(konsentrasi struktur atas)repository.unika.ac.id/19181/1/15.b1.0042 - arjuna arnanda ibrahim -...

111
Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 i Laporan Praktik Kerja Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN PRAKTIK KERJA PROYEK PEBANGUNAN APARTEMEN AMARTHA VIEW SEMARANG (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS) Disusun Oleh : ARJUNA ARNANDA IBRAHIM 15.B1.0042 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 i

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PROYEK PEBANGUNAN APARTEMEN AMARTHA VIEW

SEMARANG

(KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)

Disusun Oleh :

ARJUNA ARNANDA IBRAHIM

15.B1.0042

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2019

Page 2: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 ii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA

PROYEK PEBANGUNAN APARTEMEN AMARTHA VIEW

SEMARANG

Disusun Oleh :

ARJUNA ARNANDA IBRAHIM

15.B1.0042

Telah diperiksa dan setujui,

Semarang,

Kaprodi Fakultas Teknik Sipil Dosen Pembimbing

Daniel Hartanto, ST.,MT Ir. RM. Endro Gijanto, MM

Page 3: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 iii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Page 4: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 iv

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Nomor :

Tanggal :

Tentang : PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PRAKTIK KERJA

PROYEK PEBANGUNAN APARTEMEN AMARTHA VIEW SEMARANG

PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja yang berjudul

“Laporan Praktik Kerja PROYEK PEBANGUNAN APARTEMEN

AMARTHA VIEW SEMARANG” ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh nilai mata kuliah praktik kerja, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan praktik kerja ini

sebagian atau seluruhnya hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan

segera akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Univesitas Katolik

Soegijapranata dan/atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Semarang,

(ARJUNA ARNANDA IBRAHIM)

NIM : 15.B1.0042

Page 5: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 v

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas

berkat-NYA sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Proyek

Pembangunan Proyek Apartemen Amartha View Semarang. Laporan ini dibuat

guna untuk memenuhi penilaian mata kuliah praktik kerja dan juga sebagai salah

satu syarat mengikuti Tugas Akhir (TA).

Saya ucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam

proses praktik kerja serta penyusunan laporan ini.

1. Cv. Trimitra Konsulindo, selaku Manajemen Konstruksi pembangunan

proyek apartemen Amartha View Semarang yang telah mengijinkan untuk

melakukan praktik kerja di proyek tersebut,

2. Ibu. Diah Ratri selaku Team Leader Manajemen Konstruksi proyek

pembangunan apartemen Amartha View Semarang yang telah memberikan

banyak pelajaran dan informasi tentang proyek ini,

3. Bp. Ir. RM. Endro Gijanto, MM selaku dosen pembimbing praktik kerja yang

Telah membimbing baik dalam proses penyusunan laporan dan kerja praktik

serta memberikan masukan – masukan yang bermanfaat saat pengambilan

data dilapangan.

4. Bapak Radin, Bapak Nyno, Bapak Qomarudin, Bapak Bagus yang telah

mendampingi dan membimbing kami selama proses kerja praktik

berlangsung.

Mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang salah atau keliru di dalam

laporan praktik kerja ini. Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan

dalam hal penyusunan laporan praktik kerja ini, baik dari segi teori, gambar,

ataupun informasi – informasi mengenai pelaksanaan proyek.

Hormat Saya,

Penyusun

Page 6: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 vi

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

ARJUNA ARNANDA IBRAHIM

Page 7: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 vii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

KARTU ASISTENSI

Page 8: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 viii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

SURAT PERMOHONAN IJIN PRAKTIK KERJA

Page 9: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 ix

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Page 10: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 x

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

SURAT PERINTAH KERJA

Page 11: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xi

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

KETERANGAN SELESAI PRAKTIK KERJA

Page 12: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

SURAT UCAPAN TERIMAKASIH

Page 13: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xiii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PRAKTIK KERJA .................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iv

SURAT PERMOHONAN IZIN PRAKTIK KERJA ............................. vi

SURAT PERINTAH PERAKTIK KERJA ............................................. vii

SURAT UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................... viii

KARTU ASISTENSI ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Proyek .................................................................. 1

1.2. Lokasi Proyek ................................................................................. 2

1.3. Fungsi Bangunan ............................................................................ 3

1.4. Tata Cara Pelelangan .................................................................... 5

BAB II PENGELOLA PROYEK

2.1. Uraian Umum ................................................................................. 7

2.2. Pemilik Proyek (Owner) ................................................................. 8

2.3. Konsultan Perencana ..................................................................... 8

2.4. Kontraktor/ Pelaksana .................................................................. 10

2.5. Manajemen Konstruksi ................................................................. 17

BAB III PELAKSANAAN PROYEK

3.1. Perencanaan Proyek ...................................................................... 20

3.1.1. Perencanaan Pekerjaan Persiapan .................................... 20

3.1.2. Perencanaan Pekerjaan Struktur Bawah ......................... 23

Page 14: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xiv

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.1.3. Perencanaan Pekerjaan Struktur Atas ............................. 26

3.2. Pelaksanaan Proyek ....................................................................... 32

3.2.1. Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan .................................... 33

3.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah ......................... 39

3.2.3. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas ............................. 47

3.3. Peralatan Proyek ............................................................................ 61

3.3.1. Peralatan Pengukuran ........................................................ 61

3.3.2. Peralatan Berat ................................................................... 62

3.3.3. Peralatan Pekerjaan Baja .................................................. 64

3.3.4. Peralatan Pekerjaan Beton ................................................ 66

3.3.5. Peralatan Scaffolding .......................................................... 68

3.4. Material Proyek .............................................................................. 69

3.4.1. Tanah .................................................................................... 70

3.4.2. Air ......................................................................................... 70

3.4.3. Semen ........................................................................................... 71

3.4.4. Beton Ready Mix .......................................................................... 71

3.4.5. Baja Tulangan ............................................................................. 72

3.4.6. Kawat Pengikat/ Bendrat ................................................... 73

3.4.7. Calbond ................................................................................ 74

3.4.8. Papan Kayu Plywood .......................................................... 74

3.4.9. Tahu Beton ........................................................................... 75

3.5. Pengendalian Proyek ..................................................................... 76

3.5.1. Pengendalian Biaya (Cost) .................................................. 77

3.5.2. Pengendalian Mutu (Qualiy) .............................................. 80

3.5.3. Pengendalian Waktu (Time)............................................... 88

3.6. Permasalahan di Lapangan ........................................................... 92

3.6.1. Aspek Biaya ......................................................................... 92

3.6.2. Aspek Mutu ......................................................................... 93

3.6.3. Aspek Waktu ....................................................................... 95

BAB IV PENUTUP

Page 15: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xv

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 99

4.2. Saran ............................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90

LAMPIRAN ................................................................................................. 92

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Elevasi dan Fungsi Bangunan Apartemen Amartha View.................. 3

Page 16: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xvi

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tabel 3.1 Potongan Melintang Bored Pile .......................................................... 24

Tabel 3.2 Perencanaan Pile Cap ......................................................................... 24

Tabel 3.3 Spesifikasi Perencanaan Kolom .......................................................... 28

Tabel 3.4 Spesifikasi Perencanaan Balok ........................................................... 29

Tabel 3.5 Spesifikasi Perencanaan Plat Lantai ................................................... 29

Tabel 3.6 Spesifikasi Perencanaan Shear Wall ................................................... 30

Page 17: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xvii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Apartemen Amartha View ........................................... 2

Gambar 2.1 Sistem Koordinasi Pengelolaan Proyek .......................................... 7

Gambar 2.2 Sistem Koordinasi PT Desain Intermata ......................................... 10

Gambar 2.3 Sistem Koordinasi PT. PP Urban .................................................... 16

Gambar 2.4 Sistem Koordinasi CV. Trimitra Konsulindo .................................. 19

Gambar 3.1 Pembuatan Pagar Sementara ........................................................... 21

Gambar 3.2 Bagan Alir Metode Pekerjaan Pondasi ........................................... 23

Gambar 3.3 Denah Lokasi Pile Cap ................................................................... 25

Gambar 3.4 Detai Perencanaan Sloof ................................................................. 25

Gambar 3.5 Bagan Alir Metode Pekerjaan Kolom ............................................. 26

Gambar 3.6 Bagan Alir Metode Pekerjaan Balok, Plat lantai,Tangga ............... 27

Gambar 3.7 Denah Letak Tangga T1 .................................................................. 31

Gambar 3.8 Tampak Atas Tangga T1 ................................................................. 32

Gambar 3.9 Detail Penulangan Tangga T1 ......................................................... 32

Gambar 3.10 Pembersihan Lahan dan Perataan Tanah ....................................... 33

Gambar 3.11 Pembersihan Rumput Liar dan Sampah ........................................ 33

Gambar 3.12 Surveyor Melakukan Pengukuran ................................................. 34

Gambar 3.13 Pemasangan Pagar Sementara ....................................................... 35

Gambar 3.14 Kerangka Pagar dengan Besi Kanal C .......................................... 35

Gambar 3.15 Akses Keluar Masuk Menuju Proyek............................................ 36

Gambar 3.16 Akses keluar Masuk Menuju Proyek ............................................ 36

Gambar 3.17 Akses keluar Masuk diberi Tanda Bahaya .................................... 37

Gambar 3.18 Pembuatan Direksi Kit .................................................................. 37

Gambar 3.19 Pintu Gerbang Proyek ................................................................... 38

Gambar 3.20 Proses Pengeboran dengan Alat Bor ............................................. 39

Gambar 3.21 Proses Pengambilan Lumpur dan Tanah dengan Cleaning Bucket

............................................................................................................................. 40

Gambar 3.22 Proses Pemasangan Casing pada Lubang Galian .......................... 40

Page 18: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xviii

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.23 Proses Pemasangan Tulangan yang telah Dirakit ......................... 41

Gambar 3.24 Proses Pengecoran pada Bore Pile ................................................ 42

Gambar 3.25 Pekerjaan Galian untuk Pile Cap .................................................. 43

Gambar 3.26 Pekerjaan Penulangan dan Pemasangan Beksiting ....................... 44

Gambar 3.27 Proses Pengecoran Pile Cap .......................................................... 44

Gambar 3.28 Pekerjaan Pembesian pada Sloof ................................................... 45

Gambar 3.29 Pekerjaan Pengecoran Sloof .......................................................... 46

Gambar 3.30 Fabrikasi Tulangan Kolom ............................................................ 47

Gambar 3.31 Penyambungan Tulangan Kolom .................................................. 48

Gambar 3.32 Beton Decking pada Kolom .......................................................... 49

Gambar 3.33 Proses Pemebersihan Tulangan Kolom ......................................... 49

Gambar 3.34 Proses Pemasangan Bekisting Kolom ........................................... 50

Gambar 3.35 Proses Pengecoran Kolom ............................................................. 51

Gambar 3.36 Pemasangan Perancah untuk Balok............................................... 52

Gambar 3.37 Pemasangan Bekisting untuk Balok .............................................. 53

Gambar 3.38 Pekerjaan Penulangan untuk Balok ............................................... 53

Gambar 3.39 Pemasangan Perancah Plat Lantai ................................................. 54

Gambar 3.40 Pemasangan Bekisting Plat Lantai ................................................ 55

Gambar 3.41 Tulangan Cakar Ayam untuk Plat Lantai ...................................... 55

Gambar 3.42 Penulangan Plat Lantai .................................................................. 56

Gambar 3.43 Pengecoran Balok dan Plat Lantai ................................................ 56

Gambar 3.44 Pemasangan Perancah Tangga ...................................................... 57

Gambar 3.45 Pemasangan Bekisting Tangga...................................................... 58

Gambar 3.46 Pekerjaan Penulangan Tangga ...................................................... 58

Gambar 3.47 Pelaksanaan Pengecoran Tangga .................................................. 59

Gambar 3.48 Penulangan Shear Wall ................................................................. 59

Gambar 3.49 Pemasangan Bekisting Shear Wall ................................................ 60

Gambar 3.50 Alat Theodolite .............................................................................. 61

Gambar 3.51 Excavator melakukan Penggalian ................................................. 62

Gambar 3.52 Tower Crane .................................................................................. 63

Page 19: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xix

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.53 Concrete Mixer Truck ................................................................... 64

Gambar 3.54 Bar Cutter ...................................................................................... 64

Gambar 3.55 Bar Bender .................................................................................... 65

Gambar 3.56 Concrete Bucket ........................................................................... 66

Gambar 3.57Selang Tremi .................................................................................. 66

Gambar 3.58 Concrete Vibrator ......................................................................... 67

Gambar 3.59 Jet Air ............................................................................................ 68

Gambar 3.60 Scaffolding ..................................................................................... 69

Gambar 3.61 Tanah Hasil Galian ........................................................................ 70

Gambar 3.62 Beton Ready Mix ........................................................................... 72

Gambar 3.63 Baja Tulangan ............................................................................... 73

Gambar 3.64 Kawat Bendrat diikatkan Pada Tulangan ...................................... 73

Gambar 3.65 Penuangan Calbond pada Shear Wall ........................................... 74

Gambar 3.66 Lembaran Bekisting Plywood ....................................................... 75

Gambar 3.67 Bekisting untuk Kolom ................................................................. 75

Gambar 3.68Tahu Beton pada Kolom ................................................................ 76

Gambar 3.69 Tahu Beton .................................................................................... 76

Gambar 3.70 Tenaga Kerja Lembur.................................................................... 80

Gambar 3.71 Kerucut Abrams dan Hasil cetakan yang Diukur .......................... 82

Gambar 3.72 Nilai Slump Test yaitu 13 cm ........................................................ 83

Gambar 3.73 Sampel Beton dimasukan dalam Silinder ..................................... 84

Gambar 3.74 Sampel Beton dimasukan dalam alat mesin tekan (Compressor) . 84

Gambar 3.75 Dial Pengukuran uji kuat tekan Beton........................................... 85

Gambar 3.76 Hasil Uji Kuat Tarik Baja Tulangan ............................................. 86

Gambar 3.77 Uji Kuat Tarik ............................................................................... 86

Gambar 3.78 Cek Diameter Tulangan dengan jangka Sorong ............................ 87

Gambar 3.79Uji Kuat Tekuk ............................................................................... 87

Gambar 3.80 Time Schedule Target Cor ............................................................. 89

Gambar 3.81 Time Schedule Mingguan .............................................................. 90

Gambar 3.82 Kurva S Pekerjaan Struktur ........................................................... 91

Page 20: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 xx

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.83 Pengecoran Pelat Lantai Sekitar Core Wall. ................................. 86

Gambar 3.84 Baja Tulangan di Lapangan........................................................... 93

Gambar 3.85 lampiran Ijin Pengecoran .............................................................. 97

DAFTAR LAMPIRAN

GAMBAR DED GEDUNG A ........................................................................ L-01

HASIL KURVA S PROYEK ........................................................................ L-07

HASIL PLAGSCAN UNICHECK ............................................................... L-08

Page 21: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 1

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek

Tugas Akhir merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa Program Studi

Teknik Sipil Universitas Soegija Pranata yang penyusunannya dilaksanakan

dengan persyaratan akademis yaitu mahasiswa telah menyelesaikan laporan

magang dan telah menempuh atau menyelesaikan 110 sks.

