konsep dasar luka bakar

31
B. Anatomi fisiologi kulit Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostatis Fungsi kulit sebagi pelindung diri dari trauma dan penahan terhadap bakteri, virus dan jamur. Lapisan kulit dibagi menjadi tiga 1. Epidermis merupakan lapisan paling luar. Epidermis mengandung reseptor- reseptor sensorik untuk sentuhan,

Upload: annisa-najm-firdaus

Post on 28-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

B. Anatomi fisiologi kulitKulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostatisFungsi kulit sebagi pelindung diri dari trauma dan penahan terhadap bakteri, virus dan jamur.Lapisan kulit dibagi menjadi tigaEpidermismerupakan lapisan paling luar. Epidermis mengandung reseptor-reseptor sensorik untuk sentuhan, suhu, nyeri dan getaran.2. Dermis Merupakan lapisan kulit dibawah epidermis yang membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur kulit. Dermis juga tersusun darah pembuluh darah dan limfe, serabut saraf, kelenjar keringat dan subasea, serta akar rambutAksesoris yang terdapat dikulitRambutRambut di bentuk dari keratin melalui proses diferensiasi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melamin. Warna rambut yang putih ditandai tidak ada nya melamin.2. Kuku Merupakan lempengan keratin mati yang dibentuk oleh sel-sel epidermis matriks kuku3. Lapisan subkutisMerupakan lapisan kulit yang berada dibawah dermis. Lapisan ini terdiri atas lemak dan jaringan ikat dimana berfungsi untuk memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal.Kelenjar pada kulitKelenjar subaseaKelenjar subasea menyertai folikel rambut. Kelenjar ini mengeluarkan bahan minyak yang disebut sebum kesaluran sekitarnya.2. Kelenjar keringatDitemukan pada seluruh bagian permukaan kulit. Kelen jar ini terutama terdapat di tetangan dan kaki kecuali glans penis, permukaan bibirKONSEP DASAR LUKA BAKAR A. DEFINISILuka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. (smeltzer, suzanna, 2002)

B. ETIOLOGILuka bakar karena apiLuka bakar karena air panasLuka bakar karena bahan kimiaLuka bakar karena listrikLuka bakar karena radiasiLuka bakar karena suhu rendah (frost bite)C. KLASIFIKASI LUKA BAKARluka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka dan keseriusan luka, yaitu :1. Berdasarkan penyebabLuka bakar karena apiLuka bakar karena air panasLuka bakar karena bahan kimiaLuka bakar karena listrikLuka bakar karena radiasiLuka bakar karena suhu rendah (frost bite)

LANJUTKAN2. Berdasarkan kedalaman luka bakar1. Luka bakar derajat IKerusakan terjadi pada lapisan epidermisKulit kering, hiperemi berupa eritemaTidak dijumpai bulaeNyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasiPenyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari

LANJUTKAN2. Luka bakar derajat IIKerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.Dijumpai bulaeNyeri karena ujung-ujung saraf teriritasiDasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal

LANJUTKANLuka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 yaitu :Derajat II dangkal (superficial)Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermisOrgan-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuhPenyembuhan terjadi spontan dalamwaktu 10-14hari

Derajat II dalam (deep)Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermisOrgan-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuhPenyembuhan terjadi lebih lama, tergantung epitel yang tersisa, penyembuhan lebih dari sebulan.

LANJUTAN3. Luka bakar derajat IIIKerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalamOrgan-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasae mengalami kerusakan.Tidak dijumpai bulaeKulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat karena kering letaknya lebih rendah di banding kulit sekitar.Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik mengalami kerusakan atau kematianPenyembuhan terjadi lebih lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar luka.

BERDASARKAN TINGKAT KESERIUSAN LUKALuka bakar digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu :1. Luka bakar mayorLuka bakar dengan luas lebih dari 25% pada orang dewasa dan lebih dari 20% pada anak-anakLuka bakar fullthickness lebih dari 20%Terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perinium.Terdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa memperhitungkan derajat dan luasnya luka.Terdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.

LANJUTAN2. Luka bakar moderatLuka bakar dengan luas15-25% pada orang dewasa dan 10-20% pada anak-anakLuka bakar fullthickness kurang dari 10%Tidak terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.

LANJUTAN3. Luka bakar minorLuka bakar dengan luas kurang dari 15% pada orang dewasa dan kurang dari 10% pada anak-anak.Luka bakar fullthickness kurang dari 2%Tidak terdapat luka bakar di daerah wajah, tangan, dan kakiLuka tidak sirkumferTidak terdapat trauma inhalasi, elektrik, fraktur.

