konsep pendidikan akhlak dalam kitab “adÂbul insÂn …

40
KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN” KARYA SAYYID USMAN BIN YAHYA Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Disusun Oleh: Nia Fajriyatul Umniyyah NIM. 16311663 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1442 H/2020 M

Upload: others

Post on 30-Dec-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL

INSÂN” KARYA SAYYID USMAN BIN YAHYA

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun Oleh:

Nia Fajriyatul Umniyyah

NIM. 16311663

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1442 H/2020 M

Page 2: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL

INSÂN” KARYA SAYYID USMAN BIN YAHYA

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun Oleh:

Nia Fajriyatul Umniyyah

NIM. 16311663

Dosen Pembimbing: Dr. Fajar Syarif, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1442 H/2020 M

Page 3: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab

Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya” yang disusun oleh Nia

Fajriyatul Umniyyah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 16311663 Fakultas

Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang

munaqasah.

Tangerang Selatan, 30 Agustus 2020

Pembimbing

Dr. Fajar Syarif, MA.

Page 4: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

ii

Page 5: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

iii

Page 6: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

iv

MOTTO

جميعا ان يها فاستبقوا الخيرت اين ما تكونوا يأت بكم الله هو مول جهة على ولكل و الله

كل شيء قدير

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di

mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian

(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala

sesuatu”.

(Q.S Al-Baqarah [2]: 148)

Page 7: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

v

حيم ن ٱلر حم ٱلر بسم ٱلل

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Yang dengan Kasih Sayang-Nya selalu

menemani kita dalam sedih maupun senang dan tanpa kita menyadarinya.

Tuhan Yang Maha Pemurah Maha Pemaaf atas segala kekhilafan makhluk-

Nya, yang telah memberikan berbagai ilmu-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Baginda kita

Nabi Muhammad Saw. Seorang manusia mulia yang menjadi suri tauladan

bagi seluruh umat Islam. Rasa syukur senantiasa dipanjatkan atas selesainya

penulisan skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab

Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya”, meskipun di dalamnya

masih terdapat banyak hal yang kurang sempurna. Namun penyelesaian

skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang membantu secara maksimal,

baik berupa bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum. Wakil Rektor 1 Bidang

Akademik, dan selaku PLH Dekan Fakultas Tarbiyah.

3. Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE, M.Si., Ak, CPA. Wakil Rektor II

Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.

4. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, MA. Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni.

5. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu

Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Page 8: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

vi

6. Ibu Reksiana, MA.Pd, selaku Ketua Program Studi Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

7. Bapak Dr. Fajar Syarif, MA. Selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberi arahan, motivasi dan kesempatan kepada

penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen pengajar dan instruktur tahfizh khususnya pada jurusan/

Program Studi Pendidikan Agama Islam, atas curahan ilmu yang telah

mereka berikan kepada mahasiswa.

9. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah dan Staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah membantu penulis memenuhi persyaratan

penelitian skripsi.

10. Kakak angkatku Mia Ariny, terimakasih karena selalu ada untuk

menyemangati dan memberikan masukan pada penulis.

11. Temanku, Mawaddatus Shalihah, Syifa Nur Izzati Zahro, Siva Octaviani,

dan Kurnia Sari terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama proses

pengerjaan skripsi ini.

12. Teman-teman kelas 8A Tarbiyah, terima kasih selalu ada dan

memberikan dukungan selama ini.

13. Teman-teman fakultas Tarbiyah, khususnya angkatan “2016” yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a dan dukungannya

selama ini.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

dan sebagai bukti kesyukuran kepada Allah Swt. dalam menuntut ilmu dan

ungkapan rasa sayang dan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua

saya, Ayah saya Zainal Abidin S.Pd.I dan Ummi saya Kartinah, kakakku

Imam Nurzahidin S.Ag, dan adikku Muhammad Thariq Rusydi, yang telah

memberikan dukungan tak terhingga, semangat, motivasi, harapan, materi

Page 9: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

vii

dan kasih sayangnya serta senantiasa mendoakan penulis yang begitu berarti

dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap, Mudah-mudahan Allah Swt, senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu,

membimbing dan memberikan semangat kepada penulis, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Âmîn Yâ

Rabbal ‘Âlamîn.

Tangerang Selatan, 30 Agustus 2020

Nia Fajriyatul Umniyyah

Page 10: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

‘ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

h : ه s : س

` : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Tunggal

Vokal Rangkap

Fathah : a أ : a ي: ai

Page 11: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

ix

Kasrah : i ي: i و: au

Dhammah : u و: u

3. Kata Sandang

1) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah Kata

sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Baqarah : البقرة

al-Madînah :المدينة

2) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah Kata

sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah ditransliterasikan

sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai

bunyinyaContoh:

ar-rajul : الرجل

asy-syams : الشمس

as-Sayyidah : السي دة

ad-Dȃrimî : الدارمى

3) Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan

lambang (__ ), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan

huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di

akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:

Âmannȃ billȃhi : أمن ا بالل

Âmana as-Sufahȃ’u :أمن السفهاء

Inna al-ladzîna : إن ال ذين

كع wa ar-rukka’i : والر

Page 12: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

x

4) Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata

sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

al-Af`idah : الأفئدة

al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : الجامعة الإسلمي ة

Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. Contoh:

ملة ناصبة عا :’Âmilatun Nashibah

al-Âyat al-Kubrȃ : الٱية الكبرى

5) Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan

lain-lain. Katentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih

aksara ini seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata

sandang maka huruf yang ditulis kapital adalah awal namadiri, bukan

kata sandangnya. Contoh: ‘Ali Hasan al-‘Aridh, al-‘Asqallani, al-

Farmawi dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur’an dan

nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-

Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya.

