konsep pel

54
1 KONSEP KONSEP PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL EKONOMI LOKAL

Upload: fitri-wulandari

Post on 01-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep PEL

11

KONSEPKONSEPPENGEMBANGAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKALEKONOMI LOKAL

Page 2: Konsep PEL

PENENTU DAYA SAING NASIONAL

STRATEGI PERUSAHAAN,

STRUKTUR, DAN

PERSAINGAN

INDUSTRI TERKAIT DAN

INDUSTRI PENDUKUNG

KONDISI FAKTOR

KONDISI PERMINTAAN

MICHAEL PORTER, 1990

Page 3: Konsep PEL

PENENTU DAYA SAING INTERNASIONAL

LINGKUNGAN BISNIS

INDUSTRI TERKAIT DAN

INDUSTRI PENDUKUNG

SUMBERDAYA YG

DIANUGERAHKAN

PERMINTAAN DOMESTIK

POLITISI DAN BIROKRAT

PEKERJA

PARA WIRAUSAHA

WAN

MANAGER DAN

INSINYUR PROFESIONA

LPERISTIWA PELUANG

DAYA SAING INTERNASIONAL

Dong-Sung Cho, 1994

Page 4: Konsep PEL

4

JANGAN HAMBURKAN

SUMBERDAYA ALAM KITA,

SEBELUM RAKYATNYA

MENGERTI

Page 5: Konsep PEL

PEMBANGUNAN WILAYAH

Teknologi

Tanah

SDA dan LH

SDM

Pertanian dan

Pertambangan

Manufaktur dan Jasa

Pen

ing

kata

n

Kap

ab

ilit

as

(Daya

S

ain

g, D

aya

Tari

k

dan

Daya

Lest

ari

)

Berburu dan

Pengumpul

Berpindah dan

Bertani

Masyarakat Maju

Masyarakat

Tradisional

MANAJEMEN SUMBERDAYA

Masyarakat

Berkembang

TRANSFORMASI SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA

Jawa-Bali dan Sumatera

Papua, Mauku, NTT Kalimantan dan NTB

Sumatera, KalimantanSulawesi dan Jawa

Sintesis danDaur Ulang

Prasarana

Page 6: Konsep PEL

66

Arah Pengembangan Arah Pengembangan Revitalisasi Pengembangan Ekonomi LokalRevitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal

Partisipatif pelibatan stakeholders kunci

Bottom-up Memiliki Logframe yg jelas

(Heksagonal PEL)

Mengintegrasikan sistem nilai yg disepakati bersama seluruh stakeholdersTerukurTerintegrasi ke dlm SPPNBerkelanjutan

FAKTOR LOKASI

KELOMPOK SASARAN

PROSES MANAJEMEN

TATA PEMERINTAHAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTA

N

KESINERGIAN DAN FOKUS KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH BERKELANJUTAN

Page 7: Konsep PEL

77

Definisi PELDefinisi PELWorld BankWorld Bank PEL sebagai PEL sebagai prosesproses yang dilakukan secara bersama oleh yang dilakukan secara bersama oleh pemerintah, pemerintah,

usahawan, dan organisasi non pemerintahusahawan, dan organisasi non pemerintah untuk menciptakan kondisi untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi dan dan penciptaan lapangan penciptaan lapangan kerjakerja di tingkat lokal. di tingkat lokal.

Blakely and BradshawBlakely and Bradshaw PEL adalah PEL adalah prosesproses dimana dimana pemerintah lokal dan organsisasi pemerintah lokal dan organsisasi

masyarakatmasyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaanlapangan pekerjaan

International Labour Organization (ILO)International Labour Organization (ILO) PEL adalah PEL adalah proses partisipatifproses partisipatif yang mendorong kemitraan antara yang mendorong kemitraan antara dunia dunia

usaha dan pemerintah dan masyarakatusaha dan pemerintah dan masyarakat pada pada wilayah tertentuwilayah tertentu, yang , yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya local dan keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan daya local dan keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi.merangsang kegiatan ekonomi.