Pada penyusunan Tugas Akhir ini pokok bahasan yang akan

diketengahkan adalah mengenai Peninjauan struktur atas pada Proyek

Pembangunan Apartemen Amartha View Tahap I Semarang. Perhitungan

gedung ini dilandasi oleh beberapa hal, antara lain:

a. Penulis ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang struktur bangunan

Gedung Apartemen Amartha View Tahap I Semarang yang difokuskan

dalam struktur atas.

b. Penulis berpendapat bahwa dengan memfokuskan pada peninjauan ulang

struktur atas menjadi tahapan utama untuk penguasaan yang lebih

mendetail dalam perencanaan gedung Apartemen Amartha View Tahap I

Semarang.

c. Penulis berharap dengan peninjauan ulang struktur atas Pembangungan

Gedung Apartemen Amartha View Tahap I Semarang yang di buat ini

diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca dan masyarakat umum

yang lebih luas.

1.2 Lokasi proyek

Proyek Pembangunan Apartemen Amartha View berada di Kawasan Payon

Amartha, Permata Puri, Semarang. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan

melewati Jalan Raya Ngaliyan kemudian setelah melewati Rumah Sakit

Page 22: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 2

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Permata Medika belok kanan masuk ke Kawasan Payon Amartha. Dari

gapura Payon Amartha kemudian masuk ke dalam melewati perumahan kira-

kira 1,5 km jaraknya.

Proyek Pembangunan Apartemen Amartha View memiliki batas sebagai

berikut :

1. Utara : Jl. Villa Hill II

2. Selatan : Rumah warga

3. Timur : Jl. Bukit Barisan Raya

4. Barat : Bukit

Gambar di bawah ini merupakan foto situasi di dalam proyek Apartemen

Amartha View.

1.3 Fungsi Bangunan

Berikut merupakan data teknis Proyek Pembangunan Apartemen Amartha

View.

1. Luas Lahan : 8.826 m2

2. Luas Bangunan : 36.878 m2

3. Jumlah Lantai : 24 lantai

4. Struktur Bangunan : Beton bertulang

Tabel di bawah ini menjelaskan elevasi dan fungsi bangunan Apartemen

Amartha View.

Tabel 1.1 Elevasi dan Fungsi Bangunan Apartemen Amartha View

Lantai Elevasi

(m) Fungsi Bangunan

Ketinggian

(m)

Mutu

Beton

Low Ground 1 -5.00

Digunakan untuk ruang STP,

ruang CWT, ruang pipa,

ruang tangki BBM, parkir,

bin center,lift, dan tangga

- 5.00 40 Mpa

Page 23: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 3

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tabel 2.1 lanjutan

Lantai Elevasi

(m) Fungsi Bangunan

Ketinggian

(m)

Mutu

Beton

Low Ground 2 -3.50

Digunakan untuk food stall,

retail, lift, dan tangga - 3.50 40 Mpa

Ground Flour ± 0.00

Digunakan untuk parkir,

lobby, pos satpam, lift, dan

tangga

± 0.00 40 Mpa

Upper Ground

Flour + 1.50

Digunakan untuk parkir, lift,

dan tangga + 1.50 40 Mpa

Lantai 1 + 3.00

Digunakan untuk parkir,

lobby, lift, dan tangga + 1.50 40 Mpa

Mezzanine 1 + 4.50

Digunakan untuk parkir, lift,

dan tangga + 1.50 40 Mpa

Lantai 2 + 6.00

Digunakan untuk parkir,

lobby, lift, toilet, mushola,

dan tangga

+ 1.50 40 Mpa

Mezzanine 2 + 7.50

Digunakan untuk parkirdan

tangga + 1.50 40 Mpa

Lantai 3 + 9.00

Digunakan untuk parkir,

lobby, lift, dan tangga + 1.50 40 Mpa

Lantai 4 + 12.00

Digunakan untuk kamar

hunian, kolam renang, lift,

dan tangga

+ 3.00 40 Mpa

Lantai 5 + 15.15

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 Mpa

Lantai 6 + 18.30

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 Mpa

Lantai 7 + 21.45

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Page 24: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 4

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tabel 2.1 lanjutan

Lantai Elevasi

(m) Fungsi Bangunan

Ketinggian

(m)

Mutu

Beton

Lantai 8 + 24.60

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 9 + 27.75

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 10 + 30.90

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 11 + 34.05

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 12 + 37.20 Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 13 + 40.35

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 14 + 43.50

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 15 + 46.65

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 16 + 49.80

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 40 MPa

Lantai 17 + 52.95

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Lantai 18 + 56.10

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Lantai 19 + 59.25

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Lantai 20 + 62.40

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Page 25: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 5

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tabel 2.1 lanjutan

Lantai Elevasi

(m) Fungsi Bangunan

Ketinggian

(m)

Mutu

Beton

Lantai 21 + 65.55

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Lantai 22 + 68.70

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Lantai 23 + 71.85

Digunakan untuk kamar

hunian, lift, dan tangga + 3.15 30 MPa

Top of Roof + 75.00 Dak beton + 3.15 30 MPa

Sumber :Data Proyek 2017

1.4 Tata Cara Pelelangan

Pada proyek pembangunan Amarta View dilakukan pelelangan untuk

menentukan kontarktor di proyek ini. Kontraktor yang ikut pada pelelangan proyek

ini diantaranya PT. PP Holding, PT. PP Presisi, PT. PP Urban. Dari ketiga kontraktor

tersebut pelelangan dimenangkan oleh kontrktor PT. PP Urban, hal ini dikarenakan

hasil penawaran PT. PP Urban lebih rendah. Kontark yang disepakati Antara pihak

owner dari PT. PP Properti dan pihak kontraktor dari PT. PP Urban adalah kontrak

lump sum. Pengertian dari kontrak lump sum adalah untuk pengadaan barang dan jasa

untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek dengan waktu yang sdah di sepakati

bersama.

Untuk menentukan Konsultan Manajemen kontruksi dilakukan dengan cara

penunjukan ke beberapa calon Konsultan Manajemen diantaranya PT. Desain

Intermatra dan CV. Trimitra Konsulindo. Setelah penunjukan maka masing-masing

Konsultan Manajemen mempersentasikan kinerjanya kepada owner PT. PP Properti.

Dari kedua Konsultan Manajemen tersebut pelelangan dimenangkan oleh CV.

Trimitra Konsulindo, hal ini dikarenakanCV. Trimitra dinilai lebih baik untuk

memberikan pengawasan kepada kontraktor dan pelayanan yang cukup untuk

menjadi Konsultan Manajemen.

Page 26: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 6

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1.Uraian Umum

Proyek gedung dapat berjalan optimal apabila terjalin hubungan

kerjasama antara pengelola proyek yang baik. Oleh karena itu di perlukan

adanya susunan tatanan organisasi yang terstruktur dengan baik hubungan

tersebut seperti pemilik proyek denagn pengawas, pengawas dengan

kontarktor, pemilik proyek dengan pengawas, pengawas dengan kontraktor,

konsultan perencana dengan kontraktor, kontraktor dengan pengawas serta

semua pihak pengelola proyek yang terlibat yang disusun dalam satu struktur

organisasi sehingga memudahkan hubungan kerja antara satu pihak dengan

pihak lain sehingga pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar sesuai yang

diharapkan

Keterangan:

: Garis Komando

: Garis Koordinasi Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi

Pemilik Proyek

Konsultan

Perencana

Konsultan

Manajemen

Konstruksi

Kontraktor

Pelaksana

Page 27: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 7

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

2.2.Pemilik Proyek

Pemilik Proyek adalah seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana,

memberi tugas pada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian dan

pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan hasil proyek sesuai sasaran dan

tujuan yang ditetapkan. (Abrar Husen, 2008)

Pada proyek Pembangunan gedung ini yang berkedudukan sebagai Pemilik

Proyek adalah Pak Kiwadi selaku oner, yang beralamat Jl. Bukit Barisan

Raya. Berikut merupakan tugas dan wewenang yang dimiliki pemilik proyek

atau owner menurut Ahadi (2010):

1. Meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek.

2. Memutuskan hubungan kerja dengan pelaksana proyek yang tidak dapat

melakukan perkerjaannya sesuai dengan isi perjanjian kontrak.

3. Membuat kegiatan administrasi proyek.

4. Memberi tugas kepada kontraktor atau melakukan pekerjaan proyek.

5. Minta pertanggungjawaban konsultan pengawas atau manajemen

konstruksi (MK).

6. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.

2.3.Konsultan Perencanaan

Konsultan Perencana adalah seseorang atau perusahaan yang memiliki

keahlian dan pengalaman dalam merencanakan proyek konstruksi, seperti

perencanaan arsitektur, perencanaan struktur, perencanaan mekanikal dan

elektrikal dan lain sebagainya. (Abrar Husen, 2008).Konsultan Perencana

pada proyek ini adalah PT.Desain Intermatra

PT. Desain Intermatra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

konsultan perencanaan dari Yogyakarta. PT. Desain Intermatra memiliki

struktur organisasi yang masing-masing posisi mempunyai tugasnya masing-

Page 28: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 8

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

masing. Struktur organisasi PT. Desain Intermatra dibagi menjadi tiga, yaitu

konsultan struktur, konsultan arsitektur, dan konsultan MEP.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Desain Intermatra

Sumber :Data Proyek 2017

Dari struktur organisasi PT. Desain Intermatra di atas, masing-masing

posisi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Team Leader

Team Leader Konsultan Perencana dijabat oleh Ir. Joko.

Tugas dari seorang team leader konsultan perencana ialah

mengkoordinir pekerjan kepada orang yang sudah ahli dalam bidang

arsitek, struktur, dan MEP. Tugas Team Leader adalah merancang

bersama ahli ahli ketika dalam suatu proyek terjadi masalah teknis

yaitu seperti perubahan pada waktu pelaksanaan untuk merubah

gambar dan spesifikasi yang diajukan owner. Team Leader memiliki

tanggung jawab dalam proses semua terhadap proses pembangunan

proyek dari awal hingga akhir proyek. Team Leader memiliki

tanggung jawab terhadap owner dan direktur perusahaan PT. Desain

Intermatra. Team Leade bwetanggung jawan kepada owner dan

direktur perusahaan PT. Desain Intermatra.

b. Konsultan Arsitektur

Ahli arsitektur dijabat oleh Ir. Adi Utomo,M.arc, IAI. Ahli arsitektur

memiliki tugasmerancang gambar dan dimensi bangunan secara lengkap

dengan spesifikasi teknis, fasilitas, dan penempatan, menentukan

spesifikasi bahan bangunan untuk pekerjaan finishing pada bangunan,

Page 29: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 9

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

membuat perencanaan dan gambar-gambar ulang apabila ada perubahan

pada pelaksanaan proyek berlangsung. Ahli struktur memiliki tanggung

jawab terhadap pihak owner proyek dan pimpinan PT. Desain Intermatra.

c. Konsultan Struktur

Ahli struktur dijabat oleh Eko Sulistiyatmojo, ST. Ahli struktur pada

pembangunan proyek apartemen Amartha View memiliki tugas yaitu

merancang perhitungan dalam sebuah proyek berdasarkan teknis yang telah

ditetapkan sebelumnya, membuat rancangan detail yang meliputi

pembuatan gambar-gambar detail serta rincian volume pekerjaan,

memberikan penjelasan atas permasalahan yang timbul selama masa

konstruksi.Ahli struktur memiliki tanggung jawab terhadap pihak owner

proyek dan pimpinan PT. Desain Intermatra.

d. Konsultan MEP

Ahli MEP dijabat oleh Ir. Agus Jamal. Ahli MEP memiliki tugas

diantaranya yaitu membuat instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan

listrik serta berbagai perlengkapan, dan memberikan penjelasan pada waktu

rapat apabila ada permasalahan saat proses konstruksi

berlangsung.Konsultan MEP memiliki tanggung jawab terhadap owner

proyek dan pimpinan PT. Desain Intermatra.

2.4.Pelaksana

Kontraktor Pelaksana adalah seseorang atau perusahaan yang dipilih

dan disetujui untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi yang direncanakan

sesuai dengan keinginan Pemilik Proyek dan bertanggung jawab penuh

terhadap pembangunan fisik proyek. Biasanya penentuan Kontrakor

Pelaksana dilakukan melalui lelang atau tender atau dapat juga melalui

penunjukan langsung dengan negosiasi penawaran harga. (Abrar Husen,

2008).

