konsep pendidikan seumur hidup

Upload: wicaksono

Post on 08-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konsep Pendidikan Seumur Hidup (Makalah)

TRANSCRIPT

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bagsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencangkup ruang lingkup yang amat kompresif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir , kepribadiab manusia seutuhnya. Untuk membina kepribadian demikian jelas memerlukan rentangan waktu yang relatif panjang bahkan berlangsung seumur hidup.

Konsepsi oendidikan seumur hidup (lifelong education) mulai dimasyarakatkan melalui kebijaksanaan Negara (Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 jo Keetapan MPR No.IV/MPR/1978, tentang GBHN ) yang meneta[kan prinsip prinsip pembangunan nasional (pembangunan bangsa dan watak bangsa) antara lain :

B. Arah Pembangunan jangka Panjang :1. Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam Bab IV Bagian Pendidikan, GBHN menetapkan :d. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Berdasarkan ketentuan mendasar ini, maka kebijaksanaan negra kita menetapkan prinsip prinsip :1. Pembangunan bansa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subyek manusaia indonesia seutuhnya , sebagai perwujudan manusia Pancasila. Tipe kepribadian ideal ini menjadi cita cita oembangunan bangsa dan watak bangsa menjadi tanggung jawab seluruh lembaga negara, bahkan tanggung jawab semua warga negara untuk mewujudkannya

2. Pembangynan manusia Indonesia seutuhnya secara kusus merupakan tanggung jawab lembaga dan usaha pendidikan nasional untuk mewujudkannya memlalui lembaga lembaga oendidikan. Karena itu konsep manusia indoonesia seutuhnya ini merupakan konseopsi dasr tujuan pendidikan nasional Indonesia.

Kebijaksanaan pembangunan nasional tersebut khususnya dalam bidang pendidikan dapat kita mengerti bagwa secara konstituonal ketetapan ini wajib dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Artinya menjadi landasan kebijaksanaan untuk merencanakan pembinaan pendidikan nasional. Meskipun demikian wajar juga bila secara teoristis dan konsepsional kita memahami latar belakan dan tujuan konsepsi pendidikan seumur hidup ini.

Asas pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas eyakinan, bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidpu , baik di dalam maupun diluar skolah

Prinsip prinsip dasar yang terkandung dalam diktum ini cukup mendasar danluas, yakni meliputi asas asas :

1. Asas pendidikan seumur hidup ; nerlangsung sumur hidup , sehingga peranan subjek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan kewajibandan kodrati manusia

2. Lembaga pelaksanaan dan wahana pendidikan meliputia. Dalam lingkungan rumah tangga (keluarga) sebagai unit masyarakat pertama dan utama.b. Dalam liongkungan sekolah sebagai lembaga oebdudujab formal , danc. Dalam lingkungan masyarakat sebagailembagha dan lingkungan pendidikan non formal , sebagai wujud kehidupan yang wajar3. Lembaga penanggung jawab pendidikan mencangkup kewajiban dan kerjasama ketiga ;lembaga yuang wajar dalam kehidupan , yaitua. Lembaga keluarga (orang tua)b. Lembaga sekolah : lembaga pendidikan formal;c. Lembaga masyarakat sebagai keselutuhan tata kehidupan dalam negara baik perseorangan maupun kolektif

Ketiga lembaga (komponen) penanggungjawab pendidikan ini disebut oleh Dr. Ki Hajar Dewantara sebagai tripusat pendidikan. Konsepsi pendidikan manusia (indonesia) seutuhnya dan seumur hiduip ini merupakan orientasi baru yang mendasar. Ini berarti kebijaksanaan Pendidikan Nasional kita telah tidak berorientasi kepada sistem dan teori pendidikan Eropa Konstinental yang diajarkan oleh Prof. Dr. M.J. Langeveld yang mengajarkan adanya batasan umur dan baas waktu pendidikan, misalua : adanya batas atas-bawah antara 5-6 tahun dan batas atas- antara 19-25 tahun yang dianggap segai tinggkat kedewasaan (kematangan) pribadi . Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar (sekolah) , maka kita mendorong supaya tiap probadi sebagai subyek yang bertanggung jawab atas poendidikan diiri sendiri menyarai, bahwa : Proses dan waktu pendidikan bverlangsung seumur hidup sejak dalam kandungan hingga manusia meninggal. Asas ini berarti pula memberikan tanggug jawab pedagogis psikologis kepada orangtua, lebih lebih bu yang mengandung untuk membina kandungan nya secara psikofisis yang ideal.

