konsep pemodelan

31
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur Untuk kepentingan peramalan MODEL SISTEM KEGIATAN DAN SISTEM JARINGAN untuk memodelkan interaksi antara sistem kegiatan, sistem jaringan , akan disusun beberapa pertanyaan yang harus dijawab Penggunaan Model Sistem Kegiatan Dan Sistem Jaringan

Upload: rysman-firman

Post on 14-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

permodelan transfortasi

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP  PEMODELAN

KONSEP PEMODELANUntuk menyederhanakan suatu realita secara terukurUntuk kepentingan peramalanMODEL SISTEM KEGIATAN DAN SISTEM JARINGANuntuk memodelkan interaksi antara sistem kegiatan, sistem jaringan , akan disusun beberapa pertanyaan yang harus dijawabPenggunaan Model Sistem Kegiatan Dan Sistem Jaringan sistem do-nothingSistem do-something

Page 2: KONSEP  PEMODELAN

TIPE PERGERAKAN ARUS LALU LINTAS

Eksternal – eksternalEksternal – Internal atau sebaliknyaInternal – internalIntra zona

Page 3: KONSEP  PEMODELAN

PENCERMINAN SISTEM KEGIATAN DAN SISTEM JARINGAN

Daerah kajian permasalahan transportasi yang akan dimodel dan tipe pergerakan yang akan dikaji mayoritas pergerakan mempunyai zona asal dan zona tujuan sebaiknya sedikit lebih luas daripada daerah yang akan diamati permasalahan menajemen lalu lintas disuatu wilayah terbatas

Page 4: KONSEP  PEMODELAN

ZONADaerah kajian biasanya terdiri dari beberapa zona asal dan zona tujuan1. Ukuran zona dirancang : Sehingga galat pengelompokan yang

timbul tidak terlalu besar Disesuaikan dengan kepadatan jaringan Semakin luas jika jauh dari pusat kota Harus lebih besar dari yang seharusnya,

demi ketepatan yang disyaratkan Ditentukan oleh tingkat kemacetan

Page 5: KONSEP  PEMODELAN

2. Batas zona

Sebaiknya sesuai dengan sensus, batas

administrasi,

batas alami, atau batas yang digunakan

oleh peneliti

terdahulu

sesuai dengan jennis pola pengembangan

untuk

setiap zona (zona sebaiknya homogen)

Zona macet lebih kecil dari zona tidak

macet

Page 6: KONSEP  PEMODELAN

RUAS JALAN

Tipe jalan

Lebar dan panjang jalan

Kelas hambatan samping

Kapasitas ruas jalan

Kecepatan kendaraan

Hubungan kecepatan – arus lalu

lintas

Page 7: KONSEP  PEMODELAN

GALAT DALAM PEMODELAN DAN PERAMALAN

1. Galat pengukuran : pengambilan data

2. Galat sampel : ukuran sampel yang tidak

tepat

3. Galat perhitungan : proses pengulangan pada

perhitungan

4. Galat spesifikasi : peubah bebas yang tidak

relevan dan penggunaan model yang kurang

cepat

Page 8: KONSEP  PEMODELAN

Pengumpulan data1. Sistem orasarana transportasi Inventarisasi prasarana jalan Inventarisasi kinerja angkutan umum Inventarisasi fasilitas kebutuhan parkir

2. Sistem Tata Guna Lahan Populasi Tenaga Kerja Jenis produksi berbagai sektor Karakteristik pergerakan

Page 9: KONSEP  PEMODELAN

PERENCANAAN TRANSPORTASI

TUJUAN DASAR Memperkirakan kebutuhan (demand) transportasi

Hasil prediksi tersebut digunakan untuk kepentingan investasi transportasi

Page 10: KONSEP  PEMODELAN

PERIODE/ SKALA WAKTU PERENCANAA

Skala Panjang ( 25 Tahun)Perencanaan tata guna lahanPerkiraan arus lalu lintas ( kota baru)Perencanaan moda dan rute Skala menengah ( 10-20 tahun) evaluasi implementasi kebijakan dan regulasiSkala pendek ( 5 tahun). Menajemen transportasi Perubahan rute moda transportasiPembatasan atau perubahan arah, dll

