konsep dasar komunikasi

31
MAKALAH KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KONSELING DOSEN PEMBIMBING : HJ. NURTJAHAYA S, SST. KELAS A O L E H NAMA : RABIATUL ADAWIYAH NIM : 712405 S.12.071 AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA BANJARMASIN 1

Upload: ai-nthu-rby

Post on 22-Jun-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konsep Dasar Komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Komunikasi

MAKALAH

KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KONSELING

DOSEN PEMBIMBING : HJ. NURTJAHAYA S, SST.

KELAS A

O

L

E

H

NAMA : RABIATUL ADAWIYAH

NIM : 712405 S.12.071

AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA BANJARMASIN

ANGKATAN V

TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

1

Page 2: Konsep Dasar Komunikasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-

Nya, sehingga makalah mengenai “KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KONSELING”

dapat kami susun.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

dengan dosen pembimbing Hj. Nurtjahaya S, SST. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan

wawasan kepada rekan-rekan mahasiswi khususnya mahasiswi D3 Kebidanan Abdi Persada

Banjarmasin.

Dalam kesempatan ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi

bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.

Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarmasin, Maret 2013

Penyusun

i

Page 3: Konsep Dasar Komunikasi

DAFTAR ISI

KAT A PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

KOMUNIKASI............................................................................................ 3

A. Pengertian Komunikasi.......................................................................... 3

B. Unsur-Unsur Komunikasi...................................................................... 4

C. Komponen Komunikasi......................................................................... 6

D. Proses Komunikasi................................................................................. 7

E. Peran Komunikasi.................................................................................. 8

F. Manfaat Komunikasi.............................................................................. 8

G. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi.............................................. 9

H. Bentuk Komunikasi............................................................................... 11

KONSELING

A. Pengertian Konseling............................................................................. 13

B. Fungsi Konseling................................................................................... 14

C. Proses Konseling.................................................................................... 15

D. Tahapan Konseling................................................................................ 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 17

B. Saran...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Konsep Dasar Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari

tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral

kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari-

hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Dengan

berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-

hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia

berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Tingginya AKI di Indonesia merupakan masalah besar yang harus ditangani oleh berbagai

pihak. Tiga keterlambatan yang sering menjadi penyebab kematian ibu :

1. Terlambat mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat mengambil

keputusan untuk mencari pertolongan

2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan

3. Terlambat mendapatkan pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan kesehatan

Bidan sebagai ujung tombak pelayanan terhadap ibu mempunyai andil yang sangat besar

dalam mengatasi masalah tersebut diatas. Seorang bidan tidak hanya harus menguasai

ketrampilan teknis klinis, tetapi juga sangat diharapkan mampu berkomunikasi dan melakukan

konseling yang baik.

Kualitas komunikasi bidan yang rendah akan berdampak terhadap transfer pesan kepada

klien kurang baik, bidan menjadi kurang peka dan kurang mampu menggali kebutuhan dan

masalah klien, tidak tanggap terhadap perasaan klien, klien tidak puas, & selanjutnya dapat

diperkirakan kredibilitas bidan tersebut diragukan. Dari penelitian di Indonesia ( Januari’1997 di

propinsi Jabar dan Jateng ) tentang interaksi bidan-klien menunjukkan bahwa banyak bidan yang

tidak menggunakan ketrampilan konseling yang baik. Pelatihan KIP/K merupakan upaya

peningkatan ketrampilan komunikasi serta konseling bidan dan merupakan salah satu dari

berbagai strategi yang dilakukan untuk mengurangi AKI.

1

Page 5: Konsep Dasar Komunikasi

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari komunikasi ?

2. Apa saja unsur komunikasi ?

3. Apa saja komponen komunikasi?

4. Bagaimana proes komunikasi ?

5. Apa peran komunikasi?

6. Apa manfaat komunikasi?

7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi?

