konsep dasar media pembelajaran

54
A. KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN Definisi media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Dalam arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap baru. AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Berbeda dengan itu, Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) memberikan batasan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media adalah medium yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan sesuatu pesan, di mana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haralsen). Jadi, media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/ sarana/ alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Definisi belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk., 1996:

Upload: arifin-muhammad

Post on 25-Jul-2015

407 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Media Pembelajaran

A. KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN

Definisi media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, bahwa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Dalam arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap baru.

AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Berbeda dengan itu, Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) memberikan batasan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media adalah medium yang digunakan untuk membawa/ menyampaikan sesuatu pesan, di mana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haralsen). Jadi, media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/ sarana/ alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).Definisi belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti (Sadiman, dkk., 1996:

Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap. (Gredler, 1994: 1). Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2000: 197). Dengan demikian belajar menuntut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman (Mayer, 1982: 1040 dalam Seels & Richey, 2000: 13). Dalam kegiatan pembelajaran tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat (Dimyati & Mudjiono, 2002: 41-42).

Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Tiap orang mempunyai ciri yang unik untuk belajar. Hal itu terutama disebabkan oleh efisiensi mekanisme penerimaannya dan kemampuan tanggapannya. Seorang pelajar yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar, yang ditanggapi oleh indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba. Semakin baik tanggapan seseorang tentang

Page 2: Konsep Dasar Media Pembelajaran

sesuatu objek, orang, peristiwa atau hubungan, semakin baik pula hal tersebut dapat dimengerti dan diingat (Miarso, 1984: 111).

Dalam pandangan konstruktivisme, belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, dan refleksi serta interpretasi. Proses belajar pada hakikatnya terjadi dalam diri peserta didik yang bersangkutan, walaupun prosesnya berlangsung dalam kelompok, bersama orang lain.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “ menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik (Sadiman, dkk., 1986: 7).

Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004: 528).

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disususn sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979: 3).

Pembelajaran adalah segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaransecara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

Jadi tugas media bukan sebagai sekedar mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan murid namun lebih dari itu media merupakan bagian integral yang saling berkaitan antara komponen yang lain yang saling berinteraksi dan mempengaruhi.

Page 3: Konsep Dasar Media Pembelajaran

B. KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

1) Beberapa pendapat para pakar dalam hal klasifikasi media pembelajaran adalah sebagai berikut:

Santoso S. Hamijaya mengklasifikasikan media pembelajaran yang dikaitkan dengan teknologi pembelajaran menurut penggunaannya:

a) Media dan teknologi pembelajaran yang penggunaannya secara massal, meliputi: televisi, film dan slide, serta radio.

b) Media dan teknologi pembelajaran yang metode penggunaannya secara individual, meliputi: kelas atau laboratorium elektronik, alat-alat otoinstruktif, dan kotak unit instruksional.

c) Media dan teknologi pembelajaran yang penggunaannya secara konvensional.d) Media dan teknologi pembelajaran pada pendidikan modern, meliputi: ruang kelas

otomatis, sistem proyeksi berganda, dan sistem interkomunikasi.

2) Gerlach membagi menjadi lima kategori umum menurut sifat benda, yaitu:

a) Benda-benda asli dan manusia (real materials and people).b) Gambar-gambar dan gambar yang disorotkan (visuals and projection).c) Benda-benda yang didengar (audio materials).d) Benda-benda cetakan (printed materials).e) Benda-benda yang dipamerkan (display materials).

3) Edgar dell mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar peserta didik, yaitu dari yang bersifat konkret sampai yang bersifat abstrak.

a) Pengalaman melalui lambang kata/ verbal.b) Pengalaman melalui lambang visual (peta, diagram).c) Pengalaman melalui gambar (foto, album).d) Pengalaman melalui rekaman, radio, gambar.e) Pengalaman melalui gambar hidup.f) Pengalaman melalui televisi.g) Pengalaman melalui pameran (study display).h) Pengalaman melalui wid wisata (field study).i) Pengalaman melalui kegiatan demonstrasi.j) Pengalaman melalui dramatisasi.k) Pengalaman melalui mode (benda tiruan).l) Pengalaman melalui pengalaman langsung bertujuan dan melakukan sendiri (selfdoing).

Page 4: Konsep Dasar Media Pembelajaran

4) R. Murry Thomas mengklasifikasikan atas tiga jenjang pengalaman, meliputi:

a) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience).b) Pengalaman dari benda tiruan (subsitude of relief experience).c) Pengalaman dari kata-kata (words only).d) Bretz mengelompokan media ke dalam tujuh kelas, yaitu:

a. Kelas I : Media audio – motion – visualb. Kelas II : Media audio – still – visualc. Kelas III : Media audio – seminationd. Kelas IV : Media motion – visuale. Kelas V : Media still – visualf. Kelas VI : Media audiog. Kelas VII : Media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa simbol-

simbol tertentu saja.

5) Pembagian lain dikemukakan oleh Jerold E. Kemp yang meliputi:

a) Media cetak.b) Media display.c) Over head transparancies.d) Audio tape recording.e) Slide dan film-strips.f) Montipicture.g) Komputer.

6) Gerlach dan Ely mengklasifikasikan jenis media pembelajaran seperti:

a) Gambar diam.b) Gambar gerak.c) Rekaman bersuara.d) Televisi.e) Benda-benda hidup.f) Instruksional berprogama atau CAI (Computer Assisten Instruction).

Dalam pelaksanaan pembelajaran dikenal beberapa jenis media. Penggunaan media pembelajaran ditentukan oleh fungsi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan tersedianya bahan untuk mengelola media.

Page 5: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Berdasarkan hal ini klasifikasi media pembelajaran dapat dikategorikan menurut jenis-jenisnya:

1. Berdasarkan indra yang digunakan:

a. Media audio.

b. Media visual.

c. Media audio visual.

2. Berdasarkan jenis pesan yaitu:

a. Media cetak.

b. Media non cetak.

c. Media grafis.

d. Media non grafis.

3. Berdasarkan sasarannya yaitu:

a. Media jangkauan terbatas (tape).

b. Media jangkauan yang luas (radio, pers).

4. Berdasarkan penggunaan tenaga listrik (elektronik) yaitu:

a. Media elektronik.

b. Media non elektronika.

5. Media asli dan tiruan, yaitu berupa spesimen, meliputi:

a. Spesimen makhluk hidup yang masih hidup.

b. Spesimen makhluk yang sudah mati.

c. Spesimen dari bendaa tidak hidup.

d. Benda asli yang bukan makhluk hidup.

Page 6: Konsep Dasar Media Pembelajaran

e. Model (tiruan benda-benda) yaitu bentuk tiruan dari suatu benda asli yang karena sesuatu sebab tidak dapat ditunjukkan aslinya.

