konsep produk dan harga

16
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA POKOK BAHASAN Konsep Produk dan Harga DESKRIPSI Pokok bahasan ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengertian marketing mix terutama mengenai konsep produk dan harga PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB dri Listiani, S.I.P. M.Si. PENGANTAR PERIKLANAN 1 Pengantar Periklanan dan Pemasaran

Upload: dinar-rachmawan-putra

Post on 24-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

REPUTATION:

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

POKOK BAHASAN

Konsep Produk dan HargaDESKRIPSI

Pokok bahasan ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengertian marketing mix terutama mengenai konsep produk dan hargaTujuan Instruksional Khusus:

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan kembali dan menganalisa pengertian dasar dan pemahaman tentang marketing Mix, terutama disini konsep produk dan konsep harga

P

emasaran ada disekitar kita, dan kita semua harus mengetahui sesuatu mengenai hal ini. Setelah kita mengetahui konsep inti dan beberapa konsep-konsep alternatif yang melandasi aktivitas pemasaran organisasi,. Maka kini kita akan memahami unsur-unsur pemasaran, yang kemudian akan dikenal dengan istilah marketing MixPada modul 3 ini akan dibahas unsur yang ada dalam maketing mix. Pada modul ini akan dibahas mengenai Produk dan Price

2.1. Marketing MixBauran pemasaran(marketing Mix) mungkin adalah istilah pemasaran yang paling terkenal. Istilah Marketing Mix menjadi popular setelar Neil H. Borden menerbitkan artikelnya 1964, Konsep bauran Pemasaran. Borden mulai menggunakan istilah ini dalam pengajaran di tahun 1940an setelah James Culliton menggambarkan manajer pemasaran sebagai mixer bahan. Bahan dalam bauran pemasaran Borden sudah termasuk perencanaan produk, harga, merek, saluran distribusi, penjualan pribadi, iklan, promosi, kemasan, tampilan, pelayanana, penanganana fisik dan menemukan fakta dan analisa. Kemudian E. Jerome Mc.Carthy kemudian mengelompokkan bahan yang disebutkan Borden dalam 4 kelompok/kategori yang saat ini dikenal sebagai 4P pemasaran yang terdiri dari Product, Price, Place dan Promotion.

Keempat P adalah parameter bahwa manager pemasaran dapat mengontrol, tunduk pada kendala internal dan eksternal dari lingkungan pemasaran. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan bahwa pusat 4 P pada pelanggan dalam pasar sasaran dalam rangka menciptakan nilai yang dirasakan dan menghasilkan respon positif.

Produk dapat Klasifikasi menjadi 2 macam yaitu (Tjiptono, 1997: 98) : Barang,

merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari daya tahannya, ada 2 macam barang, yaitu: barang tidak tahan lama dan barang tahan lama.

Jasa,

merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain.

2.1.1. BAURAN PEMASARAN BARANG DAN JASAMelihat klasifikasi produk menjadi dua menyebabkan ahli kemudian melihat marketing Mix dilihat dari 2 karakteristik tersebut. Bauran pemasaran dalam karakteristik Barang (Marketing Mix Goods (4P)) yang terdiri dari Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi). Sedangkan Bauran Pemasaran dalam karakteristik Jasa (Marketing Mix Services (7P)) terdiri dari : Product (produk), Place (tempat), Price (harga), Promotion (Promosi), People (orang-orang), Physcal Evidence (lingkungan fisik), Process (proses). Tersebut diatas akan dibahas satu demi satu satu demi satu sebagai berikut: Product: Barang atau jasa pelayanan yang ditawarkan kepada calon pembeli atau pelanggan. Atau ada juga yang mengartikan produk sebagai apa saja yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen baik yang tangible maupun yang intangible. Produk (secara luas) meliputi objek secara fisik, (barang), jasa, organisasi, ataupun ide. Pricing: Harga/nilai produk atau layanan. Place : Tempat, lokasi atau saluran distribusi adalah cara menyediakan produk untuk konsumen. Promotion: gabungan atau mix dari periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan kehumasan yang digunakan perusahaan untuk mendukung tujuan-tujuan periklanan dan marketing. Itu adalah pembahasan mengenai 4 P untuk product (baik barang maupun jasa) karena pemahaman mengenai komponen yang masuk 4P, namun dalam pemasaran jasa 4 P saja yang harus dikelola tidaklah cukup. Hal ini karena dalam mengelola jasa ada komponen lain yang harus diperhatikan untuk diataur, dikelola sehingga saat di-deliver-kan pada calon konsumen mereka point-point ini termasuk yang menjadi perhatian 3 P lainnya yang diperhatikan dalam pemasaran jasa adalah sebagai berikut : PEOPLE : All human actors who play a part in service delivery and thus influence the buyers perceptions; namely, the firm personnel, the customer, and other customer in the service environment. Sehingga faktor siapa yang terlibat dalam memasarkan dan mengirimkan services/jasa harus menjadi perhatian bagi pemasar. Karena mereka akan menjadi perhatian apakah jasa disampaikan memuaskan konsumen atau tidak. PROCESS : the actual procedures, mechanisms, and flow of activities by which the service is delivered-the service delivery and operating systems. Apakah prosesnya, jalannya aktivitas mengirimkan jasa itu bagus dan tepat waktu, ribet atau mudah juga akan mempengaruhi jalannya pemasaran jasa, karena ini akan menjadi perhatian konsumen. PSYCAL EVIDENCE : the environment in which the service is delivered and where the firm and customer interact, and any tangibles component that facilitate performance or communication of the service. Lingkungan dimana jasa itu berada juga jadi komponen yang intangible. Performa perusahaan secara fisik dianggap penting untuk diperhatikan saat jasa disampaikan. Misalnya kebersihan dan keasrian ruangan, seragam orang-orang yang melayani rapi dan bersih. Ini semua menjadi bagian yang penting diperhatikan dalam pemasaran jasa. Berikutnya akan dibahas beberapa perbedaan antara barang dan jasa (Differences in Goods versus Services) dapat dijelaskan dalam table sebagai berikut ini : (Zeithaml & Bitner,2004:20) KARAKTERISTIK BARANGKARAKTERISTIK JASA