Page 13: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ...................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

ABSTRAK ................................................................................................. xiv

ABSTRACT ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak ................................................. 15

2. Dasar Pendidikan Akhlak ........................................................ 20

3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ........................................ 22

4. Tujuan Pendidikan Akhlak ...................................................... 30

5. Metode Pendidikan Akhlak ..................................................... 32

6. Macam-macam Akhlak ........................................................... 33

B. Hubungan Guru dan Murid dalam Pendidikan

Page 14: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

xii

1. Pengertian Guru ....................................................................... 38

2. Pengertian Murid ..................................................................... 40

3. Hubungan Antara Guru dan Murid .......................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 49

B. Objek Penelitian ........................................................................... 49

C. Metode Penelitian ........................................................................ 50

D. Fokus Penelitian ........................................................................... 51

E. Sumber Data Penelitian ................................................................ 51

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 52

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 53

H. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian ..................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Biografi Singkat Sayyid Usman bin Yahya

1. Nama, Lahir, dan Wafat Sayyid Usman bin Yahya ................. 55

2. Riwayat Pendidikan Sayyid Usman bin Yahya ........................ 56

3. Keistimewaan Sayyid Usman ................................................... 58

4. Karya-karya Sayyid Usman bin Yahya .................................... 59

B. Kitab Adâbul Insân

1. Latar Belakang Penulisan Kitab Adâbul Insân ......................... 62

2. Tujuan Penulisan Kitab Adâbul Insân ...................................... 63

3. Ruang Lingkup Materi Bahasan Kitab Adâbul Insân .............. 64

C. Pemikiran Sayyid Usman bin Yahya Tentang Hubungan Guru

dan Murid

1. Adab Murid Terhadap Guru ..................................................... 94

2. Adab Guru dalam Mengajar ..................................................... 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 101

Page 15: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

xiii

B. Saran ............................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 16: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

xiv

ABSTRAK

Nia Fajriyatul Umniyyah (NIM: 16311663) Judul Skripsi “Konsep

Pendidikan Akhlak dalam Kitab Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin

Yahya” Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, 2020.

Pendidikan akhlak adalah bagian terpenting dalam pendidikan Islam.

Ajaran Islam banyak membahas ajaran-ajaran tentang akhlak mulia karena

pembentukan akhlak mulia itu adalah misi pendidikan Islam yang utama.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, krisis pendidikan yang paling

menonjol adalah krisis pendidikan akhlak. Dikarenakan pentingnya

pendidikan akhlak, maka dari itu pendidikan akhlak perlu konsep, supaya

pendidikan yang dijalankan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Kitab adâbul insân dapat dijadikan acuan untuk konsep pendidikan akhlak

tersebut.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

konsep pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân karya Sayyid Usman bin

Yahya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research yaitu

penelitian kepustakaan dengan mengambil objek kitab adâbul insân karya

Sayyid Usman bin Yahya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode

dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif dengan teknik

analisis isi (Content Analysis), yaitu menganalisis konsep pendidikan akhlak

di dalam kitab adâbul insân.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan akhlak dalam

kitab adâbul insân karya Sayyid Usman bin Yahya yang berhubungan

dengan guru dan murid ada dua, yakni (1) Adab murid kepada guru

diantaranya murid harus memuliakan guru, menghormati guru dan

berperilaku baik terhadap guru. dan (2) Adab guru dalam mengajar,

diantaranya yaitu memahami materi yang diajarkan ke murid, dan mengajar

sesuai dengan kadar kemampuan murid.

Page 17: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

xv

ABSTRACT

Nia Fajriyatul Umniyyah (NIM: 16311663) Title of essay "The

Concept of Moral Education in the Book of Adâbul Insân by Sayyid Usman

bin Yahya" Islamic Religious Education Study Program, Tarbiyah Faculty,

Al-Qur`an Institute of Sciences (IIQ) Jakarta, 2020.

Moral education is the most important part of Islamic education.

Islamic teachings discuss many teachings on noble morals because the

formation of noble morals is the main mission of Islamic education. In the

world of education in Indonesia, the most prominent education crisis is the

crisis of moral education. Due to the importance of moral education,

therefore moral education needs a concept, so that the education that is

carried out runs according to the goals to be achieved. The book adâbul insân

can be used as a reference for the concept of moral education.

The purpose of this research is to find out how the concept of moral

education in the book adâbul insân by Sayyid Usman bin Yahya.

This research is a type of library research research, namely library

research by taking the object of the book adâbul insân by Sayyid Usman bin

Yahya. Data collection was done by using documentation method. The data

analysis used a descriptive method with content analysis techniques, namely

analyzing the concept of moral education in the book adâbul insân.

The results showed that the concept of moral education in the book

adâbul insân by Sayyid Usman bin Yahya which deals with teachers and

students is twofold, namely (1) students' adab to teachers, among which

students must honor teachers, respect teachers and behave well towards

teachers. and (2) teacher etiquette in teaching, including understanding the

material being taught to students, and teaching according to the level of

student ability.