6. Media grafis, adalah semua media yang mengandung grafis (tulisan/ gambar).Jenis-jenis media grafis antara lain:

a. Media bagan.

b. Media grafik (grafik diagram).

c. Media poster.

d. Karikatur.

e. Media gambar.

f. Media komik.

g. Media gambar bersambung/ gambar seri (vitatoom).

7. Media bentuk papan, adalah media yang menggunakan benda berupa sebagai sarana komunikasi yang dapat dibedakan menjadi:

a. Media papan tulis (black/ white board).

b. Media papan tempel/ pengumuman (information board).

c. Media papan flanel (flanel board, left board, visual board).

d. Media papan/ pameran/ visual (display board).

e. Media papan magnet.

f. Media papan demonstrasi (demonstration board).

g. Media papan paku (spika board).

8. Media yang disorotkan (projectable aids) atau alat pandang (visual aids).Media ini baru dapat dimanfaatkan setelah diproyeksikan, meliputi:

a. Media sorot yang diam (still projection media).

b. Media sorot yang bergerak (movie projection media).

Page 7: Konsep Dasar Media Pembelajaran

c. Media sorot mikro (micro projection media).

9. Media yang dapat didengar, yaitu media sebagai alat komunikasi dengan melalui pendengaran. Misalnya: kaset audio, radio.

10. Media pandang dengar, yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar untuk memperjelas gambar yang dapat dilihat. Misalnya: slide audio, televisi.

11. Media bahan-bahan cetak (printed materials media), yaitu bahan cetak dari bahan pembelajaran. Misalnya: buku, pamflet, majalah, koran, dan sebagainya.

C. KONSEP DASAR TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Berdasarkan pandangan tentang sejarah Teknologi Pembelajaran, Saettler (1990) berpendapat teknologi sebagai upaya yang lebih berpusat pada peningkatan ketrampilan dan organisasi kerja dibandingkan dengan mesin dan peralatan. Teknologi modern digambarkan sebagai sistemasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan produktivitas. Demikian pula Heinich, Molenda dan Russel (1993) mendefinisikan Teknologi Pembelajaran sebagai penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar manusia dalam tugas praktis belajar dan mengajar.

Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar, ini merupakan suatu pandangan yang mengasumsikan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan

Konsep sistematik

Teknologi Pembelajaran sebagai aplikasi strategi maupun teknik yang sistemik dan sistematik yang diambil dari konsep ilmu dan perilaku dan ilmu pengetahuan alam maupun pengetahuan lain dalam memecahkan masalah belajar (Gentry, 1991:7-8).

Teknologi Pembelajaran berhubungan dengan studi dan penciptaan kondisi belajar yang berhasil guna (Gagne, 1990:3).

Definisi 1994 memberi tempat pada adanya keragaman dan spesialisasi seperti yang ada sekarang, selain juga menggabungkan unsur-unsur definisi dan kawasan bidang yang tradisional. Definisi hasil revisi adalah: Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber untuk belajar

Page 8: Konsep Dasar Media Pembelajaran

            Perkembangan terakhir definisi Teknologi Pembelajaran adalah profesi yang menerapkan ilmu pengetahuan terkait dengan pembelajaran/instruksional dan seni mengajar yang diperoleh melalui penelitian dan pengalaman untuk mengembangkan dan mengelola secara ekonomis dan elegan, sistem dan materi instruksional yang mendukung dan menjadi bagian dari lingkungan belajar yang manusiawi dan efektif sehingga menjadi mudah diakses oleh banyak orang demi kesejahteraan umat manusia (M. Molenda : 2001)

Pandangan dan Konsep Dasar Teknologi Pembelajaran

Menurut pengertiannya, Teknologi Pembelajaran adalah. Teknologi pembelajaran dapat dilihat sebagai bidang yang mempunyai perhatian khusus terhadap aplikasi, meskipun prinsip dan prosedurnya berdasar teori. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kawasan yang dipelajari dalam Teknologi Pembelajaran yaitu :

Desain teknologi pembelajaran

Pengembangan teknologi pembelajaran

Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Pengelolaan teknologi pembelajaran

Penilaian teknologi pembelajaran

Setiap kawasan memberikan konstribusi terhadap pengembangan teori dan praktek yang menjadi landasan keilmuan, dan sebaliknya teori dan praktek juga dijadikan sebagai pegangan dalam pengembangan kawasan. Tiap kawasan tersebut berdiri sendiri , meskipun saling berkaitan sebagai sesuatu kegiatan yang sistematik.

Arah perkembangan kawasan pembelajaran dapat dilukiskan oleh Glenn Snelbecker (1974): teknologi pembelajaran (kurikulum) berkepentingan untuk menjawab ”what” dan ”why” (apa dan mengapa) isi dan tujuan pendidikan ditentukan.

1) Desain teknologi pembelajaran

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul. Definisi ini sesuai dengan definisi desain

Page 9: Konsep Dasar Media Pembelajaran

sekarang yang mengacu pada penentuan spesifikasi (Ellington dan Harris, 1986; Reigeluth, 1983; Richey, 1986).

Kawasan atau ranah desain meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu;

Desain system pembelajaran

Merupakan prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian pembelajaran.

Desain pesan

Desain pesan meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan (Grabowski, 1991:2006).

Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran.

Karakteristik pemelajar

Karakteristik pemelajar adalah segi-segi latar belakang pengalaman pemelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya.

2. Pengembangan teknologi pembelajaran

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Walaupun demikian tidak berarti lepas dari teori dan praktek yang berhubungan belajar dan desain. Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori, yaitu:

Page 10: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Teknologi cetak (menyediakan landasan untuk kategori yang lain)

Teknologi audiovisual (gambar dan suara)

Teori berazaskan komputer

Teknologi terpadu/ gabungan

3. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggungjawab untuk mencocokkan pemelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pemelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pemelajar, serta memasukkannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Fungsi pemanfaatan penting untuk memperjelas pemelajar dengan bahan atau system pembelajaran.

Ada empat kawasan pemanfaatan teknologi pembelajaran, yaitu:

Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.

Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi.

Implementasi dan pelembagaan

Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan yang tersimulasikan). Sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi.

Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat (atau wakilnya) yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.

4. Pengelolaan teknologi pembelajaran

Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervisi. Pengelolaan biasanya merupakan hasil

Page 11: Konsep Dasar Media Pembelajaran

dari penerapan suatu system nilai. Kerumitan dalam mengelola berbagai macam sumber, personil, usaha desain maupun pengembangan akan semakin meningkat dengan membesanya usaha dari sebuah sekolah atau bagian kantor yang kecil menjadi kegiatan pembelajaran yang beskala nasional atau menjadi perusahaan multinasional dengan skala global.

Ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu:

Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan.

Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian system pendukung dan pelayanan sumber.

Pengelolaan system penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan.

Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyampaian, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber belajar untuk kegiatan belajar.