8. Apa saja bentuk komunikasi ?

9. Apa yang dimaksud dengan konseling ?

10. Apa fungsi dari konseling ?

11. Bagaimana proses konseling ?

12. Apa saja tahapan konseling ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian dari komunikasi.

2. Untuk mengetahui apa saja unsur dari komunikasi.

3. Untuk mengetahui apa saja komponen komunikasi.

4. Untuk mengetahui bagaimana proes komunikasi.

5. Untuk mengetahui apa peran komunikasi.

6. Untuk mengetahui apa manfaat komunikasi.

7. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi.

8. Untuk mengetahui apa saja bentuk komunikasi.

9. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konseling.

10. Untuk mengetahui apa fungsi dari konseling.

11. Untuk mengetahui bagaimana proses konseling.

12. Untuk mengetahui apa saja tahapan konseling.

2

Page 6: Konsep Dasar Komunikasi

BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN KONSELING

KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu dengan

individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu yang satu dapat mempengaruhi

individu lainnya serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama.

Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli :

a. Taylor ( 1993 ) mengemukakan komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses

yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi

penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga

mendapatkan pengetahuan.

b. Burgess ( 1988 ) mengemukakan komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna,

dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Hal ini berarti penerusan

informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan dalam komunikasi.

c. Yuwono ( 1985 ) mengemukakan komunikasi adalah kegiatan mengajukan pengertian yang

diinginkan dari pengirim informasi kepada penerima informasi dan menimbulkan tingkah

laku yang diinginkan penerima informasi.

d. Hoveland ( 1948:371 ) komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus

untuk mengubah perilaku individu yang lain.

Kesimpulan dari pengertian di atas adalah komunikasi merupakan seni penyampaian informasi

(pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah

serta membentuk perilaku komunikan atau penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan

pemahamannya), ke pola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.

3

Page 7: Konsep Dasar Komunikasi

B. Unsur – unsur komunikasi :

a. Pihak yang mengawali komunikasi/ sumber /komunikator

Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan disebut sender dan ia menjadi

sumber pesan ( source ). Pengirim yang dimaksud disini adalah orang yang masuk ke dalam

hubungan, baik interpersonal dengan diri sendiri, interpersonal dengan orang lain dalam

kelompok kecil atau dalam kelompok besar.

b. Pesan yang dikomunikasikan / massage/ content/ information

Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Agar

dapat diterima dengan baik pesan hendaknya dirumuskan dalam bentuk yang tepat, disesuaikan,

dipertimbangkan berdasarkan keadaan penerima, hubungan pengirim dan penerima, dan situasi

waktu komunikasi dilakukan.

a. Media atau saluran yang digunakan untuk komunikasi dan gangguan – gangguan yang

terjadi pada waktu komunikasi dilakukan.

Media merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada

penerima pesan. Setelah dikemas pesan dapat disampaikan melalui saluran ( chanel ) atau media.

Media dapat berupa lisan ( oral ), tertulis atau elektronik.

1. Media lisan

Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan secara lisan ( oral ), baik melalui

telepon atau saluran yang lainnya kepada perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, atau

masa. Keuntungan dari penyampaian pesan secara lisan ini adalah si penerima pesan mendengar

secara langsung tanggapan atau pertanyaan, memungkinkan disertai nada atau warna suara,

gerak- gerik tubuh atau raut wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat.

2. Media tertulis

Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat, memo, hand- out, gambar dll.keuntungannya

adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap utuh tidak dapat berkurang atau tambah

seperti informasi lisan, memberi waktu untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya dan rumusan

kata- katanya.

3. Media elektronik

Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah prosesnya

cepat, data bisa disimpan. Penggunaan media dalam penyampaian pesan tentunya dapat

mengalami gangguan atau masalah sehingga dapat menghambat komunikasi. Gangguan itu dapat

4

Page 8: Konsep Dasar Komunikasi

berupa hal- hal yang dapat menggangu panca indera seperti suara terlalu keras atau lemah, udara

panas, faktor pribadi seperti prasangka, persaan tidak cakap, dan lain-lain.

b. Lingkungan/ situasi ketika komunikasi dilakukan

Lingkungan atau situasi ( tenpat, waktu, cuaca, iklim keadaan alam dan psikologis) ialah

faktor- faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi. Karena itu pada waktu

berkomunikasi dengan orang lain kita perlu memperhatikan situasi. Faktor ini dapat

diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,

lingkungan psikologis dan dimensi waktu.