Page 18: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan lepas dari kegiatan

pendidikan, baik pendidikan dalam bentuk fisik maupun pendidikan dalam

bentuk psikis.1 Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam

memperbaiki kehidupan sosial untuk menjamin perkembangan dan

kelangsungan hidup masyarakat. Manusia sebagai masyarakat dengan

berbagai lapisannya, berhak mendapatkan pendidikan yang layak,

sehingga dalam hidup dan kehidupannya mempunyai kecenderungan ke

arah kemajuan dan perkembangan yang positif, ke arah yang lebih baik

dari sebelumnya.2

Setiap manusia itu memerlukan pendidikan, baik pendidikan formal

maupun nonformal. pendidikan merupakan bagian terpenting dari

kehidupan manusia sekaligus membedakan manusia dengan makhluk

lainnya. Tanpa pendidikan, maka diyakini manusia sekarang tidak berbeda

dengan generasi manusia masa lampau. Karena dapat dikatakan bahwa

maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat akan

ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat

tersebut.

Pendidikan mempunyai komponen yang saling terkait dan tidak

dapat terpisahkan, yaitu guru dan murid. Guru dan murid merupakan

komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Salah satu aspek yang

sangat penting terkait guru dan murid adalah akhlak. Akhlak merupakan

1 Najib Sulham, Pendidikan Berbasis Karakter, (Surabaya: Jepe Press Media Utama,

2010), Cet.1, h. 53. 2 A. Syaifudin, Percikan Pemikiran Imam Al Ghazali, (Bandung: Pustaka Setia,

2005), h. 9.

Page 19: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

2

inti pendidikan dari proses pendidikan.3 Dapat di pahami bahwa

pendidikan itu harus membentuk manusia yang memiliki akhlak yang

mulia. baik ia seorang murid maupun seorang guru. Karena akhlak sangat

diperlukan oleh murid dalam proses belajarnya, dan juga dibutuhkan oleh

pengajar dalam proses mengajarnya.4

Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang

kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Secara historis dan

teologi akhlak tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup manusia

agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama

kerasulan Nabi Muhammad Saw adalah untuk menyempurnakan akhlak

mulia.5 Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

ا بعثت لتم صالح الخلق انم “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.

(HR. Ahmad nomor 8952)”6

Sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah

beliau antara lain karena dukungan akhlak Rasulullah Saw yang sangat

baik.7 Oleh sebab itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki

akhlak yang mulia dengan merujuk pada pribadi Nabi Muhammad Saw.

karena sebaik-baik suri tauladan umat manusia adalah Nabi Muhammad

Saw, sebagaimana firman Allah Swt:

3 Muhammad Al-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam: Suatu Kerangka

Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, Penerjemah: Haidar Baqir (Bandung: Mizan,

1992), h. 52. 4 Gus Muhammad Ishom Hadziq (Ed.), Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan

Pelajar, (Tebuireng: Pustaka Tebuireng dan Bina Ibnu Cukir, 2020), cet. Ke-5, h. xvi. 5 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2015), cet.14, h. xiii. 6 Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin

Hanbal, (Maktabah Syamilah, 2001), h. 241. 7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2015), cet.14, h. xiii.

Page 20: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

3

ف لكم لقد كان الله ي رجوا لمن كان حسنة اسوة الله رسول خر اله والي وم

كثيا ﴿ ﴾ ۲١وذكر الله “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullh itu suri tauladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”8 (QS. Al-

Ahzab [33]: 21)

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, yang

dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa melalui

maksud untuk memikirkannya lebih lama. Maka jika sifat tersebut

melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma

agama, dinamakan akhlak baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan

yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.9

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat

yang sangat penting, baik secara indvidu maupun sebagai masyarakat dan

bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera atau rusaknya

suatu bangsa, masyarakat dan negara tergantung bagaimana keadaan

akhlaknya. Dalam kaitan ini pula kita melihat bahwa tidak pernah suatu

bangsa yang jatuh karena krisis intelektual, tetapi suatu bangsa jatuh

karena krisis akhlak.10

Bahkan sebagian ulama mengungkapkan “Tauhid membawa iman,

barangsiapa yang tidak membawa iman, berarti tidak mempunyai tauhid.

Iman mendatangkan syariat, barangsiapa yang tidak mempunyai syariat,

maka tidak memiliki iman dan tauhid. Syariat menyebabkan munculnya

akhlak, barangsiapa tidak beradab sama dengan tidak mempunyai syariat,

8 Qur’an Hafalan dan Terjemahan, (Jakarta: Almahira, 2016), cet.ke-.2. 9 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf I: Mu’jizat Nabi, Karamah Wali danMa’rifah Sufi,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2009), cet. ke-2, h. 5. 10 Afriantoni, Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, (Yogyakarta:

Deepublish, 2015, h. 56.

Page 21: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

4

iman dan tauhid.”11 Ungkapan tersebut dikarenakan akhlak yang sangat

tinggi kedudukannya.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, krisis pendidikan yang paling

menonjol adalah krisis pendidikan akhlak. Pendidikan Akhlak dalam

Islam adalah pendidikan yang mengakui bahwa dalam kehidupan manusia

menghadapi hal baik dan hal buruk, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan

kezaliman, serta perdamaian dan peperangan. Untuk menghadapi hal-hal

yang serba kontra tersebut, Islam telah menetapkan nilai-nilai dan prinsip-

prinsip yang membuat manusia mampu hidup di dunia. Dengan demikian,

manusia mampu mewujudkan kebaikan di dunia dan akhirat, serta mampu

berinteraksi dengan orang-orang baik dan jahat.12

Pendidikan akhlak adalah bagian terpenting dalam pendidikan Islam.

