konsep teknopolitan batik kota pekalongan

51
KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN PUSAT PENGKAJIAN KEBIJAKAN DIFUSI TEKNOLOGI KEDEPUTIAN BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD) di Kota Pekalongan tgl 14 November 2013

Upload: kevina

Post on 15-Feb-2016

209 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN. PUSAT PENGKAJIAN KEBIJAKAN DIFUSI TEKNOLOGI KEDEPUTIAN BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI. Disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD) di Kota Pekalongan tgl 14 November 2013 . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK

KOTA PEKALONGANPUSAT PENGKAJIAN KEBIJAKAN DIFUSI TEKNOLOGI

KEDEPUTIAN BIDANG PENGKAJIAN KEBIJAKAN TEKNOLOGIBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD)di Kota Pekalongan tgl 14 November 2013

Page 2: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1) Teknopolitan adalah konsepsi kawasan berdeminsi pembangunan ekonomi, sosial dan budaya, yang memiliki sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif dan gerakan masyarakat yang mendukung percepatan perkembangan inovasi, difusi dan pembelajaran.

2) Kawasan teknopolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih kegiatan iptek, kegiatan produktif dan gerakan masyarakat pada wilayah tertentu sebagai sistem pembangunan yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan sistem inovasi.(Taufik T, 2012)

PENGERTIAN TEKNOPOLITAN

Page 3: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Teknopolitan Batik diinisiasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan, dikembangkan dengan maksud untuk revitalisasi/memperkuat daya saing ekonomi lokal yang “berbasiskan potensi ekonomi dan sosial budaya Kota’.

Tantangan bagi Kota Pekalongan – branding “world city of batik” adalah :

1. Memaksimumkan potensi ekonomi masyarakat dalam Industri Kreatif Batik (Batik craft and art), sesanti.

2. Memposisikan diri sebagai ‘pioneer” dalam melestarikan “batik” sebagai warisan budaya dunia.

3. Mendorong Batik agar menjadi komoditi ‘fashion and cultural’ yang bernilai tinggi dengan memanfaatkan IPTEKIN.

dapat menjadi salah satu wahana untuk menjawab tantangan di atas Fashion and Cultural melting points

Page 4: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Menjadikan Kota Pekalongan sebagai kawasan berbasis teknologi, berwawasan lingkungan yang kondusif berkelas dunia untuk meningkatkan daya saing dan pelestarian batik sebagai warisan budaya dunia.

VISI

VISI DAN MISI TEKNOPOLITAN BATIK

Page 5: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1. Meningkatkan kapasitas dan pengetahuan SDM untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.

2. Mendorong pengembangan budaya kreatif inovatif masyarakat daerah.

3. Menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan perusahaan dan investor untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing.

4. Menumbuhkembangkan bisnis-bisnis inovatif berbasis batik.

5. Mendukung pengembangan dan keunggulan (daya saing) produk-produk khas .

6. Memberikan pelayanan berbasis iptek.

7. Mengelola pembangunan hijau (green development) .MISI

Page 6: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1) Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kolaborasi antar komunitas akademis, bisnis, pemerintah dan komunitas (ABG+ C) melalui kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan, peningkatan produksi, mutu, nilai tambah serta daya saing.

2) Menata fungsi-fungsi kawasan dan kelembagaan dalam rangka mewujudkan pengembangan Kota Pekalongan sebagai kota cerdas (smart city).

3) Meningkatkan kualitas dan efektifitas pemanfaaatan SDM IPTEKIN.

TUJUAN PENGEMBANGAN KAWASAN TEKNOPOLITAN

BATIK

Page 7: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

KEBIJAKAN STRATEGIS

Menyusun dan mengusulkan Perda kepada DPRD Kota Pekalongan tentang Pengembangan Kawasan Teknopolitan Batik

Menetapkan Kawasan Teknopolitan Batik sebagai kawasan strategis dan dimasukkan kedalam RTRW dan merupakan bagian integral dari penataan ruang Kota Pekalongan.

Menganggarkan dari APBD dan mencari sumber-sumber pendanaan dari sumber pendanaan lainnya untuk pengembangan Kawasan Teknopolitan Batik Kota Pekalongan

Menetapkan program-program strategis untuk percepatan pengembangan Kawasan Teknopolitan Batik Kota Pekalongan.