Lingkungan fisik yang dimaksud contohnya adalah keadaan geografi, ini dapat menyebabkan

kesulitan dalam komunikasi, hal ini bisa disebabkan karena jarak yang jauh, dimana tidak

terdapat fasilitas komunikasi seperti telepon, faksimili, kantor pos dll. Faktor sosial menunjukkan

faktor sosial budaya, ekonomi dan politik bisa menjadi hambatan untuk komunikasi, misalnya

kesamaan bahasa, orang yang punya bahasa berbeda dan tidak saling memahami bahasa yang

digunakan maka dapat menimbulkan macetnya suatu komunikasi.

c. Pihak yang menerima pesan

Penerima pesan adalah pihak yang menerima pesan atau menjadi sasaran pesna yang dikirim

oleh sumber. Penerima biasa disebut juga dengan khalayak, sasaran, komunikan, atau audi-

ence/receiver. Penerima pesan adalah elemen penting karena menjadi sasaran dalam komunikasi.

Apabila pesan tidak diterima dengan baik oleh penerima pesan maka dapat mengakibatkan

berbagai masalah yang seringkali menuntut perubahan, entah pada sumber pesan atau saluran.

Penerima pesan ini bisa perorangan, atau suatu kelompok, organisasi atau negara.

d. Umpan balik ( Feedback )

Umpan balik merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim.

Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa umpan balik terjadi sebagai akibat pengaruh yang

berasal dari penerima. Umpan balik ini dapat berupa umpan balik positif atau negatif. Umpan

balik positif bila tanggapan penerima menunjukkan kesediaan menerima atau mengerti pesan

dengan baik, serta memberi tanggapan sesuai yang diinginkan pengirim. Umpan balik positif ini

bisa membuat komunikasi tetap berlanjut, urusan balik positif ini bisa membuat komunikasi tetap

berlanjut, urusan selesai dan hubungan tetap baik atau bertambah baik.

      Umpan balik negatif adalah umpan balik yang menunjukkan penerima pesan tidak dapat

menerima dengan baik pesan yang diterimanya. Umpan balik negatif dapat benar atau salah.

5

Page 9: Konsep Dasar Komunikasi

Benar jika cara penyampaiannya dilakukan dengan benar, serta penafsiran pesan juga benar.

Salah jika isi dan cara penyampaian pesan dilakukan secara benar tetapi penafsiran penerima

yang salah.

C. Komponen Komunikasi

Komponen dari proses komunikasi meliputi pengirim pesan (sender), penerima pesan

(receiver), pesan (massage), serta variable pesan (massage variables) yang meliputi komunikasi

verbal dan nonverbal, bunyi (noise), keterampilan komunikasi (communication skill),

penempatan (setting), media, umpan balik   (feed back), dan lingkungan (environment).

a. Pesan

Adalah informasi yang dikirim oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima pesan. Pesan

yang efektif adalah pesan yang jelas dan teroganisasi serta diekspresikan oleh pengirim pesan.

b. Pengirim pesan

Adalah encorder, yaitu seseorang yang mempunyai inisiatif untuk menyampaikan pesan

kepada orang lain di mana pesan tersebut disampaikan secara verbal maupun nonverbal.

Pengirim pesan akan menyampaikan stimulus berupa ide ke dalam bentuk yang dapat diterima

oleh orang lain atau penerima pesan secara tepat.

c. Variabel Pesan

Meliputi komunikasi verbal dan nonverbal, bunyi, keterampilan komunikasi, penempatan,

media, umpan balik dan lingkungan.

a) Komunikasi verbal.

