

Dari dua kasus diatas dapat kita pahami bahwa seni yangberisafat sakral itu sangat kuat di pakai sebagai alat perlindungan diridan kebutuhan hidup. Tidak heran bila Japi Tambayong menyatakanbahwa pada awal setiap kegiatan kreatif manusia yang berhubungandengan kepercayaan adalah dengan sendirinya sakral. Sakral denganpengertian ritual maksudnya sifat kebktiannya yang bertalian denganagama animisme bisa juga reügius yaitu sifat keseniaannya bersandarpada aturan-aturan agama.

3. Seni yang bersfat ritual

Pada umumnya pengertian seni ritual dihubungkan dengansifat-sifat istiadat kelompok masyarakat dalam suatu daerah, suatukien, bangsa atau ras yang dijadikan sebagai upacara. Senidilangsungkan sebagai alat bakti bukan kepada Tuhan yang hidupmelainkan kepada arwah orang yang mati, alam yang seram, dan alat-alat tertentu yang dianggap keramat.

11

Page 24: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

4. Seni yang bersifat religius

Pengertian religius hendaknya dilihat pada karya-karya yangsadar atau tidak, tercerabut dari sifat religius seniman yangbersangkutan. Sudah tentu religius sesorang bukanlah seperti barangdagangan arrinya sifat-sifat tidak perlu dianggap sebagai pameranreligiusitas hendaknya dipandang sebagai suatu keputusan batin yangsangat pribadi.

Bertolak dari gambaran ini maka agak sulit di jamin apakahbenar karya-karya seni yang agung itu bertolak dari sikap religiusseseorang seniman yang berkadar tinggi iman salehnya? Contoh :Karya seni rupa dari Michael Angelo yang terpajang di dinding kapelsistine, ternyata bukan lantaran tawa maka luiksan itu di buatberbulan-bulan olehnya, melainkan karena ia lapar dan butuh makandan Paus memberinya kemungkinan itu untuk berkarya.5

Dalam seni religius hendaknya kita lihat hubungan denganmanusia berkenan atau tidak ia jadi seni umat. Dengan begitu kitabisa berlaku tulus menyisihkan waktu penglihatan kita sebagai sosokbangunnya sebagai seni yang terlepas dari tanggungan religiusitasnya.Namun sebagai seni kandungan religiusitas itu dapat dada harus puladikaji dari kebenaran yang mengalir dari cara pengutaraannya.Pengutaraan itu kita lihat pada dua jenis yang terpikal yaitupengutaraan yang langsung dan yang tidak langsung.

Pengutaraan yang langsung ; senyawa dengan tujuan senisebagai alat dakwah. Dalam seni berlangsung kata-kata dakwah bisaberupa karya yang diangkat dari cerita Injil bisa juga dibuat sendirioleh seorang pengarang. Contoh ; Iblis karya Muhamad Di Ponegorodan Ayub karya Yulius Siranamual, keduanya diangkat dari dalamKitab Injil(Alkitab).

5 Ibid. ps. 42

12

Page 25: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pengutaraan tak langsung ; hal ini sifatnya keimanan disajikandengan lambang dan kiasan. Contoh : Salib, ikan, binatang, dan lain-lain. Dalam perjanjian Baru Yesus banyak memakai kiasan untukmemberikan pengertian yang sederhana kepada pendengar.

5. Seni - seni yang sekuler

Keragaman seni yang di wariskan oleh suatu komunitas selaluberfariasi dalam pengimplementasiannya. Seni yang bersifat religiusitu menurut Japi Tambayong, terlalu sentral dan kurang bebas dalamhal wawasan. Jika ia jauh dan meninggalkan ketaatan kepada religimaka itu berarti akan jadi ateis. Ada mamfaat berpihak pada seni —seni sekuler ia bisa merdeka berdiri sebagai seni lalu menghadapikritik sebagai sesuatu yang wajar, itu berbeda dengan seni senireligius. Kristik terhadap seni —seni religius biasanya takut. Orangtakut sebab hal ihwal yang bertalian dengan dengan agama adalahurusan iman, keputusan hati. Kritik terhadapnya mungkinmengakibatkan sesuatu yang mengguncangkan. Sudah tentu kritik itubaik hanya sayang sekali kritik yang takut tidak membantu seni jadidewasa dan tidak berkembang.

Pilihan orang lebih banyak jatuh pada seni sekuler dalamnyatak ada tanggapan soal iman sesorang sungguhpun seniman yangbersangkutan boleh terikat pada sesuatu agama tertentu, seninya bisabebas, wawasannya lebih luas ia bisa hadir sebagaimana mestinya.Kebenaran seninya sangat universal, nilai kemanusiaannya jugauniversal. Seni terbatas pada bangsa, ras, walaupun sang senimanberada dalam salah satu lingkungan tertentu.

Menurut Japi Tambayong, seni sekuler berhubungan dengannilai esterika indah dan bermanfaat nagi manusia. Dalam senipertunjukan biasanya dipakai untuk menyampaikan pesan atau kritiksosial terhadap menguasa atau mengkisahkan perjuangan ataumenceritakan sesuatu kejadian. Cerita-cerita yang muncul dalampraktek seni pertunjukan dewasa ini adalah berlatang belakang sosialyang bergumul antara gelandangan, pelacuran dan penganggurdisituasi erosi sosial yang perlu di tanggulangi.

13

Page 26: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

6. Seni-sem Atheis

Pada tahun 1965 seni atheis pernah jadi masalah besar diIndonesia sebelum pecahnya kudeta PKI yang bernama G 30 S, telahdipentaskan sebuah drama di Magelang dengafl judui ( Kematian SangAllah) yang isinya tentang penghujatan nama Tuhan. Tengahpementasan berlangsung sekonyong-konyong pemainnya muntah-muntah mengeluarkan banyak busa Ialu mati di atas panggungwalaupun demikian mereka tidak merasa berdosa. Dari peristiwa inisuatu gambaran bahwa orang-orang yang tidak percaya Tuhan, yangatheis merasa durinya tidak punya tanggung jawab apa-apa kepadaTuhan.

Dalam sejarah seni terutama setelah zaman realisme banyakpengarang drama yang memilih jadi atheis. Yang dimaksud adalah hakmemilih sikap tidak percaya sebab dirasanya terlalu mengikat dan taksesuai dengan pikiran-pikiran akali. Atheise yang demikian adalahyang asasi ini berbeda dengan yang alami.

Atheïsme asasi ; adalah sikap penyangkalan terhadap Tuhansecara teoritis. Mula-mula ia berasal dari lingkungan yang percayakepada Tuhan tetapi kemudian kepercayaannya itu dianggap tidakrasional maka ditentangnya Tuhan dengan teori-teori akalinya. Kitapandang atheisme asasi ini sebagai orang-orang yang murtad.

Atheisme alami; adalah orang-orang kafir yang memeng belumberkenalan dnegan Firman dan kalam Tuhan yang mulia, Mahatunggal tetapi ketika Firman itu dibawakan kepadanya tetap ditolak iatidak menerima.6

6 Ibid. ps. 40-43

14

Page 27: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

a. Seni Budaya sebagai alat komunikasi ttadisional

Dalam masyarakat adat di Papua banyak sekali simbol-simbolbahasa rakyat yang sering di pakai untuk menyampaikan sesuatumaksud kepada kampung-kampung tetangga yang berdekatanmaupun dengan suku lain yang mempunyai hubungan kekerabatan.Bahasa metafor ini di sebut sandi komunikasi yang diucapkan bisamelalui simbol, bisa juga memakai kata dan bahasa. Seni yangdipergunakan dalam menyampaikan sesuatu maksud adalah anyamanrerumputan yang di ikat dan hanya kepada marga tertentu saja yangboleh memakai simbol itu. Rerumputan yang di anyam memberikanyang diletakan di pinggir jalan, memberikan sinyal bahwa keluargamereka telah mendahului melalui jalan tersebut. Simbol-simbol sandiini semakin hilang dalam masyarakat sekarang. Ada juga margatertentu di daerah kepala burung yang memakai ukiran tertentu padasebatang pohon yang dikuliti juga memberikan tanda bantuantergantung makna ukiran yang tertera pada pohon tersebut. Ukiranitu bisa merupakan bantuan dalam hal ekonomi, tapi juga bisa dalamhal pertahanan keamanan. Selain itu ada juga ikatan-ikatan lain yangmempunyai hubungan dengan masyarakat setempat.

b. Seni budaya sebagai simbol identitas diri

Berbicara mengenai kebudayaan berarti berbicara tentangharga diri suatu bangsa. Kebudyaan adalah simbol dari suatumasyarakat yang memüiki kekhususan tertentu sebagai jati dirinya.Masyarakat kita di Papua yang beraneka ragam suku, bahasa, sertakeragaman corak pandang adalah bahagian yang tidak terpisahakandari kehidupannya. Oleh sebab itu kebudayaan yang di miliki suatumasyarakat adalah simbol identitas dirnya sebagai karunia Tuhan yangdi anugerahkan kepada suatu suku bangsa.

Kita dapat mengenai suatu suku bangsa melalui berbagaisimbol - simbol budaya yang di milikinya, antara lain yangterbungkus dalam ornamen budaya entah itu lagu-laggu, ukir-ukiran,patung pahatan, serta seni lainnya-. Simbol ini adalah wujud dari suatu

15

Page 28: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

expresi diri yang mengkisahkan pengalaman hidup dengan ruanglingkup kehidupan kesehariannya, entah itu masyarakat pantai ( Thelow land Soaeties) atau masyarakat dataran rendah maupun masyarakatdatarang tinggi yang disebut pegunungan ( The higth land Societies).

Expresi indentitas diri ini terkadang kurang di lihat olehmasyarakat sebagai jembatan untuk memahami keberadaan suatukelompok masyarakat lain dalam keberagaman yang di milikinya. Bilasaja kita dapat memahani apapun bentuk simbol identitas diri suatumasyarakat itu, maka kita juga telah ikut menghargai hak karya eipaseni yang di milikinya. Seni yang di expresikan suatu masyarakatpemakai dan pemiliknya mempunyai makna tertentu dalammasyarakat itu sendiri sebab hanya merelah yang mengenal identitasdirinya sendiri. Apabila kita tidak menghargai dan menghormati karyaseni itu, maka kita telah merusak hak karya cipta sebagai simbolidentitas suku bangsanya.

Selain itu Robert J. Schreiter mengedapankan gagasannyatentang suatu studi Semiotik terhadap budaya. Semiotik seperti yangdikisahkan bukunva Kancang Bangun Teologi Lxikal adalah suatu studitentang tanda-tanda ( dari kata Yunani semeion = tanda). Studi inimenurutnya melihat budaya sebagai suatu jaringan komunikasi yangamat laus, di mana baik pesan-pesan verbal mau non verbal diedarkandi sepanjang alur-alur yang rumit dan saüng berkaitan, yang bersama-sama menciptakan sistem makna. Yang menjadi sentral dari proses iniadalah para pembawa pesan. Bagaimana para pembuat pesan inidindentifikasi akan tergantung pada pendekatan semiotik yang diikuti.Mereka disebut lambang. " tanda-tanda" atau pemberi makna",tergantung pada nuansa-nuansa yang dikehendaki para penulis yangberlainan. Mungkin istilah yang paling umum ialah -" tanda", sehingga si pembawa pesan dilihat berdiri mewakili pesan

itu. Ada begitu banyak simbol komunikasi tradisional yang menjadibahasa lambang di Papua. Setiap marga atau keret tertentu di Papuatelah memiliki semiotik tertentu sebagai bahasa syarat untukmenyampaikan suatu pesan kepada klennya yang lain. Sementara

9 Robert J. Schreiter " Rancang Bangun Teologi Lokal" BPK -GM 1996 hal. 83

16

Page 29: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

pesan-pesan ini bisa memiliki hubungan alamiah atau ikonis ( darikata ikon, eikon = gambar) dengan pesan yang mereka bawa (misalnya seperti asap dari api yang mengandung bahaya), kebanyakanpesan mempunyai arti fisial.1"

10 Ibid hal.9

17

Page 30: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Refleksi Khotbabjang dïmainkan okh ^n^gar sjni IQjnj C^oup

Page 31: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

B A B II

HUBUNGAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN SENI

I. Kebudayaan

a. Pengertian Budaya

Sebelum kita memasuki suatu lapangan yang luastentang hubungan antara kebudayaan dan keseman, kitateiiebih dahulu melihat alat-alat yang mendukung prosesterjahnnya kebudayaan dan kesenian. Maka bila orang mulaimempercakapkan sejumlah soal tentang apa itu Kebudayaan,ia di hadapkan dengan sejumlah pendekatan yang berbedaterhadap suatu study budaya.1 Konsep budaya itu sendiri srmgdipertikaikan, sebagaimana yang di tunjukkan oleh Kroeberdan Kluckhohn bahwa pada tahun 1952, ada banyak sekalicara untuk mendefinikan budaya.2

Perdebatan tentang makna " budaya" tidak akanmenjadi keprihatinan kita meskipun itu akan hadir secaraalarm dimana masing-masing komunitas saling mengklainbahwa budayanya yang paling benar dan yang lain tidak. Olehsebab itu Robert J. Schreiter berpendapat bahwa keleluasan,atau kekhasan konsep budaya, hubungan konsep budayadengan konsep masyarakat, dan pertanyaan cara-caramendengarkan kehidupan manusia dalam usaha membangun

Robert J.Schreter. " Rancang Bangun Teologi Lokal" BPK, 1996 -hal.69." Alfred Kroeber dan Kluckhohn, Culture: A Critica! RevieM' ofConcepts and Definitions ( Cambridge, Mass : Paebody CulturalMuseum, 1952), mendaftar 150 defmisi.

18

Page 32: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

teologia lokal. Maka sebelum kita membedah definisi "budaya ", pertama-tama, mempertimbangkan sejumlah ckikhas yang harus dimiliki teori budaya manapun dan yangkedua, meninjau ulang sejumlah teori budaya yang mungkincocok bagi tugas kita.3

Dalam memahami hubungan antara kebudayaan dankesenian bailah kita melihat sejenak pandangan RobertSchreiter yang mempertimbangkan tiga karakteristik yangdiharapkan dalam analisa budaya manapun untukpengembangan teologi lokal.Pertama, Pendekatan manapun terhadap suatu budayaharuslah holistik. Ini berati bahwa ia tidak bisa terpusat padasuatu bagian budaya dan mengeluarkan bagian-bagian laindari pertimbangannya. Ia tidak dapat terlalu cepatmengevaluasi sejumlah bagian budaya sebagai yang lebihpenting dan yang lainnya tidak penting. Ia tidak dapat bersifatreduksionis begitu rupa sehingga meliliat suatu budaya tidakberarti apapun, tetapi manifestasi lain merupakan bagian yanglebih penting dari budaya. Kedua, pendekatan apapun yangdipakai terhadap budaya harus mampu berbicara padakekuatan-kekuatan yang membentuk jati diri dalam suatubudaya. Oleh sebab itu dua tugas uatama teologi adalahmengungkapkan jati diri suatu komunitas orang percaya danmenolongnya menghadapi perubahan sosial yang dialamikomunitas itu.4

Ketiga, Pendekatan apapun terhadap budaya harus mampuberbicara pada masalah perubahan sosial. Perubahan sosialsering kali menjadi alasan mengapa teologi local itu pertama-tama perlu dikembangkan. Demikianlah usaha mendengarkansuatu budaya demi kepentingan teologi lokal berarti mampu

3 Ibid, hal.70.4 Ibid, hal 72.

19

Page 33: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

memndengarkan juga disonansi-disonansi yang menandaikedatangan atau perkembangan perubahan. Kita tidak dapatsemau-maunya menutup telinga kita terhadap hal ini. Makateori apapun yang ditulis, harus mampu mengangkat ketigakeprihatinan ini sebagai bagian dari usahanya untukmemahami suatu budaya tertentu. Ketuga hal ini - holisme,jati dki dan perubahan sosial — adalah amat penting bagiteologi lokal karena tugas-tugas yang sering harus ditanganiteologi lokal itu sendiri dalam pelayanannya bagi komonitaslokal : intgrasi, usaha mempertahankan stabilitas dantransformasi.'

b. Asal kata Kebudayaan

Ilmu pengetahuan moderen banyak telahmendefinisikan kebudayaan kedalam cara dan corak pandangmengenai budaya. J. Verkuyl, sebagaimana pandangannyadalam Etika Kristen dan Kebudayaan mengulas beberapaaspek tentang kebudayaan yakni : Antropologi kebudayaan;terutama menyelidi dan menganalisa masyarakat tradisionalyang tertutup dan peralihan dari masyarakat itu kepada, Thegreat society" ( masyarakat besar), yakni masyarakat moderenzaman sekarang ini.Sejarah kebudayaan ; menguraikan jalannya kebudayaan dalamperkembangannya di dalam sejarah.Sisiologi kebudayaan ; menguraikan hubungan kebudayaan danmasyarakat. Ilmu ini menyelidiki fungsi bentuk-bentukmasyarakat di dalam kebudayaan dan fungsi kebudayaan didalam masyarakat.Filsafat kebudayaan ; menyelidiki perkembangan dan hakekatkebudyaan ( seprti ahli-ahli pikir a.1. Kant, Hegel, Cassirer,

5 Ibid, hal 75.

20

Page 34: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

van der Leeuw, van Peursen). Oleh sebab itu Verkuylmenegaskan bahwa Etika kebudayaan tidak sama dengansalah satu dari mata pelajaran yang telah disebutkan di atastadi. Etika kebudayaan tidak termasuk ilmu pengetahuansejarah, sosiologi ataupun filsafat, tetapi etika kebudayaantermasuk lapangan etika teologis.

Verkuyl menjelasakan arti pengertian kebudayaandalam bahasa Indonesia yakni kultur, peradaban:, kebudayaandan cara hidup.1). Kultur. Perkataan kultur berasal dari kata kerja bahasaLatin : colo, colore. Dari kata kerja itu terbentuklah kata benda :cultura. Olore berarti membuat, mengolah, mengerjakan,menanam, menghias, mendiami. Bangsa Romawimenggunakan istilah itu baik dalam hubungan denganmengerjakan tanah maupun dengan pemeliharaan,pengembangan serta penyemaian bakat rohani tertentu.Pandangan seorang ahli pikir Romawi, Cicero namanya,sering menggunakan perkataan cultur itu dalam tulisan-tulisannya. Ia menggunakan perkataan itu baik dalamhubungan dengan mengerjakan tanah dengan bajak sertamenyiangi pohon anggur, maupun dalam hubungan denganmembuang perbuatan-perbuatan yang tidak sopan dan kasardari pergaulan hidup. Maka berbicaralah ia baik tentang " agricultura" (pertanian) maupun tentang " cultura animi ", yaitupengerjaan rohani dan peradaban. Menurut Cicero petaniitulah menusia kebudayaan yang pertama.

Kultur ada hubungannya dengan pengerjaan danpemeliharaan sawah dan ladang, tanah liat dan batu, tubuhmanusia dan hewan serta penyamaian tumbu-tumbuhan.Akan tetapi kultur berpaut pula dengan pengerjaan bakatrohani dan akal budi, dengan kesenian, ilmu pengetahuan dan

21

Page 35: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

lain-lainnya. " Kultar " adalah perjalanan manusia melaluialam kejadian yang meninggalkan bekas-bekasnya.6

2). Peradaban. Kata peradaban berasal dari perkataan Arab: adab. Menurut Kamus Umum Poerdarminta kata itu berartikesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Peradabanadalah suatu perkataan yang sering dipakai apabila kitaberbicara tentang peri sopan santun, tentang hormat, sikapyang betul dan budi bahasa yang baik, ramah, tingkah-lakuyang manis dan lain-lainnya. Arti perkataan ini jauh lebihterbatas dari pada kultur. Perkataan peradaban itu lebih baikdi pergunakan untuk menunjuk pengertian civilisasi(civilization). Artinya civilisasi lebih sempit dari pada kultur.

3). Kebudayaan. Perkataan ini berasal dari perkataanSangsekerta : budaya, jakni bentuk jamak dari pada budi yangberarti roh atau akal. Perkataan kebudayaan menyatakan :segala sesuatu yang diciptakan oleh budaya manusia. Dalamlingkungan bahasa Indonesia perkataan ini mulai dipakai kira-kira tahun 1930 dan sejak itu dengan cepat merebut tempatyang tetap dalam perbendaharaan bahasa Indonesia.Kebudayaan adalah istilah yang paling tepat dalam bahasaIndonesia untuk menyatakan pengertian kultur.

4). Cara hidup. Pengertian cara hidup juga sering dipakaiuntuk menyatakan arti dari kultur. Istilah ini sama artinyadengan pengertian dalam antropologi kebudayaan moberen,misalnya pattern of lij'e, patterns of culture, way of life dan lainnya.Perkataan cara erasal dari bahasa Sangsekerta dan berartiberlaku. Istilah, cara hidup menunjukan segi yang lain dari

6 Ibid. hal 7.

22

Page 36: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

pada kultur, yaitu bahwa kita di dalam kebudayaan tidakberdiri sendiri. Kita hidup di dalam suatu lingkungankebudayaan dan disitu kita mengenal cara hidup tertentu.7

c. Apakah kebudayaan ?

Untuk memberi makna pada pertanyaan diatastentang apakah kebudayaan itu ? David J. Hesselgrave danEdward Rommen, memberi komentar adalah sebagai berikut ;Kebudayaan berarti " kumpulan pengetahuan yang sama-sama di miliki oleh anggota-anggota satu kelompok "8

Pengetahuan itu berupa aturan-aturan yang mengatur caramasing-masing individu berhubungan dengan danmenafsirkan lingkungan. Mereka memakai pengetahuan ituuntuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku, pola-polakomunikasi ( bukan bahasa), beraneka perangkat nilai, danjenis -jenis alat, yang khas bagi suatu kebudayaan.Kebudayaan mengacu pada pengetahuan bersama. Pada akargagasan ini terdapat konsep mengajarkan dan konsepmeneruskan. Pengetahuan bersama yang mengatur perilakudalam suatu kebudayaan tertentu dapat diteruskan kepadagenerasi berikutnya, bahkan kepada orang-orang asing yangmau mempelajarinya.

Pendevinisian kebudayaan seprti yang ulas olehJ.Verkuyl dalam Etika Kristen dan Kebudayaan mencobamembuat devinisi atau batasan tentang kebudayaan.Kebudayaan ialah pengerjaan kemungkinan-kemungkinan dalam alamkejadian oleh manusia. Dimanapun manusia mengubah dan

7 Ibid hal.8.8 David J. Hesselgrave dan Edward Rommen " Kontekstualisasi"makna, metode dan model. BPK - GM.1995, hal 192.

23

Page 37: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

mengusahakan ( mengerjakan) kemungkinan-kemungkinanjasmani dan rohani dari pada alam yang dijadikan oleh Tuhanini, disitulah terdapat kebudayaan. Pada perkataan kebudayaanitu kerapkali orang hanya ingat kepada keseman. Tetapi itubelum cukup, kurang tepat. Cangkul dan periukpun adalahhasil kebudayaan sama dengan sonata yang ciptakan olehmusikus dunia lainnya. Oleh sebab itu segaia sesuatu menurutVerkuyl, yang " man-made " adalah kebudayaan.

Didalam kebudayaan itu manusia menyatakan dirinyasegai manusia. Didalam kebudayaan itu manusiamengembangkan keadaanya sebagai manusia danmemperkenalkan dirinya sebagai manusia, dan bertindaklah iasebagai penguasa atas alam, serta dapat membedakan dirinyadan pada alam dan menundukkan alam ini kepada dirinyasendiri.9 Segaia cara dan kreasifitas manusia yang lahir daripengalaman hidup di lingkungannya adalah seni. Senitradisional ini mempunyai makna bila kita memberi nilai didalamnya. Dan itulah stempel budaya yang di miliki takkalakita telah menghargai karya cipta seni itu.

d. Ciri — ciri kebudayaan

Ciri yang chas daripada kebudayaan ialah ia bersifathistoris. Ada perbedaan yang mencolok antara manusia danheawan. Perbedaan ini dapat terlihat dari suatu prosespengembangan hidup dimana manusia selalu mengalamiperubahan cara hidup mulai dari proses membuat rumah,bertani, dari waktu ke waktu selalu berubah. Hal itu tidakseperti hewan. Proses pengembangan hidup tetap seprti sejakdulu, dalam arti bahwa hewan dalam kehidupannya tidak

9 Ibidhal.10.

24

Page 38: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

mengalami perubahan pola hidup. Binatang memang punyasikap penyelidik, kewaspadaan dan lainya yang digunakan olehnalurinya untuk mencari makan dan untuk memeliharakelangsunggan hidup. Berhubungan dengan naluri itu,tampaklah pada binatang ada pola tertentu dari padaperbuatan dan tingkah — laku secara bentuk pergaulan hidupkerja sama tertentu, tetapi pada binatang sama sekali tidakterdapat suatu pergumulan dengan kesadaran melawan alamuntuk mencapai kemajuan. Binatang mempunyai taring, cakar,sayap, alat peraba, batil, pengisap, dan sebagainya, tetapi iatidak mempunyai alat-alat tehologi lainya untukmengembangkan dirinya. Sebaliknya manusia didalamkebudayaannya mengenal pertumbuhan bistoris. Bagi manusiaselau ada penurunan pengetahuan dari satu generasi kegenerasi yang lain untuk mengembangkan dirinya atas dasaryang diperoleh generasi sebelumnya. Manusia, " kataVerkuyl", se/a/u berjalan didalam kebudajaannjaJ" Kebudayaankatanya, selalu merupakan pokok untuk langkah berikutnya.Pengalaman suku-suku bangsa yang terpencil jauh lebihkurang kemajuan historisnya dari pada kebudayaanmasyarakat yang mengalami banyak pengaruh dari luar dandengan demikian saling mempengaruhi. Adakesalapahamanpandangan yang mewarnai kehidupan masyarakat tentangsuatu " cultural lag", yakni suatu kelambatan kebudayaan". (pengembangan kebudayaan tidak lancar) dalam masyarakat

tertentu. Maka orang akan berbiacara tentang "rapidsocial chage" (perubahan social yang cepat) dalam masyarakatlainnya dan tentang kebudayaan yang tmggiperkembangannya. Tetapi juga sungguh salah apabila orangmenyangka bahwa ada masyarakat manusia yang menunjukangejala berhenti sama sekali. ( Tidak ada perkembangan

10 Ibd.hal 10

25

Page 39: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kebudayaan sama sekali). Prof. Dr. Held, sebagaimana yang dikemukanan oleh Verkuyl, setelah menyelidi beberapa sukubangsa di Papua yang masih tradisionil dan terasingmenyatakan bahwa mereka adalah " improvisatorkebudayaan" serta menunjukan bahwa mereka itu padalapangan kebudayaan selalu bergerak dan selalu dapatmenemukan jawaban atau pemecahan masalah terhadaptuntutan yang dihadapi oleh masyarakat dan keadaansekeliling mereka. Kebudayaan manusia adalah suatu proseshistoris."

Ciri yang berikut dari kebudayaan ialah kebudayaanberkembang dalam ruang ( bidang) geografis yang tertentu.Kita berbicara tentang kebudayaan Yunani, Romawi,Tiongkok, Jawa dan lain sebagainya. Tetapi juga harusmencurahkan perhatian terhadap meluasnya bidangkebudayaan ini. Kita telah mengenal ada kebudayaan Asia,Eropa,, Afrika, Amerika dan sebagainya. Kini dunia kita yangsemakin lama menjadi satu berkembanglah perspektif dantendens international yang positif dan negatif dalamkebudayaan. (Verkuyl).

e. Tugas kebudayaan

Ada banyak mandat yang di alamatkan kepadamasyarakat pemilik dan pemakai kebudayaan itu sendiri.Sebagaibana yang telah kita simak diatas bahwa kebudayaanitu adalah suatu proses alih generasi dari satu generasi kegenerasi selanjutya. Dalam pandangan Alkitab sebagaimanayang kita imani sekarang adalah tugas yang di berikan olehAllah kepada manusia. Oleh karena Allah menjadikanmanusia serupa dan segambar dengan Dia. ( Kijadian 1 : 26 —

" Verkuyl, "Etika Kristen dan Kebudayaan" BPK-GM, 1960, hal.11.

