konsep dasar kb.doc

24
BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini keluarga Berencana telah dikenal hampir diseluruh dunia. Di Negara-negara maju keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program atau gagasan, tetapi telah merupakan falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di Negara-negara sedang berkembang keluarga berencana masih merupakan program yang pelaksanaannya masih terus ditingkatkan. Keluarga berencana yang kita kenal sekarang ini bermula dari kepeloporan beberapa orang tokoh, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada awal abad ke 19, di Inggris, upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu. Di Indonesia tujuan umum program nasional kependudukan dan keluarga berencana adalah tujuan demografis yaitu dapat dikendalikannya tingkat pertumbuhan penduduk. Sebagai patokan dalam usaha mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan suatu target demografis berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1971 menjadi 22 permil tahun 1990.Tujuan normatif yaitu dapat dihayatinya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera yang pada waktunya menjadi falsafah hidup masyarakat Indonesia.

Upload: kasman-renyaan

Post on 16-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KELUARGA BERENCANA

BAB I

PENDAHULUAN

Pada saat ini keluarga Berencana telah dikenal hampir diseluruh dunia. Di Negara-negara maju keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program atau gagasan, tetapi telah merupakan falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di Negara-negara sedang berkembang keluarga berencana masih merupakan program yang pelaksanaannya masih terus ditingkatkan.

Keluarga berencana yang kita kenal sekarang ini bermula dari kepeloporan beberapa orang tokoh, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada awal abad ke 19, di Inggris, upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu. Di Indonesia tujuan umum program nasional kependudukan dan keluarga berencana adalah tujuan demografis yaitu dapat dikendalikannya tingkat pertumbuhan penduduk. Sebagai patokan dalam usaha mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan suatu target demografis berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1971 menjadi 22 permil tahun 1990.Tujuan normatif yaitu dapat dihayatinya Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera yang pada waktunya menjadi falsafah hidup masyarakat Indonesia.

Sedangkan pola dasar kebijakan keluarga berencana pada waktu ini adalah menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-kurangnya sampai berusia 20 tahun, menjarangkan kelahiran, hendaknya besarnya keluraga dicapai selama dalam usia reproduksi sehat sewaktu umur ibu antara 20-30 tahun, mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun. Untuk mencapai tujuan diatas maka penggarapan program nasional keluarga berencana diarahkan kepada dua bentuk sasaran yakni : sasaran langsung dimana pasangan usia subur agar mereka menjadi peserta keluarga berencana lestari sehingga memberikan efek langsung penurunan fertilitas, dan sasaran yang tidak langsung yaitu oragnisasi-organisasi dan lembaga kemasyarakatan, institusi pemerintah atau swasta,tokoh-tokoh masyarakat yang diharapkan memberikan dukungan terhadap proses pembentukan system nilai dikalangan masyarakat yang mendukung usaha pelembagaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.BAB IIPEMBAHASAN

II. 1 Sejarah Keluarga Berencana

Sungguh keluarga berencana bukanlah hal yang baru karena menurut catatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir Kuno, Yunani kuno, Tiongkok Kuno dan India telah mulai dipraktekan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada waktu itu cara yang digunakan masih cara kuno dan primitif. Dan juga pada zaman Nabi dan pengikutnya-pengikutnya kelurga berencana telah digunakan dalam mengatur kelahiran namun dengan cara-cara yang sederhana.

Dalam sejarah manusia berabad-berabad lamanya tidak seorangpun tahu bagaimana terjadinya kehamilan. Waktu itu hubungan antara persetubuhan suami istri dengan kehamilan tidak diketahui sama sekali. Kehamilan di sangka disebabkan oleh sesuatu yang masuk atau termakan oleh wanita atau disebabkan oleh pengaruh matahari dan bulan atau hal-hal lainnya. Maka dengan sendirinya keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah dengan jalan : berdoa dan pakai jimat anti hamil, sambil meminta dan memohon serta berharap agar wanita itu jangan hamil dan anak tidak bersusun paku.