A. H. J. HelmingA. H. J. Helming PEL adalah suatu PEL adalah suatu prosesproses dimana kemitraan yang mapan antara dimana kemitraan yang mapan antara

pemerintah daerah, kelompok berbasis masyarakat, dan dunia usahapemerintah daerah, kelompok berbasis masyarakat, dan dunia usaha mengelola mengelola sumber dayasumber daya yang ada untuk menciptakan yang ada untuk menciptakan lapangan lapangan pekerjaanpekerjaan dan merangsang dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi(pertumbuhan) ekonomi pada suatu pada suatu wilayahwilayah tertentu. Menekankan pada kontrol lokal, dan penggunaan tertentu. Menekankan pada kontrol lokal, dan penggunaan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik. potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik.

Page 8: Konsep PEL

8

No

Pembuat Definisi

Fokus Kelebihan Kelemahan

1. The World Bank Meningkatkan daya saingPertumbuhan ekonomi yang berkelanjutanMeningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomiBerorientasi kepada pemerataan

Berorientasi bukan hanya kepada tujuan yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja akan tetapi juga kepada proses

Tidak dijelaskan: aspek kelokalannyaKelayakan lapangan kerjabagaimana proses pelibatan stakeholder tersebut apakah harus partisipatif atau tidak.aspek lokasi dimana PEL tersebut dilaksanakan atau terjadi.

2. Blakely dan Bradshaw

Menciptakan lapangan pekerjaan

Berorientasi bukan hanya kepada tujuan akan tetapi juga kepada proses

Tidak dijelaskan: Kelayakan lapangan kerja keberlanjutan dari penciptaan lapangan pekerjaan tersebut.Aspek pemerataan aspek kelokalannyabagaimana proses pelibatan stakeholder tersebut apakah harus partisipatif atau tidakTidak menjelaskan aspek lokasi

Page 9: Konsep PEL

9

No

Pembuat Definisi Fokus Kelebihan Kelemahan

3. ILO Proses harus partisipatifLokasi PEL pada wilayah tertentuMenciptakan lapangan pekerjaan yang layakMerangsang kegiatan ekonomi

Berorientasi kepada output dan proses.Pelibatan stakeholder harus partisipastif Sifat kelokalan ditunjukkan dari penggunaan sumber daya localAspek lokasi ditunjukkan bahwa PEL dilakukan pada wilayah tertentu.

Tidak menjelaskan keberlanjutan pembangunanaspek pemerataanaspek lokasi dimana PEL tersebut dilaksanakan atau terjadi.

4. A. H. J. Helming Kemitraan antar stakeholderKontrol lokalMerangsang pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan

Berorientasi kepada output dan proses.Aspek lokasi ditunjukkan bahwa PEL dilakukan pada wilayah tertentu.Sifat kelokalan ditunjukkan dari penggunaan sumber daya lokal

Tidak mencantumkan keberlanjutan pembangunanTidak menjelaskan aspek pemerataanbagaimana proses pelibatan stakeholder tersebut apakah harus partisipatif atau tidakKelayakan lapangan kerja tersebut

Page 10: Konsep PEL

10

Definisi PELDefinisi PEL Berdasarkan analisis thd kelebihan dan

kelemahan dari beberapa definisi tentang PEL (a.l. Bank Dunia, ILO, Blakely & Bradshaw, dll) dan penyesuaian thd kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di Indonesia, PEL didefinisikan sbb.

PEL adalah usaha mengoptimalkan sumber daya lokal yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat lokal dan organisasi masyarakat madani untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah.

Page 11: Konsep PEL

11

Fokus PELFokus PELDefinisi PEL tersebut memfokuskan kepada: 1. Peningkatan kandungan lokal; 2. Pelibatan stakeholders secara substansial dalam

suatu kemitraan strategis; 3. Peningkatan ketahanan dan kemandirian

ekonomi;4. Pembangunan bekeberlanjutan; 5. Pemanfaatan hasil pembangunan oleh sebagian

besar masyarakat lokal; 6. Pengembangan usaha kecil dan menengah; 7. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai secara

inklusif; 8. Penguatan kapasitas dan peningkatan kualitas

sumber daya manusia; 9. Pengurangan kesenjangan antar golongan

masyarakat, antar sektor dan antar daerah; 10. Pengurangan dampak negatif dari kegiatan

ekonomi terhadap lingkungan.