26

Page 40: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

27). Dalam Kejadian 1 : 28, dalam hubungan yang sangat eratdengan penjadian manusia menurut gambar Allah itu,diberikanlah kepada manusia tugas kebudayaan, yakni :taklukkanlah dan perintahkanlah bumi. Jadi manusia itumenerima suatu mandat dari allah yang menciptakannya, danmandat itu ialah mandat kebudayaan. Mandat kebudayaan itudiuraikan lebih lanjut dalam kejadian 2 : 1 5 sbb. :" Tuhan Allah mengambil manusia itu menempatkannya dalam

taman Uden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. " DanTuhan menghendaki supaya atas nama Tuhan, mengelola,mengusahakan, mengerjakan bumi dan segalakemungkinannya yang tersimpan didalamnya. Untukmemenuhi tugas itu haruslah menusia memulainya ditamanFirdaus.12 Awal dari suatu kehidupan itu berawal taman Eden,yang merupakan langkah awal dari kebudayaan. Taman Eden,menurut Verkuyl, " adalah awal sejarah peradaban alam danmanusia serta berabir di Jerusalem sebagai ibukota kerajaan Allah."Taman Eden adalah awal dari dunia yang berpenghuni, yangdi amanatkan oleh Allah untuk kita mengelolahnya sebagaitugas untuk menghidupi kehidupan ini. Oleh sebab itudidalam Alkitab sangat ditekankan, bahwa tugas kebudayaanitu suatu tugas yang langsung dari Allah kepada kita. Peng-amanatan dari Allah tentang tugas kebudayaan itudimaksudkan suapaya menusia menjaga kelangsunganhidupnya sebagai pemakai, pemilik untuk mengusahakankehidupannya didalam inetarksi dengan lingkungan ia berada.Tugas ini bukan saja sebagai suatu expresi terhadap dewa-dewa, melainkan bentuk penghayatan kepada Allah yangharus di persembahkan sebagai wujud dari ungkapan iman.Memang patut disadari, bahwa untuk memeliharan suatu nilai

12 Ibid. hal. 17.

27

Page 41: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

budaya ridaklah semudah yang pikirkan. Karena ada sejumlahpersoaian yang harus dihadapi.

Pandangan Alkitab terhadap tugas kebudayaan itumakin jelas bagi kita, apabila kita misalnya memperhatikanapa yang lazim disebut mitos-mitos kebudayaan dari padabangsa-bangsa. Dalam banyak tnitos kebudayaandipandanglah permulaan kebudayaan sebagai suaatuperampasan, yakni manusia merampas dewa-dewa ; atausebagai upu muslihat, dengan tipu musühat itu manusiamemperoleh hikmat atau kebijaksanaan üahi. Dalam banyakmitos kebudayaan Asia dikisahkanlah timbulnya kebudayaanitu sebagai berikut : Seorang dewi kajangan turun kedunia,lalu mandi dalam suatu kolam. Datanglah seorang laki-laki.Dengan liciknya ia mencuri pakaian dewi itu. Makaterpaksalah dewi itu tetap tinggal di dunia. Seorang rajamempensterinya dan dengan demikian manusia memperolehhikmat para dewa dan mulailah kebudayaan.12

Sebuah mitos kebudayaan yang terang sekali adalahmitos Yunani yang menceri-takan tentang Prometheus, anakZeus, dewa tertinggi . Dalam mitos itu Prometheusdigambarkan sebagai anak yang memberontak. Ia memihakmanusia. Ia mencuri api dari kedewataan untuk manusia,maka manusia dapat membuat alat-alat dan pesawat-pesawat.Peristiwa itu membangkitkan amarah Zeus, sehingga iamenyuruh membelenggu Prometheus pada batu karang bukitKaukasus. Akhirnya datanglah Hercules membe-baskan dia.(Verkuyl)

Didalam mitos kebudayaan yang termasyur inidipandanglah kebudayaan sebagai perampasan, sebagaipemberontakan terhadap Allah atau para dewa, sehingga paradewa menjadi marah dan cemburu.

12 Verkuyl. Hal. 18

28

Page 42: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Allah yang hidup, yang menyatakan diri dalam Alkitabadalah Allah yang tidak dengan cemburu memandangpemenuhan tugas kebudayaan ; Allah yang hidup itu adalahAllah yang menjadikan manusia dengan mata yang dapatmelihat, dengan otak yang dapaat berpikk, dengan tanganyang dapat membangun, supaya manusia itu, atas namaTuhan menaklukkan dunia kepadanya. Allah, Sang pencipta,adalah pula pemberi tugas kebudayaan.

f. Tujuan Kebudayaan

Ada banyak pandangan dari para ahli tentangkebudayaan ini namun yang akan di munculkan padapemekkan ini adalah suatu pandangan dan gagasan yang telahdikemukakan oleh Verkuyl. Dengan tugas kebudayaan itu,Allah memberikan pula tujuan kebudayaan. Denganbermacam-macam cara yang dada terbilang banyaknya, di-rumuskanlah didalam Alkitab tujuan kebudayaan. Perumusanyang paling mengagumkan barangkali ialah perumusan yangterdapat dalam Mazmur 150. Apabila kita membaca Mazmur150 itu seakan-akan terbayanglah didalam angan-angan kitasuatu oratorium yang diperlengkapi dengan alat bunyi-bunyian yang tiada terbilang banyaknya. Segala yang bernafashendaklah memuji Tuhan. Dan segala alat itu gunanya untukmemberi tekanan pada pujian dihadirat Tuhan itu. Tetapiseraya itu Alkitab mengatakan bahwa kebudayaan itubertujuan menyatakan kasih Allah kepada sesama manusia.Seperti hukum yang pertama dan yang agung, yakni hukumkasih kepada Allah, sama nilainya, sama maksudnya dan samaarahnya dengan hukum yang kedua, demikian pula keduatujuan itu adlah satu. Kebudayaan harus mengabdi kepadaAllah dan sesama manusia. Usaha kebudayaan hendaknyamenuju kepada Dia yang menjadikan kita. Pekerjaan

29

Page 43: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kebudayaan hendaknya membantu manusia untuk menjadimanusia manusia yang lebih benar, iebih pandai, lebih muliauntuk menjadi hamba Allah.

Apa yang dikatakan oleh Alkitab tentang tujuanpekerjaan kebudayaan mem-punyai arti yang menentukan bagietika kebudayaan, demikian yang diungkapkan oleh Verkuyl.

Banyak ahli pikir telah berusaha untuk merumuskantujuan kebudayaan ber~dasarkan akal budi atau kecerdasanmanusia. Beberapa diantaranya mencari tujuan kebudayaandidalam perkembangan atau perwujudan dari pada "ide" (Plato, Fictbe, Hegel, Croce dll). Yang lain lagi mencari tujuanterünggi dari pada kebudayaan didalam perkembangan jiwaatau semangat suatu bangsa ( W. Wundt dkk ). Ada pula yangmencari tujuan tertinggi dari pada kebudayaan di dalamperwujudan kemungkinan-kemungkian biologis dari pada rasmanusia ( teori eugenetik ciptaan Darwin dan Huxley Sr. ) . Adalaagi yang mencarinya di dalam tingkat kemakmuran yangtertinggi, didalam " sukses ", " utility " ( manfaat ) ,kemakmuran didalam " negara bahagia " sosial-ekonomis danlain sebagainya.

Tujuan kebudayaan yang dinyatakan oleh Alkitabkepada kita adalah tujuan yang tidak dirumuskan olehkecerdasan manusia, melainkan tujuan yang telah ditentukanoleh kebijaksanaan Tuhan dengan penciptaan manusia. Tugasetika kebudayaan ialah menguji kegiatan manusia pada bidangkebudayaan dan menguji segala hasünya pada bidang itudengan tujuan yanag telah ditentukan oleh Tuhan bagikebudayaan.n

13 Ibid. hal. 19

30

Page 44: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

II. SENI

a. Pengertian Seni

Seni yang akan dibicarakan didalam bagian ini adalahmeliputi beberapa unsur seni yang sering dipakai dalammengekspresikan pengahayatan knannya kepda Allah. Untukitu yang tnenjadi pokok bahasan adalah, seni musik, seni tariserta seni pertunjukanlainnya yang sering dipakai olehmasyarakat Papua sebagai sarana penyembahannya kepadaAllah.

Pengertian seni sebagaimana yang dimaksudkan olehPoerwadarminta, adalah unsur kecil yang halus, kecakapanmembuat susuatu karya cipta yang dapat membangkitkan rasakeindahan dari orang yang menyaksikan serta mengaguminya.Seni juga adalah hasil yang dapat menjawab kepuasan indrapelihat, perasa untuk mengaguminya. Devinisi seni sangat luaslapangan pengertiannya antara lain : Seni rupa yang meliputi:

a. seni patungb. seni reliefc. seni lukis dan gambard. seni rias

sedangkan seni suara meliputi :a. seni vocalb. seni instrumentaliac. seni sastra

seni mengolah gerak meliputi mata, tangan, kaki dan seluruhtubuh dan yang disebut tari.13

13 John Wanane, " Dengan segenap hati" Depertemen Litbang SinodeGKIPapua, 1988. hal.244.

31

Page 45: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Sekarang akan kita simak bersama aliran seni yang dotninandalam masyarakat kita adalah, seni drama. Seni dramamenggunakan berbagai alat untuk mewujudkan morif-motifdrama dengan cara yang indah.Seni tari, didalan seni tari diatur gerak-gerak tubuh dananggota badan sedemikian rupa, sehingga berirama danmenimbulkan keharuan akan keindahan.Seni sastera. Dalam seni sastera dipergunakan lambang bahasa,yakni kata dan kalimat sebagai alat untuk menyatakankeindahan.Seni musik. Dalam seni musik yang menjadi alat untukmenyatakan keindahan ialah nada, bunyi, yakni denganmengatur berbagai bunyi dengan irama dan melodi, sehinggamenjadi sesuatu yang indah didengar.

b. Seni sebagai alat ekspresi

Dan berbagai pandangan mengenai seni, makadapatlah kita cakapkan pada bagian ini beberapa corak seniyang sering diekspresikan masyarakat kepada tujuan danmaksud tertentu. Ada tiga corak yang asasi dalam sifat-sifatekspresi seni, masing-masing yang bersifat sakral, seni yangsekuler, dan seni yang atheis.

1. Seni - seni yang sakral

Masyarakat Papua pada awal sebelum mengenai Injil,selalu mengeksprsikan karya seni entah itu tari, musik,pahatan, ukiran sebagai pengungkapan batin atas sesuatukuasa yang tertinggi. Setiap kegiatan kreatif manusia yangberhubungan dengan keprcayaan, adalah dengansendirinya sakral. Sakral disini bisa berarti ritual,maksudnya sifat kebaktiannya yang bertalian dengan

32

Page 46: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

agama animisme, bisa juga religius, maksudnya sifatkeseniaannya bersandar-pada aturan-aturan agama atauetika ketuhanan. Sebegitu jauh, seni-seni religius tidaklahbisa dengan sendirinya dianggap religi, agama. " senibukan agama, bahkan agama tidak menemkan keutuhandalam seni".14

1.1. Seni ritual. Pada umumnya seni ritual dihubungkandnegan sifat-sifat istiadati kelompok masyarakatdalam suatu daerah, satu kelompok suku bangsaatau ras yang dijadikan sebgai upacara. Senidilangsungkan sebagai alat bakti, bukan kepadaTuhan yang hidup, melainkan kepada arwah orangyang mati, alam yang seram, dan alat-alat tertentuyang dianggap keramat.

1.1.1. Kepada Arwah. hal semacam ini banyak ditemuidi Papua, seperti ungkapan dalamsyair-syairlagu rakyat yang dikidungkan, tentunyamengandung makna filosofi tetapi jugamemberi pesan magi kepada roh nenekmoyang. Hal yang sama dapat kita jumpai jugamasyarakat muyu di Merauke atau suku asmat,pada pembuatan patung Mbizs adalah sebuahsimbol bahasa metafor yang terekspresididalam ukiran asmat yang bercerita tentangRoh orang mati yang dianggap sebagi sangpenyelamat, pelindung warganya dari berbagaiserangan baik musuh ataupun sakit penyakit.

14 Jaques Barzum, Science : The Glorius Entertaiment, Penerbit Harper&Row, 1964, hal. 288

33

Page 47: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1.1.2. Kepada Alam. Sesaii yang di persembahkanuntuk sesuatu pembukaan lahan baru supayaterluput dari hama serangga, ataupun dariBinatang sering juga diadakan upacara ritualsebagai pengungkapan syukur ataupermohonan kepada penguasa alam. Simbol-simbol tersebut berupa mantera suci, ataukidung keramat yang dimaksudkan dengankidung keramat ialah sebuah nyanyian sakralyang diyakini mempunyai kekuatan gaib yangterbungkus didalamnya dapat menjadipelindung bagi sesuatu usaha pertanianmereka.

1.1.3. Kepada alat. Suatu kebiasaan bagi masyarakatsuku Maibrat, ialah peralatan mencari baik didanau atau peralatan berburu sering kali jugatelah diberi mantera. Proses pemantraan padaalat-alat berburu itu telah menjadi kebiasaanbagi masyarakat setempat. Itulah sebabnya alat— alat yang telah diberi mantera di dalamnyatidak boleh dilangkahi oleh anak-anak ataupunkaum wanita. Hal ini dengan pemahamanbahwa bila saja sampai terjadi hal demikianakan mendatangkan mala petaka bagi anggotakeluarga berupa kesakitan atau selurh usahadalam mencari atau berburu menjadi sia-sia.14

14 Jappy Tambayong," Dasar-dasar Drama Turgi" Pustaka Prima1981, hal. 40-41

34

Page 48: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1.2. Seni Religius. Pengertian seni religius hendaknyadilihat pada karya-karya yang sadar atau tidak,tercerabut dari sifat-sifat religius seniman yangbersangkutan. Sudah tentu, religiusitas seseorangbukanlah seperti barang dagangan, artinya sifat-sifat itu tidak perlu dianggap sebagai pameran.Religiusitas hendaknya dipandang sebagai suatukeputusan batin yang sangat pribadi.

Bertolak dari gambaran ini, maka agak sulitdijamin, apa benar karya-karya yang dianggapdibya karena berangkat dari sikap religius itu,berarti pula dibuat oleh seorang seniman yangberkadar tinggi iman salehnya.

Ambil contoh karya-karya seni rupaMichaelangelo di dinding-dinding kapel Sistine.Ternyata bukan lantaran takwa maka lukisan-lukisan itu dibuat berbulan-bulan olehMichaelangelo, melainkan karena ia lapar danbutuh makan, dan Paus memberinyakemungkinan itu. Begitu pula karya-karya musikBach dalam gereja Katolik, agak sulit dinggapluluh karena ternyata Bach orang upahan gerejaKatolik, sementara kesehariannya ia hidup dengandogma-dogma Protestan.

Dalam seni-seni religius, hendaknya kita lihat hubungannyadengan umat manusia, berkenan atau tidak ia menjadi seniumat. Dengan begitu, barangkali kita bisa berlaku tulusmenyisihkan penglihatan kita terhadap sosok bangunnyasebagai seni yang lepas dari tanggungan religiusitasnya.

35

Page 49: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Namun, sebagai seni, kandungan religiusitas itu tidakdapat tiada, harus pula dikaji oleh kebenaran yang mengalitdari cara pengutaraannya. Sejati atau tidak sejati ? Carapengutaraannya itu kita lihat pada dua jenis yang tipial ( khas), yaitu pengutaraan yang langsung.

a. Pengutaraan langsung. Yang disebut pengutaraanlangsung senyawa dengan tujuan seni sebagaialat dakwah. Jadi dalam seni berkngsung kata-kata dakwah. Ia bisa betupa karya yangdiangkat dari cerita-cerita kitab suci, bisa jugayang dibuat sendki oleh sang pengarang.Contohnya Iblis karya Mohamad Diponegorodan Ayub karya Julius R. Sirayaranamual ,dua-duanya diangkat dari kitab suci. Dan Fa/arSidtk karya Emil Sanossa, karangan sendiri.0api Tambayong)

b. Pengutaraan tak langsung. Dalam pengutaraantak langsung, sifat-sifat keimanan disajikandengan lambang dan kiasan. Cara ini dipakaipada permulaan masuknya agama Hindu diJawa. Karya sastera Hindu yang bersufatreligius dalam pengutaraan tak langsung ini,antaranya Dyah Tantri, Hitopadesa, Pancatantra,dan buku-buku Purana. Kemudian, dalamkurun penyebaran Islam di Jawa, paraWalisanga menggunakan syair dan musikuntuk menguatkan iman umat, antaranyakarya Dandanggula, Sunan Kalijaga;

36

Page 50: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Maskumambang, Sunan Kudus; danAsmaradana, Sunan Gin. 15

2. Seni - seni Sekuler

Seni yang bersifat religius acao kali terlalu sentral dankurang bebas dalam hal wawasan. Jika ia terjang danmeninggalkan ketaatannya pada religi, maka itu betarti ia akanmenjadi atheis. Tetapi jika ia hanya melangkahinnsajaketerikatannya pada religi, ia selamat. Kita sebut kemungkinanyang terakhir sebagai seni-seni yang sekuler.

Ada untungnya berpihak pada seni-seni sekuler. Iabisa merdeka berdiri senagai seni, lalu menghadapi kritiksebagai sesuatu yang wajar. Itu berbeda dengan seni-senireligius. Kritik terhadap seni-seni religius biasanya kelihatantakut-takut. Orang takut, sebab hal ihwal yang bertaliandengan agama adalah urusan iman, keputusan hati. Kritikterhadapnya mungkin mengakibatkan suatu yangmengguncangkan. Sudah tentu, sikap kritik serupa itu bagussaja. Hanya sayang sekali, bahwa kritik yang takut-takut tidakmembantu seni jadi dewasa. Sebaliknya, seni malah teranja-anja.

Maka pilihan orang jatuh pada seni sekuler.Dalamnya, tak ada tanggungan soal iman seseorangsungguhpun seniman yang bersangkutan boleh terikat padasuatu agama tertentu. Seninya bisa bebas. Wawasannya lebihluas. Ia bisa hadir sebagaimana mestinya. Kebenaran seninyauniversal. Nilai kemanusiaannya juga universal. Seninya takterbatas pada bangsa, ras, atau suku bangsa walaupun sangseniman berbeda dalam salah satu lingkungan tertentu.

15 Japi Tambayong, Hal. 46-47.

37

Page 51: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Seni-seni sekuler bergumul dengan nilai estetik, indahdan bennanfaat bagi tnanusia. Masalah yang diusung bolehberanekaragam. Tak terkecuali pula masalah kepeïcayaan danagama, bangsa dan ras, Tuhan atau hantu, orang tua dananak-anak. Pendek kata, tnanusia secara tembus ruang.

3. Sem - seni Atheis

Kita khususkan seni-seni atheis. Ini penring. Padamasanya, seni-seni atheis pernah menjadi masalah besar diIndonesia. Kita akan segera ingat periatiwa tahun 1965,sebelum pecah kudeta PKI yang bernama " G-30-S ". Padasuatu hari di tahun yang sama, sebuah drama dalam bahasaJawa dipentaskan di Magelang. Judulnya Matine Gusti Allah (Kematian Sang Allah ). Isinya tak lain menghujat-hujat namaTuhan. Tengah pementasan berlangsung sekonyongpemainnya muntah-muntah mengeluarkan banyak sekali busa,lalu mati di atas panggung. Walau begitu, orang-orang PKItidak merasa berdosa.16

Catatan di atas memberikan suatu gambaran bahwaprang-orang yang tidak percaya Tuhan, yang atheis, memangmerasa dirinya tak punya tanggung jawab apa-apa padaTuhan.

Dalam sejarah seni, terutama sekali setelah zamanrealisme, banyak pengarang drama yang memilih atheis.Atheis yang kita meksudkan di sini adalah mamiliki sikaptidak percaya kepada Tuhan, karena percaya akan adanyaTuhan dirasakan terlalu mengikat dan tak sesuai denganpikiran-pikiran akali. Kita sebut sifat atheïsme yang demikianadalah atheïsme asasi. Ini berbeda dengan atheisme alami.

!é Ibid. Hal.47

38

Page 52: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1. Atheïsme asasi. Yang dimaksudkan denganatheïsme asasi adakh sikap penyangkalanterhadap Tuhan secara teoritis. Mula-mulaia berasal dari lingkungan yang percayaTuhan, tetapi kemudian kepercayaan itudianggapnya tidak rasional, makaditentangnya Tuhan dengan rumusanteori-teori akalnya. Kita pandangatheïsme asasi ini sebagai ajaran-ajaranorang yang murtad. (Tambayong)

2. Atheïsme alami. Yang dimaksudkan denganatheïsme alami adalah orang-orang kafïr,yaitu orang-orang yang memang belumpernah berkenalan dengan firman dankalam Tuhan Yang Maha tunggal, tetapiketika kalam itu dibawakan kepadanya,tetapi ditolaknya atau tidak diterima.

Kita menemukan pegangan sejarah bahwa sifat-sifatatheisme para pengarang, atau seniman pada umumnya,adalah atheisme asasi. Masuk dalam atheisme ini,diantaranya kaum vitalis ( Nietzsche ), kaum Humanis (Descartes ), kamu komunis ( O"Cassey ), kaumeksistensialis ( Sartre )17

III. SENI PERTUNJUKAN DALAM GEREJA

Pada bab sebelumnya telah dikhat bahwa dalamkehidupan agama-agama seni pertunjukan bukanlah hal yang

17 Ibid. Hal. 47

39

Page 53: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

asing. Dalam bab ini akan ditelusuri secara khusus sikapgereja terhadap seni pertunjukan. Terutama akan dijawabpertanyaan utama yakni dapatkah gereja menggunakan senipertunjukan dalam rangka kesaksian ? Jika sikap gerejaterhaadap seni pertunjukan sepanjang sejarah diperhatikanmaka terdapaat sekurang-kurangnya üga sikap, yakni sikapmenerima, sikap menolak dan sikap selektif.

A. Sikap Gereja Terhadap Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan mempunyai pengaruh yang paling dalamuntuk mengungkapkan sesuatu pesan atau berita pada publik,lewat pementasannya seorang penonton bisa terbawa olehdaya imajinasi yannng tinggi pada lakon atau adegan tertentuyang bisa diakhiri dengan kesedihan atau kegembiraan. Sejakzaman dahulu seni pertunjukan memeang ada namun bersifatritual dengan kegiatannya kepada dewa dalam bentukpenyembahan.

Penggunaan seni pertunjukan dalam gereja memangsudah ada sejak lama hal ini bisa dilihat pada peribadahanorang Israël di dalam Perjanjian Lama ( PL ), dimana seniseni pertunjukan digunakan untuk mengekspresikan syukurkepada Tuhan. Antara lain melaluia tari-tarian yang dibuatoleh Miriam pada saat orang Mesir mengejar orang Israëlmenyeberangi laut serta memusnahkan mereka lalu Miriammenari-nari. (Kei. 15 : 20).

Dalam perkembangan geraja di 2aman sekarang ini, senipertunjukan juga sudah dikembangkan untukmengkomunikasikan Injil, misalnya tari-tarian yang dipakaipada gereja di Bali atau yang sudah dikembangkan oleh

40

Page 54: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Bagong Kusudiharjo dalam pengembangan seni drama tarisebagai alat kesaksian Firman Allah.

Gereja telah menggunakan seni pertunjukan yaitu tari-tarian, seni suara ataupun drama dalam pelayanannya. Namuntari dan drama dalam penampilannya masih bersifat temporer,sedangkan paduan suara memeang sudah melekat eratdidalam setiap peribadahan jemaat saat ini.

Tari dan drama barfungsi pada saat acara-acara Gerejani,misalnya Paskah atau Natal. Didalam perkembanganpelayanan Gereja, drama memang sudah ada dengan namapercakapan atau sandiwara, dengan menampilkan cerita-ceritayang sering diangkat dari Alkitab sebagai naskah pertunjukanyang hendak disuguhkan kepada penonton yang jugamerupakan suatu kesaksian melalui seni tersebut.

Banyak juga bentuk-bentuk drama Gerejani yang sudahdifilmkan sebagai alat kesaksian atau yang sering dipentaskanoleh Yakoma PGI dalam mimbar Agama Kristen Protestan.Dengan demikian ikatan seni pertunjukan memang tidak lagidilihat sebagai bagian yang baru didalam pelayanan tetapisudah ada namun tidak mendapat tekanan atau ditimbulkankepermukaan untuk mendapat arti sebagai kesaksian tetapidinilai sebagai hiburan saja.

1. Gereja Dapat Menggunakan Seni Pertunjukan

Dalam pelayanan Gereja untuk memberitakan FirmanAllah, ada banyak cara dan bentuk pemberitaan gunamendaratkan Injil dengan selamat kepada jemaat dari berbagaimacam cara yang digunakan oleh Gereja didalamnya sennipertunjukan dapat memainkan peranan dan fungsinya sebagaibentuk penyampaian yang langsung menyentuh jiwa dariwarga jemaat yang sesuai dengan kehidupannya.

41

Page 55: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Seni pertunjukan dapat dipergunakan oleh Gereja karenasifatnya umum dan pengungkapan pesannya dapat memenuhisegala bentuk seni. Pemberitaan Firman Allah melalui senipertunjukan memang lebih mudah diseduaikan dengankondisi jemaat penerima berita Firman karena dalam jemaattersebut bentuk-bentuk seni pertunjukan sudah ada dandikenal.

Perimbangan lainn ialah melalvii seni pertunjukan Gerejadapat melibatkan sebagian orang untuk ikut dalam pelayananmelalvii kemampuan dan keterampilan mengekspresikan imandengan berbagai macam ragam seni yakni seni pertunjukan.Pemberitaan Firman dengan unsur seni sanganmempengaruhi jemaat dan mudah diterima oleh karenaFirman ttu berbicara melalui gerakan-gerakan kaki dan tangan( tari ). Firman itu bisa juga disampaikan lewat alunan nadadan kata yang dilagukan ( musik ) serta bisa jugadidramatisasikan (drama).

Dengan melihat keadaan tersebut maka Gereja tidaktinggal diam ( statis ) dalam pemberitaannya. Gereja dituntutuntuk terbuka dengan melihat kemungkinan yang bisadimanfaatkan guna penyampaian maksud keselamatan kepadaseluruh warga jemaat yang di-Injili melalui seni tersebut.Gereja dapat mempergunakan seni pertunjukan sebagai alatyang efektif dalam pelayanannya sebab seni itu tumbuh danmelekat serta berkembang bersama-sama dengan kehidupanwarga jemaat.18

Seni pertunjukan yang digunakan oleh Gereja sebagai alatatau sarana dalam pelayanan dengan mempergunakan unsur-unsur kebudayaan setempat yang sudah dibersihkan nilai-nilai

18 John Wanane, " Pemamfaatan unsur seni sebagai alat PewartaaninjiF, Skripsi 1989,hal23.

42

Page 56: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kafirnya dan memasukkan unsur Kristiani. Maka dengansendirinya kebudayaan yang dipakai tidak lagi bernafaskankekafiran tetapi telah terbina oleh iman Kristiani.

2. Kemungkinan Gereja Menolak Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan adalah bagian dari ungkapan iman yangdialihkan melalui karya-karya seni untuk mengagungkanAllah. Gerakan dan getaran jiwa terungkap pada seni sebabAllah didalam kekudusan dan kemulian-Nya terbungkus padasifat seni yang luar biasa. Oleh sebab itu kemungkinan Gerejamenolak seni pertunjukan dilatarbelakangi oleh pengalamanseni yang masih kafir, tidak berbau Kristiani. Maksudnyabelum dirohanikan bentuk-bentuk pengungkapannya entahtari atau musik yang hanya untuk memuja dewa.

Keprihatinan Gereja bahwa apabila menerima seni yangkafir masuk dan belum dibentuk kekafirannya, maka akanmempengaruhi perkembangan nilai rohani dimana haltersebut akan dilihat sebagai penyembahan kepada dewa danbukan kepada Tuhan. Oleh sebab itu didalamnya masihterbungkus unsur-unsur magi, sehingga muncul sinkritisme.Bila Gereja menolak seni pertunjukan, hal itu dilatarbelakangioleh pemikiran di atas. Ada pemikiran lain yang munculdalam penolakan ini, bahwa Gereja tidak mau memberitakanFirman dengan mengikutsertakan kesenian yang dianggapsebagai tempat untuk memuja para dewa, dimana Gereja mauterlepas dan secara murni memberitakan Firman denganpolanya sendiri.

3. Gereja Bersifaf Selektif

Alasan Gereja bersifat selektif terhadap seni pertunjukan,karena banyak unsur-unsur seni yang berkembang pesat di

43

Page 57: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

luar kontrol nilai eüs. Perkembangan seni dewasa inidipengaruhi juga oleh unsur budaya. Bila kebudayaan luaryang bebas dan spontanitas ikut masuk dalam pola pelayananGereja, maka akan terjadi pergeseran nilai yang menimbulkaninterpretasi yang negatif terhadap Gereja dan pelayanannya.Oleh karena itu Gereja sangat berhati-hati dalam menjaringnilai budaya yang diangap cocok untuk dipakai sebagai saranamengkomunikasikan Injil. Misalnya tari-tarian atau nyanyian (yang sudah dibersihkan unsur kekafirannya ) untuk dapat dipakaidalam pelayanan Gereja.

Dalam sikap selektif Gereja untuk menghimpun nilaibudaya, selalu melihat pada bentuk seni yang mengandungnilai rohani atau yang dirohanikan dengan tidak meninggalkanbentuk pengungkapannya yang asli, hanya nafas dari seni ituyang dikristenkan sehingga para pemakai dan penerima dapatmenghayari serta menghargai sebagai milik yang harusdipertahankan dan dikembangkan.

