konsep dasar osi, tcp_ip, ip address, cidr & subnetting

Upload: andri-andriyan

Post on 24-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    1/11

    1) Konsep Dasar OSI 7 Layerdan TCP/IP 4 Layer

    A. OSI (Open System Interconnect ion)

    Protokol OSI adalah penggabungan dari berbagai protokol standar yang ada dengan basis model OSI.Protokol ini dikembangkan oleh lembaga Internasional yang bergerak di bidang pengembang protokol

    jaringan yang bisa beroperasi pada semua vendor jaringan dan bisa melakukan komunikasi antar sistemjaringan yang dibuat oleh vendor. OSI berkembang karena kebutuhan standar jaringan internasional dandidesain untuk dapat menghubungkan hardware dan software yang berbeda sistem operasi dan

    arsitekturnya.OSI dikembangkan dan digunakan oleh dua organisasi satndarisasi, yaituInternational Organization for Stanrdization (ISO) dan International Telecomunication Union-

    Telecomunication Standardization Sector (ITU-T).

    Model Referansi Jaringan Terbuka OSI (OSI Reference Model for Open Netwo rking)Adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organizational forStandardization(ISO) di Eropa pada tahun 1977. odel ini juga disebut dengan Model Tujuh Lapis OSI(OSI 7 Layer Model).

    Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung padapemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjanginteroperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dlam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyakprotokol aringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak

    bisa saling berkomunikasi.Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokoljaringan, meski pada kenyataannya inisiatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan olehbeberapa faktor berikut:1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang

    dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPAadalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

    2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasiconnectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow controldan koreksikesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

    3. Pertumbuhan internetdan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSIReference Modelmenjadi kurang diminati.

    Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Modeldalam solusijaringan pemerintah pada tahuan 1980-1n, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebutdengan Government Open Sys tem Interconnect ion Prof i le (GOSIP). Meski demikian usaha ini akhirnyaditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference Modeljarangdijumpai di luar Eropa.

    OSI Reference Modelpun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi lohis yang harusterjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalamdunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet, dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakantumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Modlepun digunakansebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulanprotokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

    Gambar 14. OSI Reference Model

    OSI Reference Modelmemiliki tujuh lapis (layer), yakni sebagai berikut:

    Lapisanke

    NamaLapisan

    Keterangan

    7 Application Layer

    Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi denganfungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasidapat mengakses jaringan, dan kemudian membuatpesan-pesan kesalahan. Protokol yang berbeda dalamlapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

    6 Presentation Layer

    Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendakditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapatditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang beradadalam level ini adalah perangkat lunak redirektor

    (redirector software), seperti layanan Workstation

    http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Osi-model-jb.png
  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    2/11

    (dalam Windows NT) dan juga Network shell(semacamVirtual Network Computing[VNC] atau Remote DesktopProtocol[RDP]).

    5Session Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksidapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, dilevel ini juga dilakukan resolusi nama.

    4 Transport Layer

    Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-peketdata serta memberikan nomor urut ke paket-pekettersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisitujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga

    membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengansukses (acknowledgment), dan mentransmisikan ulangterhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan.

    3 Network Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan kemudianmelakukan routing melalui internetworking denganmenggunakan router dan switch layer-3.

    2Data-link Layer

    Berfungsi utnuk menentukan bagaimana bit-bit datadikelompokkan menjadi format yang disebut sebagaif rame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksikesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras(seperti halnya Media Access Control Address (MAC

    Address)), dan menetukan bagaimana perangkat

    perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, danswitch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,membagi levelini menjadi dua levelanak, yaitu lapisanLogical Link Control (LLC) dan lapisan Media AccessControl (MAC).