Bahwa untuk belajar tiada batas waktu ; artinya tidak ada istilah terlmabat atau terlalu dini untuk belajar. Ini berarti pula tidak ada konsep bahwa :terlalu tua untuk belajar !

Bahwa belajar atau mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integrak atau merupakan totalitas kehidupan. Jadi menusiabekajar atau mendidik ini, bukanlah sebagai persiapan (bekal) bagi kehidupan(yang akan datang dalam mastarakat), melaiinkan pendidikan adalah kehidupoan itu sendiri. Prinsip pendidikan demikian, memberikan makna bahwa pendidikan adalah tanggung jawab menusia sebagai subjek atas diri sendiri , lebih lebih yang sudah dewasa supaya meningkat terus menerus, yakni mandiri secara sosial, ekonomis, psikologis dan etis. Sifat danderajat inilah yang dimaksud dengan kedewasaan ataui kematangan kepribadian.

A. PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA

Disamping dasar (landasan) yuridis konstituonal (kenegaraan : GBHN) , pendidikan menusia seutuhnya ini sesuai pula dengan konsepsi atau teori kejiwaan manusia menurut teori kepribadian dan psikologi gelstalt

Teori ilmu jiwa mengajarkan bahwa keoribadian manusia merupakan satu kebulatan antara potensi potensi lahir batin bahkanjuga jasman dan penampilannya , antara lain sebagai dikatakan oleh garett :

In fact , their defination of personality not only includes an individual characteristic ways of conducting himself in everyday situation but stresses as well such conditioning faktors as phtsique , appearance, intellegence aptitude and character traits. All these contribute , although in varying degree, to a person total quality that is, to the impression which he makes on other peolple (1 : 495)Dalam kenyataan , pengertian/ definisi kepribadian menurut para ahli ilmu jiwa bukan hanya mencakup sifat (ciri, karakteristika) bagaimana seseorang bertingkah laku dalam kehidupan dan situasi sehari hari , melainkan lebih ditekankan bersamaan dengan itu juga faktor fakto jasmania , penampilan , intelehensi, nakat dan karakteristka. Semuanya ini mentumbang , walaupun dalam derajat yang berbeda beda terhadap keseluruhan kualira seseorang , yaitu baghi kesan orang lain tentang dirinya

Kepribadian manusia ialah suatu perwujudan keseluruhan b\segi manusiawinya yuang unik, lahir batin dan dalam antar hubungannya dengan kehidupan soisial dan indivudualnya. Kepribadian , disampung satu perwujudan setiap manusa (yang dalam proses berkembang terus menerus) , juga suatu kualitas dan intehritas yuang diinginkan, yakni sebagai satu derajat atau mertabat manusia. Pengertian demikian tersurat dalam ungkapan ia tidak mempunyai kepribadian. Padahal istilah dan konsepsi kepribadian , hanyalah suatu konsep kejiwaan yang belum duberikan perstaratan dan predikat apapun. Dengan perkataan lain, istilah kepribadian dapa mengandung makna (diberi predikat) baik , ideal ataupun buruk , jahat dan sebagainya.

