konseling hipertensi

27
KIE DAN KONSELING PASIEN HIPERTENSI Kelompok 1 Andika Andikara Norman Saputra Nurmawita Agusdi Firdaus Mahrunnisak Nilaksum Marissa Syahputri Veby Karnovayenti Yopa Lisma Yanti Nofita Hendriyanti Luthfi Heliza Wahyuni Halimah Tussa’diah 1

Upload: witanurma

Post on 16-Jul-2015

525 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

KIE DAN KONSELING PASIEN

HIPERTENSI

Kelompok 1

Andika Andikara

Norman Saputra

Nurmawita

Agusdi Firdaus

Mahrunnisak Nilaksum

Marissa Syahputri

Veby Karnovayenti

Yopa Lisma Yanti

Nofita Hendriyanti Luthfi

Heliza Wahyuni

Halimah Tussa’diah

1

Latar Belakang

• Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical care) suatu tanggungjawab profesi dari apoteker dalam mengoptimalkan terapi dengancara mencegah dan memecahkan masalah terkait obat (DrugRelated problem). Ketidakpatuhan (non compliance) danketidaksepahaman (non corcondance) pasien dalam menjalankanterapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Hal inisering disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahamanpasien tentang obat dan segala sesuatu yang berhubungan denganpenggunaan obat untuk terapinya.

• Penderita hipertensi merupakan salah satu pasien dengan kriteriapasien yang harus diberi konseling, karena hipertensi merupakanpenyakit yang sangat perlahan apabila hipertensi tidak diketahuidan dirawat mengakibatkan kematian karena payah jantung, infarkmiokardium, stroke, atau gagal ginjal dengan demikian pemeriksaantekanan darah secara teratur memilki arti penting dalam perawatanhipertensi. Kurangnya kepatuhan pasien hipertensi juga merupakanmasalah dalam terapi hipertensi.

2

Konseling

• suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinyaseseorang yg membutuhkan (klien) danseseorang yg memberikan (konselor)dukungan dan dorongan sedemikian rupa shgklien memperoleh keyakinan akankemampuannya dalam pemecahan masalah.

3

4

• Konseling yang diberikan atas inisiatif langsungdari apoteker

konseling aktif

• Selain konseling aktif dapat juga konseling terjadijika pasien datang untuk berkonsultasi kepadaapoteker untuk mendapatkan penjelasan tentangsegala sesuatu yang berhubungan dengan obatdan pengobatan.

konseling pasif

Tujuan Konseling

Tujuan Umum

• Meningkatkan keberhasilan terapi

• memaksimalkan efek terapi

• meminimalkan resiko efek samping

• Meningkatkan cost effectiveness

• Menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi.

5

Tujuan Khusus :

• Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker denganpasien

• Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien

• Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya

• Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan denganpenyakitnya

• Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.

• Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problem

• Meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan masalahnyasendiri dalam hal terapi

• Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan

• Membimbing dan mendidik pasien dalam menggunakan obatsehingga dapat mencapai tujuan pengobatan dan meningkatkanmutu pengobatan pasien.

6

Manfaat Konseling

Bagi pasien• Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan• Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya• Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatan

sendiri• Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi

tertentu• Menurunkan kesalahan penggunaan obat• Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi• Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan• Meningkatkan efektivitas & efisiensi biaya kesehatan

7

Bagi Apoteker

• Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayanankesehatan.

• Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagaitanggung jawab profesi apoteker.

• Menghindarkan apoteker dari tuntutan karena kesalahanpenggunaan obat ( Medication error )

• Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehinggamenjadi upaya dalam memasarkan jasa pelayanan.

8

PRINSIP DASAR KONSELING

• terjadinya kemitraan atau korelasi antara pasiendg apoteker sehingga terjadi perubahan perilakupasien secara sukarela.

• Pendekatan Apoteker dalam pelayanankonseling mengalami perubahan modelpendekatan dari pendekatan “Medical Model”menjadi Pendekatan “Helping model”

9

R/ Amlodipin No XXXS1dd1

R/ Ibesartan tab No XXXS1dd1

R/ Simvastatin 20 mg tab XXXS1dd1

R/ Aspilet 80 mg tab No. XXXS1dd1

R/ Lansoprazol cap No XXXS1dd1

R/ Neurodex tab No XXXS1dd1

10

1. Amlodipin

• Indikasi :

pengobatanhipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik.

• Efek Samping :

nyeri (umum), efek samping yang sering timbul : edema dansakit kepala.

• Kontra Indikasi :

Pasien hipersensitif terhadap amlodipine dan golongandihidropiridin lainnya.

11

• Interaksi Obat

Amlodipin dengan simvastatin dapat meningkatkan konsentrasiplasma, beresiko meningkatkan miopati, meningkatkan resikotoksisitas muskoloskletal.

