konsep hukum dalam islam

26
KONSEP HUKUM DALAM ISLAM BAB I PENDAHULUAN Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak seluruh system social, terutama system hukum yang ada pada masyarakat Jahiliyyah. Islam datang ke tengah-tengah masyarakat Jahiliyyah dengan membawa syari'ah (system hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara prinsip, kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran egaliter, dapat dinilai sebagai sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan yang sedang terjadi di dalam masyarakat, terutama system hukumnya, dengan wahyu dan petunjuk dari Allah SWT. Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim, dan meliputi materi-materi-materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual keagamaan.[1] Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri. BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Hukum Dalam Islam a) Pengertian Hukum (peraturan/norma) adalah suatu hal yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan

Upload: zahrah-utami

Post on 19-Feb-2016

77 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Agama Islam

TRANSCRIPT

KONSEP HUKUM DALAM ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah  mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak seluruh system social, terutama system hukum yang ada pada masyarakat Jahiliyyah. Islam datang ke tengah-tengah masyarakat Jahiliyyah dengan membawa syari'ah (system hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur relasi yang adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara prinsip, kemunculan Nabi Muhammad saw dengan membawa ajaran-ajaran egaliter, dapat dinilai sebagai sebuah perubahan social terhadap kejahiliyyahan yang sedang terjadi di dalam masyarakat, terutama system hukumnya, dengan wahyu dan petunjuk dari Allah SWT.

Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim, dan meliputi materi-materi-materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual keagamaan.[1] Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Konsep Hukum Dalam Islam

a)      Pengertian

Hukum (peraturan/norma) adalah suatu hal yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berupa kenyataan yang tumbuhdan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa.

Hukum Islam adalah hukum-hukum yang diadakan oleh Allah untuk umat-Nya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah (perbuatan).

Dengan adanya Hukum dalai slam berarti ada batasan-batasan yang harus dipatuhi dalam kehidupan. Kerena tidak bisa dibayangkan jika hokum, seseorang akan semaunya melakukan sesuatu perbuatan termasuk perbuatan maksiat.

b)     Ruang Lingkup Hukum Islam

Hukum Islam dibagi ke dalam dua bagian :

1. Bidang Ibadah (ibadah mahdah)

Ibadah mahdah adalah tata cara beribadah yang wajib dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.

2. Mu’amalah ( ibadah ghairu mahdah)

Mu’amalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia. Yang sifatnya terbuka untuk dikembangkan melalui ijtiad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu.

Dengan adanya hukum ibadah mahdah dan muamalah ini jika diamalakan oleh manusia akan dapat terpelihara Agama, jiwa, dan akalnya.

c)      Tujuan Hukum Islam

Tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan. Mengarahkan manusia kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat kelak . Menurut Abu Ishak al-shatibi :

1. Memelihara agama

2. Memelihara jiwa

3. Memelihara akal

4. Memelihara keturunan

5. Memelihara harta

d)     Sumber hukum islam

Pembahasan sumber-sumber Syariat Islam, termasuk masalah pokok (ushul) karena dari sumber-sumber itulah terpancar seluruh hukum/syariat Islam. Oleh karenanya untuk menetapkan sumber syariat Islam harus berdasarkan ketetapan yang qath’i (pasti) kebenarannya, bukan sesuatu yang bersifat dugaan (dzanni). Berikut sumber hukum islam :

1.      Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasulullah saw dengan menggunakan bahasa Arab disertai kebenaran agar dijadikan hujjah(argumentasi) dalam hal pengakuannya sebagai rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hukum bagi seluruh ummat manusia, di samping merupakan amal ibadah bagi yang membacanya.

Al-Qur’an diriwayatkan dengan cara tawatur (mutawatir) yang artinya diriwayatkan oleh orang sangat banyak semenjak dari generasi shahabat ke generasinya selanjutnya secara berjamaah. Jadi apa yang diriwayatkan oleh orang per orang tidak dapat dikatakan sebagai Al-Qur’an. Orang-orang yang memusuhi Al-Qur’an dan membenci Islam telah berkali-kali mencoba menggugat nilai keasliannya. Akan tetapi

realitas sejarah dan pembuktian ilmiah telah menolak segala bentuk tuduhan yang mereka lontarkan. Al-Qur’an adalah kalamullah, bukan ciptaan manusia, bukan karangan Muhammad saw ataupun saduran dari kitab-kitab sebelumnya.