Page 12: Konsep PEL

12

Dimensi PELDimensi PELDimensi atau batasan PEL adalah sebagai berikut:

(1) Pengertian lokal yang terdapat dalam definisi PEL tidak merujukpada batasan wilayah administratif tetapi lebih pada peningkatan

kandungan komponen lokal maupun optimalisasi pemanfaatan

sumberdaya lokal.

(2) PEL sebagai inisiatif daerah yang dilakukan secara partisipatif.

(3) PEL menekankan pada pendekatan pengembangan bisnis, bukanpada pendekatan bantuan sosial yang bersifat karikatif.

(4) PEL bukan merupakan upaya penanggulangan kemiskinan secara langsung.

(5) PEL diarahkan untuk mengisi dan mengoptimalkan kegiatan ekonomiyang dilakukan berdasarkan pengembangan wilayah, pewilayahan komoditas, tata ruang, atau regionalisasi ekonomi.

Page 13: Konsep PEL

13

Tujuan dan Sasaran PEL

1. Terlaksananya upaya percepatan pengembangan ekonomi lokal melalui pelibatan pemerintah, dunia usaha, masyarakat lokal, dan organisasi masyarakat madani dalam suatu proses yang partisipatif.

2. Terbangun dan berkembangnya kemitraan dan aliansi strategis dalam upaya percepatan pengembangan ekonomi lokal diantara stakeholder secara sinergis.

3. Terbangunnya sarana dan prasarana ekonomi yang mendukung upaya percepatan pengembangan ekonomi lokal.

4. Terwujudnya pengembangan dan pertumbuhan UKM secara ekonomis dan berkelanjutan.

5. Terwujudnya peningkatan PAD dan PDRB.

6. Terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat, berkurangnya pengangguran, menurunnya tingkat kemiskinan.

7. Terwujudnya peningkatan pemerataan antar kelompok masyarakat, antar sektor dan antar wilayah.

8. Terciptanya ketahanan dan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.

Page 14: Konsep PEL

14

Heksagonal PEL

FaktorLokasi

Proses Manajemen

TataKepemerintahan

Pengembangan Ekonomi Wilayah

Berkelanjutan

Kesinergian danFokus Kebijakan

Kelompok Sasaran

Pembangunan Berkelanjutan

Page 15: Konsep PEL

15

Faktor 2

Faktor 3

Faktor 1

Indikator 1Indikator …

Indikator n

Faktor 1

Page 16: Konsep PEL

16

Investor Luar Pelaku usaha baru

Pelaku usaha lokal

Kelompok Sasaran

Page 17: Konsep PEL

17

Kelompok Sasaran• Investor luar:

– Peraturan ttg kemudahan investasi, informasi prospek bisnis, kapasitas berusaha dan hukum, keamanan, kampanye, pusat pelayanan investasi

• Pelaku Usaha Lokal : – Modal, promosi, peningkatan teknologi,

manajemen & kelembagaan

• Pelaku Usaha Baru: – Pelatihan kewirausahaan, pendampingan &

monitoring, insentif, kecepatan ijin

Page 18: Konsep PEL

18

Faktor Lokasi Tidak Terukur Individual

Faktor Lokasi Terukur

Faktor Lokasi

Faktor Lokasi Tidak Terukur Pelaku

Usaha

Page 19: Konsep PEL

19

FAKTOR LOKASI• Faktor lokasi terukur:

– Akses ke dan dari lokasi, akses ke pelabuhan laut dan udara, sarana transportasi, infrastruktur komunikasi, infrastruktur energi, ketersediaan air bersih, tenaga kerja trampil,Jml Lembaga Keuangan lokal,

• Faktor lokasi tdk terukur untuk dunia usaha: – Peluang kerjasama, Lembaga Penelitian

• Faktor lokasi tidak terukur individual: – Kualitas: pemukiman, lingkungan, fasilitas pendidikan

dan pelatihan, pelayanan kesehatan, fasos & fasum, etos kerja SDM

Page 20: Konsep PEL

20

Perluasan Ekonomi

Pembangunan Wilayah

Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan Komunitas

KETERKAITAN DAN FOKUS KEBIJAKAN

Page 21: Konsep PEL

21

Keterkaitan dan Fokus Kebijakan

• Perluasan Ekonomi: – Kebijakan: investasi, promosi, persaingan usaha, peran

Perusahaan Daerah, jaringan usaha, informasi tenaga kerja, pengembangan keahlian

• Pemberdayaan Masy. & Pengembangan Komunitas– Kebijakan: Pemberdayaan Masyarakat berbasis

kemitraan swasta, pengurangan kemiskinan • Pembangunan Wilayah

– Kebijakan: kwsn ind, pusat pertumbuhan, pengemb. Komunitas, kerjasama antar daerah, tata ruang PEL, jaringan usaha antar sentra, sistem industri berkelanjutan

