konsepsi penyelenggaraan komsos untuk … · dan omsp; melaksanakan tugas tni dalam menjaga...

24
24 KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK MENYIAPKAN ALAT JUANG YANG TANGGUH DALAM RANGKA MENCEGAH TERORISME DI DAERAH DI SUSUN OLEH : RAMSES L. TOBING, S.T. LETNAN KOLONEL ARH NRP 32763

Upload: vandiep

Post on 06-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

24

KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK MENYIAPKAN ALAT JUANG YANG TANGGUH DALAM RANGKA MENCEGAH

TERORISME DI DAERAH

DI SUSUN OLEH :

RAMSES L. TOBING, S.T. LETNAN KOLONEL ARH NRP 32763

Page 2: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

1

KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK MENYIAPKAN ALAT JUANG YANG TANGGUH DALAM RANGKA MENCEGAH

TERORISME DI DAERAH

TNI Angkatan Darat sebagai bagian dari TNI memiliki tugas Pokok

“menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara”1 di

wilayah daratan. Sedangkan untuk tugas-tugas sesuai kematraan antara lain ;

melaksanakan tugas TNI matra darat di bidang pertahanan yaitu dengan melakukan OMP

dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat

dengan negara lain; melaksankan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan

kekuatan matra darat; serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di

darat. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas sesuai kematraan diatas,

maka TNI Angkatan Darat menyelenggarakan fungsi utama, fungsi organik militer,

fungsi organik pembinaan, fungsi teknis militer umum, fungsi teknis militer khusus serta

fungsi khusus.

Binter TNI Angkatan Darat pada hakekatnya adalah kegiatan penyiapan

wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai Sishanta serta upaya

untuk membangun, memelihara, meningkatkan dan memantapkan Kemanunggalan

TNI-Rakyat melalui kegiatan bantuan untuk mengatasi kesulitan rakyat2. Binter sebagai

fungsi utama pada hakekatnya merupakan tugas TNI Angkatan Darat dalam membantu

pemerintah secara dini dengan menyelenggarakan perencanaan, pengembangan,

pengerahan, dan pengendalian potensi wilayah pertahanan dengan segenap aspeknya

menjadi kekuatan sebagai Ruang, Alat dan Kondisi juang yang tangguh bagi kepentingan

1 Keputusan Kasad Nomor Kep/23/IV/2007, Naskah Sementara Doktrin TNI AD “KEP” 2 Ibid. pasal 22.

Page 3: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

2 pertahanan negara di darat3. Binter dalam rangka pembinaan (perspektif kegiatan)

merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara berdiri sendiri maupun bersama

dengan aparat terkait dan komponen bangsa lainnya untuk membantu pemerintah dalam

menyiapkan kekuatan pertahanan aspek darat yang meliputi wilayah pertahanan dan

kekuatan pendukungnya serta terwujudnya Kemanunggalan TNI – Rakyat, yang

dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka

tercapainya tugas pokok TNI Angkatan Darat4. Sedangkan Binter dalam rangka

penggunaan diarahkan untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan kekuatan

pertahanan aspek darat yang meliputi wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya

secara dini melalui kegiatan bantuan untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang

dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka

tercapainya tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Darat sangat ditentukan oleh

sejauh mana efektivitas pelaksanaan pembinaan fungsi utama TNI Angkatan Darat yang

diarahkan untuk mewujudkan penampilan fungsi pertempuran, pembinaan kekuatan, dan

pembinaan teritorial (Binter). Keselarasan antara Binter dengan Pembinaan kekuatan

(Binkuat) adalah kemampuan pembinaan teritorial yang pada hakikatnya diarahkan

untuk mewujudkan profesionalitas keprajuritan baik secara perseorangan maupun satuan,

dengan sasaran adalah “terwujudnya kemampuan prajurit, baik perseorangan maupun

satuan dalam menyiapkan potensi wilayah menjadi kekuatan pertahanan negara di

darat”5. Sedangkan keselarasan antara Binter dengan pertempuran adalah Pembinaan

ruang pertempuran dengan sasaran adalah “tersusun dan disiapkannya ruang

pertempuran matra darat yang meliputi seluruh wilayah kompartemen strategis untuk

digunakan dalam penyelenggaraan pertempuran di darat, baik dalam rangka Operasi

Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP)”6.

3 Ibid.pasal 14. 4 Kep Kasad Nomor : Kep /98/IV/2007, Bujukin tentang Binter. 5 Kep Kasad Nomor : Kep /23/IV/2007, Nasem tentang Doktrin TNI AD “KEP”, pasal 21 ayat b 6 Ibid. pasal 20 ayat a, point 2)

Page 4: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

3

Salah satu tugas TNI dalam OMSP adalah operasi dalam rangka memberantas aksi

terorisme7. Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk menciptakan suasana

panik, tidak menentu serta menciptakan ketidak percayaan masyarakat terhadap

kemampuan pemerintah dan memaksa masyarakat atau kelompok tertentu untuk

mentaati kehendak pelaku teror. Terorisme tidak ditujukan langsung kepada lawan, akan

tetapi perbuatan teror justru dilakukan dimana saja dan terhadap siapa saja. Dan yang

lebih utama, maksud yang ingin disampaikan oleh pelaku teror adalah agar perbuatan

teror tersebut mendapat perhatian yang khusus atau dapat dikatakan lebih sebagai psy-

war. Sifat tindakan, pelaku, tujuan strategis, motivasi, hasil yang diharapkan serta dicapai,

target-target serta metode Terorisme kini semakin luas dan bervariasi. Sehingga semakin

jelas bahwa teror bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa,

melainkan sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat

manusia (crimes against peace and security of mankind). Terorisme tidak bisa hanya

dengan penindakan terhadap kejahatan tersebut telah terjadi namun perlu diambil

langkah- langkah integratif yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Pembinaan Teritorial dilaksanakan oleh TNI-AD dengan menggunakan beberapa

metoda yaitu Bintahwil, Bakti TNI dan Komunikasi Sosial namun dalam pembahasan

tulisan ini lebih mengedepankan Komunikasi Sosial sebagai metoda karena setiap kegiatan

yang dilaksanakan dimulai dari komunikasi yang benar, dapat dilaksanakan kapan saja,

dimana saja dan lebih fleksibel situasinya. Namun banyak permasalahan-permasalahan

yang harus dibenahi agar Komunikasi sosial yang dilakukan oleh aparat Kowil dapat

dilaksanakan efektif, sesuai sasaran, dampak yang diharapkan dari pelaksanaannya

langsung bisa dirasakan, dan bisa dilaksanakan oleh seluruh tingkatan dan jenjang satuan

Kowil antara lain organisasi yang disebut dalam pelaksanaan Komsos baru mengatur

dalam struktur TNI-AD tidak melibatkan komponen lain, pesan yang disampaikan tidak

berkesinambungan hanya bersifat temporer, tugas dan tanggung jawab tiap strata

satuan tidak detail dan aplikatif sehingga hasil Komsos selama ini tidak dapat

terukur dan tidak dapat ditindak lanjuti secara berkesinambungan.