Al-Qur’an tetap menjadi mu’jizat sekaligus sebagai bukti keabadian dan keabsahan risalah Islam sepanjang masa dan sebagai sumber segala sumber hukum bagi setiap bentuk kehidupan manusia di dunia.

2.      As-Sunnah

Sunnah adalah perkataan, perbuatan dan taqrir (ketetapan / persetujuan / diamnya) Rasulullah saw terhadap sesuatu hal/perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya. Sunnah merupakan sumber syariat Islam yang nilai kebenarannya sama dengan Al-Qur’an karena sebenarnya Sunnah juga berasal dari wahyu.

3.      Al-Ijtihad

Al-Ijtihad sebagai sumber hukum Islam yang ketiga berdasar pada QS. 4 : 59 yang berisi perintah kepada orang-orang yang beriman agar patuh, taat kepada ketentuan-ketentuan Rasul (sunah/hadits) serta taat mengikuti ketentuan-ketentuan Ulil Amri (Ijtihad). Al-Ijtihad yaitu berusaha dengan keras untuk menetapkan hukum suatu persoalan yang tidak ditegaskan secara langsung oleh Al-Qur’an dan atau Hadits dengan cara istinbath (menggali kesesuaiannya pada Al-Qur’an dan ataupun Hadits) oleh ulama-ulama yang ahli setelah wafatnya Rasulullah.Ijtihad dapat dilakukan dengan menggunakan Ijma’, Qiyas, Istihsan, Istishab, Mashalah Mursalah, ‘Urf (tadisi). Syarat Mujtahid:

• Umum: Islam, balligh dan berakal

• Pokok: mengetahui al-Qur’an, sunnah, maqasid syar’iyah dan qawaid al- fiqhiyah

• Penting: menguasai bahasa Arab, ushul fiqh dan logika, mengetahui khilafiyah dan masalah-masalah yang sudah diijma’kan.

B.     Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan ruang lingkup hukum Islam, bahwa ruang lingkup hukum Islam sangat luas. Yang diatur dalam hukum Islam bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain dalam masyarakat, manusia dengan benda, dan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Dalam Al Qur’an cukup banyak ayat-ayat yang terkait dengan masalah pemenuhan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia serta larangan bagi seorang muslim untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Bagi tiap orang ada kewajiban untuk mentaati hokum yang terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits. Peranan hokum Islam dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak, tetapi dalam pembahasan ini hanya akan dikemukakan peranan utamanya saja, yaitu :

a.     Fungsi Ibadah

Fungsi utama hukum Islam adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hukum Islam adalah ajaran Allah yang harus dipatuhi umat manusia, dan kepatuhannya merupakan ibadah yang sekaligus juga merupakan indikasi keimanan seseorang.

b.     Fungsi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hukum Islam sebagai hokum yang ditunjukkan untuk mengatur hidup dan kehidupan umat manusia, jelas dalam praktik akan selalu bersentuhan dengan masyarakat. Sebagai contoh, proses pengharaman riba dan khamar, jelas menunjukkan adanya keterkaitan penetapan hokum  (Allah) dengan subyek dan obyek hokum (perbuatan mukallaf). Penetap hokum tidak pernah mengubah atau memberikan toleransi dalam hal proses pengharamannya. Riba atau khamar tidak diharamkan sekaligus, tetapi secara bertahap.

Ketika suatu hukum lahir, yang terpenting adalah bagaimana agar hukum tersebut dipatuhi dan dilaksanakan dengan kesadaran penuh. Penetap hokum sangat mengetahui bahwa cukup riskan kalau riba dan khamar diharamkan sekaligus bagi masyarakat pecandu riba dan khamar. Berkaca dari episode dari pengharaman riba dan khamar, akan tampak bahwa hokum Islam berfungsi sebagai salah satu sarana pengendali sosial.

Hukum Islam juga memperhatikan kondisi masyarakat agar hokum tidak dilecehkan dan tali kendali terlepas. Secara langsung, akibat buruk riba dan khamar memang hanya menimpa pelakunya. Namun secara tidak langsung, lingkungannya ikut terancam bahaya tersebut. Oleh karena itu, kita dapat memahami, fungsi kontrol yang dilakukan lewat tahapan pengharaman riba dan khamar. Fungsi ini dapat disebut amar ma’ruf nahi munkar. Dari fungsi inilah dapat dicapai tujuan hokum Islam, yakni mendatangkan kemaslahatan dan menghindarkan kemudharatan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

c.      Fungsi Zawajir

Fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan berzina, yang disertai dengan ancaman hokum atau sanksi hokum.Qishash, Diyat, ditetapkan untuk tindak pidana terhadap jiwa/ badan, hudud untuk tindak pidana tertentu (pencurian , perzinaan, qadhaf, hirabah, dan riddah), dan ta’zir untuk tindak pidana selain kedua macam tindak pidana tersebut. Adanya sanksi hokum mencerminkan fungsi hokum Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan. Fungsi hokum Islam ini dapat dinamakan dengan Zawajir.