Page 22: Konsep PEL

22

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Ekonomi

Sosial Lingkungan

Page 23: Konsep PEL

23

Pembangunan Berkelanjutaan

• Ekonomi: – Pengembangan Industri pendukung,

perusahaan dgn Business Plan, perusahaan dgn inovasi

• Sosial– Kontribusi thd kesejahteraan, PEL &

adat/kelembagaan lokal

• Lingkungan– Penerapan amdal, daur ulang, kebijakan

Konservasi Sumber Daya Alam

Page 24: Konsep PEL

24

TATA KEPEMERINTAHAN

Kemitraan Pemerintah dan Dunia Usaha

Reformasi Sektor Publik

Pengembangan Organisasi

Page 25: Konsep PEL

25

Tata Kepemerintahaan

• Kemitraan Pemerintah & dunia usaha: – Kemitraan: infrastruktur,promosi &

perdagangan, pembiayaan

• Reformasi Sektor Publik – Reformasi: sistem insentif, restrukturisasi

organisasi pemerintahan, prosedur pelayanan publik

• Pengembangan Organisasi– asosiasi industri: status, peran, manfaat

Page 26: Konsep PEL

26

PROSES MANAJEMEN

Monitoring dan Evaluasi

Partisipatif

Perencanaan dan

Implementasi Partisipatif

Diagnosis Partisipatif

Page 27: Konsep PEL

27

Proses Manajemen

• Diagnosa secara partisipatif– Analisis & Pemetaan: potensi ekonomi, daya saing,

kondisi politis lokal, serta identifikasi stakeholder

• Perencanaan dan Implementasi secara partisipatif– Diagnosis vs perencanaan, jumlah stakeholder,

sinkronisasi (sektoral&spasial), implementasi vs perencanaan

• Monev secara partisipatif– Keterlibatan stakeholder: indikator & monev, frekuensi:

monev & diskusi pemecahan masalah, hasil monev vs perencanaan yg akan datang

Page 28: Konsep PEL

28

Pengembangan dan Penguatan

Kemitraan

Pengumpulan Data

Analisis Data

PemetaanStatus PEL

PenetapanFaktor

Pengungkit PEL

Identifikasi Stakeholder

Penyusunan Rencana

Tindak dan Pembiayaan

Penyusunan Rencana Bisnis

Pelaksanaan PEL

Monitoring dan Evaluasi

TAHAPI

TAHAP II

TAHAP III

TAHAPIV

TAHAPV

RPJMD

Adopsi dalam Dokumen

Rencana Daerah

RKPD

APBD

Page 29: Konsep PEL

29

Tahapan Revitalisasi PEL

1.Pengembangan dan Penguatan

Kemitraan Strategis PEL.

2. Kajian Cepat Status PEL.

3.Penyusunan Rencana dan Anggaran.

4.Pelaksanaan.

5.Monitoring dan Evaluasi.

Page 30: Konsep PEL

30

Langkah 1 Identifikasi Stakeholder• Tujuan:Mengindentifikasi stakeholder kunci

yang berperan dalam mempengaruhi dan yang terkena dampak suatu kebijakan dalam pengembangan ekonomi lokal

• Output:Diketahuinya stakeholder kunci dalam pengembangan ekonomi lokal

• Caranya: melalui forum KPEL (bila ada) atau Bappeda dan asosiasi/forum bisnis

Page 31: Konsep PEL

31

Langkah 2 Pembentukan dan Pengembangan Forum

Kemitraan PEL• Tujuan:Membangun kemitraan strategis antara pemerintah-dunia usaha pada

daerah yang belum membentuk forum kemitraan PEL, dan memperluas keanggotaan forum kemitraan PEL pada daerah yang sudah memiliki forum kemitraan PEL

• Output:Dibentuk dan diperluasnya forum kemitraan PEL• Peran forum adalah;