Kemudian wanita disangka hamil karena kemasuakn roh halus kedalam tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti hamil atau jamu-jamuan untuk mengusir roh dan badan halus tersebut. Pada zaman Yunani kuno, soranus dan Ephenus telah membuat tulisan ilmiah tentang cara menjarangkan kehamilan. Cara waktu itu adalah mengeluarkan semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada juga yang memakai alat-alat yang menghalalangi masuknya sperma kedalam rahim yaitu umpannya dengan memasukkan rumput, daun-daunan atau sepotong kain kedalam vagina.

Di Indonesia Keluarga Berencana moderen mulai dikenal pada tahun 1953. Pada saat itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat namun dengan sedikit mungkin publisitas dengan obat yang ada tentang keluraga berencana. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan bergerak membantu masyarakat yang memerlukan bantuannya secara sukarela and silent operation. Dan sampai sekarang masih aktif membantu program keluarga berencana nasional yang dikordinir oleh Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Dalam perkembangan selanjutnya BBKBN mengembangkan lagi kegiatannya menjadi Program Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana. Fungsi BKKN antara lain adalah koordinasi, perencanaan, perumusan kebijaksanaan, pengawasan pelaksanaan dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan Program keluarga berencana adalah Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak, keluarga, dan bangsa serta mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat dan bangsa.II. 2 Pengertian Keluarga BerencanaKeluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri. II. 3 Tujuan Umum dan Misi Keluarga Berencana Tujuan Umum Keluarga Berencana

Tujuan umum keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, supaya diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Bila ditilik lebih dalam lagi sebenarnya tujuan dari keluarga berencana adalah untuk memperhatikan beberapa kepentingan manusia dan masyarakat antara lain adalah :

a) Kepentingan orag tua

Orang tualah yang paling bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan keluarganya (anak-anak). Karena itu orang tua haruslah sadar atas batas-batas kemampuannya selama masa baktinya dalam mengurus kebutuhan anak-anaknya sampai menjadi orang yang berguna. Karena itu mereka wajib memakai akal, ilmu dan pikiran sehat untuk mendapatkan jalan dan hidup sehat pula agar tidak berbuat lebih dari kemampuan yang ada. Dengan demikian terciptalah keselamatan keluarga dan terbentuklah keluarga yang bahagia.

b) Kepentingan anak-anak

Anak adalah amanah dan karunia Tuhan yang harus dijunjung tinggi sebagai pemberian yang tidak ternilai harganya. Maka mengatur kelahiran merupakan salah satu cara menghargai kepentingan anak-anak kita. Dengan demikian orang tua mempunyai persiapan yang matang untuk memberikan persiapan yang matang untuk dapat memberikan kehidupan yang baik kepada anak-anaknya supaya mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi orang tua dan masyarakat.

c) Kepentingan Masyarakat.

Kepentingan masyarakat meminta agar setiap orang tua sebagai kepala keluarga memelihara dengan baik keluarganya dengan demikaian membantu terlaksananya kesejahteraan seluruh komuniti sehingga secara makro telah ikut memelihara keseimbangan penduduk dan pelaksanaan pembangunan nasional. Orang tualah yang menentukan jumlah anak yang ingin mereka punyai sesuai dengan kemampuannya dan tidak melupahkan tanggung jawab terhadap anak yang telah dilahirkan, begitu pula tanggung jawab terhadap masyarakat dan Negara dimana mereka hidup dan berbakti. Misi Program Keluarga Berencana

Mengacu kepada visi Program KB Nasional yang baru, maka misi Program KB Nasional mencakup :1) Memberdayakan masyarakat membangun keluarga kecil berkualitas2) Menggalang kemitraan dan upaya peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan ketahanan keluarga.

3) Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi.

