konsep dasar tes

22
KONSEP DASAR TES KONSEP DASAR TES Oleh F id A S ti ti M Si Farida Agus Setiawati, M.Si

Upload: dianerhan

Post on 01-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

psi

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Tes

KONSEP DASAR TES KONSEP DASAR TES

Oleh F id A S ti ti M SiFarida Agus Setiawati, M.Si

Page 2: Konsep Dasar Tes

Pengertian PengukuranPengertian PengukuranPengertian PengukuranPengertian PengukuranProses untuk mengkuantifikasikan suatuProses untuk mengkuantifikasikan suatu gejala/atribut

kuantifikasi terhadap karakteristik manusia melaluikuantifikasi terhadap karakteristik manusia melalui prosedur dan aturan yang sistematis

P k k b i t i bj k tPemaknaan angka sebagai representasi objek atau peristiwa menurut aturan tertentu

Pengukuran atribut psikologis manusia terjadi ketika nilai kuantitatif merupakan representasi sampel perilaku yang didokumentasi oleh alat ukur

Page 3: Konsep Dasar Tes

Pengertian AssesmentPengertian AssesmentPengertian AssesmentPengertian Assesment

Assesment merupakan proses untuk mendapatkan informasi Assesment merupakan proses untuk mendapatkan informasi sebagai bukti tentang kemampuan peserta didik dan menggunakan informasi tersebut sebagi dasar untuk pengambilan keputusan (Elliot,1999)Proses dari hasil tes yang terintegrasi dari berbagai sumber ; Proses untuk mengevaluasi perilaku, konstruk psikologi, dan atau karakteristik individu atau sekelompok orang untuk tujuan kl ifik i l k i t di i d i t i klasifikasi, seleksi, penempatan, diagnosis dan intervensi (Drummond & Jones, 2006) Assesment psikologi merupakan perolehan data-data psikologi yang terintegrasi untuk tujuan evaluasi psikologi yang didapat yang terintegrasi untuk tujuan evaluasi psikologi, yang didapat dari berbagai cara seperti tes, interview, studi kasus, observasi tingkah laku, serta prosedur pengukuran lainnya (Cohen& Swerdllk 2005 )Swerdllk, 2005 )

Page 4: Konsep Dasar Tes

Pengertian TesPengertian TesPengertian TesPengertian Tes

Tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang tingkah laku atau hasil belajar siswa (Elliott, 1999)Tes merupakan rangkaian prosedur tes dari administrasi hingga interpretasi (Drummond & Jones 2006) hingga interpretasi (Drummond & Jones, 2006) Tes Psikologi merupakan prosedur dalam assesment karakteristik psikologi dimana sample tingkah laku testee didapatkan, diskor dan dievaluasi dengan prosedur yang terstandar (Cohen& Swerdllk, 2005 )

Page 5: Konsep Dasar Tes

Jenis TesJenis TesTes Profisiensi vs Tes Prestasi

PROFISIENSI : Sifatnya lebih luas karena tidak tergantung PROFISIENSI : Sifatnya lebih luas karena tidak tergantung pada satu intervensi secara eksklusif, materinya relatif luas, item-item disusun berdasarkan spesifikasi yang ditetapkanPRESTASI : terkait dengan intervensi tertentu (silabus PRESTASI : terkait dengan intervensi tertentu (silabus, tujuan belajar) yang disusun lebih ketat

T t t d d tid k t t dTes terstandar dan tidak terstandarTERSTANDAR : tes yang proses administrasi hingga skoring dengan menggunakan prosedur yang baku serta diuji validitas dan reliabilitasnya.TIDAK TERSTANDAR : Tes yang disusun secara informal tanpa menguji validitas dan reliabilitasnya.

Page 6: Konsep Dasar Tes

Power vs Speed TestPower vs Speed TestPOWER : administrasi tes dilakukan dengan waktu yang lama karena bertujuan untuk mengukur kemampuan pengatasan masalah, biasanya memuat item dengan taraf kesukaran tinggiSPEED : biasanya bertujuan untuk mengukur kecepatan/ SPEED : biasanya bertujuan untuk mengukur kecepatan/ ketangkasan dalam mengatasi masalah, skor biasanya menunjukkan frekuensi masalah yang diatasi

Pengukuran Tipikal vs MaksimalTIPIKAL : skor dimaknai berbeda-beda, ketepatan ukur

d i k j j bj k d i l id k ktergantung dari kejujuran subjek dan stimulus tidak terstukturMAKSIMAL : skor dimaknai dengan benar/salah, ketepatan ukur tergantung pada kesiapan subjek stimulus ukur tergantung pada kesiapan subjek, stimulus

Page 7: Konsep Dasar Tes

Tes Proyektif dan Non proyektifTes Proyektif dan Non proyektifTes Proyektif dan Non proyektifTes Proyektif dan Non proyektif