– Membantu pemerintah dalam menyusun rencana dan anggaran yg berkaitan dgn PEL

– Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan ekonomi lokal

– Memberi masukan dan saran kepada pemerintah dalam menyusun kebijakan PEL

Page 32: Konsep PEL

32

Tahap II Kajian Cepat Status PELLangkah 3 Pengumpulan Data• Tujuan:Mengumpulkan data dasar

PEL maupun data yang sesuai dengan kuesioner

• Output:Terkumpulnya data dan informasi tentang PEL

• Caranya : melalui FGD mengisi instrumen tersedia

Page 33: Konsep PEL

33

Langkah 4 Analisis Data

• Tujuan:Menganalisis data dengan menggunakan Rapid Assessment Techniques for Local Economic Development (RALED)

• Output:Hasil Analisis PEL

Page 34: Konsep PEL

34

Langkah 5 Pemetaan Status PEL • Tujuan:Memetakan status PEL pada suatu wilayah

ataupun status PEL suatu komoditi pada suatu wilayah

• Output:Status PEL suatu wilayah ataupun status PEL suatu komoditi pada suatu wilayah

• Hasilnya:

– Peta aspek PEL : < 50% buruk, 50-75% baik, > 75% sangat baik.

– Peta status PEL komoditas/wilayah

Page 35: Konsep PEL

35

Langkah 6

Identifikasi Faktor Pengungkit PEL • Tujuan: Mengidentifikasi faktor pengungkit

dari setiap aspek/komponen dari Heksagonal PEL

• Output: Faktor pengungkit dari setiap aspek/komponen Heksagonal PEL

Page 36: Konsep PEL

36

Tahap III Penyusunan Rencana dan Anggaran

Langkah 7 Penyusunan Rencana Tindak dan Pembiayaan PEL

Tujuan: Menyusun rencana tindak PEL dan anggarannya berdasarkan faktor pengungkit PEL yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan melibatkan pemangku kepentingan lainnya secara partisipatif.

Output: Rencana tindak PEL dan anggaran partisipatif terutama faktor pengungkit menjadi prioritas.

Rencana tindak dimaksud: di sektor pemerintah setiap SKPD menyusun rencana tindak secara terpadu dgn SKPD lain dgn dikoordinasikan oleh Bappeda.

Page 37: Konsep PEL

37

Langkah 8 Penyusunan Rencana Bisnis• Tujuan: Menyusun rencana bisnis

berdasarkan faktor pengungkit PEL yang dilaksanakan oleh dunia usaha dan organisasi masyarakat madani

• Output: Rencana bisnis PEL

Page 38: Konsep PEL

38

Langkah 9 Integrasi ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah

• Tujuan: Memasukkan rencana tindak dan rencana bisnis ke dalam dokumen perencanaan daerah baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah

• Output: Dokumen perencanaan daerah yang telah memuat rencana tindak dan rencana bisnis PEL

Page 39: Konsep PEL

39

Langkah 10 Pelaksanaan PEL

• Tujuan: Melaksanakan rencana tindak dan rencana bisnis PEL yang telah disusun oleh seluruh pemangku kepentingan kunci sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka

• Output: Kebijakan yang mendukung PEL

Page 40: Konsep PEL

40

Tahap V Monitoring dan Evaluasi PEL

Langkah 11 Monitoring dan Evaluasi PEL

• Tujuan: Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PEL secara partisipatif oleh seluruh pemangku kepentingan kunci

• Output: Pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan

Page 41: Konsep PEL

41

Contoh Analisis

Kab. Serang

Page 42: Konsep PEL

42

1. KELOMPOK SASARAN

No Indikator Skala Buruk Baik Nilai

1. Peraturan (Perda/Perkada/SK Ka. SKPD) tentang kemudahan investasi dalam bentuk (item); a. Insentif fiskal b. Penyederhanaan perijinan c. Penyediaan lokasi/lahan d. Ketenagakerjaan

0 = 0 - 1 item peraturan 1 = 2 - 3 item peraturan 2 = ? 4 item peraturan

0

2

2. Informasi prospek bisnis (buku/booklet/leaflet peluang investasi, official web site)

0 = tidak tersedia 1 = tersedia tetapi kurang informatif/lengkap/tidak mutakhir 2 = tersedia dan informatif, lengkap dan mutakhir