Membahas pendidikan manusia seutuhnya , sebenanrnya adalah menganalisa secara konsepsional (teoristis dan praktis) apa dan bagaimana perwujudan manusa\ia seutuhnya itu. Konsepsi tradisional , seutuhnya (kebulatan) dimaksud ialah kebulatan atau integritas anatara aspek jasmaniah dnegan rokhaniah ; antara akal dengan ketrampilan. Atau lebih luas takni konsepsi kebulatan (keseimbangan) antara 3hs : head(akal), Heart(hati nurani) dan hand(ketrampilan). Ada pulateori ilmu jiwa daya ( = fakulty psycology dari herbart) yang mengatakan bahwa daya daya jiwa seperti ingatan, pikiran, perassaan, tanggapan dan sebagainya saling sberasosiasi

Manusia sutuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisa menutur pandangan ( berdasar sistem nilai dan psikologi) sosio budaya indonesia. Untuk inilah pemikiran secara konsepsional perlu dirintis. Berdasarkan pemikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya itu secara mendasar, yakni mencakup pengertian :

1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagau subyek yagn sadar nilai (yang menghhayati dan yakin akan citacita dan tujuan hidupnya)

Uraian :A. Konsepsi keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebulatan yang utuh antara potensi potensi hereditas(bawaan) dengan faktor faktor lingkungan (pendidikan , tata nilai dan antar hubungan). Potensi potensi subyek manusia secara universal mencakup tujuh potensia. Potensi jasmaniah : phisik, badan dan panca indera yang sehat(normal);b. Potensi pikir(akal , rasio, intelegensi, intelek);c. Potensi rasa(perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun estetis.d. Potensi karsa (kehendak, kemauan, keinginan, hasrat atau kecenderuyngan kecenderyungan , nafsu; termasuk prakarsa).e. Potensi cipta (daya cipta, kreativitas, fantasi, khaayal dan imajinasi);f. Potensi karya ( kemampuan menghasilkan, kerja, amal sebagai tindak lanjut dari ae atau tindakan dan lakon manusia);g. Potensi budi nurani ( jesadaran budi, hati nuranui , kata hati, consciencia, geweten ataw gewessen , yang bersifat superasional

Ketujuh pootensi ini merupakan potensi dan watak bawaan dan watak b waan yang potensial; artinya dalam proses berkembang dan tidak perkembangan atau aktualitasnya itu akan menentukan kualitas pribadi seseorang . iniulah yang dimaksud dengan istulah self realization , atau self actualization; yang menurut istilah indonesia dapat kita artikan realisasi kedirian atau mandiri

B. Konsepsi keutuhan wawancara (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai.Tiap pribadi , terutama manusia yang dewasa dan berpendidikan memadai , wajar mempunyai wawasan atas nilai nilai dalam kehidupan, Manusia sebagai subuek nilai ialah pribadi yang menjunjung nilai; artinya menghayati , meyakini dan mengamalkan sistem nilai tertentu, baik secara sosial (kemastarakatan dan kenegaraan), maupun secara pribadi (individual). Bahkan sesungguhnya prestasu dan kualitas pribadi amat ditentukan oleh penghayatan dan pngamalan nilai nilai yang berlaku dalam lingkungan hidupnya.

Manusia bersikap, berpikir , bertindak dan bertingkah laku dipengaruhi oleh wawasan atau orientasinya terhadap kehidupan dan nilai nilai yang ada di dalamnya.Wawasan yang dimaksud mencakup

a. Wawasan dunia dan akhirat : manusia yakin bahwa kehidupan di dunia akan bverakhir dengan kematian. Dan pasti manusiamengalami kehidupan di akhirat.karenanya sikap dan tingkah lakunya diorientasikan bagi kehidupan yang baik di akhirat; katenanya manusia cenderung berbnuat kebaikan atau paling sedikit tidak maw beruat dosa

b. Wawasan individualitas dan sosial ,secara berkesaimbangan. Kecenderuyngan aku (ego) yang berhadapan dngen realitas sosial(masyarakat, negara) mendorong manusia untuk dapat hidup harmonis;

c. Wawasan jasmania dah rokhaniah : kesadara bahwa priobadi kita mempunya kebutuhan jasmanuah sperti kesehatan makanan yang bergizi, olahraga, rekreasi, istirahat pakaian dans sebagainya. Juga kesadarab adanya kebutuhan rihaniah seperti ngehayati nilai nilai budaya, ilmu pengetahuan, kesenian sastra, filsafat dan nlai ke agamaan. Juga memberi wawasan material dan spiritual dalam kehidupan yang seimbang

d. Wawasan masa lampau dan masa depan : kesadaran dimensi esejahteraan , masa lampau bangsa yang jaywa dan penjajahan mendimbulakan penderitaan kebodohan dan kemiskinan; semua keadaan ini memberikan kesadaran cinta bangsa dan kemerdekaan , motivasi berjuang demi cita cita nasuonal, kesetiaan kepada bangsa dan sebagainya

