konsep dasar dewasa1

46
1 Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa [Pick the date] BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian masa dewasa Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-adolescere-yang yang berarti bentuk lampau partisipal dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah menjadi dewasa.” Menurut KBBI: de·wa·sa /déwasa/ 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi), 2 telahmencapai kematangan kelamin; 3 matang (pikiran, pandangan, dsb): de·wa·sa /déwasa/ nwaktu, masa (akhir- akhir ini). Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan setelah masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual). Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan). Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1) kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2) memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya- cukup tinggi: mau menerima kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan. Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya

Upload: rasidin-screamble

Post on 09-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Dewasa1

1Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian masa dewasa

Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-adolescere-yang yang berarti bentuk lampau partisipal dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna” atau “telah menjadi dewasa.”

Menurut KBBI: de·wa·sa /déwasa/ 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi), 2 telahmencapai kematangan kelamin; 3 matang (pikiran, pandangan, dsb): de·wa·sa /déwasa/ nwaktu, masa (akhir-akhir ini).

Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan setelah masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual).

Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan).

Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1) kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2) memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya-cukup tinggi: mau menerima kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan.

Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain; (2) berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama; (3) memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan (4) berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Dapat kita simpulkan bahwa masa dewasa adalah masa di mana seorang individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Setiap kebudayaan membuat pembedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Belum lama ini, dalam kebudayaan Amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai umur 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan Indonesia, seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun usianya belum mencapai 21 tahun.

Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat terjadinya

Page 2: Konsep Dasar Dewasa1

2Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan tersebut.

Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. ‘Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua’. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.

2. Tahapan-tahapan masa dewasa

A. Masa dewasa dini

Secara umum, masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

H. S. Becker dalam Personal Changes in Adult Life (1964) menyatakan bahwa masa dewasa awal merupakan suatu masa atau periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru.

Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan (healthiest people in population). Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Meskipun banyak yang mengalami sakit, tetapi jarang sampai parah.kesehatan fisik ini akan terpelihara dengan baik apabila didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif, seperti: makan yang teratur dan tidak berlebihan, tidak merokok, tidak meminum minuman keras atau mengkonsumsi NAZA (Narkoba), tidur yang teratur, dan berolah raga.

Secara psikologis, pada usia ini tidak sedikit di antara mereka yang kurang mampu mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah yang dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah-masalah itu di antaranya: (1) kesulitan mencari kerja; (2) susah mencari jodoh; (3) keinginan untuk menikah namun belum mempunyai mata pecaharian; dan (4) kesulitan yang dialami setelah menikah, seperti: mengurus anak, memelihara keharmonisan keluarga, dan konflik dalam menggunakan penghasilan antara keperluan anak dengan biaya rumah tangga sehari-hari. Dalam menghadapi masalah tersebut mereka ragu-ragu untuk minta pertolongan dan nasehat orang lain karena enggan kalau-kalau dianggap “belum dewasa”.

Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically

Page 3: Konsep Dasar Dewasa1

3Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).

1) Ciri-ciri masa dewasa diniBanyak di antara ciri penting dalam masa dewasa awal merupakan kelanjutan

dari ciri-ciri yang terdapat dalam masa remaja. Dengan keadaan individu dalam masa remaja, apa yang telah dimilikinya sebagai hasil belajar dan pengalaman, yang kemudian dilengkapi dalam masa dewasa awal. Penyesuaian-penyesuaian yang dicapai dalam masa remaja mendasari penyesuaian diri dalam masa dewasa dan mengantarkan individu dalam kedewasaan dalam arti yang sesungguhnya.

Sebagai kelanjutan masa remaja, masa dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.a. Usia reproduktif

Bagi sebagian besar orang-orang dewasa muda, menjadi orang tua atau sebagai ayah/ibu merupakan satu di antara peranannya yang sangat penting dalam hidupnya. Berperan sebagai orang tua, nampak lebih nyata bagi wanita dibandingkan pria, yang walaupun sekarang ini terlihat bahwa pria banyak pula yang mengambil bagian secara aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan apa yang terlihat pada waktu-waktu yang dahulu. Selanjutnya bagi orang yang cepat mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa awal ini merupakan masa reproduksi.b. Masa pengaturan

Masa pengaturan ini disebut juga sebagai masa yang ditujukan untuk memantapkan letak kedudukannya atau setting down age. Sejak seseorang telah mulai memainkan peranannya sebagai orang dewasa, seperti sebagai pemimpin rumah tangga dan sebagai orang tua, serta menyetujui hal itu sebagai peranannya dan hal itu menjadi suatu keharusan untuk diikuti dalam pola-pola perilaku tertentu dalam banyak aspek kehidupannya. Dengan pemantapan kedudukannya, seseorang berkembang pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat.

c. Masa ketegangan emosiKetegangan-ketegangan emosi yang terjadi pada masa dewasa awal umumnya

berhubungan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan hal perkawinan, keuangan, persoalan jabatan dan sebagainya. Ketegangan emosi yang timbul itu bertingkat-tingkat selaras dengan intensitas persoalan yang dihadapi dan sejauh mana seseorang dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapinya. Kepuasan atau ketenangan akan dapat dicapai dalam tahun-tahun pertama awal dewasa awal ini oleh beberapa individu, akan tetapi kebanyakan di antaranya tetap mengalami ketegangan emosi sampai mendekati pertengahan masa dewasa awal ini. Menurut Robert J. Havighurst dalam bukunya Human Development and Education (1953) dalam Andi Mappiare (1983), bahwa seseorang dalam usia awal atau pertengahan tiga puluhan dapat memecahkan persoalan–persoalan serta cukup dapat mengendapkan ketegangan emosinya, sehingga seseorang dapat mencapai emosi yang stabil.

Page 4: Konsep Dasar Dewasa1

4Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

Ketegangan emosi seringkali diwujudkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul itu pada umumnya tergantung pada pancapaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, dan sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam menghadapi persoalan tersebut. d. Masa keterasingan sosial

Banyak orang muda yang semenjak masa kanak-kanak dan remaja terbiasa tergantung pada persahabatan dalam kelompok mereka merasa kesepian sewaktu tugas-tugas mereka dalam rumah tangga ataupun dalam pekerjaan, memisahkan mereka dari kelompok mereka. Apakah kesepian yang berasal dari kelompok keterasingan ini hanya sebentar atau tetap, akan tergantung pada cepat lambatnya orang muda itu berhasil membina hubungan sosial baru untuk menggantikan hubungan hari-hari sosial sekolah dan kuliah mereka. e. Masa komitmen

Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola-pola hidup, tanggungjawab dan komitmen-komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, pola-pola ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggung jawab dan komitmen-komitmen di kemudian hari. f. Masa ketergantungan

Meskipun telah resmi mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, dan status ini memberikan kebebasan untuk mandiri, banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang tua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau penuh atau pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka. g. Masa perubahan nilai

Ada beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa dewasa awal, di antaranya adalah sebagai berikut:

Jika orang muda dewasa ingin diterima oleh anggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus menerima nilai-nilai kelompok ini, seperti juga sewaktu kanak-kanak dan remaja mereka harus menerima nilai-nilai kelompok teman sebaya.

Orang-orang muda itu segera menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan dan perilaku seperti juga halnya dalam hal penampilan.