Pada proyek pembangunanjalan ini yang bertindak sebagai Kontraktor

Pelaksana adalah PT. PP Urban.

Page 30: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 10

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Hak Kontraktor Pelaksana adalah :

1. Menerima pembayaran dari Pemilik Proyek untuk pelaksanaan pekerjaan

sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak.

2. Menerima fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari

Pemilik Proyek untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dokumen

kontrak.

3. Meminta kepada Pemilik Proyek untuk pengunduran waktu penyelesaian

pembangunan dengan memberikan penjelasan yang logis dan sesuai

dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. PP Urban

Sumber :Data Proyek 2017

Dari struktur organisasi PT. PP Urban, tiap posisi memiliki tugas. Berikut

tugas dari masing-masing posisi :

a. Project Manager

Page 31: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 11

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Project Manageradalah pihak yang bertugas memimpin dan mengkoordinasi

pelaksanaan proyek, berperan juga sebagai wakil dari kontraktor utama yang

memimpin sebuah proyek.Project Manager pada broyek ini di jabat oleh

Yulianto.

Tugas Project Manager adalahbertanggung jawab atas berjalanya proyek

tersebutdan bertanggung jawab terhadap terselenggaranya laporan-laporan

yang ditetapkan sehubungan dengan proses kontrol.

b. Quality Control

Tugas Quality Control adalah orang yang bertugas mengontrol dan

mengecek kelayakan suatu barang atau produk sesuai penilaian standart dan

berhak memutuskan yes or not.Quality Control pada broyek ini di jabat oleh

Irfan Nugraha. Irfan Nugraha bertanggung jawab kepada Project Manager.

c. Quality Health Safety Environment (QHSE)

Quality Health Safety Environment adalah pihak yang memimpin dan

mengkoordinir pelaksanaan kegiatan untuk mendukung Fase PQ dan

tender/penawaran tepat waktu dan akurat. Tugas QHSE

adalahMengkoordinir pengembangan sistem K3 agar memberikan dukungan

optimal kepada proses bisnis yang dilaksanakan dan melakukan safety talk

bagi semua yang berada di dalam lokasi proyek.Quality Health Safety

Environment (QHSE)pada broyek ini di jabat oleh Blendrong H, dan

Blendrong H bertanggung jawab kepada Project Manager.

d. Site manager

Site manager merupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang

dituntut untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara

keseluruhan dan mendetail. Site Engineering Manager (SEM) pada broyek

ini di jabat oleh Widhiharto, dan Widhiharto bertanggung jawab kepada

Project Manager. Tugas Site Engineer Manageryaitu Melakukan

pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak.

e. Site Administration Manager (SAM)

Page 32: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 12

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Site Administration Manager (SAM) pada broyek ini di jabat oleh Ihsan, dan

Ihsan bertanggung jawab kepada Project Manager. Tugas dan tanggung

jawab Administrasi Keuangan adalah Mengendalikan biaya proyek agar

tidak melebihi dari anggaran yang telah ada. Menerima tagihan dari sub-

kontraktor dan membuat tanda terima dalam bentuk kwitansi yang nantinya

akan ditulis di pembukuan biaya proyek secar rinci

f. General Superindent (GSP)

General Superintendentadalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang

berada dilapangan. General Superindent (GSP) pada broyek ini di jabat oleh

Mulyono, dan Mulyono bertanggung jawab kepada Yulianto. Tugas General

SuperintendentyaituBertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari

awal sampai selesai.

g. Surveyor

Surveyopada broyek ini di jabat oleh Asdi, dan Asdi bertanggung jawab

kepada General Superindent sebagai pelaksana. Tugas Surveyo yaitu tugas

dan tanggung jawab surveyor adalah Bertanggung jawab atas ketepatan

pengukuran di lapangan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

h. Drafter

Drafter pada proyek ini di jabat oleh Qoyum B.S , dan Qoyum B.S

bertanggung jawab kepada Dede sebagai Logistik.Tugas dan tanggung

jawab drafter adalah Bertanggung jawab untuk memantau pekerjaan yang

didesuaikan dengan gamabar rencana.

i. Pengendalian Operasional Proyek (POP)

Pengendalian Operasional Proyek pada proyek ini di jabat olehDananto , dan

Dananto bertanggung jawab kepada Dede sebagai Logistik. Pada proyek ini

Pengendalian Operasional Proyek) mempunyai tugas yaitu membuat

Page 33: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 13

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

perencanaan operasional Quality Plan dan melaksanakan pengawasan

terhadap pendatang material.

j. Peralatan

Peralatan pada proyek ini di jabat olehMiskun , dan Miskun bertanggung

jawab kepada Taufik sebagai koordinasi perlalatan.Tugas dan wewenangnya

adalah Memonitor dan membuat laporan keluar masuk barang, membantu

memonitor material/alat yang diperlukan, dan belanja keperluan

alat/material yang di butuhkan.

k. Security

Securitybertanggung jawab kepada Budi sebagai Office Boy.

TugasSecurityadalah sebagai pembantu Manajer Proyek dalam hal

keamanan proyek.

2.5.Konsultan Pengawas

Konsultan Pengawas adalah seseorang atau perusahaan yang memiliki

keahlian dan pengalaman dalam pengawasan proyek. (Abrar Husen, 2008).

Pada proyek ini Konsultan Pengawas pembangunan adalah CV. Trimitra

KonsulindoCV. Trimitra Konsulindo.

Gambar 2.4 Struktur Organisasi CV. Trimitra Konsulindo

Sumber :Data Proyek 2017

Dari struktur organisasi CV. Trimitra Konsulindo pada Gambar 2.6, masing-

masing posisi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Team Leader

Team Leader adalah seorang pemimpin di konsultan manajemen kontruksi.

Team Leader MK pada proyek ini di jabat oleh Diah Ratri, dan Diah Ratri

Technical

Administration

Adi Kurniawan

Engineer & QC

Aditya C

Team Leader

Diah Ratri

MEP/Safety Advisor

Bahrom Masrom

Inspector MEP

Bagus

Site Engineer &

Inspector

Podo

Site Engineer &

Inspector

Radin Rahmat

QHSE

Helmi

Page 34: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 14

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

bertanggung jawab langsung kepada Pemilik Proyek. Tugas dari Team

Leader yaitu mengordinasi pelaksanaan dan pengawasan dan memimpin

rapat yang melibatkan pemilik proyek dan kontraktor perencana.

b. Site Engineer & Inspector

Site Engineer & Inspector merupakan pengawas di lapangan yang

mengawasi kinerja para pelaksana. Site Engineer & Inspector pada proyek

ini di jabat oleh Radin Rahmat, dan Radin Rahmat bertanggung jawab

kepada Diah Ratri sebagai Team Leader MK. Berikut adalah tugas dari Site

Engineer & Inspector adalahMelakukan checklist pekerjaan yang sudah

dikerjakan, mengarahkan para pelaksana di lapangan apabila terjadi

kesalahan metode, Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor

berdasarkan gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan

pekerjaan kontraktor dan melakukan pengecekan mutu beton sebelum

dilakukan pengecoran

c. Quality Health Safety Environment (QHSE)

Quality Health Safety Environment (QHSE) pada proyek ini di jabat oleh

Helmi, dan helmi bertanggung jawab langung kepada Taem Leader MK.

Quality Health Safety Environment (QHSE) mempunyai tugas yaitu

meninjau keselamatan kerja, pelatihan keselamatan dan memastikan tenaga

kerja telah bekerja sesuai dengan standard operating procedure (SOP)

d. Technical Administration

Technical Administration pada proyek ini dijabat oleh Adi Kurniawan, dan

Adi kurniawan bertanggung jawab kepada Team Leader. Tugas dari

seorang Technical Administration adalah membuat surat kepada pihak-

pihak yang terkait, membuat minute of meeting pada saat rapat koordinasi

dengan pihak-pihak yang terlibat dan melakukan pengarsipan data-data

proyek

Page 35: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 15

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK

3.1 Perencanaan Proyek

Perencanaan adalah tahap awal sebelum suatu proyek konstruksi

dimulai dimana dituangkan ide-ide atau gagasan akan bagaimana proyek

konstruksi tersebut akan dibangun, dimana ide-ide atau gagasan tersebut

diwujudkan dalam sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh konsultan

perencana.Berikut merupakan tahapan perencanaan dalam sebuah

pembangunan proyek Apartemen Amartha View Semarang.

3.1.1 Perencanaan Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan pembersihan lahan adalah suatu kegiatan untuk

membersihkan lahan yang akan dilakukan pembangunan proyek dari

semua sampah baik itu sampah organik maupun anorganik (Sutedjo,

2016). Sampah organik yaitu rumput, dan segala jenis tumbuhan diatas

lahan yang akan dilakukan pembangunan proyek. Sedangkan sampah

anorganik berupa plastik, dan barang-barang lain yang terpendam

dalam tanah yang akan dilakukan pembangunan proyek.

a. Pembuatan Pagar Sementara

Pagar Proyek merupakan Pembatas antara wilayah proyek

dengan sekitarnya. Pagar proyek ini dibuat dari seng bergelombang

dengan rangka besi hollow.Fungsi utama dari pagar proyek adalah

untuk keamanan yaitu mengamankan bahan-bahan material untuk

Page 36: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 16

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

proyek serta menjaga supaya tidak sembarangan orang masuk ke

area proyek. Pagar sementara direncanakan menggunakan bahan

seng dengan rangka hollow. Tinggi pagar kurang lebih 2 m.

b. Pembersihan Lahan

Pekerjaan pembersihan lahan adalah suatu kegiatan untuk

membersihkan lahan yang akan dilakukan pembangunan proyek dari

semua sampah baik itu sampah organik maupun anorganik (Sutedjo,

2016). Sampah organik yaitu rumput, dan segala jenis tumbuhan

diatas lahan yang akan dilakukan pembangunan proyek. Sedangkan

sampah anorganik berupa plastik, dan barang-barang lain yang

terpendam dalam tanah yang akan dilakukan pembangunan

proyekMobilisasi Alat dan Material

Jalan kerja berfungsi sebagai akses keluar masuknya

kendaraan proyek. Pembuatan jalan proyek ini diperhitungkan

sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kemacetan saat

pengangkutan material atau saat keluar masuknya alat berat.

Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal masih terbatas karena

berupa peralatan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas proyek

seperti: direksi keet, gudang alat dan material, serta pagar keliling.

c. Mobilisasi alat dan material

Jalan kerja pada suatu proyek berfungsi sebagai akes keluar

masuknya kendareaan proyek. Pembuatan jalan proyek ini

diperhitungkan juga agar tidak terjadinya kemacetan saat keluar

masuknya kendaraan proyek.Peralatan yang dimobilisasi pada tahap

awal masih terbatas karena berupa peralatan yang dibutuhkan untuk

membangun fasilitas proyek seperti:gudang alat dan material, serta

pagar keliling.

Page 37: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 17

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

d. Pembuatan Gudang dan Direksi Keet

Direksi keet dalam suatu proyek pembangunan berfungsi

untuk tempat rapat/ koordinasi lapangan para pelaksana proyek.

Gudang material dalam proyek pembangunan berfungsi untuk

menjadi tempat penyimpanan sementara material-material yang

digunakan dalam proyek, sebagai contoh yaitu keramik, semen,

plesteran, dan berbagai peralatan yang berukuran kecil

e. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Bouwplank digunakan untuk menentukan titik-titik as pada

bangunan agar pekerjaan konstruksi menjadi lebih mudah dan akurat.

Bouwplank menggunakan papan ukuran 2/20 dan patok ukuran

5/7.Untuk penentuan titik as, elevasi, dan sudut menggunakan alat

ukur theodoliteoleh tenaga yang ahli dalam bidangnya. Titik as

ditulis dengan cat warna merah, titik ini harus tetap terjaga sampai

dengan pekerjaan struktur selesai.

3.1.2 Perencanaan Pekerjaan Struktur Bawah

Langkah selanjutnya setelah pekerjaan persiapan selesai

dilakukanyaitu pekerjaan struktur bawah. Struktur bawah suatu

bangunan berfungsi untuk mrnyalurkan beban dari struktur atas ke

tanah. Perencanaan struktur bawah harus diperhitungkan dengan

seksama karena menyangkut stabilitas dan kekuatan bangunan.

Perencanaan struktur bawah ApertemenAmarta View Semarang

A

B

Page 38: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 18

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

dengan penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk

memperoleh data-data yang diperlukan agar pondasi yang

direncanakan mampu menahan beban jangka panjang.

Berdasarkan penyelidikan tanah yang telah dilakukan,

struktur bawah ApertemenAmarta View direncanakan

menggunakan pondasi bored pile.

a. Bore Pile

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, Proyek

Pembangunan Apartemen Amartha View menggunakan

pondasi bored pile. Diameter pondasi yang digunakan ada

2, yaitu Ø80 cm yang digunakan untuk pondasi tower

crane dan Ø100 cm untuk pondasi apartemen. Pondasi

bored pile ini direncanakan memiliki kedalaman antara

24 m hingga 26 m. Jumlah pondasi yang direncanakan

pada Tower 1 adalah sebanyak 237 buah. Pondasi bored

pile pada proyek ini direncanakan memiliki mutu beton

30 MPa. Tulangan utama pada pondasi bored pile ini

menggunakan baja tulangan ulir dengan diameter 25 mm,

sedangkan untuk sengkang menggunakan baja tulangan

ulir dengan diameter 13 mm.

Tabel 3.1 Potongan Melintang Bored Pile

Fungsi Potongan 1 Potongan 2

Tower Crane

Apartemen

Sumber :Data Proyek 2017

Page 39: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 19

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

b. Pile Cap

Pile capadalah pelat beton bertulang untuk menyatukan

pondasi dalam hal ini yaitu pondasi bored pile. Pile cap

berguna untuk menyalurkan beban dari kolom yang

kemudian disebarkan ke tiang pondasi. Pada proyek ini,

mempunyai 10 tipe pile cap yang direncanakan

menggunakan mutu beton 30 MPa. Untuk gambar denah

dan detail pile cap dapat dilihat pada lampiran ( ).