7 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pasal 7 ayat (2), point b angka 3.

Page 5: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

4

Agar komponen masyarakat yang menjadi sasaran penyampaian pesan melalui

Komsos tersebut dapat dijadikan sebagai alat juang yang tangguh dalam mencegah

aksi Terorisme maka masyarakat tersebut harus dihindarkan dari situasi atau keadaan

yang membuat aksi teroris tersebut tumbuh subur dilingkungan masyarakat tersebut

antara lain : masyarakat tersebut harus sejahtera, mengerti hukum, tahu hak dan

kewajibannya sebagai warga negara, mau secara sadar bekerjasama/ bergotong royong

dan mengerti dampak dari aksi terorisme tersebut.

Berangkat dari permasalahan yang telah di deskripsikan diatas penulis mencoba

untuk menawarkan Konsep penyelenggaraan komsos untuk menyiapkan alat

juang yang tangguh dalam mencegah aksi terorisme di daerah melibatkan aparat

Komando Kewilayahan setingkat Kodim kebawah dan komponen masyarakat.

BAGAIMANA TERORIS DAPAT BERKEMBANG DAN KEGAMANGAN DALAM MENANGANINYA.

Sejarah tentang Terorisme8 berkembang sejak berabad lampau, ditandai dengan

bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk

mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran

kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara

perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai

tiran. Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari

Terorisme dengan mengacu pada sejarah Terorisme modern.

Meski istilah Teror dan Terorisme baru mulai populer abad ke-18, namun fenomena yang

ditujukannya bukanlah baru. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political Terrorism

(1982), manifestasi Terorisme sistematis muncul sebelum Revolusi Perancis, tetapi baru

mencolok sejak paruh kedua abad ke-19. Dalam suplemen kamus yang dikeluarkan

Akademi Perancis tahun 1798, terorisme lebih diartikan sebagai sistem rezim teror.

Kata Terorisme berasal dari Bahasa Perancis le terreur yang semula dipergunakan untuk

menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan kekerasan 8 Loudewijk F. Paulus,”Terorisme”

Page 6: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

5 secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang dituduh

melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya kata Terorisme dipergunakan untuk

menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Dengan demikian kata Terorisme

sejak awal dipergunakan untuk menyebut tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun

kegiatan yang anti pemerintah.

Terorisme muncul pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia-I, terjadi

hampir di seluruh belahan dunia. Pada pertengahan abad ke-19, Terorisme mulai banyak

dilakukan di Eropa Barat, Rusia dan Amerika. Mereka percaya bahwa Terorisme adalah

cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi politik maupun sosial, dengan cara

membunuh orang-orang yang berpengaruh. Sejarah mencatat pada tahun 1890-an aksi

terorisme Armenia melawan pemerintah Turki, yang berakhir dengan bencana

pembunuhan masal terhadap warga Armenia pada Perang Dunia I. Pada dekade tersebut,

aksi Terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasiskan

ideologi.

Bentuk pertama Terorisme, terjadi sebelum Perang Dunia II, Terorisme dilakukan dengan

cara pembunuhan politik terhadap pejabat pemerintah. Bentuk kedua Terorisme dimulai di

Aljazair di tahun 50an, dilakukan oleh FLN yang memopulerkan “serangan yang bersifat

acak” terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa. Hal ini dilakukan untuk melawan apa

yang disebut sebagai Terorisme negara oleh Algerian Nationalist. Pembunuhan dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan keadilan. Bentuk ketiga Terorisme muncul pada tahun

60an dan terkenal dengan istilah “Terorisme Media”, berupa serangan acak terhadap siapa

saja untuk tujuan publisitas. Bentuk ketiga ini berkembang melalui tiga sumber, yaitu:

1. Kecenderungan sejarah yang semakin menentang kolonialisme dan tumbuhnya

gerakan-gerakan demokrasi serta HAM. 2. Pergeseran ideologis yang mencakup

kebangkitan fundamentalis agama, radikalis setelah era perang Vietnam dan munculnya

ide perang gerilya kota. 3. Kemajuan teknologi, penemuan senjata canggih dan

peningkatan lalu lintas.

Namun Terorisme bentuk ini dianggap kurang efektif dalam masyarakat yang ketika itu

sebagian besar buta huruf dan apatis. Seruan atau perjuangan melalui tulisan mempunyai

Page 7: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

6 dampak yang sangat kecil. Akan lebih efektif menerapkan “the philosophy of the bomb”

yang bersifat eksplosif dan sulit diabaikan. Pasca Perang Dunia II, dunia tidak pernah

mengenal “damai”. Berbagai pergolakan berkembang dan berlangsung secara

berkelanjutan. Konfrontasi negara adikuasa yang meluas menjadi konflik Timur – Barat

dan menyeret beberapa negara Dunia Ketiga ke dalamnya menyebabkan timbulnya konflik

Utara – Selatan. Perjuangan melawan penjajah, pergolakan rasial, konflik regional yang

menarik campur tangan pihak ketiga, pergolakan dalam negeri di sekian banyak negara

Dunia Ketiga, membuat dunia labil dan bergejolak. Ketidakstabilan dunia dan rasa frustasi

dari banyak Negara Berkembang dalam perjuangan menuntut hak-hak yang dianggap

fundamental dan sah, membuka peluang muncul dan meluasnya Terorisme. Fenomena

Terorisme meningkat sejak permulaan dasa warsa 70-an. Terorisme dan Teror telah

berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan,

pemberontakan, gerilya, bahkan juga oleh pemerintah sebagai cara dan sarana

menegakkan kekuasaannya. Terorisme gaya baru mengandung beberapa karakteristik9:

1. Ada maksimalisasi korban secara sangat mengerikan. 2. Keinginan untuk mendapatkan

liputan di media massa secara internasional secepat mungkin. 3. Tidak pernah ada yang

membuat klaim terhadap Terorisme yang sudah dilakukan.4. serangan Terorisme itu tidak

pernah bisa diduga karena sasarannya sama dengan luasnya seluruh permukaan bumi.

