konsep dasar akuntansi manajemen

14
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA A. Pendahuluan Sebagaimana telah dijelaskan pada materi sebelumnya tugas manajemen terpusat pada (1) perencanaan, yang meliputi penentuan tujuan dan penegasan cara untuk mencapai tujuan tersebut dan (2) pengendalian yang meliputi langkah untuk memastikan bahwa tujuan telah tercapai. Agar dapat menjalankan tanggungjawab tersebut, manajemen membutuhkan informasi mengenai organisasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan biaya (cost) suatu organisasi. Bab ini membahas secara singkat mengenai Pembebanan Biaya, Klasifikasi Biaya, Laporan Keuangan Eksternal, Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya serta Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional dan Kontemporer. B. Pembebanan Biaya

Upload: aulodimari

Post on 12-Dec-2015

423 views

Category:

Documents


62 download

DESCRIPTION

konsep dasar akmen dan perilaku biaya

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

DAN PERILAKU BIAYA

A.     Pendahuluan                                     

Sebagaimana telah dijelaskan pada materi sebelumnya

tugas manajemen terpusat pada (1) perencanaan, yang meliputi

penentuan tujuan dan penegasan cara untuk mencapai tujuan

tersebut dan (2) pengendalian yang meliputi langkah untuk

memastikan bahwa tujuan telah tercapai. Agar dapat

menjalankan tanggungjawab tersebut, manajemen membutuhkan

informasi mengenai organisasi. Informasi yang dibutuhkan oleh

manajemen adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan

biaya (cost) suatu organisasi.

Bab ini  membahas secara singkat mengenai Pembebanan

Biaya, Klasifikasi Biaya, Laporan Keuangan Eksternal, Penggerak

Aktivitas dan Perilaku Biaya serta Sistem Akuntansi Manajemen

Tradisional dan Kontemporer.

B.     Pembebanan Biaya

Tujuan : mahasiswa dapat menjelaskan proses pembebanan

biaya.

Dalam Akuntansi Manajemen,  dipelajari secara mendalam

mengenai arti dan terminologi yang berkaitan dengan biaya.

Pembebanan biaya atas produk, jasa, pelanggan dan obyek yang

Page 2: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

lain merupakan kepentingan manajemen merupakan salah satu

tujuan dasar dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan

informasi yang bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan

untuk membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen.

1.                   Biaya

Dalam arti umum biaya adalah sumber daya yang

dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu (Hongren, Akuntansi

Biaya, buku 1, hal. 21). Atau kas atau nilai ekuivalen kas yang

dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang

diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan

datang bagi organisasi. ( Hansen & Mowen, Akuntansi

Manajemen, buku 1, hal 40).

2.                  Obyek Biaya

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk

mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut

sebagai obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk,

pelanggan, departemen, proyek atau yang yang lain yang diukur

biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas

diakui sebagai obyek biaya. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang

dilakukan dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen

produksi.

3.                  Keakuratan Pembebanan

Page 3: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Pembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada obyek

biaya sangat penting. Ketertelusuran (traceability) dilakukan

untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan

dengan pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau

tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya.

     Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat

dengan mudah dilacak sebagai obyek biaya.

     Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah

dilacak dan ditelusur sebagai obyek biaya.

Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan

biaya ke obyek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi

berdasarkan hubungan sebab akibat.

1.                   Metode Penelusuran

     Penelusuran langsung (direct tracing) adalah satu proses

pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus

dan fisik dengan suatu obyek. Dilakukan melalui pengamatan

fisik.

     Penelurusan penggerak (driver tracing) adalah penggunaan

penggerak untuk membebani biaya ke obyek biaya. Dalam

konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab

yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya

obyek biaya.

     Alokasi adalah membebankan biaya tidak langsung ke obyek biaya.

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat

Page 4: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

dibebankan keobyek-obyek biaya baik dengan menggunakan

penelusuran langsung atau penggerak.