    1 Physical Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisijaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitekturjaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring),topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu. Levelini

    juga mendefinisikan bagaimana Network Interface card(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

    B. TCP/IP (Transmiss ion Co ntro l Protoco l / In ternet Protoco l)

    TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer di dalam jaringan internet. Denga kata lain TCP/IP adalahsekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN (Wide AreaNetwork). Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol(protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebutdiimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikankepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

    Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga 1980-an sebagai sebuahprotokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah

    jaringan luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independenterhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP

    Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satusama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routeble yag berarti protokol ini cocok untukmenghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windowsdan keluarga UNIX) untuk membentuk

    jaringan yang heterogen.Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan

    terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, sepertihalnya Internet Society(ISOC), Internet Architecture Board(IAB), dan Internet Engineering Task Force(IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IPdidefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments(RFC) yang dikeluarkan IETF.

    ArsitekturArsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensiDARPA. Seperti diperlihatkan dalam gambar berikut.

    Gambar 16. Arsitektur TCP/IP dibandingkan dengan DARPA Reference Modeldan OSI Reference Model

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    3/11

    TCP/IP mengimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini dapatditetapkan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadangdisebut juga sebagai DARPAmodel, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakanprotokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan

    Amerika Serikat.Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan

    protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

    Lapisanke

    NamaLapisan

    Keterangan

    4 Application Layer

    Bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepadaaplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol inimencakup Dynamic Host Configuration Protocol(DHCP), Domain Name Sysytem (DNS), HypertextTransfer Protocol(HTTP), File Tranfer Protocol(FTP),telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), SimpleNetwork Management Protocol (SNMP), dan masihbanyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasistack protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP,protokol-protokol lapisan ini beriteraksi denganmenggunakan antarmuka Windows Socket (WinSock)atau NetBIOS overTCP/IP (NetBT).

    3 Transport Layer

    Berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi

    koneksi yang bersifat connection-oriented ataubroadcastyang bersifat connectionless. Protokol dalamlapisan ini adalah Transmission Control Protocol(TCP)dan User Datagram Protocol(UDP).

    2 Internet Layer

    Bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan(routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringanmenjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalamlapisan ini adalah Internet Protocol (IP), AddressResolution Protocol (ARP), Internet Control MessageProtocol (ICMP), dan Internet Group ManagementProtocol(IGMP).

    1Network Interface

    Layer

    Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-framejaringan diatas media jaringan yang digunakan. TCP/IP

    dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulaidari teknologi transport dalam LAN (seperti halnyaEthernet dan Token Ring), MAN dan WAN (sepertihalnya dial-up modem yang berjalan diatas PublicSwitched Telephone Network (PSTN), IntegratedServices Digital Network (ISDN), serta AsynchronousTransfer Mode(ATM)).

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    4/11

    Dari dua konsep dasar OSI 7 layerdan TCP/IP 4 layertersebut diatas dapat disimpulkan seperti berikut :

    NoOSI Model TCP/IP Protokol

    Lapisan Nama Protokol Kegunaan

    7 Aplikasi

    Aplikasi

    DHCP (Dynamic HostConfiguration Protocol)

    Protokol untuk distribusi IP padajaringan dengan jumlah ip yangterbatas.

    DNS (Domain Name Server)Databasenama domainmesin dannomor IP.

    FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file

    HTTP (HyperText TarnsferProtocol)

    Protokol untuk transfer file HTMLdan web.

    MIME (Multipurpose InternetMail Extension)

    Protokol untuk mengirim filebinarydalam bentuk teks.

    NNTP (Network NewsTransfer Protocol)

    Protokol untuk merima danmengirim newsgroup.

    POP (Post Office Protocol)Protokol untuk mengambil mail dariserver.

    SMB (Server Message Block)Protokol untuk transfer berbagiserver file DOS dan Windows.

    6 Presentasi

    SMTP (Simple Mail transferProtocol)

    Protokol untuk pertukaran mail

    SNMP (Simple Networkmanagement Protocol)

    Protokol untuk manajemen jaringan.

    Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh

    TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file

    5 Sessi

    NetBIOS (Network BasicInput Output System)

    BIOS jaringan standar

    RPC (Remote ProcedureCall)

    Prosedur pemanggilan jarak jauh

    SOCKETInput Output untuk network jenisBSD-UNIX

    4 Transport Transport

    TCP (Transmission ControlProtocol)

    Protokol pertukaran databerorientasi (connection-oriented)

    UDP (User DatagramProtocol)

    Protokol pertukaran data nonorientasi (connectionless)

    3 Network Internet

    IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing

    RIP (Routing InformationProtocol)

    Protokol untuk memilih routing

    ARP (Address resolutionProtocol)

    Protokol untuk mendapatkaninformasi hardwaredari nomor IP

    RARP (Reverse ARP)Protokol untuk mendapatkaninformasi nomor IP dari hardware

    2

    Data-LinkLLC

    NetworkInterface

    PPP (Point to Point Protocol) Protokol untuk poin ke poin

    Data-LinkMAC

    SLIP (Serial Line InternetProtocol)

    Protokol dengan menggunakansambungan seri

    1 Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

    Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badandunia lainnya seperti: ITU (International telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute),NCITS (National Comitte for Information Technology Stardardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi,seperti: IEEE (Institute of Electrical and Electronic Enginers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada praktiknya, bahkanvendor-vendorproduk LAN ada yang memakai satandar yan diahsilkan IEEE.

    2) Konsep Dasar dan Pengalamatan IP

    Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untukmengidentifikasiskan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yaknisebagai berikut:A. IP Address

    Untuk dapat saling berkomunikasi, jaringan TCP/IP memerlukan identitas diri berupa nomor yang didebutdengan nomor IP (IP Address). IP Addressadalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer danperalatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.

    IPAddresssendiri sampapi sekarang sudah sampai versi 6, tetapi yang sering digunakan adalah IPAddress versi 4 (IPv4) dan IP Address versi 6 (IPv6). IPv4 terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat

    dituliskan menjadi 4 kelompok angka desimal yang dipisahkan oeh tanda titik setiap 8 bit. Tiap 8 bit disebutsebagai oktet. Dari 32 bit ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Network ID dimana menentukan alamat jaringankomputer (NetID) dan Host ID sebagai penentu dari alamat host (komputer, rputer, switch). Bentuk IP

    Addressadalah sebagai berikut

    xxxxxxxx. xxxxxxxx. Xxxxxxxx. xxxxxxxx

    Setiap simbol x dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya:

    11110010.10111000.00010110.00000001

    Notasi IPAddressdengan bilangan biner seperti diatas tidaklah mudah dibaca. Untuk membuatnyalebih mudah dibaca dan ditulis, IPAddresssering ditulis menjadi angka desimal. Foemat penulisan seperti

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    5/11

    ini disebut dengan dotted-decimal notation. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satuoktet IPAddress.

    Gambar 17. dotted-decimal notation

    IPv6 merupakan perkembangan dari IPv4 dengan menggunakan 128 bit sebagai address. NamunIPv6 tidak akan kita bahas pada modul ini.

    Kelas-kelas IP AddressJika dilihat dari bentuknya, IPAddressterdiri atas 4 buah bilangan biner 4 bit. Nilai terbesar dari bilanganbiner 8 bit adalah 255 (=27+26+25+24+23+22+2+1). Karena IP Addressterdiri atas 4 buah bilangan 8 bit,maka jumlah IP Addressyang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak ini harusdibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah pemakaian,

    bergantung pada kebutuhan pemakai dan mempermudah proses pembagiannya, maka IP Addressdikelompokkan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pebagian IPAdrresske dalam kelas-kelas adalahuntu mempermudah pendistribusian pendaftaran IPAddress.

    IP Addressini dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, danKelas E. Perbedaan pada masing-masing kelas tersebut adalah terletak pada ukuran dan jumlahnya.

    1. Kelas AIP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, tetapi jaringan ini memiliki anggota yang besar.Karakteristik:

    Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhhBit Pertama : 0Panjang NetID : 8 bitPanjang HostID : 24 bit

    Byte Pertama : 0127Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxxJumlah IP : 16.777.214 IPAddresspada tiap kelas A

    IPAddress kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Bit pertama darikelas ini selalu di set ke angka 0 (nol) sehingga byte terdepan dari kelas ini selalu bernilai antaraangka 0 sampai 127. Tapi sekali lagi perlu diingat bahwa angka 0 dan 127 dicadangakan.