Tes proyektif : Tes dimana kepada subjek Tes proyektif : Tes dimana kepada subjek disajikan rangsangan yang relatif ambigius (tidak jelas) dari cari subjek menanggapi rangsangan jelas), dari cari subjek menanggapi rangsangan tersebut , tester dapat menduga dan menyimpulkan motif dan emosi yang melandasi menyimpulkan motif dan emosi yang melandasi persepsinya. Misal : Tes Rho, TAT, CAT, GrafisT P ktif T di di jik Tes non Proyektif : Tes dimana disajikan stimulus yang cukup jelas

Page 8: Konsep Dasar Tes

Tes Individu dan KelompokTes Individu dan Kelompok

Tes Individu : diadministrasikan secara individualTes kelompok : diadministrasikan secara Tes kelompok : diadministrasikan secara kelompok

Page 9: Konsep Dasar Tes

Macam InstrumenMacam InstrumenMacam InstrumenMacam Instrumen

1 Tes : Kecerdasan bakat prestasi/hasil belajar 1. Tes : Kecerdasan, bakat, prestasi/hasil belajar, toefl, TPA, UAN

2 Skala / Inventori : Kepribadian karakteristik 2. Skala / Inventori : Kepribadian, karakteristik psikologis, sikap

3 Angket : Terbuka & tertutup3. Angket : Terbuka & tertutup4. Observasi5. Wawancara 6. Sosiometri2-6 sering disebut instrumen non tes

Page 10: Konsep Dasar Tes

Beda Angket & SkalaBeda Angket & SkalaBeda Angket & SkalaBeda Angket & Skala

Angket (Questioner) :Angket (Questioner) :Mengukur pendapat seseorang, berupa +, -, mendukung/tidakmendukung/tidakJawaban dalam angket berupa data nominalSkala / InventoriMengukur karakteristik psikis manusiaJawaban dalam skala berupa data ordinal atau interval

Page 11: Konsep Dasar Tes

Skala Pengukuran

DATA NOMINAL :Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.CIRI : posisi data setara

tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan

DATA ORDINAL :Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi berdasar rangking, diantara data tersebut terdapat hubunganCIRI : posisi data tidak setara

tid k bi dil k k i t tik ( )tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :)CONTOH : rangking klas, juara ke…, status sosial ekonomi

DATA INTERVAL :Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antaraData berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui.CIRI : Tidak ada kategorisasi

bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : skor ujian, skor tes inteligensi, skor tes prestasi

DATA RASIO :Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut.CIRI : tidak ada kategorisasiCIRI : tidak ada kategorisasi

bisa dilakukan operasi matematikaCONTOH : gaji, jumlah buku, temperatur yang diukur berdasarkan 0C dan 0F

Page 12: Konsep Dasar Tes

Kelebihan TesKelebihan TesKelebihan TesKelebihan Tes1 Atribut psikologis dalam tes dapat didiskripsikan dengan

jelas dan tepat 2 Dalam pendekatan ini ilmuan dipaksa mengukuti tata pikir

dan tata kerja yang tertib konsisten dan terbuka Hal inidan tata kerja yang tertib, konsisten dan terbuka. Hal ini diperlukan untuk memajukan ilmu pengetahuan.

3 analisis tes dilakukan secara matematis (statistik), yang dalam ilmu pengetahuan diakui sebagai metode yang sangat kuat (powerful).

4 Pendekatan kuantitatif itu memungkinkan ilmuan membuat4. Pendekatan kuantitatif itu memungkinkan ilmuan membuat prediksi,

5. Dengan pendekatan kuantitatif maka derajad komunikabilitasnya menjadi tinggi,

Page 13: Konsep Dasar Tes

Keterbatasan TesKeterbatasan TesKeterbatasan TesKeterbatasan Tes

Tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukurangg gPerbedaan teori dapat menyebabkan pula perbedaan objek ukur

Perilaku manusia tidak terbatasPermasalahan pengambilan sampel perilaku

Adanya unsur eror dalam pengukuranPermasalahan konsistensi dan ketepatan pengukuran

Satuan dalam pengukuranPermasalahan interpretasi hasil pengukuran

Hubungan dengan konstrak lainHasil pengukuran dikaitkan dg. fenomena lain yang dapat diamati

Page 14: Konsep Dasar Tes

Macam-macam Tes PsikologiMacam-macam Tes PsikologiMacam macam Tes PsikologiMacam macam Tes PsikologiTes Inteligensi, merupakan tes yang mengukur kemampuanumum siswa Misalnya tes: SPM CPM WAIS WISCumum siswa. Misalnya tes: SPM, CPM, WAIS, WISC,BINET, CFIT dll.Tes Bakat, merupakan tes yang mengukur kemampuan khusus siswa Misalnya tes : DAT GATB FACTkhusus siswa. Misalnya tes : DAT, GATB, FACTTes Minat terhadap jabatan, merupakan tes yang mengukur minat/keinginan seseorang terhadap jabatan atau pekerjaan t t t Mi l t L Th H ll d K dtertentu. Misalnya tes : Lee Thorpe, Holland, KuderTes Kepribadian, merupakan tes yang mengukur kepribadian atau serangkaian karakteristik atau sifat-sifat siswa. Misalnya g ytes : EPPS, HTP, Warteg, 16 PFTes hasil belajar, merupakan tes yang mengukur hasil belajar siswa terhadap mata pelajaransiswa terhadap mata pelajaran

