konservasi bangunan konstruksi kayu dl …

6
KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl LINGKUNGAN KAWASAN MASJID AGUNG DEMAK Olcli : Drs. Ilkn Punco Hcndro, MA Dnscn Fakultas Sastrn Univcrsitas Dipiincgoro Pendahuluan Sumber-sumber sejarah telah menunjukkan bahwa kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang sangat bcrperan dalam proses Islamisasi di Indonesia. Bersama-sama dengan VVali Sc^ngo pada sekitar abad 15- 16 Masehi, kerajaan ini berhasil menanamkan pengaruh Islam di daerah- daerah antara lain Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan sebagai-nva, dan bersama-sama dengan Kerajaan Aceh dapat menanamkan pengaruh Islam di sebagian besar kepulauan Nusantara. Demikian besar peranan kerajaan Demak dalam membuka jalan bagi masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, maka hal ini merupakan scbuah jasa vang besar bagi bangsa dan negara Indonesia yang sebagian besar pcnduduknya memeluk agama Islam. Masjd Agung Demak merupakan satu-satunya bangunan peninggaian Kerajaan Islam Demak Bintoro vang tersisa. I.estarinya bangunan ini karena inemang merupakan life monument vang scnantiacjsa digunakan dan dipelihara oleh masyarakat untuk kepentingan ibadah. Karena bangunan ini cukup tua dan sangat bcrscjarah, maka pemcrintah kemudian juga cukup intens turut serta khususnya dalam upaya pclcstarian bcnda cagar budaya. Bangunan utama memang sudah dapat dikonservasi dan dilcstarikan dengan baik, namun secara keseluruhan dalam sisccm pclcstarian bcnda cagar l^udaya sepcrti yang diamanatkan di dalam Undang-undang Nomor 5 Tahtin 1992 tentang Benda Cagar Budaya, tcrnyata masih kurang mcmadai, karena di dalam /ona fmintakat) inti tcrnyata masih banyak dijiimpai bangunan-i^angiinan baru miiik mas\arakar. Namun demikian tcntu saja hal ini dapat dimaklumi, karena mas\ arakar,daiam hal ini pcngurus Takmir Masjid memang pemilik bangunan iru. ,\ 1 e ngi nga t s a nga t pe n ti ngn y a peninggaian Masjid Agung Demak rersebut bagi umat Islam khususnya dan l">angsa inilonesia paila umumn\a, maka upava pelestarian dan konservasi mestinya harus (l i lakukan sccara lebih komprehensiL Arrinva bahwa ilengan meniperliaiikan niiai estetika iingkungan. maka konservasi dan pelestarian BCB tidak cukup hanva ditujukan pada bangunan utamanya saja (masjid), tetapi seharusnya juga terhadap kawasan iingkungannya. Oleh karena itu disarankan baik pemerintah pusat maupun daerah bcrserta masyarakat dapat mcnyadari sepenuhnya tentang hal ini, bahwa scyogyanya kawasan Iingkungan Masjid Agung Demak juga dijadikan kawasan konservasi, dan akan sangat mcnganggu nilai-nilai estetika apabila Iingkungan masjid berkembang tidak terkcndali sepcrti )'ang saat ini sudah mulai tampak. Selain alun-alun, tcrnvata di sekitar Masjid Agung Demak ditemukan bcbcrapa bangunan lama yang dibangun pada masa pemerintah kolonial Belanda, baik oleh pemerintah maupun masvarakat. Karena itu pula sangat tepat apabila kawasan ini dijadikan scbagai kawasan konservasi, yaitu kawasan vang dilindungi dan terkcndali dari pembangunan yang bersifat modernisasi. Apabila dibiarkan saja, nantinya akan sangat sulit untuk menangani kawasan ini, seperti vang telah teriadi di beberapa kota, misalnva di Kota Semarang. Sebenarnya kota ini juga memiliki kawasan bersejarah, utamanva di kawasan Pasar Johar dan Kota Lama Semarang. Alun-alun kota dan bckas rumah Bupati Semarang sudah hilang sejak lama, dan walaupun beluhi lama ini ada upaya untuk mengcmbalikan alun-alun tersebut, tcrnyata sangat sulit dilakukan, Bahkan saat ini Pasar Johar tcrancam akan dibongkar, pada hal bangunan itu juga bcisejarah, memiliki keunikan arsitcktur dan sudah berumur lebih dari 50 tahun. Mai ini tentu saja discbabkan tidak adan\'a pcihatian dari pemcrintah maupun ma.syarakat untuk mcngkonscrvasi kawasan ini, dan apabila sejak lama kawasan ini dijadikan kawasan konservasi, maea tentu akan sangat incnarik sckali dan mcnjadi jati diri tlan tctengcr kota Semarang scbagai kota \ang sangat unik lian bersejarah, dan selanjutnv'a dapat diiranlaatkan untuk kcgiatan pariwisata, scni ilan buda\a. Demikian halnya terhadap perencanaan pembangunan Kota Demak, dari sisi nilai estetika Iingkungan, karena di sana ada Mas)iil Agung \ang san;.;ar berse)arah. maka pemenniah daerah seiempar harus memikirkan bahwa kawasan Iingkungan masjid ini harus dijadikan kawasan konservasi, yang artinya pembangunannya terkcndali dan tidak boleh ada bangunan vang bcrtentangan dengan nilai-nilai historis. Mcnurut pengamatan penulis, hampir seluruh kota di Indonesia tddak dircncanakan dengan baik, termasuk ibukota negara kita tercinta Jakarta. Hal yang paling nyata dapat dilihat tidak adanya pemisahan yang jelas kawasan-kawasan bcrdasarkan aspek kcgiatan masvarakat kota, misalnva aspek politik, ekonomi, budaya, pemukiman, sejarah dan Iain-lain. Apa yang tampak di kota-kota adalah campur aduk saling berbenturan antara aspek-aspek tersebut, dan vang benar- benar tampak hal ini telah menimbulkan kesemrawutan dan kemacctan lalu lintas. Hal ini discbabkan pusat kawasan kegiatan politis menvatu dengan pusat kegiatan ckonomis di pusat sebuah kota, bahkan ada pua pusat kegiatan agama, scni budaya dan pemukiman penduduk. Scbagai contohnya misalnya kawasan Simpang Lima Kota Semarang, di sana ada Kantor Gubernur, DPRD dan lapangan kota vang scring dimanlaatkan untuk kcgiatan politis dan kcagan laan, namun disana juga merupakan kawasan pusat perbcianjaan dan scring pula untuk digelar p^tnggung hiburan terbuka. Dari sisi nilai estetika Iingkungan, perencanaan sepcrti ini adalah sangat buruk, dan dampaknva tentu terjadi kesemrawutan dan kcmacctan lalu lintas. Tak dapat dipungkiri bahwa aspek mentalitas masyarakat dan .pcjabat vang rendah, scbab hanya karena uang maka telah menghancurkan sebuah perencanaan kota yang baik. Perencanaan Kota Jogjakarta lebih baik dari pada Kota Semarang, karena pemisahan kawasan politis, ckonomis dan kawasan bersejarah lebih jelas, maka kota ini mcnjadi sangat unik dan banyak dikunjungi wisatawan, hanya sayangnya ada scbuah mall yang dihangtin di kawasan ijcrsejarah Maliohoro, schingga menimbulkan kesemrawutan dan kemacetan. Tinjauan Pustaka Menuriit ahli arkeologi dari ri"ii\ersitas Indonesia Prof. Dr. Mundardjito bahwa henlasarkan tujuan \ ang hentlak dicapai. A