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan

perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme

tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba

dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang

tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan

angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-

serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan

9 Amien Rais ,”Hadapi Terorisme dengan cerdas”

Page 8: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

7 Kegiatan Terorisme mempunyai tujuan untuk membuat orang lain merasa ketakutan

sehingga dengan demikian dapat menarik perhatian orang, kelompok atau suatu bangsa.

Biasanya perbuatan teror digunakan apabila tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh

untuk melaksanakan kehendaknya. Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk

menciptakan suasana panik, tidak menentu serta menciptakan ketidak percayaan

masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan memaksa masyarakat atau kelompok

tertentu untuk mentaati kehendak pelaku teror. Terorisme tidak ditujukan langsung

kepada lawan, akan tetapi perbuatan teror justru dilakukan dimana saja dan terhadap

siapa saja. Dan yang lebih utama, maksud yang ingin disampaikan oleh pelaku teror

adalah agar perbuatan teror tersebut mendapat perhatian yang khusus atau dapat

dikatakan lebih sebagai psy-war.

Sejauh ini belum ada batasan yang baku untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan

Terorisme. Menurut Prof. M. Cherif Bassiouni, ahli Hukum Pidana Internasional, bahwa

tidak mudah untuk mengadakan suatu pengertian yang identik yang dapat diterima secara

universal sehingga sulit mengadakan pengawasan atas makna Terorisme tersebut.

Sedangkan menurut Prof. Brian Jenkins, Phd., Terorisme merupakan pandangan yang

subjektif, hal mana didasarkan atas siapa yang memberi batasan pada saat dan kondisi

tertentu.

Belum tercapainya kesepakatan mengenai apa pengertian terorisme tersebut, tidak

menjadikan terorisme dibiarkan lepas dari jangkauan hukum. Usaha memberantas

Terorisme tersebut telah dilakukan sejak menjelang pertengahan abad ke-20. Pada tahun

1937 lahir Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Terorisme (Convention for The

Prevention and Suppression of Terrorism), dimana Konvensi ini mengartikan terorisme

sebagai Crimes against State. Melalui European Convention on The Supression of

Terrorism (ECST) tahun 1977 di Eropa, makna Terorisme mengalami suatu pergeseran

dan perluasan paradigma, yaitu sebagai suatu perbuatan yang semula dikategorikan

sebagai Crimes against State (termasuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan Kepala

Negara atau anggota keluarganya), menjadi Crimes against Humanity, dimana yang

menjadi korban adalah masyarakat sipil. Crimes against Humanity masuk kategori Gross

Page 9: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

8 Violation of Human Rights (Pelanggaran HAM Berat) yang dilakukan sebagai bagian yang

meluas/sistematik yang diketahui bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung

terhadap penduduk sipil, lebih diarahkan pada jiwa-jiwa orang tidak bersalah (Public by

innocent), sebagaimana terjadi di Bali.

Terorisme kian jelas menjadi momok bagi peradaban modern. Sifat tindakan, pelaku,

tujuan strategis, motivasi, hasil yang diharapkan serta dicapai, target-target serta metode

Terorisme kini semakin luas dan bervariasi. Sehingga semakin jelas bahwa teror bukan

merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa, melainkan sudah merupakan

kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia (crimes against peace and

security of mankind). Tindak Pidana Terorisme10 dapat dikategorikan sebagai mala per se

atau mala in se , tergolong kejahatan terhadap hati nurani (Crimes against conscience),

menjadi sesuatu yang jahat bukan karena diatur atau dilarang oleh Undang-Undang,

melainkan karena pada dasarnya tergolong sebagai natural wrong atau acts wrong in

themselves bukan mala prohibita yang tergolong kejahatan karena diatur demikian oleh

Undang-Undang.

Dalam rangka mencegah dan memerangi Terorisme tersebut, sejak jauh sebelum

maraknya kejadian-kejadian yang digolongkan sebagai bentuk Terorisme terjadi di dunia,

masyarakat internasional maupun regional serta pelbagai negara telah berusaha

melakukan kebijakan kriminal (criminal policy) disertai kriminalisasi secara sistematik dan

komprehensif terhadap perbuatan yang dikategorikan sebagai Terorisme.dan tidak

memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya (“teroris”) layak mendapatkan

pembalasan yang berat sesuai dengan tindakan mereka yang kejam.

Permasalahannya adalah masih terdapat kesimpang siuran tentang pengertian Bukti

Permulaan itu sendiri, sehingga sulit menentukan apakah yang dapat dikategorikan

sebagai Bukti Permulaan, termasuk pula Laporan Intelijen, apakah dapat dijadikan Bukti

Permulaan. Selanjutnya Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme11. Penetapan suatu

10 Prof. DR Muladi SH, Tindak Pidana Terorisme. 11 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pasal 26 ayat 2,3,4

Page 10: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

9 Laporan Intelijen sebagai Bukti Permulaan dilakukan oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan

Negeri melalui suatu proses/mekanisme pemeriksaan (Hearing) secara tertutup. Hal itu

mengakibatkan pihak intelijen mempunyai dasar hukum yang kuat untuk melakukan

penangkapan terhadap seseorang yang dianggap melakukan suatu Tindak Pidana

Terorisme, tanpa adanya pengawasan masyarakat atau pihak lain mana pun. Padahal

kontrol sosial sangat dibutuhkan terutama dalam hal-hal yang sangat sensitif seperti

perlindungan terhadap hak-hak setiap orang sebagai manusia yang sifatnya asasi, tidak

dapat diganggu gugat.

Oleh karena itu, untuk mencegah kesewenang-wenangan dan ketidakpastian hukum,

diperlukan adanya ketentuan yang pasti mengenai pengertian Bukti Permulaan dan

batasan mengenai Laporan Intelijen, apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam kategori

Laporan Intelijen, serta bagaimana sebenarnya hakekat Laporan Intelijen, sehingga dapat

digunakan sebagai Bukti Permulaan. Terutama karena ketentuan pasal 26 ayat (1) 12

tersebut memberikan wewenang yang begitu luas kepada penyidik untuk melakukan

perampasan kemerdekaan yaitu penangkapan, terhadap orang yang dicurigai telah

melakukan Tindak Pidana Terorisme, maka kejelasan mengenai hal tersebut sangatlah

diperlukan agar tidak terjadi pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia dengan

dilakukannya penangkapan secara sewenang-wenang oleh aparat, dalam hal ini penyidik.