Page 15: Konsep Dasar Tes

Diskusi

Sebutkan Aspek apa yang diukur dan jenis pengukuran yang digunakanSebutkan Aspek apa yang diukur dan jenis pengukuran yang digunakanpengukuran yang digunakanpengukuran yang digunakan

Seleksi masuk : Seleksi masuk : TK, SD, SMP, SMA, MahasiswaSeleksi calon guru BKSeleksi calon suami / istri

Page 16: Konsep Dasar Tes

Sejarah Tes PsikologiSejarah Tes Psikologi

Kontribusi PsikofisikHukum Feber FechnerK ib i F i G lKontribusi Francis GaltonPengukuran fisiologis : ketajaman pendengan, penglihatan kekuatan otot waktu reaksi fungsi sensori penglihatan, kekuatan otot, waktu reaksi, fungsi sensori motor sederhana dan fungsi kinestetikPerkembangan TesC ( ) (Cattel (1890) membuat mental tes (tes diskriminasi sensoris dan waktu reaksi)Di Eropa abad 19 muncul tes Kraeplin Ebbinghous Di Eropa abad 19 muncul tes Kraeplin, Ebbinghous mengembangkan tes komputasi aritmetika, Binet ; tes kecerdasan

Page 17: Konsep Dasar Tes

Karakteristik TesKarakteristik Tes

Validitas alat tesValiditas alat tesReliabilitas Hasil Pengukuran

Page 18: Konsep Dasar Tes

validitas menunjukkan bagaimana suatu validitas menunjukkan bagaimana suatu alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur atau diketahuialat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur atau diketahui

Validitas Isi, untuk mengetahui fakta atribut di k d l t i dyang diukur dalam tes sesuai dengan

performance yang dikembangkan pada item-item dalam tes Dibutuhkan professionalitem dalam tes. Dibutuhkan professional judgment/pakar

validitas mukavaliditas muka validitas logik

Page 19: Konsep Dasar Tes

Validitas Kriteria, menunjukkan hubungan Validitas Kriteria, menunjukkan hubungan antara skor tes dengan sebuah kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksudkan dapat antara skor tes dengan sebuah kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksudkan dapat berupa alat tes lain yang standar yang digunakan mengukur atribut yang sama (di b d lidi k k )

berupa alat tes lain yang standar yang digunakan mengukur atribut yang sama (di b d lidi k k )(disebut dengan validitas konkuren) ataupun kriteria prestasi yang akan datang yang

j kk f i di k

(disebut dengan validitas konkuren) ataupun kriteria prestasi yang akan datang yang

j kk f i di kmenunjukkan performansi yang diukur, misalnya IP, nilai ujian akhir.menunjukkan performansi yang diukur, misalnya IP, nilai ujian akhir.

Page 20: Konsep Dasar Tes

Validitas Konstruk, menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu Validitas Konstruk, menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu konstruk teori yang diukurnya (Allen & Yen, dalam Azwar, 2000). Pengujian konstruk teori yang diukurnya (Allen & Yen, dalam Azwar, 2000). Pengujian validitas konstruk membutuhkan teknik analisis statistik yang lebih kompleks validitas konstruk membutuhkan teknik analisis statistik yang lebih kompleks daripada pengujian validitas yang lain.daripada pengujian validitas yang lain.

Page 21: Konsep Dasar Tes

Faktor-faktor yang mengancam lidi

Faktor-faktor yang mengancam lidivaliditasvaliditas

– Identifikasi kawasan ukur yang tidak jelas– Operasionalisasi konsep yang tidak tepat– Penulisan item yang tidak mengikuti kaidah– Administrasi tes yang tidak hati-hati

K di i il t• Kondisi penampilan tes• Kondisi subjek• Kondisi testing• Kondisi testing

– Pemberian skor yang tidak cermat– Interpretasi yang kelirup y g

Page 22: Konsep Dasar Tes

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana Reliabilitas menunjukkan sejauhmana j jhasil pengukuran dengan alat tes tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2000)

j jhasil pengukuran dengan alat tes tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2000)p p y ( y , )p p y ( y , )

Pendekatan tes ulangPendekatan tes paralelPendekatan satu kali pengukuranPendekatan satu kali pengukuran

Semakin kecil jumlah item /soal akan melemahkan jkoefisien reliabilitas dan sebaliknya. Semakin tinggi koefisien reliabilitas maka hasil tes akan semakin dipercaya