Keempat wawasan ini akan memberikan aspirasi dan motivasi bagi sikap dan tindakan seseorang menurut kadar kesadarany wawasanyya masing masing. Seseorang berbuat atau tidak atas sesuatu hal banyak didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang bersumber atas ruang lingkup wawasan tersebut. Misalnya kita iri hati atau benci pada seseorang / golongan , biasanya dnegan mawas diti demi kehidupan rohaniah yang sehat dan demi kehidupan di akhirat yang lebih baik, secara sadar kes\cenderungan itu kita buang. Begitu juga penonkolan aku kita yang dapat melanggar kepend\tungan bersama (masyarakat, negara) kitra taklukan demi martabat kita di hadapan kehidupan bersama itu dab demi kebenaran dan keadilan

Wawasan atau orientasi ini memberikan arah dan pertimbangan daam berbagai keputusan dan kebijaksanaan pribadi dalam pergaulan dan kehidupan. Keputusan keputusan dalam semua sikap dan tindakan manusia lebih lebih orang dewasa ditentukan berdasarkan dimensi dimensi dalam wawasan ersebut.

B. DASAR DASAR TUJUAN DAN IMPLIKASINYA

Pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup yang menjadi diktum dalam ketetapan MPR No. IV/MPR1973 jo ketetapan MPR No.IV/MPR/1978(GBHN) sebagai landasan formal pedoman pendidikan nasional kita, tentu didasar atas asas asas yang mendasar (fundamental). Kebijakan i atas sebagai landasar formal(kelembagaan negara dan yuridis) dan landasan operasionalnya (pedoman pelaksanaan) oleh aparatur negara, khususnya lembaga pendidikan , didasarkan pula atas berbagai pertimbangan. Dasar dasar pertimbangan ini tentu meliputi berbagai aspek.Untuk itu keseluruhannya jika kita analisa , mempunya dsar dasr dan tujuan serta implikasinya

1. Dasar dasar

Prinsip pendidikan manusia sutuhnya dan berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi

a. Dasar dasar filosofisBahwa sesungguhnya secara filosofis(filsafat manusia) hakekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan intregal segi segi / potensial potensial(essensial):

(1). Manusia sebagai makhluk pribadi (individual being)(2). Manusia sebagai makhluk sosial (social being)(3). Manusia sebagai makhluk susila (moral being)

Ketiga essensia ini merupakan potensi potensi dan kesadaran yang ontegral (bulat dan utuh) yang dimiliki setiap manusia. Bahkan ketiganya menentukan martabat dan kepribadian manusia. Artinya bagaimana individu itu merealisasikan potensi potensi tersebut secara optimal dan berkeseimbangan , itulah wujud kepribadiannya .Mereka yuang menonjol individual kualitasnya (egonya) ialah pribadi yang individualistis atau egoistis; mereka yang memonjolkan sosialnyaialah probadi yang sosial (altruis atauu pengabdi; dan mereka yang menonjolkan moralitasnya dianggap sebagai pribadi moralis. Sedangkan pribadi yang berkesimbangan ialah yang dengan sadar mengembangankan porensi potensi itu secara wajar dan seimbang, jadi tidak menonjolkan atau leboih mengutamakan salah satunya. Misalnya jika seseorang lebih menonkolkan pengabdiannya pada masyaakat dengan melupakan ibdividualitasnya tidaklah wajar

b. Dasar dasar prokofisis

Yand dimaksud dasar dasar psikogisis ialah dasar dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realiras psikogisis manusia menunjukan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara:

