konsep manajemen asuhan kebidanan kb non hormonal

9
1.5.1 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB) I. Pengkajian Tanggal........jam..........tempat......... 1. Pengumpulan data a. Data subyektif 1) Keluhan utama Mengetahui alas an klien mengikuti KB IUD apakah ingin menunda kehamilan, mengatur, atau mengakhiri kehamilan. Menurut Reeder (2011:224) Alasan tersebut digunakan untuk mengkaji adannya harapan realistis yang dapat dijelaskan dalam diskusi. Jika wanita benar benar bahwa kehamilan harus dicegah, maka metode yang tepat dapat diindikasikan. Jika penundaan atau jarak waktu adalah tujuan sebenarnya dan wanita khawatir mengenai setiap perubahan fisiologis dan fungsi tubuhnya, sebuah metode dengan resiko kehamilan yang agak besar, tetapi tanpa perubahan sistemik atau local akan lebih tepat. 2) Riwayat kesehatan Keluarga Informasi tentang anemia, tuberculosis, stroke, kanker, atau masalah masalah mental harus diperoleh. Informasi ini memberikan data tentang penyakit yang membuat klien beresiko. Informasi ini juga membantu mengidentifikasi kontraindikasi terhadap metode spesifik. (Reeder 2011 : 223) 3) Riwayat kesehatan sekarang dan lalu Diperlukan informasi mengenai apakah wanita mengalami masalah yang daudipat menjadi kontraindikasi pemasangan IUD. Berikut ini merupakan kontraindikasi pemasangan IUD menurut Abdul Bari (2011 : MK-81) : Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik

Upload: verlina-maya-gita

Post on 09-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

1.5.1 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB)I. Pengkajian Tanggal........jam..........tempat.........

1. Pengumpulan dataa. Data subyektif1) Keluhan utamaMengetahui alas an klien mengikuti KB IUD apakah ingin menunda kehamilan, mengatur, atau mengakhiri kehamilan. Menurut Reeder (2011:224) Alasan tersebut digunakan untuk mengkaji adannya harapan realistis yang dapat dijelaskan dalam diskusi. Jika wanita benar benar bahwa kehamilan harus dicegah, maka metode yang tepat dapat diindikasikan. Jika penundaan atau jarak waktu adalah tujuan sebenarnya dan wanita khawatir mengenai setiap perubahan fisiologis dan fungsi tubuhnya, sebuah metode dengan resiko kehamilan yang agak besar, tetapi tanpa perubahan sistemik atau local akan lebih tepat.

2) Riwayat kesehatan KeluargaInformasi tentang anemia, tuberculosis, stroke, kanker, atau masalah masalah mental harus diperoleh. Informasi ini memberikan data tentang penyakit yang membuat klien beresiko. Informasi ini juga membantu mengidentifikasi kontraindikasi terhadap metode spesifik.(Reeder 2011 : 223)3) Riwayat kesehatan sekarang dan laluDiperlukan informasi mengenai apakah wanita mengalami masalah yang daudipat menjadi kontraindikasi pemasangan IUD. Berikut ini merupakan kontraindikasi pemasangan IUD menurut Abdul Bari (2011 : MK-81) : Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik Kelaianan bawaan uterus abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri Penyakit trofoblas yang ganas Diketahui Menderita TBC Pelvik Kanker alat genital

4) Riwayat obstetria. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifasTiap komplikasi atau abnormalitas dicatat karena hal ini dapat mempengaruhi penggunaanhal ini dapat memmengaruhi penggunaan kontasepsi. Wanita yang baru sedikit mengalami kehamilan biasanyan ingin menggunakan kontrasepsi yang reversible. Wanita yang beberapa kali hamil dapat mempertimbangkan metode jangka panjang atau sterilisasi(Reeder 2011:223).Pada wanita dengan riwayat hamil di luar kandungan disarankan untuk tidak menggunakan metode IUD karena dapat terulang kembali. IUD dapat mengurangi kemungkinan implantasi intra uterin, sehingga kehamilan yang terjadi akan lebih cenderung mengarah pada kehamilan ektopik(Hanafi Hartanto, 2004)

Pada pengkajian masa nifas perlu juga ditanyakan apakah terdapat komplikasi seperti radang panggul. Hal ini dikarenakan metode IUD memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami radang panggul(Hanafi Hartanto, 2004)

5) Riwayat KBPenggunaan kontrasepsi sebelumnya dan pengalaman terhadap kontrasepsi adalah penting. Metode yang tidak berhasil atau menimbulkan masalah atau efek samping mungkin menjadi pilihan yang buruk kecuali jika metode ini digunakan secara tidak benar.(Reeder 2011 : 223)6) Riwayat HaidDikumpulkan informasi tentang menarke, masalah atau kekhawatiran mengenai pola menstruasi saat ini, dan penggunaan obat. Disminore dan menstruasi yang berat. Disminore dan menstruasi yang berat dapat diperburuk oleh AKDR; (Reeder 2011 : 223)