0

2

3. Kepastian berusaha dan hukum (a.l. ijin lokasi usaha, tata ruang, arbitrase, persaingan usaha, peradilan niaga)

0 = tidak ada (sering terjadi perubahan kebijakan, lemahnya penegakan hukum) 1 = ada (tidak terjadi perubahan kebijakan, ada penegakan hukum)

0

1

4. Keamanan (penjarahan, konflik sosial, premanisme dan buruh mogok)

0 = Tidak ada 1 = ada intesitas 2x/thn 2 = ada intensitas > 2x/th

2

0

KASUS SERANG : Tahap II Contoh Instrumen Kajian Cepat

Page 43: Konsep PEL

43

Attributes > PEL V

Ab

bre

via

tio

n

KE

LO

MP

OK

SA

SA

RA

N

Per

atu

ran

ten

tan

g K

emu

dah

an

Inv

esta

si

Info

rmas

i P

rosp

ek B

isn

is

Kep

asti

an B

eru

sah

a d

an H

uk

um

Kea

man

an

Kam

pan

ye

Pel

uan

g B

eru

sah

a

Pu

sat

Lay

anan

In

ves

tasi

Up

aya

Fas

ilit

asi

Per

mo

dal

an d

ari

Pem

da

Pro

mo

si P

rod

uk

UK

M d

ari

Pem

da

Up

aya

Pem

da

un

tuk

Pen

ing

kat

an

Tek

no

log

i, M

anaj

emen

dan

Kel

emb

agaa

n L

ok

al

Fas

ilit

asi

Pel

atih

an K

ewir

ausa

haa

n

bag

i P

elak

u U

sah

a B

aru

Pen

dam

pin

gan

dan

mo

nit

ori

ng

bis

nis

pel

aku

usa

ha

bar

u

Inse

nti

f p

emd

a d

alam

ben

tuk

pem

ber

ian

dan

a st

imu

lan

, d

an

ker

ing

anan

bia

ya

per

ijin

an

Kec

epat

an p

eng

uru

san

iji

n b

agi

inv

esta

si b

aru

KELOMPOK SASARAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Reference PELGOOD - best attribute values 2 2 1 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2

BAD - worst attribute values 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

UP - half good, half bad 2 2 1 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0

DOWN - opposite to UP 0 0 0 2 0 0 0 1 1 2 2 1 2

Anchor PEL 2 2 1 0 2 2 1 1 1 2 2 1 0

2 2 1 0 2 2 1 1 1 2 2 0 0

2 2 1 0 2 2 1 1 1 2 0 0 0

2 2 1 0 2 2 1 1 1 0 0 0 0

2 2 1 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0

2 2 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0

2 2 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2

0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 1 2

0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2 1 2

0 0 0 2 0 0 0 0 1 2 2 1 2

0 0 0 2 0 0 1 1 1 2 2 1 2

0 0 0 2 0 2 1 1 1 2 2 1 2

0 0 0 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2

0 0 0 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2

0 0 1 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2

0 2 1 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2

2 2 1 0 2 2 1 1 1 2 2 1 2

User-entered scoring error limits per attribute: (score is expected to be in interval score-Emin to score+Emax)EminEmax

DEFAULT 95% probability scoring error limits:set at 20% of full attribute scaleError limit above or below score 0.2476 0.2649 0.2394 0.209 0.2598 0.2435 0.2615 0.2136 0.28095 0.2811(assumes 0 mean Normal error distribution)

Page 44: Konsep PEL

44

RAPFISH Ordination - Monte Carlo Scatter Plot

-60

-40

-20

0

20

40

60

0 20 40 60 80 100 120

Fisheries Sustainability

Oth

er

Dis

tin

gis

hin

g F

eatu

res

RAPFISH Ordination - Monte Carlo Scatter Plot

Page 45: Konsep PEL

45

Diagram Layang Layang Hasil Analisis PEL

No Dimensi/Aspek NilaiPEL Indeks

1 Kelompok Sasaran2 Faktor Lokasi3 Kesinergian dan Fokus Kebijakan4 Pembangunan Berkelanjutan5 Tata Pemerintahan6 Proses Manajemen