Bahasa merupakan ekspresi ide atau perasaan. Kata- kata merupakan alat atau simbol

yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, mengembangkan dan

membangkitkan respons emosional, atau menguraikan objek, observasi, dan ingatan.

b) Komunikasi nonverbal.

Merupakan penyampaian pesan tanpa menggunakan kata- kata. Perilaku nonverbal yang

umum adalah menangis, tertawa, berteriak atau menjerit, dan mengerang. Bentuk lain

dari komunikasi ini meliputi ekspresi wajah, suara atau bunyi, isyarat, sikap tubuh, dan

cara berjalan.

6

Page 10: Konsep Dasar Komunikasi

c) Suara atau bunyi.

Bunyi mengacu pada sistem komunikasi untuk menghindari penyampaian pesan yang

tidak akurat.

d) Keterampilan komunikasi.

Meliputi kemampuan pengirim dan penerima pesan untuk mengobservasi, mendengar,

mengklarifikasi, dan memvalidasi arti pesan.

e) Penempatan.

Mengacu pada tempat atau lokasi di mana komunikasi berlangsung.

f) Media.  Merupakan channels sensory yang membawa pesan. Channels sensory meliputi

pendengaran, penglihatan, peraba, perasa, dan penciuman. Sebagai contoh, bidan melalui

channels sensory penglihatan, melihat air mata klien.

Saluran komunikasi itu meliputi:

1. Pendengaran ( lambang berupa suara )

2. Penglihatan ( lambang berupa sinar, pantulan sinar, atau gambar )

3. Penciuman ( lambang yang berupa bau- bauan ),

4. Rabaan ( lambang berupa rangsangan perabaan ).

g) Umpan balik. Merupakan proses lanjutan dari pesan yang diterima. Penerima pesan akan

memberikan tanggapan atau pesan kembali kepada pengirim pesan. Umpan balik ini

membantu memberikan kejelasan kepada pengirim pesan bahwa pesan yang dikirim

dapat diterima dengan tepat oleh penerima pesan atau sebaliknya. Respons verbal atau

nonverbal dari penerima pesan memberikan umpan balik kepada pengirim pesan.

d. Penerima pesan

Adalah decorder, yaitu seseorang yang menerima pesan. Pengiriman dan penerimaan pesan

terjadi secara bersamaan dan merupakan aktivitas dari pengiriman pesan dan penerima pesan.

D. Proses Komunikasi

a. Perspektif psikologis

Ketika komunikator berniat akan menyampaikan pesan, dalam dirinya akan terjadi proses

encoding (proses mengemas dan membungkus pikiran dengan bahasa yang dilakukan

komunikator), hasil encoding berupa pesan itu kemudian ditransmisikan kepada komunikan.

Kemudian komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapesonal.

7

Page 11: Konsep Dasar Komunikasi

Proses dalam diri komunikan ini disebut decoding  (seolah- olah membuka kemasan atau

bungkus pesan yang diterima dari komunikator).

b. Perspektif mekanis

Ini berlangsung saat komunikator mentransfer dengan bibir atau tangan, pesan sampai

tertangkap komunikan. Ini dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera lainnya. Proses

komunikasi ini bersifat kompleks karena bergantung situasi.

E. Peran komunikasi

Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan sehari–hari maupun dalam

pelaksanaan tugas. Hal ini antara lain karena komunikasi memiliki peran sebagai berikut:

1. Menjalin hubungan Interpersonal

2. Membina kepercayaan

3. Mengkoordinir tindakan

4. Melakukan pembagian pekerjaan

5. Melakukan aktivitas kelompok

6. Mencari pemecahan masalah bersama

F. Manfaat Komunikasi

Komunikasi merupakan dasar bagi semua interaksi manusia dan bagi semua fungsi

kelompok. Melalui komunikasi, maka akan dapat :

1. Mencapai pengertian satu sama lain

2. Membina kepercayaan

3. Mengkoordinir tindakan

4. Merencanakan strategi utk pencapaian suatu tujuan

5. Melakukan pembagian pekerjaan

6. Melakukan aktivitas kelompok

7. Mencari pemecahan masalah bersama

8

Page 12: Konsep Dasar Komunikasi

G. Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor ( Potte; & Perry, 1993 ).

a. Perkembangan

Agar dapat berkomunikasi efektif dengan seseorang, bidan harus mengerti pengaruh

perkembangan usia, baik dari sisi bahasa maupun proses berpikir orang tersebut.