Orang-orang muda yang menjadi bapak/ibu tidak hanya cenderung mengubah nilai-nilai mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak kawin atau tidak punya anak, tetapi mereka juga bergeser kepada nilai-nilai yang lebih konservatif dan tradisional. Biasanya, nilai-nilai orang muda ini bergeser dari egosentris ke sosial.

h. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baruDi antara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda

terhadap gaya hidup baru, yang paling umum adalah penyesuaian diri pada pola

Page 5: Konsep Dasar Dewasa1

5Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan pembedaan pola peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk perceraian, keluarga berorangtua tunggal, dan berbagai pola baru di tempat pekerjaan khususnya pada unit-unit kerja yang besar dan impersonal di bidang bisnis dan industri.i. Masa bermasalah

Pada masa dewasa awal ini banyak persoalan yang baru dialami. Beberapa diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau pengrmbangan persoalan yang dialami dalam masa remaja akhir. Segera setelah seseoran dewasa awal menyelesaikan pendidikan sekolah mereka, maka menghadang pula persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatan. Kompleknya persolan pekerjaan ini, disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan intern individu itu sendiri, faktor-faktor lingkungan sosial tremasuk orang tua, faktor kesempatan kerja dan lapangan kerja yang tersedia. Faktor-faktor intern yang meliputi ciri-ciri pribadi, sikap, kemampuan, dan keterampilan-keterampilan khusus tertentu haruslah dimiliki oleh seseorang untuk dapat memasuki suatu lapangan pekerjaan tertentu.

Persoalan yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup merupakan satu di antara persoalan sangat penting dalam masa dewasa awal ini. Persoalan lain yang menonjol dirasakan dalam masa dewasa awal ini adalah berhubungan dengan hal-hal keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya dan aspek pengelolaanya dalam pembelanjaan.j. Masa kreatif

Bentuk kreatif yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan bergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Pada masa awal dewasa, orang muda itu tidak saja harus menemukan di mana letak minat mereka tetapi mereka harus juga mengembangkan daya kreativitas itu.

2) Tugas-tugas perkembangan masa dewasa diniSebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan

sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.

Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya (a) mencari dan menemukan calon pasangan hidup, (b) membina kehidupan rumah tangga, (c) meniti karier dalam rangka rnemantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan (d) menjadi warga negara yang bertanggung jawab.a. Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas

Page 6: Konsep Dasar Dewasa1

6Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang syah (perkawinan resmi)b. Membina Kehidupan Rumah Tangga

Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.c. Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi

Rumah TanggaUsai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau

universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak (baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat mem-bangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur sejahtera bagi keluarganya. melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorongan biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa

Page 7: Konsep Dasar Dewasa1

7Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.d. Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab

Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), (2) membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat

Pada sumber lain, dalam buku Psikologi Belajar Agama (2004), diterangkan bahwa tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:a. Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengamalan ajaran agama.b. Memperoleh atau memulai memasuki dunia kerja.c. Memilih pasangan (suami/istri).d. Mulai memasuki pernikahan.e. Belajar hidup berkeluarga.f. Merawat dan mendidik anak.g. Mengelola rumah tangga.h. Memperoleh kemampuandan kemantapan karier (posisi kerja).i. Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat.j. Mencari kelompok social (kolega) yang menyenangkan.

B. Masa Dewasa MadyaPada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa

usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan – perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, seiring pula diikutin oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan – perubahan tersebut lebih lambat daripada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an sengaja ataupun tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut, jadi batasnya bukan usia 65tahun.

Oleh karena usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi – bagi kedalam dua sub-bagian yaitu : usia madya dini yang membentang antara usia 40 hingga 50 tahun dan usia madya lanjut yang terbentang antara usia 50 hingga 60 tahun. Selama usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis yang pertama kali mulai selama 40 an awal

Page 8: Konsep Dasar Dewasa1

8Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

menjadi kelihatan.

Seperti halnya periode lain dalam rentang kehidupan berbeda menurut tahap dimana perubahan fisik yang membedakan usia madya dari masa dewasa dini pada satu batas, dan usia lanjut dibatas lainnya. Menurut pepatah kuno, seperti halnya buah apel, matangnya pun tidak pada waktu yang sama, ada yang pada bulan Juni dan ada pula yang pada bula Oktober. Demikian juga halnya pada manusia.

1.Ciri-Ciri Usia Madya Seperti halnya setiap periode dalam rentang kehidupan, usia madya pun diasosiasikan dengan karakteristik tertentu yang membuatnya berbeda. Berikut ini akan diuraikan sepuluh karakteristik yang amat penting.

a. Usia Madya Merupakan Periode yang Sangat Ditakuti

Ciri utama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia. Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku untuk mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain. Semua ini memberi pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang dewasa pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka.

b. Usia Madya Merupakan Masa Transisi

Ciri kedua dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa transisi. Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak – kanak ke masa remaja dan kemudian dewasa. Demikian pula usia madya merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan ciri – ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri – ciri jasmani dan perilaku baru. Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara radikal. Penyesuaian untuk mengubah peranan bahkan lebih sulit daripada penyesuaian untuk mengubah kondisi jasmani dan minat.

Page 9: Konsep Dasar Dewasa1

9Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

c. Usia Madya adalah Masa Stres

Ciri ketiga dari usia madya adalah bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak homeostatis fisik dan psikologis seseorang dan membawa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka. Marmor telah membagi sumber – sumber umum dari stress selama usia madya yang mengarah kepada ketidakseimbangan kedalam empat kategori utama.

Kategori stress pada usia madya : Stres somatic, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan

usia tua. Stress budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada

kemudian, keperkasaan dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu. Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik

anak dan memnerikan status symbol bagi seluruh anggota keluarga. Stress psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau

istri, kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.

Terbukti bahwa terdapat perbedaan seks dalam usia tersebut dimana pria dan wanita mengalami stress usia madya. Misalnya, kebanyakan wanita mengalami gangguan dalam nomeostatis selama usia 40-an, bila secara normal mereka memasuki menopause dan anak – anak mereka telah meninggalkan rumah, sehingga memaksa mereka melakukan penyesuaian kembali yang radikal dalam pola seluruh hidup mereka. Sebaliknya bagi pria situasi seperti datang kemudian umumnya pada usia 50-an ketika masa pensiun mendekat dengan perubahan peran.

d. Usia Madya adalah “Usia yang Berbahaya”Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini dianggap atau dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan.Cara biasa menginterprestasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut.

Seperti yang dikemukakan Acher :

“ Terhadap apa saja yang ada disekelilingnya, kelihatannya bahwa orang berusia madya berusaha mencari percontohan kegiatan dan pengalaman baru. Periode ini dapat didramatisir dengan lolosnya episodic ke dalam hubungan ekstra – marital, atau dengan bentuk alkoholisme. Bagi beberapa orang krisis usia madya dapat berakhir dengan kesusahan yang permanen dan semakin pendeknya usia mereka.”

Page 10: Konsep Dasar Dewasa1

10Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbullnya penyakit jiwa datang dengan cepat dikalangan pria dan wanita, dan gangguan ini berpuncak pada suisid (bunuhdiri) khususnya dikalangan pria.

e. Usia Madya adalah “Usia Canggung”

Ciri kelima dari usia madya dikenal dengan istilah “usia serba canggung (awkward age)”. Sama seperti remaja, bukan anak – anak dan bukan juga dewasa, demikian juga pria dan wanita berusia madya bukan “muda” lagi tapi bukan juga tua. Franzblau mengatakan bahwa “ Orang yang berusia madya seolah – olah berdiri diantara Generasi Pemberontak yang lebih muda dan Generasi Warga Senior”. Mereka secara terus – menerus menjadi sorotan dan menderita karena hal – hal yang tidak menyenangkan dan memalukan yang disebabkan oleh kedua generasi tersebut.

f. Usia Madya adalah Masa Berprestasi

Ciri keenam dari usia madya adalah bahwa usia tersebut adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, usia madya merupakan masa krisis dimana baik “generasivitas” (ganerativity) kecenderungan untuk menghasilkan maupun stagnasi kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Erikson, selama usia madya, orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti dan tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Apalagi orang berusia madya mempunyai kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya pada usia ini dan memungut hasil dari masa – masa persiapan dan kerja keras yang dilakukan sebelumnya.

g. Usia Madya merupakan Masa Evaluasi

Ciri ketujuh dari usia madya adalah bahwa usia ini terutama adalah sebagai masa evaluasi diri. Karena usia madya pada umumnya merupakan saat pria dan wanita mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan – harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman. Archer menyatakan : “Pada usia 20-an kita mengikat diri pada pekerjaan atau perkawinan. Selama akhir 30-an dan awal 40-an adalah umum bagi pria untuk melihat kembali keterikatan – keterikatan masa awal tersebut”.