7) Pola kebiasaan sehari-hariBerikut adalah pola kebiasaan yang harus dikaji dalam pembuatan asuhan kebidanan a) Nutrisib) Istirahat/tidurc) Aktifitasd) Eliminasie) Personal hygienef) Kehidupan seksual

8) Riwayat PerkawinanMenurut Glasier (2006:125) IUD dapat dianggap metode kontrasepsi pilihan pertama bagi wanita mongami. Disamping itu menurut Glasier terdapat kontraindikasi relatif pemasangan IUD yaitu wanita yang memiliki banyak pasangan seksual. Apabila wanita memiliki hubungan yang baru atau tidak stabil, maka harus diprtimbangkan terhadap kemampuan atau ketidakrelaan wanita tersebut untuk menggunakan metode lain dan resiko kehamilan yang tidak direncanakan.

b. Data obyektif1) Pemeriksaan umumKeadaan umum: BaikKesadaran: ComposmentisTekanan darah: 90/60-130//90 mmHgNadi: 60-90 kali/menitRR: 16-24 kali/menitBB : . Kg 2) Pemeriksaan fisika. InspeksiMuka :Dikaji apakah adanya tanda tanda anemis seperti pucatMata:Konjungtiva yang pucat dapat mengindikasikan klien mengidap anemia. Selain itu sclera yang kuning dapat mengindikasikan ibu mengidap hepatitisLeher:Bila ditemukan pembendungan vena jugularis yang kemungkinan ibu menderita penyakit jantung.Payudara:Tidak terdapat benjolan abnormal yang dicurigai adanya kanker payudara, tidak ada hiperpigemntasi areola mammae, yang dapat dicurigai kemungkinan kehamilan, payudara sedikit tegang dan membesar.Abdomen:Uterus tak teraba keras yang dicurigai adanya kehamilan, tidak ada pembesaran heparEkstrmitas:Tidak ditemukan oedem, tidak ada varicesGenetalia:Adakah kondiloma akuminata yang disebabkan Gonore (ditandai pada labia ada tumor seperti kutil runcing seperti cengger ayam), adakah kondilomatalata yang disebabkan oleh Sifilis (ditandai borok sebesar uang logam), adakah vulvitis (ditandai adanya pembengkakan pada labia, kelihatan merah, gatal, nyeri dan panas waktu kencing), adakah warna kebiruan yang menandakan kehamilan, adakah vaginitis (ditandai secret berbau anyir, terasa panas dan gatal), adakah tanda-tanda infeksi yang ditandai adanya pembengkakan dan merah pada kelenjar skene dan bartholini.

b. PalpasiLeher:Teraba pembesaran kelenjar tyroid/tidak, teraba bendungan vena jugularis/tidakDada:Teraba benjolan abnormal di payudara / tidakAbdomen:Teraba pembesaran dan nyeri tekan pada hepar dan limpa, adakah nyeri tekan pada adneksa kiri dan kanan (bila nyeri tekan berarti adanya adnexitis), adakah nyeri pada suprapubik (bila nyeri tekan berarti adanya radang panggul).Genetalia:Ada pembesaran kelenjar bartholin dan skene/ tidakEkstremitas:Oedema/tidak, ada varises/ tidak

c. Pemeriksaan inspekuloDinding vagina:Normal warna merah muda, lipatan memanjang dan melingkarAdakah: Erosi portio: Terlihat merah dan tidak rata Kanker serviks:Permukaan kasar seperti bunga kol, mudah berdarah, keluar cairan yang khas encer berwarna coklat dan berbau busuk Polip:benjolan seperti kutil pada portio Infeksi:Ditandai adanya pengeluaran cairan abnormal kuning kehijauan. Bila ada sekretnya dengan lidi kapas dan dimasukkan dalam tabung steril yang disediakan untuk diperiksa di lab.d. Pemeriksaan dalam Adakah infeksi panggul, ditandai bila serviks digerakkan ke kanan kiri dengan kedua jari terasa sakit.

Menentukan posisi rahim: Posisi rahim antefleksi: jari pada forniks posterior, maka perabaan uterus seperti duduk, bila jari ada didalam forniks anterior digerakkan maka tangan yang ada diluar tidak terasa Posisi rahim retrofleksi: jari yang ada di forniks anterior digerakkan terasa oleh tangan yang ada di luar Adakah kehamilan, ditandai rahim yang membesar, lunak, dan licin Adakah mioma uteri, ditandai rahim membesar, kokoh, kenyal, tidak rata Adakah cistoma ovari, ditandai rahim yang lunak, licin, dan berisi cairan Adakah adnexitis, bila terasa nyeri tekan saat menekan adnexa kanan/kiri

e. Pemeriksaan rektovaginalBila ada indikasi adanya tumor pada cavum douglas dan kesulitan menentukan besarnya uterus retrofleksi.

3) Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium : plano tes +/- Pap Smear (Deteksi kanker Serviks) Kultur Chlamydia dan Gonore jika diindikasikan Hitung darah lengkap (Menyingkirkan anemia dan infeksi sistemik memberi indikasi kondisi trombosit) Laboratorium Riset Penyakit Kelamin atau pemeriksaan serologi lain untuk sifilis(Reeder, 2011:224)

II. Identifikasi Diagnosa dan MasalahDx : Ny P.Ab.AT. tahun calon akseptor IUD.Ds : klien mengatakan ingin pasang IUD, jumlah anak., anak terakhir berumur., mengeluh.Do : TTV dalam batas normalKU : BaikKesadaran : KomposmentisTD : 90/60-130/90 mmHgNadi : 60-90x/menitSuhu : 36,5-37,50CRR : 16-24x/menitPemeriksaan penunjang : Laboratorium, Inspekulo, dan Bimanual.Masalah: Rasa cemas yang dialami ibu karena akan dipasang IUDDs: ibu mengatakan agak takut karena akan dipasang IUDDo: raut muka ibu yang terlihat ketakutan

III. Identifikasi Diagnosa/Masalah potensialTidak ada1V. Kebutuhan segeraTidak ada

V. IntervensiDx: Ny P.. Ab. AT berumur . Calon akseptor IUDTujuan: klien menjadi akseptor IUD tanpa terjadi komplikasiKH: klien mendapat pelayanan pemasangan IUD sesuai prosedur Klien bersikap kooperatif saat pemasangan IUD terpasang dengan benar dengan teknik aseptic dan antiseptic TTV dalam keadaan normalTD : 90/60 130/90 mmHgNadi : 60-9- x/menitSuhu : 36,5 37,5oCRR : 16-24 x/menitIntervensia. Konseling pra pemasangan IUDR : informasi tentang rencana pemasangan IUD akan lebih meningkatkan kooperatif klienb. Lakukan informed consentR : tnada bukti persetujuan tindakan yang dilakukan (tanggung jawab dan tanggung gugat)c. Persiapkan alat, pasien, lingkunganR : memudahkan pamasangan dan untuk menjaga privasi kliend. Lakukan pemasangan IUD dengan teknik aseptic dan antisepticR : mengurangi risiko infeksie. Rapikan klien dan tempat serta bereskan alat yang telah terpakaiR : tindakan pasca pemasangan yang tepat sesuai prosedurf. Berikan KIE pasca pemasanganR : informasi yang tepat akan meningkatkan pengetahuan pasieng. Catat dalam rekam medicR : bukti bahwa telah klien telah mendapat pelayanan IUDh. Anjurkan klien dalam 1 minggu control atau bila ada keluhanR : followup pasca pemasangan IUD serta deteksi dini adanya efek sampingMasalah: Rasa cemas yang dialami ibu karena akan dipasang IUDTujuan: kecemasan berkurangKH: kien tampak lebih tenangIntervensi :a. Beri kesempatan klien untuk mrngungkapkan kecemasanya R : mengungkapkan perasaan dan berbagi dapat mengurangi kecemasanb. Beritahukan kepada klien bahwa pemasangan IUD ini akan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah professional.R : klien dapat lebih kooperatif dan tenang.

III. ImplementasiImplementasi tindakan merupakan realitas daripada rencana tindakan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Dalam melakukan ini, seorang bidan dapat melakukannya secara mandiri maupun kolaborasi selama melakukan tindakan bidan mengawasi dan memonitor kemajuan kesehatan klien. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu yang singkat, efektif, efisien (Depkes RI, 2008 : 10).IV. EvaluasiHasil evaluasi tindakan nantinya dituliskan setiap saat pada lembar catatan perkembangan dengan melaksanakan observasi dan pengumpulan data subyektif, obyektif, mengkaji data tersebut dan merencanakan terapi atas hasil kajian tersebut. Jadi secara dini catatan perkembangan berisi uraian yang berbentu SOAP, yang merupakan singkatan dari :S: Merupakan informasi/data yang diperoleh dari keluhan pasienO: Merupakan informasi yang didapatkan dari hasil pemeriksaan oleh bidan maupun oleh tenaga kesehatan lainnya.A: Merupakan penilaian yang disimpulkan dari informasi subyektif dan obyektifP: Merupakan rencana tindakan kebidanan yangt dibuat sesuai dengan masalah klien (Depkes, 2008 : 57).