Tabel 3.2 merupakan tipe pile cap yang digunakan pada

Proyek Pembangunan Apartemen Amartha View.

Page 40: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 20

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.1Denah Pondasi Bore Pile dan Pile Cap

Sumber: Gambar Struktur Apertemen Amarta View Semarang

Tabel 3.2 Perencanaan Pile Cap

Tipe Dimensi (mm) Tebal

(mm)

Jumlah

Pondasi Tul. Atas

Tul.

Bawah

F1 9500 x 4100 2000 8 D22 - 100 D25 - 100

F2 4500 x 4500 2000 4 D22 - 100 D25 - 100

F3 14050 x 10750 2000 16 D22 - 100 D25 - 100

F4 10400 x 4100 2000 8 D22 - 100 D25 - 100

F5 14050 x 10650 2000 16 D22 - 100 D25 - 100

F6 14050 x 7000 2000 15 D22 - 100 D25 - 100

F7 17850 x 15300 2000 42 D22 - 100 D25 - 100

F8 16300 x 15050 2000 20 D22 - 100 D25 - 100

F9 4500 x 2000 1000 2 D13 - 100 D25 - 100

F11 4500 x 2000 1000 2 D22 - 100 D25 - 100

Sumber :Data Proyek 2017

Page 41: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 21

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.1.3 Perencanaan Pekerjaan Struktur Atas

Struktur atas ApertemenAmarta View terdiri dari kolom,

balok, pelat lantai, tangga, core wall, dan atap. Perencanaan

struktur atas ApertemenAmarta View untuk kolom, balok, pelat

lantai, dan tangga menggunakan beton readymix mutu 40 MPa.

Sedangkan tulangan besi polos dengan diameter kurang dari sama

dengan 10 mm, mutu baja (fy) sebesar 240 MPa. Mutu beton K 175

hanya digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada

pasangan bata, bagian-bagian lain yang tidak memikul beban.

Struktur atap direncanakan menggunakan profil baja IWF

250x125x6x9.

Gambar 3.2Bagan Alir Metode Pekerjaan Kolom

Page 42: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 22

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.3Bagan Alir Metode Pekerjaan Balok, Plat Lantai, Tangga

a. Kolom

Kolom merupakan komponen struktur yang sangat penting

bagi proyek pembangunan gedung. Maka dari itu perencanaan

kolom harus diperhitungan secara matang dikarenakan kolom

memiliki peran untuk menerima dan meneruskan beban yang

diberikan balok akibat beban hidup dan beban mati dari

bangunan ke pondasi. Kolom yang direncanakan untuk

pembangunan proyek apartemen Amartha view terdapat 12

tipe dengan ukuran dan penulangan yang berbeda-

beda.Berikut merupakan tabel perencanaan dari masing

masing kolom. Tipe-tipe dari kolom dibedakan berdasarkan

beban dan momen yang diterima setiap rangka vertikal

memiliki nilai yang berbeda-beda.

Page 43: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 23

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tabel 3.3 Spesifikasi Perencanaan Kolom

Page 44: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 24

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Sumber : Data Proyek, 2017

b. Balok

Balok merupakan bagian dari struktur atas yang memiliki

fungsi sebagai penyalur momen ke struktur kolom. Beban

yang dipikul oleh balok diantaranya adalah beban plat lantai,

beban dinding, dan berat balok sendiri. Balok dikenal sebagai

elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan memikul

momen lentur dan gaya geser. Perencanaan balok pada Proyek

Pembangunan Apartemen Amartha View ini memiliki 16

tipe..Tipe-tipe dari balok dibedakan berdasarkan bentang dan

beban yang diterima tiap struktur balok berbeda nilainya.

Tul. Utama Sengkang Tul. Utama Sengkang

K1 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K2 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K3 300 x 1300 24 D16 4 D13 - 100 24 D16 4 D13 - 150

K4 400 x 1000 28 D25 2 D13 - 100 28 D25 2 D13 - 150

K5 400 x 1000 16 D25 2 D13 - 100 16 D25 2 D13 - 150

K6 400 x 1000 16 D19 2 D13 - 100 16 D19 2 D13 - 150

K7 400 x 1000 48 D25 2 D13 - 100 48 D25 2 D13 - 100

K8 400 x 1000 16 D25 2 D13 - 100 16 D25 2 D13 - 100

K9 400 x 1000 48 D25 2 D13 - 100 48 D25 2 D13 - 100

K10 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K11 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K12 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K1 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K2 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K3 300 x 1300 24 D16 4 D13 - 100 24 D16 4 D13 - 150

K4 400 x 1000 20 D25 2 D13 - 100 20 D25 2 D13 - 150

K5 400 x 1000 16 D25 2 D13 - 100 16 D25 2 D13 - 150

K6 400 x 1000 16 D19 2 D13 - 100 16 D19 2 D13 - 150

K7 400 x 1000 36 D25 2 D13 - 100 36 D25 2 D13 - 100

K8 400 x 1000 16 D25 2 D13 - 100 16 D25 2 D13 - 100

K9 400 x 1000 36 D25 2 D13 - 100 36 D25 2 D13 - 100

K10 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K11 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K12 300 x 1500 24 D16 4 D13 - 100 24 D16 4 D13 - 150

K1 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K2 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K3 300 x 1300 24 D16 4 D13 - 100 24 D16 4 D13 - 150

K4 400 x 1000 20 D25 2 D13 - 100 20 D25 2 D13 - 150

K5 400 x 1000 16 D25 2 D13 - 100 16 D25 2 D13 - 150

K6 400 x 1000 16 D19 2 D13 - 100 16 D19 2 D13 - 150

K7 400 x 1000 36 D25 2 D13 - 100 36 D25 2 D13 - 100

K8 400 x 1000 16 D19 2 D13 - 100 16 D19 2 D13 - 100

K9 400 x 1000 36 D25 2 D13 - 100 36 D25 2 D13 - 100

K10 400 x 2300 28 D19 6 D13 - 100 28 D19 6 D13 - 150

K11 300 x 1500 28 D16 4 D13 - 100 28 D16 4 D13 - 150

K12 300 x 1500 24 D16 4 D13 - 100 24 D16 4 D13 - 150

+15.15

s/d

+18.30

Dimensi

(mm)

Tumpuan Lapangan

+21.45

s/d

+24.60

Elevasi Tipe

+18.30

s/d

+21.45

Page 45: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 25

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Berikut merupakan tipe-tipe balok yang digunakan dalam

pembangunan proyek apartemen Amartha View.

Tabel 3.4 Spesifikasi Perencanaan Balok

Sumber : Data Proyek, 2017

c. Plat Lantai

Plat lantai merupakan bagian dari struktur atas, plat lantai

memiliki fungsi diantaranya sebagai pemisah antar lantai

bagunan, sebagai pijakan di lantai atas dimana barang bisa

diletakan dan manusia bisa berjalan dengan mudah. Fungsi

secara teknis dari plat lantai adalah menerima beban hidup

pada bangunan yang akan diberikan secara merata pada balok

dan menambah kekakuan dari struktur bangunan. Pada

pembangunan proyek apartemen Amartha View perencanaan

untuk plat lantai terdapat 2 tipe, tipe ini dibedakan

berdasarkan beban yang ditumpu, jarak atau bentang antar

balok. Berikut merupakan 4 tipe dari plat lantai yang memiliki

jarak penulangan yang berbeda.

Tabel 3.5 Spesifikasi perencanaan Plat Lantai

Page 46: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 26

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Sumber : Data Proyek, 2017

d.Shear Wall

Shear wall atau dinding geser adalah dinding yang dirancang

untuk menahan geser dan gaya lateral akibat gempa bumi.

Shear wall pada proyek ini digunakan untuk lift dan untuk

tangga. Perencanaan shear wall pada proyek ini memiliki 4

tipe yang berbeda-beda, yaitu SW1, SW2, SW3, dan SW4.

Tabel 3.6 Spesifikasi perencanaan Shear Wall

Sumber : Data Proyek, 2017

e.Tangga

Page 47: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 27

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Tangga merupakan bagian dari struktur atas yang berfungsi

sebagai akses jalan antar lantai. Perencanaan tangga pada

proyek apartemen Amartha view terdapat 3 tangga yang

dinding tangga difungsikan sebagai shear wall. Tangga

diletakan pada tiap ujung bangunan dan tengah bangunan, 2

tangga pada ujung bangunan difungsikan sebagai tangga

darurat dan 1 tangga ditengah difungsikan sebagai tangga

utama proyek apartemen Amartha View. Berikut merupakan

contoh gambar perencanaan tangga T3 :

Gambar 3.4Denah letak tangga T3

3.2 Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan proyek merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan

seiring dengan berjalannya proyek konstruksi. Pelaksanaan proyek ini

mengacu pada perencanaan proyek berupa gambar Detail Engineering and

Design(DED) danRencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS). Tahapan yang

Page 48: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 28

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

dilakukan dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung

ApertemenAmarta View Semarang adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal sebelum

dilakukannya tahapan lain dalam suatu proyek. Berikut adalah lingkup

dari pekerjaan persiapan:

a. Pembersihan Lokasi

Lokasi proyek dibersihkan dari sampah, dan rumput-rumputan yang

jika tidak dibersihkan dapat mengganggu jalannya proyek.

Pembersihan lahan dilakukan menggunakan alat berat bulldozer,

excavator, dan dump truck yang disewa oleh tim swakelola.

Gambar 3.5Pemebersihan Lahan

b. Pengukuran dan pemasangan boplang

Penentuan titik as ini diukur dengan menggunakan theodolite oleh

tenaga yang ahli pada bidangnya.

Page 49: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 29

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.6Surveyor melakukan pengukuran

c. Pembuaan pagar keliling

Pagar keliling dalam suatu proyek merupakan pagar sementara

setinggi 2 m yang dibangun mengelilingi lokasi proyek untuk

menjamin keamanan kerja di dalam lingkungan proyek. Selain itu

karena lokasi proyek masih berada dalam lingkup aktivitas kampus,

pagar sementara ini juga berfungsi mencegah mahasiswa umum

yang tidak berkepentingan lalu lalang di sekitar proyek. Pada

proyek pembangunan Gedung Kuliah Bersama Universitas

Muhammadiyah Semarang, pagar keliling dibuat menggunakan

dinding berbahan seng dengan rangka besikanal C. Pekerjaan pagar

sementara tidak sesuai perencanaan karena seng tidak dicat dan

rangka yang digunakan bukan dari kayu melainkan besi kanal C.

Page 50: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 30

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.7 Pagar Sementara Proyek

Gambar 3.8Dinding Seng dengan Rangka Dengan Besi Kanal C

d. Mobilisasi ala dan maerial

Akses masuk mula-mula merupakan jalan sempit dari

tanah, kemudian untuk keperluan proyek jalan tersebut

dilebarkan dengan dibersihkan dari rumput-rumput yang

ada. lebar jalan proyek direncanakan selebar 6 m.

Page 51: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 31

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.9Akses Keluar Masuk Menuju proyek

e. Pembuaan Direksi Keet

Direksi kit pada proyek Apartemen Amartha View

berukuran 6 meter kali 3 meter untuk ruang

Manajemen Konstruksi, 15 meter kali 10 meter untuk

Kontraktor. Untuk owner juga memiliki perkantoran

sendiri yang terdapat dalam perumahan Payon

Amartha.

Page 52: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 32

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.10Pembuatan Direksi Keet

f. Gudang perlalaan dan maerial

Pada pembangunan apartemen Amartha View terdapat

gudang yang menyimpan alat dan material proyek. Gudang

ini terletak di dalam proyek yang yang dibuat dari

bangunan kayu dan diberi pengaman berupa rantai gembok.

Gambar 3.11Gudang Perlalatan

Page 53: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 33

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bawah

Pekerjaan pertama dalam pelaksanaan struktur bawah

ApertemenAmarta Viewialah pemancangan. Setelah pemancangan

selesai, dilakukan pekerjaan pile cap. Pile cap dibuat sesuai dengan

denah pondasi pada gambar 3.3 dengan mutu beton K 300 atau setara

dengan 24,90 MPa.

a. Pekerjaan pondasi

Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, Proyek Pembangunan

Apartemen Amartha View menggunakan pondasi bored pile.

Diameter pondasi yang digunakan ada 2, yaitu diameter 80 cm dan

100 cm untuk pondasi apartemen. Pondasi bored pile ini direncanakan

memiliki kedalaman antara 24 m hingga 26 m. Jumlah pondasi yang

direncanakan pada Tower 1 adalah sebanyak 237 buah. Pondasi bored

pile pada proyek ini direncanakan memiliki mutu beton 30 MPa.

Tulangan utama pada pondasi bored pile ini menggunakan baja

tulangan ulir dengan diameter 25 mm, sedangkan untuk sengkang

menggunakan baja tulangan ulir dengan diameter 13 mm. Tabel 3.1

merupakan potongan melintang pondasi bored pile.

Tahapan proses pondasi :

1. Tahap pertama pengeboran tanah dengan alat bor

2. Setelah tanah di bor, tanah di ambil dengan alat Cleaning Bucket

3. Setelah lubang galian pondasi bersih, lubang tersebut di beri

Casing

4. Pemasangan Tulangan pondasi yang telah di fabrikasi

5. Setelah deberi tulangan, pondasi siap untuk di cor

Page 54: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 34

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.12 Detail Bore Pile

Sumber: Gambar Struktur ApertemenAmarta View

b. Pekerjaan Pile Cap

Pile capadalah pelat beton bertulang untuk menyatukan pondasi

dalam hal ini yaitu pondasi bored pile. Pile cap berguna untuk

menyalurkan beban dari kolom yang kemudian disebarkan ke tiang

pondasi. Pada proyek ini, mempunyai 10 tipe pile cap yang

direncanakan menggunakan mutu beton 30 MPa.