• Interaksi Makanan

Peningkatan efek/ Toksisitas :

Jus anggur dapat meningkatkan kadar amlodipin. Hindari efedra,yohimbe dan ginseng (dapat memperparah efek hipotensif).

Hindari bawang putih (dapat menurunkan efek antihipertensi).

Penurunan efek : Makanan tinggi kalsium dapat mengurangiefek hipotensif dari calsium chanel bloker.

Konsumsi jus jeruk sedikit dapat meningkatkan konsentrasiplasma amplodipin, mekanisme dengan penghambatan olehenzim CYP450

12

• Informasi Pasien

a. Gunakan sesuai yang diresepkan, jangan menghentikan obattanpa konsultasi dengan dokter.

b.Pasien mungkin akan mengalami sakit kepala (jika tidakdapat diatasi konsultasi ke dokter), mual dan muntah (makansejumlah kecil makanan mungkin dapat membantu), ataukonstipasi.

c. Dapat menyebabkan mengantuk, digunakan dengan hati-hatipada saat menyetir atau menjalankan mesin. Sebelummenggunakan obat, perhatikan kondisi yang mempengaruhipenggunaan, khususnya penggunaan pada orang lanjut usia(waktu paruh obat meningkat, lebih sensitif terhadap efekhipotensi.

d.Kesesuaian penggunaan obat, kepatuhan terhadap terapi(penting untuk tidak menggunakan obat melebihi jumlahyang diresepkan).

13

e. Kesesuaian dosis : bila lupa minum obat maka diminum;sesegeramungkin, jangan diminum bila telah mendekati pemberian dosisselanjutnya, jangan menggandakan dosis.

f. Kesesuaian penyimpanan obat :untuk penggunaan sebagaiantihipertensi, mungkin memerlukan kontrol berat badan dandiet khususnya pemasukan natrium.

g. Pasien mungkin tidak mengetahui/mengalami gejala darihipertensi, penting untuk tetap menggunakan obat walaupunsudah merasa sehat untuk membantu mengontrol hipertensi.Mungkin memerlukan terapi seumur hidup. Konsekuensi seriusdari hipertensi yang tidak dikontrol.

• Cara Penyimpanan

Disimpan dalam suhu kamar (15-30oC).

• Bentuk Sediaan : Tablet

14

2. Irbesartan

• Indikasi :Digunakan untuk pengobatan hipertensi / tekanan darah tinggi.Irbesartan dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupundikombinasikan dengan obat antihipertensi lain.

• Efek Samping :Infeksi saluran nafas, sakit kepala, nyeri otot, pusing,kelelahan/fatique, diare, batuk, nausea, trauma musculoskeletal,nyeri dada, dyspepsia, edema, nyeri abdomen, rash. takikardia,anxietas/cemas

• Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Irbesartan Kehamilan trimester ke 2 dan ke 3. Ibu menyusui..

15

• Interaksi Obat : NSAID : apabila obat golongan angiotensin-II antagonis diberikan

bersamaan dengan obat golongan NSAID, seperti penghambatCOX-2 selektif, Asetosal (>3 g/hari) dan NSAID yang non-selektif,pengaruh penurunan tekanan darah obat antihipertensi dapatberkurang. Seperti penghambat ACE, pemberian angiotensin-IIantagonis bersamaan dengan NSAID, dapat meningkatkan resikomemburuknya fungsi ginjal, termasuk kemungkinan gagal ginjalakut, dan peningkatan potasium serum, terutama pada pasienyang fungsi ginjalnya sudah terganggu.

Pemberian Irbesartan dengan NSAID harus dilakukan denganhati-hati, terutama pada pasien usia lanjut. Pasien perlumendapatkan hidrasi yang cukup, dan perlu dipertimbangkanuntuk melakukan pemantauan terhadap fungsi ginjal apabilaterjadi gangguan setelah pemberian bersama dan selanjutnyadipantau secara periodik.

16

• Informasi Pasien

Dosis dan cara pemberian : pasien di beri informasi bahwairbesartan ini diberikan 1 kali sehari

Irbesartan dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.

Setelah pemberian obat dan konsumsi obat, pasiendiinformasikan untuk tetap atau rutin mengontrol tekanandarah.

• Cara Penyimpanan

Disimpan dalam suhu kamar (15-30oC).

• Bentuk Sediaan : Tablet.

17

3.Simvastatin

• Indikasi

Hiperkolesterolemia primer pada pasien yang tidak cukup memberikanrespon terhadap diet; mengurangi kejadian klinis dan memperlambatprogresi aterosklerosis koroner pada pasien penyakit jantung koroner

• Efek samping :

Pusing, sakit kepala, konstipasi, diare, dispepsia, mual, ruam kulit, nyeriabdomen, nyeri dada, gangguan penglihatan, hepatitis, sakit kuning, anemia.