Page 11: KONSEP  PEMODELAN

PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN TRANSPORTASISISTEM ADALAH Gabungan beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan

Komponen yang dimaksud adalah

Sistem kegiatan

Sistem jaringan dan

Sistem pergerakan

Page 12: KONSEP  PEMODELAN

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Sistem Kegiatan

Sistem Jaringan

Sistem pergerakan

Page 13: KONSEP  PEMODELAN

Sasaran Perencanaan

Sistem kegiatan : Mengurangi kebutuhan akan perjalanan (Bappenas dll)Sistem jaringan : Meningkatkan kapasitas pelayanan ( Dep-Hub dan Bina Marga)Sistem pergerakan : Mengatur teknik dan manajemen la- lin ( DLLJ, Organda, P0lantas, dan Masy )

Interaksi antara sistem menjadi seefisien mungkin

Page 14: KONSEP  PEMODELAN

Analisis Interaksi sistem kegiatan dan sistem jaringan

Tujuan : 1. cara kerja sistem ( kegiatan dan jaringan 2. Prediksi dampak lalu lintas dari tata guna lahan atau kebijakan transportasi yang berada dari setiap hubungan antara komponen sistem Sistem Kegiatan :Rencana tata guna lahan, mis. Lokasi perdagangan, sekolah, pemukiman, pekrjaan, dllSistem jaringan : Merencanakan infrastruktur, mis. Pelebaran jalan, menambah jaringaan, rencana jslsn baru, dll

Page 15: KONSEP  PEMODELAN

Tahapan perencanaan akibat interaksi antara sistem kegiatan dan jaringan

Aksesibilitas dan mobilitas : peluang dan peningkatan untuk melakukan pergerakanPembangkit lalu lintas : potensi yang dapat membangkitkan lalu lintas dari tata guna lahanSebaran pergerakan : distribusi pergerakan secara geografis di wilayah perkotaan Pemilihan moda transportasi : pilihan modaPemilihan rute : pilihan rute

Page 16: KONSEP  PEMODELAN

Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem tersebut

Profesi Peubah yang dipengaruhi

Perencana kota

Pengelola angkutan umum

Ahli lalu lintas

Ahli jalan raya

Tata guna lahan

Moda transportasi (bus, kereta api/ lainnya)

Tansportasi (manajemen lalu lintas )

Transportasi (perbaikan jalan atau Rencana jalan baru

Page 17: KONSEP  PEMODELAN

KONSEP PERENCANAAN TRANSPORTASI

MODEL PERENCANAAN TRANSPORTASI EMPAT TAHAP

1. Bangkitan dan tarikan pergerakan

2. Sebaran pergerakan

3. Pemilihan modaa

4. Pemilihan rute

Page 18: KONSEP  PEMODELAN

AKSEBILITAS adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan untuk mencapai destinasi

Klasifikasi tingkat aksebilitas

Jarak

jauhAksebilitas

rendahAksebilitas menengah

dekat Aksebilitas menengah

Aksebilitas tinggi

Kondisi prasarana Sangat jelek Sangat baik

Page 19: KONSEP  PEMODELAN

Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Bangkitan adalah jumlah pergerakan yang berasal dari suatu tata guna lahan atau zona

( lalu lintas yang meninggalkan suatu lokasi )Tarikan adalah jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona

( lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi )

Bangkitan dan tarikan pergerakan tergantung pada:1. Jenis tata guna lahan2. Jumlah aktifitas pada tata guna lahan tersebut (hal

41)

Page 20: KONSEP  PEMODELAN

SEBARAN PERGERAKANmenunjukkan kemana dan dari mana lalu lintas

50

180

40

80Zona a

80 pergerakan

Zona d

40 pergerakan

Zona b

50 pergerakan

Zona c

Page 21: KONSEP  PEMODELAN

Pemilihan Moda TransportsiInteraksi antara dua tata guna lahan dapat dilakukan dengan cara : a) Lewat teleponb) Perjalanan/pergerakan terjadi kepatuan pemilihan modaa Jalan kaki Angkutan : pribadi atau angkutan umumCaptive adalah orang yang hanya mempunyai

satu pilihan modaChoise adalah orang yang dapat memilih

moda.