5. Penilaian Teknologi Pembelajaran

Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Ada 4 tahapan penilaian Teknologi Pembelajaran :

Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.

Pengukuran acuan potokan (PAP) meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pemelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.

Penilaian formatif adalah proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan program pembelajaran. Bertujuan untuk menentukan apa yang harus ditingkatkan atau direvisi agar produk tersebut lebih efektif dan efisien.

Penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam pemanfaatan.

Page 12: Konsep Dasar Media Pembelajaran

D. MEDIA GRAFIS

Media Grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media Grafis sangat memadai untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Jenis-jenis media Grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran memiliki keunikan tertentu di dalam, penerapan intruksionalnya.

Jenis-jenis Media Grafis :¨          Bagan: kombinasi dari berbagai media Grafis dan media gambar yang dirancang untuk

menvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus, dan bagan tabel.

¨          Diagram: penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang.

¨          Grqfik- penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitatif yang lebih efektif tetapi memerlukan latar belakang informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran.

¨          Poster: ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan, atau iklan.

¨          Kartun: penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang dirancang guns mempengaruhi opini masyarakat.

¨          Komik: bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya. Komik dapat dipergunakan oleh guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca.

E. MEDIA GAMBAR PHOTOGRAPHY

Gambar Fotografi merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.Karakteristik dari gambar fotografi antara lain :

                                                                                                                        7a)      bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk

dan kesan kerjalaman yang jelas.

Page 13: Konsep Dasar Media Pembelajaran

b)      bersifat diam, sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.

c)      bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pembelajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan pengamatan atau penelitian.

d)   bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.

F. OBJEK, MODEL, DAN LINGKUNGAN

A. Objek (Benda Sebenarnya)1. Definisi dan Karakteristik Umum Objek

          Objek merupakan benda aslinya yang dijadikan sebagai media dalam pembelajaran. Ada beberapa karakteristik dari media benda sebenarnya ini adalah: (1) Pelajar lebih jelas dan akurat dalam menerima informasi/pengetahuan tentang suatu objek yang sedang dipelajari, karena melihat benda aslinya, (2) dapat dilakukan dengan mengajak pelajar mengunjungi benda sebenarnya atau membawa benda sebenarnya ke hadapan pelajar, (3) membutuhkan waktu yang relatif lama dari persiapan dan pelaksanaannya, (4) sulit membawa benda aslinya yang berwujud besar.           Menggunakan benda-benda nyata atau mahluk hidup (real life materials) dalam pembelajaran sering kali paling baik, dalam menampilkan benda-benda nyata tentang ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan, bobot-badan, bau dan manfaatnya.

2. Kelebihan dan Keterbatasan Objek dalam PembelajaranBeberapa kelebihan jika guru menggunakan objek dalam pembelajaran antara lain sebagai

berikut:a.   Dapat memberi kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk melaksanakan  tugas-tugas nyata, atau tugas-tugas simulasi, dan mengurangi  transfer belajar.b.   Dapat memperlihatkan  seluruh atau sebagian besar rangsangan yang relevan dari lingkungan kerja, dengan biaya yang sedikit.c. Memberi kesempatan kepada, siswa untuk mengalami dan melatih  keterampilan manipulatif mereka dengan menggunakan indera peraba.d. Memudahkan pengukuran penampilan siswa, bila ketangkasan fisik atau keterampilan koordinasi diperlukan dalam pembelajaran.

Disamping kelebihan, dalam penggunaannya objek juga mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:a.   Seringkali dapat menimbulkan  bahaya bagi siswa atau orang lain dalam lingkungan kerja.b.   Mahal, karena biaya yang diperlukan tidak sedikit untuk peralatan, dan ada kemungkinan rusaknya alat yang digunakan.c.   Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung dengan media lain.d.   Seringkali sulit mendapatkan tenaga ahli untuk menangani latihan kerja.e.   Sulit untuk mengontrol hasil belajar, karena konflik-konflik yang mungkin terjadi dengan pekerjaan, atau dengan lingkungan kelas.

Page 14: Konsep Dasar Media Pembelajaran

3. Prosedur Penggunaannya dalam  PembelajaranCara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan benda  sebenarnya menjadi media pembelajaran

antara lain;a) Benda-benda yang akan diterangkan dibawa masuk kedalam kelas.b) Siswa dibawa keluar kelas untuk mengamati benda-benda yang sebenarnya dengan jalan:

Mengadakan observasiMengadakan percobaanMengadakan widyawisata

B. Model (Benda Tiruan)i. Definisi Model

Yang dimaksud dengan model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan yang menyerupai benda aslinya. Dalam pembelajaran dapat digunakan model karena banyak faktor antara lain adanya faktor keterbatasan karena memungkinkan benda aslinya tidak ada, Faktor lain dianggap lebih menguntungkan ketimbang menggunakan benda aslinya.

ii. Jenis-jenis Model          Menurut Sudjana dan Rivai (1989) model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori,

yaitu :a) Model padat yaitu suatu model padat yang biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar

daripada objek dan acap kali membuat bagian-bagian membingungkan gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.

b) Model penampang yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah model itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan  bagian dalamnya.

c) Model susun yaitu terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya sesuatu bagian penting dari objek itu.

d) Model kerja yaitu tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sebenarnya.

e) Mock up atau alat tiruan sederhana dimaksudkan adalah tiruan dari benda sebenarnya dan dipilih bagian-bagian yang penting untuk disederhanakan agar memudahkan untuk dipelajarinya.

f) Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek, ditempatkan dipentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.

iii. Manfaat dan Kekurangan Model

    Manfaat penggunaan model sebagai media pembelajaran antara lain: Dapat mengatasi benda aslinya. Untuk mengatasi keterbatasan pengamatan manusia. Untuk mengatasi ketenggangan waktu. Artinya bahwa peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi

tempat atau lokasi, yang tidak memungkinkan dilihat, dapat diatasi dengan dibuatkan model-model kejadian.

Page 15: Konsep Dasar Media Pembelajaran

          Sekalipun model sudah bisa dianggap mewakili benda yang asli, namun karena ia adalah benda tiruan, tentu saja memiliki kekurangan dalam beberapa aspek tertentu antara lain:

1) Disebabkan aspek besarnya benda.2) Perubahan karena pengaruh luar.3) Pada suatu saat tak canggih (up to date) lagi.

iv. Menggunakan Model          Menggunakan model dalam kelas hendaknya disesuaikan dengan program mengajar. Pada umumnya saran-saran dibawah ini dapat menjadikan pengajaran menjadi lebih efektif.

