konsep dasar kewirausahaan
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pertengahan 1997 krisis ekonomi dan moneter mulai menggoncang
banyak negara, terutama negara-negara berkembenag, tidak terkecuali Indonesia.
Krisis ini benar-benar menyengsarakan bangsa Indonesia, terlebih lagi rakyat kecil,
karena harga sembako semakin hari semakin menggelembung tinggi sehingga sulit
terjangkau. Setiap hari kita disuguhi wajah-wajah yang tampak kurang bergairah,
sendu, sedih, tidak bersemangat dan penuh penderitaan selalu menghiasi pemberitaan
media massa lewat media cetak maupun elektronik.
Lalu bagaimana langkah masa depan bangsa Indonesia untuk mengatasi
permasalahan tersebut? Masyarakat Indonesia harus mampu menciptakan kerja dan
usaha sendiri. Karena itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus mampu
mencetak wirausaha-wirausaha baru dengan memikirkan dan mencari terobosan
diantaranya adalah dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai
kewirausahaan terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi yang mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi.
Oleh karenanya, makalah ini ditulis sebagai sumber informasi mengenai dasar
kewirausahaan sehingga dapat menumbuhkan nilai kewirausahaan bagi setiap
individu, terutama mahasiswa perguruan tinggi yang berkeinginan untuk lebih maju
lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan disiplin ilmu kewirausahaan?
2. Apa saja objek studi kewirausahaan?
3. Bagaimana hakikat kewirausahaan?
4. Bagaimana karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan?
5. Apa saja jenis-jenis kewirausahaan?
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
2
6. Bagaimana proses kewirausahaan?
7. Apa saja imbalan dalam kewirausahaan?
8. Apa saja tantangan dalam kewirausahaan?
9. Apa saja faktor-faktor motivasi berwirausaha?
10. Apa manfaat mempelajari kewirausahaan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui maksud dari disiplin ilmu kewirausahaan
2. Mengetahui objek studi kewirausahaan
3. Mengetahui hakikat kewirausahaan
4. Mengetahui karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan
5. Mengetahui jenis-jenis kewirausahaan
6. Mengetahui proses kewirausahaan
7. Mengetahui macam-macam imbalan kewirausahaan
8. Memahami tantangan dalam kewirausahaan
9. Mengetahui faktor-faktor motivasi berwirausaha
10. Mengetahui dan menyadari manfaat mempelajari kewirausahaan
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan, yaitu dari buku-buku maupun situs-situs internet yang membahas
mengenai kewirausahaan.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah
1. Mahasiswa(i) mampu memahami konsep dasar kewirausahaan dan menyadari
manfaat mempelajari kewirausahaan, sehingga dapat menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dalam diri.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
3
2. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan
acuan dan atau pedoman dalam pembuatan makalah dengan pokok pembahasan
yang sama.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
4
BAB II
ISI
2.1 Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.
2.2 Objek Studi Kewirausahaan
Adapun objek dalam studi kewirausahaan adalah :
1. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang
menyala-nyala.
2. Kemampuan berinovasi.
3. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal.
4. Kemampuan untuk mengatur waktu.
5. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
6. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
2.3 Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dan kekayaan bukan tujuan utama.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan
dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah
penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang
baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor
produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
5
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru
tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new
market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam system
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
6
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahwan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
7
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta
sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah
orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi
lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
2.4 Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan
Ada sepuluh karakteristik kewirausahaan, yaitu :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
3. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
4. Memiliki semangat bekerja keras.
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
7. Lebih menghargai prestasi daripada uang.
8. Selalu belajar dari kegagalan.
9. Kemampuan dalam kepemimpinan.
10. Memiliki dorongan untuk selalu unggul.
Dan berikut beberapa nilai hakiki penting atau ciri dari kewirausahaan antara
lain :
No Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualistis, dan optimisme
2 Berorientasi pada tugas dan
hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energetik
dan inisiatif
3 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
8
wajar dan suka tantangan
4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan
kritik.