Demikian pula perlu dirumuskan tentang pengaturan, cara mengajukan tuntutan terhadap

petugas yang telah salah dalam melakukan tugasnya, oleh orang-orang yang menderita

akibat kesalahan itu dan hak asasinya telah terlanggar, karena banyak Pemerintah suatu

negara dalam melakukan pencegahan maupun penindakan terhadap perbuatan teror

melalui suatu pengaturan khusus yang bersifat darurat, dimana aturan darurat itu

dianggap telah jauh melanggar bukan saja hak seseorang terdakwa, akan tetapi juga

terhadap Hak Asasi Manusia. Aturan darurat sedemikian itu telah memberikan wewenang

yang berlebih kepada penguasa di dalam melakukan penindakan terhadap perbuatan

teror.

12 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pasal 26 ayat 1.

Page 11: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

10 Teroris telah menyentuh masyarakat bawah. Terungkapnya jaringan teroris yang

telah merasuk ke masyarakat tingkat bawah atau “akar rumput” dengan memanfaatkan

rakyat jelata seperti kaum petani, mengindikasikan pengaruh pengawasan aparat

keamanan belum menyentuh hingga ke tataran paling bawah. “Gerakan teroris itu telah

merasuk ke akar rumput, itu jelas dengan kasus di Yogya dan beberapa kawasan di Jawa

Tengah, pekan lalu. Dari terungkapnya kasus itu, terlihat petani yang polos, lugu dan tulus

pun dipakai atau diperalat untuk tujuan-tujuan kerusuhan serta terror,”. Perlu ada

tindakan segera yang lebih maksimal untuk mengamankan negara dan rakyat dari

gangguan berbagai teror, termasuk aneka kejahatan lainnya. Realitas di lapangan

tersebut, dengan jelas mengindikasikan, pengaruh pengawasan aparat keamanan belum

menyentuh sampai dengan akar rumput. “Dan ini akan menjadi celah untuk aktivitas

terorisme yang masih terus melebarkan sayapnya melalui jaringan rakyat paling bawah

yang tidak terawasi,”. Kondisi seperti ini, akan sangat mempengaruhi stabilitas negara,

otomatis memberi gangguan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan di segala bisang demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jadi, wajar saja

dan bahkan sudah seharusnya bila aparat agar lebih tanggap dalam memberantas

terorisme hingga ke akar-akarnya atau bangsa ini semakin terpuruk. Gerakan

penangkalan, pencegahan serta pemberantasan berbagai kejahatan, terutama terorisme

berupa gerakan pengamanan dan penertiban harus terus berlangsung secara maksimal,

demi memberi kenyamanan serta ketenteraman kepada semua warga. Tak hanya dijawab

dengan langkah-langkah konvensional semata, tetapi juga harus ada upaya tambahan,

dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam mencegahnya termasuk program

deradikalisasi. Sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting dalam

penanganan terhadap aksi terorisme.

Page 12: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

11 KOMSOS BAGAIMANA YANG DIBUTUHKAN.

Bila kita mengacu pada Bujuknik tentang Komsos yang dikeluarkan oleh angkatan darat

ada beberapa pedoman bagus yang dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan

Komsos di tingkat Kodim kebawah antara lain :

1. Tujuan13. Tujuan dalam menyelenggarakan Komunikasi Sosial adalah :

a. Membantu lembaga fungsional dalam membina kesadaran masyarakat dalam bela

negara. b. Memberikan masukan kepada instansi fungsional dalam rangka penyiapan dan

penyusunan kekuatan pertahanan wilayah. c. Menumbuhkan keterpaduan dalam

menyusun rencana dan struktur pertahanan nasional di daerah.

2. Sasaran14. Sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Komunikasi Sosial

adalah : a. Sasaran ke dalam. 1) Menunjang pelaksanaan Fungsi Teritorial dalam

upaya membangun kesadaran pertahanan aspek darat. 2) Mengurangi timbulnya sikap

mental aparat kewilayahan yang dapat merugikan citra TNI AD. 3) Meningkatnya

keterampilan dalam memahami permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan tugas

dan fungsi teritorial. b. Sasaran ke luar. 1) Terwujudnya kesamaan visi, misi dan

interpretasi dari segenap komponen bangsa terhadap sistem pertahanan semesta

khususnya aspek darat. 2) Terwujudnya ketahanan wilayah yang kondusif guna

mendukung pelaksanaan pembangunan wilayah khususnya aspek darat. 3) Terwujudnya

kesadaran bela negara serta meningkatnya Kemanunggalan TNI Rakyat.

3. Sifat Komunikasi Sosial15. Komunikasi sosial sebagai salah satu metode Binter

memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Persuasif. Artinya bahwa Komunikasi Sosial TNI

AD bersifat mengajak komponen masyarakat lainnya agar memiliki kesadaran berbangsa

dan bernegara serta bela negara dalam rangka meningkatkan ketahanan wilayah.

13 Komsos Sebagai Metode, hal 3. 14 Ibid, hal 3,4. 15 Ibid, hal 4.

Page 13: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

12 b. Terkoordinir dan Terencana. Artinya bahwa pelaksanaan Komunikasi Sosial TNI AD

perlu direncanakan terlebih dahulu dan dikoordinir dengan baik sehingga dapat mencapai

tujuan yang diharapkan.

4. Peranan16. Komunikasi Sosial sebagai salah satu metode Pembinaan Teritorial

memiliki beberapa peran sebagai berikut : a. Media Sosialisasi. Bahwa Komunikasi

Sosial dapat digunakan sebagai media untuk mensosialisasikan sikap dan kebijaksanaan

TNI AD yang berkaitan dengan komponen kekuatan bangsa lainnya. b. Media

Penyaman Visi, Misi dan Interpretasi. Bahwa Komunikasi Sosial TNI AD dapat

digunakan sebagai sarana untuk penyamaan visi, misi dan interpretasi antar berbagai

komponen kekuatan bangsa tehadap tugas-tugas yang dihadapi. c. Media Koodinasi,

Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi (KISS). Bahwa Komunikasi Sosial TNI AD

dapat digunakan sebagai sarana KISS antar kewilayahan maupun unsur masyarakat dalam

pelaksanaan Binter. d. Meningkatkan Kemanunggalan TNI Rakyat. Bahwa

Komunikasi Sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan Kemanunggalan

TNI – Rakyat.

5. Tugas dan tanggungjawab17. Ditingkat Kodim. a. Menyelenggarakan kegiatan

Komunikasi Sosial di daerah tanggung jawabnya sesuai misi yang dibebankan kepadanya.

b. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan Komunikasi Sosial di

daerahnya. c. Bertanggung jawab kepada Danrem atas kelancaran kegiatan Komunikasi

Sosial yang dilakukan oleh institusi TNI AD dibawah Komandonya. Ditingkat Koramil.

a. Melaksanakan Komunikasi Sosial di daerah tanggung jawabnya sesuai misi yang

dibebankan kepadanya. b. Bertanggung jawab kepada Dandim atas kelancaran

pelaksanaan Komunikasi Sosial yang dilakukan oleh Aparat kewilayahan di bawah

Komandonya.