Melibatkan semua stakeholder yang terkait dalam pengembangan Kawasan Teknopolitan Batik Kota Pekalongan.

Page 8: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1. Pengembangan KTB Kota Pekalongan bukan membangun kawasan yang baru.

2. KTB merupakan keseluruhan wilayah administrasi Kota Pekalongan yang sudah terbentuk.

3. KTB memanfaatkan dan mengoptimalisasi kawasan dan elemen-elemen yang sudah ada, dan sebagai “hub” dari KTB akan dibangun Batik Innovation Cultural Centre (BICC) di kawasan Jatayu.

4. KTB akan melayani kegiatan dengan skala lokal, nasional hingga internasional.

KONSEP RENCANA STRUKTUR RUANG

KAWASAN TEKNOPOLITAN BATIK (KTB)

Page 9: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Penekanan utama dari konsep pola ruang kawasan Teknopolitan Batik Kota Pekalongan adalah penyediaan atau alokasi ruang yang optimal bagi elemen-elemen inti fungsional Teknopolitan Batik seperti kegiatan-kegiatan:a) Pendidikan dan latihan, b) Penelitian dan pengembangan, c) Industri dan UKM, d) Perdagangan dan jasa, e) Perkantoran, fesyen, f) Lembaga keuangan, g) Kantor bersama, h) Inkubator, i) HKI dan j) Kantor manajemen.

Page 10: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Mengacu pada prinsip yang dianut dalam penataan ruang secara nasional, yaitu UU No 26 Tahun 2006 tentang Penataan Ruang, pada dasarnya penataan ruang itu disusun untuk mencapai kondisi berikut :• Aman • Nyaman• Produktif• Berkelanjutan

PRINSIP DASAR DALAM KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN

TEKNOPOLITAN

Konsep pengembangan Kawasan Jatayu sebagai landmark Kota dan BICC sebagai“hub” dari Kawasan Teknopolitan Batik (KTB).

ADOPSI

Page 11: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Untuk elemen pendukung, sudah tersedia area-area sebagai berikut di bawah ini, sehingga langkah ke depan adalah mengoptimalkan pemanfaatannya saja:1. Sentra-sentra konveksi (untuk memproduksi fesyen) dengan jumlah total

193 perusahaan konveksi yang tersebar di berbagai kelurahan, di mana Kelurahan Medono merupakan kelurahan dengan jumlah perusahaan konveksi terbanyak (59 perusahaan).

2. Berbagai kampung batik dimana penduduknya melakukan aktivitas produksi kain batik, yang tersebar di berbagai kecamatan.

3. Area budidaya bahan baku zat pewarna alam untuk batik, seperti area penanaman indigo vera (yang sudah ada saat ini di Slamaran di pesisir pantai di sebelah timur Kelurahan Pekalongan Utara, dengan luas keseluruhan sekitar 8 Ha, dimana yang sudah ditanami sekitar 7000 m2.

ALOKASI RUANG DAN PENATAAN FUNGSI KAWASAN

Page 12: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

• Peningkatan aksesibilitas dari Kawasan Jatayu menuju kampung-kampung batik , sentra-sentra batik dan pasar batik di Kota Pekalongan.

• Peningkatan aksesibilitas dari Kawasan Jatayu menuju sentra konveksi, bahan baku kain, pewarna dan industri pendukung lainnya

• Peningkatan aksesibiiltas dari Kawasan Jatayu menuju area budidaya bahan baku zat pewarna alam untuk batik.

• Penjajagan area untuk budidaya jenis tanaman untuk pewarna alam dengan warna selain biru indigo. Salah satu alternatif adalah pemanfaatan sisa lahan lainnya di Slamaran seluas 8 Ha.