• Kontra indikasi:

Hamil, menyusui, pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serumtransaminase yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.

• Interaksi obat :

Simvastatin dengan amlodipin dapat meningkatkan konsentrasi plasma,beresiko meningkatkan miopati, meningkatkan resiko toksisitasmuskoloskletal.

18

• Informasi Obat Simvastatin diberikan 1 kali sehariObat diberi label khusus, pada malam hari. Beri tahu pasien, obat

harus diminum pada malam hari agar efektifitasnya maksimal. Statin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan

riwayat penyakit hati atau pasien yang menggunakan alkoholdalam jumlah yang banyak (penggunaan dihindari pada penyakithati yang aktif). Hipotiroidisme harus diberi pengobatan yangadekuat lebih dahulu sebelum memulai pengobatan denganstatin.

• Penyimpanan :Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat pada suhuantara 5oC hingga 30oC

• Bentuk sediaan

19

4. Aspilet

• Indikasi :

Mengurangi resiko infark miokard pada pasien dengan riwayat infark miokardatau anagina pektoris tidak stabil.

• Efek samping :

Menimbulkan perdarahan, terutama pada traktus GI dengan menghambatsintesa prostaglandin, yang berfunggsi meningkatkan sekresi bikarbonat danmukus. Substansi ini melindungi mukosa lambung dari efek asam lambungdan pepsin. Efek hipoprotrombinemia dapat terjadi pada pemberian aspirindosis tinggi dan menimbulkan efek antikoagulan, sehingga meningkatkankemungkinan pandarahan.

• Kontra indikasi :

Tukak lambung aktif, hipersensitif, gangguan perdarahan.

• Interaksi obat : (-)

20

• Informasi Pasien

Aspilet diberikan 1 kali sehari

Informasikan kepada pasien bahwa sebaiknya obat inidiberikan sesudah makan

Aspilet harus diminum sesuai dengan dosis atau anjuranpakai.Dosis sebagai antiplatelet tidak dapt digandakan.

• Cara Penyimpanan

Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat padasuhu antara 5oC hingga 30oC

• Bentuk Sediaan

21

5. Lansoprazol

• Indikasi

Ulkus duodenum.

Benign ulkus gaster.

Refluks esofagitis.

• Efek Samping

sakit kepala,diare, nyeri anggota badan, gangguanpencernaan makanan, mual, muntah, mulut kering, sembelit,kembung, pusing, lelah, ruam kulit, biduran dan gatal.

• Kontra Indikasi

Penderita yang diketahui hipersensitif terhadap Lansoprazole.

22

• Interaksi Obat : -

• Informasi Pasien

Lansoprazole diberikan sekali sehari.

Untuk mencapai efek penghambatan asam yang optimal, dankesembuhan yang cepat dan hilangnya gejala-gejala,Lansoprazole sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan.

Kapsul harus langsung ditelan. Tidak boleh digerus ataudikunyah.

• Cara Penyimpanan

Simpan di tempat sejuk (15-25ºC) dan kering, terlindung daricahaya matahari.

Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

• Bentuk Sediaan

Kapsul dalam Strip

23

6. Neurodex

• Neurodex (Vitamin B1,B6,B12)

• Mekanisme kerja :

Vitamin B1 berperan sebagai ko-enzim dari karboksilase (ezimessensial pada metabolisme karbohidrat), pembentukan energidan penting untuk beberapa fungsi sistem saraf. Vitamin B6merupakan koenzim yang berperan penting dalammetabolisme berbagai asam amino, diantaranya dekarboksilasi,transminasi, dan raseminasi triptofan, asam-asam aminobersulfur dan asam amino hidroksida.

• Bentuk Sediaan :

Neurodex tersedia dalam bentuk tablet.

• Cara Penggunaan :

Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasatidak nyaman pada GI

24

• Cara Penyimpanan :

Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung daricahaya

• Informasi Pasien

Karena obat ini multivitamin untuk pasien,informasikan bahwa obat ini harus dikonsumsi untukkesehatan dan kebugaran pasien.

25

Kesimpulan

• Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical care) adalah suatutanggung jawab profesi dari apoteker dalam mengoptimalkanterapi dengan cara mencegah dan memecahkan masalahterkait obat (Drug Related problem).

• Konseling pada pasien rawat jalan diutamakan bagi pasienyang mendapatkan terapi obat-obatan dengan kombinasiyang banyak (polifarmasi ).

26

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, Farmakologi dan Terapi Edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Harkness, R., 1989, Interaksi Obat, Bandung, Penerbit ITB.

Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2010, Obat-obat Penting, Jakarta, Gramedia