h. Usia Madya Dievaluasi dengan Standar Ganda

Ciri kedelapan dari usia madya adalah bahwa masa itu dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu lagi bagi wanita. Walaupun perkembangannnya cenderung mengarah kepersamaan peran antara pria dan

Page 11: Konsep Dasar Dewasa1

11Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

wanita baik di rumah, perusahaan, perindistrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial, namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi, ada dua aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, aspek yang berkaitan dengan peubahan jasmani. Dan kedua, dimana standar ganda dapat terlihat nyata terdapat pada cara mereka (pria dan wanita)menyatakan sikap terhadap usia tua.

i. Usia Madya merupakan Masa Sepi

Ciri kesembilan dari usia madya adalah bahwa masa ini dialami sebagai masa sepi (empty nest), masa ketika anak – anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Kecuali dalam beberapa kasus dimana pria dan wanita menikah, lebih lambat dibandingkan dengan usia rata – rata, atau menunda kelahiran anak hingga mereka lebih mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang masa, usia madya merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.

j. Usia Madya merupakan Masa Jenuh

Ciri kesepuluh usia madya adalah bahwa seringkali periode ini merupakan masa yang penuh dengan kejenuhan. Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia 30-an dan awal 40-an. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari – hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak – anaknya, bertanya – tanya apa yang akan mereka lakukan pada usia 20 atau 30 tahun kedepan. Wanita yang tidak menikah yang mengabdikan hidupnya untuk bekerja atau karier, menjadi bosan dengan alasan yang sama dengan pria.2.Tugas Perkembangan Dewasa Madyaa. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik1.Perubahan dalam Penampilan

Seperti telah diketahui, sejak masa remaja dini, penampilan seseorang memegang peranan yang sangat penting terutama dalam penilaian sosial, sambutan sosial, dan kepemimpinan. Mereka yang berusia madya, memberontak terhadap penilaian status tersebut, yang mereka takuti ketika penampilan mereka menurun, terdapat kesulitan tambahan bagi pria dalam berlomba dengan orang-orang yang lebih muda, lebih kuat, lebih enerjik. Baik bagi pria maupun wanita, selalu terdapat ketakutan bahwa penampilan usia madya mereka akan menghambat kemampuan untuk mempertahankan pasangan mereka (suami/istri), ataupun mengurangi daya tarik terhadap lawan jenisnya.

Tanda-tanda menua cenderung menjadi lebih jelas dikalangan kelompok-kelompok sosio-ekonomis daripada kelompok lainnya. Pada umumnya, pria dan wanita dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi nampak lebih muda dari usia sebenarnya, sedangkan mereka yang berasal dari kelompok sosial-ekonomi yang lebih rendah, nampak lebih tua daripada umur sebenarnya. Hal ini mungkin sebagian dijelaskan oleh kenyataan bahwa mereka yang dari kelompok lebih

Page 12: Konsep Dasar Dewasa1

12Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

beruntung, kurang bekerja, mengeluarkan energi lebih sedikit dan lebih banyak makan daripada mereka yang harus mencari biaya hidup dengan kerja tangan yang kasar. Serta kemampuan untuk membeli alat kecantikan dan pakaian yang bagus untuk menutupi tanda-tanda ketuaan mereka.

Tanda-tanda yang Jelas pada Usia Lanjut :- Berat badan bertambah- Berkurangnya rambut dan beruban- Perubahan pada kulit- Tubuh menjadi gemuk- Perubahan otot- Masalah persendian- Perubahan pada gigi- Perubahan pada mata

2.Perubahan dalam Kemampuan InderaPerubahan yang paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan

telinga. Perubahan fungsional dan generatif pada mata berakibat mengecilnya bundaran kecil pada anak mata, menguranginya ketajaman mata dan akhirnya cenderung menjadi glukoma, katarak, dan tumor.

Kebanyakan orang yang berusia madya menderita presbiopi atau kesulitan melihat sesuatau dari jarak jauh. Kemampuan mendengar juga melemah, mula-mula kepekaan terhadap nada tinggi menjadi berkurang, kemudian diikuti dengan menurunnya secara drastis sesuai dengan meningkatnya usia. Oleh karena semakin kehilangan tingkat pendengarannya, maka mereka yang berusia madya mulai berbicara dengan keras dan sering monoton. Di samping menurunnya kemampuan mendengar, terjadi pula penurunan daya cium dan rasa.

3.Perubahan Pada Keberfungsian FisiologisPerubahan-perubahan pada tubuh bagian luar terjadi berbarengan dengan

perubahan-perubahan pada organ-organ dalam tubuh dan keberfungsiannya. Perubahan ini, pada sebagian besar bagian tubuh, langsung atau tidak langsung diakibatkan perubahan jaringan tubuh. Seperti gelang karet yang tua, dinding saluran arteri menjadi rapuh dengan bertambahnya usia. Keadaan tersebut dapat menimbulkan kesulitan sirkulasi. Meningkatnya tekanan darah, khususnya pada orang gemuk dapat menyebabkan komplikasi jantung.

Fungsi kelenjar tubuh menjadi lembam. Pori-pori dan kelenjar-kelenjar pada kulit yang membersihkan kulit dari kotoran menjadi lebih pelan, sehingga bau badan bertambah. Berbagai kelenjar yang dihubungkan dengan proses pencernaan berfungsi lebih lambat, sehingga mengalami masalah karena pencernaan menjadi lebih sering bekerja.

Kesulitan makin bertambah karena banyak orang usia madya menggunakan gigi palsu yang menambah kesulitan mengunyah. Selain itu, beberapa orang usia madya memperbaiki kebiasaan makan mereka sesuai dengan semakin lambannya kegiatan mereka. Keadaan ini kelihatannya menambah keterbatasan fungsi sistem penurunan. Akibatnya, konstipasi sering terjadi pada orang dewasa madya.

Page 13: Konsep Dasar Dewasa1

13Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

4.Perubahan Pada KesehatanUsia madya ditandai dengan menurunnya kesegaran fisik secara umum

dan memburuknya kesehatan. Masalah kesehatan secara umum pada usia madya mencakup kecenderungan untuk mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot, kepekaan kulit, pusing-pusing biasa, sakit pada lambung, kehilangan selera makan, serta insomnia.Bagimana usia madya mempengaruhi kesehatan individu, tergantung pada banyak faktor, seperti ; faktor keturunan, riwayat kesehatan masa lampau, tekanan emosi dalam hidup, dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan pola hidup untuk mengubah kondisi jasmani.

5.Perubahan SeksualSejauh ini, penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun

wanita pada usia madya terdapat pada perubahan-perubahan pada kemampuan seksual mereka. Wanita memasuki masa menopause, atau perubahan hidup, dimana masa menstruasi berhenti, dan mereka kehilangan kemampuan memelihara anak. Biasanya akan terjadi menginjak usia 49 tahun. Walaupun demikian keadaan ini sangat bervariasi pada wanita, tergantung dari faktor keturunan, kondisi umum kesehatan, dan variasi iklim. Sedangkan pada pria mengalami masa klimakterik pria. Klimakterik pada pria sangat berbeda dengan menopause pada wanita. klimakterik datang kemudian, biasanya pada usia 60 atau 70 tahunan dan berjalan sangat lambat. Dengan datangnya penuaan secara umum pada seluruh tubuh, terjadi penurunan secara bertahap pada daya seksual dan reproduksi pria.

SINDROM MENOPAUSE

Menstruasi BerhentiDapat secara tiba-tiba, periode reguler dengan pengurangan arus menstruasi secara berangsur-angsur, irregularitas bertambah dengan jarak periode yang semakin jauh atau siklus yang lebih pendek dengan arus yang lancar dan deras.