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYUDl LINGKUNGAN KAWASAN MASJID AGUNG DEMAK

Olcli :

Drs. Ilkn Punco Hcndro, MADnscn Fakultas Sastrn Univcrsitas Dipiincgoro

Pendahuluan

Sumber-sumber sejarah telahmenunjukkan bahwa kerajaan Demakmerupakan kerajaan Islam pertama di Jawayang sangat bcrperan dalam prosesIslamisasi di Indonesia. Bersama-sama

dengan VVali Sc^ngo pada sekitar abad 15-16 Masehi, kerajaan ini berhasilmenanamkan pengaruh Islam di daerah-daerah antara lain Jawa, Kalimantan,Sulawesi, Maluku dan sebagai-nva, danbersama-sama dengan Kerajaan Acehdapat menanamkan pengaruh Islam disebagian besar kepulauan Nusantara.Demikian besar peranan kerajaan Demakdalam membuka jalan bagi masuk danberkembangnya Islam di Indonesia, makahal ini merupakan scbuah jasa vang besarbagi bangsa dan negara Indonesia yangsebagian besar pcnduduknya memelukagama Islam.

Masjd Agung Demak merupakansatu-satunya bangunan peninggaianKerajaan Islam Demak Bintoro vangtersisa. I.estarinya bangunan ini karenainemang merupakan life monumentvang scnantiacjsa digunakan dan dipeliharaoleh masyarakat untuk kepentinganibadah. Karena bangunan ini cukup tuadan sangat bcrscjarah, maka pemcrintahkemudian juga cukup intens turut sertakhususnya dalam upaya pclcstarian bcndacagar budaya. Bangunan utama memangsudah dapat dikonservasi dan dilcstarikandengan baik, namun secara keseluruhandalam sisccm pclcstarian bcnda cagarl^udaya sepcrti yang diamanatkan di dalamUndang-undang Nomor 5 Tahtin 1992tentang Benda Cagar Budaya, tcrnyatamasih kurang mcmadai, karena di dalam/ona fmintakat) inti tcrnyata masih banyakdijiimpai bangunan-i^angiinan baru miiikmas\arakar. Namun demikian tcntu sajahal ini dapat dimaklumi, karenamas\ arakar,daiam hal ini pcngurus Takmir

Masjid memang pemilik bangunan iru.,\ 1 e ngi nga t s a nga t pe n ti ngn y a

peninggaian Masjid Agung Demakrersebut bagi umat Islam khususnya danl">angsa inilonesia paila umumn\a, makaupava pelestarian dan konservasi mestinyaharus (l i lakukan sccara lebihkomprehensiL Arrinva bahwa ilenganmeniperliaiikan niiai estetika iingkungan.

maka konservasi dan pelestarianBCB tidak cukup hanva ditujukan padabangunan utamanya saja (masjid), tetapiseharusnya juga terhadap kawasaniingkungannya. Oleh karena itu disarankanbaik pemerintah pusat maupun daerahbcrserta masyarakat dapat mcnyadarisepenuhnya tentang hal ini, bahwascyogyanya kawasan Iingkungan MasjidAgung Demak juga dijadikan kawasankonservasi, dan akan sangat mcnganggunilai-nilai estetika apabila Iingkunganmasjid berkembang tidak terkcndali sepcrti)'ang saat ini sudah mulai tampak.