Unsur-unsur seni yang tidak dipakai oleh Gereja dalampelayanannya adalah yang terlalu bebas dengan tidak melihatpada nilai etis. Misalnya seni yang datang dari latar belakangBarat yang tumbuh dan berkembang dengan pola kebaratanserta hidup dalam kebudayaan Barat yang serba bebas.Tentunya hal ini tidak semua diterima dan dipakai dalam polakebudayaan Timur, sebab ada perbedaan nilai rasa seni yangsesuai dengan sudut pandang ketimuran. Oleh sebab ituGereja dalam memanfaatkan seni pertunjukan selalu kritisdalam menempatkan nilai budaya dalam pelayanannya.

Ciri-ciri dari seni pertunjukan yang sudah diterima olehpelayanan Gereja adalah seni yanng sesuai dengan pola hidupkebudayaan setempat, yaitu yang biasa dapat dipergunakanoleh masyarakat ( jemaat ) dalam kehidupan sehari-harimisalnya tari-tarian, musik dan lainnya. Dengan demikiansegala macam unsur seni yang dipakai oleh Gereja selalu

44

Page 58: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

diseleksi untuk tidak merusak dan memojokkan wibawaFirman Allah tetapi kemurnian dan kesucian dari Firmanselalu dipelihara.

4. Sikap Gereja Terhadap Seni Drama

Kata teater berasal dari bahasa Yunani " teatron " yangditurunkan dari kata " teaomai " yang artinya " dengan takjubmelihat atau memandang ". Dalam arti luar teater adalahsegala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak,pertunjukan kesenian atau olah raga. Dalam arti sempit teateradalah drama yang mengandalkan naskah tulisan dan dialog,oleh karena itu teater lebih digemari rakyat dalam arti luaskerena lebih bebas, santai dan spontan. ( Bambang Suryo,tahun 1983,4).

Kata drama muncul pertama kali pada zaman Yunanikuno, orang Yunani menyebutkan dengan nama " draomai "yang artinya perbuatan meniru suatu kejadian yang ditirukan.Drama ( Draomai ) lahir karena adanya hubungan ritualantara orang Yunani saat itu dengan dewanya. Seni dramaadalah penampilan perilaku manusia yang bertolak dari suatunaskah. Didalamnya terdapat dialog serta acting pemain yangdisuguhkan kepada sejumlah penonton. ( Yakob Sumaryo,Tahun 1986: 4-5).

Di dalam perkembangan drama kemudian terjaadipenolakan terhadap seni tersebut karena bentuk penyajiannyayanng langsung dan spontanitas mengkritik kehidupan parapenguasa terutama menyangkut soal etis. Kritik-kritik tersebutdisadur melalui pementasan drama, ada penolakan terhadapdrama. Alasan Gereja menolak seni drama karenaaaaa banyakdrama-drama import dari luar ( Italia ) yanng kasar dalampenampilannya dan merangsang nafsu seksual, sehingga untukmenjaga wibawa Gereia maka hal tersebut ditolak dan tidak

45

Page 59: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

diterima sebagai bagian dalam pelayanan Gereja. Dapat dilihatjuga bahwa di lingkungan Gereja-Gereja di Indonesia masihbanyak terdapat suatu kesanksian berdasarkan susila terhadapseni drama. Hal itu nampak juga bahwa di lingkunganbeberapa Gereja tertentu yang menekankan kesucian tempatibadah, dengan melarang kegiatan-kegiatan pentas ( drama )atau kegiatan demonstratif lainnya dilangsungkan didalamgedung ibadah. Sikap seperti ini selain dilatarbelakangi olehpaham pietisme juga dilatarbelakangi oleh sikap curiga terhadapseni drama.

Namun ada usaha yang düalui untuk mengangkatdrama tersebut tidak lagi sebagai hiburan, tapi dipakaimengabdi kepada Tuhan daan sesama. Gereja menerima senidrama karena pertunjukan ini sangat digemari olehmasyarakat dan cukup efektif untuk menyampaikan pesanmembangun kepada masyarakat dari keadaan yang tradisionalmenuju masyarakat yang maju. Salah satu sarana yang efektifadalah drama yang menggunakan dialog. Drama jugamerupakan kesenian yang tertua yang menggambarkan ataumementaskan bahan-bahan dramatis, yang bisa diambü darisejarah, cerita rakyat dan juga dari Alkitab untukmenyampaikan pesan sosial ataupuc keliidupan kepadapenonton.

Kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh Gereja untukmengembangkan misinya sebagai alat kesaksian. Drama sudahada sejak zaman Zending dalam jemaat-jemaat GKI sampaisekarang, terutama dalam jemaat-jemaat dikampung-kampung, dimana setiap perayaan Natal diisi dengan dramaatau sandiwara/percakapan semalam suntuk. Dewasa iniGereja telah memanfaatkan seni drama sebagai saranamengkomunikasikan Injil, misalnya drama-drama yangbertemakan Alkitab atau kehidupan Kristen baik untuk

46

Page 60: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

keperluan liturgis daan ibadah-ibadah Kristen maupun untukkonsumsi umum yang dihasilkan oleh Yulius Siranamual,Teguh Karya, Sanggar Pratiwi, Yakoma PGI dan lain-lain.Didalam gubahan itu diadakan hubungan antara kabaktiandan drama keagamaan dengan maksud dapat dilakonkandidala tempat ibadah sebagai bagian dari pemberitaan Firman.Gubahan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikankebaktian, tetapi mengulangi serta menegaskan berita dalamkebaktian dengan bahasa dan alat-alat seni drama.

Perkembangan seni drama dan sikap Gereja kitaterhadapnya kelihatannya tidak terlalu buruk, bahkan bolehdikatakan cukup baik, terutama pada saat drama mulaimuncul di Indonesia, dimana kaum pemuda Kristenlah yangmulai menghubungkan agama Kristen dengan seni drama.Mereka pulalah yang berprakarsa untuk menyadur sandiwara-sandiwara Kristen dalam bahasa Indonesia danmementaskannya.

Dewasa ini menurut pengamatan penulis bahwa masihada pemimpin-pernimpin jemaat ragu-ragu terhadapperkembangan seni dan mereka selalu waspada kalau hal itumelampaui batas. Alasan mereka ialah kuatir jika tokohJuruselamat dipentaskan dengan sikap yang tidak terhormat.Juga drama-drama yang dipanggungkan harus mempunyaipersiapan yang baik, sebab jika pemanggungan drama-dramakeagamaan sampai menimbulkan kekecewaan dan ejekankarena sangat kurang bermutu, maka pemberitaan kabarkeselamatan lebih dirugikan dari pada disokong. Maka baiksekali juga disekitar drama keagamaan itu terdengan suarayang memberi peringatan dan petunjuk tapi ada juga suarayang mendorong dan memberi semangat supaya dramakeagamaan dapat dipertanggungjawabkan memuji Tuhan.

5. Sikap Gereja Terhadap Seni Musik

47

Page 61: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Dalam Kejadian 4 : 21 dikatakan kesenian muncul darianak-anak Kain sehingga Yubal disebut sebagai Bapak semuaorang yang memainkan kecapi dan seruling. Musikmerupakan bagian penting dalam kehidupan sosial/sekulerorang Ibrani. Mereka ridak membedakan kehidupan yangkudus dan kehidupan sekuler sebagaimana yang kita lakukansekarang, Kehidupan musik mereka bertumbuh dari jiwaorang-orang yang hidup sehari-harinya diatur oleh agamamereka. Menurut Vander Leew sebagaimana yang dikutipoleh Verkuyl:

" Musik mempunyai sifat yang menunjukan kesatuanarah musik adalah pernyataan sesuatu yang lebih dari padamusik. Musik bukan terdengar dari suara da instrumenmalainkan merupakan apa yang ditdmbulkan dalam ingatanoleh karena suara dan instrumen itu. Musik mengingatkan kitakepada kemuliaan Tuhan, musik juga melagukan tentangkasih yang murni dan kebahagiaan yang menggembirakan.Musik melambangkan perjuangan melawan dosa tapi jugamenunjukan kemenangan dalam perjuangan ". ( Verkuyl,1960: 145).

Gereja hidup tidak hanya sendiri tapi Gereja itu hidupkarena didalamnya ada komponen penggerak yang dinamisvang membangkitkan semangat beribadah serta mengantarumatmendekatkan penghayatannya kepada Pencipta ( Tuhan). Hanya dengan musik atau nyanyian itulah ungkapan syukurdari umai yang dinaikkan sebagai respons terhadap karyapenyelamatan Allah.

Didalam Gereja memang ada penolakan terhadapmusik-musik yang mengandung unsur magi yang masihdipengaruhi oleh agama-agama suku. Gereja menolak karenadianggap penyembahan kepada berhala/dewa. Pandangan kinyang muncul dari Gereja adalah penolakan terhadap alat-alat

48

Page 62: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

musik yang dipakai dengan alasan bahwa selalu dipergunakanuntuk memanggil atau mengusir roh, juga untukmengumpulkan berbagai kesaktian untuk membuat manusialupa diri. Hal inilah yang ditolak/tidak diterima oleh Gereja.Juga di kalangan masyarakat yang rendah ada pemahamanbahwa musik dapat menjadi ekpresi untuk penyembahanberhaia, magi atau tahyul Di dunia modern ini yang telahmenduniawi terdapat musik tertentu yang dapaimemabukan,menyesatkan, mengarahkan, menghanyutkan,memukau.

Walaupun ada bermacam-macam pandangan yangmuncul mengenai seni musik namun Gereja tetapmemanfaatkan musik sebagai bagian dan kehidupan gerejadalam peiayanan nya. Alasannya ialah jemaat itu hidup kareaadi dalamnya terdapat puji-pujian dan dan di dakm puji-pujianmelalui musik dalam penyembahan kepada Allah, Oleh sebabitu gereja merasa t>erlu sekaü menggunakan musik di dalamkehidupan pribadinya.

Jika jemaat tidak bernyanyi kg! makg matüah femaaïitu. Sebap Tuhan menyatakan dki dakm Yesus kristus danmelakukan perbuatan-perbuatan besai pada |emaat, makaTuhan itilah yang membangkitkan nyayian dan pujian didalam jati diri jemaat dari abad ke abad jemaat yang tidakbernyanyi iapun tidak mengenai Tuhan sebab di daim pujianitu Tuhan di agungkan di muliakan. (Verkuyï,: 1960 : 146).

Bila kita meiihat perjaianan sejarah permusikanmulai dari bangsa Israël pada zaman Perjanjian Lama { PL )sampai pada zaman Perjanjian Baru ( PB ) juga denganmunculnya reformasi, maka Gereja sekarang sudah lebihbanyak mengembangkan musik-musik yanng sudahbernafaskan Kristen untuk dipakai dalam peiayanan Gereja.Hal ini adalah salah satu upaya Gereja menuju pada apa yangdisebut Kontekstualisasi di bidang musik. Oleh sebab itu

49

Page 63: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Gereja melihat musik sebagai sarana untuk membawa jemaatlebih dekat kepada Tuhannya dengan penghayatan sertaperenungan melalui musik yang diperdengarkan. Didalammusik jiwa pendengar diikat oleh alunan nada yang memukauserta sentimentil. Jemaat merasa penghayatan yang dalamsekali dengan usik , maka Gereja merasa perlu menempatkanmusik dalam barisan liturgis. Alasan lain bahwa Gerejadipanggil untuk mengumandangkan suara keselamatan lewatpuji-pujiannya dengan nyanyian rakyat yang tua namun telahdiberi nilai rohani yang dipakai memuji Tuhan. Gereja tidaklagi menutup diri dalam pengembangan kreatifitas di bidangmusik gerejanni tapi harus membuka diri denganmempergunakan musik sebagai alat pengungkapan perasaanyang dalam kepada Tuhan dalam puji-pujian . Bukanlahkesenian melainkan Firman dan pujian kepada Tuhan harustetap menjadi inti kebaktian baik pengkhotbah di atasmimbar, organis di atas organnya maupun penyanyi koor digereja hanya punya satu pangilan melalui Firman di dalamkhotbah, doa, nyanyian dan musik.

6. Sikap Gereja Terhadap Seni Tari.

Gereja mula-mula tidak menerima unsur budaya didalam pelayanannya, alasan karena di dalamkebudayaan masih ada unsur kekafkan yang kuat. Jugaada latar belakang lain misalnya pengaruh pahampietisme yang menekankan kesucian ,dimana gerejatidak boleh terlibat dengan hal-hal keduniawian.Gereja harus memperhatikan kesuciannya danmengenai paham ini muncul keraguan dalammenerima unsur tari dalam peribadahan gereja. Alasancorak pietisme yang menekankan kesalehan makaüdak memberikan kesempatan penggunaan seni tari.

50

Page 64: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Tarian salomo juga merupakan alasan dari penolakan,sebab tujuan tarian tersebut bukan untuk memuliakanTuhan tetapi mempvmyai motovasi pembunuhan dimana kepala Yohanes Pembabtis harus di korbankan.

Alasan lain okh Gereja zaman Perjanjian Barumenolak seni di dalam pelayanan Gereja adalah juga berlatatbelakang Teologis. Dimana orang Yahudi tidak maumemperdengarkan musik-musik sebab mereka masühmengalami duka cita yang dalam sekali, di mana Bait Allahtempat mereka perdengarkan rebans dan kecapi jadi runtuh.Kekecewaan inilah vang menyebabkan untuk tidakmemperdengarkan musik mereka.

Tarian di dalam Gereja sebenarnya sudah ada padazaman Perjanjian Lama, dan itu di pakai oleh orang-orangIsraël untuk mengekspresücan imaonya kepada Allab atasberkat Tuhan yang mereka alami. Perkembangau Gereiadewasa ini menunjuk keterlibatannya di dalam segak segiuntuk dapat menterjemahkan kerugma Alkitab itu denganbaik kepada warga jemaaL

Banyak kenyataan yang telah membuktikan bahwaGereja telah terbuka untuk menerima unsur budaya (tarian ),(musik) yang di pakai dalam rugas kesaksiannya. Sebab tarianyang dipakai oleh Gereja sekarang ini sudah dirohanikan isidan bentuk penyajian yang sudah disempurnakan dengan tatanilai etis yang berlaku. Pemanfaatan tarian di dalam pelayananGereja sekarang ini dari sudut isinya mempunyai manfaatyang besar sekali selain sebagai suatu expresi dalampenyembahan, tari juga bisa sebagai sarana untuk kegiatanjemaat dalam persekutuan.

a. Menari dalam Penyembahan

51

Page 65: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kesalah - pahaman yang membvikus masyarakatPapua ialah tentang penggunaan unsur tari sebagai alatuntuk mengekspresikan iman kepada Tuhan, ialahkarena masih melihat pada nilai kekafkan yang sangatkental. Tari-tarian yang dimaksudkan ialah untukmemuji Tuhan sebagai mana layaknya Ia (Allah harudl puji). Itulah sebabnya banyak sekali tari-tarian inimemerlukan waktu yang cukup panjang untukmenerjemahkan kepada jemaat betapa pentingnyatari-tarian dipakai sebagai alat mengkomunikasi isiFirman. Oleh sebab itu perlu memberikan doronganbagi mereka yang menari dihadapan Tuhan supayadapat menyelidiki Alkitab tentang segala sesuatu yangberhubungan dengan pelayanan mereka. Dengandemikian mereka dapat melihat perkara-perkara besaryang sedang Allah pulihkan pada masa kini melaluitarian dan penyembahan.19 Melihat betapa

pentingnya Tari-tarian sebagai alat komunikasitentang Injil, maka kami sarankan supaya setiapanggota kelompok tari dari berbagai gereja manapunyang telah menggunakan tarian sebagai saranapewartaan Injil harus benar-benar menyerahkan dirisepenuhnya untuk dipakai sebagai alat yang kecildalam tangan Tuhan untuk mengekspresikan isi beritaFirman melalui dan didalam gerakan tangan maupunseluruh gerak tubuh yang menari. Supaya kita dapatmenyatakan kebebasan secara total didalampenyembahan, dan supaya tubuh Kristus dapatbertumbuh menjadi dewasa. Dan pada saat yang

19 Mike & Vivi Hibbert, " Pelayanan Musik", Yayasan Andi, 1988, ha.106.

52

Page 66: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

tepat, dapat menyembah Allah dalam roh dankebenaran dengan menggunakan bentuk tnaupun caraapa saja yang sesuai untuk menyatakan apa yangsedang Allah katakan. Menan dalam penyembahanmerupakan kebenaran yang Alkitabiah, karena itu kitaharus bisa melaksanakan kebenaran ini dengankepekaan terhadap tanggung jawab pemerintah Ilahi.20

Ketakutan kita sekarang ini ialah karena banyak orangkristen terutama generasi muda yang mengikuti trend anakmuda ini telah melakukan ekspresi ini tampa pengertian, doaserta pengajaran yang benar. Beberapa orang lainnya telahmenetapkan bentuk maupun kreasivitas daiam tarian tampamenyadari makna yang dalam bahwa sesungguhnya bentuk inimerupakan rencana Allah bagi gereja-Nya di akhir zaman. Ha!yang paling penting bagi yaitu mematikan perkara-perkaralahiiiah atau jasmaniah, bahkan termasuk keinginan kita untukmenan. Tampa kematian takan ada kehidupan, Allahmenginginkan ada kehidupan yang mengalir ke iuar daripelayanan tari-tarian, dan bukan hanya merupakansekelompok orang yang bebas, serta hanya mempraktekkar*kreasivitas semata-mata. Beberapa hal terahir yang Allahnyatakan dan pulihkan dalam gereja-Nya. barangkaü adalahhal-hal yang berhubungan dengan kaki.2'

Gereja sekarang terutama gereja yang beralirantradisional seperti GKI di Tanah Papua ( yang masihmempertahankan prinsip-prinsip dogmatis ahran Caivinis danLutheran yang kaku), sudah selayaknya membuka diri untukmelihat betapa besar dan dalamnya kekayaan gereja yangbelum di mamfaatkan untuk memuji dan menyembah Tuhan

20 Ibid, hal. 107.21 Ibid.

53

Page 67: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

seperti musik dan tarian. Kami sependapat dengan Mike &Vivi yang melihat pentingnya menari dalam penyembahan.Pengangkatan tangan serta sujud menyembah di hadapanTuhan merupakan pernyataan dari hati yang berserah denganmelibatkan ekspresi melalui anggota tubuh kita.( sebagaimana yang termuat dalam UI. 6:5, " Kasihilah TuhanAllahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamudan dengan segenap kekuatanmu". Yesus menerimapenyembahan Maria, yang melakukan penghormatan pada-Nya secara total, dan menyatakan serta memaklumkan Yesussebagai Raja dan Tuhan. Ia membasuh kaki Yesus dengan airmatanya, mengurapi-Nya dengan minyak narwastu yangsangat harum dan mahal harganya, dan kemudianmengeringkan kakinya dengan rambutnya.(Yoh. 12:3 ; Luk. 7:37 038) hahni merupakan pernyataan yang dapat dilihat daripenyembahannya. (Vivi & Mike)

II Sam, 6 14 - 16; I Taw. 15 : 29- Daud menari-nari dihadapan Tuhan dalam penyembahan' dengan sekuattenaganya'. Ma2. 149 : 3 " Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian....Why. 19: 7, " Marilah kita bersuka cita dan bersorak sorai, danmemuliakan Dia! Karena hari perkawinan anak domba telahtiba, dan pengantinNya telah siap sedia.Hak. 21: 21 Anak-anak perempuan Silo mengadakan siarahsetiap tahun ke Silo untuk menyembah Tuhan denganmenari-nari di kebun anggur.Yer. 31: 13, " Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukacita menari beramai-ramai, orang-orang muda tua akanbergembira "Tari-tarian suka cita dan penyembahan itu dilakukan setelahpelimpahan gandung, anggur dan minyak ( fïrman Allah,sukacita dan pengurapan). Ketiga hal inilah yang akanmenyebabkan keseimbangan dalam pelayanan tari-tarian.

54

Page 68: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Mazm. 30 : 12, " Aku yang meratap telah Kauubah menjadiorang yang menari-nari....."Luk. 10:21, " Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalamRohKudus. . ."( dalam arti melompat, meloncat, melonjak, melompat karenasangat bersuka cita. Dalam bahasa Yunani menggunakan kata'Agalüao').2'

Vestival tari yang sering di lakukan adalah daiamrangka hiburan kepada rakyat, Namun sejauh ini belum difungsikan seoprimal dalam misi pelayanan gereja. Bila saja kitadapat memamfaatkannya dapat menjadi sarana untukmengakrabkan jemaat dalam persekutuan. Vestival dari seringhanya sebagai penghias waktu senggang daiam acara uiang-tahun berbagai instansi pemerintah. Selain itu jugg sebaga.komoditi politik dalam rangga penggalangan masa pada suatutujuan politik.

I Rai. 19 : 16-... " Abel- Mehola" dikena: sebaeailadang tari-tarian, suatu tempat yang telah ditetapkan untukmenyelenggarakan berbagai macam pesta maupun peravaan.Elisa diiahkkan disana, dan ia merupakan type seorang yangmemiliki pelayanan ganda ( doublé portion} dan gereis.dikhirzaman. Pelayanan ganda pada masa kini dinyatakanmelalui penyembahan.Kata 'pesta' atau 'perayaan' dalam imamat 23 : 41 dan Maz, 42: 5 kata aslinya adalah ' Khagag' ( dim bhs Ibrani) juga dalamKei. 12: 14, 17; Hak 11: 34; Luk. 15: 25.

21 Ibid.

55

Page 69: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

b. Tarian mengungkapkan Nubuatan dari Allah

Melalui penyembahan, keluarlah nubuatan yangpenuh dengan urapan. Seseorang atau sekelompok penariyang telah ditetapkan dapat menginterpretasikan suatuperkataan nubuatan atau gerakan Roh Kudus. Penari jugadapat menjadi orang yang dipakai untuk menyampaikan ataumenyanyikan nubuatan.

Dalam Kei. 15: 21 dikatakan bahwa setelah Musamenyanyikan suatu nyanyian nubuatan, Miryam kemudianmenari dan menyanyi bersama dengan perempuan-perempuan lainnya untuk menyambut nyanyian Musa itu. ISam. 18 : 6-7 tnengatakan, "Tetapi pada waktu merekapulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orangFelistin itu ( Goliat), keluarlah orang-orang perempuan darisegala kota Israël menyongsong Raja Saul sambil menyanyidan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukariadan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yangmenari -nari menyanyi berbalas-balasan, katanya: " Saulmengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."Pada waktu Dauda baru saja berhasil mengalahkan seorangmusuh yang sangat ditakuti oleh seluruh barisan tentara Israël,tetapi nyanyian perempuan-perempuan yang mengelu-elukankemenangannya itu merupakan pernyataan nubuatan tentangkehidupan serta peyalanan Daud.

Seluruh Alkitab banyak memuat pernyataannubuatanyang sangat kuat melalui perbuatan orang-orang yangterkenal. Kita bisa melihat dari pengalaman Abraham yangmembawa anak tunggalnya, Ishak, untuk dipersembahkansebagai bukti dan tindakan dari iman, kasih sertapenyembahannya kepada Allah, ia melakukan sesuatunubuatan yang merupakan kenyataan yang lebih tinggi daripada apa yang baru saja terjadi terhadap dirinya sendiri,

56

Page 70: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

anaknya dan Allah pada saat itu. Alkitab banyak tersimpanberbagai lambang-lambang darn arti yang sangat dalam dibalikkisah tokoh-tokoh yang didalamnya. (Mike & Vivi)

Allah sedang membangkitkan beberapa gereja untukterlibat dalam arak-arakan kebesaran yang menyatakannubuatan. Ditengah-tengah penyembahan mungkin terjadi'tindakan' dari suatu pernyataan nubuatan. Selam nubutanyang dinyatakan melalui nyanyian atau perkataan, FirmanTuhan dapat dinyatakan melalui tarian atau atau gerak tubuh.Bilamana terjadi sesuatu dalam bidang rohani, dan kemudianhal itu dinyatakan secara fisik, maka pasti ada kebenaran yangdinamis dan penuh kuasa dalam pernyataan yang sedang Allahkatakan. Karena lasan inilah, kita harus bisa bertindak dengankepekaan yang sungguh-sungguh terhadap Roh Kudus.Semua pnnsip yang berlaku bagi kehidupan para pemainmusik dan penyanyi yang berkenan dengan kehidupan dankekudusan, harus berlaku juga dalam kehidupan parapenyembah disini. Karena itu hal yang merupakan kebenaranyang membahayakan untuk dipikirkan, bila gereja tidak hidupdidalam pertobatan dan kebenaran setiap hari. Adakesemptan yang besar untuk bertindak keliru dalampernyataan-pernyataan semacam ini, mungkin kita belum siapbetul untuk melakukannya. Semua hal yang kita ketahmadalah bahwa ada kemulian yang besar sedang dicurahkandiatas muka bumi. Surga sedang dibuka bagi seluruhmanusia, segala sesuatu mulai terjadi sesuai dengan cara danrencana Allah sediri.22

22 I b i d . h a l . 1 1 0 - 1 1 1 .

57

Page 71: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kelompok Musisi Kijne Group Menginngi Ibadah dengan musik Tradisional

Team Tari dan Musisi sebelum mengadakan pementasan

Page 72: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BAB III

SENI PERTUNJUKAN DALAM PRINSIP ALKITAB

A. Seni Di dalam Perjanjian Lama

Masalah seni didalam Perjanjian Lama sudah berkembangcukup lama terutama dalam perayaan-perayaan kultus yang dalambeberapa hal mempengamhi ritus Yahudi. Seni yang banyak sekalidipergunakan antara lain : musik, tan-tanan dan mazmur pujian,namun seni dalam Perjanjian Lama juga sudah berkembang danmerupakan bagian dalam pelayanan Imamat yaitu pelayanan untukmelayani Allah dan umat-Nya dengan puji-pujian baik ïtu musik, atautan-tanan. Hal ini merupakan panggilan yang mulia dan suci. Didalampelayanan Bak Allah, suku Lewi merupakan suku yang ditugaskanuntuk melayani di Bait Allah. Seluruh proses pelayanan dl Bait Allahdi pegang oleh suku Lewi termasuk juga pelayanan pujian sampaidengan alat-alat musik.

Disini akan dibicarakan tentang pandangan Perjanjian Lama terhadapmusik, tari-tarian dan drama. Didalam Perjanjian Lama ketigakomponen ini tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan menjadisatu kesatuan pelayanan dalam Alkitab.Contoh :

1. Musik

Pada zaman Nabi Samuel ada sekolah untuk para Nabi yangdidirikan di Israël. Pria dan wanita diterima dan mereka tinggal digubuk-gubuk kayu yang sederhana yanng diajar tentang mazmur,musik sejarah dan sebagainya seperti pengajaran yang dituntutgenerasi dari mulut ke mulut. Puisi, peri bahasa danperumpamaan banyak diajarkan dan pelajaran sejarah dimasukkandidalam lirik lagu rakyat. Menurut H.H. Rowley mengatakanbahwa tentang pemakaian musik dalam ibadah hanya sedikit yang

58

Page 73: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dicatat namun musik pada saat itu telah memaaainkan perananyang sangat penting dalam peribadahan Israël saat itu. Rowleymengatakan bahwa ada beberapa bagian Perjanjian Lama yangmenvinggung tentang musik sekuler ; misalnya salah samketurunan kain, yaitu Yubal yang menjadi Bapak semua orangyang memainkan kecappi dan seruling ( Kei. 4 : 21 ). Laban jugamenegur Yakub karena ia berangkat dengan tidak membenkaf*kesempatan kepada Laban untuk mengatur semua pestaperpisahan dengan nyanyian dan musik ( Kej 31: 27 ), sedangkanNabi Yesaya juga menyinggung pesta-pesta kemabukkan yangdüringi dengan musik pada zamannya (Yesaya 5 :11 ) .

Rowley menyebutkan contoh kin lagi, pada waktu Daudkembaii ke Yerusalem setelah memandang pemberontakanAbsalom, maka dia mengundang Barsilia mengikun dia tapiBarsiüa itu menjawab : masih dapatkah aku mendengar suara laïa-kki dan penyanyi perempuan ? ( II Sam, 19 : 35 ), DaiaiK kitabPengkhotbah 2 : 8 dapat dibaca '" Aku mancarï bagiku biduas-biduan dan biduanita " sedangkan dalam kitab Ratapan si penyakmengeiuh bahwa para teruna berhenti bermain kecapi (Ratapan 5: 14 ). Rowley menyatakan dari contoh ini merupakan musikdengan suasan kesedihan. Misalnya Daud yang disebut penyanyitnerdu Israël, menyanyikan ratapan untuk Sau! dan Yonatan( II Sam. 1 : 19 ) dan untuk Abner ( II Sam. 3 : 33 ). MenurutRowley ratapan-ratapan tersebut tidak merupakan lagukeagamaan. Juga Yeremia memanggil para peratap supaya merekadating meratapi Israël yang menjadi bangsa maut (Yer. 9 : 17 ).(H.H. Rowley, 1983: 156).