4) Meningkatkan upaya-upaya promosi, perlindungan dan pemenuhan hak-hak reproduksi.

5) Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender dalam program KB.

6) Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut.

7) Menyediakan data dan informasi keluarga berbasis data mikro untuk pengelolaan pembangunan khususnya menyangkut upaya pemberdayaan keluarga miskin.II.3 Manfaat Keluarga BerencanaSetiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat : Kehamilan terlalu dini

Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun. Kehamilan terlalu telat

Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu berdasarkan jaraknya Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian, menghadang. Terlalu sering hamil dan melahirkanPerempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi. Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KBSebagian perempuan menginginkan banyak anak-khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak). Tetapi sebagin perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil. Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan anda sendiri. Kalau anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, anda harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. II.4 Beberapa Cara Motivasi Keluarga Berencana

Dibawah ini ada beberapa cara yang dapat menggugah masyarakat untuk melaksanakan keluarga berencana. Masalah KependudukanJumlah penduduk Indonesia adalah nomor 5 terbesar di dunia dengan segala dampaknya terhadap kehidupan social ekonomi serta kesejahtraan masyarakat Indonesia karena pertumbuhan yang cepat. Keluarga Berencana Sebagai Hak Asasi Manusia

Tujuan dari keluarga berencana adalah memperkaya kehidupan manusia bukan membatasinya sehingga termasuk hak azasi manusia dari pada suami isteri untuk menentukan dengan bebas dan bertanggung jawab jumlah anak dan jarak antara anak yang diingini dan mereka berhak mendapat pendidikan dan penerangan yang perlu dalam lapangan ini.

Pembangunan Sosial Ekonomi

Ciri khas ekonomi Indonesia adalah sedang membangun, pendapatan perkapita penduduk masih sangat rendah, modal dan ketrampilan masih terbatas . Untuk mengatasinya harus segera dilaksanakan penurunan fertilitas untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk tersebut. Kesehatan

Untuk kesehatan ibu telah dibuktikan bahwa makin tua umur, banyak anak yang dilahirkan, kecil atau pendek jarak waktu antara kelahiran anak makin banyak dan tinggi komplikasi, kesakitan dan kematian yang mungkin timbul bagi ibu dan anak.

Pendidikan

Bila pertambahan penduduk masih tetap seperti sekarang maka setiap tahun maka akan bertambah pula jumlah anak sekolah yang tak dapat ditampung karena fasilitas pendidikan yang ada tidak memadai, hal ini akan menyebabkan naiknya angka buta huruf dan anak putus sekolah.

Pangan Bahan Makanan

Bila pertmbuhan penduduk yang cepat tidak diikuti pertambahan produksi pangan, maka timbul malapetaka kelaparan dan kekurangan bahan makanan yang dapat menimbulkan malnutrisi pada keluarga terutama pada anak. Perumahan Dan Sanitasi Lingkungan Hidup

Pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan pula masalah perumahan yang bertambah rumit. Kurangnya perumahan yang layak akan mrnimbulkan implikasi social yang serius dan rumit serta memberikan dampak buruk pada sanitasi dan lingkungan hidup seprti bertumpuknya sampah dll.

Kesempatan Kerja Dan Pengangguran

Jika kesempatan kerja tidak dapat menampung mereka, akibatnya jumlah pengangguran akan bertambah besar yang juga akan memberikan dampak buruk dalam kehidupan social dan masyarakat, bahkan menimbulkan meningkatnya angka kriminalitas.II.5 Pelayanan KB dan Konseling

Pelayanan Keluarga Berencana

Dalam hal pelayanan kontrasepsi dalam pelita V diambil kebijaksanaan sebagai berikut :

1) Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara menyediakan sarana yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi dan merata.

2) Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis.

3) Pelembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat dan pelembagaan keluarga kecil sejahtera.