1) Bentuk dan besarnya model perlu diperhatikan agar bisa dilihat oleh kelas.2) Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan sebab biasanya para siswa mengkonsentrasikan

perhatiannya kepada model dan bukan kepada penjelasan.3) Gunakan model  untuk maksud tertentu dalam pengajaran bukan bertujuan untuk mengisi waktu

guru dan mengurangi peranan guru dikelas.4) Usahakan agar para siswa sebanyak mungkin belajar dari model dengan mendorong mereka

bertanya, berdiskusi, atau memberikan kritik.5) Pada waktu-waktu tertentu gunakan sejumlah model,bukan hanya sebuah model saja.6) Model hendaknya diintegrasikan dengan alat-alat lainnya supaya pengajaran lebih berhasil.7) Didalam suatu pelajaran gunakan hanya model-mode yang terpilih saja.8) Kalau menggunakan beberapa model hendaknya model itu satu sama lain berhubungan dan

menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran lainnya.9) Baik juga menggunakan model dari skala yang berbeda tetapi menunjukkan benda yang sama.10) Apabila sebuah model sudah digunakan, maka simpanlah baik-baik pada tempatnya yang aman

dan bersih agar dapat digunakan dalam pengajaran yang akan datang atau bila diperlukan oleh guru lain.

    C. Lingkungan1) Pengertian Lingkungan

          Lingkungan sebagai media dalam pembelajaran, maksudnya menciptakan atau membentuk suatu lingkungan tertentu sebagai pusat yang akan dipelajari, dapat diwujudkan diluar kelas atau kelas itu sendiri yang dikondisikan untuk dapat dipelajari oleh siswa dan guru dalam pembelajarannya.

2) Keuntungan dan Kelemahan LingkunganBanyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar antara lain:

a) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk dikelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

b) Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

c) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.

d) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif.e) Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.

Page 16: Konsep Dasar Media Pembelajaran

f) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya.

Beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaannya berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar.

Misalnya:a) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main.b) Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar dikelas.c) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.

3) Teknik Menggunakan Lingkungan          Ada beberapa cara bagaimana mempelajari Lingkungan sebagai media dan sumber belajar.

1. Survey, yakni siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain-lain.

2. Kemping atau berkemah. Kemah memerlukan waktu yang cukup lama sebab siswa harus dapat menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan berbagai hal lainnya yang terjadi dengan alam sekitar ia berkegiatan. Perkemahan ini banyak mempunyai nilai-nilai pendidikan, Misalnya merasa dekat dengan alam sekitar dan menimbulkan rasa kagum terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong royong,dan perasaan sosial. Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan pembinaan praktis untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa sosial serta bertanggung jawab atas tugas yang diemban.

3. Field trip atau karyawisata. Dalam pengertian pendidikan, karyawisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kurikuler disekolah. Sebelum karyawisata dilakukan siswa, sebaiknya dilakukan objek yang akan dipelajari dan cara mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari.

4. Praktek lapangan. Praktek lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus.

5. Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.6. Mengundang manusia sumber atau nara sumber. Berbeda dengan cara sebelumnya, Jika

pada cara sebelumnya kelas dibawa ke masyarakat, pada nara sumber mengundang tokoh masyarakat kesekolah untuk memberikan penjelasan mengenai keahliannya dihadapan para siswa.

4) Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran

          Beberapa lingkungan yang dapat digunakan dalam pembelajaran, dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a) Lingkungan socialLingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan

bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.

Page 17: Konsep Dasar Media Pembelajaran

b) Lingkungan alamLingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis,

iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya alam (air, tanah, batu-batuan dan lain-lain).

c) Lingkungan buatanLingkungan buatan maksudnya lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk

tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Antara lain seperti irigasi, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik.

5) Langkah dan Prosedur PenggunaannyaSecara umum langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu:1.   Langkah persiapan          Hal-hal yang perlu ditempuh yaitu; (a) menentukan tujuan yang ingin dicapai secara jelas, (b) tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi, (c) menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan, (d) selesaikan perizinan yang diperlukan, (e) persiapkan persiapan teknis yang diperlukan untuk pembelajaran, seperti petunjuk teknis, alat-alat dibawa dan lain-lain.

2.   Langkah pelaksanaan          Biasanya diawali dengan penjelasan petugas mengenai objek yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya lakukan kegiatan-kegiatan yang telah dirancang dan diskenariokan sebelumnya.

3.   Tindak lanjut          Pada kegiatan ini yang terpenting guru meminta kepada siswa untuk memberikan kesan-kesan yang diperolehnya dari hasil kunjungannya, yang berupa laporan kegiatan, kemudian didiskusikan bersama-sama.

G. MEDIA OHP

1   Pengertian OHP (Overhead proyektor)Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang

khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk presentasi lainnya.

OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.

Page 18: Konsep Dasar Media Pembelajaran

OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.                                                                                                                         

OHP memang dirancang khusus untuk suatu suatu kelas atau ruangan tertutup. Oleh karena itu penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah siswa tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya, gangguan sinar matahari dari luar ruangan harus di kendalikan. Jika tidak maka proyeksi dilayar akan kurang jernih dan tidak tajam. Lampu ruangan pun seharusnya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak terganggu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain transparansi juga turut berperan dalam mengefektifkan pesan yang di sampaikan. Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya.

2   Kegunaan Over Head Projector (OHP)OHP berguna untuk memproyeksikan transparan kea arah layar, dengan hasil gambar

yang cukup besar.OHP  secara umum digunakan untuk :

1.      Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.2.      Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.3.      Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan4.      Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.

3  Manfaat Penggunaan OHP         Berbagai manfaat penggunaan OHP, yaitu sebagai berikut :

1.      Penyampaian pembelajaran lebih menarik.2.      Pembelajaran menjadi lebih interaktif.3.      Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat.4.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan.5.      Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.6.      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar

dapat ditingkatkan.7.      Peran guru dapat berubah ke arah yang positif.

Selain itu juga, OHP biasa digunakan sebagai alat perangkat presentasi. Penggunaan OHP dalam persentasi bermanfaat, seperti materi persentasi dapat bisa diubah saat itu juga. Atau, bila ada masukkan dari audiens, bisa langsung mencantumkannya ke bahan persentasi.

Page 19: Konsep Dasar Media Pembelajaran

4   Macam – macam OHP                                                                                                              1. OHP  Tipe standar ( standar lecture head type )

  Pada OHP model ini lampu replektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam  kotak bagian bawah. Hal ini yang menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar dan mengurangi kepraktisannya. Kepala proyektor adalah suatu bagian yang berisi lensa – lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar. Kelebihan OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara panas akibat nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angina.

                                                                                                                                   2. OHP Tipe prortable ( dapat dilihat dan ringan dibawa )Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis  ini, lampu proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa kemana - mana. Namun, jenis OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah putus.