d.     Fungsi Tandhim wa Islah al-Ummah

Fungsi hukum Islam selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi sosial, sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman, dan sejahtera. Dalam hal-hal tertentu, hukum Islam menetapkan aturan yang cukup rinci dan mendetail sebagaimana terlihat dalam hokum yang berkenaan dengan masalah yang lain, yakni masalahmuamalah, yang pada umumnya hokum Islam dalam masalah ini hanya menetapkan aturan pokok dan nilai-nilai dasarnya.

Perinciannya diserahkan kepada para ahli dan pihak-pihak yang berkompeten pada bidang masing-masing, dengan tetap memperhatikan dan berpegang teguh pada aturan pokok dan nilai dasar tersebut. Fungsi ini disebut dengan Tanzim wa ishlah al-ummah. Ke empat fungsi hokum Islam tersebut tidak dapat dipilah-pilah begitu saja untuk bidang hokum tertentu, tetapi satu dengan yang lain saling terkait. (Ibrahim Hosen, 1996 : 90).

C.    Konsep Hak Asasi Manusia Dalam Islam

Hak asasi manusia atau biasa disingkat HAM merupakan sebuah hal yang menjadi keharusan dari sebuah negara untuk menjaminnya dalam konstitusinya. Melalui deklarasi universal ham 10 desember 1948 merupakan tonggak bersejarah berlakunya penjaminan hak mengenai manusia sebagai manusia. Sejarah HAM dimulai dari magna charta di inggris pada tahun 1252 yang kemudian kemudian berlanjut pada bill of rights dan kemudian berpangkal pada DUHAM PBB. Dalam konteks keIndonesiaan penegakan HAM masih bisa dibilang kurang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan penegakan HAM di Indonesia terhambat seperti problem politik, dualisme peradilan dan prosedural acara (kontras, 2004;160).

Islam sebagai agama bagi pengikutnya meyakini konsep Islam adalah sebagai way of life yang berarti pandangan hidup. Islam menurut para penganutnya merupakan konsep yang lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia. Begitu juga dalam pengaturan mengenai hak asasi manusia Islam pun mengtur mengenai hak asasi manusia. Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang berarti agama rahmat bagi seluruh alam. Bahkan dalam ketidakadilan sosial sekalipun Islam pun mengatur mengenai konsep kaum mustadhafin yang harus dibela.

Dalam Islam, konsep mengenai HAM sebenarnya telah mempunyai tempat tersendiri dalam pemikiran Islam. Perkembangan wacana demokrasi dengan Islam sebenarnya yang telah mendorong adanya wacana HAM dalam Islam. Karena dalam demokrasi, pengakuan terhadap hak asasi manusia mendapat tempat yang spesial.

D.    Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan dan Penegakan Hukum

Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan dan Penegakan Hukum di Indonesia Sebagai hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum Islam telah menjadi bagian dan kehidupan bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kontribusi umat Islam dalam perumusan dan penegakan hukum perundang-undangan.

Hak Asasi Manusia dan Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.

BAB III

KESIMPULAN

Hukum Islam adalah hukum yangditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya dalam Al Qur’an dan dijelaskan dalam sunnah Rasul. Tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan. Mengarahkan manusia kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat kelak .

Sumber hukum islam terdiri atas: Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijtihad.Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasulullah saw dengan menggunakan bahasa Arab disertai kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam hal pengakuannya sebagai rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hukum bagi seluruh ummat manusia. Sunnah adalah perkataan, perbuatan dan taqrir (ketetapan / persetujuan / diamnya) Rasulullah saw terhadap sesuatu hal/perbuatan seorang shahabat yang diketahuinya.

Sedangkan Al-Ijtihad yaitu berusaha dengan keras untuk menetapkan hukum suatu persoalan yang tidak ditegaskan secara langsung oleh Al-Qur’an dan atau Hadits dengan cara istinbath (menggali kesesuaiannya pada Al-Qur’an dan ataupun Hadits) oleh ulama-ulama yang ahli setelah wafatnya Rasulullah.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia yang melekat pada dirinya sejak ia dilahirkan. HAM berlaku secara universal.