    Pada IP Addresskelas A, NetID ialah delapan bit, sedangkan hostID-nya 24 bit berikutnya.Dengan demikian, cara membaca IPAddresskelas A adalah sebagai berikut:

    Misal nomor IP : 100.50.5.1NetID = 100HostID = 50.5.1

    Berarti IPAddressdiatas terdapat pada networknomor 100 dan hostnomor 50.5.1.

    2. Kelas BKarakteristik:

    Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhhBit Pertama : 10Panjang NetID : 16 bitPanjang HostID : 16 bitByte Pertama : 128191Jumlah : 16.384Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxxJumlah IP : 65.532 IPAddresspada tiap kelas B

    IP Address Kelas B biasanya dalokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bitpertama dari IPAddresskelas B selalu di set 10 (satu nol) sehingga byteterdepan dari IPAddresskelas B selalu brnilai antara 128 sampai 191.

    Pada IPAddresskelas B, Network ID ialah enam belas bit pertama, sedangan hostID adalah16 bit berikutnya. Dengan demikian cara membaca IPAddresskelas B, misalnya sebagai berikut:

    Nomor IP : 131.99.20.1NetID = 131.99HostID = 20.1

    Berarti IPAddressdiatas terdapat pada network nomor 131.99 dan hostnomor 20.1.

    3. Kelas CIP kelas C dipakai oleh banyak jaringan, tetapi angota masing-masing jaringan sedikit.Karakteristik:

    Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhhBit Pertama : 110Panjang NetID : 24 bit

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    6/11

    Panjang HostID : 8 bitByte Pertama : 192223Jumlah : 2.097.152Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxxJumlah IP : 256 IPAddresspada tiap kelas C

    IP Address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berskala kecil (misalnya LAN). Tiga bitpertama dari IP addresskelas C selalu berisi 111. Bersama 21 bit berkutnya, angka ini membentuknetworkID 24 bit, dan hostID 8 bit berikutnya. Dengan konfigurasi ini, bis dibentuk sekitar dua jutanetworkdengan masing-masing networkmemiliki 256 IP address.

    4. Kelas D

    IP ini juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan jaringan normal. Kelas Ddiperuntukkan bagi jaringan multicast.Karakteristik:

    Format : 1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmm

    4 Bit Pertama : 1110Bit multicast : 28 bitByte inisial : 224247Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast. (RFC 1112)

    IPAddresskelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit pertama IP addresskelas D diset 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast groupyang menggunakan IP addressini. Dalam multicastingtidak dikenal networkbit dan hostbit.

    5. Kelas ESama halnya dengan IP kelas D, IP Kelas E ini hanya digunakan untuk keperluan eksperimental.Karakteristik:

    Format : 1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrrrBit Pertama : 1111Bit cadangan : 28 bitByte inisial : 248255Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan

    untuk keperluan eksperimental.IPAddresskelas E tidak digunkan untuk umum. 4 bit pertama IP addresskelas ini di set 1111.

    Selain network ID, istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yangmenunjukkan jaringan adalah Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefixsuatu kelasIP addressdigunakan tanda garis miring (slash) /, yang diikuti dengan angka yang menunjukkanpanjang networkprefixini dalam bit.

    Misalnya, ketika menuliskan networkkelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, networkprefix-nya dituliskan sebagai: 12/8. Angka delapan menunjukkan jumlah bit yang digunakan oleh network

    prefix.Untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx, digunakan: 167.205/16. Angka 16

    merupakan panjang bit untuk networkprefixpada IP addresskelas B.

    Netmask Network

    Network ID dan Host IDPembagian kelas-kelas IPAddress didasarkan pada dua hal, yaitu NetID dan HostID dari IPAddress.

