konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
TRANSCRIPT
KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA DALAM KEPERAWATAN
Konsep Transkultural Nursing dan Telenursing
KELOMPOK 8Dian Mutiara Chairunnisa121420111017Wahyu Tomi Wijaya 121420111043Wisnu Adi Kara 121420111044Wiwin Yuli Astuti 121420111045Zainal Abidin 121420111046Angga Wijaya PP
Definisi Antropologi Sosial Budaya
Antropologi berasal dari kata latin; anthropos yang berarti manusia dan Logos atau akal. Dengan begitu, anthropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakan, serta kebudayaannya.
Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Kesehatan
Menurut Wiranata (2002:21), antropologi memiliki hubungan dengan beberapa ilmu kesehatan, antara lain:1. Hubungan Antropologi dengan Ilmu
Anatomi2. Hubungan Antropologi dengan Ilmu
Kesehatan masyarakat3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu
Keperawatan
A. Konsep Transkultural NursingTeori transkultural yang diperkenalkan oleh Leinenger ini bertujuan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang konsisten dengan ilmu pengetahuan dan skill serta caring sebagai fokus utama pelayanan. Artinya, dengan teori transkultural ini, caring merupakan sentral dan menggabungkan pengetahuan dengan praktik keperawatan (Potter&Perry, 2005).Transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya (Leininger, 1978).
1. Konsep dalam Transkultural Nursing
Konsep dalam transkultural nursing berupa perilaku dan hal yang dimiliki masyarakat, berupa:a. Budayab. Nilai Budayac. Perbedaan budaya dalam asuhan
keperawatand. Etnosentris
Lanjutan,,,,,,,,,,
e. Etnisf. Rasg. Etnografih. Carei. Caringj. Cultur Carek. Cultur Imposition
a) Paradigma Transkultural Nursing
Paradigma transkultural nursing (Leininger 1985) adalah cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budaya, terhadap 4 konsep sentral keperawatan yaitu :1. Manusia2. Konsep Sehat Sakit3. Lingkungan4. Keperawatan
STRATEGI YANG DIGUNAKAN DALAM MELAKSANAKAN ASKEP PADA
TRANSKULTURALNURSING
Perlindungan / mempertahankan budaya
Mengakomodasi atau negosiasi budaya
Mengubah atau mengganti budaya
b) Pelaksanaan Transkultural Nursing1. Pengkajian Faktor tekhnologi Faktor agama dan falsafah hidup Faktor sosial dan keterikatan keluarga Nilai-nilai budaya dan gaya hidup Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku Faktor Ekonomi Faktor pendidikan2. Diagnosa Keperawatan3. Perencanaan dan Pelaksanaan4. Evaluasi
c) Aplikasi Transkultural Nursing
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian ASKEP yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya.
2. Pengkajian ASKEP dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien.
3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
Lanjutan,,,,,,,,,,
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien
5. Evaluasi ASKEP transkultural melekat erat dengan perencanaan dan pelaksanaan proses ASKEP transkultural.
2. Konsep TelenursingDalam kamus besar bahasa Indonesia, tele adalah jauh / jarak jauh. Sementara nursing adalah memberikan layanan keperawatan. Sehingga telenursing dapat dimaknai pemberian asuhan keperawatan atau layanan keperawatan melalui jarak jauh yang menggunakan alat komunikasi sebagai penghubung antara pasien dan perawat.Media Telenursing berupa Sistem informasi, web dan internet.
Aplikasi TelenursingCahyo (2008) mengatakan bahwa untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian penggunaan telenursing :1. Faktor legalitis2. Faktor Finansial3. Faktor Skill4. Faktor Motivasi
KeuntunganTelenursingMenurut Britton et all (1999, dalam Cahyo 2008), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :1. Efektif dan efisien dari sisi biaya
kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
Lanjutan,,,,,,,,3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan
atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit.
4. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
c) Pelaksanaan Telenursing
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.