Menentukan luas luka bakarrule of ninekepala dan leher : 9%dada depan dan belakang 18%abdomen depan dan belakang : 18%tangan kanan dan kiri : 18%paha kanan dan kiri : 18%kaki kanan dan kiri :18%genitalia : 1%C. MANIFESTASI KLINISPenilaian dalam memberikan terapi dan perawatan, luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka dan keseriusan luka.

Luka bakar derajat 1:Merah dan keringMungkin terdapat bulaMemucat dengan tekananSedikit atau tidak ada edemaKesemutanSuper sensitivitasNyeri yang hilang dengan pendinginLANJUTAN2. Luka bakar derajat 2:Luka yang nyeriMerah atau pucatBerbecakBullaEdemaCairan eksudatSensitive terhadap udara dinginLANJUTAN3. Luka bakar derajat 3:Eskar putih pucatKulit terbuka dengan lemak yang terlihatEdemaTidak memucat dengan tekananTidak nyeriFolikel rambut dan kelenjar keringat rusakLANJUTAN4. Luka bakar derajat 4:Eskar yang keras dan menyerupai kulitTidak ada sensasiTulang terbakarPemberian cairan intravenaCara evansLuas luka dalam % X BB (Kg) menjadi ml NaCl/24 jam.Luas luka dalam % X BB (Kg) menjadi ml plasma/24 jam.Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan, diberikan 2000 cc glukosa 5%/24 jam. Jumlah cairan (1+2+3) separuhnya diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.2. Cara baxterRumus: %(luas luka bakar) X BB X 4 mlJumlah cairan separuhnya diberikan dalam 8jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.Contoh :Seorang dewasa BB 50kg, luka bakar seluas 20% permukaan kulit. Diberikan 50x20 = 1000ml larutan Nacl 0,9% dan juga 1000ml plasma sebagai cairan tambahan disertai 2000cc larutan glukosa 5% sebagai kebutuhan dasar. Jumlah cairan dalam 8jam pertama sama dengan jumlah cairan untuk 16 jam berikutnya yaitu masing masing 2000ml

Lanjutan .rumus baxter :20x50mlx4 = 4000ml pada hari pertama dan 2000ml pada hari kedua. Pemberian cairan dapat ditambah, jika perlu bila penderita dalam keadaan syok atau jika dieresis kurang.PATHWAYKomplikasi luka bakarCurling ulcerSepsisSyok hipovolemikKekurangan cairan dan elektrolitGagal ginjal akutDeformitasKontraktur Hipertrofi jaringan parutDekubitusPenatalaksanaan luka bakarPenatalaksanaan luka bakar dapat dibagi menjadi tiga fase:1. Fase resusitasi (48 jam pertama)Pasien memerlukan penanganan cepat dan tepat sesuai dengan kondisinya serta memerlukan terapi cairan yang sesuai dengan kebutuhan dan pemantauan ketat. Perawatan di bangsal merupakan kelanjutan dari penanganan pertama di unit gawat darurat.2. Fase akut (> 48 jam pertama, luka bakar mulai sembuh)

Mulai dengan adanya dieresis dimana terjadi perpindahan cairan dari interstitial dan diteruskan melalui daerah luka bakar. Pada fase ini biasanya dilakukan operasi skin graft jika pasien mengalami luka bakar yang luas dan dalam.3. Fase rehabilitasi (luka sembuh pengembalian fungsi tubuh)

Mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami deficit/kemunduran seperti kontraktur. Pada fase ini peranan fisioterapist sangat besar. PENANGANAN LUKA BAKARAda berbagai macam hal yang dapat dilakukan dalam menangani luka bakar sesuai dengan keadaan luka yang dialami pasien. pendinginan lukapendinginan luka perlu dilakukan untuk mencegah pasien berada pada zona luka bakar lebih dalam. Tindakan ini juga dapat mengurangi perluasan kerusakan fisik sel mencegah dehidrasi dan membersihkan luka sekaligus nyeri.

DebridementTindakan debridement dilakukan untuk membersihkan luka dari jaringan nekrosis bahan lain yang menempel pada luka. Tindakan debridement dilakukan ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi luka dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Tindakan pembedahanEskarotomi merupakan tindakan pembedahan utama untuk mengatasi perfusi jaringan yang tidak adekuat karena adanya eschar yang menekan vascular. Apabila tindakan ini tidak dilakukan maka akan mengakibatkan tidak adanya aliran darah kepembuluh darah dan terjadi hipoksia serta iskemia jaringan.