5   Teknik – Teknik Penyajian1.      Pada waktu penggunaannya, guru dapat melakukannya sambil berdiri2.      Bila scalar kipas pendingin lampu ditekan, sinar OHP langsung menimpa layar.3.      Pada waktu menjelaskan pada transparan OHP, gunakan petunjuk atau pensil kea rah bagian –

bagian pentinh yang sedang di sajikan.4.      Bila guru telah selesai menjelaskan tahap demi tahap penyajian penggunaan OHP, lalu guru akan

menjelaskan lebih lanjut maka matikan dahulu OHP dan alihkan perhatian siswa ke guru.5.      Penjelasan lebih lanjut mengenai hal – hal penting perlu ditekankan pada waktu penyajian

menggunakan OHP. 

6    Penggunaan OHP1.      Dengan alat penunjuk

Dengan menggunakan pensil atau pointer, guru dapat menekankan perhatian siswa pada hal – hal yang penting.

2.      Menulis langsungMenulis di atas transparan pada waktu menyajikan sangat menarik perhatian bahkan pada transparan yang telah disiapkan sebelumnya, dapat ditambahkan tulisan dengan pena khusus.

3.      Menunjukan dengan membuka sedikit demi sedikit.4.      Menutup bagian yang belum diproyeksikan.5.      Penyajian dengan tumpang tindih.6.      Menghidupkan dan mematikan

7   Kelemahan dan Kelebihan OHP

Page 20: Konsep Dasar Media Pembelajaran

1. Kelebihan penggunaan OHPOverhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang. Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap digunakan.

OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain, diantaranya : 1. Mudah dioperasikan. 2. Memudahkan posisi mengajar 3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu 4. Hemat waktu 5. Dapat digunakan kembali 6. Mudah disimpan 7. Kemampuan memproyeksikan benda nyata 8. Kemampuan menggantikan papan tulis 9. Bebas polusi 10.Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.

2. Kelemahan penggunaan OHP

Kelemahan OHP diantaranya tidak bisa dipakai, dalam kondisi atau keadaan     tertentu, misalnya saja OHP memerlukan tenaga listrik untuk menyalakan dan tergantung pada plastik bening yang digunakan untuk transparansi. OHP juga menuntut perhatian khusus untuk menghindari kerusakan pada saat medium digunakan.

Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari buku, majalah, dsb. Sebelum diproyeksikan bahan- bahan tersebut harus diproduksi diatas sebuah transparansi. Disamping itu transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat terbatas.

H. MEDIA AUDIO1.    Pengertian Media Audio

Yang dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Page 21: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Media Audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal   ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.

Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar - mengajar  Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

                  ·   Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)                  ·   Personal                  ·   Cenderung satu arah                  ·   Mampu menggugah imaginasi

 Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara  ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. 

2.    Fungsi Media AudioFungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan

Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :

Ø  Pemusatan  perhatian  dan  mempertahankan  perhatian.Ø  Mengikuti pengarahan.Ø  Melatih daya analisis.Ø  Menentukan arti dan konteks.Ø  Memilah informasi dan gagasan.Ø  Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan.

3.   Manfaat Media Audio   Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media

audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.                             

Page 22: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari.

Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai   berikut :  -   Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi  agar peserta

didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.

-     Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio.

4.        Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio                4. 1.    Kelebihan Media Audio             Kelebihan Media Audio , Sadiman  ( 2005 : 50 ) , adalah :

Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV. Sifatnya mudah untuk dipindahkan. Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau

diputar kembali. Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya

imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya. Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan

bahasa.

Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman  ( 2005 : 51 ) , yaitu : Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang

tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar  tergantikan.               Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat

Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.

Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.

Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Kelebihan Media Audio, Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah : Merupakan  peralatan   yang     sangat   murah   dan  lumrah  sehingga   mudah dijangkau oleh

masyarakat. Rekaman  dapat  digandakan  untuk keperluan  perorangan sehingga  isi  pesan dapat berada

ditempat secara bersamaan.

Page 23: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Merekam     peristiwa    atau    isi    pelajaran     untuk   digunakan     kemudian. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu

meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato. Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.                

   4. 2    Kekurangan Media Audio

Kekurangan Media Audio, Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :·         Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau

informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.

·         Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :

·        Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.

·         Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.

·         Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa,  serta  susunan  kalimat.

·         Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah   mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.

·         Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman  analog tersebut pada si penerima. Bila   tidak bisa maka akan terjadi  kesalah pahaman.

5.  Pengenalan Beberapa Media Audio

1.      RadioRadio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan

berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa – peristiwa penting dan baru, masalah – masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar.

1.1     Kekurangan media radio:                      ·           Hanya selintas                      ·           Hanya mengandalkan suara                      ·           Tidak dapat diulang

Page 24: Konsep Dasar Media Pembelajaran

                      ·           Cenderung satu arah                                                                      1.2    Kekuatan media radio:                     ·           Personal                     ·           Cepat                     ·           Jangkauan luas                     ·           Imajinatif                     ·           Sederhana                     ·           Murah dan mudah                     ·           Siaran langsung

2.      Kaset – Audio

Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.

3.      Alat perekam magnetic

Alat perekam magnetik  atau  tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

               Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain  :

• Piringan Hitam (PH).    Alat penyimpan file audio ( modern ) yang pertama ditemukan adalah piringan hitam. Ia

memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.• Kaset

  Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.

 • CD dan DVD               CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media

Page 25: Konsep Dasar Media Pembelajaran

penyimpanan file audio yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores,  kotor,  berjamur atau mengalami kerusakan lainnya.  Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.

•  (MP3)                   MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap

popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.

• Audio Digital (WAV)          WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang

dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah  iPod.

                                                                 iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle

Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV  maupun  MP3, dengan merk Zune.

I. MEDIA AUDIO VISUAL

1.    Pengertian Media Audio Visual

Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986: 3)

Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “ media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi” (Arsyad,2002:11).

“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98).

Page 26: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

2.    Bentuk-bentuk Media Audio Visual

Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:

1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.

2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.4. Media visual gerak contoh, film bisu5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan

sebagainya6. Media seni gerak7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).

Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.

3.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari

Page 27: Konsep Dasar Media Pembelajaran

dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi.

2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa.

4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang (Arsyad, 2002 : 72)

Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:

1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu

yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)

Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.

J. KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Page 28: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Pengertian Komputer

Menurut Daryanto, komputer dari asal katanya “to compute” komputer berarti alat penghitung. Sedangkan menurut Jogiyanto Hartono, dosen tetap dari UGM, definisi komputer adalah:

a. Alat elektronik,

b. Dapat menerima input data,

c. Dapat mengolah data,

d. Dapat memberikan informasi,

e. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memory komputer,

f. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan,

g. Bekerja secara otomatis.

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat kompunen dasar, yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU) unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data (memori) yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer atau plotter).

Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan, dapat mengendalikan berbagai peralatan lainnya seperti CD player, video tape, dan audio tape. Disamping itu, komputer dapat merekam, menganalisis dan memberi reaksi kepada respons yang diinput oleh pemakai atau siswa.Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal wring dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI) dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and practice, tutorial, simulasi, permainan dan discovery. Komputer telah pula digunakan untuk mengadministrasikan tes dan pengelolaan administrasi sekolah.

Komputer memberikan beberapa kelebihan untuk produksi media audio visual. Komputer dapat menghasilkan grafik dan peta yang memiliki ketepatan statistik untuk bermacam-macam media visual. Beberapa komputer yang menghasilkan sistem grafis dapat dengan cepat menghasilkan beberapa pandangan dari suatu objek tiga demensi. Dengan demikian dapat memberikan pilihan gambar kepada pemakainya. Film bingkai judul, film bingkai kata, dan film bingkai grafis yang menarik dapat dihasilkan dengan cepat dan relatif murah oleh sistem komputer. Komputer digunakan untuk penyuntingan yang tepat dan pengumpulan produksi video dan film. Komputer untuk keperluan sistem word processing pun sudah umum dalam sebagian besar media cetak.

Sistem Penyampaian Pembelajaran dengan Komputer

Page 29: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Untuk pembahasan ini, istilah CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction) akan digunakan untuk menjelaskan peranan yang berbeda dari komputer dalam proses pembelajaran.

CAI (Computer Assisted Instruction); secara luas ialah penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk mengetes kemajuan belajar siswa. Karena keluwesan dan kemampuan suatu komputer untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, maka komputer dapat berperan sebagai tutor yang sabar tanpa batas. Komputer dapat juga digunakan untuk mengontrol media lain dan memberikan siswa bahan referensi yang diperlukan, bantuan penampilan, dan pelayanan administrasi, dan memanipulasi fasilitas lingkungan dan laboratorium.

CAI dapat bermacam-macam bentuknya, ini tergantung dari kecakapan pengembang pelajaran dan kemampuan sistem komputer yang berbeda-beda; satu sistem dapat membatasi para siswa untuk mempelajari suatu teks terprogram sehingga mungkin memberikan kemampuan grafis, gerakan simulasi, dan suara.

CMI (Computer Managed Instruction) pada mulanya memasuki bidang pembelajaran sebagai alat untuk membantu para pengajar mengerjakan fungsi administrasi yang meningkat. Karena minat terhadap belajar mandiri semakin tumbuh, maka demikian juga tuntutan akan waktu dan usaha untuk mencatat nilai, menyimpan catatan pribadi dan membuat ringkasan mengenai prestasi siswa dan kelas. Fungsi ini sering ditambahkan kepada sistem komputer yang ada yang digunakan untuk kegiatan administrasi seperti pencatatan bayaran, kwitansi, dan ringkasan laporan.

Pasaran bebas menawarkan bermacam-macam komputer yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran. Beberapa sistem yang sederhana menawarkan sejumlah pilihan yang terbatas. Sedangkan yang lain, sistem yang lebih mahal memberikan atribut dan pilihan yang lebih luas.Sistem komputer pembelajaran dapat digolongkan menjadi tiga kategori

a. Dedicated Network System (DNS)

Sistem jaringan tunggal atau Dedicated Network System (DNS), kekhususan sistem ini ialah terdiri dari sejumlah besar terminal untuk siswa yang dihubungkan dengan sebuah komputer sentral yang besar (biasanya mahal) dengan telepon atau sistem kabel lainnya.

Kelebihan DNS, sebagai berikut:

1) Bahan pelajaran dan catatan siswa secara maksimal terjamin keseluruhannya;

2) Bahwa pelajaran dan catatan dapat ditingkatkan mutunya dengan cepat;

3) Masing-masing terminal biasanya dapat saling berhubungan dari jarak jauh, dan ini memungkinkan

para siswa atau penulis dapat berkomunikasi dan saling meninggalkan pesan;

4) Waktu untuk menjawab biasanya lebih cepat;

Page 30: Konsep Dasar Media Pembelajaran

5) Perangkat kerasnya lebih murah.

Keterbatasan DNS, sebagai berikut:

1) Sistem ini biasa banyak sukar untuk dissesuaikan dengan prinsip penghematan biaya;

2) Setiap perubahan di prosesor pusat akan mempengaruhi setiap siswa, dalam jaringan itu.

b. Shared Network System (SNS)

Sistem jaringan gabungan atau Shared Network System (SNS), sistem ini mirip benar dengan sistem jaringan tunggal (DNS) kecuali penggunaan prosesor pusatnya yang memenuhi fungsi lain seperti pembayaran, ringkasan laporan dan pencatatan pembayaran. Terminal-teerminal siswa tersebar luas dan dapat digunakan baik untuk fungsi kerja maupun latihan.

Kelebihan SNS, sebagai berikut:

1) Untuk pelaksanaan pembelajaran lebih hemat biaya;

2) Bahwa pelajaran dan catatan siswa dapat ditingkatkan atau diperbaiki dengan cepat;

3) Penyimpanan data yang terpusat memungkinkan terpenuhinya bahan pelajaran dan catatan siswa;

4) Masing-masing terminal dapat saling berinteraksi sehingga para siswa, petugas dan pengembangan pengajar dapat berkomunikasi;

5) Memberikan pelajaran mengenai sejumlah topik yang terpilih.

Keterbatasan SNS, sebagai beerikut:

1) Adanya perubahan prioritas di pusat prosessing;

2) Setiap perubahan terjadi dalam komputer akan mempengaruhi setiap jaringan itu;

3) Dapat menyebabkan penundaan program pembelajaran.

c. Independent Or Stand Alone Sistem (SAS)

Sistem independen atau berdiri sendiri yang disebut Independent or Stand Alone System (SAS) merupakan terminal yang lengkap (Self-Contained) yang biasanya dijalankan oleh suatu unit microprosesor.Kelebihan SAS, sebagai berikut:

1) Biasanya merupakan sistem yang paling murah;

Page 31: Konsep Dasar Media Pembelajaran

2) Waktu responnya lebih cepat daripada sistem jaringan;

3) Sejumlah besar bahan pelajaran jadi, dapat dibeli atau disewa secara bebas dan pasaran.

Keterbatasan SAS, sebagai berikut:

1) Tidak ada lokasi yang terpusat untuk mengumpulkan, menerima, dan memperbaharui data;

2) Perbaikan perangkat lunak harus dibagikan kepada masing-masing siswa;

3) Mengumpulkan hasil tes akan berat dan memakan waktu.

Keberhasilan pembelajaran lewat komputer yang terpusat tergantung kepada campuran yang tepat dari isi pembelajaran dan meode yang disampaikan melalui suatu sistem yang memadai.

Komputer dapat menyimpan informasi yang banyak sehingga dapat digunakan oleh setiap siswa yang ingin memperluas pengetahuannya lebih dari apa yang dituntut dalam kelas. Penggunaan komputer dalam pendidikan tentu menuntut pendidikan guru yang mempunyai kompetensi mengajar dengan alat teknologi pendidikan modern.