BENTUK OPTIMALISASI

Page 13: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Jaringan Kelembagaan KawasanTeknopolitan Batik Kota

Pekalongan

Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Pesindon

Sentra Batik LandungsariSentra Batik

Kergon

Bappeda Dishubparbud

BPMP2T Dinas PU

Bapermas Diskominfo

Disperindagkop UMKM Dinas PPK

Dinsosnakertrans Disdikpora

Unikal Industri Kain

Polbat Pusmanu Industri Pewarna

STIE Industri Pendukung Lain

STMIK

SMK Batik

Sentra ATBM Medono

Sentra Batik Pasirsari

Sentra Batik Tegalrejo

Sentra Batik Tirto

Sentra Batik Buaran

Sentra Batik Pringlangu Sentra Batik

Degayu Sentra Batik Krapyak Lor

KADIN

PPBKP

Ikatan Pengusaha Batik

IWAPI

Asosiasi lainnya

Lembaga Keuangan Bank

Lembaga Keuangan Non

Bank

Inkubator

Telecenter

FEDEP

LembagaPengelola Kawasan Teknopolitan Batik

Sentra Batik Pabean

Sentra Batik Kradenan

Sentra Batik Banyuurip Ageng

Sentra Batik Banyuurip Alit

Sentra Batik Jenggot

Page 14: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Kelembagaan Jaringan inovasi

Kawasan Teknopolitan Batik

Komunikasi dan interaksi

Aktor/pelaku/lembagadi luar jaringan inovasi anggota

jaringan

Hubungan informal

Saluran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) melaluiworkshop, pelatihan, jurnal, laporan penelitian, website, e-mail, rapat, diskusi

dan lain-lain

Jaringan Inovasi KawasanTeknopolitan Batik Kota

Pekalongan

Hubungan informal

Page 15: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Riset Dasar “Batik”

Perguruan Tinggi

Riset Generik “Batik”

Perguruan Tinggi

R & D Industri Batik Produksi komersial

Perusahaan Pemula Batik Berbasis Teknologi

Pusat Riset BatikKTB

Mekanisme Riset dan Pemanfaatannya pada Jaringan Inovasi Kawasan Teknopolitan

Batik Kota Pekalongan

Page 16: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Kolaborasi dengan jaringan

inovasi global

Pasar inovasi global

Layanan Teknologi dan bisnis

Tenaga ahli

R & DUniversitas

Infrastruktur

Jaringan inovasi dan kolaborasi industri kecil, menengah dan besar batik

Ekosistem Jaringan Inovasi Kawasan Teknopolitan Batik Kota

Pekalongan

Page 17: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Batik Innovation and Cultural Centre (BICC) sebagai “hub” Kawasan Teknopolitan Batik

Kota Pekalongan

Page 18: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

PETA KAWASAN JATAYU KOTA PEKALONGAN

Sumber : Geogle Map, 2013

GOR

Museu

m

A

B

C

D EF

Keterangan:A : GORB : PT. Pertani PerseroC : Asrama PolisiD : Rumah Jabatan Kepala Bakoorwil IIIE : Museum BatikF : Mesjid

Page 19: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

GEDUNG-GEDUNG DI KAWASAN JATAYU KOTA PEKALONGAN

Lapangan Jatayu Rumah jabatan Kepala Bakoorwil III

TV Batik

Museum Batik Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Gedung ……..

Page 20: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Kantor Pos

PT. Pertani Persero Gereja Kristen Jawa (GKJ)

Mesjid

Asrama Polisi

Dinas Kesehatan

GEDUNG-GEDUNG DI KAWASAN JATAYU KOTA PEKALONGAN (LANJUTAN)

Page 21: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1. RTRW Kota Pekalongan tahun 2009-2029 Pasal 55 menetapkan Kawasan Jatayu sebagai kawasan cagar budaya (kawasan heritage), dimana terdapat aset bangunan bersejarah yang harus dilindungi dan dilestarikan dan hal ini cocok karena yang akan dikembangkan dalam KTB adalah industri batik, dimana batik merupakan salah satu warisan budaya.

2. Lokasinya sangat strategis dan dilalui oleh jaringan jalan utama regional antara Provinsi Jawa Tengah dengan Kota Pekalongan.

3. Berlokasi di tengah-tengah kota Pekalongan.4. Berlokasi di areal untuk kegiatan komersial dan jasa.5. Terdapat Museum Batik dan TV Batik.6. Setiap tahun di lokasi tersebut sebagai tempat untuk Pekan Batik

Nusantara dan Pekan Batik Internasional.7. Status kepemilikan lahan untuk lokasi BICC milik Pemerintah Kota

Pekalongan

LATAR BELAKANG BICC DI KAWASAN JATAYU

BICC dibangun di wilayah Jatayu, sehingga secara geografis dapat terintegrasi dengan kawasan heritage.