Menurut I Tawarikh 6 : 31-32, setelah sekitar 33 tahunmenyembah di Tabernakel Daud, Salomo membangun Bait Allahsesuai dengan petunjuk Tuhan kepada ayahnya. Penyanyi danpemain musik telaj dketapkan pada kedudukan mereka masing-masing dan dari kesatuan mereka itu muncul pengetehuan tentangkemuliaan Tuhan. Secara ïlmu musik dan kegiatannya merupakan

59

Page 74: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

satu keajaiban dari pemain dan penyanyi pada zaman itu yangkompak dengan improfisasi kelas tinggi, getaran dan alunan nadayang agung menghiasi syair-syair dalam musik dengan seluruhnyaada sepuluh pemain musik yang digunakan amat mengherankanjika mereka bisa menghasilkan satu suara yang harmonis.II Tawarikh 20 ; Raja Yosafat mengirim pemusik dan penyanyididepan tentaranya untuk mengalahkan musuh. Hal ini terjadisetelah mereka menyediakan waktu untuk mencari Allah, memuji,menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah gambarankekuatan puji-pujian untuk mengalahkan musuh.II Tawarikh 29 : 30 ; Selama pemerintahan Raja Hiskia ( 726

SM ), kaum Lewi, penyanyi, pemusik direstirasi dan kembah keBait Allah sesuai dengan perintah Daud dengan alat-alat musikmiJik Daud.

Menurut H.H. Rowley, nyanyian Miriam yang diiringi Rebanayaitu setelah keselamatan yang dialami di laut Teberau ( Kei. 15 :20 ) adalah lebih bersifat lagu keagamaan. Dan pada zamankemudian, waktu raja Yosafat kembali dengan membawakemenangan, dia diantar ke Bait Suci dengan iringan instrumendan musik (II Taw. 20 : 8 ). Pula para nabi yang bertemu denganSaul di Gibea, seddang bernubuat dengan iringan musik ( I Sam.10 : 5, 10 ) ; dan waktu Elisa diminta nasehatnya oleh rajaYosafat, sebelum melawan Moab dalam peperangan, maka Elissamemanggü seorang pemain kecapi untuk membangkitkan rohnyauntuk bernubuat ( I I Raja. 3 : 15 ). Yesaya menyinggung tentanglagu-lagu malam hari dalam rangka masa raya, dan mengenaimusik instrumen yang mengiringi pawai-pawai yang menuju keBait Suci. Pula tari-tarian yang berlangsung dalam rangka ibadahdi Israël pastüah diiringi musik. ( Kej 32 : 19 ; II Sam, 6 : 14 ;Maz. 87 : 7 , 150 : 4) . (Rowley, 1983 : 156 )

Nyanyian pujian menurut Abineno didalam Perjanjian Barumenyangkut Karya Penyelamatan Allah dalam Kristus. KaryaPenyelamatan ini mencakup baik apa yang telah dilakukan di

60

Page 75: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

masa lampau maupun apa yang Ia sedang lakukan di masa kinidan apa yang Ia lakukan di masa depan. (Abineno, 1985 : 43 ).

Seperti yang Rowley katakan di atas, bahwa cuma sedikittetitang Tiusik yang cüpakai dalam ibadah di Yerusalem. Adaclugaan bahwa musiknya flyaring dan keras yang hanya dipakaisatu suara saja. Dalam pawai-pawai sacrai yang ada unsur tanandida!amn}*a, musik itu pasti gembira dan keras misalnya Mazmur68 cüsinggutig tentang musik yang mengiringi perarakan Allahkedakm Bait Sud ( Maz. 68 ; 25 ). Agaknya itu berarti bahwaTabut dibawa dalam pawai sakral itu. Kita baca di sim bahwa "Di deoan berjaian penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik kecapi,di tengaii dayang-dayang yang memalu rebana. Dapat dilihatbahwa dari bentufcnya beberapa Mazmur, nyan}óan-nyanyian baitkadang-kadang berbentuk sahut-§ahman. {Abineno 81983 • 159 ).

Banyak petunjuk tentang musik yang ada didaiam Perjanjianjj&ïmt »sng rida* disebutkan diatas, naum telah memberikangambaran bahwa betapa pentingnya musik dan alat-alatnya yangdigunakan pada waktu itu untuk memuiiakan Allah.

2. Tari - tanan

Sebagaimana musik daiam Perjanuan Lama banyaksiempunyai pengaruh dalam penyembahan kepada Allah, makatanan juga adalah bagian dari penyembahan yang dibarengidengan musik. Kedua komponen ini ódak bias dipisahkan tapimerupakan satu kesatuan pujian dalam pemujaan kepada Allah.Disini ada beberaoa contoh bagaimana tempat tanan didalamibadah umat Israël.Misalnya :Hak. 21:21 ; Anak-anak perempuan Silo menari-nari dikebun

anggur.II Sam. 6:14-16 ; Daud menari-nari dihadapan Tuhan dalam

penyembah dengan sekuat tenaga.

61

Page 76: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Mazmur 149 : 3 ; Biarlah mereka menyanyi memuji nama-Nya dengan tari- tarian.Dengan keterangan yang diambil dariPerjanjian Lama ini nampak jelas bahwatari-tarian juga sudah merupakan kegiatanpenyembahan didalam ibadah Israël.

Tarian adalah salah satu bentuk pengekspresian iman kepadaAllah dan itulah yang diungkapkan Daud sebagai suatupenyembahan. Tari-tarian menurut Mazmur Daud 150 danYesaya 51 : 11 ; suatu puji-pujian yang sepenuhnya denganseluruh keberadaan hidup dan kretifitaaaaas yang penuh suka cita.Sukacita itu tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan. Allahsedang mempersiapkan suatu umat yang mengerti bagaimanabersukacita didalam Dia serta memancarkan terang itu ke seluruhdunia. Alat musik, nyanyian atau suatu lagu pujian serta tari-tarianakan memancarkan sukacita dari Allah ditengah-tengaah Gereja-Nya.

Dalam Perjanjian Lama, tarian merupakan suatu bentukekspresi dalam ibadah karena secara kontekstual hal menari itumerupakan kebiasaan masyarakat Israël yang menyatakankegembiraan dan sukacitanya. Misalnya tari-tarian yang dilakukanpada saat menang atau pulang dari pertempuran yang biasanya disambut oleh keluarga ( Kei. 15 : 20 ; Hak. 11 : 34 ; I Sam. 18 :6-7 ; I Taw. 15 : 29 ; Maz. 30 : 12, 149 : 3, 150 : 4 ) atau pada saatmengalami musim panen (Yes. 31 : 4,12-13 ).

3. Drama

Drama didalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru hampirkurang begitu nampak. Namun bila kita simak dalam setiapperayaan kultus, maka perayaan ini sudah merupakan dramadalam penyembahan tersebut. Kemudian berkembang lagi dalamsuatu peristiwa dimana raja sebagai pemimpin yang mengatur

62

Page 77: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

jalannya pementasan persembahan kepada Allah. Rajamemainkan peranan dalam ritus atau liturgy. Misalnya perbuatanDaud waktu dibawa masuk ke Yerusalem. Rowley beranggapanbahwa pada waktu itu Daud berbaju efot dari kain lenan dan iameiakukan tarian keagamaan dihadapat Tabut danmempersembahkan korban serta mengucapkan berkat atas umatyang dikumpul itu ( II Sam. 1 4 : 1 7 ) . Ada juga banyak Mazmuryang menyangkut para raja, misalnya Mazmur 24 dimana TabutAllah hendak dibawa masuk ke Yerusalem dalam suatu pawaiarak-arakan dan Daud bertindak sebagai pemimpin untukmengarahkan jalannya perayaan tersebut. Kita bisa mengetahuijuga dalam Perjanjian Lama dimana ada begitu banyak pawai dandrama yang sifatnya sacral yang bisa kita sebut sebagaipementasan drama. Memang dalam pementasan itu tidak sepertdyang dibuat drama pada saat ini, tapi drama yang dimaksud adalahberangkat dari keadaan yang riil, dari pengalaman kehidupanïsrael dengan Allah dimana Sang Raja bertindak sutradara untukmenstimulir jalannya peribadahan tersebut.

A.R. Johnson berpendapat bahwa :

Dia melihat tanda-tanda dalam beberapa Mazmur bahwaTabut dibawa pada pawai masa raya, Mazmur 24 dan 132,yang oleh Gungkel düihat sebagai berdirinya kedudukanDaud, sedangkan Mowinckel beranggapan bahwaMazmur 132 boleh dianggap sebagai suatu " Iibreto "yaitu suatu iring-iringan untuk drama suci yangberlangsung pada masa raya tahunan, dimana umatberkumpul memperingati caranya Yahwe masuk kotaSion (Rowley, 1983: 149).

Dalam beberapa mazmur, si pembicara digambarkan sebagaiorang yang tersesah oleh musuh lalu muncul nyanyiankemenangan. Mazmur itu mengiringi suatu perjuangan ritual,dimana sang raja didesak oleh musuh kemudian dibebaskan dandiselamatkan oleh Allah, dalam hal ini kemungkinan di Israël ada

63

Page 78: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

suatu sandiwara sactal yang mengadengkan secara dramatis apayang dibuat didalam nas mazmur iring-iringan.

Rowley (ibid, 151 ) mengemukakan bahwa di setiap simbolikprofeeeeüs ada unsure yang dengan gampang sekali berkembangmenjadi magi, tapi unsure yang sama pula terdapat dalam Firmanpemberitaan nabi ; Baik Firman maupun simbolik para nabidianggap menghasilkan suatu kuasa atau khasiat untuk mencapaiapa yang diberitakan. Menurutnya ada perbedaan yang prinsipilyaitu magi merupakan kepercayaan bahwa manusia dengankehendaknya sendiri dapat menghasilkan suatu kuasa yangmendesak ilah supaya menuruti kehendak manusia. SedangkanFirman profetis dan simbolik profetis dianggap mempunyaikhasiat bukan karena si Nabi mendesak Allah malaingkansebaliknya karena si Nabi sendiri terdesak oleh Allah untukmengucapkan Firman dan melakukan perbuatan simbolik itu. BilaFirman atau perbuatan Nabi itu merupakan pencetusan kainginansendiri dan bukan hasil desakan ilahi, maka Firman atauperbuatan itu menjadi magi. ( sebab yang paling jelek adalahjustru kemerosotan dari yang paling baik).

Bila sandiwara ritual itu dianggap sesuatu yang menentukanTuhan dan bilamana sandiwara itu dimaksudkan untukmemanggil manusia ke dalam kesetian baru kepada Tuhan,kesadaran baru akan kebaikan-Nya, maka unsur yang secarapotensial menjurus kepada magi ditransformasikan. Yaitu dengankesadaran bahwa kesetian kepada Tuhan adalah syarat mutlakuntuk berhasil tidaknya ritus tersebut.Dalam hal ini menurut S.M.Siahaan, S. Mowinckel seorang ahliPerjanjian Lama bangsa Skandinavia, menemukan arti kultussebagai " drama yang menciptakan ". Ia membahas secaramendalam kultus sebagai drama adalah memperlihatkan lakonsecara simbolik dengan menghidupkan kembali kejadian yanglampau maka terjadi hal yang sebenarnya sekali lagi dalam bentukyang baru dengan maksud memberikan pengaruh yang baru

64

Page 79: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dengan maksud memberikan pengaru untuk memberitakanpengharapan dan keselamatan.

Kata Mowinckel:

Kultus bukan hanya asli, melaingkan di mana-mana danselalu merupakan suatu drama. Kultus adalah suci. Tetapikultus itu adalah serentak juga kenyataan yang kudus.Itulah bukan hanya suatu drama yang dimaingkan, suatupermainan, melaingkan sutu drama yang sebenarnya (kenyataan ) , suatu drama yang dengan kekuatan yang riilmewujudkan ( membuat nyata ) kejadianyang didramatisir, suatu kenyataan yang memancar keluardari kekuatan-kekuatan yang riil, atau dengan kata lainsuatu " sakramen ". Iihat S.M. Siahaan, 1976 : 9 ).

Itulah sebabnya Raja Israël adalah " person yang kudus " ,yang memegang peranan yang penting di dalam kultus dan yangkesuciannya sama juga dengan para imam. Raja adalah juga "pusat kesatuan " antara Allah dan rakyat. Dengan perkataan lainRaja adalah pembawa keselamatan untuk masa dan tahun-tahunmendatang.

B. Seni Dalam Pandangan Perjanjian Baru (PB )

1. Seni Dalam Sejarah Teater di sekitar Jemaat-Jemaat PerjanjianBaru.

Menurut Bambang suryo bahwa :

a. Teater lahir pada zaman Aeschylus yaitu ( 525 — 456 sebelummasehi ). Pentas masih merupakan arena pemujaan kepadadewa orang Yahudi saat itu. Pentas masih berbentuklingkaran yang di tengahnya terdapat sebuah ketinggian (teatron ) tempat ini untuk meletakan korban dan bentuk ini

65

Page 80: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dihidupkan kembali pada zaman sekarang antara lain sepettisatdioan senayan atau sejenisnya. Penonton mengelilingi arenatersebut dan sekarang group-group telah pergunakan cirkeldrama, juga berbentuk setengah lingkaran maupun tapal kuda.

b. Bambang suryo mengatakan bahwa pada zaman bangsaRomawi berhasil menduduki Yunani dengan membawapengaruh kepercayaan dan kebudayaan barun, maka bentukserta fungsi pemujaan terhadap dewa tidak lagi berfungsimelaingkan sebagai tempat hiburan kepada Raja dan rakyat.Hiburan berupa, adu manusia dengan benteng bahkan jugamanusia dengan manusia, manusia dengan harimau dansebagainya dan gladiator yang keluar sebagai pemenang akandapat simpati Raja / Kaisar. Perubahan arena itu sedemikianrupa sehingga dapat juga dipakai sebagai adu balapan kudamisalnya Benhur dan Brutus dalam film Benhur. Perubahandemi perubahan sampai pada akhirnya dibelah jadi dua bagianyang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya rakyat. ( Band.Mark. 15:16 ) untuk mendengar perintah Kaisar dan tempatpertunjukan (Kis. 19:29).

c. Perubahan selanjutnya seperti bentuk theatre sekarang inidengan arsitektur yang berlainan tetapi tetap milik dasartheatre yang sama. Misalnya saja dapat kita lihat pada tempat-tempat ibadah Kristen yang mengambil peralihan bentuk yangsama dari theatre, altar Gereja misalnya penndeta berkhotbahdi atas minibar dan jemaat atau melüiat. Tahapanperkembangan pentas di atas berdasarkan perkembangantheatre barat yang bersumber dari theater Yunani kuno.Sedangkan theater timur lahir erat sekali hubungannya denganupacara-upacara ritual misalnya di Bali yang memiliki banyakpura untuk tempat berdoa.Di dalam bentuk-bentuk tadi dapat dilihat sebagai saranauntuk mengantar syukur kepada Allah dari umat denganberbagai bentuk pengungkapannya.(Bambang suryo, 1983 : 38-39 ).

66

Page 81: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

2. Sikap Perjanjian Baru Terhadap Seni

Pada masa menjelang akhir Perjanjian Lama dan memasukizaman Kristus, bangsa Yahudi membiarkan penyembahanaiereka berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi amatforma! Inilah masa-masa kemurtadan, ketidaksetiaan, danketidakpercayaan sehingga penyanyi dan alat-alat musik tidakdigunakan sebagai sarana penyembah. Hanya Firman yangdilagukan oleh pelayan dan lagu-lagu yang didendangkan olehpemimpin biduan.

Karena penyembahan berhala menggunakan alat-alat musikuntuk menyembah iuga, maka mereka düarang oleh kaum Farisi.Hal ini terjadi setelah penghancuran Bait Allah pada tahun 70.Memang secara kiasan dalam Perjanjian Baru Paulus jugaberbicara tentang musik sebagai suara " gong yangberkumandang dan canang yang gemerincing " ( I Kor. 1 3 : 1 )dan sebagainya. Namun banyak terjadi kontraversi didalamGereja selama berabad-abad. Tentang penggunaan alat-alat musikdan penyanyi didalam kebaktian, ada banyak petunjuk yangterdapat didalam Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Baru adalahpenggenapan dari Perjanjian Lama. Paulus mengatakan kepadaTimotius " Segala yang diilhamkan Allah memang bermanfaatuntuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan dan untukmemperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalamkebenaran " (II Tim. 3 : 1 6 ) .

Jelas sekali bahwa Daud menerima wahyu ilahi tentang musikyang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan didalma hubungandengan Allah. Kitab Perjanjian Baru terus menunjuk tentang apayang diwahyukan Allah kepada Daud.

Seni dalam Perjanjian Lama dengan paham Perjanjian Barujelas ada perbedaan pendapat, dimana Perjajian Lama banyakmenggunakan seni tersebut sebagai ungkapan bakti kepada Allahsecara spontanitas, namun Perjanjian Baru melihat seni itu sebagai

67

Page 82: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

bentuk pemujaan kepada dewa. Didalam Kisah Para Rasul 19 :26-29 dijelaskan ada keributan tentang kuil " artemis " dewi besardi Efesus. Orang-orang Efesus sangat menghormati kuil itubahkan menggantungkan kehidupan mereka padanya. Pada ayat29, seluruh kota menjadi kacau dan mereka membanjiri gedungkesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkus, keduanya orangMakedonia dan teman seperjalanan Paulus. Oleh sebab itu padazaman Perjanjian Baru seni sudah mempunyai tempat secarakhusus dimana sudah ada gedung kesenian yang dibangununtukdipakai oleh orang-orang Efesus didalam acara kultur mereka.Juga ada sem patung yang dibuat oleh Demitrius ( 19 : 24 ) yangdipergunakan di seluruh Asia Kecil sebagai dewi Artemis diEfesus.

Pada zaman perjanjian Baru seni sudah ada namun disalahgunakan untuk menyembah Dewa Artemis dan orang Efesuslebih suka menyembah Artenis dari pada menyembah Allah.Sehingga sering terjadi penolakan terhadap seni untuk tidakmengembangkan pertunjukannya karena dianggap berbau kafirdan tidak rohani.

3. Kesaksian Menurut Perjanjian Baru

Bila Perjanjian Baru manolak dan tidak memberikan tempatkepada seni pertunjukan untuk berkembang, maka dilatarblakangioleh beberapa faktor saja yang muncul dari pandangan orangFarisi.Sebenarnya seni itu pada zaman Perjanjian Baru telah dipakai olehYesus juga. Matius 26:30, Markus 14 : 26 ; sesudahmenyanyikan nyanyian pujian pergilah Yesus dan Murid-murid-Nya ke bukit Zaitun. Sungguh luar biasa jika kita pikirkan bahwasebelum Yesus pergi Ia menggunakan waktu untuk memperkuatdiri-Nya dengan nyanyian. Musik juga dipergunakan untukperayaan perjamuan, perkabungan, pesta-pesta dan sebagainya

68

Page 83: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

seperti terlihat dalam ayat-ayat ini: Mat 9 : 23, 6 : 2, Luk 15 : 25,Kor 13: 1.

Di dalam ayat-ayat ini dengan jelas memberikan gambaranbahwa pada zaman Perjanjian Baru sudah dipakai alat-alat musikdidalam Bait Allah untuk memuji Allah dengan tari-tarian.

Kisah Para Rasul 16 : 25 " tetapi kira-kira tengah malamPaulus dan Silas menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Hasilnyaluar biasa, Allah bertahta diatas puji-pujian yang menyebabkangempa burm besar mengguncangkan penjara". Kepala penjaradan semua keluarganya menerima Yesus dan ïnilah kesan yangbesar tentang kuasa Allah ditengah puji-pujian Gereja bahwanyanyian ïtu memberikan keselamatan. ( Maz. 40 : 4 ).

I Kor. 14 : 15, 26 " Aku akan berdoa dengan Rohku danmemuji juga dengan akal budiku ". Banyak Gereja yangmenyebut hal ini memuji dalam Roh, ini bukanmerupakanpengertian yang benar. Paulus bicara tetang pujian danbahasa yang tidak mengerti misalnya bahasa lidah atau bahasayang kita kenal. Kita tidak bisa menyatakan seseorang didalamRoh, hanya kita bisa memberinya sebuah nama didalam Roh bilaberjalan didalam Roh menurut prinsip-prinsip rohani. Setiap laguyang dinyanyikan atau tari yang dipersembahkan dapat dikatakandidalam Roh, jika menyanyikan mazmur himne atau lagu-lagurohani baik ditempat kerja atau di Gereja. Lagu pujian didalamRoh itu bukan karena bentuk nyanyian itu tetapi karena kitaberjalan didalam Roh. Sebab penyembahan dan pelayanan akanmenjadi aliran yang segar didalam hubungan dengan Allahmaupun sesama dan jangan lah nyanyian itu yang super rohanitetapi biarlah tindakan kita dengan penuh iman dan penyembahankepada Allah.

Kolose 3 : 16, Efesus 5 : 19 " Hendaklah perkataan Kristusdiam dengan segala kekayaannya diantara kamu sehingga kamu

69

Page 84: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yangiain dan sambil menyanyikan mazmur dan pusi-pujian dannyanyian roharu, kamu mengucapkan syukur kepada Allah dldalam hatimu "Vlenurut \bmeno : bahwa nyanyian pusian paaa Penanjian Baru•nempunyai isi rema pemoantaan dan kesaksian tentang iCarya^envelamatan Kristus Ia berpendapat bahwa kata-.iau dan ismah"ang dipakai dapat berbeda-beaa tetapi jfinya tetap sama Dalamjemaat-jemaat purba nyanyian anüpnonis raemainkan perananyang penang 'a katakana bahwa dalam ayanyian 2m vairunyanyian-avanyian 3Tang diciptakaii oleh Roh Kudus. anj^ota-,'uiggota jemaat beikata-Icata seorang kepaua vangiain. mengajardan jnenegur. Nvanyian itu adlah dialog yang langsung diantaramereka Daiam ayany^n itu rnereka sama-sama dan «ecaraanaphoms membeniakan perbuatan-perbuafcan Allah yang besar..xBand I Kor. "4 26).Sambil menyanyi, iloh Kudus sendiri rnenyanngKan suaranya danmemenuhi iemaat iengan peker]aan-Nya. sehingga anggota-£,nggotan3'a oetoleh kekuatan dan hikmat.

Abineno mengatakan bahwa yang dimaksud dengan nyanyianalah terutama pu-i-t»u]ian { dan mengocapan svukur ; ^epadaAllah karena perbuatan-perbuatan-Nya ving besar. Y«utupembebasan Jsrael umat-Ny» dan perbudakan di Mesirdansegala sesnatu yang dilakukan tmtuk Israël saat Ttuf Abineno, 1985 40/ .

Yakobus 5 13 : Kita dianjurkan antuk menyanyi denganiring-iringan musik ;ika kita ^edangbersukacita (Amsai V .22).

Wahyu 5 8-10 Suatu nyanyian Daru sedang dinyanyikandi Surga dengan alat-alat musik.Nvanyian puuan nubuatan tentangkedatangan Yesus dengan kemulian-Nya

70

Page 85: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Wahyu 4 : 1 - 5 : Baru disebutkan lagi di sim, mungkinGereja harus mengetuk pintu surgadan mengakrkan iagu baru ïtu keGereja-Nya sebab ada dimensi lainyang belum dan perlu kita dapatk&smungkin berupa tnetodi kanrsora,irama dan sebugainva yang beiumdidengar. Paulus berbicara tentangsuara tertentu f 1 Kor. 4 "* ) dapmungkin saia strukmf musii* ïtu dansuiga.

Wahyu 18 : 22 : Kutukan terakhir Babilon acbuahkenyataan bahwa üdak akas ^da lag?.musüs yang terdengsi di daiam kotoïtu, kutukan yang luaf biasa. Musü>merupakan bagisa yang t«ipeaaiigdan haü Allak das bik matsa «dborang yang kesedihasï diman« AQafeudak pernah hadir, mak^ & sttu tidakada musik yang terder.gai.

Di dalam Per|an)ian Baru banyak terdapaf petunfuk tentangpaduan suara paia malaikat besetta pemain musiknya. J>iat3us ï 46 , Tanan pada zaman Perjanjian Baru «ugs ?udah ads namuahanya tampil pada acara resepsi raja yang tujuannya untukmempertontonkan keberadaan raja yang penub deügar» kemukaanduniawi Disamping ïtu, tanan hadir untuk memperlihatkankemolekan paia penan raja.

C. KESIMPULAN

Di dalam Perjanjian Baru, pada satu sisi memang ada penolakafjterhadap seni pertunjukan Sikap ïtu dilatarbelakaügi oieh berbagaipengalaman sejarah yang berkembang pada saat ïtu, antara lain kareni

71

Page 86: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

seni pertunjukan digunakan dalam rangka ibadah kafk kepada dewa-dewa. Di lain pihak tari-tarian Salome juga ditolak dalam PerjanjianBaru. Secara keseluruhan seni yang dipakai pada saat itu bukansebagai ungkapan bakti kepada Allah tetapi sasarannya untuk dewa-dewi dan kehormatan diri dan kehormatan diri yang sifatnyademonstratif.

Namun pada sisi yang lain Perjanjian Baru pun sudah secaraselektif menggunakan seni pertunjukan, entah itu nyanyian pujianmazmur, tari-tarian sampai dengan kegiatan seni lainnya sebagaiwahana untuk mengkomunikasikan berita keselamatan kepadasekitarnya.Banyak mujizat yang terjadi dengan kekuatan seni seperti Paulus danSilas di dalam penjata ( Kis. 16 : 25 ).

Menurut penulis, nasehat Paulus dalam I Kor. 16 : 14 yangberbunyi : " Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalamkasih " dapat dijadikan landasan teologis atau rumus kerja dalammerekayasa seni untuk kemuliaan dan hormat bagi nama Tuhan.

Demikian pula halnya dengan Kolose 3 : 17, di situ Paulusmenasehatkan agar " segala sesuatu yang kamu lakukan denganperkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dengan namaTuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapakita".Perkataan " segala pekerjaanmu " dalam I Kor. 16 : 14 atau " segalasesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan "mencerminkan keseluruhan aspek karya imajinasi manusia yangmempunyai nilai seni untuk pelayanan. Kuncinya adalah semuanyadilakukan " dalam nama Tuhan Yesus ", implicit seni pertunjukan.Dengan demikian pengertian segala pekerjaan menuju kepada karyaseni yang positif, untuk keselamatan manusia.

72

Page 87: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

RnJIeksipemberitaan Yirmanyang dimainkan dalam oentuk kontekstuladi Klasis GKI Tanah Merah

Salah satu bentuk pengembangan Uturgi Kontekstualyang dibawakan oleh Sanggar SeniKijne Group di Klasis GKI Tanah Merah

Page 88: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BAB IV

PERTIMBANGAN TEOLOGIS (MISSIOLOGIS ) UNTUKPEMANFAATAN

SENI PERTUNJUKAN

A. Seni Pertunjukan Dalam Rangka Pekabaran Injil

Semua manusia harus didahului, didampingi dan diakhiridengan pemikiran cara aküvitasnya, apabila usahanya melibatkanorang lain. Dan memang demikian halnya dengan Pekabaran InjilYesus Kjristus yang terarah kepada seluruh dunia dan segenap umatmanusia.Untuk memindahkan din dari macam-macam salah paham, perlulahGereja-gereja dan orang Kristen menginsyafi sumber dan tujuanPekabaran Injil. Maka terlebih dahulu menggaü apa yang disaksikanKitab Suci tentang pembentaan Kabar Baik. Jawaban atas mengapaPekabaran Injil hanya dapat dinanukan dari penyelidikan Alkitabdan kemudian belajar dan contoh-contoh yang baik maupun baurukdi dalam masa lampau tentang perkembangan Pekabarab Injil dalamsejarah.

Untuk itu dalam pengertian " Missiologia " yaitu pekabaranInjil mencangkup keseluruhan Missiologi Alkitab. Sebab istilah inimerupakan pengertian yang baik dan jelas.kemungkinan kita punyapemahaman dengan pekabaran Inji keluar tapi yang di maksud adalahsegenap kegiiatan Gereja dalam mewartakan kabar kesukaan ditempatnya sendiri maupun di lain tempat. Alasan penulismenempatkan "Missiologi" di dalam seni pertunjukan adalahsebagian dari kesaksian Gereja pada tugas pangilannya, di manapengutusan Gereja ke dan di dalam dunia. Bukan pada pengertianGereja secara organisasi tapi yang dl tujukan adalah manusia sebagaisasaran dari Missiologi di dalam seni pertunjukan.