Page 22: KONSEP  PEMODELAN

Pemilihan RuteAngkutan umum

Rute ditentukan berdasarkan moda transportasi

yang dipilih

Kendaraan pribadi

Rute : terpendek, tercepat dan termurah

Analisis pemilihan moda dan rute dilakukan secara simultan untuk angkutan umum

Page 23: KONSEP  PEMODELAN

ARUS LALU LINTASVOLUME : Arus lalu lintas aktual

Kapasitas : arus maksimum yang dapat melewati suatu ruas jalan dalam periode waktu

tertentu

Tingkat Pelayanan : sangat terkait dengan kecepatan kendaraan dan derajat kejenuhan

arus lalu lintas

Derajat Kejenuhan : nisba antara volume lalu lintas dan kapasitas

Page 24: KONSEP  PEMODELAN

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN

Tujuan :Menghasilkan model hubungan antara

parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona

Beberapa definisi dasar :1. Perjalanan : pergerakan satu arah dari zona

asal ke zona tujuan2. Perjalanan berbasis rumah : pergerakan yang

salah satu atau kedua zona pergerakan tersebut adalah rumah

Page 25: KONSEP  PEMODELAN

3. Pergerakan berbasis bukan rumah : pergerakan yang salah satu atau kedua zona adalah bukan rumah4. Bangkitan pergerakan : pergerakan berbasis rumah yang mempunyai tempat asal / tujuan adalah rumah atau pergerakan yang di bangkitkan oleh pergerakan berbasis bukan rumah5 Tarikan pergerakan ; pergerakan berbasis rumah yang mempunyai tempat asal/ tujuan bukan rumah atau pergerakan yang tertatik oleh pergerakan berbasis bukan rumah

Page 26: KONSEP  PEMODELAN

Rumah

Bangkitan

Bangkitan

Tempat Kerja

Bangkitan

Tarikan

Tempat Kerja

Tarikan

Tarikan

Tempat Kerja

Tarikan

Bangkitan

Page 27: KONSEP  PEMODELAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIa) Bangkitan pergerakan manusia :

1. Pendapatan2.Pemilikan Kendaraan3. Ukuran rumah tangga4.Nilai Lahan5.Kepadatan Daerah Pemukiman6.Aksebilitas

Page 28: KONSEP  PEMODELAN

b) Tarikan Pergerakan manusia :1. Luas Lantai2. Lapangan Kerja

c) Bangkitan dan tarikan pergerakan barang :1.Lapangan Kerja2.Jumlah tempat pemasaran3.Luas atap industri, dan4.Total daerah yang ada

Page 29: KONSEP  PEMODELAN

Bangkitan pergerakan dapat diprediksi dengan 2 cara :1. Analisa Regresi2. Analisa Kategori

ANALISA REGRESIModel analisa regresi : Bentuk regresi linier atau regresi

non linier

Model regresi dapat dianalisis berdasarkan zona atau rumah tangga

Page 30: KONSEP  PEMODELAN

Model analisa regresi Y = f (X1, X2, X3,.........Xn)

Y = Jumlah bangkitan Y = Jumlah TarikanX1 = Pendapatan X1 = Luas LantaiX2 = Pemilikan kendaraan X2 = Lapangan Kerja

Y adalah peubah tidak bebas; X adalah peubah bebas

ASUMSI – ASUMSI 1. Hubungan peubah bebas dengan peubah tidak bebas adalah linier2. Peubah tidak bebas adaah peubah yang tidak saling tergantung satu sama yang lain

Page 31: KONSEP  PEMODELAN

Tahapan proses kalibrasi dan pengabsahan model regresi

dilakukan sebagaimana gambar diagram berikut :

UJI KORELASI Uji Korelasi mempunyai nilai r (-1 ≤ r ≤ +1 )

UJI LINEARITASuntuk memastikan apak model bangkitan pergerakan atau tarikan pergerakan adalah regresi non –linear ditentukan oleh nilai t kritis dari peubah bebas

UJI KESESUAIANmodel yang sesuai adalah model yang mempunyai nilai total kuadratis residual yang minimal