Ajaran Islam banyak membahas ajaran-ajaran tentang akhlak mulia karena

pembentukan akhlak mulia itu adalah misi pendidikan Islam yang utama.

Akhlak dalam Islam menempati posisi yang sangat esensial, karena

kesempurnaan iman seseorang itu ditentukan oleh kualitas akhlaknya.

Dikarenakan pentingnya pendidikan akhlak, maka dari itu

pendidikan akhlak perlu konsep, supaya pendidikan yang dijalankan

berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kitab adâbul insân

dapat dijadikan acuan untuk konsep pendidikan akhlak tersebut.

Dalam kitab adâbul insân ini, Sayyid Usman bin Yahya membahas

tentang adab-adab manusia untuk acuan agar manusia dapat menjadi

pribadi yang berakhlak mulia. Terutama untuk penuntut ilmu, seorang

penuntut ilmu wajib mengetahui dan mempelajari adab-adab menuntut

ilmu yang harus ia kuasai, agar ia menjadi seorang yang beradab sebelum

berilmu, dan seorang penuntut ilmu wajib mengamalkan ilmunya dengan

11 Gus Muhammad Ishom Hadziq (Ed.), Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan

Pelajar..., h. xv-xvi. 12 Afriantoni, Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda, h. 3.

Page 22: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

5

menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun terhadap

orang lain.13

Ada beberapa alasan yang mendasari penulis meneliti kitab ini.

Pertama, pemanfaatan terhadap kitab ini sebagai bahan ajar ketika peserta

didik baru memasuki lembaga pendidikan formal. Kedua, Kitab ini dapat

berpotensi menjadi panduan praktis dalam pendidikan akhlak dengan

menggunakan bahasa Arab melayu yang dapat dimengerti oleh masyarakat

dengan bantuan ajaran oleh orang yang sudah dapat membaca dan

memahaminya. Dalam berbagai kasus krisis akhlak peserta didik,

diharapkan dapat di minimalisasi dengan mempraktekkan materi adab-

adab yang ada dalam kitab ini dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun

kitab ini ditulis oleh Sayyid Usman bin Yahya sudah sangat lama, tetapi

isi kandungannya tetap memiliki relevansi dengan zaman sekarang.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka

penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang konsep pendidikan

akhlak dalam kitab adâbul insân dengan judul “Konsep Pendidikan

Akhlak Dalam Kitab Adâbul Insân Karya Sayyid Usman bin Yahya.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di

idetifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Konsep pendidikan akhlak

2. Terjadinya krisis akhlak di zaman sekarang

3. Pentingnya pendidikan akhlak bagi manusia

4. Uraian pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân

5. Hubungan guru dan murid dalam pendidikan

13 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu, (Bogor: Pustaka

At-Taqwa, 2019), cet.22, h. 10.

Page 23: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

6

6. Para pelajar belum membaca ataupun memahami isi kandungan yang

ada di dalam kitab adâbul insân.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian perlu dilakukan untuk

memberikan pemahaman yang lebih spesifik dan mengerucut serta

menghindari pembahasan yang terlalu meluas. Maka pembatasan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Konsep pendidikan akhlak

2. Pentingnya penidikan akhlak bagi manusia

3. Uraian pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân

4. Hubungan guru dan murid dalam pendidikan

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana Konsep

Pendidikan Akhlak Dalam Kitab “Adâbul Insân” Karya Sayyid

Utsman?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka yang

menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

konsep pendidikan akhlak dalam kitab adâbul insân karya Sayyid Usman

bin Yahya.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis: memberikan pengetahuan tentang Konsep Pendidikan

Akhlak dalam kitab adâbul insân menurut Sayyid Usman.

Page 24: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

7

2. Secara Praktis: dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan hipotesis

bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan konsep pendidikan

akhlak atas pemikiran Sayyid Usman.

G. Tinjauan Pustaka

1. Sinta Lestari (NIM.11311096), dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-

nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung Dalam Novel Ayat-ayat

Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy” mahasiswi jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

Jakarta tahun 2015 M.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa terdapat nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terkandung dalam novel ayat-ayat cinta antara

lain: Pertama, Akhlak kepada Allah dan Rasulnya, yaitu sabar atas

ujian, syukur dan nikmat dan Memuliakan Rasul serta keluarga dan

sahabat. Kedua, Akhlak Kepada Orang Tua, yaitu patuh kepada orang

tua, bertutur sopan kepada orang tua, dan mencintai orang tua. Ketiga,

Akhlak Kepada Diri Sendiri, yaitu cita-cita yang tinggi, disiplin, dan

giat belajar. Keempat, Akhlak Kepada Sesama, yaitu persaudaraan,

tolong menolong, dan toleransi. Kelima, Akhlak kepada alam

lingkungan.

Skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif

kepustakaan (library research) dengan pengumpulan data melalui studi

pustaka, dan analisis data yang dilakukan dengan pemeriksaan secara

konseptual atas makna yang terkandung dalam istilah-istilah yang

digunakan dan pernyataan yang dibuat mengenai nilai-nilai pendidikan

akhlak yang terkadung dalam novel Ayat-ayat Cinta Karya

Habiburrahman El-Shirazy.

Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah persamaan pembahasan yang berkaitan dengan pendidikan

Page 25: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

8

akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu

menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan (library research).

Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah tujuannya, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam isi cerita novel ayat-ayat cinta, sedangkan

penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan

akhlak dalam kitab adabul insan.

2. Muhammad Taslim (NIM.11111161), dalam skripsinya yang berjudul

“Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Taisirul Khallâq Karya

Hafidz Hasan Al-Mas’udi”, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI) fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2016 M.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa konsep

pendidikan akhlak dalam kitab Taisirul Khallâq meliputi; akhlak

kepada Allah, adab guru dan murid, akhlak kepada diri sendiri dan

orang lain, adab sehari-hari, akhlak mahmudah dan akhlak

madzmumah. Dan relevansi konsep pendidikan akhlak dalam kitab

Taisirul Khallâq dalam konteks kekinian dapat menjadi solusi dalam

memperbaiki akhlak diberbagai bidang, khususnya dalam menghadapi

karakteristik zaman sekarang atau kekinian.

Skripsi tersebut menggunakan metode kepustakaan. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku-

buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini.

Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data primer dan

sekunder. Kemudian data dianalisis menggunakan metode deskriptif,

filosofis, kontekstual, dan kritik.

Page 26: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

9

Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah persamaan pembahasan yang berkaitan dengan pendidikan

akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian yaitu

menggunakan metode kepustakaan (library research). Sedangkan

perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah tujuannya,

tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui lebih dalam bagaimana

konsep pendidikan akhlak dalam kitab Taisirul Khallâq dan

relevansinya dalam konteks kekinian, sedangkan tujuan penelitian

penulis adalah untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan akhlak

dalam kitab Adabul Insan.

3. Muhammad Sulkhan (NIM.11112143), dalam skripsinya yang berjudul

“Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Washoya al Aba’ Lil Abnâ’

Karya Muhammad Syakir Al-Iskandari”, mahasiswa jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2017 M.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa konsep pendidikan

akhlak dalam kitab Washoya Al Aba’ Lil Abnâ’ meliputi: akhlak kepada

Allah, akhlak kepada Rasulullah, akhlak kepada orang tua, akhlak

kepada saudara (teman), adab sehari-hari, akhlak mahmudah dan

akhlak madzmumah. Sedangkan relevansi konsep pendidikan akhlak

dalam kitab Washoya Al Aba’ Lil Abnâ’ dalam konteks kekinian dapat

menjadi solusi dalam memperbaiki akhlak, khususnya dalam

menghadapi karakteristik zaman sekarang atau kekinian.

Skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kepustakaan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan

data dengan cara mengamati pada sumber-sumber tertentu, mencari,

menela’ah buku-buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan

skripsi ini. Pengumpulan data dibagi menjadi dua sumber yaitu data

Page 27: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

10

primer dan sekunder. Kemudian data dianalisis menggunakan metode

deskriptif, filosofis dan kontekstual.

Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan

pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian

yaitu menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan (library

research). Sedangkan perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian

penulis adalah tujuan dan hasilnya, skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui konsep pendidikan akhlak didalam kitab Washoya Al Aba’

Lil Abnâ’ dan relevansinya dengan zaman kekinian, sedangkan

penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan

akhlak dalam kitab adâbul insân. Dan hasil penelitian penulis adalah

konsep pendidikan dalam kitab adâbul insân yang dibatasi dengan

pembahasan hubungan antara guru dan murid: pertama, adab murid ke

guru. Kedua, adab guru dalam mengajar.

4. Ardiyansyah Permana (NIM.11150110000120), dalam skripsinya yang

berjudul “Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali

Dalam Kitab Bidayatul Hidayah”, mahasiswa jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2019 M.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya bahwa konsep pendidikan

akhlak dalam aspek ketaatan kepada Allah di antaranya niat baik dalam

mencari ilmu, mengawali hari dengan mengingat Allah, mengingat

Allah dalam setiap perbuatan, memanfaatkan waktu dengan sebaik-

baiknya, adab melaksanakan shalat, dan adab berpuasa. Kemudian

konsep pendidikan akhlak pada aspek menjauhi larangan Allah dengan

menjaga mereka dari kemaksiatan secara lahir dan batinnya. Terakhir

konsep pendidikan akhlak dalam aspek menjaga pergaulan dengan

Page 28: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

11

Allah dan sesama makluk, seperti sopan santun bermunajat kepada

Allah, sopan santun seorang pendidik, sopan santun seorang peserta

didik terhadap pendidik, sopan santun terhadap orang tua, perihal

memilih sahabat, dan tata cara bergaul dengan orang yang baru dikenal.

Dan dalam penelitian ini juga ditemukan metode pendidikan akhlak,

seperti: Metode targhib dan tarhib, pembiasaan diri, dialog, nasehat,

kisah dan perumpamaan.

Skripsi tersebut menggunakan metode pemaparan deskriprif

analisis yang menggunakan teknik analisis kajian melalui studi

kepustakaan (Library Research). Menggunakan teknik pengumpulan

data dengan menelaah sumber-sumber pustaka yang relevan seperti

jurnal, buku-buku pendidikan akhlak. Sedangkan analisis yang

digunakan pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

Content Analysis (analisis isi atau kajian). Yaitu, metode yang

menggunakan teknik sistematik untuk menganalisis isi data dan

mengkaji data.

Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan

pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian

yaitu menggunakan jenis penelitian yang menggunakan metode

deskriptif analisis yang menggunakan teknik analisis kajian melalui

kepustakaan (library research).

Perbedaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah

hasil penelitiannya dan tujuannya, hasil penelitian skripsi ini

pembahasannya lebih luas yaitu konsep pendidikan akhlak dalam

aspek ketaatan kepada Allah konsep pendidikan akhlak pada aspek

menjauhi larangan Allah, konsep pendidikan akhlak pada aspek

menjauhi larangan Allah, dan konsep pendidikan akhlak dalam aspek

Page 29: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

12

menjaga pergaulan dengan Allah dan sesama makluk, serta metode

pendidikan akhlak, kemudian tujuan dari skripsi ini adalah untuk

mengetahui konsep dan metode pendidikan akhlak yang ada didalam

kitab Bidayatul Hidayah yang ditulis oleh al-Ghazali. Sedangkan hasil

penelitian penulis adalah hanya membahas tentang konsep pendidikan

akhlak kepada manusia dalam ruang lingkup pendidikan saja, kemudian

tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui konsep pendidikan

akhlak dalam kitab adabul insan karya Sayyid Usman bin Yahya.

5. Nanang Efendi (NPM. 1511010319) dalam skripsinya yang berjudul

“Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Imam Al-Ghazali dalam Kitab

Ayyuhal Walad dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam Saat Ini”,

jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tahun

2020 M.

Kesimpulan dari hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa

nilai pendidikan akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad dan relevansinya

terhadap pendidikan islam meliputi empat hal: pertama, akhlak kepada

Allah yang meliputi: taqwa, ikhlas, tawakal, bersungguh-sungguh,

istiqamah, menghidupkan malam. Kedua, akhlak pendidik meliputi:

sikap professional, riyadhah dan kepribadian yang baik. Ketiga, akhlak

dalam belajar, meliputi niat yang baik, memanfaatkan waktu, sabar,

menghormati guru dan larangan untuk berdebat. 4) akhlak dalam

pergaulan, meliputi membantu orang fakir, berperilaku baik kepada

orang lain. Nilai pendidikan akhlak dalam kitab Ayyuhal Walad

mempunyai relevansi dengan konsep pendidikan Islam saat ini baik

terkait dengan tujuan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan,

pendidik dan peserta didik.

Page 30: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

13

Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library

research). Dan metode yang digunakan dalam menganalisis data nya

adalah analisis isi (content analysis). Metode pengumpulan datanya

yang dipakai adalah metode dokumentasi, dengan menggunakan data

primer yaitu kitab Ayyuhal Walad, sedangkan data sekundernya

menggunakan buku-buku lain yang berkaitan dengan judul skripsi ini.

Adapun persamaan antara skripsi ini dengan penelitian penulis

adalah persamaan pembahasan pokok yang berkaitan dengan

pendidikan akhlak dan persamaan dalam segi metodologi penelitian

yaitu menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research).

Dan menggunakan metode content analysis. Sedangkan perbedaan

antara skripsi ini dengan penelitian penulis adalah tujuannya. Skripsi

ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak perspektif

Imam Al-Ghazali dalam kitab ayyuhal walad yang dikaitkan dengan

pendidikan islam saat ini, sedangkan tujuan penulis adalah untuk

mengetahui konsep pendidikan akhlak dalam kitab adabul insan.

Dari kelima judul skripsi diatas, penulis rasa perlu untuk menjadikan

rujukan dalam skripsi yang akan penulis bahas. Penelitian ini berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Sejauh ini penulis belum menemukan

penelitian yang mengkaji kitab adabul insan, karena itu kajian ini menjadi

penting untuk dilakukan.

H. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika dan teknik penulisan skripsi ini, penulis

mengacu kepada buku pedoman penulisan proposal dan skripsi yang

diterbitkan pada tanggal 25 Mei 2017.

Adapun untuk memperoleh gambaran yang mudah dimengerti dan

komprehensif mengenai isi dalam penulisan skripsi ini, secara global dapat

dilihat dari sistematika pembahasan skripsi di bawah ini:

Page 31: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

14

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Bab ini mencakup landasan teori pendidikan akhlak yang

meliputi: pengertian pendidikan akhlak, dasar pendidikan

akhlak, ruang lingkup pendidikan akhlak, tujuan pendidikan

akhlak, urgensi pendidikan akhlak, macam-macam akhlak,

metode pendidikan akhlak, aspek-aspek pembentukan

akhlak, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan

akhlak. Dan teori tentang hubungan guru dan murid dalam

pendidikan yang meliputi: pengertian guru, pengertian murid,

dan hubungan guru dan murid

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang waktu dan tempat penelitian, objek

penelitian, jenis metode penelitian yang dilakukan, fokus

penelitian yang diteliti, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data, serta langkah-langkah pelaksanaan penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini memuat tentang hasil penelitian penulis, yaitu berupa

biografi singkat Sayyid Usman bin Yahya, pemaparan

tentang kitab adâbul insân, dan pemikiran Sayyid Usman bin

Yahya tentang hubungan guru dan murid.

BAB V : PENUTUP

Page 32: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

15

Merupakan bab akhir yang memuat kesimpulan dari hasil

penelitian serta saran-saran yang membangun dan

bermanfaat untuk semua pihak.