Tangibility, artinya barang dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, sebelum dibeli.Intangibility, yang artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium,atau di dengar sebelum dibeli.

Product separate from consumption, dimana produk biasanya dijual tak bersamaan ddengan konsumsi, diproduksi dulu baru kemudian dikonsumsiInseparability, (Simultaneous production and consumption) dimana jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian dikonsumsi dan diproduksi bersamaan

Standarized, dimana barang memiliki banyak standar kualitas yang bisa dibandingkan. Variability, dimana jasa memiliki banyak variasi dan bentuk, kualitas dan jasa, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

Heterogeneous, Karena jasa memiliki banyak variasi dan bentuk, maka heterogen

NonPerishable, dimana barang merupakan komoditas tahan lama (dalam jangka waktu tertentu) dan dapat disimpan.Perishability, dimana jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.

2.2. PRODUCT

Setelah memahami bauran pemasaran product baik barang maupun jasa dan perbedaan antara barang dan jasa maka akan dibahas lebih lanjut pada modul ini segala yang berkaitan secara lebih lengkap pada 4P berawal dari PRODUCT. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Misalnya, sebuah pisau cukur, CD player, mobil, maupun nasehat dari seorang konsultan hukum. Definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud di atas. Sedangkan jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual, seperti pemangkas rambut dan perbaikan rumah. Perencana produk harus memikirkan produk pada tiga tingkat, antara lain:

1). Produk inti, yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan: Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli?. Produk inti terdiri dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk. Misalnya, seorang wanita yang membeli lipstick sebenarnya memang membeli pewarna bibir. Jadi, ketika merancang produk, terlebih dahulu pemasar harus menetapkan inti manfaat yang diberikan produk bagi konsumen.

2). Produk aktual disekitar produk inti. Produk aktual biasanya mempunyai lima macam karakteristik, yaitu tingkat mutu, sifat, desain, nama merek, dan kemasan. Misalnya, Handycam Sony adalah produk aktual. Namanya, bagian-bagiannya, gayanya, sifat-sifatnya, kemasannya, dan atribut lain digabungkan dengan teliti untuk menyerahkan manfaat inti sehingga mudah merekam peristiwa penting dengan mutu tinggi.

3). Produk tambahan dengan menawarkan tambahan servis dan manfaat bagi konsumen. Jadi, kalau konsumen membeli sebuah Handycam Sony, Sony dan para agennya juga memberikan garansi suku cadang dan jasa tenaga reparasi, pelajaran gratis cara menggunakan, pelayanan perbaikan yang cepat kalau dibutuhkan dan nomor telepon bebas pulsa untuk dihubungi bila mereka menghadapi masalah. Konsumen cenderung melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks yang memuaskan kebutuhan mereka. Ketika mengembangkan produk, pemasar harus mengidentifikasi inti kebutuhan konsumen yang akan dipuaskan oleh produk. Kemudian mereka harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan padanya agar menciptakan kumpulan manfaat yang paling memuaskan konsumen.

Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk dan jasa, pemasar mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pertama, pemasar membagi produk dan jasa menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu: produk konsumen dan produk industri.

Produk Konsumen

Produk konsumen adalah apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan lebih jauh barng-barang ini berdasarkan pada cara konsumen membelinya. Produk konsumen mencakup antara lain:

1) Produk sehari-hari, yaitu produk dan jasa konsumen yang pembeliannya sering, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan, dan usaha membelinya minimal. Biasanya harga produk ini rendah dan tempat penjualannya tersebar luas. Contohnya sabun mandi, permen dan surat kabar. Produk sehari-hari dapat dibagi lebih lanjut menjadi;

Produk kebutuhan pokok; dibeli konsumen secara teratur seperti kecap, pasta gigi atau sabun Produk impuls; dibeli konsumen dengan tanpa perencanaan dan tanpa usaha untuk mencari. Produk ini biasanya dijual di banyak tempat. Karenanya permen, majalah, dan surat kabar ditempatkan di sebelah kasir di banyak toko, karena mungkin merangsang pembelian oleh orang yang berbelanja tanpa direncanakan (impuls) pada saat membelinya.