Status Pengembangan Ekonomi Lokal Kab/Kota

0

20

40

60

80

100

Kelompok Sasaran

Faktor Lokasi

Kesinergian dan Fokus Kebijakan

Pembangunan Berkelanjutan

Tata Pemerintahan

Proses Manajemen

Page 46: Konsep PEL

46

Diagram Layang Layang Hasil Analisis PEL

KASUS KABUPATEN SERANG

Status Pengembangan Ekonomi Lokal Kabupaten Serang

62.78

57.43

48.21

65.16

57.99

51.13

0

20

40

60

80

100Kelompok Sasaran

Faktor Lokasi

Kesinergian dan Fokus Kebijakan

Pembangunan Berkelanjutan

Tata Pemerintahan

Proses Manajemen

Dari gambar diatas dpt disimpulkan bahwa perlu meningkatkan faktor kesinergian dan fokus kebijakan + Proses manajemen (titik terlemah dari gambar di atas)

Page 47: Konsep PEL

47

Page 48: Konsep PEL

48

Page 49: Konsep PEL

49

Leverage of Attributes

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Peraturan tentang Kemudahan Investasi

Informasi Prospek Bisnis

Kepastian Berusaha dan Hukum

Keamanan

Kampanye Peluang Berusaha

Pusat Layanan Investasi

Upaya Fasilitasi Permodalan dari Pemda

Promosi Produk UKM dari Pemda

Upaya Pemda untuk Peningkatan Teknologi, Manajemen dan Kelembagaan Lokal

Fasilitasi Pelatihan Kewirausahaan bagi Pelaku Usaha Baru

Pendampingan dan monitoring bisnis pelaku usaha baru

Insentif pemda dalam bentuk pemberian dana stimulan, dan keringanan biaya perijinan

Kecepatan pengurusan ijin bagi investasi baru

Att

ribute

Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on Sustainability scale 0 to 100)

Leverage of Attributes (Faktor Pengungkit Kelompok Sasaran Pengembangan Ekonomi Lokal)

Page 50: Konsep PEL

50

NoFaktor

PengungkitStrategi Rencana Tindak

Thn Pelaksanaan

08

09

10

11

12

1 Promosi produk UKM dari Pemda

1. Menyusun rencana komunikasi pemasaran produk unggulan daerah

2. Kampanye produk unggulan daerah secara terpadu

• Menyusun rencana kerja komunikasi pemasaran dan implementasi pemda dan dunia usaha

• Kampanye melalui media elektronik, cetak dan pameran dagang tunggal

• Temu usaha secara periodik antara stakeholder dunia usaha dan pemerintah

• Labeling dan standarisasi produk UKM

2 Upaya Pemda untuk peningkatan teknologi, manajemen dan kelembagaan

1. Fasilitasi pengembangan teknologi dan manajemen UKM

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dan pemberdayaan organisasi bisnis masyarakat

• Pelatihan teknis dan pendampingan bagi peningkatan teknologi UKM

• Pendampingan dan konsultasi manajemen usaha UKM

• Program Pemberdayaan Masyarakat• Pelibatan tokoh masyarakat untuk

merubah pola pikir masyarakat dan pemberdayaan masyarakat

√√

√√

√√ √ √

3 Upaya fasilitasi permodalan dari Pemda

Pengembangan sentra-sentra UKM dan IKM

• Memberikan bantuan modal kepada para pelaku usaha

• Memperluas jaringan sentra-sentra produksi

√ √ √

1. Aspek Kelompok Sasaran

Page 51: Konsep PEL

51

No Faktor Pengungkit Strategi Rencana Tindak

Thn Pelaksanaan

08

09

10

11

12

4 Pusat pelayanan investasi

1. Memberikan pelayanan yang prima bagi investor

2. Penguatan Investor Outreach Office (IOO)

3. Meningkatkan dukungan pemerintah setempat dalam menarik investor

4. Menciptakan sistem lembaga keuangan dan pasar yang sehat, dengan fokus pada potensi produk lokal

• Membuat Investor Outreach Office (IOO)

• Perbaikan sistem lembaga dan pelayanan keuangan

• Pembuatan sistem informasi pelayanan investasi dengan komputer

• Meningkatkan kemampuan SDM pada instansi pemerintah dan Kadin/ Asosiasi tentang regulasi dan potensi usaha

5 Kampanye peluang berusaha

1. Menciptakan perubahan paradigma berpikir masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup melalui peningkatan ekonomi produktif