Selain alun-alun, tcrnvata disekitar Masjid Agung Demak ditemukanbcbcrapa bangunan lama yang dibangunpada masa pemerintah kolonial Belanda,baik oleh pemerintah maupun masvarakat.Karena itu pula sangat tepat apabilakawasan ini dijadikan scbagai kawasankonservasi, yaitu kawasan vang dilindungidan terkcndali dari pembangunan yangbersifat modernisasi. Apabila dibiarkansaja, nantinya akan sangat sulit untukmenangani kawasan ini, seperti vang telahteriadi di beberapa kota, misalnva di KotaSemarang. Sebenarnya kota ini jugamemiliki kawasan bersejarah, utamanva dikawasan Pasar Johar dan Kota LamaSemarang. Alun-alun kota dan bckasrumah Bupati Semarang sudah hilang sejaklama, dan walaupun beluhi lama ini adaupaya untuk mengcmbalikan alun-aluntersebut, tcrnyata sangat sulit dilakukan,Bahkan saat ini Pasar Johar tcrancam akandibongkar, pada hal bangunan itu jugabcisejarah, memiliki keunikan arsitckturdan sudah berumur lebih dari 50 tahun.Mai ini tentu saja discbabkan tidak adan\'apcihatian dari pemcrintah maupunma.syarakat untuk mcngkonscrvasikawasan ini, dan apabila sejak lamakawasan ini dijadikan kawasan konservasi,maea tentu akan sangat incnarik sckali danmcnjadi jati diri tlan tctengcr kotaSemarang scbagai kota \ang sangat uniklian bersejarah, dan selanjutnv'a dapatdiiranlaatkan untuk kcgiatan pariwisata,scni ilan buda\a. Demikian halnyaterhadap perencanaan pembangunan KotaDemak, dari sisi nilai estetika Iingkungan,karena di sana ada Mas)iil Agung \angsan;.;ar berse)arah. maka pemenniahdaerah seiempar harus memikirkan bahwa

kawasan Iingkungan masjid iniharus dijadikan kawasan konservasi, yangartinya pembangunannya terkcndali dantidak boleh ada bangunan vangbcrtentangan dengan nilai-nilai historis.

Mcnurut pengamatan penulis,hampir seluruh kota di Indonesia tddakdircncanakan dengan baik, termasukibukota negara kita tercinta Jakarta. Halyang paling nyata dapat dilihat tidak adanyapemisahan yang jelas kawasan-kawasanbcrdasarkan aspek kcgiatan masvarakatkota, misalnva aspek politik, ekonomi,budaya, pemukiman, sejarah dan Iain-lain.Apa yang tampak di kota-kota adalahcampur aduk saling berbenturan antaraaspek-aspek tersebut, dan vang benar-benar tampak hal ini telah menimbulkankesemrawutan dan kemacctan lalu lintas.

Hal ini discbabkan pusat kawasan kegiatanpolitis menvatu dengan pusat kegiatanckonomis di pusat sebuah kota, bahkan adapua pusat kegiatan agama, scni budaya danpemukiman penduduk. Scbagai contohnyamisalnya kawasan Simpang Lima KotaSemarang, di sana ada Kantor Gubernur,DPRD dan lapangan kota vang scringdimanlaatkan untuk kcgiatan politis dankcagan laan, namun disana juga merupakankawasan pusat perbcianjaan dan scringpula untuk digelar p^tnggung hiburanterbuka. Dari sisi nilai estetika Iingkungan,perencanaan sepcrti ini adalah sangatburuk, dan dampaknva tentu terjadikesemrawutan dan kcmacctan lalu lintas.Tak dapat dipungkiri bahwa aspekmentalitas masyarakat dan .pcjabat vangrendah, scbab hanya karena uang makatelah menghancurkan sebuah perencanaankota yang baik. Perencanaan KotaJogjakarta lebih baik dari pada KotaSemarang, karena pemisahan kawasanpolitis, ckonomis dan kawasan bersejarahlebih jelas, maka kota ini mcnjadi sangatunik dan banyak dikunjungi wisatawan,hanya sayangnya ada scbuah mall yangdihangtin di kawasan ijcrsejarahMaliohoro, schingga menimbulkankesemrawutan dan kemacetan.

Tinjauan Pustaka

Menuriit ahli arkeologi dari ri"ii\ersitasIndonesia Prof. Dr. Mundardjito bahwahenlasarkan tujuan \ ang hentlak dicapai.

A

Page 2: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

studi arkeologi dapat dibagi dalam duakelompok bcsar, yaitu; (1) studi untuktujuan historiografi, dan (2) studi untuktujuan konservasi. Isrilah konservasi disini mcngacu pada pengertian vang luasmeliputi pcrlindungan, pemeliharaan, danpemugaran (I^Iundardjito, 1972).

Selanjutnva dikatakan bahwa

studi kelompok (1) meliputi berbagaistrategi, metode, dan teknik dalammelaksanakan pengumpulan data,pengolahan, pcnvimpulan, dan pcnjelasanhal-hal \"ang berkenaan dengan sistcmt e k n o 1 o g i, e k o n o m i, sistcm

kemasvarakatan, dan kepercavaan manusiamasa lalu. Sedangkan studi kelompok (2)meliputi berbagai strategi, metode, danteknik dalam melakukan pengumpulandata, pengolahan data, penvimpulan, danpenjelasan hal-hal vang berkenaan dengansistem pcrlindungan (proteksi), sistempemeliharaan (konservasi), dan sistempemugaran (restorasi).

Selain pengertian bcrdasarkanpendapat Mundardjito sebagaimana telahdikcmukakan di atas, ada beberapapengerdan yangdikenali oleh para praktisi,bersitat umum, dan berhubungan dengankegiatan pcnanganan konservasi bangunant1sik dalam rangka upaya pelcstarianbangunan peninggalan sejarah purbakalaseperti berikut:1. Pelcstarian, Suatu tindakan aktif

untuk mcmbuat suatu ob\'ck arkeologiagar ob\ ek \ ang dimaksud tetap awet,aman, dan terpelihara scpanjang masa.Dengan demikian pelcstarian tidakhanya bersifat fisik, tetapi jugamencakup aspek-aspek lain yangbersifatniin fisik.