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.
6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif
Sedangkan seorang wirausahaan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut :1. Mengetahui target sasaran yang diinginkan.
2. Mempunyai daya ingat yang baik.
3. Tenang dalam beraksi.
4. Optimisme dalam berusaha.
5. Diplomatis dalam berbicara.
6. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
7. Bersikap ramah dan sopan.
8. Bersikap tegas.
9. Berpengetahuan luas.
2.5 Jenis Kewirausahaan
Berikut adalah jenis-jenis kewirausahaan, yaitu :
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, treampil mempraktekkan transformasi-
transformasi atraktif.
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera
melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
9
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut
akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang
lain yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi
disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)
2.6 Proses Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap (proses) melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
Imbalan
Laba KebebasanKepuasan dalam menjalani hidup
10
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
a. Mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan.
b. Pembiayaan : pendanaan, jumlah dan sumber-sumber dana.
c. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan.
d. Kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha.
e. Organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki.
f. Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial.
g. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha.
2.7 Imbalan dalam Kewirausahaan
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang
dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : laba, kebebasan, dan kepuasan
dalam menjalani hidup.
a. Imbalan Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan
uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi
resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka
sendiri.
b. Imbalan Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi
seorang wirausaha. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk
menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
11
c. Imbalan Kepuasan dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam
menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan
kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan
pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak
perusahaan yang dikelola oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada
juga yang relatif tetap berskala kecil.
2.8 Tantangan dalam Kewirausahaan
Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya
yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan
mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan
membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman
yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus
menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa
kerja keras, tekanan emosional, dan resiko meminta tingkat komitmen dan
pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.
2.9 Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha
Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir. 2007)
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
b. Inisiatif dan selalu proaktif.
c. Berorientasi pada prestasi.
d. Berani mengambil resiko.
e. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang.
f. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati.
g. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
12
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain
dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan &
Bradstreet business Credit Service (1993) mengemukakan 10 kompetensi yang harus
dimiliki, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap
usaha yang dilakukannya.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola
keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan
menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien
mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan
kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi
kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing hozu to compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha
harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang
(opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman
yang jelas tersurat, tidak tersirat (Triton. 2007).
Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma. 2007), terdiri
atas :
1. Mau kerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
13
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
2.10 Manfaat Mempelajari Kewirausahaan
Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa
manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan
menjadi:
1. Wirausahawan (entrepreneurs)
2. Wiramanajer (intrapreneurs)
3. Wirakaryawan (innopreneurs)
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir
Jika wirausahawan adalah orang yang menjalankan usahanya sendiri,
wiramanajer adalah orang yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi
tidak menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan usaha atau memimpin usaha
orang lain.
Wiramanajer adalah manajer yang meng-implementasikan ide-ide
wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan.
Tanri Abeng yang pernah menjadi manajer Bakri Group dan PT Multi Bintang
adalah contoh seorang wiramanajer yang berhasil.
Wirakaryawan adalah para karyawan yang memiliki kemampuan sebagai
wirausahawan tetapi karena sebab-sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di
suatu perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari segala lapisan manajemen
yang dapat meng-implementasikan ide-ide yang inovatif di dalam struktur
perusahaan yang ada.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
14
Ultramanajer adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuka
bidang usaha baru di berbagai tempat dengan pendekatan yang inovatif.
Pendidik/pemikir. Belajar kewirausahaan dapat pula dimanfaatkan untuk
menjadi pendidik atau pemikir dalam kewirausahaan. Mereka adalah orang-orang
yang mempelajari kewirausahaan tetapi bukan bermaksud untuk menjadi pelaku yang
berhubungan dengan kewirausahaan, melainkan untuk kepentingan pendidikan atau
menganalisis sesuatu yang membutuhkan pengetahuian tentang kewirausahaan.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan makalah mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” dapat
disimpulkan, bahwa :
1. Dalam disiplin ilmu kewirausahaan, objek studinya adalah kemampuan
memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala,
kemampuan untuk berinovasi, membentuk modal uang atau barang modal,
mengatur waktu, mental yang dilandasi agama dan membiasakan diri dalam
mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan.
2. Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-
peluang yang muncul di pasar.
3. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil, yaitu :
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
b. Inisiatif dan selalu proaktif.
c. Berorientasi pada prestasi.
d. Berani mengambil resiko.
e. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya.
f. Komitmen pada berbagai pihak
g. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak.
4. Jenis-jenis kewirausahaan, yaitu :
a. Innovating Entrepreneurship
b. Imitative Entrepreneurship
c. Fabian Entrepreneurship
d. Drone Entrepreneurship
5. Tahap-tahap (proses) melakukan wirausaha, meliputi :
a. Tahap memulai
b. Tahap jalan
c. Mempertahankan usaha
d. Mengmbangkan usaha
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
16
6. Tiga kategori dasar imbalan dalam kewirausahaan, yaitu : laba, kebebasan dan
kepuasan dalam menjalani hidup
7. Perlunya tingkat komitmen yang tinggi dan pengorbanan untuk mendapatkan
imbalan yang diharapkan dalam berwirausaha.
8. Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma. 2007), terdiri
atas :
a. Mau kerja keras (capacity for hard work)
b. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through
people)
c. Penampilan yang baik (good appearance)
d. Yakin (self confidence)
e. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
f. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
g. Ambisi untuk maju (ambition drive)
h. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
9. Manfaat mempelajari kewirausahaan adalah memberikan pilihan karir bagi
masyarakat untuk berperan menjadi:
a. Wirausahawan (entrepreneurs)
b. Wiramanajer (intrapreneurs)
c. Wirakaryawan (innopreneurs)
d. Ultramanajer (ultrapreneur)
e. Pendidik/ Pemikir
3.2 Saran
Adapun yang dapat penulis sarankan berdasarkan pemaparan makalah
mengenai “Konsep Dasar Kewirausahaan” adalah :
1. Untuk menjadi wirausaha yang sukses perlu mempunyai ciri-ciri yang
menggambarkan kepribadian seorang wirausaha, diantaranya adalah keinginan
untuk bekerja keras serta memiliki daya inovatif dan kreatif yang baik.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
17
2. Mahasiswa sebagai agent of change, sudah saatnya untuk mulai berfikir
menciptakan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan mencari pekerjaan. Hal
ini dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di masyarakat tidak
sebanding dengan jumlah masyarakat ataupun lulusan perguruan tinggi yang
ada, sehingga daya saing dalam mencari atau mendapatkan pekerjaan semakin
tinggi sedangkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut semakin kecil.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka juga akan berdampak pada
meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di negara kita.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
18
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syukron. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. (Online).
http://syukronali.files.wordpress.com . Diakses pada hari Kamis tanggal 12
Juli 2012.
Alma, Buchari. 2007. Kewirausahaan Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
Anonim. 2012. Kewirausahaan. (Online). http://www.stiekertanegara.ac.id . Diakses
pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan. 2010. Buku 3, Modul 2 Konsep
Dasar Kewirausahaan. (Online). http://www.infokursus.net . Diakses pada
hari Kamis tanggal 12 Juli 2012.
Frinces, Z. Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta :
Darussalam.
Kasmir. 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa.
Mas’ud & Mahmud Machfoedz. 2004. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Masykur, Wiratmo. 1994. Kewirausahaan: Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Gunadarma.
Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor : Jurusan Teknologi
Industri IPB.
Suryana. 2011. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta : Salemba Empat.
Triton PB. 2007. Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta:
Tugu Publisher.
Wardoyo. Tanpa Tahun. Kewirausahaan. (Online).
http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada hari Kamis tanggal 12
Juli 2012.
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.
Yusiriza. 2011. Kewirausahaan. (Online). http://yusiriza.files.wordpress.com .
Diakses pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012.
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan
19
LAMPIRAN
Kelompok I-PAT 2012-Konsep Dasar Kewirausahaan