konsep harga diri rendah.docx
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
1/9
DISUSUN
OLEHKELOMPOK 1 :
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
2/9
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas kasih dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah keperawatan jiwa yang
berupa makalah yang berjudulHarga Diri Rendah. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing,Bpk wartel yang telah memberikan arahan dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini dapat diselaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukanoleh dosen pembimbing.
Adapun isi dari makalah kami ini,Pengertian Harga Diri, Pembentukan Harga Diri, serta
kemampuan individu atau kelompok mengenali dan mengatasi HDR tsbt. Sehingga dengan
adanya penjelasan materi tersebut kita dapat memahami perlunya tentang HDR yang kami
buat ini.
kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari yang diharapkan dan
membutuhkan kritik dan saran dari baik dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan
sekalian, guna membantu makalah ini menjadi lebih baik lagi. Demikian kata pengantar yangdapat kami sampaikan,atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Medan, 29 MEI 2013
Kelompok 1
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
3/9
1. Konsep Harga Diri
1.1 Pengertian Harga DiriHarga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang
dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu
terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan, dan keberhargaan (Coopersmith, 1998).
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat
disimpulkan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai
dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
Secara singkat, harga diri adalah personal judgment mengenai perasaan berharga atau
berarti yang diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya.
1.2 Pembentukan Harga Diri
Harga diri dimulai terbentuk setelah anak lahir, ketika anak berhadapan dengan
dunia luar dan berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Interaksin secara
minimal memerlukan pengakuan, penerimaan peran yang saling tergantung pada orang
bicara dan orang diajak bicara. Interaksi menimbulkan pengertian tentang kesadaran diri,
identitas, dan pemahaman harga diri. Hal ini membentuk penilaian individu terhadap dirinya
sebagai orang yang berarti, berharga, dan menerima keadaan diri apa adanya sehingga
individu mempunyai perasaan harga diri (Burn, 1998).
Harga diri mengandung pengertiansiapa dan apa diri saya. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan kriteria dan
standar tertentu, atribut-atribut yang melekat dalam diri individu akan mendapat masukan
dari orang lain dalam proses berinteraksi dimana proses ini dapat menguji individu yang
memperlihatkan standar dan nilai diri yang terinternalisasi dari masyarakat dan orang lain.
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
1.3 Aspek-aspek harga diri
Coopersmith (1998) membagi harga diri kedalam empat aspek yakni :
1. Kekuasaan (power)Kemampuan untuk mengatur dan mengontrol tingkah laku orang lain.
Kemampuan ini ditandai adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu dari
orang lain.
2. Keberartian ( significance)Adanya kepedulian, penilaian, dan afeksi yang diterima individu dari orang lain.
3. Kebajikan ( virtue )Ikuti standar moral dan etika, ditandai oleh ketaatan untuk menjauhi tingkah laku
yang tidak diperbolehkan.
4. Kemampuan ( competence )Sukses memenuhi tuntutan prestasi.
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
4/9
2. Konsep harga diri rendah2.1Definisi harga diri rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan
diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapaikeinginan sesuai dengan ideal diri ( Keliat, 1998 ). Gangguan harga diri rendah akan terjadi
jika kehilangan kasih sayang, perlakuan orang lain yang mengancam hubungan interpersonal
yang buruk.
2.2Proses terjadinya harga diri rendahBerdasarkan hasil riset Malhi ( 2008 ), menyimpulkan harga diri rendah
diakibatkan oleh rendahnya cita-cita seseorang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya
tantangan dalam mencapai tujuan. Tantangan yang rendah menyebabkan upaya yang rendah.
Selanjutnya, hal ini menyebabkan penampilan seseorang tidak optimal. Dalam tinjauan life
span history klien, penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering
disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa remaja
keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Menjelang
dewasa awal sering gagal di sekolah, pekerjaan, atau pergaulan. Harga diri rendah muncul
saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya.
Dalam Purba (2008), ada empat cara dalam meningkatkan harga diri yaitu :
1) Memberikan kesempatan berhasil
2) Menanamkan gagasan
3) Mendorong aspirasi
4) Membantu membentuk koping
Menurut Fitria (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya harga diri rendah
yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
2.2.1. Faktor predisposisi Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain ideal diri yang tidak realistis.
2.2.2. Faktor presipitasi Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah
hilannya sebagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, mengalami kegagalan serta
menurunya produktivitas.
Sementara menurut Purba, (2008) gangguan harga diri rendah dapat terjadi secarasituasional dan kronik. Gangguan harga diri yang terjadi secara situasional bisa disebabkan
oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan,
menjadi korban perkosaan, atau menjadi narapidana sehingga harus masuk penjara. Selain
itu, dirawat di rumah sakit juga.
menyebabkan rendahnya harga diri seseorang diakibatkan penyakit fisik, pemasangan
alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan petugas kesehatan yang kurang mengharagai klien
dan keluarga. Sedangkan gangguan harga diri kronik biasanya sudah berlangsung sejak lama
yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat
saat dirawat.
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
5/9
2.3. Tanda dan gejala harga diri rendah Keliat (2009) mengemukakan beberapa tanda dan
gejala harga diri rendah adalah:
a.Mengkritik diri sendiri.
b.Perasaan tidak mampu.c. Pandangan hidup yang pesimis.
d.Penurunan produkrivitas.
e. Penolakan terhadap kemampuan diri.
Selain tanda dan gejala tersebut, penampilan seseorang dengan harga diri rendah juga
tampak kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan
menurun,tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, dan bicara lambat
dengan nada suara lemah.