Sistem Reproduksi Menurun dan BerhentiSebagai akibatnya, maka tidak lagi memproduksi ovarium, hormon ovarium, dan hormon progestin.

Penampilan Kewanitaan MenurunBila hormon-hormon ovarium berkurang, seks sekunder kewanitaan menjadi kurang terlihat, bulu di wajah bertambah kasar, suara menjadi lebih mendalam, lekuk tubuh menjadi rata, payudara tidak kencang, dan bulu pada kemaluan dan aksial menjadi lebih tipis.

Ketidaknyamanan FisikYaitu rasa tegang dan linu yang tiba-tiba di sekujur tubuh, termasuk kepala, leher, dada bagian atas, keringat yang menyertai ketegangan tersebut diikuti dengan panas, pusing, kelelahan, jengkel dan cepat marah, berdebar-debar, resah, dan dingin.

Page 14: Konsep Dasar Dewasa1

14Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

Berat Badan BertambahSeperti lemak yang dibutuhkan pada usia puber, pada orang usia lanjut lemak menumpuk di sekitar perut dan paha, yang membuat wanita kelihatan lebih berat daripada sebenarnya.

PenonjolanBeberapa persendian, terutama pada jari, sering terasa sakit dengan menurunnya fungsi sel telur. Keadaan ini menyebabkan jari menebal atau timbul benjolan.

Perubahan KepribadianMereka mengalami diri tertekan, cepat marah, serta bersifat mengkritik diri dan mempunyai rasa penyesuaian yang luas. Dengan memulihnya perubahan-perubahan ini biasanya akan menghilang.

SINDROM KLIMAKTERIK PADA PRIA

Rusaknya Fungsi Organ SeksualSetelah usia 50 tahun, terjadi penurunan aktivitas gonad., walaupun pada usia 70 dan 80 pria masih bisa membuahi istrinya.

Nafsu Seksual MenurunSeiring dengan menurunnya fungsi organ seksual, yang merupakan akibat dari rusaknya fungsi gonad dan sebagian disebabkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis, misalnya hubungan perkawinan atau pekerjaan yang tidak serasi, kekhawatiran masalah ekonomi atau rumah tangga.

Penampilan kelelakian menurunIntonasi suara menjadi lebih tinggi, rambut di kepala dan di tubuh berkurang, tubuh menjadi lebih gemuk sedikit, terutama pada perut dan paha.

Gelisah akan kepriaannyaLaki-laki yang penampilan dan tingkah lakunya kurang maskulin akan lebih memperhatikan kejantanannya. Keadaan ini sering mengarah ke impoten.

Ketidaknyamanan Fisik

Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh

Perubahan kepribadianSehubungan dengan kehilangannya keperkasaan menyebabkan sejumlah orang berusia madya berperilaku hampir sama dengan orang muda yang sedang menunjukkan kejantanannya. Periode ini dapat menjadi periode yang berbahaya bagi pria-pria, dimana ia

Page 15: Konsep Dasar Dewasa1

15Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

masih punya istri, namun terlibat juga dalam urusan cinta dengan perempuan lain.

6. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan MentalAda kepercayaan tradisional bahwa apabila kukuatan fisiknya menurun,

kemampuan mentalnya pun menurun juga. Beberapa penelitian yang dilakukan, memperlihatkan bahwa kemunduran mental tidak ada selama usia madya di kalangan orang-orang yang memiliki kemampuan intelektual tinggi. Suatu studi yang dilaporkan oleh Kangas dan Bradway menyimpulkan bahwa kecerdasan dapat sedikit meningkat pada usia madya, terutama mereka yang tingkat kecerdasannya tinggi., dibanding dengan mereka yang mempunyai kecerdasan atau IQ yang rendah. Pria menunjukkan peningkatan nilai IQ pada saat mereka menjadi semakin tua, sedangkan wanita menunjukkan sedikit penurunan. Karena pria secara mental harus lebih dewasa dan siap untuk bersaing dalam kerja daripada wanita bersaing untuk membawakan peran sebagai pengatur rumah, penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa kegunaaan kemampuan mental merupakan faktor penting dalam menentukan apakah terdapat kemunduran mental pada usia madya.7. Penyesuaian Diri Terhadap Minat yang Berubah

- Minat biasanya lebih ditekan daripada dikembangkan seiring dengan bertambahnya usia

- Ada pergeseran penekanan pada minat yang sekarang ada seperti apabila minat akan pakaian mewah bergeser ke bentuk dan warna pakaian yang dapat memberikan penampilan terkesan lebih muda

- Membutuhkan simbol status sebagai pengakuan- Ada pergeseran penekanan minat yang lebih bersifat menyendiri,

seperti: nonton TV, membaca, dan hobi lainnya.- Banyak orang usia madya yang mengembangkan keinginannya untuk

memperdalam kebudayaan misalnya dengan membaca, melukis, menghadiri ceramah-ceramah, dan konser

- Ada penurunan dalam pembedaan jenis kelamin, dimana pria semakin berminat terhadap kegiatan yang dipandang sebagai kegiatan wanita, seperti membaca berita ringan daripada kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan kaum pria seperti olah raga, nonton pertandingan olahraga, dll

- Ada peningkatan minat akan kegiatan yang mengarah ke peningkatan kemampuan pribadi dan agamanya, misalnya menghadiri kuliah, ceramah-ceramah, konser, ikut kursus, aktif di kegiatan keagamaan, memperdalam ilmu agamanya, dan mengurangi keinginannya terhadap kegiatan yang semata-mata bersifat hiburan. Semua ini dilakukan lebih banyak oleh mereka yang berusia lewat setengah baya dan kelompok di atas usia tengah baya daripada mereka yang berasal dari golongan yang lebih rendah.

8. Penyesuaian Sosial

Page 16: Konsep Dasar Dewasa1

16Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

Usia madya sering membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial. Sebagai pasangan yang tanggung jawab keluarganya berkurang dan status ekonomi mereka meningkat, mereka dapat lebih banyak terlibat dengan kegiatan sosial dibanding semasa mudanya. Banyak orang yang berusia madya terutama kaum wanitanya, menyadari bahwa kegiatan sosial dapat menghilangkan kesepian karena anak-anaknya sudah dewasa semua dan mulai berkeluarga.

C. MASA DEWASA USIA LANJUTUsia lanjut disebut juga masa tua. Usia tua adalah periode penutup dalam

rentang hidup seseorang, dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila seseorang telah jauh beranjak dari periode hidupnya terdahulu, ia sering mengingat masa lalunya, biasanya dengan penuh penyesalan, dan cenderung ingin hidup pada masa sekarang, mencoba mengabaikan masa depan sedapat mungkin.

Usia 60-an biasanya dipandang sebaga garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut. Akan tetapi orang sering menyadari bahwa usia kronologis merupakan kriteria yang kurang baik dalam menandai permualaan usia lanjut karena terdapat perubahan tertentu di antara individu-individu pada saat usia lanjut dimulai.

Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan mental dan fisiknya sampai usia 65 tahun bahkan sampai awal 70-an. Karena alasan tersebut, ada kecenderungan yang meningkat untuk menggunakan usia 65 sebagai usia pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya usia lanjut.Tahap terahir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi:

- usia lanjut dini (60-70 tahun)- usia lanjut (70 tahun sampai akhir hidup)

1. Ciri-ciri Usia Lanjut

a. Usia Lanjut Merupakan Periode KemunduranPeriode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescence, yaitu masa periode menjadi tua. Kemunduran itu sebagian berasal dari faktor fisik dan psikologis. Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Kemunduran yang disebabkan oleh faktor psikologis adalah sikap tidak senang terhadap diri sendiri orang lain, pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya dapat menuju ke keadaan uzur, karena terjadi perubahan pada lapisan otak. Akibatnya orang menurun secara fisik dan mental dan mungkin akan segera mati. Selain itu, motivasi juga mempengaruhi kemunduran. Seseorang mempunyai motivasi rendah untuk mempelajari hal-hal baru atau ketinggalan dalam penampilan, atau sikap dan pola perilaku akan semakin buruk dan lebih cepat mengalami kemunduran daripadaorang yang mempunyai motivasi kuat.