2. Pemeliharaan, Kegiatanmembersihkan peninggalan purbakalabails vang sudah maupun vang belumdipugar agar kebersihan danketei'a\\ atann\ a telap terpelihara,

3. Preset vasi (Pencegahan),Kegiaian melintlungi peninggalanse|arah purbakala untuk mencegahpengaruh lingkungan vang dapatmenimbulkan pelapukan bahanmaupun kerusakan struktur bangunan.

4. Konservasi (Penanggulangan),kegiatan merawat ilan mengawetkanpeninggalan sejarah purbakala vangmengalami kerusakan atau pelapukan,agar kea\veiann\ a dapat dijaga,

5. Pemugaran, Kegiaian membongkarbangunan purbakala baik sebagianni a u p Li n k e s e I ii r u h a n , u ni u kselaiijuinva tlisusun kembali sesuai

dengan bentuk asli sert.i niemperkuutsiruklurnva.

6. Rehabiliiasi, kegiai.in mentperbaiki

dan mcngganti bagian bangunan kunovang rusak, agar stabilitas bangunandapat dijamin.

7. Konsolidasi, Kegiatan memperkuatdengan tanpa membongkar ikaranstruktur atau bahan bangunan kunoagar mcnjadi kuat, kokoh kembali.

8. Rekonstruksi, Kegiatan menvusunkembali bangunan kuno nvang telahruntuh atau mcngganti bagian vanghilang atau hancur agar bentukbangunan dapat diwujudkan sesuaidengan aslinva.

9. Pengawasan, Kegiatan mcngawasibangunan kuno vang masih digunakandan dipelihara oleh masvarakat (livingmonument), agar perubahan-perubahan mcnyimpang dari aslinvadapat dihindari.

Pencrapan tindakan konservasidi Indonesia pada a\valn\'a terbatas padakegiatan prescrvasi atau pelcstarianmonumen bersejarah, sebagaimanatermuat di dalam Monumen ten

(Drdonantic Statsbiad No. 238. Pasal 1 dari

MO. 1931, vang diantarant'a menxebutkanbah\x-a benda atau bagian bcnda takbergcrak vangberusia 50 tahun kc atas dandianggap mempunvai nilai pcndng bagiprascjarah, sejarah dan kcscnian, rcrmasukjuga situs x'ang mempunvai pctunjuk kuatbahwa didalamnya terdapat benda-bendatersebut dianggap sebagai monumen,harusdilestarikan.

I'L' No. 5 Tahun 1992 tentangBenda C'agar budava vang menggantikandan mempcrbarui MO. 1931. Pasal 1.1 (a)menxebutkan ; benda cagar budax'aadalah huatan manusia, bergerak atau tidakbergcrak vang herupa kesatuan ataubagian-bagiannva, atau sisanva, vangherumur sekurang-kurangnx'a 50 tahunatau mewakiii masa gava vang khas danmexx'akili masa gax'a sekurang-kurangnva50 tahun, dan dianggap mempunxai nilaipenringhagi sejarah, ilmu pengetahiian dankebudaxaan. Benda cagar hudaxn tersebut

hartis tlilesrarikan atau dikonservasikan.

Adapun pengertian konserx-asix'ang mencakup juga kegiatan pelcstarian,menurur ikirra f Tarter (19SI}, ailalah :a). Konservasi adalah segenap proses

pengelolaan suatu tcmpai' agar niaknak u 11 u raj \ a n g tl i k a n d ii n g n x' a

terpelihara dengan baik. Konserx-.isidapat meliputi seliiruh kegiatanpemeliharaati ilan sesuai dengansituasi dan korulisi seietvipat, dapatpula mencakup preserxasi. restorasi,rekonsiruksi, ailaptasi/rex italisasi tlandeni< ilisi.

b). Prcservasi adalah pelestarian suatu

tempat pcrsis seperti kcadaan a.slinx'a tanpaada perubahan, termasuk upax'amencegah pcnghanciiran.

c). Restorasi atau rehabilitasi adalahmcngcmbalikan suatu tempat kcpadakcadaan s c m ii 1 a , denganmenghilangkan tambahan-tambahanvang ada dan memasang komponenscmula tanpa menggunakan bahanbaru.

d). Rekonstruksi adalah■ inengcmbalikan suatu tempat semiripmungkin dengan kcadaan scmula,dengan menggunakan bahan lamaataupun bahan yang baru.

e). Adaptasi atau revitalisasi adalahmcrubah suatu tempat agar dapardigunakan untuk fungsi x'ang Icbihsesuai dalam hal kegunaannva, tanpaperubahan drastis atau hanva sedikirmelakukan perubahan dengandampak vang minimal.

f). Demolisi adalah menghancurkanatau merotnbak bangunan x'ang sudahrusak atau dianggap membahayakan.

Dilihat dari jcnis kegiatan

konservasi dan tingkat perubahan yangterjadi (Dobbx; 1978), maka : demolisi akanmenvebabkan perubahan total, adaptasim e n X' c b a b k a n perubahan s e d i k i t,rekonstruksi dapar mcnyebabkanperubahan banvak sampai total, restorasimenx'cbabkan perubahan scdikit ataubanvak, prcservasi hampir tanpaperubahan vangberarti.