C.      Klasifikasi Biaya Secara Umum

Tujuan : Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen

biaya yang terlibat dalam pembuatan suatu produk atau jasa.

Biaya berkaitan dengan seluruh jenis organisasi:

manufaktur atau jasa. Umumnya jenis biaya yang ditimbulkan

dan jenis biaya yang diklasifikasikan tergantung pada jenis

organisasi yang bersangkutan.

1.                   Biaya Produksi (manufacturing cost)

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan mulai dari

pembelian bahan baku / bahan mentah (raw material) menjadi

barang jadi dengan menggunakan fasilitas produksi dan tenaga

kerja, sehingga komponen harga pokok produksi suatu produk

terdiri dari :

        Biaya bahan baku langsung.

        Biaya tenaga kerja langsung.

        Biaya overhead pabrik.

2.                  Biaya Non Produksi (non manufacturing cost)

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan, yang tidak secara

langsung berkaitan dengan proses produksi. Terdiri dari :

        Biaya pemasaran.

        Biaya administrasi.

3.                  Biaya utama (prime cost)

Page 5: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

4.                 Biaya utama (prime cost)

Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

5.                           Biaya konversi (conversion cost)

Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja

langsung dan overhead.

6.                           Biaya periode (period cost)

Adalah biaya yang dapat dikaitkan dengan jarak waktu yang

terukur dari produk yang dikirimkan atau jasa yang diberikan.

7.                           Biaya produk (product cost)

Adalah biaya yang melekat pada produk ketika diproduksi

dan tetap melekat sampai terjadi penjualan, meliputi biaya bahan

baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.

(Garrison, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal.34-38)

Page 6: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

D.      Laporan Keuangan Eksternal

Tujuan : mahasiswa mampu menyusun laporan laba rugi untuk

perusahaan manufaktur atau jasa.

Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal biaya-

biaya harus diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Pada waktu

menyusun laporan laba rugi biaya produksi akan dipisahkan

dengan biaya pemasaran dan administrasi. Hal tersebut dilakukan

karena biaya produksi dipandang sebagai biaya produk dan biaya

pemasaran dan aministrasi dipandang sebagi biaya periode.

Biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual  diakui

sebagai beban (biaya penjualan) pada laporan laba rugi.

Sementara biaya produk yang belum terjual akan dilaporkan

sebagai persediaan di neraca.

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 52).

1.                            Laporan Laba Rugi – Perusahaan Manufaktur.

Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur pemasukan

yang dihitung berdasarkan klasifikasi fungsional disebut

perhitungan biaya absorbsi (full costing) karena semua biaya

manufaktur dibebankan ke produk. Berdasarkan pendekatan

penghitungan biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi

dan kemudian dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan

laba sebelum pajak. Untuk pemahaman lebih lanjut, disajikan

contoh berikut ini :

Figur 2.1Organisasi Manufaktur

Page 7: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Laporan Laba RugiBerakhir 31 Desember XXXX

Penjualan xxxDikurangi : Harga pokok penjualanPersediaan awal barang jadiDitambah : Harga pokok produksiBarang yang tersedia untuk dijualDikurangi : Persediaan akhir barang jadi

xxxxxxxxxxxx

xxxLaba kotor xxxDikurangi : Biaya operasiBiaya pemasaranBiaya administrasi

xxxxxx

xxxLaba sebelum pajak Xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 53).

        Harga Pokok Produksi.

Mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama

periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang

diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung, tenaga

kerja langsung dan overhead. Barang dalam proses terdiri dari

semua unit yang telah diselesaikan sebagaian dalam produksi

pada titik waktu tertentu.

Page 8: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Figur 2.2Organisasi Manufaktur

Laporan Harga Pokok ProduksiBerakhir 31 Desember XXXX

Bahan baku langsungPersediaan awalDitambah : pembelianBahan baku yang tersediaDikurangi : persediaan akhirBahan baku langsung yang terpakai

xxxxxxxxxxxxxxx

xxxTenaga kerja langsung xxxOverhead pabrik

Tenaga kerja tidak langsungDepresiasiSewaListrik, air dllPajak propertiPemeliharaan

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxTotal tambahan biaya manufaktur xxxDitambah : Barang dalam proses awal

xxx

Total biaya manufaktur xxxDikurangi : Barang dalam proses akhir

xxx

Harga pokok produksi Xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 54).