Dalam hal strategi pelayanan kontrasepsi dianut pokok-pokok sebagai berikut :

1) Menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional sebagai pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat, berdasarkan kurun reproduksi sehat serta paritas. Pada usia di bawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilan dengan menggunakan pil KB, AKDR, kontrasepsi suntikan, susuk, kondom atau intravagina. Pada usia 20-30 tahun dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan. Cara kontrasepsi yang dianjurkan adalah AKDR, susuk, kontrasepsi suntikan, pil mini, pil kb, kondom atau intra vagina. Sesudah usia 30 tahun atau pada fase mengakhiri kesuburan, dianjurkan menggunakan kontrasepsi mantap, AKDR, susuk, kontrasepsi suntikan, pil kb, kondom atau intravagina.2) Penyediaan sarana dan alat kontrasepsi yang bermutu dalam jumlah yang cukup dan merata dengan prinsip pelayanan kafetaria.3) Meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi agar sesuai dengan standar pelayanan baku mulai dari pelyanan penyaringan calon akseptor baru, konseling, pelayanan kontrepsi, pelayanan rujukan, kunjungan ulang, termasuk pelayanan efek samping, komplikasi dan kegagalan.4) Menumbuhkan kemandirian mayarakat dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi maupun dalam mengelola pelayanan kontrasepsi.

Ada 5 Metode Pelayanan Keluarga Berencana

Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan). Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi. Di bawah ini kami berikan informasi mengenai daya guna atau kemanjuran tiap metoda KB, kegunaannya dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular, dan apakah aman bila digunakan selagi Anda menyusui. Tiap 100 perempuan yang memakai metoda ini selama1 tahun yang tetap hamil sejumlahTingkat perlindungan terhadap penyakit yang menular lewat hubungan seks