Di dalam memanfaatkan seni pertunjukan, hendaknya dipahami duluh visi dari seni itu yang di maksud. Dengan demikian

73

Page 89: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dapat mengatur dan menyusun langka pengembangannya berdasarkantujuan yang dipahami.Baiklah kita sudah dipahami apa yang dimaksud Missiologi di dalamseni pertunjukan itu, maka Vontius memberi jawaban bahwapengutus ialah Allah dan Gereja adaiah alat yang berkenanmempergunakannya. ( de Kuiper. 1985 : 75 ). Sedangkan perumusanPekabaran Injil yang diberikan oleh Gusataf Warnek berbunyi : "Pekabaran Injil adaiah segenap usaha umat Knstiani yang tertuju padapenanaman dan pengorgamsasian Gereja diantara orang-orang yangbukan Kristen " (G. Warnek, 1982).

jadi sasaran Pekabaran Injil di dalam seni pertunjukan adaiahsemua orang Kristen. Di dalam Matius 28 : 19 dikatakan semuabangsa ( band. Mat. 24 : 14 ) di seluruh dunia oikumene ( band. Luk.24 : 47, Kol. 1 : 23 ) sedangkan Markus 16:15 menyatakan kepadasegaia makhluk. Dalam Kis. 1 : 8 disebutkan sampai ke ujung bumi.Dalam Kis. 17 : 30 bahkan dimana-mana semua mereka harusbertobat. Jadi amanat Kristus merangkumi seluruh dunia dengansegenap umat manusia, bahkan apa yang diciptakan Tuhan. Olehsebab itu, Missiologi menurut de Kuiper mempunyai beberapa alas an(motif, atau dorongan) yang dipakai untuk mengabarkan Injil, antaralain :

1. Perintah yang harus dipatuhi — ketaatan.2. Alasan eskatologi : Janji Allah dan pengharapan akan

penggenapannya.3. Alasan kasih : Kasih Kristus yang menguasai kita (II Kor. 5 :

1 4 )"4. Alasan Pnematologis : Rohlah yang bersaksi bersama-sama

dengan roh kita sehingga adaiah saksi bersama dengan RohKudus. (Band. Kis. 5 : 32 dan Roma 8:16).

5. Alasan Soteriologi : Keinginan untuk menunjukan jalankeselamatan dan jalan kehidupan yang kekal. (Yoh. 3:16).

74

Page 90: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

6. Alasan Diakonis : Pelayanan kepada Kristus dan Injilpengharapan, pelayanan kepada orang Kristen untukmembangunkan iman rohani mereka, pelayanan kepada duniadan menantikan keselamatan. ( de Kuiper, 1985 : 55-56 )

B. Implikasi Terhadap Pelayanan Gereja

Berdasarkan pengamatan penulis, seni pertunjukan tidakdapat dilepaskan dari Pekabaran Injil dan lesaksian Gereja, oleh sebabitu dalam perkembangannya sering kali kita mengalami kemunduranyang disebabkan oleh beberapa factor :

1. Kurang adanya keterampilan untuk menggerakkan senitersebut baik di tingkat Jemaat maupun Klasis.

2. Adanya kesibukan masing-masing dari setiap warga Jemaatsehingga suüt sekali dapat berkumpul untuk berlatih,bernyanyi dan berdoa bersama.

3. Tidak ada perhatian dari pelayan Firman, Majelis Jemaattentang seni pertunjukan dalam pelayanan Gereja.

Maka seni pertunjukan sangat dibutuhkan sebagai alat yang efektifdi mana Gereja dapatmendekatkan Kerajaan Allah kepada Jemaatmelalui seni. Dengan melihat pada pengalaman sejarah sertakesempatang yang sangat baik, seni pertunjukan dapatmengintegrasikan diri di dalam pelayanan Gereja dengan beberapafactor yang sangat efektif untuk mengkomunikasikan Injil kepadaJemaat, antara lain melalui bidang tan, musik dan drama. Dari ketigafactor ini dapat dipecahkan lagi pada elemen-elemen pendukungpengembangan seni dalam rangka pengembangan Gereja, misalnya :

a. Adanya serita ( sumber berita )b. Adanya penggarap ( skill)c. Adanya penonton ( audience )

75

Page 91: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Ketiga faktor iiii merupakan bagian terkecil dari üga bidangseni pertunjukan yang dimanfaatkan dalam rangka pelayanan.

ï. Cerita (Sumber Berita)Yang dimaksud adakh materi yang man dipertuajukansebagai bagian dari pemberitaan yang tentu saja Alkitabadalah sumbernya, selain itu pergumukn social yang sedangberkembang dapat dijadikafl sumber berita yang diapükasikandengan pandangan Fkmaa Allah. Untuk ïtu suatu centa vangakan dipanggungkan roeisJxa pement&bsn bendaknyadisesuaikan dengan koadisi dan keadaau jemaat seteaipat.

2. Tenaga ( Skill)Dalam menjawab Firman Ailah melalui seni pertunjukanteatunva dibutuhkan teaaga yang trampil jntukmempetsiapkan naskah-naskah cerita vang bendakdipanggungkan.

5. renontoc (Audience)jemaat adakh penonton yang oikup menentukan FirmanA'ilah. sasarannya adalah jemaat, tanpa jemaat Firman tidakaiiingidn akan mendatat jemaat aierapakan kndasaniedanekan Pirman Aiiah adakh pesawat yang nanrinya^nendarat denman seïamat paüa landasan itu. Oleh sebab ftutanpa adanya penonton, kaiya sem itu adak mungkin dapatpenilaian atau menikmati l-iasiinya. Hasil seni bukan 'jntukyang dapat memlai dan menikmatiaya. Demikian lialnyadengan Firman, bukan hanya untuk dinikmati oïeh pemberitatra saja tapi untuk *=eüap orang Ksisten yang adaJab Jemaat.

Demikian Jelaskh banwa ketiga unsar tersebut tidak aapafdipisahkan satu sama lam arau deagan kata iain ketiganva aualah satu.Tanpa maten atau cerita, tanpa pengarang atau penonton maka senipertunjukan tidak ada yang mengenal atau menüonatinya.

76

Page 92: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

C. Pemanfaatan Seni Pertunjukan

Untuk memudahkan pembinaan teknis bagi cipta seni,diperlukan kelotnpok-kelompok yang diatur sedemikian rupassehingga merupakan sebuah organisasi yang mengatur sertamengendalikan seni pertunjukan dalam pementasannya. Mengingattugas Gereja untuk memperkenalkan Kerajaan Allah melalui senipertunjukan dalam pementasannya dan melalui seni pertunjukan inikepada Jemaat untuk menjawab Tri Panggilan Gereja, yaitu bersaksi,bersekutu dan melayani. Oleh sebab ïtu Jemaat sudah harusdipersiapkan ke arah ïtu dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Peningkatan apresiasi warga Jemaat perlu digiatkan.2. Pengembangan kader perlu disiapkan.3. Dapat dipanggungkan secara baik dan teratur pada acara —

acara knstiani.4. Adanya wada bagi pembinaan seni dalam memberikan

bimbingan terhadap semman - seruman yang belumterkumpul secara baik.

Untuk ïtu dalam pemanfaatan seni pertunjukan menghendakipenampilan yang sempurna. Mungkin akan lain hanya denganbeberapa cabang kesenian seperti seni rupa,seni sastra,seni suara danlain sebagainya .seni pertunjukan telah terbugkus tiga komponen seniyang besar yang dengan muda mingimplementasikan visi teologisdidalamnya sebagai medan pertunjukan di mana Iman dapatdiapresiasikan.

Dan berbagai alasan untuk pengembangan seni pertunjukandan beberapa aspek untuk dipertimbangkan demi pemanfaatan seniselan)utnya,antara lain dari bidang : histonka , antropologi danekomodasi. Dengan ketiga aspek ini merupakan pandangan yangmemberikan peluang sebagai dasar untuk mendarat Injil knstus.

77

Page 93: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1. Historika

Dalam latar belakang secara seni pertujukan sudah bayankdibahas oleh para ahli baik para seniman maupun dalamAlkitab sendirLDi dalam perjanjian lama telah terbukalembaran keterangan tentang pemanfaatan seni dari yang kafirsampai kepada rohani juga menyakut pola kebudayaan. Latarbelakan dari perjajian lama telah memberikan mengenaipemanfaatan tari — tarian ,musik sebagai ungkapan buktikapada Allah serta harus menyembah Dia dalam seluruhkreatifitas banyak hal yang dibuat oleh seni pertujukan .Berangkat dari pandangan para ahli memang seni pertunjukanpada mulanya masi meragukan di dalam ibadah-ibadahKristen karena masih mengandung unsur magi, sehinga tidakheran kalau ada sikap menolak terhadao seni tersebut .namunitu bukan berarti akhir dari suatu perjalanan seni dalam sejaraseni itu milik Allah di dalam kuasa-Nya.

Oleh sebab itu ada pandangan para seniman sebagai bagiandari Pemberitaan Injil mempunyai alas an yang tepat di manaFirman itu dapat dengan mudah diterima, dihayati dandikembangkan sesuai dengan sudut pandang si penerima darilatar belakang kebudayaannya,

2. Antropologi

Dari pandangan Antropologi memeang tidak dapatdipisahkan sebab seni pertunjukan berkembang dari satusystem masyarakat yang mempunyai berbagai corak budayayang dikembangkan untuk pelayanan sebab pandangn inimencakup manusia di dalam kegiatannya yang disebutkebudayaan.Perümbangan dari latar belakang kebudayaan ini mempunyaikemungkinan yang besar sekali di mana melalui unsure-unsurseni pertunjukan yang dipadukan dengan bentuk-bentuk

78

Page 94: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

budaya setempat, merupakan pintu masuk untuk membawaInjü kepada pemilik kebudayaan itu sendiri. Telah banyak carayang sudah dan akan dipergunakan meklui seni tersebut.Kebudayaan juga merupakan merupakan jembatan dan seniadalah alat untuk mendaratkan Injil dengan selamat kepadaJemaat.

Banyak pengalaman sejarah dalam kebudayaan telahmemberikan gambaran yang jelas pada zaman PerjanjianLama di mana bentuk-bentuk penyembahan kepada ilah-ilahatau dewa yang sifatnya kultus, sehingga pengembangankemudian tidak lagi kafir tetapi telah mengalami penyesuaiandengan perkembangan Injil.

Dalam perkembangan, kebudayaan sering kali munculpertanyaan-pertanyaan apakah Injil itu sama sekali tidak sesuaidengan kebudayaan ? Atau diekspresikan sepenuhnya melaluikebudayaan ? Mungkrnkah Gereja bias mempergunakanmusik, nyanyian, tari-tarian dan drama sebagai ungkapan imankepada Allah ?

Bahaya yang muncul, kemungkinan Injil akan terserapke dalam kebudayaan dan juga bahaya sikritisme selalumengancam apabila keaslian Injil dikor-bankan demi keasliankebudayaan. Bahasa, seni dan budaya boleh melayani Injil tapijangan tujuannya terbalik.

Namun ada bahaya lain yang akan muncul yaitu Injiltetap jauh, tetap asing dari kebudayaan di satu tempat.Terutama jika kebudayaan asli tidak boleh dipakai sama sekali,lebih-lebih jika kebudayaan asing itu menjadi pengantar Injildi dalam tata kebaktian, tata Gereja Bahayanya ialah disimilasi( kerenggangan ) dan keasingan Injil, maka sering kali Gerejabias jatuh dalam jurang doketisme (tidak mengaku bahwaFirman itu betul-betul menjadi daging).

Dalam pengalaman sejarah Perjanjian Lama, dimanaYahwe berfirman di situ para ilah terpaksa bungkam seiibu

79

Page 95: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

bahasa. Kebudayaan, kesusasteraan, kesenian, musik dan lainsebagainya diambil dan digunakan untuk melayani Tuhanbahkan ibadah pun dilepaskan dari kuasa dewa-dewasetempat dan tetnpat suci diklaim ( ditutup ) bagi Yahwe. Didalam Perjanjian Baru di mana Yesus Kristus diakui disanalahsegala sesuatu jadi baru. Penggunaan kemungkinan ini adalahbaik, dosa üdak terletak pada dunia, melainkan pada manusiayang menyalahgunakan kemungkinan-kemungkinan yangAllah berikan. Jadi segala yang baik, yang bagus dan dapatdipakai untuk keselamatan sesama manusia haruslah dipakaiyang sudah dilepaskan dari suasana kekafiran dandipersembahkan kepada Allah yang hidup. Semua yang benar,semua yang mulia, semua yang suci dan semua yang disebutkebajikan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4 : 8 ) .Injü merupakan sungai yang mengalir dari atas gunung setiapsaat berubah bentuknya tapi isinya tetap sama.

Büa Gereja sama sekali diserap ke dalam dunia, makaakan berubah menjadi humanisme dan komunisme, tapi büamana Gereja mengasingkan diri dari masyarakat dengan segalatantangan dan ketegangannya maka akan muncul komunisme,Untuk itu Injil bukan kuasa politik tapi dapat menjadi suatufactor dalam politik. Bukankah Injü memberitakan tentangperdamaian ? Damai dan keadüan harus didoakan dandiperjuangkan oleh setiap orang Kristen supaya syallom Allahitu ada di dalam dunia.

3. Akomodasi

Di dalam praktek Pekabaran Injü harus berangkat daripengertian keagamaan orang-orang dan cara berpikir suatumasyarakat yakni mereka yang akan di- Injüi. Cara TuhanYesus juga demikian terhadap orang-orang Yahudi serta caraPaulus terhadap orang-orang Yunani dan Romawi. Ia

80

Page 96: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

menyelami suasana alam pikiran mereka. Ia pakai bentuk yangada tapi isinya baru, yakni Injil.

Pertimbangan untuk pemanfaatan seni pertunjukan juga harusdemikian di mana pemahaman tentang akomodasi harusdisesuaikan dengan Injil Kristus. Dunia ini telahdiperdamaikan dengan Allah, di dalam Kristus. Dunia telahditebus oleh setangkai mawar di Golgota supaya perdamaianitu diberitakan sedemikian rupa sehingga dapat dimengertidan diterima oleh setiap orang percaya dimana dia beradaterlebih pada lingkungan kebudayaan yang dimilikinya.

D. Seni Pertunjukan Sebagai Media Kesaksian Gereja

1. Melalui Audiovisual

Dewasa ini komunikasi sudah tidak lagi menggunakan systemyang lama, patut dipahami bahwa perkembangan teknologi menguasaijagad yang menyebabkan tenaga manusia sudah berkurangdimanfaatkan. DI lain pihak karena tuntutan zaman. Sesuai denganitu, maka proses peberitaan Firman juga harus berkembang mengikutizaman dan waktu untuk mempertahankan posisi dalam tugas suci.

Gereja harus peka dan tanggap melihat segala kesempatanyang sedang dimungkinkan oleh Tuhan melalui lajunyaperkembangan teknologi untuk mengem-bangkan visi-Nya. Gerejaharus mengantisipasi setiap keadaan untuk menggunakan senipertunjukan sebagai sarana komunikasi yang efektif gunamerealisasikan maksud dan kehedak Allah melalui pelayanan alat-alatteknologi misalnya melalui audiovisual. Pelayanan melalui media inisangt efektif, praktis dan efisien. Sebab di dalam tugas Gereja, denganalat-alat audiovisual merupakan penerobosan teknologi di manaGereja dapat mendekatkan Kerajaan Allah melalui sarana tersebut.Elemen-elemen audiovisual yang bisa dipergunakan oleh Gerejadalam tugas-tugas pelayanan adalah :

81

Page 97: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

a. Filmb. Media cetakc. Televisid. Radio dan lain-lain.

Dari keempat bagian ini merupakan pintu dari pelayananGereja untuk membetitakan Firman Tuhan. Di lihat dari sisi efisiensikerja dapat menjangkau seluruh masyarakat ( Jemaat ) dan inimerupakan kesempatan bagi Gereja untuk memanfaatkanperkembangan teknologi khususnya untuk pelayanan,

Memang ad penilaian lain mengenai sisi negatif yang akanmuncul dengan bermacam-macam tanggapan tentang keempat alattersebut. Tapi bukan alat yang dipersoalkan atau jadi tujuan utamapemberitaan, melainkan isi berita yang hendak disampaikan melaluialat-alat itu yang menjadi tujuan utama, yang merupakan jembatanuntuk mendekatkan inti berita ( kerugma ) Firman kepada jemaatdengan kemudahan yang diperoleh sesuai dengan tdngkatperkembangan teknologi. Gereja sekarang sudah terlihatmengintegrasikan diri ke dalam teknologi dimana dengan adanyasiaran-siaran khusus melalui satelit, dengan demikian Gereja tidakmenutup kemungkinan bagi pelayanannya dengan alat-alat teknologi.Kolose 3 : 17 ; memberikan kita pengertian baru dalampengembangan Visi Teologis melalui teknologi. Segala sesuatu yangdibuat untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan harus disyukuri,dengan demikian kita patut mempersiapkan segala perangkatteknologi untuk pengembangan Gereja di dalam dunia.

Kontinuitas dari kehidupan Gereja demi tegaknya landasaniman Kristiani, maka seni pertunjukan juga merupakan tugas untukmembina warga jemaat yang berangkat dari Amanat Agung Kristus (Mat. 28 : 19-20 ). Berdasarkan Amanat Agung itu maka terbentuklahJemaat pertama. Gereja tidak hanya melaksanakan tugas panggilannyadi dakn persekutuan, kesaksian, dan pelayanan tapi juga pendidikan.Pembinaan itu bukan suatu hasil yang baru dari suatu penemuan yangbaru dari teologi, melainkan merupakan suatu yang hakiki dalam

82

Page 98: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kehidupan Gereja itu sendiri yang diselenggarakan di dalam namaTuhan Yesus Kristus ( Kol. 3 : 17 ). Pembinaan Jemaat merupakanunsure yang hakiki Gereja yang berkngsung terus selama Gereja ituada, juga merupakan unsure dinamis dalam persekutuan, pelayanandan kesaksian Gereja.Sebagai fungsi hakiki Gereja, pembinaan merupakan tanggung jawabsemua orang kudus yang merupakan lading dan bangunan Allah.Mereka semua harus mengambil bagian secara aktifmdalampembangunan tubuh Kristus.

Untuk itu seni pertunjukan juga merupakan tugas pengutusangerejaaaaaaa yang tidak mungkin dikerjakan oleh Mjelis Jemaat saja,tetapi melibatkan semua orang percaya yang telah menerima karuniadari Tuhan yang mempunyai keahlian di berbagai bidang senikehidupan. Pembinaan Jemaat dengan karunia yang dimiliki harusdilihat dalam terang keselamatan Allah yang oleh Firman-Nya telahbersuara memanggil semua orang percaya untuk terhisap masuk kedalam karya penyelamatan yang telah Allah buat. Karena itu FirmanAllah bukan perkataan saja tetapi Firman itu telah menjadi manusiadan diam diantara kita (Yoh. 1 : 1 4 ) dan oleh karena itu pembinaanJemaat adalah pertemuan dan dia;og yang bersifat kreatif denganFirman itu dan tnerterjemahkannya ke dalam kasih yangdiekspresikan melalui seni pertunjukan.

Pendekatan teologi yang hendak dilaksanakan oleh Gerejaadalah menggarami dalam arti membebaskan warga Gereja dalamproses menyeluruh untuk melahirkan manusia baru, tata hubunganyang baru dalam karya Kristus yang membebaskan. Dengan demikianpembinaan Jemaat melalui seni pertunjukan adlah proses yangmengeks-presikan kehidupan manusia menurut citra Allah agarmanusia menyadari secara lebih luas dan dalam apa yang merupakanpanggilan sebagai kawan sekerja Allah dalam pelayanan di dunia. Oleksebab itu pembinaan warga Jemaat dapat dimengert pula sebagaiproses bersama dari persekutuan orang-orang percaya yangmemahami dirinya dalam cakrawala oikumenis, sehingga harus silihatdalam hubungan dengan kesatuan Panggilan Tuhan sebagai tugasbersama untuk menghadapi masalah dan tantangan dunia di dalam

83

Page 99: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

masyarakat. Dengan demikian sasaran seni pertunjukkan di dalampembinaan warga Gereja merupakan usaha untuk menterjemahkanjjnan Kristiani ke dalam bentuk yang nyata, supaya dapat menghayatiapa yang diajarkan itu. Diharapkan apa yang didapat itu bisadiaktualisasikan ke dalam bentuk-bentuk kegiatan yang nyataditengah-tengah dunia dan masyarakat supaya apa yanbg dibicarakanitu dapat dilaksanakan untuk membawa keselamatan.

E. Pemanfaatan Seni Pertunjukan Dalam Rangka Kesaksian DanPelayanan Gereja

Gereja di panggil ke dalam dunia untuk memberitakan kabarKeselamatan ddari Allah. Dewasa ini pelayanan Firman saja yangmenyampaikan Firman sedangkan umat (Jemaat) bersikap pasifsebagai pendengar. Usaha Gereja untuk bisa mengembangkan pola-poia pelayanannya yang bervariasi belum dapat berjalan dengan baik.Salah satu kemingkinan ini adalah penggunaan seni pertunjukansebagai " wadah " pemberitaan Firman. Disini yang menjadi pentingbukan seni itu sendiri melainkan Firman Allah atau kerugma Alkitabitu yang penting. Seni yang fungsinya sebagai wadah atau sarana,tunduk pada Firman Allah dan melayaninya. Konsekwensinya adalahseni pertunjukan itu dengan sendirinya harus menyesuaikan dirinyadengan peranannya yang baru ini, baik dari segi teknis maupun darisegi hakikatnya.

Persoalannya sekarang ialah bagaimana cara Gerejamemanfaatkan seni pertunjukan itu sebagai sarana kesaksian danpelayanannya ? |ika praktek memanfaatkan seni pertunjukan selamaini di perhatikan maka akan nampak sekurang-kurangnya tiga carapemamfaatannya, yakni cara sederhana, cara kontekstual dan carakonteporer.

84

Page 100: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1. Cara sederhana

Dalam cara sederhana ini cerita-cerita Alkitab langsungdidramakan sebagaimana adanya. Di sini di ceritakan Alkitabitu langsung disusun dalam bentuk skenario drama, scenario tari,atau syaix nyanyian. Garapan seperti ini dapat diikuti oleh seluruhwarga Jemaat karena sudah di mengerti misalnya dalam seni tariadalah sendra tari kelahiran Yesus yang di pentaskan dalamperayaan Natal keluarga besar KORPRI tahun lalu di Jakarta.

Dalam seni suara misalnya nyanyian-nyanyian Alkitab (bandingkan Nyanyian Mazmur, Nyanyian Kidung Jemaat No.199 atau Mathias Passion dan Johan Sebastian Bach ). Di sinipemberitaan Injil diarahkan kepada warga Jemaat sesuai denganpola pikiran, pandangan serta status social mereka. Dalam cara inijemaat dapat langsung terlibat di dalamnya, terutama bagi senidrama dan tari. Pembagian peran dan lakon sesuai dengan isi darikonteks pembacaan. Dengan demikian penyampaian Firman tidakdimonopoli oleh pelayan tapi melibatkan sebagian anggota Jemaatikut berperan dalam melakonkan pembacaan Alkitab. Contoh biladari Yoh. 21. 1-14 (Yesus menampakan diri di danau Teberias ).Pada bagian ini beberapa orang dapat diminta berperan sebagaiYesus, Petrus , Yohanes dan para murid yang lain kemudianberdialog dan berlakon sebagiman yang diceritakan dalam Yoh.21 : 1-14 diatas.

Ada banyak naskah drama maupun tarian yang belum digarapuntuk merefleksikan Firman Allah kepada Jemaat dan tentunya tidakmudah untuk mendramatisasikan Firman itu tanpa persiapan, sebabdramatisasikan Firman Allah cara lain untuk berkhotbah dan kerenaitu harus dipersiapkan dengan baik. Dengan demikian juga naskah-naskah drama yang diangkat dari Alkitab, entah itu Perjanjian Lamaatau Perjanjian Baru mempunyai cirri penyampaian tersendirimenurut watak dan karakter isi Firman itu.

Dengan demikian isi Firman yang didramatisasikan merupakanhan yang penting dalam pengembangan seni pertunjukan di dalam

85

Page 101: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

ibadah. Seorang pada saat pementasan tanpa persiapan tidakmemberikan pesan yang baik kepada Jemaat, berarti khotbah menjadiabstrak. Persiapan yang dimaksud mencakup seluruh aspek, baikpemainnya untuk menjiwai karakter yang ada di dalam Alkitab.Supaya dalam penyampaian Fitman yang didramatisasikan dapatdipahami dengan sempurna di hati warga Jemaat.

2. Cara Kontekstual

Dengan cara ini dimaksudkan pemanfaatan seni pertunjukandi mana kerugma ( pesan ) dari Alkitab itu diusahakanpengkomunikasiannya secara kontekstual, artinya yang kena-mengena dengan konteks Jemaat yang bersangkutan. Hal itusesuai dengan hakikat kontekstual itu sendiri. Sebagaimana yangdiungkapkan oleh J. Deda ( almarhum ) dalam karangannyatetang " Suatu Usaha Untuk Mengharapkan Pemikiran TentangPerkembangan Teologi Kontekstual Dalam GKI Di Irian Jaya "bahwa :

Dalam mengungkap Injil itu harus terjadi akomodasi-akomodasi yang tepat : Pemberita Injil menyelamisuasana pemikiran para pendengar itu dengan memakaibentuk-bentuk kultural yang ada ( seperti lagu-lagusetempat, bahasa kesenian, dan sebagainya ), tetapiisinya itu baru, yaitu Injil Yesus Kristus. Dengan katalain akomodasi kepada suasana para pendengar tanpamenyesuaikan Injil Kristus itu sendiri. ( Dalam F. Duim- D . Sulistyo, 1988:37).

Dalam rangka berteologi secara kontekstual, makapenggunaan seni pertunjukan adalah tepat, dalam hal ini bukansaja kerugma Alkitab yang hendak diberitakan secaraberkontekstual, tetapi juga sarana penyampaiannya, yakni senipertunjukan harus bersifat kontekstual pula. Dengan kata lain,seni pertunjukan yakni drama, musik atau tari harus berasal darikehidupan kebudayaan setempat. Dalam hal ini banyak

86

Page 102: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

eksperimen yang sudah bahkan sedang dikembangkan, antara lainlagu-lagu rohani dalam berbagai bahasa daerah. Sekalipun banyakdiantaranya yang tidak digarap secara baikk atau dibuat denganmaksmaksud tertentu.

Dari pengalaman yang sedang berkembang sekarang ini: mkaupaya Gereja dalam memberitakan Firman dengan senipertunjukan hendaknya mendapat perhatian gunapengembangannya. Untuk itu dalam pemberitaan Forman dalambentuk kontekstual, kita hendaknya melihat isi Firman yang akandisampaikan sehingga disesuaikan kondisi atau keadaan Jemaatdengan lingkungan kehidupan kebudayaan mereka. Kerugmayang hendak disampaikan kepada warga Jemaat dalam bentukkontekstual tidak hanya memanfaatkan unsur-unsur budaya, tapijuga mencakup seluruh aspek kehidupan mereka. Denganperkataan lain dalam mengimpementasikan nilai teologis dalambentuk kontekstual diharapkan harus memehami keseluruhanaspek atau segi-segi yang telah melekat di dalam warga Jemaat.Dengan demikian kita dapat mengkomunikasikan berita Injildengan kondisi objektif yang ada.

Bila kerugma dari Firman itu hemdak disampaikan melaluiseni yang kontekstual, maka harus dilakukan seleksi unsure-unsurbudaya yang termasuk dalam seni pertunjukan untuk dapatdipakai sebagai sarana untuk mengkomunikasikan Injil.Ada tiga hal yang perlu kita perhatikan bila hendakmenyampaikan kerugma melalui seni yang kontekstual.

a. Melalui Seni MusikBanyak nyanyian yang sekarang ini dipengaruhi oleh iramadan pukulan musik import ( luar Papua ). Bila kerugmahendak disampaikan melalui cabang seni ini, maka perludigali kembaü musik atau nyanyian rakyat dan memasukkannafas Kristen dengan tidak meninggalkan keaslian baikirama ataupun instrumennya.

87

Page 103: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

b. Melalui Seni TariAda berbagai macam tati-tarian yang sekarang sedangberkembang, diantaranya Yosim Pancar ataupun tarianlainnya. Maka bila kerugma Injil yang hendak disatnpaikanmelalui tari, hendaknya kita mengangkat tarian asli yangtidak dipengaruhi oleh unsure luar, dengan demikiankeasüan tarian tersebut yang sudah dipengaruhi dengan nilairohani dapat dipentaskan untuk bersaksi.

c. Melalui Seni DramaBagaimana penjiwaan dari lakon yang hendak diperankansesuai dengan karakter dari berita Alkitab yang telahdisempurnakan dengan jiwa dan kondisi Jemaat setempatdan dapat diaplikasikan dengan kehidupan Jemaat-jemaatsaat ini supaya ada pembaharuan hidup. Setiappengungkapan berita yang disampaikan melalui unsure senipertunjukan mempunyai tusukan sukma yang paling dalam.

Pengungkapan berita malalui ketiga unsur tadi, mempunyaiharapan yang besar karena sesuai dengan konteks budaya yangdirmliki.Seüap pengungkapan kerugma dari Injil dengan seni pertunjukanmempunyai dampak positif untuk menyampaikan pesan FirmanAllah dalam pembaharuan sosial, ekonomi dan lain sebagainya.