Page 33: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan konsep pendidikan akhlak dalam kitab Adabul

Insan karya Sayyid Usman yakni terdapat dua pembahasan, yaitu adab

murid ke guru dan adab guru dalam mengajar. Adab murid ke guru

mencakup: (1) memuliakan guru, (2) berkelakuan yang baik kepadanya,

(3) mendengarkan segala nasihatnya, (4) berbicara dengan perkataan yang

baik, (5) wajib bagi murid menghormati guru yang telah mengajarkannya,

(6) dengan hormat kepada guru, murid akan mendapatkan keberkahan

dunia dan akhirat. Adapun pembahasan adab guru dalam mengajar yaitu

mencakup: (1) guru harus sungguh-sungguh mengerti dan memahami

materi yang ia ajarkan, (2) mengajarkan materi sesuai dengan kadar

kemampuan pemahaman muridnya, (3) jangan menjawab suatu persoalan,

kecuali jika guru benar-benar mengetahui atas jawabannya tersebut, (4)

jangan mengajar kitab-kitab yang berat pembahasannya, yang ia sendiri

pun belum mengerti maksud dari isinya, (5) seorang guru tidak

diperbolehkan mengajar tafsir Al-Qur`an yang belum mumpuni ilmunya,

dikarenakan membahas tafsir Al-Qur`an harus dengan yang sudah ahlinya.

B. Saran

Demikianlah hasil pembahasan tentang konsep pendidikan akhlak

dalam kitab Adabul Insan karya Sayyid Usman bin Yahya, penulis

berharap kepada:

1. Setiap individu, baik penulis maupun siapapun yang membaca karya

ini, agar senantiasa menjaga akhlak baik, berperilaku baik kepada guru

yang telah mengajarkannya.

2. Para pendidik terutama orang tua dam guru, agar senantiasa menjaga

akhlak anak dan peserta didiknya, serta lebih memperhatikannya.

Page 34: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

104

Jangan sampai mereka salah pergaulan dengan bergaul pada orang yang

tidak baik akhlaknya.

3. Guru dan murid agar mempunyai cinta kasih terhadap satu sama lain,

agar tercipta dampak positif bagi keberhasilan pendidikan dan

membawa keberkahan ilmu.

4. Bagi peneliti yang ingin meneliti kitab Adabul Insan, semoga dapat

melengkapi dengan meneliti lebih dalam lagi dan dengan semua

pembahasan.

Page 35: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

105

DAFTAR PUSTAKA

2016. Qur’an Hafalan dan Terjemahan. Jakarta: Almahira.

Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur`an.

Jakarta: Amzah.

Abdurrahman, Muhammad. 2016. Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Afriantoni. 2015. Prinsip-prinsip Pendidikan Akhlak Generasi Muda.

Yogyakarta: Deepublish.

Agung, Anak Agung Putu. 2012 Metodologi Penelitian Bisnis. Malang:

Universitas Brawijaya Press.

al-Alawi, As-Sayyid ‘Usman bin ‘Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya. TT. Adabul

Insan. Indonesia: TP.

Al-Attas, Muhammad Al-Naquib. 1992. Konsep Pendidikan Dalam Islam:

Suatu Kerangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj:

Haidar Baqir. Bandung: Mizan.

Al-Bukhari, Imam. 2009. Adabul Mufrad. Terj. Moh. Suri Sudahri. Jakarta

Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Al-Ghazali. 2013. Metode Penaklukan Jiwa Perspektif Sufistik. Bandung:

Mizan.

Ali, Mohammad Daud. 2000. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. 2006. Tuhfatul Maudud Bi Akmamil Maulud:

Bingkisan Kasih Untuk Si Buah Hati. terj. Abu Umar Basyir Al-

Maedani. Solo: Pustaka Arafah.

Al-Mas’udi, Hafidh Hasan. 2012. Akhlak Mulia. Surabaya: Al-Miftah.

Anwar, Rosihin. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Arfiani, Devi. 2019. Akhlak Mulia. Semarang: Mutiara Aksara.

Arifin, H.M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 36: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

106

Arifin, Yanuar. 2017. Pemikiran-Pemikiran Emas Para Tokoh Pendidikan

Islam Dari Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.

Arifin, Zainal 2014. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: Remaja Rosdakaya.

Asmaran. 2000. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali.

Asy’ari, M. Hasyim. 2020. Pendidikan Akhlak Untuk Pengajar dan Pelajar.

terj. Tim Dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari. Tebuireng: Pustaka

Tebuireng.

Asy-Syaibani, Oemar At-Taumy. 1992. Falsafah Pendidikan Islam. terj.

Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang.

Bakry, Oemar. 1993. Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.

Burhanuddin, Tamyiz. 2001. Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan

Akhlak. Yogyakarta: Bayu Indra Grafika.

Daradjat, Zakiah. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.

Dewantoro, Ki Hajar. 1977. Karya Bagian Pertama: Pendidikan,

Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Firdaus dan Fakhry Zamzam. 2018. Aplikasi Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Deepublish.

Habibah, Syarifah. 2015. Akhlak dan Etika dalam Islam. Jurnal Pesona

Dasar. vol. 1 no. 4..

Hadziq, Gus Muhammad Ishom (Ed.). 2020. Pendidikan Akhlak Untuk

Pengajar dan Pelajar. Tebuireng: Pustaka Tebuireng dan Bina Ibnu

Cukir.