(1). Potensi potensi dan kesar\daran rokhaniah baik segi pikir, rasa, karsa,cipta maupun budi nurani;(2). Potensi potensi dan kesadaran jasmaniah yakni jasmani yang sehat dengan panca indra yang normal yang secara fisiologis bekerjasama dengan sistem staraf dan kejiwaan;(3). Potensi potensi psikofisis ini juga berada di dalamsuatu lingkungan hidupnya baik slamiah (fisik) maupun sosila budaya (manusia dan nilai nilai).

Ketiga kesadaran ini menampilkan watak dan kepribadian seseorang sebagai suatu keutuhan

c. Dasar dasar sosio-budaya

Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tugan yang merupakan bagian dari umat manusia dan alam semesta namun manusia indonesia terbina pula oleh tata nilai sosio budayanya sendiri . Inilah segiswgi sosio budaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan. Tiap warga negara dan tiap generasi bangsa indonesia merupakan bagian bagian dari tata nilai dimaksud ; merka jugapewaris dan penerus tata nilai tersebut. Kesadaran demikian akan berkembang jika manusia indonesia menyadari dan mengahayati bahwa dirinya merupakan bagian yang bulat dari rakyat / bangsa indonesia dan kebudayaannya

Segi segi sosio budaya bangsa itu mencakup :(1). Tata nilai warisan budaya bangsa yang menjadi filsafat hidup rakyat seperti ketuhanan , kekeluargaan , musyawarah , mufakat, gotong royong dan tenggang rasa(2). Nilai nilai filsafat negaranya yakani pancasila(3). Nilai nilai budaya dan tradisi bangsanya sepertui bahasa nasional. Adat istiadat, unsur unsur kesenian dancita cita yang berkembang.(4). Tata kelembangaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik yang non formal (paguyuban ) maupun yang formal seperti lembagaan negara menurut undang undang dasar negara. Termasuk juga tata sosial ekonomi raktyat

Pendidikan berkewajiban menanamkan kesadaran penghayatan untuk mampu mengamalkan dan melestarikan tata nilai dimaksud . karena kelestarian tata nilai di atas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia indonesia. Ini berarti generasi mudawajib menyadari bahhwa hidupnya ada di dalam dan untuk tata nilai tersebut . bahkan pendidikan merupakan usaha dan lembagha untuk mwariskan dan melestarikan keseluruhan tata nilai sosio budaya bangsanya di sampung menguasai nilai nilai ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. TujuanTujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah

a. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian secara [potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhan upaya berkembang secara wajar;

Penjelasan :(1). Potensi jasmani(fisiologis dan pancaindra) menurut ilmu kesehatan memerlukan gizi dan berbagai vitamin termasuk udata yang bersih dan lingkungan yang sehat sebagai prakondisi idupnya.jika kebutuhan jasmaniah ini sebagian tidak tercukupi, maka tubuh orang yang bersngkitan akan lemah, bahkan dapat sakit. Karena itulah ilmu keseharan dan ilmu ekonomi berusaha meningkatkan kesejahteraan (jasmani ) manusia

(2). Potensi potensi rokhaniah (psikolgis dan budi burani) juga membutuhkan makanan . makan kesadaran kebutuhan/keagamaan , nilai nilai budaya (ilmu pengetahuan, sastra dan filsafat). Supaya kepribbadian kita sehat dan sejahtera disamping itu juga rokhani kita harus tenang sabar, optimis, memp[ercayai orang lain , bahkan mencintai sesama manusia, tidak irihai, tidak menyimpan rasa benci atau dendam dan sebagainya. Hidup rokhani ini pangkal kebahagiaan manusia

b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepriobadian manusia bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung manusia hidup.