Cara berkomunikasi anak usia remaja berbeda dengan anak usia balita. Kepada remaja, Anda

mungkin perlu belajar bahasa “ gaul “ mereka sehingga remaja yang kita ajak bicara akan merasa

kita mengerti mereka dan komunikasi diharapkan akan lancar.

b. Persepsi

Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Persepsi

ini dibentuk oleh pengharapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan

terhambatnya komunikasi. Misalnya, kata “beton“ akan menimbulkan perbedaan persepsi antara

ahli bangunan dengan orang awam.

c. Nilai

Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi bidan untuk

menyadari nilai seseorang. Bidan perlu berusaha untuk mengetahui dan mengklarifikasi nilai

sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan

profesional, bidan diharapkan tidak terpengaruh oleh nilai pribadi.

Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut, misalnya klien memandang

abortus tidak sebagai perbuatan dosa, sementara bidan memandang abortus sebagai tindakan

dosa. Hal ini dapat menyebabkan konflik antara bidan dengan klien.

d. Latar Belakang Sosial Budaya

Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya. Budaya

juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Seorang remaja putri yang berasal dari

daerah lain ingin membeli makanan khas di suatu daerah. Pada saat membeli makanan tersebut,

remaja ini tiba- tiba menjadi pucat ketakutan karena penjual menanyakan padanya berapa banyak

cabai merah yang dibutuhkan untuk campuran makanan yang akan dibeli. Apa yang terjadi ?

remaja tersebut merasa dimarahi oleh penjual karena cara menanyakan cabai itu seperti

membentak, padahal penjual merasa tidak memarahi remaja tersebut. Hal ini dikarenakan budaya

9

Page 13: Konsep Dasar Komunikasi

dan logat bicara penjual yang memang keras dan tegas sehingga terkesan seperti marah bagi

orang dengan latar budaya yang berbeda.

e. Emosi

Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih,

senang akan dapat mempengaruhi bidan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bidan perlu

mengkaji emosi klien dengan tepat. Selain itu, bidan juga perlu mengevaluasi emosi yang ada

dirinya agar dalam melakukan asuhan kebidanan tidak terpengaruh oleh emosi bawah sadarnya.

f. Jenis Kelamin

Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda. Tanned (1990)

menyebutkan bahwa wanita dan laki- laki mempunyai perbedaan gaya komunikasi. Dari usia tiga

tahun, wanita bermain dengan teman baiknya atau dalam group kecil, menggunakan bahasa

untuk mencari kejelasan dan meminimalkan perbedaan, serta membangun dan mendukung

keintiman. Laki- laki di lain pihak, menggunakan bahasa untuk mendapatkan kemandirian

aktivitas dalam grup yang lebih besar, dan jika ingin berteman, mereka melakukannya dengan

bermain.

g. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan mempengaruhi komunikasi. Seseorang yang tingkat pengetahuannya

rendah akan sulit merespons pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan tingkat

pengetahuan yang lebih tinggi. Bidan perlu mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga dapat

berinteraksi dengan baik dan akhirnya dapat memberi asuhan yang tepat kepada klien.

h. Peran dan Hubungan

Gaya dan komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antarorang yang berkomunikasi.

Cara komunikasi seorang bidan dengan keluarganya, dengan cara komunikasi seorang bidan

pada klien akan berbeda, tergantung peran. Demikian juga antara orang tua dan anak.

i. Lingkungan

Lingkungan interkasi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising,

tidak ada privasi yang tepat, akan menimbulkan keracunan, ketagangan, dan ketidaknyamanan.