2.4. Pohon masalah
2.5. Masalah keperawatan
Adapun masalah keperawatan yang muncul keperawatan yang muncul adalah:
1) Harga diri rendah kronid
Resiko Perilaku Kekerasan
Gangguan Persepsi Sensori
Harga Diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif
Traumatik Tumbuh Kembang
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
6/9
2) Koping individu tidak efektif
3) Isolasisosial
4) Perubahan persepsi sensori: Halusinasi
5) Resiko tinggi perilaku kekerasan.
3. Strategi Pelaksanaan Komunikasi3.1. Pengertian strategi pelaksanaan komunikasi
Strategi pelaksanaan komunikasi adalah salah satu tindakan keperawatan jiwa
terjadwal yang diterapkan pada pasien yang bertujuan untuk mengurangi masalah keperwatan
jiwa yang ditangani (Fitria, 2009). Berdasarkan standar asuhan keperawatan yang tersedia,
asuhan keperawatan harga diri rendah dilakukan dalam dua sesi pertemuan. Pada setiap
pertemuan, pasien memasukkan kegiatan yang telah dilatih untuk mengatasi masalahnya ke
dalam jadwal kegiatan. Strategi pelaksanaan komunikasi pada pasien harga diri rendah terdiri
dari dua sesi petemuan yaitu sesi pertemuan pertama (SP1) dilakukan pada sesi pertama dansesi pertemuan kedua (SP2).
Kegiatan yang dilakukan pada SP1 adalah mendiskusikan kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat
digunakan, membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih,
melatih kemampuan yang sudah dipilihdan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
telah dilatih dalam rencana jadwal pelaksanaan.
Harian pasien, sedangkan kegiatan yangdilakukan pada SP2adalah melatih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien. Latihan dapat dilanjutkan untuk
kemampuan lain sampai semua kemampuan dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki dapat
meningkatkan harga diri pasien.
No. Kemampuan/Kompetensi
A Kemampuan Merawat Pasien
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
7/9
1. (SP1)
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yangdimiliki pasien.
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yangmasih dapat dilakukan.
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akandilakukan sesuai dengan kemampuan pertama pasien.4. Melatih pasien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.5. Memberi pujian yang wajar terhadap keberhasilanpasien.
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwalkegiatan harian.
2. (SP2)
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.2. Melatih kemampuan kedua.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
Table 3 : Strategi pelaksanaan komunikasi pada pasien harga diri rendah
Adapun tujuan tindakan keperawatan jiwa pada pasien harga diri rendah adalah sebagai
berikut:
a) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
c) Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan.
d) Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih yang dipilih sesuai dengan
kemampuan.
e) Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai dengan kemampuan.
f) Pasien dapat melakukan kegiatan yang lain sesuai dengan jadwal pelaksanaan.
Tindakan keperawatan keperawatan jiwa yang dilakukan pada pasien harga diri rendah
adalah sebagai berikut:
a) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien. Untuk membantu pasienmengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
1) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positifyang dimiliki pasien seperti
kegiatan pasien di rumah sakit, dan di rumah.
2) Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negatif.
b) Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara-cara berikut.
1) Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuannya yang masih dapat digunakan saat ini.
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
8/9
2) Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan upayakan menjadi pendengar yang aktif.
c) Membantu pasien untuk memilih / menetapkan kemampuan yang dilatih. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai kegiatanyang akan pasien
lakukan sehari-hari.
2) Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan dengan bantuan minimal.
d) Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut.
1) Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan.
2) Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan.
3) Berikan dukungan dan pujian setiap kegitan yang dapat dilakukan pasien.
e) Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih.
1) Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih.
2) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan.
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telahdilatih.
5) Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah melakukan kegiatan.
4. Konsep kemampuan
4.1. Pengertian kemampuan
Menurut Chaplin (1997), ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesanggupan) merupakan tenaga (daya/ kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan.
Sedangkan menurut Robbins (2000, dalam) dalam kemampuan bisa merupakan kesanggupan
bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.
Robbin menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu:1) Kemampuan intelektual (Intelectual ability)
Merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental.
2) Kamampuan fisik (physical ability)
Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik
fisik. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan. Skiner (1938) seorang ahli psikolog, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi terhadap suatu stimulus (rangsangan dari luar) (Notoatmodjo, 2007).
Notoatmodjo ( 2007), membagi perilaku manusia ke dalam tiga domain, ranah dan kawasan,
yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Selanjutnya ketiga ranah tersebut dimodifikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan yang lebih dikenal sebagai pengetahuan, sikap dan
-
7/27/2019 KONSEP HARGA DIRI RENDAH.docx
9/9
praktek atau tindakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan akan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia
melalui mata dan telinga. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Sikap atau
afektif merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007 menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapanatau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Perilaku yang dipelajari oleh pasien untuk meningkatkan harga diri dimulai dari pengetahuan
pasien dalam menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, menilai kemampuan
yang masih dapat digunakan, memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
dan menyusun jadwal pelaksanaan
Kemampuan pertama yang akan dilatih. Setelah itu, pasien diajarkan latihan
kemampuan pertama dan kedua yang telah dipilih, melaksanakan kemampuan yang telah
dilakukan dan melakukan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan kemampuan. Agar pasien
mampu meningkatkan harga diri mereka baik secara kognitif maupun psikomotor secara
mandiri maka perlu dilakukan latihan setiap hari secara terjadwal sehingga tindakan yang
dilakukan menjadi budaya budaya pasien untuk meningkatkan harga diri mereka. Jadwalyang telah ditetapkan bersama pasien akan dievaluasi oleh perawat secara terus-menerus
hingga pasien mampu melakukan secara mandiri.