-MACAM MACAM HUKUM ISLAM-

1. Wajib (Fardlu)

Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh seorang muslima yang telah dewasa dan waras (mukallaf), di mana jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Contoh : solat lima waktu, pergi haji (jika telah mampu), membayar zakat, dan lain-lain.

Wajib terdiri atas dua jenis/macam :- Wajib ‘ain adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim mukalaf seperti sholah fardu, puasa ramadan, zakat, haji bila telah mampu dan lain-lain.

- Wajib Kifayah adalah perkara yang harus dilakukan oleh muslim mukallaff namun jika sudah ada yang malakukannya maka menjadi tidak wajib lagi bagi yang lain seperti mengurus jenazah.

2. Sunnah/Sunnat

Sunnat adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Contoh : sholat sunnat, puasa senin kamis, solat tahajud, memelihara jenggot, dan lain sebagainya.

Sunah terbagi atas dua jenis/macam:- Sunah Mu’akkad adalah sunnat yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW seperti shalat ied dan shalat tarawih.- Sunat Ghairu Mu’akad adalah sunnah yang jarang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti puasa senin kamis, dan lain-lain.

3. Haram

Haram adalah suatu perkara yang mana tidak boleh sama sekali dilakukan oleh umat muslim di mana pun mereka berada karena jika dilakukan akan mendapat dosa dan siksa di neraka kelak. Contohnya : main judi, minum minuman keras, zina, durhaka pada orang tua, riba, membunuh, fitnah, dan lain-lain.

4. Makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Contoh : posisi makan minum berdiri, merokok (mungkin haram).

5. Mubah

Mubah adalah suatu perkara yang jika dikerjakan seorang muslim mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Contoh : makan dan minum, belanja, bercanda, melamun, dan lain sebagainya.

Daftar pustaka:

http://handikadwipratama.blogspot.co.id/2012/12/konsep-hukum-dalam-islam.html

http://www.slideshare.net/inchyyaarfy/konsep-hukum-agama-islam

http://bukubersamakita.blogspot.co.id/2013/01/konsep-hukum-dalam-islam.html

http://abu-muflihaturrofi.blogspot.co.id/2011/12/konsep-hukum-islam.html

KONSEP HUKUM ISLAM

Pengertian :

            Hukum Islam Adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah swt melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw sebagai Rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits.

ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK HUKUM ISLAM

—        Syari’at Islam (Islamic Yurisprudence) : dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan hukum syari’at atau hukum syara.

—        Fikih Islam : istilah lain yang sering dipergunakan adalah hukum fikih

            Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkum dalam kata hukum Islam.

            Kedua Istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.

—        Syari’at Islam (Islamic Yurisprudence) : dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan hukum syari’at atau hukum syara.

—        Fikih Islam : istilah lain yang sering dipergunakan adalah hukum fikih

            Dalam praktiknya kedua istilah sering dirangkum dalam kata hukum Islam.

            Kedua Istilah tersebut dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.

PERBEDAAN SYARIAH DENGAN FIQH

—        Syariat terdapat dalam Al Qur’an dan Kitab-Kitab hadits. Bicara syari’ah berarti bicara ttg wahyu dan sunnah. Sedangkan fiqh terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Bicara fiqh berarti bicara ttg pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syariat dan hasil pemahamannya itu.

—        Syariat bersifat fundamental dan RL nya luas. Sedangkan fiqh bersifat instrumental RL terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang disebut perbuatan hukum.

—        Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul-Nya, berlaku abadi. Sedangkan Fiqh adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa kemasa.

—        Syaria’at hanya satu. Sedangkan fiqh mungkin lebih dari satu, hal ini dapat terlihat dengan adanya berbagai madzhab.

—        Syari’at menunjukan kesatuan dalam Islam, sedangkan fiqh menunjukan keberagamannya.

TUJUAN HUKUM ISLAM

—        Secara Umum Tujuan Hukum Islam adalah untuk mencegah keruksakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka, mengarahkan mereka kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak dengan jalan akhdzu al mashalih wa dar-u al

mafasid (mengambil segala manfaat dan menolak segala yang tidak bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia). Tujuan Pokok Syariat disebut dengan al-mabadi al-khamsah yang meliputi lima hal pokok

AL MABADI AL-KHAMSAH

—        Hifdz al-din, yaitu memelihara, mengembangkan dan mengamalkan agama Islam

—        Hifdz al-’aql, yaitu memelihara rasio dan mengembangkan cakrawalanya untuk kepentingan ummat

—        Hifdz al-nafs, yaitu memelihara jiwa raga dari bahaya dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang primer, sekunder, maupun suplementer.