6. Subyek dan Obyek18 kegiatan Komunikasi Sosial TNI AD. 1. Subyek. Subyek

dalam Komunikasi Sosial meliputi segenap institusi di lingkungan TNI AD khususnya

Komando Kewilayahan sebagai pelaksana tugas dan fungsi Teritorial TNI AD.

16 Ibid, hal 4,5 17 Ibid, hal 6. 18 Ibid, hal 9.

Page 14: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

13 2. Obyek. Obyek Komunikasi Sosial meliputi segenap komponen kekuatan bangsa di luar

TNI AD antara lain Pemda, Kepolisian, Ormas, OKP, LSM, Tokoh masyarakat dan

sebagainya yang memiliki tanggung jawab sama dalam upaya pembinaan potensi sumber

daya nasional menjadi komponen cadangan dan komponen pendukung dalam sistem

pertahanan negara.

7. Materi dan sumber isi pesan19. 1. Materi. Materi yang perlu mendapatkan

perhatian selain dari limpahan tugas Komando Atas dalam kegiatan Komunikasi Sosial

adalah tentang pemahaman kebijakan-kebijakan politik negara yang menyangkut peran

TNI AD antara lain : a. Menegakkan kedaulatan negara di wilayah daratan.

b. Menegakkan keutuhan wilayah negara di daratan. c. Melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah daratan. d. Melaksanakan tugas negara dalam

menyelenggarakan pendidikan dan latihan wajib militer bala darat bagi warga negara yang

diatur dengan Undang-undang. e. Ikut aktif dalam kegiatan kemanusiaan (civic mission).

f. Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan atas

permintaan yang di atur dalam undang-undang. g. Ikut aktif dalam tugas pemeliharaan

perdamaian dunia (peace keeping operatian) di bawah bendera PBB. 2. Sumber isi

pesan. Isi pesan diperoleh dari : a. Tugas limpahan dari Komando Atas yang menyangkut

permasalahan Binter maupun Civic Mission. b. Atas permintaan dari komponen bangsa,

dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah.

c. Mencari sendiri atas dasar perkembangan keadaan yang berkaitan dengan peningkatan

kesadaran bela negara dan membantu memasyarakatkan UU / peraturan yang berkaitan

dengan lingkup jabaran tugas dan peran TNI AD.

8. Metode melaksanakan Komunikasi Sosial TNI AD20. Dalam melaksanakan

Komunikasi Sosial disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan serta obyek sasaran

yang telah ditentukan, metode yang dapat digunakan antara lain : a. Diskusi / Diskusi

panel. Dilaksanakan dengan menghadirkan para pakar ilmuwan sesuai bidangnya,

tokoh-tokoh masyarakat, agama, pemuda, mahasiswa, instansi pemerintah, kepolisian,

19 Ibid, hal 9,10. 20 Ibid, hal 10,11.

Page 15: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

14 dan TNI AD untuk menyamakan visi, misi, dan interpretasi tentang masalah-masalah

sosial kemasyarakatan. b. Dialog interaktif. Dialog interaktif dilaksanakan dengan

menghadirkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, mahasiswa, instansi pemerintah,

kepolisian dan TNI AD untuk melaksanakan tanya jawab secara langsung tentang

berbagai permasalahan yang terjadi guna mendapat masukan dari berbagai komponen

masyarakat tentang suatu masalah. c. Seminar. Dilaksanakan dengan membacakan karya

tulis/gagasan/pemikiran tentang suatu permasalahan, untuk ditanggapi oleh para peserta

seminar. d. Ceramah. Dilaksanakan oleh pejabat di lingkungan TNI AD sesuai dengan

tugas dan kewenangannya memberikan ceramah di depan forum tertentu dalam rangka

menyampaikan visi dan misi TNI AD. e. Pidato. Dilaksanakan oleh pejabat di lingkungan

TNI AD sesuai dengan tugas dan kewenangannya untuk berpidato di depan forum

tertentu untuk menyampaikan visi dan misi TNI AD. f. Penyampaian pesan melalui media

massa. Dilaksanakan dengan pemuatan pesan-pesan tertulis di media cetak, maupun

penayangan pesan-pesan di media TV dan Film. g. Penyampaian pesan melalui pentas

olah raga dan seni. Dilaksanakan dengan menggelar kegiatan olah raga dan pentas

kesenian yang diselingi dengan penyampaian pesan-pesan sesuai dengan visi dan misi

TNI AD.

Bagaimana agar komunikasi berhasil21 . Komunikasi yang efektif menjadi keinginan

semua orang. Dengan komunikasi efektif tersebut, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya

memperoleh manfaat sesuai dengan yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang sangat

menentukan keberhasilan komunkasi apabila di pandang dari sudut komunikator,

komunikan, dan pesan.

1. Faktor keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut komunikator.

a. kredibilitas: ialah kewibawaan seorang komunikator di hadapkan komunikan. Pesan

yang di sampaikan oleh seorang komunikatoe yang kredibilitasnya tinggi akan lebih

banyak memberi pengaruh terhadap penerima pesan. b. daya tarik : ialah daya tarik fisik

maupun non fisik. Adanya daya tarik ini akan mengundang simpati para penerima pesan

21 Suranto Aw, M.Pd., M.Si. Komunikasi Sosial Budaya, hal 15.

Page 16: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

15 komunikasi. Pada akhirnya penerima pesan akan dengan mudah menerima pesan-pesan

yang di sampaikan oleh komunikator. c. Kemampuan intelektual : ialah tingkat

kecakapan, kecerdasan dan keahlian seorang komunikator. Kemampuan intelektual itu di

perlukan seorang komunikator, terutama dalam hal menganalisis suatu kondisi sehingga

bisa mewujudkan cara komunikasi yag sesuai. d. integritas atau keterpaduan sikap dan

prilaku dalam aktivitas tempat kerja sehari-hari. Komunikator yang memiliki keterpaduan,

kesesuaian antara ucapan dan tindakannya akan lebih disegani oleh komunikan.

e. Keterpercayaan, kalau komunikator dipercaya oleh komunikan maka akan lebih mudah

menyampaikan pesan dan mempengaruhi sikap orang lain. f. Kepekaan sosial, yaitu suatu

kemampuan komunikator untuk memahami situasi dilingkungan tempat kerjanya.