Adapun prinsip yang harusdiperhatikan dalam konservasi adalah :a). Pcnghargaan kcadaan semula dari

suatu tempat, dengan sekecil mungkinmelakukan intervensi fisik terhadapbangLinan-bangunannya agar tidakmengubah hukti-bukti sejarah yangdimilikinva.

b). Lipava menemukan kembali maknakultural suatu tempat, dan harus dapatmcnjamin pcmcliharaannya di masamcndatang.

c). Mcmperiimhangkan semua aspckyang herkaitan dengan maknakultural.

d), rpaya memperrahankan keheraLlaanbangunan bersejarah patla lt)kasiny;i,kecuali hila pemindahan sebagian aiauseliiruh hangunannya nierupakansatu-satunya earn uniuk meniagakelestariannya.

e). Pemcliharaann laiar xisual xangcocok, seperti bentuk, skala, warna,reksturtlan bahan bangunan.

t). Pemahaman makna kultural ilankondisi fisik bangunan sebagai dasarpeneni uan kebijaksanaan k( mserxasi

A

Page 3: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

yang akan diterapkan (Eko Budihardjo,1997).

Salah satu model konservasi yangideal telah dilakukan oleh Museum

Arsitektur Meijimura, Jepang. Museum inimcmiliki koleksi bangunan asli vangdibangun pada masa Meiji scbagai materipameran tetap. Bangunan-bangunanterscbut dipindahkan dari tempat asllnya,kemudian dlrakit kembali sebagai anjunganpada Museum Meijimura (TotokRoesmanto, 1997).

Kriteria penencuan obyek yanglayak dikonservasikan menurut EkoBudihardjo adalah aspek estetika,kejamakan, kelangkaan, peran sejarah,keistimewaan dan perannya untukmeningkatkan kualitas dan citralingkungan sekitar. Pertimbangan laindidasarkan pada motivasi untukmempertahankan warisan budava dansejarah; motivasi terwujudnya arsitekturkota yang bervaviasi, estetis; motivasickonomis dengan menjadikan bangunanyang dikonservasi scbagai obyek yangdapat meningkatkan nilai komersiallingkungan dan kotanya; motivasi simbolisperkembangan etnis dan budaya vangpernah hidup di lingkungan dan kotanya(Eko Budihardjo, 1986).

Konservasi Bangunan Kayu diLingkungan Kawasan Masjid AgungDemak

Ternyata banyak bangunariberkonstruksi kayu yang dapat dijumpai dikawasan sekitar Masjid Agung Demak, adavang memang merupakan sisa-sisabangunan tradisional milik masvarakatyang berarsiteknir Jawa pcsisiran, tetapiada pula yang termasuk di dalam kategoriberarsitektur indische, \ang dibangunoleh pemerintah kolonial Belanda.Se\'og\"an\-a i)angu nan-ban gunanbersejarah yang ada di kawasan inidilindungi dan dilcstarikan, termasukbangunan berkonstruksi kavu, gunamenunjang aspek estetika lingkunganperkotaan dan perencanaan kota yang baikdan komprchensif. Bebcrapa bangunankonstruksi kayu \'ang harus dikonservasidan tiilcsrarikan di kawasan sekitar masjidAgung Demak ini antara lain;

1. Kantor Dinas Kebudayaan danPariwisata Kabupaten Demak

B vt n g u n a n Kantor D i n a sKebudayaan tlan Pariwisata PemerintahKairupaten Demak yang terdapat di lalanSuhan l atah kawasan Kauman Demak.merupakan bangunan berarsitekturIntlische yang paling unik tli Demak.

Bangunan menghadap ke arah,dan sejajar dengan Jalan Daendels(sekarang menjadi Jl. Sultan Fatah), darikeunikan arsitekturnya terletak padapenyelesaian atap bagian hall yangmenandai tempat tamu masuk ke dalamkantor, dan lantainya yang menggunakankonstruksi lantai panggung. Di samping itumasih terdapat keunikan konstruksidindingnya yang terbuat dari panil-panilpapan katoi berpenampang kecil yangdipasang horisontal. Panil-panil kavudemikian dalam bentuknva vang sedikitberbeda, pernah populer digunakan untuklantai parket pada gelanggang olah-ragatertutup atau untuk lambrisering padalangit-langit rumah dnggal dan bangunanumum.

Atap bagian hall menyesuaikandenah tata ruangnva vang bertekak-tekukmaju ke depan, menghadirkan bidang atapyang unik dengan penutup atap sirap, dandiakhiri dengan semacam kuncung dibagian depan. Gunungan atap kuncungdiselesaikan dengan panil-panil horisontal,yang sengaja diperlihatkan untukmengimbangi penerapan panil-panil tegakdi bagian dinding. Penambahan overhangberupa atap datar di bawah bidang ataputama, menghadirkan kesan horisontalyang lebih kuat. Upava tersebut ma-sihditambah lagi dengan pemberian garishorisontal pada keliling dinding, vangdisele-saikan (difinish) warna kuningsebagaimana overhang di atasnva. Secarakeseluruhan arsitektur Indische yangditampilkan sangat bagus, dengan penutupatap dari sirap.

Penggunaan lantai panggungpada kantor ini menunjukkan bahwapcrmukaan tanah di sekitar Alun-alun padamasa kolonial Hindia Belanda seringtcrendam banjir. Lantai menggunakanpapan setcbal 3 cm, Icbar 20 cm. Lantaitersebut ditopang oleh kombinasi balokinduk dari kavu berpenampang 12x18 cmdan balok anak dari kavu berpenampang10x12 cm. Konstruksi balok dan lantai

kayu tersebut menumpang di atas umpakpasangan bata berbentuk kubus 40 \ 40 x4i) cm. Konstruksi lantai panggungtersebut sengaja tlisembunx'ikan agar tidaknas

IViiicun.iii k intnr

Dinding-dinding kavu padabidang depan bangunan ini dan sebagianbidang-bidang samping, ditopang olehkonstruksi dinding bata vangpermukaannva diselesaikan dengan trisikbatu berukuran kecil. Batas antara dindingpanil katai dan dinding trisik dipertegasdengan plint horisontal. Kesan horisontal,agar akrab dengan lingkungan,mengingatkan pada karya ArsitekturIndische vang banvak terdapat di Malang,dan sangat erat dengan Arsitektur Organikdari arsitektur modern Frank Lovd VC right.