Page 55: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 35

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.13Detail Pondasi

Sumber: Gambar Struktur ApertemenAmarta View

c. Pekerjaan sloof

Sloof adalah elemen struktur yang berada di atas pondasi yang

berfungsi untuk mendistribusikan beban dari kolom ke

pondasi.Perencanaan sloof pada proyek ini memiliki fungsi sebagai

penghubung antar pile cap. Selain itu sloof juga dapat berfugsi

sebagai pengaku antar pondasi sehingga tingkat kekakuan dari

struktur bawah meningkat, serta dapat menahan beban dari

bangunan.

Page 56: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 36

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas

Pekerjaan struktur atas pada proyek pembangunan gedung

Apertemen Amarta View Semarang meliputi pekerjaan kolom, shear

wall, balok, plat lantai, tangga, dan pengecoran dari struktur berikut:

A. Kolom

Kolom merupakan bagian peting pada sebuah bangunan. Kolom

merupakan batang vertical dari struktur rangka yang menahan balok

dan beban yang berada di atasanya. Proses pekerjaan kolom mulai

dari penentuan titik kolom, penulangan kolom, proses bekesting,

dan yang terakir proses pengecoran.

1. Fabrikasi Baja Tulangan

Fabrikasi kolom pada proyek Amarta View menggunakanbar

bender dan bar cutter. Ukuran tulangan yang dapat di potong dan

dan di bengkokan Antara diameter 8mm sampai 25 mm.Ukuran

baja tulangan disesuiakan dengan gambar rencana.Apa bila

fabrikasi kolom telah selesai, tulangan tersebut siap di angkut

menggunakantower crane menuju ke lokasi pekerjaan kolom

yang akan di pasang.

Gambar 3.14 Fabrikasi Tulangan Kolom

Page 57: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 37

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

2. Pekerjaan marking kolom

Perkerjaan marking kolom bertujuan untuk menentukan

letak as kolom dan kolom dapat berdiri tegak dan tidak berubah-

ubah. Cara pembuatanmarking kolom ini menggunakan alat

bantutheodolite, tali benang, meteran dan unting-unting. Agar

letak kolom simetris dengan as kolomnya. Biasanya pada

pekerjaanmarking kolom dilakukan setelah pekerjaan pile cap

dan tie beam selesai, didasarkan pada as-as bangunan rencana.

Pada pekerjaan marking kolom ini dilakukan oleh 2 orang 1

operator theodolite dan 1 orang pemegang statif.

Gambar 3.15Proses Pekerjaan Marking KolomDan Sipatan

Gambar 3.16 Kolom Yang Sudah di Marking

Page 58: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 38

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3. Pemasangan Baja Tulangan Kolom

Pemasangan baja tulangan kolom dilaksanakan setelah tulangan

kolom di fabrikasi lalu disambungan ke sisa baja tulangan kolom

sebelumnya. Tinggi elevasi sebelumnya ±1,5m dihitung dari plat

lantai. Baja tulangan diangkut menggunakantower crane dengan

posisi vertikal. Setelah itu tulangan kolom di turun kan secara

berlahan dan di pasang pada sisa kolom sebelumnya. Apa bila

tulangan kolom sudah di pasang pada sisa kolom sebelumnya,

kemudian tulangan tersebut diikat dengan kawat bendrat. Setelah

itu dipasang perkuatan dengan cara menyangga pada sisi-sisi

kolom. pada ujung atas penyangga diikat pada tulanagn kolom,

sedangkan ujung bawah diikatkan pada tulangan besi plat

lantai.Apa bila ulangan penyagga dipasangtulangan kolom bias di

lepas daritower crane.

co Gambar 3.17 Pemasangan Baja Tulangan Kolom

4. Pemasangan Sepatu

Sepatu kolom berfungsi sebagai penahan bekisting bawah kolom

agar pada waktu pengecoran tidak bergeser pada saat

pengecoran. Sepatu kolom di buat menyesuaikan dengan marking

6 m

1.5 m

Page 59: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 39

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

kolom yang telah dibuat. Besi tulangan yang di gunakan untuk

sepatu kolom menggunakan tulangan ulir D13. Sepatu kolom

dipsang dengan cara di las dan di tempelkan pada bagian bawah

tulangan kolom.Pembuatan sepatu kolom menggunakan alat

waterpass level agar sejajar dengan marking dan posisi sepatu

kolom tepat.

Gambar 3.18 Sepatu Kolom

5. Pemasangan Beton Decking

Pemasangan beton decking dipasang pasa sisi-sisi luar tulangan

kolom, yang berfungsi sebagai selimut tulangan agar pada waktu

pelepasan bekisting tulangan tidak timbul. Tebal beton decking

yang dipasang yaitu 20 mm.

Page 60: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 40

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.19 Beton Decking Pada Kolom

6. Pembersihan Tulangan dan Area di Sekitar Kolom

Pembersihan tulangan kolom dengan cara menyikat. Untuk area

tulangan kolom dibersihan dengan menggunakan kompresor

agar kotoran di sekitar tulangan kolom hilang.

Gambar 3.20 Proses Pembersihan Tulangan Kolom

Page 61: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 41

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

7. Checklist Penulangan

Sebelum pemasangan bekisting peneulangan kolom di Checklist

terlebih dahulu. Checklist ini meliputi jumlah tulangan kolom,

jarak antara sengkang dengan tulangan utama, pembersihan

tulngan kolom, dan pemasangan beton decking. Apabila dirasa

sudah memenuhi syarat, maka tulangan kolom sudah bisa ditutup

dengan bekisting.

8. Pemasangan Bekisting

Bekisting kolom pada proyek ini menggunakan bekisting knock

down. Bekisting ini memiliki tinggi 3 m. Berikut ini merupakan

tahapan pemasangan bekisting pada kolom.

a. Sebelum memasang bekisting kolom, bagian dalam bekisting

kolom di beri solar agar pelepasan bekesting mudah

b. setelah debiri solar, bekesting di rakit sampai ber bentuk balok

memanjang ke atas dan siap di angkut dengan tower crane

c. bekesting kolom di turun kan berlahan pada tulangan kolom

yang sudah siap di cor.

d. Bekisting kolom kemudian diatur dan disesuaikan dengan

ukuran kolom agar sesuai dengan rencana.

e. Apabila posisi bekisting sudah benar-benar lurus, maka

dikunci pada keempat sisinya dengan menggunakan tie rod.

f. Untuk lebih memperkuat bekisting kolom, pada keempat sisi

dipasang pipe support.

Page 62: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 42

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

(a) Pemasangan Bekisting Kolom (b) Bekisting Kolom Yang Sudah Terpasang

Gambar 3.21 Proses Pemasangan Bekisting Kolom

9. Pengecoran Kolom

Setelah pemasangan bekisting kolom dilaksanakan, maka

tahapan selanjutnya yaitu dilakukan pengecoran. Ada beberapa

tahapan dalam pengecoran kolom, yaitu :

a. Slump Test

Slump test dilakukan ketika truk mixer beton baru saja tiba di

lokasi proyek. Nilai slump test yang dihasilkan untuk

pengecoran kolom yaitu 12 cm ± 2 cm.

Gambar 3.22Slump Test

14 cm

3 m

Page 63: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 43

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

b. Penambahan Lem Beton

Sebelum dilakukan pengecoran, permukaan plat lantai pada

kolom disiram dengan lem beton yaitu Sikabond agar plat

lantai dapat menyatu dengan kolom. Lem beton disiramkan

setelah bekisting kolom dipasang. Penyiraman lem beton ini

dilakukan 2-3 menit sebelum penuangan beton readymix.

Penyiraman lem beton untuk waktu yang lama dapat

menyebabkan lem beton kering dan dikhawatirkan tidak dapat

berfungsi sebagai perekat dengan baik.

Gambar 3.23 Lem Beton

c. Penuangan Beton Readymix

Pada tahap pengecoran kolom dibantu dengan menggunakan

bucket concrete dan pipa tremi. Bucket concrete diisi beton

readymix dari truk mixer beton yang kemudian diangkut ke

lokasi pengecoran dengan menggunakan tower crane. Tinggi

jatuh ujung pipa tremi dengan dasar kolom ± 1 m. Beton

readymix pertama kali dituangkan pada bagian pojok kolom.

Ketika beton sudah masuk ke dalam bekisting, kemudian

dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator.

Pemadatan ini bertujuan agar beton mengisi seluruh ruangan

bekisting sehingga tidak terdapat rongga. Pemadatan

diusahakan tidak mengenai tulangan pada kolom agar kawat

Page 64: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 44

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

pengikat pada sengkang tidak terlepas yang mengakibatkan

tulangan sengkang bergeser.

Gambar 3.24 Proses Pengecoran Kolom

10. Pelepasan Bekisting Kolom

Pelepasan bekisting kolom dapat dilakukan 1 x 24 jam setelah

pengecoran. Tahap yang dilakukan terlebih dahulu adalah

membuka kunci pada bekisting kolom, lalu dilanjutkan pelepasan

pipe support. Pelepasan bekisting kolom harus dilakukan secara

perlahan agar beton tidak keropos. Setelah itu bekisting kolom

diangkat dengan menggunakan tower crane.

11. Curing Beton

Pada proyek ini curing beton pada kolom tidak dilakukan.

Seharusnya dilakukan curing beton, karena pencampuran bahan

semen, air, dan agregat menimbulkan reaksi yang panas sehingga

dikhawatirkan akan menyerap air yang banyak dan menimbulkan

retak.

Page 65: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 45

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

B. Shear Wall

Pekerjaan shear wall dikerjakan hampir bersamaan dengan pekerjaan

kolom. Ada 4 tipe shear wall di proyek ini, yaitu SW1, SW2, SW3,

dan SW4. SW1 dan SW4 berfungsi untuk tangga, sedangkan SW2

berfungsi untuk tangga dan lift. Sementara SW3 berfungsi untuk lift.

Berikut tahapan yang dilakukan dalam pekerjaan shearwall.

1. Fabrikasi Baja Tulangan

Fabrikasi baja tulangan untuk shear wall dilakukan di sekitar area

proyek. Baja tulangan dibengkokkan dan dipotong sesuai dengan

ukuran rencana.

Tahap pertama yang dilakukan untuk fabrikasi tulangan shear

wall yaitu memasang tulangan arah horisontal terlebih dahulu.

Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan tulangan arah vertikal.

Tulangan vertikal dan horisontal kemudian diikat dengan

menggunakan kawat bendrat.

Gambar 3.25 Fabrikasi Tulangan Shear Wall

2. Pemasangan Tulangan Shear Wall

Proses pemasangan tulangan shear wall pada umumnya sama

dengan kolom. Tulangan shear wall dari tempat fabrikasi diangkut

dengan menggunakan tower crane menuju ke lokasi pelaksanaan

Page 66: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 46

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

pekerjaan shear wall. Tulangan shear wall diangkut dengan posisi

vertikal. Tahap selanjutnya yaitu memasukkan panjang

penyaluran tulangan shear wall dengan tulangan shear wall yang

tersisa dari elevasi sebelumnya lalu diikat dengan kawat bendrat.

Tinggi sisa tulangan shear wall yaitu ±1,5 m (diukur dari plat

lantai).

Gambar 3.26 Proses Pemasangan Tulangan Shear Wall SW2

3. Pekerjaan Marking

Pekerjaan marking pada shear wall sama dengan kolom.

Pekerjaan marking ini bertujuan agar posisi shearwall berada pada

posisi satu as. Pekerjaan ini dibantu dengan alat theodolite dan

sipatan untuk memberi tanda marking.

4. Pemasangan Sepatu Kolom Pada Shear Wall

Sama seperti kolom, pada shear wall juga terdapat sepatu kolom.

Untuk fungsi sebagai selimut beton yaitu 4 cm. Pemasangan

Page 67: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 47

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

sepatu kolom pada shear wall dibantu dengan alat waterpass level

agar sejajar dan tidak melebihi garis marking.

Gambar 3.27 Sepatu Kolom Pada Shear Wall

5. Pemasangan Beton Decking

Beton decking yang digunakan pada shear wall memiliki tebal 20

mm. Pemasangan beton decking ini berada pada sisi luar tulangan

shear wall. Beton decking yang dipasang untuk shear wall

berbeda dengan perencanaan. Berikut merupakan beton decking

yang dipasang pada tulangan shear wall.

Sepatu Kolom

Page 68: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 48

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.28 Beton Decking Pada Shear Wall SW2

6. Pembersihan Tulangan dan Area di Sekitar Shear Wall

Sama seperti kolom, kebersihan tulangan dan area di sekitar shear

wall sangat penting. Pembersihan tulangan shear wall dengan cara

menyikat tulangan shear wall yang berkarat dengan menggunakan

sikat kawat. Tahap selanjutnya yaitu penyemprotan area di sekitar

tulangan shear wall agar bersih dari sisa-sisa material yang tidak

diperlukan.

Gambar 3.29 Area Sekitar Tulangan shear wall Disemprot

Beton Decking

Page 69: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 49

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

7. Checklist Penulangan

Checklist penulangan shear wall diperlukan sebelum ditutup

dengan bekisting. Checklist ini meliputi pengukuran ikatan antara

tulangan vertikal dan horisontal, pemasangan beton decking,

panjang penyaluran shear wall, dan kebersihan tulangan shear

wall. Setelah dirasa memenuhi syarat, maka pihak pengawas

memperbolehkanshear wall ditutup bekisting.

8. Pemasangan Bekisting

Bekisting shear wall menggunakan bekisting knock down.