Page 17: Konsep Dasar Dewasa1

17Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

b. Perbedaan Individual Pada Efek MenuaDewasa ini bahkan lebih banyak terjadi daripada dahulu kala bahwa menua itu mempengaruhi orang secara berbeda-beda. Orang menjadi tua secara berbeda karena mempunyai sifat bawaan, sosioekonomi, latar belakang pendidikan, dan pola hidup yang berbeda pula. Bila perbedaan tersebut bertambah sesuai bertambahnya usia, maka akan membuat orang bereaksi secara berbeda terhadap situasi yang sama. Sebagai contoh, beberapa orang berfikir bahwa pensiun merupakan berkah dan keberuntungan, sedangkan orang lain menganggapnya sebagai kutukan.

c. Usia Tua Dinilai dengan Kriteria yang Berbeda

Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang usia lanjut adalah pria dan wanita yang keadaan fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun, jalannya membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapapun, karena hari-harinya yang penuh dengan manfaat telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang yang lebih muda. Pendapat klise ini tidak menyenangkan dan tampaiknya membuat ia sulit melihat usia lanjut sebagai segalanya melainkan lebih merupakan hal yang negatif dalam kehidupan.

d. Sikap Sosial terhadap Usia LanjutArti penting tentang sikap sosial terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan mempengaruhi cara memperlakukan orang usia lanjut. Sebagai pengganti penghormatan dan penghargaan terhadap orang usia lanjut, di beberapa negara seperti Amerika mengakibatkan orang usia lanjut merasa bahwa mereka tidak lagi bermanfaat bagi kelompok sosial dengan demikian maka lebih banyak menyusahkan daripada sikap yang menyenangkan.

e. Orang Usia Lanjut Mempunyai Status Kelompok-MinoritasMeskipun ada fakta bahwa dewasa ini orang usia lanjut bertambah jumlahnya, tetapi status mereka dalam kelompok-minoritas, yaitu status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok lainnya, dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak. Status kelompok-minoritas ini terutama terjadi akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang usia lanjut dan diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan tentang mereka.

f. Menua Membutuhkan Perubahan Peran

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan tentang orang usia lanjut, pujian yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan mereka. Persaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang usia lanjut menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu perasaan yang tidak menunjang proses penyesuaian sosial seseorang.

Page 18: Konsep Dasar Dewasa1

18Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

g. Penyesuaian yang Buruk Merupakan Ciri-ciri Usia Lanjut

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi orang usia lanjut, yang nampak dalam cara orang memperlakukan mereka maka tidak heran lagi kalau banyak orang usia lanjut mengembangkan konsep diri yang yang tidak menyenangkan. Hal ini cenderung ditunjukan pada bentuk perilaku yang buruk dan tingkat kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang pada masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin jahat ketimbang mereka yang dalam menyesuiakan diri pada masa lalunya mudah dan menyenangkan.

h. Keinginan menjadi Muda Kembali sangat Kuat Pada Usia LanjutStatus kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami telah membangkitkan keinginan mereka untuk tetap muda. Berbagai cara-cara kuno, obat termanjur untuk semua penyakit, zat kimia, tukang sihir dan ilmu gaib digunakan utnuk mencapai tujuan tersebut.

2. Tugas Perkembangan Usia Lanjut

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih pada kehidupan pribadi ketimbang kehidupan orang lain. Orang tua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan, kemunduran kesehatan secara bertahap. Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan di dalam maupun diluar rumah. Mereka juga diharapkan mencari kegiatan-kegiatan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka ketika muda. Bagi beberapa orang usia lanjut kewajiban untuk menghadiri rapat yang menyangkut kegiatan sosial dan kewajiban warga negara sangat sulit dilakukan karena kesehatan dan pendapatan mereka menurun, yang akhirnya mereka terpaksa untuk mengundurkan diri dari acara kegiatan sosial.Cepat atau lambat sebagian besar orang usia lanjut perlu mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan peristiwa kematian suami atau istri. Saat anak-anak menjadi tumbuh besar, dan mulai banya terlibat dalam kegiatan keluarga atau pribadi, maka waktu yang dimiliki oleh orang usia lanjut bersama anak akan semakin sedikit. Oleh karena itu mereka perlu membangun ikatan dengan anggota dari kelompok usia mereka.

1)Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik Bagi Usia Lanjut

a. Perubahan PenampilanKebanyakan tanda fisik bagi penuaan adalah perubahan pada wajah. Bahkan walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik yang dapat menutupi tanda-tanda penuaan, tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat ditutupinya. Selain itu, tangan juga dapat menyingkapkan usia seseorang. Sama seperti wajah, tangan

Page 19: Konsep Dasar Dewasa1

19Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

lebih banyak berubah seiring berubahnya usia. Dan perubahan pada tangan ini sering tidak dapat disembunyikan.

b. Perubahan Bagian dalam Tubuh- Perubahan kerangka tubuh (skelton) karena mengerasnya tulang-

tulang, menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada susunan organ tulang bagian dalam. Akibatnya adalah tulang mudah patah dan retak, atau terjadi osteoporosis.

- Perubahan sistem syaraf (nervous tems). Yang perlu diperhatikan adalah pada otak. Pada usia lanjut berat otak berkurang, bilik-bilik jantung melebar sedang pita jaringan cortical menyempit. Sistem saraf puja berubah sejak awal periode lanjut. Perubahan itu ketahuan dari menurunnya kecepatan belajar sesuatu yang diikuti menurunnya kemampuan intelektual.

- Isi perut (viscera). Isi perut mengalami penurunan seperti berhentinya pertumbuhan yang diketahui lewat limpa, hati, alat reproduksi, jantung, paru-paru pankreas dan ginjal.

c. Perubahan pada fungsi fisiologis

- Kurang tahan terhadap terhadap temperatur yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin)

- Kesulitan dalam pernafasan- Penurunan jumlah waktu tidur karena insomnia- Perubahan dalam pencernaan- Menurunnya ketahanan dan kekuatan bekerja karena menurunnya

fungsi ototd.Perubahan Panca Indera

Pada usia lanjut, fungsi seluruh organ penginderaan kurang mempunyai sensitivitas dan efisiensi kerja dibanding yang dimiliki orang yang lebih muda. Mata dan telinga merupakan dua organ yang paling banyak mengalami kemunduran fungsinya, karena mata dan teling paling sering digunakan sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh bertambahnya usia.

e. Perubahan Seksual

Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria datang belakangan daripada masa menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang lebih lama. Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum. Pertama, terjadi penyusutan atau penurunan ciri-ciri sekunder. Misalnya perubahan suara, titik nada meninggi, rambut pada bagian wajah dan badan menjadi berkurang keindahannya, dan kekerasan otot menurun. Secara umum orang usia lanjut merasa berkurang kelaki-lakiannya, dibanding sebelumnya. Begitu juga wanita berkurang keluwesannya setelah menopause terjadi. Kedua, klimakterik mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi seksual telah berkurang, tetapi tidak berarti keinginan untuk seksualnya menurun. Bahkan keinginan untuk

Page 20: Konsep Dasar Dewasa1

20Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

seksual lebih besar daripada ketahanan atau kemampuan fisiknya.

2)Perubahan Kemampuan Motorik Pada Usia Lanjut

Perubahan kemampuan motorik disebabkan oleh beberapa hal:- Penyebab Fisik

Penyebab fisik yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan motorik adalah meliputi menurunnya kekuatan dan tenag, yang biasanya menyertai perubahan fisik yang terjadi karena bertambahnya usia, menurunnya kekerasan otot, kekuatan pada persendia, gemetar pada tangan, kepala dan rahang bawah

- Penyebab Psikologis

Penyebab psikologi yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan motorik berasal dari kesadaran tentang merosotnya dan perasaan akan rendah diri kalau dibandingkan dengan orang yang lebih muda, dalam arti kekuatan, kecepatan dan keterampilan. Tekanan emosi yang berasal dari sebab-sebab psikologis dapat mempercepat perubahan kemempuan motorik atau menurunnya motivasi untuk mencoba melakukan sesuatu yang masih dapat dilakukan.