2. Bangunan Kantor Pos Demak

Bangunan Kantor Pos Demakvang terletak di sebelah selatan Mun-alunmemiliki keunikan arsitektur padabangunan kuno-nva vang terletak dekatdengan dinding keliling komplek penjara.Berbeda dengan bangunan Kantor DinasKebudavaan dan Priwisata (Disbudpar)Kabupaten Demak \ang umpak-umpakpenvangganva menempad posisi lebihteratur, umpak bangunan Kantor PosDemak ditempatkan ritmis. Searahmelebarnva bangunan, umpak dipasangdengan jarak 204 cm — 186 cm — 280 cm —186 cm - 204 cm. Searah memanjangnyabangunan, kearah belakang, 340 cm — 480cm — 150 cm - 330 cm —470 cm — 210 cm.Perbedaan jarak posisi umpakmenunjukkan adan\-a kebebasanpenempatannva vang tidak terikat lagi padakebiasaan membuat jarak sama untuksetiap clcmcn utama sistem konstruksisebagaimana biasa diterapkan padaarsitektur moderen. Pemilihan bentang-bentang \-ang lebar, di atas 3 meter, jugamenunjukkan penggunaan balok-balokkavu berpenampang besar. Kenyataannyabalok penvangga konstruksi lantaipanggung yang digunakan berpenampang3(t X 30 cm. scbanding dengan balok betonberpenampang 15 x 30 cm pada bangunanberkonstruksi beton dengan jarak kolom3m. umpak vang digunakan juga darikonstruksi pasangan bata. berukuran lebihbesar dibandingkan umpak pada KantorDisbudpar Kab. Demak. Dintiing kelilingmerupakan kombinasi panil papan \angdipasang horisontal, dan deruji-tierujitegak di atasnva. ,\tap emper ditopang olehkonsci hesi sebagaimana biasa digunak.mpaiia bangunan-bangunan berarsitekturIndische \ang ada di kampting-kampungkota.

S a \ a n g n v a It a n g u n .in k u n r >

K.intor Pos Demak vang beberapa saatvang lalu masih dalam kondtsi ter.iw.u,sek.irang digunakan sebagai roks' --w .ila\ an.walaupim tidak merus.ik. tetapi aspek

A

Page 4: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

Bangunan Kaiiior I'o-^ Dtniak Bagian tlalam KaiiKir P<>

tradisional dan kekunoannva scn^aja

dirutup supaya tidak kclihatan. Barangkalibani^unan kuncj bcrsejarah scpcrti ini dapatdimantaatkan untuk apa saja scjauh tidakmerusak dan tidak menghilangkan aspekestctikanva, misalnva dcngan caramcnurupinva. Pcmanfaatan scperti itutcntu saja ddak sejaian dengan prinsipkonser\asi dan pclesrarian scpcrtidiamanatkan oleh Undang-undang Nomor

5 Tahun 1992 tentang Bcnda CagarBudava, mengingat bangunan itu cukupunik dan usianva di atas 5" tahun dan ter tu

saja akan dilindungi olch undang-unda igitu.

Bangunan gudang \-ang berada dibciakang bangunan kuno tcrscbutscbenarnva juga dalam kcadaan tcrawat,dihubungkan dengan sclasar beratappelana kc bangunan utama. Namunkcbcradaannya sckarang tcrancam rusak,scbab dipotong dan ditutupi olch dindingbatako.

3. Bangunan RumahTinggal

Bangunan rumali tinggai bcrusiatua masih ccrsisa di kampung Setinggil,tcpatnya di (jang Sctinggul 1 (Setinggiljagaian) di bciakang dcrctan Timur rukoPccinan. Di kampung/gang Setinggil Imen\isakan 3 bangunan rumah tinggaiiraiii-^ionai \ang lavak tlikonservasikan.[bmgunan per tarn a, niilik kcluargaRi ]h\ atii, masih memiliki soko guru denganlumpang sarutiatia peksi ma'^ilt lengkap.

pcrmukaan dada peksi dan kapitai sakagurunya mcnjadi tidak tampak jelas.Kapitai soko-guru scrupa dengan kapitaisoko-guru pada Masjid Menara Kudus.Tumpang sarinva dibentuk (^Ich blandarberpenampang 12 x 17,5 cm \'angmenopang 5 lapis komponcn tumpangsariberpenam-pang 8,5x12 cm. Keletakankomponcn soko-guru mcmbcntukbalungan konstruksi pen\'angga atapdengan bentang 1,7 x 3,07 m balungansoko-guru menopang atap bagianbrunjung yang ketinggian tlan bentuknvamengingatkan pada bentuk brunjungbangunan rumah tinggai tradisionalJuwana. Penggunaan gentcng kclirscbagaimana yang banyak digunakan padarumah-rumah tradisional Dcmak, tidakmcnampakkan tanda-tanda ke arahpenggunaannva.