Bekisting ini memiliki tinggi 3 m. Berikut tahapan dalam

pemasangan bekisting shear wall.

a. Bekisting shear wall dioles dengan menggunakan solar pada

sisi bagian dalam. Fungsi dari pemberian solar ini yaitu agar

mempermudah saat proses pelepasan bekisting sehingga beton

tidak keropos.

b. Tahap selanjutnya yaitu mengangkut bekisting shear wall ke

lokasi pekerjaan shear wall. Bekisting shear wall diangkut

dengan tower crane.

Gambar 3.30 Bekisting Shear Wall siap di pasang

c. Sebelum bekisting shear wall dipasang, pada tulangan shear

wall dipasang sterofoam. Sterofoam ini berfungsi sebagai

Page 70: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 50

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

penanda tempat balok yang akan dipasang. Dimensi sterofoam

disesuaikan dengan ukuran balok yang direncanakan.

d. Bekisting shear wall dipasang satu persatu.Tahap pertama yang

dilakukan yaitu pemasangan bekisting shear wall bagian dalam

dipasang.

Gambar 3.31 Proses Pemasangan Bekisting SW2 Bagian Luar

e. Posisi bekisting kemudian diatur sedemikian rupa sehingga

berada pada posisi yang direncanakan

f. Setelah sudah berada pada posisi yang tepat, kemudian

dilanjutkan dengan memasang pengunci tie rod pada lubang

dari pipa pvc dan pipe support sebagai perkuatan bekisting

bagian dalam.

Page 71: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 51

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.32 Bekisting Shear Wall

g. Apabila seluruh bekisting dan pipe support bagian dalam shear

wall sudah terpasang, tahap selanjutnya dipasang bekisting

shear wall bagian luar lengkap dengan pipe support

h. Selanjutnya pengunci tie rod dikencangkan agar posisi

bekisting tidak berubah pada saat penuangan beton readymix.

i. Untuk memastikan posisi bekisting shear wall benar-benar

lurus, maka dilakukan pengecekan kelurusan dengan

menggunakan unting-unting seperti pada bekisiting kolom.

9. Pengecoran Shear Wall

Proses pengecoran shear wall sama dengan kolom. Pengecoran

dilakukan apabila bekisting sudah terpasangan dengan baik.

Ada beberapa tahapan dalam pengecoran shear wall, yaitu :

a. Slump Test

Pipe Support

Tie Rod

Page 72: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 52

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Slump test dilakukan ketika truk mixer beton baru saja tiba di

lokasi proyek. Nilai slump test yang dihasilkan untuk

pengecoran shear wall yaitu 12 cm ± 2 cm.

b. Penambahan Lem Beton

Sebelum dilakukan pengecoran, permukaan plat lantai pada

posisi shear wall disiram dengan lem beton yaitu Sikabond

dapat menyatu dengan shear wall. Lem beton disiramkan

setelah bekisting shear wall dipasang. Penyiraman lem beton

ini dilakukan 2-3 menit sebelum penuangan beton readymix.

Penyiraman lem beton untuk waktu yang lama dapat

menyebabkan lem beton kering dan dikhawatirkan tidak dapat

berfungsi sebagai perekat dengan baik.

c. Penuangan Beton Readymix

Tahap pengecoran shear wall dibantu dengan menggunakan

bucket concrete dan pipa tremi. Bucket concrete diisi beton

readymix dari truk mixer beton yang kemudian diangkut ke

lokasi pengecoran dengan menggunakan tower crane. Tinggi

jatuh ujung pipa tremi dengan dasar shear wall ± 1 m. Beton

readymix pertama kali dituangkan pada bagian pojok shear

wall. Ketika beton sudah masuk ke dalam bekisting, kemudian

dilakukan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator.

Pemadatan ini bertujuan agar beton mengisi seluruh ruangan

bekisting sehingga tidak terdapat rongga. Pemadatan

diusahakan tidak mengenai tulangan pada shear wall agar

kawat pengikat tidak terlepas yang mengakibatkan tulangan

bergeser.

Page 73: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 53

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.33 Pengecoran Pada Shear Wall SW2

10. Pelepasan Bekisting Shearwall

Pelepasan bekisting shear wall dilakukan 1 x 24 jam setelah

pengecoran. Pelepasan bekisting diawali dengan membuka kunci

pada bekisting shear wall bersamaan dengan itu dilakukan

pelepasan pipe support. Pelepasan dilakukan secara perlahan agar

beton tidak keropos pada saat bekisting dilepas. Setelah itu

bekisting diangkat dengan menggunakan tower crane. Proses

pelepasan bekisting shear wall dilakukan satu per satu. Pelepasan

bekisting diawali dari bekisting bagian luar, kemudian dilanjutkan

bekisting bagian dalam.

11. Penambalan Lubang Bekas Tie Rod

Pelepasan tie rod pada shear wall akan membuat beberapa lubang

pada dinding shear wall. Lubang-lubang tersebut kemudiang

ditutup dengan menggunakan Sikagrout. Proses penutupan lubang

pada dinding shear wall di proyek ini dikenal dengan grouting.

Page 74: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 54

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

12. Curing Beton

Curing beton untuk shear wall di proyek ini tidak dilakukan.

Untuk menjaga kadar air agar tidak cepat kering seharusnya

dilakukan curing beton, karena pencampuran material semen, air,

dan agregat menimbulkan reaksi yang panas.

C. Balok dan Plat Lantai

Balok berfungsi untuk mendukung beban vertical diatasnya

yaitu berat sendiri balok, berat pelat lantai, berat dinding dan beban

hidup dan juga mendukung beban horizontal berupa beban gempa

dan tekanan angina, kemudian menyalurkan beban-beban tersebut

ke kolom. Balok juga merupakan penguat rangka horizontal yang

juga berfungsi untuk menahan lentur, geser, dan torsi. Jika balok

runtuh maka akan berakibat fatal bagi bangunan. Balok juga

berfungsi untuk menghubungkan antar kolom supaya portal menjadi

kokoh dan kuat.

Pelaksanaan pekerjaan pelat lantai terdiri dari pekerjaan

bekisting, pekerjaan penulangan, dan pekerjaan pengecoran.

Pekerjaan penulangan pelat lantai dilakukan setelah penulangan

balok selesai dilakukan. Tulangan diangkut dengan tower crane ke

lantai yang dituju. Untuk jarak antara alas bekisting dengan

tulangan bawah diberi beton decking. Sedangkan untuk jarak antara

tulangan atas dan tulangan bawah diberi cakar ayam yang tingginya

menyesuaikan tinggi pelat lantai. Berikut ini merupakan tahap

pekerjaan balok dan plat lantai.

1. Pemasangan Perancah

Page 75: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 55

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Pemasangan perancah atau scaffolding bertujuan untuk

menopang bekisting balok dan plat lantai. Berikut ini tahapan

pemasangan perancah .

a. Tahap pertama dalam pemasangan perancah.

b. Selanjutnya dipasang u-head pada bagian atas standard.

c. Agar dapat menopang beban berat, antar perancah saling

disambungkan dengan menggunakan ledger setiap 1 m. Ledger

dikaitkan pada standard.

d. Pada u-head dipasang primary beam dari besi hollow. Di atas

primary beam kemudian dipasang secondary beam dari besi

hollow.

Berikut perancah yang digunakan untuk menopang balok dan

plat lantai.

Gambar 3.34 Perancah PCH

2. Pemasangan Bekisting Balok Bagian Bawah (Bodeman)

Setelah pemasangan perancah selesai, maka selanjutnya

pemasangan bekisting bagian bawah atau din sebut dengan

bodeman. Material bodeman terbuat dari bekisting plywood

polyfilm dengan tebal 19 mm dan dibentuk sesuai dengan

ukuran rencana balok.

Page 76: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 56

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.35Bodeman Balok

3. Pemasangan Bekisting Balok Bagian Samping (Tembereng)

Setelah bodeman terpasang, maka selanjutnya pemasangan

bekisting samping balok atau di proyek ini disebut dengan

tembereng. Untuk perkuatan tembereng, pada sisi luar

tembereng dipasang siku. Selain untuk perkuatan, siku juga

berfungsi untuk pengecekan kelurusan tembereng.

Gambar 3.36 Pemasangan Tembereng Balok

Bodeman Balok

Tembereng Balok

Page 77: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 57

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

4. Pemasangan Bekisting Plat Lantai

Setelah pemasangan bekisting balok selesai, maka tahap

selanjutnya yaitu pemasangan bekisting plat lantai. Bekisting

plat lantai terbuat dari bekisting plywood polyfilm dengan tebal

19 mm.

3.37 Bekisting Plat Lantai

5. Penulangan Balok

Setelah seluruh bekisting balok dan plat lantai selesai,

selanjutnya yaitu pemasangan tulangan balok. Baja tulangan di

potong sesuai dengan rencana. Tulangan utama balok bagian

bawah dipasang terlebih dahulu. Kemudian dipasang sengkang

yang kemudian diatur jarak antar sengkang sesuai dengan

rencana. Tahap selanjutnya dipasang tulangan atas balok dan

tulangan pinggang. Pada ujung tulangan balok dikaitkan dengan

kolom dan diikat dengan kawat bendrat. Tulangan balok

dibengkokkan sebesar 12db di bagian ujung tulangan pada

sambungan dengan tulangan kolom.

Bekisting Plat Lantai

Page 78: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 58

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.38 Pemasangan Tulangan Balok

6. Pemasangan Beton Decking Balok

Beton decking dipasang bersamaan dengan penulangan balok.

Beton decking yang digunakan untuk balok memiliki tebal 40

mm yang diikatkan dengan tulangan balok menggunakan kawat

bendrat yang sudah ada di dalam beton decking.

Gambar 3.39 Beton Decking Pada Balok

Beton Decking

Page 79: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 59

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

7. Penulangan Plat Lantai

Setelah pemasangan tulangan balok, kemudian dilanjutkan

dengan pemasangan tulangan plat lantai. Penulangan plat lantai

pada proyek ini menggunakan metode rangkap. Tahap pertama

yang dilakukan yaitu memasang tulangan bawah arah

memendek dan kemudian dilanjutkan memasang tulangan

bawah arah memanjang. Selanjutnya memasang tulangan atas

arah memanjang kemudian memasang tulangan atas arah

memendek. Antara tulangan atas dan tulangan bawah dipasang

cakar ayam yang berfungsi sebagai pengaku antara tulangan atas

dan tulangan bawah.

8. Pemasangan Beton Decking Plat Lantai

Beton decking plat lantai dipasang bersamaan dengan

pemasangan tulangan bawah plat lantai. Pada proyek ini beton

decking yang digunakan pada plat lantai memiliki tebal 20 mm.

Gambar 3.40 Pemasangan Beton Decking

Page 80: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 60

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

9. Checklist Penulangan Balok dan Plat Lantai

Sebelum dilakukan pengecoran balok dan plat lantai, perlu

dilakukan checklist penulangan balok dan plat lantai. Checklist

penulangan meliputi jarak sengkang pada balok, jarak antar

tulangan pada plat lantai, ikatan kawat bendrat, beton decking,

dan kebersihan area balok dan plat lantai yang akan dicor.

10. Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Tahap selanjutnya yaitu pengecoran balok dan plat lantai.

Pengecoran balok dan plat lantai dilakukan secara bersamaan.

Berikut tahapan pengecoran balok dan plat lantai.

a. Slump Test

Slump test dilakukan ketika truk mixer beton baru saja tiba di

lokasi proyek. Nilai slump test yang dihasilkan untuk

pengecoran balok dan plat lantai yaitu 12 cm ± 2 cm.

Gambar 3.41Slump Test

14 cm

Page 81: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 61

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

b. Pemberian Lem Beton

Sebelum melakukan pengecoran, permukaan kolom dan shear

wall pada elevasi sebelumnya disiram dengan lem beton yaitu

Sikabond. Penyiraman lem beton dilakukan 2-3 menit sebelum

penuangan beton readymix.

c. Penuangan Beton Readymix

Tahap pengecoran balok dan plat lantai dibantu dengan

menggunakan bucket concrete. Bucket concrete diisi beton

readymix dari truk mixer beton yang kemudian diangkut ke

lokasi pengecoran dengan menggunakan tower crane. Tinggi

jatuh bucket concrete dengan dasar bekistin balok dan plat lantai

± 50 cm. Beton readymix pertama kali dituangkan pada bagian

pojok balok. Ketika beton sudah masuk ke dalam bekisting,

kemudian dilakukan perataan yang dibantu dengan cangkul dan

pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Pemadatan

ini bertujuan agar beton mengisi seluruh ruangan bekisting

sehingga tidak terdapat rongga. Pemadatan diusahakan tidak

mengenai tulangan balok dan plat lantai agar kawat pengikat

tidak terlepas yang mengakibatkan tulangan bergeser.

Gambar 3.42 Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Page 82: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 62

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

d. Pengecekan Ketinggian Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Bersamaan dengan penuangan beton readymix pada balok dan

plat lantai, dilakukan pengecekan ketinggian pengecoran.

Tujuan dari pengecekan ketinggian ini agar hasil pengecoran

tidak bergelombang. Pengecekan ketinggian pengecoran balok

dan plat lantai dibantu dengan theodolite. Apabila beton dirasa

sudah datar, maka relat diambil.

11. Curing Beton

Curing beton pada plat lantai dilakukan dengan cara

menyiramkan air ke permukaan balok dan plat lantai. Curing

beton bertujuan untuk menghindari panas yang berlebih di

dalam beton yang dapat menyebabkan beton retak. Curing beton

dilakukan 1 x 24 jam setelah pengecoran pada pagi dan sore

hari.

12. Pelepasan Bekisting Balok dan Plat Lantai

Bekisting balok dan plat lantai dibongkar secara bertahap.