3)Perubahan Kemampuan Mental Pada Usia Lanjut

Pada masa lalu, diduga bahwa kerusakan metal yang tidak dapat dihindari juga diikuti oleh kerusakan fisik. Menurunnya kondisi fisik yang menunjang terjadinya kerusakan mental telah ditunjukkan dengan fakta bahwa perlakuan terhadap hormon seks pada wanita berusia lanjut dapat meningkatkan kemampuan berpikir, mempelajari bahan baru, menghapal, mengingat, dan meningkatkan kemampuan untuk mengeluarkan energi intelektual. Pada pihak lain beberapa kondisi pathologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada menghilangnya kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wikkie dan Eisdorfer bahwa gangguan-gangguan seperti itu bukan dari proses ketuaan yang normal.Langkahnya perangsang dari lingkungan juga memperngaruhi kecepatan tingkat penurunan mental. Dalam hal mental seperti belajar aspek motorik kelanjutan dari latihan yang dilakukan selama bertahun-tahun akan memperlambat kecepatan tingkat penurunan mental. Mereka yang bekerja hingga mencapai akhir hidupnya mempunyai fungsi otak yang lebih normal dan dapat melakukan tes kecerdasan dengan lebih baik dibanding mereka yang menganggur.

4)Perubahan Minat Pada Usia Lanjut

a. Minat Pribadi- Minat dalam Diri Sendiri

orang usia lanjut akan semakin dikuasai oleh diri sendiri, yang

Page 21: Konsep Dasar Dewasa1

21Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

berorientasi pada egonya (egocentric) dan dirinya (self-centred) dimana mereka lebih banyak berfikir tentang dirinya daripada orang laindan kurang memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.

- Minat Pada Penampilanmeskipun banyak orang usia lanjut menganggap penting tentang penampilan mereka seperti yang mereka lakuakan dulu, namun banyak juga yang menunjukan sikap tidak peduli terhadap penampilannya. Mereka mungkin akan berhenti dalam merawat pakaian, bahkan mereka tidak ambil pusing dengan perawatan diri.

- Minat Terhadap Pakaianminat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang usia lanjut terlibat dalam kegiatan sosial. Sebagian bergantung pada status ekonomi, sebagian bergantung pada kesadaran untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah lanjut usia sehingga harus menyesuaikan diri.

- Minat Terhadap Uangminat terhadap uang semakin tua semakin berkurang, yang biasanya kesadaran tentang itu semakin besar sejalan dengan bertambahnya usia.

b. Minat Untuk RekreasiPria dan wanita lanjut usia cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang biasa dinikmati pada masa mudanya.

- Penyebab perubahan kegiatan rekreasi

Walaupun mengembangkan minat baru untuk kegiatan rekreasi bukanlah merupakan hal yang biasa, akan tetapi mereka senang menggunakan waktunya untuk suatu kegiatan rekereasi yang menarik pada waktu mereka masih muda. Beberapa perubahan dalam kegiatan rekreasi sering dilakukan karena memang tidak dapat dielakkan. Sebagian besar perubahan minat rekreasi ini bukan disebabkan oleh perubahan minatnya, melainkan karena alasan kondisi yang tidak memungkinkan.

- Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan pada usia lanjut

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang usia lanjut adalah membaca, menulis surat, mendengarkan radio, menonton TV, berkunjung ke rumah teman atau saudara, menjahit, menyulam, berkebun, piknik, jalan-jalan, bermain kartu, pergi ke gedung film, serta turut serta dalam kegiatan kewarganegaraan.

c.Minat SosialDalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (social disengagement), yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbal balik pada

Page 22: Konsep Dasar Dewasa1

22Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

masa usia lanjut dari lingkungan sosial. Social disengagement terdapat empat elemen “pelepasan beban” (load shedding) yaitu meliputi keterlibatan dengan orang lain berkurang, pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan, penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah, dan berkurangnya partisipasi dalam kegiatan fisik. Sosial disengagement dalam usia lanjut sering diungkapkan dalam bentuk penyusutan sumber yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan knontak sosial dan menurunnya pertisipasi sosial.

- Jenis kegiatan sosial yang mulai dihentikan

Berhentinya seseorang dari kegiatan sosial bisa terjadi secara sukarela atau terpaksa. Yang suka rela contohnya adalah mereka menganggap bahwa jenis kegiatan tersebut sudah tidah cocok lagi dengan usia mereka dan kebutuhan mereka, seperti minat terhadap diri sendiri meningkat dan minat terhadap orang lain berkurang. Pengunduran diri secara terpaksa adalah apabila mereka menginginkan dan memerlukan kontak semacam itu karena kondisi-kondisi tertentu yang sedikit terkontrol atau bahkan tidak sama sekali, seperti meningal dunia, atau pindah kota atau ekonominya tidak memungkinkan sehingga mereka harus mengundurkan diri.

- Sumber kontak sosial

Ada sumber dalam masyarakat yang berbeda yang dapat dimanfaatkan oleh orang lanjut usia untuk melakukan kontak sosial dimasa tuanya. Masalah serius tentang hal tersebut adalah sekali kontak sosial itu dirusak, maka mereka akan jarang dapat memperbaiki atau menukar dengan yang lain.Sebagai akibat dari menyempitnya sumber-sumber kkontak sosial yang ada biasanya daur kehidupan keluarganya hanya terdiri dari inti kehidupan sosial orang usia lanjut. Semakin tua semakin besar ketergantungan mereka dalam hal persahabatan pada anggota keluarga. Pendapat seperti ini benar khususnya bagi pria usia lanjut karena banyak pria usia lanjut yang istrinya meninggal sebelumnya.

- Partisipasi sosial

Dengan semakin bertambahnya usia seseorang maka partisipasi sosialnya akan semakin berkurang dan cakupannya juga menyempit. Terdapat banyak alasan mengapa partisipasi sosial menurun sejalan dengan bertambahnya usia.1. Alasan kesehatan menurun yang secara umum biasa digunakan sebagai alasan pokok.2. Alasan yang sama pentingnya atau bahkan kadangkala dianggap lebih penting yaitu keterlibatan dalam kegiatan sosial pada usia muda.

d. Minat untuk mati

selama masakanak-kanak dewasa dan sedikit masa dewasa dini, rasa tertarik pada

Page 23: Konsep Dasar Dewasa1

23Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

kematian adalah lebih berkisar pada seputar kehidupan sesudah mati daripada terhadap sebab-sebab yang menjadikan seseorang mati. Apabila keinginan terhadap kematian berubah dari ketertarikan terhadap kehidupan setelah mati yang merupakan ciri-ciri masa muda menjadi kematian diri seseorang yang meruipakan ciri-ciri dari orang usia lanjut, penilaian tentang itu menunjukan bahwa keinginan tersebut ada dalam berbagai bentuk.

D.PERKEMBANGAN KOGNITIF DEWASAPada umumnya orang percaya bahwa proses kognitif belajar, memori dan intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Bahkan kesimpulan bahwa usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini juga tercermin dalam masyarakat ilmiah. Akan tetapi, belakangan sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tentang terjadinya kemerosotan proses kognitif bersamaan denga penurunan kemampuan fisik, sebenarnya hanyalh satu stereotip budaya yang meresap dalam diri kita. Uraian berikut akan mengetengahkan beberapa perubahan penting dalam proses kognitif yang terjadi pada masa dewasa dan usia tua.