.\Icnurut penjclasan daripcngguna bangunan, mahkota vangrcrdapatpada ujung tcpi bubungan atapnyatclah mengalami kcrusakan akibat kcruaankonstruksinx'a. Bagian mahkota vang

hiking mcnggambarkan tentang naga, jugatcrdapat di bagian ujung jurai bagianbrujung. Tata ruang dalam sudahmengalami pcrubahan, tidak lengkapkarcna tidak memiliki senthong tcngah.Dibandingkan bangunan rumah tinggaitradisional lainnya. Bangunan inikenuingkinan bcrusia paling lua. l ianva

saja arah haiiao bangunann\a ke I'lara,berieniangan ilengan kebiasaan arah hadaprumvih lingual trailisional |awa (termasuk

I miMh

K< iiidi-iiu .1 v.ine kurang ter.iwui1 1 1" in el i.il ii..ii 1' irn.tnu'M \ aiie nKiieiiimi

ill Demakj \ang mengliadap ke selaian.I'enerapan ragam hias berbeniuk naga.

yang bentuknva sulit untuk digambarkankcmbali, kemungkinan mcrupakan salahsatu bentuk akulturasi di bidang arsitckturantara Arsitcktur Pecinan dan Arsitcktur

Tradisional/Lokal. Ragam hias bcrbcntuknaga scndiri tidak dijumpai pada bubunganatap rumah tinggai Pecinan yang adasckarang.

Bangunan kcdua, milik kcluargaRosvidi, juga menghadap kc arah utara.Brujung atapnva 2buah, konstruksi rangkadinding p a p a n n a m e n u n j u k k a npcrbedaan jarak dan pcnampangkomponcn utama, diperkirakan bangunanini semula tcrtliri dari 2 buah yangkcmudian digandeng mcnjadi satu.Penjclasan dari pcngguna bangunan jugamcmpcrkuat pcrkiraan tcrscbut, karcnasemula bangunan tcrscbut dihuni olcli duaorang kcluarga kakak-bcradik. Ragam hiaspada angin-angin di atas pintu jugam c n u n j u k k a n a d a n \" a jt c r b e t! a a npenvclcsaian detail aristekturnva.

Pintu samping Timur ijciBenrukkupu tarung dari kisi-kisi ka\'u yangdikombinasikan sccara estctis. Pintu kupu

tarung dcmikian pada rumah tinggaitradisional vang tcrdapat di dcsa-desaDcmak bagian tcpi, biasanxa tcrdapat dibagian depan rumah mcnjadi pintu bagianluar dari pintu utama yang daun pintunyamcmbuka ke arah dalam. Dari keadaann\'a

saat sckarang, bagian tlinding dcpan sudahmengalami pcrubahan, ter m a s u kpcnghilangan atap cmper dcpan vang tclahdigantikan dengan konstruksi listplankIcbar. Daun pintu bcrukir, daun jcndelabcrukir, usuk kayu yang dipasang dalamposisi tidur, konsol/kcrbil empcr sampingTimur, mcnunjukkan sisa-sisa elcmcnarsitcktur tradisional setcmpat \'ang masihdilcstarikan.

Ragam hias pada daun jcndelasamping Timur memiliki komponcnpengganjal (klos) yang bcntukniamengingatkan pada klos yang melcngkapitiaokung (konsol patla konstruksi atapemper bangunan berarsitektur Tina).Penerapan klos tcrscbut tliperkii a-kanmcrupakan perwujudan dari akultuiasiArsitcktur iVcinan dan arsiiektui lopa-Kaihek (konsol atap emper samping)rumah linggal tradisional di Dciua^hiasan\ ;i bcrbcntuk sangal sedd aan.\ngin angin di atap jsinui utama <■ i'tiengan tebeng ilengan i again "inienggLinakati maiahari dan 12 anak pana isebagai jari-jarinia.

Bangunan keiiga. milik keluatgaMusotlhah menghadap ke arah Sdatan..Masih menggunakan laniai panggung dangladak kavu pada seluruh ruang utamanva,Kaihung du utsol emper ilepan >

A

Page 5: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

mene;s;unakan konstruksi utamascrupa dengan daokung rumah dnggalPecinan, yang ditarik dengan sebatang besibcrpenampang 1 x 1 cm ke ranka ka\Tjdinding depan. Penggunaan kabel tarikmengingatkan pada sistcm konstruksi atapdatar yang menaungi jendcla-jendelasamping bangunan berarsitektur Indische.Hal tersebut menunjukkan adanyaakulturasi Arsitcktiir pecinan-ArsitekturIndische-Arsitektur Lokal.

Ragam bias pada daun jendelajuga dapat ditemukan pada almari cua yangmasih terawat dengan baik, menunjukkanadanya keselarasan antara elemenarsitektur dan elemen interior bescrta

perabotnya. Pintu masuk jugamenggunakan konstruksi serupa dengankonstruksi jendela pada rumah tinggalPecinan, merupakan keunikan yang tidakdijumpai pada bangunan kuno lain diSetinggil. Keunikan lain yang dimilikiadalah adanya bangunan langgar berlantaidua terletak di bagian belakang bangunanutama.

Dari bentuk atap limasan maligigajah yang digunakan, diperkirakanbangunan ini pada awalnya dibangun dandihuni keluarga berstrata sosial menengah(di bawah pengguna atap pencu, di ataspengguna atap kampung). Sebagai satu-satunya bangunan rumah tinggal yangmasih melestarikan kosntruksi panggungdengan lantai gladhak, harus dikonservasi.Penambahan bagian dapur di sebelahkanan dari bangunan utama, menggunakanatap dengan memperpanjang bidang atapemper, menunjukkan bahwa bagian yangasli adalah bangunan utamanya.

Sebuah bangunan lain yangterdapat di Setinggil I terletak di depanbangunan pencu yang konstruksi soko-gurunya masih dilestarikan. Bangunan iniIcbih menunjukkan penerapan ArsitekturIndische, ditampakkan dari penyelesaiankonstruksi gunungan (tutup keong) danragam hias yang ditambahkan padalistplankdan latardepannya. Kolom emperdepan dengan kathung yang mengarah kedepan dan samping, menunjukkankcsamaan dengan soko pracik pada emperngarep rumah tinggal tradisional yangterdapat di dcsa-desa sekitar pusat kotaDcmak.