Tembereng balok dapat dilepas 7 hari setelah pengecoran. Untuk

bodeman dan bekisting plat lantai baru dapat dibongkar 14 hari

setelah pengecoran. Perancah dibongkar terlebih dahulu lalu

dilanjutkan melepas bodeman. Untuk plat lantai pelepasan

bekisting diawali dengan mengganti jackbase dengan roda.

Kemudian dilanjutkan melepas bekisting plat tanpa

membongkar perancah. Hal ini dilakukan untuk menghemat

waktu pemasangan bekisting plat lantai pada elevasi yang akan

dikerjakan.

Page 83: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 63

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

D. Tangga

Tangga merupakan konstruksi pada bangunan bertingkat yang

berfungsi sebagai penghubung antar lantai. Walaupun sudah

tersedia lift dalam suatu bangunan, konstruksi tangga tetap

diharuskan ada sebagai akses darurat apabila lift mengalami

gangguan/ kerusakan.Pada proyek pembangunan Gedung

Apertemen View Amarta Semarang, pelaksanaan konstruksi tangga

dilakukan sesuai gambar rencana..

Gambar 3.43Letak TanggaT1

Page 84: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 64

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.44Detail TanggaT1

Gambar 3.45Detail Tangga TulanganT1

berikut tahapan-tahapan pembuatan tangga:

a. Pemasangan perancah

Perancah disusun sesuai kemiringan yang diharapkan,

kemudian disusul pemasangan perancah untuk balok bordes pada

pekerjaan ini dilakukan oleh 2 orang tukang kayu sekaligus

mengerjakan bekisting tangga.

b. Pemasangan bekisting tangga

Pada pemasangan bekisting tangga yang perlu diperhatikan

adalah elevasi lantai sebelumnya kemudian kemiringan yang

diharapkan. Sehingga kemiringan tangga sesuai dengan kemiringan

rencana. Untuk pemasangan bekisting anak tangga dilakukan

setelah pemasangan penulangan pelat tangga.

Page 85: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 65

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.46Pekerjaan Bekisting Tangga

c. Fabrikasi dan penulangan tangga

Pada tahap fabrikasi tulangan disesuaikan ukurannya dengan

gambar rencana. Fabrikasi tulangan dilakukan dengan bantuan alat

bar bender (alat untuk membengkokkan tulangan) dan bar cutter

(alat untuk memotong tulangan) setelah tulangan difabrikasi

kemudian tulangan dipasang sesuai dengan gambar rencana.

Gambar 3.47Pekerjaan Penulangn

Page 86: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 66

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

d. Pengecoran tangga

Setelah pemasangan tulangan dan pemasangan bekisting,

maka proses selanjutnya adalah pengecoran tangga. Pada

pengecoran tangga ini dibutuhkan alat berat yaitu concrete mixer

truck untuk membuat adukan beton. Pertama-tama concrete mixer

truck diparkirkan ke lokasi dekat dengan pengecoran. Setelah itu

dilakukan slump test. Setelah slump test oke kemudian dilakukan

pengecoran Untuk pengerjaannya pengecoran ada 2 cara yaitu

dengan concrete pump kemudian yang satu dengan metode bucket.

Pada pengecoran tangga ini biasa menggunakan metode bucket dan

dikerjakan oleh 5 tukang cor, 1 operator tower crane dan 1 operator

vibrator.

Gambar 3.48 Pekerjaan Pengecoran Tangga

e. Pembongkaran bekisting tangga.

Pembongkaran bekisting anak tangga dilakukan 1 hari

setelah pengecoran. Sedangkan untuk pembongkaran bekisting pelat

dilakukan setelah 7 hari.

Page 87: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 67

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.3 Perlalatan Proyek

Pada pembangunan sebuah proyek pasti membutuhkan

peralatan untuk membantu dan mempermudah dalam

melakukakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Alat yang

digunakan tergantung dengan situasi yang ada di lapangan,

sehingga penggunaan perlalatan dapat efektif. Berikut

perlalatan yang digunakan pada Proyek Apertemen

AmartaView :

3.3.1Peralatan Pengukuran

Peralatan pengukuran pada pembangunan proyek ini

biasanya digubakan untuk melakukan marking pada

kolom.

a.Theodolite

Theodolite merupakan salah satu alat untuk membantu

pekerjaan marking kolom yang dilakukan oleh

surveyor. Marking kolom dilakukan dengan tujuan

untuk menentukan letak as kolom dan kolom dapat

berdiri tegak dan tidak berubah-ubah.

b.Roll meter

Roll meter adalah alat ukur yang kecil sehingga

mudah untuk dibawa kemana-mana. Biasanya roll

meter di digunakan untuk mengukur detail – detail

seperti kolom balok, plat lantai, dll .

3.3.2Peralatan Berat

Dalam pelaksanaan kontruksi pemilihan alat berat perlu

di perhatikan agar tidak menghambat pekerjaan dan

mengkibatkan produktifitas yang rendah. Berikut adalah

Page 88: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 68

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

alat berat yang digunakan dalam pembangunan Proyek

Apartemen Amartha View :

a.Excavator

Excavator adalah alat berat yang fungsinya untuk

menggali dan menimbun tanah. Hasil tanah yang telah

ditimbun kemudian di pindahkan dengan alatdump truk.

Gambar 3.49Alat Berat Excavator

b. Dump truk

Dump truk adalah alat berat yang berfungsi sebagai

mobilisasi atau pemindah tanah galian dari hasil galian

yang diambil dengan alat berat excavatorke lahan lain.

c. Tower Crane

Tower crane adalah alat berat yang berfungsi sebagai

pengangkut dan memindahkan material yang bebabnya

maksimal 2 ton, material dapat di pindahkan secara

vertilak maupun horizontal. Ketinggian tower crane

Page 89: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 69

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

dapat di sesuaikan dengan tinggi gedung dengan

menambahkan segmen atau rangka tower crane.

d.Concrete Mixer Truk

Concrete Mixer Truk adalah alat berat yang berfungsi

sebagaipemindah beton segar dari batching plant ke

lokasi proyek. Truk ini di lengkapi dengan molen, fungsi

dari molen ini sebagai pengaduk beton sengga beton

tidak mudah mengeras. Truk mixer dikendarai oleh satu

pengemudi dan satu petugas dari batching plant untuk

uji slump dan pengambilan sempel beton untuk diuji

kuat tekannya.

Gambar 3.50Concrete Mixer Truck

3.3.3Peralatan Pekerjaan Baja

a.Bar Cutter

Bar Cutter adalah alat untuk memotong tulangan baja

yang nantinya akan di fabrikasi dalam bentuk kolom,

palat lantai, balaok, dll.

Page 90: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 70

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.51Bar Cutter

b. Bar Bender

Bar Bender adalah alat untuk membengkokan

tulangan baja sesuai gambar rencana. Pada

pembangunan proyek apartemen Amartha View alat

ini digunakan untuk membengkokan tulangan

sengkang untuk kolom dan balok.

Gambar 3.52Bar Bender

c.Tang

Tang merupakan alat bantu pada waktu pekerjaan

penulangan. Alat ini berfungsi untuk memotong dan

mengikat kawat bendrat.

3.3.4Peralatan Pekerjaan Beton

a.Concrete Bucket

Concrete Bucket adalah alat untuk membantu

pengecoran, cara keraja bucket dengan menampung

Page 91: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 71

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

beton dari truk mixer, lalu bucket diangkat dengan

tower crane.Concrete Bucket yang digunakan pada

proyek Amartha View memiliki kapasitas sebesar 1

m3.

Gambar 3.53Concrete Bucket

b.Selang Tremi

Selang tremi adalah alat bantu untuk pengecoran

vertical yang biasanya digunakan pada waktu

pengecoran kolom dan shear wall, pemasangan

selang tremi dipadang di bawahconcrete bucket.

Selang tremi pada proyek Amartha View memiliki

panjang 3 meter dan diameter 20 cm.

Page 92: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 72

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.54 Selang Tremi

c. Concrete Vibrator

Concrete Vibrator merupakan alat yang digunakan pada

saatpengecoran berlangsung. Alat ini berfungsi untuk

menggetarkan cairan beton sehingga rongga udara pada

cairan beton mengecil sampai menghilang, sehingga hasil

pengecoran menjadi lebih rata dan lebih padat tidak

berongga. Alat ini digunakan dengan cara memasukan

viberator pada cairan beton. Saat penggunaannya vibrator

dilarang untuk menyentuh tulangan baja, hal ini

dikarenakan dapat menyebabkan rongga udara di pada

sekitar tulangan.

Page 93: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 73

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.55Concrete Vibrator

d.Jet Air

Jet Air adalah alat yang digunakan sebelum pekerjaan

pengecoran dilakukan. Jet air digunakan dengan tujuan

membersihan kotoran diareah sekitar bekisting yang akan

di cor. Berikut gambar penggunaan jet air sebelum di

lakukannya pengecoran.

Gambar 3.56Jet Air

Page 94: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 74

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.3.5Peralatan Scaffolding

Scaffolding atau perancah merupakan suatu struktur yang

tidak permanen yang bias di bongkar pasang kembali. Pada

pembangunan proyek Amartha View, perancah digunakan

untuk menahan beban bekisting pada balok dan plat lantai.

Berikut bagian bagian dari perancah.

a.Jack Base

Jack Base merupakan bagian bawah dari perancah,

selain itu ketinggian perancah dapat diantur dengan

memutar bagian kaki perancah.

b.Main Frame

Main Frame merupakan bagian utama perancah.

c.Cross Brace

Cross Brace merupakan bagian struktur perancah yang

berfungsi sebagai penyambung anatra main frame.

d.Join Pin

Join Pin merupakan bagian perancah berguna untuk

menyambung antar main frame secara vertikal.

e.Walking Frame

Walking Frame merupakan bagian perancah yang

digunakan untuk pijakan pekerja yang berada diatas.

3.4Material Proyek

Material proyek adalah seluruh bahan-bahan yang digunakan

dalam pembangunan proyek konstruksi. Pemilihan material

atau bahan juga merupakan hal yang penting, hal ini

dikarenakan material yang digunakan dalam pembangunan

mempengaruhi harga dan mutu dalam pembangunan sebuah

proyek. Berikut merupakan material yang digunakan dalam

pembangunan proyek apartemen Amartha View :

Page 95: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 75

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.4.1Tanah

Tanah merupakan bagian penting dalam proses

pembangunan sebuah proyek gedung .Pada proyek ini

tanah berfungsi untuk menimbuan pondasi

padaramp.Tanah di dapat dari penggalian pondasi awal

dan di simpan di lahan kosong.

Gambar 3.57 Tanah hasil galian

3.4.2Air

Air merupakan material yang sangat penting dalam

proses pembangunan proyek gedung, air sendiri

dibutuhkan dari awal sampai berakhirnya proyek. Fungsi

air dalam pembangunan Proyek Amarta View antara lain

sebagai campuran dalam pembuatan beton, bahan untuk

mencapur lem beton dan sebagai material untuk merawat

beton yang telah di cor. Pada proyek ini air didapat

dengan cara memompa sumur bor di sekitar area proyek.

Ciri air yang dapat digunakan adalah tidak berbau, tidak

berwarna, dan tidak mengandung lumpur .

3.4.3Semen

Semen merupakan canmpuran untuk membuat beton.

Pada proyek ini semen digunakan untuk membuat

Page 96: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 76

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

campuran beton yang digunakan untuk pembuatan

plesteran.

3.4.4Beton Ready Mix

Beton ready mixmerupakan material beton yang sudah di

pesar pada vendor. Pembuatan beton ready mix

dilakukan di batching plant sehingga mutu yang didapat

sesuai dengan mutu yang diminta. Hasil betonready mix

diantar menggunakan alat berat yaitu truk ready mix.

Beton ready mix yang dipakai dipesan dari PT Tugu

Beton. Pembuatan beton ready mix dilakukan karena

pembuatannya yang cepat dan hasil mutu yang lebih

akurat. Beton ready mix digunakan untuk pekerjaan

pengecoran, seperti pengecoranbore pile, pile cap, tie

beam, balok, plat lantai, kolom, danshear wall. Berikut

merupakan gambar pengecoran plat lantai dengan

menggunakan beton ready mix yang dituangkan ke

bucket.

3.4.5Baja Tulangan

Baja tulangan adalah material yang sangat utama yang

digunakan untuk pembuatan gedung dengan menggunakan

truktur beton. Baja tulangan dibedakan menjadi dua tipe

yaitu Baja Tulangan Beton Polos (BJTP) dan Baja

Tulangan Beton Sirip (BJTS). BJTP adalah tulangan baja

yang memiliki lapisan yang polos dan BJTS adalah

tulangan baja yang permukaanya lapisan alur yang biasa

disebut sirip. Pada proyek ini penggunaan baja tulangan

digunakan pada struktur, diantaranya struktur kolom, balok,

plat lantai, shear wall, pile cap, dan tie beam.

Page 97: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 77

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.58 Baja Tulangan

3.4.6Kawat Pengikat/ Bendrat

Kawat bendrat adalah material berupa kawat yang

berfungsi untuk mengikat antara tulangan baja yang di

rakit. Penggunaan kawat bendarat dibantuk dengan alat

bantu tang yang dikunakan untuk memotong dan memutar

kawat bendrat hingga kencang.

Gambar 3.59 kawat Bendrat diikatkan pada tulangan

3.4.7Calbond

Calbond adalah lem beton yang digunakan sebagai perekat

antara beton lama dan beton baru. Tujuan penggunaan

Page 98: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 78

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

calbond dapat merekat beton yang sudah mengerasdengan

beton masih baru. Hal yang perlu diperhatikan pada saat

lem beton sudah di tuang maka pengecoran harus cepat

dilakukan. Hal ini dikarenakan jika terlalu lama lem beton

akan mengering mengakibatkan beton lama tidak bias

menyatu dengan beton yang baru.