Kondom untuk laki-laki12bagus

kondom untuk perempuan

20bagus

Diafragma18hanya menangkal beberapa jenis penyakit saja

Spermisida

20hanya menangkal beberapa jenis penyakit saja

Pil terpadu3Tidak melindungi

Pil Progestin saja5Tidak melindungi

SusukKurang dari 1Tidak melindungi

SuntikKurang dari 1Tidak melindungi

Spiral1Tidak melindungi

Memberi ASI sampai bayi berusia 6 bulan2Tidak melindungi

KB alamiah20Tidak melindungi

Sterilisasi lelaki dan Perempuankurang dari 1Tidak melindungi

Tidak ber-KB85Tidak melindungi

Semua metoda di atas bisa Anda gunakan dengan aman selama menyusui, kecuali pil terpadu dan suntikan yang mengandung hormone estrogen. KonselingMerupakan hal yang amat penting, karena dapat membantu klien keluar dari berbagai pilihan dan alternative masalah kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB). Konseling yang baik membuat klien puas (satisfied). Juga membantunya dalam menggunakan metoda KB secara konsisten dan sukses.Lalu, apa yang dibutuhkan dalam konseling yang baik? Terutama untuk klien yang baru pertama kali mengunakan alat KB, ada 6 prinsip yang perlu diperhatikan. Konseling yang baik tidak banyak menyita waktu, yang penting informasi yang diberikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan klien. Kenali klien dengan baik( dengan sikap ramah, respek, tumbuhkan rasa saling percaya. Konselor dapat menunjukkan bahwa klien dapat berbicara terbuka sekalipun hal yang sensitive. Jawablah pertanyaan yang diajukannya secara lengkap dan terbuka. Jaga kerahasiaan dan jangan membicarakannya kepada orang lain. Interaksi( dengarkan, pelajari, dan respon klien. Karena tiap klien itu berbeda, mengerti benar apa yang dibutuhkannya, penuh perhatian, dan mengerti keadaannya. Oleh karena itu, dorong klien untuk bicara dan menjawab tiap pertanyaan yang diajukan secara terbuka. Sesuaikan informasi( pelajari informasi yang dibutuhkan klien, sesuaikan dengan tahap kehidupan yang dilaluinya. Contoh, pasangan muda tentunya ingin mengetahui lebih banyak tentang metoda sementara guna menunda kehamilan; wanita usia tua dengan informasi kontap/sterilisasi (MOW/vasektomi); lain hal dengan anak muda yang belum menikah, mereka butuh pengetahuan tentang bagaimana mengindari IMS termasuk HIV/AIDS. Oleh karenanya, onselor memberikan informasi yang akurat dengan bahasa yang dimengerti klien. Hindari informasi berlebih( klien tidak dapat menggunakan semua informasi tentang tiap metoda KB. Informasi berlebih membuat klien sulit mengingat informasi pentingnya. Kita sebut ini dengan istilah, overload information. Jangan menyita banyak waktu dalam menyampaikan pesan/ informasi. Metoda konselor, diharapkan klien( membantu klien menentukan pilihan, dan mengahrgai pilihannya. Konseling yang baik di mulai dari apa yang dipikirkan dan diajukan klien. kemudian mengamati apakah klien memahami metoda tersebut. Termasuk untung dan ruginya, bagaimana cara menggunakannya, Bantu klien memikirkan metoda lain juga dan bandingkanlah. Dengan cara ini memberi keyakinan atas metoda pilihannya. Jika tida ada pertimbangan medis, klien dapat menggunakan metodanya. Yang penting ialah klien menggunakan dalam waktu lama (konsisten) dan efektif. Bantu klien untuk mengingat dan mengerti( menunjukkan sampel/contoh alat KB, dorong ia menggunakannya. perlihatkan dan jelaskan dengan plifchart, poster, pamplet bergambar. Tiap saat amati klien, jika ia pulang, ingatkan untuk membagi informasi kepada orang lain. Ada 6 topik yang perlu diperhatikan dalam memberikan konseling keluarga berencana : Efektifitas( bagaimana kemampuan metoda KB mencegah kehamilan tergantung kepada penggunanya (akseptor). Banyaknya angka kehamilan karena kegagalan KB, tergantung dari konsistensi dan ketepatan penggunaannya. Konselor membantu klien mempertimbangkan apa dan bagaimana mereka menggunakannya, cocok dan tepatnya. Efektifitas merupakan pertimbangan penting dalam memilih metoda KB. Tetapi, banyak klien mempunyai pertimbangan lain. Untung dan rugi( ini penting, mengingat kerugian bagi kebanyakan orang, justru keuntungan bagi yang lainnya. Contoh, seorang wanita cenderung memilih injeksi, sebaliknya yang lain justru menghindarinya dengan alasan takut diinjeksi. Efek samping dan komplikasi( beritahu klien mengenai efek samping dari metoda KB tersebut. Kebanyakan metoda mempunyai efek samping yang hampir sama. Ingat, efek samping dan komplikasi dapat dikatakan sebagai suatu kerugian. Jadi bagaimana cara kita meminimalisasinya. Bagaimana cara penggunaannya( guna menghindari kegagalan. Apalagi metoa pil yang notabene perlu diingat dengan baik, bagaimana pula membicarakan kondom dengan partner seksualnya. Mencegah IMS( termasuk HIV/AIDS telah merebak di berbagai Negara. Konselor harus membantu klien memahami dan mampu mengukur tingkat resiko untuk terkena IMS. Jelaskan tentang metoda A,B, C, dan D untuk mencegah IMS dan HIV/AIDS. Kapan kembali( banyak metoda yang mengharuskan klien kembali ke klinik. Seperti IUD, MOW/MOP yang mengharuskannya secara rutin kembali ke tempat konseling. Konselor selalu memberikan anjuran kepada klien untuk kembali kapanpun dan untuk pertimbangan apapun. 6 Langkah Konseling :

Dalam bahasa Inggris kita mengenal istilah GATHER, yakni:

Greet client sambut klien secara terbuka dan ramah, tanamkan keyakinan penuh, katakana juga bahwa tempat tersebut sangat pribadi. Sehingga hal yang didiskusikan akan menjadi rahasia.

