konsep pengkajian kejang demam
DESCRIPTION
...TRANSCRIPT
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengumpulan data Identitas KlienUmur biasanya enam bulan sampai empat tahun, jenis kelamin laki-laki perempuan dengan perbandingan 2:1, Insiden tertinggi pada anak umur dua tahun. (Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, 1997 ; 231)
B. Riwayat Kesehatan Keluhan utamaKejang karena panas.
Riwayat penyakit sekarang1). Lama kejang kurang dari lima menit.
2). Kejang bersifat general.
3). Kejang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
4). Tidak ada kelainan neurologis baik klinis maupun laboratorium.
Riwayat penyakit dahuluAdanya faktor predisposisi terjadinya kejang demam antara lain trauma kepala, Infeksi, dan reaksi terhadap imunisasi.(Saharso D, 1996: 43)
Riwayat penyakit keluarga25-50 % kejang demam mempunyai faktor keturunan adanya faktor keluarga yang menderita kejang demam, penyakit saraf atau penyakit lainnya. (Saharso D, 1996 : 42)
Riwayat sebelumnya1). Riwayat kehamilan : penyakit yang diderita ibu, perdarahan pervagina dan obat-obatan yang digunakan.
2). Riwayat Persalinan : kelahiran spontan atau dengan tindakan, perdarahan antepartum, KPD, Aspixia. (Saharso D, 1996 43)
Activity Daily Live1). Makanan atau cairan Pasien akan mengeluh sensitif terhadap makanan yang merangsang aktivitas kejang, kerusakan gigi, adanya hiperplasi ginggiva sebagai akibat efek samping dilantin.
2). Aktivitas dan IstirahatPasien mengeluh capek, lelah, kelemahan umum, pembatasan aktivitas dan perubahan tonus otot.
3). EleminasiIncontinensia
Face Ictal : peningkatan tekanan blader dan tonus springter.
Post ictal : relaksasi otot.
4). Riwayat Psiko sosial1. Psiko
Anamnese tentang temperan anak, kemampuan kognitif dan respon tentang kondisi sakit serta hospitalisasi.
2. Sosial
Anamnesa terhadap status dan sumber ekonomi keluarga, respon keluarga dan pola perawatan anak sehari-hari.
C. Pemeriksaan1). Tanda-tanda vitalKesadaran terjadi penurunan
Fase Ictal : Peningkatan nadi, respirasi, tekanan darah dan Suhu.
Post ictal : V5 normal kadang depresi.
2). Pemeriksaan FisikKepala: Disporposi bentuk kepala, kejang umum, tonik klonik dan sakit kepala.
Mata: Dilatasi Pupil, gerakan bola mata dan kelopak mata cepat, reflek cahaya turun dan konjungtiva merah.
Mulut: Produksi saliva berlebihan, vomiting dan Cyanosis mukosa mulut.
Hidung: Adanya pernafasan cuping hidung, Cyanosis.
Leher: Pada tetanus terjadi kaku kuduk.
Dada :
1. Fase ictal : Cyanosis, penurunan gerakan pernafasan dan adanya tarikan intercostae.
2. Post ictal : Apnoe atau nafas dalam dan lambat.
Abdomen
1. Fase Ictal : Peningkatan blader dan tonus otot spingter.
2. Post ictal : relaksasi otot dan hiperperistaltik.
Ekstermitas
1. Fase Ictal : kejang pada ekstremitas atas dan bawah dan cyanosis pada jari tangan dan kaki.
2. Post ictal : relaksasi otot dan nyeri serta kelemahan pada otot.
D. Pemeriksaan Umum(1). Elektrolit : Ketidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang.
(2). Glukosa: Hipoglikemia merupakan predisposisi kejang.
(3). BUN: Peningkatan BUN merupakan potensi kejang.
(4). CBC: Anemia Aplastik dapat terjadi sebagai efek samping pemberian obat-obatan.
(5). LP: untuk mendeteksi adanya tekanan abnormal dan tanda infeksi.
(6). Skull X-ray : adanya desak ruang dan lesi.
(7). EEG : Fokus aktivitas kejang.
(8). CT scan : mendeteksi lesi lokal serebral abses tumor dengan atau tanpa kontras.
E. Diagnosa Keperawatan1. Resiko Injury berhubungan dengan kejang demam2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme
F. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Risiko Injury
Faktor-faktor risiko :
Eksternal
Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat, bangunan dan atau perlengkapan; mode transpor atau cara perpindahan; Manusia atau penyedia pelayanan)
Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme)
Kimia (obat-obatan:agen farmasi, alkohol, kafein, nikotin, bahan pengawet, kosmetik; nutrien: vitamin, jenis makanan; racun; polutan)
Internal
Psikolgik (orientasi afektif)
Mal nutrisi
Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia
Perubahan faktor pembekuan,
Trombositopeni
Sickle cell
Thalassemia,
Penurunan Hb,
Imun-autoimum tidak berfungsi.
Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris)
Disfugsi gabungan
Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
Perkembangan usia (fisiologik, psikososial) Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas)NOC :
Risk Kontrol
Immune status
Safety Behavior
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama. Klien tidak mengalami injury dengan kriterian hasil: Klien terbebas dari cedera
Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera
Klien mampu menjelaskan factor risiko dari lingkungan/perilaku personal
Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Mampu mengenali perubahan status kesehatanNIC : Environment Management (Manajemen lingkungan) Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi
Hipertermia
Berhubungan dengan :
penyakit/ trauma
peningkatan metabolisme
aktivitas yang berlebih
dehidrasi
DO/DS:
kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
serangan atau konvulsi (kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
Kulit teraba panas/ hangat
NOC:
Thermoregulasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama..pasien menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil: Suhu 36 37C
Nadi dan RR dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyamanNIC :
Monitor suhu sesering mungkin
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik:
Kelola Antibiotik:..
Selimuti pasien
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)