Apabila situasi tempat kerja sedang sibuk, maka komunikator perlu mencari waktu lain

yang lebih tepat untuk menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. g. Kematangan

tingkat emosional , ialah kemampuan komunikator untuk mengendalikan emosinya,

sehingga tetap dapat melaksanakan komunikasi dalam suasana yang menyenangkan di

kedua belah pihak. h. Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan, artinya seorang

komunikator perlu memahami kondisi psikologis orang yang diajak bicara. Diharapkan

komunikator dapat memilih saat yang paling tepat untuk menyampaikan suatu pesan

kepada komunikan. i. Komunikator harus bersikap supel, ramah dan tegas.

j. Komunikator harus mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat dimana dia bicara.

2. Faktor keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut komunikan.

a. Komunikan yang cakap akan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan

oleh komunikator. b. Komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat

menerima informasi yang diberikan komunikator. c. Komunikan harus bersikap ramah,

supel dan pandai bergaul agar tercipta proses komunikasi yang lancar.

d. Komunikanharus memahami dengan siapa ia bicara. e. Komunikan bersikap bersahabat

dengan komunikator.

3. Faktor keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut pesan. a. Pesan

komunikasi perlu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat

menumbuhkan perhatian komunikan. b. Lambang-lambang yang dipergunakan harus

Page 17: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

16 benar-benar dapat dipahami oleh kedua belah pihak, yaitu komunikator dan komunikan.

c. Pesan-pesan tersebut disampaikan secara jelas dan sesuai dengan kondisi maupun

situasi setempat. d. Tidak menimbulkan multi interpretasi atau penafsiran yang berlainan.

Faktor penghambat komunikasi22. Faktor-faktor yang menghambat efektivitas

komunikasi dapat disebutkan dibawah ini : 1. Kredibilitas komunikator rendah.

Komunikator yang tidak berwibawa dihadapan komunikan, menyebabkan berkurangnya

perhatian komunikan terhadap komunikator. 2. Kurang memahami latar belakang sosial

dan budaya. Nilai-nilai sosial budaya yang berlaku disuatu komunitas atau di masyarakat

harus diperhatikan, sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan dengan baik, tidak

bertentangan dengan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku. Sebaliknya, antara pihak-

pihak yang berkomunikasi perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berlaku.

3. Kurang memahami karakteristik komunikan. Karakteristik komunikan meliputi tingkat

pendidikan, usia, jenis kelamin, dan sebagainya perlu dipahami oleh komunikator.

Apabila komunikator kurang memahami, cara komunikasi yang dipilih mungkin tidak

sesuai dengan karakteristik komunikan dan hal ini dapat menghambat komunikasi karena

dapat menimbulkan kesalah pahaman. 4. Prasangka buruk. Prasangka negatif antara

pihak-pihak yang terlibat komunikasi harus dihindari, karena dapat mendorong kearah

sikap apatis dan penolakan. 5. Verbalistis. Komunikasi yang hanya berupa penjelasan

verbal berupa kata-kata saja yang akan membosankan dan mengaburkan komunikan

dalam memahami makna pesan. 6. Komunikasi satu arah. Komunikasi berjalan satu arah,

dari komunikator kepada komunikan terus menerus dari awal sampai akhir, menyebabkan

hilangnya kesempatan komunikan untuk meminta penjelasan terhadap hal-hal yang belum

di mengerti. 7. Tidak digunakan media yang tepat Pilihan penggunaan media yang tidak

tepat menyebabkan pesan yang disampaikan sukar dipahami oleh komunikan.

8. Perbedaan bahasa. Perbedaan bahasa menyebabkan terjadinya perbedaan penafsiran

terhadap simbol-simbol tertentu.

22 Ibid, hal 17.

Page 18: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

17 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN KOMPONEN MASYARAKAT UNTUK MENCEGAH TERORISME MELALUI KOMSOS. Berangkat dari pengetahuan tentang teroris dan Komunikasi sosial diatas maka penulis

akan mencoba menggambarkan bagaimana mengedepankan Komsos sebagai sarana

untuk mewujudkan Komponen masyarakat menjadi alat juang yang tangguh untuk

mencegah terorisme di daerah, dengan mengunakan kerangka berfikir sebagai berikut:

bentuknya seperti apa, siapa yang melakukan Komsos? ( Dandim dan Danramil ),

kepada siapa Komsos dilakukan ? ( Bupati, DPR dan Polri), KBTNI, Tokoh

masyarakat/tokoh adat, Tokoh agama, Tokoh pemuda ), dengan cara apa ( sesuaikan

dengan metoda Komsos yang tepat dengan materi dan sasarannya), materi dan isi

Komsos ( sesuaikan dengan siapa akan berkomunikasi dan trend issue saat itu), dampak

apa yang diharapkan (jangka pendek, sedang, panjang), Bagaimana menjamin

kesinambungannya. Untuk tahap-tahap pelaksanaan Komsos itu sendiri telah tertuang

dengan jelas pada Bujuknik tentang Komsos mulai dari tahap perencanaan sampai dengan

tahap pengahiran.

Bentuk Komsos yang dilakukan. Dalam mencegah aksi terorisme banyak kendala

yang dihadapi karena sangat terkait dengan issue HAM yang sangat sensitif, dampaknya

apabila sudah terjadi kerugian yang ditimbulkan baik jiwa maupun harta benda akan

sangat besar, sehingga sangat baik apabila Terorisme dapat dicegah masih jauh sebelum

terorganisir atau menjadi idiologi bagi pelakunya, pencegahan ini akan menjadi sangat

efektif apabila penanganannya melibatkan seluruh komponen masyarakat dan pelibatan

seluruh komponen masyarakat dapat terwujud secara sadar dan bertanggungjawab,

apabila terjadi kesamaan visi, misi dan inteprestasi diantara seluruh komponen

masyarakat, tetapi perwujudannya dapat tercapai apabila ada forum komunikasi sosial

yang terlembaga, terintegrasi, terkoordinasi di daerah yang mampu membahas

semua kejadian-kejadian dan mampu mencari jalan keluar yang bersifat persuasif,

manusiawi dan mendidik, untuk itu dibutuhkan tokoh yang mampu memotori,

mendinamisator dan mengintegrasi semua komponen masyarakat tersebut. Penulis

sangat berharap bahwa tokoh tersebut adalah Apkowil dalam hal ini Dandim dan Danramil

walau perlu diingat untuk menjadi tokoh itu tidak mudah, dan kita sepakat bahwa TNI-AD

Page 19: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

18

menempatkan pejabat tersebut adalah untuk menjadi tokoh di daerah sesuai dengan

tugas yang diembannya dan tatarannya, untuk mencapai kondisi tersebut maka perlu

ketulusan, kepedulian, kejujuran sehingga inisiatif Apkowil tersebut tidak diduga oleh

masyarakat ada udang di balik batu tetapi sebagai bagian dari keinginan TNI AD agar

masyarakat mendapatkan kenyamanan, keamanan dan kedamaian dalam melaksanakan

kehidupan sehari-hari, sesuai amanat undang-undang.