Ask client about themselves tanyakan klien tentang permasalahannya, pengalamannya dengan alat KB dan kesehatan reproduksinya. Tanyakan pula apakah telah ada metoda yang dipikirkan. Kita menyikapi dan mencoba menempatkan kita pada posisi klien. Dengan begitu akan memudahkan kita memahami apa sebenarnya permasalahan klien. Dengan perkataan lain, klien sebagai subjek sekaligus objek.

Tell client about choices( tanyakan tentang pilihannya, fokuskan perhatian kepada metoda yang dipilih klien. Tetapi ajukan pula metoda lain.

Help client make an informed choices( Bantu membuat pilihan yang tepat, dorong ia mengemukakan pendapatnya dan ajukan beberapa pertanyaan! Apakah metoda KB tersebut memenuhi criteria medik. Juga apakah partner seksualnya mendukung keputusannya. Jika mungkin bicarakan dengan keduanya. Tanyakan metoda apa yang klien putuskan untuk digunakan.

Explain fully how to use the choosen method( jelaskan cara menggunakan metoda pilihannya, dorong ia berbicara secara terbuka, jawab pula secara terbuka dan lengkap. Berilah kondom kepada klien yang beresiko IMS. Selain menggunakan kondom, apakah juga menggunakan metoda KB lainnya.

Return visits should be welcomed( kunjungan kembali, bicarakan dan sepakati kapan klien kembali untuk follow-up. Dan selalu mempersilakan klien kembali kapan saja.

II.6 Hak-Hak Konsumen Keluarga Berencanaa. Hak atas informasi, hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan pilihan metode perencanaan keluarga. b. Hak akses, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan kepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi. c. Hak pilihan, hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan metode KB. d. Hak keamanan, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif. e. Hak privasi, setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas dari gangguan atau campur tangan orang lain dalam konseling dan pelayanan KB.f. Hak kerahasiaan, hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang diberikan akan dirahasiakan. g. Hak harkat, yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh penghargaan dan perhatian. h. Hak kenyamanan, setiap konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan dalam pelayanan. i. Hak berpendapat, hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap pelayanan yang ditawarkan. j. Hak keberlangsungan, yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan metode KB secara lengkap dan pelayanan yang berkesinambungan selama diperlukan. k. Hak ganti rugi, hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran terhadap hak konsumen. BAB IIIKESIMPULAN

Pada saat ini keluarga berencana telah dikenal hampir seluruh dunia. Dinegara-negara maju keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program atau gagasan, tetapi telah menjadi falsafah hidup masyaraktnya. Sedangkan di Negara negara sedang berkembang keluarga berencana masih merupakan program yang pelaksanaannya masih terus ditingkatkan.Pola dasar kebijakan program keluarga berencana pada waktu ini antara lain adalah :

a) Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-kurangnya sampai berusia 20 tahun.b) Menjarangkan kelahiran dan dianjurkan menganut keluarga :catur warga yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak, Panca warga yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan 3 orang anak, hendaknya besar keluarga dicapai selama dalam usia reproduksi sehat sewaktu umur ibu antara 20-30 tahun dan mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.

DAFTAR PUSTAKAR. Mochtar, Mph. Sinopsis Obstetri II Obsetri Opertif-Obstetri Sosial Penerbit Buku Kedokteran Egc, Jakarta

W. Hanifa, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga Cetakan Ketujuh 2005. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta.Where Women Have No Doctor: A Health Guide for Women, 1997. The Hesperian Foundation, Berkeley, California.

Siswandi, terjemahan bebas, dari Robert A. Hatcher, M.D, M.P.H, et.al. 1997. The Essentials of Contraceptive Technology, A handbook for Clinical Staff. The John Hopkins School of Publ