2. Mengembangkan publikasi potensi usaha unggulan berbasis kerajinan tangan

3. Menciptakan pekerjaan baru dan merangsang kegiatan ekonomi daerah

• Mengadakan kampanye ekonomi produktif kepada masyarakat

• Kerjasama Pemda dan LSM dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

• Mengadakan kampanye potensi usaha di tingkat lokal/regionl/nasional dan internasional

• Pembentukan klaster-sentra industri kecil

Page 52: Konsep PEL

52

NoFaktor

PengungkitStrategi Rencana Tindak

Thn Pelaksanaan

08

09

10

11

12

6 Keamanan 1. Menciptakan lingkungan yang aman bagi pengembangan bisnis

2. Pengawasan lingkungan yang terpadu

• Pembangunan posko keamanan di berbagai kawasan pusat usaha

• Terbentuknya petugas keamanan ramah-tanggap lingkungan

√ √ √ √ √

7 Kepastian berusaha dan hukum

1. Menciptakan stabilitas yang kondusif

2. Menjamin kepastian berusaha bagi para investor

• Adanya peraturan yang jelas bagi investor

• Pengadaan sarana dan prasarana keamanan

• Melakukan penyuluhan-penyuluhan hukum bagi masyarakat lokal

√ √ √ √ √

8 Fasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha baru

1. Meningkatkan kemampuan masyarakat bagi pemberdayaan ekonomi

2. Menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha baru

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kewirausahaan

• Menyiapkan tenaga pendamping (fasilitator) bagi pelaku usaha baru

• Fasilitasi pelatihan kewirausahaan bagi pelaku usaha baru

• Pelatihan pemberdayaan kelompok UKM melalui pembentukan sentra UKM

√ √ √

9 Insentif Pemda dalam bentuk pemberian dana stimulan, dan keringanan biaya

1. Menciptakan kesempatan kerja bagi dunia usaha baru

2. Mendukung pengengembangan kewirausahaan oleh masyarakat

• Fasilitasi dana stimulan kepada UKM/IKM

• Regulasi insentif untuk produk unggulan

Page 53: Konsep PEL

53

No Faktor Pengungkit Strategi Rencana Tindak

Thn Pelaksanaan

08

09

10

11

12

10 Informasi prospek bisnis

1. Membuat gambaran rencana bisnis untuk kegiatan pengembangan UKM dan industri kecil dan jasa serta pariwisata

2. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan promosi bisnis melalui berbagai jenis layanan informasi dan kerjasama promosi

• Temu bisnis• Membuat gambaran peluang

investasi• Mengikuti dan menyelenggarakan

Pameran• Membuat booklet dan leaflet• Pembuatan video prospek peluang

investasi • Membuat dan up dating website

√ √

√√

√ √

√√

11 Pendampingan dan monitoring bisnis pelaku usaha baru

1. Mendorong partisipasi masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan potensi

2. Menerapkan sistem monitoring dan evaluasi bagi pelaku usaha baru dengan pendampingan

• Sosialisai antar pelaku bisnis lama dan baru

• Kemitraan dan pendampingan oleh perusahaan besar dengan usaha baru

• Publikasi perkembangan usaha secara periodik

• Pertemuan secara berkala membahas perkembangan lingkungan usaha

12 Peraturan tentang kemudahan investasi

Menciptakan peraturan yang jelas dan mudah dipahami

• Kaji ulang & Penyusunan peraturan tentang investasi

• Publikasi buku-buku peraturan tentang investasi

• Sosialisasi peraturan tentang investasi

Page 54: Konsep PEL

54

NoFaktor

PengungkitStrategi Rencana Tindak

Thn Pelaksanaan

08

09

10

11

12

13 Kecepatan pengurusan ijin bagi investasi baru

1. Menciptakan sistem perizinan terpusat

2. Memberikan kemudahan bagi investor dalam pengurusan perizinan

3. Memberikan pelayanan perizinan yang tidak berbelit-belit, transparan, mudah dan cepat

4. Meningkatkan kemampuan SDM yang terlibat dalam bidang perizinan

• Pengembangan pusat pelayanan perizinan (KPT).

• Pengadaan sarana dan prasarana pendukung

• Penyusunan SOP • Sosialisasi SOP • Pelatihan bagi staf pelayanan

pengurusan izin investasi

√ √