Page 22: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

1. Elemen inti.

ELEMEN PEMBENTUK KAWASAN JATAYU SEBAGAI “HUB” KAWASAN

TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Batik Innovation &

CulturalCenter

ProductDev

Fashion

Tradeorg

Buildingmgt

Financing

UKMcenter

Inkubator

ShowroomResearchCenter

BuyersRep

HKI

Craft&Art

EducationTraining

Page 23: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

2. Elemen pendukung

Elemen-elemen yang diharapkan dapat menunjang kegiatan inovasi batik dan budaya tetap berlangsung. Elemen pendukung ini tidak harus berada di area Kawasan Jatayu, tetapi memilki aksesibilitas yang baik untuk terhubung dengan Kawasan Jatayu. Elemen-elemen tersebut antara lain:

a) Area untuk budidaya bahan baku pewarna alami.b) Area produksi kain batik.c) Area pengolah kain batik untuk menjadi produk fesyen dan art.

Page 24: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

BICCFungsi-2

Fungsi-2

Fungsi-2

Fungsi-2

AKTIVITAS

A K T I V I T A S

A K T I V I T A S

AKTIVITAS

Masyarakat batik

Masyarakat batik M

asya

raka

t bat

ik Masyarakat batik

Page 25: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Jaringan Inovasi BICC

Page 26: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Gedung PT. Pertani Persero

Lahan kosong dibelakang gedung PT. Pertani Persero

Batas lahan PT. Pertani Persero dengan GOR Jatayu

Puing bangunan tua di sekitar GOR

Asrama isi di sekitar GOR

Mesjid di sekitar Kawasan Jetayu

Gereja di sekitar Kawasan Jetayu

Suasana lingkungan di depan GOR

Page 27: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Pintu Keluar GOR Jatayu

Pintu masuk GOR Jatayu

Lapangan tenis di belakang GOR Jatayu

Lapangan tenis di belakang GOR Jatayu

Kondisi didalam GOR Jatayu

Page 28: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Kondisi GOR JATAYU

Page 29: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

PETA GOR JATAYU

Museum Batik

GOR

Page 30: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

PT. PERTANI PERSERO

ASRAMA POLISI

GOR

Museum Batik

PETA GOR JATAYU, PT. PERTANI DAN ASRAMA POLISI

Page 31: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

GOR Jatayu

TATA LETAK GOR JATAYU SAAT INI

LAPA

NGAN

TEN

IS

Page 32: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

RENCANA TATA LETAK BANGUNAN BICCDI LAHAN GOR JATAYU

Page 33: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

TATA LETAK BANGUNAN BICCDI LAHAN GOR JATAYU + PT. PERTANI

Page 34: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Ilustrasi Rancangan Preliminary GEDUNG BICC DI KAWASAN JATAYU

Page 35: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Konsep bangunan hijau adalah bangunan dimana sejak dimulainya tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan. (Sumber: Tom Woolley pada buku Green Building Handbook )

PEMBANGUNAN GEDUNG BICC DENGAN KONSEP GREEN BUILDING

Evaluasi penilaian Green Building oleh tim GBCI (Green Building Council Indonesia) terdiri dari :1. Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD) 2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)3. Konservasi Air (Water Conservation / WAC)4. Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)5. Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management /

BEM)

Page 36: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

GAMBAR KONSEP GREEN BUILDING

Page 37: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

KELEMBAGAAN KAWASAN TEKNOPOLITAN BATIK

Page 38: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

TAHAP I: PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANGAN

KAWASAN TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Ketua : Sekretaris Daerah Kota PekalonganSekretaris: Kepala Bappeda Kota PekalonganAnggota :1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu2) Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah;3) Dinas Pendidikan;4) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;5) Dinas Pekerjaan Umum;6) Dinas Komunikasi dan Informatika;7) Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan;8) Kantor Lingkungan Hidup;9) Bapermas10) Unsur Perguruan Tinggi Terkait;11) Unsur Pengusaha dan Asosiasi Batik.12) Tokoh Masyarakat

Page 39: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

• Menetapkan kebijakan dan langkah strategi untuk percepatan pengembangan KTB.

• Melakukan pengarahan, pembinaan, dan pengawasan, penggendalian, serta mengevaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan KTB.

• Menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan KTB. (Regulasi/Deregulasi)

• Menyiapkan lembaga pengelola BICC secara definitif.