    Setiap IPAddressselalu merupakan sebuah pasangan dari Network-ID (identitas jaringan) dan host-ID (identitas host dalam jaringan tersebut). NetID adalah bagian dari alamat IP yang digunakan ntukmenunjukkan jaringan tempat komputer ini berada, sedang hostID adalah bagian dari alamat IP yang

    digunakan untuk menunjukkan host/client/workstation, server, router, dan semua hostTCP/IP lainnya dalamjaringan tersebut. Dalam satu jaringan, host-IDini harus unik (tidak boleh ada yang sama).

    Aturan Dasar Pemilihan NetworkID dan Host IDTerdapat beberapa aturandasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan.

    Aturan tersebut adalah: NetworkID tidak boleh sama dengan 127

    NetworkID 127 tidak dapat digunakan karena secara defaultdigunakan untuk keperluan loopback.Loopbackialah IP addressyang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.

    NetworkID dan hostID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit di set 1).Seluruh bit dari network ID dan hostID tidak boleh semuanya di set 1. Jika hal ini dilakukan, NetworkID dan HostID tersebut akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamatyang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat broadcastakan menyebabkan

    paket ini didengarkan oleh seluruh anggota jaringan tersebut. NetworkID dan Host ID tidak boleh 0 (nol)

    Netwirk ID dan host ID tidak boleh semuaa bitnya 0 (nol). IP addressdengan host ID 0 diartikansebagai alamat network. Alamat network ialah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu

    jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host. HostID harus unik dalam satu network

    Dalam satu network, tidak boleh ada dua hostyang memiliki hostID yang sama.

    B. DNS (Domain Name System)Domain Name System(DNS) adalah suatau sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringankomputer atau internetditranslasikan menjadi IP address.

    DNS digunakan untuk mempermudah pengunaan internet, dengan memetakan IP addresske nama

    host. Agar data nama host dapat di distribusikan di banyak server, format data yang digunakan harus

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    7/11

    mencerminkan terdistribusinya data tersebut. Untuk itu, digunakan format tree dengan masing-masingnodenya disebut domain. Penulisan nama host secara lengkap disebut sebagai Full Qualified DomainName(FQDN).

    Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki seperti berikut:a). Root-level Domain

    Merupakan tingakt teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).b). TopLevel Domain

    Kode kategori organisasi atau negara, misalnya: .com untuk dipakai perusahaan; .edu untuk dipakaioleh pendidikan; .gov untuk digunakan oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakanpemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk

    Indonesia atau .au untuk Australia.c). SecondLevel DomainMerupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, mislnya: microsoft.com; yahoo.com;google.com, dan lain-lain.

    3) CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

    Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untukmengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelasD, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisiendibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, danC. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekalialamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta

    host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para penggunaalamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangankosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untukmenggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yangsama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

    Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

    255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

    255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

    255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

    255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

    255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

    255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

    255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

    255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

    255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29

    255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

    4) Subnetting

    Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuahjalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah

    rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. GatotSubroto.

    Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena

    itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumahbaru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelolawilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    8/11

    Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnyasuatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisilain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar,tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya

    dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomerrumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugasmengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

    Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gangadalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

    Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang,atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOSTdan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gangyang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan katalain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASKDEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

    CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MASK DEFAULT PRIVATE ADDRESS

    A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255

    B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255

    C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    9/11

    Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukandengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semuapertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, BlokSubnet, dan Alamat Host- Broadcast.

    Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24,apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa sepertiitu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan katalain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yangdisebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

    Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Initerjawab dengan tabel di bawah:

    Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

    255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

    255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

    255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

    255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

    255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

    255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

    255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

    255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

    255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29

    255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30

    SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

    Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORKADDRESS 192.168.1.0/26?

    Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000(255.255.255.192).

    Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusatdi 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kitaselesaikan dengan urutan seperti itu:

    1. Jumlah Subnet= 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktetterakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22= 4 subnet

    2. Jumlah Host per Subnet= 2y2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 padaoktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 262 = 62 host

    3. Blok Subnet= 256192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128,dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

    4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagaicatatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnetberikutnya.

    Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

    Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

    Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

    Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

    Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet maskyang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class Cadalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

    Subnet Mask Nilai CIDR

    255.255.255.128 /25

    255.255.255.192 /26255.255.255.224 /27

    255.255.255.240 /28

    255.255.255.248 /29

    255.255.255.252 /30

    SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

    Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yangbisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelahkiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan bloksubnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita

    masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet keempat. Sedangkan

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    10/11

    CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketigaberjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

    Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

    255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25

    255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26

    255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27

    255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28

    255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29

    255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30

    Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakansubnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.

    Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000(255.255.192.0).

    Penghitungan:

    1. Jumlah Subnet= 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnetadalah 22= 4 subnet

    2. Jumlah Host per Subnet= 2y2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada

    2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2142 = 16.382 host3. Blok Subnet= 256192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet

    lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.4. Alamat host dan broadcast yang valid?

    Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

    Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1

    Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254

    Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255

    Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.

    Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000(255.255.255.128).

    Penghitungan:

    1. Jumlah Subnet= 29= 512 subnet2. Jumlah Host per Subnet= 272 = 126 host3. Blok Subnet= 256128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)4. Alamat host dan broadcast yang valid?

    Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128

    Host

    Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129HostTerakhir

    172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254

    Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255

    Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan

    SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

    Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah diOKTETmana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktetterakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk

    subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

    Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

    Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000(255.255.0.0).

    Penghitungan:

    1. Jumlah Subnet= 28= 256 subnet2. Jumlah Host per Subnet= 2162 = 65534 host3. Blok Subnet= 256255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.4. Alamat host dan broadcast yang valid?

  • 7/24/2019 Konsep Dasar OSI, TCP_IP, IP Address, CIDR & Subnetting

    11/11

    Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0

    HostPertama

    10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1

    HostTerakhir

    10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254

    Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255

    Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungansubnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk

    teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya

    Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudahmengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannyasecara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes),sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukanrumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x2

    Contoh Soal Subnetting:

    1. What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?

    2. Which type of address is 223.168.17.167/29?

    3. A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide theneeded hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?

    Pembahasan:

    1. What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?

    CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248 = 8, netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32,40, 48, , 248) dan karena ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita goyang di oktet ke 3. T idak perlukita list semuanya, kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling dekat dengan 66 (sesuai dengan soal),yaitu 64dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0 adalah seperti dibawah. Jadi pertanyaan bisa dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0

    Subnet 172.16.64.0 172.16.72.0

    Host Pertama 172.16.64.1 172.16.72.1

    Host Terakhir 172.16.71.254 172.16.79.254

    Broadcast 172.16.71.255 172.16.79.255

    2. Which type of address is 223.168.17.167/29?

    Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet= 256-248 = 8, alias urutan subnetnyaadalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, , 248. Tidak perlu mencari semu subnet (kelipatan blok subnet),yang penting kita cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal) , yaitu 160dan 168. Kalaukita susun seperti yang dulu kita lakukan di penghitungan subnetting adalah seperti di bawah. Dari situketahuan bahwa 223.168.17.167 adalah alamat broadcast.

    Subnet 223.168.17.160 223.168.17.168

    Host Pertama 223.168.17.161 223.168.17.169

    Host Terakhir 223.168.17.166 223.168.17.174

    Broadcast 223.168.17.167 223.168.17.175

    3. A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide theneeded hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet? Karena kebutuhan host adalah 27, kita tinggal masukkan ke rumus 2y2, dimana jawabannya tidak bolehkurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi 2y2 >= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5(30 host). Sekalilagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask, maka kalau kita susunsubnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan menjadi255.255.255.224.

    4. Host A is connected to the LAN, but it cannot connect to the Internet. The hostconfiguration is shown in the exhibit. What are the two problems with thisconfiguration?CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah 255.255.255.224. Dari sinikita tahu bahwa isian netmask di host adalah berbeda, jadi salah setting dinetmask. Yang kedua blok subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalahkelipatan 32(0, 32, 64, 86, 128, , 224). Artinya di bawah Router 1, masuk disubnet 198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar, karena biasa digunakanalamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65masuk di alamat subnet 198.18.166.64dan bukan 198.18.166.32.