Bagaimana Dandim melaksanakan Komsos.

Dandim melaksanakan komsos dengan Bupati melalui forum Kemuspidaan, acara-acara

resmi dan tidak resmi dengan menyediakan informasi yang aktual dan jujur tentang

keadaan wilayah yang sebenarnya yang didapat dari babinsa dan anggota intel sehingga

pembangunan yang sedang berjalan sesuai dengan program pembangunan didaerah

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat semakin pintar,

berpikiran maju dan tidak mudah terpengaruh oleh faham-faham radikal yang mengarah

kepada aksi teror. Selain itu Bupati mendapat masukan yang riil tentang situasi dan

hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan selama ini, sehingga dalam pelaksanaan

program pembangunan selanjutnya lebih baik dan dapat lebih dirasakan oleh masyarakat

sampai paling bawah, kita yakin apabila semua kepentingan rakyat dapat terpenuhi maka

aksi yang bersifat teror dapat dicegah sedini mungkin.

Dandim melaksanakan komsos dengan DPR melalui forum Kemuspidaan, anjangsana

dengan memberikan masukan dan ajakan kepada anggota dewan maupun fraksi-fraksi

yang ada di DPR untuk sering turun ke daerah dan memberikan infomasi yang lengkap

kepada seluruh kontestan masing-masing sehingga kontestan mau berperan aktif dalam

menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, bila perlu mendorong DPR

untuk mengeluarkan perda mencegah tumbuhnya paham yang bertentangan dengan jati

diri bangsa Indonesia dengan demikian setiap masyarakat punya ketahanan secara

idiologi.

Page 20: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

19 Dandim melaksanakan komsos dengan Kapolres melalui forum Kemuspidaan,ceramah,

penugasan bersama, diskusi, acara-acara olah raga, forum resmi dan tidak resmi sehingga

terjadi tukar menukar informasi, saling dukung dan saling melengkapi dalam penanganan

setiap ada gejala atau indikasi akan terjadinya aksi teroris dibuat suatu rule of

engagement tingkat pelaksana untuk memperjelas siapa dan bagaimana pencegahan

yang dilakukan apabila ada indikasi terjadinya aksi terorisme di daerah, yang tentunya

untuk menghindari kegamangan dan kesalahan dalam penanganannya dalam hal ini

egoisme antar lembaga harus dihindarkan. Melibatkan personil dari kepolisian dalam

setiap kegiatan Kodim dengan masyarakat untuk menghindarkan jarak antara Aparat

TNI/Polri dengan masyarakat dan disela-sela kegiatan tersebut disisipkan acara

penyuluhan hukum agar masyarakat mengerti tentang kegiatan yang melanggar hukum

serta menghindarkannya.

Dandim melaksanakan komsos dengan KBTNI melalui acara tatap muka dan anjangsana

sehingga terjadi kesamaan langkah, satu suara dan saling dukung terhadap langkah dan

tindakan yang dilakukan oleh Aparat Teritorial diperjelas dan diperkuat oleh seluruh KBTNI

yang ada di daerah tersebut. Khusus bagi veteran dan purnawirawan yang telah

bergabung dengan masyarakat agar menjadi corong Kowil untuk menyampaikan informasi

secara informal demikian juga sebaliknya dapat menjadi mata dan telinga bagi Kodim

apabila ada informasi yang berkembang di masyarakat.

Dandim melaksanakan komsos dengan Tomas/Todat melalui anjangsana, undangan dan

kegiatan kebudayaan di lingkungan masyarakat, Tomas/Todat punya peranan penting

dalam melestarikan kearifan lokal dan memberdayakan masyarakat secara ikhlas dan

sadar, sehingga Dandim perlu secara ekstra untuk mempengaruhi dan mengajak agar

Tomas/Todat ini betul-betul dapat direbut dan dimenangkan hati dan pengaruhnya karena

mereka adalah tokoh sentral yang terbentuk melalui dinamika kehidupan di masyarakat,

sehingga apapun yang akan dan sudah terjadi dapat mempengaruhi masyarakat apabila

tokoh ini sudah terpangaruh. Dalam pelaksanaan Komsos terhadap tokoh ini perlu

pemahaman adat istiadat dan bahan kontak untuk memberikan kesan pertama yang

menyentuh dengan demikian kita lebih mudah untuk mengenal warnanya dan tahu cara

Page 21: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

20 bagaimana mewarnai pikiran dan pengaruhnya, berikan mereka pemahaman akan hukum

dan dampak dari apabila terjadi aksi teroris di lingkungannya sehingga mereka menjadi

penangkal pertama dan sumber informasi cepat yang dapat didayagunakan oleh Apkowil.

Dandim melaksanakan komsos dengan Toga melalui anjangsana, undangan dan kegiatan

keagamaan, masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat yang religius dan

peranan Tokoh agama di lingkungan masyarakat sangat dihormati, apabila Dandim

mampu mendekatkan diri dan mempengaruhi Toga ini banyak nilai tambah yang akan

didapat dalam pelaksanaan tugas, dalam melaksanakan komsos terhadap Toga ada

beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu ikut secara aktif dalam setiap acara keagaaman,

belajar menimba ilmu keagaamaan terhadap Toga yang paling berpengaruh di lingkungan

tersebut sambil melaksanakan kegiatan tersebut sambil mempengaruhi dan bertukar

informasi sehingga apabila ada ada aliran agama yang bersifat radikal dan berpotensi

menjadi aksi teror Tokoh ini dapat mencegah melalui pengaruhnya, sering aksi teror

terjadi akibat Toga tidak ikut campur tangan bahkan memberikan keterangan yang

membingungkan masyarakat. Maka perlu kreatifitas dan kelihaian seorang Dandim dalam

meraih tokoh ini. Dandim melaksanakan komsos dengan Pemuda melalui berorganisasi, ceramah ,pentas

seni, kegiatan agama dan olah raga. Pemuda mempunyai ciri khas idealis, semangat

berapi-api dan mudah untuk dipengaruhi karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman, lahan yang baik bagi tumbuhnya paham positif maupun negatif, jadi Toda

menjadi sasaran yang paling strategis dari Komsos untuk mencegah mereka terpengaruh

faham negatif, Dandim harus menyediakan dan membina organisasi untuk menyalurkan

potensi yang terdapat pada pemuda tersebut melalui karang taruna, pramuka, kegiatan

seni, olahraga dan libatkan dalam kegiatan pembangunan dan apkowil ikut serta dalam

kegiatan tersebut sehingga tahu pribadi kebiasaan dari pemuda tersebut, dan apabila ada

indikasi penyimpangan dapat dengan segera dicegah dan diarahkan, teroris banyak

memanfaatkan pemuda dalam melancarkan aksinya ini dapat terjadi karena mereka tidak

dapat menyalurkan bakat dan potensi mereka melalui kegiatan positif di lingkungannya.