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Pengembangan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.

TUGAS TIM PENGEMBANGAN KTB

Page 40: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

TAHAP II : BICC SEBAGAI UNIT USAHA UNTUKMANAJEMEN JARINGAN INOVASI

DEWAN KOMISARIS

DIRUTBICC

DIREKTUR OPERASIONAL DIREKTUR UMUM

MANAJER LITBANG, INOVASI DAN DIFUSI

MANAJER INKUBATOR TEKNOLOGI

MANAJER PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

MANAJER ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

MANAJER SARANA DAN PRASARANA

RUPS

DIREKTUR PEMASARAN

MANAJER PEMASARANDAN KERJASAMA

MANAJER PROMOSI &EVENT ORGANIZER

Page 41: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Pemasaran & Kerja Sama

Inkubasi Bisnis & Teknologi

Litbang Inovasi & Difusi

DikLat Sarana & Prasarana

Adm & Keuangan

Inkubator ⓿ ❶ ⓿ ⓿ ⓿Pusat UKM ⓿ ⓿ ❶ ⓿Pembiayaan ⓿ ❶Pengembangan Produk ❶DikLat ❶ ⓿HKI ⓿ ❶Pengelola Gedung ❶Riset ⓿ ❶Seni & Kerajinan ❶ ⓿Fesyen ❶ ⓿Organisasi dagang ⓿ ❶Kantor Perwakilan dagang ⓿ ❶Promosi ❶

Fungsional Responsibility Matrix - Pengelola BICC

❶ ⓿Pelaksana Supporting

Page 42: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

PERSYARATAN PERSONIL BADAN PENGELOLA BICC

• Profesional (mampu bekerja di bidangnya), yang berarti bahwa personil Badan Pengelola BICC adalah orang yang mampu bekerja di bidang yang diembannya, mampu memisahkan antara bidang yang diembannya saat ini dengan bidang yang diembannya di masa lalu.

• Inovatif (mampu melakukan perubahan di bidangnya), spesifikasi ini berkaitan dengan daya kreativitas personil dalam menghadapi situasi lingkungan yang dihadapinya.

• Visioner (mampu menetapkan tujuan masa depan bidangnya), spesifikasi ini berkaitan dengan kemampuan personil menjaga konsistensi arah pikirannya/keinginannya untuk membangun posisi masa depan KTB Kota Pekalongan.

Page 43: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Kelompok Pembiayaan:1. Pembiayaan untuk persiapan pembangunan dan pengelolaan seperti

penyusunan masterplan dan DED, sosialisasi dan promosi.2. Pembiayaan untuk pembangunan kawasan teknopolitan batik dalam hal

ini pembangunan Batik Innovation and Cultural Centre (BICC) sebagai “hub” dari Kawasan Teknopolitan Batik Kota Pekalongan dan pengadaan infrastruktur lainnya yang diperlukan; dan

3. Pembiayaan untuk operasional Badan Pengelola BICC

1. APBD2. APBN3. SWASTA

PEMBIAYAAN BICC

Page 44: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

HASIL ANALISIS MASTERPLAN GOR JATAYU( DINAS PARIWISATA )

• Fungsi dan tujuannya sejalan dengan Konsep Teknopolitan Batik

• Sesuai dengan RTRW Kawasan Jatayu sebagai kawasan cagar budaya

Page 45: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

SINERGI MASTERPLAN GOR JATAYU ( DINAS PARIWISATA ) DENGAN

KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK

Page 46: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

ANALISIS MASTERPLAN GOR JATAYU( DINAS PU )

• Fungsi dan tujuannya berbeda dengan Konsep Teknopolitan Batik dan Masterplan Pusat Budaya

• Kurang sesuai dengan RTRW Kawasan Jatayu sebagai kawasan cagar budaya

Page 47: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

RTRW KOTA PEKALONGAN 2009 - 2029

Bagian KeduaRencana Pengembangan Kawasan Lindung Kota

Pasal 35Kawasan Lindung kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf aterdiri atas:a. pengelolaan kawasan perlindungan setempat;b. pengelolaan kawasan cagar budaya;c. pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) kota;d. pengelolaan kawasan rawan bencana alam; dane. pengelolaan kawasan lindung geologi.