Hamdi, Asep Saepul dan Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif

Aplikasi Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Hamka. 1983. Lembaga . Jakarta: Pustaka Panji Mas.

Page 37: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

107

Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Kepustakaan library Research.

Malang: Literasi Nusantara.

Harahap, Radinal Mukhtar. 2019. Etika Guru Dalam Perspektif Sayyid

Usman. Medan: Tapis Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol. 03 No. 2.

Hawassy, Ahmad. 2018. Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja. Tangerang:

Genggambook e-Publisher.

Herawati. Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dini. Banda Aceh: Juli-

Desember 2017. vol. III no. 2..

Husein, Umar. 2004.Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Ihsan, Fuad. 2013. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ismawati, Esti 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra,.

Yogyakarta: Ombak.

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2019. Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu.

Bogor: Pustaka At-Taqwa.

Kamal, Musthafa. 2005. Akhlak Sunah. Yogyakarta: Persatuan.

Kaptein, Nico J.G. 2017. Islam Kononialisme, dan Zaman Modern di Hindia-

Belanda: Biografi Sayyid Usman (1822-1914). Terj. M. Yuanda Zara.

Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Kurniawan, Asep. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Langgulung, Hasan. 2003. Asas-Asas Pendidikan Akhlak. Jakarta: Pustaka

Al-Husna.

Lubis, Mayang Sari. 2018. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.

Mahjuddin. 2009.Akhlak Tasawuf I: Mu’jizat Nabi, Karamah Wali

danMa’rifah Sufi. Jakarta: Kalam Mulia.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Page 38: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

108

Marimba, Ahmad D. 1980. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:

Al-Ma’rif.

Maya, Rahendra. 2017. Karakter (Adab) Guru dan Murid Perspektif Ibn

Jama’ah Al-Syafi’i. Bogor: Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan.

Vol. 06 No. 12.

Medan, Abi dan Rahmat Saputra. 2019. Cahaya Akhlak. Situbondo: Cyber

Media Publishing.

Muchtar dkk. 2016. Konsep Pendidikan Akhlak dan Dakwah dalam

Perspektif Dr. KH. Zakky Mubarak, MA. Jurnal Studi Al-Qur`an.

Vol.12 No.2.

Nata, Abuddin. 2001. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Nata, Abuddin. 2001. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru dan

Murid. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nata, Abuddin. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta:

Rajawali Pers.

Nata, Abuddin. 2015. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Nawawi, Imam. 2020. Adab Guru dan Murid. terj. Jemmy Hendiko. Solo:

PQS Publishing.

Nurhasanah. 2017. Tesis: Kontribusi Sayyid Usman dalam Kehidupan

Keagamaan Masyarakat Islam Batavia (1862-1914). Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah.

Ramayulis. 1994. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis. 2005. Metodologi Penididkan Agama Islam. Jakarta: Kalam

Mulia.

Saebani, Beni Ahmad dan Abdul Hamid. 2010.Ilmu Akhlak. Bandung:

Pustaka Setia.

Page 39: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

109

Shihab, M. Quraish. 2016. Yang Hilang Dari Kita: Akhlak. Tangerang

Selatan: Lentera Hati.

Sulham, Najib. 2010. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: Jepe Press

Media Utama.

Suraji, Imam. 2006. Etika dalam Perspektif Al-Qur`an dan Hadits. Jakarta:

Pustaka Al-Husna.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: RosdaKarya.

Syaifudin, A. 2005. Percikan Pemikiran Imam Al Ghazali. Bandung: Pustaka

Setia.

Syukur, Amin. 2010. Studi Akhlak. Semarang: Walisongo Press.

Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:

Remaja RosdaKarya.

Toha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Semarang: Pustaka

Pelajar.

Umardani, Muhammad Kharis dan Lusy Liany. 2017. Penyuluhan

Perlindungan Hukum Guru dan Adab Siswa Sebagai Peserta Didik

Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Balireso. vol.2, no.2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN,

Malang Press.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Penelitian Gabungan. Padang: Kencana.

Zamroni, Amin. 2017. Strategi Pendiidkan Akhlak Pada Anak. Semarang:

Sawwa.

Page 40: KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB “ADÂBUL INSÂN …

112

RIWAYAT HIDUP

Nia Fajriyatul Umniyyah lahir di Bekasi pada tanggal 15 September 1997.

anak ke dua dari Bapak Zainal Abidin S.Pd.I dan Ibu Kartinah . penulis

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK. Al-Bina di Bekasi

pada tahun ajaran 2002/2003 M dan melanjutkan pendidikan sekolah dasar di

Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa 35 Bulak Perwira Bekasi pada tahun 2003 M

sampai 2006 M, kemudian penulis pindah sekolah ke Madrasah Ibtidaiyah

At-Taqwa 04 Assalam Bekasi pada tahun 2006 M sampai 2009 M.

Selanjutnya, pada tahun 2009 M penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) At-Taqwa Pusat Putri 01 Bekasi selama tiga

tahun. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA)

Darul ‘Amal Buni Bakti Babelan Bekasi pada tahun 2012 M sampai 2015 M.

Setelah lulus sekolah menengah atas, penulis melanjutkan pendidikan di

perguruan tinggi pada tahun 2016, tepatnya di Institut Ilmu AL-Qur’an (IIQ)

Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Dengan ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk belajar dan selalu

berusaha, Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Semoga

dengan penulisan skripsi ini, dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia

pendidikan.