Misalnya, berdiskusi di tempat yang ramai tentu tidak nyaman. Untuk itu bidan perlu

menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum interaksi dengan klien.

10

Page 14: Konsep Dasar Komunikasi

Begitu juga dengan lingkungan fisik. Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke

tempat lain. Misalnya, saat seseorang berkomunikasi dengan sahabatnya akan berbeda apabila

berbicara dengan pimpinannya.

j. Jarak

Jarak dapat mempengaruhi komunukasi. Jarak tertentu akan memberi rasa aman dan kontrol.

Misalnya, individu yang merasa terancam ketika seseorang tidak dikenal tiba- tiba berada pada

jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami oleh klien pada saat pertama

kali berinterkasi dengan bidan. Untuk itu, bidan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada

saat melakukan hubungan dengan klien.

k. Citra Diri

Manusia mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosial, kelebihan dan

kekurangannya. Citra diri terungkap dalam komunikasi.

l. Kondisi Fisik

Kondisi fisik mempunyai pengaruh terhadap komunikasi. Artinya, indra pembicaraan

mempunyai andil terhadap kelancaran dalam berkomunikasi.  

H. Bentuk Komunikasi

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar,

siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada

komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan

komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi.

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang

atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito

komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua

orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan

balik seketika.

a. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua, yaitu:

11

Page 15: Konsep Dasar Komunikasi

1) Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat

dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk

percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim,

akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih serius.

2) Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga

orang yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal

berlangsung secara dialogis sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai

komunikasi yang paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku

komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.

b. Tiga perilaku dalam komunikasi interpersonal, yaitu :

1) Perilaku spontan (spontaneus behaviour) adalah perilaku yang dilakukan berdasar

desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

2) Perilaku menurut kebiasaan (script behaviour) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan

kita. Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi,

dan lain-lain.

3) Perilaku sadar (contrived behaviour) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi

yang ada.

c. Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal

Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam

melakukan komunikasi interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana perilaku

kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu kita

mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.

3. Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication

Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan

sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan dijawan

sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu

objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan keputusan

biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran yang bisa

dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.

4. Komunikasi kelompok

12

Page 16: Konsep Dasar Komunikasi

Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung

antara seorang komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang.

Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam

kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil (small group communication), dan jika

jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar (large group communication).

Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau besar bukan dari

jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :

1) Komunikasi kelompok kecil

Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung

secara dialogis ( umpan balik terjadi secara verbal ).

      Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan

misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan

komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator.

2) Komunukasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan

( hatinya atau perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat heteregon

dari jenis kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan lain-lain.

KONSELING

A. Pengertian Konseling

Konseling menurut Reddy (1987) adalah sejumlah teknik, ketrampilan dan sikap untuk

membantu orang lain dalam mengatasi masalahnya dengan menggunakan sumber daya orang itu

sendiri. Selain itu pula, dapat dikatakan bahwa konseling adalah suatu proses diskusi dengan

seseorang mengenai suatu masalah yang biasanya terkait dengan aspek emosional dengan tujuan

untuk membantu pemecahan masalah tersebut.

Dari kedua definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan konseling pada pekerjaan

adalah bertujuan untuk membantu individu dalam mengenai masalahnya.

13

Page 17: Konsep Dasar Komunikasi

B. Fungsi Konseling

1. Komunikasi

Konseling dapat memperbaiki proses komunikasi yang terjadi baik atas ke bawah, bawah ke atas,

maupun lateral/horizontal, ataupun komunikasi dengan diri sendiri. Hal ini membuat individu

dapat lebih bebas mengekspresikan dirinya.

2. Memberikan dukungan (Reassurance)

Dengan konseling dapat memberikan dukungan dan semangat bagi seseorang untuk

menghadapi masalahnya.