Hubungan Komputer dengan Tujuan Pembelajaran

Komputer dapat menggunakan bermacam-macam terminal yang berbeda atau menggabungkannya dengan media lain untuk memberikan pelayanan individual. Para siswa dapat ditunjukkan atau ditempatkan dalam lingkungan yang dikehendaki dengan jalan menggabungkan kemampuan komputer dengan media lain atau peeralatan untuk tujuan pengajaran atau tes.Pemakaiannya dalam proses belajar dapat ditinjau beberapa ranah yang terdapat dalam tujuan pembelajaran, yaitu:

a. Untuk tujuan kognitif; komputer yang menggunakan bermacam-macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi pengajaran mandiri untuk mengajarkan konsep, aturan, prinsip, langkah dalam proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan atau diskriminasi dari stimulus visual dan stimulus audio yang relevan.

b. Untuk tujuan psikomotor; terminal komputer merupakan alat tentang “dunia nyata”, yang sangat bagus untuk mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila siswa mau bekerja dengan terminal-terminal kerja.

c. Untuk tujuan apektif; sangat berguna bila digunakan seperti yang diungkapkan dalam tujuan psikomotor atau digunakan untuk mengontrol bahan-bahan film dan video.

Bentuk-Bentuk Program Pembelajaran Berbantu Komputer

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instruction-CAI, atau

Page 32: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Computer Assisted Learning-CAL). Dilihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan menyampaikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk program pembelajaran berbantu komputer diantaranya ialah tutorial, drills and practice, simulasi dan permainan.

a. Tutorial

Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor dengan manusia; dilakukan para guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan melanjutkan penyajian informasi atau konsep berikutnya, jka jawaban salah, komputer dapat kembali ke informasi konsep sebelumnya atau pindah ke salah satu dari beberapa penyajian informasi konsep remedial. Perpindahan ke salah satu konsep remedial ditentukan oleh jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa.

b. Drills and Practice (Latihan)

Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep dapat dilakukan dengan modus drills and practice. Komputer menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam buku/lembaran kerja workbook. Model latihan dan praktek ini sangat cocok untuk tujuan latihan pelajaran matematika, praktek menterjemahkan bahasa asing, dll.

c. Simulasi

Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer untuk mensimulasikan menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau memanipulasi pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir. Program ini berusaha memberikan pengalaman masalah “dunia nyata” yang berhubungan dengan resiko seperti bangkrut, malapetaka nuklir, dll.

d. Permainan Pembelajaran

Program permainan ini dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan pembelajaran yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan papan ketik pada komputer, siswa dapat menjadi terampil mengetik karena dalam permainan siswa dituntut untuk meng-input data dengan mengetik jawaban atau perintah dengan benar.

5. Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran

Beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan;

Page 33: Konsep Dasar Media Pembelajaran

b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme;

c. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban;

d. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalui dapat dipantau;

e. Dapat berhubungan atau mengendalikan dengan peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.

Sedangkan kelemahan penggunaan komputer dalam pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

a. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal;

b. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer;

c. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (compatible) dengan model lainnya;

d. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa;

e. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih besar.

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran

a. Faktor-faktor teknik

Secara umum untuk mempelajari komputer diperlukan kemampuan untuk mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar yaitu ia harus mempelajari berbagai bahasa baru dalam komputer dengan tujuan untuk dapat berkomunikasi dengan komputer. Kenyataan ini pasti akan mengecilkan niat sebagian besar orang yang akan belajar komputer untuk pekerjaan atau pelajaran mereka.

Masalah teknik lainnya yang berhubungan dengan pemakaian alat pembagi waktu pada main-frame komputer sekarang sedang dirancang pemecahannya di berbagai perguruan tinggi. Di sini para siswa mempelajari cara memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh mesin melalui terminal jarak jauh. Tetapi mereka yang beruntung karena dapat belajar pada sebuah lembaga pendidikan yang memiliki cukup terminal komputer untuk memenuhi permintaan yang ada, seringkali menemui kesulitan karena

Page 34: Konsep Dasar Media Pembelajaran

kurang pengalaman dalam memanfaatkan sebuah terminal, terutama ketika mereka sedang mengirimkan informasi-informasi. Bahkan ketika mereka berhasil memperoleh hubungan, ternyata mesin tersebut terlalu sibuk dan telah penuh dengan tugas/pekerjaan dari orang lain sehingga mereka harus menunggu lama dan frustasi dalam memproses bahan-bahan mereka.

b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak

Dengan lahirnya mikro komputer yang murah dan mudah dibawa, nampaknya setiap pelaksanaan pendidikan dan latihan di negara-negara berkembang akan segera berpengaruh terhadap beberapa bentuk perangkat keras komputer. Walaupun begitu, sementara harga perangkat keras turun dengan tetap dan kapasitas serta kecanggihan komputer naik dengan tetap pula. Namun paket-paket perangkat lunak utama untuk pendidikan masih perlu dikembangkan, hal ini adalahsuatu bukti bahwa mengembangkan perangkat lunak tersebut sulit dan memakan waktu.

c. Faktor sikap si pendidik

Faktor lainnya yang juga berpengaruh pada penggunaan komputer dalam sistem pendidikan adalah sikap para guru dan dosen. Seperti halnya permasalahan di bidang lainnya di mana suatu usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan penggunaan teknologi baru, adalah cukup berbahaya apabila orang yang akan mempergunakannya, memandang atau memanfaatkan teknologi baru tersebut masih berwawasan dan berperan secara tradisional. Sebagai hasil perlakuan yang seperti ini maka mereka akan gagal untuk bekerja sama dengan teknologi baru tersebut, sehingga usahanya tidak akan menghasilkan produk-produk yang inovatif.

K. LCD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

1. LCD (Liquid Crystal Display)

Adapun LCD (Liquid Crystal Display) adalah teknik untuk menyajikan data dalam bentuk huruf-huruf kristal yang tidak tembus cahaya apabila ada dalam medan listrik tertentu. Merupakan pelengkap OHP untuk memproyeksikan informasi langsung melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer dari gambar elektronik menjadi layar proyeksi. Yang menarik dari penggunaan LCD adalah kemampuan menghasilkan kualitas gambar sama seperti penggunaan OHP biasa. Teknologi LCD juga dapat menampilkan gambar (pictures), warna (colours), dan gerakan (animated). Dengan LCD pesan dirancang dalam komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar, tindakan menunjuk dilakukan dengan “mouse” pada komputer. Penggunaan LCD menuntut adanya rancangan program yang dikembangkan secara profesional sehingga efektivitas penggunaan dapat tercapai dengan baik.

a. Materi pelajaran yang akan disajikan dirancang terlebih dahulu menggunakan komputer;

b. Setelah data selesai dirancang dan diprogram di komputer, data tersebut diproyeksikan menggunakan LCD.