4. Bangunan Langgar Kuno

Di kawasan Kampung Setinggil 1

terdapat juga sebuah bangunan langgarberlantai dua yang berusia tua.Diperkirakan dibangun beberapa tahunserelah proklamasi kemerdekaan,bangunan yangarsitekturnya memiliki

Bngian tradisional ianijuar

kekhasan ini, sekarang sedang mengalamipeningkatan kualitas material. Keunikanyang sebetulnya dimiliki adalahbangunannya berlantai dua dari konstruksika\ai. Bentuk demikian tidak terdapat dipusat kota Demak. Bentuknt'amengingatkan pada surau atau langgaryang sering menjadi pelengkap bangunanrumah tinggal tradisional Jawa, atau sukulain di luar Jawa yang biasanva ditempatkandi haiaman depan.

Menurut penduduk setempat,semula lantai satu bangunan langgartersebut adalah panggung dengan tiang-tiang kaju yang menyangga lantai dua, danuntuk masuk ke langgar menggunakantangga. Sekarang lantai satu dijadikanruangan sholat dengan dinding tembok,dan kondisi seperti ini sebenarnva jugamengurangi keaslian dan keunikanbangunan itu.

5. Bangunan Lain

Beberapa bangunan rumahtinggal tradisional dapat ditemukan dikampung Kauman. Rumah tinggaltradisional ini memiliki atap bentukkampung, beberapa masih menvisakansoko pracik dengan kathungn\-a di bagianemper ngarep. Peningkatan peran emperngarep sebagai teras/serambi depanmenyebabkan scbagian soko pracik bagianbawah tertutup buk dari pasangan bata.Arab hadap bangunan-bangunan rumahtinggal berarsitektur tradisional di Kaumanada yang menghadap kc arah Sclatan danUtara. Kenyataan tersebut menunjukkanperbedaan dengan ketaatan arah hadapbangunan rumah tinggal tradisional discputar masjid Mcnara Kudus.

B.inuiiii.ui k;i\ II iKT.iMKkiiir indi--ilH

Sebuah bangunan konstruksikarm di kawasan Kampung Kauman vangberada pada tepi Jalan Sultan Fatah (duluJalan Daendels) memperlihatkanpenerapan Arsitektur Indische, vangditandai dengan adanya bagian gunungan(tutup keong) pada fagade depandilengkapi dengan jendela krepyak ka\-uuntuk lubang ventilasi yang dapat dibuka-tutup sesuai kehendak penggunanya.

KesimpulanDari uraian di atas, maka dapat

dikemukakan beberapa haJ sebagaikesimpulan:

1. Karena Masjid Agung Demakmerupakan Benda Cagar Budayayang sangat penting, maka selainbangunan utama konservasi jugaditujukan terhadap lingkungannya.Tentu saja hal ini akan menambahlestarinya masjid tersebut, tetapi yanglebih penting nilai etetika lingkunganakan terjaga.

2. Untuk itu perubahan lingkunganfisik masjid harus dikendalikan,artinya bahwa lingkungan fisikmasjid ini harus dibebaskan dariperubahan \'ang bersifatmodernisasi. Di samping itukonservasi harus dilakukan terhadapbangunan-bangunan kuno yangberada di lingkungan masjid, sepertiyang terdapat di kompleks Pecinan,Kompleks Kampung Kauman dank )mpleks Kampung Sednggil.

3. t a n a k bangunan kunoberkonstruksi ka\-u yang terdapat dikawasan lingkungan Masjid .\gungDemak, dan kiranya perludikonservasi, antara lain bangunankantor, rumah penduduk danbangunan langgar, baik \"angdibangun olch Pemerintah KokmialBelanda maupun dibangun secaratradisional olch masvarakat padajaman dahulu.

4. Selain kuno, bangunan-bangunan

berkonstruksi kayu yang terdapatdikawasan ini sangat unik, sebabban\ak vang berkonstruksi rumahpanggung, ada pula vang berlantaidua, dan ada > a n g masihmenggunakan saka guru dan blantlartumpang sari pada rumah-rumahberatap pencu. \Ei

Pustaka Acuan

Anom. 1 Ciusfi Ngurah. dkk (ecb. LaporanPemugaran Masjid AgungDemak. [akartaA < )gvakanaPn )\ ek Pemugaran dan

A

Page 6: KONSERVASI BANGUNAN KONSTRUKSI KAYU Dl …

Pemeliharaan Masjid Agung DemakBantuan Presiden, 1985/1986.

Budihardjo, Eko,, Arsitektur,Pembangunan danKonservasi, Jakarta :Djambatan, 1997.

Dobby, Alan, Conservation andPlanning, London: Hutchinson,1978.

Dradjat, Hari Untoro, 1 999,Pemintakatan Situs: kajian

Tentang Penetapan Batas-batasKeruangan, inakalahdisampaikan dalam PcrtcmuanIlmiali Arkeologi VIII danKonggers lAAI Kc 8, diYogvakarta 15-19 Fcbruari 1999.

Totok Roesmanto, Studi Tata Ruang danperubahan Bentuk RumahTinggal TradisionalSepanjang Jalan Raya Demak-Kudus, makalah Scmarang,1998.

Tjandrasamita, Uka (ed)., SejarahNasional Indonesia III,

jakarta; Balai Pustaka, 1984.

Zahad, Markus, Perancangan KotaSecara Terpadu : TeoriPerancangan Kota danPenerapannya, Yogvakarta,Scmarang ; Kanisius danSocgijapranata Univcrsic)' Press,1999.

Beberapa bangunan di Demak dan Kudus

'-n-? r*

Menara Kudus Kompleks Makam Masjid Demak

Masjid Demak SIrap Masjid Demak

A