—        Hifdz al-maal, yaitu memelihara harta dengan mengembangkan usaha dan menggunkannya tanpa melampaui batas.

—        Hifdz al-nasl, yaitu memelihara keturunan dengan menjaga kebutuhan jasmani dan rohani.

SUMBER HUKUM ISLAM

Sumber Hukum Islam secara keseluruhan ada tiga, yaitu :

1. AL QUR’AN

2. SUNNAH

3. IJTIHAD

            Al Qur’an dan Sunnah sebagai sumber pokok hukum Islam mengatur secara tegas aspek ibadah, namun untuk aspek di luar ibadah keduanya hanya memberikan rambu-rambunya saja, kapan hal itu boleh dilakukan dan kapan tidak.

1. AL QUR’AN

—        Menurut bahasa artinya bacaan atau yang dibaca. Sedangkan menurut istilah :Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dapat melemahkan dengan sependek-pendeknya ayat dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.

Pokok-Pokok Kandungan Al Qur’an

—        Tentang Tauhid atau keimanan

—        Tentang tata cara berubadah kepada Allah

—        Tentang Muamalah (hubungan dengan sesama manusia)

—        Tentang hukum

—        Tentang Janji dan Ancaman

—        Tentang sejarah umat manusia masa lalu

—        Tentang Ilmu Pengaetahuan

Kehebatan Al Qur’an

—        Isi dan bahasanya sangat luar biasa

—        Membicarakan peristiwa yang belum terjadi

—        Diturunkan untuk semua ummat bahkan jin

—        Naskah aslinya tetap terpelihara

—        Mencakup isi kitab yang diturunkan sebelumnya

—        Tidak satupun ayat yang bertentangan dengan akal atau keyakinan alamiah

—        Banyak membicarakan tentang alam dan fenomenanya

—        Bahasa yang dipergunakan terus berjaya

2. SUNNAH

—        Menurut Bahasa Sunnah berarti jalan. Sedangkan menurut istilah Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw baik yang berupa ucapan, perbuatan dan pengakuan (taqrir).

—        Dari Pengertian di atas dapat diketahui bahwa Sunnah/hadits dibagi menjadi tiga bagian yaitu : Sunnah Qauli, Sunnah  Fi’li dan sunnah taqriri. Bahkan ada lagi yang disebut dengan Sunnah Hammiyah (Yang dicita-citakan Nabi).

Kaitan Sunnah dengan Al Qur’an.

1. Sunnah Menguatkan Hukum Yang Telah ditetapkan Al Qur’an

Contoh :

Hukum haramnya menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua, dan

berkata dusta/jelek, yang ditetapkan melalui ayat-ayat berikut :

  عظيم لظلم رك الش إن بالله التشرك يابني يعظه وهو البنه لقمان وإذقال

Artinya :

Dan ketika Luqman berkata pada anaknya pada waktu ia mengajarnya : Hai

anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya

Mempersekutukan Allah itu adalah kezaliman yang besar sekali (Luqman : 13)

عليكم مايتلى إ�ال األنعام لكم لت وأح� ربه� ند ع� له خير فهو الله� حرمات� يعظم ومن ذل�كور� الز قول واجتن�بوا األوثان� ن م� جس الر فاجتن�بوا

Artinya :

Demikianlah (perintah Allah). Barang siapa mengagungkan apa-apa yang patut dihormati di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya disisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak kecuali yang diterangkan kepadamu haramnya maka jauhilah olehmu berhala-berhala najis itu dan jauhkanlah perkataan dusta (Al Haj : 30)

—        Larangan-larangan tersebut dikuatkan oleh sunnah, yaitu sabda Rasul sebagai berikut :

—        Perhatikanlah ! Saya akan menerangkan kepadamu sekalian sebesar-besar dosa besar (diulang tiga kali). Baiklah Hai Rasulullah, sahut Kami semua [para sahabat]. Mempersekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua. Konon Rasulullah disaat itu sedang bersandar, lalu duduk dan seraya berkata : Ingat ! perkataan dusta dan persaksian palsu. Rasulullah terus-menerus mengulang-ngulanginya sampai Kami berkata : “Mudah – mudahan beliau menghentikan-nya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Sunah memberi penjelasan terhadap ayat ayat Al – qur’an.