• Perkembangan Pemikiran PostformalGisela Labouvie – Vief, 1986 (dalam McConnell & philipehalk, 1992)

menyatakan bahwa pemikiran dewasa muda menunjukkan suatu perubahan yang signifikan.Ia percaya bahwa masyarakat kita yang kompleks memiliki pertimbangan – pertimbangan yang praktis dan bahkan mengubah bentuk logika kaum muda yang idealis. Karena itu, pemikiran orang dewasa muda menjadi lebih konkrit dan pragmatis, sesuatu yang dikatakan oleh Labouvie – Vief sebagai tanda kedewasaan. Sudut pandang lain mengenai perubahan kognitif pada orang dewasa dikemukakan oleh K. Warner Schie (1977). Dalam hal ini, Schie percaya bahwa tahap – tahap perkembangan kognitif Piaget menggambarkan peningkatan efisiensi dalam pemerolehan informasi (information processing) yang baru.Ada keraguan bahwa orang dewasa melampaui pemikiran ilmiah yang merupakan ciri dari pemikiran operasional formal, dalam usahanya memperoleh pengetahuan.Meskipun demikian, orang dewasa lebih maju dari remaja dalam penggunaan intelektualitas. Dengan demikian, kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa.Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang – kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Meskipun demikian, sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir, dapat ditingkatkan kembali melaui serangkaian pelatihan.

• Perkembangan Memori

Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang dewasa dan usia tua adalah penurunan dalam daya ingat. Sejumlah bukti

Page 24: Konsep Dasar Dewasa1

24Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

menunjukkan bahwa perubahan memori bukanlah suatu yang sudah pasti terjadi sebagai bagian dari proses penuaan, melainkan lebih merupakan stereotip budaya. Hal ini dibuktikan oleh hasil lintas budaya yang dilakukan oleh B.L. Levy dan E. Langer (1994) terhadap orangtua di Cina dan Amerika. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa orangtua dalam kultur cina daratan, kecil kemungkinan mengalami kemerosotan memori dibanding dengan orangtua yang hidup dalam kultur yang mengira bahwa kemunduran memori adalah sesuatu yang mungkin terjadi. Lebih dari itu, ketika orang tua memperlihatkan kemunduran memori, kemunduran tersebut pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe – tipe memori tertentu.Misalnya, kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori episodic (episodic memories) memori yang berhubungan dengan pengalaman – pengalaman tertentu di sekitar hidup kita. Sementara tipe – tipe memori lain, seperti memori semantic (semantic memories) memori yang berhubungan dengan pengetahuan dan fakta – fakta umum, dan memori implisit (implicit memories) memori bawah sadar kita, secara umum tidak mengalami kemunduran karena pengaruh ketuaan (Fieldman, 1996).

• Perkembangan Intelegensi Suatu mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi tua berarti mengalami kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat oleh sejumlah peneliti awal yang berpendapat bahwa seiring dengan proses penuaan selama masa dewasa terjadi kemunduran dalam intelegensi umum. Misalnya dalam studi kros – seksional, peneliti menguji orang – orang dari berbagai usia pada waktu yang sama. Ketika memberikan tes intelegensi kepada sampel yang representative, peneliti secara konsisten menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua memberikan lebih sedikit jawaban yang benar dibanding orang dewasa yang lebih muda. Oleh karena itu, David Wechsler (1972), menyimpulkan bahwa kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme secara umum. Hampir semua studi menunjukkan bahwa setelah mencapai puncaknya pada usia antara 18 dan 25 tahun, kebanyakan kemampuan manusia terus – menerus mengalami kemunduran. Studi thorndike menunjukkan bahwa kemunduran kemampuan intelektual pada orang dewasa tidak disebabkan oleh faktor usia, melainkan oleh faktor – faktor lain. Witherington (1986), menyebutkan 3 faktor penyebab terjadinya kemunduran kemampuan belajar orang dewasa.Pertama, ketiadaan kapasitas dasar.Kedua, terlampau lamanya tidak melakukan aktivitas – aktivitas yang bersifat intelektual. Ketiga, faktor budaya.

E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa – masa sebelumnya.Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan – perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan – perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih

Page 25: Konsep Dasar Dewasa1

25Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

disebabkan oleh perubahan – perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa – peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selama periode ini orang melibatkan diri secara khusus dalam karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gejala penting yaitu keintiman, generative dan integritas.

a. Perkembangan Keintiman

Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa. Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik seseorang. Orang – orang yang mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan dan masalah, merasa lebih bahagia dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk berbagi (Traupmann & hatfield, 1981).

b. Cinta

Selama tahap perkembangan keintiman ini, nilai – nilai cinta muncul. Menurut Santrock (1995), cinta dapat diklasifikasikan menjadi empat bentuk cinta, yaitu : altruism, persahabatan, cinta yang romatis dan bergairah dan cinta yang penuh perasaan atau persahabatan. Sehubungan dengan cinta yang penuh afeksi ini, Robert J. Sternberg, 1993 (dalam Santorck, 1995) mengemukakan sebuah teori cinta yang dikenal dengan “the triangular theory of love” (teori cinta triangular), yang menyatakan bahwa cinta memiliki tiga bentuk utama, yaitu: gairah cinta lebih didasarkan atas daya tarik fisik dan seksual pada pasangan; keintiman cinta yang lebih didasarkan pada perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan dan berbagai dalam hubungan; dan komitmen cinta yang lebih didasarkan pada penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan, bahkan ketika menghadapi masalah sekalipun. Lebih jauh Sternberg mengemukakan bahwa jika dalam hubungan hanya ada gairah, tanpa disertai dengan keintiman dengan komitmen, maka yang terjadi hanyalah nafsu.Sebaliknya, jika hubungan memiliki keintiman dan komitmen, tetapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada, maka terjadilah cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.Akan tetapi, jika yang ada hanya gairah dan komitmen tanpa disertai dengan keintiman, hubungan itu disebut Sternberg sebagai “fatuous love” (cinta konyol). Oleh sebab itu, suatu tipe cinta yang paling kuat, atau apa yang disebut Sternberg sebagai “consummate love” (cinta yang sempurna) hanya akan terbentuka apabila dilandasi oleh ketiga komponen cinta (gairah, keintiman dan komitmen) tersebut.

c. Pernikahan dan Keluarga

Dalam pandanga Erikson, keintiman biasanya menuntut perkembangan seksual

Page 26: Konsep Dasar Dewasa1

26Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

yang mengarah pada perkembangan hubungan seksual dengan lawan jenis yang ia cintai, yang dipandang sebagai teman berbagi suka dan duka. Agar memiliki arti sosial yang menetap, maka genitalitas membutuhkan seseorang yang dicintai dan dapat diajak melakukan hubungan seksual, serta dapat berbagi rasa dalam suatu hubungan kepercayaan.Di hampir setiap masyarakat, hubungan seksual dan keintiman pada masa dewasa awal ini diperoleh melaui lembaga pernikahan atau perkawinan.

Dalam, penelitian nasiona yang dilakukan Elizabeth Douvan dan teman – temannya, dilaporkan bahwa hampir 60% pria dan wanita dari seluruh partisipan mengaku bahwa kadang – kadang mereka mengalami berbagai problem dalam kehidupan mereka. Problem – problem perkawinan ini muncul disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya : (1) pasangan gagal mempertemukan dan menyesuaika kebutuhan dan harapan satu sama lain; (2) salah satu pasangan mengalami kesulitan menerima perbedaan – perbedaan nyata dalam kebiasaan kebutuhan, pendapat, kerugian dan nilai. Problem yang paling mencolok adalah masa keuangan dan masalah anak – anak; (3) adanya perasaan cemburu dan perasaan memiliki berlebihan, membuat masing – masing merasa kurang mendapat kebebasan; (4) pembagian tugas dan wewenang yang tidak adil; (5) kegagalan dalam berkomunikasi, dan (6) masing – masing pasangan tumbuh dan berkembang kea rah yang berbeda, tidak sejalan mencari minat dan tujuan sendiri – sendiri (Davidoff, 1988).