2.                  Laporan Laba Rugi – Perusahaan Jasa

            Penghitungan jasa yang terjual berbeda dengan yang

disajikan dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur.

Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang awal atau akhir

barang jadi, namun mungkin memiliki persediaan barang dalam

proses, bagi produk jasa yang dihasilkan. Misal seorang dokter

gigi memiliki pasien yang dalam masa perawatan.

Page 9: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

Figur 2.3Organisasi Jasa

Laporan Laba RugiBerakhir 31 Desember XXXX

Penjualan XxxDikurangi : biaya

Biaya penjualan jasa :Barang dalam proses awalBiaya jasa yang ditambahkan :Bahan baku langsungTenaga kerja langsungOverhead

xxx

xxxxxxxxx

xxxTotal xxxDikurangi : barang dalam proses

akhirxxx

Laba kotor xxxDikurangi : biaya operasi

Biaya pemasaranBiaya administrasi

xxxxxx

xxxLaba sebelum pajak xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 5).

E.      Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya

Tujuan: Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara

penggerak aktivitas dan perilaku biaya.

            Dengan mengetahui bagaimana biaya aktivitas

berperilaku akan mempermudah pembebanan biaya produk dan

memberi input penting untuk beberapa aktivitas seperti

penganggaran dan keputusan membuat atau membeli. Setiap

aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber

daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi

outputnya. Dikategorikan kedalam 4 hal yaitu : bahan, energi,

tenaga kerja dan modal. Output aktivitas adalah hasil dari suatu

Page 10: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

aktivitas. Ukuran output aktivitas berguna untuk menilai lamanya

waktu aktivitas dijalankan. Perilaku biaya menggambarkan

bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan

perubahan output aktivitas.

1.                   Biaya Tetap.

Adalah biaya yang secara total tidak berubah dalam rentang

relevan ketika tingkat output aktivitasnya berubah.

2.                  Biaya Variabel

Adalah biaya yang secara total bervariasi dalam proporsi

langsung dengan perubahan output aktivitas.

3.                  Biaya Campuran

Adalah biaya yang mengandung komponen tetap maupun

variabel.

F.     Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional dan Kontemporer

Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara

sistem akuntansi manajemen tradisional dan kontemporer.

            Sistem akuntansi manajemen tradisional hanya

memusatkan pada ukuran-ukuran output  aktivitas yang

didasarkan pada volume produksi. Asumsi yang digunakan adalah

semua biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap dan biaya

variabel sesuai dengan perubahan unit atau volume yang

diproduksi. Penggerak berdasarkan volume tersebut digunakan

untuk membebankan biaya produksi kepada produk. Yang

digunakan biasanya adalah alokasi.

Page 11: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen

            Sistem akuntansi manajemen komtemporer berkembang

sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang

dihadapi oleh organisasi. Dengan tujuan secara keseluruhan

adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi dan

penetapan waktu biaya informasi. Kalkulasi biaya produk pada

akuntansi manajemen kontemporer cenderung fleksibel dengan

prinsip penekanan pada perencanaan, pengendalian dan

pengambilan keputusan yang lebih baik.

            Sistem manajemen biaya tradisional saat ini lebih luas

digunakan daripada sistem manajemen biaya kontemporer.

Namun penggunaan sistem manajemen biaya kontemporer

sedang mengalami peningkatan -terutama di o rganisasi yang

memproduksi beragam produk, siklus hidup yang lebih pendek,

dan persaingan yang ketat- . Organisasi seperti itu akan

menerapkan konsep just in time dan mengimplementasikan

teknologi manufaktur kontemporer.