            Dalam hal ini ada tiga cara, yaitu :

a)      Memerinci Ayat yang masih Global.

Contoh : Ayat tentang perintah Shalat.

�6 وقوتا م ك�تابا ن�ين المؤم� على كانت الة الص إ�ن الة الص يموا فأق�

            Artinya :

            ….. maka dirikanlah shalat, sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman. (An Nisa : 103)

            Ayat  di atas masih bersifat global karena tidak ada penjelasan tentang bagaimana tata cara pelaksanaan shalat dan berpa jumlah raakaatnya, kemudian ayat tersebut dirinci dengan bunyi hadits :

                       

            “Salatlah engkau seperti yang engkau lihat bagaimana aku mengerjakan shalat” (H.R. Bukhari).

b)      Membatasi kemutlakan

            yakni sunnah memberikan penjelasan dengan membatasi kemutlakan pengertian yang terkandung dalam redaksi ayat, Misalnya ketetapan Al Qur’an mengenai wasiat yang masih bersifat mutlaq dibatasi oleh hadits Nabi ketika Saad bin Abi waqash hendak berwasiat dengan 2/3 hartanya tapi Nabi tidak setuju, dan ketika Saad berkata 1/3 nya Nabi baru menyetujuinya.

c)      Memberikan Pengecualiaan

            Yakni Sunnah mengecualikan sebagian yang tercakup dalam pengertian ayat yang bersifat umum

            Contoh :

            Ayat yang menghalalkan semua perhiasan dari Allah dalam surat Al Araf : 32. Ayat tersebut masih bersifat umum karena pada suatu kesempatan Rasulullah melarang seorang sahabat (laki-laki) memakai cincin emas.

3)      Sunnah Menetapkan hukum baru  yang tidak ada dalam Al Qur’an.

—        Misalnya dalam Al Qur’an Surat Al Maidah : 3 yang diharamkan itu hanyabangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih tidak karena Allah.

—        Dan tatkala kita melihat Sunnah kita mendapatkan juga binatang-binatang lain yang diharamkan Allah seperti binatang buas, binatang bertaring, binatang yang hidup di dua alam, dan lain-lain.

3. IJTIHAD

—        Menurut Bahasa berarti sungguh-sungguh. Menurut Istilah “mencurahkan segala kemampuan untuk memperoleh hukum syar’I yang bersifat operasional dengan cara istinbath.

—        Lapangan ijtihad mencakup dua hal, yaitu : 1. Amali (cakupan pembahasannya bersifat operasional, sementara hal-hal yang bersifat teoritis tidak termasuk lapangan ijtihad). 2. Zhanni (persoalan ijtihad masih memungkinkan untuk dilakukan interprestasi, bukan suatu yang pasti (qath’i)

Syarat-syarat Ijtihad

—        Memahami Al Qur’an dan Hadits

—        Menguasai hukum yang telah ditunjukan Ijma

—        Menguasai bahasa Arab secara komprehensif

—        Menguasai ilmu ushul al-fiqh

—        Memiliki pengetahuan di bidang nasikh dan mansukh

PRINSIP HUKUM ISLAM

1. Persamaan

            Prinsif dimaksudkan bahwa hukum Islam berlaku sama bagi semua orang, tidak pandang bulu dan status sosial tertentu.

2. Kemaslahatan

            Hukum Islam memiliki orientasi menciptakan kemaslahatan, baik untuk pribadi, orang lain dan masyarakat luas, dunia dan akhirat

3. Keadilan

            Hukum Islam harus mampu mewujudkan keadilan bagi semua orang, keadilan ekonomi maupun keadilan sosial.

4. Tidak Memberatkan.

            Hukum Islam diciptakan bukan untuk membani manusia.

5. Tanggung Jawab

            Islam mengajarkan agar setiap gerak dan langkah harus diikuti tanggung jawab

KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM PERUMUSAN SISTEM HUKUM NASIONAL

—        Lahirnya UUD 1945

—        Lahirnya seperangkat peraturan perundang-undangan, diantaranya.

            1. UU No. 14 th 1970 ttg kewenangan PA = PN

            2. UU No. 14 th 1974 ttg Perkawinan

            3. Inpres No. 1 tahun 1991 ttg KHI (memuat sistem

             waris, perkawinan dan wakaf)

4. UU Perbangkan No. 7 th 1992, mengatur masalah

             bagi hasil.

5. dll.

HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM ISLAM

Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa (Hak-Hak yang bersifat kodrati (bawaan)

Tujuan HAM adalah mendudukkan manusia sebagaimana mestinya denga memberikan hak-hak dasarnya tanpa membedakan suku, bangsa, warna kulit, jenis kelamin dan agama.

Islam sangat  perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan.

Sehingga keliru manakala orang Barat menyebut Islam sebagai agama menyukai perang(the religion of sword)

Sejak lama Islam telah mengejarkan tentang pesamaan hak tanpa membedakan status

13.  Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Hadits Nabi tidak berbeda antara orang Arab dan bukan Arab, orang yang berkulit putih dan kulit berwarna, kecuali takwanya.

DEMOKRASI DALAM ISLAM

Demokrasi maksudnya adalah kekuasaan di tangan rakyat. Jelasnya suatu sistem politik yang kekuasaan tertinginya di tangan rakyat.

Bagaimana demokrasi dalam Islam ?

Sungguhpun sulit, tapi demokrasi dan Islam dapat dipertemukan,  bahwa demokrasi adalah aturan politik yang paling layak, sementara aAgama Islam diposisikan sebagai wasit moral/polisi moral yang mengawal dalam mengaplikasikan demokrasi

Prinsip-prinsip demokrasi dalam Islam tertumpu pada :

a. Al Musawah (persamaan)

b. Al adallah (keadilan)

c. AL Syura (musyawarah)

d. Al Hurriyat ( kebebasan)

KONSEP-KONSEP HUKUM ISLAM

A.    SYARI’AH

Syari’ah secara etimologis berarti jalan keluarnya air atau sumbernya air untuk minum. Kemudian dikonotasikan oleh bangsa Arab dengan jalan lurus yang harus diturut atau diikuti oleh setiap muslim.

Secara terminologis:

v Syekh Mahmud Syaltut : syari’ah mengandung arti hukum-hukum dan tata aturan yang Allah syari’atkan bagi hamba-hamba Nya untuk diikuti.

v Manna al-qattan : syari’ah berarti segala ketentuan Allah yang disyari’atkan bagi hamba-hamba Nya, baik menyangkut akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah.

v Segi ilmu hukum : syari’at merupakan norma hukum dasar yang ditetapkan Allah yang wajib diikuti oleh orang islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan benda dalam masyarakat.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syari’at itu identik dengan agama. Dengan kata lain, syari’ah adalah konsep substansial dari seluruh ajaran islam yang meliputi aspek keyakinan, moral dan hukum.

Norma hukum dasar ini dijelaskan dan atau dirinci lebih lanjut oleh nabi Muhammad sebagai Rasul Nya. Karena itu syari’at terdapat dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab hadits. Menurut sunnah nabi, umat islam tidak pernah akan sesat dalam perjalanan hidupnya di dunia ini selama mereka berpegang teguh atau berpedoman pada Al-Qu’an dan sunnah.

Karena norma-norma hukum dasar yang terdapat dalam Al-Qur’an itu masih  bersifat umum, demikian juga halnya dengan aturan Yang ditentukan oleh Nabi Muhammad terutama tentang muamalah, maka setelah nabi wafat, norma hukum  dasar yang masih besifat umum itu perlu diperinci lagi. Perumusan dan penggolongan norma hukum dasar yang bersifat umum itu ke dalam kaidah-kaidah yang lebih konkret sehingga muncullah ilmu pengetahuan baru yang khusus menguraikan syari’at dimaksud, ilmu tersebut dinamakan “ilmu fiqh”yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan lmu hukum (fiqh) islam.

Kata yang sangat dekat kaitannya atau hubungannya dengan perkataan syari’at adalah syara’dan syar’i yang dterjemahkan dengan agama. Hukum syara’ adalah hukum agama yaitu hukum yang ditetapkan oleh Allah dan dijelaskan oleh Rasul Nya, yakni hukum syari’at kendatipun kadang-kadang isinya hukum fiqh.

Dari perkataan syari’ah lahir perkataan berikut :

·       Tasyri’artinya pembuatan peraturan perundang-undangan yang bersumber dari wahyu dan sunnah atau disebut tasyri’ samawi

·       Tasyri’ artinya peraturan perundang-undangan yang bersumber dari wahyu dan sunnah atau disebut tasyri’ wadh’i

B.    FIQH

Di dalam bahasa Arab, perkataan fiqh artinya faham atau pengertian.

Ø Ilmu fiqh adalah ilmu yang bertugas menentukan dan menguraikan nora-norma hukun dasar yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam sunnah Nabi yang direkam dalam kitab-kitab hadis.