Produk emergensi (keadaan darura)t; ketika mereka segera membutuhkannya, seperti payung ketika hujan lebat. Pembuat produk untuk keadaan darurat menempatkan produknya di banyak tempat penjualan agar siap dibeli ketika pelanggan membutuhkannya.2) Produk Shopping, adalah produk konsumen yang lebih jarang dibeli, sehingga pelanggan membandingkan dengan cermat kesesuaian, mutu, harga, dan gayanya. Ketika membeli produk shopping, konsumen menghabiskan banyak waktu dan usaha mengumpulkan informasi dan membanding-bandingkan. Contohnya meliputi mebel, pakaian, mobil bekas, dan alat rumah tangga utama. Produk shopping dapat dibagi menjadi: Produk homogen; pembeli memandang produk shopping homogen seperti alat rumah tangga utama, mempunyai mutu sama tetapi harganya cukup berbeda maka perlu dibuat perbandingan. Penjual harus tawar menawar dengan pembeli. Produk heterogen; seperti pakaian dan mebel, pelanggan biasanya memandang sifat produk lebih penting ketimbang harga. Bila pembeli ingin membeli jas baru, potongan, kerapian, dan penampilan tampaknya lebih penting ketimbang sedikit perbedaan harga. Oleh karena itu, seorang penjual produk shopping heterogen harus menyediakan banyak pilihan untuk memuaskan selera individual dan harus mempunyai wiraniaga terlatih untuk memberikan informasi dan saran kepada pelanggan.3) Produk Special, adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli sehingga mereka bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli. Contohnya seperti merek dan jenis mobil, peralatan photografi yang mahal, dan pakaian yang dibuat khusus. Sebuah Roll-Royce, misalnya adalah produk khusus karena pembeli biasanya bersedia melakukan perjalanan jauh untuk membelinya. Pembeli biasanya tidak membandingkan produk khusus. Investasi mereka hanya berupa waktu yang diperlukan untuk mendatangi agen penjual produk yang diinginkan.4) Produk yang tidak dicari, adalah produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun diketahui, biasanya tidak terpikir untuk membelinya. Kebanyakan inovasi besar tidak dicari sampai konsumen menyadarinya lewat iklan, contohnya adalah asuransi. Produk Industri

Produk industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan produk tersebut dibeli.Misalnya sebuah pemotong rumput dibeli oleh A dan digunakan dirumah, maka dikatakan produk konsumen. Namun ketika A membeli pemotong rumput untuk digunakan di kantor sehingga kantor menjadi rapi maka dikatakan sebagai produk industri karena menjadi sarana mendukung dihasilkannya produk lain. Terdapat tiga kelompok produk industri, yaitu:

1) Bahan dan suku cadang, adalah produk industri yang menjadi bagian produk pembeli, lewat pengolahan lebih lanjut atau sebagai komponen. Termasuk di sini bahan baku, misalnya produk pertanian (beras, gandum, kapas, ternak, buah-buahan, sayur-sayuran) dan produk alami (ikan, kayu, minyak mentah, dll). Bahan jadi dan suku cadang, mencakup komponen (besi, benang, semen, kawat) dan komponen suku cadang (motor kecil, ban, cetakan). Bahan komponen biasanya diproses lebih lanjut, misalnya besi tuang dibuat menjadi baja dan benang ditenun menjadi kain. Sedangkan suku cadang komponen masuk dalam produk jadi sepenuhnya tanpa perubahan lebih lanjut dalam bentuk. Seperti General Motors memasang ban pada mobil buatannya.

2) Barang modal, adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli. Termasuk dalam kategori ini adalah barang yang dibangun terdiri dari bangunan (pabrik, kantor) dan peralatan tetap (generator, mesin, komponen besar, elevator). Dan peralatan tambahan, seperti mesin dan peralatan pabrik yang dapat dipindah-pindahkan (peralatan tangan, truk lift) dan peralatan kantor (mesin fax, meja).

3) Perlengkapan dan jasa, adalah produk industri yang sama sekali tidak memasuki produk akhir. Termasuk dalam perlengkapan adalah perlengkapan operasi (pelumas, batu bara, kertas komputer, pensil) dan barang-barang untuk memperbaiki serta pemeliharaan (cat, paku, sapu). Perlengkapan adalah produk pembantuk dari bidang industri karena biasaya dibeli dengan usaha pembandingan minimal. Termasuk dalam jasa adalah pemeliharaan dan perbaikan (membersihkan jendela, perbaikan komputer) dan jasa pemberian saran bisnis (hukum, konsultan manajemen, iklan).

Pengantar Periklanan dan Pemasaran

PAGE PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Endri Listiani, S.I.P. M.Si. PENGANTAR PERIKLANAN 10