Pasal 37Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf b seluaskurang lebih 100 (seratus) Hektar meliputi:f. Kawasan Heritage Lapangan Jetayu di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan

Utara;

Page 48: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

RTRW KOTA PEKALONGAN 2009 - 2029BAB V

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTABagian Kesatu

UmumPasal 53(1) Pengembangan kawasan strategis kota meliputi;a. Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi;b. Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan sosial budaya; danc. Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan Lingkungan

Pasal 55Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan sosial budaya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b, adalah kawasan kota lamaJetayu, yang terdiri atas:d. kawasan cagar budaya sekitar Lapangan Jetayu di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan

Pekalongan Utara sebagai kawasan heritage, dimana terdapat aset bangunan bersejarah yang harus dilindungi dan dilestarikan;

Page 49: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Keunggulan kawasan teknopolitan Batik

: Kawasan berbasis teknologi berdimensi pembangunan ekonomi. Memiliki satu atau lebih sentra kegiatan iptek yang mampu mewujudkan keterkaitan antara

lembaga pendidikan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, dan industri yang merupakan wahana penguatan jaringan inovasi.

Menerapkan sistem manajemen mutu (fasilitas, tatakerja, produk).Fasilitas : Dilengkapi dengan fasilitas memadai untuk kelancaran fungsi kegiatan pendidikan dan

pelatihan, riset, dan proses industri. Fasilitas dan lokasinya terintegrasi, sehingga memungkinkan bagi terbentuknya ikon sentra

iptek (pendidikan, riset, dan industri). Fasilitasnya ditata dan dikelola dengan menarik, sehingga mampu menciptakan image positif

bagi upaya pengembangan teknopolitan di Kota Pekalongan, sekaligus sebagai obyek tujuan wisata teknopolitan berbasis iptek;

Organisasi dan Tatakerja : Sebagai instrumen untuk pengembangan sistem inovasi daerah; Beroperasi dalam binaan Bappeda Kota Pekalongan, tetapi bertanggungjawab langsung kepada

Walikota Pekalongan; Dalam bekerja senantiasa berkoordinasi dengan Tim Pengembangan; Mensinergikan dan mengoptimalkan fungsi dari lembaga terkait yang ada (fungsi koordinatif); Struktur organisasi dibentuk berorientasi kepada produk dan pelayanan;

Pengembangan Bisnis : Fokus kepada penyediaan pendidikan, riset, dan proses produksi serta pengembangan fasilitas pendukung lainnya dan mempunyai nilai ekonomi tinggi;

Berorientasi kepada pelayanan dan pencitraan; Membangun kemitraan dalam pengembangan bisnis;

Pendanaan : Diawali dengan APBD murni Pemerintah Kota Pekalongan; Secara bertahap mengupayakan Cost Sharing dengan pihak lain, atau dengan Swasta; Berupaya untuk mengarah ke swadana;

Bentuk Kelembagaan : Diawali dalam bentuk Tim Pengembangan (tahun ke 1-2); Secara selektif, aktivitas kegiatan kawasan teknopolitan batik Kota Pekalongan dikemas sebagai

usaha komersial, dan Perusda/BUMD atau BLU (mulai tahun ke 3);

STRATEGI IMPLEMENTASI KAWASAN TEKNOPOLITAN BATIK

KOTA PEKALONGAN

Page 50: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

Usulan Program Utama Tahun PelaksanaanA. Persiapan 2013 2014 2015 2016 2017

Penyusunan Konsep dan AnimasiPenyusunan Masterplan

B. Persiapan KawasanLand aquisitionLand clearingLegalisasi kawasan

C. Detail Engineering DesignBICC

D. Pembangunan BICCPenataan Kawasan Jetayu

E. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Di dalam Kawasan BICC

F. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Di luar Kawasan BICC

G. Perbaikan dan Optimalisasi Jalan Akses menuju Kawasan/normalisasi sungai Pekalongan

I

H. Sosialisasi dan Promosi

I. Pembentukan Kelembagaan KTB (Tim Pengembangan dan BUMD)

J. Penguatan Kawasan

K Penguatan Kelembagaan

RENCANA TINDAK PENGEMBANGAN KAWASAN TEKNOPOLITAN BATIK

Page 51: KONSEP TEKNOPOLITAN BATIK KOTA PEKALONGAN

TERIMA KASIH….