3. Memberikan nasehat

Yaitu menyarankan seseorang tentang apa yang harus dilakukannya dalam menghadapi

suatu permasalahan.

4. Melepaskan ketegangan emosional

Hal yang paling penting dalam konseling adalah membantu individu untuk dapat

melepaskan ketegangan emosional yang dihadapinya. Karena seseorang cenderung untuk

menjadi frustasi bila menghadapi masalah, shg perlu baginya untuk dpt melepaskan

ketegangan emosinya pada orang lain.

5. Membantu untuk berfikir jernih

Membantu dan mendorong seseorang untuk dapat berfikir secara lebih rasional dan tidak

emosional dalam menghadapi suatu masalah.

6. Reorientasi

14

Page 18: Konsep Dasar Komunikasi

Yaitu membantu seseorang untuk dapat melakukan perubahan internal dlm dirinya yg

berhubungan dgn nilai – nilai dan tujuan hidupnya, baik jangka panjang maupun jangka

pendek.

C. Proses Konseling

1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport)

Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga selama pertemuan konseling.

2. Pengumpulan dan pemberian informasi

Pengumpulan informasi merupakan tugas utama konselor. Pendalaman masalah yang

dihadapi klien, latar belakang, situasi dan kondisi klien, perasaan dan kebutuhan klien, serta

pemahaman klien terhadap masalah yang dipahami oleh konselor, akan berdampak baik

terhadap informasi yang dibutuhkan dan dipahami oleh klien.

3. Pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan perencanaan

Sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah

yang dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi.

4. Menindak lanjut pertemuan

Mengakhiri pertemuan konseling, konselor merangkum jalannya dan hasil pembicaraan

selama pertemuan, merencanakan pertemuan selanjutnya atau merujuk klien.

D. Tahapan Konseling

1. Pengertian / pemahaman (Understanding)

Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh konselor adalah mendengarkan masalah yang

disampaikan oleh individu/klien, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian dan

15

Page 19: Konsep Dasar Komunikasi

pemahaman. Sedangkan tugas dari individu/klien adalah mendefinisikan masalah yang

dihadapinya.

2. Tantangan (Challenging)

Pada tahap ini tugas konselor adalah melakukan eksplorasi secara lebih mendalam mengenai

masalah yang dihadapi oleh individu/kliennya. Dalam hal ini tugas dari individu/klien adalah

mendefinisi ulang (meredefinisi) masalah yang dihadapi supaya dapat memperoleh gambaran yg

lebih jelas tentang masalah tersebut.

3. Menemukan sumberdaya (Resourcing)

Pada tahap ini tugas konselor adalah mencoba untuk mencari dan menemukan sumberdaya

sebanyak–banyaknya yang tujuannya supaya individu dapat memanajemeni masalahnya dengan

semua dukungan yang ada.

16

Page 20: Konsep Dasar Komunikasi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan satu dengan yang lain secara otomatis. Sehingga sering terlupakan bahwa keterampilan berkomunikasi adalah merupakan hasil dari belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakekatnya naluri manusia itu selalu hidup berkawan atau berkelompok serta bersosialisasi. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok .

Dari berbagai pengertian komunikasi dapat kesimpulan dari pengertian komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan berbagai bentuk/cara untuk menyampaikan informasi atau untuk tujuan tertentu.

Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat. Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan

Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku , merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan: mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.

B. SARAN

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini memiliki banyak keterbatasan, sehingga jika pembaca menemukan kekurangan atau kekeliruan, dengan hati terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

17

Page 21: Konsep Dasar Komunikasi

DAFTAR PUSTAKA

Priyanto. Agus. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan

untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika.

http://idotobing.blogspot.com/2009/05/konsep-konsep-dasar-komunikasi.html

http://eratrianablogs.blogspot.com/2011/04/komunikasi-dan-konseling-dalam-praktek.html

http://rajad.wordpress.com/2010/03/03/latar-belakang-dan-peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis/

18