3. Cara Kontemporer

Dengan cara kontemporer dimaksudkan adalah pemanfaatanpenggarapan seni petunjukan sedemikian rupasesuai dengan arahperkembangan masyarakat modern. Dalam cara ini ide seseorangseniman Kristen yang bertolak latar belakang keimanannya di tatadan di kemas dalam seni pertunjukan sedemikian rupa sehinggadapat dinikmati pleh publik. Contoh dari cara ini nampak

88

Page 104: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

misalnya dalam drama " Maria Zaitun " karya Rendra, atau "nyanyian orang lapar " karya Yudi Soebroto. (Japi Tambayong)

Pengembangan seni pertunjukan yang kontemporer dl dalampelayanan Gereja belum memperlihatkan hasil yang memuaskan.Pemanfaatan seni kontemporer dalam bentuk kreasi baru dapatmenimbulkan kesan baru sesuai dengan kondisi sekarang.Misalnya tari-tarian kontemporer tidak lagi dalam bentukttadisional tapi sudah diperbaharui baik tata busananya, make-upsampai pada gerakan-gerakan yang mendapat sentuhan nilai baru.Hal mana dalam pelayanan melalui seni yang kontemporer lebihmudah dilakukan karena semua telah tersedia. Seni kontemporerbiasanya tidak menghilangkan isi tetapi bentuk penyajiannya yangmengalami perubahan.

F. Peranan Seni Pertunjukan Di Dalam Ibadah

Sejauh pengamatan penulis bahwa pementasan unsur senipetunjukan belum mendapat perhatian yang serius, naraun demikiafiseni pertunjukan mempunyai peranan yang sangat penüng sebagaïbagian dari khotbah, maka sangat diharapkan keteriibatar? senipertunjukan di dalam ibadah-ibadah jemaat. Seni pertunjuka»biasanya muncul pada hari-hari raya Gerejani seperti Natai, PaskaEatau HUT berdirinya Gereja dan lain sebagainya. Memang senipertunjukan baru akan bisa tampil pada acafa tersebuf namun si&tnptemporee.

Penggunaan seni pertunjukan dalam ibadtó mempakan saranapemberitaan Firman Tuhan yang diekspresikan sebagai persembahanyang hidup baik puji-pujian, tari-tarian atau drama. Firman Tuhanyang diekspresikan di dalam ibadah Jemaat, mendorong warga Jemaatuntuk memuji Tuhan dengan seluruh kretifitas yang dimilikinya.Dalam Ulangan 6 : 6, dikatakan kasihilah Tuhan Allahmu dengansegenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenapkekuatanmu. Ibadah yang Allah kehendaki dalam Perjanjian Lama

89

Page 105: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

berbeda dengan ibadah kafir. Jadi yang Allah inginkan bukan korbansembelihan tapi kasih mereka yang sungguh kepada-Nya (Hosea 6 : 6) karena itu Allah tidak menyukai ibadah-ibadah yang sifatnya lahiriah.

Patut di pahami bahwa penempatan seni pertunjukan didalam ibadah adakh dengan tnaksud mekyani fitman Allah sesuaifungsi sebagai sarana pemberitaan dan bukan untuk tujuan yang lainseperti mencari nama atau pujian. Di dalam Matius 6:1-18 yaitutentang memberi sedekah, berdoa dan berpuasa dalam agama yahudiketiga kewajiban agama ini yang penting. Tiap orang harusmelakukannya, kesalahan orang yahudi pada waktu Yesus adalahdalatn melakukan kewajiban agama mereka adalah bukan Allah dansesama manusia yang di utamakan tetapi diri mereka sendiri, sedekah,doa dan puasa di pakai untuk mendemonstrasikan diri ataumempertontonkan kesalehan iman. Hal itu yang Allah tidak sukaikata Yesus, itu perbuatan orang-orang munafik, yang Yesuspentingkan dalam ibadah ialah hati dan sikap hidup orang-orang yangmelakukan ibadah itu. Oleh sebab itu dalam konfliknya denganorang-orang Farisi dan Ahli Taurat, Ia selalu mengingatkan merekadengan perkataan " Yang Aku kehendaki ialah belas kasihan danbukan korban " ( Hosea 6 : 6 ) .

Seni pertunjukan di dalam ibadah sudah merupakan kesaksianyang paling penting. Sebab jika berbicara tentang ibadah berarti tidakterlepas dari kesaksian, sebagaimana Paulus katakana kepada Jemaatdi Roma :

Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Kristus, Akumenasehatkan kamu supaya kamu mempersembahkantubuhmu sebagai persembahan y ang hidup dan yangberkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 1 2 : 1 ) .

Sebagai kelanjutan dari tugas panggilan Gereja, bersaksi, bersekutu,melayani, maka seni pertunjukan adalah bagian dari ketiga komponentersebut. Karena itu dalam setiap perayaan-perayaan Kristiani wargaJemaat telah ikut menikmati berita keselamatan yang dipertunjukanmelalui karya seni ( pementasan ). Dalam ibadah, hal

90

Page 106: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

mempersembahkan hidup adalah korban persembahan yang benardihadapan Allah bisa juga lewat kretifitas di dalam seni oertunjukan.Mempersembahkan hidup di dalam pelayanan itulah yangdimaksudkan ibadah yang benar. Dengan demikkn pelayanan senipertunjukan di dalam ibadah Jemaat bukan untuk dipertontonkankesalehan iman, tapi bersumber dari rasa kasih dan kesetkan kepadaAllah dan sesama yang diwujudkan dalam pelayanan melalui senitersebut.

Dari uraian ini nyata bahwa ibadah mancakup keseluruhan ruanggerak dan hidup yang dipersembahkan kepada Allah sebagai senimanyang Agung.

1. Seni Pertunjukan Dalam Liturgi

Sebagaimana dikemukakan bahwa liturgi adalah bagkn dariibadah, maka di dalam liturgi itu sendiri sudah merupakan puji-pujian kepada Allah. Pemanfaatan seni pertunjukan di dalamliturgi dapat kita lakukan dengan pembagian secara tepatMisalnya unsur tari yang hendak dibawakan sebagai liturgi,maka akan ikut juga bidang seni yang lain seperti musik dannyanyian. Sebab tarian tanpa musik belum tentu memberiwarna yang jelas. Jadi tarian merupakan satu kesatuan lagu yangada sehingga peran serta Jemaat dapat dijags.. jemaat tidakhanya sebagai penonton tapi diikutsertaan/terHbat denganbernyanyi bersama, untuk itu seni pertunjukan dibawakandalam satu liturgi baik dari pembukaan sampai denganpemberitaan dan penutup alangkah baiknya pembagian itudapat diatur sesuai dengan tata urutan liturgi sehingga semuadapat dilakonkan dalam bentuk seni pertunjukan, misalnya tari-tarian, nyanyian, musik ataupun drama.

91

Page 107: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

2. Dalam Acara-acara Kristen

Seni pertunjukan biasanya tampil pada acara-acara hari rayaGereja seperti Natal, Paskah HUT Gereja. Moment sepertiinilah yang selalu dimanfaatkan untuk pementasan seni tersebut.Peristiwa turunnya Roh Kudus ( Pentakosta ), Jemaat denganmudah diarahkan untuk menghayati peristiwa tersebut melaluikarya seni yang dipanggungkan dihadapan Jemaat. Oleh sebabitu acara-acara Kristen sebenamya mempunyai peluang besaruntuk mengimplementasikan visinya di dalam seni pertunjukansehingga sudah merupakan penerobosan Pekabaran Injil( PI ) yang akan disesuaikan dengan keadaan dan kondisiJemaat. Sebab seni pertunjukan sendiri sudah mencakup duatugas Gereja, seperti:

a. Seni itu bila dipanggungkan sudah merupakan bagiandari kesaksian Gereja yang didalamnya seni berperan.

b. Seni itu sendiri dapat dilihat sebagai " mission ",dimana Pekabaran Injil juga merupakan jembatanuntuk mendekatkan Firman kepada Jemaat.

Dari kedua pokok ini bila seni pertunjukan dipanggungkan,maka telah diwartakan di dalam gerakan keselamatan Allah yangoleh seni pertunjukan sebagai alat untuk mengagungkan kuasaAllah.

3. Dalam Pertunjukan

Di dalam seni pertunjukan ada banyak komponen seni yangikut memberi arti teologis serta merupakan bagian daripemberitaan Firman. Misalnya menyangkut lembaga-lembagaseperti tata dekorasi, sound system dan tata lampu yangkesemuanya ini merupakan sarana pendukung dalam' suatupemberitaan.

92

Page 108: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pemberitaan FirmanTuhan melalui seni pertunjukanmengikat hubungan batin antar dua garis vertical dan horizontaldimana para pelaku merupakan mediator antara Allah dansesama untuk mengekspresikan iman melalui kretifitas seni yangdimiliki.

G. Kesimpuïan

Dipandang dari fleksibilitas seni pertunjukan memang sangatefisien dalam menerapkan iman Kristen. Unsur-unsur senipertunjukan misalnya tari, musik, drama, semuanya itu dapat dipakaiuntuk pelayanan karena didalamnya bisa mempergunakan nilaibudaya yang sudah diberi nafas Kristiani untuk memuji sertamemuliakan Tuhan dengan segala yng dimiliki.

Di dalam hidup ini ada terselip kekuatan dan kemampuanuntuk memuji Allah dengan segala kratifitas yang dimiliki, sebab adabanyak hal yang diperlukan dan dinyatakan kepada Allah, apa iagi Iaingin menyatakan sesuatu kepada manusia, maka harus beranjak darikemampuan yang sekarang sempit dan terbatas ini untuk menyatakanisi hati pada Allah supaya dengan bebas dapat menggunakan seluruhpenyembahan yang terdapat di dalam Alkitab dan akan diekspresikanmelalui seni pertunjukan entah itu di dalam seni tari, musik ataudrama.

Sudah terlalu lama membatasi pemyataan dan pengalamantentang Allah dengan apa yang dapat dimengerti, dan apa yang bisaditerima dalam kebudayaan untuk menyatakan perasaan dan kretifitasdi dalam penyembahan karena takut membuat kesalahan melalui nilaiseni budaya yang dimiliki sebab dianggap terlalu kultus. Tetapi selamaóndakan itu didorong oleh hati yang penuh kejujuran dan kemurnianserta kerinduan yang mendalam untuk semakin mengenal Allah makaapa yang dilakukan di dalam seni pertunjukan adalah usaha untukmendekatkan Kerajaan Allah kepada Jemaat dengan puji-pujian, tari-tanan, dan drama sebab merupakan pancaran )*ang keluar sebagaiakibat dari pertemuan yang sungguh-sungguh dengan Allah, sebab

93

Page 109: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kalau tidak demikian itu hanya merupakan ungkapan-ungkapan yangkeluar dari pikiran sendki dan bukan dari roh. Allah itu sangat kreüfdan penyembahan yang kreatif harus sewajarnya atau mungkin samadengan bila sedang makan atau bernafas, sebab menyembah menjadipusat dari seluruh penyembahan. Dengan demikian apa yangdilakukan di dalam seni pertunjukan adalah kehidupan yang diberikanuntuk memberikan keselamatan.

Puji-pujian di dalam seni pertunjukan dan penyembahantidaklah berbeda satu dengan yang lainnya dengan alas an bahwa adasatu pernyataan dan ungkapan yang khusus yaitu puji-pujianbukannya tempo yang cepat atau kata-kata khusus dinyanyikan,sedangkan penyembahan bukanlah hanya sebuah lagu yang temponyalambat, tetapi sementara puji-pujian dilakukan sebagai suatu tindakaniman, maka penyembahan merupakan pernyataan dari tanggapan kitaterhadap kehadirannya.Puji-pujian mengatakan aku mengasihi Engkau karena Engkau telah,sedang dan akan berbuat suatu bagiku. Tetapi penyembahanmenyatakan aku mengasihi Engkau karena telah meühat kuasa-Mupadaku. Allah menyambut iman kita denga kehadiran-Nya sedangkanpenyembahan adalah sebaliknya, yaitu kita menyambut sertamenanggapi kehadiran Allah.

Dunia sedang merintih dan merindukan suatu umat yangmengenal Allah dengan benar ditengah-tengah penyembahan dankarena itu telah menerima bagian dalam keserupaan, kemuliaan,kekuatan, sikap perbuatan dan kuasa-Nya ( Maz. 1 7 : 5 ; 115:4-8 ; II Kor. 3 : 18 ). Apa bila orang lain melihat kita, mereka akanmelihat Kristus dan melihat batapa Ia sangat mengasihi mereka juga. .Apabila berbicara tentang otoritas atau kewibawaan-Nya, makakehidupan kita menjadi pernyataan diatas muka bumi.

Para pemain musik, penyanyi, pemimpin puji-pujian, penari,pemain drama yang melayani Jemaat dan menaikkan puji-pujiandengan sorak-sorai ( Maz. 98 : 4-6 ) sehingga menjadi suara yanghidup serta membangkitkan iman perca)fa Jemaat. Nilai senipertunjukan mempunyai pengaruh hipnotisme yang luar biasa bila

94

Page 110: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

dipanggungkan dengan penuh percava diri dalam suatu disiplin pentasyang prima.Dengan itu Allah akan memakai seni pertunjukan untukmenyampaikan maksüddan kehendak-Nya pada Jemaat.

Pemanfaatan seni pertunjukan dalam rangka kesaksian danpelayanan Gereja merupakan hal yang paling efektif, sebab senipertunjukan mencakup beberap aspek kesenian yang sangat diminatioleh warga Jemaat karena sifatnya yang spontanitas, bebas danumum. Seni tersebut lebih banyak menghrmpun masa dan dapatdisesuaikan dengan keadaan jemaat setempat.

Tari-tarian, musik dan drama adalah sarana untukmerefleksikan iman Klisten melalui kaiya seni yang dipertunjukan diatas panggung/pentas. Setiap orang yang terlibat didalamnya denganmudah menterjemahkan Firman Allah lewat kreatifitas yang dimilikisebagai anugerah dan Tuhan, oleh sebab itu ruang gerak dari senipertunjukan biasanya mengikuti han raya Gerejam yang sifatnyatemporer. Namun bila dilihat dan segi efisiensi kerja dalam pelavanan,maka seni sangat praktis dan mudah untuk dikembangkan sebab senipertunjukan bertumbuh mengikuti perkembangan kebudayaan.Karena itu pengembangan seni pertunjukan tidak bisa dipisahkan daripemahaman akan kebudayaan.

Dengan demikian usaha Pekabaran Injil bisa melalui banyakcara yang bisa dilewati, salah satunya adalah seni pertunjukan yangdapat berperan aktif sebagai sarana komumkasi berita Injil kepadawarga Jemaat.

95

Page 111: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kelompok tari ivanitf $du,n SuiaD satu atraksi ibadah kontekstualdi Klasis GKI Tanah Merah -Jayapura

Page 112: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BAB V

LITURGI DAN KONTEKSTUALISASI

I. LITURGI

Pengertian liturgi sering di mengrrti sebatas urutan acara atau tatacara ibadah baik ibadah minggu ataupun ibadah hari-hari besar gereja.Hal sudah menjadi pengetahuan yang menjemaat di kalangan wargagereja. Liturgi sebagaimana yang di kisahkan oleh " G Vaemer" dalambukunya " Cermin Injil" , mengacu pada ibadah gereja atau tatakebaktian.1 Menurutnya liturgi berarti bekerja untuk kepentinganrakyat.

Asal kata liturgy

Sebagaimana yang dikisahkan oleh G. Reimer, bahwa liturgi'berasal dari bahasa Yunam ' leiturgia' ( Xevroupyia ). Kata leiturgiaberasal dari kata kerja 'leiturgeo'

( ^SltoupysCD ), artinya melayani, melaksanakan dinas atau tugas,memegang jabatan."

Harfiah kata ' leiturgia' berasal dari dua kata Yunani, yaitu'leitos'

( XEIXOC,; XCLOC, ) yang berarti rakyat, umaP, dan kata 'ergon' ( spyov)yang berarti pekerjaan, perbuatan, tugas. Jadi leiturgia (/UlTOUpyia)menurut kedua kata ini berarti melakukan suatu pekijaan untuk rakyat.

' H. Venema dalam tulisannya ' Orientasi Ilmu Teologia Reformasi'mengatakan bahwa Istilah Yunani liturgia berarti: kebaktian, ibadah, jelasalah iahanya memakai makna kata leiturgia sebagai istilah teknis dalam Ilmu teologi,bukan dalam arti yang asli dan seperti dalam alkitab (jarang sekali munculdalam Alkitab, hanya kis. 13, lihat seterusnya. ( G.Reimer) hal.9.2 Ibid.

96

Page 113: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Jadi sudah jelas bahwa pengertian tentang istilah liturgi üdakterbatas pengertianya pada tata urutan acara kebaktian yang seringdipakai dalam jemaat. Tetapi cakupan lingkup dari istilah liturgisangat laus. Istilah lain yang kata leiturgia mengacu pada tugas rajayang mengabdi pada umatnya. Juga hal yang sama dalam strukturpemerintahan dimana pengabdian aparatur negara terhadap rakyat.

Dalam pengalaman 'Septuaginta' istialah 'leiturgia'sebagaimana yang dikatakan oleh G.Reimer, dipakai dalan soal agama.Yaitu mengacu pada tugas imam dan orang lewi dalam kemah Sucidan kemudian dalam Bait Allah, terutama dalam hal tugas pelayananmesbah. Yeh.44:12 dan 2 Raj 15:16 ' leiturgia mengacu pada kultuskekafiran. Septuaginta selalu menggunakan kata leiturgia' untuk suatupekrjaan yang dilaksanakan oleh para imam secara tertib dan dengankhidmat, sesuai dengan undang-undang upacara ibadah ; suatupelayanan yang bermamfaat bagi warga jemaat.2

Bentuk - bentuk Tata Ibadah GKI di Tanah Papua

GKI di Tanah Papua sudah beberapa kaü mengadakanperubahan dan penyempurnaan tata kebaktiannya. Salah satu yangkami perlihatkan dalam buku ini adalah hasil penyempurnaan darikeputusan Sidang Smode GKI ke - XIII di Fak-fak tahun 1996.Ketetapan Sidang tentang penyempurnaan tata ibadah nomor:Vi l / TAP/SS- XIII/ 1996, tanggal 6 Juli 1996. Tentang PedomanTata Ibadah GKI di Tanah Papua.4

3 Ibid.2Ibid.4 Tata ibadah GK1 yang mengalami penyempurnaan ini adalah hasil keputusanSidang Sinode GKI ke XIII di Fak-fak pada tahun 1996.

97

Page 114: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

A. Penjelasan umum

Persiapan

Sebelum pelaksanaan ibadah secara bersama-sama dalampersekutuan ibadah minggu pagi, warga jemaat telahmengadakan doa secara pribadi dengan keluarka di rumahsebelum melangkah ke tempat ibadah. Ini sangat penting,sebab kita sadari bahwa iblis juga adalah pengunjung palingseüa dari seüap ibadah yang kita lakukan. Ia selalu berupayamengalihkan perhatian kita dengan berbagai cara yangdimilikinya, oleh sebab itu iblis juga sangat takut pada puji-pujian kita bersama warga jemaat. Alangkah baiknya bilasebelum ibadah di mulai kita bersama-sama berlatih beberapalagu -lagu pujian yang akan dinyanyikan sebelum ibadah. Halini dengan maksud suapay perhatian kita dipusatkan padapersiapan diri menyambut hadirat Allah yang akan hadirdalam persekutuan jemaat.

Tahbisan

Tahbisan adalah suatu akta percaya yang menyatakan bahwadalam NAMA TUHAN; jemaat dapatkan pertolongan untukdapat beribadah. Maz. 124: 8, 138:8,146: 6,Mat. 28:19.

Salam

Pemimpin ibadah mengucapkan SALAM sebagai JAWABANALLAH kepada jemaat, untuk menyatakan kepastian janjiTuhan sendiri bahwa IA hadir bersama-sama jemaatNya. Rut.2:4; lSam.25 :5; Roma 1: 7; lKor. 1: 3, 2Kor. 1:2; Gal.l:2;Titus 1 :4; Efs. 1: 2, Pü.l:3, lPet.l:2 ; 2 Yoh. 1:3; Why 1:4,5.

98

Page 115: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Nats Pembimbing

Nats pembimbing menyatakan sifat khusus ibadahsehubungan dengan tahun gerejani, suatu hari raya ataupenstwa khusus, misalnya peneguhan dalam jabatan,pelantikan dan sebagainya.

Pengakuan Dosa

Pemimpin ibadah mengaku dosa untuk seiuruh jemaat dandirinya sendiri, dan memohon keampunan kepada Tuhan,Secara antifonis/ berbalasbalasan, jemaat membenarkandengan nyanyian pengakuan dosa.

Pemberitaan Anugerah

Pengakuan dosa yang berasal dari manusia, kemudian diikutioleh jawaban Allah dalam Kasih-Nya telah merangkuïmanusia di dalam Yesus Kristus. Pemberitaan anugerahdengan demikian selalu menyusul pengakuan dosa.Pemberitaan anugerah Allah diucapkan oleh pemirnpinibadah dengan memakai kata " kami" dan "Aku", karenakabar kesukaan tentang anugerah keampunan dosa hanyadapat diucapkan dalam rangka persekutuan orang-orangkudus. Nats yang dipakai adalah : Maz. 103: 8-13; Yes. 1:8;Yoh. 3: 16; Yoh.3 : 36, 2Kor. 5: 21,lTim 1:15; dan lamsebagainya.

Puji-Pujian

Atas anugerah Kasih Allah, pu]i-pujian dipersembahkan olehjemaat kepada Allah dengan bentuk pembacaan sebuah

99

Page 116: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

masmur puji-pujian atau sebuah nyanyianpujian.rrusalnya.Maz.33,36.68,96;100,103;104;105;117;118;135;138;144;145;146;147;158;149;150.

Hukum Tuhan

Hukum Tuhan dapat dibacakan sebelum atau sesedahpengakuan dosa dan pemberitaan Anugerah Allah.Bilamana HukumTuhan dibacakan sebelum pengakuan dosadan pemberitaan Anugerah, maka Hukum Tuhan berfungsisebagai cermin yang menyatakan pelanggaran kita, yakni dosakita.Sebaliknya bilamana Hukum Tuhan ditempatkan dalamurutan liturgis sesudah pengakuansesudah pengakuan dosadan pemberitaan Anugerah, maka ia berfungsi sebagaipetunjuk hidup baru, karena Allah dalam Yesus Kristus telahmengampuni kita dan sekarang menuntunn hidup kita kepadajalan kasih. Nyanyian sesudah itu menjadi bentuk sambutanJemaat terhadap amanat hidup baru itu.

Doa Untuk. Pelayanan Firman Tuhan

Yang mempunyai Firman adalah Tuhan Allah sendiri danyang berkuasa menumbuhkan kebenaran Firman Allah dalamkehidupan orang percaya adalah kuasa Allah sendiri denganperantaraan Roh Allah.Jemaat sesungguhnya hanya dapat hidup karena pekerjaanRoh Kudus dalam pemberitaan Firman itu, dan karena ituJemaat harus memohon kuasa Roh Kudus untuk hadir danbekerja dalam seluruh pelayanan Firman, mulai daripembacaan sampai dengan khotbah. Roh itulah yangmenyatakan kebenaran Allah bukan Pendeta/Pembreita.

100

Page 117: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pengakuan Iman

Pengakuan Iman dalam liturgi GKI adalah sesudahpengakuan dosa dan pemberitaan Anugerah. Pengakuan Imandalam Tata Ibadah berfungsi sebagai " Akta pengakuan setiaporang percaya terhadap Anugerah Allah, yang didalam Kristustelah membukakan kembali suatu kehidupan baru denganmasa depan baru, karena Allah sudah mengalahkan dosa danmaut yang ditanggungkan ke atas Kristus bagi kita.Oleh pendamaian Allah bagi setiap orang yang beriman, makaseQap orang percaya mengaku, menerima Tuhan Yesussebagai Juruselamat pribadi, dengan mengucapkan : " AKUPERCAYA " dan bukan " KAMI PERCAYA ".Pengakuan akan Tuhan Yesus harus diucapkan sebagai "Pengakuan Pribadi " dalam satu " Persekutuan bersama-samadengan semua orang percaya " sebagai suatu Jemaat atauGereja di segala zaman dan disegala tempat. Pengakuan Imanadalah sorak-sorai orang beriman atas anugerah Allah yangmerangkul Surga dan Bumi dan mengarahkan segala sesuatukepada langit dan bumi baharu dan kehidupan kekal. Dalampersekutuan, setiap orang beriman mengaku imannyamenurut Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan ImanAthanasius, Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel. Yangpaling umum dan biasa ialah Pengakuan Iman Rasuli.

Persembahan

Persembahan Jemaat adalah akta pengucapan syukur ataspendamaian dengan Tuhan, Allah kita yang telahmemberitakan kepada Jemaat berdasarkan pekerjaankeselamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebab itu adahubungan yang erat antara persembahan Jemaat, berdasarkanpekerjaan keselamatan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus,dengan persembahan seluruh diri dan kehidupan Kristussendiri yang diungkapakan melalui perayaan Perjamuan

101

Page 118: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kudus. Meja petsembahan Jemaat yang diatasnya seluruhpersembahan dipersembahkan, tidak berbeda dengan mejaPerjamuan Kudus, dimana orang kaya, miskin, atasan, danbawahan berkedudukan dan tidak berpendidikan sama-samabersekutu dan mempersembahkan seluruh hidup merekakepada Kristus.

Doa 11 mum / Syajaat

Doa mensyukuri segala kasih Allah bagi pribadi, keluarga,jemaat dan masyarakat. Pertama-tama penyembahan kepadaAllah : Pencipta, Pembebas, Penyelamat dan Pemeliharasegala sesuatu. Kesukacitaan karena Pemeliharaan Allahmenyatu denga permohonan kehadiran dan campur tanganAllah dalam kehidupan bersama sebagai jemaat, bangsa dannegara.Doa umum biasanya diakhiri dengan Doa Bapa Kami, yangdidalamnya sebenarnya semua doa yang dinaikkan terlebihdahulu itu disimpulkan dan disempurnakan. Doa Bapa Kamiini dapat diucapkan bersama-sama dengan seluruh Jemaat,dan dapat juga diucapkan oleh Pemimpin Ibadah.

Berkat

Di dalam Hakikat dan makna yang sama, maka sebelumucapan Berkat, kepada Jemaat dapat diberikan " Pesan Penutupdalam jiwa Amanat Pengutusan " yang diusulkan oleh ucapan berkatkepada Jemaat sesudah Jemaat menyanyikan : Amin... Amin... Amin,tidak ada lagi unsur ibadah.

Bagian - Bagian Liturgi

Ada empat bagian Liturgi Kebaktian Jemaat, setiap bagian liturgitersebut terbagi lagi dalam unsur-unsur liturgi. Ada unsur liturgi yang

102

Page 119: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

" berasal dari Allah " dan ada yang " berasal dari Jemaat ". Keempatbagian dari liturgi Kebaktian Jemaat dibawah ini diberi nomor urutromawi dan unsur-unsurnya diberi nemor urut biasa. Unsur-unsuryang " berasal dari Allah " ditetapkan dijalur sebelah kanan, dan yang" berasal dari Jemaat" ditempatkan dijalur sebelah kiri.

I. Introitus (Pembukaan dan Pentahbisan )

1.2.3.4.

Mazmur dan Gloria kecilDoa Jemaat (berdiam diri)Votum (Pembukaan/Pentahbisan)Salam Nats Pembimbing

II. Pendamaian

5.6.7.

8.9.

Doa Pengakuan Dosa dan Nyanyian JemaatPemberitaan Anugerah Keampunan DosaNyanyian Jemaat sesudah Pemberitaan Anugerah KeampunanDosa

Hukum TuhanMazmur Puji-pujian

III. Pelayanan Firman Tuhan

10.11.12.13.14.

Doa untuk pembacaan Firman TuhanPembacaan AlkitabNyanyian Jemaat sesudahPemberitaan Firman TuhanNyanyian )emaar Sesudah Alkitab

103

Page 120: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

15. Pengakuan Iman16. Persembahan Syukur dan Nyanyian Syukur Jemaat,

17. Doa Jemaata.

b.

c.d.

Doa penyembahan dan ucapan syukurPada Allah Pencipta, Pembebas, PenyelamatDoa syukur atas Anugerah kehidupan jasmani danrohaniDoa Permohonan SyafaatDoa Bapa Kami

18. Nyanyian Penutup

19. Berkat

B. Jenis-jenis Iiturgi Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua

I. hiturgi Hasil Keputusan Sidang Sinode

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.

Liturgi Minggu AdventIiturgi Kunci Tahun (31 Desember )Liturgi Tahun BaruLiturgi HUT PI (Pekebaran Injil)Liturgi dut YPKMinggu SengsaraLiturgi PaskahLiturgi Kenaikkan Tuhan YesusLiturgi Hari Raya PentakostaLiturgi HUT GKI Di Tanah PapuaLiturgi Pengutusan dan Pelepasan Tenaga KerjaLiturgi Pengucapan SyukurLiturgi Kebaktian Rumah TanggaLiturgi Pengukuhan/Pemberkatan NikahLiturgi Penerimaan Tenaga Utusan GerejaLiturgi Kebaktian Penghiburan/SyukuranLiturgi Pelantikan Unsur-unsur Jemaat.

104

Page 121: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

II. LiturgGKIBukuBiru

1.2.3.4.5.6.7.8.

9.10.11.