Apabila mereka diberi kegiatan dan potensi mereka disalurkan mereka akan menunjukkan

eksistensi mereka kepada kegiatan yang positif dan faham negatif dapat dicegah.

Page 22: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

21 Bagaimana Danramil melaksanakan Komsos.

Danramil melaksakan komsos terhadap tokoh yang ada di daerahnya dalam lingkup

yang lebih kecil, lebih merakyat dengan berpedoman kepada kegiatan komsos yang telah

dilakukan oleh Dandim dengan cara catat tokoh-tokoh yang telah diajak berkomunikasi

oleh Dandim , pelajari isi dan materi yang disampaikan kembangkan menjadi sesuatu yang

lebih aplikatif sederhana dan terapkan melalui kegiatan-kegiatan formal dan informal yang

dilaksanakan oleh masyarakat . Peranan yang paling penting dari Danramil adalah

intensitas kegiatan yang dilaksanakan harus lebih banyak dilakukan oleh Danramil sendiri

atau dengan memberdayakan Babinsa untuk menjamin kesinambungan dari pelaksanaan

komsos tersebut dan yang tidak kalah penting Danramil harus mampu memblow up

kegiatan komsos yang dilakukan Dandim serta melaporkan apakah materi dan isi komsos

yang telah disampaikan oleh Dandim mendapat respon dari tokoh-tokoh tersebut, apabila

tidak Dandim dapat mencari kegiatan lain atau melibatkan tokoh lain dalam

penyampaiannya, apabila respon yang didapat sudah sesuai maka kewajiban dari

Danramil untuk memeliharanya dan meningkatkannya

Efektifitas kegiatan komsos yang dilakukan oleh Dandim dan Danramil terhadap

tokoh-tokoh tersebut diatas dapat dicapai apabila pertama dilaksanakan secara rutin dan

berkesinambungan, kedua dapat diukur dengan menetapkan variabel- variabel ukuran

yang dapat menggambarkan sejauh mana komsos yang dilakukan berhasil salah satunya

mungkin bisa dilaksanakan dengan test case, dengan cara melempar permasalahan

tertentu kemudian kita melihat reaksi dari tokoh-tokoh komponen masyarakat tersebut

untuk menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya sehingga dapat dilakukan

evalusi terhadap komsos yang dilakukan dan perbaikan terhadap komsos yang akan

dilakukan selanjutnya. Ketiga muatannya akan berpengaruh apabila dalam

menyampaikan materi dan isi Komsos memanfaatkan trend issue yang berkembang

secara nasional dan lokal apabila ada data-data intelijen dari staf intel juga dapat

digunakan sebagai bahan untuk mempengaruhi mind set dari komunikan yang kita

harapkan dan menambah informasi dalam berkomukasi, dan keempat yang sangat

penting untuk dapat mempengaruhi tokoh-tokoh tersebut di atas Dandim harus memiliki

Page 23: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

22 data-data pribadi dari tokoh tersebut seperti tanggal lahir, data keluarga, kebiasaan,

kesalahan yang pernah diperbuat, hobby dan sesuatu yang tidak disenangi dan disenangi

sehingga bisa masuk dengan cara yang tepat dengan menghindari hal-hal yang sensitif.

Penulis berkeyakinan apabila Komsos yang dilakukan oleh Dandim dan Danramil berhasil

tidak hanya Aksi teroris yang dapat dicegah tetapi aksi-aksi negatif yang lain juga dapat

dicegah, tujuan dari Komsos yang dilakukan oleh Apkowil adalah agar semua Komponen

masyarakat dapat dilibatkan sebagai alat juang yang tangguh dan menangkal semua

ATHG yang timbul yang mengancam NKRI, semua kita sependapat dengan nasihat leluhur

kita yaitu bersatu kita teguh bercerai kita runtuh dan seribu lidi bila

sendiri-sendiri akan mudah dipatahkan tetapi kalau diikat menjadi satu dapat

membersihkan semua kotoran yang ada dihalaman.

KESIMPULAN.

Komsos sangat tepat didayagunakan dalam mewujudkan alat juang yang tangguh

dalam mencegah aksi terorisme di daerah karena bersifat persuasif dan penyadaran

terhadap masyarakat sehingga resistensi masyarakat terhadap terorisme dapat tumbuh

secara alami di daerah, hanya apakah Dandim dan Danramil memiliki kemampuan dan

kemauan untuk melaksanakannya secara tepat dan benar, karena Komsos dapat berhasil

sangat tergantung kepada pribadi yang melaksanakannya apakah kreatif atau tidak karena

pendekatan terhadap orang tidak bisa kita teorikan secara mutlak tergantung kepada

situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan. Terutama terhadap pelaku teroris

karena ini menyangkut faham dan kepercayaan dari yang dilakukannya memang sangat

sulit tetapi mencegah tentu lebih mudah dari pada menanggulangi.

SARAN.

Agar Dandim dan Danramil paling tidak dalam melaksanakan Komsos ini tidak

canggung maka perlu pematangan dalam setiap jenjang pendidikan yang mengarahkan

Perwira menduduki jabatan Dandim dan Danramil, tidak hanya secara teori tetapi praktek

yang lebih banyak dan aplikatif, karena di daerah mereka harus menjadi tokoh dan ujung

tombak dalam Binter dan metoda yang lain akan sukses dan mencapai sasaran apabila

penyelenggaraan Komsosnya benar.

Page 24: KONSEPSI PENYELENGGARAAN KOMSOS UNTUK … · dan OMSP; melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat ... merupakan upaya pekerjaan dan tindakan, baik secara

23

PENUTUP.

Demikian tulisan ini dipersembahkan kepada pembaca semoga dapat menjadi

tambahan informasi, penulis sangat sadar banyak kelemahan dan kekurangannya dan

penulis terbuka terhadap koreksi dan masukan untuk kesempurnaan tulisan ini dan kelak

dapat dijadikan acuan bersama, terimakasih

Padalarang, Maret 2011 Penulis

Ramses L.Tobing, S.T. Letnan Kolonel Arh NRP 32763