Gambar 3.60 Penuangan Calbond pada Plat Lantai

3.4.8Papan Kayu Plywood

Papan Kayu Plywood merupakan bahan dari pembuatan

bekisting. Bekisting merupakan cetakan yang berfungsi

untuk membentuk dan menahan beton pada pekerjaan

pengecoran. Pada pembangunan proyek apartemen

Amartha View bekisting dilakukan berulang kali, tidak ada

batasan maksimal pemakaian bekisting. Papan kayu

plywood yang digunakan untuk pembuatan bekisting pada

proyek apartemen Amartha View memiliki ketebalan 19

mm. Berikut merupakan gambar kayu plywood yang sudah

dirangkai untuk menjadi bekisting pada kolom.

Page 99: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 79

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.61Lembaran Bekisting Plywood

3.4.9Tahu Beton

Tahu beton merupakan material yang digunakan untuk

membuat lapisan beton, sehingga tulanagn baja tidak

akan terlihat ataupun timbul. Pembuatan tauhu beton

terbuat dari bahan campuran pasir, semen, dan air.

Dimensi ketebalan untuk tahu beton pada proyek ini

disesuaikan dengan ketebalan selimut beton masing

masing struktur. Ketebalan tahu beton untuk struktur plat

lantai 20 mm sedangkan untukstrukturbalok dan kolom

40 mm

Page 100: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 80

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.62Tahu Beton

3.5Pengendalian Proyek

Pada proses pembangunan proyek diperlukan adanya sebuah pengendalian

yang dikontrol oleh tim-tim kusus, dimana tim-tim tersebut bertugas untuk

pengendalian proyek, sehingga proyek dapat berjalan sesui dengan rencana.

Pengendalian proyek ini dibagi menjadi 3 yaitu, pengendalian biaya, mutu,

dan waktu.

3.5.1. Perencanaan Pekerjaan Persiapan

Pengendalian biaya berhubungan erat dengan pengendalian waktu.

Pengendalian biaya dilakukan dengan membuat anggaran biaya

perencanaan dan anggaran biaya pelaksanaan. Pada pekerjaan yang

telah dilaksanakan dihitung anggaran biayanya. Apabiala pelaksanaan

pekerjaan tersebut tidak sesui dengan perencanaan, maka akan

menyebabkan pembengkakan biaya. Pada proyek ini kontrak yang

disepakati antara pemilik proyek dengan kontarktor yaitu menggunakan

kontrak lum samp. Hal ini berarti tidak ada biaya tambahan biaya yang

dikeluarkan oleh pihak pemilik proyek. Akan tetapi apabila dalam

pelaksanaannya di lapangan diharuskan adanya perubahan desain, maka

akan dilakukan perhitungan volume ulang dan biaya yang dibutuhkan.

Pada saat penulis melakukan praktik kerja di lapangan, keterlambatan

Page 101: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 81

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

pekerjaan karena komplain warga dan terlambatnya beton ready mix

menyebabkan pembengkakan biaya yang kemudian harus ditanggung

sendiri oleh pihak kontraktor.

3.5.2. Pengendalian Mutu (Quality)

Pengendalian mutu adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjaga

kualitas suatu pekerjaan dalam pelaksanaan proyek. Pengendalian mutu

ini harus benar-benar dijaga karena berhubungan dengan struktur pada

proyek. Pada proyek ini pengendalian mutu dilakukan pada beton dan

baja tulangan yang akan digunakan. Pihak kontraktor melakukan

pengujian agar mutu beton dan baja tulangan sesuai dengan yang

direncanakan. Berikut pengendalian mutu yang dilakukan di proyek ini.

1. Slump Test

Slump test dilakukan sebelum dilakukan pengecoran. Slump test ini

bertujuan untuk mengetahui kekentalan beton. Seperti yang telah

dibahas pada bab sebelumnya, nilai slump test pada proyek ini untuk

pelaksanaan pekerjaan struktur atas adalah 12 cm ± 2 cm.

Gambar 3.63 Pengukuran PengujianSlump Test

2. Uji Kuat Tekan Beton di Laboratorium

Selain slump test yang dilakukan di lapangan, pengujian beton

dilakukan juga di laboratorium. Uji beton yang dilakukan pada

proyek ini yaitu uji kuat tekan beton yang dilakukan di Laboratorium

Page 102: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 82

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Universitas Diponegoro Semarang. Uji kuat tekan beton bertujuan

untuk menentukan kuat tekan beton dengan benda uji.

(a) Pengambilan Sampel Benda Uji (b) Uji Kuat Tekan Beton

Gambar 3.64 Proses Uji Kuat Tekan Beton

3. Uji Baja Tulangan di Laboratorium

Uji baja tulangan merupakan pengujian yang dilakukan terhadap

material baja tulangan. Pada proyek ini pengujian yang dilakukan

yaitu uji kuat tarik dan uji bengkok. Pengujian baja tulangan

dilakukan di Laboratorium Universitas Diponegoro Semarang.Uji

kuat tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan panjang

maksimum material baja tulangan.

(a) Uji Bengkok (b) Uji Tarik

Gambar 3.65 Uji Baja Tulangan

Sumber :Dokumentasi Proyek 2018

Page 103: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 83

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

3.5.3. Pengendalian Waktu (Time)

Pengendalian waktu dilakukan dengan merencanakan waktu tahapan

dan waktu pelaksanaan di lapangan. Dalam pelaksanaannya, suatu

tahapan pekerjaan dilihat kondisi dan situasi di lapangan. Pengendalian

waktu dilakukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Pengendalian waktu dilakukan dengan membuat time

schedule dan kurva S. Time schedule dan kurva S menggambarkan

perencanaan waktu dan presentase pekerjaan di lapangan. Setiap

pekerjaan yang telah dikerjakan kemudian dihitung presentasenya dan

dibahas dalam rapat progress.

Pengendalian waktu yang dilakukan oleh pihak kontraktor dengan

membuat time schedule dan kurva S.

3.6 Permasalahan di Lapangan

Pekerjaan struktur atas pada proyek pembangunan gedung Apertemen

Amarta View Semarang meliputi pekerjaan kolom, shear wall, balok, plat

lantai, tangga memiliki permaalahannya sendiri-sendiri, dan derdasarkan

pengamatan serta tanya jawab selama di proyek, berikut masalah-masalah

yang dialami pada proyek pembangunan Gedung Apertemen Amarta View

Semarang beserta solusinya:

3.6.1 Kolom

Perasalahan kolom yang terjadi pada proyek Gedung Amarta view

yaitu tercadi keropos pada struktur kolom biasanya disebabkan

karena pelaksanaan pengecoran yang tidak sesuai dengan standar

dan kurangnya pengawasan. Pada saat pengecoran jarak antara pipa

tremi lebih dari 1 m dan pengunaan viberator yang tidak

menggunakan standar pelaksanaan. Hal ini dapat menyebabkan

kualitas struktur kolom yang buruk.

Page 104: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 84

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.66 Keropos Pada Kolom

Solusi yang dapat di gunakan dengan caragrouting. Cara yang

dapat mencegak terjadinya keropos yaitu dengan cara : pertama,

jarak jatuh pipa tremi harus ±1 m dari dasar kolom. Kedua, pada

waktu pengecoran penggunaan vibrator secara merata dan waktu

pengecoran kolom penggunaan viberator harus viberator harus

tegak lurus 90°.

3.6.2 Shear wall

Permasalahan struktur Shear wall yang terjadi pada proyek ini

yaitu terjadinya pengkroposan di dinding Shear wall, dan

penyebabnya karena punggunaan viberator pengunaan viberator

yang tidak menggunakan standar pelaksanaan. Hal ini dapat

menyebabkan kualitas strukturShear wall yang kurang baik.

Page 105: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 85

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Gambar 3.67 Keropos Pada Dinding Shear Wall

Solusi yang dapat di gunakan dengan caragrouting. Cara yang

dapat mencegak terjadinya keropos yaitu dengan cara pada waktu

pengecoran penggunaan vibrator secara merata pada bagian

bekisting kolom di pukul-pukul agar dapat merata di bagian sudut-

sudut kolom.

3.6.3 Balok

Permasalahan balok yang terjadi pada proyek Gedung Amarta

view karenapembersihan yang kurang bersih mengakibatkan

pengecoran di areabalok manjadi keropos. Seharusnya pada waktu

pengecoran, pada area pengecoran harus bersih dan terhindar dari

kotoran seperti serpihan beton dan pelastik yang menempel.

Karena hal itu menyebabkan beton akan mengalami keropos.

Gambar 3.68 Keropos Pada Balok Akibat Kebersihan Yang Kurang

Solusi yang dapat di gunakan dengan caragrouting. Cara yang

dapat mencegak terjadinya keropos dengan cara meningkatkan

pengawasan pada proses pengecoran.

3.6.4 Plat lantai

Page 106: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 86

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Pelaksanaan pada proyek ini sangat terlamba dan telah melebihi

time schedule yang telah direncanakan. Metode pengecoran plat

lantai pada proyek ini menggunkan cara konvensional yang sangat

menghambat waktu pekerjaan. Metode pengecoran konvensional

adalah metode pengecoran plat lantai yang dikerjakan di daerah

sekitar proyek tersebut

Solusi yang dapat di ambil oleh pihak kontraktor dengan cara

mengganti metode pengecoran. Dan pihak kontraktor kemudian

mengganti dengan menggunakan metode half slab. Metode half

slab adalah metode pekerjaan plat lantai dengan setengah precast

dan setengah lagi dikerjakan ditempat. Pada proyek ini half slab

direncanakan dengan tinggi 7 cm. Dengan menggunakan metode

ini, dapat mempercepat waktu pengecoran plat lantai.

3.6.5 Tangga

Dan permasalahan yang sering terjadi adalah tentang kebersihan

bekisting.

Gambar 3.69 Kebersiahn Yang Kurang di Sekitar Bekisting Tangga

Solusi yang dapat di ambil oleh pihak pengawas mengkontrol

sebelum di cor. Sehingga pada waktu pelepasan bekisting nanti

beton akan lebih bagus.

Page 107: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 87

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktik Keja (KP) selama 3 bulan pada Proyek

Pembangunan Apertemen Amartha View, berikut kesimpulan yang dapat

diambil.

1. Pada semua pelaksanaan pekerjaan kontruksi harus mengikuti standart

oprasional yang ada agar hasil pekerjaan lebih maksimal, sehingga

mengurangi resiko keropos.

2. Pada pekerjaan struktur pengontrolan sangat harus di perhatikan

seperti kebersihan sebelum di cor, karena jika pengecoran dilakukan

dalam keadaan bekisting masih kotor akan menyebabkan beton

menjadi keropos.

3. Di proyek ini metode pengecoran plat lantai menggunakan metode

konvensional.

Page 108: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 88

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

4. Pada pekerjaan struktur atas yaitu pekerjaan kolom dan pekerjaan

shear wall pada proyek ini tidak menggunakan proses curring.

4.2 Saran

1. Pada pelaksanaan pengecoran struktur kolom sebaiknya lebih di

perhatikan lagi tinggi jatunya ±1 m dari dasar. Selain itu penggunaan

concreteviberator harus benar-benar merata sehingga beton ready mix

dapat mengisi seluruh bagian bekisting. Dan saat pengecoran pada

struktur yang vertilal sudut yang dipakai concreteviberator90°. Hal ini

dapat mengurangi resiko beton keropos pada kolom

2. Pada pelaksanaan struktur balok, sebaiknya sebelum di lakukan proses

pengecoran pada area bekisting di bersihan terlebih dahulu, karena jika

saat pengecoran di area sekitar masih kotor maka akan menyebabkan

beton yang kurang baik atau keropos akibat kotoran.

3. Pada proses pengecoran pada plat lantai yang diambil dari pihak

kontraktor yaitu mengganti metode pelaksanaan pekerjaan plat lantai.

Pihak kontraktor kemudian mengganti dengan menggunakan metode

half slab.

4. Curung atau perawatan beton harus dilakukan agar beton tidak cepat

kehilangan air dan sebagai tindakan menjaga

kelembaban/suhu beton sehingga beton dapat mencapai

mutubeton yang diinginkan. Proses curring beton dengan

pencampuran bahan semen, air, dan agregat menimbulkan reaksi yang

panas sehingga dikhawatirkan akan menyerap air yang banyak dan

menimbulkan retak

Page 109: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 89

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

DAFTAR PUSTAKA

Ahadi. 2011. “Concrete Bucket dan Pipa Tremie”. Diakses 28 November 2019.

http://www.ilmusipil.com/concrete-bucket-dan-pipa-tremie

Ahadi. 2011. “Konsultan Perencana Proyek”. Diakses 28 November 2019.

http://www.ilmusipil.com/konsultan-perencana-proyek

Ahadi. 2012. “Tower Crane Elemen Penting Dalam Pekerjaan Teknik Sipil”.

Diakses 29 November 2017. http://www.ilmusipil.com/tower-crane-elemen-

penting-dalam-pekerjaan-teknik-sipil

Amartha, Payon. “Luxurious Facilities The Piece Of Serenity Living”. Diakses 25

November 2017. http://amarthaview.com/fasilitas.html.

Page 110: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 90

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang

Santi, Saraswati Omega. 2018. “Laporan Akhir Praktik KerjaPROYEK

PEMBANGUNAN GKB UNIMUSJALAN KEDUNGMUNDU RAYA

NO. 18 SEMARANG(KONSENTRASI MANAJEMEN)”.

LAMPIRAN

Page 111: (KONSENTRASI STRUKTUR ATAS)repository.unika.ac.id/19181/1/15.B1.0042 - Arjuna Arnanda Ibrahim - … · Laporan Praktik Kerja Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang LAPORAN

Arjuna Arnanda Ibrahim 15.B1.0042 91

Laporan Praktik Kerja

Proyek Pembangunan Apartmen Amartha View

Kawasan Payon Amartha, Permata Puri, Semarang