Ø Ilmu fiqh adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah untuk diterapkan pada perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban melaksanakan hukum islam.

Dari uraian tersebut jelaslah bawa ada dua istilah yang digunakan untuk menunjukan  hukum islam, yaitu :

·       Syari’at islam atau dalam bahasa inggris nya Islamic law atau hukum syara’

·       Fiqh islam atau dalam bahasa inggrisnya islamc jurisprudence atau hukum fiqh islam.

Perbedaan antara syari’ah dan fiqh antara lain:

-        Syari’at adalah wahyu Allah dan sunnah Nabi Muhammad, sedangkan fiqh adalah pemahaman manusia yang memenui syarat tentang syari’at an hasil pemahaman itu.

-        Syari’at berfungsi fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebi luas karena di dalamnya terdapat akidah dan akhlak, sedangkan fiqh bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada hukum atau perbuatan hukum.

-        Syari’at adalah ketetapan Allah dan Rasul Nya karena itu berlaku abadi, sedangkan fiqh adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa.

-        Syari’at hanya satu sedangkan  fiqh mungkin lebih dari satu

-        Syari’ah menunjukkan kesatuan dalam islam, sedang fiqh menunjukkan keragamannya.

Fiqh terbagi menjadi dua bagian yaitu :

-        Mumalah ma’allah ata cara berhadapan dengan Allah

-        Muamalah ma’alkhalqi atau cara berhadapan, bergaul denga makhluk

Semuanya itu harus diketahui hukum-hukumnya dan juga cara-caranya berdasarkan atas ajaran-ajaran islam.

 

C.    HUKUM ISLAM

Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian dalam islam. Hukum islam baik dalam pengertian syari’at maupun dalam pengertian fiqh dapat dibagi dua, yaitu :

·       Mengenai bidang ibadah yakni cara dan tata cara manusia berhubungan langsung dengan tuhan, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi.

·       Mengenai bidang muamalah yakni ketetapan yang diberikan oleh tuhan yang langsung berhubungan dengan kehidupan social manusia, terbatas pada yang pokok-pokok saja.

Jika kita bandingkan hukum islam bidang muamalah dengan hukum barat yang membedakan antara hukum pivat dan hukum public, maka hukum islam tidak membedakan, ini disebabkan karena menurut system  hukum islam pada hukum perdata terdapat segi-segi public dan pada hukum public  terdapat segi-segi perdatanya.

Ciri-ciri utama hukum islam yaitu:

§  Merupakan bagian dan bersumber dari agama islam

§  Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari iman atau kaidah dan kesusilaan atau akhlak islam.

§  Mempunyai dua istilah kunci yakni syari’at dan fiqh

§   Terdiri dari dua bidang utama yakni ibadah dan muamalah

§  Strukturnya berlapis :

-               Nash atau teks Al-Qur’an

-               Sunnah nabi Muhammad

-              Hasil ijtihad manusia yag memenuhi syarat wahyu dan sunnah

-                Pelaksanaannya dalam praktik

Tujuan hukum islam yaitu :

§  Pemeliharaan agama karena agama adalah pedoman hidup manusia

§  Pemeliharaan jiwa karena hukum islam wajib memelihara hak manusia untuk hidup

§  Pemeliharaan akal karena dengan akal manusia dapat berfikir tentang Allah dan ciptaan Nya

§  Pemeliharaan keturunan agar kemurnian darah dapat dijaga

§  Pemeliharaan  harta karena harta adalah pemberian Allah  kepada manusia untuk kehidupannya.

D.    QONUN

Secara etimologi adalah majmu’ah al-syara’I wa an-nudzum atau law yang artinya undang-undang atau peraturan. Qonun merupakan bentuk hukum nasional yang telah menjadi legal formal artinya hukum yang telah memiliki dasar  dan teori yang matang dengan melalui dua proses, yaitu proes pembudidayaan hukum dan diformalkan oleh lembaga legislative. Atau bisa diartikan hukum positif yang berlaku pada suatu Negara yang dibuat oleh pemerintah, sifatnya mengikat, dan ada sanksi bagi yang melanggarnya.

Qonun mempunyai beberaa tujuan antara lain :

Ø Mendatangkan kemakmuran

Ø Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai

Ø Mencapai dan menegakkan keadilan

Ø Menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya tidak terganggu

Sumber qonun yaitu tiga hukum, antara lain :

-        Hukum colonial

-        Hukum islam

-        Hukum adat