konsep perilaku dari psikologi dan psikologi sosial

11
KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL Sikap Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tedensi tindakan, naik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, obyek, gagasan, atau situasi. Orang-orang memperoleh sikap dari pengalaman pribadi, orang tua, panutan, dan kelompok sosial. Komponen Sikap Sikap disusun oleh : 1. Komponen teori – terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap. 2. Komponen emosional – mengacu pada perasaan seseorang pada objek sikap. 3. Komponen perilaku – mengacau pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadapa objek sikap. Konsep Terdekat Sikap 1. Kepercayaan - Didefinisikan sebagai komponen kognitif dari sikap. 2. Opini - Didefinisikan sebagai sinonim dari sikap dan kepercayaan. 3. Nilai – Merupakan tujuan hidup yang penting sekaligus standar perilaku. 4. Kebiasaan – merupakan ketidakbimbangan, respons otomatis, dan pengulanganpola dari respon perilaku. Fungsi Sikap 1. Pemahaman – berfungsi membantu seseorang dalam memberikan arti atau memahami situasi atau peristiwa baru. 2. Kebutuhan akan kepuasan 3. Ego yang ofensif 4. Ungkapan nilai DEMAY FILIANTO NUGROHO

Upload: demy-besir

Post on 26-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIALAKUNTANSI PERILAKU RANGKUMAN MATA KULIAH

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Sikap

Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tedensi tindakan, naik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, obyek, gagasan, atau situasi. Orang-orang memperoleh sikap dari pengalaman pribadi, orang tua, panutan, dan kelompok sosial.

Komponen Sikap

Sikap disusun oleh :

1. Komponen teori – terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap.

2. Komponen emosional – mengacu pada perasaan seseorang pada objek sikap.

3. Komponen perilaku – mengacau pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadapa objek sikap.

Konsep Terdekat Sikap

1. Kepercayaan - Didefinisikan sebagai komponen kognitif dari sikap.

2. Opini - Didefinisikan sebagai sinonim dari sikap dan kepercayaan.

3. Nilai – Merupakan tujuan hidup yang penting sekaligus standar perilaku.

4. Kebiasaan – merupakan ketidakbimbangan, respons otomatis, dan pengulanganpola dari respon perilaku.

Fungsi Sikap

1. Pemahaman – berfungsi membantu seseorang dalam memberikan arti atau memahami situasi atau peristiwa baru.

2. Kebutuhan akan kepuasan

3. Ego yang ofensif

4. Ungkapan nilai

Sikap dan Konsistensi

Riset pada umumnya telah menyimpulkan bahwa orang-orang mengusahakan konsistensi anatara sikap-sikapnya serta antara sikap dan perilakunya. Yang berarti bahwa individu-individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah dan menyelaraskan sikap dengan perilaku mereka sehingga mereka kelihatan rasional.

Formasi Sikap dan Perubahan

DEMAY FILIANTO NUGROHOF0311035

Page 2: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarahkan pada suatu objek yang tidak ada sebelumnya.

Perubahan sikap mengacu pada subsstitusi sikap baru bagi seseorang yang telah di tangani sebelumnya.

Beberapa Teori Terkait dengan Sikap

Teori Perubahan Sikap

Teori ini dapat membantu memprediksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap munggkin dapat berubah sebagai hasil dan keadaan.

Teori Penguatan dan Tanggapan Stimulus

Teori tanggapan dan stimulus dari perubahan sikap terfokus pada bagaimana orang menanggapi rangsangan itu.

Teori Pertimbangan Sosial

Teori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan manusia dapat menciptakan perubahan dalam mempercayai suatu objek.

Konsistensi dan Teori Perselisihan

Teori ini menekankan pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi inskonstitusi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya ke arah yang lebih baik.

Teori Desonansi Kognitif

Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Desonansi kognitif mngacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oelh seseorang terhadapa dua atau lebih sikapnya atau terhadapa perilaku dengan sikapnya.

Teori ini dapat membantu memprediksikan kecendrungan untuk mengambil bagian dalam perubahan sikap dan perilaku dalam organsisasi.

Teori Persepsi Diri

Teori persepsi diri menganggap orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan pada bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsistens dengan perilaku.

Page 3: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Motivasi

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan difenisi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif.

Teori Motivasi dan Aplikasinya

Memberikan motivasi menjadi sangat penting dilakukan oleh para manajer karena manajer harus berusaha agar bawahannya selalu rajin bekerja, dan mau bekerja dengan giat.

Teori Motivas Awal

Tahun 1950 an muculah teori motivasi awal, dan teori ini disebut motivasi awal karena dua alasan:

1. Teori ini mewakili suatu dasar dari mana teori-teori konteporer berkembang

2. Para manajer mempraktikkan penggunaan teori dan istilah –istilah ini untuk menjelaskan motivasi karyawan secara teratur.

Teori Kebutuhan dan Kepuasan

Teori ini menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat memengaruhi perilaku mereka. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima :

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan keamanan

3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan akan penghargaan

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Teori X dan Teori Y

Teori ini dekemukakan oleh Douglas McGregor. Pandangannya mengenai manusia menyimpulkan bahwa manusia memiliki dasar negatid yang diberi tanda sebagai teori X dan yang lain positif yang ditandai dengan teori Y.