Dengan keseimbangan yang wajar hidup jasmani dan rokhani kita itu , berariti kita mengembangkan keduanya secara utuh sesuai dengan kodrat kebutuhannya, akan dapat terwujuad manusia seutuhnya. Sebaliknya ada kecenderungan kadang k adang tanpa disadari kita lebih mengutamakan hiudup jasmani dan keduniawian. Hal ini terbukti dengan kebiasaan hidup yang melipakan kebutuhan nilai nilai rokaniah spiritual diatas.Menurut ilmu keseghatan(kedokteran) modern banyak penyakit disebabkan oleh faktor gaktor non fisis , yakni adanya segi segi psikosomatik.artinya sumber sumber sebab penyakit berasal dari segi segi kejiwaan (psikologis, sosio ataupun ekonimi) . misalnya : remaja tang putus cinta atau sebagainya. Tegasnya, tujuan pendidikan manusia seutuhnya ialah mengembangkan potensi potensi kodrati manusia secara proposional sesuai dengan martabat kepribadiannya

3. Implikasi Sebagai satu kebijakan yang mendasar dalam memandang hakekat pendidikan manusia dapat kita jelaskan segi implikasi ini sebagai berikut:

a. Pengertian implikasi :Ialah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau keputusan.

b. Segi segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan sumur hidup :(1). Manusia seutuhnya sebagai subyek didik atau sasaran didik(2). Proses berlangsungnua pendidikan ; yakni waktunya seumur hidup mabusia.

Karenyanya lebih menekankan , tanggung jawab pendidikan : Oleh subuyek didik sendiri (tidak terikat kepada pendidikan formal) Untuk mengembangkan diri sendiri seduai dengan potensi potensi dan minatnya; Berlangsung selama ia mampu mengembangkan dirinya

c. Isi yang didikkanDengan mengingat potensi potensi manusia seutuhnya itu (meliputi tujuh potensi) maka dapatlah dikembangkan wujud manusia seutuhnya itu dengan membina dan mengembangkan sikap hidup :(1). Potensi jasmani dan panca indera :Dengam mengembang sikap hidup : sehat , memelihara gizi makanan , olahraga yang teratur , istirahat yang cukup , lingkungan hidup bersih;(2). Potensi pikir (rasional):Dengan mengembangkan kecerdasan , suka membaca, belajar ilmu pengetahuan yang sesuai dengan minat, mengambangkan daya pikir yang kritis dan obyektif.(3). Potensi perasaan dikembangkan : Perasaan yang peka dan halus dalam segi moral dan kemanusiaan (etika) dengan menhayati tata nilai ketuhanan/ keagamaan, kemanusiaan, sosial budaya, filsafat; Perasaan estetika dengan mengembangkan minat kesenian dengan vberbagai seginya, sastra dan budaya

(4). Potensi karsa atau kemauan yang keras engan mengembangkan sikap rajin belajar/bekrja, ulet , tabah menghadapi segala tantangan , berjiwa penrintis(kepeloporan), suka berprakarsa, termasuk hemat dan hidup sederhana(5). Potensi potensi cipta dengan mengembangkan data kreasi dan imajinasi baik dari segi konsepsi konespi pengetahuan maupoun seni budaa (sastra, puisi, lukisan ,desai, model)(6). Potensi karta; konsepsi dan imajinasi tida cukup diciptakan sebagai konsepsi; semua diharapakan dilaksanakan secara operasional. Inilah tindakan , amal, atau karya yang nyata.Misalnya gagasan yang baik tidak cukup dilontarkan; kita berkewajiban merintis penerapannya(7). Potensi budi nurani : kesadaran ketuhanan dan keagamaan, yakni kesadaran moral yang meningkatkan harkat dan martabatr manusia menjadi manusia ayang berbudi luhur atau insan kamil; ataupun manusia yangg takwa menurut konsepsi agama masing masing.

Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap hidup dan isi pendidikan yang secara mendasar disebutkan di muaka, maka pendidikan manusia seutuhnya itu secara teoristis konsepsional telah memadai. Untuk merealisasinya merupakan tanggung jawab keluatga, sekolah dan masyarakat ,bahkan tanggung jawab individu manusia indonsia (terutama yang sudah dewasa).