Iiturgi Minggu IIiturgi Minggu IIIiturgi Pembaptisan Kudus I (Anak-anak)Iiturgi Pembaptisan Kudus II (Orang dewasa )Liturgi Peneguhan SidiLiturgi Perjamuan Kudus I (Tanpa Khotbah)Iiturgi Perjamuan Kudus II (Dengan Khotbah )liturgi Peneguhan Jabatan(Pendeta/Penginjü/Gr. Jemaat)liturgi Peneguhan NikahLiturgi Pentahbisan Gedung Gerejaliturgi Pernakaman

III. Uturgi GYlyang Merupakan Rancangan Untuk Sidang Sinode XIII DiFak-Fak 1996.

1.2.

Iiturgi Minggu IIILiturgi Minggu IV

3. Iiturgi Ibadah Pemakaman :a.b.c.

Di rumahDi GerejaDi Kuburan

4.5.

6.7.

Liturgi Perestnian Jetnaat GKI Di Tanah PapuaLiturgi Peneguhan Nikah II ( Dengan CincinKawin)Liturgi Peneguhan Nikah III ( Nikah Masal)Liturgi Perjamuan Kudus III ( Dengan SlokiKecil)

105

Page 122: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

8.

9.10.11.12.13.14.15.

Iiturgi Peletakan Batu Pertama ( PembangunanGedung Gereja)Iiturgi Malam Kudus (24 Desember)Iiturgi Natal I (25 Desember)Iiturgi Natal II (26 Desember)Iiturgi Kelompok Sel Pemuridan I (KSP I)Iiturgi Kelompok Sel Pemuridan II (KSP II)Iiturgi Penyegaran Rohani ( KKR)Tata Ibadah Pemakaman ( Di atas Kapal Laut)

C. Bentuk Liturgi hari — had raya gereja

Pada bagian ini akan kami perkenalkan beberapa bentukliturgi yang telah dikontekskan sesuai dengan kebutuhan jemaat /klasis masing-rriasing sesuai perkembangan sekarang. Bentuk liturgiyang dimaksud antara lain :

1.

2.

3.4.5.6.7.8.

bentuk liturgi untuk perayaan HUTGKIbentuk liturgi untuk perayaan HUTInjil masukbentuk liturgi Natalbentuk liturgi Paskah.KematianKebangkitanKeturunan Roh KudusIbadah-ibadah biasa yang dibuat diluargedung gereja

C l . Bentuk liturgi perayaan HUT GKI

106

Page 123: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

LITURGIIBADAH SYUKURPiARI ULANG TAHUN PEKABARAN INJIL KE 147 TAHUN

Dl TANAH PAPUA

I : Panggilan beribadah ; (Tifa dan suling tirton bertalu,sementara music etnicdibunyikan sebagai tanda dimulainyaibadah): Lagu - Dengarlah Tuhan Yesus memanggil( ragam nya ware dari kapung waropen).(Sementara itu lilin altar di antar oleh parapenari)(Tanda ibadah di buka pikon, gesekmusik )

II Votum dan salam

Pelayan liturgos

Hadirin

(Hadirin berdiri)

Kasih karunia dan Damai sejahtra dariAllah Bapa yangmenciptakan langit dan bumi, dariTuhan Yesus Kristusyang menyelamatkan, serta daripersekutuanNva denganRoh Kudus yang menghibur,membimbing serta menyertaikamu dl Tanah ini.

Biarlah mulut karm akan mengucapsyukurselalu, mengingatkan perbuatantanganNya yang ajaib di mata kami.Syukur kami dihan ini adalah ungkapanhati sebagai ikrar seteia kepadaMu ya,Allah.

107

Page 124: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pelayan / Hadirin : Di dalam Nama Tnhan kami menginjaktanah ini bagiMu,Amin.

III : Nyanyian Pujian : YAHWE ITULAH NAMANYA

: Hati kita bersuka cita sebab kita dah milikNyaYahwe itulah nama-Nya 2XKuasanya besar dan Kasihnya, kita slamat olehPercaya didalam Dia,Sebab itu marilah kita didalam Dia sungguhpercayaYahwe itulah namanya. - 2X

(hadirin duduk kemabli)

rv : Prosa kehidupan anak negeri:

* Seratus empat puluh tujuh tahun Pelayanan dan pengabdianGereja Kristen Injili di Tanah Papua adalah waktu yang luarbiasa ; suatu kesempatan yang disediakan oleh Tuhan sendkibagi gereja-Nya untuk ikut ambil bagian dalam karyapenyelamatan dunia ini melalui kerajaanNya.Karena itu pada hari ini dengan perasaan syukur dan suka citayang tak terhingga kepada Tuhan Yesus, kepala Gereja yangtelah memanggil kita kedalam persekutuan dengan Nya.

** Menengok kembali ke masa -masa yang silam, kepadaproses pemanggilan bangsa kita Papua untuk percaya, makakita hanya bisa mengaku : semua yang terjadi adalah keajaibandari pihak Tuhan sendki. Disaat pemberita itu mulai bimbangkarena melihat betapa kerasnya had orang tua dahulumenolak akan Injil, Tuhan bertindak menurut cara danwaktunya sendirL

108

Page 125: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

" Dari tengah-tengah kekerasan hati la munculkan percaya, daritengah penolakan akan Injil Ia menumbuhkan ketaatan dan denear-dengaran akan FirmanNya. Dan itulahjang mengherankan"'.

Paduan suara :

Pdt Izaak Samuel Kijne dalam pidato pelantikan GKI yangdiucapkannya pada tanggal 26 Oktober 1956 mengutippandangan Pdt Frans van Haeselt serta berkata : "Barang siapa

yang bekerja di tanah ini dengan sadar, akan berjalan dari pendapatanheran kepada pendapatan heran, dan hal itulah yang mengherankanserta menentukan perkembangan.Ditanah ini kita boleh memegangkemudi, tetapi bukan kita yang menentukan angin dan

arusla Tuhan sendiri yang menentukan angin dan arus. la mendatangkanangin ribut dan angin redah. la juga yang memberi pada .waktunyadidapati daratan-daratan yang belum diketahui, sebab la lah yangmemberi kapal-kapalnya melancar kemana la mau".Jelas semua ini adalah pekerjaan Tuhan sendiri, karena segalakebesaran dan puji-pujian adalah bagi Tuhan sajalah.

Hati yang diliputi syukur kepada Tuhan takan pernah berhentidan memuji dan takan pernah kehabisan kata dan nada. Selaluterdengar nyanyian baru. Pdt Izaak Samuel Kijne menulisdalam pengalamannya ketika ia untuk pertama kali tiba ditanah kita pada tahun 1923 sebagai berikut;

Alangkah senangnya kehidupan di Vulau Mansinam,Anak-anak dari seluruh pelosok bekerjaDisekolah dan dihalaman.Terdingar nyanyian baruTimbul harapan harapan baru unruk bekerjaBagiperkembangan bangsanya sendiriMereka mau bekerja, dan mereka bisa bekerja

109

Page 126: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Mereka bisa menyanyi dan bermain music.Mereka belajar bermain, dan alangkah indahnya pulau

itu, Untuk mengadakan penemuan-penemuan baru.

Mereka menyanyi nyanyian baru dan penemuan baru. Yah,betapa indahnya negeri ini yang dipoles yang penciptaNya.Lagu simponi suatu nyanyian sunyi dari peradaban manusiaPapua mengalun bersama irama gelombang, melukiskeindahan panorama Papuanaaaa.

Paduan Suara/ VG :

Tentunya saat kita akan kembali melihat ke masa silam, menitiulang tapak-tapak sejarah monumen tua yang berkapur darahtercecer disepanjang pesisir pantai menghiasi negeri ini telahmengukir sebuah peradaban yang hampir punah adalah buktidari pergumulan orang-orang tua kita dan para pendahulu kitadalam memberikan jawaban terhadap suara Yesus yangmemanggil lewat pemberitaan Injilnya. Jejak-jejak itumenerangkan kepada kita bahwa tidaklah gampangmeninggalkan kepercayaan yang sebelumnya telah beruratakar dan mendarah daging dengan seluruh kehidupan merekauntuk menerima suatu kepercayaan baru yang dibawa olehsuatu bangsa asing yang petih kulitnya. Sukar untukmeninggalkan kepercayaan kepada leluhur yang justrumerupakan soal hidup dan mati mereka, hanya untuk percayakepada seorang lehluhur baru yang sebelumnya sama sekalitidak mereka kenal dan yang OTTOW dan GAESLER danteman-temannya di sebut Yesus.

Kekuatiran muncul sebab secara tak sadar para Misionaris itumenyamakan Injil dengan kebudayaan barat. Apakahmengikut Yesus berarti meninggalkan kebudayaan sendiri danmenuruti kebudayaan barat? Apakh kebudayaan sendirikurang baik dan karena itu tidak memperoleh tempat dalam

110

Page 127: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

perkembangan dan perjalanan Injil ? dapakah menjadipengikut Knstus tampa menyangkal identitatas diri sebagaisuatu bangsa yang berkulit hitam dan keriting rambutnya yangmemiliki kebudayaan sendiri dan harga dirinya ?

Pintu tertutup karena para penginjil itu menyentuh soal hidupdan mati suatu suku bangsa, soal identitas suku. ApakahKristus ditolak untuk seterusnya ?Tidak ! Pandanglah kepada sejarah. Kristus sendiri bekerjadengan caranya sendiri yang sama sekali lain dari pada yangdipikirkan para para penginjilNya.Jan ayamiseba di tahun 1906 bermimpi, dan mimpinya itumendorong bangsanya membuka pintu hatinya bagi Kristus.Pdt Izaak Samuel Kijne menulis dalam bukunya " ALASANYANG HIDUP" :

" Dan Jan melihat itu dalam mimpi yang dibentukan denganperingatan dongen itu, tetapi yang dipakai oleh Tuhan akanmemanggil orang yang tertutup dalam dunianya sendiri. Kemudiandari pada itu, dimana-mana pintu terbuka."

Kristus sendiri telah bekerja dengan RohNya membuatpekerjaan anak-anaknya berhasil dengan cara yangmengeherankan. Dan itulah bukti dari Kasih setia Tuhan yangselalu memanggil kita kedalam iman dan ketaatan kepadaNya.Sam Kapisa seorang Pujangga bangsa Melanesia hidup di tanahPapua menggubah suatu syair tradisi "WOR" randan danbahasa sukunya menjadi alat pengung-kapan rasa kepadaTuhan " TUHAN DENGARLAH PINTA KAMI" yangdilantunkan oleh Kijne Group.

Mission is Passion : Pekabaran Injil adalah penderitaan, itubenar. Sebab pekabaran Injil berjalan pada jalan yang sudahditempuh Yesus sendiri : Viadolorosa, jalan penderitaan. Dansejarah pekabaran Injil ditanah kita telah membuktikankebenaran perkataan tadi.

111

Page 128: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

OTTOW dan GAESLER dan masih banyak lagi parapenginjil, petugas Gereja bersama keluarga mereka yangmengalami penderitaan sampai mati. Batu-batu nisan merekatehgak disisi jalan yang kita lalui. Ituiah tumbal yang harusdiberikan sebelum benih Injil tumbuh mekar dan benarperkataan tertulianus :Darah para marti adalah benih Gereja"Darah dan darah yang mengalir membasahi Tanah Papua olehmereka yang mati dibunuh karena membela kebenaran adalahbenih Gereja yang dipersembahkan kepada rakyat danbangsanya di tanah Papua.Sejarah kesetiaan sampai mati dari para pembawa Injil itumerupakan teladan bagi kita dalam tugas kita memberitakanInjil Kristus. Pdt. J. Mamoribo almarhum mengingatkan kitasekalian akan hal ini. Ia menulis pada akhir buku karangannyatentang Ottow dan Gaesler Rasul Papua sebagi berikut:

Bila GKI merayakan peringatan beridirinya yang ke sekian, namaOttow dan Gaesler selalu disebut-sebut. Kiranya jangan disebut-sebutsaja, tetapi menjadi suatu simbol ketekunan dalam nama Yesus, suatusimbol pengharapan melalui setiap situasi, suatu simbol kepercayaandalam kemustahilan, suatu simbol kasih sampai mati."

V : Pujian bersama : HATI BERDENDANG (ragamsarinande)

1). Nyanyi baru mekar dibibirku,Dan hatiku rindu berdendang berlagu,

** Koor : Dendang Puji-Puja dan doaKepada Yesus penebus dosaDendang Puji-puja dan doaKunyanyikan selama hidupku

112

Page 129: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

2). Bila hati tersentuh kasih-Nya,lidah rindu bersyair menyanyi

VI Pembacaan Firman(Tiiton di bunyikan dari seluruhpenjuru)

LaguWOR:Doa Pembacaan Alkitab :LL;;;;;;;;;;;;;;OlehPembacaanRenungan / Refleksioleh

VII : Persembahan syukur :Pujian dan Ny. Roh. 132 : 1-7 (YA TUHAN MURAH MUBAKA)Ny. Roh 160: 1-5 (TUHAN AMBIL HIDUPKU )

Setelah itu di antar okhpenan ke altar lalu kembali (Lag» Royendi sare)

O TUHANKU, (Ragam kan kain bebye)

O Tuhanku hanya padaMu, 2XAda hidup dan selalamat, hanya Engkaulah yangkami harapKepadaMu kami berseru, brüah KasihMu danAnugrahMu,Dan Roh Kudus, serta kami trus / /

VIII : Doa Syukur Oleh :

IX : Berkat (Semua berduri)

113

Page 130: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Pelayan

Hadirin

Pelayan

Kembalilah dengan damai dan sejahtra ketikakamu sudahmendengar sabdaNya, Snapaya suka citamumenjadi nyata dalampanggilan tugas dan penagbdian di Tanah ini.Biarlah sukacita di hari ini akan menjadi tandakesetiaan kami untuk mengadi di tanah inibersama orang-orang percaya yang Kaukumpulkan dari segala pelosok dan negen.Kiranya Anugrah dari Allah Bapa, dari TuhanYesus Kristus, dan dari Persekutuan Roh Kudusmenyertai kamu sekakan sampai selama-lamanya. Amin ..*

LaguPujian : SIARKAN KE BENUA

X : Tanda tutup Ibadah ; [Triton dan tifa, pikon, music etnic]di bunyikan.

114

Page 131: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

LANGEN SUARA HUTPEKABARAN INJIL Dl TANAH PAPUA

5 PEBRUARI 2002

MEMORI MANSINAM 5 PEBRUARI 1855

Naskah di susun Oleh : Pdt John Williams Wanane. MTh.Ilustrasi Musik :Komentator :

Pembukaan : [ Musik daerah......... raunganmansinam mansinammmm ada suara tertawa, semuamasuk dari segala penjuru, musik ]

Pengantar :

Dalam rangka HUT Pekabaran Injil Gereja KristenInjili di Tanah Papua 5 Pebruari 2002, Kijne Groupdari STT GI<J I.S.Kijne Abepura akanmempersembahkan langen suara dengan Judul "Memori Mansinam 5 Pebruari 1855".

[ Musik pengantar entrence ]

Komentator Wanita : Gelap mencekam buana, menyelimuü bentaraPapua, tak ada senyum dan tawa menyapa fajar dikalaïtu

115

Page 132: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kebencian mencekam battn yang meronadirimba kelam

Gelap yach gelap sungguhgelapPerahu-perahu berlayar sambil mengayau,mengitan pesisir teluk dan selat

Nyanyian-nyanyian WOR dikumandangkanbagaikan mithos Suci hendak dipersembahkan kepada penghuni alam

Komentator Pria : Hari ini bila terkenang kembali peristiwa itu,Kasih hanya nampaPada kesukuan, kedamaian terukir dalamkemenanganBudak-budak dijadikan upeti bagi sultan

TidorePesta rayat dimeriahkan gelaP masih

terus membalut hati..Fajar Kasih terbungkus kabut mantta suci dikaki gunung arfak...Bercak bercak kebendan menghiasipesisir

Mansinam Mansinam Mengapakau lahirkan kami Mansinammmm

Mansinammm mengapa kau tutup pintuhati bagi keslamatanmuMengapa kau hadirkan kami pada dunia yangbermusimPerahu-perahu kami telah hilangDayung-dayung kami telah patahKebun kami telah habis dimakan oleh meteka

116

Page 133: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

( Suara raungan —masinamm mansinammhendak kau kemanakan kami melangkah di abad

ini ? masih adakah harapan bagi kami

[ Musik masuk ]

Komentator Wanita : ( )

Allah memulai sejarah baru bagi bangsa Papua, ketikaterang sinar ke-emasan memancar,

memantul di teluk Doreh yang bening. Pagi itu pukul06 pagi hati kelima di bulan yang kedua pada tahun1855, sauh dilabuhPijakan kaki dua pendatang baru yang asing, asingdalam warna dan mitosMemijakan kaki di pulau harapan dengan semboyaasuci dari mitos Yahudi yang pertama kalidiperdengarkan

Sobatku Papua

Wanita : Menjelang senja di Mansinam, ketika surya menujukeperaduaBerdua kami mendayung perahu Injil, menjejaki tanahPapuaNegen yang menyimpan kedamaian, membalutkebahagian dalamhangatan Kasili sang BapaMenengok kembali kemasa yang silam, kepada prosespeï.ianggilan bangsa Papua uiituk percaya , maka kitahanyr. bisa mengaku bahwasemua yang tenadi adalah keajaiban dan pihak Tuhansendin

Disaat pemberita itu bimbang, karena melihat betapakerasnya hati orang

117

Page 134: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

tua kita dulu menolak kami berdua, namun Allahbertindak dengan cara dan waktunya sendiri

"Dari tengah-tengah kekerasan hati la munculkanpercayaDari tengah-tengah penoiakan akan Injil, la menumbuhkanketaatan dan dengar-dengamn akan FirmanNya. Dan itulah

yang menghemnkan "

Pria : SobatkuPapua: Bik ketika itu kalian seperti hari ini, berdua katni tak

sebarapa sulitmenabur benih milik penciptaNamun ketika dayung kami letakkan, tak sedikitjuapun kami temui itubahagia, persahabatan, kasih dan sejahtraTak sedikit juapun kami melihat terang di dataranPapuaBila ketika itu kalian ada dan memberikan senyummanisMenerima kami berdua, tentu berdua tak berapa sulitberjabat tangan danberpeluk dalam kasih mesra BapaBila hari itu 5 Pebruari 1855 kalian berjejer disepanjang pantai mansinamTentu hati kami akan penuh suka cita dan ucapansyukur kepada Bapa di surga

Musik ) Mansinammm masinam

Orang berjejal-jejal dari seluruh penjuru datangmenyambutmu di hari ini..Adakah berita yang kau sampaikan untuk kami,adakah pesan yang kautitipkan pada angin yang berlalu

118

Page 135: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Wanita Sobatku PapuaKetika senja turun di mansinamTatapan kami hanya menuju garis depan perjalananitu

Tatapan kami hanya berpancar pada salib tua digolgotaTatapan kami hanya tatapan kasih, tatapan damai,tatapan sejahtraSobat Ku ketika senja turun dimansinamKegelapan pekat menyelimuti tanahiniGelap disemua lorongGelap disemua bukit-bukitGelap disemua gubuk-gubukDan gelap disemua hati yach

kegelapanKegelapan dalam keabadian

Pria : ( mansinammm masinammmmQuovadis mansinam)

148 tahun aku berjalan denganmu, mengitariteluk dan bukit-bukit berbatubelum juga kau tunjukan rahasiawasiatmuSudah lama aku bersamamu hidup dalamkebimbangan

Dengan kaki-kaki yang üdak berkasut, berlanmengejar harapanNamun belum juga kau nampakkan permata hati

mu

Wafiita : Sobatku Papua

H9

Page 136: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Ketika senja turun di mansinam,

Sepucuk surat ini berdua kamidawatkanDi titipkan padatnu sahabat-sahabatkuAdakah kegelapan lagi dihari ini, adakah suryatelah kau nikmati...Diseüap ranjangmu kau terbangn oleh dengkurku

Disetiap buku-buku yang tersusun terselipwasiatKuDisetiap hidup yang kau alami Akuhadir

Akhirnya Sobatku PapuaDengan pasrah kepada pimpinan Roh Tuhan

Berdua kami menyentuh tanahiniMenyentuh dendam dan benei Yanch ...menyentuh kegelapanDengan iman yang teguh berdua kami berlutut sertamemanjatkan mantrasuci yang kami imani di dalam doa kami ;" DALAM NAMA TUHAN KAMI MENGINJAKTANAH INI"

(Musik )

Demikianlah langen suara memori Mansinam5Pebruaril855Penulis naskah : Pdt. John Wanane. MThPembaca naskah:

Ilustrasi musik :Sound Pendukung

120

Page 137: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

C.2. Uturgi Pentakosta

LITURGIIBADAH HARI PENTAKOSTADl LINGKUNGAN JEMAAT GKI ZOAR SEROYENA

KLASIS TANAH MERAH19 MEI 2002

Musik suling tambur sebagai pengantar jemaat menghadiri ibadahpadang.

I. : Prosesi pelayan memasuki tempat ibadah di antar olehpara penari yang mengapit pelayan dan Majelis Jemaatlainnya.

: Para penari mengantar Lilin, Alkitab dan alat-alatIbadah lainya.

II : Musik Pembuka Ibadah : Triton, Tifa, yang di tiupdari masing-masing sudut.

III : Votum dan Salam : (Jmt. Berdiri)

Pelayan Liturgi:Pertolongan kita yaitu Nama Allah yangmenjadikan langit dan bumi dan segala ciptaanNya,dan di dalam anakNya Yesus Kristus, dan olehperantaraan Roh Kudus yang turun han inimenyertai kamu sekahan

Jemaat Biarlah Kasih dan AnugeiahNya akanmenghibur dan menguatkan kami di han ini.

Iiturgos: Kasili dan Damai sejahtra dan Allah Bapa,

121

Page 138: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus menyertaikamu sekalian.

IV : Jemaat Menyanyi Ny. Roh. 73 : 1-3(Ya Roh Penyuci) pihat lampiran]

1. Ya Roh Penyuci Turunlah,dan curahkan karunia,supaya hati yang cemar menjadi sucidan benar.

2. Penghibur sumber air hayatpembagi kasih dan berkatberi kami beri kami beriman teguhdan tubuh kami rumahMu

3. Kiranya api yang kudusdi dunia menyala t'rusdan kesungguhanMu cerahYa, Roh Penghibur, datangkh.

(Jmt. Duduk kembali)V : D o a . : Oleh

VI : Paduan suara / VG :

VII : Litani Pengakuan dosa.

Pelayan : Tuhan Allah pencipta kami, tolonglahumatMu yang berhimpun ini.

Jemaat : Kami datang dengan segala persoalan yangtidak terselesaikan. Ketidak setiaan kami,pemberontakankami terhadap sesama maupunterhadap Engkau.

Pelayan : Kiranya kuasa Roh Kudus yang turun di hari iniakan menolong kami, membarui hidup danmemberikan kekuatan dalam perjalan hidup.

122

Page 139: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Liturgos : Pengampunan dari Allah adalah suka cita kamihati Pentakosta ini.

Pelayan : Biarlah Kuasa Roh Kudus yang turun di hari iniakan membaharui hidup dan memberikan sukacita bagi kamu untuk tetap berjuangmempertahankan hidup.

VIII : PS / Vocal Group :

IX : Pembacaan Firman Allah :

X : PS / Vocal Group :

XI : Persembahan Syukur :a. Nyanyian Rohani: 132 : 1- 7 [Ya, Tuhan

murahMu baka]b. Nyanyian Rohani: 133 : 1 -5 [Jiwa Puji Ra/a surga

] (lihat lampiran lagu )c. Setelah itu group tari akan mengantar

persembahan ke depan bersama majelis.

XII : Doa syukur dan Syafaat:a. Doa syukur oleh :b. Doa syafaat oleh :

XIII : Nyanyian Rohani 76:1-6 [ Tuhanku Berkat-Muhmpah] lihat lampira.

Jemaat berdiri

XIV : Berkat

Pelayan : Kembalilah dengan damai dan sejahtra,Ketika kamu sudah mendengarsabdaNya. Supaya sukacitamu menjadinyata dalam panggilan tugas dan

123

Page 140: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

pengabdian di Tanah ini.Jemaat : Biarlah suka cita dihari ini dalam

semangat kuasa Roh Kudus, akanmenjadi tanda kesetiaan kami untukmengabdi bagi bangsa kami di tanah inibersama orang-orang percaya yang Kaukumpulkan dari seluruh pelosok negeri.

Pelayan : Kiranya kuasa Roh Kudus yang turundi hari ini, yang datang dan Allah Bapapencipta, Yesus Kristus sebagaipenyelamat, dan Roh Kudus sebagaipenghibur akan menyertai kamusekalian dari sekarang ini sampaiselama lamanya amin ***

** Group tari masuk kembali untuk menjemputpelayan turundari mimbar.

C.3. Uturgi Paskah

LITURGIIBADAHPASKAH DI JEMAAT GKI PNIEL KOTA RAJA

Prelude : Instruments / suling atau tabura ditiup.

Prosetions enterence: Prosesi masuk di dahului dengan pembawalilin, Alkitab, Salib,kain putih, panah, tombak di letakan didepansebagai dekor daripusat Ibadah.

124

Page 141: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Jemaat di mohon berdiri:

I. Pelayan : Votum dan Introitus :

: Marilah kita menyembah Jesus sebabpendetitaan-Nya diGetsemani dan penyaliban sertakebangkitanNya telah membawakita kepada pengampunan dosa. Biarlah kitamenyembah Dia dengan roh penyesalan danmalu, karena saat ini kita masih sajaterus mendukadtakan Jesus, walaupun kitasudah menjadi milikya.Marilah kita menyembah Jesus dan denganpenyesalan yang dalam, mengaku bahwa kitabegitu cepat kehilangan kasih kepadaanak-anak dan orang lain, ketika merekamembuat kita menderita, menyakiti ataumengecewakan kita, padahal Jesus tidakpernah berhenti mengasihi kita.

Syalom Allah dari takhta-Nya yang kudus, dandan para serafin,dan orang-orang suci-Nya, kiranya mcnyertaikamu.

125

Page 142: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Jemaat

Pelayan

kelembutan, kerendahan hati dankesucian, agar supaya hatiMu, yangsering kali dikecewakan oleh umat-Mu, dapat bersukacita bila Engkaumelihat citra-Mu di dalam katni.: Katni ridak lagi akan menenggangdosa yang melekat pada kami danmenghalangi kami. Kami hendakberperang melawannya bahkan sampaimenumpahkan darah, denganmemanggil nama-Mu, agar kami dapatmenang.: Ampuni kami karena telah menuduhdikau ketika pimpinan_Mu nampaksukar dan tidak dapat kami pahamiketika Dikau menanggungkan bebandan salib pada kami.Kami sungguh menyesal, karenadengan bersungut- sungut, kami telahmendukacitakan hati-Mu. Ampunikami bahwa kami mau menerimakebenaran bahwa kami adalah orangberdosa dan harus dihajar untukkebaikankami sendiri.

IV. Nyanyian Pujian : VG / PS

V. Doa Pembacaan Alkitab.Pembacaan Alkitab:Refleksi

126

Page 143: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

VI Persembahan syukur:

Nyanyian Rohani 132-1 dst

VII. : Doa syukur dan syafaat

VIII. B E R K A T

Pemimpin

Jemaat

Pemimpin

: Kiranya peristiwa kalvari akan menjadipengharapan bagi kita menuju pemulihan hidupyang berarti di dalam Knstus.

: Adalah suka cita kami di dalam Tuhan,sebab KasihNya telah membawa kelepasan bagi

manusia. Hati kami menjadi tenang sebabfajar keselamatan sudah terbit bagi kami.

: Anugerah dan kasih Allah Bapa dalampersekutuan Anak-Nya Jesus

Kristus, serta oleh tuntunan Roh Kudus kiranyamenyertai kamu sekalian dari sekarang sampaiselama-lamanya.