Teori Kebutuhan McClelland

Riset yang dilakukan oleh McClelland memberikan hasil bahwa terdapat tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi:

1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan.

2. Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tudas yang moderat dan menghitung risikonya.

3. Memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atau tanggapan atas pelaksanaan tuganya.

Page 4: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Teori Dua Faktor

Menurut Herzberg terdapat dua faktor hal yang terkait dengan kepuasan dan motivasi. Antara lain:

1. Sejumlah kondisi kerja ekstrinsik, yang apabila tidak ada menyebabkan terjadinya ketidakpuasan diantara karyawan. Kondisi ini disebut faktor penyebab ketidakpuasan atau faktor higinie

2. Semakin pendek interval waktu antara tanggapan atau respon karyawan dengan pemberian penguatn, maka semakin jaih pengaruhnya terhadap perilaku.

Teori Penetapan Tujuan

Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi. Konsep dasarnya adalh karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.

Teori Astribusi

Teori astribusi mempelajari proses bagaimana sesorang menginteroretaikan suatu peristiwa, alasan atau sebab perilakunya. Teori ini dikembangakan oleh Fritz Heider yang beragumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, kekuatan eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar seperi kesulitan dalam pekerjaan dan keberuntungan.

Peran-peran Penentu Astribusi

Terdapat tiga pernan perilaku berdasarkan penyebab internal dan eksternal:

1. Perbedaan – mengacu pada apakah sesorang invidu bertindak sama dalam berbagai keadaan.

2. Konsensus – mempertimbangkan bagaimana perilaku sesorang indvidu dibandingkan dengan individu lain pada situasi yang sama

3. Konsistensi – Konsistensi pada suatu tindakan yang diulangi sepanjang waktu.

Teori Agensi

Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan kinerja organisasi ditentikan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan. Secara umum teori ini mengasumsikan bahwa prinsipal bersikap netral terhadap reisko sementara agen bersikap menolak usaha dan risiko.

Pendekatan Dyadic

Pendekatan ini menyatakan ada dua pihak yaitu atasan dan bawahan yang berperan dalam prosese evaluasi kinerja. Pedekatan ini juga mengakui bahwa atasan kemungkinan tidak memperlakukan seluruh bawahannya secara sama. Pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.

Page 5: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Persepsi

Persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi tersebut mencerminkan kenyataan sebenarnya.

Persepsi dikatakan rumitdan aktif karena walaupun persepsi merupakan pertemuan antara proses kognitif dan kenyataan, persepsi lebih banya melibatkan kegiatan kognitif. Persepsi lebih banyak dipengaruhi oleh kesadaran, ingatan, pikiran, dan bahasa. Dengan demikian persepsi bukanlah cerminan yang tepat dari realitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi:

1. Faktor pada Pemersepsi

- Sikap

- Motif

- Kepentingan

- Pengalaman

- Pengaharapan

2. Faktor dalam Situasi

- Waktu

- Keadaan/tempat kerja

- Keadaan sosial

3. Faktor pada target

- Hal baru

- Gerakan

- Bunyi

- Ukuran

- Latar belakang

- Kedekatan

Rangsangan Fisik versus Kecenderungan Individu

Ransangan fisik adalah input yang berhibingan dengan perasaan, seperti pengelihatan dan sentuhan. Kecenderungan individu meliputi alasan, kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa laalu, dan harapan.

Page 6: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Empat faktor yang berhubungan dengan kecenderungan individu adalah keakraban, perasaan, arti penting dan emosi.

Situasi emosional sesorang dapat mempengaruhi persepsi. Persepsi dapat berbeda tergantung pada apakah orang tersebut merasakan kenikmatan dan keselamatan setiap hari atau justru merasa bahwa hari-hari yang tidak baik, apakah orang tersebut merasa tertekan atau gembira dan seterusnya.

Pilihan, Organisasi, dan Penafsiran Rangsangan

Persepsi merupakan proses dalam pemilihan, pengoraganisasian, dan pinterpretasian rangsangan.

Pilihan untuk merasakan sesuatu secara khas tergatung pada rangsangan yang dialami, harapan, dan alasan dari individu bersangkutan.

Keterlibatan Persepsi bagi Para Akuntan

Risiko selalu ada dalam setiap keputusan bisnis. Manajer dalam membuat keputusan dipengaruhi oleh risiko yang mereka rasakan dan tingkat toleransi mereka terhadap risiko. Orang-orang yang mempersepsikan risiko tinggi cenderung membatasai kategori. Mereka membatasi alteratif untuk keamanan dari alternatif itu sendiri.

Kesalahan persepsi jufa dapat mendorong terjadinya ketegangan hubungan antar peribadi karyawan. Ketika interaksi dilihat sebgai sesuatu yang menegangkan, seorang penyelia perlu menentukan penyebab terjadinya persitiwa bisnis yang dipandang secara berbeda oleh orang0orang yang berbeda.