Page 35: Konsep Dasar Media Pembelajaran

Jadi penggunaan LCD dalam pembelajaran merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang kegunaannya adalah untuk memproyeksikan materi pelajaran yang telah dirancang oleh guru untuk ditayangkan kepada siswa di dalam kelas.

L. PUSAT SUMBER BELAJAR

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.

Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar

Pola organisasi pusat sumber belajar pada umumnya dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:1. Pola terpisah (independen and decentralized)2. Pola terpusat (centralized organization)3. Kombinasi dari kedua pola tersebut (pola hyrid)

Pola organisasi pusat sumber belajar tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini dapat diamati dalam proses pelaksanaan tugas dan pelayanan serta tanggung jawab. Setiap pola organisasi pusat sumber belajar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan tugas dan wewenang yang dibebankan akan tetapi tidak lepas dari kontrol yang di atasnya. Karna ketiga pola tersebut merupakan pola organisasi yang saling berkaitan dalam hal pertanggung jawaban. Pola organisasi tersebut disesuaikan dengan tingkat permintaan klien. Namun, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

A. Pola Organisasi Terpisah

Pola organisasi terpisah merupakan pola organisasi yang bersifat otonom dalam hal mengelola pusat sumber belajar. Biasanya pola ini membidangi salah satu bidang atau bagian sumber belajar artinya bertanggung jawab dalam bidang tersebut. Pelayanan yang diberikan hanya menyangkut bidang sumber belajar yang dibebankan. Dan gedung perkantorannya pun terpisah dengan kantor pusat. Hal ini diberikan wewenamg untuk mengelola sumber belajar tersebut secara mandiri akan tetapi dipertanggung jawabkan kepada atasannya atau kantor pusat. Dalam prosesnya, pola organisasi pusat sumber belajar terpisah mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.Kelebihan Pola Organisasi Terpisah

a) Tiap bagian berdiri sendiri (otonom), dengan demikian tiap bagian bebas mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari bagian lainnya. Misalnya bagian audio merupakan bagian yang terpisah dari bagian televisi sekalipun berhubungan sangat erat.

Page 36: Konsep Dasar Media Pembelajaran

b) Dapat melayani lebih leluasa dan lebih akrab karena klien yang datang khusus bagian tersebut tidak sebanyak bila semua bagian berada pada satu tempat yang sama.

c) Kemungkinan juga ruangan khusus bagian tersebut dapat diatur sebaik mungkin sehingga ruangan lebih nyaman.

d) Dengan terpisah-pisahnya bagian-bagian secara fisik maupun administratif maka bagian tersebut dapat ditempatkan mendekati klien yang paling sering membutuhkan. Misalnya, pelayanan audio visual ditempatkan di Jurusan Tekhnologi Pendidikan dan sebagainya.

Kekurangan Pola Organisasi Terpisah

a) Karena tiap bagian tempatnya terpencar-pencar maka secara keseluruhan tambahan tenaga dan pengamanan yang cukupb) Jumlah anggaran yang disediakan secara keseluruhan menjadi lebih banyak.c) Terjadi tumpang tindih dalam tugasd) Karena semua bagian ingin bebas mengatur dirinya sendiri biasanya selalu berebut dana (competition in budget), karena tiap bagian berdiri sendiri secara terpisah, baik administratif maupun fisik, maka agak sulit dikontrol dan memerlukan tenaga pengamanan yang lebih banyak, bahkan banyak yang tidak terjamin keamanannya.

B. Pola Organisasi Terpusat

Pola organisasi pusat sumber belajar terpusat merupakan pola organisasi yang menampung seluruh bagian unsur yang mempengaruhi proses pengelolaan dan pelaksanaan sumber belajar. Mulai dari unsur pimpinan, sekretariat, bidang, sampai pada unsur sarana dan peralatan ditampung dalam satu gedung artinya lokasi tidak dipisahkan. Sehingga pengelolaanya berpusat pada satu lokasi atau satu gedung. Namun dalam prosesnya mempunyai kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan Pola Organisasi Terpusat

a) Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh bagian, seksi, sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu gedung.b) Karena semua unsur pimpinan, pengelola, sarana dan peralatan berada dalam satu gedung, maka sangat memudahkan pengawasan prosedur kerja, penggunaan ruangan dan peralatan serta pengawasan penggunaan keuangan.c) Secara administratif hanya ada satu top manager. Dengan demikian dapat dihindari hambatan birokrasi antar bagian atau antar seksi. Demikian juga hanya ada satu laporan dari top manager ke atas (pembantu rektor bidang akademis). Pada pola terpisah tiap bagian semuanya melapor sendiri-sendiri kepada pembantu rektor bidang akademis.d) Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung. Misalnya suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi sendiri tanpa bantuan di bagian grafis, fotografi, film, dan audio.

Page 37: Konsep Dasar Media Pembelajaran

e) Dengan demikian penggunaan dana, sarana, peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih efisien.

Kekurangan Pola Organisasi Terpusat

Mungkin gedung pusat PSB yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, studio, laboratorium, ruang perkantoran bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karena itu, memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien yang volume permintaanya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang cepat.

C. Pola Hybrid

Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid ini dapat diterapkan sebagai alternatif lain.Kekurangan dari pola terpusat ialah mungkin gedung pusat sumber belajar yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, dan studio, laboratorium, ruang perkantoran, bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang cepat.

Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola Hybrid ini. Pola hibrid membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya. Staf pengajar dan mahasiswa dari fakultas atau jurusan tertentu memerlukan literature, bahan, peralatan, dan layanan khusus, sesuai dengan kebutuhannya dan sering segera harus dilayani. Apa yang dibutuhkannya tidak sama dengan kebutuhan dari staf pengajar dan mahasiswa dari fakultas atau jurusan lain. Karena desakan inilah maka pola terpusat ditambah dengan satelit. Satelit ini merupakan pelayyanan khusus untuk klien tertentu. Misalnya jurusan geografi, dijurusan atau fakultas dimana geografi tersebut berada perlu disediakan media cetak, bahan, peralatan yang khusus oleh satelit yang merupakan bahan / koordinasi oleh pusat sumber belajar tingkat universitas atau institute. Demikian juga fakultas atau jurusan lain yang volume pelajarannya khusus dan padat.

Seluruh satelit harus menyediakan seluruh informasi program, bahan belajar, peralatan, layanan dan latihan, dari satelit unit masing-masing kepada pusat PSB universitas. Hal ini memudahkan bagi pengunjung (pemakai) dari dalam universitas maupun dari luar untuk mengetahui seluruh layanan yang dapat diberikan oleh PSB pusat maupun satelit di universitas tersebut.