Myres menjelaskan bahwa ikatan cinta akan lebih menyenangkan dan langgeng apabila didasarkan pada persamaan minat dan nilai, saling berbagi perasaan dan dukungan materi, serta keterbukaan diri secara intim. Kelanggengan sebuah ikatan perkawinan biasanya juga lebih terjamin apabila masing – masing pasangan menikah setelah berumur di atas 20 tahun dan berpendidikan baik (Myres, 1996).Studi Robert R. Bell (1979)menunjukkan bahwa wanita yang menikah mengalami frustasi, tidak puas dan tidak bahagia yang lebih besar dibandingkan dengan pria. Hal ini terutama dialami oleh wanita menikah yang tinggal di rumah atau yang tidak bekerja, karena mereka mempunyai pilihan yang lebih terbatas untuk kepuasaan pribadi.Rubin (1984) melaporkan bahwa keluhan umum yang disampaikan wanita dalam suatu pernikahan adalah bahwa suami mereka tidak peduli pada kondisi emosionalnya dan tidak mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka sendiri.

Fakta yang diperoleh dari penelitian Bernard (1973) menunjukkan bahwa anak bukanlah salah satu sumber kepuasan yang utama bagi wanita, sebab ada hal – hal lain dari anak itu yang membuat mereka merasa tidak bahagia. Bahkan mungkin sebaliknya, ketidakhadiran seorang anak justru mendorong hubungan yang yang semakin intim dan perasaan kasih – sayang yang semakin puas antara suami dan istri.Memperhatikan daftar panjang tentang berbagai kesulitan atau problem yang umum terjadi dalam perkawinan, dapat dipahami bahwa perkawinan yang bahagia dan langgeng membutuhkan dua orang yang dengan sepenuh hati, mempunyai

Page 27: Konsep Dasar Dewasa1

27Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

cukup keterampilan dalam menghadapi dan masalah konflik peran dan setiap problem yang timbul.Di samping itu, kemampuan kedua pasangan tersebut untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaannnya secara efektif serta kemampuan mengatasi stress secara konstruktif juga mempunyai kaitan yang erat dengan perkawinan yang stabil.Mereka yang mempunyai ikatan perkawinan yang kuat biasanya selalu berusaha keras agar komunikasi dan interaksi di antara mereka senantiasa efektif. Banyaknya kesamaan di antara kedua pasangan, akan membuat perkawinan semakin kuat.

4. Perkembangan Generativitas

Generativitas (generativity), adalah tahap perkembangan psikososial ketujuh yang dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk – produk, ide – ide, dsb) serta pembentukkan dan penetapan garis – garis pedoman untuk generasi mendatang. Transmisi nilai – nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan, maka kepribadia akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi.

Apa yang disebut Erikson dengan generativity pada masa setengah baya ini ialah suatu rasa kekhawatiran mengenai bimbingan dan persiapan bagi generasi yang akan datang. Jadi pada tahap ini, nilai pemeliharaan berkembang.Pemeliharaan terungkap dalam kepedulian seseorang pada orang – orang lain, dalam keinginan memberikan perhatian pada mereka yang membutuhkannya serta berbagi dan membagi pengetahuan serta pengalaman dengan mereka.Nilai pemeliharaan ini tercapai lewat kegiatan membesarkan anak dan mengajar, memberi contoh dan mengontrol.

Daniel Levinson, 1978 (dalam Santrock, 1995) memandang paruh kehidupan ini sebagai sebuah krisis, yang meyakini bahwa usia tengah baya berada di masa lalu dan masa depan, yang berusaha mengatasi kesenjangan yang mengancam kontinuitas kehidupannya. Dari usia sekitar 20 hingga 33 tahun, individu mengalami masa transisi, dimana ia harus menghadapi persoalan dalam menentukan tujuan yang lebih serius. Selama usia 30-an, focus perhatian individu lebih diarahkan pada keluarga dan perkembangan karir. Pada tahun – tahun berikutnya selama periode pertengahan dewasa ini, individu memasuki apa yang disebut Levinson dengan fase BOOM – Becoming One’s Own Man (fase menjadi diri – sendiri). Pada usia 40, individu telah mencapai kestabilan dalam karir, telah berhasil mengatasi dan menguasai kelemahan – kelemahan sebelumnya untuk belajar menjadi orang dewasa, dan sekarang harus menatap ke depan kehidupan yang akan dijalaninya sebagai orang dewasa usia setengah baya.Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden, orang dewasa yang berusia antara 40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang – orang yang mulai suka melakukan instropeksi dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi di dalam dirinya. Banyak diantara mereka yang berpikir untuk “berbuat sesuatu

Page 28: Konsep Dasar Dewasa1

28Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

dalam sisa waktu hidupnya”.Orang dewasa yang berusia 40 tahun ke atas secara mental juga mulai mempersiapkan diri untuk sewaktu – waktu menghadapi persoalan yang bakal terjadi. Pria lebih sering memikirkan kesehatan tubuhnya, serangan jantung dan kematian. Wanita, di samping juga memikirkan hal – hal tersebut, ketakutan menjadi janda merupakan persoalan yang banyak membebani pikirannya (Davidoff, 1988).

KESIMPULAN

Masa Dewasa atu kematangan yaitu kestabilan emosi, mampu mengendalikan perasaan, kesadaran realitas yang tinggi, bersikap toleran terhadap orang lain, optimis, memiliki rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain (keluarganya apabila ia sudah berumah tangga), berperilaku sesuai norma atau nilai-nilai, berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermastarakat.

Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan tersebut.

Masa dewasa awal merupakan suatu masa atau periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru. Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan (healthiest people in population). Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition), transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition). Banyak di antara ciri penting dalam masa dewasa awal merupakan kelanjutan dari ciri-ciri yang terdapat dalam masa remaja. Dengan keadaan individu dalam masa remaja, apa yang telah dimilikinya sebagai hasil belajar dan pengalaman, yang kemudian dilengkapi dalam masa dewasa awal. Penyesuaian-penyesuaian yang dicapai dalam masa remaja mendasari penyesuaian diri dalam masa dewasa dan mengantarkan individu dalam kedewasaan dalam arti yang sesungguhnya. Karena Masa Dewasa dini merupakan masa transisi dari remaja akhir, sehingga masih ada beberapa sifat remaja yang masih muncul. Tugas perkembangan masa dewasa dini atau awal, yakni mencari dan menemukan calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, meniti karir, menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Masa Dewasa Madya berkisar dari usia 40 sampai 60 tahun, Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan – perubahan jasmani dan mental. Pria dan wanita mempunyai banyak alasan yang kelihatannya berlaku

Page 29: Konsep Dasar Dewasa1

29Konsep dasar, Tahapan, Tugas Perkembangan Masa Dewasa

[Pic

k t

he

da

te]

untuk mereka, untuk takut memasuki usia madya. Beberapa diantaranya adalah banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi kehidupan serta berbagai tekanan tentang pentingnya masa muda bagi kebudayaan Amerika disbanding dengan penghormatan untuk masa tersebut oleh berbagai kebudayaan Negara lain.

Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola perilaku yang baru. Pada usia madya, cepat atau lambat semua orang dewasa harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan jasmani dan harus menyadari bahwa pola peerilaku pada usia mudanya harus diperbaiki secara radikal. Pada masa ini dialami sebagai masa sepi (empty nest), masa ketika anak – anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Lalu masa menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari – hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Pada usia ini, seseorang mulai mengalami perubahan dalam penampilan, perubahan dalam kemampuan indera, Perubahan dalam keberfungsian fisiologis, perubahan kesehatan, perubahan seksual yang sangat menonjol yakin menopause pada wanita dan klimakterik pada pria, penyesuaian diri terhadap perubahan mental dan minat yang berubah, serta penyesuaian sosial.

Periode selama masa dewasa usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescence, yaitu masa periode menjadi tua. Kemunduran itu sebagian berasal dari faktor fisik dan psikologis. Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Menurunnya kesehatan fisik serta energi akan muncul di tahapan ini.

Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa.Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut yang mengarah pada peningkatan potensi. Bahkan kadang – kadang beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia. Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa – masa sebelumnya.Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.