Persepsi Orang: Mmbuat Penilaian mengenai Orang Lain

Teori atribus pada dasarnya menyarankan bahwa jika seseorang mengamati perilaku seorang individu, orang tersebut berusaha menentukan apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Namun penentuan tersebut bergantung pada tiga faktor:

1. Kekhususan, merujuk pada apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan/.

2. Konsensus, yaitu jika semua orang menghadapi suatu situasi serupa beraksi dengan cara yang sama.

3. Konsistensi. Menekankan apakah orang itu memberikan reaksi dengan cara yang sama dari waktu ke waktu.

Nilai

Arti Penting Nilai

Page 7: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Secara mendasar ilai dinyatakan sebgai “suatu modus perilaku atau keadaan akhir dan eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan”.

Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasa untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai memengaruhi persepsi manusia.

Nilai dan Dilema Etika

Secara umum, permasalahn profesi akuntan disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan kemerosotan standar etika. Dengan diketahuinya fakta ini, nilai-nilai dari profesi akuntan hendaknya mempunyai kaitan yang berari pada seluruh iklim etika di dalam suatu organisasi. Hal yang lebih menjadi perhatian utama dalam mengatasi krisis kepercayaan terhadap profesi pada era pasca materialistis adalah penekanan pada pengaruh spiritualisme dan agamauntuk menekan pengaruh individualisme.

Nilai-Nilai Sepanjang Budaya

Tipe karyawan yang berlainan dihasilkan karena adanya perbedaan dalam praktik-praktik sosialisasi yang mencerminkan budaya yang berbeda.

Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespons situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalamn, dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk yaitu:

Pengondisian Klasik

Pengondisisan Klasik pada hakekatnya merupakan proses pembelajaran suatu respons atau suatu rangsangan yang tidak terkondisi.

Pengondisian klasik dapat digunakan untuk menjelaskan penyebab dongeng dan cerita rakyat yang sering membawa kenangan yang menyenagkan dari masa kanak-kanak. Pengondisisan klasik juga perlu untuk ditanamkan pada perusahaan atau organisasi, agar setiap anggota dapat belajar berperilaku sesuai denga peran dan tanggung jawabny untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengondisian Operant

Pengondisian Operant menyatakan perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Orang belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan. Perilaku Operant berarti perilaku yang bersifat sukarela atau perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu, yang dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya penguatan yang ditimbulkan oleh konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.

Pembelajaran Sosial

Setiap individu dapat belajar dengan mengamati kejadian pada oranf lain dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. Pandangan bahwa manusia dapat belajar lewat pengamatan maupun pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran sosial.

Page 8: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, teori itu juga mengakui eksistensi pembelajaran observasional dan pentingnya persepsi dalam belajar.

Kepribadian

Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dama diri sesorang yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang tersebut merespon lingkungannya. Kepribadian adalah inti dari perbedaan individu. Peristiwa hidup utama dapat menyebabkan suatu perubahan dalam kepribadian.

Penentu Kepribadian

Kepribadian orang dewasa dianggap terbentuk oleh tiga faktor yaitu:

1. Keturunan – sebagian besar beranggapan bahwa penjelasan terakhir dari kepribadian seoran individu adalh struktur molekul dari gen yang terletak pada kromosom.

2. Lingkungan – maksudnya adalah budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma diantara keluarga, teman-teman dan kelompok sosial serta pengaruh lain yang dialami dapat membentuk kepribadian.

3. Situasi – Kepribadian walaupun apda umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasi yang berbeda.

Kepribadian dan Budaya Nasional

Budaya negara memengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan dan populasinya.

Emosi

Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu. Emosi merupakan reaksi terhadao satu objek, dan akhirnya tidak bertahan pada ciri kepribadian. Penelitian mengidentifikasi enam komponen emosi secara universal yaitu kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebahagiaan, rasa jijik, dan kaget.

Emosi tenaga kerja mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan mengungkapkan emosi tertentu di tempat kerja guna memaksimalkan produktivitas operasi. Seluruh tempat kerja dapat terpengaruh oelh emosi positif atau negatif di tempat kerja.

Intelegensi Emosional

Intelegensi emosional mengacu pada berbgai keterampilan non kognitif, kemampuan, serta kompetensi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam tuntutan lingkungan dan tekanan. Hal ini disusun atas lima dimensi:

1. Kesadaran Diri

2. Manajemen Diri

Page 9: KONSEP PERILAKU DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL

3. Motivasi Diri

4. Empati

5. Keterampilan Sosial

Emosi Negatif di Tempat Kerja

Emosi negatif dapat mengarah ditempat kerja pada sejumlah penyimpangan perilaku di tempat kerja. Orang-orang dalam organisasi sering terlibat dalam tindakan sukarela yang melanggar norma yang telah ditetapkan serta mengancam organisasi, anggota dan keduanya. Tindakan tersebut lah yang disebut penyimpangan karyawan. Contohnya anggota atau karyawan yang sengaja meninggalkan tempat kerja lebih cepat, pencurian, sabotase, pelecehan seksual dll.