Amin amin amin

127

Page 144: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

II. Iiturgi Kontekstual

Dalam upaya mendaratkan Injil di Tanah Papua tidak terlepasdari sejauhmana kita memahami suatu budaya dari masyarakat yangmenjadi saran Injil di beritakan. Bila saja kita telah tenggelam dalampola dan kehidupan budaya mereka serta telah memahami seluk belukunsure budaya baik berupakesenian, adat istiadat serta seluruhkekayaan kehidupannya, maka Injil dengan mudah dapat beroperasiserta menyentuh mereka sebab kehidupannya telah terbukan.Memahami konteks budaya sebagaimana yang diutarakan oleh RobertJ Shreiter, dalam bukunya, "rancang bangun teologf yang diterjemahkanoleh "Stephen Suleeman " ;

Dalam keadaan idieal, proses penyusunan teologï-teologi local dimulai denganstudi tentang budaya. dan bukan dengan kemungkinan menerjemahkan tradisigerejayang leih luas kedalam keadaan local. Untuk itu menurut Shreiter, adadua pertïmbangan. Menghindan kesinambungan sejarah yang paernalistik,dimana orang-orang luaryang nyaris akrab dengan suatu budaya, mengambilkeputusan tentang adaptasi dan apa yang "terbaik"untuk suatu budayalocal.Sikap paternalistic menonjol (sering tampa sadar)bukan hanya diantaramereka yang memerangi budaya itu, tetapi sering dikalangan " pimpinanpribumi " yang ditinggalkan untuk memimpin.Karena itu muncul situasidimana para pemimpin dari kalangan budaya itu telah menjadi terasing dariakar-akar budayanya sendiri, dan begitu tersosialisasi dengan budaya yagmemerangi,sehingga situasinya jauh lebih buruk dari pada waktu dipimpin olehorang-orang asing.(J. Sreiter. Hal.64)

Pertïmbangan kedua lebih bersifat teologis. Untuk mempertahankanketerbukaan dan kepekaan yang diharapkan terhadap suatu situasi local,diusulkan agar cara penginjilan dan pengembangan gereja yang berlaku haruslahberupa usaba menemukan Kristus dalam situasi, ketimbang memusatkanperhatian pada usaha membawa Kristus kedalam situasi itu. Tampak sikapdemikian, yang didasarkan pada teologia inkarnasi, orang dapat terus menerusmenghadapi resiko memperkenalkan dan mempertahankan kekristenan sebagai

128

Page 145: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

suatu lembaga asing dalam suatu budaya. Firman Allah tidakpernah menerimakesempatan untuk berakar dan berbuah.Q.Shreiter.Hal.65)

Istilah kontekstual sebagaimana yang saya maksudkan diatasadalah upaya untuk mempertemukan injil dalam konteksbudayamasyarakat Papua melalui berbagai unsure budaya Papua. Perpaduanini sangatlah relevan dengan dinamika kehdupan orang Papua yangselalu dinamis. Untuk itu tulisan ini tidak dimaksudkan untukmemasuki " suatu perdebatan " teologis untuk mencari legitimasi.Tekanan utama yang akan digumuli dalam tuüsan ini ialah "bagaimana sehanisnya orang Kristen berteologi dalamkonteks/lingkungan hidupnya secara utuh ". Dan sudut lain, teologikontekstualisasi adalah refleksi ideal dan setiap orang Kristen dalamkonteks hidupnya atas Injil Yesus Kristus. Yang dipentingkan di siniialah bagaimana seharusnya Injil (yang utuh itu ) ditaburkan sehinggamembawa keseimbangan yang tampak dan refleksi teologi dan sipenerima Injil ( dari hakikat dirinya yang utuh - secarapribadi/kelompok, budaya, social, politik, ekonomi local dsb.- dankeseluruhan perspektif orang-orang tersebut dalam konteksnya ),Refleksi inimenampakkan pemahaman, penetimaan, pendirian, dandampak Injil yang seimbang dalam konteks dimaksud yangdigambarkan dalam sikap " sambutan atas Injil sebagai milik diri yangmengekspresikan pemilikan ini dalam pengertian /'artiyang baru melaluibentuk budaya local yang dikenal, yang secara fungsional melayanikebutuhan masyarakat konteks tersebut ".(J.Tomatala)

Mengulas tentang kontekstualisasi, Eka Darmaputra secarategas menekankan,

Bagi saya, teologi kontekstualisasi adalah " teologi " itu sendiri.Artinya, teologi hanya dapat disebut sebagai teologi apabila ia benar-benar kontekstual. Mengapa demikian ? Oleh karena pada hekikatnya,teologi tidak lain dan tidak bukan adalah upaya untukmempertemukan secara dialeküs, kreatif secara esensial antara " teks" dengan " konteks ", antara kerugma yang universal dengan kenyataanhidup yang kontekstual. Secara lebih sederhana dapat dikatakan

129

Page 146: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

bahwa teologi adalah upaya untuk merumuskan penghayatan imankristiani pada konteks, ruang dan waktu yang tertentu (1991 : 9) .

Pertanyaan yang terus digumuli ialah " bagaitnana " seharusnya orangKristen dalam setiap konteks berteologi, sehingga dialektis yangdiungkapkan di atas tidak muncul dengan sintesis timpang ?Kenyataan yang melatarbelakangi pikiran ini ialah bahwa pembawakerugma ( misionaris/penginjil ) dalam hakikat diri terbungkusdengan budayanya, lalu pada sisi lain, Injil ( kerugma ) itu sendiridiekspresikan dalam contextus terminus Hebraic-Helknistic, dan padapihak lain, berdirilah manusia lain yang adalah objek misi/penginjilan.Di sini kita temukan bahwa ada tiga factor penentu bagi terciptanyaberteologi dalam konteks yang kontekstual.

Sekarang pertanyaan ialah bagaimana mengawinkan trialektisdi atas untuk menciptakan sintesis-berteologi dalam konteks yangtepat ? Dengan demikian, dalam menentukan berteologi dalamkonteks yang tepat, kita seharusnya belajar untuk menemukanmekanisme Injil dalam konteks Hebraic-Hellenistic dan Injildalam/kepada konteks penerima/subjek penginjilan, sehinggapenginjil dangan tepat dapat merumusterapkan pendekatan misi yangmenciptakan orang Kristen yang mampu berteologi dalam konteksdengan tepat.

Kontekstualisasi dalam Perjanjian Lama merupakan dasarpenting bagi kontekstualisasi Alkitab secara menyeluruh. Kita tidakdapat berbicara tentang kontekstualisasi dalam Perjanjian Baru,karena kontekstualisasi dalam Perjanjian Baru adalah konrinuitaskontekstualisai Perjanjian Lama.

Shorter, dalam menyinggung Yesaya 55 : 6-11, melihatnyasebagai " an Old Testament antecedent of the world-seeding Logos, the conceptthat underlies the christological approach to inculturation " ( 1988 : 105 ). " It

is God is voice speaking within the history of a culture " ( Ibid ). " It is the

process of God is revelation, salvation in human history. God inserting histhoughts and his ways into the culture of Israël " ( Shorter, 1988 : 106 ).Walaupun Shorter menggunakan istilah inculturation dibandingkandengan Glasser yang langsung menggunakan istilah contextuali^ation,

130

Page 147: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

mereka sama-satna menekankan pola pemikiran yang satu, yaitukepada konsep inkarnasi, baik dalam Perjanjian Lama sampai kepadaPerjanjian Baru.Selanjutnya, Glasser mengatakan, 0.Tomatala.hal.l2)

" // is in this pattern that wefind it in the O ld Testament, for it is replete withevidence that God continually used a contextuali^ng process in His Progressiveself-disclosure ofHimselfto thispeople "( Gilliland, 1989 : 33 )

Melihat kepada inkarnasi sebagai modus operandi dari Allahuntuk menyatakan diri-Nya dalam kebudayaan manusia, ada beberapapokok penting yang akan didiskusikan, yaitu :

A. Mandat Budaya : Pengejawantahan Kontekstualisasi

Kejadian 1 : 28-30 yang disebut " Mandat Budaya "memberikan kewenangan bagi manusia untuk berbudaya,memenuhi dan menguasai dunia. Di sini manusia dengansendirinya dapat mendayagunakan kreatifitasnya untuk berbudayatersebut. Peranan budidaya atau kemampuan mental manusia itubegitu penting dalam menjalankan Mandat Budaya itu, sehinggaputusan moral sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa dansesudah kejatuhan manusia ke dalam dosa pun tetap merupakanfactor penentu berteologi dalam konteks.

Sebagai Pemberi Mandat, Allah mamulai penyataan-dki danmemiliki kewenangan yang absah bagi dinamika pelaksanaanMandat Budaya tersebut. Sehingga terbuko bahwa di luarpenyataan diri Allah kepada pribadi dan kelompok suatu budaya,tidak akan ada berteologi dalam konteks yang abash Alkitabiah.

Dalam hubungan dengan Mandat Budaya tersebutberdasarkan teks Kejadian 1 : 28-30 terdapat gambarangambling bahwa berteologi dalam konteks hanya terjadi bila adahubungan intim Allah-manusia ( dalam pengertian sekarangmanusia yang telah ditebus ). Berteologi dalam konteks menjadiseimbang karena Kejadian 3 memberi gambaran akibatketidaktaatan Adam ( disebabkan oleh dosa ), yang membawa

131

Page 148: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

putusan moral yang salah dalam upaya berteologi. Jelas bahwatidak akan ada putusan moral yang bertanggung jawab bila tidakdimulai dengan Allah (Yohanes 6 : 44, 37 ; 3 : 27 ).

Perlu dipertegas bahwa kretifitas manusia tetap ada,walaupun ada dosa. Pada sisi ini jelas terlihat bahwa kreatifitasmanusia itu bertanggung jawab atas pengembangan budaya padaumumnya. Sedangkan secara moral, kreatifitas dan hasil kreasidapat melayani tujuan dosa ( bagi mereka yang belum menerimapenyataan-disi Allah ) dan melayani tujuan kebenaran ( bagimereka yang di dalam Tuhan ). Hal ini tergambar dalam tekssebelum kejatuhan Adam, Kejadian 1-2, dan sesudah Kejadian 3.Kaïn, Lamekh, Nimrod, dll. Menggunakan kretifitas berbudayamelayani tujuan dosa. Pada sisi lain, Habel, Set, Henokh,, Nuh,Abraham. Ishak, Yakub, dll. Menggunakan kreatifitas berbudayamelayani tujuan dosa. Di dalam praktek mereka terdapat "berteologi dalam konteks " dimana mereka mengekspresikaninteraksi diri atas penyataan-diri Allah. Gfambaran gamblingterungkap dalam Perjanjian Lama, tentang pengejawantahanberteologi dalam konteks. Sebagai contoh adalah Mazmur 1.Pemazmur melihat Taurat/Firman sebagai penyataan-diri Allah,dan Taurat itu menguasakan untuk berteologi dalam kontekssecara tepat. Selanjutnya Mazmur 1 melukiskan kebenaran Allahdalam kontekstual terminus, sehingga dapat dipahami oleh orangdalam emic, karena kebenaran itu digekspresikan dalam emicperspectives. Pohon di Palestina dalam periode teks, konteks inihanya dapat tumbuh di tepi aliran air. Hal ini sangat relevan dandipahami dengan jelas dalam Hebraic Context, namun tidak relevanbagi konteks tropis di mana pohon-pohon dapat bertumbuh danberbuah sekalipun jauh dari sumber nk.fJ.Tomata/a)

Melihat analisi di atas, perlu ditekankan bahwa kebenaranFirman itu tetap relevan dan berlaku universal, sedangkanekspresi kontekstual hanya dapat dimengerti oleh mereka yanghidup dalam konteks dimaksud.

132

Page 149: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

B. Manusia sebagai sasaran operasi dari Injil Kristus

Banyak diskusi seputar operasinya Injil yang ditujukankepada manusia, sebagaimana yang termuat dalam Injil (Matius 28:19-20) atau Injil yang ditujukan kepada segala makluk (Mark. 16 :15).Dua pandangan yang berbeda ini memberikan gambaran tentangperbedaan aliran teologia yang dianut oleh duaa kelompok yangmenamakan Injili dan Oikumenis.0.Tomatala).Keadaan ini membuat gereja kehilangan kesimbangan dari tugasmisionalnya kepada perdebatan yang tidak bermamfaat.. Perludicamkan, penggunaan istalah Injili itu sama artinya dengan Protestan,dan patut dikatakan bahwa bik mengkaji hakikat gereja, maka gerejayang benar itu Injili, yang Injili itu Protestan, yang protetestan ituOikumene, yang Oikumene itu Injili dan semua itu berdasarkanAlkitab(J.Tomatala.hal 48). Dari kedua pandangan tadi membuatmasing institusi gereja saling mengklaim kebenaran pada masing-masing gereja mereka sendiri. Orang mulai menganggap bahwa yangInjili itu organasasi itu, atau yang Oikumene itu organisasi ini.Sebagaimana yang di ungkapkan oleh DR.J.Tomatala, bahwa adaaspek social yang tampak pada wadah social, sedangkan hakekatgereja yang Injili atau Oikumene itu menurut Tomatala, bukanorganisasi atau pendapat sekelompok orang. Banyak kelompok-kelompok tidak sealiran beranggapan bahwa Injil hanya diberitakanpada manusia berdosa sehingga, akhirnya aspek rohani dari manusiasaja yang menjadi perhatian sedangkan yang kin di abaikan (Spiritualevangelism / spiritual salvation) ; yang kin beranggapan bahwa Injildiberitakan kepada segala makluk, akhimya Injil hanya berbicaratentang social justice( social gospel)- yang tertuju hanya kepada aspeksocial, sehingga Injil dapat menjawab kebutuhan pokok manausia,tetapi juga mampu membebaskan mereka yang tertindas secarapolitis.

Tuhan Yesus Kristus, dalam memprokkmasikan tujuankedatangan-Nya, menekankan bahwa Ia dating untuk membebaskanmanusia seutuhnya ( Luk. 4:18-19; Yesaya 61: 1-2). Yesus adakhpembawa Syalom kepada manusia seutuhnya. Disini Injil diarahkan

133

Page 150: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

kepada manusia seutuhnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwaInjil yang utuh dalam kuasa layanannya melayani manusia secara utuh.Tinggal bagaimana kita memandang manusia sebagai sasaranPelayanan Injil. Manusia harus dilihat secara utuh, manusia adalahmakluk rohani dengan kebutuhan biologis beragam, manusia adalahmakluk berbudaya, sebagai makluk social ekonomi, secara singkat darikaca mata terang Injil manusia adalah makluk komplet.

Sekarang yang harus dibedakan apabila mendekatimanusia dalam setiap konteks budaya ialah kebutuhan terutama akankeslamatan Kristus dan kebutuhan yang terasa, yaitu kebutuhan yangnyata dalam konteks hidup yang actual. Di sni Injil yangmenyelamatkan itu harus juga berbicara bagi kebutuhan yang terasadalam hidup.

Pengalaman yang menarik disini adalah bila kita melihatapa yang diungkapkan oleh Y.Tomatala, tentang pembebasanmanusia yang utuh (band. Tomatala, Teologia kontekstualisasi, hal.51). Menyikapi konteks Papua yang terlalu pluralistis, makapandangan Tomatala tadi tidaklah jauh berbeda dengan kondisi riil ditanah Papua. Sejauh mana gereja dalam kiprahnya telahmembebaskan manusia Papua dari konteks masa kini yang terlalumengkikat pelayanannya.

Menyorot dari teologi Alkitab yang utuh dapat dikatakanbahwa setiap orang diselamatkan untuk melaksanakan mandatpenginjilan dan mandat budaya secara baru dan utuh dalam kontekshidupnya. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa manusiadiselamatkan untuk melayankan mandat penginjilan kepada orang laindi dalam konteksnya, dan ia diselamatkan untuk melayankan mandatbudaya bagi pembebasan segala makhluk, menaklukan konteks bagiKristus. Roma 8:19 secara tegas mengatakan, " Sebab dengan sangatrindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan ".Ayat ini mengandung makna eskatologis ( band. Ayat20-23 ), namun

134

Page 151: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

ada implikasi tegas bahwa orang Kristen bertanggung jawab terhadappemeliharaan/pengusahaan/pelestarian konteks hidupnya sebagaitanda tanggung jawab menuju ke saat puncak di mana segala sesuatuakan dijadikan baru oleh Sang Pencipta (Wahyu 21 : 5 ).

Berdasarkan uraian di atas dapatlah dikatakan bahwahakikat Injil yang satu itu membebaskan secara utuh. Injil yang satuitu membebaskan manusia secara utuh dalam keseluruhan aspeknya.Itu berarti Allah sangat memperhatikan seluruh aspek hidup manusiasepera aspek rohani, sosial, ekonomi, budaya, politik, fisik, dsb.Dalam konteks hidup manusia seutuhnya. Sekarang bagaimanatanggung jawab orang Kristen melayani manusia seutuhnya, dapatdimulai dari kebutuhan yang terasa di dalam konteks. Mungkin tidaksemua aspek terlayani, tetapi orang Kristen secara sadar harusmelayani aspek hidup yang merupakan kebutuhan terasa danmendesak di dalam konteks. Ini dilakukan tanpa mengacaukannyadengan peran pembebasan Allah melalui Penberitaan Injil yangmerupakan kebutuhan utama, yang untuk melayankannya sangatditentukan oleh factor ilahi yaitu tuntunan Roh Kudus dalamAnugerah Allah. Pemberitaan Injil dalam -semua konteks hidupmanusia itu diwajibkan dan tidak dapat ditawar, namun selalu harusdikaitkan dengan kehendak pembebasan Allah yang kekal. Bikpendekatan ini diambil, maka akan terbuka jalan bagi proseskontekstualisasi yang benar, yang melibatkan penyataan Allah olehInjil di dalam konteks dan respons/refleksi balik dari setiap orangyang telah mengalami transformasi Injil ita.(Y.Tomatala)

C. Interaksi Injil dalam Budaya

Interaksi Injil dalam budaya terjadi dalamkeseluruhansistem budaya itu. Bila ada seseorang yang disentuh Injil,maka ini terjadi pada orang tersebut dalam kerangka utuh daribudayanya. Injil dalam kuasa pembebasannya tidak menjadikansesorang asing dari budaya.

Bagian ini akan mendiskusikan interaksi Injil dalamkerangka budaya yang menyangkut bentuk, pola, dan proses budaya.

135

Page 152: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Isi Injil yang menyentuh pandangan hidup akann dibincangkan dalambagian lain.

1. Memahami Bentuk Budaya

Telah diuxaikan di depan bahwa kebudayaan ialah segalasesuatu yang diciptakan oleh budi manusia, yaitu segalasesuatu yang dipikirkan, diusahakan, serta dikerjakan manusiadalam lingkup(konteks) hidupnya secara utuh denganmenaklukkan alam untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Untuk itu,dapatlah di bedakan bahwa pohonadalah hasil ciptaan Allah, sedangkan kursi adalah hasüciptaan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Melihat darisegi bentuk budaya,maka dapat di katakana semua bentukbudaya dapat diamati. Di sini tidak ada bentuk budaya apapun dati suatu kelompok orang yang tidak dapat diamatiuntuk di pahami. Jika memilah bentuk budaya menurutsifatnya, maka kita mendapat dua bentuk budaya, yaitu;

Bentuk budaya yang bersifat materi. Bentuk budayaseperti ini lebih memiliki sifat dinamis, dapatbervariasi untuk melayani pelbagai macam kebutuhan.Contoh budaya yang bersifat materi ialah; rumah,perabot rumah, kampak, sepatu, pena, mobil, dsb.Bentuk budaya yang bersifat nonmateri, yaitu bentukbudaya yang dapat beropservasi, karena di lakukanoleh manusia sebagai usaha memenuhi kebutuhanhidupnya juga. Bentuk budaya nonmateri antara lain :struktur masyarakat, struktur keluarga, bahasa/kata-kata, lagu tari-tarian, kebiasaan perkawinan, kebiasaaninteraksi social, dsb. Walaupun unsure manusia yangkreatif memberi nilaidinamis kepada budayaciptaannya, kebanyakkan budaya nonmateri lebihbersifat statis dalam hakikatnya.

136

Page 153: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kedua bentuk budaya di atas dalam hakekatnya terikat eratkepada world view (pandangan hidup) yang merupakandinamika penggerak di semua bentuk budaya. Dari pandanganhidup inilah setiap bentuk budaya diberi dan memiliki artiyang hanya dapat dimengerti oleh peserta budaya/orangdalam ( emic ). Jadi, dalam semua bentuk budaya dapatditemukan arti yang menjelaskan tujuan/maksud dari bentukïtu, yaitu untuk apa suatu bentuk budaya diciptakan olehsekelompok orang dalam konteksnya.Dari bentuk dan arti elemen-elemen budaya,baik yang bersifatmateri maupun yang nonmateri, terdapat fungsi yangmenjelaskan kegunaan setip bentuk budaya dalam memenuhikebutuhan kelompok/pribadi dalam stiap budaya. Fungsi daribentuk dan arti suatu budaya dapat bersifat umum danbersifat khusus.

Dengan melihat uraian di atas, maka dalam proseskontekstualisasi para pekabar injil harus belajar memahamibentuk-bentuk budaya serta arti dan fungsinya masing-masing. Ini bertujuan untuk mendapat pemahaman tentangbagaimana séharusnya sikap orang luar ( etic ) agar dapatdimengerti dan diterima oleh orang dalam (emic)

137

Page 154: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

BABVI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesenian merupakan penjelmaan dan keagungan karya Allahyang dialihkan dalam objek yang nyata pada perilaku manusia melaluikarya cipta seni yang kesemuanya adalah saran untuk mendekatkanpenghayatan akan iman yang sungguh kepada Allah. Dengandemikian seni pertunjukan adalah wahana untuk merekayasa ImanKristen di dalam pelayanan Gereja guna menjawab Tri Panggilanyakni bersaksi, bersekutu dan melayani. Untuk itu segala hasü seniyang dibuat di dalam iman hanya suatu tanda yang menuju kepadaapa yang akan dating.

Pemanfaatan seni pertunjukan di dalam pelayanan Gerejamerupakan hal yang paling efektif. Sebab seni pertunjukan mencakupbeberapa aspek kesenian yang paling diminati dan karena sifatnyayang spontan bebas dan umum. Seni tersebut dapat merefleksikaniman Kristen melalui pementasan. Sehingga setiap orang denganmudah dapat memahami Firman Allah.

Seni pertunjukan adalah wahana untuk menterjemahkan karyakeselamatan yang dibuat oleh para Nabi dan telah digenapi olehYesus Kristus. Banyak mujizat yang telah terjadi dengan kekuatanseni, seperti Paulus dan Silas di dalam penjara ( Kis. 16 : 25 ).Penulis berkesimpulan bahwa seni merupakan karya imajinasi darimanusia melalui tari-tarian, musik, dan drama sebagai alat untukmengekspresikan iman Kristen dengan membawa orang kepadapengahayatan akan Tuhan yang diimani. Puji-pujian düakukan sebagaitindakan iman dan penyembahan sebagai pernyataan terhadapkehadiran Allah di dalam Roh.

138

Page 155: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

B. SARAN - SARAN

1. Gereja Kristen Injili di Tanah Papua ( GKI ) dalam upayakontekstualisasi teologi hendaknya mengembangan nilaibudaya ( kesenian ) untuk menterjemahkan Firman Allah kedalam tugas dan pelayanan Gereja.

2. Media komunikasi yang cocok dalam pelayanan Gereja adalahseni pertunjukan. Untuk ïtu perlu dipahami setiap kreatifitasdari warga Jemaat supaya dapat dipakai dalam rangka tugasGereja di dalam bidang kesaksian, pelayanan dan persekutuan.

3. Gereja Kristen Injili di Tanah Papua hendaknyamempersiapkan suatu tempat pembinaan kesenian yang akandipergunakan sebagai " pailot project " dalam pengembangankontekstualisasi di bidang teologi dan juga sebagai medanperjuangan iman untuk mempertahankan identitas dan warnadari GKI.

4. Hendaknya STT GKI " I. S. KIJNE " mempaketkan unsureliturgi kontekstual dengan pemanfaatan unsure-unsur seniatau kebudayaan dalam satu paket perkuliahan tersendiridalam program pendidikan di STT GKI.

Semua program pengembangan pendidikan di STT GKI dapatberjalan dan memberikan warna yang Injili, maka diperlukan saranabangunan untuk dijadikan laboratorium yang akan mencakupberbagai disiplin ilmu yang terkait dengan Teologi serta dapatmengembangkan ibadah-ibadah karya di dalam setiap peribadahanunsure-unsur Jemaat atau pun pada hari raya Gerejani maupun ibadahJemaat.

139

Page 156: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

DAFTARPUSTAKA

AdamsJ.Wesley. "Rationality" in Beacon Dictonary of Theology

Andrew Willson-Dicson,

1992

Abineno. J.L. Ch.

1960

1985

1986

Akwan C.

1984

Asmara. A.

1979

Appleby. D.P.

1965

The Story of Cristian Music, Iibray of

Conggress Cataloging- in Publication

Data.

Ibadah di Timur dan Barat,

BPK-GMJakarata

Apa kata Alkitab, bagian ke

V,BPK-GM, Jakarta

Gereja Dan Ibadah Genja, BPK-GM,

Jakarta

Beberapa Aspek teater Tradisional di Biak

Numfor, BPK -GM, Jakarta.

Aspirasi Drama, Nur Cahaya,

Yogyakarta.

History ofChurch Music,

Melody Press, Cicago

140

Page 157: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Arcy May

1985

1986

Bakker. J.W.N.

1984

Buswell, James O.III.

1978

David.J. G.

1985

Duim.F. & Sulistyo.D.

1988

Edward, T.

Living Theologi in Melanesia, by The

Melanesian Institute for Pastoral and

Socio-Economic Series, Goroka,

Papua New Guinea (PNG) Blogg. M

Dance and Chirstian Faith, Hodder and

Stougton London

Syney Aucland, Toronto.

Filsafat Kebudayaan, Sebuah

Pengantar, BPK-GM, Jakarta

Contextualization: Theory, Tradition

and Method, in

theology and Mission, David

Hesselgrave,ed. Grand

Rapids, Michigan.

Uturgical Dance, Orbis Book, California

Dengan segenap Hatimu,

Jayapura, Percetakan GKI

141

Page 158: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1977

Ericson, Norman R.

1978

Fleming, Bruce C. E.

1979

Frank, C. Senn.

1983

Garcia Samuel Ruiz.

1973

1983

Beyong Culture, Garden City, New York

: Anchor Press.

Imphcation fron the New Testament jor

Contextuah^ation,

in Theologi and Mission, Backer

Book House.

Contextuali^ation of Theologe, An

Evangehcal Assesment,

Pasadena, CA. William Carey Press.

Chnstian Worshtp and its Cultural Setting,

Library of

Conggress, Cataloging in Publication

Data.

The Incarnation of the Church in ïngeneous

Culture,

Missiology. Goldsmith, Marthin,

Contextuali^ation of

Theology, Themlios.

142

Page 159: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Hesselgrave, David J.

1978

Herdt, G.

1985

Heibert, Paul G.

1985

Hoebel, E. Adamson.

1960

Jasper, R.C.D.

1984

Kraemer, Hendrik.

1957

Cornmunicating Christ Cross-

Culturally, Grand Rapids,

Michigan : Zondevan Publishing

House.

The Sambia Ritual gender in

New Guinea, Goroka.

Critical Contextuali^ation:

Missiology.

The Nature of Culture, in Man, Culture

and Society. New

York : Oxford University Press.

Getting the Uturgy Right, Essays by the

Joint liturgical

Group on Practical Liturgical

Principles for Today, The trinity Press,

Worcester and London.

Religion and the Christian Faith,

Philadelphia: The The

143

Page 160: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

Kraft, Charles. H

1979

Mike & Vivi Hibert,

1987

Riemer G.

1995

Sumarjo. Moh. A.

1974

Sastrowardoyo, S

1983

Supardi Djoko Dramono

1983

Soedarsono

Westminster Press.

Christianity in Culture, A study in

Dynamic Theologizrm in Cross

Cultural Prespective. New York:

Orbis Books.

Velayanan Musik Gereja.

Andy offet, Yogyakarta.

Cermin Injil, ïlmu Liturgi, Yayasan

Komunikasi Bina Kasih /OFM,

Jakarta

Sent Rayat di Irian Jaya, BP, Jakarta

Bakat alam dan intelektualisme, BP-

Jakarta

& Sedyawati. E

Sent dalam masyarakal

Jndonesia, PT. Gramedia,

Jakarta.

144

Page 161: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

1975

Tamabayong. J.

1981

Tomatala. Y.

1993

VerkuyLJ.

1958

1960

Dance in Indonesia, Gunung Agung,

Jakarta.

Dasar-dasar Drama Turgi,

Pustaka Prima, Bandung.

Teologi Kontekstualisasi,

Yayasan Penerbit Gandum

Mas.

Tari dan Dansa, Terjemahan : G.M.A.

Nainggolan, BPK-

GM, Jakarta.

Etikan Kristen dan

Kebudajaan, BPK - GM,

Jakarta

145

Page 162: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah

RIWAYAT PENULIS

Penulis tamat dari SMA Negeri 1Abepura, Jayapua tahun 1983 danmelanjutkan ke Universitas NegeriCenderwasih pada program D2Bahasa Inggris . Tahun 1985Melanjutkan Pendidikan Teologi diSTT GKI I.S.Kijne Abepura. Setelahtamat tahun 1989 kemudian diangkatSebagai vikaris di Klasis GKIAmberbaken tahun 1989. Danditeguhkan menajdi Pendeta GKI diTanah Papua. Melayani sebagaiPendeta jemaat di Amberbaken

hingga tahun 1993. Kemudian dimutasikan ke Klasis GKI A-3(sekarang Mijbrat). Tahun 1994 sebagai ketua Klasis memimpinKlasis hingga tahun 1996. Mendapat tugas belajar ke AsianInstitute for Liturgy and Music (AILM) di Quezon City ManüaPhilipina ( Master of Art in Liturgy and Music 1999). Sekarangmenjadi staf Dosen pada STT GKI I.S.Kijne Abepura.

Buku lain yang ditulis oleh penulis adalah : Peranan Seni dalamLiturgi Gereja, " Dalam Segenap hati".

146

Page 163: KontêkstualisasiCiturgi Dalam - papuaerfgoed.org · Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudah memulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yang telah